Download - Case Obsgyn Bay

Transcript

Slide 1

UNTAR RSUD SEMARANGOleh Agustinus Bayu Bhaskoro - 406127038dr. Cipta Pramana, SpOGLAPORAN KASUSPLASENTA PREVIA

II. Anamnesa (Autoanamnesa dan alloanamnesa)Anamnesa (Autoanamnesa dan alloanamnesa)Anamnesa Riwayat pernikahan :Menikah satu kali usia 26 tahun, lama pernikahan 8 tahunRiwayat obstetri : G3P1A12007 / Abortus / RSUD / Kuretase2010 / RSUD / dokter / normal /Aterm/ / 2700 / sehat2014 / hamil iniRiwayat ANC: kontrol ke bidan 8 kaliRiwayat imunisasi: TT sebanyak 2 kali saat hamilRiwayat KB: suntik 3 bulan, selama 2,5 tahun

III. Pemeriksaan FisikStatus GeneralisKeadaan umumBaikKesadaranCompos mentisKeadaan giziBaikTanda-tanda vitalTD = 110/70 mmHg HR = 84 kali/menit RR = 20 kali/menit Suhu = 36,5CBerat badan66 kgTinggi badan157 cmBMI26,77 kg/m2 PX FISIKKeterangan Kepala Normocephale, tidak teraba benjolan, rambut hitam terdistribusi merata, tidak mudah dicabut, tidak tampak kelainan pada kulit kepalaMata Bentuk normal, konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), kornea jernih, pupil bulat isokor, 3mm, reflek cahaya (+/+).TelingaBentuk normal, fungsi baik, sekret (-/-), serumen (-/-).Hidung Bentuk normal, simetris, deviasi septum (-/-), krepitasi (-/-), sekret (-/-), mukosa hiperemis (-/-), nyeri ketok dan tekan sinus ( frontalis, ethmoidalis, maksilaris -/- ).Mulut Bentuk normal, uvula ditengah, arcus faring simetris, faring tidak hiperemis, tonsil T1-T1 tenang, bibir sianosis (-).Leher Normal, trachea di tengah, kelenjar tiroid tidak membesar.KGB Retroaurikuler, submandibula, cervical, supraclavicula, inguinal tidak teraba membesar.Payudara Simetris, aerola mammae tidak retraksi, tidak tampak hiperpigmentasi pada kedua aerola mammae, tidak teraba massa, tanda radang (-/-), nyeri tekan (-/-).Keterangan Paru Inspeksi Retraksi (-), bentuk simetris pada saat statis & dinamisPalpasi Stem fremitus kanan kiri sama kuat.Perkusi Sonor pada kedua lapang paru.Auskultasi Suara dasar vesikuler, rhonki (-/-) wheezing (-/-)Jantung Inspeksi Tidak tampak pulsasi ictus cordis.Palpasi Ictus cordis teraba, ICS V linea midclavicula sinistra.Perkusi Batas kiri : ICS V, 2 cm medial linea midclavicula sinistra.Batas kanan : ICS II, linea parasternalis sinistra.Batas atas : ICS IV, linea parasternalis dextra.Auskultasi Bunyi Jantung I/II regular, murmur (-/-) gallop (-/-).Abdomen Inspeksi Membuncit Palpasi Supel, nyeri tekan (-)Perkusi Timpani Auskultasi Bising usus normal Genitalia Tampak normal, tanda radang (-), edema (-)Ekstremitas Edema (-/-)/(-/-), akral dingin (-/-)/(-/-).Refleks Fisiologis (+/+)/(+/+), patologis (-/-)/(-/-). IV. Status ObstetriPemeriksaan LuarInspeksi Perut membuncit sesuai umur kehamilan, striae gravidarum (-)PalpasiLeopold ITFU 31 cm teraba 1 bagian besar, bulat, lunak, kesan : bokongLeopold IITeraba 1 tahanan memanjang di sebelah kanan, bagian kecil janin di sebelah kiriLeopold IIITeraba 1 bagian besar, bulat, kerasLeopold IVBagian terendah belum masuk PAP* KesanJanin I hidup intrauterine, belum masuk PAP, punggung kananTFU : 31 cmHis : (-)TBJ: 2945 gramDJJ: 12-12-12USGDi Poli Obsgyn 13/3/2014

Laboratorium 13 / 3 / 2014 pukul 11.32 ( sebelum SC ) Hematologi - Golongan darah : A- Hemoglobin: 11,6 g/dL- Hematokrit: 34,70 %- Jumlah leukosit: 8,7 uL- Jumlah trombosit: 211 x 103 uL- Masa perdarahan / BT: 1mnt 30sec- Masa pembekuan / CT : 7mnt 10sec Kimia klinik- GDS: 99 mg/dL Imunologi- HbsAg: negatif

Laboratorium 13 / 3 / 2014 pukul 14.56 ( post SC ) Hematologi - Hemoglobin: 11 g/dL- Hematokrit: 31,20 %- Jumlah leukosit: 11,1 uL- Jumlah trombosit: 195 x 103 uL

Resume Telah diperiksa seorang wanita G3P1A1 usia 34 tahun, hamil 37 minggu 2 hari datang ke RSUD Kota Semarang dengan keluhan kencang-kencang disertai darah yang keluar dari jalan lahir, tidak ada nyeri perut, tidak ada ngepyok maupun rembes, gerakan janin aktif dan riwayat jatuh disangkal. Pasien mengaku berhubungan suami istri terakhir 1 bulan yang lalu.

Dari pemeriksaan yang dilakukan didapatkan tanda-tanda vital dalam batas normal, pemeriksaan fisik dalam batas normal. Pada status obstetri didapatkan perut membuncit, TFU = 31 cm, janin I hidup intrauterine, letak kepala, belum masuk pintu atas panggul, punggung kanan dengan DJJ = 12-12-12, tidak terdapat his.

Pemeriksaan laboratorium dalam batas normal. Pemeriksaan inspekulo tidak dilakukan. Pemeriksaan penunjang USG didapatkan gambaran plasenta previa totalis.,

Diagnosa Kerja G3P1A1 Umur 34 tahun Hamil 37 minggu 2 hariJanin I Hidup IntrauterinePresentasi kepala, belum masuk Pintu Atas Panggul, Punggung kananBelum Inpartu.Plasenta Previa Totalis

Perencanaan Rencana terapi :Non MedikamentosaPengawasan terhadap kondisi umum, tanda-tanda vital terutama tekanan darah dan DJJ serta his setiap 30 menitPasang DCPro SC atas indikasi Plasenta Previa TotalisMedikamentosaInfus RL 20 tpmInjeksi Cefotaxim 2x1 (Profilaksis preoperasi)

Perencanaan Rencana edukasi:

Menjelaskan kepada keluarga tentang kondisi ibu dan janinnya

Prognosis Ad vitam : dubia ad bonamAd functionam: dubia ad bonamAd sanationam: dubia ad bonam

Laporan Pengawasan Penilaian keadaan umum,tanda vital, denyut jantung janin dan his setiap 30 menit

13 Maret 2014JamNadi/Tensi/SuhuHisDJJ12.00HR : 84TD : 110/70-12-12-1212.30HR : 88TD : 110/70-12-11-1213.00HR : 84TD : 120/70-12-11-12Laporan PengawasanTanggal 13 Januari 2014 dilakukan SC dan pukul 14.00 operasi SC selesai, lahir bayi laki-laki, berat 2600gr, APGAR 9-9-10Diagnosis utama post operasi: Plasenta Previa Totalis

Terapi post op di bangsal Dewi Kunti:Infus RL 20 tpmInj cefotaxime 2x1Inj ketorolac 2x1

Tinjauan pustaka

Plasenta previa

Definisi Plasenta previa adalah Keadaan dimana plasenta berimplantasi pada tempat abnormal, yaitu pada segmen bawah rahim sehingga menutup sebagian atau seluruh pembukaaan jalan lahir (ostium uteri internum).

EpidemiologiLebih banyak pada paritas tinggi dan usia diatas 30 tahun. Lebih sering pada kehamilan ganda daripada tunggal. Insiden di Indonesia 1,7% - 2,9%. Di negara maju kurang dari 1%. Resiko meningkat 1,5 2 x dengan riwayat sectio caesar sebelumnya

Etiologi dan PredisposisiEtiologi masih belum jelas

Faktor predisposisi :Multiparitas dan umur lanjut (>35 tahun), Defek vaskularisasi desidua, Cacat/jaringan parut endometrium, Plasenta besar pada gemeliMerokok Abortus berulang

Klasifikasi Plasenta previa totalis atau komplit, yaitu bila plasenta menutupi seluruh ostium uteri internum.Plasenta previa parsialis, bila plasenta menutupi sebagian ostium uteri internum.Plasenta previa marginalis, bila tepi plasenta berada pada pinggir ostium uteri internum.Plasenta letak rendah, bila tepi bawah plasenta berada pada jarak lebih kurang 2 cm dari ostium uteri internum.

Tanda dan Gejala Perdarahan tanpa nyeri.Perdarahan berulang.Warna perdarahan merah segar.Adanya anemia dan renjatan yang sesuai dengan keluarnya darah.Waktu terjadinya saat hamil trimester 3.

Rasa tidak tegang (biasa) saat palpasi.Denyut jantung janin ada.Teraba jaringan plasenta pada periksa dalam vagina.Penurunan kepala tidak masuk pintu atas panggul.Presentasi mungkin abnormal.

Patofisiologi Teori :Paritas tinggi, usia lanjut, bekas sesar proses atrofi endometriumMerokok hipoksemia plasenta hipertrofi (kompensasi)Gemelli plasenta besar pertumbuhan melebar ke segmen bawah rahim menutup OUI

Perdarahan pada plasenta previa bersifat berulang karena terjadi pergeseran antara plasenta dan dinding rahim. regangan dinding rahim dan tarikan pada serviks berkurang, tetapi dengan majunya kehamilan regangan bertambah lagi dan menimbulkan perdarahan baru. Diagnosis Anamnesisperdarahan setelah 28 minggu / trimester IIIperdarahan tanpa sebab, tanpa nyeri dan berulangPemeriksaan fisikInspeksi: perdarahan pervaginam dan anemisPalpasiJanin belum cukup bulan, TFU rendahBagian terbawah janin belum turun

DiagnosisPemeriksaan dengan Alat:Pemeriksaan inspekulo, menentukan asal perdarahanPemeriksaan USG:keakuratan >95% identifikasi plasenta previaTransabdominal ultrasonografi keakuratan 90%

*Pemeriksaan dalam sangat berbahaya sehingga merupakan kontraindikasi untuk dilakukan kecuali fasilitas operasi cito tersedia.

Penanganan Apabila perdarahan banyak CEGAH SYOK !!!

Penanganan disesuaikan dengan keadaan umum, usia kehamilan, jumlah perdarahan, maupun jenis plasenta previa.

Penanganan Konservatif bila :Kehamilan kurang 37 minggu.Perdarahan tidak ada atau tidak banyak (Hb masih dalam batas normal).Keadaan umum ibu dan janin baikTempat tinggal pasien dekat dengan rumah sakit (dapat menempuh perjalanan selama 15 menit).

Penanganan Perawatan konservatif berupa :Rawat inap, tirah baringBeri antibiotika profilaksis Periksa USG dan hematologi

3 hari perdarahan berhenti mobilisasi rawat jalan apabila perdarahan kembali atau umur kehamilan cukup bawa ke RS

Penanganan Penanganan aktif bila :umur kehamilan 37 minggu, BB janin 2500 gram, perdarahan banyak 500 cc atau lebih, ada tanda-tanda persalinan, keadaan umum pasien tidak baik ibu anemis Hb < 8 gr%.

Penanganan Pervaginam :perdarahan yang sedang/sedikit, tingkat plasenta previa yang ringanIUFD Jika pembukaan serviks sudah agak besar (4-5 cm), ketuban dipecah (amniotomi)

Versi Braxton Hicks

Cunam Willet-Gauss

Penanganan Indikasi Seksio Sesarea :1. Plasenta previa totalis. 2. Plasenta previa janin letak lintang atau letak sungsang 3. Anak berharga dan fetal distres 4. Plasenta previa partialis jika : Pembukaan masih kecil dan perdarahan banyak. Sebagian besar OUI ditutupi plasenta. 5. Profuse bleeding, perdarahan sangat banyak dan mengalir dengan cepat.

Pencegahan dan KomplikasiPencegahan Tidak ada cara untuk mencegah plasenta previa menghindari faktor risiko seperti merokok.

KomplikasiPerdarahan dan syok. Anemia Infeksi. Prematuritas

Prognosis Prognosis ibu dan anak sekarang ini lebih baik bila dibandingkan dengan masa lalu. Hal ini berkat diagnosis lebih dini dan tidak invasif menggunakan USG.Dengan penanggulangan yang baik seharusnya kematian ibu karena plasenta previa sangat rendah.


Top Related