Transcript
Page 1: Askep tumor otak yani 44444 AKPER PEMDA MUN

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tumor otak adalah suatu lesi ekspansif yang bersifat jinak (benigna) ataupun ganas

(maligna) membentuk massa dalam ruang tengkorak kepala (intra cranial) atau di sumsum tulang

belakang (medulla spinalis). Diagnosa tumor otak ditegakkan berdasarkan pemeriksaan klinis

dan pemeriksaan penunjang yaitu pemeriksaan radiologi dan patologi anatomi. Dengan

pemeriksaan klinis kadang sulit menegakkan diagnosa tumor otak apalagi membedakan yang

benigna dan yang maligna, karena gejala klinis yang ditemukan tergantung dari lokasi tumor,

kecepatan pertumbuhan masa tumor dan cepatnya timbul gejala tekanan tinggi intrakranial serta

efek dari masa tumor kejaringan otak yang dapat menyebabkan kompresi, infasi dan destruksi

dari jaringan otak.

Jumlah penderita kanker otak masih rendah, yakni hanya enam per 100.000 dari pasien

tumor/kanker per tahun, namun tetap saja penyakit tersebut masih menjadi hal yang menakutkan

bagi sebagian besar orang. Karena, tumor yang menyerang otak tingkat bahaya yang ditimbulkan

umumnya lebih besar daripada tumor yang menyerang bagian tubuh lain. Tumor susunan saraf

pusat ditemukan sebanyak ± 10% dari neoplasma seluruh tubuh, dengan frekuensi 80% terletak

pada intrakranial dan 20% di dalam kanalis spinalis. Di Indonesia data tentang tumor susunan

saraf pusat belum dilaporkan. Insiden tumor otak pada anak-anak terbanyak dekade 1, sedang

pada dewasa pada usia 30-70 dengan puncak usia 40-65 tahun.

Penderita tumor otak lebih banyak pada laki-laki (60,74 persen) dibanding perempuan

(39,26 persen) dengan kelompok usia terbanyak 51 sampai ≥60 tahun (31,85 persen); selebihnya

terdiri dari berbagai kelompok usia yang bervariasi dari 3 bulan sampai usia 50 tahun. Dari 135

penderita tumor otak, hanya 100 penderita (74,1 persen) yang dioperasi penulis dan lainnya (26,9

persen) tidak dilakukan operasi karena berbagai alasan, seperti; inoperable atau tumor metastase

(sekunder). Lokasi tumor terbanyak berada di lobus parietalis (18,2 persen), sedangkan tumor-

tumor lainnya tersebar di beberapa lobus otak, suprasellar, medulla spinalis, cerebellum,

brainstem, cerebellopontine angle dan multiple. Dari hasil pemeriksaan Patologi Anatomi (PA),

Page 2: Askep tumor otak yani 44444 AKPER PEMDA MUN

jenis tumor terbanyak yang dijumpai adalah; Meningioma (39,26 persen), sisanya terdiri dari

berbagai jenis tumor dan lain-lain yang tak dapat ditentukan.

B. Tujuan

1. Mengetahui dan memahami anatomi fisiologi system neurobihariour

2. Mengetahui dan memahami definisi dari tumor otak.

3. Mengetahui dan memahami klasifikasi tumor otak.

4. Mengetahui dan memahami etiologi tumor otak.

5. Mengetahui dan memahami patofisiologi pada tumor otak.

6. Mengetahui dan memahami manifestasi klinis tumor otak.

7. Mengetahui dan memahami komplikasi dari tumor otak.

8. Mengetahui dan memahami pathway dari tumor otak.

9. Mengetahui dan memahami pemeriksaan penunjang tumor otak.

10. Mengetahui dan memahami penatalaksanaan tumor otak

11. Menjelaskan asuhan keperawatan pasien dengan tumor otak.

Page 3: Askep tumor otak yani 44444 AKPER PEMDA MUN

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Anatomi dan Fisiologi

Susunan saraf adalah sistim yang mengontrol tubuh kita yang terus menerus

menerima, menghantarkan dan memproses suatu informasi dan bersama sistim

hormon, susunan saraf mengkoordinasikan semua proses fungsional dari berbagai

jaringan tubuh, organ dan sistim organ manusia. Susunan saraf dibagi menjadi dua

yaitu susunan saraf pusat dan susunan saraf otonom. (Evelyn C. Pearce :2009)

1. Susunan Saraf Pusat

Susunan saraf ini terdiri dari :

a) Otak

Secara fungsional dan anatomis otak dibagi menjadi tiga bagian yaitu :

1) Batang otak yang menghubungkan medulla spinalis dengan serebrum

terdiri dari medula oblongata, pons varoli dan diensefalon (otak tengah).

(a) Medula oblongata mengandung nucleus atau badan sel dari berbagai

saraf otak yang penting. Selain itu medula mengandung pusat-pusat vital

yang berfungsi mengendalikan pernafasan dan system kardiovaskuler.

Medulla oblongata terletak dalam fosa krnialis posterior dan bersatu

dengan sumsum tulang belakang tepat dibawah foramen magnum tulang

oksipital.

(b) Pons varoli merupakan bagian tengah batang otak dank arena itu

memiliki jalur lintas naik dan turun seperti pada otak tengah. Selain itu

juga terdapat banyak serabut yang berjalan menyilang pons untuk

menghubungkan kedua lobus serebelum dan menghubungkan serebelum

dengan korteks serebri.

Page 4: Askep tumor otak yani 44444 AKPER PEMDA MUN

(c) Diensefalon (Otak tengah) mengandung pusat-pusat yang

mengendalikan keseimbangan dan gerakan-gerakan mata. (Evelyn C.

Pearce :2009 hal 346)

2) Otak kecil (cerebelum)

Cerebelum menempati fosa kranialis posterior dan diatapi tentorium-serebeli,

yang merupakan lipatan durameter yang memisahkan lobus oksipitalis serebri.

Fungsi cerebellum adalah mengatur sikap dan aktivitas sikap badan.

Cerebellum berperan penting dalam koordinasi otot dan menjaga

keseimbangan. (Evelyn C. Pearce :2009 hal 348)

3) Otak besar (cerebrum)

Cerebrum mengisi bagian depan dan atas rongga tengkorak, yang masing-masing

disebut fosa kranialis anterior dan fosa kranialis tengah. Cerebrum terdiri dari dua

hemisfer yaitu kiri dan kanan, empat lobus yaitu :

a) Lobus frontal berfungsi mengontrol perilaku individu, membuat keputusan,

kepribadian dan menahan diri.

b) Lobus parietal merupakan lobus sensori berfungsi menginterpretasikan sensasi,

berfungsi mengatur individu mampu mengetahui posisi dan letak bagian tubuhnya.

c) Lobus temporal berfungsi menginterpretasikan sensasi kecap, bau, pendengaran dan

ingatan jangka pendek.

d) Lobus oksipital bertanggung jawab menginterpretasikan penglihatan. (Evelyn C.

Pearce :2009 hal 341)

b. Sumsum tulang belakang

Sumsum tulang belakang atau medulla spinalis bermula pada medulla oblongata

menjulur kea rah kaudal melalui foramen magnum, dan berakhir diantara vertebra

lumbalis pertama dan kedua. Fungsi sumsum tulang belakang adalah mengadakan

kounikasi antara otak dan semua bagaian tubuh dan gerak reflkeks. (Evelyn C. Pearce

:2009 hal 352)

c. Saraf cranial

Page 5: Askep tumor otak yani 44444 AKPER PEMDA MUN

Ada 12 pasang saraf cranial yaitu :

1) Nervus olfaktorius (sensorik), saraf penghidu

2) Nervus optikus (sensorik), saraf penglihatan

3) Nervus okulo-motorius, otot eksterna mata

4) Nervus troklearis (motorik), otot mata

5) Nervus trigeminus, tergiri dari saraf oftalmikus, maksilaris dan mandibularis

6) Nervus abdusens (motorik), otot mata

7) Nervus fasialis, saraf untuk wajah

8) Nervus akustikus, saraf pendengaran

9) Nervus glosofaringeus, saraf faring

10) Nervus vagus

11) Nervus aksesorius

12) Nervus hippoglosus, saraf otot lidah. (Evelyn C. Pearce :2009 hal 349)

2. Susunan Saraf Otonom

System saraf otonom bergantung pada system saraf pusat dan antara keduanya

dihubungkan urat-urat saraf aferen dan eferen. Menurut fungsinya, susunan saraf

otonom dibagi dalam dua bagian :

a. System saraf simpatis

Terletak didepan kolumna vertebra dan berhubungan serta bersambungan dengan

sumsum tulang belakang melalui serabut saraf. Fungsinya adalah mensarafi otot

jantung, otot-otot tidak sadar semua pembuluh darah, serta semua alat dalam seperti

lambung, pangkreas dan usus. Melayani serabut motorik sekretorik pada kelenjar

keringat, serabut motorik pada otot tak sadar dalam kulit-arektores pilorum serta

mempertahankan tonus semua otot, termasuk tonus otot sadar. (Evelyn C. Pearce

:2009 hal 371)

b. System saraf parasimpatis

Dibagi menjadi dua yaitu saraf otonom cranial dan saraf otonom sacral. Saraf otonom

cranial adalah saraf cranial ketiga, ketujuh, kesembilan, dan kesepuluh. Saraf otonom

Page 6: Askep tumor otak yani 44444 AKPER PEMDA MUN

sacral keluar dari sumsum tulang belakang melalui daerah sacral membentuk urat-urat

saraf pada alat-alat dalam pelvis, dan bersama saraf simpatis membentuk pleksus yang

melayani kolom, rectum, dan kandung kemih. (Evelyn C. Pearce :2009 hal 372)

Pembuluh darah yang mendarahi otak tardiri dari :

1. Sepasang pembuluh darah karotis : denyut pembuluh darah besar ini dapat kita raba

dileher depan, sebelah kiri dan kanan dibawah mandibula, sepasang pambuluh darah

ini setelah masuk ke rongga tengkorak akan bercabang menjadi tiga :

a. Sebagian menuju ke otak depan (arteri serebri anterior)

b. Sebagian menuju ke otak belakang (arteri serebri posterior)

c. Sebagian menuju otak bagian dalam (arteri serebri interior)

Ketiganya akan saling berhubungan melalui pembuluh darah yang disebut arteri

komunikan posterior.

2. Sepasang pembuluh darah vertebralis : denyut pembuluh darah ini tidak dapat

diraba oleh karena kedua pembuluh darah ini menyusup ke bagian samping tulang

leher, pembuluh darah ini mendarahi batang otak dan kedua otak kecil, kedua

pembuluh darah teersebut akan saling berhubungan pada permukaan otak pembuluh

darah yang disebut anastomosis. (Bram Al Azri:2013)

B. Definisi Tumor Otak

Tumor otak adalah neoplasma pada bagian intracranial SSP. Tumor otak primer

berasal dari otak, sedangkan tumor otak sekunder merupakan pindahan dari tempat

asal lain.( Tucker, susan martin, dkk.2007 )

Tumor otak merupakan salah satu tumor susunan saraf pusat, baik ganas

maupun tidak. Tumor ganas disusunan saraf pusat adalah semua proses neoplastik

yang terdapat dalam ruang intracranial atau dalam kanalis spinalis, yang mempunyai

sebagian atau seluruh sifat-sifat proses ganas spesifik seperti yang berasal dari sel-sel

saraf di meningen otak, termasuk juga tumor yang berasal dari sel penunjang

(neuroglia), sel epitel pembuluh darah, dan selaput otak.(Batticaca, Fransisca.B. 2008)

Page 7: Askep tumor otak yani 44444 AKPER PEMDA MUN

Tumor otak adalah terdapatnya lesi yang ditimbulkan karena ada desakan ruang

baik jinak maupun ganas yang tumbuh di otak, meningen, dan tengkorak. (Price, A.

Sylvia, 1995: 1030).

Tumor otak adalah suatu lesi ekspansif yang bersifat jinak (benigna) ataupun

ganas (maligna) membentuk massa dalam ruang tengkorak kepala (intra cranial) atau

di sumsum tulang belakang (medulla spinalis). Neoplasma pada jaringan otak dan

selaputnya dapat berupa tumor primer maupun metastase. Apabila sel-sel tumor

berasal dari jaringan otak itu sendiri disebut tumor otak primer dan bila berasal dari

organ-organ lain (metastase) seperti kanker paru, payudara, prostate, ginjal, dan lain-

lain disebut tumor otak sekunder. (Mayer. SA,2002).

C. Etiologi

Penyebab tumor otak belum diketahui. Namun ada bukti kuat yang menunjukan

bahwa beberapa agent bertanggung jawab untuk beberapa tipe tumor-tumor tertentu.

Agent tersebut meliputi faktor herediter, kongenital, virus, toksin, dan defisiensi

immunologi. Ada juga yang mengatakan bahwa tumor otak dapat terjadi akibat

sekunder dari trauma cerebral dan penyakit peradangan. Metastase ke otak dari tumor

bagian tubuh lain juga dapat terjadi. Karsinoma metastase lebih sering menuju ke otak

daripada sarcoma. Lokasi utama dari tumor otak metastase berasal dari paru-paru dan

payudara. (Muhamad Judha dan Nazwar Hamdani Rahil : 2011 halm 97)

D. Klasifikasi

Tumor otak dapat diklasifikasikan sebagai berikut (Bram Al Azri:2013) yaitu

1. Jinak

a. Acoustic neuroma

b. Meningioma

c. Pituitary adenoma

d. Astrocytoma (grade I)

2. Malignant

a. Astrocytoma (grade 2,3,4)

Page 8: Askep tumor otak yani 44444 AKPER PEMDA MUN

b. Oligodendroglioma

c. Apendymoma

3. Berdasarkan lokasi

a. Tumor intradural, dibagi menjadi 2 yaitu

1) Ekstramedular

a) Cleurofibroma

b) Meningioma

2) Intramedular

a) Apendymoma

b) Astrocytoma

c) Oligodendroglioma

d) Hemangioblastoma

b. Tumor ekstradural

Merupakan metastase dari lesi primer, biasanya pada payudara, prostal, tiroid, paru–

paru, ginjal dan lambung.

Tumor otak ada bermacam-macam menurut Price, Sylvia Ardeson, 2000, yaitu :

1. Glioma adalah tumor jaringan glia (jaringan penunjang dalam system saraf pusat

(misalnya euroligis), bertanggung jawab atas kira-kira 40 sampai 50 % tumor otak.

2. Tumor meningen (meningioma) merupakan tumor asal meningen, sel-sel mesofel

dan sel-sel jaringan penyambung araknoid dan dura dari paling penting.

3. Tumor hipofisis berasal dari sel-sel kromofob, eosinofil atau basofil dari hipofisis

anterior

4. Tumor saraf pendengaran (neurilemoma) merupakan 3 sampai 10 % tumor

intrakranial. Tumor ini berasal dari sel schawan selubung saraf.

5. Tumor metastatis adalah lesi-lesi metastasis merupakan kira-kira 5-10 % dari

seluruh tumor otak dan dapat berasal dari sembarang tempat primer.

6. Tumor pembuluh darah antara lain :

Page 9: Askep tumor otak yani 44444 AKPER PEMDA MUN

a. Angioma adalah pembesaran massa pada pembuluh darah abnormal yang didapat

didalam atau diluar daerah otak. Tumor ini diderita sejak lahir yang lambat laun

membesar.

b. Hemangiomablastoma adalah neoplasma yang terdiri dari unsur-unsur vaskuler

embriologis yang paling sering dijumpai dalam serebelum

c. Sindrom non hippel-lindan adalah gabungan antara hemagioblastoma serebelum,

angiosmatosis retina dan kista ginjal serta pancreas.

7. Tumor congenital (gangguan perkembangan). Tumor kongenital yang jarang antara

lain kondoma, terdiri atas sel-sel yang berasal dari sisa-sisa horokoida embrional dan

dijumpai pada dasar tengkorak.

E. Patofisiologi

Tumor otak menyebabkan gangguan neurologis progresif yang disebabkan oleh

dua faktor yaitu gangguan fokal oleh tumor dan kenaikan tekanan intrakranial (TIK).

Gangguan fokal terjadi apabila terdapat penekanan pada jaringan otak dan infiltrasi

atau infasi langsung pada parenkim otak dengan kerusakan jaringan neuron.

Perubahan suplai darah akibat tekanan yang ditimbulkan tumor yang tumbuh

menyebabkan nekrosis jaringan otak. Akibatnya terjadi kehilangan fungsi secara akut

dan dapat dikacaukan dengan gangguan serebrovaskuler primer.

Serangan kejang sebagai manifestasi perubahan kepekaan neuron akibat

kompresi, invasi, dan perubahan suplai darah ke dalam jaringan otak.

Peningkatan TIK dapat diakibatkan oleh beberapa faktor seperti bertambahnya

massa dalam tengkorak, edema sekitar tumor, dan perubahan sirkulasi CSS. Tumor

ganas menyebabkan edema dalam jaringan otak yang diduga disebabkan oleh

perbedaan tekanan osmosis yang menyebabkan penyerapan cairan tumor. Obstruksi

vena dan edema yang disebabkan oleh kerusakan sawar di otak, menimbulkan

peningkatan volume intracranial dan meningkatkan TIK.

Peningkatan TIK membahayakan jiwa jika terjadi dengan cepat. Mekanisme

kompensasi memerlukan waktu berhari-hari ataupunn berbulan-bulan untuk menjadi

Page 10: Askep tumor otak yani 44444 AKPER PEMDA MUN

efektif dan oleh karena itu tidak berguna apabila tekanan intracranial timbul cepat.

Mekanisme kompensasi ini meliputi menurunkan volume darah intrakranial,

menurunkan volume CSS, menurunkan kandungan cairan intrasel, dan mengurangi

sel-sel parenkim otak. Kenaikan tekanan yang tidak diatasi akan mengakibatkan

herniasi unkus serebellum.

Herniasi unkus timbul jika girus medialis lobus temporalis bergeser ke inferior

melalui insisura tentorial karena adanya massa dalam hemisfer otak. Herniasi

menekan mesensefalon, menyebabkan hilangnya kesadaran dan menekan saraf ke-3.

Pada herniasi serebellum, tonsil serebellum tergeser ke bawah melalui foramen

magnum oleh suatu massa posterior.

Kompresi medulla oblongata dan terhentinya pernapasan terjadi dengan cepat.

Perubahan fisiologis lain yang terjadi akibat peningkatan intrakranial yang cepat

adalah bradikardia progresif, hipertensi sistemik, dan gangguan pernapasan.(

Batticaca, Fransisca.B. 2008)

F. Manifestasi Klinis

1. Gejala tumor otak secara umum

Gejala klinis pada tumor otak secara umum dikenal dengan istilah trias klosis tumor

otak, yaitu:

a. Nyeri kepala

Nyeri kepala merupakan gejala tersering, dapat bersifat dalam, terus-menerus,

tumbuh, dan kadang-kadang hebat sekali. Nyeri paling hebat pada pagi hari dan lebih

berat saat beraktivitas sehingga dapat meningkatkan TIK pada saat membungkuk,

batuk, dan mengejan pada saat BAB. Nyeri kepala dapat berkurang bila diberi aspirin

dan kompres air dingin di daerah yang sakit. Lokasi yang sering menimbulkan nyeri

terjadi di 1/3 daerah tumor dan 2/3 di dekat atau di atas tumor.

b. Mual dan muntah

Mual (nausea) dan muntah (vomit) terjadi sebagai akibat rangsangan pusat

muntah pada medulla oblongata. Sering terjadi pada anak-anak dan berhubungan

Page 11: Askep tumor otak yani 44444 AKPER PEMDA MUN

dengan peningkatan TIK yang disertai pergeseran batang otak. Muntah dapat terjadi

tanpa didahului mual dan dapat proyektil.

c. Papil edema

Papil edema disebabkan oleh stress vena yang menimbulkan pembengkakan

papilla saraf optikus. Bila terjadi pada pemeriksaan oftalmoskopi (funduskopi), tanda

ini mengisyaratkan terjadi tekanan TIK. Kadang disertai gangguan penglihatan,

termasuk pembesaran bintik buta dan amaurosis fugaks (saat-saat di mana penglihatan

berkurang. ( Batticaca, Fransisca.B. 2008)

2. Gejala spesifik tumor otak yang berhubungan dengan lokasi:

a. Lobus frontal

1) Menimbulkan gejala perubahan kepribadian

2) Bila tumor menekan jaras motorik menimbulkan hemiparese kontra lateral, kejang

fokal

3) Bila menekan permukaan media dapat menyebabkan inkontinentia

4) Bila tumor terletak pada basis frontal menimbulkan sindrom foster kennedy

5) Pada lobus dominan menimbulkan gejala afasia

b. Lobus parietal

1) Dapat menimbulkan gejala modalitas sensori kortikal hemianopsi homonym

2) Bila terletak dekat area motorik dapat timbul kejang fokal dan pada girus angularis

menimbulkan gejala sindrom gerstmann’s

c. Lobus temporal

1) Akan menimbulkan gejala hemianopsi, bangkitan psikomotor, yang didahului dengan

aura atau halusinasi

2) Bila letak tumor lebih dalam menimbulkan gejala afasia dan hemiparese

3) Pada tumor yang terletak sekitar basal ganglia dapat diketemukan gejala

choreoathetosis, parkinsonism.

d. Lobus oksipital

1) Menimbulkan bangkitan kejang yang dahului dengan gangguan penglihatan

Page 12: Askep tumor otak yani 44444 AKPER PEMDA MUN

2) Gangguan penglihatan yang permulaan bersifat quadranopia berkembang menjadi

hemianopsia, objeckagnosia

e. Tumor di ventrikel ke III

Tumor biasanya bertangkai sehingga pada pergerakan kepala menimbulkan obstruksi

dari cairan serebrospinal dan terjadi peninggian tekanan intrakranial mendadak, pasen

tiba-tiba nyeri kepala, penglihatan kabur, dan penurunan kesadaran

f. Tumor di cerebello pontin angie

1) Tersering berasal dari N VIII yaitu acustic neurinoma

2) Dapat dibedakan dengan tumor jenis lain karena gejala awalnya berupa gangguan

fungsi pendengaran

3) Gejala lain timbul bila tumor telah membesar dan keluar dari daerah pontin angel

g. Tumor Hipotalamus

1) Menyebabkan gejala TTIK akibat oklusi dari foramen Monroe

2) Gangguan fungsi hipotalamus menyebabkan gejala: gangguan perkembangan seksuil

pada anak-anak, amenorrhoe,dwarfism, gangguan cairan dan elektrolit, bangkitan

h. Tumor di cerebelum

1) Umumnya didapat gangguan berjalan dan gejala TTIK akan cepat terjadi disertai

dengan papil udem

2) Nyeri kepala khas didaerah oksipital yang menjalar keleher dan spasme dari otot-otot

servikal

i) Tumor fosa posterior

1) Diketemukan gangguan berjalan, nyeri kepala dan muntah disertai dengan nystacmus,

biasanya merupakan gejala awal dari medulloblastoma. (Bram Al Azri:2013)

G. Komplikasi Tumor Otak

1. Edema Serebral

Peningkatan cairan otak yang berlebih yang menumpuk disekitar lesi sehingga

menambah efek masa yang mendesak (space-occupying). Edema Serebri dapat terjadi

ekstrasel (vasogenik) atau intrasel (sitotoksik).

Page 13: Askep tumor otak yani 44444 AKPER PEMDA MUN

2. Hidrosefalus

Peningkatan intracranial yang disebabkan oleh ekspansin massa dalam rongga

cranium yang tertutup dapat di eksaserbasi jika terjadi obstruksi pada aliran cairan

serebrospinal akibat massa.

3. Herniasi Otak

Peningkatan intracranial yang terdiri dari herniasi sentra, unkus, dan singuli.

4. Epilepsi

5. Metastase ketempat lain (Febri : 2012)

H. Pathway (terlampir)

I. Pemeriksaan Diagnostik Tumor Otak

1. CT scan dan MRI

Memperlihatkan semua tumor intrakranial dan menjadi prosedur investigasi awal

ketika penderita menunjukkan gejala yang progresif atau tanda-tanda penyakit otak

yang difus atau fokal, atau salah satu tanda spesifik dari sindrom atau gejala-gejala

tumor. Kadang sulit membedakan tumor dari abses ataupun proses lainnya.

2. Foto polos dada

Dilakukan untuk mengetahui apakah tumornya berasal dari suatu metastasis yang

akan memberikan gambaran nodul tunggal ataupun multiple pada otak.

3. Pemeriksaan cairan serebrospinal

Dilakukan untuk melihat adanya sel-sel tumor dan juga marker tumor. Tetapi

pemeriksaan ini tidak rutin dilakukan terutama pada pasien dengan massa di otak yang

besar. Umumnya diagnosis histologik ditegakkan melalui pemeriksaan patologi

anatomi, sebagai cara yang tepat untuk membedakan tumor dengan proses-proses

infeksi (abses cerebri).

4. Biopsi stereotaktik

Dapat digunakan untuk mendiagnosis kedudukan tumor yang dalam dan untuk

memberikan dasar-dasar pengobatan dan informasi prognosis.

5. Angiografi Serebral

Page 14: Askep tumor otak yani 44444 AKPER PEMDA MUN

Memberikan gambaran pembuluh darah serebral dan letak tumor serebral.

6. Elektroensefalogram (EEG)

Mendeteksi gelombang otak abnormal pada daerah yang ditempati tumor dan dapat

memungkinkan untuk mengevaluasi lobus temporal pada waktu kejang. (Nn:2013)

J. Penatalaksanaan Tumor Otak

1. Medis

Faktor –faktor prognostik sebagai pertimbangan penatalaksanaan medis

a. Usia

b. General Health

c. Ukuran Tumor

d. Lokasi Tumor

e. Jenis Tumor

Untuk tumor otak ada tiga metode utama yang digunakan dalam penatalaksaannya,

yaitu

a. Surgery

Terapi Pre-Surgery :

1) Steroid adalah Menghilangkan swelling, contoh dexamethasone

2) Anticonvulsant adalah Untuk mencegah dan mengontrol kejang, seperti

carbamazepine

3) Shunt adalah Digunakan untuk mengalirkan cairan cerebrospinal

Pembedahan merupakan pilihan utama untuk mengangkat tumor. Pembedahan pada

tumor otak bertujuan untuk melakukan dekompresi dengan cara mereduksi efek massa

sebagai upaya menyelamatkan nyawa serta memperoleh efek paliasi. Dengan

pengambilan massa tumor sebanyak mungkin diharapkan pula jaringan hipoksik akan

terikut serta sehingga akan diperoleh efek radiasi yang optimal. Diperolehnya banyak

jaringan tumor akan memudahkan evaluasi histopatologik, sehingga diagnosis

Page 15: Askep tumor otak yani 44444 AKPER PEMDA MUN

patologi anatomi diharapkan akan menjadi lebih sempurna. Namun pada tindakan

pengangkatan tumor jarang sekali menghilangkan gejala-gelaja yang ada pada

penderita.

b. Radiotherapy

Radioterapi merupakan salah satu modalitas penting dalam penatalaksanaan proses

keganasan. Berbagai penelitian klinis telah membuktikan bahwa modalitas terapi

pembedahan akan memberikan hasil yang lebih optimal jika diberikan kombinasi

terapi dengan kemoterapi dan radioterapi.

Sebagian besar tumor otak bersifat radioresponsif (moderately sensitive), sehingga

pada tumor dengan ukuran terbatas pemberian dosis tinggi radiasi diharapkan dapat

mengeradikasi semua sel tumor. Namun demikian pemberian dosis ini dibatasi oleh

toleransi jaringan sehat disekitarnya. Semakin sedikit jaringan sehat yang terkena

maka makin tinggi dosis yang diberikan. Guna menyiasati hal ini maka diperlukan

metode serta teknik pemberian radiasi dengan tingkat presisi yang tinggi.

Glioma dapat diterapi dengan radioterapi yang diarahkan pada tumor sementara

metastasis diterapi dengan radiasi seluruh otak. Radioterapi juga digunakan dalam tata

laksana beberapa tumor jinak, misalnya adenoma hipofisis.

c. Chemotherapy

Pada kemoterapi dapat menggunakan powerfull drugs, bisa menggunakan satu atau

dikombinasikan. Tindakan ini dilakukan dengan tujuan untuk membunuh sel tumor

pada klien. Diberikan secara oral, IV, atau bisa juga secara shunt. Tindakan ini

diberikan dalam siklus, satu siklus terdiri dari treatment intensif dalam waktu yang

singkat, diikuti waktu istirahat dan pemulihan. Saat siklus dua sampai empat telah

lengkap dilakukan, pasien dianjurkan untuk istirahat dan dilihat apakah tumor

berespon terhadap terapi yang dilakukan ataukah tidak. (Febri : 2012)

2. Diet

Page 16: Askep tumor otak yani 44444 AKPER PEMDA MUN

Pengobatan tumor otak tidak hanya memerlukan dokter yang ahli dan obat yang

mujarak tetapi juga makanan yang sehat. Berikut beberapa kandungan makanan yang

disarankan beserta alasannya:

a. Omega-3 yang dapat ditemukan di ikan (salmon, tuna dan tenggiri) bermanfaat

dalam menguransi resistensi tumor pada terapi. Omega-3 juga membantu

mempertahankan dan menaikan daya tahan tubuh dalam menghadapi proses

pengobatan tumor otak seperti kemotrapi.

b. Omega-9 yang ada di minyak zaitun pun dapat meningkatkan sistem kekebalan

tubuh sekaligus mengurangi pembengkakan dan menguransi sakit saat pengobatan

tumor otak.

c. Serat dari roti gandum, sereal, buah segar, sayur dan suku kacang-kacangan

membantu Anda mengatur tingkat gula. Sel kanker cenderung mengkonsumsi gula

10-15 kali lipat daripada sel normal sehingga semakin meradang. Agar bisa mengatur

gula dengan baik, disarankan mengkonsumsi 4-5 porsi sayur dan 1-2 porsi buah segar.

Selain mengatur kadar gula, serat dapat menurunkan peluang sembelit.

d. Folic acid yang dikenal sebagai vitamin B9 atau Bc bisa mencegah menyebarnya

sehinga bisa membantu pengobatan tumor otak atau bagian lainnya. Vitamin B9 dapat

ditemukan di sayuran dengan daun hijau tua (bayam, asparagus dan daun selada),

kacang polong, kuning telur dan biji bunga matahari.

e. Antioksidan memang dikenal sebagai salah satu senjata untuk membantu

pengobatan tumor otak. Antioksidan dapat di temukan di keluarga beri (strawberi,

rasberi dan blueberi), anggur, tomat, brokoli, jeruk, persik, apricot, bawang putih,

gandum, telur, ayam, kedelai dan ikan.

Makanan yang harus dihindari penderita kanker dan tumor otak adalah Gula dan

karbohindrat harus dihindari karena mereka merupakan makanan utama sel kanker.

Pada saat pengobatan brain tumor and cancer, sel-sel kanker yang ada di dalam tubuh

akan mengkonsumsi 10-15 kali lipat gula. Gula yang dikonsumsi akan menjadi energy

para sel kanker yang mempercepat perkembangan mereka. (Nn:2012)

Page 17: Askep tumor otak yani 44444 AKPER PEMDA MUN

BAB III

ASUHAN KEPERAWATAN

A. Pengkajian

1. Data klien : nama, umur, jenis kelamin, agama, suku

bangsa,

status perkawinan, pendidikan, pekerjaan, golongan darah,

penghasilan, alamat, penanggung jawab, dll

2. Riwayat kesehatan :

a. keluhan utama

b. Riwayat kesehatan sekarang

c. Riwayat Kesehatan lalu

d. Riwayat Kesehatan Keluarga

3. Pemeriksaan fisik :

a. Saraf : kejang, tingkah laku aneh, disorientasi, afasia,

penurunan/kehilangan memori, afek tidak sesuai, berdesis

b. Penglihatan : penurunan lapang pandang, penglihatan kabur

c. Pendengaran : tinitus, penurunan pendengaran, halusinasi

d. Jantung : bradikardi, hipertensi

e. Sistem pernafasan : irama nafas meningkat, dispnea, potensial

obstruksi jalan nafas, disfungsi neuromuskuler

f. Sistem hormonal : amenorea, rambut rontok, diabetes melitus

g. Motorik : hiperekstensi, kelemahan sendi

Page 18: Askep tumor otak yani 44444 AKPER PEMDA MUN

B. Diagnosa dan Intervensi Keperawatan

Diagnosa Batasan

karakteristik

NOC NIC Activity

Nyeri akut

berhubungan

dengan

peningkatan

TIK

a. Subyektif :

Mengungkapka

n secara verbal

atau

melaporkan

nyeri dengan

isyarat

b. Obyektif :

1) Posisi untuk

menghindari

nyeri

2) Perubahn

tonus otot

(dengan rentang

dari lemas tidak

bertenaga

sampai kaku)

3) Perubahan

selera makan

4) Perilaku

distraksi

(misalnya,

mondar-

pasien akan

memperlihatkan

pengendalian

nyeri yang

dibuktikan oleh :

a. Pasien

mengenali awitan

nyeri

b. menggunakan

tindakan

pencegahan

c. melaporkan

nyeri dapat

dikendalikan.

Manajemen

nyeri

a. Lakukan

pengkajian

nyeri yang

komprehesif

meliputi

lokasi,

karakteristik,

awitan dan

durasi,

frekuensi ,

kualitas,

intensitas,

keparahan

nyeri dan

factor

presipitasinya

b. Ajarkan

teknik

penggunaan

non farkologis

seperti

umpan-balik,

distraksi,

relaksasi,

Page 19: Askep tumor otak yani 44444 AKPER PEMDA MUN

mandir,mencari

orang dan atau

aktivitas

berulang)

5) Gangguan

tidur

imajinasi

terbimbing.

c. Berikan

informasi

tentang nyeri,

seperti

penyebab

nyeri, berapa

lama akan

berlangsung

dan antisipasi

ketidaknyama

nan akibat

prosedur.

d. Kendalikan

factor

lingkungan

yang dapat

memengaruhi

respon pasien

terhadap

ketidaknyama

nan.

e. Pastikan

pemberian

analgesi

terapi.

Page 20: Askep tumor otak yani 44444 AKPER PEMDA MUN

Gangguan

perfusi serebral

berhubungan

dengan

gangguan aliran

darah di otak.

a. Subyektif : -

b. Obyektif :

1) Perubahan

status mental

2) Perubahan

reaksi pupil

3) Perubahan

respon motorik

4) Kelemahan

atau paralisis

ekstremitas

pasien akan

menunjukkan

kognisi, yang

dibuktikan

dengan indicator :

a. pasien dapat

berkomunikasi

dengan jelas dan

sesuai dengan

usia serta

kemampuan

b. dapat

mengolah

informasi

c. menunjukkan

perhatian/konsent

rasi.

Promosi

perfusi

serebral

a. pantau

tanda-tanda

vital

b. pantau TIK

dan respons

neurologis

pasien

terhadap

aktivitas

keperawatan.

c.

Minimalkan

stimulus

lingkungan

d. Tinggikan

bagian kepala

tempat tidur

e. Berikan

obat-obatan

untuk

meningkatkan

volume

intravaskuler

sesuai

program

Ketidakefektifa

n pola nafas

a. Subyektif :

Dispnea

Pasien

menunjukkan

Manajemen

jalan nafas

a. Pantau

adanya pucat

Page 21: Askep tumor otak yani 44444 AKPER PEMDA MUN

berhubungan

dengan

hiperventilasi

Sesak nafas

b. Obyektif :

1) Penurunan

tekanan

inspirasi dan

ekspirasi

2) Nafas cuping

hidung

3) Penggunaan

otot bantu

asesorius untuk

bernafas

4) Penurunan

kapasitas vital

5) Perubahan

ekskursi dada

pola pernafasan

efektif, yang

dibuktikan oleh

status pernafasan,

status ventilasi

dan pernafasan

yang tidak

terganggu :

keoatenan jalan

nafas dan tidak

ada

penyimpangan

tanda vital dari

rentang normal

dan sianosis

b. Pantau

peningkatan

kegelisahan,

ansietas, dan

lapar udara.

c.

Konsultasikan

dengan ahli

pernafasan

untuk

memastikan

keadekuatan

fungsi

ventilator

mekanis.

d. Atur posisi

pasien untuk

mengoptimalk

an pernafasan

e. Anjurkan

nafas dalam

melui

abdomen

selama

periode gawat

nafas.

Page 22: Askep tumor otak yani 44444 AKPER PEMDA MUN

Risiko nutrisi

kurang dari

kebutuhan

tubuh

berhubungan

dengan mual

dan muntah

a. Subyektif :

1) Menolak

memakan

2) Nyeri

abdomen

3) Persepsi

ketidakmampua

n untuk

mencerna

makanan

b. Obyektif :

1) Kurang

makan

2) Melaporkan

perubahn

sensasi rasa

3) Merasa cepat

kenyang setelah

mengkonsumsi

makanan

4) Kram

abdomen

5) Indigesti

Pasien akan

memperlihatkan

status gizi :

asupan mkanan

dan cairan yang

dibuktikan oleh

indicator sebagai

berikut:

a. makanan oral

b. pemberian

makanan lewat

selang adekuat

c. asupan cairan

oral adekuat.

Manajemen

nutrisi

a. Timbang

pasien pada

interval yang

tepat.

b. Berikan

informasi

kepada pasien

untuk

memenuhi

kebutuhan

nutrisi

c. Buat

perencanaan

makan dengan

pasien yang

masuk dalam

jadwal

makan,

lingkungan

makan,

kesukaan dan

ketidaksukaan

pasien.

d. Ciptakan

lingkungan

yang

menyenangka

Page 23: Askep tumor otak yani 44444 AKPER PEMDA MUN

n untuk

makan.

e. Berikan

pasien

minuman dan

kudapan

bergizi, tinggi

protein, tinggi

kalori yang

siap

dikonsumsi.

Ketidakefektifa

n termoregulasi

berhubungan

dengan

peningkatan

suhu tubuh.

a. Obyektif :

1) Fluktuasi

suhu tubuh

diatas atau

dibawah

rentang normal

2) Kulit terapa

hangat

3) Menggigil

4) Kulit merah

Pasien akan

menunjukkan

termoregulasi

yang dibuktikan

dengan :

a. Suhu tubuh

normal

b. Tidak ada

dehidrasi

Terapi

demam

a. Pantau

dehidrasi

b. Pantau

warna kulit

dan suhu

c. Gunakan

waslap dingin

untuk

mengompres

d. Anjurkan

asupan cairan

oral

sedikitnya 2

liter/hari

e. Berikan obat

antipiretik

Page 24: Askep tumor otak yani 44444 AKPER PEMDA MUN

Risiko cedera

berhubungan

dengan

disfungsi otot

kejang,

disorientasi,

gangguan

penglihatan,

pendengara

n

Risiko cedera

akan menurun

dibuktikan

dengan :

a. Keamanan

personal

b. Pengendalian

risiko

Manajemen

lingkungan

(keamanan)

a. Identifikasi

factor yang

mempengaruh

i kebutuhan

keamanan.

b. Identifikasi

factor

lingkungan

yang

memungkinka

n risiko

terjatuh

c. Berikan

edukasi yang

berhubungan

dengan

strategi dan

tindakan

untuk

mencegah

cedera

d. Bantu

ambulasi

pasien

e.

Orientasikan

kembali

Page 25: Askep tumor otak yani 44444 AKPER PEMDA MUN

pasien

terhadap

realitas dan

lingkungan

saat ini bila

dibutuhkan.

Gangguan

persepsi sensori

penglihatan

berhubungan

dengan

perubahan

resepsi

a. Subyektif :

Distorsi sensori

b. Obyektif :

1) Perubahan

pola perilaku

2) Gelisah

3) Perubahan

ketajaman

sensori

4) Disorientasi

5) Hambatan

komunikasi

Pasien

menunjukkan

status neurologis

: fungsi

motorik/sensorik

yang dibuktikan

oleh tidak ada

gangguan

penglihatan

Peningkata

n

komunikasi

a. Pantau dan

dokumentasik

an perubahan

status

neurologis

pasien

b. Kaji

lingkungan

terhadap

kemungkinan

bahaya

terhadap

keamanan.

c. Tingkatkan

penglihatan

pasien yang

masih tersisa

d. Jangan

memindahkan

barang-barang

pasien di

Page 26: Askep tumor otak yani 44444 AKPER PEMDA MUN

dalam kamar

pasien tanpa

memberitahu

pasien.

e. Pastikan

akses

terhadap dan

penggunaan

alat bantu

sensori.

Kelebihan

volume cairan

berhubungan

dengan

gangguan

mekanisme

pengaturan

a. Subyektif :

1) Ansietas

2) Dispnea

3) gelisah

b. Obyektif :

1) Edema

2) Peningkatan

tekanan vena

sentral

3) Perubahan

elektrolit

4) Kenaikan

berat badan

dalam peiode

singkat

Pasien akan

menunjukkan

keseimbangan

cairan tidak

terganggu

dibuktikan

dengan indicator

a. Keseimbangan

asupan dan

haluaran dalam

24 jam

b. Berat badan

stabil

c. Berat jenis

urin dalam batas

normal

Manajemen

cairan

a. Timbang

berat badan

setiap hari

dan pantau

kecenderunga

n

b.

Pertahankan

asupan asupan

dan haluaran

akurat

c. Ajarkan

pasien tentang

penyebab dan

cara

mengatasi

edema

Page 27: Askep tumor otak yani 44444 AKPER PEMDA MUN

d. Tinggikan

ekstremitas

untuk

meningkatkan

aliran darah

balik

e. Berikan

diuretic jika

perlu

(Judith M. Wilkinson dan Nancy R. Ahern : 2012)

Page 28: Askep tumor otak yani 44444 AKPER PEMDA MUN

BAB IV

PENUTUP

A. Simpulan

Tumor otak adalah neoplasma pada bagian intracranial SSP. Tumor otak

primer berasal dari otak, sedangkan tumor otak sekunder merupakan pindahan dari

tempat asal lain. Penyebab tumor otak belum diketahui. Namun ada bukti kuat

yang menunjukan bahwa beberapa agent bertanggung jawab untuk beberapa tipe

tumor-tumor tertentu. Agent tersebut meliputi faktor herediter, kongenital, virus,

toksin, dan defisiensi immunologi.

Tumor otak menyebabkan gangguan neurologis progresif yang disebabkan

oleh dua faktor yaitu gangguan fokal oleh tumor dan kenaikan tekanan intrakranial

(TIK). Gejala klinis pada tumor otak secara umum dikenal dengan istilah trias

klosis tumor otak, yaitu: Nyeri kepala, Mual dan muntah, Papil edema.

Untuk penanganan tumor otak dapat di lakukan pembedahan, radiotherapi,

kemotherapi atau dapat pula dengan cara manipulasi hormonal, biasanya dengan

obat golongan tamoxifen untuk tumor yang sudah bermetastase.

B. Saran

1. Perawat hendaknya mampu memberikan asuhan keperawatan pada klien dengan

tumor otak secara holistik didasari dengan pengetahuan yang mendalam mengenai

penyakit tersebut.

2. Klien dan keluarganya hendaknya ikut berpartisipasi dalam penatalaksaan serta

meningkatkan pengetahuan tentang tumor otak yang dideritanya.

DAFTAR PUSTAKA

Azri, Bram Al. 2013. “Askep Tumor Otak”, (Online),

(http://nersbramalazri. blogspot.com/2013/01/askep-tumor-otak.html, diakses

pada 10 Mei 2013)

Batticaca, Fransisca B. 2008. Asuhan Keperawatan Pada Klien

Dengan System Persyarafan. Jakarta : Salemba Medika.

Page 29: Askep tumor otak yani 44444 AKPER PEMDA MUN

Febri.2012.”Asuahan Keperawatan Tumor Otak”, (Online), (http://nersfebri.

wordpress.com/2012/04/01/asuhan-keperawatan-askep-tumor-otak.html, diakses pada 10

Mei 2013)

Judha, Mohamad. 2011. Sistem Persyarafan dalam Asuhan

Keperawatan. Yogyakarta : Gosyen Publising.

Nn.2012.”Asuhan Keperawatan Klien dengan Tumor

Otak”,(Online),

(http://samoke2012.wordpress.com/2012/11/12/asuhan-

keperawatan-klien-dengan-tumor-otak/, diakses pada 10 Mei

2013)

Nn.2012.”Makanan Sehat Babtu Pengobatan Tumor Otak”,

(Online), (http://embundaunhijau.blogspot.com/2012/07/makan-sehat-bantu-

pengobatan-tumor-otak.html , diakses pada 10 Mei 2013)

Nn.2013.”Klasifikasi Tumor Otak”, (Online), (http://alisarjunipadang.

blogspot.com/2013/03/klasifikasi-tumor-otak.html, diakses pada 10 Mei 2013)

Pearce, Evelyn C. 2009. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis.

Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.

Sylvia A. Price.1995.Patofisiologi, konsep klinik proses- proses penyakit ed. 4. Jakarta

: EGC

Tucker, Susan Marti dkk. 2007. Standart Keperawatan Pasien

Perencanaan Kolaborasi & Intervensi Keperawatan. Jakarta :

EGC.

Wilkinson, Judith M. 2012. Buku Saku Diagnosis Keperawatan :

diagnosis NANDA, intervensi NIC, criteria hasil NOC. Jakarta

Page 30: Askep tumor otak yani 44444 AKPER PEMDA MUN

: EGC.

Baca Juga

Askep tumor otak


Top Related