Transcript
  • 8/17/2019 Dema Aulia Fathurrahman

    1/41

    Dema Aulia Fathurrahman

    1102012053

    I Memahami dan Menjelaskan Cedera Kepala

    1.1. Definisi

    Trauma kepala  adalah suatu trauma yang mengenai daerah kulit kepala, tulangtengkorak, atau otak yang terjadi akibat injury baik secara langsung maupun tidak langsung padakepala. (Suriadi & Rita Yuliani, 2001.

    Trauma kepala atau trauma kapitis adalah suatu trauma yang menimpa struktur kepalasehingga dapat menimbulkan kelainan struktural dan atau gangguan !ungsional jaringan otak (Sastrodiningrat, 200". #enurut  Brain Injury Association of America, trauma kepala adalahsuatu kerusakan pada kepala, bukan bersi!at kongenital ataupun degenerati!, tetapi disebabkanoleh serangan atau benturan !isik dari luar, yang dapat mengurangi atau mengubah kesadaranyang dapat menimbulkan kerusakan kemampuan kogniti! dan !ungsi !isik ($anglois, Rutland %ro'n, homas, 200).

    Trauma kepala  merupakan suatu trauma yang mengenai daerah kulit kepala baik 

    mengenai tulang tengkorak atau otak akibat terbenturnya atau terjadinya injury  baik secaralangsung maupun tidak langsung.

    1.2. Etiologi

    *enyebab utama terjadinya trauma kepala adalah seperti berikut+

    ecelakaan, jatuh, kecelakaan kendaraan bermotor atau sepeda, dan mobil.ecelakaan pada saat olah raga, anak dengan ketergantungan.

    -edera akibat kekerasan.

    1.3 Klasifikasi

    Glascow Coma Scale  (GCS  digunakan untuk menilai secara kuantitati! kelainanneurologis dan dipakai secara umum dalam deskripsi beratnya penderita cedera kepala.

  • 8/17/2019 Dema Aulia Fathurrahman

    2/41

    Cedera Kepala Ringan CKR!

    -S 1/ % 1, dapat terjadi kehilangan kesadaran (pingsan kurang dari /0 menit ataumengalami amnesia retrograde. idak ada !raktur tengkorak, tidak ada kontusio cerebralmaupun hematoma.

    Cedera Kepala "edang CK"!

    -S " %12, kehilangan kesadaran atau amnesia retrograd lebih dari /0 menit tetapikurang dari 2 jam. apat mengalami !raktur tengkorak.

    II Memahami dan Menjelaskan #raktur $asis Cranii

    1 Definisi

    #raktur %asis &ranii adalah suatu !raktur linear yang terjadi pada dasar tulang tengkorak yang tebal. 3raktur ini seringkali disertai dengan robekan pada duramater. 3raktur basis cranii paling sering terjadi pada dua lokasi anatomi tertentu yaitu regio temporal dan regio occipitalcondylar.

    2 Etiologi

    3raktur pada basis kranii (basilar skull fracture akan mengakibatkan raccoon eyes ini.ejala yang dapat menyertainya berupa perdarahan dari !aring, epistaksis, rhinnorea, otorrhea,dan bulging pada membran timpani akibat $-S ataupun darah. *asien mungkin akan mengalamikesulitan mendengar, sakit kepala, nausea, muntah,  palsy nervus cranial , dan gangguankesadaran. 4uga bisa didapatkan tanda attle5s yang positi!.

    *enyebab lainnya dapat berupa raccoon eyes yang terjadi akibat pembedahan ( post craniotomy, jika terjadi robekan pada meningens dan perdarahan kedalam sinus.

    3 Klasifikasi

    3raktur basis cranii dapat dikelompokkan menjadi / jenis+

  • 8/17/2019 Dema Aulia Fathurrahman

    3/41

    Complete fracture  (!raktur lengkap, patah pada seluruh garis tengah tulang, luas, danmelintang. iasanya disertai dengan perpindahan posisi tulang.

    Closed fracture (!raktur simple, tidak menyebabkan robeknya kulit, integritas kulit masihutuh.

    Open fracture  (!raktur terbuka6komplikata6kompleks, merupakan !raktur dengan luka padakulit (integritas kulit rusak dan ujung tulang menonjol sampai menembus kulit ataumembran mukosa sampai ke patahan tulang.

    ' (atofisiologi

    3raktur basis cranii merupakan !raktur akibat benturan langsung pada daerah % daerahdasar tulang tengkorak (oksiput, mastoid, supraorbita.

    3raktur basis cranii telah dikaitkan dengan berbagai mekanisme termasuk benturan dari arahmandibula atau 'ajah dan kubah tengkorak atau akibat beban inersia pada kepala (sering disebutcedera tipe 'hiplash. erjadinya beban inersia, misalnya, ketika dada pengendara sepeda motor  berhenti secara mendadak akibat mengalami benturan dengan sebuah objek misalnya pagar.epala kemudian secara tiba % tiba mengalami percepatan gerakan namun pada area medullaoblongata mengalami tahanan oleh !oramen magnum, beban inersia tersebut kemudianmeyebabkan ring fracture.

  • 8/17/2019 Dema Aulia Fathurrahman

    4/41

    Manifestasi Klinis

    anda % tanda dari !raktur basis cranii adalah+

    )torrhea+ eluarnya cairan otak melalui telinga menunjukan terjadi !raktur pada petrous pyramid yang merusak canal auditory eksternal dan merobek membrane timpanimengakibatkan bocornya cairan otak atau darah terkumpul di samping membrane timpani(tidak robek.

    $attle "ign ('arna kehitaman di belakang telinga+ 3raktur meluas ke posterior dan merusak sinus sigmoid.

    Ra&oon  atau panda%ear+ 3raktur dasar tengkorak dari bagian anterior menyebabkan darah bocor masuk ke jaringan periorbital.

    * Diagnosis dan Diagnosis $anding

    Diagnosis

    +namnesis,ri-aat

    7dentitas klien dan keluarga (penanngungja'ab + nama, umur, jenis kelamin, agama,suku bangsa, status perka'inan, alamat, golongan darah, penghasilan, hubungan pasien

    dengan penanggungja'ab.

    (emeriksaan fisik 

    ingkat kesadaran6-S 8 1, con9ulsi, muntah, takipnea, sakit kepala, 'ajah simetrisatau tidak, lemah, luka di kepala, paralise, akumulasi sekret pada saluran pernapasan, adanyali:uor dari hidung dan telinga serta kejang.

    (emeriksaan (enunjang

    *emeriksaan $aboratoriumSebagai tambahan pada suatu pemeriksaan neurologis lengkap, pemeriksaan

    darah rutin, dan pemberian tetanus to;oid (yang sesuai seperti pada !raktur terbuka tulangtengkorak, pemeriksaan yang paling menunjang untuk diagnosa satu !raktur adalah pemeriksaan radiologi.

  • 8/17/2019 Dema Aulia Fathurrahman

    5/41

    *emeriksaan Radiologi• 3oto Rontgen+ Sejak ditemukannya -%scan, maka penggunaan !oto Rontgen

    cranium dianggap kurang optimal. engan pengecualian untuk kasus % kasustertentu seperti !raktur pada 9erte; yang mungkin lolos dari -%scan dan dapatdideteksi dengan !oto polos maka -%scan dianggap lebih menguntungkan

    daripada !oto Rontgen kepala.i daerah pedalaman dimana -%scan tidak tersedia, maka !oto polos ;%raydapat memberikan in!ormasi yang berman!aat. iperlukan !oto posisi

  • 8/17/2019 Dema Aulia Fathurrahman

    6/41

     Airway. *embersihan jalan na!as, penga'asan 9ertebra ser9ical hingga diyakini tidak adacedera.

     Breathing . *enilaian 9entilasi dan gerakan dada, gas darah arteri.Circulation. *enilaian kemungkinan kehilangan darah, penga'asan secara rutin tekanan

    darah, pulsasi nadi, pemasangan 7@ line.

     Dysfunction of CNS . *enilaian -S (Glasgow Coma Scale secara rutin. Exposure. 7denti!ikasi seluruh cedera, dari ujung kepala hingga ujung kaki, dari depan dan belakang.

    0 (en&egahan

    -egah peningkatan tekanan intrakranial yang mendadak, misal cegah batuk, cegah mengejan,cegah makanan yang tidak menyebabkan sembelit.

    4aga kebersihan sekitar lubang hidung dan lubang telinga, jika perlu dilakukan tampon steril(konsul ahli = pada bloody otorr"ea6otoli$uorr"ea.

    *ada penderita dengan tanda % tanda bloody otorr"ea6otoli$uorr"ea, penderita tidur dengan posisi terlentang dan kepala miring ke posisi yang sehat.

    Komplikasi

    omplikasi yang sering terjadi pada pasien !raktur basis crania adalah paralisis otot % otot!asialis dan rantai tulang % tulang pendengaran apabila !arktur basis crania disertai denganrhinorrhea.

    1 (rognosis

    Aalaupun !raktur pada cranium memiliki potensi resiko tinggi untuk cedera ner9uscranialis, pembuluh darah dan cedera langsung pada otak, sebagian besar jenis !raktur adalah jenis !raktur linear pada anak % anak dan tidak disertai dengan hematom epidural.

  • 8/17/2019 Dema Aulia Fathurrahman

    7/41

    Cedera Kepala $erat CK$!

    -S lebih kecil atau sama dengan B, kehilangan kesadaran dan atau terjadi amnesialebih dari 2 jam. apat mengalami kontusio cerebral, laserasi atau hematoma intracranial.

    Ta%le 2.1 "kala Koma lasgo-

     Eye Opening 

    RE"()4

    M+T+ 5 1 T+674 8 1 T+674

    #ata terbuka dengan spontan #embuka mata spontan

    /#ata membuka setelahdiperintah #embuka mata oleh teriakan

    2#ata membuka setelah diberirangsang nyeri #embuka mata oleh nyeri

    1 idak membuka mata idak membuka mata

     Best Motor Response

    RE"()4

    M+T+ 5 1 T+674 91 T+674

    ) #enurut perintah elum dapat dinilai

    apat melokalisir nyeri #elokalisasi nyeri

    #enghindari nyeri #enghindari nyeri

    / 3leksi (dekortikasi 3leksi abnormal (decortikasi

    2 >kstensi (decerebrasi >ksternal abnormal

    1 idak ada gerakan idak ada respon

     Best Verbal Response

    RE"()4M+T+ :* T+674 29* T+674 92 T+674

    Crientasi baik dan mampu berkomunikasi

    #enyebutkan kata%katayang sesuai #enangis kuat

    isorientasi tapi mampu berkomunikasi

    #enyebutkan kata%katayangtidak sesuai #enangis lemah

  • 8/17/2019 Dema Aulia Fathurrahman

    8/41

    /

    #enyebutkan kata%katayang tidak sesuai (kasar, jorok #enangis dan menjerit

    adang%kadang menagis 6menjerit

    2 #engeluarkan suara #engeluarkan suara lemah#engeluarkan suara lemah

    1 idak ada respon idak ada respon idak ada respon

  • 8/17/2019 Dema Aulia Fathurrahman

    9/41

    (atofisiologi

    #ekanisme cedera memegang peranan yang sangat besar dalam menentukan beratringannya konsekuensi pato!isiologi dari trauma kapitis. Ctak dapat ber!ungsi dengan baik bila

    kebutuhan oksigen dan glukosa dapat terpenuhi. >nergi yang dihasilkan dalam sel%sel sara! hampir seluruhnya melalui proses oksidasi. Ctak tidak mempunyai cadangan oksigen, jikakekurangan aliran udara ke otak 'alaupun sebentar akan menyebabkan gangguan !ungsi.emikian pula dengan kebutuhan glukosa sebagai bahan bakar metabolisme otak, tidak bolehkurang dari 20 mgD karena menimbulkan koma. *ada saat otak mengalami hipoksia, tubuh berusaha memenuhi kebutuhan oksigen melalui proses metabolisme anaerob, yang dapatmenyebabkan dilatasi pembuluh darah. *ada kontusio berat, hipoksia atau kerusakan otak akanterjadi penimbunan asam laktat akibat metabolisme anaerob. *ada saat klien dengan traumakepala kontusio cerebri, pembuluh darah kapiler robek, cairan traumatik mengandung proteineksudat dan berisi albumin dan cairan intestinal. >dema jaringan otak akan menimbulkantekanan intrakranial yang dapat menyebabkan herniasi dan penekanan pada batang otak.

    ' Manifestasi Klinis

    Secara umum tanda dan gejala cedera kepala adalah+

    angguan kesadaran.on9ulsi.

  • 8/17/2019 Dema Aulia Fathurrahman

    10/41

    Skor skala koma lasgo' 1 (sadar penuh, alternati!, dan orientati!.idak ada kehilangan kesadaran (misalnya konkusi.idak ada intoksikasi alkohol atau obat terlarang.lien dapat mengeluh nyeri kepala dan pusing.*asien dapat mengeluh abrasi, laserasi atau hematoma kulit kepala.

    idak adanya kriteria cedera, sedang berat.

    -edera kepala sedang (kelompok risiko sedangSkor skala koma glasglo' " % 1 (kontusi, latergi, atau stupor.on!usi.

  • 8/17/2019 Dema Aulia Fathurrahman

    11/41

     Breat"ing  (1  F *erubahan system persyara!an tergantung gradasi dari perubahan serebral akibat

    trauma kepala.  F  Inspeksi+ pasien batuk, peningkatan produksi sputum, sesak na!as, penggunaan otot

     bantu na!as, dan peningkatan !rekuensi na!as. erdapat retraksi kla!ikula6dada, pengembangan paru tidak simetris. >kspansi dada tidak penuh dan tidak simetris.

      F  %alpasi+ !remitus menurun di banding dengan sisi yang lain akan didapatkan jikamelibatkan trauma pada rongga otak.

      F  %erkusi+ adanya suara redup sampai pekak pada keadaan melibatkan trauma padathorak6hematoraks.

      F  Auskultasi+ bunyi na!as tambahan, stridor, ronchi pada klien yang dengan peningkatan produksi sekret dan kemampuan batuk menurun terutama pada status kesadarankoma.

     Blood  (2  F Sering ditemukan syok hipo9elemik pada cedera kepala sedang dan berat. ekanan

    darah normal atau berubah, nadi bradikardi, takikardi, dan aritmia. 3rekuansi nadicepat dan lemah karena homeostatis tubuh untuk menyeimbangkan kebutuhanoksigen peri!er.

      F Gadi bradikardi sebagai tanda perubahan per!usi jaringan otak.  F ulit pucat karena penurunan kadar hemoglobin dalam darah.  F =ypotensi menandakan adanya perubahan per!usi jaringan dan tanda % tanda a'al

    dari syok.  F erjadi retensi atau pengeluaran garam dan air oleh tubulus sehingga elektrolit

    meningkat.

     Brain (/  F *engkajian tingkat kesadaran+ letargi, stupor, semikomatosa sampai koma.  F *engkajian !ungsi serebral.  F *engkajian sara! cranial.

     Bladder  (  F aji keadaan urine meliputi 'arna, jumlah, dan karakteristik urine termasuk berat

     jenis urine.  F *enurunan jumlah urine dan peningkatan retensi cairan dapat terjadi akibat

    menurunnya per!usi pada ginjal.  F Setelah cedera kepala, pasien terjadi inkotinensia urine.

     Bowel  (  F erjadi kesulitan menelan, na!su makan menurun, mual dan muntah pada !ase akut.

    e!ekasi terjadi kontipasi akibat penurunan peristaltik usus.  F *emeriksaan rongga mulut terdapat mulut dan dehidrasi.

  • 8/17/2019 Dema Aulia Fathurrahman

    12/41

      F ising usus menurun atau hilang. #otiitas usus menurun.

     Bone ()is!ungsi motorik yaitu+ kelemahan pada seluruh ekstrimitas. aji 'arna kulit,

    suhu, kelembaban dan turgor kulit, 'arna kebiruan. *ucat pada 'ajah dan membranmukosa karena rendahnya kadar hemoglobin atau syok.

    (emeriksaan penunjang

    CT "&an  (dengan6tanpa kontras+ mengidenti!ikasi adanya hemoragik, menentukan ukuran9entrikuler, pergeseran jaringan otak.

    +ngiografi sere%ral+ menunjukkan kelainan sirkulasi serebral, seperti pergeseran jaringanotak akibat edema, perdarahan, trauma.

    ; 9 Ra+ mendeteksi perubahan struktur tulang (!raktur, perubahan struktur garis(perdarahan6edema, !ragmen tulang.

    +nalisa as Darah+ medeteksi 9entilasi atau masalah pernapasan (oksigenasi jika terjadi peningkatan tekanan intrakranial.

    Elektrolit+ untuk mengkoreksi keseimbangan elektrolit sebagai akibat peningkatan tekananintrakranial.

    Diagnosis %anding

    4ika ri'ayat trauma kurang jelas dan pasien tidak sadar, kita harus membedakan cederakepala tertutup dengan penyebab lainnya, seperti+ koma diabetik, koma alkoholik, -@ atauepilepsy (jika pasien kejang.

    < (enatalaksanaan

    e;amethason6kalmetason sebagai pengobatan anti edema serebral, dosis sesuai dengan berat ringannya trauma.

    erapi hiper9entilasi (trauma kepala berat untuk mengurangi 9asodilatasi.

    *emberian analgetik.*engobatan anti edema dengan larutan hipertonis yaitu manitol 20 D atau glukosa 0 Dgliserol 10 D.

  • 8/17/2019 Dema Aulia Fathurrahman

    13/41

    *ada trauma berat, karena hari % hari pertama didapat penderita mengalami penurunankesadaran dan cenderung terjadi re!ensi natrium dan elektrolit, berikan in!us ringer5slaktat, bila kesadaran rendah, makanan di berikan melalui nasogastrik tube (200 % /000*.

    / (en&egahan

    Hpaya pencegahan cedera kepala pada dasarnya adalah suatu tindakan pencegahanterhadap peningkatan kasus kecelakaan yang berakibat trauma. Hpaya yang dilakukan yaitu+

    (en&egahan (rimer

    *encegahan primer yaitu upaya pencegahan sebelum peristi'a terjadinya kecelakaanlalu lintas seperti untuk mencegah !aktor % !aktor yang menunjang terjadinya cedera seperti pengatur lalu lintas, memakai sabuk pengaman, dan memakai helm.

    (en&egahan "ekunder

    *encegahan sekunder yaitu upaya pencegahan saat peristi'a terjadi yang dirancanguntuk mengurangi atau meminimalkan beratnya cedera yang terjadi. ilakukan dengan pemberian pertolongan pertama, yaitu+

    #emberikan jalan na!as yang lapang ( Airwayangguan oksigenasi otak dan jaringan 9ital lain merupakan pembunuh tercepat

     pada kasus cedera. una menghindari gangguan tersebut penanganan masalah airway

    menjadi prioritas utama dari masalah yang lainnya. eberapa kematian karena masalahair'ay disebabkan oleh karena kegagalan mengenali masalah airway yang tersumbat baik oleh karena aspirasi isi gaster maupun kesalahan mengatur posisi sehingga jalan na!astertutup lidah penderita sendiri. *ada pasien dengan penurunan kesadaran mempunyairisiko tinggi untuk terjadinya gangguan jalan na!as, selain memeriksa adanya bendaasing, sumbatan jalan na!as dapat terjadi oleh karena pangkal lidahnya terjatuh ke belakang sehingga menutupi aliran udara ke dalam paru. Selain itu aspirasi isi lambung juga menjadi bahaya yang mengancam airway.

    #emberi na!as6na!as buatan ( Breat"ing 

    indakan kedua setelah meyakini bah'a jalan na!as tidak ada hambatan adalahmembantu perna!asan. eterlambatan dalam mengenali gangguan perna!asan danmembantu perna!asan akan dapat menimbulkan kematian.

    #enghentikan perdarahan (Circulations

  • 8/17/2019 Dema Aulia Fathurrahman

    14/41

    *erdarahan dapat dihentikan dengan memberi tekanan pada tempat yang berdarahsehingga pembuluh darah tertutup. epala dapat dibalut dengan ikatan yang kuat. ilaada syok, dapat diatasi dengan pemberian cairan in!use dan bila perlu dilanjutkan dengan pemberian trans!usi darah. Syok biasanya disebabkan karena penderita kehilangan banyak darah.

    (en&egahan Tertier

    *encegahan tertier bertujuan untuk mengurangi terjadinya komplikasi yang lebih berat, penanganan yang tepat bagi penderita cedera kepala akibat kecelakaan lalu lintas untuk mengurangi kecacatan dan memperpanjang harapan hidup. *encegahan tertier ini pentinguntuk meningkatkan kualitas hidup penderita, meneruskan pengobatan, serta memberikandukungan psikologis bagi penderita.

    Hpaya rehabilitasi terhadap penderita cedera kepala akibat kecelakaan lalu lintas perlu ditangani melalui rehabilitasi secara !isik, rehabilitasi psikologis, dan sosial.

    Reha%ilitasi #isik 

    3isioterapi dan latihan peregangan untuk otot yang masih akti! pada lengan atas dan ba'ah tubuh.

    *erlengkapan splint dan kaliper.ransplantasi tendon.

    Reha%ilitasi (sikologis

    *ertama % tama dimulai agar pasien segera menerima ketidakmampuannya dan

    memoti9asi kembali keinginan dan rencana masa depannya.

  • 8/17/2019 Dema Aulia Fathurrahman

    15/41

    Reha%ilitasi "osial

    #erancang rumah untuk memudahkan pasien dengan kursi roda, perubahan palingsederhana adalah pada kamar mandi dan dapur sehingga penderita tidak ketergantungan terhadap bantuan orang lain.

    #emba'a penderita ke tempat keramaian (bersosialisasi dengan masyarakat.

    0 Komplikasi

    #enurut =arsono (1""", terdapat !aktor prediksi terhadap komplikasi jangka panjangtrauma kepala, yaitu+ kualitas trauma kepala, !rekuensi trauma kepala, jenis perubahan anatomi,dan usia penderita.

    pilepsi post trauma.7n!eksi dan !istula $-S.

    (rognosis

    #enurut -husid (1"B2, prognosis trauma kepala tergantung berat dan letak traumakepala.

    #enurut ing & e'es (2001, prognosis trauma kepala buruk jika pada pemeriksaanditemukan pupil midriasis dan tidak ada respon >, @, # dengan rangsangan apapun. 4ikakesadarannya baik, maka prognosisnya dubia, tergantung jenis trauma kepala, yaitu pasien dapat pulih kembali atau traumanya bertambah berat.

    #enurut 3au?i (2002, !aktor yang memperjelek prognosis adalah terlambatnya penanganan a'al6resusitasi, transportasi yang lambat, dikirim ke RS yang tidak memadai,terlambat dilakukan tindakan pembedahan dan disertai trauma multipel yang lain.

  • 8/17/2019 Dema Aulia Fathurrahman

    16/41

    $7 / #emahami dan #enjelaskan rias -ushing

    DE#I4I"I

    Sindrom -ushing merupakan kumpulan gejala%gejala berupa peningkatan berat badan yang cepatterutama pada perut (obesitas sentral dan 'ajah (moon !ace, penumpukan lemak pada leher 

     bagian belakang (bu!!alo hump, hiperhidrosis (berkeringat berlebihan, striae pada abdomen, penipisan kulit, hirsutisme, hipertensi, penurunan libido, gangguan menstruasi, dan lain%lain.elainan ini disebabkan oleh kelebihan hormon kortisol dalam darah. *atologi penyakit inidijelaskan oleh =ar9ey -ushing pada 1"/2.

    ETI)=)I > (+T)E4E"I"

    Secara umum penyebab dari sindrom -ushing adalah kelebihan sekresi hormon kortisol dalamdarah. Gamun penyebab dari berlebihnya sekresi hormon kortisol tersebut dapat berbeda%beda. Segala kondisi yang menyebabkan peningkatan sekresi dari hormon kortisol adalah penyebab

    terjadinya sindrom -ushing. Sindrom -ushing ini dapat diklasi!ikasikan menjadi 2

     berdasarkan penyebabnya yaitu eksogen dan endogen. *ada umumnya sindrom -ushingdisebabkan oleh penyebab eksogen yaitu administrasi glukokortikoid jangka lama (disebut juga Sindrom -ushing iatrogenik. iasanya terapi steroid ini diberikan untuk penyakit asmaatau reumatoid artritis dan terapi imunosurpresi setelah transplantasi organ. *enyebab eksogenlainnya adalah administrasi

  • 8/17/2019 Dema Aulia Fathurrahman

    17/41

    dan mesenterik (obesitas sentral.

  • 8/17/2019 Dema Aulia Fathurrahman

    18/41

    *enyebab dari !raktur tulang hidung berkaitan dengan trauma langsung pada

    hidung atau muka. *ada trauma muka paling sering terjadi !raktur hidung. /

    *enyebab utama dari trauma dapat berupa +

    • -edera saat olahraga

  • 8/17/2019 Dema Aulia Fathurrahman

    19/41

    3raktur nasal lateral merupakan yang paling sering dijumpai pada !raktur nasal. 3raktur 

    nasal lateral akan menyebabkan penekanan pada hidung ipsilateral yang biasanya meliputi

    setengah tulang hidung bagian ba'ah, prosesus nasi maksilaris dan bagian tepi piri!ormis.

    rauma lain yang sering dihubungkan dengan !raktur nasal adalah !raktur !rontalis, ethmoid dan

    tulang lakrimalis, !raktur nasoorbital ethmoidE !raktur dinding orbitaE !raktur lamina

    kribri!ormisE !raktur sinus !rontalis dan !raktur maksila $e 3ort 7, 77, dan 777.  /,I,12

    Klasifikasi

    3raktur hidung dapat dibedakan menurut +

    1. $okasi + tulang nasal (os nasale, septum nasi, ala nasi, dan tulang ra'an triangularis.

    2.

  • 8/17/2019 Dema Aulia Fathurrahman

    20/41

    . !raktur kominuti9a pada 9omer, dan

    ). !raktur pada tulang ethmoid sehingga -SS mengalir dari hidung.1,1/

    #raktur hidung sederhana

    4ika hanya terjadi !raktur tulang hidung saja dapat dilakukan reposisi !raktur dengan

    analgesia lokal.

  • 8/17/2019 Dema Aulia Fathurrahman

    21/41

    atau kelainan pada kulit dari hidung diusahakan untuk diperbaiki atau direkonstruksi pada saat

    tindakan.1

    #raktur tulang nasoor%itoetmoid kompleks

    4ika nasal piramid rusak karena tekanan atau pukulan dengan beban berat akanmenimbulkan !raktur hebat pada tulang hidung, lakrimal, etmoid, maksila dan !rontal. ulang

    hidung bersambungan dengan prossesus !rontalis os maksila dan prossesus nasalis os !rontal.

    agian dari nasal piramid yang terletak antara dua bola mata akan terdorong ke belakang.

    erjadilah !raktur nasoetmoid, !raktur nasomaksila dan !raktur nasoorbita. 3raktur ini dapat

    menimbulkan komplikasi atau sekuele di kemudian hari. omplikasi yang terjadi tersebut ialah +1

    pistakis posterior yang hebat yang disebabkan karena robeknya arteri etmoidalis. erusakan duktus naso!rontalis dengan menimbulkan sinusitis !rontal atau mukokel

    *ada keadaan terjadinya trauma hidung seperti tersebut di atas, jika terdapat kehilangankesadaran mungkin terjadi kerusakan pada susunan sara! otak sehingga memerlukan bantuan

    seorang ahli bedah sara! otak. onsultasi kepada seorang ahli mata diperlukan untuk 

    menge9aluasi kemungkinan terdapatnya kelainan pada mata. *emeriksaan penunjang

    radiologic berupa - scan (a;ial dan koronal diperlukan pada kasus ini. 1

  • 8/17/2019 Dema Aulia Fathurrahman

    22/41

    a9um nasi dan lasernasi harus dibersihkan dan diperiksa kemungkinan terjadinya !istul

    cairan serebro spinal. 7ntegritas tendon kantus media harus die9aluasi, untuk ini diperlukan

    konsultasi dengan ahli mata. lasi!ikasi nasoorbitetmoid kompleks tipe 7 mengenai satu sisi

    noncommunited !ragmen sentral tanpa robeknya tendo kantus media. ipe 77, mengenai

    !ragmen sentral tanpa robeknya tendo kantus media. ipe 777 mengenai kerusakan !ragmen

    sentral berat dengan robeknya tendo kantus media.1

    Seorang ahli bedah maksilo!asial harus mengenal organ yang rusak pada daerah tersebut

    untuk melakukan tindakan rekonstruksi dengan cara menyambung tulang yang patah

    sehingga mendapatkan hasil yang memuaskan. 3raktur nasoorbitetmoid kompleks ini

    seringkali tidak dapat diperbaiki dengan cara sederhana menggunakan tampon hidung atau

    !iksasi dari luar.

  • 8/17/2019 Dema Aulia Fathurrahman

    23/41

    anda%tanda berikut dimana sebaiknya meminta pertolongan ke unit ga'at darurat +

    - *erdarahan yang berlangsung lebih dari beberapa menit pada satu atau kedua lubang

    hidung- eluar cairan ber'arna bening dari lubang hidung- -edera lain pada tubuh dan muka- ehilangan kesadaran- Sakit kepala yang hebat- #untah yang berulang- *enurunan indra penglihatan-  Gyeri pada leher - Rasa kebas, baal,atau lemah pada lengan.

    Diagnosis

    iagnosis !raktur tulang hidung dapat dilakukan dengan inspeksi, palpasi dan

     pemeriksaan hidung bagian dalam dilakukan dengan rinoskopi anterior, biasanya ditandai

    dengan pembengkakan mukosa hidung terdapatnya bekuan dan kemungkinan ada

    robekan pada mukosa septum, hematoma septum, dislokasi atau de9iasi pada septum. 1

    *emeriksaan penunjang berupa !oto os nasal, !oto sinusparanasal posisi Aater dan

     bila perlu dapat dilakukan pemindaian dengan - scan. - scan berguna untuk melihat

    !raktur hidung dan kemungkinan terdapatnya !raktur penyerta lainnya.1

    *asien harus selalu diperiksa terhadap adanya hematoma septum akibat !raktur,

     bilamana tidak terdeteksi. an tidak dira'at dapat berlanjut menjadi abses, dimana

    terjadi resorpsi kartilago septum dan de!ormitas hidung pelana ( saddle nose yang

     berat./

    a.

  • 8/17/2019 Dema Aulia Fathurrahman

    24/41

    lama dan trauma baru sehingga akan mempengaruhi terapi yang diberikan. 7n!ormasi

    mengenai keluhan hidung sebelumnya dan bentuk hidung sebelumnya juga sangat

     berguna. eluhan utama yang sering dijumpai adalah epistaksis, de!ormitas hidung,

    obstruksi hidung dan anosmia./,12,1/

     b. *emeriksaan !isik 

    ebanyakan !raktur nasal adalah pelengkap trauma seperti trauma akibat dihantam

    atau terdorong. Sepanjang penilaian a'al dokter harus menjamin bah'a jalan napas

     pasien aman dan 9entilasi terbuka dengan se'ajarnya. 3raktur nasal sering dihubungkan

    dengan trauma pada kepala dan leher yang bisa mempengaruhi patennya trakea. 3raktur 

    nasal ditandai dengan laserasi pada hidung, epistaksis akibat robeknya membran mukosa.

    4aringan lunak hidung akan nampak ekimosis dan udem yang terjadi dalam 'aktu singkat

     beberapa jam setelah trauma dan cenderung nampak di ba'ah tulang hidung dan

    kemudian menyebar ke kelopak mata atas dan ba'ah./,I,1/

    e!ormitas hidung seperti de9iasi septum atau depresi dorsum nasal yang sangat

    khas, de!ormitas yang terjadi sebelum trauma sering menyebabkan kekeliruan pada

    trauma baru. *emeriksaan yang teliti pada septum nasal sangatlah penting untuk 

    menentukan antara de9iasi septum dan hematom septi, yang merupakan indikasi absolut

    untuk drainase bedah segera. Sangatlah penting untuk memastikan diagnosa pasiendengan !raktur, terutama yang meliputi tulang ethmoid. 3raktur tulang ethmoid biasanya

    terjadi pada pasien dengan !raktur nasal !ragmental berat dengan tulang piramid hidung

    telah terdorong ke belakang ke dalam labirin ethmoid, disertai remuk dan melebar,

    menghasilkan telekantus, sering dengan rusaknya ligamen kantus medial, apparatus

    lakrimalis dan lamina kribri!ormis, yang menyebabkan rhinorrhea cerebrospinalis. /,I,1/

    *ada pemeriksaan !isis dengan palpasi ditemukan krepitasi akibat em!isema

    subkutan, teraba lekukan tulang hidung dan tulang menjadi irregular. *ada pasien dengan

    hematom septi tampak area ber'arna putih mengkilat atau ungu yang nampak berubah%ubah pada satu atau kedua sisi septum nasal. eterlambatan dalam mengidenti!ikasi dan

     penanganan akan menyebabkan de!ormitas bentuk pelana, yang membutuhkan

     penanganan bedah segera. *emeriksaan dalam harus didukung dengan pencahayaan,

    anestesi, dan semprot hidung 9asokonstriktor. Spekulum hidung dan lampu kepala akan

  • 8/17/2019 Dema Aulia Fathurrahman

    25/41

    memperluas lapangan pandang. *ada pemeriksaan dalam akan nampak bekuan darah

    dan6atau de!ormitas septum nasal./,I,12,1/

     ambar I+ e!ormitas septum nasal 1)

     b. *emeriksaan radiologis

    4ika tidak dicurigai adanya !raktur nasal komplikasi, radiogra!i jarang

    diindikasikan. arena pada kenyataannya kurang sensiti! dan spesi!ik, sehingga

    hanya diindikasikan jika ditemukan keraguan dalam mendiagnosa. Radiogra!i tidak 

    mampu untuk mengidenti!ikasi kelainan pada kartilago dan ahli klinis sering salah

    dalam menginterpretasikan sutura normal sebagi !raktur yang disertai dengan

     pemindahan posisi. agaimanapun, ketika ditemukan gejala klinis seperti rhinorrhea

    cerebrospinalis, gangguan pergerakan ekstraokular atau maloklusi. -%scan dapat

    diindikasikan untuk menilai !raktur 'ajah atau mandibular. /,12,1I

      ambar B+ 3oto ;%ray !raktur hidung 1B

     

  • 8/17/2019 Dema Aulia Fathurrahman

    26/41

      ambar "+ -%scan potongan coronal dan a;ial pada !raktur nasal 1"

    (enatalaksanaan

    ujuan *enangananan 3raktur =idung +

    a. #engembalikan penampilan secara memuaskan

     b. #engembalikan patensi jalan na!as hidung

    c. #enempatkan kembali septum pada garis tengah

    d. #enjaga keutuhan rongga hidung

    e. #encegah sumbatan setelah operasi, per!orasi septum, retraksi kolumela, perubahan

     bentuk punggung hidung

    !. #encegah gangguan pertumbuhan hidung )

    Konser?atif 

    *enatalaksanaan !raktur nasal berdasarkan atas gejala klinis, perubahan !ungsional dan

     bentuk hidung, oleh karena itu pemeriksaan !isik dengan dekongestan nasal dibutuhkan.

    ekongestan berguna untuk mengurangi pembengkakan mukosa.  *asien dengan perdarahan

    hebat, biasanya dikontrol dengan pemberian 9asokonstriktor topikal. 4ika tidak berhasil bebat

    kasa tipis, kateterisasi balon, atau prosedur lain dibutuhkan tetapi ligasi pembuluh darah jarang

    dilakukan. ebat kasa tipis merupakan prosedur untuk mengontrol perdarahan setelah

    9asokonstriktor topikal. iasanya diletakkan dihidung selama 2% hari sampai perdarahan

     berhenti. *ada kasus akut, pasien harus diberi es pada hidungnya dan kepala sedikit ditinggikan

    untuk mengurangi pembengkakan.

  • 8/17/2019 Dema Aulia Fathurrahman

    27/41

    seharusnya penatalaksanaan dilakukan. *enatalaksanaan terbaik seharusnya dilakukan segera

    setelah !raktur terjadi, sebelum terjadi pembengkakan pada hidung. Sayangnya, jarang pasien

    die9aluasi secara cepat. *embengkakan pada jaringan lunak dapat mengaburkan apakah patah

    yang terjadi ringan atau berat dan membuat tindakan reduksi tertutup menjadi sulit dilakukan.

    Sebab dari itu pasien die9aluasi setelah /% hari berikutnya. indakan reduksi tertutup dilakukan

    I%10 hari setelahnya dapat dilakukan dengan anestesi lokal. 4ika tindakan ditunda setelah I%10

    hari maka akan terjadi kalsi!ikasi. /,I

      Setelah memastikan bah'a saluran napas dalam kondisi baik, pernapasan optimal dan

    keadaan pasien cenderung stabil, dokter baru melakukan penatalaksaan terhadap !raktur.

    *enatalaksanaan dimulai dari cedera luar pada jaringan lunak. 4ika terjadi luka terbuka dan

    kemungkinan kontaminasi dari benda asing, maka irigasi diperlukan. indakan pembersihan

    (debridement juga dapat dilakukan. Gamun pada tindakan debridement harus diperhatikandengan bijak agar tidak terlalu banyak bagian yang dibuang karena lapisan kulit diperlukan

    untuk melapisi kartilago yang terbuka.I,12

    )peratif 

    Hntuk !raktur nasal yang tidak disertai dengan perpindahan !ragmen tulang, penanganan

     bedah tidak dibutuhkan karena akan sembuh dengan spontan. e!ormitas akibat !raktur nasal

    sering dijumpai dan membutuhkan reduksi dengan !iksasi adekuat untuk memperbaiki posisi

    hidung. ,12

    +. Teknik reduksi tertutup

    Reduksi tertutup adalah tindakan yang dianjurkan pada !raktur hidung akut yang

    sederhana dan unilateral.  eknik ini merupakan satu teknik pengobatan yang digunakan untuk 

    mengurangi !raktur nasal yang baru terjadi.   Gamun, pada kasus tertentu tindakan reduksi terbuka

    di ruang operasi kadang diperlukan. *enggunaan analgesia lokal yang baik, dapat memberikan

    hasil yang sempurna pada tindakan reduksi !raktur tulang hidung. 4ika tindakan reduksi tidak sempurna maka !raktur tulang hidung tetap saja pada posisi yang tidak normal. indakan reduksi

    ini dikerjakan 1%2 jam sesudah trauma, dimana pada 'aktu tersebut edema yang terjadi mungkin

    sangat sedikit. Gamun demikian tindakan reduksi secara lokal masih dapat dilakukan sampai 1

    hari sesudah trauma. Setelah 'aktu tersebut tindakan reduksi mungkin sulit dikerjakan karena

  • 8/17/2019 Dema Aulia Fathurrahman

    28/41

    sudah terbentuk proses kalsi!ikasi pada tulang hidung sehingga perlu dilakukan tindakan

    rinoplasti estetomi.

    +lat9alat ang dipakai pada tindakan reduksi adalah @

    1. >le9ator tumpul yang lurus (oies Gasal 3racture >le9ator2. -unam

  • 8/17/2019 Dema Aulia Fathurrahman

    29/41

     pada posisi semula dilakukan pemasangan tampon di dalam rongga hidung. ampon yang

    dipasang dapat ditambah dengan antibiotika.1

    *erdarahan yang timbul selama tindakan akan berhenti, sesudah pemasangan tampon

     pada kedua rongga hidung. 3iksasi luar (gips dilakukan dengan menggunakan beberapa lapis

    gips yang dibentuk dari huru! KL dan dipertahankan hingga 10%1 hari. 1

    =angkah8langkah pada tindakan reduksi tertutup @

    1. #emindahkan kedua prosesus naso!rontalis. 3orceps AalshamMs digunakan untuk 

    memindahkan kedua prosesus nasalis keluar maksila dan menggunakan tenaga yang

    terkontrol untuk menghindari gerakan menghentak yang tiba%tiba.

    2. *erpindahan posisi tulang hidung. Septum kemudian dipegang dengan !orceps

  • 8/17/2019 Dema Aulia Fathurrahman

    30/41

    ). emungkinan laserasi sutura kutaneus. 4ika tipe !raktur adalah tipe patah tulang riuk, maka

    dibutuhkan laserasi sutura pada kulit yang terbuka. *ertama%tama, luka harus dibuka.

    Sangatlah penting untuk membuang semua benda asing yang berada pada luka seperti

     pecahan kaca, kotoran atau batu kerikil. =idung membutuhkan suplai darah yang cukup

    dan oleh karena itu sedikit atau banyak debridemen sangat dibutuhkan. *enutupan pertama

    terlihat kebanyakan luka sekitar /) jam dan sutura nasalis menutup sekitar /% mm.

    adang luka kecil super!isial dapat menutup dengan plester adhesi9e (steristrips./

    Reposisi !raktur hidung.

    ambar 11 +Reposisi 3raktur =idung 20

     

  • 8/17/2019 Dema Aulia Fathurrahman

    31/41

      ambar 12+eknik reduksi tertutup 20

    $. Teknik reduksi ter%uka

    3raktur nasal reduksi terbuka cenderung tidak memberikan keuntungan. *ada daerah

    dimana !raktur berada sangat beresiko mengalami in!eksi sampai ke dalam tulang. #asalah pada

    hidung menjadi kecil karena hidung mempunyai banyak suplai aliran darah bahkan pada masa

    sebelum adanya antibiotik, komplikasi in!eksi setelah !raktur nasal dan rhinoplasti sangat jarang

    terjadi. ,1/

     Teknik reduksi ter%uka diindikasikan untuk @

    1. etika operasi telah ditunda selama lebih dari / minggu setelah trauma.

    2. 3raktur nasal berat yang meluas sampai ethmoid. isini, sangat nyata adanya !ragmentasi

    tulang sering dengan kerusakan ligamentum kantus medial dan apparatus lakrimalis.

    Reposisi dan perbaikan hanya mungkin dengan reduksi terbuka, dan sayangnya hal ini

    harus segera dilakukan.

    /. Reduksi terbuka juga dapat dilakukan pada kasus dimana teknik manipulasi reduksi

    tertutup telah dilakukan dan gagal. *ada teknik reduksi terbuka harus dilakukan insisi pada

    interkartilago. unting napp disisipkan di antara insisi interkartilago dan lapisan kulit

     beserta jaringan subkutan yang terpisah dari permukaan luar dari kartilago lateral atas,

    dengan melalui kombinasi antara gerakan memperluas dan memotong./

    2./ Komplikasi

    +! 6ematom septi

    #erupakan komplikasi yang sering dan serius dari trauma nasal. Septum hematom

    ditandai dengan adanya akumulasi darah pada ruang subperikondrial. Ruangan ini akan

    menekan kartilago di ba'ahnya, dan mengakibatkan nekrosis septum irre9ersible.

    e!ormitas bentuk pelana dapat berkembang dari jaringan lunak yang hilang. *rosedur 

  • 8/17/2019 Dema Aulia Fathurrahman

    32/41

    yang harus dilakukan adalah drainase segera setelah ditemukan disertai dengan

     pemberian antibiotik setelah drainase. /,I,12

     

    ambar 1/+

      ilateral septal hematomas associated 'ith a nasal !racture 11

    *enanganan hematom septum berupa + /,1/

    - insisi dan drainase hematoma,

    -  pemasangan drain sementara,

    -  pemasangan balutan intranasal untuk menekan mukosa septum

    - dan memperkecil kemungkinan terjadinya hematom ulang

    - dimulainya terapi antibiotik untuk mengurangi kemungkinan terjadinya bahaya in!eksi.

    $! #raktur dinding or%ita

    3raktur pada dinding orbita dan lantai orbita akibat pukulan dapat terjadi. ejala

    klinis yang muncul adalah dis!ungsi otot ekstraokuler. /

     C! #raktur septum nasal

    Sekitar I0D !raktur nasal dihubungkan dengan !raktur septum nasal. rauma pada

    hidung bagian ba'ah akan menyebabkan !raktur septum nasal tanpa adanya kerusakan

    tulang hidung. eknik yang dilakukan adalah teknik manipulasi reduksi tertutup dengan

    menggunakan !orceps

  • 8/17/2019 Dema Aulia Fathurrahman

    33/41

    D! #raktur lamina kri%riformis

    #erupakan predisposisi pengeluaran cairan cerebrospinalis, yang akan

    menyebabkan komplikasi berupa meningitis, encephalitis dan abses otak.12,1

    (rognosis

    ebanyakan !raktur nasal tanpa disertai dengan perpindahan posisi akan sembuh tanpa

    adanya kelainan kosmetik dan !ungsional. engan teknik reduksi terbuka dan tertutup akan

    mengurangi kelainan kosmetik dan !ungsional pada I0 D pasien.),12

     

    Perdarahan Intrakranial

    DE#I4I"I

    *erdarahan subdural adalah perdarahan antara dura mater dan araknoid, yang biasanya meliputi perdarahan 9ena.

    >7C$CY eadaan ini timbul setelah cedera6 trauma kepala hebat, seperti perdarahan kontusional yang

    mengakibatkan ruptur 9ena yang terjadi dalam ruangan subdural. =emoragi subdura biasanyadisebabkan oleh sobeknya 9ena di tempat 9ena itu melalui rongga subdura. erak otak depanrelati! terhadap dura dengan mendadak, dapat terjadi setelah mendapat pukulan yang tidak 

    mengakibatkan !raktur tengkorak. =emoragi subdural mungkin sekali selalu disebabkan oleh trauma kapitis 'alaupun

    traumanya mungkin tidak berarti (trauma pada orang tua sehingga tidak terungkap olehanamnesis. Yang seringkali berdarah ialah bridging 9eins, karena tarikan ketika terjadi pergeseran rotatorik otak.

    Subdural merupakan lapisan sebelum dura ( duramater adalah membran pembungkus terluar 

    dari otak . Subdural hematom terjadi ketika darah 9ena yang berlokasi antara lapisan

  • 8/17/2019 Dema Aulia Fathurrahman

    34/41

     pembungkus otak ( meningen ditemukan darah setelah head injury pada kepala. Subduralhematom timbul ketika 9ena%9ena yang berjalan antara dura dan permukaan otsk pecah danmengeluarkan darah. *engumpulan darah kemudian terbentuk diatas permukaan otak. *ada pengumpulan subdural kronik, darah yang berasal dari 9ena%9ena berjalan lambat. 7ni dapatterjadi karena head injury atau !rekuensi kurang, itu dapat terjadi spontan jika pasien agak 

    tua. =ematom subdural kronik biasanya dihubungkan dengan atropi serebral. @ena batang kortek 

    diperkirakan tekanannya menjadi lebih rendah sebagaimana penyusunan otak yang berangsur%angsur dari tulang tengkorak, bahkan trauma minor bisa menyebabkan satu dari9ena menjadi bocor. *erdarahan yang lambat dari sistem 9ena yang bertekanan rendah sering bisa memperbesar bentuk hematom sebelum nampak tanda%tanda klinis. =ematom subduralyang kecil sering diabsorbsi secara spontan. umpulan yang besar dari darah subdural seringmengatur dan membentuk membran 9askuler yang menyelubungi hematom subdural.*erdarahan kecil yang berulang , 9ena bersama dengan membran ini bertanggung ja'ab

    terhadap perluasan dari beberapa hematom subdural *erdarahan sub dural dapat terjadi pada+% rauma kapitis% rauma di tempat lain pada badan yang berakibat terjadinya geseran atau putaran otak 

    terhadap duramater, misalnya pada orang yang jatuh terduduk.% rauma pada leher karena guncangan pada badan. =al ini lebih mudah terjadi bila

    ruangan subdura lebar akibat dari atro!i otak, misalnya pada orangtua dan juga padaanak J anak.

    % *ecahnya aneurysma atau mal!ormasi pembuluh darah di dalam ruangan subdura.% angguan pembekuan darah biasanya berhubungan dengan perdarahan subdural yang

    spontan, dan keganasan ataupun perdarahan dari tumor intrakranial.

    % *ada orang tua, alkoholik, gangguan hati.

    (+T)#I"I)=)I

    *ada perlukaan kepala , dapat terjadi perdarahan ke dalam ruang subaraknoid, kedalam

    rongga subdural (hemoragi subdural antara dura bagian luar dan tengkorak (hemoragiekstradural atau ke dalam substansi otak sendiri. *utusnya 9ena%9ena penghubung( bridging 9eins antara permukaan otak dan sinus dural adalah penyebab perdarahansubdural yang paling sering terjadi. *erdarahan ini seringkali terjadi sebagai akibat daritrauma yang relati! kecil, dan mungkin terdapat sedikit darah di dalam rongga subaraknoid.

  • 8/17/2019 Dema Aulia Fathurrahman

    35/41

    %I hari hematom mulai mengadakan reorganisasi yang akan terselesaikan dalam 10%20 hari.arah yang diserap meninggalkan jaringan yang kaya pembuluh darah. isitu timbul lagi perdarahan kecil, yang menimbulkan hiperosmolalitas hematom subdural dan dengandemikian bisa terulang lagi timbulnya perdarahan kecil dan pembentukan kantong subduralyang penuh dengan cairan dan sisa darah (higroma.

    ondisi% kondisi abnormal biasanya berkembang dengan satu dari tiga mekanisme.*erdarahan yang terjadi akibat rusaknya arteri kortikal (termasuk epidural hematom, perdarahan dari rusaknya dasar parenkim, dan kebocoran pembuluh darah dari korteksterhadap satu dari aliran sinus 9enosus.

    *ada semua kasus , pergerakan sagital dari kepala bisa dihasilkan dengan suatu akselerasi

    angular (kaku yang menyebabkan ruptur batang 9ena parasagital dan suatu hematomsubdural yang berat. ennereli dan hibault menggambarkan bah'a rata%rata akselerasi dandeselerasi dari kepala merupakan !actor utama kegagalan 9ena

    *erdarahan terjadi antara duramater dan arakhnoidea. *erdarahan dapat terjadi akibat

    robeknya 9ena jembatan (bridging 9eins yang menghubungkan 9ena di permukaan otak dansinus 9enosus di dalam duramater atau karena robeknya araknoidea. arena otak yang bermandikan cairan cerebrospinal dapat bergerak, sedangkan sinus 9enosus dalam keadaanter!iksir, berpindahnya posisi otak yang terjadi pada trauma, dapat merobek beberapa 9enahalus pada tempat di mana mereka menembus duramater *erdarahan yang besar akanmenimbulkan gejala%gejala akut menyerupai hematoma epidural.

    *erdarahan yang tidak terlalu besar akan membeku dan di sekitarnya akan tumbuh jaringan

    ikat yang membentuk kapsula. umpalan darah lambat laun mencair dan menarik cairandari sekitarnya dan mengembung memberikan gejala seperti tumor serebri karena tekananintracranial yang berangsur meningkat

    *erdarahan sub dural kronik umumnya berasosiasi dengan atro!i cerebral. @ena jembatandianggap dalam tekanan yang lebih besar, bila 9olume otak mengecil sehingga 'alaupunhanya trauma yang kecil saja dapat menyebabkan robekan pada 9ena tersebut. *erdarahanterjadi secara perlahan karena tekanan sistem 9ena yang rendah, sering menyebabkanterbentuknya hematoma yang besar sebelum gejala klinis muncul. *ada perdarahan subduralyang kecil sering terjadi perdarahan yang spontan. *ada hematoma yang besar biasanyamenyebabkan terjadinya membran 9askular yang membungkus hematoma subdural tersebut.*erdarahan berulang dari pembuluh darah di dalam membran ini memegang peranan penting, karena pembuluh darah pada membran ini jauh lebih rapuh sehingga dapat berperandalam penambahan 9olume dari perdarahan subdural kronik.

  • 8/17/2019 Dema Aulia Fathurrahman

    36/41

    omplains intrakranial mulai berkurang yang menyebabkan terjadinya peningkatan tekanan

    intra kranial yang cukup besar.

  • 8/17/2019 Dema Aulia Fathurrahman

    37/41

      (erdarahan Intrasere%ral

    Defenisi

    *erdarahan intrasereblar adalah perdarahan yang terjadi akibat pecahnya pembuluh darahotak intrasereblar, sehingga darah keluar dari pembuluh darah dan kemudian masuk ke

    dalam jaringan otak, bukan disebabkan oleh trauma.

    Etiologi

    >tilogi terbanyak adalah hipertensi yang berlangsung lama atau kronis ()0%"0D,de!ormitas pembuluh darah ba'aan, tumor otak yang kaya pembuluh darah, dan kelainanhemostasis darah. 3aktor resiko untuk perdrahan intrasereblar adalah hipertensi, kelainan jantung, hiperkolesterolemia, diabetes mellitus. obesitas, polisitemia 9era, merokok, usialanjut dan herediter.

    *erdarahan intraserebral ini juga dapat dicetuskan oleh stress !isik, emosi, peningkatan

    tekanan darah mendadak, yang mengakibatkan pecahnya pembuluh darah otak intraserebral.

    (atofisiologi

    =ipertensi kronik menyebabkan pembuluh arteriol berdiameter 100%00N mengalami perubahan patologis pada dinding pembuluh darah berupa hipohialinosis, nekrosis!ibrinoid, keduanya menyebabkan kelemahan muskularis arteriol. =ipertensi yang terus berlangsung akan mendesak dinding arteriol yang lemah tadi, membuat herniasi atau pecahnya tunika intima yang kemudian menjadi aneurisma atau terjadi robekan%robekan

    kecil.

    4ika pembuluh darah tersebut pecah, maka perdarahan dapat berlangsung sampai dengan ) jam dan jika 9olumenya besar akan merusak struktur anatomi otak dan menimbulkangejala klinik. 4ika perdarahannya sedikit maka darah hanya akan menyela diantara selaputakson tanpa merusaknya. *ada keadaan ini, absorpsi darah akan diikuti oleh pulihnya!ungsi%!ungsi neurologis, sedangkan pada perdarahan yang luas terjadi destruksi massa

  • 8/17/2019 Dema Aulia Fathurrahman

    38/41

    otak, peninggian tekanan intra kranial dan yang lebih berat dapat menyebabkan herniasiotak pada !alk serebri atau le'at !oramen magnum.

    ematian dapat disebabkan oleh kompresi batang otak, hemis!er otak, dan perdarahan batang otak sekunder atau ekstensi perdarahan ke batang otak. *erembesan darah ke

    9entrikel otak terjadi pada 16/ kasus perdarahan otak di nucleus kaudatus, thalamus, dan pons.

    Selain kerusakan parenkim otak, akibat dari 9olume perdarahan yang relati! banyak akanmenyebabkan peninggian tekanan intra kranial, dan myebabkan perdarahan intra kranialdan menyebabkan penurunan tekanan per!usi otak karena terganggunya drainase otak.4umlah darah yang keluar menentukan prognosis.

  • 8/17/2019 Dema Aulia Fathurrahman

    39/41

    1. e!isit hemisensorik 

    2. =emiparesis atau hemiplegi kontralateral

    /.

    *erdarahan di *utamen +

    1. =emiparesis atau hemiplegi kontralateral.

    2. e!isit hemisensorik dan mungkin disertai hemianopsia homonim.

    /.

    *erdarahan di $obus +

    1. 3rontalis + hemiparesis kontralateral dengan lengan lebih nyata, sakit kepala bi!rontal,

    de9iasi konjugae.2. *arietalis + de!isit persepsi sensorik kontralateral dengan hemiparesis ringan.

    /. Cksipitalis + hemianopsia dengan atau tanpa hemiparesis minimal, pada ipsilateral denganhemianopsia.

    . emporalis + a!asia sensorik, bila area 'ernicke hemis!er dominant terkena, hemianopsiaatau kuadranopsia.

    am%aran (atologi +natomi

    1. erdorongnya massa otak.

    2. 7n9asi sekunder ke 9entrikel di ruang subarakhnoid.

    /. ompresi 9entrikel

    . >dema peri!okal karena hematom dan nekrosis sel sara! 

    . *eningkatan tekanan intrakranial, konstriksi !oramen medulla oblongata, tentoriummesense!alon, diense!alon.

    ). #assa di!agosit oleh makro!ag dan diganti dengan sel glia sehingga terjadi parut kistik.(emeriksaan (enunjang

    • $aboratorium + arah rutin (=emoglobin, $aju endap darah, $eukosit, =itung jenis,

    =ematokrit, rombosit, Aaktu perdarahan dan pembekuan, ula darah puasa, ula darah2 jam post prandial, otal kolesterol, =$%olesterol, $$%olesterol, rigliserida,

  • 8/17/2019 Dema Aulia Fathurrahman

    40/41

    • >lektrokardiogra!i

    • >lektroense!alogra!i

    • -%Scan kepala

    • Rontgen !oto thoraks

  • 8/17/2019 Dema Aulia Fathurrahman

    41/41

    atau Gimodipin. ila tekanan sistolik 81B0 mm=g atau tekanan diastolic 8 10 mm=g,tangguhkan pemberian obat anti hipertensi.

    d. ila terdapat kejang diatasi segera dengan ia?epam 7@ perlahan atau denganantikon9ulsan lain.

    e. Geurotropik agent + *iracetam /;00 mg.

    !. indakan bedah dilakukan dengan pertimbangan usia dan skala lasgo' O , dan hanyadilakukan pada penderita dengan + peradarahan serebelum dengan diameter lebih dari /cm dilakukan kraniotomi dekompresi, hidrose!alus akut akibat perdarahan intra9entrikelatau serebelum dapat dilakukan @* shunting, perdarahan lobus diatas )0 cc dengantanda%tanda peningkatan tekanan intrakranial akut disertai dengan ancaman herniasi.

    Rehabilitasi + penderita perlu pera'atan lanjutan secara intensi! dan dimobilisasi sesegeramungkin bila klinis neurologis dan hemodinamik stabil. *erubahan posisi badan dan ekstremitas

    setiap 2 jam untuk mencegah dekubitus


Top Related