Transcript

- Dadang Daelimi - Dara Puspita Lestari - Kartini Fuji Astuti - M. Fakhri Wiratama

Definisi Unsur TransisiUnsur transisi adalah unsur yang dapat menggunakan elektron pada kulit terluar dan kulit pertama terluar untuk berikatan dengan unsur-unsur yang lain. Unsur-unsur transisi periode keempat terdiri dari Skandium (Sc), Titanium (Ti), Vanadium (Va), Krom (Cr), Mangan (Mn), Besi (Fe), Kobalt (Co), Nikel (Ni), Tembaga (Cu), dan Seng (Zn). Pada umumnya unsur-unsur transisi periode keempat mempunyai sifat khusus, antara lain ionnya berwarna, mempunyai beberapa tingkat oksidasi, dan senyawanya dapat membentuk ion kompleks.

Unsur-unsur Blok dUnsur-unsur dalam tabel periodik yang bersesuaian dengan pengisian tingkat d disebut dengan unsur-unsur blok d. Baris pertama ditunjukkan melalui tabel periodik singkat di bawah ini.

Sifat-sifat Unsur TransisiUnsur-unsur yang terletak satu periode memiliki jumlah kulit yang sama, tetapi sifat kimianya berbeda. Sifat-sifat: 1. Semuanya logam 2. Biloksnya pasti positif 3. Pada umumnya mempunyai harga biloks lebih dari 1, kecuali Sc (+3) dan Zn (+2) 4. Pada umumnya, ionnya berwarna, kecuali Sc2+, Zn2+, dan Ti4+ 5. Dapat membentuk ion kompleks sebagai atom pusat. Contoh: Al2[Cu(OH)4]3Alumunium tetrahidrokso kuprat (II) [Zn(NH3)4]Cl2Tetraammin zink (II) klorida

Sifat Periodik Unsur Transisi

Sifat Fisika dan Kimia Unsur Transisi

Sifat MagnetUnsur transisi periode keempat dan senyawasenyawanya umumnya bersifat paramagnetik (apabila ditarik kuat ke dalam medan magnet). Jika paramagnetiknya sangat kuat, maka disebut feromagnetik. Feromagnetisme hanya diperlihatkan oleh beberapa logam, yaitu besi, kobal, dan nikel, serta logam-logam campur tertentu. Magnet yang umum dipakai terbuat dari zat dengan sifat feromagnetik. Sedangkan Diamagnetisme terjadi pada atom, ion atau molekul yang semua elektronnya berpasangan dalam orbital. Diamagnetik yakni sifat magnetik yang ditolak (tidak tertarik oleh medan magnet)

Sifat LogamUnsur-unsur transisi periode keempat bersifat logam. Dalam logam terdapat ikatan logam. Ikatan ini menggambarkan adanya atom-atom logam yang kaku dan dikelilingi oleh lautan elektron sehingga elektron valensi dapat bergerak bebas ke seluruh bagian kristal logam. Oleh karena itu logam transisi dikenal sebagai penghantar listrik dan panas yang baik, logamnya lebih keras dan memiliki titik didih atau titik leleh tinggi.

Pengolahan Logam Besi dari Bijihnya Bijih besi: Hematit, Fe2O3 Jika bijih logam bersifat asam, pada pengolahan ditambahkan kapur, CaCO3 Jika bijih logam bersifat basa, pada pengolahan ditambahkan pasir, SiO2 Sebagai reduktor (pereduksi) digunakan CO yang berasal dari pembakaran tidak sempurna kokas, C Reaksi yang terjadi : C + O2 CO2 (2000oC) kokas C + CO2 2 CO (1300oC) berlebih Fe2O3 + CO Fe3O4 + CO2 (250oC) Fe3O4 + CO FeO + CO2 (600oC) FeO+ CO Fe + CO2 (1000oC) 95 %

Pengolahan Logam Tembaga dari Bijihnya Bijih tembaga : kalkopirit,CuFeS2 Pada pengolahan logam ditambahkan pasir untuk mengikat Fe2O3 yang dihasilkan dari proses pemanggangan. Tahap pada proses pengolahan tembaga adalah: 1) Flotasi /pengapungan: membuang sampah-Sampah dari bijih 2) Pemanggangan: CuFeS2(s) +O2 Cu (s) + Fe2O3 (s) + SO2 (g) 97 % gas SO2 yang dihasilkan tidak dibuang ke udara karena dapat mengakibatkan hujan asam. Disekitar pabrik didirikan pabrik pembuatan asam sulfat dengan bahan baku gas SO2 3) Pemurnian tembaga melalui elektrolisis larutan CuSO4 dengan menggunakan logam tembaga murni sebagai katode dan logam tembaga yang akan dimurnikan sebagai anode. Reaksi elektrolisis : CuSO4 (aq) Cu2+ (aq) + SO4-2 (aq) Anode (+) : Cu (s) Cu2 (aq) + 2e 97 % Katode ( - ) : Cu2+(aq) + 2e Cu (s) 100 %

Pada argon, tingkat 3s dan 3p terisi penuh, tetapi setelah itu daripada mengisi tingkat 3d berikutnya, malahan mengisi tingkat 4s terlebih dahulu menghasilkan kalium dan kemudian kalsium.

Setelah itu baru tingkat orbital 3d yang akan diisi.

Pembentukan Ion KompleksIon kompleks memiliki ion logam pada pusatnya dengan jumlah tertentu molekul-molekul atau ion-ion yang mengelilinginya. Ion-ion yang mengelilinginya itu dapat berdempet dengan ion pusat melalui ikatan koordinasi (dative covalent). Molekul-molekul atau ion-ion yang mengelilingi logam pusat disebut dengan ligan-ligan. Yang termasuk pada ligan sederhana adalah air, amonia dan ion klorida.

Semua ligan-ligan tersebut memiliki pasangan elektron tak berikatan yang aktif pada tingkat energi paling luar. Pasangan elektron tak berikatan ini digunakan untuk membentuk ikatan koordinasi dengan ion logam.

Diagram menunjukkan kisaran warna untuk beberapa ion kompleks logam yang lazim.

Munculnya WarnaAsal mula munculnya warna pada ion-ion logam transisi Ketika sinar putih melewati larutan yang berisi salah satu dari ion tersebut, atau sinar putih tersebut direfleksikan oleh larutan tersebut, beberapa warna dari sinar dapat di absorpsi (diserap) oleh larutan tersebut. Warna yang dapat dilihat oleh mata adalah warna yang tertinggal (tidak di absorpsi). Pelekatan ligan pada ion logam merupakan efek dari energi orbital-orbital d. Sinar yang diserap sebagai akibat dari perpindahan elektron diantara orbital d yang satu dengan yang lain.

Logam Transisi sebagai KatalisLogam transisi dan senyawa-senyawanya dapat berfungsi sebagai katalis karena memiliki kemampuan mengubah tingkat oksidasi atau, pada kasus logam, dapat meng-adsorp substansi yang lain pada permukaan logam dan mengaktivasi substansi tersebut selama proses berlangsung. Semua bagian ini dibahas pada bagian katalisis. Besi pada Proses Haber Prose Haber menggabungkan hidrogen dan nitrogen untuk membuat amonia dengan menggunakan katalis besi. Nikel pada hidrogenasi ikatan C=C

Reaksi ini terdapat pada bagian inti pembuatan margarin dari minyak tumbuhan.Akan tetapi, contoh sederhana terjadi pada reaksi antara etana dengan hidrogen melalui keberadaan katalis nikel.

Beberapa Manfaat Unsur Transisi Mineral dari logam unsur transisi dapat dijadikan sumber material untuk memproduksi bahan-bahan komersial yang disebut bijih logam. Beberapa contohnya yaitu: Skandium (Sc) : adalah unsur yang jarang terdapat di alam, semua sifat osidanya mirip, tidak berwarna dan bersifat paramagnetik. Dalam jumlah kecil, Sc digunakan sebagai filamen lampu yang berintensitas tinggi. Titanium (Ti) : adalah unsur yang banyak terdapat di kerak bumi, sekitar 66%. Selain ringan dan tanhan suhu tinggi, logam titanium tahan segala cuaca sehingga banyak digunaan untuk material, seperti pipa, pompa, tabung reaksi dalam industri kimia, dan mesin mobil. Bahkan sebagai bahan struktural penyusun pesawat terbang bermesin jet, seperti Boeing 747. Vanadium (V) : tersebar sekitar 0,02% pada kerak bumi. Umumnya digunaan untuk paduan logam besi dan titanium. Kromium (Cr) : digunakan untuk membuat pelat baja yang bersifat keras dan getas dan dapat mempertahankan permukaan tetap mengkilap.


Top Related