dan jamur yang terkait, yang menurutnya merupakan penyebabnya. Pada tahun 1845, Montagne asal Perancis menggambarkan jamur sebagai Botrytis infestans. Morren asal Belgia bereksperimen dengan penyakit pada tahun 1845. Ia menggambarkan bahwa penyakit, jamur dan yang dianggap jamur sebagaipenyebab utama dari penyakit, meskipun ia tidak memiliki bukti yang meyakinkan. Ia merekomendasikan penyemprotan tanah dengan campuran tembaga sulfat, garam meja, dan kapur di dalam air untuk mencegah umbi membusuk. Sayangnya, ia tidak menerapkan campuran tersebut ke dedaunan sebagai pencegahan hawar daun. Banyak komite dan komisi dibentuk untuk melaporkan penyakit, dan ada banyak kontroversi atas teori autogenik dan parasit yang berlawanan dari penyebabnya. Peran kausal dari jamur itu akhirnya terbukti secara eksperimental oleh Speerschneider pada tahun 1857, srta oleh De Bary pada tahun 1861 dan 1863 (Jones et al., 1912). Tidak sampai ditemukannya campuran bordeaux, hampir 40 tahun setelah epidemi besar ini dimulai, adalah ukuran kontrol yang cukup ditemukan. Selama ini, pekerjaan dari Prevost yang diabaikan mengandung kunci untuk menyelesaikan masalah.

H. Dasar Mikologi Modern dan Penerimaan Konsep Bahwa Jamur Dapat Memicu Penyakit padaTanaman

Tulasne bersaudara di Perancis dan De Bary di Jerman adalah pendiri mikologi modern yang luar biasa. Louis-Rene Tulasne dididik sebagai pengacara tetapi lebih suka botani. Pada tahun 1842 ia diangkat menjadi aide naturaliste di museum Jardin des Plantes di Paris, di mana ia bekerja sampai kesehatannya menurun pada tahun 1864. Charles Tulsane, seorang mahasiswa kedokteran di Paris, dia menyerah pada karir kedokterannya untuk bergabung dengan pekerjaan botani saudaranya. Louis-Rene menjadi pimpinannya. Charles berkolaborasi dalam studi dan ilustrasi mikologi siap yang tidak pernah melampaui dalam kualitas artistik dan pengerjaan