Download - Abses Sublingual

Transcript
Page 1: Abses Sublingual

ABSES SUBLINGUAL

Terdapat dua ruang sublingual pada superior dari muskulus milohioid, di kanan dan kiri dari garis tengah. Ruang ini dibagi oleh fasia yang padat. abses terbentuk di ruang ini dikenal sebagai abses sublingual.

Lokasi anatomi. Ruang sublingual (Gambar. 1) dibatasi oleh superior mukosa dasar mulut, inferior oleh otot milohioid, anterior dan lateral oleh permukaan bagian dalam tubuh mandibula, medial oleh septum lingual, dan posterior oleh tulang hyoid. Ruang ini berisi saluran submandibular (Wharton saluran), kelenjar sublingual, sublingual yang dan saraf lingual, cabang terminal dari bahasa yang arteri, dan bagian dari kelenjar submandibular.

Etiologi. Gigi yang paling sering bertanggung jawab untuk infeksi ruang sublingual adalah mandibula yang gigi anterior, premolar dan molar pertama, yang apikal akarnya terdapat diatas otot milohioid. Juga, infeksi dapat menyebar ke rruang berdekatan yang lainnya (submandibular, submental, lateral faring).

Presentasi klinis. Abses sublingual mempunyai karakteristik pembengkakan mukosa dari dasar mulut, yang mengakibatkan elevasi lidah ke arah langit-langit dan lateral (Gambar. 9.53b). Mandibula lingual sulkus dilenyapkan dan mukosa nampak kebiruan. Pasien mengalami kesulitan dalam berbicara, karena edema, dan gerakan lidah yang menyakitkan.

Gambar 1. Abses sublingual. Ilustrasi diagram yang menunjukkan: A. Perkembangan abses pada ruang sublingual; B pembengkakan mukosa dasar mulut dan elevasi

karakteristik lidah ke arah sisi yang berlawanan.

Page 2: Abses Sublingual

Pengobatan. Sayatan untuk drainase dilakukan intraoral, lateral, dan di sepanjang saluran Wharton dan saraf lingual (Gambar. 2). Dalam rangka untuk mencari nanah, hemostat yang digunakan untuk menjelajahi ruang inferior, dalam arah anteroposterior dan di bawah kelenjar. Setelah drainase selesai, menguras karet ditempatkan (Gambar 3).

Gambar 2. Insisi untuk drainase abses. A. Ilustrasi diagram. b foto klinis, menunjukkan penyisipan hemostat dan eksplorasi ruang abses.

Gambar 3. Stabilisasi saluran karet dengan jahitan di rongga abses. A. ilustrasi diagram. b foto Klinis


Top Related