Download - IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMERINTAH TENTANG …
IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMERINTAH TENTANG TUNJANGAN PENDIDIKAN ( STUDI DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TANJUNG
JABUNG BARAT )
SKRIPSI
Diajukan Untuk Melengkapi Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S.1)
Dalam Ilmu Pemerintahan
Oleh :
LUTHFIYATUL HANIFAH NIM: SIP.162358
PEMBIMBING:
Dr. Robi’atul Adawiyah, S.H.I., M.H.I Dr. DI. Ansusa Putra, Lc., MA.Hum
PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN
FAKULTAS SYARIAH UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
2020
MOTTO
أعَْطوُا الأَجِیرَ أجَْرَهُ قَبْلَ أنَْ یَجِفَّ عَرَقھُُ
“Berikan kepada seorang pekerja upahnya sebelum keringatnya kering.” (HR. Ibnu Majah, shahih).
v
ABSTRAK
Judul Skripsi: Implementasi Kebijakan Pemerintah Tentang Tunjangan Pendidikan (Studi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tanjung Jabung Barat) Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana Implementasi Kebijakan Pemerintah Tentang Tunjangan Pendidikan di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tanjung Jabung Barat. Implementasi merupakan penerapan atau pelaksanaan Kebijakan pemerintah dalam menerapkan program Tunjangan Pendidikan di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tanjung Jabung Barat. Skripsi ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pengumpulan data yang dilakukan dengan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Adapun hasil dari penelitian ini bahwa kebijakan pemerintah dalam penerimaan tunjangan pendidikan guru sekolah dasar masih belum merata dan hanya guru PNS yang menerimanya seharusnya guru honorer juga menerima tunjangan pendidikan. Adapun implementasi kebijakan tunjangan pendidikan dalam peningkatan mutu agar upaya proses belajar di sekolah dapat berjalan dengan baik., maka kebutuhan akan pengelolaan pendidikannya secara profesional harus dilaksanakan secara berkelanjutan
Kata Kunci: Implementasi, Kebijakan, Tunjangan Pendidikan
vi
PERSEMBAHAN
Bismillahirrahmanirrahim…
Sembah sujud serta syukur kepada Allah SWT yang Maha Agung,
Maha Tinggi, Maha Adil, dan Maha Penyayang. Taburan cinta dan
kasih sayang-Mu telah memberikanku kekuatan, menjadikan aku
manusia yang senantiasa berpikir, membekaliku dengan ilmu, beriman
dan bersabar dalam menjalani kehidupan ini. Kupersembahkan skirpsi
ini kepada orang yang sangat kukasihi dan kusayangi.
Ibundaku Ratmiati dan Ayahandaku Parno. Sebagai tanda bakti,
hormat, dan rasa terimakasih yang tiada terhingga kupersembahkan
karya kecil ini kepada Ibunda dan Ayahanda tercinta, yang tiada
pernah hentinya selama ini memberiku semangat, Do’a, dorongan,
nasehat, dan kasih sayang serta pengorbanan yang tidak dapat
tergantikan, hingga aku selalu kuat menjalani setiap rintangan yang ada
didepanku. Ibu, Ayah terimalah bukti kecil ini sebagai kado keseriusanku
untuk membalas semua pengorbananmu.
Adik ku tercinta Luthfi Habib tiada yang paling mengharukan
saat kita kumpul bersama. Terimakasih atas do’a dan kebaikan adik
selama ini, terimakasih karena sudah menjadi adik yang paling terbaik,
walaupun kita berjauhan aku selalu mendo’akan yang terbaik untuk adik
disana, semangat kuliahnya. Semoga nanti kita bisa membahagiakan
kedua orangtua kita dengan hasil kerja keras kita.
Terimakasih kupersembahkan untuk teman-teman seperjuangan
angkatan 2016 Semoga nanti kita semua bisa menjadi orang yang sukses.
Amin…
vii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis curahkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karuniannya kepada penulis, sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi dengan baik dan lancar. Shalawat beriring salam tak lupa
penulis ucapkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita dari
zaman jahiliyah ke zaman yang penuh akan nikmat iman dan ilmu pengetahuan.
Skripsi ini penulis susun sebagai sebagai salah satu tugas akhir studi dan
syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada jurusan Ilmu Pemerintahan Fakultas
Syari’ah UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi. Selelainya skripsi ini tidak lepas
dari bimbingan, bantuan, dan dorongan dari berbagai pihak, terutama dosen
pembimbing yang telah banyak memberikan bimbingan dan pengarahan serta
saran untuk kesempurnaan penulisan kripsi ini.
Tiada yang dapat penulis berikan kepada mereka untuk saat ini kecuali
Do’a kepada Allah SWT, semoga jasa baiknya dan pengorbanan mereka
mendapat balasannya dari Allah SWT. Pada kesempatan ini, penulis juga
menyampaikan ucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. H. Su’aidi Asy’ari, MA, Ph.D selaku Rektor UIN Sulthan
Thaha Saifuddin Jambi.
2. Bapak Dr. Sayuti, S.Ag., MH selaku Dekan Fakultas Syariah UIN Sulthan
Thaha Saifuddin Jambi.
3. Bapak Agus Salim, S.Th.I., MA.M.IR.,Ph.D Wakil Dekan I Fakultas Syariah
Bidang Akademik dan Kelembagaan.
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ......................................................................... i
PERNYATAAN KEASLIAN .......................................................... ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING.................................................. iii
MOTTO ............................................................................................ v
ABSTRAK ....................................................................................... vi
PERSEMBAHAN ........................................................................... vii
KATA PENGANTAR ................................................................... viii
DAFTAR ISI ..................................................................................... x
DAFTAR TABEL........................................................................... xii
DAFTAR SINGKATAN ............................................................... xiii
DAFTAR GAMBAR ..................................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ............................................................ 5
C. Batasan Masalah............................................................... 6
D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ..................................... 6
E. Kerangka Teori................................................................. 7
F. Kerangka Konseptual ..................................................... 17
G. Tinjauan Pustaka ............................................................ 21
BAB II METODE PENELITIAN
1. Lokasi Penelitian ............................................................ 25
2. Jenis Penelitian ............................................................... 25
x
3. Pendekatan Penelitian .................................................... 25
4. Jenis dan Sumber Data ................................................... 26
5. Instrumen Pengumpulan Data ........................................ 27
6. Teknik Analisis Data ...................................................... 29
7. Sistematika Penulisan..................................................... 31
BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
A. Historis Dinas Pendidikan Tanjung Jabung Barat ......... 32
B. Geografi dan Luas Daerah ............................................. 33
C. Struktur Organisasi Dinas Pendidikan .......................... 35
D. Tugas Pokok dan Fungsi ............................................... 38
E. Visi Misi Dinas Pendidikan ........................................... 43
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Kebijakan Tunjangan Pendidikan di Kabupaten Tanjung
Jabung Barat ................................................................... 47
B. Implementasi Kebijakan Tunjangan Pendidikan di Kabupaten
Tanjung Jabung Barat .................................................... 57
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................... 62
B. Saran ............................................................................... 62
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................... 63
LAMPIRAN
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 1 : Daftar Penerimaan Tunjangan Khusus.......................................41
xii
DAFTAR SINGKATAN
DITJEN : Direktorat Jendral
UUD 1945 : Undang – Undang Dasar 1945
UU : Undang - Undang
GTK : Guru dan Tenaga Kenpendidikan
KEMEDIKBUD : Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
SD : Sekolah Dasar
DIKNAS : Pendidikan Nasional
SK : Surat Keterangan
DAPODIK : Data Pokok Pendidikan
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 : Peta Tanjung Jabung Barat........................................................ 33
Gambar 2 : Struktur Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tanjung Jabung
Barat ........................................................................................... .53
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Peningkatan kualitas suatu bangsa dapat dilakukan melalui sektor
pendidikan sedangkan peningkatan kualitas pendidikan salah satunya dapat
dilakukan melalui peningkatan kesejahteraan guru.1 Dalam dunia pendidikan
keberadaan, peran dan fungsi guru merupakan salah satu faktor yang sangat urgen,
karena komponen pendidikan yang sangat penting dalam rangka pelaksanaan
rencana strategis tersebut adalah guru. Guru memiliki peranan yang strategis dan
merupakan kunci keberhasilan untuk mencapai tujuan kelembagaan sekolah,
karena guru pengelola Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) bagi para
siswanya.Oleh karena itu, dalam kebijakan yang berkaitan dengan upaya
peningkatan kualitas pendidikan, tidak dilepas dari hal yang berkaitan dengan
eksistensi guru itu sendiri, termasuk meningkatkan kesejahteraanya.
Guru merupakan salah satu faktor penting dalam pembelajaran,
bagaimanapun idealnya suatu kurikulum tanpa ditunjang oleh kemampuan guru
untuk mengimplementasikannya maka kurikulum tersebut tidak akan mencapai
tujuan pendidikan yang telah dirumuskan. Dalam ruang lingkup persekolahan,
guru menjadi figur sentral dari segala upaya pembaruan pendidikan. Guru sebagai
tumpuan harapan untuk mewujudkan agenda – agenda pendidikan nasional,
1Taruangi,H., F. “Implementasi Kebijakan Tunjangan Khusus Guru Daerah Terpencil Di Desa Baturube Kecamatan Bungku Utara Kabupaten Morowali”.Jurnal Katalogis.Vol 2 No.1 January 2014.
1
2
utamanya dalam hal peningkatan mutu dan relevansi, pemerataan dan perluasan
kesempatan dan peningkatan efesiensi.2
Salah satu upaya memberikan penghargaan dan meningkatkan
kesejahteraan guru adalah dengan memberikan tunjangan pada guru yang bertugas
pada daerah khusus. Hal ini sejalan dengan Undang –undang Nomor 14 tahun
2005 tentang Guru dan Dosen menegaskan bahwa guru sebagai tenaga profesional
berhak memperoleh penghasilan di atas kebutuhan hidup minimum dan jaminan
kesejahteraan sosial yang meliputi gaji pokok,tunjangan yang melekat pada gaji,
serta penghasilan lain berupa tunjangan profesi, tunjangan maslahat tambahan
yang terkait dengan tugasnya sebagai guru yang ditetapkan dengan prinsip
penghargaan atas dasar prestasi, dan salah satu upaya pemerintah adalah
memberikan tunjangan khusus kepada guru yang bertugas didaerah khusus. 3
Peraturan Pemerintah Nomor 41 tahun 2009 pasal 10 yang menyatakan
bahwa guru yang ditugaskan oleh pemerintah atau pemerintah daerah di daerah
khusus sesuai peraturan perundang- undangan diberi tunjangan khusus setiap
bulan selama masa penugasan. Tunjangan khusus bagi guru dan dosen diberikan
setelah yang bersangkutan secara nyata melaksanakan tugas di daerah khusus.4
Program pemberiaan tunjangan khusus masih berupa pemberian bantuan
kesejahteraan guru daerah khusus. Saat ini Direktorat Jendral Pendidikan Dasar
sedang mengupayakan usulan tambahan anggaran pada APBNP untuk
merealisasikan pemberian tunjangan khusus bagi guru yang bertugas di daerah
2Ali Mudlofir, Pendidik Profesional: Konsep, Strategis dan Aplikasinya Dalam Peningkatan Mutu Pendidikan di Indonesia.( Cet.II: Rajawali Pers: Jakarta, 2013),hlm.61
3Undang- Undang Republik Indonesia No. 14 Tahun 2005 . Guru Dan Dosen 4Undang – Undang Republik Indonesia No. 41 Tahun 2009 Bab 3 Pasal 10. Tunjangan
Khusus
3
khusus sebesar setara 1 ( satu ) kali gaji pokok Pegawai Negeri Sipil. Kebijakan
ini merupakan bukti bahwa pemerintah secara terus-menerus berusaha
meningkatkan profesionalisme guru dan kesejahteraan guru.Kesejahteraan guru
menjadi jantungnya pelayanan pendidikan, karena dengan sistem insentif yang
wajar dan berkeadilan dapat diharapkan pelayanan optimal dan terbaik bagi
masyarakat. Tingkat kesejahteraan merupakan penentu yang amat penting bagi
kinerja guru dalam menjalankan tugasnya.5
Tujuan dari pemberiaan tunjangan khusus ialah untuk meningkatkan
suplemen yang mendorong agar guru-guru yang bertugas di daerah terpencil
terpengaruhi hak kesejahteraannya dan berusaha sebaik mungkin untuk
meningkatkan efektifitas kinerjanya, utamanya pada aspek kualitas pengajaran
dan juga kuantitas pengajaran.6Pemberian tunjangan daerah khusus bagi guru
yang bertugas di daerah Kabupaten Tanjung Jabung Barat Mekar Tanjung
perbatasan dengan wilayah pengabuan merupakan pendorong untuk menjadikan
mereka profesional. Selain itu diharapkan memicu hasil belajar siswa di daerah
terpencil tidak jauh berbeda dengan siswa yang berada di perkotaan.
Berdasarkan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral
Guru dan Tenaga Kependidikan tahun 2016 bahwa kriteria guru penerima
tunjangan khusus adalah 7:
5Taruangi,H., F. “Implementasi Kebijakan Tunjangan Khusus Guru Daerah Terpencil Di Desa Baturube Kecamatan Bungku Utara Kabupaten Morowali
6Zainul Haq,” Pemberiaan Tunjangan Khusus Daerah Terpencil untuk Perbaikan Kinerja Guru SMP di Kecamatan Liukang Tupabbring Utara, Kabupaten Pangkep”. Jurnal Studi Pendidikan, Vol 16 No.2 Desember 2018
7Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Guru dan Tenaga Kependidikan 2016
4
1. Guru yang ditugaskan mengajar didaerah khusus.
2. Memiliki nomor unik pendidik dan tenaga kependidikan (NUPTK).
3. Diutamakan S-1/ D-IV.
4. Masa kerja sebagai guru/pendidik minimum 2 (dua) tahun berturut –turut, yang
dibuktikan dengan surat penugasan.
5. Jumlah guru penerima tunjangan sesuai dengan jumlah guru ideal (formulasi
perencanaan kebutuhan guru).
Guru menjadi pusat perhatian karena sangat besar peranannya dalam setiap
usaha peningkatan mutu. Tak ada usaha inofatif dalam pendidikan yang dapat
mengembangkan guru. Guru merupakan penentu paling besar terhadap
prestasinya belajar siswa. Peranan guru semakin penting di tengah keterbatasan
sarana dan prasarana, seperti dialami negara-negara sedang berkembang.
Peraturan Mentri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 membahas
tentang standar kualifikasi dan kompetensi guru dimana disebutkan bahwa setiap
guru wajib memenuhi standar kualitas akademik dan kompetensi guru yang
berlaku secara nasional, juga bahwa guru-guru yang belum memenuhi kualifikasi
akademik diploma empat (D-IV) atau sarjana akan diatur dengan peraturan mentri
tersendiri.8Upaya pemerintah untuk meningkatkan mutu pendidikan dan sesuai
dengan kebutuhan masyarakat pada tingkat Sekolah Dasar merupakan program
pemerintah belum dapat dicapai secara maksimal dengan disertai pembangunan
berbagai sarana dan prasarana penunjang mulai dari gedung sekolah dan tenaga
8Peraturan Mentri Pendidikan Nasional Nomor 16 tahun 2007
5
pendidik sampai pada fasilitas pendukung lainnya seperti ketersediaan buku paket
dan materi pembelajaran yang belum tercapai.
Proses pendidikan di wilayah Tanjung Jabung Barat Desa Mekar Tanjung
perbatasan dengan wilayah Pengabuan membawa harapan kepada anak didik dan
orang tua siswa, dimana beban yang harus ditanggung untuk pendidikan akan
sedikit lebih berkurang. Betapa tidak, berbagai biaya pendidikan seperti biaya
pendaftaran, iuaran bulanan, biaya ujian, maupun bahan pendukung lainnya
hingga biaya praktek dan lainnya menjadi beban yang dipikul bersama antara
pemerintah dan orang tua.9
Terkait dengan permasalahan diatas, maka peneliti tertarik melakukan
penelitian dengan judul “Implementasi Kebijakan Pemerintah Tentang
Tunjangan Pendidikan (Studi Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Tanjung
Jabung Barat)”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas,maka yang menjadi rumusan masalah
yang akan diteliti adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana Kebijakan Tunjangan Pendidikan di Kabupaten Tanjung Jabung
Barat?
2. Bagaimana Implementasi Kebijakan Tunjangan Pendidikan di Kabupaten
Tanjung Jabung Barat ?
9Gustiana, 2015. Implementasi Kebijakan Penyaluran Tunjangan Terpencil Dalam Meningkatkan Profesional Guru Di Kecamatan Kayan Hulu Kabupaten Sintang. (Jakarta: Universitas Terbuka).
6
C. Batasan Masalah
Batasan masalah adalah memfokuskan masalah yang akan diteliti.10 Maka
perlu batasan masalah agar pembahasan ini dibuat tidak terlalu luas, terkonsep dan
tidak keluar dari apa yang menjadi tujuan dalam penelitian. Dalam penelitian ini
penulis hanya membahas tentang Implementasi Kebijakan Pemerintah Tentang
Tunjangan Pendidikan (Studi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten
Tanjung Jabung Barat). Berfokus pada tahun anggaran 2018 di Sekolah Dasar
diantaranya Sekolah Dasar Negeri 83/V Mekar Tanjung.
D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
a. Tujuan Penelitian
Berdasarkan dengan permasalahan-permasalahan yang telah dirumuskan
sebelumnya,maka dalam penelitian ini ditetapkan beberapa tujuan penelitian,
yaitu sebagai berikut:
1. Untuk Mengetahui kebijakan Tunjangan Khusus Pendidikan di Kabupaten
Tanjung Jabung Barat.
2. Untuk Mengetahui Implementasi Kebijakan Tunjangan Pendidikan di
Kabupaten Tanjung Jabung Barat.
b. Kegunaan Penelitian
Dari hasil sebuah penelitian pada dasarnya mempunyai manfaat suatu
kegunaan baik bagi penelitian maupun orang lain. Maka dari itu kegunaan
penelitian ini sebagai berikut:
10Alfianika, Ninit. Metode Penelitianpengajaran Bahasa Indonesia, Cat.1, (Yogyakarta: Deepublish, 2018). Hlm.42
7
1. Secara Teoritis, hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna untuk menambah
pengetahuan dalam upaya pengembangan ilmu pengetahuan.
2. Secara Praktis, diharapkan dapat membantu masyarakat Kabupaten Tanjung
Jabung Barat dalam menyelenggarakan proses pendidikan yang bermutu yang
mana program penerimaan tunjangan pendidikan bagi guru Pegawai Negeri
Sipil Daerah yang dilaksanakan oleh pemerintah.
E. Kerangka Teori
Teori adalah seperangkat konsep, defenisi dan proposisi yang tersusun
secara sistematis sehingga dapat digunakan untuk menjelaskan dan meramalkan
fenomena.11 Sedangkan kerangka teoritis adalah identifikasi teori-teori yang
dijadikan sebagai landasan berfikir untuk melaksanakan suatu penelitian atau
dengan kata lain untuk mendiskripsikan kerangka referensi atau teori yang
digunakan untuk mengkaji permasalahan.12
Adapun kerangka teori yang dimaksud adalah sebagai berikut :
1. Implementasi Kebijakan
a. Pengertian Implementasi
Implementasi dimaksudkan membawa ke suatu hasil (akibat) melengkapi
dan menyelesaikan. Implementasi juga dimaksudkan menyediakan sarana (alat)
untuk melaksanakan sesuatu, memberikan hasil yang bersifat praktis terhadap
sesuatu. Pressmandan Wildavsky mengemukakan bahwa
membawa,menyelesaikan,mengisi,menghasilkan,melengkapi.Jadi implementasi
dapat dimaksudkan sebagai suatu aktivitas yang berkaitan dengan penyelesaian
11Sugiono,Memahami Penelitian Kualitatif (Bandung: Alfabeta, 2014).hlm.41 12Jujun, S. Soeryasumantri. Filsafat Ilmu Sebuah Pengantar Populer, (Jakarta:Sinar Harapan,
1978)hlm. 316
8
suatu pekerjaan dengan penggunaan sarana (alat) untuk memperoleh hasil.
Apabila dikaitkan dengan kebijakan publik, maka kata implementasi kebijakan
publik dapat diartikan sebagai aktivitas penyelesaian atau pelaksanaan kebijakan
publik yang telah ditetapkan/disetujui dengan penguunaan sarana (alat) untuk
mencapai tujuan kebijakan. 13
Menurut Abdul Wahab Solichin implementasi adalah tindakan–tindakan
yang dilakukan oleh individu atau pejabat, kelompok-kelompok pemerintah atau
swasta yang diarahkan pada tercapainya tujuan yang telah digariskan dalam
keputusan kebijakan.14
Menurut Dunn Implementasi secara lebih khusus, menyebutkan dengan
istilah implementasi kebijakan adalah, pelaksanaan pengendalian aksi-aksi
kebijakan dalam (Policy Implementation) adalah pelaksanaan pengendalian aksi-
aksi kebijakan dalam kurun waktu tertentu. Implementasi merupakan tindakan
untuk mencapai tujuan yang lebih digariskan dalam keputusan kebijakan.
Tindakan tersebut dilakukan baik oleh individu, pejabat pemerintah ataupun
swasta.15
Menurut Daniel A. Mazmanian dan Paul A. Sabatiermenjelaskan makna
implementasi, “ pelaksanaan keputusan kebijakan dasar, biasanya dalam bentuk
undang-undang, namun dapat pula berbentuk pemerintah-pemerintah atau
keputusan eksekutif yang penting atau keputusan badan peradilan. Lazimnya,
13Wildavsky dan Pressman, Implimentation as to carry out, accomplish, fullfil, produce, complete. (1978). hlm 21
14Solichin, Abdul Wahab. Analisis Kebijakan dari Formulasi ke Implementasi Kebijakan Negara. (Jakarta: Bumi Aksara,2000)
15Duun, W. Pengantar Aanalis Kebijakan Publik (Edisi Kedua).(Yogyakarta:Gajahmada University Press, 2000).
9
keputusan tersebut mengidentifikasikan masalah yang ingin diatasi, menyebutkan
secara tegas tujuan atau sasaran yang ingin dicapai dan berbagai cara untuk
menstrukturkan atau mengatur proses implementasinya.16
b. Pengertian Kebijakan
Kebijakan tidak lepas juga kaitannya dengan kehidupan nasional yang
kondisinya dapat berubah dari waktu ke waktu, ada saatnya jika konflik dapat
diredam dengan upaya kesatuan bentuk dalam bentuk segala aspek kehidupan
nasional, dan ada saatnya pula dimana konflik perlu dikembangkan dalam
kehidupan nasional untuk mencapai tujuan pemberdayaan yang diinginkan. Pada
kebijakan pemerintah dalam konteks mikro, dalam proses kebijakan hanya ada
tiga komponen yang saling berinteraksi,antara lain: (1) kebijakan itu sendiri,(2)
pelaku kebijakan,(3) lingkungan.
Menurut Thomas R.Bye kebijakan publik merupakan apapun yang dipilih
pemerintah untuk dilakukan ataupun tidak dilakukan. Hal ini menunjukan bahwa
dalam penyusunan kebijakan publik menjadi hak prerogratif pemerintah pusat
baik itu lembaga eksekutif,legislatif dan yudikatif. Ketiga lembaga itu seharusnya
menjadi satu kesatuan dalam perumusan kebijakan-kebijakan yang akan
dikeluarkan.Kebijakan merupakan serangkaian keputusan yang saling berkaitan
yang diambil oleh seseorang aktor politik berkenaan dengan tujuan yang dipilih
beserta cara-cara untuk mencapainya dalam situasi dimana keputusan tersebut
masih berada dalam batas –batas kewenangan aktor tersebut. Berbagai pendapat
dari beberapa definisi tentang kebijakan publik di atas, maka dapat disimpulkan
16Mazmanian,Daniel A and Paul A. Sabatier.Implementation and Public Policy,(USA : Scott Foresman and Compeny, 1983). hlm 139
10
bahwa serangkaian keputusan aktor politik dengan melihat fenomena sosial yang
terjadi terkait tindakan yang akan dilakukan maupun tidak dilakukan untuk
mencapai tujuan pemerintah.
Mengidentifikasi tujuan yang ingin dicapai neruslah memahami isu atau
masalah publik, dimana masalahnya bersifat mendasar, strategis, menyangkut
banyak orang, berjangka panjang dan tidak bisa diselesaikan secara perorangan,
dengan taktik dan strategis maupun berbagai input untuk pelaksanaan yang
dituangkan dalam rumusan kebijakan publik dalam rangka menyelesaikan
masalah yang ada, rumusan kebijakan publik dalam rangka menyelesaiakn
masalah yang ada, rumusan kebijakan maaupun bentuk perundang – undangan,
setelah dirumuskan kemudian kebijakan publik di implementasikan baik oleh
pemerintah, masyarakat mapun pemerintah bersama-sama masyarakat.17
Kebijakan adalah isi yang menjadi komitmen dari kebijakan, sedangkan
pelaku kebijakan disebut stakeholder. Kemudian yang dimaksudkan mengenai
lingkungan mencakup keadaan sosial politik, sosial budaya,sosial ekonomi,
pertahanan dan keamanan, kehidupan lokal,nasional,regional dan internasional.
Pada hakekatnya kebijakan publik berada dalam suatu sistem, dimana kebijakan
dibuat mencakup hubungan timbal balik antara ketiga elemen yaitu kebijakan
publik, perlu kebijakan dan lingkungan kebijakan.18
Menurut M Irfan Islamy kebijakan adalah suuatu program pencapaian
tujuan, nilai dan tindakan yang terarah. Berdasarkan pengertian diatas suatu
17 Mazmanian,Daniel A and Paul A. Sabatier.Implementation and Public Policy .hlm 20 18Subarsono, Analisis Kebijakan Publik :Konsep,Teori,dan Aplikasi,(Yogyakarta: Pustaka
Pelajar, 2013)
11
kebijakan berisi suatu program untuk mencapai tujuan, nilai-nilai yang dilakukan
melalui tindakan yang terarah.19
c. Pengertian Implementasi Kebijakan
Menurut Lester dan Stewart menyebutkan, implementasi kebijakan
dipandang dalam pengertian yang luas, merupakan tahapan dari proses kebijakan
segera setelah penetapan Undang – Undang. Kemudian Lester dan Stewart juga
menyebutkan implementasi pada sisi yang lain merupakan fenomena yang
kompleks yang mungkin dapat dipahami sebagai suatu proses, suatu keluaran
(output) maupun sebagai suatu dampak (outcome).
Istilah implementasi menunjuk pada sejumlah kegiatan yang mengikuti
pernyataan maksud tentang tujuan program dan hasil yang diinginkan oleh para
pejabat pemerintah. Implementasi mencakup tindakan (tanpa tindakan) oleh
berbagai aktor, khususnya para birokrat pemerintah, yang dikhususkan untuk
membuat sebuah kebijakan.20
Pengertian Implementasi Kebijakan Menurut Afan Gaffar merupakan
salah satu tahap dalam proses kebijakan publik. Biasanya implementasi
dilaksanakan setelah sebuah kebijakan dirumuskan dengan tujuan yang jelas.
Implementasi adalah suatu rangkaian aktifitas dalam rangka menghantarkan
kebijakan kepada masyarakat sehingga kebijakan tersebut dapat membawa hasil
sebagaimana yang diharapkan.
19Islamy, M.Irfan, Prinsip-Prinsip Perumusan Kebijakan Negara, (Jakarta: Bumi Aksara, 2010).
20Winarno Budi, Kebijakan Publik (Teori,Proses,dan Studi Kasus), ( Yogyakarta : CAPS,2012). hlm 13
12
Menurut Ripley dan Franklin menyatakan bahwa implementasi adalah apa
yang terjadi setelah undang – undang di tetapkan yang memberikan otoritas
program, kebijakan,keuntungan (benefit), atau suatu jenis keluaran yang nyata
(tangible output). Implementasi mencakup tindakan–tindakan oleh sebagai aktor,
khususnya para birokrat yang dimaksudkan untuk membuat program berjalan.21
Menurut Purwanto dan Sulistyastuti, “implementasi intinya adalah
kegiatan utuk mendistribusikan keluaran kebijakan (to deliver policy output) yang
dilakukan oleh para implementor kepada kelompok sasaran (target group) sebagai
upaya untuk mewujudkan kebijakan”. 22
2. Model Implementasi Kebijakan Publik
a. Model Implementasi oleh George C. Edward lll
Model implementasi kebijakan yang berspektif top down yang
dikembangkan oleh George C Edward III menanamkan model implementasi
kebijakan publiknya dengan Direct and Indirect Impact on Implementation.
Dalam pendekatan teori ini terdapat empat variabel yang mempengaruhi
keberhasilan implementasi suatu kebijakan, yaitu :23
1. Komunikasi
Variabel pertama yang mempengaruhi keberhasilan implementasi suatu
kebijakan menurut George C. Edward III (dalam Agustino), adalah komunikasi.
Komunikasi menurutnyasangat menentukan keberhasilan pencapaian tujuan dari
21Ripley Rendal B and Grace A. Franklin. Policy Implementation and Bureaucracy, second edition, (the Dorsey Press. Chicago-Illionis,1986), hlm 148.
22Purwanto dan Sulistyastuti, Aanalisis Kebijakan dari Formulasi ke Implementasi kebijakan (Jakarta: Bumi Aksara,1991), hlm 21.
23Edward III, George C. (edited) Publick Policy Implementing, (Jai Press Inc,London England. Goggin,Malcolm L et al. 1990), hlm 149-154
13
implementasi kebijakan publik. Implementasi yang efektif terjadi apabila para
pembuat keputusan sudah mengetahui apa yang akan mereka kerjakan.
2. Sumber Daya
Variabel kedua yang mempengaruhi keberhasilan implementasi suatu
kebijakan adalah sumber daya. Sumber daya merupakan hal penting lainnya
dalam mengimplementasikan kebijakan, menurut George C. Edward III (dalam
Agustino),24 indikator sumber daya terdiri dari beberapa elemen yaitu, staf,
informasi,wewenang dan fasilitas.
3. Disposisi
Variabel ketiga yang mempengaruhi implementasi kebijakan adalah
disposisi. Hal-hal penting yang perlu dicermati pada variabel disposisi, menurut
Gorge C Edward III (dalam Agustino) adalah pengangkatan birokrat dan intensif.
4. Struktur Birokrasi
Keberhasilan implementasi kebijakan publik adalah struktur birokrasi.
Walaupun sumber daya untuk melaksanakan suatu kebijakan tersedia, atau para
pelaksana kebijakan mengatahui apa yang seharusnya dilakukan dan mempunyai
keinginan untuk melaksanakan suatu kebijakan, kemungkinan kebijakan tersebut
tidak dapat dilaksanakan atau direalisasi karena terdapatnya kelemahan dalam
struktur birokrasi.
b. Model G. Shabbir Cheema dan Dennis A Rondielli
Ada empat kelompok variabel yang dapat mempengaruhi kinerja dan
dampak suatu program yaitu: (1) Kondisi linkungan, (2) Hubungan antar
24Syaiful Sagala, Menajemen Strategi dalam Peningkatan Mutu Pendidikan, (Bandung : Alfabeta,2009), hlm 49.
14
organisasi, (3) Sumberdaya organisasi untuk implementasi program, (4)
Karakteristik dan kemampuan agen pelaksana.
c. Implementasi Marilee S. Grindle
Menurut Grindle, implementasi sebagai sebuah upaya untuk menciptakan
hubungan yang memungkinkan tujuan dari kebijakan dapat terealisasi sebagai
sebuah hasil dari aktivitas pemerintahan. Upaya-upaya tersebut di desain dengan
suatu harapan untuk dapat mewujudkan hasil akhir yang telah di perkirakan.25
d. Model Donald Van Metter dan Carl Van Horn
Enam variabel menurut Van Metter dan Carl Van Horn yang
mempengaruhi kinerja kebijakan yaitu:
1. Ukuran dan Tujuan Kebijakan
Kinerja implementasi kebijakan dapat diukur keberhasilannya jika ukuran
dan tujuan dari kebijakan memang realistis dengan sosio-kultur yang ada di level
pelaksana kebijakan.
2. Sumber Daya
Keberhasilan proses implementasi kebijakan sangat tergantung dari
kemampuan memanfaatkan sumber daya yang tersedia.
3. Karakteristik Agen Pelaksana
Pusat perhatian pada agen pelaksana meliputi organisasi formal dan
organisasi informal yang akan terlibat pengimplementasian kebijakan (publik)
akan sangat banyak dipengaruhi oleh ciri-ciri yang tepat serta sesuai dengan para
agen pelaksananya.
25Geindle,Merilee S.Politics and Policy Implementations in the Third Word.(New jersey : Princetown University Press.1980).
15
4. Sikap/ Kecendrungan (Disposition) para pelaksana
Sikap penerimaan atau penolakan dari agen pelaksana akan sangat banyak
mempengaruhi keberhasilan atau tindaknya implementasi kebijakan publik.
5. Komunikasi Antarorganisasi dan Aktivitas Pelaksana
Koordinasi merupakan mekanisme yang ampuh dalam implementasi
kebijakan publik. Semakin baik koordinasi komunikasi diantara pihak-pihak yang
terlibat dalam suatu proses implementasi, maka asumsinya kesalahan-kesalahan
akan sangat kecil untuk terjadi dan begitu pula sebaliknya.
6. Lingkungan Ekonomi, Sosial, dan Politik
Hal terakhir yang perlu diperhatikan guna menilai kinerja implementasi
publik dalam perspektif yang ditawarkan oleh Van Matter Carl Van Horn adalah
sejauh mana lingkungan eksternal turut mendorong keberhasilan kebijakan publik
yang telah ditetapkan.26
e. Model Briand W. Hogwood dan Lewis A. Gunn
Untuk dapat mengimplementasikan kebijakan secara sempurna (perpect
implementation) maka diperlukan beberapa persyaratan tertentu. Syarat-
syarat itu adalah sebagai berikut :
1. Kondisi eksternal yang dihadapi oleh badan/instansi pelaksanaan tidak akan
menimbulkan gangguan/kendala yang serius.
2. Tersedia waktu dan sumber-sumber yang cukup memandai.
3. Perpaduan sumber-sumber yang diperlakukan benar-benar tersedia.
26Agostiono, Implementasi Kebijakan publik Model Van Metter dan Carl Van Horn, (Jakarta : Rajawali Press, 2010), hlm 154
16
4. Kebijakan yang akan diimplementasikan didasari pada hubungan kausalitas
yang handal.
5. Hubungan kausalitas bersifat langsung dan hanya sedikit mata rantai
penghubungannya.
6. Hubungan saling ketergantungan harus kecil.
7. Pemahaman yang mendalam dan kesepakatan terhadap tujuan.
8. Tugas-tugas diperinci dan ditempatkan dalam ukuran yang tepat.
9. Komunikasi dan koordinasi yang sempurna.
10. Pihak-pihak yang memiliki wewenang/kekuasaan dapat menuntut dan
mendapatkan kepatuhan yang sempurna.27
Model ini terdiri dari 10 point yang harus diperhatikan dengan seksama
agar implementasi kebijakan dapat dilaksanakan dengan baik. Ada beragam
sumber daya, misalnya waktu, keuangan, sumber daya, manusia peralatan yang
harus tersedia dengan memadai. Dismping itu, sumber daya tersebut harus
kombinasi berimbangan. Tidak boleh terjadi ketimbangan, misalnya sumber
daya manusia cukup memadai tetapi peralatan tidak memadai, atau sumber
keuangan memadai tetapi ketersedian waktu dan keterampilan tidak cukup.
Hambatan lain, kondisi eksternal pelaksana harus dapat dikontrol agar kondusif
bagi implementasi kebijakan. Ini cukup sulit sebab kondisi lingkungan sangat
luas, beragam serta mempunyai karakteristik yang spesifik sehingga tidak
mudah untuk dapat dikendalikan dengan baik.
27Wahab,Solichin A. Analisis Kebijakan dari Formulasi ke Implementasi Kebijakan.(Jakarta: Bumi Aksara, 1991). hlm 54
17
F. Kerangka Konseptual
1. Pemerintah
Menurut Suhandy, pemerintah (government) ditinjau dari pengertiannya
adalah the authoritative direction and administration of the affairs of men/women
in a nation state, city,ect. Dalam bahasa indonesia sebagai pengarahan dan
administrasi yang berwenang atas kegiatan masyarakat dalam sebuah negara, kota
dan sebagainya. Pemerintahan dapat juga diartikan sebagai the governing body of
a nation, state,city, etc.yaitu lembaga atau badan yang menyelenggarakan
pemerintahan negara, negara bagian, atau kota dan sebagainya.28
Menurut Suradinata pemerintah adalah organisasi yang mempunyai
kekuatan besar dalam suatu negara, mencakup urusan masyarakat. Territorial dan
urusan kekuasaan dalam rangka mencapai tujuan negara.Menurut W.S. Sayer
pemerintah adalah sebagai organisasi dari negara yang memperluhatkan dan
menjalankan kekuasaannya.29Pemerintah daerah pada pasal 1 angka 2 undang-
undang No 32 Tahun 2004 tentang pemerintah daerah adalah penyelenggaraan
urusan pemerintahan dan DPRD menurut asas ekonomi dan pembantu dengan
prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan
Republik Indonesia UUD 1945.
2. Tunjangan Pendidikan
a. Pengartian Tunjangan
Pengertian tunjangan adalah Menurut Simamora adalah pembayaran-
pembayaran dan jasa-jasa yang melindungi dan melengkapi gaji pokok dan
28Riawan, Hukum Pemerintahan Daerah,(Bandung : Citra Aditya Bakti, 2009). hlm 197 29Inu Kencanna Syafiie, Kepemimpinan Pemerintahan Indonesia, (Bandung : PT Refika
Aditman, Cet 4,2013). hlm 5
18
organisasi dapat membayar suma atau sebagian dari tunjangan tersebut. Dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian tunjangan yang disesuaikan dengan
topik bahasan ini adalah tambahan pendapatan diluar gaji sebagai bantuan.
b. Pengertian tunjangan khusus
Tunjangan khusus adalah tunjangan yang diberikan kepada pegawai yang
ditugaskan di daerah terpencil, daerah terbelakang, daerahperbatasan, dan daerah
yang terkena bancana alam, bencana sosial, atau keadaan darurat lain. 30
Tunjangan khusus dan tambahan penghasilan bagi guru PNS daerah yang
tercantum dalam Permendikbud No.12 tahun 2017 bahwa yang dimaksud dengan
daerah khusus ialah daerah yang terpencil atau terbelakang, daerah dengan kondisi
masyarakat adat yang terpencil, daerah perbatasan dengan negara lain, daerah
yang mengalami bencana alam, bencana sosial, atau daerah yang berada dalam
keadaan darurat lain atau pulau – pulau kecil terluar.
c. Tujuan Penyaluran Tunjangan Khusus
1) Memberi penghargaan kepada guru Pegawai Negeri Sipil Daerah (PNSD) di
daerah khusus sebagai tenaga profesional dalam melaksanakan sistem
pendidikan nasional dan mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
2) Mengangkat martabat guru PNSD,meningkatkan kompetisi guru
PNSD,memajukan profesi guru PNSD, meningkatkan mutu pembelajaran dan
meningkatkan pelayanan pendidikan yang mermutu di daerah khusus.31
30Dapartemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia.(Jakarta: Balai Pustaka,2008)
31Permendikbud No.12 tahun 2017 Tentang Petunjuk Teknis Penyaluran Tunjangan Profesi, Tunjangan Khusus, dan Tambahan Penghasilan Guru Pegawai Negeri Sipil Daerah
19
d. Kriteria Penerimaan Tunjangan Khusus
1) Guru PNSD yang bertugas pada satuan pendidikan di daerah khusus yang
daerahnya ditetapkan oleh Mentri Pendidikan dan Kebudayaan dengan
prasyarat :
a) Jumlah penerimaan tunjangan khusus pada satuan pendidikan tidak melebihi
kebutuhan buru ideal pada satuan pendidikan tersebut.
b) Daerah khusus merupakan desa tertinggal.
c) Guru yang menerima tunjangan khusus juga dapat ditentukan berdasarkan
kepentingan nasional, program prioritas pemerintah pusat, dan ketersediaan
anggaran sesuai dengan ketentuan peraturan perundang – undangan.
d) Guru yang berdasarkan kepentingan nasional dan merupakan guru garis
depan, dapat menerima tunjangan khusus pada tahun berjalan terhitung
sejak bertugas di lokasi penempatan sampai dengan akhir tahun pada tahun
berikutnya, dan ketersediaan Anggaran Pendapatan Belanja Negara
(APBN). Selanjutnya, guru gais depan tersebut tetap menerima tunjangan
khusus pada tahun ketiga dan seterusnya apabila yang bersangkutan
bertugas pada daerah khusus.
2) Memiliki Nomor Unik Pendidikan dan Tenaga Kependidikan (NUPTK).
3) Memiliki SK penugasan mengajar disatuan pendidikan pada Daerah Khusus
yang dikeluarkan oleh kepala dinas pendidikan sesuai dengan
kewenangannya.32
32Petunjuk Teknis Penyaluran Tunjangan Khusus Bagi Guru Jenjang Pendidikan Dasar.
20
e. Mekanisme Pembayaran Tunjangan Khusus
1) Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan menentukan nominasi penerima
Tunjangan Khusus berdasarkan data guru yang sudah valid pada Dapodik.
2) Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan menetapkan calon guru penerima
Tunjangan Khusus paling lambat akhir maret pada tahun berkenaan secara
online melalui aplikasi SIMTUN, setelah kabupaten/kota melakukan verifikasi
calon penerima Tunjangan Khusus sesuai kuota yang di berikan.
3) Sebelum penerbitan SK tunjangan khusus, guru dapat melihat kelengkapan
data dan persyaratan untuk menerima tunjangan khusus pada situs
http://223.27.144.195:8081/
4) Jika ada persyaratan yang kurang, guru dapat melengkapi melalui sistem
dapodik di satuan pendidikan masing-masing.
5) Ditjen GTK menerbitkan SK penerima tunjangan khusus bagi guru calon
penerima tunjangan khusus yang memenuhi syarat satu kali dalam satu tahun.
6) Ditjen GTK menyiapkan berkas percairan sesuai dengan kewenangannya.
7) Apabila terjadi kesalahan data yang menyebabkan terjadinya retur, maka Ditjen
GTK memperoses retur sesuai dengan ketentuan peraturan perundang –
undangan. 33
f. Pemberhentian pemberian tunjangan khusus
Berdasarkan laporan tertulis dari dinas pendidikan
Kabupaten/Kota/Provinsi, pembayaran tunjangan khusus dapat dihentikan oleh
direktorat Pembinaan Guru Diknas Didjen GTK, apabila guru :
33Petunjuk Teknis Penyaluran Tunjangan Khusus Bagi Guru Jenjang Pendidikan Dasar
21
1) Meninggal dunia
2) Mencapai batas usia 60 tahun
3) Tidak lagi bertugas di daerah khusus atau mutasi ke jabatan struktural atau
fungsional umum (staf pada dinas pendidikan)
4) Mengundurkan diri atas permintaan sendiri
5) Berakhirnya perjanjian kerja atau kesepakatan kerja bersama antara guru dan
penyelenggara pendidikan bagi guru bukan PNS
6) Melanggar perjanjian kerja atau kesepakatan kerja bersama
7) Melanggar sumpah dan janji jabatan
8) Ditemukan tidak memenuhi kriteria
9) Dinyatakan bersalah oleh pengadilan dan telah memiliki kekuatan
hukum tetap
10) Mendapat tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan
11) Tidak melaksanakan tugas/meninggalkan tugas selama 1 (satu) bulan secara
berturut-turut tanpa keterangan.34
G. Tinjauan Pustaka
Pertama, penelitian yang dilakukan oleh Hetrisia Fatri Taruangi,
mahasiswa Di Universitas Tadulako Palu Tahun 2014 yang berjudul
“Implementasi Kebijakan Tunjangan Khusus Guru Daerah Terpencil di Desa
Baturube Kecamatan Bungku Utara, Kabupaten Morowali”. Hasil penelitian yang
merupakan salah satu daerah terpencil, ternyata ditentukan berbagai masalah
34Petunjuk Teknis Penyaluran Tunjangan Khusus Bagi Guru Jenjang Pendidikan Dasar
22
dalam pelaksanaanya misyalnya komunikasi yang kurang baik, sumberdaya yang
kurang memadai, pelaksana yang kurang memahami aturan dalam pelaksana
program ini serta kenyataan bahwa tidak semua guru yang bertugas di desa itu
menerima tunjangan khusus guru daerah terpencil padahal berdasarkan peraturan
pemerintah tentang kebijakan ini menyatakan bahwa, setiap guru yang PNS yang
bertugas di daerah terpencil dan memenuhi kriteria yang ditetapkan berhak
memperoleh tunjangan khusus guru daerah terpencil.35
Kedua penelitian yang dilakukan oleh Farhan Bonati mahasiswa jurusan
Ilmu Administrasi Universitas Terbuka yang berjudul “ Implementasi Tunjangan
Daerah Khusus Terhadap Kinerja Guru di Kecamatan Sebuku Kabupaten
Nunukan Provinsi Kalimantan Utara” dari hasil penelitian tersebut memaparkan
implementasi tunjangan daerah khusus terhadap kinerja guru di Kecamatan
Sebuku Kabupaten Nunukun. Menunjukan bahwa tidak semua guru yang berada
didaerah khusus mendapatkan tunjangan khusus, karena ada kriteria tertentu yang
harus dipenuhi oleh guru. Berdasarkan data usulan dari Dinas Pendidikan
Kabupaten Nunukan Pada Tahun 2017 jumlah pendidik untuk mendapatkan
Tunjangan Daerah Khusus dari Kecamatan Sebuku sebanyak 93 orang guru. Guru
yang sudah mendapatkan tunjangan sebanyak 17 orang dan sebanyak 76 orang
guru belum mendapatkan Tunjangan Khusus.36
Ketiga penelitian yang dilakukan oleh Agustin Hasdianty mahasiawi
jurusan Administrasi Pendidikan Universitas Tanjungpura Pontianak yang
35Taruangi,H., F. “Implementasi Kebijakan Tunjangan Khusus Guru Daerah Terpencil Di Desa Baturube Kecamatan Bungku Utara Kabupaten Morowali
36Skripsi Farhan Bonati, Implementasi Tunjangan Daerah Khusus Terhadap Kinerja Guru di Kecamatan Sebuku Kabupaten Nunukan Provinsi Kalimantan Utara, 2018.
23
berjudul “Implementasi Program Tunjangan Khusus Guru Daerah Terpencil
dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan” dari hasil penelitian bahwa masalah yang
sering muncul dalam upaya peningkatan mutu pendidikan kurang komitmen dari
warga sekolah, dan disiplin pegawai serta pemahaman guru dalam mengaplikasi
yang tertuang dalam program peningkatan mutu pendidikan. Untuk lebih
menumbuhkan motivasi kerja guru, dengan tunjangan khusus kepala sekolah dan
guru bermitra dengan memposisikan dirinya sebagai rekan terutama dalam
peningkatan mutu pendidikan dengan mendapatkan tunjangan khusus daerah
terpencil dapat lebih bersemangat dalam melaksanakan proses belajar mengajar di
SDN 20 kendawangan.37
Peneliti yang penulis lakukan berbeda dengan penelitian sebelumnya. Jika
pada penelitian yang dilakukan oleh Hetrisia Fatri Taruangi membahas tentang
Implementasi Kebijakan Tunjangan Khusus Guru Daerah Terpencil di Desa
Baturube Kecamatan Bungku Utara, Kabupaten Morowali. Kemudian Farhan
Bonati membahas tentang Implementasi Tunjangan Daerah Khusus Terhadap
Kinerja Guru di Kecamatan Sebuku Kabupaten Nunukan Provinsi Kalimantan
Utara. Terakhir Agustin Hasdianty Implementasi Program Tunjangan Khusus
Guru Daerah Terpencil dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan.
Sedangkan dalam penelitian ini saya lebih tertarik membahas tentang
Implementasi Kebijakan Pemerintah Tentang Tunjangan Pendidikan di Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tanjung Jabung Barat.
37Hasdianty, Agustin. Implementasi Program Tunjangan Khusus Guru Daerah Terpencil dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan.
BAB II
METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Metode penelitian berasal dari kata “metode” yang artinya cara yang tepat
untuk melakukan sesuatu, dan “penelitian” adalah suatu kegiatan untuk mencari,
mencatat, merumuskan, dan menganalisis sampai menyusun laporannya. Jadi
dapat diambil kesimpulannya bahwa metode penelitian adalah suatu rangkaian
langkah – langkah yang dilakukan secara berencana dan sistematis guna
mendapatkan suatu pemecahan terhadap masalah yang diajukan.38
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah menggunakan metode
penelitian kualitatif. Dimana menurut Nawawi, pendekatan kualitatif dapat
diartikan sebagai rangkaian atau proses menjaring informasi dan kondisi
sewajarnya dalam kehidupan suatu obyek, dihubungkan dengan pemecah suatu
masalah, baik dari sudut pandang teoritis maupun praktis. Peneitian kualitatif
dimulai dengan mengumpulkan informasi – informasi dalam situasi sewajarnya,
untuk dirumuskan menjadi suatu generalasi yang dapat diterima oleh akal sehat
manusia.39 Oleh karena itu pendekatan kualitatif ini dipilih oleh peneliti
berdasarkan tujuan yang ingin mendaptkan gambaran Implementasi Kebijakan
Pemerintah Tentang Tunjangan Pendidikan.
38Cholid Narbuko, Abu Ahmad. Metodhe Penelitian (Jakarta: PT Bumi Aksara,1997)hlm.1 39Nawawi Hadari. Instrumen Penelitian Bidang Sosial (Yogyakarta: Gajah Mada University
press, 1992)hlm.209
24
25
1. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini dilakukan di Kantor Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Kabupaten Tanjung Jabung Barat dan Sekolah Dasar Negeri 83/V
Mekar Tanjung.
2. Jenis Penelitian
Penelitian ini termasuk penelitian lapangan (field research) yaitu: “suatu
penelitian yang dilakukan secara sitermatis dengan mengangkat data yang ada
dilapangan”. Dimana untuk mendapatkan hasil dari penelitian ini, peneliti
mendapatkan data – data yang ada yaitu, penelitian mengumpulkan data – data
yang diberikan dengan masalah yang peneliti bahas.40 Dengan penelitian diatas
implementasi kebijakan pemerintah tentang tunjangan pendidikan di Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tanjung Jabung Barat.
3. Pendekatan Penelitian
Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pendekatan yuridis empiris. Pendekatan yuridis digunakan untuk menganalisis
berbagai peraturan perundang – undangan, sedangkan pendekatanempiris
digunakan untuk menganalisishukum yang dilihat sebagai perilaku masyarakat
yang berpola kehidupan masyarakat yang selalu berinteraksi dan berhubungan
dengan masyarakat.41
40Gorya Kerep, Komposisi Sebuah Pengantar Kemahiran Bahasa, (NTT: Nusa Indah,1989)hlm.162.
41Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan (Jakarta : Rineke Cipta,2002),hlm 162
26
4. Jenis dan Sumber Data
a. Jenis Data
Dalam penelitian ini penelitian menggunakan dua jenis sumber data yaitu
data primer dan data sekunder :
1. Data Primer
Data primer adalah data yang utama, yang pokok, yang didahulukan,42
menurut Sumandi Suryabrata, data primer yaitu” data yang langsung dikumpulkan
oleh peneliti (atau petugas – petugasnya) dari sumber pertamanya.43 Data primer
yang peneliti maksud adalah data yang utama di peroleh secara langsung yang
dilakukan dengan observasi dan wawancara kepada :
a. Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tanjung Jabung
Barat
b. Kepala Bidang Guru dan Tenaga Kependidikan(GTK)
c. Kepala Sekolah
d. Guru yang mendapatkan Tunjangan Khusus
Data primer ini digunakan untuk mendapatkan informasi mengenai
Implementasi Kebijakan Pemerintah Tentang Tunjangan Pendidikan.
2. Data Sekunder
Data sekunder merupakan data yang diperoleh melalui pengumpulan dan
pengelolaan data bersifat studi dokumentasi atau data yang berbentuk sudah
jadi.44 Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari sumber berupa literatur –
42Em Zulfajri, Ratu Aprilia, OP.Cit, hlm.670 43Sumadi Suryabrata, Metodologi Penelitian,(Jakarta: PT.RajaGrafindo Persada,2011).hlm39 44Iskandar, Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial Kuantitatif Dan Kualitatif,(Jakarta:
GP Press,2008).hlm.253
27
literatur berupa buku – buku, skripsi, jurnal, dan data pendukung yang diperoleh
penelitian dari sumber informasi yang dikumpulkan selama proses penelitian.
3. Sumber Data
Sumber data adalah data yang diperoleh. Menurut Lofland sumber data
utama dalam penelitian kualitatif ialah, kata – kata, tindakan – tindakan,
selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain – lain.45 Sedangkan
sumber data dalam penelitian ini adalah orang yang meliputi, kepala pengelola
penyaluran tunjangan khusus, kepala sekolah dan guru yang mendapatkan
tunjangan khusus.
5. Intrument Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam penelitian ilmiah dapat dilakukan dengan
berbagai teknik, namun dalam penelitian ini teknik yang digunakan:
a. Observasi
Observasi merupakan langkah awal menuju fokus perhatian lebih luas
yaitu observasi partisipan, hingga observasi hasil praktis sebagai sebuah metode
dalam kapasitasnya sendiri - sendiri. Observasi lebih dipilih sebagai alat karena
peneliti dapat melihat, mendengar, atau merasakan informasi yang ada secara
langsung. Saat peneliti terjun langsung ke lapangan, informasi yang munculbisa
saja sangat berharga dan bisa mengamati dan memahami peristiwa yang terjadi
dilapangan.46
45Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, edisi revisi,(Bandung: PT Remaja Rosdakarya,2010) hlm. 157
46Iskandar, Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial Kuantitatif Dan Kualitatif. hlm. 110
28
b. Wawancara
Wawancara merupakan sebuah percakapan antara dua orang atau lebih,
yang pertanyaan nya diajukan oleh peneliti kepada subjek atau sekelompok subjek
penelitian untuk dijawab.47
Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti
ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus
diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal – hal dari responden yang
lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit/kecil.48
Jenis wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara
terstruktur (struktured interview). Dengan wawancara tersetruktur ini penelitian
lakukan untuk memperoleh dan mengambil data, dengan mengadakan tanya jawab
secara langsung dengan responden dan mendengar langsung serta mencatat
dengan teliti apa yang diterapkan oleh responden, metode ini digunakan untuk
memperoleh data atau informasi dari beberapa sumber data yang bersangkutan.
c. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu.
dokumentasi bisa berbentuk tulisan gambar, atau karya – karya menumental dari
seseorang. 49 Dalam penelitian ini dokumentasi yang digunakan berupa foto
lapangan dalam kegiatan pengumpulan informasi atau data.
47Sudarwam Danim, Op.Cit,hlm. 130 48Prof. Dr. Sugiono, Metodologi Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan
R&D.(Bandung:Alfabeta,2012)hlm.137 49Iskandar, Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial Kuantitatif Dan Kualitatif, hlm.329
29
6. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik
analisis data deskriptif kualitatif. Analisis data kualitatif merupakan bentuk
penelitian yang bersifat atau memiliki karakteristik bahwa datanya dinyatakan
dalam keadaan yang sewajarnya dan sebagaimana adanya.50
Ada beberapa langkah dalam proses analisis data kualitatif, yaitu:51
1. Penyusunan Data
Penyusunan data ini dimaksud untuk mempermudah dalam menilai apakah
data yang dikumpulkan itu sudah memadai atau belum dan data yang didapat
berguna atau tidak dalam penelitian sehingga dilakukan seleksi penyusunan.
2. Klasifikasi Data
Klasifikasi data yang dimaksud sebagai usaha untuk menggolongkan data
yang didasarkan pada katagori yang diteliti. Penggolongan ini disesuaikan dengan
sub – sub permasalahan yang telah dibuat sebelumnya berdasrkan analisa yang
terkandung dalam masalah itu sendiri.
3. Pengolahan Data
Setelah semua data dan fakta terkumpul, selanjutnya data tersebut
diseleksi. Kemudian diolah sehingga sistematis jelas dan mudah untuk dipahami
menggunakan teknis analisis data kualitatif.
50Nawawi Hadari, Metode Penelitian Bidang Sosial. (Jakarta:Gaja Mada University Press,1993).hlm. 174
51Mohammad Ali, Strategi Penelitian Pendidikan,(Bandung:Angkasa,1985).hlm151
30
4. Penyimpulan Data
Kegiatan ini dilakukan dengan cara menghubungkan data atau fakta yang
satu dengan yang lain sehingga dapat ditarik kesimpulan dan jelas kegunaannya.
Langkah ini dilakukan dalam analisis data kualitatif yaitu penerikan kesimpulan
awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah apabila tidak
ditemukan bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data
berikutnya.52
52Nawawi Hadari, Metode Penelitian Bidang Sosial .,hlm 252
31
B. Sistematika Penulisan
Penyusunan skripsi ini terbagi kepada lima bab, antara babnya ada yang
terdiri dari sub – sub bab. Masing – masing bab membahas permasalahan –
permasalahan tersendiri, tetapi tetap saling berkaitan antara sub bab dengan bab
yang berikutnya. Adapun sistematika sebagai berikut :
Bab 1 Pendahuluan, membahas mengenai pendahuluan yang terdiri dari sub bab
sebagai berikut : latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah,
tujuan dan kegunaan penelitian, kerangka teori, kerangka konseptual, tinjauan
pustaka.
Bab II Metode Penelitian : yaitu, lokasi penelitian, jenis penelitian, pendekatan
penelitian,jenis dan sumber data, instrumen pengumpulan data, teknik analisis
data, sistematika penulisan.
Bab III Gambaran umum lokasi penelitian :yang terdiri dari sub sub sebagai
berikut: Historis,Geografis dan luas daerah,struktur organisasi,tupoksi,visi misi,
tujuan dan sasaran.
Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan membahas temuan dan pembahasan
tentang kebijakan Tunjangan Pendidikan di Kabupaten Tanjung Jabung Barat,
Implementasi Kebijakan Tunjangan Pendidikan di Kabupaten Tanjung Jabnung
Barat.
Bab V Penutup yang terdiri dari kesimpulan dan saran.
BAB III
GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
A. Historis Dinas Pendidikan dan Kabudayaan Kabupaten Tanjung Jabung
Barat
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tanjung Jabung Barat
adalah satu – satunya unit organisasi yang bertanggung jawab di bidang
Pendidikan dan Kebudayaan. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten
Tanjung Jabung Barat dibentuk Berdasarkan Peraturan Bupati Tanjung Jabung
Barat Nomor 45 Tahun 2016 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan, Tupoksi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan sebagai
Berikut:53
a. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan merupakan unsur pelaksana urusan
pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah.
b. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan dipimpin oleh Kepala Dinas yang
berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui
Sekretaris Daerah.
c. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan mempunyai tugas membantu Bupati
dalam melaksanakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan
Daerah dan tugas pembantuan yang diberikan kepada Daerah di bidang
disdikbud.
53Peraturan Bupati Tanjung Jabung Barat No.45 Tahun 2016
32
33
d. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan dalam melaksanakan tugas yang
dimaksud dalam pasal 3, menyelenggarakan fungsi :
1) Perumusan kebijakan di bidang pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan
Pendidikan Masyarakat,Pendidikan Dasar, Guru dan Tenaga Kependidikan dan
Pengembangan Kebudayaan.
2) Pelaksanaan kebijakan di bidang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Dan
Pendidikan Masyarakat, Pendidikan Dasar, Guru dan Tenaga Kependidikan
dan Pengembangan Kebudayaan.
3) Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang pendidikan Anak Usia Dini
(PAUD) dan Pendidikan Masyarakat,Pendidikan Dasar dan Guru dan Tenaga
Kependidikan dan Pengembangan Kebudayaan.
4) Pelaksanaan administrasi dinas dibidang pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
dan Tenaga Kependidikan Dan Pengembangan Kebudayaan.
5) Pelaksanaan fungsi jain yang diberikan oleh Bupati terkait dengan tugas dan
fungsinya.
B. Geografis dan Luas Daerah
Tanjung jabung barat adalah salah satu kabupaten yang terletak di pantai
timur provinsi jambi, tepatnya antara 0o53’ - 01o41’ bujur timur. Berdasarkan
letak Geografisnya Kabupaten Tanjung Jabung Barat berbatasan dengan : 54
Sebelah Utara berbatasan dengan : Provinsi Riau
Sebelah Selatan berbatasan dengan : Kabupaten Batang Hari dan Kabupaten
Muaro Jambi
54Geografis Tanjung Jabung Barat
34
Sebelah Barat berbatasan dengan : Kabupaten Tebo
Sebelah Timur berbatasan dengan : Kabupaten Tanjung Jabung Timur
dan Selat Berhala.
Luas wilayah keseluruhan adalah seluas 5.503,5 Km2 atau sekitar ±
26,68% dari total luas provinsi jambi dari total luas provinsi jambi dengan
populasi 328.343 jiwa pada tahun 2018. Ibu kotanya ialah Kuala
Tungkal,Kabupaten ini terbagi menjadi 13 kecamatan yang terbagi lagi menjadi
20 kelurahan dan 114 Desa.55
Adapun peta wilayah Kabupaten Tanjung Jabung Barat dapat dilihat pada
gambar sebagai berikut :
Gambar 1
Peta Wilayah Kabupaten Tanjung Jabung Barat.56
55http://tanjabbarkab.go,id/site/geografi di akses pada tanggal 25 juni 2020 56http://tanjabbarkab.go.id/site/peta-wilaya/ di akses pada 11 November 2020
35
C. Struktur Organisasi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tanjung Jabung
Barat
Susunan organisasi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten
Tanjung Jabung Barat, sebagai berikut :57
a. Kepala Dinas
b. Sekretaris terdiri dari 3 subbagian yaitu :
1) Subbagian Umum dan Kepegawaian
2) Subbagian Keuangan
3) Subbagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan Program.
c. Bidang Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Mayarakat terdiri 3 seksi
yaitu:
1) Seksi Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Keluarga
2) Seksi Keaksaraan dan Kesetaraan
3) Seksi Pendidikan Masyarakat
d. Bidang Pendidikan Dasar terdiri atas 3 seksi yaitu:
1) Seksi Sekolah Dasar
2) Seksi Pendidikan Menengah Pertama
3) Seksi Kelembagaan Sarana dan Prasarana
e. Bidang Guru dan Tenaga Kependidikan terdiri atas 3 seksi yaitu :
1) Seksi Peningkatan Mutu
2) Seksi Promosi Dan Mutasi
3) Seksi Pembinaan, Kesejahteraan Dan Perlindungan
57Dokumentasi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tanjung Jabung Barat
36
f. Bidang Kebudayaan terdiri atas 3 seksi yaitu :
1) Seksi Sejarah Dan Pelestarian Budaya
2) Seksi Kesenian
3) Seksi Adat, Istiadat Dan Tradisi Lainnya
g. Unit Pelaksanaan Teknis Dinas
h. Kelompok Jabatan Fungsional
37
Gambar 258
58Struktur pemerintahan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tanjung Jabung Barat, 10 Maret 2020
38
D. Tugas Pokok dan Fungsi
a. Kepala Dinas
Tugas Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan membantu Bupati dalam
melaksanakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah dan tugas
pembantuan yang di berikan kepada Daerah di bidang pendidikan dan
kebudayaan.Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan dalam melaksanakan
tugas menyelenggarakan fungsi:
1) Perumusan kebijakan di bidang pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan
Pendidikan Mayarakat, Pendidikan Dasar, Guru dan Tenaga Kependidikan dan
Pengembangan Kebudayaan.
2) Pelaksanaan kebijakan di bidang pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan
Pendidikan Masyarakat, Pendidikan Dasar, Guru dan Tenaga Kependidikan
dan Pengembangan Kebudayaan.
3) Pelaksanaan Evaluasi dan pelaporan di bidang Pendidikan Anak Usia Dini
(PAUD) dan Pendidikan Masyarakat, Pendidikan Dasar, Guru dan Tenaga
Kependidikan dan Pengembangan Kebudayaan
4) Pelaksanaan administrasi di bidang Pendidikan Usia Dini (PAUD) dan
Kependidikan dan Pengembangan Kebudayaan.
5) Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati terkait dengan tugas dan
fungsinya.59
Guna memudahkan aparatur Dinas Pendidikan dan Kebudayaan dalam
melaksanakan tugasnya, maka uraian tugas pokok dan fungsi dijabarkan beberapa
59Dokumentasi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tanjung Jabung Barat
39
bagian yakni tugas pokok dan fungsi, sekretaris, Kepala Bidang Pendidikan Anak
Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat, Kepala Bidang Pendidikan Dasar, Kepala
Bidang Guru dan Kependidikan, dan Kepala Bidang Kebudayaan.
b. Sekretaris Dinas
Sekretaris mempunyai tugas memberikan pelayanan teknis dan
administrasi kepada seluruh Unit kerja di lingkungan Dinas Pandidikan dan
Kebudayaan. Adapun fungsi sekretaris adalah sebagai berikut :
1) Koordinasi penyusunan rencana strategis, rencana kerja, rencana program dan
anggaran pelaporan perencanaan dan akuntabilitas kinerja.
2) Pembinaan dan penyelenggaraan urusan umum dan kepegawaian meliputi :
ketatausahaan, penatausahaan aset dan perlengkapan kerja sama, hubungan
masyarakat, dan ke arsipan.
3) Pembinaan dan penyelenggaraan urusan keuangan meliputi: perbendaharaan,
akuntansi, verifikasi dan tindak lanjut Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP)
4) Koordinasi dan penyusunan peraturan perundang – undangan
5) Pengelolaan barang milik/ kekayaan negara dan pelaksanaan tugas lain yang
diberikan oleh atasan terkait dengan tugas dan fungsinya.60
c. Kepala Bidang Pendidikan Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat
Bidang pendidikan usia dini dan pendidikan masyarakat mempunyai tugas
melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan teknis, fasilitas, koordinasi,
pemantauan dan evaluasi, dibidang pendidikan usia dini dan pendidikan
masyarakat yaitu :
60 Dokumentasi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tanjung Jabung Barat
40
1) Perumusan program dan rencana kerja dibidang pendidikan usia dini dan
pendidikan masyarakat.
2) Penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan teknis, fasilitas, koordinasi,
pemantauan dan evaluasi menajemen sarana prasarana kurikulum, perizinan
dan sistem pengujian, dan pengembangan tenaga pendidik dan kesiswaan
pendidik usia dan pendidik keluarga.
3) Penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan teknis, fasilitas dan
koordinasi, pemantauan dan evaluasi perencanaan, pengelolaan dan
penyelenggaraan pendidikan keaksaraan dan kesetaraan.
4) Penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan teknis, fasilitas dan
koordinasi, pemantauan dan evaluasi perencanaan, pengelolaan pengandaan,
pengaturan, penggunaan pemeliharaan, pendidikan masyarakat, kursus dan
pelatihan.
5) Pelaksanaan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan terkait dengan tugas dan
fungsinya.61
d. Kepala Bidang Pendidikan Dasar
Bidang pendidikan dasar mempunyai tugas melaksanakan penyusunan
rencana program, perumusan, petunjuk, dan pelaksanaan kebijakan, pembinaan,
pemantauan, dan evaluasi di bidang pendidikan dasar. Adapun fungsi bidang
pendidikan dasar yaitu:
1) Penyusunan,pelaksanaan dan evaluasi serta pelaporan program dan rencana
kerja di bidang pendidikan dasar.
61 Dokumentasi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tanjung Jabung Barat
41
2) Penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan teknis, fasilitas, koordinasi,
pemantauan dan evaluasi kurikulum, peserta didik, sarana dan prasarana,
pendataan dan tata kelola pendidikan pada jenjang pendidikan sekolah dasar.
3) Penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan teknis, fasilitas dan
koordinasi, pembinaan, pemantauan dan evaluasi kurikulum dan penilaian,
peserta didik dan pembangunan karakter sekoalah, kelembagaan sarana dan
prasarana, pendataan dan tata kelola pendidikan pada jenjang sekolah mengah
pertama.
4) Penyusunan bahan penetapan kurikulum muatan lokal, bahan penerbitan izin
pendirian, penataan dan penutupan sekolah menengah pertama.
5) Pelaksanaan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan terkait dengan tugas dan
fungsinya.62
e. Kepala Bidang Guru dan Tenaga Kependidikan
Bidang guru dan tenaga kependidikan mempunyai tugas melaksanakan
penyusunan perumusan dan petunjuk teknis kebijakan, fasilitasi, koordinasi dan
peningkatan mutu, perenanaan kebutuhan pengendalian, promosi dan mutasi,
peningkatan kesejahteraan dan perlindungan pemantauan dan evaluasi dibidang
guru dan tenaga kependidikan. Adapun fungsi kepala bidang guru dan tenaga
kependidikan yaitu:
1) Penyusunan, pelaksanaan, dan evaluasi serta pelaporan program dan rencana
kerja di bidang guru dan tenaga kerja.
62 Dokumentasi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tanjung Jabung Barat
42
2) Penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan teknis, fasilitas, koordinasi,
pemantauan dan evaluasi peningkatan mutu dan kualifikasi, pengembangan
kompetensi, uji kompetensi, dan sartifikasi guru dan tenaga pendidikan.
3) Penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan teknis, fasilitas, koordinasi,
pemantauan dan evaluasi perencanaan kebutuhan, pengendalian formasi.
Promosi dan mutasi guru dan tenaga kependidikan.
4) Penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan teknis, fasilitasi, koordinasi
pemantauan dan evaluasi pembinaan, peningkatan kesejahteraan dan
perlindungan, kreatifitas, potensi,prestasi guru dan tenaga kependidikan.
5) Pelaksanaan tugas lainnya yang di berikan oleh atasan terkait dengan tugas dan
fungsinya.63
f. Kepala Bidang Kebudayaan
Bidang kebudayaan mempunyai tugas melaksanakan penyusunan,
perumusan dan pelaksanaan kebijakan, pengelolaan sejarah dan kelestarian tradisi
budaya, pembinaan komunitas dan lembaga adat, pembinaan kesenian dan sejarah
lokal di bidang kebudayaan. Adapun fungsi dari bidang kebudayaan :
1) Penyusunan, pelaksanaan dan evaluasi serta pelaporan program dan rencana
kerja dibidang kebudayaan.
2) Penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan teknis, fasilitasi, koordinasi,
pemantauan dan evaluasi pendataan sejarah, pelestarian budaya, pembinaan
dan pemberdayaan peran serta masyarakat.
63 Dokumentasi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tanjung Jabung Barat
43
3) Penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan teknis, fasilitasi, koordinasi,
pemantauan dan evaluasi kesenian, pelesyarian kesenian, pemberdayaan,
pengembangan lembaga kesenian dan tenaga kesenian, serta promosi dan
pengelaran seni.
4) Penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan teknis, fasilitasi, koordinasi,
pemantauan dan evaluasi pengelolaan, pembinaan,pelestarian dan
pemberdayaan peran serta masyarakat di bidang adat istiadat dan tradisi
lainnya.
5) Pengelolaan kebudayaan dan pembinaan kesenian yang masyarakat pelakunya
dalam daerah.
6) Penyusunan bahan pelestarian tradisi dan pembinaan komunitas, lembaga adat
masyarakat penganutnya dalam daerah.
7) Pelaksanaan tugas lainnya yang di berikan oleh atasan terkait dengan tugas dan
fungsinya.64
E. Visi dan Misi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tanjung Jabung Barat
1. Visi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Visi adalah suatu gambaran yang menantang tentang keadaan masa depan
yang diinginkan dengan melihat potensi dan kebutuhan kantor Dinas Pendidikan
dan Kebudayaan. Mengacu kepada visi pembangunan pemerintah Kabupaten
Tanjung Jabung Barat tahun 2011-2016 serta mempertimbangkan kondisi,
permasalahan, tantangan serta peluang Kabupaten Tanjung Jabung Barat di
64 Dokumentasi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tanjung Jabung Barat
44
bidang pendidikan, maka Dinas Pendidikan Kabupaten Tanjung Jabung Barat
menetapkan visi adalah :
“Pendidikan yang berkualitas, Berakhlak dan Kompetitif “.
2. Misi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Untuk mewujudkan visi sebagaimana telah ditetapkan, Dinas Pendidikan
Kabupaten Tanjung Jabung Barat menetapkan misi, yaitu: Optimalisasi kapasitas
sumberdaya kelembagaan dinas pendidikan dalam upaya mewujudkan tatakelola
yang prima, akuntabel guna tercapainya good governance bidang pendidikan.
Meningkatkan upaya – upaya penyediaan dan keterjangkauan layanan pendidikan,
peningkatan mutu dan daya saing serta kepastian dalam pelayanan pendidikan
secara efesien dan efektif.65
3. Tujuan dan Sasaran
Sebagaimana visi dan misi yang sudah ditetapkan sebelumnya serta
memperhatikan faktor penentu/ kunci keberhasilan, selanjutnya perlu ditetapkan
tujuan, sasaran dan strategi pembangunan pendidikan untuk kurun waktu satu
sampai dengan lima tahun mendatang. Misi pertama “Optimalisasi kapasitas
sumberdaya kelembagaan dinas pendidikan dalam upaya mewujudkan tatakelola
yang prima, akuntabel guna tercapainya good governance bidang pendidikan”.
a. Tujuan meningkatkan kualitas perencanaan, pengendalian dan koordinasi
pembangunan pendidikan di Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Terwujudnya
transparansi dan akuntabilitas tata kelola pendidikan di lingkungan Dinas
65 Dokumentasi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tanjung Jabung Barat
45
Pendidikan Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Tersedianya sumber daya
pelayanan yang baik, tepat dan ,memadai.
b. Sasaran tersedianya rencana pembangunan pendidikan Kabupaten Tanjung
Jabung Barat. Tersedianya informasi pendidikan yang baik dan informatif
tahun 2012-2015 tersedianya pertanggung jawaban pembangunan pendidikan
Kabupaten Tanjung Jabung Barat yang akuntabel. Tersedianya sumber daya
pelayanan Dinas Pendidikan Kabupaten Tanjung Jabung Barat.66
Misi kedua : “ Meningkatkan upaya – upaya ketersediaan dan
keterjangkauan layanan pendidikan, peningkatan mutu dan daya saing serta
relevansi pendidikan secara efisien dan efektif “.
a. Tujuan meningkatkan penyelenggaraan dan mutu penyelenggaraan pendidikan
anak usia dini (PAUD) di Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Meningkatkan
penyelenggaraan dan mutu penyelengaraan pendidikan dasar di Kabupaten
Tanjung Jabung Barat. Meningkatkan penyelenggaraan, mutu dan relevansi
penyelenggaraan pendidikan menengah dan tinggi Kabupaten Tanjung Jabung
Barat. Meningkatkan penyelenggaraan dan mutu penyelenggaraan pendidikan
khusus (PK) dan pendidikan layanan khusus (PLK). Meningkatkan
penyelenggaraan, mutu dan relevansi penyelenggaraan pendidikan nonformal
dan informal di Kabupaten Tanjung Jabung Barat.
b. Sasaran meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan pendidikan anak usia
dini di Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Meningkatkan kuantitas dan kualitas
pelayanan pendidikan anak usia sekolah pendidikan dasar formal di Kabupaten
66 Dokumentasi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tanjung Jabung Barat
46
Tanjung Jabung Barat. Meningkatkan kuantitas dan kualitas pelayanan
pendidikan anak usia sekolah pendidikan menengah formal di Kabupaten
Tanjung Jabung Barat. Meningkatkan kuantitas dan kualitas pelayanan
pendidikan anak berkebutuhan khusus di Kabupaten Tanjung Jabung Barat.
Meningkatkan kuantitas dan kualitas pelayanan pendidikan bagi masyarakat
yang karena sebab tertentu tidak mendapatkan pelayanan pendidikan formal di
Kabupaten Tanjung Jabung Barat.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Kebijakan Tunjangan Pendidikan di Kabupaten Tanjung Jabung Barat
Dalam kehidupan yang modern sekarang ini kita tidak akan lepas dari apa
yang disebut kebijakan publik. Kebijakan –kebijakan tersebut kita temukan dalam
bidang kesejahteraan sosial, bidang kesehatan, perumahan rakyat, pembangunan
ekonomi, pendidikan nasional dan lain sebagainya.
Kesejahteraan guru menjadi jantungnya pelayanan pendidikan, karena
dengan sistem insentif yang wajar dan berkeadilan dapat diharapkan suatu
komitmen guru untuk memberikan pelayanan optimal dan terbaik bagi siswa.
Tingkat kesejahteraannya merupakan penentu yang amat penting bagi kinerja guru
dalam menjalankan tugasnya.67
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No 41 Tahun 2009 tentang
Tunjangan Profesi Guru dan Dosen, Tunjangan Khusus Guru dan Dosen.
Keseriusan pemerintah dalam meningkatkan kualitas dan kesejahteraan guru lebih
nyata lagi dengan dikeluarkannya Peraturan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia No 12 Tahun 2017 Tantang Petunjuk Teknis Penyaluran
Tunjangan Profesi, Tunjangan Khusus, dan Tambahan Penghasilan Guru Pegawai
Negeri Sipil Daerah.
Pemerintah dalam membuat kebijakan tentu ingin memberikan manfaat
kepada sasaran kebijakan tersebut. Seperti yang tercantum dalam salah satu teori
implementasi kebijakan bahwa salah satu unsur keberhasilan implementasi
67Hasdianty, Agustin. Implementasi Program Tunjangan Khusus Guru Daerah Terpencil dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan .,hlm.45
47
48
kebijakan ditentukan oleh manfaat yang akan dihasilkan. Khusus nya desa Mekar
Tanjung Kecamatan Bram Itam Kabupaten Tanjung Jabung Barat yang
merupakan salah satu daerah terpencil, ternyata ditemukan berbagai masalah
dalam pelaksanaannya misyalnya, sumber daya yang kurang memadai, pelaksana
yang kurang memahami aturan dalam pelaksanaan program ini serta kenyataan
bahwa tidak semua guru yang bertugas di desa mekar tanjung Kecamatan Bram
Itam Kabupaten Tanjung Jabung Barat itu menerima Tunjangan Pendidikan Guru
Daerah Mekar Tanjung padahal berdasarkan peraturan pemerintah tentang
kebijakan ini menyatakan bahwa setiap guru baik PNS maupun Non PNS yang
bertugas di daerah terpencil dan memenuhi kriteria yang ditetapkan berhak
mendapatkan tunjangan pendidikan guru daerah terpencil.
Tabel 1 : Daftar Penerima Tunjangan Khusus Guru Pegawai Negeri
Sipil Daerah Pada Jenjang Pendidikan Dasar Kabupaten Tanjung Jabung
Barat Provinsi Jambi Tahun Anggaran 2018.68
No
NAMA / NUPTK
UNIT KERJA NO REK. BANK / TUNJANGAN
1 Abd.rahman NUPTK: 4547739640200003
SD NEGERI 047V SUNGAI GEBAR
Tunjangan : Rp. 4.475.700
2 Abdul Kasah NUPTK: 1153742648200003
SD NEGERI 146V SENYERANG
Tunjangan : Rp. 2.868.700
3 ADNAN NUPTK: 3462737641200002
SMP NEGERI SATU ATAP 1 BETARA
Tunjangan : Rp. 4.762.000
68Dokumemtasi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tanjung Jabung Barat Tahun 2018
49
4 Afrida Dewi NUPTK: 4750754655300012
SD NEGERI 149V KELAGIAN
Tunjangan : Rp. 3.832.800
5 ALIMUDDIN HS. NUPTK: 6437747649200003
SD NEGERI 192V SUBAN
Tunjangan : Rp. 2.081.500
6 Alina NUPTK: 9653744646300012
SD NEGERI 149V KELAGIAN
Tunjangan : Rp. 4.206.500
7 Amrin.S.Pd.SD
NUPTK: 9547746648200012
SD NEGERI 067V TANJUNG BOJO
Tunjangan : Rp. 4.206.500
8 Damris NUPTK: 7544743644200053
SD NEGERI 149V KELAGIAN
Tunjangan : Rp. 4.339.000
9 FITRIYANTY M. NUPTK: 5953762665300002
SMP NEGERI 7 TUNGKAL ULU
Tunjangan : Rp. 2.696.200
10 H. M. Said NUPTK: 8140746648200013
SD NEGERI 016V SUNGAI GEBAR
Tunjangan : Rp. 3.872.000
11 Haposan Sianturi.A.Ma.Pd NUPTK: 8454738639200003
SD NEGERI 067V TANJUNG BOJO
Tunjangan : Rp. 4.339.000
12 HENDRA NUPTK: 5749758659200002
SD NEGERI 191V KELAGIAN BARU
Tunjangan : Rp. 2.898.700
13 IBRAHIM
NUPTK: 0839742644200032
SD NEGERI 047V SUNGAI GEBAR
Tunjangan : Rp. 4.078.100
14 INDRA LESMANA HEFNI NUPTK: 2434764665110052
SMP NEGERI 7 TUNGKAL ULU
Tunjangan : Rp. 3.021.300
15 Jaunur Sinaga NUPTK: 2450740641200012
SD NEGERI 192V SUBAN
Tunjangan : Rp. 4.339.000
50
16 Jentiner Gultom S.Pd.SD NUPTK: 8350740642200003
SD NEGERI 117V SUNGAI GEBAR
Tunjangan : Rp. 4.475.700
17 JHON SUIT ROBERT PURBA NUPTK: 3137743645200003
SD NEGERI 191V KELAGIAN BARU
Tunjangan : Rp. 2.696.200
18 KAMARUDDIN NUPTK: 8553741643200003
SD NEGERI 083V MEKAR TANJUNG
Tunjangan : Rp. 3.677.300
19 Kamsinar
NUPTK: 1846744647300022
SD NEGERI 149V KELAGIAN
Tunjangan : Rp. 2.928.300
20 KHAIRUL MUKMIN NUPTK: 2756763664120002
SMP NEGERI SATU ATAP 1 BETARA
Tunjangan : Rp. 2.810.200
21 KHOLIL NUPTK: 8735743647200012
SD NEGERI 191V KELAGIAN BARU
Tunjangan : Rp. 3.281.500
22 LAMELUS NUPTK: 9247739641200013
SD NEGERI 016V SUNGAI GEBAR
Tunjangan : Rp. 4.616.600
23 LEGIMAN NUPTK: 6257743647200003
SD NEGERI 100V SUNGAI GEBAR
Tunjangan : Rp. 2.406.000
24 Lida Hasibuan NUPTK: 9242738639300013
SD NEGERI 067V TANJUNG BOJO
Tunjangan : Rp. 4.339.000
25 Limaryani
NUPTK: 3439741643300012
SD NEGERI 146V SENYERANG
Tunjangan : Rp. 4.078.100
26 MACHFUDZ NUPTK: 1142741647200003
SMP NEGERI SATU ATAP 1 BETARA
Tunjangan : Rp. 3.315.900
27 Marlina S.Pd.SD NUPTK: 0548751653300013
SD NEGERI 117V SUNGAI GEBAR
Tunjangan : Rp. 2.781.100
51
28
Masnidarwati NUPTK: 4444746648300033
SD NEGERI 138/V KUALA LUMAHAN
Tunjangan : Rp. 2.214.700
29
Mat Syafril NUPTK: 8433744648200012
SD NEGERI 138/V KUALA LUMAHAN
Tunjangan : Rp. 4.078.100
30 Misnan S.Pd.I NUPTK: 8836745648200022
SD NEGERI 117V SUNGAI GEBAR
Tunjangan : Rp. 3.953.600
31 MISYATI NUPTK: 1644749651300022
SD NEGERI 016V SUNGAI GEBAR
Tunjangan : Rp. 2.781.100
32 Muhammad Yusuf.S.Pd NUPTK: 2949744644200002
SD NEGERI 067V TANJUNG BOJO
Tunjangan : Rp. 3.832.800
33 MUSTAFA SIMANJUNTAK NUPTK: 4451740642200013
SD NEGERI 100V SUNGAI GEBAR
Tunjangan : Rp. 4.475.700
34 Narusmin NUPTK: 2646740642200012
SD NEGERI 047V SUNGAI GEBAR
Tunjangan : Rp. 4.078.100
35 PARNINGOTAN SIREGAR NUPTK: 2442737641300002
SD NEGERI 100V SUNGAI GEBAR
Tunjangan : Rp. 4.339.000
36 RADEN AHMAD SARNUBI NUPTK: 1236754655200013
SD NEGERI 192V SUBAN
Tunjangan : Rp. 3.677.300
37 RENNY KUNTARI NUPTK: 4059764666220003
SMP NEGERI 7 TUNGKAL ULU
Tunjangan : Rp. 2.696.200
38 ROBET HUTASOIT NUPTK: 5045738640200003
SD NEGERI 100V SUNGAI GEBAR
Tunjangan : Rp. 3.831.900
39 Rohayati NUPTK: 1958749651300032
SD NEGERI 149V KELAGIAN
Tunjangan : Rp. 2.868.700
52
40
Rosmawati Sipayung A.Ma. Pd NUPTK: 3563738641300043
SD NEGERI 117V SUNGAI GEBAR
Tunjangan : Rp. 4.616.600
41
Rosmiati NUPTK: 1452747648300022
SD NEGERI 047V SUNGAI GEBAR
Tunjangan : Rp. 3.832.800
42
Rumi Silitonga. A,Ma.Pd NUPTK: 0248741642200013
SD NEGERI 067V TANJUNG BOJO
Tunjangan : Rp. 4.339.000
43 SARINI NUPTK: 9451760661300032
SMP NEGERI 7 TUNGKAL ULU
Tunjangan : Rp. 3.116.500
44 Sarnubi Arsyad NUPTK: 3241743643200003
SD NEGERI 089/V RANTAU PANJANG
Tunjangan : Rp. 4.078.100
45 Sayani NUPTK: 2135748648300003
SD NEGERI 089/V RANTAU PANJANG
Tunjangan : Rp. 3.214.700
46 Siti Hapasah. A.Ma.Pd NUPTK: 7054738640300013
SD NEGERI 067V TANJUNG BOJO
Tunjangan : Rp. 4.762.000
47 SITI MASNAH NUPTK: 9039748649300003
SD NEGERI 016V SUNGAI GEBAR
Tunjangan : Rp. 2.898.700
48 Siti Rohani NUPTK: 1048760662300013
SD NEGERI 146V SENYERANG
Tunjangan : Rp. 2.356.400
49 Sukarsih NUPTK: 4435749652300013
SD NEGERI 067V TANJUNG BOJO
Tunjangan : Rp. 2.507.800
50 Syamsiah NUPTK: 2353747650300043
SD NEGERI 047V SUNGAI GEBAR
Tunjangan : Rp. 2.696.200
51 SYULHUDIN, S.Pd NUPTK: 4142741644200013
SD NEGERI 146V SENYERANG
Tunjangan : Rp. 4.475.700
53
52
Taslikhah NUPTK: 5860749651300012
SD NEGERI 047V SUNGAI GEBAR
Tunjangan : Rp. 2.613.800
53 TATI SUMIRA NUPTK: 2949754655300062
SMP NEGERI 7 TUNGKAL ULU
Tunjangan : Rp. 2.959.000
54 WAGIMIN NUPTK: 2556746649200002
SD NEGERI 100V SUNGAI GEBAR
Tunjangan : Rp. 3.214.700
55 ZUBAIDAH, S.Pd,SD NUPTK: 0734752654300032
SD NEGERI 067V TANJUNG BOJO
Tunjangan : Rp. 3.565.000
Berdasarkan data yang diperolah dari kantor Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Tanjung Jabung Barat menunjukan bahwa penerimaan tunjangan
pendidikan guru daerah terpencil tahun anggaran 2018 di seluruh Kabupaten
Tanjung Jabung Barat yang mendapatkan tunjangan pendidikan hanya ada 13
sekolah yang mendapatkan tunjangan. Hal ini menimbulkan kecemburuan bagi
guru yang tidak menerima tunjangan tersebut sehingga kenyataan demikian
mempengaruhi semangat para guru dalam proses belajar mengajar disekolah.
“ Menurut Bapak Kamaruddin sebagai Kepala Sekolah SD 83/V Mekar Tanjung jangan guru PNS saja yang mendaptkan Tunjangan Pendidikan, tetapi guru honorer juga seharusnya mendapatkan tunjangan pendidikan karena dilihat dari tanggung jawab dan beban yang mengajarnya juga sama dengan guru PNS, tetapi kenyataannya cuma guru PNS yang mendaptkan Tunjangan Pendidikan”69
Berdasarkan hasil wawancara tersebut tunjangan pendidikan yang
dikeluarkan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (disdikbud) seharusnya harus
merata/adil yang mana antara guru PNS dan honorer tidak dibedakan untuk
mendapatkan tunjangan pendidikan karena dari tanggung jawab dan beban yang
69Wawancara dengan Bapak Ibrahim Kepala Sekolah Dasar 83/V Mekar Tanjung pada tanggal 10 Maret 2020
54
mengajarnya juga sama dengan guru PNS, tetapi kenyataannya Cuma guru PNS
yang mendapatkan tunjangan pendidikan yang mengakibatkan kecemburuan.
Pemberian tunjangan pendidikan untuk guru daerah terpencil, memang
tidak merata, karena selain ada data Dapodik yang tidak diperbaruhi di pusat
sehingga guru yang akan mendapatkan tunjangan tersebut, alokasi dana untuk
tunjangan pendidikan juga dikurangi sehingga kuota penerima lebih sedikit dari
tahun sebelumnya. Sehingga sangat dibutuhkan peran dinas kabupaten setempat
untuk melakukan evaluasi dan sosialisai yang merata kepada semua guru yang
tersebar di Kabupaten, akibatnya guru tidak memperbaruhi data dapodik yang
dibantu dengan operator secara berkala.
Sesuai dengan permendikbud No. 17 Tahun 2017 yaitu tentang penyaluran
tunjangan khusus dinyatakan bahwa Ditjen GTK melakukan penarikan data dari
Dapodik pada bulan maret setiap tahun berkenaan. Kemudian melakukan
verifikasi kelayakan calon penerimaan tunjangan pendidikan. Namun hal ini tidak
dilakukan sehingga data yang diterima oleh dapodik tidak sesuai dengan yang data
guru yang sebenarnya layak mendapatkan tunjangan pendidikan.
“ Menurut Bapak Martinus M Yusuf sebagai kepala Dinas Pendidikan kebijakan tunjangan ini agar bisa merata, sejauh ini kami pihak dinas belum bisa berbuat apa-apa karena tunjangan ini berasal dari pusat dan ditentukan langsung dari pusat karena kami juga melihat kreiteria berdasarkan akses kesekolah, ada sekolah dalam kota masuk desa sangat tertinggal itu menjadi pertimbangan sehingga tidak lagi menjadi penerima tujangan ”70
Berdasarkan wawancara tersebut bahwa tunjangan pendidikan yang
berasal dari pusat dan ditentukan oleh pusat langsung jadi memiliki pertimbangan
70Wawancara dengan Bapak Martinus M Yusuf Kepala Dinas dan Kebudayaan pada tanggal 23 November 2020
55
dan kriteria untuk sekolah-sekolah yang bisa mendapatkan tunjangan pendidikan
ini.
1. Kriteria Guru Peneima
a. Guru yang ditugaskan mengajar didaerah khusus
b. Memiliki nomor unik pendidik dan tenaga kependidikan (NUPTK)
c. Diutamakan S-1/ D-IV
d. Masa kerja sebagai guru/pendidik minimum 2 (dua) tahun berturut –turut,
yang dibuktikan dengan surat penugasan
e. Jumlah guru penerima tunjangan sesuai dengan jumlah guru ideal (formulasi
perencanaan kebutuhan guru)
“ Menurut ibu Siti Maisarah sebagai guru di SD 83/V Mekar Tanjung dilapangan terlihat bahwa bukan hanya sekelompok sasaran saja yang tidak mengerti dan memahami program ini secara baik dan benar bahkan tidak mengetahui dan mengerti secara baik dan benar tentang program tunjangan pendidikan, akibatnya program ini tidak diketahui secara merata oleh mereka yang seharusnya berhak menerima “ 71
Berdasarkan wawancara tersebut dalam kebijakan pemerintah tunjangan
pendidikan di Desa Mekar Tanjung Kecamatan Bram Itam Kabupaten Tanjung
Jabung Barat, dalam hal sosialisasi program tunjangan pendidikan perlu
ditingkatkan, karena hasil wawancara peneliti dengan 4 orang informant bahwa
aspek komunikasi melalui pengenalan, pengetahuan, serta sosialisasi yang baik
tentang program tunjangan pendidikan guru di Desa Mekar Tanjung Kecamatan
Bram Itam Kabupaten Tanjung Jabung Barat dapat dikatakan belum dilakukan
dengan baik dan benar.
71Wawancara dengan Ibu Maisarah Guru Sekolah Dasar 83/V Mekar Tanjung pada tanggal 10 Maret 2020
56
2. Pemberhentian pemberian tunjangan khusus
Berdasarkan laporan tertulis dari dinas pendidikan
Kabupaten/Kota/Provinsi, pembayaran tunjangan khusus dapat dihentikan oleh
direktorat Pembinaan Guru Diknas Didjen GTK, apabila guru : 72
1. Meninggal dunia
2. Mencapai batas usia 60 tahun
3. Tidak lagi bertugas di daerah khusus atau mutasi ke jabatan struktural atau
fungsional umum (staf pada dinas pendidikan)
4. Mengundurkan diri atas permintaan sendiri
5. Berakhirnya perjanjian kerja atau kesepakatan kerja bersama antara guru dan
penyelenggara pendidikan bagi guru bukan PNS
6. Melanggar perjanjian kerja atau kesepakatan kerja bersama
7. Melanggar sumpah dan janji jabatan
8. Ditemukan tidak memenuhi kriteria
9. Dinyatakan bersalah oleh pengadilan dan telah memiliki kekuatan hukum
tetap
10. Mendapat tugas belajar lebih dari 6 (enam) bula
11. Tidak melaksanakan tugas/meninggalkan tugas selama 1 (satu) bulan secara
berturut-turut tanpa keterangan
Pembayaran tunjangan kepada PNSD daerah khusus ini dapat dihentikan
sewaktu- waktu apabila penerima meninggal dunia atau pun mencapai usia
pensiun. Penghentian ini dilakukan pada bulan berikutnya, namun jika
72Petunjuk Teknis Penyaluran Tunjangan Khusus Bagi Guru Jenjang Pendidikan Dasar
57
penerima tidak lagi bertugas di daerah khusus atau mutasi kejabatan struktural
atau fungsional umum, maka pembayaran dihentikan dibulan berjalan.
Demikian pula jika PNSD mengundurkan diri atas permintaan sendiri atau
dinyatakan bersalah oleh pengadilan dengan kekuatan hukum tetap, maka
pembayaran juga dilakukan di bulan berjalan. Bagi guru penerima yang
mendapatkan tugas belajar, tunjangan khusus nya juga dihentikan di bulan
berjalan, dan bagi penerima yang tidak menjalankan tugas tanpa surat
keterangan/ penugasan dari penjawab berwenang, tunjangan pendidikan juga
dihentikan.
B. Implementasi Kebijakan Tunjangan Pendidikan di Kabupaten Tanjung
Jabung Barat
Impelementasi adalah suatu proses peletakan dalam praktik tentang suatu
ide,program atau seperangkat aktivitas baru bagi orang lain dalam mencapai atau
mengharapkan suatu perubahan.73
Implementasi kebijakan merupakan salah satu aktivitas dalam proses
kebijakan publik yang menentukan apakah sebuah kebijakan itu bersentuhan
dengan kepentingan publik serta dapat diterima oleh publik. Dalam hal ini, dapat
ditekankan bahwa bisa saja dalam tahapan perencanaan dan formulasi kebijakan
dilakukan dengan sebaik-baiknya, tetapi jika pada tahapan implementasinya
tidak diperhatikan optimalisasinya, maka tentu tidak jelas apa yang diharapkan
dari sebuah produk kebijakan itu. Pada akhirnya pun dipastikan bahwa pada
tahapan evaluasi kebijakan, akan menghasilkan penilaian bahwa antara
73Majid, Abdul. Implementasi Kurikulum 2013 Kajian Teoritis dan Praktis.(Bandung : Interes Media,2014), hlm 6
58
formulasi dan implementasi kebijakan tidak seiring sejalan, bahwa implementasi
dari kebijakan itu tidak sesuai dengan yang diharapkan, bahkan menjadikan
produk kebijakan itu sebagai batu sandungan bagi pembuat kebijakan itu
sendiri.74
Implementasi kebijakan bahwa salah satu unsur keberhasilan implementasi
kebijakan ditentukan oleh manfaat yang akan dihasilkan. Manfaat yang
seharusnya didapat dengan adanya kebijakan tunjangan pendidikan namun dalam
pelaksanaan nya, masih banyak guru tidak bersemangat dalam pemberian
tunjangan pendidikan atau bisa dikatakan kurang termotivasi dengan adanya
kebijakan ini.Bahkan, guru menilai tambahan penghasilan guru yang diberikan
merasa tidak adil. Hal itu didasari dengan pola pikir yang membandingkan
tunjangan yang diberikan didaerahnya dengan daerah lain yang lebih besar.
Dengan kata lain tambahan penghasilan pelaksanaan kebijakan tunjangan
pendidikan tiap daerah tentu berbeda, karena kebutuhan guru pun berbeda.
Implementasi tunjangan pendidikan dalam peningkatan mutu. Agar upaya
proses belajar di sekolah dapat berjalan dengan baik., maka kebutuhan akan
pengelolaan pendidikannya secara profesional harus dilaksanakan secara
berkelanjutan.hal ini menjadikan SDN 83/V Mekar Tanjung harus cerdas dan
cermat dalam merespon segala perubahan kebutuhan masyarakat terhadap
pendidikan yang di selenggarakannya dengan tunjangan pendidikan diharapkan
program proses pembelajaran di SDN 83/V Mekar Tanjung dapat meningkatkan
74Aneta, Asna. “Implementasi Kebijakan Program Penanggulangan Kemiskinan Perkotaan (P2KP) di kota Gorontalo” Jurnal Administrasi Publik. Vol 1 No.1 tahun 2010
59
dengan termotivasi semua unsur terutama yang mendapatkan tunjangan khusus
yaitu Kepala Sekolah dan Guru.
“ Menurut Bapak Usep sebagai Kepala Bidang GTK Tunjangan pendidikan ini belum sepenuhnya berhasil penerapannya menurut saya, karena masih banyak sekolah- sekolah lain yang seharusnya dapat tunjangan tetapi malah tidak dapat seperti sekolah di seberang kota yang lebih terpencil tidak dapat, sedangkan di sekolah yang menurut saya sudah di tempatkan terjangkau malah mendapatkan tunjangan ini”.75
Dari wawancara diatas, dapat dipahami bahwa banyak sekolah yang
harusnya mendapatkan tunjangan pendidikan malah tidak memdapatkan tunjangan
pendidikan, malah yang tidak seharusnya mendapatkan tunjangan pendidikan
malah mendapatkan tunjangan pendidikan jadi diharapkan ada keadilan untuk
memilah lagi mana yang seharusnya mendapatkan tunjangan pendidikan dan
mana yang tidak seharusnya mendapatkan tunjangan, tunjangan tidak bersifat
mutlak, hanya bersifat sesaat tergantung kemampuan keuangan negara atau
APBN.
Guru yang pernah menerima tunjangan pendidikan, jika pada pengusulan
di tahun berjalan tidak lagi memenuhi persyaratan sebagai calon penerima, dapat
diganti dengan guru lain yang belum atau tidak menerima selama memenuhi
persyaratan. Pergantian penerima tunjangan pendidikan dilakukan dengan
mengusulkan guru pengganti melaui aplikasi pembayaran tunjangan pendidikan,
dan guru pengganti yang bersangkutan menerima pemberian tunjangan
pendidikan terhitung bulan berikutnya pada tahun berjalan. Guru memenuhi syarat
sebagai penerima tunjangan pendidikan di tetapkan dalam Surat Keputusan
75Wawancara dengan Bapak Usep sebagai Kepala Bidang GTK Dinas Pendidikan dan Kebudayaan pada tanggal 11 Maret 2020
60
Penerima Tunjangan Khusus (SKPTK). Surat ni diterbitkan oleh Ditjen GTK
dalam dua tahap, tahap pertama berlaku pada semester satu terhitung dari january
sampai juni, dan tahap kedua berlaku pada semester dua terhitung bulan juli
sampai desember di tahun berjalan.76
Berdasarkan SKTK yang telah terbit, pemerintah daerah
provinsi/kabupeten/ kota sesuai dengan kewenangannya membayar tunjangan
pendidikan langsung ke rekening penerima pembayaran dapat dilakukan setelah
penerima terverifikasi dan tervalidasi. Sesuai peraturan perundang – undangan,
pembayaran harus dilakukan paling lama tujuh hari setelah dana tunjangan
pendidikan diterima di rekening kas umum daerah provinsi/kabupaten/ kota.
Setiap penyaluran dana tunjangan khusus harus dilaporkan oleh kepala daerah
kepada mentri keuangan melalui Direktur Jendral perimbangan keuangan dan
mentri pendidikan dan kebudayaan (Mendikbud) setiap semester. Laporan
tersebut disampaikan paling lambat minggu kedua bulan september di tahun
berkenaan untuk semester satu, dan paling lambat bulan maret tahun anggaran
berikutnya untuk semester dua laporan realisasi pembayaran dana tunjangan
pendidikan guru PNSD di sampaikan dalam bentuk fisik dan elektronik melalui
aplikasi pelaporan yang telah di sediakan. Selain pertanggungjawaban dengan
mekanisme tersebut, kepala daerah juga melaporkan secara daring melalui
aplikasi laporan realisasi yang telah disediakan oleh Ditjen GTK.77
76 https://jendela.kemdikbud.go.id/v2/fokus/detail/tunjangan-khusus-guru-pnsd-mekanisme-penyaluran-dan-kriteria-penerima diakses tanggal 20 November 2020 jam 14.00
77https://jendela.kemdikbud.go.id/v2/fokus/detail/tunjangan-khusus-guru-pnsd-mekanisme-penyaluran-dan-kriteria-penerima diakses tanggal 20 November 2020 jam 14.00
61
“ Menurut Bapak Selamet Alhamdulillah saya dapat tunjangan ini, tetapi
menurut saya penyaluraanya belum efektif karena keluarnya tidak rutin
dan tidak ada pemberitahuan dari pihak dinas sehingga saya tidak tahu
kapan harus diambil uangnya”. 78
Berdasarkan wawancara diatas bahwa tunjangan pendidikan ini keluarnya
tidak rutin jadi para guru ini tidak tau kapan akan mengambil uangnya karena
tidak pemberitahuan dari pihak dinas itu sendiri.
78Wawancara dengan Bapak Selamet sebagai Guru SDN 83/V Mekar Tanjung
62
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Berdasarkan hasil penelitian Kebijakan Tunjangan Pendidikan di
Kabupaten Tanjung Jabung Barat hanya ada 13 sekolah yang mendapatkan
tunjangan pendidikan. Pemberian tunjangan pendidikan untuk guru daerah
terpencil, memang tidak merata, karena selain ada data Dapodik yang
tidak diperbaruhi di pusat sehingga guru yang akan mendapatkan
tunjangan tersebut, alokasi dana untuk tunjangan pendidikan juga
dikurangi sehingga kuota penerima lebih sedikit dari tahun sebelumnya.
2. Berdasarkan hasil penelitian Implementasi Kebijakan Tunjangan
Pendidikan di Kabupaten Tanjung Jabung Barat tunjangan pendidikan ini ,
penyaluraanya belum efektif karena keluarnya tidak rutin dan tidak ada
pemberitahuan dari pihak dinas sehingga tidak tahu kapan harus diambil
uangnya.
B. SARAN
Diharapkan kepada dinas pendidikan dan kebudayaan lebih memilah lagi
mana sekolah yang seharusnya mendapatkan tunjangan pendidikan dan sekolah
yang seharusnya tidak mendapatkan tunjangan pendidikan agar tidak ada rasa
kecemburuan lagi, diharus sama ratakan yang mendapatkan tunjangan pendidikan
antara PNS dan yang honorer dilihat dari tanggung jawab dan beban mengajar
yang sama dengan PNS.
63
DAFTAR PUSTAKA
1. Buku
Agostiono, Implementasi Kebijakan publik Model Van Metter dan Carl Van
Horn, (Jakarta : Rajawali Press, 2010)
Alfianika,Ninit.Metode Penelitianpengajaran Bahasa Indonesia, Cat.1,
(Yogyakarta: Deepublish, 2018).
Ali Mudlofir, Pendidik Profesional: Konsep, Strategis dan Aplikasinya Dalam
Peningkatan Mutu Pendidikan di Indonesia. Cet.II: Rajawali Pers:
(Jakarta, 2013).
Cholid Narbuko, Abu Ahmad. Metodhe Penelitian (Jakarta: PT Bumi
Aksara,1997)
Dapartemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia.(Jakarta: Balai
Pustaka,2008)
Duun, W. Pengantar Aanalis Kebijakan Publik (Edisi
Kedua).(Yogyakarta:Gajahmada University Press, 2000).
Edward III, George C. (edited) Publick Policy Implementing, (Jai Press
Inc,London England. Goggin,Malcolm L et al. 1990)
Em Zulfajri, Ratu Aprilia. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, Difa Publisher, tt.
Geindle,Merilee S.Politics and Policy Implementations in the Third Word.(New
jersey : Princetown University Press.1980).
Gorya Kerep, Komposisi Sebuah Pengantar Kemahiran Bahasa, (NTT: Nusa
Indah,1989)
Gustiana,”Implementasi Kebijakan Penyaluran Tunjangan Terpencil Dalam
Meningkatkan Profesional Guru Di Kecamatan Kayan Hulu Kabupaten
Sintang”.Skripsi Serjana ilmu soaial,Jakarta.
Majid, Abdul. Implementasi Kurikulum 2013 Kajian Teoritis dan
Praktis.(Bandung : Interes Media,2014),
64
Mazmanian,Daniel A and Paul A. Sabatier.Implementation and Public
Policy,(USA : Scott Foresman and Compeny, 1983)
NawawiHadari, Metode Penelitian Bidang Sosial. (Jakarta:Gaja Mada University
Press,1993).
Nawawi Hadari. Instrumen Penelitian Bidang Sosial (Yogyakarta: Gajah Mada
University press, 1992)
Inu Kencanna Syafiie, Kepemimpinan Pemerintahan Indonesia, (Bandung : PT
Refika Aditman, Cet 4,2013)
Iskandar, Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial Kuantitatif Dan
Kualitatif,(Jakarta: GP Press,2008).
Islamy, M.Irfan, Prinsip-Prinsip Perumusan Kebijakan Negara, (Jakarta: Bumi
Aksara, 2010).
Jujun, S. Soeryasumantri. Filsafat Ilmu Sebuah Pengantar Populer,(Jakarta:Sinar
Harapan, 1978).
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, edisi revisi,(Bandung:
Mohammad Ali, Strategi Penelitian Pendidikan,Bandung:Angkasa,1985.
Prof. Dr. Sugiono, Metodologi Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan
R&D.(Bandung:Alfabeta,2012).
Purwanto dan Sulistyastuti, Aanalisis Kebijakan dari Formulasi ke Implementasi
kebijakan (Jakarta: Bumi Aksara,1991)
Riawan, Hukum Pemerintahan Daerah,(Bandung : Citra Aditya Bakti, 2009).
Ripley Rendal B and Grace A. Franklin. Policy Implementation and Bureaucracy,
second edition, (the Dorsey Press. Chicago-Illionis,1986)
Solichin, Abdul Wahab. Analisis Kebijakan dari Formulasi ke Implementasi
Kebijakan Negara. (Jakarta: Bumi Aksara,2000)
Subarsono, Analisis Kebijakan Publik :Konsep,Teori,dan Aplikasi,(Yogyakarta:
Pustaka Pelajar, 2013)
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan (Jakarta : Rineke
Cipta,2002).
65
Sugiono,Memahami Penelitian Kualitatif (Bandung: Alfabeta, 2014).
Sumadi Suryabrata, Metodologi Penelitian,(Jakarta: PT.RajaGrafindo
Persada,2011).
Syaiful Sagala, Menajemen Strategi dalam Peningkatan Mutu Pendidikan,
(Bandung : Alfabeta,2009)
Wahab,Solichin A. Analisis Kebijakan dari Formulasi ke Implementasi
Kebijakan.(Jakarta: Bumi Aksara, 1991)
Winarno Budi, Kebijakan Publik (Teori,Proses,dan Studi Kasus), ( Yogyakarta :
CAPS,2012).
Wildavsky dan Pressman, Implimentation as to carry out, accomplish, fullfil,
produce, complete. (1978)
2. Peraturan Perundang – Undangan
Undang- Undang Republik Indonesia No. 14 Tahun 2005 . Guru Dan Dosen
Undang – Undang Republik Indonesia No. 41 Tahun 2009 Bab 3 Pasal 10.
Tunjangan Khusus
Undang – Undang No.43 Tahun 1999 pasal 2 ayat (2) Tentang Perubahan undang
– undang No.8 Tahun 1974 Tentang Pokok – Pokok Kepegawaian.
Undang – Undang Republik Indonesia NO. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem
Pendidikan Nasional.
Undang – Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003
Peraturan Mentri Pendidikan Nasional Nomor 16 tahun 2007
Peraturan Bupati Tanjung Jabung Barat No.45 Tahun 2016
Permendikbud No.12 tahun 2017 Tentang Petunjuk Teknis Penyaluran Tunjangan
Profesi, Tunjangan Khusus, dan Tambahan Penghasilan Guru
Pegawai Negeri Sipil Daerah.
3. Jurnal
Taruangi,H., F. “Implementasi Kebijakan Tunjangan Khusus Guru Daerah
Terpencil Di Desa Baturube Kecamatan Bungku Utara Kabupaten
Morowali”. Jurnal Katalogis.Vol 2 No.1 January 2014.
66
Zainul Haq,” Pemberiaan Tunjangan Khusus Daerah Terpencil untuk Perbaikan
Kinerja Guru SMP di Kecamatan Liukang Tupabbring Utara, Kabupaten
Pangkep”. Jurnal Studi Pendidikan, Vol 16 No.2 Desember 2018
Aneta, Asna. “Implementasi Kebijakan Program Penanggulangan Kemiskinan
Perkotaan (P2KP) di kota Gorontalo” Jurnal Administrasi Publik. Vol 1
No.1 tahun 2010
4. Lain – Lain
Hasil Wawancara dengan Bapak Kamaruddin Kepala Sekolah Dasar Negeri 83/V
Mekar Tanjung, tanggal 10 Maret 2020
Hasil Wawancara dengan Ibu Maisarah Guru Sekolah Dasar Negeri 83/V Mekar
Tanjung, tanggal 10 Maret 2020
Hasil Wawancara dengan Bapak Selamet sebagai Guru SDN 83/V Mekar Tanjung, tanggal 10 Maret 2020
Hasil Wawancara dengan Bapak Martinus M Yusuf sebagai Kepala Dinas tanggal
23 November 2020
Hasil Wawancara dengan Bapak Usep sebagai Kepala GTK tanggal 11 Maret
2020
http://tanjabbarkab.go,id/site/geografi di akses pada tanggal 25 juni 2020 http://tanjabbarkab.go.id/site/peta-wilaya/ di akses pada 11 November 2020
https://jendela.kemdikbud.go.id/v2/fokus/detail/tunjangan-khusus-guru-pnsd-
mekanisme-penyaluran-dan-kriteria-penerimadiakses tanggal 20 November 2020
jam 14.00
Skripsi Farhan Bonati, Implementasi Tunjangan Daerah Khusus Terhadap Kinerja
Guru di Kecamatan Sebuku Kabupaten Nunukan Provinsi Kalimantan
Utara, 2018.
Hasdianty, Agustin. Implementasi Program Tunjangan Khusus Guru Daerah
Terpencil dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan.
DAFTAR NAMA INFORMAN
Judul Skripsi: Implementasi Kebijakan Pemerintah Tentang Tunjangan
Pendidikan ( Studi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tanjung Jabung
Barat ).
No Nama Keterangan
1 Martunis M Yusuf, Spd M.Pd Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
2 Usep Kepala Bidang Guru dan Tenaga
Kependidikan
3 Kamaruddin Kepala Sekolah Dasar Negeri 83/V
Mekar Tanjung
4 Siti Maisarah Guru SDN 83/V Mekar Tanjung
5 Selamet Guru SDN 83/V Mekar Tanjung
Lampiran I
DOKUMENTASI
1. Foto Bersama Bapak Kepala Sekolah Dasar Negeri 83/V Sungai Mekar
Tanjung
2. Foto Bersama Guru yang mengajar di Sekolah Dasar Negeri 83/V Mekar
Tanjung
3. Foto Bapak Usep di bagian Guru dan Tenaga Kependidikan
CURRICULUM VITAE
A. Informasi Diri
Nama : Luthfiyatul Hanifah
NIM : SIP.162358
Tempat/Tanggal Lahir : Pekan Baru, 13 April 1998
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Jl. Mulia, Desa Serdang Jaya, Kecamatan Betara,
Kabupaten Tanjung Jabung Barat
Jurusan : Ilmu Pemerintahan
No. Hp : 082258207149
Nama Ayah : Parno
Nama Ibu : Ratmiati
B. Riwayat Pendidikan
No. Jenjang Pendidikan Tempat Tahun Tamat
1. SDN 004 Belakang Padang 2010
2. MTSN 1 Betara 2012
3. SMAN 1 Betara 2015
4. S.1 UIN STS JAMBI Muara Jambi 2020