Download - ALK WEEK 11

Transcript

Analisis Laporan Keuangan

PT Hero Supermarket Tbk dan PT Matahari Putra Prima Tbk

LEONA AMI / 3123005IMEGA WINATA / 3123261RIAN WILLIAM PHONDA / 3123313KP : A

FAKULTAS BISNIS DAN EKONOMIKATAHUN AJARAN 2014/2015UNIVERSITAS SURABAYA

BAB IGAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

1.1 Matahari Putra PrimaDidirikan pada tanggal 11 Maret 1986, PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) telah mengoperasikan secara sukses sejumlah entitas anak di bidang ritel, investasi, perdagangan umum, restoran dan usaha jasa lain-lain. Bisnis ritel yang modern difokuskan pada Fast Moving Consumer Goods (FMCG) melalui Hypermart, Foodmart dan Boston Health & Beauty. Sejak penawaran saham perdana di pasar modal pada tahun 1992, sampai kini MPPA tetap menjadi peritel modern yang unggul di Indonesia, yang memiliki catatan keuangan positif yang mencakup beberapa tindakan korporat yang dianggap sukses, ditambah dengan ekspansi gerai secara agresif, pertumbuhan penjualan, perbaikan manajemen dan peningkatan kemampuan karyawan serta penciptaan nilai bagi para pemegang saham. Entitas induk langsung perusahaan adalah PT Multipolar Tbkn dan Entitas Induk Akhir Perusahaan adalah Lanius Limited.Pada tahun 2012, MPPA telah mengambil tindakan korporat yang penting, sebagaimana yang dianjurkan oleh Merrill Lynch dalam rangka memfokuskan diri pada bisnis intinya, yaitu FMCG, dimana divestasi aset/ bisnis non-inti telah dilaksanakan dengan sukses. Hal ini menghasilkan tingkat pengembalian yang solid bagi para pemegang saham, struktur neraca yang kuat dan sumber daya Perseroan dapat sepenuhnya difokuskan pada pengembangan bisnis inti.Pada tahun 2013, Perseroan berhasil membuka sejumlah 39 gerai, meningkatkan jumlah pelanggan dan kepuasan, dan membuka peluang bagi pertumbuhan di masa depan. Minat pada saham Perseroan membantu mendorong kenaikan harga saham dari Rp1.150 per saham pada penutupan akhir tahun 2012 menjadi Rp1.940 per saham pada akhir tahun 2013, mencerminkan kapitalisasi pasar sebesar Rp10,4 triliun, menjadi salah satu ritel yang terbesar di Bursa Efek Indonesia. Selain itu, untuk pertama kalinya MPPA tercatat sebagai global small cap outperformer oleh Morgan Stanley Capital International.

1.2 Hero SupermarketHero Supermarket telah menjadi bagian dari masyarakat Indonesia sejak 5 Oktober 1971, mengenali perkembangan kebutuhan ritel modern dan kemudian menciptakan tren baru. Sama seperti tantangan yang ada pada saat terdahulu, tantangan saat ini adalah untuk memberikan pengalaman berbelanja yang lebih menyenangkan bagi masyarakat Indonesia dimanapun, di lebih banyak kota dan tersebar di lebih banyak pulau. HERO bergerak dibidang usaha supermarket, hypermarket, minimarket dan bentuk usaha retail lainnya seperti specialt store serta menjalankan usaha dalam bidang perdagangan dan lain lain. Induk perusahaan langsung HERO adalah Mulgrave Corporation dan induk perusahaan utama HERO adalah Jardine Matheson Holdings Limited.

BAB IIANALISIS

2.1. Analisis Laporan Keuangan Hero Supermarket a. Analisis Horizontal Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian (Balance Sheet)Saldo akhir Laporan Posisi Keuangan PT Hero Supermarket Tbk (seterusnya disingkat Hero) pada tahun 2013 mengalami peningkatan sebesar 47% dari thn 2012. Nilai ini cukup signifikan mengingat bahwa tingkat inflasi selama tahun 2013 hanyalah sebesar 4,57% - 8,67%. Aset Lancar Kas dan Setara KasNilai kas dan setara kas pada akhir 2013 mengalami kenaikan sebesar Rp 1,079,314 Juta (435%) dibandingkan tahun 2012, karena ada kenaikan nilai saldo Citibank N.A., Standard Chartered Bank, PT Bank CIMB Niaga Tbk, dan The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited secara signifikan. Sebab lain adalah meningkatnya seluruh deposito berjangka di Citibank,N.A., The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited dan Sumitomo Trust and Banking Co. Ltd dengan suku bunga per tahun deposito berjangka Rupiah untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2013 berkisar sekitar 3,25% - 9,35% (31 Desember 2012: 2,47% - 4,10%). (CALK no 4) Aset Lancar Piutang Usaha Pihak KetigaSecara horizontal, akun ini mengalami perubahan sebesar 74% dari tahun 2012. Piutang usaha pihak ketiga terdiri dari piutang dari kegiatan promosi dan penjualan yang dibayar dengan kartu kredit. (CALK no 5) Aset Lancar PersediaanPersediaan meningkat sebesar 18% (Rp 279,418 juta) dari tahun 2012 ke 2013. Hal ini disebabkan karena diturunkannya provisi atas persediaan yang merupakan realisasi atas penjualan dari persediaan. (CALK no 7) Aset Lancar Uang MukaUang muka meningkat sebesar 149% dari tahun 2012 ke 2013. Kenaikkan persentase uang muka ini karena adanya pengadaan aset tetap oleh perusahaan serta digunakan untuk uang muka pemasok (CALK no 7b).

Aset Tidak Lancar Aset TetapAkun ini meningkat Rp 1.494 Miliar (43,46%). Kenaikan terjadi karena perusahaan mempunyai 20 lokasi tanah yang terdiri dari beberapa sertifikat hak guna bangungan dengan masa hak 1-39 tahun. (CALK 8) Liabilitas Jangka Pendek Utang Bank Jangka PendekNilai utang bank menurun 100% dari tahun 2012 karena pada tahun 2013 perusahaan melunaskan seluruh utang usaha - jangka pendeknya kepada beberapa bank. EkuitasSecara umum, nilai perubahan ekuitas yang berubah sebesar 223% dari tahun 2013 disebabkan oleh beberapa hal yaitu adanya selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali dimana penjual menjual aset aset tertentu kepada entitas entitas anak, kemudian perusahan pun mengalihkan sewa dibayar dimuka atas beberapa lokasi yang dimiliki.b. Analisis Vertical Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian (Balance Sheet)Adanya analisi vertical ini, berguna untuk mengetahui informasi berapa proporsi akun pada keseluruhan laporan posisi keuangan. Dalam analisis ini, dapat dilihat peran dari setiap akun dalam laporan posisi keuangan dan resiko yang melekat dari setiap akun tersebut. Dari hasil analisis kami, akun yang perlu dicermati adalah:1. Aset Aset lancar dan aset tidak lancar Pada tahun 2012 aset lancar dan aset tidak lancar dalam total aset memiliki proporsi 43,16% dan 56,84%. Sedangkan pada tahun 2013 perusahaaan ini mengalami kenaikan proporsi aset lancar yaitu senilai 47,11% sehingga proporsi aset tidak lancar mengalami penurunan menjadi 52,89%. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaaan ini likuiditasnya tinggi. Kenaikan proporsi ini diakibatkan adanya kenaikan proporsi Kas dan Setara Kas . Kas dan Setara KasKas dan setara kas mengalami kenaikan proporsi 12.41% dari tahun 2012. Kas yang dimiliki perusahaan pada tahun 2012 senilai 1.327.191.000.000 (17,1% dari total aset perusahaan). Peninhgkatan kas dan setara kas ini karena sebagian pemasukan diterima dalam bentuk tunai. Sebagaian kas dan setara kas disimpan untuk keperluan likuiditas, sedangkan sebagaian besar dialokasikan untuk ekspansi bisnis.2. Liabilititas dan Ekuitas Liabilitas jangka pendek, liabilitas jangka panjang, dan ekuitasLiabilitas jangka pendek, jangka panjang, dan ekuitas terhadap total liabilitas dan ekuitas mengalami perubahan dari tahun 2012 ke tahun 2013 yaitu sebesar -34,35%; -3,27%; dan 37,61%. Perubahan perubahan ini dikarenakan adanya pelunasan pinjaman baik dari ke bank, cerukan maupun pihak ketiga lainnya. Pinjaman dari Bank dan Cerukan Jangka PendekPinjaman yang dimiliki perusahaan mengalami penurunan 10,04% dari tahun 2012 ke 2013. Dimana pada tahun 2013 perusahaan melunaskan seluruh pinjamannya. Seluruh pinjaman dan cerukan yang diperoleh diperuntukan untuk mendanai modal kerja dan belanja modal Perseroan. Saldo labaProporsi saldo laba baik yang dicadangkan maupun belum dicadangkan terhadap total liabilitas dan ekuitas perusahaan sebesar 0,45% dan 27,37% di tahun 2013. Dimana saldo laba digunakan perusahaan untuk mendanai aktivitas operasi perusahaan. Saldo laba ini diperoleh dari keuntungan perusahaan yang tidak dibagikan sebagai dividen kepada pemegang sahamnya.c. Analisis Horizontal Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian (Income Statement) Pendapatan atau penjualan bersih HERO meningkat sebesar 13,22 % dan MPPA hanya meningkat sebesar 9.61%. Peningkatan beban pokok penjualan MPPA lebih besar daripada peningkatan pendapatannya sehingga terdapat indikasi bahwa MPPA menjual barangnya dibawah harga perolehan barang. Hal ini berpengaruh pada laba bruto , dimana HERO mengalami peningkatan sebesar 16,81% dari tahun 2012 sedangkan MPPA mengalami penurunan laba bruto sebesar 0.46% dari tahun 2012. Laba usaha HERO meningkat sebesar 77,34% sedangkan laba usaha MPPA meningkat sebesar 71,81%. Walaupun beban penjualan dan beban umum dan administrasi HERO meningkat dari tahun 2012 tetapi hal ini ditutupi dengan peningkatan penghasilan lainnya sedangkan MPPA mengalami penurunan beban penjualan dan beban umum dan administrasi tetapi juga diikuti dengan penurunan penghasilan lainnya sehingga laba usahanya tidak jauh berbeda.Secara keselurahan laba tahun berjalan untuk HERO meningkat sebesar 121,7% sedangkan MPPA hanya meningkat sebesar 85,78%. Peningkatan yang tidak signifikan yang dialami oleh MPPA dibandingkan dengan HERO disebabkan oleh besarnya beban pajak dan berkurangnya pengahasilan keuangan yang berbanding terbalik dengan meningkatnya penghasilan keuangan HERO sebesar 2152,2%. Terkait laba per lembar saham, MPPA mengalami peningkatan sebesar 102,44% sedangkan HERO hanya sebesar 97,75%. Hal ini biasanya terkait perbedaan jumlah lembar saham yang beredar.d. Analisis Vertikal Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian (Income Statement)Analisis Vertikal Laporan Laba Rugi Komprehensif membahas hubungan proporsi setiap akun terhadap akun penjualan dan berikut merupakan gambaran beberapa akun yang perlu dianalisis: Beban Pokok Penjualan dan laba kotorPada tahun 2013 beban pokok penjualan adalah sebesar -1229,20% dari nilai penjualan bersih sedangkan pada tahun 2012 adalah sebesar -3427,51% dibandingkan penjualan bersih. Penurunan sebesar 2198,31% ini menunjukkan bahwa perusahaan semakin mengefisienkan biayanya terutama biaya untuk pembelian persediaan. Laba kotor pada tahun 2013 juga mengalami penurunan sebesar 648,17% sesuai dengan proporsi penurunan beban pokok penjualan. Beban PenjualanBeban penjualan di tahun 2012 sebesar -95,70% dari nilai penjualan bersih sedangkan pada tahun 2013 sebesar -41,90% dari penjualan bersih. Beban penjualan terutama merupakan beban sewa dan pemasaran. Penurunan dari beban penjualan ini merupakan dampak dari adanya penurunan penjualan.e. Analisis Vertikal Laporan Perubahan Ekuitas (Stockholders Equity)Perubahan ekuitas yang terjadi pada PT. Hero Supermarket Tbk terjadi karena adanya penurunan modal saham serta pengaruh saldo laba yang merupakan hasil operasi perseroan. Tahun 2013 PT. Hero Supermarket Tbk mengalami penurunan laba dibandingkan dengan periode sebelumnya dan mendapat pengaruh dari pembagian deviden yang dilakukan perseroan.a. b. c. d. e. f. Analisis Horizontal Laporan Perubahan EkuitasModal saham HERO meningkat sebesar 69,05% secara keseluruhan dimana hal ini terkait dengan adanya perubahan ekuitas yang signifikan pada neraca akibat meningknya investasi dari investor.g. Analisis Horizontal Laporan Arus KasBerdasarkan aktivitas operasi dari PT. HERO Supermarket Tbk., arus kas bersih dari aktivitas operasi pada tahun 2013 mengalami penurunan sebesar 82,03 % dibanding tahun 2012.Penurunan tersebut diakibatkan karena kas yang dihasilkan dari operasi mengalami penurunan sebesar 65,57%. Penurunan tersebut dikarenakan:1. Pembayaran kepada pemasok dan karyawan yang mengalami peningkatan yaitu 17,48%. Untuk pembayaran kepada karyawan terkait dengan imbalan kerja karyawan. Imbalan kerja karyawan untu menentukan besarnya jumlah imbalan pensiun yang akan diterima oleh karyawan saat pensiun. 2. Pembayaran kepada karyawan dan lain lain juga mengalami peningkatan sebesar 24,80% karena adanya pesangon pemutusan kontrak kerja terhutang ketika karyawandihentikan kontrak kerjanya sebelum usia pensiun normal. Selain itu terdapat imbalan lain seperti cuti berimbalan dan penghargaan bagi karyawannya.3. Menigkatnya Pembayaran pajak penghasilan. Menigkatnya pembayaran pajak penghasilan sebesar 53,35%, hal itu diakibatkan menigkatnya penghasilan dari tahun 2012 ke tahun 2013.

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Berdasarkan aktivitas investasi dari PT. HERO Supermarket Tbk., arus kas bersih dari aktivitas investasi yang digunakan untuk investasi pada tahun 2013 mengalami penurunan sebesar 26,51 % dibanding tahun 2012.Penurunan tersebut dikarenakan :1. Perolehan aset tetap sebesar 17,25%. Penambahan aset tetap ditujukan antara lain untuk penambahan mesin, peralatan dan bangunan yang belum siap pakai. Kemudian nilai bangunan dan tanah yang dimiliki perusahan meningkatan sebesar Rp 642.112 juta dari tahun sebelumnya.2. Menurunnya perolehan aset tidak berwujud yang dimiliki perusahaan sebesar 94,81% dari tahun 2012. Dimana aset tidak berwujud ini merupakan kapitalisasi biaya piranti lunak, dan jasa konsultasi dan biaya lain yang bisa diatribusikan secara langsung.

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAANArus Kas bersih yang digunakan untuk aktivitas pendanaan mengalami peningkatan sekitar 372,19% pada tahun 2013. Hal terbesar yang mempengaruhi adalah1. Pembayaran pinjaman dari pihak berelasiPeningkatan pinjaman dari pihak berelasi sebesar 100%. Biaya pendanaan tersebut meningkat diakibatkan pinjaman dari DFI Treasury Limited, sehingga perusahaan memiliki kewajiban bunga pinjaman dan pelunasan bertahap yang harus dibayar.2. Penerimaan dari penerbitan sahamPenerimaan dari penerbitan saham mengalami kenaikan 100% dari tahun sebelumnya. Dimana pada tahun 2013 ini perusahaan mengalami peningkatan modal saham menjadi 4.183.634.000 sahamh. Analisis Vertikal Laporan Perubahan Arus KasARUS KAS MASUKArus kas yang diterima oleh PT HERO supermarket didominasi oleh Penerimaan dari penerbitan saham yang dilakukan oleh PT HERO supermarket sebesar 51%. Sedangkan arus kas yang diperoleh dari hasil operasi adalah sebesar 2%, turun sangat pesat jika dibandingkan dengan periode sebelumnya yang sebesar 10%. Penurunan 8%, yaitu dari Rp 560 Milyar menjadi Rp 101 Milyar terutama disebabkan oleh penurunan kas yang dihasilkan dari operasi yaitu Rp 229 Milyar dari Rp 664 Milyar pada periode yang sama, karena meningkatnya pengeluaran untuk pembayaran gaji karyawan dan lain-lain sebesar Rp 434 Milyar. Penerimaan arus kas sebesar 51% dari penerbitan saham yang dilakukan PT HERO SUPERMARKET digunakan sebagian besar untuk membayar pinjaman bank dan pihak berelasi. Penerimaan arus kasi dari aktivitas investasi seluruhnya didapat dari penjualan asset tetap yaitu sebesar 8% dari total arus kas masuk.ARUS KAS KELUARArus Kas Keluar dari perusahaan digunakan sebesar 60% untuk pembayaran pinjaman dari bank dan 28% untuk perolehan asset tetap. Dana untuk membayar pinjaman dari bank didapatkan sebagian besar dari penerbitan saham. Penggunaan arus kas untuk investasi seluruhnya untuk pembelian asset tetap. Perolehan asset tetap sebesar 28% menunjukkan perusahaan sedang melakukan upaya untuk melakukan ekspansi jaringan gerainya.

2.2. Analisis Laporan Keuangan PT Matahari Putra Prima Tbka. Analisis Horizontal Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian (Balance Sheet)Saldo akhir Laporan Posisi Keuangan PT Matahari Putra Prima Tbk pada tahun 2013 mengalami penurunan sebesar 20,01% dari periode sebelumnya. Nilai ini dapat dikatakan sangat signifikan jika dibandingkan PT Hero Supermarket Tbk dengan mempertimbangkan tingkat inflasi selama tahun 2013 sebesar 4,57% - 8,79%. Berikut merupakan beberapa komponen Laporan Posisi Keuangan yang mengalami perubahan material (signifikan) dan perlu untuk dicermati: Aset Lancar Piutang Usaha Pihak KetigaPiutang usaha yang dimiliki PT Matahari Putra Prima Tbk ternyata mengalami penurunan sebesar 21,86%. Piutang pihak ketiga berasal dari penjualan ke pelanggan melalui kartu kredit dan joint promotion. Menurut manajemen piutang dapat ditagih pada triwulan berikutnya, karena itu tidak ada penyisihan penurunan nilai piutang. Dan per tanggal 31 Desember 2013, tidak terdapat piutang yang dijadikan jaminan. (CALK no. 4) Aset Lancar Investasi yang dimiliki hingga Jatuh TempoInvestasi yang dimiliki hingga Jatuh Tempo mengalami penurunan 95,95% pada tahun 2013. Investasi pada dana yang dikelola oleh pihak ketiga ini merupakan kontrak pengelolaan investasi yang akan jatuh tempo pada tanggal 3 September 2014. Pada tanggal 25 Oktober 2013, Perusahaan melakukan pencairan atas dana investasi yang dikelola oleh PT GAP Capital sehingga investasi perusahaan pun berkurang. Pendapatan bunga atas investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo adalah sebesar Rp 20.631 dan Rp 54.098, masing-masing untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012. (CALK no. 5) Aset Lancar PersediaanPersediaan pada dasarnya merupakan akun yang krusial bagi sebuah perusahaan. Dari data per periode yaitu 2013 dan 2012, dapat dilihat proporsi perubahan sebesar 36,09% bila dilihat dari Catatan atas Laporan Keuangan Nomor 8 ternyata perubahan akun persediaan harus dicermati. Nilai persediaan baik barang kebutuhan sehari hari maupun perkakas dan tekstil rata rata mengalami peningkatan sebesar 45%. Aset Tidak Lancar Aset TetapNilai nominal perubahan aset tetap yang sangat material, yaitu sebesar Rp311,632 juta harus menjadi salah satu perhatian utama analisis Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian PT Matahari Putra Prima Tbk. Perubahan ini terjadi karena terdapat penambahan dari aset tetap selama periode 2013. Liabilitas Jangka Pendek Utang UsahaJika dibandingkan tahun 2012 dengan tahun 2013, ada kenaikan yang cukup material untuk akun utang usaha. Bila dilihat dari Catatan atas Laporan Keuangan Nomor 20 ternyata perubahan akun ini disebabkan karena perusahaan memiliki tanggungan yang mencakup antara lain kewajiban kepada kontraktor untuk pekerjaan renovasi bangunan, termasuk dekorasi toko, dan kepada pihak ketiga atas beban pemasaran dan sewa. Liabilitas Jangka Panjang Utang ObligasiPada bagian Diskusi dan Analisa Manajemen PT Matahari Putra Prima Tbk dijelaskan bahwa nilai liabilitas jangka panjang berubah, karena adanya masa dimana utang obligasi telah jatuh tempo. Dimana hasil obligasi digunakan untuk pembiayaan obligasi lainnya da nada yang digunakan untuk menyewa ruang usaha. EkuitasSecara umum, nilai perubahan ekuitas yang berubah dari Rp 3,845,754 juta(2012) menjadi Rp 3,294,970 (2013). Hal ini disebabkan karena adanya penurunan saldo laba yang diperoleh perusahaan sepanjang tahun 2013.

b. Analisis Vertical Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian (Balance Sheet)Adanya analisis ini untuk mengetahui informasi berapa besar proporsi akun pada keseluruhan dalam neraca. Dalam analisis ini, dapat dilihat peran dari setiap akun dalam neraca dan resiko yang ada pada setiap akun tersebut. Dari hasil analisa kami, akun yang perlu dicermati adalah:1. AsetAset lancar dan aset tidak lancar Proporsi dari aset lancar dan aset tidak lancar terhadap total aset sebesar 63,35% dan 36,65 pada tahun 2013. Proporsi aset lancar mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya (2012) sehingga proporsi aset tidak lancar mengalami penurunan. Hal ini disebabkan karena meningkatnya nilai kas dan setara kas serta nilai persediaan. Dan penurunan aset tidak lancar dari tahun 2012 ke tahun 2013 dikarenakan adanya penurunan uang muka dan jaminan sewa .Kas dan Setara KasProporsi kas dan setara kas dengan total aset periode 2012 sebesar 19,80% meningkat sebesar 3,24% dari tahun sebelumnya. Perubahan ini terjadi sebagai akibat dari naiknya nilai kas yang ada pada perseroan baik kas ditangan maupun kas di bank. Perubahan yang signifikan terjadi pada kas di bank dimana kas di bank ditambah dengan bunga dari deposito berjangka sebesar 5,5% - 8,25%PersediaanProporsi persediaan perseroan pada tahun 2012 sebesar 19,29% dan tahun 2013 sebesar 34,55%. Proporsi ini meningkat sebesar 14,24% hal ini dianggap cukup wajar karena perusahaan bergerak dibidang ritel modern.2. Liabilitas dan EkuitasLiabilitas jangka pendek, liabilitas jangka panjang, dan ekuitasPada perseroan tahun 2013, liabilitas jangka pendek, liabilitas jangka panjang, dan ekuitas terhadap total liabilitas dan ekuitas adalah sebesar 46,16%; 3,76%; dan 50,08%. Total liabilitas mengalami penurunan 3,32% dari tahun 2012. Hal ini dikarenakan adanya penurunan utang bank jangka panjang. Utang Jangka Pendek Utang UsahaProporsi utang usaha pada total liabilitas dan ekuitas dari tahun 2012 ke tahun 2013 mengalami peningkatan sebesar 12,94%. Dilihat dari proporsi aset lancar terhadap proporsi utang bank jangka pendek, dapat disimpulkan bahwa posisi perusahaan masih dalam kondisi aman dimana perseroan dapat melunasi utang dengan menggunakan aset lancarnya.

c. Analisis Horizontal Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian (Income Statement) Pendapatan atau penjualan bersih HERO meningkat sebesar 13,22 % dan MPPA hanya meningkat sebesar 9.61%. Peningkatan beban pokok penjualan MPPA lebih besar daripada peningkatan pendapatannya sehingga terdapat indikasi bahwa MPPA menjual barangnya dibawah harga perolehan barang. Hal ini berpengaruh pada laba bruto , dimana HERO mengalami peningkatan sebesar 16,81% dari tahun 2012 sedangkan MPPA mengalami penurunan laba bruto sebesar 0.46% dari tahun 2012. Laba usaha HERO meningkat sebesar 77,34% sedangkan laba usaha MPPA meningkat sebesar 71,81%. Walaupun beban penjualan dan beban umum dan administrasi HERO meningkat dari tahun 2012 tetapi hal ini ditutupi dengan peningkatan penghasilan lainnya sedangkan MPPA mengalami penurunan beban penjualan dan beban umum dan administrasi tetapi juga diikuti dengan penurunan penghasilan lainnya sehingga laba usahanya tidak jauh berbeda.Secara keselurahan laba tahun berjalan untuk HERO meningkat sebesar 121,7% sedangkan MPPA hanya meningkat sebesar 85,78%. Peningkatan yang tidak signifikan yang dialami oleh MPPA dibandingkan dengan HERO disebabkan oleh besarnya beban pajak dan berkurangnya pengahasilan keuangan yang berbanding terbalik dengan meningkatnya penghasilan keuangan HERO sebesar 2152,2%. Terkait laba per lembar saham, MPPA mengalami peningkatan sebesar 102,44% sedangkan HERO hanya sebesar 97,75%. Hal ini biasanya terkait perbedaan jumlah lembar saham yang beredar.

d. Analisis Vertikal Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian (Income Statement)Analisis Vertikal Laporan Laba Rugi Komprehensif membahas hubungan proporsi setiap akun terhadap akun penjualan dan berikut merupakan gambaran beberapa akun yang perlu dianalisis: Beban Pokok Penjualan dan Laba KotorBeban pokok penjualan pada tahun 2012 adalah 4557,88sebesar % dari nilai penjualan bersih sedangkan pada tahun 2013 adalah sebesar 2677,6% dari penjualan bersih. Laba kotor mengalami penurunan sebesar 371,26%. Total beban usahaTotal beban usaha (penjualan serta umum dan administrasi) pada tahun 2012 adalah sebesar 745,53% dari nilai penjualan bersih sedangkan pada tahun 2013 adalah sebesar 337,18% dari penjualan bersih. Penurunan ini disebabkan terutama karena penurunan beban umum dan administrasi sebesar 326,46% Laba UsahaLaba usaha pada tahun 2012 sebesar 137,27% dari nilai penjualan bersih sedangkan pada tahun 2013 sebesar 143,64% dari penjualan bersih. Meskipun laba kotor mengalami penurunan sebesar 371,26% tetapi laba usaha mengalami kenaikan sebesar 6,37%. Hal ini dikarenakan total beban usaha mengalami penurunan sebesar 337,18%.

e. Analisis Vertikal Laporan Perubahan Ekuitas (Stockholders Equity)Perubahan ekuitas yang terjadi pada PT. Matahari Putra Prima Tbk terjadi karena pengaruh saldo laba yang merupakan hasil penjualan aset aset serta penambahan modal yang disetor. Selisih nilai retsrukturisasi entitas sepengendali yang menurun menandakan divestasi dari MPPA kepada subsidiary.f. Analisis Horizontal Laporan Perubahan EkuitasPerubahan signifikan dari tahun 2012 ke tahun 2013 terjadi pada tambahan modal disetor serta pembelian kembali saham yang beredar atau saham treasurig. Analisis Horizontal Laporan Perubahan EkuitasARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASIDitinjau dari arus kegiatan operasinya, kas yang dihasilkan mengalami kenaikan yang material yaitu sebesar 178,23%. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor yaitu:1. Penerimaan dari pelanggan mengalami kenaikan sebesar 9,69%. Perusahaan sudah menunjukan kerja yang cukup baik sehingga perolehan labanya pun meningkat dari tahun 2012.2. Penurunan pembayaran untuk beban penjualan sebesar 28,04% dari tahun 2012. Hal ini dimungkinkan karena pada tahun 2013 beban penjualan MPPA menurun sebesar 83,381 juta. 3. Penurunan tagihan pajak badan pada periode berjalan mengalami sebesar 100%. Jumlah demikian dapat dimungkinkan karena adanya rugi fiskal perusahaan dan restitusi pajak.4. Beban lainnya pada tahun 2013 mengalami penurunan sebesar 43,22%. Hal ini karena adanya penurunanpajak, penjualan aset tetap serta akun lain lain.

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI 1. Penjualan aset tetapPenjualan aset tetap menurun sebesar 98,78%. Penjualan aset tetap ditujukan mengalami kerugian karena penjualan aset tetap MPPA lebih kecil dari niai buku 31 Desember 2013, dimana kerugian nya lebih dari 50%.2. Secara keseluruhan kas yang digunakan untuk aktivitas investasi perusahaan tahun 2013 mengalami peningkatan sebesar 41,7% dari tahun 2012. Dimana kenaikannya disebabkan oleh peningkatan aset tak berwujud, pengembalian atas uang muka dan jaminan sewa. Lalu penurunannya disebabkan oleh pembelian property investasi dan penerimaan dividen tunai sari entitas asosiasi.

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAANSecara keseluruhan, kas yang digunakan untuk aktivitas pendanaan mengalami kenaikan namun hanya sebesar 1,14%. Hal ini disebabkan karena pembayaran deviden kepada pemilik entitas induk. Selain itu ada pembayaran penjaman jangka panjang, kemudian ada pelunasan utang pihak berelasi, pembayaran obligasi dan sukuk serta penurunan nilai nominal saham.h. Analisis Vertikal Laporan Perubahan Arus KasARUS KAS MASUKArus kas masuk MPPA didominasi oleh Penjualan investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo sebesar 39.41%. sedangkan arus kas masuk yang didapat dari hasil operasi adalah 29.06%. meskipun arus kas didominasi oleh penjualan investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo, tetapi arus kas dari aktivitas operasi pada tahun 2013 telah mengalami kenaikan yang pesat dari 7.42% pada tahun 2012 menjadi 29.06 pada tahun 2013. Hal tersebut membuktikan bahwa MPPA telah melakukan perbaikan yang cukup baik pada operasionalnya sehingga menghasilkan kas masuk yang cukup besar dibandingkan dengan tahun sebelumnya.ARUS KAS KELUARArus kas keluar perusahaan sebagian besar digunakan untuk pembayaran pinjaman jangka panjang sebesar 55.07%. selain itu juga perusahaan menggunakan arus kas untuk pembayaran dividen kepada pemilik entitas induk sebesar 26.03%. pembayaran dividen tersebut ditentukan dalam rapat umum pemegang saham tahunan tanggal 24 april 2013 dengan pembayaran dividen sebesar Rp 1.000,3 Milyar serta mengalokasikan Rp 2.0 milyar dari saldo laba sebagai cadangan umum.

2.3. Analisis BenchmarkingMPPAHERO

Kelebihan :Kelebihan:

Kapitalisasi pasar MPPA lebih besar dibandingkan HERO pada tahun 2013 dan Ada pinjaman dari pihak berelasi ( bank ) yang tidak memerlukan jaminan sehingga asset asset yang umumnya dijadikan pinjaman dapat di gunakan untuk jaminan terhadap pinjaman lainnya. Dimana hal ini juga membuktikan besarnya kepercayaan pihak eksternal terhadap HERO.

MPPA berencana melakukan ekspansi sehingga melakukan pengembangan SDM berkelanjutan dari 2013 hingga beberapa tahun yang akan datang

HERO membuka lebih banyak 38 gerai baru dibandingkan MAPP pada tahun 2013

Melakukan peningkatan layanan dibidang IT terkait keluhan pelanggan Hero sangat banyak melakukan CSR yang dapat menarik loyalitas konsumen

HERO berhasil melakukan penawaran saham umum terbatas IV yang akhirnya membebaskan dirinya dari utang jangka panjang

HERO melakukan Hero Retail Executive Programme untuk menjaring anggota anggota berkualitas yang dapat mendukung ekspansi HERO kedepannya

Kelamahan :Kelemahan :

MPPA kemungkinan besar mengalami masalah keuangan sehingga harus menjual semua investasi propertinya yang bernilai Rp 92.413.000.000 1. Terdapat piutang tidak tertagih yang terus meningkat dari tahun ke tahun.

MPPA melakukan divestasi pada tahun 2013

Ada adjustment dari pihak auditor sebesar 2M terkait fasilitas promes dari BII

MPPA berencana untuk melakukan ekspansi sehingga melakukan pemberdayaan terus menerus sejak tahun 2012. Hal ini mengindikasikan adanya tujuan yang serius yang diikuti dengan usaha yang giat untuk mencapai tujuan tersebut. Hal ini menunjukkan adanya kemungkinan kas keluar untuk beberapa tahun tetapi akan diikuti dengan kas masuk ketika ekspansi tersebut berhasil dilaksanakan. Kemudian adanya perubahan tekonologi yang dilakukan oleh MPPA sebagai respon terhadap keluhan atau kritik konsumen akan berakibat pada meningkatnya kepuasan konsumen yang akan mempengaruhi pembelian berulang yang mengarah pada meningkatnya arus kas di masa yang akan datang.Pada tahun 2013, MPPA menjual seluruh investasi property yang dimilikinya. MPPA juga melakukan divestasi pada investasi investasi jangka pendeknya. Tidak ada penjelasan khusus terkait hal ini, tetapi hal ini kemungkinan besar terkait kebutuhan dana MPPA untuk melakukan pemberdayaan terkait masalah ekspansi dan perubahan sistem tekonogi yang juga membutuhkan banyak biaya. Proses audit yang dilakukan oleh auditor merujuk pada situasi dimana ada aset yang dinilai perlu untuk di adjustement yaitu terkait fasilitas promes dari BII sebesar 4M yang disesuaikan menjadi 2M.Sedangkan karena kemampuan HERO untuk memenuhi kewajiban jangka panjang maupun jangka pendeknya , maka pihak bank berani memberikan pinjaman kepada HERO tanpa adanya jaminan aset tertentu. Hal ini menjadi butki bahwa lembaga keuangan meyakini kinerja HERO sehingga tidak keraguan untuk menyalurkan dana. HERO lebih dahulu berhasil melakukan kegiatan ekspansi daripada MPPA dimana hal ini dapat terlihat dari banyaknya gerai baru yang dibuka oleh HERO. Hal ini didukung dengan adanya SDM yang berkualitas dari proses rekrutmen HREP serta dana yang diperoleh dari berhasilnya penawaran saham terbatas IV. Hal ini mengarah pada probabilitas arus kas masuk yang kuat di masa yang akan datang.Jika dilihat berdasarkan aset lancarnya, maka HERO meningkat sebesar 61% dari tahun sebelumnya sedangkan MPPA menurun sebesar 18,03%. Peningkatan HERO didukung oleh meningkatnya jumlah kas dan setara kas yang meningkat hingga 435%. Jika dilihat dari perubahan nilai aset tidak lancar, HERO juga masih menang dengan perubahan sebesar 37% dimana MPPA kembali menurun sebesar 23,21%. Secara keseluruhan, aset HERO meningkat sebesar 47% dari tahun 2012 sedangkan MPPA menurun sebesar 20,01% dari tahun 2012. Liablitas jangka pendek HERO menurun sebesar 33% dari tahun 2012 yang menunjukkan bahwa HERO mampu secara financial untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya sedangkan MPPA mengalami peningkatan utang jangka pendek sebesar 11,84% yang menunjukkan bahwa adanya perubahan kewajiban jangka panjang menjadi kewajiban jangka pendek. Terkait liabilitas jangka panjang baik HERO maupun MPPA mengalami penurunan dimana HERO turun sebesar 43% sedangkan MPPA turun sebesar 85,41% dari tahun 2012. Secara keseluruhan, liabilitas HERO menurun sebesar 34% sedangkan MPPA hanya menurun sebesar 25%.Selanjutnya terkait perubahan ekuitas , HERO mengalami peningkatan ekuitas sebesar 223% sedangkan MPPA mengalami penurunan ekuitas sebesar -14,32%. Hal ini mengindikasikan bahwa selama tahun 2013, investor tertarik untuk menanamkan modalnya di HERO dengan membeli saham HERO yang berakibat pada meningkatnya tren harga HERO sedangkan MPPA terindikasi memiliki kinerja yang kurang baik sehingga investor menarik modalnya dari MPPA dan berakibat pada menurunnya harga saham MPPA secara keseluruhan.Pendapatan atau penjualan bersih HERO meningkat sebesar 13,22 % dan MPPA hanya meningkat sebesar 9.61%. Peningkatan beban pokok penjualan MPPA lebih besar daripada peningkatan pendapatannya sehingga terdapat indikasi bahwa MPPA menjual barangnya dibawah harga perolehan barang. Hal ini berpengaruh pada laba bruto , dimana HERO mengalami peningkatan sebesar 16,81% dari tahun 2012 sedangkan MPPA mengalami penurunan laba bruto sebesar 0.46% dari tahun 2012. Laba usaha HERO meningkat sebesar 77,34% sedangkan laba usaha MPPA meningkat sebesar 71,81%. Walaupun beban penjualan dan beban umum dan administrasi HERO meningkat dari tahun 2012 tetapi hal ini ditutupi dengan peningkatan penghasilan lainnya sedangkan MPPA mengalami penurunan beban penjualan dan beban umum dan administrasi tetapi juga diikuti dengan penurunan penghasilan lainnya sehingga laba usahanya tidak jauh berbeda.Secara keselurahan laba tahun berjalan untuk HERO meningkat sebesar 121,7% sedangkan MPPA hanya meningkat sebesar 85,78%. Peningkatan yang tidak signifikan yang dialami oleh MPPA dibandingkan dengan HERO disebabkan oleh besarnya beban pajak dan berkurangnya pengahasilan keuangan yang berbanding terbalik dengan meningkatnya penghasilan keuangan HERO sebesar 2152,2%. Terkait laba per lembar saham, MPPA mengalami peningkatan sebesar 102,44% sedangkan HERO hanya sebesar 97,75%. Hal ini biasanya terkait perbedaan jumlah lembar saham yang beredar.Membandingkan kedua perusahaan dengan dasar laporan arus kas ditujukan untuk melihat bagaimana perusahaan mendapatkan uang kas dari proses usahanya dan bagaimana perusahaan mengelola uang kas yang diperoleh. Beberapa hal yang perludiperhatikan antara lain: Arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi, sumber penerimaan kas perusahaan, pengeluaran kas pada aktivitas investasi dan pendanaan. Arus Kas dari Aktivitas OperasionalJika dilihat dari penerimaan arus kas dari pelanggan, kedua perusahaan mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya, yaitu 2012. Walaupun peningkatan penerimaan HERO lebih besar 3,75% dari peningkatan yang dialami oleh MPPA tetapi jika dilihat secara nominal , nominal MPPA lebih besar 40 miliar dibandingkan HERO. Untuk keseluruhan kas masuk dari kegiatan operasional, MPPA memperoleh arus kas masuk 1,118,750,000,000 lebih banyak dibandingkan HERO. Arus kas MPPA yang begitu besar diperoleh dari pendapatan lainnnya. Sedangkan, untuk arus kas keluar dari kegiatan operasional MPPA memiliki bean lebih banyak 119,736,000,000 dibandingkan HERO. Namun, secara keseluruhan arus kas NETO dari MPPA meningkat sebesar 178,23% sedangkan HERO merosot sebesar 82,03%. Kemerosotan yang dialami oleh HERO disebabkan oleh meningkatnya semua beban beban yang harus dibayarkan dari tahun sebelumnya sedangkan, peningkatan MPPA disebabkan oleh menurunnya pemabyaran untuk beban penjualan, pembayaran beban sewa dan pembayaran lainnya. Arus Kas dari Aktivitas InvestasiArus kas neto dari aktivitas investasi MPPA menurun sebesar 41,17% sedangkan HERO menurun sebesar 26,51%. Penurunan yang dialami oleh MPPA disebabkan oleh pembelian aset tetap, penambahan aset tak berwujud, penambahan aset keuangan lainnya penambahan uang muka dan jaminan, dan pengurangan aset lancar dan tidak lancar lainnya. Sedangkan, penurunan yang dialami oleh HERO disebabkan oleh perolehan aset tetap dan aset tidak berwujudnya. Arus Kas dari Aktivitas PendanaanArus kas dari aktivitas pendaanaan yang dimiliki oleh HERO meningkat sebesar 372,19% sedangkan MPPA menurun sebesar 113,97%. Peningkatan HERO disebabkan oleh penerimaan pinjaman dari bank dan penerbitan saham sedangkan pengeluaran yang dilakukan adalah untuk membayar pinjaman bank, pinjaman pihak berelasi dan biaya penerbitan saham. MPPA memiliki arus penerimaan pendanaan pinjaman jangkan panjang dan penghasilan keuangan sedangkan arus kas pengeluaran pendanaanya adalah untuk membayar dividen, pembayaran pinjama dan biaya keuangan. Dari peningkatan yang dialami HERO terlibat bahwa HERO lebih banyak mendapat pendaanan dibandingkan MPPA.

2.4. Analisis Rasio Laporan Keuangan Hero Supermarket 2.4.1. Liquiditya. Current RatioBerdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa CR dari HERO meningkat dari tahun 2012 ke tahun 2013. Meningkatnya CR di tahun 2013 disebabkan oleh meningkatnya total aset di tahun 2013 dan menurunnya total liabilitas di tahun 2013. Dalam hal ini berarti dalam jangka pendek, perusahaan dapat meng-cover utang jangka pendeknya dan tersisa 63% untuk digunakan dalam kegiatan operasional lainnya. Dalam hal 36% aset lancar perusahaan terdiri dari kas sehingga dapat disimpulkan bahwa sekitar 59% utang lancar dapat langsung di cover dengan dengan aset lancar kas. b. Quick RatioBerdasarkan tabel QR, dapat dilihat bahwa QR HERO meningkat dari tahun 2012 ke tahun 2013. Dalam tes ini analisis QR mengeluarkan nilai persediaan karena dianggap tidak lancar karena tidak dapat langsung dijual . Hal ini membuat QR lebih pasti dibandingkan dari tes CR. Pada tahun 2013 terjadi peningkatan persediaan yang juga diiringi dengan peningkatan kas yang lebih besar dibandingkan dengan perubahan peningkatan persediaan. Berdasarkan tes QR aset lancar yang benar benar dapat langsung digunakan untuk memenuhi utang jangka pendek jika mengelaurkan inventori adalah 81%. Jika mengeluarkan semua beban yang di bayar di muka pada tahun 2013 aset lancar yang dapat digunakan untuk menutupi utang jangka pendek adalah sekitar 44%.c. Cash Flow Liquidity RatioBerdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa CFR meningkat dari tahun 2012 ke tahun 2013. Hal ini dapat disebabkan karena meningkatanya kas dan setaras kas. Akan tetapi, ternyata terjadi penurun arus kas dari kegiatan operasional sekitar 80% drai tahun 2012. Untungnya, penurunan arus kas dari kegiatan operasional tidak sebesar peningkatan nilai kas dan setara kas. Peningkatan kas dan setara kas dipengaruhi oleh meningkatnya jumlah arus kas dari aktivitas pendanaan. Jika dilihat secara umum memang terjadi peninggkatan. Namun, jika ditelaah lebih lanjut, jika terjadi penurunan arus kas dari kegiatan operasional maka going concern perusahaan perlu dipertanyakan karena kemampuannya dalam melakansanakan kegiatan operasionalnya menurun sehingga dimasa mendatang belum tentu mampu menghasilkan kas lagi.d. Cash RatioRasio kas ini mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar utang jangka pendeknya dengan hanya memperhitungkan kas yang ada. Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai rasio kas HERO meningkat dari tahun 2012 ke tahun 2013. Peningkatan kas yang sangat signifikan ternayat diperoleh dari aktivitas pendanaan perusahaan dimana pada tahun tersebut perusahaan berhasil melakukan penawaran saham ke IVdengan nilai yang sangat baik . Hal inilah yang menutupi menurunannya nilai arus kas dari kegiatan operasional. Ada 17% dari total aset perusahaan yang sangat lancar yang langsung dapat digunakan untuk menutupi utang jangka pendek perusahaan.

2.4.2. Leverage2.4.2.1 Amount of Debta) Debt /AssetBerdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa terjadi penurunan debt ratio di bandingkan tahun sebelumnya. Hal ini disebabkan karena menurunnya jumlah kewajiban dimana terjadi peningkatan total aset yang signifikan. Hal ini dapat diartikan bahwa perusahaan memiliki terlalu banyak aset yang menganggur dan tidak digunakan dalam kegiatan investasi . Hal ini dapat meningkatkan beban pajak perusahaan. b) Debt/EquityBerdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa terjadi penurunan rasio DE dari tahun 2012 ke tahun 2013. Hal ini disebabkan karena adanya peningkatan jumlah stockholders equity yang sangat signifikan. Hal ini karena meningkatnya jumlah agio saham yang diperoleh dari penawaran saham perdana ke IV yang dilakukan pada tahun 2013. Apabila perusahaan melakukan pendanaan dari modal sendiri maka hal ini lebih merugikan dimana pajak perusahaan akan tetapi meningkat dibandingkan jika mencari pendanaan dari eksternal sehingga dapat mengurangi beban pajak. Akan tetapi dengan mengurangi jumlah kewajiban maka perusahaan juga telah berhasil dalam meminimalisir resiko tidak mampu bayar yang mungkin terjadi di masa yang akan datang.

2.4.2.2 Coverage of Debta) Times Interest earnedBerdasarkan data di atas maka dapat diketahui bahwa TIE perusahaan mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya. Hal ini disebabkan karena adanya peningkatan laba dari kegiatan operasional serta peningkatan yang tidak signifikan dari beban bunga. Hal ini mengindikasikan bahwa perusahaan mengurangi risiko gagal bayar dengan menggunakan modal yang disetor oleh investor . Namun hal ini dapat berdampak pad meningkatanya beban pajak walaupun peningkatan pembayaran beban bungan menjadi tidak signifikan.

2.4.3. Operating Efficiencya) AR TurnoverBerdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa AR Turnover perusahaan mengalami peningkatan dari tahun 2012 ke tahun 2013. Hal ini juga diikuti dengan peningkatan jumlah penjualan bersih yang dihasilkan pada tahun 2013. Hal ini mengindikasikan bahwa perusahaan melakukan tightening atau mempersingkat waktu pembayaran . Hal ini dapat berdampak pada meningkatnya likuiditas perusahaan serta meningkatnya dana segar yang dapat digunakan oleh perusahaan dalam membayar utang usaha serta melakukan kegiatan lainnya. b) Inventory TurnoverBerdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa perputaran persediaan mengalami penurunan. Hal ini disebabkan karena meningkatnya jumlah cogs yang diikuti dengan meningkatnya jumlah persediaan. Jika perputaran persediaan menurun maka ada indikasi bahwa perusahaan kesulitan dalam mendistribusikan barangnya. Hal ini dapat disebabkan oleh terlambatnya persediaan yang dipasok oleh supplier atau terlambatnya perusahaan dalam menyediakan barang tersebut kepada pelanggan. Hal ini akan berdampak pada menurunnya penjualan serta menurunnya arus kas dari kegiatan operasional perusahaan.c) AP TurnoverBerdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa perputaran pembayaran utang mengalami peningkatan dari tahun 2012 ke tahun 2013. Hal ini disebabkan oleh adanya penurunan jumlah utang yang diikuti dengan meningkatnya jumlah rata rata cogs perhari yang signifikan. Namun, Jika dilihat berdasarkan rasio maka hal ini kurang menguntungkan. Jika perusahaan memilki utang maka sebaiknya di bayar selama mungkin dengan syarat tidak melanggar perjanjian pembayaran utang. Jika perusahaan dapat melakukan penundaan pembayaran utang nya maka dana yang seharusnya digunakan oleh perusahaan dalam membayar utang dapat digunakan dulu untuk kegiatan lainnya yang juga dapat menghasilkan keuntungan bagi perusahaan.d) FA TurnoverBerdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa terjadi peningkatan penjualan yang diiringi dengan peningkatan PPE. Hal ini berarti pada tahun 2013 menambah kegiatan investasinya. Hal ini berarti perusahaan memilki sumber pendanaan yang dapat digunakan untuk mendukung aktivitas investasinya. Aktivitas investasi yang dilakukan terkait dengan dana yang berhasil diperoleh dari kegiatan pendanaan. Dalam hal ini juga berarti bahwa hasil dari kegiatan penjualan tidak sebanding dengan peningkatan pembelian aset tetap dimana penjualan tidak dapat mengcover aktivitas investasi perusahaan.e) TA TurnoverBerdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa TA turnover mengalami penurunan. Hal ini disebabkan oleh penurunan nilai total aset yang lebih besar dibandingkan dengan peningkatan jumlah penjualan bersih. Penurunan TA turnover dapat disebabkan oleh menumpuknya persedian ( perputaran persediaan yang menurun ) dan menurunnya masa penagihan piutang dalam setahun.

2.4.4. Profitability2.4.4.1 Marginsa) Effective Tax RateBerdasarkan tabel dapat dilihat bahwa terjadi penurunan ETR. Hal ini karena terjadinya peningkatan pajak pendapatan serta laba sebelum pajak. Dengan meningkatanya ETR maka analis dapat menyimpulkan bahwa terlah terjadi peningkatan pajak efektif yang harus dibayarkan oleh perusahaan dan akhirnya menunrunkan nilai laba bersih perusahaan.b) Net Profit MarginBerdasarkan tabel di atas diketahui bahwa terjadi peningkatan net profit yang disebabkan oleh meningkatnya net profit sekitar 100% dari tahun sebelumnya. Peningkatan net profit didukung dari peningkatan keuntungan lainnya serta peningkatan jumlah laba komprehensif. Hal ini menujukkan bahwa kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba meningkat di banding tahun sebelumnya bahkan setelah mempertimbangkan semua beban dan pendapatan. c) Cash Flow MarginBerdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai CFM mengalami penurunan dari tahun sebelumnya. Hal ini dapat disebabkan karena adanya penurunan CFO dari tahun 2012 ke tahun 2013 serta peningkatan nilai pembagianya yaitu penjualan bersih. Penurunan rasio menujukkan bahwa kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dari kegiatan penjualan mengalami penurunan. Hal ini juga dapat mengindikasikan bahwa terjadi penurunan efisiensi kegiatan operasional di dalam perusahaan.2.4.4.2 Returna) Return on Total AssetsBeradasarkan tabel dapat dilihat bahwa terjadi peningkatan nilai RTA. Hal ini terjadi karena adanya peningkatan laba bersih yang diriingi dengan peningkatan total aset. Hal ini mengindikasikan bahwa. Jumlah pendapatan yang diperoleh perusahaan dari kegiatan investasi mengalami peningkatan sekitar 3% yang berarti bahwa kegiatan invetasi yang dilakukan menghasilkan dampak yang positif bagi perusahaan.b) Return on EquityDari tabel di atas dilhat bahwa ROE mengalami penurunan sekitar 6% dari tahun sebelumnya. Hal ini terjadi karena peningkatan jumlah saham yang beredar akibat penawaran saham ke IV yang dilakukan perusahaan pada tahun 2013. Dengan bertambahnya jumlah saham yang beredar otomatis membuat jumlah laba yang dibagi semakin mengecil. Hal ini juga mengindikasikan bahwa tingakat pengembalian yang dapat diberikan oleh perusahaan bagi investor mengalami penurunan. c) Cash return on AssetBerdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa CRA mengalami penurunan sekitar 9%. Hal ini disebabkan karena adanya CFO yang menurun hampir 80% serta peningkatan total aset sekitar 25%. Hal ini mengindikasikan bahwa aset yang digunakan oleh perusahaan dalam kegiatan operasional mengalami penurunan kemampuan dalam menghasilkan kas bagi perusahaan.

2.4.5. Market Measuresa) EPSBerdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa terjadi peningkatan pembayaran kepada pemegang saham umum. Hal ini disebabkan karena adanya peningkatan laba bersih yang signifikan yaitu sekitar 100%. Hal ini mengindikasikan bahwa return yang diperoleh oleh investor pada tahun 2013 akan mengalami peningkatan sebesar 2x lipat dari tahun sebelumnya.b) P/EBerdasarkan tabel di atas dapat dilihat terjadi penurunan P/E. Hal ini karena adanya peningkatan EPS dimana nilai denominatornya juga meningkat. Hal ini dapat terjadi karena reaksi investor atau masyarakat selama tahun 2013 kurang baik terhadap perusahaan sehingga menurunkan nilai pasarnya walaupun terjadi peningkatan EPS. c) Dividend PayoutBerdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa terjadi penurunan DP dari tahun 2012 ke tahun 2013. Hal ini disebabkan karena adanya peningkatan EPS dan peningkatan jumlah dividend yang dibagikan oleh perusahaan. Hal ini dapat menjadi signal yang negative kepada masyarakat. Peningkatan EPS yang lebih besar persentasenya dibandingkan DPS membuat nilai DP .menjadi menurun.d) Dividend YieldDari tabel di atas dapat dilihat bahwa persentase DY mengalami peningkatan dari tahun 2012 ke tahun 2013 sekitar 10%. Hal ini di sebabkan karena meningkatnya jumlah DPS yang diiringi dengan penurunan market price. Hal ini membuat investor lebih ingin membuat investasi pada HERO daripada melakukan trading.

2.5. Analisis Rasio Laporan Keuangan Matahari Putra Prima2.5.1. Liquiditya) Current RatioBerdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa CR dari MPPA meningkat dari tahun 2012 ke tahun 2013. Meningkatnya CR di tahun 2013 disebabkan oleh meningkatnya total aset di tahun 2013 dan menurunnya total liabilitas di tahun 2013. Dalam hal ini berarti dalam jangka pendek, perusahaan dapat meng-cover utang jangka pendeknya dan tersisa 87% untuk digunakan dalam kegiatan operasional lainnya. Dalam hal 16% aset lancar perusahaan terdiri dari kas sehingga dapat disimpulkan bahwa sekitar 84% utang lancar dapat langsung di cover dengan dengan aset lancar kas. b) Quick RatioBerdasarkan tabel QR, dapat dilihat bahwa QR MPPA mengalami penurunan dari tahun 2012 ke tahun 2013. Dalam tes ini analisis QR mengeluarkan nilai persediaan karena dianggap tidak lancar karena tidak dapat langsung dijual . Hal ini membuat QR lebih pasti dibandingkan dari tes CR. Pada tahun 2013 terjadi penurunan aset tetap yang juga diiringi dengan penurunan kas yang tidak terlalu signifikan dibandingkan dengan perubahan peningkatan persediaan. Berdasarkan tes QR aset lancar yang benar benar dapat langsung digunakan untuk memenuhi utang jangka pendek jika mengelaurkan inventori adalah 44%. Jika mengeluarkan semua beban yang di bayar di muka pada tahun 2013 aset lancar yang dapat digunakan untuk menutupi utang jangka pendek adalah sekitar 31%.c) Cash Flow Liquidity RatioBerdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa CFR meningkat dari tahun 2012 ke tahun 2013. Hal ini dapat disebabkan karena meningkatanya kas dan setaras kas. Akan Hal ini juga diiringi dengan meningkatnya kewajiban lanacar sekitar 11% dari tahun 2012. Peningkatan kas dan setara kas didukung oleh peningkatan arus kas dari kegiatan operasional yang meningkat sekitar 178% dari tahun 2012.Peningkatan kas dan setara kas dipengaruhi oleh minusnya jumlah arus kas dari aktivitas pendanaan. Jika dilihat secara umum memang terjadi peninggkatan. Namun, jika ditelaah lebih lanjut, terjadinya peningkatan kas MPPA menunjukkan signal yang positif karena berasal dari kegiatan oeprsional perusahaan.d) Cash RatioRasio kas ini mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar utang jangka pendeknya dengan hanya memperhitungkan kas yang ada. Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai rasio kas HERO meningkat dari tahun 2012 ke tahun 2013. Peningkatan kas yang tidak signifikan ternayata diperoleh dari aktivitas operasional perusahaan dimana pada tahun tersebut perusahaan berhasil meningkatkan hasil kegiatan operasionalnya sebesar 178% dari tahun sebelumnya . Hal inilah yang menutupi menurunannya nilai arus kas dari kegiatan pendanaan serta pengeluaran untuk aktivitas investasi.

2.5.2. Leverage2.5.2.1 Amount of Debta) Debt /AssetBerdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa terjadi penurunan debt ratio di bandingkan tahun sebelumnya. Hal ini disebabkan karena menurunnya jumlah kewajiban dimana terjadi penurunan total aset yang signifikan. Hal ini dapat diartikan bahwa perusahaan memiliki terlalu banyak aset yang menganggur dan tidak digunakan dalam kegiatan investasi . Hal ini dapat meningkatkan beban pajak perusahaan. b) Debt/EquityBerdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa terjadi penurunan rasio DE dari tahun 2012 ke tahun 2013. Hal ini disebabkan karena adanya penurunan jumlah stockholders equity yang diikuti dengan penurunan jumlah numeratornya yaitu kewajiaban. Apabila perusahaan melakukan pendanaan dari modal sendiri maka hal ini lebih merugikan dimana pajak perusahaan akan tetapi meningkat dibandingkan jika mencari pendanaan dari eksternal sehingga dapat mengurangi beban pajak. Akan tetapi dengan mengurangi jumlah kewajiban maka perusahaan juga telah berhasil dalam meminimalisir resiko tidak mampu bayar yang mungkin terjadi di masa yang akan datang. 2.5.2.2 Coverage of Debta) Times Interest earnedBerdasarkan data di atas maka dapat diketahui bahwa TIE perusahaan mengalami penurunan dari tahun sebelumnya. Hal ini disebabkan karena adanya penurunan laba dari kegiatan yang signifikan yang juga disertai dengan penurunan jumlah beban bunga. Hal ini mengindikasikan bahwa perusahaan mengurangi risiko gagal bayar dengan mengurangi jummlah utang kepada pihak eksternal . Dimana hal ini dapat berdampak pada menurunnya beban pajak . Namun perusahaan harus lebih berhati hati dengan adanya penurunan laba operasional perusahaan.

2.5.3. Operating Efficiencya) AR TurnoverBerdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa AR Turnover perusahaan mengalami peningkatan dari tahun 2012 ke tahun 2013. Hal ini juga diikuti dengan peningkatan jumlah penjualan bersih yang dihasilkan pada tahun 2013. Hal ini mengindikasikan bahwa perusahaan melakukan Tightening atau mempersingkat waktu pembayaran . Hal ini dapat berdampak pada meningkatnya likuiditas perusahaan meningkatnya dana segar yang dapat digunakan oleh perusahaan dalam membayar utang usaha serta melakukan kegiatan lainnya. b) Inventory TurnoverBerdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa perputaran persediaan mengalami penurunan. Hal ini disebabkan karena meningkatnya jumlah cogs yang diikuti dengan meningkatnya jumlah persediaan. Jika perputaran persediaan menurun maka ada indikasi bahwa perusahaan kesulitan dalam mendistribusikan barangnya. Hal ini dapat disebabkan oleh terlambatnya persediaan yang dipasok oleh supplier atau terlambatnya perusahaan dalam menyediakan barang tersebut kepada pelanggan. Hal ini akan berdampak pada menurunnya penjualan serta menurunnya arus kas dari kegiatan operasional perusahaan.c) AP TurnoverBerdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa perputaran pembayaran utang mengalami penurunan dari tahun 2012 ke tahun 2013. Hal ini disebabkan oleh adanya peningkatan jumlah utang yang diikuti dengan meningkatnya jumlah rata rata cogs perhari yang signifikan. Namun, Jika dilihat berdasarkan rasio maka hal ini kurang menguntungkan. Jika perusahaan memilki utang maka sebaiknya di bayar selama mungkin dengan syarat tidak melanggar perjanjian pembayaran utang. Jika perusahaan dapat melakukan penundaan pembayaran utang nya maka dana yang seharusnya digunakan oleh perusahaan dalam membayar utang dapat digunakan dulu untuk kegiatan lainnya yang juga dapat menghasilkan keuntungan bagi perusahaan.d) FA TurnoverBerdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa terjadi peningkatan penjualan yang diiringi dengan peningkatan PPE. Hal ini berarti pada tahun 2013 menambah kegiatan investasinya. Hal ini berarti perusahaan memilki sumber pendanaan yang dapat digunakan untuk mendukung aktivitas investasinya. Aktivitas investasi yang dilakukan terkait dengan dana yang berhasil diperoleh dari kegiatan pendanaan. Dalam hal ini juga berarti bahwa hasil dari kegiatan penjualan tidak sebanding dengan peningkatan pembelian aset tetap.e) TA TurnoverBerdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa TA turnover mengalami penurunan. Hal ini disebabkan oleh penurunan nilai total aset yang lebih besar dibandingkan dengan peningkatan jumlah penjualan bersih. Penurunan TA turnover dapat disebabkan oleh menumpuknya persedian ( perputaran persediaan yang menurun ) dan menurunnya masa penagihan piutang dalam setahun.

2.5.4. Profitability2.5.4.1 Marginsa) Effective Tax RateBerdasarkan tabel dapat dilihat bahwa terjadi peningkatan ETR. Hal ini karena terjadinya peningkatan pajak pendapatan serta laba sebelum pajak. Dengan meningkatanya ETR maka analis dapat menyimpulkan bahwa terlah terjadi peningkatan pajak efektif yang harus dibayarkan oleh perusahaan dan akhirnya menunrunkan nilai laba bersih perusahaan.b) Net Profit MarginBerdasarkan tabel di atas diketahui bahwa terjadi peningkatan net profit yang disebabkan oleh meningkatnya net profit sekitar 100% dari tahun sebelumnya. Peningkatan net profit didukung dari peningkatan keuntungan lainnya serta peningkatan jumlah laba komprehensif. Hal ini menujukkan bahwa kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba meningkat di banding tahun sebelumnya bahkan setelah mempertimbangkan semua beban dan pendapatan. c) Cash Flow MarginBerdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai CFM mengalami peningakatan dari tahun sebelumnya. Hal ini dapat disebabkan karena adanya peningakatan CFO dari tahun 2012 ke tahun 2013 serta peningkatan nilai pembagianya yaitu penjualan bersih. Penurunan rasio menujukkan bahwa kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dari kegiatan penjualan mengalami peningkatan yang merupakan signal baik di pasar. Hal ini juga dapat mengindikasikan bahwa terjadi peningkatan efisiensi kegiatan operasional di dalam perusahaan.2.5.4.2 Returna) Return on Total AssetsBeradasarkan tabel dapat dilihat bahwa terjadi peningkatan nilai RTA. Hal ini terjadi karena adanya peningkatan laba bersih yang diriingi dengan penurunan total aset. Hal ini mengindikasikan bahwa. Jumlah pendapatan yang diperoleh perusahaan dari kegiatan operasional mengalami peningkatan sekitar 100% yang berarti bahwa kegiatan operasional mengalami peningkatan dan efisiensi yang dilakukan menghasilkan dampak yang positif bagi perusahaan.b) Return on EquityDari tabel di atas dilhat bahwa ROE mengalami peningkatan sekitar 7% dari tahun sebelumnya. Hal ini terjadi karena penurunan jumlah saham yang beredar dan diikuti dengan peningkatan jumlah laba yang dapat dibagi. Dengan berkurangnya umlah saham yang beredar otomatis membuat jumlah laba yang dibagi semakin meningkat. Hal ini juga mengindikasikan bahwa tingakat pengembalian yang dapat diberikan oleh perusahaan bagi investor mengalami perbaikan. c) Cash return on AssetBerdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa CRA mengalami peningkatan sekitar 12%. Hal ini disebabkan karena adanya CFO yang meningkat sekitar 300% serta penurunan total aset sekitar 25%. Hal ini mengindikasikan bahwa aset yang digunakan oleh perusahaan dalam kegiatan operasional mengalami peningakatan kemampuan dalam menghasilkan kas bagi perusahaan.

2.5.5. Market Measuresa) EPSBerdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa terjadi peningkatan pembayaran kepada pemegang saham umum. Hal ini disebabkan karena adanya peningkatan laba bersih yang signifikan yaitu sekitar 100%. Hal ini mengindikasikan bahwa return yang diperoleh oleh investor pada tahun 2013 akan mengalami peningkatan sebesar 2x lipat dari tahun sebelumnya.b) P/EBerdasarkan tabel di atas dapat dilihat terjadi penurunan P/E. Hal ini karena adanya peningkatan EPS dimana nilai denominatornya juga meningkat. Hal ini dapat terjadi karena reaksi investor atau masyarakat selama tahun 2013 kurang baik terhadap perusahaan sehingga menurunkan nilai pasarnya walaupun terjadi peningkatan EPS. c) Dividend PayoutBerdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa terjadi penurunan DP dari tahun 2012 ke tahun 2013. Hal ini disebabkan karena adanya peningkatan EPS dimana jumlah dividend yang dibagikan oleh perusahaan. Hal ini dapat menjadi signal yang negative kepada masyarakat. Peningkatan EPS yang lebih besar persentasenya dibandingkan DPS membuat nilai DP .menjadi menurun.d) Dividend YieldDari tabel di atas dapat dilihat bahwa persentase DY mengalami penurunan dari tahun 2012 ke tahun 2013 sekitar 7%. Hal ini di sebabkan karena jumlah DPS yang tetap yang diiringi dengan peningkatan market price. Hal ini membuat investor lebih ingin melakukan trading di bandingkan dengan investasi jagka panjang. Hal ini member signal apabila melakukan investasi jangka panjang, maka nilai yang dibayarkan tidak sesuai dengan return yang dapat diterima.

2.6. Analisis Earnings QualityI. Sales or Revenue Real Versus Nominal GrowthRata-rata CPI Indonesia pada tahun 2012 adalah 100, sedangkan pada 2013 adalah 106. Untuk menghitung adjusted sales pada 2012, digunakan formula (2013CPI/2012CPI) * 2012Sales. Pertumbuhan nominal dibandingkan dengan pertumbuhan real adalah sebagai berikut :1. MPPASales ( in Millions)2013 (Rp)2012 (Rp)Percentage Change

As reported (Nominal)11,912,76310,868,16410%

Adjusted (Real)11,912,76311,520,2543%

Sales MPPA, ketika disesuaikan dengan CPI Indonesia, bertumbuh sebesar 3% dibandingkan dengan pertumbuhan nominal yang sebesar 10%.2. HEROSales ( in Millions)2013 (Rp)2012 (Rp)Percentage Change

As reported (Nominal)11,900,35410,510,42213%

Adjusted (Real)11,900,35411,141,0477%

Sales HERO, ketika disesuaikan dengan CPI Indonesia, bertumbuh sebesar 7% dibandingkan dengan pertumbuhan nominal yang sebesar 13%.Dari data diatas dapat dilihat bahwa, pertumbuhan real dari HERO lebih besar 4% dibandingkan dengan MPPA

II. Cost of Goods SoldCost Flow Assumption for InventoryAsumsi cost flow untuk inventory yang digunakan oleh MPPA adalah LCNRV sesuai dengan pernyataannya : Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan, yang dihitung dengan menggunakan metode eceran konvensional (conventional retail method), atau nilai realisasi bersih (net realizable value). Sedangkan asumsi cost flow untuk inventory yang digunakan oleh HERO adalah LCNRV sesuai dengan pernyataannya : Persediaan dinyatakan berdasarkan nilai yang lebih rendah antara harga perolehan dan nilai realisasi bersih.

III. Operating Expenses1. DepreciationPenyusutan yang dilakukan oleh MPPA yaitu dengan menggunakan metode garis lurus dengan masa manfaat 20tahun untuk bangunan, 2-5 tahun untuk renovasi bangunan, 3-5 tahun untuk mesin. Serta menggunakan metode saldo menurun ganda dengan tarif 15% dan 25% untuk peralatan dan instalasi, serta tariff 50% untuk kendaraan.Penyusutan yang dilakukan oleh HERO yaitu dengan menggunakan metode garis lurus dengan masa manfaat 20-40 tahun untuk bangunan, 3-7 tahun untuk peralatan kantor dan toko, 5tahun untuk kendaraan, 3-7tahun untuk mesin dan peralatan.2. Aset ImpairmentMPPA mencatat adanya impairment pada uang muka dan jaminan sewa, perusahaan telah membalik rugi penurunan nilai sebesar 67210 dan 56672 untuk tahun 2013 dan 2012 dan dicatat sebagai penghasilan lain-lain. Selain itu terdapat impairment 125652 dan 118517 pada uang muka jangka panjang yang dicatat pada penghasilan lain-lainHERO mencatat adanya impairment pada nilai inventory. Perusahaan membuat provisi untuk penurunan nilai persediaan sebesar 57330 pada 2013 dan 84282 pada 2012 berdasarkan estimasi penjualan persediaan yang akan datang dengan mempertimbangkan nilai realisasi bersih persediaan.

IV. Nonoperating Revenue and Expense1. Gains (Losses) from sales of assetsTerdapat beban lain-lain yang timbul dari penjualan asset pada MPPA, yaitu sebesar 3083

BAB IIIKESIMPULAN

Setelah melihat perbandingan MPPA dan HERO berdasarkan ketiga analisis tersebut, maka kami sebagai penganalisa menyarankan investor untuk berinvestasi pada HERO dimana jika dilihat dari total aset nya yang tidak jauh berbeda dengan MPPA padahal laporan MPPA adalah hasil konsolidasian sedangkan HERO adalah single financial statement. Bisa dilihat juga secara financial bahwa kinerja HERO meningkat lebih signifikan dibandingkan dengan MPPA. Hal ini bisa dilihat dari laba tahun berjalan serta EPS . Potensi arus kas di masa yang akan datang juga lebih merujuk pada HERO yang sedang dalam tahap ekspansi dimana tujuan tersebut didukung berbagai sumber daya. Dengan meningkatnya kinerja perusahaan secara terus menerus maka hal ini akan berdampak pada harga per lembar saham perusahaan. Apabila kinerja meningkat maka nilai perlembar saham juga akan meningkat sehingga nilai investasi awal akan semakin meningkat nilainya. Hal ini sangat baik untuk investor yang membeli saham untuk disimpan dan bukan untuk diperjualbelikan karena dalam jangka panjang perubahan nilainya akan cukup signifikan dan menguntungkan.Berdasarkan analisis benchmarking untuk HERO dan MPPA, kami menyimpulkan bahwa kinerja MPPA dalam menghasilkan arus kas jauh lebih baik dibandingkan dengan HERO. Hal itu dapat dilihat dari arus kas operasional MPPA yang nominalnya sangat tinggi. Kemudian didukung dengan pengeluaran kas untuk investasi dan ekspani sebesar lebih dari 1 triliun. Walaupun secara keseluruhan kas bersihnya mengalami penurunan tetapi hal itu hanya disebabkan oleh pembayaran dividen kepada pemegang saham.


Top Related