Transcript
Page 1: Faktor-Faktor yang Menghambat Implementasi Kebijakan ...journal.unair.ac.id/download-fullpapers-jahiace8d18230full.pdf · ... polusi air, polusi tanah ... puluh kota tercemar di

1509

Faktor-Faktor yang Menghambat ImplementasiKebijakan Perlindungan Lingkungan di China

Diva S. Rakasiwi – 071012029

Program Studi S1 Hubungan Internasional, Universitas Airlangga

ABSTRACT

This research describes the barriers which faced by China as a country whoconcern about the protection of environment through the implementation ofenvironment protection strategy. The rapid development of China’s economiccondition not only bring positive impact to level of China’s GDP but alsonegative externality that affect degradation of environment. The openness ofChina’s economic system eventually bring harms to society. The negativeimpacts of environment degradation affecting society to a wider range beyondChina’s mainland. Basically, China is already implementing environmentprotection in its policy, Chona also showing its willingness towards theprotection of environment by actively attending conferences aboutenvironment and sustainable development as well as creating agenda ofenvironment protection as its national interest. Furthermore, China alsolegalized legal law about protection of environment.

Keywords: Barriers, Implementation, Policy, Protection of Environment,China, Government, ENGO.

Penelitian ini menjelaskan hambatan-hambatan yang dihadapi oleh China,sebagai negara yang memulai concern terhadap perlindungan lingkungandalam mengimplementasikan strategi perlindungan lingkungannya. Seiringdengan perubahan ekonomi China yang dinamis, membuat China mengalamipertumbuhan ekonomi yang pesat. Pertumbuhan ekonomi yang pesat iniselain memberikan dampak positif terhadap tingkat PDB di China jugamemberikan dampak negatif yaitu degradasi di bidang lingkungan. Keterbukaan dari sistem perekonomian China pada akhirnya memberikankerugian kepada masyarakat. Tidak hanya masyarakat China, sebagainegara yang luas maka dampak degradasi lingkungan ini juga dirasakanoleh negara lainnya. China sebenarnya sudah sejak dulu menjadikanperlindungan lingkungan sebagai salah satu dasar kebijakan nasionalnya. China juga menunjukkan kepeduliannya terhadap perlindungan lingkungandi negaranya dengan menghadiri berbagai konferensi tentang lingkungandan pembangunan berkelanjutan serta menjadikan perlindungan lingkungansebagai salah satu tujuan utama negara. China juga mensahkan hukumtentang perlindungan lingkungan

Page 2: Faktor-Faktor yang Menghambat Implementasi Kebijakan ...journal.unair.ac.id/download-fullpapers-jahiace8d18230full.pdf · ... polusi air, polusi tanah ... puluh kota tercemar di

Diva S. Rakasiwi

1510 Jurnal Analisis Hubungan Internasional, Vol. 4. No. 1

Kata kunci: Hambatan, Implementasi, Kebijakan, Pelindungan Lingkungan,China, Pemerintah, ENGO

Kondisi Lingkungan China

Permasalahan lingkungan yang terjadi di China sebenarnya jugadirasakan oleh negara lain. Dalam era globalisasi, isu lingkungan sepertipemanasan global, penggunaan energi menjadi isu utama. Isulingkungan telah menjadi persoalan bersama yang bersifat borderless.Kondisi lingkungan yang buruk di suatu negara pada era sekarang tidakhanya dirasakan secara domestik melainkan bisa memberikan pengaruhkepada negara lainnya. Isu lingkungan dewasa ini juga semakin menjadiperhatian dunia seiring dengan meningkatnya peran media akibatglobalisasi.

China merupakan negara terbesar keempat dengan jumlah pendudukterbanyak dengan pertumbuhan ekonomi kedua terbesar di dunia. Pertumbuhan penduduk di China yang diiringi dengan perkembanganekonominya pada akhirnya menjadikan China sebagai negara yangmemiliki permasalahan lingkungan hidup yang cukup banyak. Permasalahan lingkungan di China ini tumbuh seiring denganperubahan sistem perekonomian China dari yang terpusat menjadi lebihterdesentralisasi dan berorientasi pasar. Permasalahan lingkungan yangterjadi di China antara lain polusi udara, polusi air, polusi tanah,deforestasi, erosi, biodiversitas yang terancam, dan desa kanker.

Kebijakan perlindungan lingkungan China telah menjadi perhatianseluruh dunia. Krisis lingkungan di China pada akhirnya menjadi salahsatu tantangan yang paling mendesak yang mucul dari adanyaindustrialisasi yang pesat. Pertumbuhan ekonomi yang pesat yangditunjukkan dengan rata-rata PDB tahunannya sebesar 10% ternyatamembawa China kepada kondisi lingkungan hidup dan juga kesehatanmasyarakat yang buruk. China merupakan sumber terbesar emisikarbon dunia. Hal ini menjadikan China bertanggung jawab atassepertiga dari produksi gas rumah kaca di planet ini. Selain itu, dari duapuluh kota tercemar di dunia, sebanyak enam belas diantaranya beradadi China.

Penurunan kondisi lingkungan di China semakin dirasakan dimanakonsumsi energi di China yang menggelembung hingga 130 persen daritahun 2000 hingga 2010. Tidak hanya konsumsi energi yangberlebihan, penurunan kondisi lingkungan juga terjadi pada kondisiudara di China. Pada Januari 2013, Beijing mengalami serangan kabutasap yang berkepanjangan yang sangat parah hingga disebutairpocalypse dimaa konsentrasi partikel berbahaya adalah empat puluhkali tingkat yang dianggap aman oleh World Health Organization.

Page 3: Faktor-Faktor yang Menghambat Implementasi Kebijakan ...journal.unair.ac.id/download-fullpapers-jahiace8d18230full.pdf · ... polusi air, polusi tanah ... puluh kota tercemar di

Faktor-Faktor yang Menghambat Implementasi Kebijakan PerlindunganLingkungan di China

Jurnal Analisis HI, Maret 2015 1511

China Daily melaporkan bahwa bulan Desember pada tahun 2013menjadi bulan terburuk China dalam hal kualitas udara. Hal inidikarenakan lebih dari 80 persen dari 74 kota dengan perangkatpengawas udara dinilai gagal memenuhi standar nasional setidaknyaselama setengah bulan dan yang menjadi penyebab utama penurunankualitas udara di China adalah batu bara.

China telah menunjukkan kesadarannya dalam isu perlindunganlingkungan sejak tahun 1972 ketika China menghadiri the StockholmConference on Human Environment. Pada tahun-tahun selanjutnya,China menjadikan perlindungan lingkungan sebagai dasar kebijakannasional sejak tahun 1980an. China juga menciptakan rezim mengenaiperaturan lingkungan dimana rezim ini memainkan peran pentingdalam evolusi sistem hukum China dan dilihat sebagai bagian integraldari pembangunan masa depan negara. Ketentuan perlindunganlingkungan di China ada di dalam hukum nasional dan perlindunganlingkungan merupakan kewajiban serta tugas negara.

China juga menghadiri Earth Summit pada tahun 1992 di Rio deJaneiro. Dalam Earth Summit dihasilkan United Nations Conventionson Climate Change, Biodiversity and Desertification, dan Agenda 21yang merupakan roadmap menuju pembangunan berkelanjutan. PascaEarth Summit di Rio de Janeiro ini, China mulai mengembangkanAgenda 21 dengan membentuk sebuah kelompok pada Agustus 1992untuk mengatur dan mengkoordinasikan perumusan dan implementasiAgenda 21 China yang disetujui oleh Dewan Negara pada Maret 1994. Dewan negara atau State Council juga mengeluarkan perintah yaitumeminta instansi pemerintah di semua tingkatan untukmempertimbangkan Agenda 21 China sebagai pedoman strategis yangmenyeluruh bagi penyusunan rencana pembangunan ekonomi dansosial, dan khususnya untuk mengintegrasikan ke dalam Five Year Plan(1996-2000), perencanaan untuk tahun 2010, dan ke dalam manajemensehari-hari.

Pada tahun 2002, China juga hadir dalam World Summit on SustainableDevelopment di Johannesburg atau yang lebih dikenal denganJohannesburg Summit 2002. Fokus pada konferensi ini yaitu fokusperhatian dunia dan tindakan langsung terhadap tantangan yang sulit,termasuk meningkatkan kehidupan masyarakat dan melestarikansumber daya alam di dunia yang beriringan dengan pertumbuhanpopulasi dengan terus meningkatnya permintaan terhadap makanan,air, tempat tinggal, sanitasi, energi, pelayanan kesehatan dan keamananekonomi. Pemerintah China terus melakukan peningkatan dalam upayaperlindungan lingkungannya yaitu dengan adanya sistem organisasi danadministrasi yang beroperasi di berbagai tingkatan yang melibatkan

Page 4: Faktor-Faktor yang Menghambat Implementasi Kebijakan ...journal.unair.ac.id/download-fullpapers-jahiace8d18230full.pdf · ... polusi air, polusi tanah ... puluh kota tercemar di

Diva S. Rakasiwi

1512 Jurnal Analisis Hubungan Internasional, Vol. 4. No. 1

beberapa instansi baik pusat dan pemerintah daerah. China jugamenyetujui serangkaian konvensi internasional dan menyelesaikanprosedur domestik untuk persetujuan Protokol Kyoto dengan maksuduntuk mengambil bagian aktif dalam kerjasama lingkungan multilateral.

Pada rangkaian selanjutnya, China juga menghadiri Rio + 20Conference. Rio +20 Conference memiliki agenda untuk secarabersama-sama membentuk bagaimana cara untuk mengurangikemiskinan, memajukan keadilan sosial dan memastikan perlindunganlingkungan di kondisi planet yang semakin ramai untuk memperolehmasa depan yang diinginkan. Setelah menghadiri konferensi ini,pemerintah China pada akhirnya memutuskan untuk menyetujui danmengadopsi SDGs per 2015. SDGs merupakan singkatan dariSustainable Development Goals yaitu target dari berbagai aspekpembangunan berkelanjutan seperti green jobs, curbingover-consumption, dan melakukan pengawasan terhadap kehidupanlaut serta food security.

Selain menghadiri konferensi-konferensi yang memiliki keterkaitandengan perlindungan lingkungan, China juga melakukan tindakan nyatadi dalam negerinya. Pemerintah China menyadari bahwa besarnyawilayah China tidak akan memungkinkan pemerintah pusat melakukanpengawasan dan pengelolaan terhadap lingkungannya. Oleh sebab itu,pemerintah China memiliki birokrasi khusus dalam menangani isulingkungan. Birokrasi perlindungan lingkungan pusat bernama theState Environmental Protection Administration (SEPA) sebelum padaakhirnya berubah menjadi the Ministry of Environmental Protection(MEP). Birokrasi ini memiliki tugas untuk melaksanakan kebijakanlingkungan serta penegakkan regulasi lingkungan hidup. Sedangkan,untuk di daerah terdapat birokrasi perlindungan lingkungan lokal untukmengelola dan melakukan pengawasan dalam wilayahnya.

China juga memiliki aktor non-negara yaitu EnvironmentalNon-Government Organization (ENGOs). EnvironmentalNon-Government Organization (ENGOs) merupakan organisasinon-pemerintah yang bergerak di bidang lingkungan hidup dimanaberfungsi sebagai pengawas dalam implementasi kebijakanperlindungan lingkungan. Salah satu Environmental Non-GovernmentOrganization (ENGOs) yang pertama terbentuk di China yaitu Friends ofNature (FON) yang berdiri pada tahun 1994. Ada beberapa bentukEnvironmental Non-Government Organization (ENGOs) di China yaituRegistered NGOs; Non-profit enterprises; Unregistered voluntarygroups; Web-based groups; Student environmental associations;University research centres/institutes; Government-organized NGOs(GONGOs).

Page 5: Faktor-Faktor yang Menghambat Implementasi Kebijakan ...journal.unair.ac.id/download-fullpapers-jahiace8d18230full.pdf · ... polusi air, polusi tanah ... puluh kota tercemar di

Faktor-Faktor yang Menghambat Implementasi Kebijakan PerlindunganLingkungan di China

Jurnal Analisis HI, Maret 2015 1513

China juga menerapkan green strategy pada tahun 2000. Hal inidilakukan sebagai reaksi dari tekanan sumber daya yang disebabkancepatnya pertumbuhan ekonomi, perkembangan, dan urbanisasi. Halini termasuk mengembangkan ekonomi sirkulasi; meningkatkanefisiensi penggunaan sumber daya; mengembangkan produksi besih,mengurangi biaya polusi dalam proses produksi; mengembangkankonsumsi hijau, mengurangi dampak ekologis konsumsi;mengembangkan sumber energi baru, reformasi metode produksi,bergerak menuju industri kelingkungan, dan menciptakan lingkunganyang seimbang.

Dengan kondisi lingkungan yang semakin memburuk, China telahmelakukan upaya-upaya untuk mengatasi kerusakan lingkungan danmencegah kondisi lingkungan agar tidak semakin memburuk. Antaralain, dengan adanya birokrasi khusus yang bertugas menegakkankebijakan perlindungan lingkungan dan juga adanya organisasinon-pemerintah yang berfungsi sebagai pengawas dalam implementasisuatu kebijakan. Akan tetapi, dalam implementasi kebijakanperlindungan lingkungannya, pemerintah China kerap mengalamiberbagai hambatan-hambatan yang justru melemahkan perlindunganlingkungannya.

Lingkungan dan Proses Penerimaan dalam ImplementasiKebijakan Perlindungan Lingkungan di China

Faktor pertama hambatan yang dialami pemerintah China dalamimplementasi kebijakan perlindungan lingkungan di China yaitu terkaitdengan lingkungan dalam implementasi kebijakan dan prosespenerimaan. Di dalam lingkungan tersebut terdapat aktor-aktortermasuk peran aktor dalam menegakkan, mengawasi, danmengimplementasikan kebijakan lingkungan hidup di China. Aktordalam kebijakan publik tidak hanya pemerintah, melainkan terdapatpula masyarakat, serta berbagai macam jenis organisasi baikpemerintahan maupun non pemerintahan. Peran aktor dalamimplementasi kebijakan merupakan hal yang penting.

Lingkungan kebijakan seperti yang dijelaskan oleh Donald J. Calistamemiliki berbagai macam variabel antara lain yang pertamaimplementation setting yang merupakan variabel yang berkaitan denganposisi tawar menawar antara otoritas yang mengeluarkan kebijakandengan jejaring yang berkenaan dengan implementasi kebijakan. Dalamimplementasi kebijakan perlindungan lingkungan China, dibutuhkanperan sebagai pengawas dari masyarakat China yaitu organisasi

Page 6: Faktor-Faktor yang Menghambat Implementasi Kebijakan ...journal.unair.ac.id/download-fullpapers-jahiace8d18230full.pdf · ... polusi air, polusi tanah ... puluh kota tercemar di

Diva S. Rakasiwi

1514 Jurnal Analisis Hubungan Internasional, Vol. 4. No. 1

lingkungan non-pemerintah atau environmental non-governmentalorganizations (ENGO). Hal ini dikarenakan, kebijakan yang terkaitdengan perlindungan lingkungan hidup bersifat bottom-upper yaitumeski kebijakan dibuat oleh pemerintah, namun pelaksanaan dilakukanoleh masyarakat.

Organisasi lingkungan non-pemerintah (ENGO) di China memilikibeberapa kegiatan seperti terlibat dalam pendidikan lingkungan,konservasi alam, perlindungan spesies, advokasi kebijakan,mengorganisasi kampanye nasional, membangun komunitas hijau ataugreen communities, serta memberikan bantuan hukum kepada korbanpencemaran. Tidak hanya aktif terlibat dalam kegiatan lingkunganhidup di China, organsiasi lingkungan non-pemerintah di China jugamenghadiri konferensi-konferensi tentang lingkungan hidup tingkatinternasional, contohnya pada Agustus 2002 delegasi dari organisasilingkungan non-pemerintah China menghadiri the Earth Summit diJohanesburg. Dua pempimpin dari dua organisasi lingkungannon-pemerintah China juga pernah mendapatkan penghargaan padadua ajang internasional yang bergengsi yaitu the Ramon MagsaysayAward for Public Service dan the Sophie Prize tahun 2000.

Banyaknya organisasi non-pemerintah dalam bidang lingkungan yangada di China serta berbagai strategi yang diterapkan seharusnya dapatmengkritisi pemerintah China tidak terjadi. Hal ini dikarenakan adanyaperaturan yang berisi tentang kerangka regulatif untuk mendaftarkandan mengelola organisasi sosial dan organisasi non-profit yangdiumumkan pada tahun 1988. Peraturan ini menjadi pengakuan resmidari status hukum organisasi tersebut. Dalam peraturan tersebutmengandung pasal yang sangat terbatas. Misalnya, organisasi sosial danorganisasi non-profit membutuhkan lembaga sponsor untuk mendaftar. Hal ini menjadi tantangan besar dimana organisasi non-pemerintahbukan merupakan asset untuk lembaga sponsornya. Selain itu, terdapatketetapan bahwa dalam wilayah administratif yang sama tidak boleh adalebih dari satu organisasi untuk setiap area spesifik kerja (sepertiperlindungan lingkungan) dan dalam banyak kasus, GONGOs telahmengisi kuota tetap.

Bentuk organisasi lingkungan non-pemerintah yang berbeda-bedamenggambarkan peluang dan keterbatasan politik. Dalam regulasinya,keberadaan organisasi secara illegal merupakan hal yang dilarang. Akantetapi, dalam pelaksanaannya misalnya Green Earth Volunteers dan HaiHai Sha dapat beroperasi secara terbuka dan mendapatkan perhatianyang cukup besar. Hal ini menunjukkan toleransi dari negara terhadaporganisasi sukarela yang terkait dengan isu-isu lingkungan dan masihmemberikan kemungkinan terhadap masyarakat sipil untuk melakukannegosiasi dalam ruang politik. Walaupun keberadaanya organisasi

Page 7: Faktor-Faktor yang Menghambat Implementasi Kebijakan ...journal.unair.ac.id/download-fullpapers-jahiace8d18230full.pdf · ... polusi air, polusi tanah ... puluh kota tercemar di

Faktor-Faktor yang Menghambat Implementasi Kebijakan PerlindunganLingkungan di China

Jurnal Analisis HI, Maret 2015 1515

tersebut dapat beroperasi secara terbuka tetapi organisasi tersebutmasih belum bisa berfungsi sebagai pengawas dalam implementasisuatu kebijakan.

Tidak hanya dalam proses pendaftaran dan regulasi yang terbatas bagiorganisasi non-pemerintah baik lingkungan maupun tidak, organisasilingkungan non-pemerintah di China juga memiliki keterbatasan dalampersoalan biaya atau funding. Liao Xiaoyi, ketua Global Village ofBeijing menyatakan bahwa sangat sulit bagi organisasi lingkungannon-pemerintah di China untuk mengumpulkan dana dalam negeri. Global Village of Beijing sendiri tidak memiliki sumber dana secarateratur berulang. Pendapatan mereka bersadarkan pada biayamemproduksi program televisi dan tidak dapat dijamin.

Organisasi lingkugan non-pemerintah atau ENGOs di China memilikiketerkaitan dengan INGOs atau organisasi internasionalnon-pemerintah yaitu hubungan simbiosis. Pada umumnya, organisasilingkungan internasional non-pemerintah memiliki agenda global danakan menjalin hubungan kerjasama dengan organisasi lingkungannon-pemerintah dalam tingkat lokal. Hubungan yang dijalin yaitudengan menyediakan bantuan material dan non-material sementaraorganisasi lokal memperoleh pendanaan, nama baik, dan keahlian. BagiENGOs China, organisasi lingkungan internasional non-pemerintahtersebut memberikan nama baik dan keahlian dari mengadakankonferensi, workshop, seminar, kuliah, dan sejenisnya.

Tidak hanya memberikan bantuan berupa skill ataupun funding,organisasi internasional non-pemerintah yang bergerak dalam bidanglingkungan seperti World Wild Fund (WWF) juga turut mendukungpemerintah dan lembaga-lembaga lain yang mengadopsi, menegakkandan memperkuat kebijakan yang mempromosikan keanekaragamanhayati dan pengelolaan sumber daya alam yang bertanggung jawab. Mereka akan memastikan bahwa hukum dan kebijakan publik di tingkatlokal, nasional, regional, dan internasional dapat menciptakan masadepan yang lebih berkelanjutan bagi masyarakat, satwa liar, dan sumberdaya alam. Selain itu, WWF secara online mempublikasikan kondisilingkungan di China.

Tidak terdapat ikatan yang kuat antara International Non-GovernmentalOrganization dengan organisasi non-pemerintah pada tingkat lokal. Halini terlihat dari World Wild Fund (WWF) internasional yangmemberikan bantuan kepada World Wild Fund (WWF) di China dalambentuk bantuan teknis saja. Padahal hubungan erat denganInternational Non-Governmental Organization bisa digunakan sebagaipenekan kepada pemerintah. Akan tetapi, hal ini tidak terjadi di China.

Page 8: Faktor-Faktor yang Menghambat Implementasi Kebijakan ...journal.unair.ac.id/download-fullpapers-jahiace8d18230full.pdf · ... polusi air, polusi tanah ... puluh kota tercemar di

Diva S. Rakasiwi

1516 Jurnal Analisis Hubungan Internasional, Vol. 4. No. 1

Kedua, public opinion merupakan persepsi publik terhadap suatukebijakan dan implementasi kebijakan. Publik di China memilikiketerbatasan dalam menyampaikan opininya. Opini publik yang adapada riset-riset pun juga mengalami kendala. Pemerintah Chinamemiliki unit yang ditujukan untuk riset opini publik di setiapdepartemen pemerintah baik pada tingkat pusat maupun provinsi. Akan tetapi, Victor Yuan Yue, ketua Horizon Research ConsultancyGroup menyatakan bahwa unit tersebut cenderung berfungsi sangattidak sempurna karena mereka menghasilkan laporan yang‘membenarkan apa yang bos bicarakan, bahwa hal itu adalah benar’. Pemerintah pun beralih ke sektor swasta tetapi riset yang dilakukansektor swasta pada kenyataannya tidak independen.

Pada faktanya banyak pengaduan yang dilakukan publik terhadappemerintah yang diharapkan akan bisa mendorong dan membentukkinerja pemerintah. Akan tetapi, hal ini baru akan terjadi apabilapengaduan publik mendapat perhatian dari pemerintah. Sekitar 58%responden percaya bahwa pemerintah memainkan peran penting dalamperlindungan lingkungan, sedangkan 42% menilai pemerintah engalamikekurangan kredibilitas. Berkurangnya kredibilitas pemerintahdikarenakan tingginya korupsi yang dilakukan pemerintah China. Padapolling yang dilakukan Pew Research, masyarakat China memilikikepedulian paling tinggi terhadap korupsi pemerintahan.

Ketiga, interpretive institutions yaitu variabel yang berkenaan denganinterpretasi dari lembaga-lembaga strategis dalam masyarakat, sepertimedia massa, kelompok penekan, dan kelompok kepentingan dalammenginterpretasikan kebijakan dan implementasi kebijakan. Mediamassa di China memiliki kebebasan dalam Undang-Undangnya agarseluruh masyarakat berhak untuk berbicara dan mendapatkaninformasi, akan tetapi kebebasan yang ada di China tersebut masihberada dalam keterbatsan pengaruh pemerintah China. Media massa diChina tidak sepenuhnya bisa memberitakan atau membicarakan suatuisu dengan bebas. China menempati peringkat ke 174 dari 179 negarapada tingkat kebebasan pers nya. Hal ini menunjukkan bagaimanaposisi pers di China yang belum memiliki kebebasan sepenuhnya. Pemerintah terutama pihak partai telah memiliki agen khusus yangbertugas untuk melakukan sensor terhadap apa yang akan diberitakanoleh media massa. Walaupun pemerintah sudah melakukan regulasibaru terhadap isu-isu yang dinilai kurang sensitif, tetapi pemerintahtetap melakukan pengawasan.

Keempat, individuals yaitu individu-individu tertentu yang mampumemainkan peran penting dalam menginterpretasikan kebijakan danimplementasi kebijakan. China memiliki satu tokoh yang menjadipelopor berdirinya organisasi non-pemerintah yang bergerak di bidang

Page 9: Faktor-Faktor yang Menghambat Implementasi Kebijakan ...journal.unair.ac.id/download-fullpapers-jahiace8d18230full.pdf · ... polusi air, polusi tanah ... puluh kota tercemar di

Faktor-Faktor yang Menghambat Implementasi Kebijakan PerlindunganLingkungan di China

Jurnal Analisis HI, Maret 2015 1517

lingkungan. Liang Congjie, seorang anggota dari the Chinese People’sPolitical Consultative Conference yang merupakan badan pemerintah,pada tahun 1994 membentuk organisasi lingkungan non-pemerintahpertama di China yaitu Friends of Nature. Liang memiliki strategitersendiri dalam organisasi yang didirikannya. Akan tetapi, kelompokmasyarakat sipil seperti yang dipimpinnya menempati ruang hukumyang sangat rentan di China dimana banyak contoh aktivis danpemimpin yang dipenjara atau dianiaya apabila terlihat oleh otoritasbaik lokal maupun nasional menyimpang ke daerah-daerah sensitif yangberbenturan dengan kepentingan tertentu.

Dalam hal penerimaan, masyarakat China sudah cukup memahamipersoalan kebijakan perlindungan lingkungan hidupnya dan jugamemiliki kesadaran yang tinggi. Akan tetapi, keberanian masyarakatuntuk mengungkapkan apa yang sesungguhnya terjadi dalamlingkungannya dinilai masih kurang, hal ini terutama untuk masyarakatpedesaan. Di lain pihak, walaupun pemerintah China yang sebenarnyatelah memiliki kebijakan untuk partisipasi masyarakatnya dalam upayaperlindungan lingkungan tetap saja tidak semua pendapat masyarakatbisa dipublikasikan.

Untuk sementara, partisipasi masyarakat China dalam implementasikebijakan perlindungan lingkungannya hanya sebatas demonstrasi ataskondisi lingkungan yang ada di sekitar mereka. Selain itu, masyarakatjuga melakukan demonstrasi untuk meminta pemerintah Chinamelakukan transparansi dan juga menuntut adanya partisipasi publik. Masyarakat China belum merasakan adanya perubahan dari sejakpemerintah menerapkan hukum tentang Environmental ImpactAssessment (EIA).

Undang-undang tentang Environmental Impact Assessment (EIA)membutuhkan perhatian masyarakat China dalam tinjauan lingkungan,pengungkapan dokumen kajian lingkungan, komentar publik secararutin, pengadaan pertemuan atau sidang untuk menggalang opinipublik, dan memberikan tanggapan substantive untuk komentar yangditerima, termasuk memberikan penjelasan mengapa komentardimasukkan dan tidak dimasukkan ke dalam dokumen review akhir. Hukum tentang Environmental Impact Assessment (EIA) dan peraturanpelaksanaanya tidak jelas. Banyak para pendukung perlindunganlingkungan yang harus berjuang untuk memperoleh dokumen yangmereka butuhkan yang dimaksudkan untuk meninjau proposal yangdipertimbangkan.

Masyarakat China mengharapkan adanya perbaikan dalam sistemEnvironmental Impact Assessment (EIA). The Ministry of

Page 10: Faktor-Faktor yang Menghambat Implementasi Kebijakan ...journal.unair.ac.id/download-fullpapers-jahiace8d18230full.pdf · ... polusi air, polusi tanah ... puluh kota tercemar di

Diva S. Rakasiwi

1518 Jurnal Analisis Hubungan Internasional, Vol. 4. No. 1

Environmental Protection (MEP) dalam upaya untuk mewujudkanharapan masyarakat China melakukan tindakan dengan mengambillangkah-langkah agresif dalam mencegah konsultan EnvironmentalImpact Assessment (EIA) memalsukan laporan partisipasi masyarakat. Selain itu, akan dilakukan amademen agar organisasi lingkungannon-pemerintah bisa mengajukan tuntutan hukum terhadap lembagalingkungan hidup atas kegagalan mereka dalam menerapkan hukumEnvironmental Impact Assessment (EIA) secara benar. Apabila hal inibenar dilaksanakan, maka memungkinkan organisasi lingkungannon-pemerintah untuk mencari bantuan di pengadilan ketika hakmasyarakat China untuk berpartisipasi dilanggar.

Target Implementasi Kebijakan Perlindungan Lingkungan diChina

Ketepatan target dalam implementasi kebijakan perlindunganlingkungan di China dilihat dari sisi target dan program-program yangberfokus pada aktor implementasi kebijakan perlindungan lingkunganChina yaitu pemerintah. Variabel ini terkit dengan authoritativearrangement dan network composition. Ketepatan dalam sisi targetdilihat dari segi kesesuaian dan kesiapan target dalam implementasikebijakan, tumpang tindih atau tidak serta bertentangan denganintervensi kebijakan lain, dan sifat intervensi implementasi kebijakanyang baru. Ketepatan pada faktor-faktor tersebut akan menentukanefektivitas kebijakan tersebut dalam implementasinya.

Dalam implementasi kebijakan perlindungan lingkungan China, halyang menjadi target implementasi sudah tepat yaitu masyarakat China. Akan tetapi, target yang sudah tepat tidak diimbangi dengan tingkatkepercayaan masyarakat China kepada pemerintah. Terdapatkekhawatiran yang tinggi akan tingkat korupsi yang dilakukanpemerintah China. Selain itu, ketepatan target dalam implementasi inibelum didukung dengan regulasi serta persamaan fokus para aktorimplementasi. Tujuan utama dari implementasi kebijakan perlindunganlingkungan ini adalah untuk melindungi dan menegakkan lingkungan diChina sehingga meningkatkan kesejahteraan berupa kualitas hidupmasyarakat China yang sudah menurun sebagai akibat degradasilingkungan.

Pada variabel pertama yaitu, authoritative arrangement yangmerupakan variabel yang berkenaan dengan kekuatan sumber otoritasdari kebijakan. China memiliki birokrasi khusus yang bertujuan untukmenegakkan kebijakan lingkungan hidupnya. The Ministry ofEnvironmental Protection (MEP) atau yang sebelumnya bernama theState Environmental Protection Administration (SEPA) merupakan

Page 11: Faktor-Faktor yang Menghambat Implementasi Kebijakan ...journal.unair.ac.id/download-fullpapers-jahiace8d18230full.pdf · ... polusi air, polusi tanah ... puluh kota tercemar di

Faktor-Faktor yang Menghambat Implementasi Kebijakan PerlindunganLingkungan di China

Jurnal Analisis HI, Maret 2015 1519

kementerian tingkat kabinet pada cabang eksekutif pemerintah Chinayang memiliki tanggung jawab untuk melaksanakan kebijakanperlindungan lingkungan serta penegakkan regulasi lingkungan hidup. Akan tetapi, biro lingkungan yang ada di China ini mengalami tumpangtindih dalam pelaksanaan kebijaka perlindungan lingkungan dengankebijakan ekonominya. Hal ini terlihat dalam program Five Year Plandimana terlihat bahwa kepentingan ekonomi lebih didahulukandibandingkan dengan kepentingan untuk perlindungan lingkungan diChina. Hal ini dikarenakan isu-isu lingkungan merupakan isu yangdianggap sebagai kebijakan relatif oleh pemerintah daerah. LocalEnvironmental Protection Bureaus (EPBs), sambil melaksanakan tugasuntuk memenuhi standar lokal dan nasional juga memiliki tanggungjawab kepada pemerintah daerah masing-masing yang mengendalikandana Local Environment Protection Bureaus (EPBs) dan keputusanpersonil kunci. Untuk mencapai keberhasilan dalam implementasikebijakan perlindungan dan pengelolaan lingkungan yang bersifatdesentralisasi diperlukan kepatuhan dari pemerintah daerah. Hal inibertujuan dalam rangka memenuhi dan menegakkan prioritasperlindungan serta pengelolaan lingkungan tingkat nasional.

Variabel kedua yaitu network composition merupakan variabel yangberkenaan dengan komposisi jejaring dari berbagai organisasi yangterlibat dengan kebijakan, baik dari pemerintah maupun masyarakat. Dalam prakteknya, unit-unit perlindungan lingkungan hidup yang adadi daerah mengalami bentrokan dengan kepentingan ekonomipemerintah daerah. Hal ini dibuktikan dengan ditemukannya beberapapejabat lokal yang terus mengejar pertumbuhan PDB denganmengorbankan lingkungan. Hal yang dilakukan oleh pejabat lokal yaitudengan bertekad untuk membuat ekonomi mereka menjadi lebih besardan mengabaikan apapun termasuk mengurangi polusi udara di Beijingdengan memilih memperluas industry berat dan memotong energybersih. Beberapa pemerintah daerah belum memenuhi tanggung jawabterhadap perlindungan lingkungan dan di beberapa lokasi terdapatpenegakkan yang tidak ketat serta tidak ada hukuman yang dikenakankepada pelanggar.

Selain itu, pada prakteknya target kinerja birokrasi adalah pertumbuhanekonomi di tingkat lokal. Selain itu, hukum yang lemah juga membuatkasus pelanggaran kerap terjadi di tingkat lokal. Hal yang dimaksudkanadalah hukuman yang diberikan kepada orang yang melanggarkebijakan perlindungan lingkungan yaitu denda yang begitu rendah dantidak memberikan efek jera. Sehingga, para pelanggar lebih memilihuntuk melakukan pencemaran dan membayar denda yang jauh lebihmurah daripada perusahaan harus menginstal dan mengoperasikanperalatan yang menghasilkan emisi lebih rendah.

Page 12: Faktor-Faktor yang Menghambat Implementasi Kebijakan ...journal.unair.ac.id/download-fullpapers-jahiace8d18230full.pdf · ... polusi air, polusi tanah ... puluh kota tercemar di

Diva S. Rakasiwi

1520 Jurnal Analisis Hubungan Internasional, Vol. 4. No. 1

Biro perlindungan lingkungan tingkat lokal atau EnvironmentalProtection Bureaus (EPBs) sering mengalami kekurangan sepertikekurangan dana dan juga kekurangan kekuasaan formal yangdiperlukan untuk melaksanakan tugas-tugas tentang lingkungan yangdiberikan kepada mereka. Tidak hanya itu, menurut Undang-UndangPerlindungan Lingkungan tahun 1989, pemerintah daerah memilikitanggung jawab terhadap kualitas lingkungan dalam yurisdiksi mereka. Akan tetapi, hal yang menjadi permasalahan adalah tidak ada indikatorjelas sebatas apa penurunan lingkungan terjadi untuk menyatakanEnvironmental Protection Bureaus (EPBs) gagal dalam memenuhitugasnya. Ketika mengalami kegagalan, apakah hal ini menjaditanggung jawab pemerintah daerah atau petugas yang bertanggungjawab langsung.

Ketidakjelasan juga terletak pada siapa yang memiliki hak untukmemberikan hukuman. Tingkat pemantauan atau departemenpengawas mana yang memiliki kewenangan untuk memberikanhukuman kepada kepala atau secara langsung kepada lembagapemerintah yang bertanggung jawab karena melanggar persyaratanlingkungan. Sebagai akibat dari ketidakjelasan ini, maka banyakpelanggaran lingkungan yang diabaikan dalam prakteknya. Selain itu,permasalahan juga terjadi dikarenakan adanya proteksionisme lokal. Hal ini menjadi kendala utama dalam penegakan lingkungan di China.

Kesimpulan

Dalam era globalisasi, isu lingkungan seperti pemanasan global,penggunaan energi telah menjadi persoalan utama. Lingkunganmenjadi suatu isu yang borderless dimana kerusakan atau persoalanlingkungan yang dirasakan oleh satu negara pada era sekarang tidakhanya dirasakan secara domestik, melainkan juga bisa memberikanpengaruh kepada negara lainnya. Isu lingkungan semakin menjadiperhatian dunia seiring dengan meningkatnya peran media sebagaiakibat dari globalisasi.

Hal ini juga yang terjadi dalam isu perlindungan lingkungan di China. China yang merupakan negara keempat terbesar keempat denganjumlah penduduk terbanyak dan pertumbuhan ekonomi kedua terbesardi dunia tentu tidak terlepas dari permasalahan lingkungan. Pemerintah China pun membentuk kebijakan perlindungan lingkungansebagai upaya memperbaiki kondisi lingkungannya yang semakinmemburuk. Kebijakan perlindungan lingkungan China telah menjadiperhatian seluruh dunia dikarenakan kebijakan perlindunganlingkungan China memberikan pengaruh besar pada fenomena seperti

Page 13: Faktor-Faktor yang Menghambat Implementasi Kebijakan ...journal.unair.ac.id/download-fullpapers-jahiace8d18230full.pdf · ... polusi air, polusi tanah ... puluh kota tercemar di

Faktor-Faktor yang Menghambat Implementasi Kebijakan PerlindunganLingkungan di China

Jurnal Analisis HI, Maret 2015 1521

suhu global dan mungkin berdampak jauh melampaui perbatasanChina, China juga menjadi pasar yang luas untuk teknologi, jasa, danproduk lingkungan serta China yang mengalami kendala populasi dansumber daya yang jauh lebih cepat daripada sebagian besar negara laindimana mereka menginginkan pembelajaran dari pendekatan Chinamenghadapi hal ini.Akan tetapi, pemerintah China mengalami hambatan-hambatan dalammengimplementasikan kebijakan perlindungan lingkungannya. Hambatan pemerintah China dalam mengimplementasikan kebijakanperlindungan lingkungannya tidak dapat dilepaskan dari dua hal. Pertama, lemahnya aktor pengawas dalam implementasi kebijakan. Aktor pengawas dalam implementasi kebijakan perlindunganlingkungan China yaitu organisasi lingkungan non-pemerintah, opinipublik, media massa seharusnya menjadi aktor yang melalukanpengawasan agar tidak terjadi penyimpangan dalam prosesimplementasinya. Akan tetapi, aktor-aktor yang berfungsi sebagaipengawas ini justru dibatasi kebebasannya oleh pemerintah China.

Kedua, masih dominannya aktor negara dalam implementasi kebijakanperlindungan lingkungan yang kemudian mempersempit ruang gerakmasyarakat sipil dan organisasi non-pemerintah untuk memberikankritik terhadap pemerintah. Pemerintah mengimplementasikankebijakan ini secara sepihak. Padahal isu lingkungan merupakan isuyang tidak bisa didekati dengan top-downer melainkan denganpendekatan bottom-upper. Selain itu, aktor negara yang seharusnyafokus dalam implementasi kebijakan perlindungan lingkungan justruterhambat dengan kepentingan ekonomi dan lemahnya regulasi ditingkat daerah.

Daftar Pustaka

Buku

Calista, Donald J. “Policy Implementation”, dalam Stuart S. Nigels, ed.,1994, Encyclopedia of Policy Studies, New York: Marcel Dekker, h.125-126

Nugroho, Riant. 2014. Public Policy, edisi 5. Jakarta: PT. Elex MediaKomputindo.

Jurnal:Kostka, Genia. 2011. Environmental Protection Bureau Leadership at

the Provincial Level in China: Examining Diverging CareerBackgrounds and Appointment Patterns. Frankfurt School ofFinance & Management, No. 174, pp 1-33

Page 14: Faktor-Faktor yang Menghambat Implementasi Kebijakan ...journal.unair.ac.id/download-fullpapers-jahiace8d18230full.pdf · ... polusi air, polusi tanah ... puluh kota tercemar di

Diva S. Rakasiwi

1522 Jurnal Analisis Hubungan Internasional, Vol. 4. No. 1

Yang, Guobin. 2005. Environmental NGOs and Institutional Dynamicsin China, dalam The China Quarterly, No. 181, pp.46-66. CambridgeUniversity Press

Jurnal Online:Beyer, Stefanie. 2006. Environmental Law and Policy in the People’s

Republic of China, Chinese Journal of International Law (2006)Vol.5 Issue.1 pp.185-211,http://chinesejil.oxfordjournals.org/content/5/1/185.full (diakses29 Mei 2014)

Klink, Thomas E. n.d. The Role of Environment NGOs: From China toNetherlands, dalam Macalester International, Vol.20, 105-128[online], dalamhttp://digitalcommons.macalester.edu/cgi/viewcontent.cgi?article=1431&context=macintl (diakses 15 Desember 2014)

Sumber Internet:Anon. n.d. Environmental Protection Policy [online], dalam

http://www.china.org.cn/english/features/Brief/193263.htm(diakses 30 April 2014)

Beina, Xu. 2014. China’s Environmental Crisis [online], dalamhttp://www.cfr.org/china/chinas-environmental-crisis/p12608(diakses 11 April 2014)

Brown, Kerry. 2010. Liang Conjie Obituary [online], dalamhttp://www.theguardian.com/world/2010/nov/15/liang-congjie-obituary (diakses 15 Desember 2014)

Central Intelligence Agency. n.d. The World Factbook [online], dalamhttps://www.cia.gov/library/publications/the-world-factbook/geos/ch.html (diakses 11 April 2014)

Chenguang, Wu. 2012. China’s Environmental NGOs [online], dalamhttp://china.org.cn/english/2002/Jul/36833.htm (diakses 23Oktober 2014)

Denyer, Simon. 2013. In China, Communist Party Takes UnprecedentedStep: It Is Listening [online], dalamhttp://www.washingtonpost.com/world/in-china-government-mines-public-opinion/2013/08/02/33358026-f2b5-11e2-ae43-b31dc363c3bf_story.html (diakses 17 Oktober 2014)

Earth Summit. n.d. UN Conference on Environment and Development(1992) [online], dalam http://www.un.org/geninfo/bp/enviro.html(diakses 14 April 2014)

Hongyi, Wang. 2014. Protecting Environment Tops Public Concerns inPoll [online], dalamhttp://www.chinadaily.com.cn/china/2014-05/16/content_17511326.htm (diakses 12 Oktober 2014)

Ker, Michelle and Kate Logan. 2014. New Environmental Law TargetsChina’s Local Official [online], dalamhttps://www.chinadialogue.net/article/show/single/en/6939-New-e

Page 15: Faktor-Faktor yang Menghambat Implementasi Kebijakan ...journal.unair.ac.id/download-fullpapers-jahiace8d18230full.pdf · ... polusi air, polusi tanah ... puluh kota tercemar di

Faktor-Faktor yang Menghambat Implementasi Kebijakan PerlindunganLingkungan di China

Jurnal Analisis HI, Maret 2015 1523

nvironmental-law-targets-China-s-local-officials (diakses 1November 2014)

Lallanilla, Marc. 2013. China’s Top 6 Environmental Concerns [online],d a l a mhttp://www.livescience.com/27862-china-environmental-problems.html (diakses 4 April 2014)

Qiu, Xin dan Honglin Li. 2009. China’s Environmental Super MinistryReform: Background, Challenges, and Future [online], dalamhttp://www.epa.gov/ogc/china/xin.pdf (diakses 11 Oktober 2014)

Reuters. 2014. China’s Growth-Obsessed Officials Ignoring GreenPolicies: Parliament [online], dalamhttp://www.businessinsider.com/r-chinas-growth-obsessed-officials--ignoring-green-policies-parliament-2014-10?IR=T& (diakses 31Oktober 2014)

Rio +20 United Nations Conference on Sustainable Development. n.d.About Rio + 20 [online], dalamhttp://www.uncsd2012.org/about.html (diakses 15 April 2014)

Schutlte, William J. 2013. Public Participation Still Lacking FromChina’s Environmental Laws [online], dalamhttps://www.chinadialogue.net/article/show/single/en/6482-Public--participation-still-lacking-from-China-s-environmental-laws(diakses 5 November 2014)

Sustainable Development Knowledge Platform. n.d. SustainableDevelopment Goals [online], dalamhttp://sustainabledevelopment.un.org/?menu=1300 (diakses 13April 2014)

Transparency International. n.d. Corruption by Country / Territory[online], dalam http://www.transparency.org/country/#idx99(diakses 30 Oktober 2014)

United Nations. n.d. Institutional Aspects of Sustainable Developmentin China [online], dalamhttp://www.un.org/esa/agenda21/natlinfo/countr/china/inst.htm(diakses 15 Desember 2014)

United Nations. n.d. Johannesburg Summit 2002 [online], dalamhttp://www.johannesburgsummit.org/html/basic_info/basicinfo.html (diakses 15 April 2014)

United Nations. n.d. Statement [online], dalamhttp://www.un.org/events/wssd/statements/chinaE.htm (diakses15 Desember 2014)

WWF. n.d. Influencing Policy [online], dalamhttp://www.worldwildlife.org/initiatives/influencing-policy (diakses15 Desember 2014)


Top Related