Download - ABSES HEPAR

Transcript
  • ABSES HEPAR

  • DEFINISI.... Abses hepar adalah infeksi pada hati yang disebabkan oleh infeksi bakteri, jamur, parasit, maupun nekrosis steril yang bersumber dari sistem gastrointestinal yang ditandai dengan adanya proses supurasi dengan pembentukan pus yang terdiri dari jaringan hati nekrotik, sel sel inflamasi, atau sel darah di dalam parennkim hati.

  • ABSES HATI TERBAGI 2 SECARA UMUM:Abses hati piogenic kebanyakan disebabkan oleh infeksi polimikroba gram negative aerobik dan anaerobik.e.g; escherichia coli, klebsiella pneumoniae, bacteroidesAbses hepar amuba adalah infeksi hati akibat Entamoeba hystolitica atau akibat komplikasi ekstraintestinal Entamoeba hystolitica yang menghasilkan bentuk pus.

  • IDENTITAS PASIEN

  • ANAMNESIS

    Keluhan Utama : Nyeri Perut Kanan AtasAnamnesa Terpimpin:Dialami sejak 1 bulan yang lalu SMRS, dirasakan memberat satu hari terakhir. Dirasakan nyeri seperti rasa tertusuk-tusuk, terus-menerus dan memberat seiring perubahan posisi, bahkan saat istirehat.Mual (+), muntah (-), demam (-), riwayat demam (+) sejak 2 bulan yang lalu, tidak terus-menerus, demam turun ketika pasien memakan obat penurun panas. Menggigil (-), batuk (-), sesak (-), nyeri dada (-), nyeri ulu hati (-). Riwayat konsumsi alkohol sejak 20 tahun lalu, berhenti 3 bulan yang lalu. Riwayat merokok (+)BAB: Biasa, kuning kecoklatan. Riw. BAB hitam (-)BAK: Lancar, warna kuningRiwayat Penyakit SebelumnyaRiwayat Hepatitis (-)Riwayat Hipertensi dan Diabetes (-)

  • PEMERIKSAAN FISIS

    Status Present:SS/GC/CMBB = 55 kg, TB = 165 cm, IMT = 19,48 kg/m (Gizi Normal)Tanda Vital:TD = 110/70 mmHg; N= 80x/i ; P = 20x/i, S=37,0CKepala :Konjungtiva : Anemia (-)Sklera : Ikterus (-)Bibir : Sianosis (-)Leher : Massa tumor (-), Nyeri tekan (-), Pembesaran kelenjar di leher (-) DVS R-2 cmH2O

  • PEMERIKSAAN FISISToraks:I : Simetris kiri dan kanan, ikut gerak nafas, bentuk normochestP : Massa tumor (-), Nyeri tekan (-), Vocal fremitus simetris kiri kananP : Sonor kedua lapangan paru, batas paru hepar setinggi ICS VI anterior dextraA : Bunyi pernafasan vasikuler, tidak didapatkan bunyi tambahanJantung:I : Ictus cordis tidak tampakP : Ictus cordis tidak terabaP : Pekak,batas jantung kesan normalA : Bunyi jantung I, II murni reguler

  • PEMERIKSAAN FISIS

    Abdomen :I : Datar, ikut gerak nafasA : Peristaltik (+) kesan normalP : Massa tumor (-), Nyeri tekan (+) di regio hipokondrium dextra, Hepar teraba 4 jari di bawah arcus costa, konsistensi lunak, permukaan fluktuatif, tepi regular, Lien tidak terabaP : Timpani (+)Ekstrimitas:Edema -/-

  • DIAGNOSIS SEMENTARAAbses Hepar

  • PENATALAKSANAAN AWAL DAN RENCANA PEMERIKSAAN

    Penatalaksanaan Awal IVFD Asering 20 tpm Inj Metronidazole 500mg/8jam/iv Novalgin 1amp/12jam/iv

    Rencana Pemeriksaan Darah Rutin Urin Rutin SGOT, SGPT, Albumin, Protein total, PT/APTT, Bilirubin I/IIAFPAlkali fosfataseGamma GTUSG Abdomen

  • HASIL PEMERIKSAAN LABORATORIUM

    Lab14/8/201418/8/201419/8/2014WBC16,1 x 1037,17 x 103RBC4,51 x 1064,87 x 106HGB13,713,6HCT24,729,3PLT417 x 103486 x 103MCV88,492,1MCH31,331,1MCHC30,831,0Neut75,4%59,4%Lymph13,1%27,8%Mono8,6%8,2%Eo2,5%4,2%Baso0,4%0,4%LED I/II90/110

  • Creatinine0,7Ureum15PT13,5 c = 11,0INR1,09APTT24,2 c 25,0ALPSGOT26SGPT37Total protein5,7Albumin3,5Globulin2,2CholesterolTriglyceridesBil. Total0,58Bil. Direct0,26GDSHBsAgNon reaktifAnti HCVNon reaktif

  • GTElektrolitNaKCl1334,2101AFP4,15Urine rutinWarnapHBJProteinGlukosaBilirubinUrobilinogenKetonBloodSed. lekositSed.eritrositSed.ep.selKuning6,01,020NegatifNegatifNegatifNormalnegatif negatif0-10-11-3

  • HASIL USG ABDOMEN (14 AGUSTUS 2014)Tampak lesi heterogen, batas tegas, bentuk bulat ukuran 9,8x10,8 cm pada lobus kanan hepar, yang pada Doppler tidak tampak gambaran vaskularisasi pada lesi.GB: kontraktilPankreas : Ukuran dan echo parenkim dalam batas normal. Tidak tampak mass/cyst.Lien: Ukuran dan echo parenkim dalam batas normal. Tidak tampak mass/cyst.Kedua ginjal: Ukuran dan echo parenkim dalam batas normal. Tidak tampak dilatasi PCS, tidak tampak echo batu/mass/cyst.VU: Dinding dan mukosa regular. Tidak tampak echo batu/mass/cyst.

    Kesan: Abses hepar

  • FOLLOW UP

  • FOLLOW UP

    TANGGALPERJALANAN PENYAKITINSTRUKSI DOKTER14 8 2014T : 110/70mmHgN : 80 x/menitP : 20 x/menitS : 37,00CPerawatan hari ke-1S: nyeri perut kanan atas (+)Dialami sejak 1 bulan yang lalu SMRS, memberat satu hari terakhir. Nyeri dirasakan seperti tertusuk-tusuk, terus-menerus dan memberat seiring perubahan posisi, bahkan saat istirehat.Mual (+), muntah (-), demam (-), riwayat demam (+) sejak 2 bulan yang lalu, tidak terus-menerus, demam turun ketika pasien makan obat penurun panas. Menggigil (-), batuk (-), sesak (-), nyeri dada (-), nyeri ulu hati (-)BAB: Biasa, kuning kecoklatan. Riw. BAB hitam (-)BAK: LancarO: SS/GC/CM anemis (-) ikterus (-) sianosis (-)Paru : BP: vesikuler, BT : Rh -/-, Wh -/-,Cor : BJ I/II murni, regularAbdomen : peristaltik (+) kesan normalHepar teraba 4 jari bawah Arcus Costa, permukaan fluktuatif, konsistensi lunak, tepi reguler, nyeri tekan (+)Lien tidak terabaMassa Tumor (-)Nyeri Tekan hipokondrium kanan (+)Ekstremitas: edema -/-,A: Abses HeparR/Diet heparIVFD Asering 20 tetes/menitMetronidazole 0,5 gr/ 8jam/ivNovalgin 1amp/12j/ivPeriksa:AFPGamma-GTAlbumin, Protein totalPT/APTT

  • 15 8 2014T : 100/60mmHgN : 78 x/menitP : 18 x/menitS : 36,90CPerawatan hari ke-2S: nyeri perut kanan atas (+) Mual (+), muntah (-), demam (-), Menggigil (-), batuk (-), sesak (-), nyeri dada (-), nyeri ulu hati (-) BAB: Biasa BAK: LancarO: SS/GC/CM Anemis (-) ikterus (-) sianosis (-)Paru : BP: vesikuler BT : Rh -/-, Wh -/-,Cor : BJ I/II murni, regularAbdomen : peristaltik (+) kesan normalHepar teraba 4 jari bawah Arcus Costa, permukaan fluktuatif, konsistensi lunak, tepi reguler, nyeri tekan (+)Lien tidak terabaMassa Tumor (-)Nyeri Tekan hipokondrium (+)Ekstremitas: edema -/-A: Abses HeparR/Diet heparIVFD Asering 20 tetes/menitMetronidazole 0,5 gr/8jam/iv Novalgin 1amp/12j/iv

  • 16 8 2014T : 90/60mmHgN : 78 x/menitP : 18 x/menitS : 36,90CPerawatan hari ke-3S: nyeri perut kanan atas (+) Mual (+), muntah (-), demam (-), Menggigil (-), batuk (-), sesak (-), nyeri dada (-), nyeri ulu hati (-) BAB: Biasa BAK: Lancar.O: SS/GC/CM anemis (-) ikterus (-) sianosis (-)Paru : BP: vesikuler, BT : Rh -/-, Wh -/-,Cor : BJ I/II murni, regularAbdomen : peristaltik (+) kesan normalHepar teraba 4 jari Bawah Arcus Costa, permukaan fluktuatif, konsistensi lunak, tepi reguler, nyeri tekan (+)Lien tidak terabaMassa Tumor (-)Nyeri Tekan hipokondrium (+) Ekstremitas: edema -/-A: Abses HeparR/Diet heparIVFD Asering 20 tetes/menitMetronidazole 0,5 gr/8jam/iv Novalgin 1amp/12j/iv

  • 17 8 2014T : 100/60mmHgN : 80 x/menitP : 16 x/menitS : 36,80CPerawatan hari ke-4S: nyeri perut kanan atas (+) Mual (+), muntah (-), demam (-), Menggigil (-), batuk (-), sesak (-), nyeri dada (-), nyeri ulu hati (-) BAB: Biasa BAK: Lancar O: SS/GC/CM anemis (-) ikterus (-) sianosis (-)Paru : BP: vesikuler, BT : Rh -/-, Wh -/-,Cor : BJ I/II murni, regularAbdomen : peristaltik (+) kesan normalHepar teraba 4 jari Bawah Arcus Costa, permukaan fluktuatif, konsistensi lunak, tepi reguler, nyeri tekan (+)Lien tidak terabaMassa Tumor (-)Nyeri Tekan perut kanan atas (+)Ekstremitas: edema -/-,A: Abses HeparR/Diet heparIVFD Asering 20 tetes/menitMetronidazole 0,5 gr/8jam/iv Novalgin 1amp/12j/iv

  • 18 8 2014T : 90/60mmHgN : 78 x/menitP : 24 x/menitS : 36,50CPerawatan hari ke-5S: nyeri perut kanan atas (+) Mual (+), muntah (-), demam (-), Menggigil (-), batuk (-), sesak (-), nyeri dada (-), nyeri ulu hati (-) BAB: Biasa BAK: LancarO: SS/GC/CM anemis (-) ikterus (-) sianosis (-)DVS R-2 cm H2OParu : BP: vesikuler, BT : Rh -/-, Wh -/-,Cor : BJ I/II murni, regularAbdomen : peristaltik (+) kesan normalHepar teraba 4 jari Bawah Arcus Costa, permukaan fluktuatif, tidak berbenjol-benjol, konsistensi lunak, tepi reguler, nyeri tekan (+)Lien tidak teraba. Massa Tumor (-) Nyeri Tekan perut kanan atas (+)Ekstremitas: edema -/-A: Abses HeparR/Diet heparIVFD Asering 20 tetes/menitMetronidazole 0,5 gr/8jam/iv Novalgin 1amp/12j/ivRencana : USG AbdomenKonsul Subdivisi GEHKonsul Bedah Digestif

  • RESUME

  • RESUME

    Pasien laki-laki, 34 tahun, masuk rumah sakit dengan keluhan nyeri perut kanan atas sejak 1 bulan yang lalu SMRS, memberat satu hari terakhir, nyeri dirasakan tertusuk-tusuk, terus-menerus, memberat seiring perubahan posisi bahkan saat istirehat. Mual (+). BAB: biasa, kuning kecoklatan. BAK: lancar. Riwayat konsumsi alcohol sejak 20 tahun lalu, berhenti 3 bulan yang lalu. Riwayat merokok (+).Pada pemeriksaan fisis didapatkan pasien sakit sedang, gizi cukup, dan kesadaran composmentis. Tekanan darah 110/70 mmHg, nadi 80x/menit dan regular, suhu 37,0 0C, pernapasan 20 x/menit. Pada pemeriksaan abdomen didapatkan peristaltik (+) kesan normal, nyeri tekan hipokondrium kanan (+), hepar teraba 4 jari bawah Arcus Costa, permukaan rata, konsistensi lunak, tepi reguler, nyeri tekan (+); Lien tidak teraba, Massa Tumor (-).Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan leukositosis. Hasil USG abdomen menunjukkan adanya abses hepar, dimana tampak lesi heterogen, batas tegas, bentuk bulat ukuran 9,8x10,8 cm pada lobus kanan hepar, yang pada Doppler tidak tampak gambaran vaskularisasi pada lesi. Berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisis, dan pemeriksaan penunjang lainnya, maka pasien ini didiagnosis Abses hepar.

  • DISKUSI

  • DISKUSI

    Pasien masuk dengan nyeri perut kanan atas, dimana penyakit penyakit yang dapat memberikan keluhan nyeri perut pada regio hipokondrium dextra atau kuadran kanan atas, yaitu:HatiKandung EmpeduPankreasDll.

  • Penularan melalui fekal-oral baik makanan maupun minuman yang tercemar kista/ transmisi langsung pada keadaan higien perorangan burukMasuk ke saluran intestinal (dalam bentuk kista)Kista pecah, keluar tropozoitDalam usus, tropozoit menyebabkan ulkus pada mukosa akibat enzimproteolitikTropozoit terbawa masuk ke aliran darah portal masuk ke heparAmoeba kemudian tersangkut, menyumbat vena porta intrahepatikTerjadi infark hepatosit, sedangkan enzim proteolitik tadi mencerna sel sel parenkim hatiTerbentuklah AbsesPATHOGENESIS ABSES HEPAR

  • DISKUSI

    Pasien masuk dengan keluhan nyeri perut kanan atas yang sifat nyerinya seperti ditusuk-tusuk. Pasien juga mengalami mual dan riwayat demam. Dari hasil pemeriksaan fisis diperoleh adanya hepatomegali, yakni hepar teraba 4 jari bawah arcus costa, dengan permukaan yang fluktuatif, konsistensi lunak, tepi regular, dan nyeri tekan (+). Beberapa penyakit dengan manifestasi nyeri perut kanan atas dan hepatomegali yaitu Hepatoma, Hepatitis, Abses Hepar. Pada pasien ini, diagnosis lebih cenderung ke arah abses hepar karena pada palpasi hepar diperoleh hepatomegali dengan permukaan yang fluktuatif dan konsistensi yang lunak. Sedangkan pada hepatoma, hepar cenderung konsistensinya keras, permukaan bisa rata ataupun tidak rata, atau bahkan berbenjol-benjol, atau dengan tepi yang tumpul.

  • DISKUSIPada pemeriksaan fisis, didapatkan nyeri pada hipokondrium dextra. Hal ini disebabkan oleh peregangan kapsula Glison pada hepar sebagai akibat adanya abses. Berdasarkan hasil laboratorium yang ditemukan pada pasien terdapat Leukositosis sebagai akibat dari reaksi inflamasi dari infeksi.

  • DISKUSIUntuk lebih memastikan diagnosis, dilakukan pemeriksaan penunjang yaitu dengan pemeriksaan laboratorium dan radiologi. Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan adanya leukositosis (16,100). Pada pemeriksaan radiologi, hasil USG abdomen menunjukkan adanya abses hepar dengan ukuran 9,8 x 10,8 cm. Hasil pemeriksaan penunjang ini mendukung diagnosis abses hepar.

  • PEMERIKSAAN FISIK*pada kuadran kanan atau kiri atas abdomen tergantung letak absesnya.

  • Terapi yang diberikan berupa diet hepar dan pemberian infus Asering 20 tpm sebagai penyeimbang elektrolit. Antibiotik yang diberikan yaitu Metronidazole yang merupakan drug of choice dengan dosis 0,5 gr/ 8jam/iv. Pasien juga dikonsul ke bagian bedah digestif mengingat ukuran abses 9,8 x 10,8 cm. Ukuran abses yang besar, > 5 cm, merupakan indikasi dilakukannya drainase.

  • TERIMA KASIH


Top Related