Download - Jurnal Reading Tht

Transcript
Page 1: Jurnal Reading Tht

JURNAL READING Fri Ekawati/ 406148059 Brazilian Journal of Otorhinolaryngology Vivi/ 406148150 79 (1) January/February 2013

SHORT AND LONG TERM IMPACT OF ADENOTONSILLECTOMY ON THE

IMMUNE SYSTEM

Fábio Pires Santos1, Raimar Weber2, Bibiana Callegaro Fortes3, Shirley Shizue Nagata Pignatari4

Brazilian Journal of Otorhinolaryngology 79 (1) January/February 2013

Abstrak :

Tonsil palatina dan faringeal adalah organ limfoid imun reaktif yang bermanifestasi antibodi

spesifik dan aktifitas sel B atau sel T untuk merespon berbagai variasi antigen. Mereka bekerja

sebagai fungsi imun humoral dan selular. Dampak yang mungkin terjadi pada adenotonsilektomi

terhadap sistem imun masih kontroversial.

Objective:

Untuk mempelajari dampak cepat dan lambat dari adenotonsilektomi terhadap sistem imun

humoral dan selular pada anak.

Metode :

Penelitian longitudinal prospektif ini meliputi 29 anak yang melakukan adenotonsilektomi

akibat hipertrofi adenotonsilar. Serum IgA, IgM dan IgG dan jumlah limfosit dianalisis pada waktu

sebelum pembedahan, 1-2 bulan setelah pembedahan (dampak jangka pendek) dan 12-14 bulan

setelah pembedahan (dampak jangka panjang).

Hasil :

Jumlah sel TCD4+ meningkat secara signifikan sesaat setelah pembedahan. Hasil IgA dan IgG

menurun secara signifikan pada jangka panjang, tetapi merupakan hasil normal untuk kelompok umur

ini.

Kesimpulan :

Penelitian ini diindikasikan bahwa adenotonsilektomi tidak memperrlihatkan dampak negatif

pada jangka pendek atau panjang terhadap imun selular dan humoral pada anak yang melakukan

prosedur ini.

Kepaniteraan Klinik Ilmu Telinga, Hidung dan Tenggorokan Page 1RSUD dr. Loekmono Hadi KudusFakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Periode 02 Mei 2016 – 04 Juni 2016

Page 2: Jurnal Reading Tht

JURNAL READING Fri Ekawati/ 406148059 Brazilian Journal of Otorhinolaryngology Vivi/ 406148150 79 (1) January/February 2013

PENDAHULUAN

Tonsil palatina dan faringeal, bersama dengan tonsil lingual dan tuba (lateral band dinding

faring) adalah cincin Waldeyer yang merupakan struktur terpenting1,2. Mereka adalah organ limfoid

sekunder bagian dari mucosa-associated lymphoid tissue (MALT) yang melakukan aktifitas imun

pada umur 4-10 tahun2.

Mereka berlokasi di tempat masuk sistem pernapasan dan digestif, mereka adalah kontak

pertama antara tubuh dengan makanan, antigen airborne dan mikroorganisme3-6.

Dari pandangan histologi, tonsil dikelompokkan berdasarkan fungsi pada sistem imun dan

dibagi menjadi empat kompartemen yang bernama reticular crypt epithelium, area ekstrafolikular,

mantle zones folikel limfoid dan pusat folikular germinal1-3.

Reticular crypt epithelium dihasilkan oleh sistem dari 10-30 kripta tonsil yang berasal dari

permukaan hingga level lebih dalam1-3. Sebagai tambahan, itu berasal dari sebuah sistem kompleks

specialized sel, sel M dan antigen-presenting sel (APC) didesign untuk menangkap antigen dan

membawa antigen melewati sawar epitelial1-3,7.

Pada area ekstrafolikular, sel dendrit dan makrofag memproses antigen dan memperkenalkan

kepada sel T yang akan dikelompokkan kedalam sitokin-producing sel T-helper (CD4+) dan

sitotoksik atau efektor sel T (CD8+)1-3,7.

Pada pusat folikular germinal, sel B distimulasi oleh sel T-helper (CD4+) dan sitokin mulai

berproliferasi dan berubah menjadi plasmosit yang memproduksi imunoglobulin (IgG 65%, IgA 20%,

IgM, IgD, IgE), ekspansi memori sel B memperbanyak dan migrasi ke area distal. Aliran limfosit

kedalam tonsil palatina dan vice-versa penting untuk kompetensi imun organ ini. Zona mantle

biasanya berdekatan dengan kripta epitelium dan berisi naive sel B secara dominan yang

kemungkinan berespon pada imunitas lokal.

Pengetahuan mengenai fisiologi cincin waldeyer dan evidens pada kontribusi ini membuat

respon imun lokal dan sistemik menjadi topik yang kontroversi, sebagian pendapat mengenai prosedur

adenotonsilektomi telah dibahas selama bertahun-tahun. Penelitian lanjutan diperlukan untuk

menganalisis kemungkinan dampak imun merugikan sebagai akibat prosedur ini.

Terbaru, penelitian menunjukkan bahwa resolusi obstruksi saluran napas atas pada pasien anak

setelah adenotonsilektomi untuk meningkatkan tidur dan hasil tes PSG, fonasi menjadi lebih jernih

dan suara lebih baik, pertumbuhan dan peningkatan berat badan lebih signifikan, resolusi eneuresis

nokturnal dan gangguan tingkah laku dan neurokognitif dan memperbaiki kualitas hidup.

Meskipun adenotonsilektomi adalah prosedur yang paling sering dilakukan pada anak 7,9,10,

dampak pada sistem imun anak masih kontroversial.

Kepaniteraan Klinik Ilmu Telinga, Hidung dan Tenggorokan Page 2RSUD dr. Loekmono Hadi KudusFakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Periode 02 Mei 2016 – 04 Juni 2016

Page 3: Jurnal Reading Tht

JURNAL READING Fri Ekawati/ 406148059 Brazilian Journal of Otorhinolaryngology Vivi/ 406148150 79 (1) January/February 2013

Beberapa penelitian memperlihatkan bahwa masalah muncul yang terjadi pada pasien dalam

jangka panjang. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menguji dampak jangka pendek dan

panjang pada adenotonsilektomi dengan menganalisa serum marker imun selular dan humoral pada

anak.

METODE

Penelitian prospektif longitudinal ini telah disetujui oleh Institusi Research Ethics Committee

dan telah diberikan izin 0582/07.

Orang tua atau penjaga subjek telah diinformasikan mengenai tujuan penelitian ini, tes pasien

harus ditawarkan dan kemungkinan resiko tidak dapat dicegah untuk partisipasi pada penelitian ini.

Pasien hanya terdaftar pada penelitian ini setelah orang tua atau penjaga mereka telah membaca dan

menandatangani perjanjian tertulis.

PASIEN

Penelitian ini adalah sambungan dari penelitian lain pada tahun 28. Oleh karena itu, penelitian

ini mencerminkan penemuan pemantauan jangka panjang pada beberapa pasien yang terdaftar pada

tahap pertama projek penelitian.

Tahap pertama penelitian dimulai pada periode antara Mei hingga Oktober sebanyak 29 anak

berusia antara 2-8 tahun (16 laki-laki dan 13 perempuan ; umur rata-rata: 4,5 tahun) telah terdaftar.

Pasien telah diperiksakan dengan dokter dari klinik THT. Subjek telah terdiagnosa dengan hipertrofi

tonsil palatina dan faringeal dan disarankan adenotonsilektomi.

Pasien umumnya dipantau selama 1-2 bulan setelah pembedahan. Pada akhir periode, mereka

diperiksa dampak merugikan jangka pendek pada imun.

Pada tahap ini, 29 sunjek dikelompokkan menjadi 2 kelompok berdasarkan umur mereka :

• Kelompok I - anak berusia dibawah empat tahun

• kelompok II - anak berusia di empat tahun dan di atas empat tahun

Pada tahap kedua pada penelitian, pasien diperiksa lagi pada 12-24 bulan setelah pembedahan.

Empat belas dari 29 pasien yang telah diperiksa lagi untuk menguji kemunculan dampak imun

merugikan. Saat ini mereka tidak dipisahkan menjadi kelompok berbeda.

Riwayat defisiensi imun pada pasien dan keluarga pasien atau penyakit dengan etiologi

berhubungan dengan imun akan dikeluarkan dari kriteria.

Semua pasien telah melakukan adenotonsilektomi dengan anestesi umum dan intubasi

orotrakeal. Tonsil telah diangkat dengan diseksi dingin dan adenoid menggunakan kuret Beckman.

Kepaniteraan Klinik Ilmu Telinga, Hidung dan Tenggorokan Page 3RSUD dr. Loekmono Hadi KudusFakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Periode 02 Mei 2016 – 04 Juni 2016

Page 4: Jurnal Reading Tht

JURNAL READING Fri Ekawati/ 406148059 Brazilian Journal of Otorhinolaryngology Vivi/ 406148150 79 (1) January/February 2013

LAB WORKUP

Pemeriksaan lab meliputi serum marker level imun humoral- IgA, IgM dan IgG dan jumlah

absolut sel T-helper (TCD4+) dan sel T sitotoksik (TCD8+).

Sampel diambil pada tiga waktu berbeda : sebelum pembedahan dengan anestesi induksi

(sampel 1), satu sampai dua bulan setelah pembedahan (sampel 2) dan 12 hingga 14 bulan setelah

pembedahan (sampel 3).

Kedua sampel pertama dikumpulkan dari 29 pasien terdaftar pada tahap pertama penelitian. Tes

ANOVA dilaksanakan pada pengumpulan data sebelum pembedahan sebagai pemantauan jangka

pendek.

Data yang telah diperbaiki pada tiga sampel (sebelum pembedahan, pemantauan jangka pendek

dan pemantauan jangka panjang) dilakukan pada 14 dari 29 pasien yang telah terdaftar.

Level serum imunoglobulin telah dideterminasi dengan turbudimetri (Wiener® - Argentina). Sebagian

populasi limfosit diidentifikasi dengan flow sitometri (Beckman Coulter® - U.S.). Level serum

imunoglobulin dan jumlah absolut limfosit pada dua standar deviasi diatas dan dibawah hasil rata-rata

berdasarkan umur dianggap normal. Hasil rata-rata dilaporkan pada literatur dianggap sebagai hasil

referensi dari Pathology Lab at the Edmundo Vasconcelos Hospital dimana semua sampel telah

diperiksa.

ANALISIS STATISTIK

Paket software SPSS® version 16.0 (Chicago, U.S.) digunakan dalam menganalisis data

statistik. Variasi pada jumlah TCD4+ dan TCD8+ dan level serum IgA, IgM dan IgG sebelum

pembedahan dan pemantauan jangka pendek (sampel 1 + 2/n = 29) dibandingkan menggunakan test

pelajar untuk sampel yang telah diperbaiki. Tes Kolmogorov-Smirnov digunakan untuk mengecek

distribusi normal sampel.

Tes Friedman digunakan untuk membandingkan ketiga sampel (n = 14). Perbedaan secara

statistik signifikan ketika p-value dibawah 0,05 (5% level signifikan).

HASIL

Level serum parameter imunitas selular (jumlah absolut TCD4+ dan TCD8+ ) dan humoral

(level serum IgA, IgM, IgG) dan variasi rata-rata antara sampel 1 dan 2 pada 29 pasien dapat dilihat

pada tabel 1

Kepaniteraan Klinik Ilmu Telinga, Hidung dan Tenggorokan Page 4RSUD dr. Loekmono Hadi KudusFakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Periode 02 Mei 2016 – 04 Juni 2016

Page 5: Jurnal Reading Tht

JURNAL READING Fri Ekawati/ 406148059 Brazilian Journal of Otorhinolaryngology Vivi/ 406148150 79 (1) January/February 2013

Pada tahap awal penelitian, dimana 29 pasien telah terdaftar, berdasarkan variasi global antara

sampel 1 dam 2, terdapat peningkatan signifikan secara statistik 186 sel/mm3 pada jumlah absolut

TCD4+ (p < 0,05). Jumlah TCD8+ terdapat penurunan sedikit pada sampel 2, yang masih masuk ke

dalam rentang normal. Level serum IgA, IgM dan IgG pada sampel 2 meningkat secara tidak

signifikan (Tabel 1).

Ketika pasien dianalisis terpisah berdasarkan umur, subjek pada kelompok 1 (dibawah empat

tahun) memiliki jumlah TCD8+ dan level serum IgG lebih rendah, tetapi tidak signifikan.

Peningkatan TCD4+, IgA dan IgM, tetapi tidak signifikan.

Pasien pada kelompok 2 (empat tahun dan diatas empat tahun) memiliki peningkatan hasil dari

semua parameter tetapi perbedaan statistik terlihat hanya pada jumlah TCD4+, dengan peningkatan

rata-rata 230 sel/mm3 (p < 0.05) (Tabel 2).

Kepaniteraan Klinik Ilmu Telinga, Hidung dan Tenggorokan Page 5RSUD dr. Loekmono Hadi KudusFakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Periode 02 Mei 2016 – 04 Juni 2016

Page 6: Jurnal Reading Tht

JURNAL READING Fri Ekawati/ 406148059 Brazilian Journal of Otorhinolaryngology Vivi/ 406148150 79 (1) January/February 2013

Analisis hasil didapatkan dari kelompok dengan 14 pasien dimana dikumpulkan tiga sampel

diindikasikan penurunan signifikan secara statistik pada level IgA dan IgG pada pemantauan sampel

jangka panjang didapatkan sebelum operasi dan pemantauan sampel jangka pendek, tetapi hasil ini

masih masuk ke dalam nilai normal. Jumlah TCD4+ dan TCD8+ meningkat sedikit pada pemantauan

sampel jangka panjang tetapi gagal untuk mencapai signifikan statistik (Tabel 3).

Tidak ada pasien dalam pemantauan jangka panjang yang mengubah level imunioglobulin atau

limfosit pada sampel jangka panjang kecuali satu subjek dimana level IgA sedikit dibawah nilai

referensi sebelum pembedahan dan tidak berubah selama 14 bulan pada pemantauan.

DISKUSI

Dampak merugikan dari tindakan adenotonsilektomi bagi imunitas pada anak telah dipelajari

selama beberapa waktu.Topik dari pembelajaran ini telah dianalisis (tabel 4).Perbedaan laporan telah

disajikan dalam bentuk perubahan pada tingkat immunoglobulin pasca operasi jangka pendek dan

jangka panjang.

Kepaniteraan Klinik Ilmu Telinga, Hidung dan Tenggorokan Page 6RSUD dr. Loekmono Hadi KudusFakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Periode 02 Mei 2016 – 04 Juni 2016

Page 7: Jurnal Reading Tht

JURNAL READING Fri Ekawati/ 406148059 Brazilian Journal of Otorhinolaryngology Vivi/ 406148150 79 (1) January/February 2013

Veltri et al.22 melaporkan adanya penurunan signifikan secara statistik-meskipun dalam kisaran

normal-pada level IgG, sedangkan IgA,IgM, dan IgD tetap tidak berubah.Lal et al. 11 juga menemukan

penurunan level IgG, walaupun tidak lebih rendah dari kontrol (p<0,01).Hasil yang sama dilaporkan

oleh Friday et al.12 pada pasien adenotonsilektomi dalam pemantauan jangka menengah dibandingkan

dengan kontrol yang dipantau secara klinis.Angka kejadian infeksi saluran pernapasan atas di antara

pasien dalam penelitian ini tidak meningkat.

Cantani et al.13 and Kaygusuz et al.9 menemukan penurunan IgA, IgG, dan IgM secara

signifikan dalam pemantauan jangka menengah dan menyimpulkan pengangkatan tonsil tidak hanya

berhubungan dengan bagian anatomi. Zielnik-Jurkiewicz et al.3 mencatat penurunan sementara dari

IgA, IgM, dan IgG (satu bulan) diikuti dengan masa pemulihan ke nilai normal (6 bulan).El-Ashmawy

et al.23 memantau pasien dalam 2 bulan dan melihat adanya penurunan level IgA dan IgG secara

signifikan.

Berbeda halnya, Gogoi et al.14, Redondo et al.24 dan ikinciogullari et al.4 tidak menemukan

perubahan signifikan pada serum immunoglobulin pasca adenotonsilektomi.

Kepaniteraan Klinik Ilmu Telinga, Hidung dan Tenggorokan Page 7RSUD dr. Loekmono Hadi KudusFakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Periode 02 Mei 2016 – 04 Juni 2016

Page 8: Jurnal Reading Tht

JURNAL READING Fri Ekawati/ 406148059 Brazilian Journal of Otorhinolaryngology Vivi/ 406148150 79 (1) January/February 2013

Di sisi lain, efek pada imunitas selular belum diteliti secara luas dan beberapa hasil publikasi dari

topik ini telah ada.4

Baradaranfar et al.6 dan Bussi et al.15 menemukan peningkatan jumlah sel aktivasi T dan B

secara signifikan paska operasi. Ikinciogullari et al. 4 mengamati penurunan jumlah CD19+,dan

peningkatan jumlah CD3+, CD8+CD25+, CD19+CD23+.

Dalam publikasi makalah tahun 2013, Kaygusuz et al.9 menemukan peningkatan jumlah TCD4

secara signifikan dan penurunan jumlah CD25+ satu bulan pasca operasi.

Penurunan jumlah TCD8 dilaporkan Zielnik-Jurkiewicz et al.3 dalam pemantauan satu bulan

dan enam bulan meskipun masih sebanding terhadap kontrol.

Efek jangka panjang dari adenotonsilektomi pada tingkat immunoglobulin dan jumlah limfosit

kurang dipelajari, dan ada beberapa penelitian mengenai topik ini.

Friday et al.12 tidak melaporkan perubahan jangka panjang (16 sampai 30 bulan) level IgA, IgG,

dan IgM pada pasien berusia satu dan enam belas tahun.Dalam penelitian 106 pasien yang dpantau

kira-kira 6,6 tahun, Böck et al.16 melaporkan adanya sedikit peningkatan jumlah CD21+ dan

penurunan level CD4+ dan IgA, semuanya signifikan secara statistik.Namun, tidak ada laporan

mengenai peningkatan angka kejadian infeksi saluran pernapasan atas.

Tahun 1996, Mira et al.17 memantau 30 pasien Brasil berusia 3 dan 15 tahun dalam 1-12

bulan.Level imunogobulin mengalami penurunan sedikit, namun tidak signifikan secara statistik.

Akker et al.18 menganalisa 123 pasien adenotonsilektomi dalam 12 bulan dan dilaporkan mengalami

penurunan level IgA, namun masih dalam batas normal.

Dalam penelitian tahun 2009, bagian awal dari pemantauan yang dipubikasikan tahun 2003,

Kaygusuz et a1.19 melaporkan setelah 54 bulan dari pemantauan,terjadi peningkatan signifikan CD4+

dan CD19+ secara statistic dan penurunan jumlah CD16+56+ dan CD25+.Tidak ada perubahan

jangka panjang terhadap tingkat imunogobulin.

Antibodi yang diproduksi oleh tonsil pertama kali diamati pada tahun 1958, dan sejak itu tonsil

dianggap sebagai organ limfoid yang memiliki kekebalan aktif, yang memiliki antibodi spesifik dan

aktivitas sel T dan B terhadap respon antigen yang luas,dan memiliki fungsi imunitas humoral dan

selular.3,16

Penyakit yang berhubungan dengan tonsil (amandel) merupakan alasan yang paling umum

mengapa orang datang ke spesialis THT, dengan keluhan obstruksi pernapasan.7

Keterlambatan diagnosa dan pengobatan dari penyakit ini dapat berakibat pada perubahan

perilaku, keterlambatan pertumbuhan dan penambahan BB, perubahan kraniofasial sekunder pada

Kepaniteraan Klinik Ilmu Telinga, Hidung dan Tenggorokan Page 8RSUD dr. Loekmono Hadi KudusFakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Periode 02 Mei 2016 – 04 Juni 2016

Page 9: Jurnal Reading Tht

JURNAL READING Fri Ekawati/ 406148059 Brazilian Journal of Otorhinolaryngology Vivi/ 406148150 79 (1) January/February 2013

pernapasan mulut, gangguan menelan dan mengunyah, selain pada jantung paru dan gagal jantung

kiri.8

Meskipun demikian, Dalam beberapa tahun terakhir literatur menggambarkan adanya

keuntungan adenotonsilektomi bagi anak yang berhubungan dengan gangguan pernapasan saat tidur. 8

Meskipun banyak makalah yang diterbitkan dalam tiga dekade lalu mengenai dampak imunitas tubuh

dari tindakan adenotonsilektomi pada anak, tidak ada bukti yang pasti bahwa prosedur tersebut dapat

mengganggu sistem kekebalan tubuh.

Namun, hingga saat ini keluarga pasien dan bahkan dokter cenderung percaya bahwa

pengangkatan palatine dan tonsil faring dapat mengganggu kekebalan tubuh

Banyak kontroversi seputar kemungkinan keterlibatan imunitas sistemik maupun lokal pada

perbandingan pengangkatan infeksi kronik dan atau hipertrofi jaringan dan kemungkinan adanya

dampak terhadap pertahanan imunitas seseorang.

Dalam rangka membantu pemahaman hasil dari penelitian kami, penelitian ini dibagi menjadi

dua tahap : tahap awal, dampak jangka pendek dari adenotonsilektomi, (pemantauan satu sampai dua

bulan) di amati pada anak-anak yang terlibat dalam penelitian ini, dan tahap lanjutan , yaitu pasca

operasi adenotonsilektomi (12-14 bulan) yang dianalisis dengan menggunakan tes yang sama dengan

14-29 subjek.

Mengingat analisis data dari tahap pertama, tidak ada perbedaan yang signifikan secara statistik pada

IgA, IgM, dan IgG.

Pemantauan jangka pendek dari jumlah TCD4 + mengalami peningkatan dengan rata-rata 186

sel / mm3 dalam kaitannya dengan nilai pra operasi (p <0,05).

Grafik 1 menunjukkan variasi rerata antara parameter yang diperoleh sebelum operasi dan

selama pemantauan jangka pendek dan p values. masing-masing.

Dalam rangka untuk mengamati kemungkinan dampak adenotonsilektomi pada sistem

kekebalan tubuh, pasien dengan berbagai rentang usia, 29 subjek dibagi lagi menjadi dua kelompok,

yaitu kelompok pertama untuk individu di bawah empat tahun (n = 14), dan kelompok kedua individu

berusia 4 tahun dan lebih dari 4 tahun (n=15).

Tidak terlihat adanya gangguan imunitas yang terkait pada kelompok secara terpisah.

Sebaliknya, ada peningkatan yang signifikan pada jumlah TCD4 + di grup subjek ke-2 (tabel 2),

yang secara teoritis akan berada pada risiko yang lebih tinggi, pada usia ini aktivitas imun dari tonsil

akan lebih menonjol.

Kepaniteraan Klinik Ilmu Telinga, Hidung dan Tenggorokan Page 9RSUD dr. Loekmono Hadi KudusFakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Periode 02 Mei 2016 – 04 Juni 2016

Page 10: Jurnal Reading Tht

JURNAL READING Fri Ekawati/ 406148059 Brazilian Journal of Otorhinolaryngology Vivi/ 406148150 79 (1) January/February 2013

Analisis pemantauan jangka panjang dari 14 pasien yang terdaftar dalam tahap melengkapi

penelitian menunjukkan adanya penurunan signifikan secara statistik pada IgA dan IgG bila

dibandingkan dengan pra operasi dan pemantauan jangka pendek (Grafik 2 dan tabel 3).Berbeda

dengan hasil pemantauan jangka pendek, tidak terdapat perubahan yang signifikan pada jumlah

TCD4+ dan TCD8+.

Hasil dari penelitian kami selaras dengan literatur, perbedaan signifikan terlihat pada

pengamatan yang dilaporkan oleh peneliti lain.

Secara umum, publikasi yang lebih baru melaporkan adanya penurunan produksi antibodi

sementara (khususnya IgA dan IgG), meskipun dalam kisaran normal. Hanya dua publikasi16,19 yang

memperlihatkan adanya variasi jumlah limfosit jangka panjang dan tidak menunjukkan adanya

dampak kekebalan yang merugikan.

Awal perubahan ini masih belum pasti, tapi mungkin berhubungan dengan stres pada proses

pembedahan, penurunan immunoglobulin-memproduksi jaringan limfoid, dan penurunan jumlah

antigen3,6,9,12,18,21. Selain itu, perubahan ini tidak memiliki dampak negatif terhadap frekuensi kejadian

atau beratnya infeksi saluran napas bagian atas, berbeda dari apa yang sebelumnya dipercaya 12,18,25.

Akker et al.18, pada studi kontrol (adenotonsilektomi vs pengobatan klinis), melaporkan bahwa

sisa jaringan limfoid dapat mengkompensasi pengangkatan tonsil, tidak ditemukan perbedaan antara

nilai yang terlihat untuk kedua kelompok.

Kepaniteraan Klinik Ilmu Telinga, Hidung dan Tenggorokan Page 10RSUD dr. Loekmono Hadi KudusFakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Periode 02 Mei 2016 – 04 Juni 2016

Page 11: Jurnal Reading Tht

JURNAL READING Fri Ekawati/ 406148059 Brazilian Journal of Otorhinolaryngology Vivi/ 406148150 79 (1) January/February 2013

Meskipun demikian, diyakini bahwa ketika organ-organ ini terlibat dengan peradangan kronis,

mereka tidak dapat mencegah kejadian infeksi saluran napas atas, tetapi justru dapat menghambat

respon imun dan meningkatkan resiko infeksi3,7,9.

TCD4 + dan TCD8 + terlibat dalam regulasi respons-sel B, yang memproduksi imunoglobulin.

Di zona extrafollikular, di mana antigen dihasilkan, sekitar dua pertiga dari sel T adalah TCD4 +.

Dalam keadaan infeksi, ,proliferasi yang ditandai sitotoksik se T (TCD8 +) telah diamati

dengan konsekuensi yang reversible pada rasio TCD4 + / TCD8 +, sehingga ada penekanan produksi

antibodi lokal tahap awal dan antibodi sistemik di tahap akhir. Aktivasi sel B juga terlibat. Respon Sel

B TCD4+ juga dapat terganggu. 3,6

Temuan penting lainnya dalam literatur menunjukkan adanya peningkatan immunoglobulin dan

limfosit pra operasi, mungkin karena ada stimulasi dari tonsil yang mengeluarkan antigen kronis 3,9,11,22,25 .Beberapa penulis menganggap ini sebagai penanda penting untuk penyakit, sehingga

membantu dokter dalam memberikan keputusan kepada pasien untuk dilakukan adenotonsilektomi3,9.

Dari sudut pandang global, , bukti saat ini menunjukkan adanya perubahan signifikan dalam

hasil tes lab dan kegagalan dalam pengangkatan tonsil terhadap keterkaitan dengan imunitas tubuh.

Dengan demikian, sampai saat ini fungsi imunitas dari faring dan tonsil palatine serta adanya dampak

adenotonsilektomi terhadap sistem imun masih merupakan kontroversi.

Hasil yang melengkapi penelitian kami memperkuat temuan awal, yang menunjukkan

adenotonsilektomi tidak mengganggu fungsi kekebalan tubuh secara signifikan. Penanda Serum,

meskipun berkurang, masih dalam yang normal. Hal ini sangat relevan dalam hal praktek klinis,

seperti temuan ini menjadi alat penting dalam konsultasi anggota keluarga pasien dan

menginformasikan dokter atas dampak operasi yang sebenarnya.

Terakhir, kesulitan tetap ada pada pemantauan pasien jangka panjang yaitu 29 anak dalam

tahap melengkapi penelitian. Alasan untuk kekurangan ini meliputi pandemi H1N1 yang

dimanifestasikan lebih intens di waktu sampel ketiga dikumpulkan, sehingga mendorong orang jauh

dari pengaturan rumah sakit, dan peningkatan gejala pasien setelah operasi. Kita memilih untuk

menyimpan data pasien yang tidak mengambil bagian dalam tahap terakhir dari penelitian ini untuk

melakukan analisis dari pemantauan jangka pendek dan menghasilkan hasil yang lebih

bermakna.Sampel yang lebih kecil di akhir penelitian tidak memungkinkan subjek dibagi ke dalam

kelompok usia yang berbeda.

Kepaniteraan Klinik Ilmu Telinga, Hidung dan Tenggorokan Page 11RSUD dr. Loekmono Hadi KudusFakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Periode 02 Mei 2016 – 04 Juni 2016

Page 12: Jurnal Reading Tht

JURNAL READING Fri Ekawati/ 406148059 Brazilian Journal of Otorhinolaryngology Vivi/ 406148150 79 (1) January/February 2013

Dimasukkannya kelompok kontrol dapat meningkatkan kepercayaan hasil penelitian kami.

KESIMPULAN

Para pasien anak dengan adenotonsilektomi yang terdaftar dalam penelitian ini tidak

memperihatkan adanya dampak negatif pada imunitas seluler atau humoral baik jangka pendek

maupun jangka panjang.Karena itu, prosedur ini tidak menimbulkan defisiensi imun pasien.

REFERENSI

1. Brandtzaeg P. Immunology of tonsils and adenoids: everything the ENT surgeon needs to know. Int

J Pediatr Otorhinolaryngol. 2003;67(Suppl 1):S69-76.

2. Nave H, Gebert A, Pabst R. Morphology and immunology of the human palatine tonsil. Anat

Embryol (Berl). 2001;204(5):367-73.

3. Zielnik-Jurkiewicz B, Jurkiewicz D. Implication of immunological abnormalities after

adenotonsillectomy. Int J Pediatr Otorhinolaryngol.2002;64(2):127-32.

4. Ikinciogullari A, Dogu F, Ikinciogullari A. Is immune system influenced by adenotonsillectomy in

children? Int J Pediatr Otorhinolaryngol.2002;66(3):251-7.

5. Richtmeister WJ, Shikhani AH. The physiology and immunology of the pharyngeal lymphoid

tissue. Otolaryngol Clin North Am. 1987;20(2):219-28.

6. Baradaranfar MH, Dodange F, Tahipour-Zahir S. Humoral and celular immunity parameters in

children before and after adenotonsillectomy. Acta Medica Iranica. 2007;45(5):345-50.

7. Paulussen C, Claes J, Claes G, Jorissen M. Adenoids and tonsils, indications for surgery and

immunological consequences of surgery. Acta Otorhinolaryngol Belg. 2000;54(3):403-8.

8. Waitrak BJ, Woolley AL. Pharyngitis and adenotonsilar disease. Em: Cummings CW, Flint PW,

editors. Cummings otolaryngology head and neck surgery. 4th ed. Philadelphia: Elsevier Mosby;

2005. p.4135-9.

9. Kaygusuz I, Godekmerdan A, Karlidag T, Keles E, Yalçin S, Aral I, et al. Early stage impacts of

tonsillectomy on immune functions of children. Int J Pediatr Otorhinolaryngol. 2003;67(12):1311-

5.

10.Faramarzi A, Shamseddin A, Ghaderi A. IgM, IgG serum levels and lymphocytes count before and

after adenotonsillectomy. Iran J Immunol. 2006;3(4):187-91.

11. Lal H, Sachdeva OP, Mehta HR. Serum immunoglobulins in patients with chronic tonsillitis. J

Laryngol Otol. 1984;98(12):1213-6.

Kepaniteraan Klinik Ilmu Telinga, Hidung dan Tenggorokan Page 12RSUD dr. Loekmono Hadi KudusFakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Periode 02 Mei 2016 – 04 Juni 2016

Page 13: Jurnal Reading Tht

JURNAL READING Fri Ekawati/ 406148059 Brazilian Journal of Otorhinolaryngology Vivi/ 406148150 79 (1) January/February 2013

12. Friday GA, Paradise JL, Rabin BS, Colborn DK, Taylor FH. Serum immunoglobulin changes in

relation to tonsil and adenoid surgery. Ann Allergy. 1992;69(3):225-30.

13.Cantani A Bellioni P, Salvinelli F, Businco L. Serum immunoglobulins and secretory IgA

deficiency in tolsillectomized children.Ann Allergy. 1986;57(6):413-6.

14.Gogoi D, Gupta OP, Agarwal MK, Gupta RM. Immunological evaluation of children undergoing

tonsillectomy. J Otolaryngol.1979;8(6):508-14.

15. Bussi M, Carlevato MT, Galeazzi E, Morra B. Immunological investigations on tonsillar and

peripheral blood lymphocytes after adenotonsillectomy. Possible suggestions for phenotypical and

functional differences. Acta Otolaryngol. 1991;111(2):379-83.

16. Böck A, Popp W, Herkner KR. Tonsillectomy and the imunne system: a long-term follow up

comparison between tonsillectomized and non-tonsillectomized children. Eur Arch

Otorhinolaryngol.1994;251(7):423-7.

17. Mira JGS, Pasinato RC, Mocellin M, Ferreira Neto O, Capasso R, Catam GSA, et al. Efeitos da

adenoamigdalectomia no sistema imune humoral. Rev Bras Otorrinolaringol. 1998;64(5):437-40.

18. van den Akker EH, Sanders EA, van Staaij BK, Rijkers GT,Rovers MM, Hoes AW, et al. Long-

term effects of pediatric adenotonsillectomy on serum immunoglobulin levels: results of a

randomized controlled trial. Ann Allergy Asthma Immunol. 2006;97(2):251-6.

19. Kaygusuz I, Alpay HC, Gödekmerdan A, Karlidag T, Keles E,Yalcin S et al. Evaluation of long-

term impacts of tonsillectomyon immune functions of children: a follow-up study. Int J Pediatr

Otorhinolaryngol. 2009;73(3):445-9.

20. Del Rio-Navarro BE, Torres S, Barragán-Tame L, De la Torre C,Berber A, Acosta G, et al.

Immunological effects of tonsillectomy/adenoidectomy in children. Adv Exp Med Biol.

1995;371B:737-9.

21. Amorós Sebastiá LI, Ferrer Ramírez MJ, López Mollá C, Carrasco Llatas M, Plá Mochilí A, Díaz

Ruiz M, et al. Alteraciones de la inmunidad trás adenoidectomía y amigdalectomía. Acta

Otorrinolaryngol Esp. 2004;55(9):404-8.

22. Veltri RW, Sprinkle PM, Keller SA, Chicklo JM. Immunoglobulin changes in a pediatric

otolaryngic patient sample subsequent to T & A. J Laryngol Otol. 1972;86(9):905-16.

23. El-Ashmawy, Taha A, Fatt-hi A, Basyouni A, Zaher S. Serum immunoglobulins in patients with

chronic tonsillitis. J Laryngol Otol. 1980;94(9):1037-45.

24. Redondo Ventura F, Guerrero Gilaber D, Reina García P, López Aguado D. Serum

immunoglubulin levels in tonsillectomized patients. An unsolved mystery. Acta Otorhinolaryngol

Esp. 2000;51(5):403-6.

Kepaniteraan Klinik Ilmu Telinga, Hidung dan Tenggorokan Page 13RSUD dr. Loekmono Hadi KudusFakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Periode 02 Mei 2016 – 04 Juni 2016

Page 14: Jurnal Reading Tht

JURNAL READING Fri Ekawati/ 406148059 Brazilian Journal of Otorhinolaryngology Vivi/ 406148150 79 (1) January/February 2013

25. Sainz M, Gutierrez F, Moreno PM, Muñoz C, Ciges M. Changes in immunologic response in

tonsillectomized children. I. Immunosuppression in recurrent tonsillitis. Clin Otolaryngol Allied

Sci.1992;17(5):376-9.

Kepaniteraan Klinik Ilmu Telinga, Hidung dan Tenggorokan Page 14RSUD dr. Loekmono Hadi KudusFakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Periode 02 Mei 2016 – 04 Juni 2016


Top Related