dinding sel (adnan, unm)

21
Biologi Sel 1 1 DINDING SEL Adnan (Dosen Biologi FMIPA Universitas Negeri Makassar) A. PENDAHULUAN Dinding sel terletak pada bagian luar membran sel dan merupakan suatu eksoskeleton yang berperan untuk memberi bentuk pada sel, melindungi, sekaligus sebagai penyokong mekanik. Dinding sel, juga berperan dalam memelihara keseimbangan tekanan osmosis antara cairan intraseluler dan kecenderungan air untuk memasuki sel. Gambar 4.1. Perbandingan Sel Hewan dan Tumbuhan bila Ditempatkan dalam Berbagai Jenis Larutan (http://www.glenbrook.k12.il.us/gbssci/bio/apbio/HTML%20Presentation%20f older3/chap%208/Lecture%203,%20Ch.%208.ppt) Jika suatu sel ditempatkan di dalam larutan yang mem- punyai tekanan osmosis yang isotonis dengan cairan intraseluler, maka sitoplasma tetap melekat pada dinding sel. Akan tetapi jika konsentrasi larutan di dalam media lebih tinggi daripada cairan intraselulernya (hipertonis), maka air akan keluar dan sitoplasma tertarik dari dinding sel. Jika konsentrasi larutan di dalam media lebih rendah daripada cairan intraselulernya (hipotonis), maka air akan masuk ke dalam sel

Upload: adnanunm3177

Post on 12-Jun-2015

8.375 views

Category:

Documents


52 download

DESCRIPTION

Biologi Sel1DINDING SELAdnan (Dosen Biologi FMIPA Universitas Negeri Makassar)A. PENDAHULUANDinding sel terletak pada bagian luar membran sel dan merupakan suatu eksoskeleton yang berperan untuk memberi bentuk pada sel, melindungi, sekaligus sebagai penyokong mekanik. Dinding sel, juga berperan dalam memelihara keseimbangan tekanan osmosis antara cairan intraseluler dan kecenderungan air untuk memasuki sel.Gambar 4.1. Perbandingan Sel Hewan dan Tumbuhan bila Ditempatkan dalam Berbagai

TRANSCRIPT

Page 1: DINDING SEL (Adnan, UNM)

Biologi Sel

1

1

DINDING SEL Adnan

(Dosen Biologi FMIPA Universitas Negeri Makassar)

A. PENDAHULUAN Dinding sel terletak pada bagian luar membran sel dan merupakan suatu eksoskeleton yang berperan untuk memberi bentuk pada sel, melindungi, sekaligus sebagai penyokong mekanik. Dinding sel, juga berperan dalam memelihara keseimbangan tekanan osmosis antara cairan intraseluler dan kecenderungan air untuk memasuki sel.

Gambar 4.1. Perbandingan Sel Hewan dan Tumbuhan bila Ditempatkan

dalam Berbagai Jenis Larutan (http://www.glenbrook.k12.il.us/gbssci/bio/apbio/HTML%20Presentation%20f

older3/chap%208/Lecture%203,%20Ch.%208.ppt)

Jika suatu sel ditempatkan di dalam larutan yang mem-punyai tekanan osmosis yang isotonis dengan cairan intraseluler, maka sitoplasma tetap melekat pada dinding sel. Akan tetapi jika konsentrasi larutan di dalam media lebih tinggi daripada cairan intraselulernya (hipertonis), maka air akan keluar dan sitoplasma tertarik dari dinding sel. Jika konsentrasi larutan di dalam media lebih rendah daripada cairan intraselulernya (hipotonis), maka air akan masuk ke dalam sel

Page 2: DINDING SEL (Adnan, UNM)

2

2

dan akibatnya sel-sel menggelembung dan akhirnya pecah (De Robertis et al., 1975). Dengan demikian, adanya dinding sel menyebabkan suatu sel dapat survive dan tidak pecah dalam lingkungan hipotonis dan dapat mencegah terjadinya dehidrasi (Thorpe, 1984).

B. DINDING SEL PROKARIOTA

1. Komponen Dinding Sel Bakteri

Komponen dinding sel bakteri terdiri atas peptidoglikan, asam-asam teichoat, dan asam teichuronat.

a. Peptidoglikan

Peptidoglikan, yaitu suatu polimer N-glikosamin terasilasi dengan rantai peptida. Terdiri atas unit-unit N-asetilglukosamin dan N-asetilmuramat secara bergantian (gambar 3.1). Peptidoglikan berfungsi, yaitu (i) mencegah lisis sel di dalam media hipotonis, (ii) menyebabkan sel kaku dan memberi bentuk kepada sel.

Gambar 4.2. Struktur N-Asetilglukosamin dan N-asetilmuramat (Thorpe, 1984)

Ada tiga variasi mengenai struktur peptidoglikan (gambar 4.3) dan satu di antara variasi tersebut ditunjukkan pada gambar 4.4.

Page 3: DINDING SEL (Adnan, UNM)

Biologi Sel

3

3

Gambar 4.3 Variasi struktur peptidoglikan (Thorpe, 1984)

Gambar 4.4 Struktur kimia peptidoglikan Tipe I (Thorpe, 1984)

b. Asam Teichoat

Asam teichoat adalah kelompok polimer poliofosfat, terdapat di dalam dinding sel dan juga pada membran sitoplasma. Asam teichoat di dalam dinding sel kurang lebih 20-50% berat kering dinding sel. Asam teichoat berperan untuk mengikat Mg dari lingkungan untuk digunakan dalam reaksi-reaksi metabolisme sel.

Page 4: DINDING SEL (Adnan, UNM)

4

4

Ada dua klas poliofosfat yang menonjol yaitu ribitol fosfat dan gliserolfosfat. Gliserolfosfat lebih tersebar dari pada poliribitolfosfat (gambar 3.4).

Gambar 4.5. Struktur Asam teichoat (Thorpe, 1984)

c. Asam Teichuronat

Polimer lain dari karbohidrat yang dijumpai pada setiap bakteri adalah asam teikuronat yang terikat secara kovalen pada peptidoglikan dan kedua asam tersebut dapat dipisahkan dari peptidoglikan dengan cara hidrolisis.

Gambar 4.6. Struktur Asam teichuronat (Thorpe, 1984)

Page 5: DINDING SEL (Adnan, UNM)

Biologi Sel

5

5

Asam teichoat dan asam teichuronat terikat secara kovalen ke peptidoglikan

2. Struktur Dinding Bakteri

Pada bagian paling luar sebuah sel bakteri dapat dijumpai adanya kapsul atau lapisan lendir. Sebelah dalam kapsul dijumpai

dinding sel. Sebelah dalam dinding sel dijumpai membran plasma, chromosome(nucleoid region)

pili

ribosomes

food granule

prokaryoticflagellum

capsule orslime layer

cell wall

plasma membranecytoplasmplasmid (DNA)

A generalized prokaryotic cell

Gambar 4.7 Struktur umum sel bakteri

Gambar 4.8. Struktur Dinding Bakteri Gram Positif

Secara umum dikenal dua kelompok bakteri yaitu bakteri gram positif dan bakteri gram negatif. Dinding bakteri gram positif mengandung peptidoglikan antara 40-90%. Selain itu, juga mengandung asam teichoat, yaitu suatu kelompok polimer

Page 6: DINDING SEL (Adnan, UNM)

6

6

poliofosfat. Kadang-kadang komponen tersebut dijumpai baik pada dinding sel maupun pada membran sel. Dinding sel bakteri gram positif lebih homogen. Tebal dinding bervariasi antara 10-80 nm, tergantung spesies bakterinya. Selain peptidoglikan, juga terdapat polisakarida lain dan asam-asam teichoat. Umumnya molekul asam teichoat terikat secara kovalen pada peptidoglikan (Smith & Wood, 1992).

Dinding bakteri gram negatif mengandung peptidoglikan kurang lebih 1% dan memiliki struktur yang lebih kompleks. Membran sebelah luarnya terdiri atas lipida amfifatik, lipopolisakarida, dan protein. Lipopolisakarida adalah suatu kompleks lipida tempat melekatnya rantai polisakarida yang panjang (Gambar 5.9).

Gambar 4.9. Model Umum Dinding Sel Bakteri Gram Negatif (Thorpe, 1984)

Page 7: DINDING SEL (Adnan, UNM)

Biologi Sel

7

7

Gambar 4.10. Model dinding sel bakteri gram negatif dalam bentuk 3 dimensi.(Smith & Wood, 1992)

Membran luar mengandung protein, terutama protein porin yang berperan sebagai jalur pengangkutan dan sekaligus sebagai perintang bagi molekul-molekul yang mampu melewati membran sebelah luar. Membran luar menutupi lapisan peptidoglikan. Membran luar terikat pada lapisan peptidoglikan melalui murein lipoprotein. Karboksil terminal dari protein ini terikat secara kovalen pada peptidoglikan (Smith & Wood, 1992).

Page 8: DINDING SEL (Adnan, UNM)

8

8

Gambar 4.11. Bayer’s Junction Pada Dinding Bakteri gram Negatif (Smith &

Wood, 1992).

Residu asam lemak terikat secara koovalen pada asam amino terminal. Satu lapisan membran luar terintegrasi dengan membran dalam dan terikat secara bersama-sama. Sitoplasma dan membran luar mempunyai daerah yang berhubungan yang dinamakan Bayer’s junction. Daerah lapisan luar membran plasma berhubungan dengan lapisan dalam membran luar. Komponen-komponen protein dan lipida disintesis pada bagian dalam membran plasma dan ditranslokasi melalui Bayer’s (Smith and Wood, 1992). Membran sebelah luar dari bakteri gram negatif memiliki beberapa sifat-sifat biologis, yaitu mempunyai suatu muatan negatif yang penting dalam mempertahankan keadaan uniseluler organisme serta sifat hidrofilik pada permukaan yang memberi fungsi perlindungan agar tidak termakan oleh fagosit. Pada bagian periplasma terdapat protein yang disebut protein periplasma yang terdapat pada bagian sebelah luar membran plasma. Salah satu kelompok protein periplasma yang penting adalah hidrolase. Hidrolase berfungsi (i) menguraikan molekul besar menjadi molekul yang lebih sederhana sebelum memasuki sel melalui membran plasma serta (ii) melindungi diri dengan cara menguraikan asam-asam nukleat yang berasal dari bakteriofage. Kelompok protein periplasma yang lain ada yang berfungsi dalam proses transportasi molekul-molekul tertentu, misalnya asam-asam amino dan gula (Thorpe, 1984).

C. DINDING SEL TUMBUHAN

Salah satu ciri yang membedakan antara sel hewan dan sel tumbuhan adalah adanya dinding sel. Seperti dikemukakan sebelumnya bahwa dinding sel terdiri atas dinding primer dan

Page 9: DINDING SEL (Adnan, UNM)

Biologi Sel

9

9

dinding sekunder, diantara dinding primer dari suatu sel dengan dinding primer dari sel tetangganya, terdapat lamella tengah. Lamella tengah merupakan perekat yang mengikat sel-sel secara bersama-sama untuk membentuk jaringan dan oleh sebab itu dijumpai diantara dinding sel-sel primer yang berdekatan. Komponen utama dinding sel tumbuhan adalah polisakarida yang terdiri atas tiga tipe utama yaitu.

a. Selulosa b. Hemiselulosa c. Polisakarida pektat

1. Selulosa

Selulosa pada kayu kurang lebih 45% dari berat keringnya, sedangkan pada kapas kurang lebih 98%. Selulosa adalah polimer lurus yang terdiri atas unit-unit glukosa yang membentuk rantai yang saling berhubungan melalui ikatan glikosida β 1-4. Satu molekul selulosa terdiri atas 8.000-15.000 unit glikosa. Dalam satu mikrofibril, setiap rantai glukosa membentuk ikatan hidrogen dengan rantai glukosa yang ada didekatnya sehingga secara struktural mikrofibril menjadi lebih stabil.

O

CH2OH

OH

OH

O O

O CH2OH

OH

OH

O O

CH2OH

OH

OH

O O

CH2OH

OH

OH

O O

CH2OH

OH

OH

O

Gambar 4.12. Struktur Molekul Selulosa

Page 10: DINDING SEL (Adnan, UNM)

10

10

Gambar 4.13. Ikatan hidrogen yang menghubungkan molekul selulosa

dengan molekul selulosa yang lain (Thorpe, 1984)

2. Hemiselulosa

Hemiselulosa merupakan molekul heteropolimer yang bercabang-cabang. Keberadaannya terdiri atas berbagai macam gula dan asam uronat, gula heteropolimer pentosa (arabinosa, xylosa), heksosa (manosa dan galaktosa) (Gambar 5.12).

Gambar 4.14. Rumus struktur beberapa macam gula (Thorpe, 1984)

Berbagai jenis hemiselulosa mempunyai dua ciri struktur yang sama, yaitu :

a. Satu tulang punggung yang terdiri atas ikatan β 1−4

Page 11: DINDING SEL (Adnan, UNM)

Biologi Sel

11

11

b. Rantai samping yang pendek, misalnya glukomannan. Beberapa hemiselulosa diberi nama xylan, arabinok xylan,

glukomannan, galaktomannan, dan xyloglukan. Dari nama tersebut, mencerminkan strukturnya (Gambar 4.15).

Galaktoglukomannan

Xylan

Arabinogalaktan

Gambar 4.15. Struktur berbagai molekul hemiselulosa (Thorpe, 1984)

3. Pektin

Pektin adalah suatu famili dari polisakarida dan memiliki struktur yang sangat bervariasi. Satu ciri utama yang dimilikinya adalah adanya gugus asam yang disebabkan oleh adanya

Page 12: DINDING SEL (Adnan, UNM)

12

12

residu asam glukoronat dan galaktoronat. Hemiselulosa berfungsi melapisi mikrofibril sekaligus sebagai perekat. Pektin mempunyai struktur yang sangat bervariasi dengan ciri utama adanya gugus asam yang merupakan residu asam glukoronat dan galaktoronat (Gambar 4.17).

Gambar 4.17. Struktur Pektin (Thorpe, 1984)

4. Protein Struktural

Dinding sel tumbuhan juga mengandung komponen-komponen non polisakarida, yaitu berupa protein-protein struktural yang kaya dengan hidroksi prolin yaitu sekitar 25%. Diduga bahwa, fungsi dari protein tersebut adalah dalam pengorganisasian dinding sel.

5. Plastik Biologi

Selain itu, terdapat plastik biologi, yaitu lignin dan kutin. Lignin biasanya mengisi dinding sekunder dan menyebabkan dinding menjadi kaku. Lignin dibentuk dari hasil polimerisasi prekuersor lignin.

C = C −−−− CH2OH | | H H

HO

R2

R1

Page 13: DINDING SEL (Adnan, UNM)

Biologi Sel

13

13

Gambar 4.18. Rumus Umum Lignin (Thorpe, 1984)

Ada tiga tipe prekuersor lignin, yaitu (i) Coumaril alkohol (R1=H dan R2=H); (ii) Cineferil alkohol (R1=H dan R2=OCH3); dan (iii) Synapyl alkohol (R1=OCH3 dan R2=OCH3). Lignin berfungsi sebagai bahan pengisi dinding sel . Kutin biasanya terdapat pada permukaan dinding sel dan berfungsi agar permukaan sel resisten terhadap dehidrasi dan juga sebagai proteksi sel terhadap luka. Struktur kitin belum jelas, namun ia mengandung asam lemak hidroksi (C16-C18) yang terikat secara kovalen satu dengan yang lain melalui ikatan ester.

6. Mikrofibril

Dinding primer tersusun atas selulosa, yaitu suatu polimer β-glukosa dengan ikatan β 1-4. Kurang lebih 8.000-15.000 gugus β-glukosa secara bersama-sama membentuk satu rantai selulosa. Kurang lebih 40-70 tantai molekul selulosa terdapat dalam kelompok-kelompok yang sejajar membentuk mikrofibril. Mikrofibril-mikrofibril saling berkelompok membentuk mikrofibril dengan diameter ± 0,5 µ dan tampak dengan mikroskop cahaya (Thorpe, 1984). Di dalam dinding sel, mikrofibril dilapisi oleh hemiselulosa yang selanjutnya dihubungkan ke hemiselulosa lain oleh pektin dan polisakarida lain (Albert et al., 1983).

Page 14: DINDING SEL (Adnan, UNM)

14

14

Gambar 4.19. Ikatan Antara Mikrofibril pada Dinding Sel (Albert et al., 1983)

Pada dinding primer, mikrofibril-mikrofibril tersusun erat dan letaknya tersebar (Gambar 4.20). Ruang-ruang di antara mikrofibril diisi oleh air, protein dan bahan dinding sel lain, yaitu hemiselulosa dan pektin. Mikrofibril-mikrofibril tersebut bersifat lentur dan dapat memanjang. Kandungan hemiselulosa tinggi dan selulosa rendah. Dinding primer adalah struktur yang pertama dibentuk dan diletakkan pada lamella tengah. Dinding sekunder terutama terdiri atas selulosa. Pada beberapa sel terdapat pektin. Lapisan terluar dinding sel sekunder terdapat lignin, kutin, dan suberin. Lignin terdiri atas tiga macam yaitu koniferin alkohol, senafil alkohol, dan kumoril alkohol. Kutin merupakan rentai karbohidrat dengan jumlah atom C antara 21-35. Lilin adalah ester asam lemak dengan alkohol.

Page 15: DINDING SEL (Adnan, UNM)

Biologi Sel

15

15

central vacuole

plastid mitochondrion

vesicle plasmodesma

cell wall

plasmamembrane

intermediatefilaments

free ribosomeribosomes

nucleusnucleolus

nuclear porechromatin

nuclear envelope

Golgi complex

chloroplast

Microtubules (part of cytoskeleton)

smoothendoplasmicreticulum

roughendoplasmicreticulum

A generalized plant cell

(a)

(b) Dinding primer (c) Dinding sekunder

Gambar 4.20. Susunan mikrofibril pada dinding sel (Thorpe, 1984)

Pada dinding primer, mikrofibril tersebar dalam suatu matriks , bersifat lentur, dan memanjang bersama-sama dengan pemanjangan protoplasma, kadar hemiselulosa tinggi dan hemiselulosa relatif rendah. Dinding primer merupakan struktur yang pertama kali diletakkan pada lamella tengah. Pada dinding sekunder, mikrofibrilnya tersusun sejajar, kaku dan tidak dapat memanjang, kadar hemiselulosa relatif rendah dan selulosanya lebih banyak. Dinding sekunder dibentuk setelah sel mencapai ukuran yang maksimum. Dinding sekunder merupakan suatu struktur multilamella yang terdiri atas tiga

Page 16: DINDING SEL (Adnan, UNM)

16

16

lapisan yang disebut S1, S2, dan S3. Mikrofibril pada lapisan ini terle-tak sejajar tetapi menurut arah yang berbeda pada lapisan yang berbeda. Pertumbuhan Dinding Sel

Pada pertumbuhan dinding sel, ada dua proses yang terlibat, yaitu pembelahan sel dan pemanjangan sel. Pembelahan sel berlangsung pada jaringan meristematis. Sel-sel anak yang dihasilkan pada jaringan meristematis mempunyai ukuran yang lebih kecil dari pada sel-sel dewasa. Setelah sel anak terbentuk, maka selanjutnya ter-jadi pemanjangan sel. Ada dua teori yang berkenaan dengan pemanjangan dinding sel, yaitu teori multinet, dan teori orientasi aktif.

Menurut teori multinet , mikrofibril diletakkan pada permukaan bagian dalam dinding sel menurut arah melintang terhadap panjang sel. Pada waktu dinding sel memanjang, mikrofibril-mikrofibril mengalami reorientasi ulang ke arah sumbu longitudinal sel hingga mikrofibril sejajar dengan sumbu. Dengan demikian orientasi mikrofibril menurut teori multinet berlangsung secara pasif mengikuti perentangan dinding sel selama berlangsungnya pertumbuhan (gambar 4.21).

Gambar 4.21. Pertumbuhan multinet (Thorpe, 1984)

Page 17: DINDING SEL (Adnan, UNM)

Biologi Sel

17

17

Selama pemanjangan dinding sel, mikrofibril bergerak

satu terhadap yang lain. Pada gambar 4.22 ditunjukkan mekanisme pemanjangan dinding sel. Dalam hal ini terdapat enzim-enzim yang memutuskan ikatan antara dua polisakarida dinding sel (a) dan tetap melekat pada salah satu titik pemotongan, kemudian polisakarida dapat bergeser dengan bebas (b) dan bererak hingga enzim membentuk ikatan yang baru.

Gambar 4.22. Mekanisme Pemnajangan Dinding Sel (Thorpe, 1984)

Menurut teori orientasi aktif, mengemukakan bahwa

terbentuknya lapisan mikrofibril yang sejajar pada dinding sel tumbuhan yang tidak tumbuh lagi berlangsung secara siklosis, (mengalirnya bahan-bahan sitoplasma di dalam sel tumbuhan) pada bagian dalam sel. Aliran siklosis ini orientasi mikrofibril pada bagian luar sel Pada tabel 4.1, ditunjukkan perbedaan dinding primer dengan dinding sekunder.

Page 18: DINDING SEL (Adnan, UNM)

18

18

Tabel 4.1 Perbedaan antara dinding primer dengan dinding sekunder.

Karakteristik Dinding Primer Dinding Sekunder

Fleksibilitas dan Ekstensibilitas

Tinggi Rendah

Ketebalan Dinamis Statis

Susunan Mikrofibril Acak Sejajar

Kadar Selulosa Rendah Tinggi

Kadar Hemiselulosa 50% 25%

Kadar Lipida 5-10% Sedikit/Tidak ada

Kadar Protein 5% Rendah

Pertumbuhan Multinet Aposisi

LATIHAN A. Pilihlah jawaban B jika pernyataan benar dan S jika

pernyataan salah. ID Questions Image

1

Perhatikan gambar berikut!. Gambar tersebut menunjuk-kan sel yang ditempatkan di dalam larutan dengan tekan-an osmosis yang isotonis ( ) Benar ( ) Salah

2

Perhatikan gambar berikut!. Gambar tersebut menunjuk-kan sel yang ditempatkan di dalam larutan dengan tekan-an osmosis yang hipotonis ( ) Benar ( ) Salah

Page 19: DINDING SEL (Adnan, UNM)

Biologi Sel

19

19

3

Perhatikan gambar berikut!. Gambar tersebut menunjuk-kan sel yang ditempatkan di dalam larutan dengan tekan-an osmosis yang hipertonis ( ) Benar ( ) Salah

4

Komponen dinding sel bak-teri terdiri atas peptidogli-kan, asam-asam teichoat, asam teichuronat dan asma muramat ( ) Benar ( ) Salah

5

Peptidoglikan berfungsi, : mencegah lisis sel di dalam media hipotonis, menyebabkan sel kaku dan memberi bentuk kepada sel. ( ) Benar ( ) Salah

6

Ada tiga variasi mengenai struktur peptidoglikan (lihat gambar).Variasi tersebut terletak pada rantai samping dan jumlah asam amino penyusunnya. ( ) Benar ( ) Salah

7

Asam teichoat adalah kelompok polimer poliofosfat, terdapat di dalam dinding sel dan membran sitoplasma. Polimer polifosfat ditunjukkan pada gambar di samping.

Page 20: DINDING SEL (Adnan, UNM)

20

20

( ) Benar Correct ( ) Salah Incorrect

8

Gambar disamping menunjukkan struktur dinding sel bakteri gram positif. ( ) Benar ( ) Salah

9

Dinding bakteri gram positif mengandung peptidoglikan antara 40-90%. ( ) Benar ( ) Salah

10

Protein porin pada dinding bakteri berperan sebagai jalur pengangkutan dan sekaligus sebagai perintang bagi molekul-molekul yang mam-pu melewati membran sebe-lah luar. ( ) Benar ( ) Salah

11

Membran sebelah luar dari bakteri gram negatif memiliki beberapa sifat-sifat biologis, yaitu mempunyai suatu muatan negatif yang penting dalam mempertahankan keadaan uniseluler organisme serta sifat hidrofilik pada permukaan yang memberi fungsi perlindungan agar tidak termakan oleh fagosit. ( ) Benar ( ) Salah

Page 21: DINDING SEL (Adnan, UNM)

Biologi Sel

21

21

B. Jawablah pertanyaan berikut ini dengan benar !

1. Jelaskan apa yang terjadi pada sebuah sel yang ditempatkan di dalam larutan yang bersifat isotonis, hipotonis dan hipertonis !

2. Jelaskan fungsi komponen-komponen dinding sel bakteri !

3. Buatlah perbandingan antara dinding sel bakteri gram positif dan negatif !

4. Dalam hal apa, selulosa dan hemiselulosa berbeda bila ditinjau dari struktur kimianya ?

5. Tulislah 3 jenis rumus umum prekuersor lignin. Dalam hal apa ia berbeda ?

6. Jelaskan keterkaitan komponen-komponen dinding sel tumbuhan dalam membentuk dinding sel yang utuh !

7. Jelaskan perbandingan antara dinding primer dan sekunder pada tumbuhan !

8. Jelaskan minimal dua teori yang berhubungan dengan pertumbuhan dinding sel !.