Transcript
Page 1: Hormon Manusia (adnan, UNM, 2009)

1

SISTEM ENDOKRIN

Adnan, UNM

A. PENDAHULUAN

Secara terbatas sIstem endokrin terdiri atas kelenjar endokrin dan

organ-organ yang mengandung jaringan endokrin. Sistem endokrin terdiri dari

kelenjar endokrin, hormon, reseptor, binding protein dan jaringan target. Kata

hormon berasal dari bahasa Yunani yang berarti membangkitkan atau

menimbulkan atau merangsang. Hormon merupakan zat kimia yang bertugas

sebagai pembawa pesan (Chemical messenger). Hormon adalah sinyal

kimiawi yang disekresikan ke dalam cairan tubuh, paling sering ke dalam

darah, dan mengkomunikasikan pesan-pesan yang bersifat mengatur di

dalam tubuh. Hormon adalah substansi organik yang dihasilkan oleh sel-sel

atau kelompok sel-sel (kelenjar endokrin) di dalam tubuh makhluk hidup,

ditranspor melalui pembuluh darah menuju jaringan atau organ target, dan

dalam jumlah yang terbatas mempengaruhi aktivitas tubuh. Hormon bukan

vitamin atau enzim dan tidak berperan sebagai sumber energi, walaupun

fungsinya ada kemiripan yaitu mengatur fungsi-fungsi tubuh.

Hormon dihasilkan oleh kelenjar endokrin. Kelenjar endokrin biasa

disebut sebagai kelenjar buntu karena tidak memiliki saluran. Oleh sebab itu

sekret yang dihasilkannya dirembeskan masuk ke pembuluh darah yang ada

disekitarnya, dan bersama darah diangkut menuju jaringan atau organ target.

Di dalam tubuh, kelenjar endokrin biasanya dijumpai pada tempat-tempat

yang kaya dengan pembuluh darah. Agar hormon-hormon yang dihasilkan

oleh kelenjar endokrin dapat mencapai organ target atau organ sasaran,

maka pada organ target harus memiliki reseptor agar ia dapat dikenali oleh

hormon. Organ target atau organ sasaran adalah organ tempat dimana

hormon berfungsi

Page 2: Hormon Manusia (adnan, UNM, 2009)

2

B. SISTEM ENDOKRIN

Sistem endokrin terdiri dari sekelompok organ (kadang disebut

sebagai kelenjar sekresi internal), yang fungsi utamanya adalah

menghasilkan dan melepaskan hormon-hormon secara langsung ke dalam

aliran darah. Hormon berperan sebagai pembawa pesan untuk

mengkoordinasikan kegiatan berbagai organ tubuh.

Pusat sistem endokrin adalah kelenjar Pituitari. Adapun komponen-

komponen kelenjar endokrin adalah kelenjar pituitari, kelenjar pineal,

sepasang kelenjar adrenal, kelenjar tiroid, sepasang kelenjar parathyroid,

gonad (testis pada laki-laki dan ovarium pada wanita), pulau-pulau pankreas,

epitel kelenjar di dalam saluran pencernaan, sepasang ginjal, kelenjar timus

dan plasenta selama hamil.

Secara umum hormon berperan dalam mengatur aktivitas tubuh

bersama dengan sistem saraf. Oleh sebab itu kedua komponen ini biasanya

Page 3: Hormon Manusia (adnan, UNM, 2009)

3

secara bersama-sama dikenal sebagai sistem koordinasi. Hormon biasanya

bekerja relatif lambat dan bertahap. Hormon memiliki pengaruh yag sangat

luas terhadap aktivitas fisiologis berbagai tipe sel di dalam tubuh. Hormon

mengatur pertumbuhan, perkembangan dan aktivitas seksual, kandungan air

di dalam tubuh, kecepatan metabolisme dan beberapa aspek yang terkait

dengan pencernaan makanan. Sebaliknya saraf bertanggung jawab terhadap

perubahan-perubahan yang berlangsung cepat misalnya aktivitas otot,

termasuk jantung dan pembuluh darah.

Pada semua vertebrata memiliki pusat pengontrolan neuroendokrin.

Hipotalamus dan pituitari (hipofisis) dianggap sebagai pusat pengaturan

neuroendokrin yang mengintegrasikan aktivitas saraf dan endokrin.

Keduanya bertanggung jawab terhadap konsentrasi hormon di dalam plasma

darah. Pituitari dianggap sebagai master kelenjar, disebabkan karena sekret

yang dilepaskannya mempengaruhi kelenjar-kelenjar yang lain. Namun

demikian pituitari sendiri dikontrol oleh hipotalamus, dan hypothalamus

dipengaruhi oleh otak dan konsentrasi hormon, ion dan nutrien di dalam

aliran darah.

Tidak semua kelenjar endokrin berada dibawah kendali hipofisis;

beberapa diantaranya memberikan respon, baik langsung maupun tidak

langsung, terhadap konsentrasi zat-zat di dalam darah:

1. Sel-sel penghasil insulin pada pankreas memberikan respon

terhadap gula dan asam lemak

2. Sel-sel paratiroid memberikan respon terhadap kalsium dan fosfat

3. Medulla adrenal (bagian dari kelenjar adrenal) memberikan respon

terhadap perangsangan langsung dari sistem saraf parasimpatis.

Page 4: Hormon Manusia (adnan, UNM, 2009)

4

B. BERBAGAI MACAM KELENJAR ENDOKRIN.

1. Hipotalamus

Badan-badan sel saraf sekretori di dalam hipotalamus menghasilkan

dua jenis protein yaitu faktor-faktor pelepas (Releasing factors) faktor-faktor

penghambat (inh-biting facktors). Faktor pelepas merangsang pelepasan

hormon-hormon spesifik lobus anterior, sedangkan faktor penghambat

menekan sekresi hormon-hormon spesifik lobus anterior. Ujung akson saraf

sekretori pada daerah hipotalamus berakhir dalam lobus anterior pituitari dan

mengatur sekresi hormon seperti hormon Adenokortikotropin (ACTH), Thyroid

stimulating hormon (TSH), Follicle stimulating hormone (FSH), Luteinizing

hormone (LH) Growth hormone (GH) dan prolaktin.

Hipotalamus mensintesis dan melepaskan hormone-hormon

hipofisiotropik, yaitu: Thyrotropin-releasing hormone (TRH), Corticotropin-

releasing hormone (CRH), Gonadotropin-releasing hormone (GnRH), Growth

hormone-releasing hormone (GHRH), Growth releasing factor (PRF), dan

Prolactin-inhibitn hormone (PIH). Sintesis hormon-hormon hipofisiotropik

berlangsung di dalam badan-badan sel saraf yang terdapat di dalam

hipotalamus. Hormon tersebut diangkut kebawah melalui akson dan

disimpan di ujung saraf.

Sekresi hormon-hormon hipofisiotropik pada hipotalamus dipengaruhi

oleh emosi, dan status metabolisme individu. Hormon-hormon yang

dilepaskan diantarkan menuju anterior pituitary melalui sistem porta

hipotalamus-hipofisis. Hormon-hormon hipotalamus biasanya menginisiasi

tiga hormon secara berturut-turut.

Page 5: Hormon Manusia (adnan, UNM, 2009)

5

Gambar 1. Sistem endokrin utama dan jaringan targetnya

Page 6: Hormon Manusia (adnan, UNM, 2009)

6

1. Kelenjar pituitary

Kelenjar pituitari merupakan bagian dari sistem endokrin yang terletak

dibagian dasar hipotalamus. Kelenjar pituitari pada manusia terdiri dari 2

bagian, yaitu bagian anterior (lobus anterior pituitary) dan bagian posterior

(lobus posterior pituitari).

Page 7: Hormon Manusia (adnan, UNM, 2009)

7

a. Pituitary Anterior (Adenohipofisis)

Sel-sel kelenjar anterior pituitary mensekresikan tujuh (7) macam

hormone, yaitu Growth hormone (GH), Thyroid stimulating hormone (TSH),

Gonadotropins (FSH dan LH), Prolactin, Adenocorticotrophic hormone

(ACTH) dan melanocyt stimulating hormone. Growth hormone disekresikan

setiap beberapa jam (terutama pada saat tidur). Hormon ini secara umum

merangsang pertumbuhan tubuh dan mengatur metabolisme berupa

peningkatan sintesis protein, penurunan katabolisme protein dan peningkatan

mobilitas asam amino. Thyroid stimulating hormone berperan mengontrol

sekresi dan aktivitas kelenjar tiroid. Gonadotropins (FSH dan LH) berperan di

dalam pengaturan fungsi gonad. Prolaktin berperan dalam menginisiasi dan

Page 8: Hormon Manusia (adnan, UNM, 2009)

8

memelihara sekresi kelenjar mammae dan memberikan pengaruh permisif

terhadap hormon-hormon lain seperti estrogen dan progesteron.

Adenocorticotrophic hormone bekerja menstimulasi korteks adrenal untuk

melepaskan glukokortikoid. Melanocyt stimulating hormone pada kebanyakan

vertebrata berfungsi dalam menentukan jumlah dan distribusi pigmen melanin

pada kulit.

b. Pituitary posterior (Neurohipofisis)

Pituitary posterior berperan menyimpan dan melepaskan hormon

oksitosin dan antidiuretic hormone (ADH) atau vasopressin. Oksitosin

berperan merangsang konstraksi otot polos dalam uterus, pengeluaran air

susu, dan getaran seksual. ADH berperan merangsang reabsorbsi air pada

tubulus kontotus distal ginjal sehingga mencegah pengeluaran urin yang

terlalu banyak, meningkatkan reabsorbsi urea pada tubulus distal ginjal,

mengurangi sekresi air keringat dan merangsang konstriksi arteriol.

Page 9: Hormon Manusia (adnan, UNM, 2009)

9

Hormon oksitosin dan ADH dibentuk di dalam sel-sel neurosekresi

pada hypotalamus, yaitu di dalam nuklei anterior hipotalamus, sel-sel

ganglion dari nulei supraoptik dan nuklei paraventrikular. Hormon tersebut

ditranspor di dalam vesikula sekresi secara aksonal dengan cepat menuju

terminal akson di dalam posterior pituitary. Pelepasan hormon tersebut

dipengaruhi oleh beberapa nuklei di hipotalamus, serabut saraf yang

Page 10: Hormon Manusia (adnan, UNM, 2009)

10

menghubungkan nuklei dengan posterior ptuitary dan posterior ptuitary

sendiri.

Tabel 1. Ringkasan pengetahuan umum pengontrolan sekresi hormon

No Elemen Pengontrol

Secara Langsung mengontrol pelepasan dari :

1 Saraf Hipotalamus

faktor-faktor pelepas hipotalamus, oksitosin dari anterior pituitari, hormon antidiuretik dari posterior pituitari.

2. Faktor-faktor pelepas hipotalamus

Hormon-hormon anterior pituitari: Hormon pertumbuhan, Hormon perangsang tiroid (TSH), hormon adenokortikotropin (ACTH), Hormon-hormon gonadotropin (FSH dan LH)

3. Hormon-hormon Hormon tiroid, kortisol (dari korteks adrenal),

Page 11: Hormon Manusia (adnan, UNM, 2009)

11

anterior pituitari estrogen dan progesteron pada betina dan testosteron pada jantan

4. Saraf otonom Epinefrin, nor epinefrin (dari medulla adrenal), Renin (dari ginjal), insulin, glukagon (dari pankreas), Hormon-hormon gastrointestinal

5. Konsentrasi ion, konsentrasi nutrien dalam plasma darah

Hormon paratiroid, insulin, glukagon (dari pankreas), Aldosteron (dari korteks adrenal), Kalsitonin (dari kelenjar tiroid)

Tabel 2. Hormon-hormon pada hewan yang dihasilkan oleh hipotalamus dan

pituitari

Sumber Hormon Target Aksi utama Hipotala-

mus (produksi), posterior pituitari

(menyimpan dan

sekresi)

Oksitosin Hormon

antidiuretik (vasopressin

)

Uterus Kelenjar mammae

Ginjal

Merangsang konstraksi uterus Merangsang pergerakan air susu ke dalam saluran sekresi Merangsang absorbsi air

Anterior Pituit ari

Hormon adenokortikotropin (ADH)

TSH

FSH

Korteks adrenal

Kelenjar

Tiroid Ovarium/tes

tis

Merangsang sekresi hormon adrenal Merangsang sekresi hormon tiroid Pada betina merangsang pertumbuhan folikel, membantu merangsang sekresi estrogen, ovulasi. Pada jantan: Mendorong sekresi testosteron, spermatogenesis

LH Ovarium/testis

Pada betina merangsang korpus luteum, Pada jantan mendorong sekresi testosteron dan spermatogenesis

GH Sel-sel pada

Menginduksi pembelahan mitosis dan sintesis protein

Page 12: Hormon Manusia (adnan, UNM, 2009)

12

umumnya selama pertumbuhan Prolaktin Kelenjar

mammae merangsang produksi air susu.

Sel-sel dalam hipotalamus menghasilkan dua hormon neurosecretori

yaitu oksitosin dan hormon antidiuretik. Oksitosin memainkan peranan yang

penting dalam reproduksi mamalia, sedangkan hormon antidiuretik terutama

berfungsi mengontrol kadar air di dalam tubuh. Oksitosin dan hormon

antidiuretik disintesis oleh badan-badan sel saraf sekretori di dalam

hipotalamus dan disimpan di dalam ujung-ujung akson saraf hipotalamus

yang menghasilkannya. Akson tersebut berhubungan dengan pituitari dan

berakhir di dalam lobus posterior.

Page 13: Hormon Manusia (adnan, UNM, 2009)

13

Tabel 3. Hormon-hormon utama lainnya pada hewan

Sumber Hormon Target Aksi Utama Korteks adrenal

Glukokortikoid (kortisol dll)

Mineralokorti

koid (aldosteron

dll) Hormon seks (androgen, estrogen)

Sel-sel pada umumnya

Ginjal

Umum

Meningkatkan kadar gula darah, mengontrol metabolisme lipida, karbohidrat dan protein, memediasi respon terhadap stress Mendorong reabsorbsi K, Na dan keseimbangan air Mempengaruhi karakter seks, pertumbuhan pada umumnya

Medulla adrenal

Epinefrin (adrenalin)

Norepinefrin

Hati, otot jantung dan

jaringan adiposa

Otot polos dan

pembuluh darah

Meningkatkan kadar fgula darah melalui perangsangan produksi glukosa Vasokonstriksi

Gonad Testis

Ovarium

Androgen

(testosteron)

Estrogen

Progesteron

Umum

Umum

Uterus, payudara

Merangsang perkembangan saluran reproduksi, memelihara organ-organ seks tambahan dan memunculkan karakter seks sekunder. Secara umum mempengaruhi metabolisme, penting untuk spermatogenesis. Merangsang penebalan dinding rahim untuk kehamilan, penting untuk oogenesis. Mempersiapkan, memelihara dinding uterus selama kehamilan, merangsang perkembangan payudara

Tiroid Paratiroid Pulau-pulau

Tiroksin

Kalsitonin

Hormon paratiroid

Insulin

Sel-sel pada umumnya

Tulang

Tulang, ginjal

saluran pencernaan Semua sel

kecuali saraf

Mengatur metabolisme karbohidrat dan lemak, pertumbuhan dan perkembangan Menurunkan kadar kalsium di dalam darah melalui penghambatan reabsorbsi kalsium dari tulang Meningkatkan kadar kalsium di dalam darah melalui perangsangan reabsorbsi kalsium dari tulang, ginjal dan absorbsi dari saluran pencernaan

Page 14: Hormon Manusia (adnan, UNM, 2009)

14

pankreas Epitel kelenjar dalam lambung dan usus halus

Glukagon meliputi gastrin,

kolesistokinin dan sekretin

pada otak dan sel-sel

darah merah Hati, otot, jaringan adiposa

Lambung, usus halus

Menurunkan kadar gula melalui perangsangan pemasukan oleh sel, penyimpanan lemak dan sintesis protein Meningkatkan gula darah melalui perangsangan produksi glukosa bagian yang mengontrol kelebihan sekresi gastrointestinal, motility

Thymus Meliputi tymosin

Limfosit, sel-sel plasma

Mendorong perkembangan fungsi limfosit dalam perondaan imunitas

Ginjal Eritropoietin* Angiotensin*

Sum-sum tulang Korteks adrenal, arteriol

Merangsang produksi sel darah merah Mengontrol tekanan darah

• Hormon tersebut tidak dihasilkan oleh ginjal, tapi dibentuk jika enzim-enzim yang dihasilkan oleh ginjal

2. Kelenjar Adrenal

Kelenjar adrenal terletak pada bagian superior ginjal. Kelenjar adrenal

terdiri atas dua bagian yaitu korteks adrenal (80-90%) dan medulla aderenal

10-20%). Korteks adrenal menghasilkan 3 tipe hormone steroid, yaitu

glukokortikoid, mineralokortikoid dan hormon-hormon seks. Glukokortikoid

seperti kortisol membantu mengontrol metabolisme karbohidrat, lipida dan

protein, antiimflamasi dan immunosuppressive. Mineralokortikoid seperti

aldosteron mempengaruhi konsentrasi garam dan air dalam tubuh dengan

cara mengatur resorbsi Na+ dan air serta sekresi K+ dan H+. Sedangkan

androgen seperti dehidroepiandrosteron pada betina diubah menjadi

estrogen dan berperan meningkatkan libido.

Page 15: Hormon Manusia (adnan, UNM, 2009)

15

Page 16: Hormon Manusia (adnan, UNM, 2009)

16

Medulla adrenal menghasilkan catecholamines, yaitu epinefrin

(adrenalin) dan nor epinefrin (Nor adrenalin). Jaringan target untuk adrenalin

adalah hati, otot rangka, jantung dan pembuluh darah. Dalam keadaan

normal kadar adrenalin di dalam darah kira-kira 0,06 µg/l, tetapi adanya

rangsangan sensori yang memperingatkan akan adanya bahaya

membuatnya siap untuk bertarung atau melarikan diri menyebabkan

konsentrasi adrenalin di dalam darah meningkat hampir 1000 kali dalam

beberapa detik atau menit. Adrenalin mempersiapkan hewan untuk tindakan

darurat dengan beberapa cara antara lain: Meningkatkan denyut jantung,

tekanan darah, dan menyiapkan sistem kardiovaskular untuk tindakan-

tindakan darurat.

Adrenalin juga merangsang pemecahan glikogen hati menjadi glukosa

darah dan menghambat sintesis glikogen dari glukosa di dalam hati. Hal ini

menyebabkan ketersediaan glukosa di dalam darah menjadi optimal.

Mendorong pemecahan glikogen secara anaerob pada otot rangka menjadi

Page 17: Hormon Manusia (adnan, UNM, 2009)

17

laktat melalui glikolisis. Peranan tersebut di atas menyebabkan adrenalin

menjadi salah satu obat yang berharga, khususnya pada keadaan yang

membahayakan jiwa ketika sistem kardiovaskular dalam keadaan gawat.

Adrenalin juga menenangkan otot-otot polos disekitar pembuluh bronkhiolus

paru-paru dan menghilangkan gejala asma yang akut.

3. Kelenjar Tiroid dan Paratiroid

Kelenjar Tiroid

Kelenjar tiroid terletak di dasar leher bagian inferior larynk, terdiri atas

dua lobus yang sangat vaskuler, tersusun atas sejumlah folikel-folikel tiroid.

Dinding setiap folikel mengandung sel-sel parafolikular yang menghsilkan

kalsitonin. Kalsitonin menurunkan klsium darah oleh inhibiting osteoclas. Sel-

sel folikel kembali mensekresikan dibawah pengaruh TSH dari anterior pituitri

dan menghasilkan tiroksin (tetraiodotironin =T4) dan triiodotironin (T3).

Kelenjar ini menyimpan dan mensekresikan hormon yang membantu dalam

proses pertumbuhan, perkembangan dan kecepatan metabolisme di dalam

tubuh. Di bawah pengaruh kelenjar pituitari, kelenjar ini menghasilkan hormon

tiroksin dan kalsitonin. Hormon tiroksin berfungsi meningkatkan kecepatan

metabolisme sel, dan kalsitonin berfungsi menghambat pelepasan kalsium

dari tulang jika kadar kalsium dalam darah tinggi. Kelenjar tiroid merupakan

kelenjar endokrin yang menyimpan produk sekretnya dalam jumlah yang

banyak

Page 18: Hormon Manusia (adnan, UNM, 2009)

18

Sintesis triiodotironin dan tetraiodotironin berlangsung sebagai berikut:

Sel-sel folikel secara aktif mentranspor ion-ion iodin dari darah. Reticulum

endoplasma kasar mensintesis protein tiroglobulin di dalam sel-sel folikel.

Protein tersebut diangkut menuju baan golgi dan selanjutnya dilepaskan

menuju lumen folikel. Ion-ion iodin selanjutnya dioksidasi menjadi I2 dengan

bantuan enzim peroksidase. I2 selanjutnya dilepaskan ke dalam lumen

folikel. Di dalam lumen folikel, tiroglobulin mengalami iodinasi. Tiroglobulin

Page 19: Hormon Manusia (adnan, UNM, 2009)

19

yang telah mengalami iodinasi selanjutnya dimasukkan ke dalam sel-sel

folikel dengan cara pinositosis. Endosom yang terentuk selanjunya berfusi

dengan lisosom primer. Enzim-enzim lisosom selanjutnya memotong

tiroglobulin yang telah teriodinasi menjadi T3 dan T4. Umumnya T4

dikonversi menjadi T3 melalui pelepasan satu molekul iodin. T3 selanjutnya

berdifusi masuk ke dalam sitoplasma dan siap untuk disekresikan. Sekresi

berlangsung dengan cara eksositosis dan selanjutnya masuk ke dalam aliran

darah. Di dalam darah, 99% T3 berkombinasi dengan protein transport di

dalam darah, utaanya thyroxine binding globulin (TGB).

Page 20: Hormon Manusia (adnan, UNM, 2009)

20

Kelenjar Paratiroid

Di bagian belakang kelenjar tiroid, terdapat kelenjar paratiroid yang

menghasilkan hormon paratiroid. Fungsi hormon paratiroid berlawanan

dengan kalsitonin, yaitu merangsang pelepasan kalsium dari tulang jika kadar

kalsium darah menurun dan meningkatkan jumlah osteoklas, meningkatkan

reabsorbsi Ca+ pada ginjal, mempertinggi produksi calsitriol (vitamin D) oleh

ginjal dan meningkatkan absorbsi Ca+ pada saluan pencernaan makanan.

Page 21: Hormon Manusia (adnan, UNM, 2009)

21

Pada saat kadar kalsium darah rendah menyebabkan kelenjar

paratiroid mensekresikan hormon paratiroid ke dalam darah. Hormon

paratiroid di dalam darah menyebabkan pelepasan ion kalsium dari tulang

menuju darah dan reabsorbsi ion kalsium dari tubulus ginjal dan adanya

vitamin D yang teraktivasi menyebabkan terjadinya peningkatan absorbsi ion

kalsium dari saluran pencernaan makanan. Akibatnya kadar ion klsium darah

meningkat hingga mencapai keadaan yang homeostasis. Meningkatnya ion

kalsium menyebabkan kelenjar tiroid mensekresikan kalsitonin ke dalam

darah. Meningkatnya kadar kalsitonin di dalam darah menyebabkan ion

kalsium dari darah diikat oleh tulang dan kadar ion kalsium menjadi turun

menuju keadaan homeostasis.

Page 22: Hormon Manusia (adnan, UNM, 2009)

22

Page 23: Hormon Manusia (adnan, UNM, 2009)

23

4. Gonad

Gonad terdiri atas dua tipe yaitu testis pada jantan dan ovarium pada

betina. Fungsi utama gonad adalah menghasilkan gamet atau sel kelamin,

yaitu sperma pada testis dan ovum pada ovarium. Selain itu juga

menghasilkan hormon-hormon reproduksi. Ovarium menghasilkan (i)

estrogen (estradiol dan estron) yang berperan dalam pematangan sistem

reproduksi betina dan perkembangan karakter seks sekunder, (ii)

progesteron, bekerjasama dengan estrogen dalam memelihara siklus

menstruasi, (iii) inhibin yang berperan menghambat sekresi FSH, dan (iv)

relaxin yang berperan meningkakan fleksibilitas simfisis pubis dan pelebaran

leher rahim (cervix) selama kehamilan.

Testis menghasilkan testosteron yang berperan dalam pematangan

organ-organ reproduksi jantan, perkembangan karakter seks sekunder dan

menghasilkan spermatozoa. Selain itu juga menghasilkan inhibin yang

bekerja menghambat sekresi FSH..

Page 24: Hormon Manusia (adnan, UNM, 2009)

24

5. Pulau-pulau Langerhans pankreas

Kurang lebih 99% sel-sel pancreas tersusun dalam kelompok-

kelompok sel yang disebut sel-sel acini. Sel-sel acini menghasilkan enzim-

enzim pencernaan makanan. Sisa kelompok sel-sel tersebut menjadi pulau-

pulau langerhans. Pulau-pulau Langerhans disusun atas kelompok sel-sel

endokrin. Kelompok sel-sel tersebut antara lain sel alfa, beta, delta, dan sel F.

Pulau-pulau Langerhans menghasilkan hormon insulin, glukagon,

somatostatin dan polipeptida pankreas.

Sel-sel alfa mensekresikan glukagon dan befungsi meningkatkan

kadar glukosa darah. Sel-sel beta mensekresikan insulin yang berperan

menurunkan kadar gluosa dara. Sel-sel delta mensekresikan somatostatin

dan bekerja memperlambat absorbsi nutrien dari saluran pencernaan

Page 25: Hormon Manusia (adnan, UNM, 2009)

25

makanan. Sel-sel F mensekresikan polipeptida pankreas dan berperan

menghambat sekresi somatostatin, menghambat konstraksi kantung kemih

dan menghambat sekresi enzim-enzim percernaan pankreas.

Laju sekresi insulin terutama ditentukan oleh konsentrasi glukosa di

dalam darah. Ketika kadar gula naik, laju sekresi insulin meningkat dan

menyebabkan meningkatnya kecepatan masuknya glukosa dari darah ke

dalam hati dan otot, dan glukosa tersebut sebagian besar diubah menjadi

glikogen. Hal ini menyebabkan konsentrasi gula di dalam darah turun hingga

mencapai keadaan normalnya, dan sekresi insulin juga menurun hingga

kadar normalnya. Dengan demikian ada hubungan pengaturan timbal balik

antara sekresi insulin dan konsentrasi glukosa darah.

Tingginya kadar glukosa di dalam darah (hiperglikemia) melebihi kadar

yang normal dapat menyebabkan glukosa dikeluarkan bersama air seni

sehingga rasanya manis. Keadaan ini disebut glikosuria (pada manusia

disebut diabetes millitus). Pemberian insulin digunakan untuk mengobati

Page 26: Hormon Manusia (adnan, UNM, 2009)

26

diabetes millitus. Dewasa ini insulin tergolong obat yang secara luas

digunakan bagi penderita diabetes. Dalam keadaan normal, kadar glukosa

darah hanya berkisar 4 mM, sedangkan pada penderita diabetes yang parah

dapat mencapai 100mM. Glukagon mendorong peningkatan glukosa darah

melalui penguraian glikogen hati menjadi glukosa.

Kelenjar Pineal

Kelenjar pineal mensekresikan melatonin (dihambat oleh cahaya) yang

berperan mengatur disribusi melanin pada kulit, menghambat fungsi

reproduksi pada hewan-hewan yang kawin secara musiman dan

menyebabkan atropi gonad, dan berperan dalam Seasonal Affective Disorder

(SAD)

Page 27: Hormon Manusia (adnan, UNM, 2009)

27

Kelenjar Thymus

Kelenjar timus terletak pada bagian mediastenum. Kelenjar timus

menghasilkan hormon-hormon yang mendorong pematangan sel-sel T.


Top Related