Download - etos kerja

Transcript

ETOS KERJA ISLAM

Novia Trisnawati Siti MunawarohWinda NurhayatiSuatmajiHeri

ETOS KERJA ISLAM

Definisi Menurut kamus, perkataan etos yang berasal dari bahasa Yunani (ethos) bermakna watak atau karakter. Secara lengkapnya, pengertian etos ialah karakteristik dan sikap, kebiasaan serta kepercayaan, dan seterusnya, yang bersifat khusus tentang seorang individu atau sekelompok manusia.Menurut Nurcholish Madjid, etos kerja dalam Islam adalah hasil suatu kepercayaan seorang Muslim, bahwa kerja mempunyai kaitan dengan tujuan hidupnya, yaitu memperoleh perkenan Allah swt.

Dari perkataan etos terambil pula perkataan etika dan etis yang merujuk kepada makna akhlaq atau bersifat akhlaqi, yaitu kualitas esensial seseorang atau suatu kelompok, termasuk suatu bangsa. Juga dikatakan bahwa etos berarti jiwa khas suatu kelompok manusia yang dari jiwa khas itu berkembang pandangan bangsa tersebut tentang yang baik dan yang buruk, yakni, etikanya. Prinsip Etos kerja Bahwa perkerjaan itu dilakukan berdasarkan pengetahuan sebagaimana dapat dipahami dari firman Allah dalam Alquran, Dan janganlah kamu mengikuti sesuatu yang kamu tidak mempunyai pengetahuan mengenainya.(Q.S, 17: 36).

Pekerjaan harus dilaksanakan berdasarkan keahlian sebagaimana dapat dipahami dari hadis Nabi saw, Apabila suatu urusan diserahkan kepada bukan ahlinya, maka tunggulah saat kehancurannya. (Hadis Shahih riwayat al-Bukhari).

Berorientasi kepada mutu dan hasil yang baik sebagaimana dapat dipahami dari firman Allah, Dialah Tuhan yang telah menciptakan mati dan hidup untuk menguji siapa di antara kalian yang dapat melakukan amal (pekerjaan) yang terbaik; kamu akan dikembalikan kepada Yang Maha Mengetahui yang ghaib dan yang nyata, lalu Dia memberitahukan kepadamu tentang apa yang telah kamu kerjakan. (Q.S. Al-Mulk: 67: 2Pekerjaan itu diawasi oleh Allah, Rasul dan masyarakat, oleh karena itu harus dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab, sebagaimana dapat dipahami dari firman Allah, Katakanlah: Bekerjalah kamu, maka Allah, Rasul dan orang-orang beriman akan melihat pekerjaanmu.(Q.S. 9: 105).Pekerjaan dilakukan dengan semangat dan etos kerja yang tinggi. Posisi kerja dalam Kitabullah Al- Quran menyebut kerja dengan berbagai terminology, yaitu sebagai 1.Amalun, yang mencakup pekerjaan lahiriah dan batiniah

2.Filun, dengan konotasi pada pekerjaan lahiriah3.Shunun, dengan penekanan makna pada pekerjaan yang menghasilkan keluaran (output) yang bersifat fisik.4.Taqdimun,yang mempunyai penekanan makna pada investasi untuk kebahagiaan hari esok

Suatu Pekerjaan Memiliki Nilai Ibadah Apabila Pertama,Ikhlas, yakni mempunyai motivasi yang benar, yaitu untuk berbuat hal yang baik yang berguna bagi kehidupan dan dibenarkan oleh agama. Dengan proyeksi atau tujuan akhir meraihmardhatillah.

Kedua, Shawab (benar),yaitu sepenuhnya sesuai dengan tuntutan yang diajarkan oleh agama melalui Rasulullah SAW unntuk pekerjaanubudiyah(ibadah khusus), dan tidak bertentangan dengan suatu ketentuan agama dalam hal muamalat (ibadah umum).

Etik Kerja Yang Terpenting Untuk Dihayati Ash-Shalah (baik dan bermanfaat). Islam hanya memerintahkan atau menganjurkan pekerjaan yang baik dan bermanfaat bagi kemanusiaan, agar setiap pekerjaan mampu member nilai tambah dan mengangkat derajat manusia baik secara individu maupun kelompok.Al-Itqn (kemampuan atau perfectness). Kualitas kerja yang Itqan atau perfect merupakan sifat pekerjaan Tuhan (kemudia n menjadi kualitas pekerjaan yang islami.

Al-Ihsan (Melakukan yang terbaik atau lebih baik lagi). Kualitas insan mempunyai dua makna dan memberikan dua pesan, yaitu sebagai berikut :

-Pertama. Ihsan berarti yang terbaik dari yang dapat dilakukan, dengan makna pertama ini maka pengertian ihsan sama dengan itqan, pesan yang dikandungnya ialah agar setiap muslim mempunyai komitmen terhadap dirinya untuk berbuat yang terbaik dalam segala hal yang ia kerjakan.

-Kedua. Ihsan mempunyai makna lebih baik dari prestasi atau kualitas pekerjaan sebelumnya, maka ini peningkatan yang terus menerus, seiring dengan bertambahnya pengetahuan, pengalaman, waktu dan sumber daya lainnya

Al-Mujahadah (Kerja keras dan optimal). Banyak ayat dalam Al-Quran meletakkan kualitas mujahadah dalam bekerja pada konteks manfaatnya, yaitu untuk kebaikan manusia sendiri dan agar nilai guna dari hasil kerjanya semakin bertambah, Tanafus dan Taawun (Berkompetisi dan tolong menolong). Al-Quran dalam beberapa ayatnya menyerukan persaingan dalam kualitas amal solih. Mencermati Nilai Waktu. Keutungan ataupun kerugian manusia banyak ditentukan oleh sikapnya terhadap waktuTujuh etos kerja Islam1. Bekerja dengan tuntas maksudnya kita selaku mahasiswa dalam menyelesaikan suatu pekerjaan harus sampai selesai dan jangan setengah-setengah apalagi menunda-nunda.2. Bekerja dengan ikhlasDalam bekerja kita tidak boleh mengharapkan imbalan dari apa yang kita kerjakan. Allah pasti akan membalas atas usaha yang telah kita lakukan karena rezki kita sudah ada yang mengatur, sehingga kita harus bekerja dengan senang hati. Jangan menganggap sesuatu itu berat sebelum kita berusaha dengan sekuat tenaga kita.

3. Bekerja dengan jujurMaksudnya kita selaku mahasiswa dalam bekerja harus mengutamakan kejujuran, nilai adalah nomor dua. Misalnya saat ulangan kita jangan mencontek karena itu adalah perbuatan curang dan tidak jujur. Itu sama saja dengan mendzalimi diri kita sendiri. Kita ragu akan kemampuan diri kita sendiri. Nilai jelek tidak masalah, kita bangga karena itu adalah hasil usaha kita sendiri dan kejujuran adalah yang nomor satu.

4. Bekerja menggunakan teknologiKita sebagai mahasiswa hendaknya memanfaatkan fasilitas teknologi yang ada sekarang ini untuk sebuah kemajuan. Janganlah kita terlalu awam atau terlalu asing akan teknologi yang berkembang saat ini sehingga kita bekerja masih tradisional. Mari kita berantas GapTek (Gagap Teknologi). Manfaatkanlah teknologi yang berkembang saat ini untuk sebuah kemajuan.

5. Bekerja dengan berkelompokDalam bekerja hendaknya kita jangan individu namun berkelompok agar pekerjaan yang berat terasa lebih ringan. Tidak semua pekerjaan boleh dikerjakan secara berkelompok, misalnya pada saat mengerjakan soal ujian. Pada saat ujian kita tidak boleh melakukan kerja kelompok kita harus bekerja individu6. Bekerja keras sepenuh hatiDalam bekerja hendaknya kita harus merasa senang dengan pekerjaan yang kita lakukan. Kita jangan berat hati karena pekerjaan yang diselesaikan dengan berat hati itu hasilnya kurang maksimal.7. Bekerja sebagai bentuk pelayananDalam Kita bekerja anggap saja sedang melayani orang lain sehingga kita harus memberikan hasil pekerjaan yang memuaskan.

Pentingnya bekerja dalam IslamKerja merupakan wujud keberadaan manusia di muka bumi (mode of existence). Jika bapak filsafat modern Rene Descartes memformulasikan sebuah prinsip,aku berpikir maka aku ada (cogito ergo sum), maka dalam tema ini menjadiaku bekerja maka aku ada.Sesorang akan dikenal dan diperhitungkan berdasarkan kerja yang dilakukan. Selain kerja sebagai usaha memenuhi kebutuhan, juga sebagai penunjukkan jati diri masyarakat dengan ideologi yang diyakininya. Masyarakat di beberapa negara maju asia seperti Jepang, Korea Selatan dan Hongkong dikenal sebagai masyarakat pekerja.

Satu dengan yang lain saling berlomba untuk bisa menjadi yang terbaik di Asia. Itulah yang disebut dengan fighting Spirit(semangan bersaing) dalam rangka mencapai idealisme ideologi yang mereka anut.

Fighting Spiritsudah ada dalam sistem ajaran islam. Dianjurkan kepada pemeluknya untuk berlomba-lomba dalam kebaikan (fastabiqul khairat).

Allah berfirman :Dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya (sendiri) yang ia menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah kamu (dalam berbuat) kebaikan. Di mana saja kamu berada pasti Allah akan mengumpulkan kamu sekalian (pada hari kiamat). Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.(QS. Al-Baqarah : 148)Bekerja dengan semangat beramal soleh dalam rangka kejayaan diri, agama dan bangsa merupakan jargon yang tak akan pernah padam karena merupakan semangat utama yang bisa menjadikan pemeluk agama ini berada pada tingkatan tertinggi dalam peradaban manusia. Dan itu pernah terjadi pada masa sahabat dandaulah Islamiyah.

Mukmin yang Kuat lebih dicintai AllahKebanggaan sebagai suatu bangsa secara nyata telah menjadikan bangsa tersebut sebagai bangsa pesaing. Masyarakat Inggris pernah mengklaim dirinya sebagai manusia terdepan dalam sistem evolusi manusia ketika ditemukannya fosil manusiaFieltdown,yang kemudian berlanjut dengan penjajahan kepada bangsa-bangsa diberbagai tempat di dunia.

Islam tidak mengajarkan rasisme seperti itu, tetapi menanamkan keberanian dan kepercayaan diri untuk melakukan banyak hal sebagai seorang muslim yang mukmin kepadaNya. Allah berfirman :Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah.(QS. Ali-Imran : 110)

Atau sabda Rasulullah saw. :Orang mukmin yang kuat itu lebih baik dan lebih dicintai Allah dari pada mukmin yang lemah, dan dalam berbagai hal (nyata) lebih baikJuga sabda Rasulullah saw. :Islam itu tinggi dan tidak ada yang lebih tinggi darinya

Kebanggaan sebagai seorang muslim ini nyata telah menjadikan para sahabat dulu memiliki jiwa dan semangat yang membara dalam rangka menyebarkan Islam ke berbagai pelosok bumi. Semangat seperti ini seharusnya ditumbuhkan kembali dalam rangka menjadikan umat Islam saat ini bangkit dari perasaan terkucilkan, lemah, malas dan takut bersaing dengan negara atau bangsa lain.


Top Related