Download - Abses Hepar Fix

Transcript
Page 1: Abses Hepar Fix

ABSES HEPAR

Agung Ayu WidhyantariN 111 13 062Pembimbing klinik : dr. Ahmad B Makalama, Sp.PD

Page 2: Abses Hepar Fix

BAB IPENDAHULUAN

• Anatomi HatiHati adalah kelenjar terbesar dalam tubuh, berat rata-rata sekitar 1.500gr atau 2 % berat badan orang dewasa normal. Letaknya sebagian besar diregio hipokondria dekstra, epigastrika, dan sebagian kecil di hipokondriasinistra. Hati memiliki dua lobus utama yaitu kanan dan kiri. Lobus kanan dibagi menjadi segmen anterior dan posterior oleh fisura segmentalis kanan. Lobus kiri dibagi menjadi segmen medial dan lateral oleh ligamentum falsiformis

Page 3: Abses Hepar Fix

• Abses hati adalah bentuk infeksi pada hati yang disebabkan oleh karenainfeksi bakteri, parasit, jamur maupun nekrosis steril yang bersumber dari sistem gastrointestinal yang ditandai dengan adanya proses supurasi dengan pembentukan pus yang terdiri dari jaringan hati nekrotik, sel-sel inflamasi atausel darah didalam parenkim hati

Page 4: Abses Hepar Fix

• Secara umum, abses hati terbagi 2, yaitu abses hati amebik (AHA) dan abses hati piogenik (AHP). AHA merupakan salah satu komplikasi amebiasis ekstraintestinal yang paling sering dijumpai di daerah tropik/subtropik, termasuk Indonesia. AHP dikenal juga sebagai hepatic abscess, bacterial liver abscess, bacterial abscess of the liver, bacterial hepatic abscess.

Page 5: Abses Hepar Fix

• Abses hati masih merupakan masalah kesehatan dan sosial pada beberapa negara di Asia, Afrika dan Amerika Selatan. Prevalensi yang tinggi sangat erat hubungannya dengan sanitasi yang jelek, status ekonomi yang rendah serta gizi yang buruk. Meningkatnya arus urbanisasi menyebabkan bertambahnya kasus abses hati di daerah perkotaan.

Page 6: Abses Hepar Fix

BAB IILAPORAN KASUS

• IDENTITAS PENDERITA• Nama : Tn. Moh. Zain• Umur : 48Tahun• Alamat : DesaSibalaya Utara, Kec.

Tanamulava, Kab. Sigi• Pekerjaan : KepalaDesa• Agama : Islam• Ruangan : Pav. RajawaliBawah, No.

Bed 20.• TanggalMasuk : 21 September 2014

Page 7: Abses Hepar Fix

ANAMNESIS• KeluhanUtama : NyeriPerut• RiwayatPenyakitSekarang :

Pasien laki-laki masuk RSU Anutapura Palu pada tanggal 21 september 2014 dengan keluhan nyeri perut. Nyeri perut dirasakan pada bagian perut kanan atas sejak ± 1 bulan yang lalu. Awalnya pasien mengalami demam tetapi menurut pasien hanya demam-demam biasa (suhu badan tidak terlalu panas). Setelah mengalami demam pasien kemudian mulai merasakan nyeri perut kanan atas secara tiba-tiba.

Page 8: Abses Hepar Fix

• Rasanya seperti ditusuk-tusuk sampai tembus kebelakang. Nyeri akan bertambah ketika pasien berjalan, dan agak berkurang ketika berbaring. Pasien tidak mengalami kejang, sakit kepala (-), mimisan (-), gusi berdarah (-), batuk kadang-kadang, flu (-), nyeri dada (-), sesak nafas (-). Pasien juga mengalami mual tetapi tidak sampai muntah. Pasien mengatakan bahwa badannya terasa lemas dan nafsu makan berkurang. Buang air besar pasien normal, berwarna kuning kecoklatan. Buang air kecil kadang berwarna gelap seperti teh

Page 9: Abses Hepar Fix

• Riwayat Penyakit Sebelumnya dan kebiasaan/perilaku :• Pasien baru pertama kali di rawat di RS.• Riwayat BAB cair dialami sekitar 1 bulan lalu, BAB cair

selama 3 hari namun sembuh dengan sendirinya. • Riyawat hipertensi (+) • Riwayat penyakit Diabetes Melitus,

hiperkolesterolemia, asam urat tinggi disangkal oleh pasien

• Riwayat Trauma (-)• Riwayat Alergi makanan dan obat-obatan (-)• Riwayat merokok dan mengkonsumsi alkohol (+)• Pasien biasa mengkonsumsi air minum yang

bersumber dari pengairan desa.

Page 10: Abses Hepar Fix

PEMERIKSAAN FISIK• Keadaan Umum: Sakit sedang• Kesadaran : Compos mentis (GCS

E4 V5 M6)• Tanda Vital :Tekanan darah : 110/80

mmHg• Nadi : 80kali/menit• Pernafasan : 20 kali/menit• Suhu : 37,3oC

Page 11: Abses Hepar Fix

• Kepala :• Bentuk : Normocephal• Rambut : Kasar, distribusi merata• Kulit kepala : Psoriasis (-), lesi (-)• Wajah : Simetris, paralisis facial (-), afek

ekspresi serasi, • deformitas (-)• Kulit : Pucat (-), sianosis (-), massa (-),

turgor < 2 detik.

Page 12: Abses Hepar Fix

• Mata: Konjungtiva : Anemis (+/+)• Sclera : Ikterik (-)• Kornea : Katarak (-)• Pupil : Bentuk isokor, bulat,

diameter ± 2mm/2mm, • refleks cahaya langsung +/+ refleks cahaya

tidak • langsung +/+.

Page 13: Abses Hepar Fix

• Telinga :Keloid (-), kista epidermoid, serumen minimal, membrana timpani

• normal.• Hidung :Deviasi septum nasi (-), polip (-),

rhinorrhea (-), epistaksis (-), • nyeri tekan pada sinus (-)

Page 14: Abses Hepar Fix

• Mulut : Bibir : sianosis (-), pucat (-)• Gusi : gingivitis (-)• Gigi : karies dentis (+)• Lidah: deviasi lidah (-), lidah kotor (+),

tremor (-)• Faring : tonsil T/T, hiperemis (-),

Page 15: Abses Hepar Fix

• Leher : Inspeksi : jaringan parut (-), massa (-)

• Palpasi : pembengkakan kelenjar limfe (-), nodul (-), nyeri tekan (-), JVP : R5 +

2 cm H2O

Page 16: Abses Hepar Fix

• Thorax Anterior• Inspeksi : Bentuk normochest, retraksi (-),

massa (-), cicatrix (-), • Palpasi : Nyeri tekan (-), ekspansi paru sama

antara pulmo dexter dan pulmo sinister, fremitus taktil normal,

massa (-)• Perkusi : Sonor (+) diseluruh lapang paru, batas

paru hepar SIC VI dextra.• Auskultasi: vesicular +/+, bunyi tambahan (-)

Page 17: Abses Hepar Fix

• Thorax Posterior• Inspeksi : skoliosis (-), retraksi (-)• Palpasi : nyeri tekan (-), massa (-), ekspansi

dada normal• Perkusi : Sonor (+) diseluruh lapang paru• Auskultasi: suara pernapasan vesicular +/+.

Bunyi tambahan (-)

Page 18: Abses Hepar Fix

• Jantung• Inspeksi : lctus cordis tampak pada SIC V linea

midclavicula (s), thrill (-)• Palpasi : lctus cordis teraba pada SIC V linea

midclavicula (s), thrill (-)• Perkusi : Batas atas : SIC II linea parasternal dextra

et sinistra• Batas kanan: SIC V linea parasternal dextra• Batas kiri : SIC V linea midclavicula sinistra• Auskultasi : Bunyi jantung I/II reguler murni,murmur (-),

gallop (-)

Page 19: Abses Hepar Fix

• Abdomen• Inspeksi : Bentuk cekung terhadap thorax dan symphisis pubis,

massa (-), cicatrix (-), caput medusae (-), striae (-)• Auskultasi : Peristaltik (+) kesan normal (± 20 kali/menit)

diseluruh kuadran abdomen , Bruit (-), friction rub (-)• Perkusi : Timpani (+) diseluruh kuadran abdomen, kecuali

pada daerah hipokondrium kanan: pekak (+), nyeri ketok daerah hipokondrium kanan (+), Nyeri ketok kostovertebral (-) dan ascites (-)

• Palpasi : Hepar teraba 2 jari dibawah arcus costa, konsistensi lunak, tepi tumpul, permukaan rata, nyeri tekan (+). Spleen tidak teraba. Ginjal tidak teraba

Page 20: Abses Hepar Fix

• Genitalia : Tidak dilakukan pemeriksaan• Ekstremitas: Atas: edema (-), ROM normal,

refleks fisiologis normal,refleks patologis (-), kekuatan 5/5, tonus normal.

• Bawah: edema (-), ROM normal, refleks fisiologis normal, refleks patologis (-), kekuatan 5/5, tonus normal

• • Pemeriksaan tambahan : Murphy sign (+), Mc

Burney (-).

Page 21: Abses Hepar Fix

• Pemeriksaan Penunjang : • Laboratorium• Darah rutin

– WBC : 21,07x103/uL (↑)– RBC : 3,67x106/uL (↓)– HGB : 10,5 g/dL (↓)– HCT : 33,0% (↓)– MCV : 89,9 fL– MCH : 28,8 pg– MCHC: 31,8 g/dL– PLT : 384x103/uL

Page 22: Abses Hepar Fix

• Kimia Darah• SGOT: 58 u/L (↑)• SGPT : 44 u/L (↓)• Ureum : 34 mg/dL• Kreatinin : 0,6 mg/dL

Page 23: Abses Hepar Fix

Follow Up Hari ke 2

• Radiologi• USG Abdomen• Hepar : ukuran membesar, tampak lesi mixechoic

dominan hipoechoic, batas tegas tepi reguler, ukuran 9,8 x 9,5 cm pada lobus kanan. Tidak tampak dilatasi vascular maupun bile duct.

• GB : dinding tidak menebal, mukosa reguler,. Tidak tampak echo batu.

• Pankreas : bentuk, ukuran, dan echoparenkim dalam batas normal. Tidak tampak mass, cyst, lesi patologik lainnya.

Page 24: Abses Hepar Fix

• Lien : bentuk, ukuran, dan echoparenkim dalam batas normal. Tidak tampak mass, cyst, lesi patologik lainnya.

• Ginjal : bentuk, ukuran, dan echoparenkim dalam batas normal. Tidak tampak dilatasi PCS, batu maupun mass/cyst

• VU : sulit dievaluasi.• Kesan : Abses Hepar

Page 25: Abses Hepar Fix

Follow Up Hari ke 3

• Foto thorax PA• Corakan broncovaskular dalam batas normal• Tidak tampak proses spesifik aktif pada kedua

paru• Cor dalam batas normal• Kedua cinus dan diafragma kiri baik, diafragma

kanan letak tinggi.

Page 26: Abses Hepar Fix

• RESUME• Pasien laki-laki 48 tahun masuk rumah sakit dengan

nyeri abdomen kuadran kanan atas sejak ± 1 bulan yang lalu secara tiba-tiba seperti ditusuk-tusuk tembus belakang. Nyeri bertambah ketika berjalan dan berkurang ketika berbaring. Riwayat demam subfebris (+), nausea (+), vomitus (-), malaise (+), anoreksia (+). BAK berwarna seperti teh. Pasien memiliki riwayat BAB encer sekitar 1 bulan lalu yang berlangsung selama kurang lebih 3 hari. Namun sembuh dengan sendirinya.

Page 27: Abses Hepar Fix

• Pemeriksaan Fisik • TD : 110/80 mmHg, N: 80 kali/menit, P : 20

kali/menit, suhu : 37,3oC, thorax: tidak ditemukan kelainan; abdomen: nyeri ketok regio hipokondrium dextra, hepatomegali (+), konsistensi lunak, tepi tumpul, permukaan rata, murphy sign (+).

Page 28: Abses Hepar Fix

• Dari hasil pemeriksaan laboratorium berupa darah rutin, didapatkan kesan leukositosis dengan WBC 21,07x103/uL, RBC 3,67x106/uL, HGB 10,5 g/dL, HCT 33,0%, MCV 89,9 fL, MCH 28,8 pg, MCHC 31,8 g/dL, PLT 384x103/uL. Pada pemeriksaan kimia darah didapatkan SGOT 58 u/L, SGPT 44 u/L, Ureum 34 mg/dL, Kreatinin 0,6 mg/dL.

Page 29: Abses Hepar Fix

• Dari pemeriksaan USG abdomen didapatkan ukuran hepar membesar, tampak lesi mixechoic dominan hipoechoic, batas tegas tepi reguler, ukuran 9,8 x 9,5 cm pada lobus kanan. Tidak tampak dilatasi vascular maupun bile duct dengan kesan abses hepar. Dan dari hasil pemerikaan foto thorax (PA) didapatkan adanya kesan elevasi diafragma kanan.

Page 30: Abses Hepar Fix

• Diagnosis Kerja :Abses Hepar

• Diagnosis Banding :– Kolesistitis akut– Hepatoma

Page 31: Abses Hepar Fix

• Penatalaksanaan :• Non Medikamentosa :– Istirahat yang cukup (tirah baring)– Menjaga higienitas makanan, minuman, tempat

tidur, pakaian, dan perlengkapan lainnya– Diet lunak, tinggi karbohidrat dan tinggi protein

Page 32: Abses Hepar Fix

• Medikamentosa:• IVFD NaCl 0,9% 20 tpm• Antibiotik :• Metronidazole 0,5mg/8jam/IV• Antipiretik : Sistenol tablet 500 mg 3x1 tablet

(jika panas)• Operatif (Pertimbangan insisi drainase abses

perkutaneus

Page 33: Abses Hepar Fix

• AnjuranPemeriksaan :• Pemeriksaan Kultur Darah & Tes Resistensi

Antibiotik• Pemeriksaan Kadar albumin• Pemeriksaan Serologi IgM/IgG anti

E.Histolytica• Pencitraan ( CT-scan abdomen)

Page 34: Abses Hepar Fix

BAB IIIPEMBAHASAN

• Abses Hati Amobautama abses hati amebik adalah Entamoeba Histolytia dan merupakan komplikasi ekstraintestinial dari Entamoeba Histolytica yang dapat menimbulkan pus dalam hati.

• Abses Hati pyogenikPenyebab utama abses hepar piogenik adalah bakteri Escherichia Coli. Selain Escherichia Coli, organisme lain yang didapatkan adalah Klebsiella, Staphylococcus Aureus, Proteus, Pseudomonas, dan bakteri anaerob.

Page 35: Abses Hepar Fix
Page 36: Abses Hepar Fix
Page 37: Abses Hepar Fix

Manifestasi KlinisAbses Hepar Amebik

Tanda Gejala

Nyeri perut Nyeritekan perut kanan atas

Demam Hepatomegali

Menggigil Tanda peritoneal

nausea Ikterus

Berat badan menurun

Diare

Page 38: Abses Hepar Fix

Abses Hepar PiogenikGejala Tanda

Demam Hepatomegali

Nyeri perut Nyeri tekan

Menggigil Ikterus

Mual dan muntah Efusi pleura

Berat badan menurun

Page 39: Abses Hepar Fix

Kriteria DiagnosisKriteria RamachandraHepatomegali yang nyeri tekanRiwayat disentriLeukositosisKelainan radiologisRespon terhadap terapi amoebisid

Kriteria Sherlock• Hepatomegali yang nyeri tekan• Respon yang baik terhadap terapi

amoebisid• Leukositosis• Peninggian diafragma dengan

pergerakan yang kurang• Aspirasi pus• Pada USG ditemukan rongga dalam hati• Tes hemaglutinasi positif

Kriteria Lamont dan Pooler

Hepatomegali yang nyeriKelainan hematologisKelainan radiologiPus amoebikTes serologi positifKelainan sidikan hatiRespon yang baik terhadap terapi amoebisid

nyeri abdomen kuadran kanan atas sejak ± 1 bulan yang lalu secara tiba-tiba seperti ditusuk-tusuk tembus belakang. Nyeri bertambah ketika berjalan dan berkurang ketika berbaring. Riwayat demam subfebris (+), nausea (+), vomitus (-), malaise (+), anoreksia (+). BAK berwarna seperti teh. Pasien memiliki riwayat BAB encer sekitar 1 bulan lalu yang berlangsung selama kurang lebih 3 hari. Namun sembuh dengan sendirinya. TD : 110/80 mmHg, N: 80 kali/menit, P : 20 kali/menit, suhu : 37,3oC, abdomen: nyeri ketok regio hipokondrium dextra, hepatomegali (+), konsistensi lunak, tepi tumpul, permukaan rata, murphy sign (+).

Page 40: Abses Hepar Fix

Dari hasil pemeriksaan laboratorium berupa darah rutin, didapatkan kesan leukositosis dengan WBC 21,07x103/uL, RBC 3,67x106/uL, HGB

10,5 g/dL, HCT 33,0%, MCV 89,9 fL, MCH 28,8 pg, MCHC 31,8 g/dL, PLT 384x103/uL. Pada pemeriksaan kimia darah didapatkan SGOT 58 u/L,

SGPT 44 u/L, Ureum 34 mg/dL, Kreatinin 0,6 mg/dL

• Dari pemeriksaan USG abdomen didapatkan ukuran

hepar membesar, tampak lesi mixechoic dominan

hipoechoic, batas tegas tepi reguler, ukuran 9,8 x 9,5 cm

pada lobus kanan. Tidak tampak dilatasi vascular

maupun bile duct dengan kesan abses hepar

Dan dari hasil pemerikaan foto thorax (PA) didapatkan adanya kesan elevasi diafragma kanan.

Page 41: Abses Hepar Fix

• Pemeriksaan Penunjang- Darah Lengkap- foto torax- USG- CT scan abdomen- ELIZA

Page 42: Abses Hepar Fix

Diagnosis Banding

Hepatoma Kolelitiasis

Page 43: Abses Hepar Fix

Penata Laksanaan

Non Medika MentosaIstirahat yang cukup (tirah baring)Menjaga higienitas makanan, minuman, tempat tidur, pakaian, dan perlengkapan lainnyaDiet lunak, tinggi karbohidrat dan tinggi protein

Teori :Metronidasole

Terapi Alternatif- Emetin

- Kloroquin

Medikamentosa:IVFD NaCl 0,9% 20 tpmAntibiotik : Metronidazole 0,5mg/8jam/IVAntipiretik : Sistenol tablet 500 mg 3x1 tablet (jika panas)Operatif (Pertimbangan insisi drainase abses perkutaneus

Page 44: Abses Hepar Fix

Terapi Lain

Drainase

Pembedahan

Aspirasi

Page 45: Abses Hepar Fix

• Pada pasien ini penanganan yang diberikan adalah terapi non medika mentosa yaitu Istirahat yang cukup (tirah baring). Menjaga higienitas makanan, minuman, tempat tidur, pakaian, dan perlengkapan lainnya, diet lunak, tinggi karbohidrat dan tinggi protein. Medikamentosa IVFD NaCl 0,9% 20 tpm, Antibiotik : Metronidazole 0,5mg/8jam/IV, Antipiretik : Sistenol tablet 500 mg 3x1 tablet (jika panas). Dan pasien menunjukan adanya perbaikan kondisi dengan pemberian antibiotik metronidasol.

Page 46: Abses Hepar Fix

BAB IVKESIMPULAN

• Pada kasus ini, penegakan diagnosis abses hepar karena pasien memenuhi kriteria Ramachandra yaitu, hepatomegali yang nyeri tekan, Riwayat disentri, Leukositosis, Kelainan radiologis, Respon terhadap terapi amoebiasis.

Page 47: Abses Hepar Fix

• Pada pasien ini penanganan yang diberikan adalah terapi non medika mentosa yaitu Istirahat yang cukup (tirah baring). Menjaga higienitas makanan, minuman, tempat tidur, pakaian, dan perlengkapan lainnya, diet lunak, tinggi karbohidrat dan tinggi protein. Medikamentosa IVFD NaCl 0,9% 20 tpm, Antibiotik : Metronidazole 0,5mg/8jam/IV, Antipiretik : Sistenol tablet 500 mg 3x1 tablet (jika panas). Dan pasien menunjukan adanya perbaikan kondisi dengan pemberian antibiotik metronidasol.

Page 48: Abses Hepar Fix

Pada pasien ini belum terjadi komplikasi peritonitis karena penanganan yang dilakukan yaitu pemberian antibiotik metronidazole memberikan efek yang baik pada pasien..Dan dengan demikian,prognosis pada pasien ini adadalah baik.

Page 49: Abses Hepar Fix

Daftar Pustaka• Sudoyo A.W, et all. 2007. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam jilid 1 edisi IV, Pusat Penerbitan

Departemen Ilmu Penyakit Dalam, Fakultas Kedokteraan Uiversitas Indonesia, Jakarta• Sulaiman et all, 2007, Buku Ajar Ilmu Penyakit Hati edisi pertama, Jayabadi, Jakarta• Guyton et all, 2008, Buku Ajar Fisiologi Kedokteran edisi 11, EGC, Jakarta• Robbins et all, 2007, Buku Ajar Patologi Klinik Volume 2 edisi 7, EGC, Jakarta• Gunawan et all, 2008, Farmakologi dan Terapi Edisi 5, Balai Penerbit UI, Jakarta• Daniel Matei Brailita, MD; Chief Editor: Julian Katz, MD, 2013, Amebic Hepatic Abscesses,

Medscape. [Diakses pada tanggal 10 november 2014 from http://emedicine.medscape.com/article/183920-overview#showall]

• Ruben Peralta, MD, FACS; Chief Editor: John Geibel, MD, DSc, MA, 2014, Liver Abscess, Medscape, [Diaksess pada tanggal 10 november 2014 from http://emedicine.medscape.com/article/188802-overview]

• Todd A Nickloes, DO, FACOS; Chief Editor: John Geibel, MD, DSc, MA, 2014, Pyogenic Hepatic Abscesses, Medscape, [ Diakses pada tanggal : 10 november 2014 from http://emedicine.medscape.com/article/193182-overview ]

• José Maria Salles, Luis Alberto Moraes and Mauro Costa Salles, 2003, Hepatic Amebiasis, Federal University of Pará, Belém/PA; Medical Federal University of Pará, Belém/PA; Medical [ Diakses pada tanggal : 10 November 2014 from http://www.scielo.br/pdf/bjid/v7n2/a03v7n2

• Sherwood, 2001, System Pencernaan, dalam Fisiologi Manusia dari Sel ke sistem. Egc, Jakarta

• Arief Mansjoer, 2001, Kapita Selekta Kedokteran; Jilid 1, Edisi Ketiga; Media Aesculapius; Jakarta

Page 50: Abses Hepar Fix

Top Related