download (pdf, 1.75mb)
TRANSCRIPT
BIOGAS
KP4 UGM Th. 2012
Latar Belakang
Potensi dan permasalahan:
Masyarakat banyak yang memelihara ternak :
sapi , kambing dll, dipekarangan rumah.
Sampah rumah tangga hanya dibuang, belum
dimanfaatkan.
Sampah dan kotoran ternak menjadi masalah
kebersihan,terakumulasi dan berdampak negatif.
Belum adanya usaha untuk menerapkanteknologi tepat guna dalam menangani sampahdan limbah ternak sekaligus menghasilkan energi.
Biasanya :
sampah dibuang ke TPS atau TPA, dibuang
ke pekarangan (ditimbun), dibuang ke
sungai.
kotoran ternak ditumpuk di dekat
kandang atau dikomposkan
Uraian Total (%)
Sampah Organik* 71,85
Kertas 12,45
Plastik 7,60
Logam 0,90
Kaca/gelas 0,90
Karet 0,54
Kain 1,94
Lain-lain 3,82
Contoh Komposisi Sampah
*Sampah organik antara lain: sisa makanan, daun-daunan (bukan bahan keras/kayu dll)
Sekilas Sampah dan Limbah
Sampah
Rumah Tangga
SampahBelum diolah
Mencemari lingkungan
Sifat-sifatnya :
Berbau
Media pembiakan kuman
Beracun
Potensi pencemar air tanah
Mengganggu estetika
Kotoran ternak
1. Daun-daunan
2. Sisa makanan
3. Plastik (dipisahkan)
4. Kertas (dipisahkan)
5. Logam/kaca (dipisahkan)
6. Kayu (dipisahkan)
BAGAIMANA JIKA TIDAK
DIKELOLA ?
Kotoran yang menumpuk akan terbawa
oleh air masuk ke dalam tanah atau sungai
yang kemudian mencemari air tanah dan
air sungai.
Limbah organik mengandung racun dan
mikroba yang membahayakan kesehatan
manusia dan lingkungannya.
Kotoran Ternak
Peternakan Sapi
Limbah (feces, Urine, dll)
Limbah Padat Limbah Cair
Penggunaan
langsung
Dikeringkan
utk dijual
Penimbunan
Manure
Tangki Penampungan
Saluran AirPupuk Tanaman Ditimbun di
Area pemukiman
Polusi
Gambar 1. Dampak Umum dan Manajemen Limbah Ternak
Berdasarkan hasil analisis diperoleh bahwa
tinja sapi mengandung 22.59% sellulosa,
18.32% hemi-sellulosa, 10.20% lignin, 34.72%
total karbon organik, 1.26% total nitrogen,
27.56:1 ratio C:N, 0.73% P, dan 0.68% K
(Lingaiah dan Rajasekaran, 1986).
Sampah
Pemanfaatan Sampah dan Kotoran
Ternak
Kompos/pupuk (teknologi sederhana)
Biogas (teknologi sederhana)
Bio Oil (teknologi tinggi)
Bio Etanol (teknologi tinggi)
Yang menghasilkan energi dan pupuk
dengan teknologi sederhana BIOGAS
Teknologi Sederhana Pemanfaatan Sampah
dan Kotoran Ternak
Digester
biogas
Gas mudah terbakar (flammable) yang dihasilkan
dari proses fermentasi bahan-bahan organik oleh
bakteri-bakteri anaerob (bakteri yang hidup dalam
kondisi tanpa oksigen yang ada dalam udara).
Limbah + Kotoran sapi CH4 + CO2
Kompos
KEUNTUNGAN DIGESTER
1. Limbah dapat diubah menjadi biogas
untuk bahan bakar alternatif sehingga
mengurangi pemakaian bahan bakar.
2. Sisa limbah yang sudah diolah dapat
dijadikan kompos atau pupuk tanaman.
3. Lingkungan menjadi lebih bersih, tidak
berbau.
Apa itu biogas ?
Biogas adalah gas yang mudah terbakar (flammable) yang
dihasilkan dari proses fermentasi (pembusukan) bahan-bahan
organik oleh bakteri-bakteri anaerob (bakteri yang hidup
dalam kondisi tanpa oksigen yang ada dalam udara).
Bahan-bahan organik adalah bahan-bahan yang dapat terurai
kembali menjadi tanah, misal sampah dan kotoran sapi
Proses fermentasi ini sebetulnya terjadi secara alamiah, tapi
waktu lama, tidak dimanfaatkan gas sering terbentuk di
bawah tumpukan sampah di Tempat Pembuangan Sampah
Akhir (TPA)
Sejarah Penemuan Biogas
Gas methan digunakan oleh warga Mesir, China, dan Roma kuno untuk dibakar dan digunakan sebagai penghasil panas.
Proses fermentasi untuk menghasilkan gas methanpertama kali ditemukan oleh Alessandro Volta (1776).
Hasil identifikasi gas yang dapat terbakar ini dilakukan oleh William Henry pada tahun 1806.
Yang memperlihatkan asal mikrobiologis dari pembentukan methan adlh Becham (1868), murid Louis Pasteur dan Tappeiner (1882)
Pembangkit biogas pertama dibangun pada tahun 1900.
Akhir abad ke-19, riset untuk menjadikan gas methan sebagai biogas dilakukan oleh Jerman dan Perancis
Selama Perang Dunia II : petani di Inggris dan Benua Eropa membuat pembangkit biogas untuk menggerakkan traktor.
Karena BBM mudah dan murah pada 1950 pemakaian biogas mulai ditinggalkan.
Tetapi, di India produksi biogas tetap dilakukan.
Di China, Filipina, Korea, Taiwan, dan Papua Nugini, dilakukan riset dan pengembangan alat penghasil biogas
Teknologi biogas juga dikembangkan di negara maju seperti Jerman [8].
KEGUNAAN BIOGAS
Cocok digunakan sebagai b
ahan bakar alternatif
pengganti minyak tanah
karena...
Nilai kalori dari 1 meter kubik Biogas
sekitar 6.000 watt jam yang setara
dengan setengah liter minyak tanah.
Campuran gas bio mudah terbakar jika
kandungan gas methan lebih dari 50 %.
Gas dibakar warna biru menghasilkan
energi panas.
Kira-kira : 5200-5900 Kcal /m3 gas
atau memanaskan air 65 -73 L dari 20oC sampai
mendidih
atau menyalakan lampu 50-100 watt selama 3- 8 jam.
Potensi Gas yang Dihasilkan
Asumsi : 1 Kg kotoran sapi bisa
menghasilkan 0,03 m3 gas
jumlah kotoran : 10 kg/hari/ekor sapi
dewasa
maka perkiraan jumlah sapi dewasa (berat
500 Kg) yang dibutuhkan untuk
menghasilkan sejumlah gas dapat dilihat
pada tabel berikut
No
Ukuran
Biogas
(m3)
Jumlah
Sapi
(ekor)
Kotoran
(Kg)Energi (Kcal)
1 2 2-3 20-30 10400-18000
2 3 3-4 30-40 15600-17700
3 4 4-6 40-60 20800-23600
4 6 6-10 60-100 31200-35400
5 8 12-15 120-150 41600-47200
KOMPOSISI BIOGAS
1. Methana (CH4) 40 – 70 %
2. Karbondioksida (CO2) 30 –60 %
3. Hidrogen (H2) 0 - 1 %
4. Hidrogen Sulfida (H2S) 0 – 3 %
5. dll
Prinsip Pembuatan Biogas
Prinsip pembuatan biogas
Bahan organik (kotoran sapi dan sampah setelah dihancurkan) dicampur air lalu dimasukan ke dalam ruang/tabung tertutup bebas/kedap udara yang disebut DIGESTER
Proses :
Bahan organik + air hidrolisa
fermentasi biogas (CH4 +
CO2) + slurry
Tahapan Peruraian Bahan Organik menjadi Biogas
Tahap pelarutan bahan-bahan organik, bahan padat yang mudah larut atau yang sukar larut akan berubah menjadi senyawa organik yang larut seperti karbohidrat, asam amino, dan asam lemak hidrolisis
Tahap asidifikasi atau pengasaman, merupakan tahap terbentuknya asam-asam seperti hidrogen sulfida, asetat dan pertumbuhan sel bakteri.
Tahap metanogenik, menghasilkan gas methana (CH4), karbon dioksida, dan sejumlah kecil senyawa gas lainnya
Biogas mulai terbentuk kurang lebih setelah 1 minggu.
Proses tsb memerlukan bakteri methan dan bakteri asam
Secara alami bakteri ini terdapat dalam limbah yang mengandung bahan organik, misal kotoran binatang, manusia, sampah rumah tangga
Jumlah kedua bakteri hrs berimbang agar kelangsungan hidup bakteri methan terganggu produksi biogas terganggu
Proses hidrolisa dan fermentasi ini harus dilakukan dalam kondisi an aerob atau kedap udara digester harus dibuat sedemikian sehingga kedap udara
Selulosa
Glukosa
Asam Lemak
dan Alkohol
Metan + CO2
(C6H10O5)n + nH2O n(C6H12O6)
selulosa glukosa
1. Hidrolisis
2. Pengasaman
3. Metanogenik
(C6H12O6)n + nH2O CH3CHOHCOOH
glukosa asam laktat
CH3CH2CH2COOH + CO2 + H2
asam butirat
CH3CH2OH + CO2
etanol
4H2 + CO2 2H2O + CH4
CH3CH2OH + CO2 CH3COOH + CH4
CH3COOH + CO2 CO2 + CH4
CH3CH2CH2COOH + 2H2 + CO2 CH3COOH + CH4
Gambar 2. Tahap Pembentukan Gasbio (FAO, 1978)
Jenis Bakteri
Bakteri pembentuk asam antara lain:
Pseudomonas, Escherichia, Flavobacterium, dan
Alcaligenes yang mendegradasi bahan organik
menjadi asam-asam lemak.
Bakteri metana antara lain: Methanobacterium,
Methanosarcina, dan Methanococcus yang
mengubah asam-asam lemak menjadi biogas
Bagan produksi biogas
MATERIALORGANIK
Mengandung zat tepung, zat gula dll
FASE INPUTFiltrasi, pencampuran,
pengenceran
FASA PRODUKSIPembentukan asam,
kombinasi gas
FASA OUTPUTBIOGASMemasak
LUBERANPupuk padat/cair
Sampah
dipilahKotoran ternak
Faktor-faktor yang mempengaruhi
pembentukan biogas
Bahan baku
Kondisi operasi
Pengadukan
Bahan penghambat
Bahan baku
Bahan organik (mengandung unsur karbon dan hidrogen serta nitrogen): sampah, limbah pertanian, kotoran
◦ Unsur nitrogen diperlukan bakteri untuk pembentukan sel.
◦ Agar fermentasi lebih cepat, bahan yg kasar harus digiling atau dirajang dulu
◦ Bahan baku berbentuk bubur kandungan air hrs cukup tinggi(optimum : 7 - 9%).
◦ Kadar air dlm kotoran sapi kira-kira 18 % (rata-rata hewan 11-25%), maka perlu diencerkan dengan perbandingan 1 : 1
Air yang tidak mengandung zat-zat yang dapat menghambat pengembangbiakan bakteri
Perbandingan unsur karbon dan nitrogen
(C/N) paling baik untuk pembentukan
biogas adalah 30.
◦ Rasio C/N untuk sampah mendekati nilai 12.
◦ Rasio C/N kotoran kuda dan babi adalah 25
◦ Rasio C/N sapi dan kerbau adalah 18.
Kondisi operasi
Temperatur◦ Perkembangbiakan bakteri sangat dipengaruhi
temperatur. Fermentasi anaerobik berlangsung pada 5oC - 55oC.
◦ Temperatur kerja yang optimum 35oC.
Derajat Keasaman (pH)◦ Pada awal proses, pH bahan dalam digester bisa
turun sampai 6 atau lebih rendah akibat degradasi bahan organik oleh bakteri aerobik.
◦ Kemudian pH mulai naik disertai perkembangbiakan bakteri pembentuk metana dan hasil pencernaan yang optimum adalah pada pH 6,8 sampai 8.
Pengadukan
◦ Bahan baku yang sukar dicerna (misal jerami) dan sisa bahan akan membentuk lapisan kerak pada permukaan cairan.
◦ Lapisan perlu diaduk sehingga hambatan terhadap laju biogas yang dihasilkan dapat dikurangi.
Bahan Penghambat
◦ Yang menghambat pertumbuhan mikroorganisme: misalnya logam berat (tembaga, cadmium, dan kromium), desinfektan, deterjen dan antibiotik.
◦ Karena itu air yang digunakan sebagai pencampur tidak mengandung bahan-bahan tersebut.
PERHITUNGAN BIAYA
PEMBUATAN DIGESTER: 6m3 Rp 12.000.000,- (harga sdh
termasuk biaya instalasi – utk 12 m).
Harga jogja.
Utk generator: Rp 4.850.00,- (1.500 W)
dpt menghasilkan listrik sampai 1.000 W
Kompor 1 tungku Rp 500.000,-
Chooper : Rp 8.500.00,-