Download - Interna Terbaru

Transcript
  • 7/24/2019 Interna Terbaru

    1/41

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Sindroma Nefrotik merupakan penyakit yang sering ditemukan dari beberapa

    penyakit ginjal dan saluran kemih. Sindroma Nefrotik (SN) dapat terjadi secara primer dan

    sekunder, primer apabila tidak menyertai penyakit sistemik. Sekunder apabila timbul sebagai

    bagian daripada penyakit sistemik atau yang berhubungan dengan obat atau toksin. Resiko

    penyakit jantung koroner atau aterosklerosis pada penderita Sindroma Nefrotik belum

    diketahui dengan jelas.1

    Sindrom Nefrotik (SN) adalah sekumpulan manifestasi klinis yang ditandai oleh

    proteinuria kuantitatif >!," gr#$% jam, hipoalbuminemia, edema, hiperkolesterolemia >$%&

    mg#d', hiperkoagulabilitas, hipertensi dan kerentanan terhadap infeksi. ada proses aal atau

    SN ringan untuk menegakkan diagnosis tidak semua gejala tersebut harus ditemukan,

    proteinuria kuantitatif merupakan tanda khas SN, tetapi pada SN berat yang disertai kadar

    albumin serum yang rendah ekskresi protein dalam urin juga berkurang. rotein juga

    berkontribusi terhadap berbagai komplikasi yang terjadi pada SN, hipoalbuminemia,

    hiperlipidemia, dan lipidiuria, gangguan keseimbangan nitrogen, hiperkoagolubilitas,

    gangguan metabolisme kalsium dan tulang, serta hormon tiroid sering dijumpai pada SN.

    *mumnya pada SN fungsi ginjal normal kecuali sebagian kasus yang berkembang menjadi

    penyakit ginjal tahap akhir. ada beberapa episode SN dapat sembuh sendiri dan

    menunjukkan respon yang baik terhadap terapi steroid, tetapi sebagian yang lain dapat

    berkembang menjadi kronik.1

    1

  • 7/24/2019 Interna Terbaru

    2/41

    BAB II

    SINDROM NEFROTIK

    A. DEFINISI

    Sindrom Nefrotik bukan suatu penyakit tersendiri, melainkan merupakan komplek

    gejala klinik yang dapat disebabkan oleh berbagai penyakit, dengan ciri!ciri sebagai

    berikut$+

    dema umum (anasarka), terutama jelas pada muka dan jaringan periorbital.

    roteinuria, termasuk albuminuria ; sebagai batas biasanya ialah bila kadar protein

    kuantitatif >!," gr#$% jam

    -iperlipidemia,khususnya hiperchlolesterolemia; sebagai batas biasanya ialah bila

    kadar kolesterol plasma total lebih dari $%& mg#d'

    'ipiduria dapat berupa lemak bebas, sel epitel bulat yang mengandung lemak(oval fat bodies/) dan torak lemak.

    0adang!kadang tidak semua gejala tersebut di atas ditemukan. da yang

    berpendapat baha proteinuria, terutama albuminuria kuantitatif serta hipoalbuminemia

    sudah cukup untuk menegakkan diagnosis Sindrom Nefrotik. 2iasanya disertai edema

    pada tungkai tetapi terkadang juga mengenai batang tubuh dan alaupun jarang, edema

    bisa tampak pada ajah. roteinuria menyebabkan urin keruh. 3erdapat peningkatan

    insidensi tromboemboli.

    B. INSIDENS

    Sindrom Nefrotik yang tidak menyertai penyakit sistemik disebut Sindrom

    Nefrotik rimer. enyakit ini ditemukan 4&5 pada kasus!kasus ini adalah SN tipe

    6inlandia, suatu penyakit yang diturunkan secara resesif autosom. ada penelitian di

    jakarta di antara 7% pasien SN yang dibiopsi %%,$5 menunjukkan 08.% 0elompok

    tidak responsif steroid atau resisten steroid terdiri dari penderita dengan kelainan

    2

  • 7/24/2019 Interna Terbaru

    3/41

    glomerulus lain."9isebut Sindrom Nefrotik Sekunder apabila penyakit dasarnya adalah

    penyakit sistemik karena, obat!obatan, alergen dan toksin, dll. Sindrom Nefrotik dapat

    timbul dan bersifat sementara pada tiap penyakit glomerulus dengan keluarnya protein

    dalam jumlah yang cukup banyak dan cukup lama.1

    C. SINDROM NEFROTIK

    ANAMNESIS

    1. 9ari anamnesis dapat ditanyakan tanda!tanda retensi cairan seperti+

    ! 2engkak mulai di kedua kelopak mata, perut, kedua tungkai,kemudian seluruh

    tubuh

    ! eningkatan berat badan, dan rasa penuh di perut hingga dapat menyebabkan

    sesak

    - 0eluhan lain juga dapat ditemukan seperti urin berarna kemerahan.

    0emudian ditanyakan penyakit yang mengarah ke penyebab penyakit ginjal

    seperti hipertensi

    $. Riayat enyakit 9ahulu

    asien memiliki riayat seperti+

    ! enyakit ginjal yang diketahui

    ! ernah 2iopsi ginjal sebelumnya

    ! pisode edema sebelumnya dan respon terhadap terapi

    . Riayat :bat!obatan sebelumnya pada Sindrom Nefrotik.

    ! Riayat menggunakan diuretik

    ! Riayat menjalani pengobatan yang menimbulkan imunosupresi (misalnya

    kortikosteroid, siklofospamid, siklosporin)

    ! Riayat menggunakan :;NS (bisa menimbulkan sindrom nefrotik)

    3

  • 7/24/2019 Interna Terbaru

    4/41

    GEJALA KLINIS

    asien Sindrom Nefrotik biasanya datang dengan keluhan+(1,)

    a. dema akibat nefrotik membuat jaringan bengkak, dan bila dilakukan

    penekanan tidak cepat kembali ke keadaan semula. Rendahnya albumin

    didalam darah menyebabkan mudahnya cairan tubuh keluar dari jaringan dan

    mengakibatkan edema. dema umumnya terjadi pada kaki dan pergelangan

    kaki, terlebih bila berdiri dalam aktu yang lama.

    b. ada stadium lanjut, edema bisa terjadi di perut atau abdomen disebut asites

    dan dinding perut sangat tegang, episode pertama penyakit seperti influen

  • 7/24/2019 Interna Terbaru

    5/41

    PEMERIKSAAN PENUNJANG

    emeriksaan penunjang yang dapat membantu diagnosis antara lain hitung urinalisis,

    kimia darah 1,)

    a) Urinalisis

    *rinalisis adalah tes aal diagnosis Sindrom Nefrotik.

    1. 9itemukan proteinuria (@ sampai %@), glikosuria, sel!sel granular, sel hialin, dan sel!

    sel lemak. ositif (@) menandakan kandungan protein urin sebesar > !," gr#d'

    yang masuk dalam nefrotik range.7

    $. 2iasanya sedimen urin normal

    b) Kiia Dara!

    ada pemeriksaan kimia darah dijumpai+7

    1. rotein total menurun A7,$ gr#d'

    $. ada pemeriksaan darah didapatkan hipoalbuminemia (A g#d').

    -ipoalbuminemia adalah rendahnya kadar albumin (protein) didalam darah

    akibat dari proteinuria.

    . -iperkolesterolemia lebih dari $%& mg#d'

    9iagnosis SN didapatkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan

    pemeriksaan penunjang. 0riteria diagnostik sindrom nefrotik meliputi+7

    1. 8anifestasi klinis seperti edema palpebra dan edema pretibia,

    $. roteinuria kuantitatif >!." gr#$% jam

    . Serum albumin A $," gr#d'

    %. -iperlipidemia (kolesterol > $%& mg#d',trigliserida > 1"& mg#d', -9' laki!

    laki >"" mg#d', -9' anita > %" mg#d', '9' >1"& mg#d' ).

    DIAGNOSIS BANDING

    Sindrom Nefritik + dema pada ajah dan periorbita , ditemukan hematuria, tidak

    ditemukan proteinuria, gangguan fungsi ginjal, retensi air dan garam serta

    hipertensi.B

    Clomerulonefritis + dema pada ajah, hematuria, proteinuria, demam disertai

    dengan batuk, penurunan '6C mendadak serta retensi garam dan air oleh ginjal,

    pada pemeriksaan titer D menurun.B

    5

  • 7/24/2019 Interna Terbaru

    6/41

    Dardio heart failure ( D-6 )+ dema tungkai terjadi dari gagal jantung kanan dan

    selalu disertai peningkatan tekanan Eena jugularis (3?). Sering ditemukan

    hepatomegali sebagai tanda kelainan jantung yang mendasarinya. ika edema

    nampak sedikit ditungkai dan berat di abdomen, harus dipertimbangkan adanyakonstriksi perikardial.F

    Sirosis hepatis+dema tungkai disebabkan oleh rendahnya kadar albumin serum

    (biasanya A$,"gr#d'). 2isa ditemukan tanda penyakit hati kronis seperti spider neEi,

    ginekomastia, dilatasi Eena abdomen yang menunjukkan adanya hipertensi portal,

    dan memar (kerusakan fungsi sintesis hati). 3? tidak meningkat.F

    DIAGNOSA KERJA

    Sindrom Nefrotik+ dema palpebra dan pretibia, proteinuria, hematuria,

    hipoalbuminemia, hiperkolesterolemia.7

    D. PENATALAKSANAAN

    N"n#ara$"l"%is7&

    ;stirahat 7

    Restriksi protein dengan diet protein &,F gram#kg22 ideal#hari @ eksresi protein

    dalam urin#$% jam. 2ila fungsi ginjal sudah menurun, diet protein disesuaikan

    hingga &,7 gram#kg22 ideal#hari @ eksresi protein dalam urin#$% jam 7. 9an asien

    harus membatasi intake natrium pada kisaran gr per hari, dan mungkin butuh

    restriksi intake cairan (A1," liter per hari).4

    9iet rendah garam 1!$ gram#kg22#hari, restriksi cairan pada edema7.

    lbumin intraEena telah diusulkan untuk menangani diuresis yang terjadi karena

    edema dapat disebabkan oleh hipoalbuminemia. Namun, tidak ada bukti penelitian

    yang mengindikasikan keuntungan dari terapi dengan albumin, dan pada keadaan

    yang tidak diharapkan seperti hipertensi dan edema pulmonum, jelas membatasi

    terapi albumin.4

    9iet rendah kolesterol A 7&& mg#hari

    2erhenti merokok

    6

  • 7/24/2019 Interna Terbaru

    7/41

    Fara$"l"%is7&

    engobatan edema+Loop diuretik

    9iuretik merupakan terapi medis utama, namun tidak ada bukti tentang

    rekomendasi pemilihan obat maupun dosisnya. 2erdasarkan pendapat yang

    disepakati saat ini, diuresis ditargetkan pada penurunan berat badan &,"!1 kg per

    hari untuk menghindari gagal ginjal akut atau gangguan keseimbangan elektrolit.

    :bat!obatanLoopdiureticseperti furosemid ('asiG) atau bumetanide saat ini paling

    banyak digunakan. 9osis besar (F&!1$& mg furosemid) seringkali dibutuhkan, dan

    obat!obatan ini secara tipikal harus diberikan secara intraEena karena daya absorpsi

    yang kurang secara oral terhadap obat!obatan tersebut dapat menyebabkan edema

    intestinum. 0adar albumin serum yang rendah juga membatasi efektiEitas obat!

    obat diuretic dan membutuhkan dosis yang lebih tinggi. 9iuretik thia

  • 7/24/2019 Interna Terbaru

    8/41

    Respon utama dari pasien yang memiliki remisi lengkap ( A &,$ mg#$% jam

    proteinuria ) setelah mendapatkan monoterapi prednison. rednison dosis penuh

    inisial dimulai dengan pemberian prednison dosis penuh pada orang deasa adalah

    prednison 1!1," mg#kg bb#hari,dibagi dosis diberikan selama % minggu. Setelah

    pemberian steroid $ minggu pertama, remisi telah terjadi pada F&5 kasus, dan

    remisi mencapai 4%5 setelah pengobatan steroid % minggu. Secara alternating

    (selang sehari), bila setelah % minggu pengobatan steroid dosis penuh, tidak terjadi

    remisi, pasien dinyatakan sebagai resisten steroid. asien relaps yang bergantung

    dengan steroid, dosis steroid mereka harus diturunkan secara bertahap. ada

    deasa tidak dianggap resisten steroid sampai setelah % minggu terapi. F&!F"5

    pada deasa akan mencapai remisi lengkap dengan terapi setelah $&!$% minggu.

    da peningkatan resiko kekambuhan berikutnya pada penurunan dosis steroid

    secara cepat pada pada semua kelompok."

    Respon klinis terhadap kortikosteroid dapat dibagi menjadi remisi lengkap,

    remisi parsial dan resisten. 9ikatakan remisi lengkap jika proteinuria minimal (A $

    gr#$% jam), albumin serum > gr #d', kolesterol A $&& mg#dl, diuresis lancar dan

    edema hilang. Remisi parsial jika proteinuriaA," g#hari, albumin serum >$," g#dl,

    kolesterol A $%& mg#dl, diuresis kurang lancar dan masih edema. 9ikatakan

    resisten jika klinis dan laboratoris tidak memperlihatkan perubahan atau perbaikan

    setelah pengobatan % minggu dengan kortikosteroid.4

    engobatan hipertensi dengan target tekanan darah A 1$"#B" mm-g. enghambat

    ACEdan antagonis reseptor ngiotensin ;; sebagai pilihan obat utama%

    E. KOMPLIKASI

    1. ;nfeksi

    enderita SN sangat rentan terhadap infeksi, yang paling sering ialah selulitis

    dan peritonitis. ada orang deasa, infeksi yang sering terjadi adalah infeksi gram

    negatif.B

    $. -ipertensi

    -ipertensi pada SN dapat ditemukan sejak aal pada 1&!1"5 kasus, atau terjadisebagai akibat efek samping steroid.B

    8

  • 7/24/2019 Interna Terbaru

    9/41

    . -ipoEolemia

    0omplikasi hipoEolemia dapat terjadi sebagai akibat pemakaian diuretik yang

    tidak terkontrol, terutama pada kasus yang disertai dengan sepsis, diare, dan muntah.

    Cejala dan tanda hipoEolemia ialah hipotensi, takikardia, akral dingin dan perfusi

    buruk, peningkatan kadar urea dan asam urat dalam plasma. ada beberapa anak

    memberi keluhan nyeri abdomen. -ipoEolemia diterapi dengan pemberian cairan

    fisiologis dan plasma sebanyak 1"!$& ml#kg dengan cepat, atau albumin 1 g#kg berat

    badan.B

    %. 3romboemboli

    Risiko untuk mengalami tromboemboli disebabkan oleh karena keadaan

    hiperkoagulabilitas. Selain disebabkan oleh penurunan Eolume intraEaskular,

    keadaan hiperkoagulabilitas ini dikarenakan juga oleh peningkatan faktor

    pembekuan darah antara lain faktor ?, ?;;, ?;;;, I serta fibrinogen, dan dikarenakan

    oleh penurunan konsentrasi antitrombin ;;; yang keluar melalui urin. Risiko

    terjadinya tromboemboli akan meningkat pada kadar albumin plasma A $ gr#d',

    kadar fibrinogen > 7 gr#d', atau kadar antitrombin ;;; A B&5. ada SN dengan risiko

    tinggi, pencegahan komplikasi tromboemboli dapat dilakukan dengan pemberian

    asetosal dosis rendah dan dipiridamol. -eparin hanya diberikan bila telah terhadi

    tromboemboli, dengan dosis "& *#kg intraEena dan dilanjutkan dengan 1&& *#kg

    tiap % jam secara intraEena.B

    ". -iperlipidemia

    -iperlipidemia pada SN meliputi peningkatan kolesterol, trigliserida, fosfolipid

    dan asam lemak. 0olesterol hampir selalu ditemukan meningkat, namun kadar

    trigliserida, fosfolipid tidak selalu meningkat. eningkatan kadar kolesterol

    berbanding terbalik dengan kadar albumin serum dan derajat proteinuria. 0eadaan

    hiperlipidemia ini disebabkan oleh karena penurunan tekanan onkotik plasma

    sebagai akibat dari proteinuria merangsang hepar untuk melakukan sintesis lipid dan

    lipoprotein, di samping itu katabolisme lipid pada SN juga menurun. -iperlipidemia

    pada SN biasanya bersifat sementara, kadar lipid kembali normal pada keadaan

    remisi, sehingga pada keadaan ini cukup dengan pengurangan diit lemak. engaruh

    9

  • 7/24/2019 Interna Terbaru

    10/41

    hiperlipidemia terhadap morbiditas dan mortalitas akibat kelainan kardioEaskuler

    pada anak penderita SN masih belum jelas. 8anfaat pemberian obat!obat penurun

    lipid seperti kolesteramin, deriEat asam fibrat atau inhibitor -8C!Do reduktase

    (statin) masih diperdebatkan.B

    F. PROGNOSIS

    rognosis sindroma nefrotik tergantung dari beberapa faktor antara lain umur, jenis

    kelamin, penyulit pada saat pengobatan dan kelainan histopatologi ginjal.1 prognosis

    pada umur muda lebih baik daripada umur lebih tua, pada anita lebih baik daripada

    laki!laki. 8akin dini terdapat penyulitnya, biasanya prognosisnya lebih buruk.0elainan

    minimal mempunyai respons terhadap kortikosteroid lebih baik dibandingkan dengan

    lesi dan mempunyai prognosis paling buruk pada glomerulonefritis proliferatif. Sebab

    kematian pada sindroma nefrotik berhubungan dengan gagal ginjal kronis disertai

    sindroma uremia, infeksi sekunder (misalnya pneumonia).

    DAFTAR PUSTAKA

    10

  • 7/24/2019 Interna Terbaru

    11/41

    1. urnaan , tiek S, -usna . 0apita Selekta 0edokteran. disi ke!$. akarta+

    enerbit 8edia esculapius 60*;,$&&& -al "$"!"$B

    $. rof. 9R. 9r. . -alim 8ubin, Sp9, 8Sc, 03;, !lmu $enyakit %alam,

    %iagnosis dan #erapi. -al 14 J $

    . Cleadle, onathan. t a Clance namnesis dan emeriksaan 6isik. akarta +

    enerbit rlangga 8edical Series.$&&$.-al 1%4

    %. -andayani ;., Rusli 2., -ardjoeno, rofile of cholesterol and albumin

    concentration and urine sediment based on nephritic syndrome children.

    !ndonesian &ournal of Clinical $athology and 'edical Laboratory, $&&B=1($)+%4!

    "$

    ". 0asper, 6auci, -auser, 'ongo, ameson, 'oscal

  • 7/24/2019 Interna Terbaru

    12/41

    LAPORAN KASUS

    Anan'sa Priba(i

    Nama + Sri Custini

    *mur + %$ tahun

    enis 0elamin + erempuan

    Status 0ain + 8enikah

    gama + ;slam

    ekerjan + ;R3

    lamat + l. . 2anting ;? Cg. 2atu No.;; 8edan 3embung

    Suku + aa

    Anan'sa P'na$i*

    0eluhan *tama &2engkak dikedua kelopak mata

    3elaah &asien datang ke Rumah Sakit -aji 8edan dengan keluhan

    bengkak dikedua kelopak mata sejak $ bulan yang lalu, setiappagi dan setelah bangun tidur mata selalu bengkak,kaki

    bengkak dan leher bengkak. Sakit kepala ada sejak 1 minggu

    ini, demam ada hilang timbul, berkeringat tidak ada,

    menggigil ada, mual ada, muntah ada, frekuensi G#hari isi air.

    Nyeri *lu hati dan kembung ada, perut cepat terasa kenyang ,

    sendaa terasa pahit, nafsu makan tidak ada, sakit pinggang

    ada,buang air kecil berdarah tidak ada, berpasir tidak ada,

    sering merasa tidak puas setelah buang air kecil, netes!netes

    12

  • 7/24/2019 Interna Terbaru

    13/41

    ada, buang air besar lancar. asien sudah pernah berobat ke

    klinik sebelumnya dan tidak ada perubahan.

    R3 + tidak ada

    R: + ntalgin, 2odreG, jamu!jamuan dan obat herbal cina

    R0 + kakak kandung os menderita 0

    0ebiasaan + suka mengkonsumsi makanan pedas

    Anan'sa U+

    2adan kurang enak+ ya

    8erasa capek#lemas + ya

    8erasa kurang sehat + ya

    8enggigil + ya

    Nafsu makan + tidak ada

    3idur + normal

    2erat badan + normal

    8alas + ya

    9emam + iya, hilang timbul

    ening + ya

    Anan'sa Or%an

    ,.C"r

    13

  • 7/24/2019 Interna Terbaru

    14/41

    ! 9yspneu dKeffort + tidak ! Dyanosis + tidak

    ! 9yspneu dKrepost + tidak ! ngina pectoris + tidak

    ! :edema + tidak ! palpitasi cordis + tidak

    ! Nycturia + tidak ! sma cardial + tidak

    . Sir$+lasi P'ri#'r

    ! Dlaudicatio intermitten +tidak ! Cangguan tropis + tidak

    ! Sakit aktu istirahat +tidak ! kebas!kebas + tidak

    ! Rasa mati ujung jari+ tidak

    . Tra/*+s R's0ira*"ri+s

    ! 2atuk + tidak ! Stridor + tidak

    ! 2erdahak + tidak ! sesak nafas + tidak

    ! -emaptoe + tidak ! ernafasan cuping hidung + tidak

    ! Sakit dada aktu bernafas + tidak ! Suara parau + tidak

    1. Tra/*+s Di%'s*i2+s

    . 'ambung

    ! Sakit di epigastrium sebelum # sesudah makan +ya ! Sendaa + ya

    ! Rasa panas di epigastrium + tidak !Anoreksia+ ya

    14

  • 7/24/2019 Interna Terbaru

    15/41

    ! 8untah (freM, arna, isi, dll) + ya ( G#hari, isiO air) ! 8ual +ya

    ! -ematemesis +tidak ! 9ysphagia+ tidak

    !oetor es ore+ tidak ! yrosis + tidak

    2. *sus

    ! Sakit di abdomen + ya ! 8elena + tidak

    ! 2orborygmi + tidak ! 3enesmi + tidak

    ! 9efekasi (freM, arna, konsistensi)+ tidak

    ! 6latulensi + tidak

    ! :bstipasi + tidak

    ! -aemorrhoid + tidak

    ! 9iare (freM, arna, konsistensi)+ tidak

    D. -ati dan saluran empedu

    ! Sakit perut kanan + tidak

    ! memancar ke + tidak ! sites + tidak

    ! 0olik + tidak ! :edema + tidak

    ! ;kterus + tidak ! 2erak dempul + tidak

    ! Catal!gatal di kulit + tidak

    3. Gin4al (an Sal+ran K'n/in%

    15

  • 7/24/2019 Interna Terbaru

    16/41

    ! 8uka sembab + tidak ! olyuria + tidak

    ! 0olik + tidak ! :liguria + ya

    ! 8iksi (freM, arna, sebelum ! nuria + tidak

    #sesudah miksi, mengedan) +ya, G#hari ! olakisuria + tidak

    Larna kuning jernih,sering merasa tidak puas setelah miksi

    5. S'n(i

    ! Sakit + tidak ! Sakit digerakkan + tidak

    ! Sendi kaku + tidak ! 2engkak + tidak

    ! 8erah + tidak ! Stand abnormal + tidak

    6. T+lan%

    ! Sakit + tidak !6raktur spontan + tidak

    ! 2engkak + tidak ! 9eformasi + tidak

    7. O*"*

    ! Sakit + tidak ! 0ejang!kejang + tidak

    ! 0ebas!kebas + ya ! trofi+ tidak

    16

  • 7/24/2019 Interna Terbaru

    17/41

    8. Dara!

    ! Sakit di mulut dan lidah + tidak !8uka pucat + tidak

    ! 8ata berkunang!kunang + tidak ! 2engkak + tidak

    ! embengkakan kelenjar + tidak ! enyakit darah + tidak

    ! 8erah di kulit + tidak ! erdarahan Sub kutan + tidak

    ,9.En("$rin

    . ankreas

    ! olidipsi + tidak ! ruritus + tidak

    ! olifagi + tidak ! yorrhea + tidak

    ! oliuri + tidak

    2. 3iroid

    ! NerEositas + tidak ! Struma + tidak

    ! Goftalmus + tidak ! 8iksodem + tidak

    D. -ipofisis

    ! kromegali + tidak

    ! 9istrofi adipos kongenital + tidak

    17

  • 7/24/2019 Interna Terbaru

    18/41

    ,,. F+n%si G'ni*al

    ! 8anarche + 1" tahun ! reksi + 393

    ! Siklus haid + tidak teratur ! 'ibido seksual+ 393

    ! 8enopause + belum ! Doitu s + 393

    !C##b + !# #!

    ,. S+s+nan Sara#

    ! -ipoastesia + tidak ! Sakit kepala + tidak

    ! arastesia + tidak ! Cerakan tics + tidak

    ! aralisis + tidak

    ,. Pan/a In('ra

    ! englihatan + normal ! engecapan + normal

    ! endengaran + normal ! erasaan + normal

    ! enciuman + normal

    ,1. Psi$is

    ! 8udah tersinggung + tidak ! elupa + tidak

    ! 3akut + tidak ! 'ekas marah +tidak

    18

  • 7/24/2019 Interna Terbaru

    19/41

    ! Celisah + tidak

    ,3. K'a(aan S"sial

    ! ekerjaan + ibu rumah tangga

    ! -ygiene + 2aik

    Anan'sa P'na$i* T'r(a!+l+ + tidak ada

    Ri:aa* P'a$aian "ba* + antalgin, bodreG,jamu!jamuan dan obat cina

    Anan'sa P'na$i* ;'n'ris

    2engkak kelenjar regional + 393 ! yuria + 393

    'uka J luka di kemaluan + 393 ! 2isul J bisul + 393

    Anan'sa In*"$si$asi &!

    Anan'sa Ma$anan &

    Nasi + freM $ kali sehari ! Sayur + ya

    ;kan+ ya ! 9aging + ya

    Anan'sa Fail &

    enyakit!penyakit family + kakak kandung pasien menderita 0

    enyakit seperti orang sakit + !

    nak!anak + , -idup + , 8ati + &

    S*a*+s Pr's'n*

    K'a(aan U+

    19

  • 7/24/2019 Interna Terbaru

    20/41

    Sensorium + Dompos mentis

    3ekanan darah + 1&& mm-g

    3emperatur + 7," PD

    ernafasan + $$G#menit, reg, tipe pernafasan thorakal!abdominal

    Nadi + F$ G#menit, eMual, tegangan sedang, Eolume sedang

    K'a(aan P'na$i*

    nemia + ya ! ritema +tidak

    ;kterik + tidak ! 3urgor +baik

    Sianose + tidak ! Cerakan aktif + normal

    9ispnoe + tidak ! Sikap tidur paksa +tidak

    dema + ya

    K'a(aan Gi

  • 7/24/2019 Interna Terbaru

    21/41

    Sakit kalau dipegang + tidak

    erubahan lokal + tidak

    a. 8uka

    Sembab + ya ! arese + tidak

    ucat + tidak ! Cangguan lokal + tidak

    0uning + tidak

    b. 8ata

    Stand mata + normal ! ;kterus + tidak

    Cerakan + normal ! nemia + ya

    Goftalmos + tidak ! Reaksi pupil + isokor ka O ki

    tosis + tidak ! Cangguan lokal + tidak

    c. 3elinga

    Sekret + tidak !2entuk + normal

    Radang + tidak !trofi + tidak

    d. -idung

    Sekret + tidak ! 2enjolan!benjolan + tidak

    2entuk + normal

    e. 2ibir

    Sianosis + tidak ! 0ering + tidak

    ucat + ya ! Radang + tidak

    21

  • 7/24/2019 Interna Terbaru

    22/41

    f. Cigi

    0aries + normal ! umlah + $

    ertumbuhan + normal ! yorrhoe alEeolaris + tidak

    g. 'idah

    0ering + tidak ! 2eslag + tidak

    ucat + tidak ! 3remor + tidak

    h. 3onsil

    8erah + tidak ! 8embran + tidak

    2engkak + tidak ! ngina lacunaris + tidak

    2eslag + tidak

    . L'!'r

    Ins0'$si

    Struma + normal tidak membesar! 3orticolis + tidak

    0elenjar bengkak + tidak ! ?enektasi + tidak

    ulsasi Eena + tidak

    Pal0asi

    osisi trachea + medial ! 3ekana Eena jugularis+tidak teraba

    Sakit#nyeri tekan + tidak ! 0osta serEikalis + tidak

    . T!"ra= D'0an

    22

  • 7/24/2019 Interna Terbaru

    23/41

    Ins0'$si

    2entuk + 6usiformis ! Eenektasi + tidak

    Simetris#asimetris + simetris kaOki ! embengkakan + tidak

    2endungan Eena + tidak ! ulsasi Eerbal + tidak

    0etinggalan bernafas + tidak ! 8ammae + normal

    Pal0asi

    Nyeri tekan + tidak

    6remitus suara + Stem fremitus deG O sin kesan + normal

    6remissement + tidak

    ;ktus kordis + 3eraba

    a. 'okalisasi + ;DS ? $cm medial linea midclaEicularis sinistra

    b. 0uat angkat+ 3idak

    c. 8elebar + 3idak

    d. ;ktus negatif + 3idak

    P'r$+si

    Suara perkusi paru + sonor di kedua paru

    2atas paru hati +

    o Relatif + ;DR ?

    o bsolut + ;DR ?;

    o Cerakan bebas + $ cm

    23

  • 7/24/2019 Interna Terbaru

    24/41

    o 2atas jantung

    tas + ;DR ;; 'inea parasternalis sinistra

    0anan + ;DS ;? 'inea parasternalis deGtra

    0iri + ;DS ?; $cm medial 'inea midclaEicula sinistra

    A+s$+l*asi

    Par+-0ar+

    o Suara pernafasan + Eesikuler seluruh lapangan paru

    o Suara tambahan+

    Ronkhi basah +(!)

    Ronkhi keing +(!)

    o -eart rate + F$ G#menit, reguler, intensitas sedang

    o Suara katup

    81 > 8$ $ > 1

    $ > 1 $ > $

    o Suara tambahan +

    9esah jantung fungsionil#organis + !

    Cesek pericardial#pleurocardial + !

    1. T!"ra= B'la$an%

    Ins0'$si

    24

  • 7/24/2019 Interna Terbaru

    25/41

    2entuk + 6usiformis ! Eenektasi + tidak

    Simetris#asimetris + simetris !2enjolan!benjolan + tidak

    0etinggalan bernafas + tidak

    Pal0asi

    Nyeri tekan + tidak

    6remitus suara + Stem fremitus deG O sin kesan + normal

    6remissement + tidak

    enonjolan J penonjolan + tidak

    P'r$+si

    Suara perkusi paru + sonor di kedua paru

    2atas baah paru +

    o 0anan + proc. Spin. ?ert. 3yh + ;DR ;I

    o 0iri + proc. Spin. ?ert. 3yh + ;DR I

    o Cerakan bebas + $ cm

    A+s$+l*asi

    Suara pernafasan + ?esikuler seluruh lapang paru

    Suara tambahan

    ! Ronkhi basah + (!)

    ! Ronkhi kering + (!)

    25

  • 7/24/2019 Interna Terbaru

    26/41

    3. Ab("'n

    Ins0'$si

    2engkak + tidak

    ?enektasi#pembentukan Eena + tidak

    Cembung + tidak

    Sirkulasi kolateral + tidak

    ulsasi + tidak

    Pal0asi

    ! 9efens muskular + tidak

    ! Nyeri tekan + ya, nyeri tekan di epigastrium

    ! 'ien + tidak teraba

    ! Ren + tidak teraba

    26

  • 7/24/2019 Interna Terbaru

    27/41

    ! -epar +tidak teraba, pinggir (!)

    konsistensi permukaan (!) , nyeri tekan

    (!)

    P'r$+si

    ! ekak hati + ya

    ! ekak beralih + tidak

    A+s$+l*asi

    ! eristaltik usus + (@) Normal

    5. G'ni*alia

    ! 'uka + 39 ! Nanah + 39

    -ernia + 39 ! Sikatriks + 39

    6. E=*r'i*as

    a. A*as

    2engkak + tidak Q tidak

    8erah + tidak Q tidak

    Stand abnormal + tidak Q tidak

    Cangguan fungsi + tidak Q tidak

    3es Rumpelit + tidak Q tidak

    RefleG +

    2iceps + @@ Q @@

    3riceps + @@ Q @@

    b. Ba:a!

    27

  • 7/24/2019 Interna Terbaru

    28/41

    2engkak + tidak Q tidak

    8erah + tidak Q tidak

    :edem + tidak Q tidak

    ucat + tidak Q tidak

    Canguuan fungsi + tidak Q tidak

    ?arises + tidak Q tidak

    RefleG +

    0R + @@ Q @@

    R + @@ Q @@

    Struple + @@ Q @@

    emeriksaan 'aboratorium rutin

    9arah

    -b 11,4gr#dl

    -itung

    ritrosit

    %,&G1&7 #'

    'eukosit ",$&'

    -ematokrit ,F5

    3rombosit "&&'

    -itung enis

    leukosit +osinofil

    $5

    28

  • 7/24/2019 Interna Terbaru

    29/41

    2asofil

    N.Stab

    N.Seg

    'imfosit

    8onosit

    '9

    &5

    &5

    75

    15

    %5

    $" mm#jam

    0imia 0linik + Cula darah seaktu+ B$ mg#dl

    F+n%si Ha*i

    rotein total

    lbumin

    Clobulin

    El'$*r"li*

    Natrium (Na)

    0alium (0)

    Dhlorida (Dl)

    %,$4 mg#d'

    $,$1 g#d'

    $,&F g#d'

    1%% mM#'

    .F mM#'

    1&" mM#'

    ! *rin

    29

    ;ndeG ritrosit

    8D?

    8D-

    8D-D

    F",B fl

    &,1 pg

    ",$ 5

  • 7/24/2019 Interna Terbaru

    30/41

    Larna

    Clukosa

    rotein

    2ilirubin

    *robilinogen

    Sedimen

    ritrosit

    'eukosit

    Silinder

    pitel

    0ejernihan

    p-

    2erat jenis

    Clukosa

    Nitrit

    0uning muda

    Negatif

    ositif (@@)

    Negatif

    Negatif

    Negatif

    1!$ #lpb

    1!$ #lpb

    !#lpb

    &!1 #lpb

    jernih

    "

    1,&1&

    Negatif

    Negatif

    7. R's+'

    Anan's's

    30

  • 7/24/2019 Interna Terbaru

    31/41

    0eluhan utama + ! 2engkak dikedua kelopak mata

    3elaah +!2engkak dikedua kelopak matadialami pasien sejak $ bulan

    yang lalu. Saat bangun tidur mata bengkak,leher dan kaki

    bengkak.

    ! sakit kepala ada sejak 1 minggu ini

    ! demam ada hilang timbul,menggigil ada

    ! mual ada,muntah ada, frekuensi G#hari isinya air

    ! nyeri ulu hati ada, kembung ada, perut terasa penuh tiapmakan ada, sendaa terasa pahit ada,nafsu makan tidak ada

    ! sakit pinggang ada, 20 berbusa arna kuning jernih,

    pasien merasa tidak puas setiap buang air kecil,saat buang

    air kecil netes!netes ada, 22 lancar

    R3 + tidak ada

    R: + ntalgin,2odreG,jamu!jamuan dan obat cina

    R0 + 0akak kandung pasien menderita 0

    0ebiasaan + Suka mengkonsumsi makanan pedas

    S*a*+s Pr's'n*

    K'a(aan ++ K'a(aan P'na$i* K'a(aan Gi

  • 7/24/2019 Interna Terbaru

    32/41

    Na(i & 7 =>'ni*

    Na#as&=>'ni*

    S+!+ & 5?3@C

    9yspnoe + tidak

    dema + tidak

    ritema + tidak

    3urgor + baik

    Cerakan aktif + normal

    Sikap paksa + tidak

    22#(32!1&&) G 1&&5

    O "F# (1"4!1&&) G

    1&&5 O4F5

    0esan + Normoeight

    P''ri$saan Fisi$

    0epala + 9alam batas normal

    'eher + 9alam batas normal

    3horaks + 9alam batas normal

    bdomen + alpasi + ditemukan nyeri tekan di regio epigastrium

    kstremitas + 9alam batas normal

    P''ri$saan Lab"ra*"ri+

    Urinalisis

    Ma$r"s$"0is

    rotein + (@@)

    Mi$r"s$"0is

    9alam batas normal

    32

  • 7/24/2019 Interna Terbaru

    33/41

    Nitrit + (@)

    Dara! R+*in (an Kiia Dara!

    Dia%n"sa Ban(in% &

    1. Sindrom Nefrotik

    $. Sindrom Nefritis

    . Clomerulonefritis akut

    Dia%n"sa S''n*ara

    1.Sindrom Nefrotik

    T'ra0i &

    1. ktifitas + 2ed rest

    $. 9iet+ 9iet rendah garam (1!$ gram#hari) dan rendah protein &,F g#kg22#hari

    . 8edikamentosa +

    33

    -itung

    -ematokrit ,F5

    '9

    F+n%si Ha*i

    rotein total

    lbumin

    $"5

    %,$4 mg#d'

    $,$1 g#d'

  • 7/24/2019 Interna Terbaru

    34/41

    ;?69 Nacl &,45 F!1& gtt#i

    ;nj furosemid 1 amp# $% jam

    rednison "mg tab %!%!

    0SR 1G1 tab

    P''ri$saan Us+l &

    9arah rutin

    *rine rutin

    *sg abdomen

    lbumin dan Clobulin

    roteinuria $% jam

    ndoscopy

    34

  • 7/24/2019 Interna Terbaru

    35/41

    BAB I;

    DISKUSI KASUS

    No 3eori 0asus asien

    1 namnesa 2engkak mulai dikedua kelopak

    mata, perut, kedua tungkai dan

    seluruh tubuh

    eningkatan berat badan dan rasa

    penuh diperut sehingga dapat

    menyebabkan sesak

    *rin berarna kemerahan

    asien memiliki riayat hipertensi

    dan penyakit ginjal

    Riayat biopsi ginjal

    asien sudah pernah berobat

    sebelumnya, respon terhadap

    terapi bagaimana

    Riayat pasien sering

    mengkonsumsi obat!obatan

    golongan diuretik,

    kortikosteroid, :;NS

    da, 2engkak dikedua kelopakmata Sejak $ bulan yang

    lalu,3erjadi pada pagi hari saat

    bangun tidur

    da rasa penuh diperut sehingga

    pasien menyesak dan tidak ada

    peningkatan berat badan

    *rin tidak pernah berarna

    merah

    asien 3idak memiliki riayat

    hipertensi dan penyakit ginjal

    asien tidak pernah melakukan

    biopsi ginjal

    ;ya, asien sudah pernah berobat

    beberapa kali ke klinik namun

    tidak ada respon terhadap terapi

    35

  • 7/24/2019 Interna Terbaru

    36/41

    iya, pasien sering mengkonsumsi

    obat!obatan seperti antalgin,

    bodreG, jamu!jamuan, dan obat

    cina

    $ emeriksaan

    6isik

    dema palpebra, edema pretibia,

    edema dorsum pedis

    3erdapat scites

    enurunan tekanan darah postural

    3idak ada peningkatan ?

    eningkatan berat badan

    Saat dilakukan pemeriksaan fisik

    padapasien dijumpai edema pada

    palpebra, namun tidak dijumpai

    edema pretibia dan edema

    dorsum pedis

    ada pemeriksaan fisik tidak

    ditemukan ascites

    asien mengalami

    penurunan3ekanan 9arah +

    1&& mm-g

    ? pasien dalam batas normal+

    R!$ cm-$:

    2erat badan pasien normoeight

    dan tidak ada peningkatan berat

    badan

    emeriksaan

    enunjang

    9arah+

    -ipoalbuminemia (A gr#d')

    -iperlipidemia (kolesterol > $%&

    mg#d', trigliserida > 1"& mg#d',

    -9' laki!laki >"" mg#d', -9'

    anita > %" mg#d', '9' >1"&

    lbumin+ $,$1 g#dl

    3idak dilakukan pemeriksaan

    36

  • 7/24/2019 Interna Terbaru

    37/41

    mg#d' )

    rotein total menurunA 7,$ mg# d'

    *rinalisis+

    roteinuria kuantitatif $% jam > !

    ," gr#d'

    8ikroskopik + sedimen urin

    normal

    rotein total + %,$4 g#dl

    rotein urin + positif (@@)

    Nitrit + positif

    Sedimen urin normal

    % 3atalaksana ;stirahat

    9iet rendah garam 1!$

    gr#kg22#hari dan diet rendah

    protein &,F gr#kg22

    Nutrisi cairan

    3erapi 9iuretik (Loop %iuretik) +

    6urosemid (lasiG) F&!1$&

    mg#kg22#hari

    3erapi dengan golongan

    kortikosteroid+ rednison (1!1,"

    3irah baring

    9iet rendah garam (1!$

    gram#hari) dan rendah protein &,F

    g#kg22#hari

    ;?69 Nacl &,45 F!4 gtt#i

    ;nj 6urosemide 1 amp#$% jam

    rednison "mg tab %!%!

    37

  • 7/24/2019 Interna Terbaru

    38/41

    mg #0g22#hari )

    3erapi pencegahan terjadinya

    hipokalemi akibat penggunaan

    diuretik+ ottasium chloride

    ( 0SR) dosis 7&& mg#hari G1

    tablet

    0SR 1G1 3ab

    " 0omplikasi ;nfeksi+ selulitis dan peritonitis

    (tersering)

    -ipertensi

    -ipoEolemia + 3erdapat gejala

    dan tanda seperti hipotensi,

    takikardi, akral dingin dan

    perfusi buruk

    3romboemboli

    3idak terdapat infeksi seperti

    selulitis dan peritonitis pada

    pasien

    3idak terdapat peningkatan

    tekanan darah pada pasien

    asien mengalami penurunan

    tekanan darah (hipotensi) namun

    tidak dijumpai adanya takikardi,

    akral dingin dan perfusi buruk

    3idak dilakukan pemeriksaan

    pada faktor pembekuan darah

    sehingga tidak dapat menentukan

    penurunan Eolume intraEaskular

    dan keadaan hiperkoagulabilitas

    yang menyebabkantromboemboli

    38

  • 7/24/2019 Interna Terbaru

    39/41

    -iperlipidemia

    3idak 9ilakukan pemeriksaan

    kadar kolesterol total, trigliserida,

    fosfolipid, -9', '9'dan asam

    lemak pada pasien

    " rognosis *mur + prognosis umur muda

    lebih baik daripada umur lebih

    tua (> 7& tahun)

    enis 0elamin+ anita lebih baik

    daripada laki!laki

    asien berusia %$ tahun+

    prognosis baik

    enis kelamin pasien anita +

    prognosis baik

    d Eitam, 9ubia ad bonam

    BAB I;

    KESIMPULAN DAN SARAN

    39

  • 7/24/2019 Interna Terbaru

    40/41

    A. K'si0+lan

    Sindrom Nefrotik (SN) adalah sekumpulan manifestasi klinis yang ditandai

    oleh proteinuria kuantitatif >!," gr#$% jam, hipoalbuminemia, edema,

    hiperkolesterolimia > $%& mg#d', hiperkoagulabilitas, hipertensi dan

    kerentananterhadap infeksi.19iagnosis SN didapatkan berdasarkan anamnesis,

    pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang. 0riteria diagnostik sindrom nefrotik

    meliputi+7

    1. 8anifestasi klinis seperti edema palpebra dan edema pretibia,

    $. roteinuria kuantitatif >!." gr #$% jam

    . Serum albumin A$," gr#dl.%. -iperlipidemia ((kolesterol > $%& mg#d', trigliserida > 1"& mg#d', -9'

    laki!laki >"" mg#d', -9' anita > %" mg#d', '9' >1"& mg#d').7

    rognosis sindroma nefrotik tergantung dari beberapa faktor antara lain umur, jenis

    kelamin, penyulit pada saat pengobatan dan kelainan histopatologi ginjal.1

    prognosis pada umur muda lebih baik daripada umur lebih tua, pada anita lebih

    baik daripada laki!laki. 8akin dini terdapat penyulitnya, biasanya prognosisnya

    lebih buruk.

    B. Saran

    9alam pembuatan makalah ini penulis menyadari baha masih terdapat

    banyak kesalahan, kekurangan serta kejanggalan baik dalam penulisan maupun

    dalam pengonsepan materi. *ntuk itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan

    saran yang membangun agar kedepan lebih baik dan penulis berharap kepada

    semua pembaca, untuk lebih ditingkatkan dalam pembuatan makalah yang akan

    datang.

    40

  • 7/24/2019 Interna Terbaru

    41/41


Top Related