Download - EQ - Agresi (Gita)

Transcript
Page 1: EQ - Agresi (Gita)

HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN PERILAKU AGRESIF REMAJA DI

SMA TAMAN SISWA MALANG

Oleh :Gita Puspitasari

NIM. 115070200111026

Page 2: EQ - Agresi (Gita)

REMAJA

Mengalami beberapa perubahan dari dirinya baik secara fisik,

kognitif, maupun perkembangan psikososialnya, termasuk PERUBAHAN EMOSI

Kontrol emosi yang tidak tepat dapat mengarah pada

perilaku agresif

Page 3: EQ - Agresi (Gita)

Kasus Perilaku Agresif

Maret 2014 : Kasus

Pembunuhan Ade Sara

2008: Data di Satuan Intel

Polresta Malang terdapat 29 kasus kekerasan pelajar

Page 4: EQ - Agresi (Gita)

RUMUSAN MASALAH

Adakah hubungan kecerdasan emosional dengan perilaku agresif remaja di SMA Taman

Siswa Malang?

Page 5: EQ - Agresi (Gita)

TUJUAN

UmumMengetahui hubungan kecerdasan emosional dengan perilaku agresif remaja di SMA Taman Siswa Malang.

Page 6: EQ - Agresi (Gita)

TUJUAN

Khusus1.Mengidentifikasi kecerdasan

emosional pada remaja di SMA Taman Siswa Malang.

2.Mengidentifikasi perilaku agresif yang terjadi pada remaja di SMA Taman Siswa Malang.

3.Menganalisis hubungan kecerdasan emosional dengan perilaku agresif remaja di SMA Taman Siswa Malang.

Page 7: EQ - Agresi (Gita)

TeoritisPenelitian ini diharapkan dapat berkontribusi dalam pengembangan ilmu pengetahuan terkait dengan hubungan kecerdasan emosional dengan perilaku agresif remaja.

PraktisDapat menjadi masukan bagi orang tua maupun sekolah tentang pentingnya pengembangan kecerdasan emosional remaja dan pentingnya pengawasan perilaku para remaja.

Page 8: EQ - Agresi (Gita)

TINJAUAN PUSTAKA

Page 9: EQ - Agresi (Gita)

Kecerdasan Emosional

kemampuan-kemampuan yang mencakup

pengendalian diri, semangat, ketekunan serta

kemampuan untuk memotivasi diri sendiri

Goleman (dalam Fatimah, 2008)

kemampuan seseorang untuk mengenali emosi diri, mengelola emosi, memotivasi diri sendiri,

mengenali emosi orang lain (empati), dan kemampuan untuk membina hubungan (kerjasama)

dengan orang lain.Salovey (dalam Goleman, 1999)

Page 10: EQ - Agresi (Gita)

• Komponen :1. Mengenali emosi diri, yaitu kemampuan individu untuk

menyadari dan memahami keseluruhan proses yang terjadi di dalam dirinya, perasaannya, pikirannya, dan latar belakang tindakanya.

2. Mengelola emosi, yaitu kemampuan individu untuk mengelola dan menyeimbangkan emosi-emosi yang dialaminya baik yang berupa emosi positif maupun emosi negatif.

Kecerdasan Emosional

Page 11: EQ - Agresi (Gita)

• Komponen :1. Mengenali emosi diri2. Mengelola emosi3. Memotivasi diri4. Mengenali emosi orang lain5. Membina hubungan dengan orang lain

Kecerdasan Emosional

(Goleman, 1995 dalam Fatimah 2008)

Page 12: EQ - Agresi (Gita)

• Faktor-faktor yang mempengaruhi :1. Lingkungan keluarga2. Lingkungan non-keluarga3. Fisik4. Psikis

Kecerdasan Emosional

(Goleman, 2009 dalam Prasetyoaji, 2012; Goleman, 1997 dalam Prasetyoaji, 2012)

Page 13: EQ - Agresi (Gita)

Perilaku AgresifAgresi :

• Perasaan marah atau tindakan kasar akibat kekecewaan atau kegagalan dalam mencapai pemuasan atau tujuan yg dapat diarahkan kepada orang atau benda

• Perbuatan bermusuhan yang bersifat penyerangan fisik ataupun psikis terhadap pihak lain.(Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2003)

Page 14: EQ - Agresi (Gita)

Perilaku AgresifBentuk Perilaku Agresif

• Fisik• Verbal• Pasif

• Kemarahan• Permusuhan

(Sanusi & Suroso, 2006)

(Buss-Perry, 1992)

Page 15: EQ - Agresi (Gita)

Perilaku AgresifFaktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Agresif :

• Amarah• Faktor biologis• Kesenjangan generasi• Lingkungan• Peran belajar model kekerasan• Frustasi• Proses pendisiplinan yang keliru

(Fatimah, 2008)

Page 16: EQ - Agresi (Gita)

Perilaku AgresifPandangan Teoritis TentangPerilaku Agresif :

(Kaplan et al., 2010)

Teori Sumber Agresi yang DiperkirakanKemungkinan Pencegahan atau

Pengendalian Agresi

Insting Kecenderungan bawaan atau insting Rendah : impuls agresi terus menerus

ditimbulkan dan tidak mungkin dihindari

Dorongan Dorongan agresif yang ditimbulkan

dari luar

Rendah : sumber dorongan agresif dari

luar adalah sering (misalnya, frustasi) dan

tidak mungkin untuk dihilangkan

Belajar sosial Kondisi sosial atau lingkungan

sekarang ditambah belajar sosial di

masa lalu

Sedang – tinggi : perubahan yang tepat

dalam kondisi sosial dan lingkungan

sekarang atau dalam dorongan dapat

menurunkan atau mencegah tindakan

agresi yang jelas

Page 17: EQ - Agresi (Gita)

REMAJA• Menurut WHO (dalam IDAI, 2013) :

Anak yang telah mencapai umur 10-19 tahun.• Potter & Perry (2005) :

Periode perkembangan selama di mana individu mengalami perubahan dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa, biasanya antara usia 13 dan 20 tahun

Page 18: EQ - Agresi (Gita)

REMAJAPerkembangan Emosi Remaja

Biehler (dalam Fatimah, 2008), membagi ciri-ciri emosional remaja dalam dua rentang usia, yaitu usia 12-15 tahun dan usia 15-18 tahun.

Page 19: EQ - Agresi (Gita)

REMAJAPerkembangan Emosi Remaja

Usia 12-15 tahun :• Cenderung bersikap pemurung.• Ada kalanya berperilaku kasar untuk menutupi kekurangan dalam hal rasa percaya

diri.• Ledakan-ledakan kemarahan sering terjadi• Cenderung berperilaku tidak toleran terhadap orang lain dengan membenarkan

pendapatnya sendiri.• Mengamati orang tua dan guru-guru secara lebih objektif dan mungkin marah apabila

tertipu dengan gaya guru yang bersikap serba tahu.

Page 20: EQ - Agresi (Gita)

REMAJAPerkembangan Emosi Remaja

Usia 15-18 tahun :• Sering memberontak sebagai ekspresi dari perubahan dari masa anak-anak ke

dewasa.• Dengan bertambahnya kebebasan, banyak remaja yang mengalami konflik dengan

orang tuanya. Mereka mengharapkan perhatian, simpati, dan nasihat orang tua atau guru.

• Sering melamun untuk memikirkan masa depannya.

Page 21: EQ - Agresi (Gita)

REMAJAFaktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Emosi Remaja :•Faktor kematangan•Faktor belajar yang saling memengaruhi satu sama lain

Page 22: EQ - Agresi (Gita)

HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN PERILAKU AGRESIF

• Hubungan antara Kecerdasan Emosional dan Agresi Pada Remaja di Jakarta Dewi (2012) : “Ada hubungan antara kecerdasan emosional dan agresi, hubungan itu merupakan korelasi negatif, artinya semakin tinggi kecerdasan emosional siswa, maka semakin rendah agresinya. Begitupun sebaliknya”

• Hubungan antara Kecerdasan Emosi dengan Kecenderungan Berperilaku Agresif pada Mahasiswa di Universitas HKBP Nommensen Medan Brahmana (2013) : Terdapat hubungan yang negatif antara kecerdasan emosi dengan kecenderungan berperilaku agresif. Dalam penelitian tersebut menunjukkan bahwa mahasiswa yang memiliki kecerdasan emosi yang baik, maka kecenderung berperilaku agresifnya akan semakin rendah.

Page 23: EQ - Agresi (Gita)

KERANGKA KONSEP

Page 24: EQ - Agresi (Gita)

HIPOTESIS

Terdapat hubungan antara tingkat kecerdasan

emosional dengan perilaku agresif remaja di SMA Taman Siswa Malang

Page 25: EQ - Agresi (Gita)

RANCANGAN PENELITIANStudi Korelasional Cross-sectional

Page 26: EQ - Agresi (Gita)

POPULASI & SAMPELPopulasi :

Seluruh siswa SMA Taman Siswa Malang yang berjumlah 240 orang.

Sampel :

*150 siswa SMA Taman Siswa Malang

Page 27: EQ - Agresi (Gita)

VARIABEL PENELITIANVariabel Independen

Tingkat kecerdasan emosional

Variabel DependenPerilaku agresif

Page 28: EQ - Agresi (Gita)

LOKASI & WAKTU PENELITIANLokasi :

SMA Taman Siswa MalangJalan Serayu Utara No.14 Malang

Waktu : Oktober 2014

Page 29: EQ - Agresi (Gita)

DEFINISI OPERASIONAL

Page 30: EQ - Agresi (Gita)

ANALISIS DATAPre-analisis : editing, scoring, coding, tabulating.

Analisis data : uji Spearman

Page 31: EQ - Agresi (Gita)

ETIKA PENELITIANAutonomy – Berhak menerima atau menolak

menjadi responden penelitianConfidentiality – Informasi dari responden dijaga

kerahasiaannyaBenefience – Responden penelitian mendapatkan

informasi tambahan tentang kecerdasan emosional dan perilaku agresif

Non-maleficiency – Penelitian tidak merugikan responden

Justice – Responden diperlakukan adilFidelity – Peneliti setia menjaga komitmen dan janji

yang telah disepakati serta menjaga kerahasiaan informasi dari responden dalam penelitian


Top Related