pemasaran jasa
Embed Size (px)
TRANSCRIPT
MAKALAH
PEMASARAN PADA PERUSAHAAN JASADisusun untuk memenuhi tugas kelompok mata
kuliah Manajemen Pemasaran Bank Syariah : RofiulWahyudi, SEI M.E.I
Disusun Oleh :
M.ROIF MUNTAHA
(Perbankan Syariah)
PERGURUAN TINGGI ALMA ATA
YOGYAKARTA2015
KATA PENGANTAR
Segala puja dan puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT
yang telah memberikan beribu-beribu rahmat dan ni’mat kepada kita
semua, sehingga kita masih di beri kemampuan dan ilmu untuk
mengerjakan tugas makalah ini tentang “Pemasaran pada Perusahaan
Jasa”
Sholawat dan Salam semoga tercurah kepada Nabi Muhammad SAW
yang telah membawa umat Islam dari zaman kebodohan menuju zaman
yang terang dengan berbagai ilmu. Semoga Kita mendapatkan
syafa’atnya diakherat kelak ...amin
Dan makalah kami tak akan selesai tanpa bantuan pihak lain
yang sudah membatu, mendoakan baik riil maupun materi, maka dari
itu saya ucapkan banyak-banyak terima kasih kepada semua pihak
yang telah memberikan semangat untuk menyelesaikan makalah
tentang “Pemasaran Pada Perusahaan Jasa”
Mungkin hanya ini yang bisa saya sampaikan, jika terdapat
beberapa kesalahan saya minta maaf yang sebesarnya karna saya
masih dalam tahap pembelajaran jika ada kelebihan itu semata
hanya datang dari Allah SWT. Semoga makalah tentang “Pemasaran
Pada Perusahaan Jasa” ini dapat bermanfaat bagi para pembacanya.
Yogyakarta, Maret 2015
Penyusun
DAFTAR ISI
Sampul Makalah ...................................
i
Kata Pengantar ................................... ii
Daftar Isi ................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ................................... 1
Latar belakang ................................... 1
Rumusan masalah...................................
1
BAB II PEMBAHASAN ................................... 2
Pengertian Pemasaran........................... Jasa
2
Pengertian Jasa dan Karakteristik................. 2
Strategi Pemasaran untuk Perusahaan Jasa.......... 3
Manajemen Kualitas Jasa .......................... 4
Mengelola Merek Jasa ............................ 5
BAB III PENUTUP ................................... 13
Penutup ................................... 13
Kesimpulan ................................... 13
Saran ................................... 13
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Untuk dapat memenangkan suatu persaingan dalam berbisnis,
berwirausaha dan berdagang suatu perusahaan atau badan dalam
persaingan pasar harus terlebih dahulu harus mengetahui dengan
pasti keinginan dan kebutuhan pasar kemudian memproduksi barang
dan jasa untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan tersebut. Setiap
perusahaan, baik itu perusahaan besar maupun kecil khususnya
perusahaan jasa, berusaha menciptakan kepuasan konsumen atas atas
produk atau jasa yang mereka pasarkan. Keberhasilan jasa di pasar
semata hanya ditentukan oleh konsumen yang membelinya. Jasa yang
tidak memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen akan segera
tersisih dari persaingan di pasar kompetitif karena tidak
diminati oleh konsumen.
Dengan demikian suatu perusahaan baik besar maupun kecil
khususnya perusahaan jasa harus adanya suatu pemasaran atas jasa
yang ditawarkanya kepada para konsumen. Pemasaran yang bagus akan
menghasilkan suatu hasil yang bagus juga terhadap barang atau
jasa yang di produksi suatu perusahaan. Keberhasilan suatu
pemasaran jasa dapat terlihat ketika para konsumen terpuaskan
atas jasa dan banyaknya konsumen yang tertarik untuk menggunakan
jasa yang diproduksi suatu perusahaan.
Maka dari itu petingnya suatu pemasaran dalam suatu
perusahaan besar maupun kecil sangat menetukan suatu perusahaan
tersebut akan memenangkan suatu persaingan pasar atau bahkan
tersisih dari persaingan dipasar kompetitif karna tidak diminati.
Di dalam makalah akan dipaparkan beberapa pemasaran jasa.
B. Rumusan Masalah
Apa Pemasaran Jasa
Apa Jasa itu
Strategi pemasaran jasa
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pemasaran Jasa
Menurut Lupuoady Pemasaran Jasa merupakan setiap tindakan
yang ditawarkan oleh salah satu pihak kepada pihak lain yang
secara prinsip intangible dan tidak menyebabkan perpindahan
kepemilikan apapun.1
Dari definisi di atas dapat kita simpulkan bahwasanya
pemasaran jasa merupakan tindakan yang ditawarkan oleh pihak
produsen kepada pihak konsumen tanpa ada pemindahan
kepemilikan apapun, yang mana jasa yang diberikan kepada
konsumen tidak dapat dilihat, didengar dan dirasakan sebelum
konsumen mengkonsumsinya.2
1 Lupiyoadi, R. dan Hamdani, A. 2006. “ Manajemen Pemasaran Jasa ”. Salemba Empat
Jakarta.h.42 Kotler, Philip dan Keller, Kevin Lane, 2012 “Marketing Management 14th E”.
Prentice-Hall Inc : New Jerse.h.15.
Bauran pemasaran jasa merupakan pengembangan pemasaran.
Menurut Kotler bauran pemasaran (marketing mix) produk
mencakup 4P, yaitu :3
Product
Jasa yang seperti apa dari perusahaan produsen yang ingin
ditawarkan kepada konsumen .
Price
Bagaimana strategi dari perusahaan jasa untuk menentukan
harga.
Place
Bagaimana sistem penyampaian yang diterapkan .
Promotion
Bagaiman perusahaan jasa dalam mempromosikan jasa
tersebut .
B. Pengertian dan Karakteristik Jasa
Jasa menurut Kotler and Keller Jasa (service) merupakan setiap
tindakan atau kinerja yang ditawarkan oleh satu pihak ke pihak
lain yang secara prinsip tidak terwujud dan tidak menyebabkan
perpindahan kepemilikan. Produksi jasa dapat terikat atau tidak
terikat pada suatu produk fisik).4
3 Machfoedz, Mas’ud dan Maxhfoedz, Mahmud. 2004. “Kewirausahaan dalam pendekatan
Kontemprorer”. Unit Penerbit dan percetakan akandemi menajemen perusahaan YKPN.
Yogyakarta.h.171
4 Ibid.hlm.355.
Valerie A.Zeitham dan Mary Jo Bitner mendefinisikan jasa
merupakan semua aktifitas ekonomi yang hasilnya bukan berbentuk
fisik atau kontruksi, yang umumnya dihasilkan dan dikonsumsi
secara bersamaan serta memberikan nilai tambah.5
Dari kedua pengertian diatas dapat kita simpulkan bahwa di
dalam jasa selalu ada aspek interaksi antara pihak konsumen dan
pihak produsen (jasa). Jasa bukan suatu barang, melainkan suatu
proses atau aktifitas yang tidak berwujud.
Karakteristik Jasa
Menurut Philip Kotler Jasa mempunyai empat karakteristik
berbeda yang sangat mempengaruhi desain program pemasaran : tidak
berwujud (intangibility), tidak terpisahkan (inseparability),
bervariasi (variability), dan dapat musnah (perishability).6
Tidak Terwujud (intangibility)
Tidak seperti produk fisik, jasa tidak dapat dilihat,
dirasakan, diraba, didengar dan dibaui sebelum jasa itu
dibeli.
Tidak Terpisahkan (inseparability)
Sementara barang fisik terbuat, dimasukan dalam
persediaan, didistribusikan melalui berbagai perantara
dan dikonsumsi. Jasa pada umunya diproduksi dan
dikonsumsi sekaligus.
Bervariasi (variability)5 Ibid. hlm 96 Kotler, Philip dan Keller, Kevin. 2008. “Manajemen Pemasaran edisi 13 jilid 2”. Penerbit Erlangga. Jakarta.h.39
Bervariasi karena kualitas jasa tergantung pada siapa
yang menyediakan, kapan, dimana, dan kepada siapa jasa
sangat bervariasi. Pembeli jasa menyadari variabilitas
ini dan sering membicarakannya dengan orang lain sebelum
memilih penyedia jasa.
Ada tiga langkah yang dapat diambil perusahaan jasa untuk
meningkatkan kendali kualitas, antara lain :
- Berinvestasi dalam prosedur ketenagakerjaan dan
kepelatihan yang baik
- Menstandarisasikan proses kinerja jasa di seluruh
organisasi.
- Mengamati kepuasan pelanggan.
Dapat Musnah (perishability)
Dapat Musnah jasa dapat disimpan, jadi dapat musnahnya
jasa bisa menjadi masalah ketika permintaan
berfluktuatif. Misalnya, perusahaan transportasi publik
harus memiliki peralatan yang jauh lebih banyak karena
permintaan pada jam sibuk dan bukan untuk permintaan yang
merata sepanjang hari.
Sedangkan menurut Griffin Karakteristik Jasa adalah sebagai
berikut :7
Intangibility (tidak berwujud)
Jasa tidak dapat dilihat, dirasa, didengar, atau dicium
sebelum jasa itu dibeli. Nilai pentng dari hal ini tidak
7 Ibid.hlm 6
berwujud yang dialami konsumen dalam bentuk kenikmatan,
kepuasan, atau kenyamanan.
Unstorability (tidak dapat disimpan)
Jasa tidak mengenal persediaan atau penyimpanan dari
produksi yang telah dihasilkan. Karakteristik ini disebut
juga inseparability, mengingat pada umunya jasa
dihasilkan dan dikonsumsi secara bersamaan.
Customization (kustomisasi)
Jasa sering kali di desain khusus untuk memenuhi
kebutuhan pelanggan.
Jadi berdasarkan beberapa pendapat para ahli di atas, dapat
ditarik kesimpulan bahwa sifat atau karakteristik utama dari jasa
adalah tidak dapat dilihat, dirasa, diraba, didengar, atau dicium
sebelum jasa itu dibeli. Kemudian jasa juga tidak dapat disimpan
dan jasa memiliki banyak variasi bentuk kualitas dan jenisnya
tergantung pada siapa saja jasa tersebut dijual. Hal ini
disebabkan karena kebutuhan konsumen jasa yang berbeda-beda,
sehingga jasa yang dijual disesuaikan dengan permintaan
konsumennya.
Kategori Bauran Jasa
Komponen Jasa bias menjadi bagian kecil atau besar dari
keseluruhan penawaran. Membedakan komponen-komponen menjadi lima
kategori penawaran :8
1. Barang berwujud murni (pure tangible goods)8 Ibid. hlm 38
Penawaran terutama terdiri dari barang berwujud seperti
sabun, pasta gigi, dll.
2. Barang yang berwujud disertai jasa (tangible goods with
accompanying services)
Penawaran terdiri dari barang berwujud yang disertai
dengan satu atau lebih jasa.
3. Hibrida (hybrid)
Penawaran yang terdiri dari bagian barang dan jasa yang
sama proporsinya.
4. Jasa utama yang disertai barang dan jasa kecil
Penawaran terdiri dari jasa utama beserta tambahan jasa
atau barang pendukung
5. Jasa Murni (pure services)
Penawaran murni terdiri dari jasa
C. Strategi Pemasaran untuk Perusahaan Jasa
Perusahaan jasa dalam dalam penerapan strategi pemasaran tidak
sepesat perusahaan produsen barang. Banyak perusahaan jasa
berskala kecil beranggapan bahwa mereka tidak memerlukan
pemasaran karena pemasaran memerlukan biaya besar. Perusahaan
jasa lainnya karena diperlukan banyak sehingga tidak memerlukan
pemasaran.
Selain itu, perusahaan jasa lebih sulit untuk dikelola jika
hanya menerapkan pendekatan pemasaran tradisional. Pada
perusahaan yang memproduksi barang, standar produk dapat
ditetapkan dan produk disusun dirak toko menunggu pembeli. Akan
tetapi, perusahaan jasa konsumen berinteraksi dengan penyedia
atau penjual yang kualitasnya tidak dapat dijamin kepastiannya
dan lebih banyak variable. Efek jasa tidak hanya dipengaruhi oleh
penyedianya, tetapi juga oleh semua proses pendukung produksi.
Dengan demikian, pemasaran jasa memerlukan pemasaran internal dan
pemasaran interaktif.9
Pemasaran Internal
Pemasaran Internal berarti bahwa perusahaan jasa harus
melatih dan memotivasi dengan efektif kontak karyawan-
karyawan dan semua orang yang mendukung pelayanan agar
bekerja sebagai sebuah tim untuk memberikan kepuasan
kepada konsumen. Untuk perusahaan yang menawarkan secara
konsisten kualitas jasa yang tinggi, setiap orang harus
menerapkan orientasi konsumen.
Pemasaran Interaktif
Dalam pemasaran Interaktif kualitas pelayanan sangat
ditentukan oleh kualitas interaksi di antara pembeli dan
penjual. Pada pemasaran produk kualitas lebih ditentukan
oleh cara mendapatkan produk. Tetapi dalam pemasaran
jasa, kualitas jasa ditentukan baik oleh penyedia jasa
dan kualitas cara penyampaian jasa yang professional.
Sekarang ini persaingan semakin meningkatkan biaya,
menurunya produktivitas, dan kualitas diperlukan
pemasaran yang lebih canggih. Perusahaan jasa dihadapkan
9 Ibid.hlm170
pada tiga tugas besar pemasaran : perbedaan kompetitif,
kualitas jasa, dan produktivitas.
D. Manajemen Kaulitas Jasa
Kualitas Jasa perusahaan diuji pada setiap pelaksanaan jasa.
Jika personel jasa membosankan, tidak dapat menjawab pertanyaan
sederhana atau saling berkunjung ke personel lain sementara
pelanggan menunggu, pelanggan akan berfikir dua kali untuk
melakukan bisnis lagi dengan penjual itu.
Berbagai studi telah memperlihatkan bahwa perusahaan jasa yang
dikelola dengan baik sama-sama memiliki praktik berikut : Konsep
Strategis, Sejarah komitmen manajemen puncak terhadap kualitas,
standar yang tinggi, teknologi swalayan, sistem untuk mengamati
kinerja jasa, keluhan pelanggan, dan penekanan pada kepuasan
keryawan. Konsep ini diantaranya :10
Konsep Strategis
Perusahaan jasa tertemuka “terobsesi dengan pelanggan”.
Mereka mempunyai kepekaan yang jelas terhadap pelanggan
sasaran dan kebutuhan pelanggan. Mereka mengembangkan
strategi berbeda untuk memuaskan kebutuhan ini.
Komitmen Manajemen Puncak
Perusahaan jasa harus mempunyai komitmen menyeluruh
terhadap kualitas jasa. Manajemen perusahaan jasa tidak
10 Ibid.hlm.52.
hanya melihat kinerja keuangan setiap bulan, tetapi juga
kinerja jasa perusahaan.
Standar Tinggi
Penyedia jasa terbaik mempunyai standar kualitas jasa
yang tinggi.
Teknologi Swalayan (self-technologi)
Konsumen menilai kenyamanan jasa. Banyak interaksi jasa
antar manusia digantikan oleh teknologi swalayan.
Mengawasi Sistem
Perusahaan jasa terkemukan mengaudit kinerja jasany, baik
kinerja mereka sendiri maupun pesainganya secara teratur.
Perusahaan jasa melakukan pengukuran suara pelanggan
untuk menyelidiki kepuasan dan ketidakpuasan pelanggan.
Memuaskan Keluhan Pelanggan
Semua keluhan adalah karunia bagi perusahaan jasa bila
ditangani dengan baik. Perusahaan mendorong keluhan-
keluhan pelanggan dan memberdayakan karyawannya untuk
memulihkan situasi ditempat.
Memuaskan Karyawan dan Pelanggan Sekaligus
Perusahaan jasa yang bagus adalah tahu bahwa sikap
karyawan yang positif akan mendorong kesetiaan pelanggan
yang lebih kuat.
E. Mengelola Merek Jasa
Beberapa merek terkuat dunia adalah jasa. Perhatikan pimpinan
jasa keuangan, merek jasa harus ahli mendiferensiasikan diri dan
mengembangkan strategi yang tepat.
Mendiferensiasikan Jasa
Pemasar sering mengeluh tentang sulitnya
mendiferensiasikan jasa mereka. Beberapa jasa utama utama
komunikasi, transpotasi, energi, dan perbankan yang telah
menghasilkan persaingan harga yang ketat.
Mengembangkan Strategi Merek untuk Jasa
Pengembangan strategi untuk merek jasa memerlukan
perhatian khusus untuk memilih :
- Memilih elemen Merek
- Menetapkan Dimensi Citra
- Merencanakan strategi penetapan merek.
F. Indikator-indikator dalam Pemasaran Jasa 4W+1H
- What : Apa alat-alat yang diperlukan marketing.
- Who : Siapa konsumen dan bagaimana karakteristiknya.
- Why : Mengapa konsumen membeli produk dan apa
motivasinya.
- Where : Dimana memasarkan produk.
- How : Bagaimana marketer mengidentifikasi konsumenya
dan mendesain produknya.
Alat-alat Pemasaran
Menurut Kotler dan Keller alat-alat promosi sebagai
berikut :11
ALAT DEFINISISampel Contoh Merupakan tawaran produk gratis percobaan
gratis kepada konsumen dan diharapkan mereka
menyukai produk tersebut sehingga melakukan
pembelian ulang.Diskon Pengurangan langsung dari harga barang pada
pembelian selama suatu periode yang
dinyatakan.Undian Mengajak konsumen untuk mengumpulkan nama
mereka untuk diundi.Kemasan harga
khusus atau
paket harga
Potongan harga lebih rendah dari pada harga
biasa kepada konsumen yang diterapkan pada
label atau bungkus. Hadiah Barang yang ditawarkan secara cuma-cuma atau
gratis dengan harga yang sangat murah sebagai
insentif untuk membeli suatu produk.Demontrasi Pertunjukan yang dilakukan untuk menunjukan
atau membuktikan keefektifan cara menggunakan
produk. Tawaran uang
kembali
Pengembalian uang kembali kepada konsumen
apabila ketidaksesuaian antara produk dengan
harga atau terjadi kerusakan produk yang
dibeli berdasarkan perjanjian.
11 Ibid.hlm299.
Promosi Gabungan Dua atau lebih merek atau perusahaan
bekerjasama mengeluarkan kupon untuk
meningkatkan daya tarik mereka.Pemajangan
ditempat
pembelian
Pemajangan ditempat pembelian untuk menarik
pembeli.
Premi Barang yang ditawarkan dengan harga relative
rendahKupon Sertifikat yang member hak kepada pemegangnya
atas potongan harga yang telah ditetapkan.Program
frekuensi
Program yang diberikan terkait dengan
frekuensi dan insentitas konsumen membeli
produk atau jasa perusahaan. Imbalan
berlangganan
Nilai dalam bentuk tunai atau yang lain yang
sebanding dengan loyalitas berlangganan.Promosi silang Menggunakan satu merek untuk mengiklankan
merek lain yang tidak bersaing.
Sumber : Kotler-Keller (2007:299)
Konsumen dan Karakteristik Konsumen
Menurut Kotler dan Keller (2009:166) Perilaku konsumen
merupakan studi bagaimana individu, kelompok, dan organisasi
memilih, membeli menggunakan, dan bagaimana barang, jasa, ide,
atau pengalaman untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan mereka.12
12 Ibid.hlm 166
Faktor –fakktor yang mempengaruhi Perilaku Konsumen antara
lain :13
1. Faktor Budaya
Menurut Kotler dan Keller, Budaya merupakan determinan
dasar keinginan dan perilaku seseorang.
2. Faktor Sosial
Faktor social seperti kelompok refrensi, keluarga, serta
peran social dan status mempengaruhi perilaku pembelian.
3. Faktor pribadi
Keputusan pembeli juga dipengaruhi oleh karakteristik
pribadi. Faktor pribadi meliputi usia, tahap dalam siklus
hidup pembeli, pekerjaan, keadaan ekonomi, konsep diri,
gaya hidup dan nilai.
4. Proses Psikologis Kunci
Memahami perilaku konsumen adalah model respons
rangsangan pemasaran dan lingkungan memasuki kesadaran
konsumen.
Konsumen membeli produk dan motivasinya
Menurut Setiadi, konsumen selalu dihadapkan pada
persoalan pengorbanan yang akan dikeluarkan dan seberapa
penting produk yang dibutuhkan dan diinginkan.14 Oleh
karena itu, konsumen akan dihadapkan pada persoalan
motivasi. Motivasi konsumen adalah keadaan di dalam
13 Ibid.hlm 17514 Setiadi, N.J. 2010. Perilaku Konsumen Edisi Revisi – Perspektif Kontemporer Pada Motif, Tujuan, dan Keinginan Konsumen. Jakarta : Kencana.h 78.
pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk
melakukan kegiatan guna mencapai suatu tujuan.
Menurut Abraham Maslow ada lima motivasi seseorang
melukakan sesuatu, antara lain :15
- Physiological Needs, meliputi kebutuhan jasmani, merasa
lapar dan lainnya.
- Safety Needs, misalnya keamanan.
- Social Needs, seperti dihormati, berteman, dan rasa
memiliki.
- Esteem Needs, seperti kepuasan pribadi, pengakuan, dan
status.
- Self Actualization Needs, seperti pengembangan pribadi.
Tempat atau Distribusi Pemasaran
Menurut Kotler dan Keller Distribusi merupakan berbagai
kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk membuat
produknya mudah diperoleh dan tersedia untuk konsumen
sasaran.16
Tiga Aspek pokok dalam keputusan Distribusi (Tempat),
antara lain :17
- Sistem transportasi perusahaan, termasuk dalam system
ini antara lain keputusan tentang pemilihan alat
transportasi, penentuan jadwal, penentuan rute dan
seterusnya.
15 Ibid.hlm 8916 Ibid.hlm.18717 Ibid.hlm 189
- Sistem Penyimpanan, dalam system ini bagian pemasaran
harus menentukan letak gudang, jenis peralatan yang
dipakai untuk menangani material maupun peralatan
lainnya.
- Pemilihan saluran distribusi, menyangkut tentang
penggunaan penyalur dan bagaimana menjalin kerjasama
yang baik dengan para penyalur.
Mengidentifikasi Konsumen dan Mendesain Produk
Beberapa tahap dalam mengidentifikasi kebutuhan Konsumen,
antara lain :18
- Mengidentifikasi cakupan
Hal ini berkaitan dengan pernyataan misi dari
pengembangan produk. Cakupan ini akan menentukan fokus
dari aktiftas identifikasi kebutuhan konsumen.
- Pengumpulan Data
Mengumpulkan data terdapat beberapa metode, antara lain
:
Interview, dilakukan dengan mendiskusikan kebutuhan
dengan konsumen.
Fokus Groups, dilakukan dengan mendiskusikan
kebutuhan dengan beberapa konsumen.
Observation, mengamati bagaimana konsumen
menggunakan produk.
- Mengintepretasikan data
18 Ibdi.hlm 210
Data yang telah dikumpulkan perlu diintepretasikan
untuk dapat diterjemahkan ke dalam spesifikasi produk.
- Menyusun Kebutuhan
Ada kemungkinan akan banyak kebutuhan konsumen yang
dinyatakan dalam needs statement, oleh karena itu
penyusunan terhadap needs statement ini perlu dilakukan.
- Mengukur Tingkat Kebutuhan Konsumen
Mengukur tingkat kebutuhan konsumen menunjukan seberapa
penting suatu kebutuhan menurut konsumen.
- Evaluasi
Hal ini berkaitan dengan perbaikan terus menerus.
Setelah semua tahap dilalui, maka dilakukan evaluasi
dengan tujuan agar agar dapat melakukan identifikasi
kebutuhan konsumen dengan baik di masa yang akan
dating.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Dari beberapa pengertian dan karakteristik dari berbagai
ahli telah diuraikan pendapatnya mengenai pemasaran pada
perusahaan jasa. Perusahaan jasa merupakan tindakan yang
ditawarkan pihak produsen kepada pihak konsumen tanpa pemindahan
kepemilikan apapun, yang mana jasa diberikan kepada konsumen
tidak dapat dilihat, didengar, dan dirasakan sebelum konsumen
mengkonsumsinya.
Dari karakteristik jasa sendiri antara lain :
- Tidak berwujud
- Tidak terpisahkan
- Bervariasi
- Dapat Musnah
Pemasaran pada perusahaan jasa sangat penting. Ketika suatu
perusahaan tidak dapat memasarkan produk-produk jasa yang
ditawarkanya kepada consume, perusahaan tersebut akan semakin
melemah. Perusahaan jasa akan memasarkan produk jasanya tersebut
guna memaparkan kualitas produk jasanya, menerima keluhan dari
pelanggan, untuk mendapatkan strategi kedepanya agar lebih baik
lagi dalam memberikan kepuasan dan kenyamanan kepada pelanggan
atau konsumen.
DAFTAR PUSTAKA
1. Kotler, Philip dan Keller, Kevin
Lane, 2012 “Marketing Management 14th E”.
Prentice-Hall Inc : New Jersey.
2. Lupiyoadi, R. dan Hamdani, A. 2006.
“ Manajemen Pemasaran Jasa”. Salemba
Empat Jakarta.
3. Kotler, Philip dan Keller, Kevin.
2008. “Manajemen Pemasaran edisi 13
jilid 2”. Penerbit Erlangga. Jakarta.
4. Machfoedz, Mas’ud dan Maxhfoedz,
Mahmud. 2004. “Kewirausahaan dalam
pendekatan Kontemprorer”. Unit
Penerbit dan percetakan akandemi
menajemen perusahaan YKPN. Yogyakarta.
5. Setiadi, N.J. 2010. Perilaku Konsumen
Edisi Revisi – Perspektif Kontemporer Pada Motif,
Tujuan, dan Keinginan Konsumen. Jakarta :
Kencana.