Transcript

APLIKASI PENDAPATAN

NASIONAL DALAM BISNIS

Wahono Diphayana

Pengertian

Pendapatan Nasional

Pendapatan nasional biasanya

didefinisikan sebagai nilai

seluruh barang jadi dan jasa

yang dihasilkan oleh suatu

negara selama waktu tertentu.

Pendapatan nasional

digambarkan oleh perkiraan

besarnya GNP (gross national

product) atau GDP (gross

domestic product)

GNP (Gross National

Product = Produk Nasional

Bruto = PNB)

GNP adalah nilai dari seluruh

barang dan jasa (output) yang

diproduksi seluruh penduduk

suatu negara, baik yang ada di

dalam negeri maupun di luar

negeri, dalam perekonomian

pada suatu jangka waktu tertentu.

Disebut bruto (gross) karena

memasukkan penyusutan dalam

perhitungannya.

GDP (Gross Domestic Product = ProdukDomestik Bruto = PDB)

GDP adalah nilai dari seluruh barang dan jasa (output) yang dihasilkan di dalam negeri, baik oleh penduduknegeri itu maupun warga negara asing yang ada dinegara tersebut

Contoh : Output dari Citibank (milik AS) di Indonesia masuk dalam GNP AS dan tidak masuk GNP Indonesia tetapi merupakan GDP Indonesia.

GNP/GDP

Nominal & Riil

GNP/GDP nominal

mengukur nilai output

pada harga yang

berlaku pada masa

output diproduksi.

GNP/GDP riil

mengukur nilai output

pada periode kapan

saja pada tingkat

harga suatu tahun

dasar (base year)

• Contoh : misalkan suatu negara hanya menghasilkan dua jenis output, teh dan kopi.

• GDP nominal tahun 2000 :

Teh : 100 ton @ $1/kg = $100.000

Kopi : 50 ton @ $2/kg = $100.000

Total = $200.000

• GDP nominal tahun 2006 :

Teh : 120 ton @ $1,5/kg = $180.000

Kopi : 100 ton @ $2,5/kg = $250.000

Total = $430.000

• GDP rill tahun 2006 (tahun dasar tahun 2000)

Teh : 120 ton @ $1/kg = $120.000

Kopi : 100 ton @ $2/kg = $200.000

Total = $320.000

GNP/GDP Potensial & Aktual

(Sebenarnya)

GNP/GDP potensial (pendapatan

nasional) potensial adalah nilai

output atau pendapatan nasional

yang seharusnya dapat dihasilkan

jika semua sumberdaya

dimanfaatkan pada tingkat normal.

GNP/GDP aktual (pendapatan

nasional sebenarnya) adalah nilai

output atau pendapatan nasional

yang pada kenyataannya

dihasilkan.

GNP/GDP Gap

(Senjang Keluaran,

Senjang GNP/GDP)

GNP/GDP gap mengukur

perbedaan antara apa

yang seharusnya dapat

dihasilkan jika pendapatan

potensial tercapai dengan

apa yang secara aktual

(sebenarnya) dihasilkan,

diukur dengan GNP/GDP

saat ini.

Business Cycle (Siklus Bisnis = Konjungtur)

Business cycle adalah pasang surutnya aktivitas bisnis

yang terjadi pada kecenderungan jangka panjang. Siklus

bisnis merupakan cerminan fluktuasi tahunan pada laju

pertumbuhan GNP/GDP riil

GNP/

GDP

Riil

0

Puncak

Puncak

Lembah

Slump Boom

Waktu

GNP/GDP

Potensial

Resesi

Pemulihan

Lembah (trough)

- Tingginya pengangguran

- Rendahnya tingkat permintaan

- Rendahnya kapasitas produksi

- Terdapat sejumlah kapasitas produksi yang

tidak digunakan

- Keuntungan bisnis rendah

- Banyak perusahaan yang enggan untuk

berinvestasi

Pemulihan (Recovery = Expansion)

- Meningkatnya kesempatan kerja, pendapatan, dan belanja konsumsi

- Adanya penggantian mesin-mesin tua

- Meningkatnya produksi, penjualan dan laba

- Meningkatnya investasi

Puncak (Peak)

- Kapasitas produksi terpasang mengalami utilisasi (penggunaan) yang tinggi

- Mulai terasa kekurangan tenaga kerja dan bahan baku

- Biaya & tingkat harga naik akan tetapi bisnis masih menguntungkan

Resesi (recession = contraction)

- Terjadinya penurunan aktivitas ekonomi

- Permintaan, produksi dan kesempatan kerja

menurun

- Laba perusahaan turun

- Pendapatan rumah tangga menurun

- Investasi menjadi tidak menguntungkan

Perhitungan PendapatanNasional

Terdapat tiga cara perhitunganpendapatan nasional (GNP/GDP) suatu negara, yaitu :

a. Perhitungan dari sisi output (output approach = metodeproduksi)

b. Perhitungan dari sisipengeluaran (expenditureapproach)

c. Perhitungan dari sisipendapatan (income approach)

a. Perhitungan Pendapatan Nasional Dari SisiOutput (Output Approach = MetodeProduksi)

- Dengan metode ini pendapatan nasional dihitungdengan cara menjumlahkan produksi (output) barang-barang dan jasa-jasa selama satu periode tertentu.

- Di Indonesia, pendapatan nasional dihitung daripenjumlahan output yang dihasilkan sektor-sektor dalamperekonomian, seperti sektor pertambangan, pertanian, kehutanan, pariwisata, perdagangan dll.

- Dalam perhitungannya digunakan perhitungan nilaitambah (added value)

Perhitungan Nilai Tambah (Added Value)

- Dalam perhitungan ini nilai output harus dikurangi nilaiinput yang merupakan output dan dibeli dari perusahaanlain. Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinyaperhitungan dua kali (double counting) nilai output.

- Contoh :

Nilai produksi bruto minyak goreng sawit tahun 2006 = $1.400 juta

Bahan baku (kelapa sawit) dan bahan baku penolonglain = $ 800 juta

Nilai tambah bruto minyak goreng sawit = $1.400 juta - $ 800 juta = $ 600 juta

b. Perhitungan Pendapatan

Nasional Dari Sisi Pengeluaran

(Expenditure Approach)

Pendapatan nasional dihitung dari sisi

pengeluaran dengan menjumlahkan

berbagai pengeluaran yang diperlukan

untuk membeli output akhir. Ini

merupakan jumlah dari empat kategori

pengeluaran, yaitu : konsumsi

(consumption), investasi (investment),

pemerintah (government expenditure),

dan ekspor neto (nett export = selisih

ekspor dengan impor).

(1) Pengeluaran Konsumsi(Consumption = C)

Ini merupakan pengeluaran padasemua barang dan jasa yang dihasilkandan dijual kepada pembeli akhir. Dalamperhitungan ini dikecualikan rumahtinggal yang dihitung sebagai investasi.

(2) Pengeluaran Investasi (Investment = I)

Ini merupakan pengeluaran padabarang-barang investasi, yaitu barang-barang yang tidak digunakan untukkonsumsi sekarang, termasukpersediaan (inventory), barang modal (seperti pabrik, mesin dan gudang) danrumah tinggal.

(3) Belanja Barang dan Jasa Oleh

Pemerintah (Government

Expenditure = G)

Yang dimasukkan sebagai bagian

GNP/GDP hanyalah pengeluaran

pemerintah dalam menghasilkan barang

dan jasa yang sekarang saja. Sedangkan

pembayaran transfer (transfer payment),

seperti pembayaran jaminan sosial,

asuransi, pensiun dan kesejahteraan

tidak dimasukkan.

(4) Ekspor Neto (Nett Export = X-M)

Ekspor neto adalah total ekspor dikurangi

total impor suatu negara

Secara matematis, pendapatan nasional dari sisi

pengeluaran digambarkan sbb. :

Y = C + I + G + NX atau

Y = C + I + G + X – M

c. Perhitungan Pendapatan Nasional Dari SisiPendapatan

Dari sisi pendapatan dihitung penjumlahanfaktor pendapatan yang terdiri dari upah (gaji), sewa, bunga, laba, pajak usaha tidaklangsung, dan subsidi pemerintah.

(1) Upah atau gaji, yaitu pembayaran atas jasatenaga kerja. Termasuk di sini upah bersih(take home pay), pajak penghasilan, jaminan sosial, iuran dana pensiun danimbalan lainnya.

(2) Sewa, yaitu pembayaran atas faktor yang disewa.

(3) Bunga, yaitu termasuk bunga yang dihasilkan

dari deposito di bank, bunga pinjaman kepada

perusahaan dan bermacam-macam

pendapatan investasi lainnya.

(4) Laba, yaitu baik laba yang dibagikan (dividen)

dan laba yang ditahan dimasukkan dalam

perhitungan pendapatan nasional.

(5) Pajak usaha tidak langsung, yaitu pajak atas

produksi dan penjualan barang dan jasa.

(6) Subsidi pemerintah pada barang dan jasa

dikurangkan dari perhitungan pendapatan

nasional.

Sepanjang 2013, PDB Indonesia tercatat

sebesar Rp 9.084 triliun Atas Dasar Harga

Berlaku (ADHB). Sedangkan PDB Atas Dasar

Harga Konstan (tahun 2000) adalah Rp 2.770,3

triliun. Untuk kuartal-IV 2013 sendiri PDB

ADHB sebesar Rp 2.367,9 triliun, dan ADHK

sebesar Rp 699,9 triliun. Angka ini naik

dibanding kuartal-IV 2012, di mana PDB ADHB

sebesar Rp 2.092,4 triliun dan ADHK sebesar

Rp 662,1 triliun.

Sumber :

http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2014/02/05/1334087/Pen

dapatan.Per.Kapita.Indonesia.2013.

Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi

adalah kenaikan di dalam

pendapatan nasional

suatu negara (kenaikan

GDP).

Sedangkan tingkat

pertumbuhan ekonomi

adalah persentase

kenaikan di dalam

pendapatan nasional.

Komite Ekonomi Nasional (KEN) menyatakan,

prospek pertumbuhan ekonpmi nasional pada

tahun 2014 masih bagus meski tahun ini tengah

menghadapi tekanan krisis global. Tahun 2014,

KEN memperkirakan pertumbuhan ekonomi

Indonesia berada di level 5,7 persen atau lebih

rendah dari proyeksi sebelumnya 6 persen.

Sumber :

http://thejakartaglobe.beritasatu.com/business

Pendapatan Per kapita

Pendapatan per kapita adalah

pendapatan rata-rata penduduk

suatu negara, yang diperoleh

dengan membagi pendapatan

nasional (GDP) dengan jumlah

penduduk.

Pendapatan per kapita sering

digunakan sebagai tolok ukur

kemakmuran dan tingkat

pembangunan sebuah negara;

semakin besar pendapatan per

kapitanya, semakin makmur negara

tersebut.

Sepanjang 2013, PDB per kapita orang

Indonesia sebesar 3.499,9 dollar AS.

Sedangkan pada 2012 mencapai 3.583,2 dollar

AS, dan pada 2011 sebesar 3.525,2 dollar AS.

Sumber :

http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2014/02/05/1334087/Pend

apatan.Per.Kapita.Indonesia.2013.

20 Negara Dengan PDB Per Kapita Tertinggi di Dunia 2010

Norway 85,380

Luxembourg 79,510

Switzerland 70,350

Denmark 58,980

Sweden 49,930

Netherlands 49,720

Finland 47,170

United States 47,140

Austria 46,710

Belgium 45,420

Germany 43,330

France 42,390

Japan 42,150

Ireland 40,990

Singapore 40,920

United Kingdom 38,540

Italy 35,090

Iceland 33,870

Hong Kong SAR, China 32,900

Spain 31,650

Sumber : http://gusschool.wordpress.com/2010/12/23

Aplikasi Pendapatan Nasional Dalam Bisnis

1. Data pendapatan nasional (GDP) dan

pendapatan per kapita suatu negara sangat

penting bagi perusahaan yang beroperasi di

negara tersebut. Besarnya pendapatan

nasional menunjukan besarnya kegiatan

produksi barang dan jasa dan besarnya

pendapatan per kapita berhubungan dengan

daya beli penduduk di negara tersebut.

Aplikasi Pendapatan Nasional Dalam Bisnis

(2)

2. Besarnya GDP per sektor ekonomi menunjukkan

besarnya kegiatan di sektor tersebut. Sehingga

pebisnis dapat mengetahui di sektor mana kegiatan

ekonomi yang paling berkembang, dan data ini dapat

digunakan perusahaan untuk memulai atau

mengembangkan usahanya.

3. Besarnya tingkat pertumbuhan ekonomi menunjukan

besarnya kenaikan produksi barang dan jasa di

negara tersebut. Makin besar tingkat pertumbuhan

ekonomi menunjukan prospek bisnis yang makin

besar.

Aplikasi Pendapatan Nasional Dalam Bisnis

(3)

4. Pengusaha harus menyadari bahwa kegiatan bisnis

di suatu negara selalu mengalami fluktuasi, dimana

hal tersebut sangat dipengaruhi oleh siklus bisnis

yang dihadapi negara tersebut.


Top Related