diktat ushul fiqih

Upload: masdretap

Post on 07-Jul-2018

296 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

  • 8/18/2019 Diktat Ushul Fiqih

    1/1331

    BAGIAN SATU

    QAIDAH USHULIYYAH

    1. Pengertian Ushul Fiqih# ! I ! i" ! I

    Ushul Fiqih terdiri atas dua kata, yaitu dan ASAI . merupakan

     bentuk jama'  (plural) dari yu , yang secara etimologi artinya adalahojF* dan secara terminologi adalah:

    $%&l '&(l)l* ++ill ,ta*

    Adapun , secara etimologi ialah ^!"# , dan secara terminologi ialah:

    $i!%& ^!1 '(A ) ■% *+laka, ushul -iqih adalah: lmu pengetahuan dari hal kaidah/kaidah dan

     pembahasan/pembahasan yang dapat memba0a kepada pengambilan hukum/hukum

    tentang amal perbuatan manusia dari dalil/dalil yang terperinci.

    ). -*e/ Pe0ahasan Ushul Fiqih

    ang men'adi ob'ek pembahasan (maudluj Ushul Fiqih ialah: dalil/dalil syara2itu sendiri dari segi bagaimana penun'ukannya kepada suatu hukum secara ijmali 

    (menurut garis besarnya).

    &. AlAh/a0

    3ukum syar2i ialah: ""Khithab pencipta syari2at yang berkaitan dengan

     perbuatan/perbuatan orang mukalla-, yang mengandung suatu tuntutan, atau pilihan

    yang men'adikan sesuatu sebagai sebab, syarat atau pengahalang bagi adanya sesuatu

    yang lain4. 3ukum syar2i dibagi kepada dua macam, yaitu (1) Hukum taklifi, dan () Hukum Wad'i.

    a. Hu/u0 ta/li2i

    3ukum takli-i adalah khithab syar2i yang mengandung tuntutan untuk

    diker'akan oleh para mukalla- atau untuk ditinggalkannya atau yang mengandung

  • 8/18/2019 Diktat Ushul Fiqih

    2/133

     pilihan antara diker'akan dan ditinggalkannya.

    3ukum takli-i ada lima macam, yaitu :

    1) %a'ib. aitu suatu perbuatan apabila perbuatan itu diker'akan oleh seseorang

    maka akan mendapat pahala, dan apabila perbuatan itu ditinggalkan akan

    mendapat siksa.

    ) andub atau sunnat. aitu perbuatan yang apabilan perbuatan itu diker'akan,

    maka orang yang menger'akannya mendapat pahala dan apabila ditinggalkan,

    maka orang yang meninggalkannya tidak mendapat siksa.

    !) 3aram. aitu perbuatan yang apabila ditinggalkan, maka orang yang

    meninggalkannya akan mendapat pahala, dan apabila perbuatan itu diker'akan

    mendapat siksa.

    $) akruh. aitu perbuatan yang apabila perbuatan itu ditinggalkan, maka orang

    yang meninggalkannya akan mendapat pahala dan apabila diker'akan, maka

    orang yang menger'akannya tidak mendapat siksa.

    5) ubah. aitu suatu perbuatan yang bila diker'akan, orang yang menger'akan

    tidak mendapat pahala, dan bila ditinggalkan tidak mendapat siksa.

    . Hu/u0 3a4h5i

    3ukum 0adh2i ialah khithab syara2 yang mengandung pengertian bah0a

    ter'adinya sesuatu itu adalah sebagai sebab, syarat atau penghalang sesuatu.

    1) "ebab. aitu sesuatu yang di'adikan pokok pangkal bagi adanya musabbab

    (hukum). Artinya dengan adanya sebab ter0u'udlah musabbab (hukum) dan

    dengan tiadanya sebab, tidak ter0u'udlah suatu musabbab (hukum). 6leh

    karena itu, sebabnya haruslah 'elas lagi tertentu dan dialah yang di'adikan oleh

    "yari2 sebagai 2illat atas suatu hukum.) "yarat. aitu sesuatu yang tergantung kepada adanya masyrut  dan dengan tidak

    adanya, maka tidak ada masyrut. 7engan arti bah0a syarat itu tidak masuk

    hakikat masyrut. 6leh karena itu, tidak mesti dengan adanya syarat itu ada

    masyrut.

  • 8/18/2019 Diktat Ushul Fiqih

    3/133!

    !) ani2 (8enghalang). aitu sesuatu yang karena adanya tidak ada hukum atau

    membatalkan sebab hukum.

    6. AlHa/i0

    Al/3akim ialah pihak yang men'atuhkan hukum atau ketetapan. #idak ada

     perselisihan di antara para ulama bah0a hakikat hukum syar2i itu ialah khithab Allah

    yang berhubungan dengan amal perbuatan mukalla- yang berisi tuntutan, pilihan atau

    men'adikan sesuatu sebagai sebab, syarat atau mani2 bagi sesuatu. 7emikian 'uga tidak

    ada perselisihan di antara mereka bah0a satu/satunya 3akim adalah Allah.

    7   K&^i^C 

    (59 :

    8. "ah/u0 Bih

    ahkum bih adalah perbuatan/perbuatan mukallaf  yang dibebani suatu hukum

    (perbuatan hukum). #idak ada pembebanan selain pada perbuatan. Artinya beban itu

    erat hubungannya dengan perbuatan orang mukallaf. 6leh karena itu apabila "yari2

    me0a'ibkan atau mensunnahkan suatu perbuatan kepada seorang mukallaf, maka beban

    itu tak lain adalah perbuatan yang harus atau seyogianya diker'akan.

    9. "ah/u0 5Alaih

    ahkum 2alaih ialah mukallaf, orang balig yang berakal yang dibebani hukum.

    :. ;u/hshah 4an 5A

  • 8/18/2019 Diktat Ushul Fiqih

    4/133$

    ALA"; DAN ALNAHYU

    1. AlA0r 4an %ai4ah/ai4ahn,a

    Al/Amr ialah suatu la-a; yang dipergunakan oleh orang yang lebih tinggi

    kedudukannya untuk menuntut kepada orang yang lebih rendah dera'atnya agar

    melakukan suatu perbuatan.

    Shigat  (bentuk/bentuk) la-a; amr  itu ialah: (1) Fi'il amr, () Fi'il mudhari' yang

    dimasuki lam al-amr, (!) "esuatu yang diperlakukan sebagai fi’il amr, seperti isim fi'il, 

    ($) +umlah khabariyah (kalimat berita) yang diartikan selaku 'umlah isaiyah (kalimat

    yang mengandung tuntutan).

    %ai4ah/ai4ah alA0r

    9) entuk/bentuk la-a; al/=ahyu adalah: (1) Fi'il !udhari'  yang disertai la-ahiyah,() +umlah khabariyah yang diartikan selaku 'umlah isaiyah.

    %ai4ah/ai4ah alNah,u

    ) #F- $%  

  • 8/18/2019 Diktat Ushul Fiqih

    5/1335

    !) AL=+>I t&k  +'""+l cs^!^ (jk  c?/a@i

    $) 4*(. &  A/. .iLu=a +(. +-+

    5) ? A/. ?luia +(. +-+

    AL5A" DAN AL%HASH

    1. Al5A0 4an /ai4ah/ai4ahn,a

    a-a; 'am ialah yang senga'a diciptakan oleh bahasa untuk menun'ukkan satu

    makna yang dapat mencakup seluruh satuan/satuan yang tidak terbatas dalam 'umlah

  • 8/18/2019 Diktat Ushul Fiqih

    6/133B

    tertentu.

    a-a;/la-a; yang digunakan untuk memberi -aedah 'am antara lain: (1) a-a;

    kullu dan jami'u. () a-a; jama'  yang di-ta'rif-ka dengan idhafat  atau dengan alif-

    lam ( +t ) jisiyah. (!) sim mu-rad yang di-ta'rif-ka dengan alif-lam jisiyah. ($) sim/

    isim maushul, seperti al-ladi, al-ladia, al-lati, al-la'i, maa dan lain sebagainya. (5)

    sim/isim isyarat, seperti ma, ma, dan ayyuma. (B) sim/isim istifham (untuk

     bertanya), seperti ma (siapakah), ma da (apakah), dan mata (kapan). (9) sim akirah

    dalam susunan kalimat afi (negati-).

    a. "a(a00a(a0 'am

    1) 'm yuradu bihi al-'am. aitu 'am yang tidak disertai )ariah yang

    menghilangkan kemungkinan untuk dikhususkannya.

    ) 'm yuradu bihi al-khusus. aitu 'am yang disertai )ariah yang

    menghilangkan arti umumnya dan men'elaskan bah0a yang dimaksud dengan

    'am itu adalah sebagian dari satunya.

    !) 'm makhshush. aitu 'am mutlak. m yang tidak disertai )ariah yang

    menghilangkan kemungkinan dikhususkan dan menghilangkan keumumannya.

    8ada kebanyakan nash/nash yang didatangkan dengan shigat umum tidak

    disertai )ariah, sekalipun )ariah lafhiyah (tertulis), 'a)liyah (dalam

     pemikiran) atau 'urfiyah (adat kebiasaan) yang menyatakan keumumannya atau

    kekhususannya. a-a;/la-a; 'am semacam ini adalah 'elas menun'ukkan

    keumumannya selama tidak ada dalil yang mengkhususkannya.

    . %ai4ah/ai4ah ‘Am

    1)

    ) A/aus"l li'

    !) @U+++ '. i, &  +aiUi & 

  • 8/18/2019 Diktat Ushul Fiqih

    7/1339

    $) A' &+  + #. @ ^ .C&1

  • 8/18/2019 Diktat Ushul Fiqih

    8/133I

    . Syarath (syarat).

    !. Shifat  (kata si-at).

    $. /ayah, yaitu kata 'hatta'  ( ) dan 'ila'  ( 'd+ ).

    5.  0adlul ba'dhi (pengganti).

    B.  Hal  (keadaan).

    ) !ufashil  (yang terpisah). akni mukhashshish-ya terdapat pada tempat lain,

    tidak bersama dengan la-a; yang umum. Khash mufashil  'uga terdapat

     berbagai macam:

    1. 1akhshish al-kitab bi al-kitab.

    . 1akhshish al-kitab bi al-suah.

    !. 1akhshish al-suah bi al-kitab.

    $. 1akhshish al-suah bi al-suah.

    5. 1akhshish bi al-)iyas.

    B. 1akhshish bi al-'a)l.

    9. 1akhshish bi al-hiss.

    I. 1akhshish bi al-siya)

    "U+"AL DAN "UBAYYAN

    1. Pengertian

     !ujmal  ialah la-a; yang shigat-ya sendiri tidak menun'ukkan makna yang

  • 8/18/2019 Diktat Ushul Fiqih

    9/133<

    dikehendaki dan tidak pula didapati )ariah lafhiyah (tulisan) atau haliyah (keadaan)

    yang men'elaskannya. +adi, setiap la-a; yang tidak dapat dipahami maksudnya dengan

    sendirinya, bula tidak disertai )ariah yang dapat menyampaikan maksud tersebut

    dinamai mujmal. "edangkan mubayya ialah suatu perkataan yang terang dan 'elas

    maksudnya tanpa memerlukan pen'elasan dari lainnya.

    ?ekaburan makna la-a; mujmal  lantaran la-a; sendiri, bukan dari luar,

    disebabkan:

    a. a-a; itu musytarak  yang sulit ditentukan artinya.

     b. akna la-a;/la-a; yang menurut makna lugai (bahasa) itu dipindah oleh "yari2

    kepada makna yang pantas untuk istilah syari2at. isalnya la-a; shalat , akat ,

     shiyam dan lain sebagainya adalah la-a;/la-a; yang dipindahkan oleh "yari2 dari

    makna menurut bahasa kepada makna yang khash dalam istilah syari2at.

    c. akna la-a;/la-a; yang menurut makna yang umum itu dipergunakan oleh

    "yari2 sendiri untuk suatu makna yang khusus.

    ?emu'malan suatu la-a; dengan sebab yang mana pun 'uga dari tiga macam

    sebab tersebut di atas tidak ada 'alan lain untuk memberikan pen'elasan atau

    menghilangkan kemu'malannya ataupun menta-sirkan apa yang dikehendakinya, selainkembali kepada "yari2 yang memu'malkannya sendiri. Apabila "yari2 mendatangkan

     pen'elasan (baya2 untuk la-a; mujmal  dengan bayan yang sempurna lagi )ath'iy, maka

    la-a; mujmal  tersebut tergolong la-a; mujmal mufassar, seperti bayan yang datang

    secara terperinci terhadap perintah shalat, ;akat, ha'i dan lain sebagainya.

    Apabila "yari2 mendatangkan suatu baya untuk la-a; mujmal, sedang baya

    itu tidak cukup untuk menghilangkan kemu'malannya, maka la-a; mujmal  tersebut

    tergolong la-a; musykil  dan terbukalah 'alan untuk membahas dan beri'tihad guna

    menghilangkan kemusykilannya. 6leh karena itu, baya-ya tidak tergantung kepada

    "yari2, melainkan sudah memadailah suatu i'tihad dari seorang mu'tahid.

    ). "a(a00a(a0 Ba,an

  • 8/18/2019 Diktat Ushul Fiqih

    10/1331J

    a. 7engan perkataan.

     b. 7engan perbuatan.

    c. 7engan tulisan.

    d. 7engan isyarat.

    e. 7engan meninggalkan perbuatan.

    -. 7engan diam.

    g. 7engan macam/macam takhshish.

    1. hahir

    HAHI; DAN "UAAL

  • 8/18/2019 Diktat Ushul Fiqih

    11/13311

     3hahir  ialah la-a; yang menun'uk kepada suatu makna yang dikehendaki oleh

     shigat  la-a; itu sendiri, tetapi bukanlah makna itu yang dimaksud oleh siya) al-kalam

    dan la-a; itu sendiri masih dapat di/ta20il/kan, dita-sirkan dan dapat pula di-asakh-

    kan pada masa asulullah "a0.

    ). Hu/u0 La2a< hahir

    a-a; hahir  itu 0a'ib diamalkan sesuai dengan makna yang dikehendakinya,

    selama tidak ada dalil yang mena-sirkan, men/ta20il/kan atau me/nasakh/kannya. 6leh

    karena itu apabila la-a; hahir  itu :

    a. 7alam keadaan mutla), maka tetap dalam kemutlakannya, selama tidak ada

    dalil yang m4g-ta)yid-kaya (membatasi kemutlakannya). >ila ada dalil yang

    meng/ ta)yid-kaya, diamalkan dalil yang meng/taqyid/kannya.

     b. 7alam keadaan umum ('am2 maka ia tetap dalam keumumannya, selama tidak

    ada dalil yang men/takhshish/kannya. +ika ada dalil yang men/takhshish/

    kannya, hendaklah diamalkan sesuai dengan mukhashish-ya.

    c. empunyai arti hakikat, hendaklah diartikan menurut arti yang haqiqi itu,

    selama tidak ada )ariah yang memaksa untuk dialihkan kepada arti yang

    majai.

    d. 8ada masa pembinaan hukum syari2at, yaitu pada ;aman asulullah "a0., la-a;

     hahir  itu dapat di-asakh dalalahnya. Artinya hukum yang dipetik dari la-a;

     hahir  dapat diganti dengan hukum yang berlainan, apabila hukum tersebut

     berkairan dengan hukum furu'  (cabang) yang dapat berubah menurut

    kemaslahatannya.

    &. Ta3il

    1a'il  ialah memindahkan suatu perkataan dari makna yang terang (hahir2

    kepada makna yang kepada arti atau makna lain. 8erkataan yang ditak0ilkan disebut

    mu'aal.

    6. S,arats,arat Ta53il

  • 8/18/2019 Diktat Ushul Fiqih

    12/1331

    a. "esuai dengan penggunaan bahasa (Arab), istilah/istilah yang terpakai dalam

    syariat, dan dengan kebiasaan yang dipakainya.

     b. 3arus mempunyai keterangan atau 'alan yang menun'ukkan bah0a ia boleh

    diartikan demikian.

  • 8/18/2019 Diktat Ushul Fiqih

    13/1331!

    "ANTHUQ DAN "AFHU"

    1. Pengertian "anthuq 4an "a2hu0

     !athu) artinya yang diucapkan. 7alam Ushul, yang dimaksud dengan

    mathu) ialah suatu la-a; atau susunan menurut sebagaimana yang diucapkan

    seseorang. "edangkan !afhum artinya yang dipahami, yaitu sesuatu ketentuan yang

    dipahami dari mathu) itu.

    aka, suatu hukum yang diperoleh bukan dari la-a; yang disebutkan, baik

    hukum itu sesuai dengan hukum dari la-a; yang disebutkan maupun berbeda, inilah

    yang disebut mafhum.

    ). "a(a00a(a0 "a2hu0

    a.  !afhum !uafa)ah.

     !afhum muafa)ah ialah mafhum kesesuaikan. aitu 'ika hukum yang

    diperoleh sesuai dengan hukum dari la-a; yang disebutkan (mathu)2. !afhum

    muafa)ah dibagi kepada dua bagian, yaitu Fahal Khithab dan 5ahul Khithab.

     !afhum muafa)ah yang tergolong dalam Fahal khithab ialah apabila 6illat

    hukum yang di'adikan dasar untuk mempersamakan hukum perbuatan yang tidak

    disebutkan oleh nash kepada perbuatan yang telah ditetapkan hukumnya oleh nash itu

    lebih tinggi tara-nya. "edangkan 5ahal khithab tara-nya sama.

     b. a-hum ukhala-ah

     !afhum mukhalafah ialah penetapan la0an hukum yang diambil dari dalil yang

    disebutkan dalam nash (mathu) bih) kepada suatu yang tidak disebutkan dalam nash

    (maskut 6ahu2. 7engan kata lain bah0a hukum yang ditetapkan oleh maskut 6ahu 

    adalah berla0anan dengan hukum yang ditetapkan oleh mathu) bih.

    &. "a(a00a(a0 "a2hu0 "u/hala2ah

    1)  !afhum Washfi. aitu menetapkan la0an hukum bagi maskut 6ahu dengan

    melalui suatu si-at yang terdapat dari mathu) bih.

    )  !afhum gayah. aitu menetapkan la0an hukum bagi maskut 6ahu dengan

  • 8/18/2019 Diktat Ushul Fiqih

    14/1331$

    melalui suatu gayah (batasan) yang terdapat dalam mathu) bih. Artinya

    hukum yang ditetapkan setelah adanya suatu gayah (hatta, ila dan lain/lain)

    adalah berla0anan dengan hukum dari nash sebelum adanya gayah.

    !)  !afhum syarat. aitu menetapkan la0an hukum bagi maskut 6ahu dari hukum

    mathu) bih yang dibatasi dengan suatu syarat.

    $)  !afhum 6adad. aitu menetapkan la0an hukum bagi maskut 6ahu dari

    mathu) bih yang dibatasi dengan bilangan yang sudah tertentu.

    5)  !afhum la)ab. aitu menetapkan la0an hukum maskut 6ahu dari hukum

    mathu) bih yang dikaitkan dengan isim 6alam (nama orang), isim ashf

    (menun'ukkan kualitas, aktiKitas, pernyataan) dan isim jis (nama/nama untuk

    material).

    B)  !afhum hashr. aitu menetapkan la0an hukum bagi maskut 6ahu dari hukum

    mathu) bih yang di/hashr/kan (khususkan hanya untuknya).

  • 8/18/2019 Diktat Ushul Fiqih

    15/13315

    "USYTA;A% DAN "A@A""A@A"NYA

    1. Pengertian "us,tara/ 

    a-a; !usytarak  ialah la-a; yang mempunyai dua arti atau lebih yang berbeda/

     beda. isalnya: la-a; 7)uru'8 mempunyai arti Lsuci dan Lhaid. a-a; tersebut

    memerlukan pen'elasan yang seksama apa yang dimaksud dengannya. a-a;

     !usytarak  diciptakan untuk beberapa makna yang penun'ukannya kepada makna itu

    dengan 'alan bergantian, tidak sekaligus.

    ). Seasea La2a< "en*a4i "us,tara/ 

    a. a-a; itu digunakan oleh suatu suku bangsa ()abilah2 untuk makna tertentu dan

    oleh suku bangsa yang lain digunakan untuk makna yang lain lagi, kemudian

    sampai kepada kita dengan kedua makna tersebut tanpa ada keterangan dari hal

     perbedaan yang dimaksud oleh penciptanya.

     b. a-a; yang diciptakan menurut hakikatnya untuk satu makna, kemudian dipakai

     pula kepada makna lain tetapi secara majai (kiasan). 8emakaian secara majai 

    ini masyhur pula, sehingga orang/orang menyangka bah0a pemakaiannya

    dalam arti yang kedua itu adalah hakiki, bukan majai. 7engan demikian para

    ahli bahasa memasukannya ke dalam gologan la-a; musytarak .c. a-a; itu semula diciptakan untuk satu makna, kemudian dipindahkan kepada

    istilah syari2at untuk arti yang lain. isalnya la-a; 7shalat8, menurut arti

     bahasa semula artinya adalah berdoa, kemudian menurut arti istilah syar2i ialah

    shalat sebagaimana yang kita kenal sekarang.

    &. Hu/iiiii La2a< "us,tara/ 

    Apabila persekutuan arti la-a; musytarak  pada suatu nash syar2i itu ter'adi

    antara makna lugai dengan makna istilah syar2i, maka hendaklah diambil maknamenurut istlah syar2i.

     =A"A?3

  • 8/18/2019 Diktat Ushul Fiqih

    16/1331B

    1. Pengertian Nasa/h

    8erkataan asakh yang menurut bahasa berarti aoyi'(membatalkan dan menghilangkan), oleh para ahli Ushul Fiqih diartikan dengan:

    I I'. * • '*.  sr* * 9' 

    7%4gha:usa hukum Syar'i d4ga suatu dalilsyar'iyagdatagk4mudia8.

    8engertian hukum syari2at hendaklah diartikan secara luas, sehingga mencakup

    tidak sa'a syari2at slam tetapi 'uga syari2at sebelum slam. 7engan demikian pengertian

     penghapusan hukum syari2at oleh "yar2i meliputi menghapus hukum syari2at sebelum

    slam oleh syari2at slam dan menghapuskan sebagian hukum syari2at slam oleh

    sebagian hukum syari2at slam yang lain.

     ;asakh bisa berlaku setelah hukum syari2at yang ditun'uk oleh dalil yang

    datang lebih dahulu diberlakukan. >erlainan dengan 1akhsish al-'am, yang

    mukhashshish-ya, baik berupa kalimat atau bukan, selalu bersama/sama datangnya

    dengan la-a; 'am itu. ?arena maksud takhshish itu se'ak semula memberlakukan

    sebagai satuan artinya.

    ). "a(a00a(a0 Nasa/h

    a.  ;askhul kitab bil kitab.

     b.  ;askhul kitab bis-suah.

    c.  ;askhul suah bis-suah.

    d.  ;askhul suah bil-kitab.

    e.  ;askhul ijma' bil-ijma'.

    -.  ;askhul jma' bi-ash.

    g.  ;askhu as bil-ijma'.

    h.  ;askhul )iyas.

    TA;+IH

    1. Pengertian Tar*ih

  • 8/18/2019 Diktat Ushul Fiqih

    17/13319

    1arjih diartikan dengan: men'adikan sesuatu lebih kuat atau mempunyai

    kelebihan dari pada yang lain. "ebagian ulama membuat batasan tarjih ialah

    menyatakan keistime0aan salah satu dari dua dalil yang sama dengan suatu si-at yang

    men'adikan lebih utama dilihat dari yang lain. 1arjih ini tidak akan dapat dipakai selain

    kepada dalil/dalil haiy al-tsubut  (status ketetapan dalilnya hai2, seperti 3adis

    ahad atau kepada dalil/dalil haiy al-dalalah (dalil yang petun'uk isinya hai2, 

    seperti Alquran dan 3adis muta0atir yang berdalalah hai atau 3adir ahad yang

    dalalahnya hai itu. 7engan demikian tarjih itu hanya ter'adi pada nash/nash

    Alquran dan 3adis muta0atir yang dalalahnya haiyah atau 3adis/hadis ahad yang

    dalalahnya haiyah atau )ath'iyyah.

    ). S,arats,arat Tar*ih

    a. Adanya persamaan antara dua dalil tersebut tentang ke/tsubut /annya (status

    ketetapan dalilnya). 6leh karena itu tidak ter'adi ta'arudh antara Alquran (yang

    )ath'iy al-tsubut2 dengan 3adis ahad (yang haiy al-tsubut2.

     b. Adanya persamaan dalam kekuatannya. +adi, 'ika yang satu dalil itu 3adis

    muta0atir dan yang lain 3adis ahad, maka tidak ada ta'arudh. ?arena dalam

    hal semacam ini 3adis muta0atirlah yang harus didahulukan.

    &. "a(a00a(a0 Tar*ih

    a. 1arjih bi i'tibar al-isad.

     b. 1arjih bi i'tibar al-mata.

    c. 1arjih bi i'tibar al-madlul.

    d. 1arjih bi hasb al-umur al-kharijah.

    HU%U"J SU"BK; DAN DALIL1. Pengertian Hu/u0

  • 8/18/2019 Diktat Ushul Fiqih

    18/1331I

    8ara ahli ushul menta2ri-kan hukum dengan :

    tM'+a' 'l

    '++a 5 *

     %4ritah < firma llah St yag b4rhubuga d4ga :4rbuata mukallaf,

    baik b4ru:a tututa (:4ritah da laraga2, atau:iliha (k4bol4ha2 atau adh'i

    (m4jadika s4suatu s4bagai s4bab, syarat da :4ghalag bagi s4s4atu hukum 2

    7ari de-inisi di atas menun'ukan, bah0a yang menetapkan hukum itu adalah

    Allah "0t. 3anya Allah hakim yang maha tinggi dan maha kuasa. asulullah

     penyampai hukum/hukum Allah kepada manusia. 6leh karena Allah yang menetapkan

    hukum, maka sumber hukum yang pertama dan paling utama adalah 0ahyu Allah yaitu

    Alquran, kemudian sunnah asul sebagai sumber hukum yang ke dua, dan sumber

    hukum yang ke tiga adalah 'tihad.

    ). Pengertian Su0er 4an Dalil

    "ecara etimologi ( bahasa) sumb4r  berarti asal dari segala sesuatu atau tempat

    meru'uk sesuatu. Adapun secara terminologi ( istilah ) dalam ilmu ushul, sumber

    diartikan sebagai ru'ukan yang pokok atau utama dalam menetapkan hukum slam,

    yaitu berupa Alquran dan Al/"unnah.

     =alil, secara bahasa artinya petun'uk pada sesuatu baik yang bersi-at material

    maupun yang bersi-at nonmaterial. "edangkan menurut stilah, suatu petun'uk yang

    di'adikan landasan ber-ikir yang benar dalam memperoleh hukum syara2 yang bersi-at

     praktis, baik yang kedudukannya )ath'i (:asti2  atau =hai (r4latif2. Atau dengan kata

    lain, dalil adalah segala sesuatu yang menun'ukan kepada madlul. adlul itu adalah

    hukum syara2 yang amaliyah dari dalil. Untuk samapai kepada madlul memerlukan

     pemahaman atau tanda penun'uknya ( dalalah2.

    +adi prosesnya ialah: 7alil / dalalah / madlul )i4mu ash-shalat - %4ritah shalat - Wajib shalat 

     sa: - da yag t4rbakar - :i

    7alil dapat dilihat dari berbagai segi : 7ari segi asalnya, dari segi ruang

    limgkupnya, dari segi kekuatannya.

  • 8/18/2019 Diktat Ushul Fiqih

    19/1331<

    a. Dalil 4itin*au 4ari segi asaln,a

    7itin'au dari asalnya, dalil ada dua macam:

    1)  =alil ;a)li yaitu dalil/dalil yang berasal dari nash langsung, yaitu Alquran dan

    al/"unnah.

    )  =alil a)li, yaitu dalil / dalil yang berasal bukan dari nash langsung, akan tetapi

    dengan menggunakan akal pikiran, yaitu 'tihad.

    >ila direnungkan, dalam -iqih dalil akal itu bukanlah dalil yang lepas sama

    sekali dari Alquran dan al/"unnah, tetapi prinsi-/prinsi- umumnya terdapat dalam

    Alquran dan Al/"unnah.

    . Dalil 4itin*au 4ari ruang ling/un,a

    7alil ditin'au dari ruang lingkupnya ada dua macam, yaitu:

    1) 7alil Kully yaitu dalil yang mencakup banyak satuan hukum. 7alil ?ulli ini

    adakalaya berupa ayat Alquran, dan berupa hadits, 'uga adakalanya berupa

    aidah-)aidah Kully. Nontoh berikut dari dalil kully:

    1 @S > . 1

    7alil ini disebut dalil kully dari Alquran karena mencakup berbagai macam

    kerusakan yang dilarang oleh Allah "0t.

    A(L?+l L2t* * (isllill*

    7alil ?ully dari hadits ini, menun'ukan bah0a perbuatan apapun hendahnya

    disertai niat, dan amal seseorang akan dilihat dari sisi niatnya.

     rtiya> K4sulita itu m4mbaa k4mudadaha.

    7alil kully dari aidah ii, memberi arti bah0a segala sesuatu yang tadinya sulit

    akan men'adi mudah. 7alil kulli dari Oaidah kulliyah ini tetap kembali kepada

    semangat atau didasari oleh isyarat Alquran dan al/"unnah.

    ) =alil +u'i, atau 1afsili yaitu dalil yang menun'ukan kepada satu persoalan dan

    satu hukum tertentu, seperti

  • 8/18/2019 Diktat Ushul Fiqih

    20/133J

    1I!A,at ini 4iseut 4alil +u

  • 8/18/2019 Diktat Ushul Fiqih

    21/1331

    ,aitu ha4its aha4.

  • 8/18/2019 Diktat Ushul Fiqih

    22/133

    .  Dhai al-Dalalah,  ,aitu 4alil ,ang /ata/atan,a atau ung/aan /ata

    /atan,a 0e0eri /e0ung/inan /e0ung/inan arti 4an 0a/su4 leih 4ari

    satu. Ti4a/ 0enun*u/an /ea4a satu arti 4an 0a/su4 tertentu.

    / / ti ?  2rsKis s. /@ /l 2

    1/ilAUa/+ +

     =a aita yag ditalak h4daklah m4aha diriya (b4riddah2 tiga kali )uru.

    %ata uru 4ala0 a,at 4i atas isa 4iarti/an hai4 4an isa 4iarti/an su(i.

    -leh /arena itu ara ula sering ere4a en4aat 4ala0 0enentu/an hu/u0

    4ari a,at terseut 4i atas.

    Dari engertian 4alil ,ang 4iung/a/an 4i atasJ 0a/a 4aat 4i/ata/an

    ah3aO Alquran 4an alSunnah *uga 4iseut seagai 4alil hu/u0J 4isa0ing

    seagai su0er hu/u0 Isla0. %arena itu 4ari sisi iniJ aa ,ang 4i/e0u/a/an

    A4ul aha %hala2 ah3a al-dillah al-hkam  i4enti/ 4engan  !ashadir al-

     hkam (  su0er hu/u0.

    Dari sini ula 4aat 4i/ata/an ah3a seertiJ  jma, iyas, mashlahah

    mursalah, istihsa  4an lain seagain,a ti4a/ 4aat 4i/ata/an seagai su0er

    hu/u0 Isla0J /arena 4alil4alil ini han,a ersi2at al-Kasyf a al-har li al-Hukum

    artin,a han,a 0en,ing/a 4an 0e0un(ul/an ,ang a4a 4ala0 Alquran 4an al

    Sunnah. %arena suatu 4alil ,ang 0e0utuh/an 4alil lain untu/ 4i*a4i/an hu**ahJ

    ti4a/lah 4aat 4i/ata/an su0erJ /arena ,ang 4i/ata/an su0er itu harus

    er4iri sen4iri. Disa0ing ituJ /eera4aan suatu 4alilJ seerti  jma, iyas da

    istihsa 0isaln,aJ ti4a/ leh ertentangan 4engan /etentuan/etentuan ,ang a4a

    4ala0 Alquran 4an al Sunnah. -leh sea ituJ ara ahli ushul Fiqh sering

    0en,eut terha4a adillah ahkam seerti  jma, iyas  4an seagain,aJ seagai

    turu) istibath al-hkam ,aitu 0et4e 4ala0 0eneta/an hu/u0.

    &. Urutan Su0er Hu/u0

    Su0er hu/u0 ,ang telah 4isea/ati leh ara ula0a 2iqih a4alah

    Alquran 4an alSunnah. Se4ang/an ,ang lainn,aO I*0aJ Qi,asJ IshtishhaJ

  • 8/18/2019 Diktat Ushul Fiqih

    23/133!

    IstihsanJ 0ashlahah 0ursalahJ Sa44u

  • 8/18/2019 Diktat Ushul Fiqih

    24/133$

    >ila diurut, maka sumber hukum itu urutannya sebagai berikut :

    1) Alquran, ) Al/"unnah !) 'tihad, yang meliputi pada : Al/'ma, al/Oiyas, Al/

    shtishhab, al/mashlahah ursalah, "addu ;dara2i, stihsan, Uru-, "yar2un man

    Oablana, a;dhab shahabi.

    Urutah sumber hukum di atas berdasarkan kepada dialog =abi sa0 dengan

    uad; ketika beliau di utus ke aman men'adi Pubernur di sana

    E+++-I+ +H

    A^+  *li O+U A1+-U& O+U ? A^+  O+lS

    ??+(. all I C+ ''ai' /i' #  *+l @ * ^ ' A.g+t^.1 O +U aRl E+++-I+ A'uai ?&

    ? LRl AUl (+^++U^ (+^++U^ (G*All ail AA^+ 'E+li * -?*A/?a

     0agaimaa 4gkau m4mb4ri k4:utusa jika dihada:ka k4:adamu s4suatu

     yag harus dib4ri k4:utusa @ a m4jaab> ku aka :utuska d4ga Kitab llah,

     04rsabda Aasulullah> +ika 4gkau tidak da:atka dalam kitab llah @ a m4jaab>

     =4ga Suah Aasulullah. ;abi b4rtaya @ +ika tidak ada dalam suah Aasulullah@

     a m4jaab B ku aka b4rijtihad d4ga :4da:atku da s4luruh k4mam:uaku,

    maka rasulullah m4rasa l4ga da b4rkata> S4gala :uji bagi llah yag t4lah m4mb4ri

    taufi) k4:ada utusa Aasulullah ( !uad2 dalam hal yag diridhai ol4h Aasulullah

     sa. (hmad, 1urmudi, bu =aud2

    @*C

  • 8/18/2019 Diktat Ushul Fiqih

    25/133

    ALQU;AN SU"BK; HU%U" PK;TA"A

    1. Tin*auan Bahasa

    ?ata l)ura dalam bahasa Arab berasal dari kata 2A Q ara’a artinya

    RmembacaS. >entuk mashdarya&&j: artinya RbacaanS dan Rapa yang tertulis padanyaS.

    "eperti tertuang dalam ayat Alquran:

    1  1 : .A+T+S alii *& I *U A*#*a * li4(. C*F

    "ecara istilah Alqur2an adalah ?alamullah yang diturunkan kepada =abi

    uhammad, tertulis dalam mushha- berbahasa Arab, yang sampai kepada kita dengan

     'alan muta0atir, bila membacanya mengandung nilai ibadah, dimulai dengan surat Al/Fatihah dan diakhiri dengan surat An/=as l-+urjai mende-inisikan Alqur2an:

    V2t* A. *(. E+

    Ag+'ud ++'la

     l)ur'a adalah (Kalamullah2 yag dituruka k4:ada Aasulullah t4rtulis

    dalam mushhaf, ditukil dari Aasulullah s4Cara mutaatir d4ga tidak diraguka.

    ). Hu/u0 4ala0 Alquran

    3ukum/hukum yang terkandung dalam Alqur2an, meliputi :

    a.  Hukum-hukum ’ti)adiyyah, yaitu hukum yang berhubungan dengan keimanan

    kepada Allah s0t, kepada alaikat, kepada ?itab/kitab, para asul Allah dan

    kepada hari akhirat.

     b.  Hukum-hukum Khulu)iyyah, yaitu hukum yang berhubungan dengan akhlak.

    manusia 0a'ib berakhlak yang baik dan men'auhi prilaku yang buruk.

    c.  Hukum-hukum maliyah, yaitu hukum yang berhubungan dengan perbuatan

    manusia. 3ukum amaliyah ini ada dua !4g4ai badah dan !4g4aimuamalah dalam arti yang luas.

    3ukum dalam Alqur2an yang berkaitan dengan bidang ibadah dan bidang al-

     hal al-Syakhsyiyah

  • 8/18/2019 Diktat Ushul Fiqih

    26/133

    manusia memerlukan bimbingan lebih banyak dari Allah s0t dalam hal beribadah dan

     pembinaan keluarga. >anyak manusia yang menyekutukan Allah, ini perlu diluruskan

    dan teguran, sedang keluarga merupakan unsur terkecil dalam masyarakat dan akan

    memberi 0arna terhadap yang lainnya.

    Adapun dalam bidang/bidang lain yang pengaturannya bersi-at umum,

    memberi peluang kepada manusia untuk berpikir, tentu ini sangat berman-aat, karena

    dengan pengaturan yang bersi-at umum itu Alqur2an dapat digunakan dalam berbagai

    lapisan masyarakat, dan berbagai kasus dalam sepan'ang 'aman. 3ukum slam memberi

     peluang kepada masyarakat dan manusia untuk berubah, ma'u dan dinamis. =amun

    kema'uan dan kedinamisannya harus tetap dalam batas/batas perinsip umum Alqur2an.

    8erinsip umum itu adalah 1auhidullah, :4rsaudaraa, :4rsatua da k4adila.

    &. Alquran 4ala0 0eneta/an hu/u0

    ?ebi'aksanaan Alqur2an dalam menetapkan hukum menggunakan perinsip :

    a. emberikan kemudahan dan tidak menyulitkan

    18 M A+++ >  ' ? ill 6+++ 

    : :t piyi >* Ui* ill > 7i'umpai dalam Alqur2an hukum/hukum yang bersi-at a;imah ( kemestian )

    dan hukum rukhshah ( kelonggaran, keringanan), misalnya ke0a'iban untuk shaum,

    dan dalam keadaan sakit, bepergian boleh buka dan mengqadanya, mengqasar shalat

    dari empat men'adi dua rakaat, bertayamum sebagai ganti air untuk ber0udhu, makan

    makanan yang terlarang dalam keadaan darurat.

     b. enyedikitkan tuntutan

    3al ini ditun'ukan dengan -irman Allah s0t:

    g+NC I*i*u*++ ?j j A++ ^j| ^j.C- ?ll**+ @ 1 ***4l l?*l*

    C*& l^lui A& ''ic.  * Rl l/ic. ^*+AU c+'''

    " j # -

    1J1 :^U .oi'a? $, $j %&' ( #

  • 8/18/2019 Diktat Ushul Fiqih

    27/133

    Selain itu a,at Alqur5an ,ang er*u0lah 9&6) a,at E 0enurut seagian

    en4aat han,a se/itar 8WW a,at sa*a ,ang er/aitan 4engan hu/u0J ah/an

    seagian en4aat 0en,eut/an /urang 4ari 8WW a,at. Ini 0enun*u/an ah3a

    Alqur5an 0en,e4i/it/an tuntutan. De0i/ian *uga 0isaln,a O erintah

  • 8/18/2019 Diktat Ushul Fiqih

    28/133

    illat hu/u0. "isaln,a tentang a4an,a engaturan hartaJ 4iseut ah3a

    engaturan terseut 4i0a/su4/an agar harta itu ti4a/ han,a erutan 4i antara

    rang ,ang /a,a sa*a. +uga 4ala0 hal ti4a/ leh 0en(a(i erhalaM

    O 2UiS" M  Ait I*luua A)  fr* **R-* > *

    1W

    Dala0 a,at 4i atas a4a larangan 0e0a/i0a/i erhalaJ /arena ila /ita

    0e0a/i0a/i erhalaJ 0ere/a un a/an 0e0a/i0a/i Allah.

    &) ? * A+ > *

    Dala0 a,at terseut 4ilarang 0en4e/ati eruatan ,ang a/an 0en4rng

    a4a

  • 8/18/2019 Diktat Ushul Fiqih

    29/133

    M

    (. "u/

  • 8/18/2019 Diktat Ushul Fiqih

    30/133

    9. Alqur5an Dalil %ull, 4an +u

  • 8/18/2019 Diktat Ushul Fiqih

    31/133

  • 8/18/2019 Diktat Ushul Fiqih

    32/133

    nahJ 4i antaran,a M

     ;abi sa. b4rsabda > igatlah s4sugguhya t4lah didatagka k4:adaku l)ur'a da yag s4:4rtiya b

    r'a. E Yaitu telah 4ieri/an /ea4a/u ,ang seertin,a erua AlSunnah .

    Ma

     H4daklah kamu b4r:4gag t4guh k4:ada Suahku, suah khulafau' al- Aasyidi yag:ada m4da:at :4

    lah suah d4ga tarig. Ah0a4

    . I*0a Shahaat

    Setelah 3a2atn,a ;asulullah sa3J ara sahaat *i/a 0en4aat/an satu er0asalahanJ 0ere/a 0en(arin

    ur5anJ 4an *i/a ti4a/ 0en4aat/an 4ari Alqur5anJ 0ere/a ertan,atan,a /ea4a sahaat lain 0ung/in 4i

    e/a a4a ,ang ha2al 4an ingat. %e0u4ian hal terseut 4i*a4i/an /etetaan hu/u0 sesuai ,ang 4isa0ai/an s

    a4an,a. Hal ini 4ila/u/an leh Au Ba/arJ *uga U0ar in %hata 4an ara sahaat lain serta ara Tai5in

    serangun 4ari antara 0ere/a ,ang 0enla/ 4an 0enging/ari ah3a sunnah ;asulullah 3a*i 4ii/uti.

    4. Lgi/a

    Alquran 0e0erintah/an /ea4a 0anusia eeraa /e3a*ianJ a4a u0u0n,a ersiat glal

    erin(i ai/ (aran,a 0auun s,arats,aratn,aJ 0isaln,a tentang shalatJ

  • 8/18/2019 Diktat Ushul Fiqih

    33/133

    Yaitu 0enguat/an hu/u0 suatu eristi3a ,ang telah 4iteta/an Alqur5an 4i/uat/an 4an 4iertegas la

    unnahJ 0isaln,a tentang ShalatJ

  • 8/18/2019 Diktat Ushul Fiqih

    34/133

    ".i'eHE . ''+uk+l ' ?' ' AliMHE #  + &.- G 

    La4+l LB# * + 4iE*l +++V+I l li ?*LB* * *Lu*B LiF CDD ? 1N.L  

    A?La + ?CL?#l a(+l^+aHE *

    6 "en(ita/an hu/u0 aru

    "isaln,aJ ;asulullah 0elarang untu/ inatang uas 4an ,ang ertaring /uatJ 4an urung ,ang er/u/

    ana hal ini ti4a/ 4iseut/an 4ala0 Alqur5an.

    * a  : #2'*'' +   5 a ^ VV Alii (+

    K+^a+l

    6. "a(a00a(a0 Sunnah

    Sunnah 4aat 4ie4a/an /ea4a tiga 0a(a0J ,aitu M a. 0uah Qauliah!

    Sunnah Qauli,ah ini sering *uga 4ina0a/an /haarJ atau erita erua er/ataan Nai sa3. ,ang 4i

    4isa0ai/an leh serang atau eeraa rang sahaat /ea4a ,ang lain. @nth er/ataan Nai sa3.

    a -tl'' . 'l'da +  ++tda ^

    Tidak ada kmadharata da tidak (ula mmadharatka Ha4its ini a4alah Sunnah Qauli,ah ,ang 0e0e

    sti /ea4a u0at Isla0J agar ti4a/ 0e0uat /e0a4haratan agi 4irin,a *uga agi rang lain.

    Sunnah Qauli,ah 4aat 4ie4a/an /ea4a & hal M

    Di,a/ini enarn,aJ seerti /haar ,ang 4atang 4ari Allah 4an 4ari ;asulullah 4iri3a,at/an leh ran

    4ier(a,a 4an /haar 0uta3atir

    ) Di,ani/i 4ustan,aJ seerti 4ua erita ,ang erla3anan 4an erita ,ang 0en,alahi /etentuan/etentuan s

    & Yang ti4a/ 4i,a/ini enarn,aJ 4an *uga ti4a/ 4i,a/ini 4ustan,aJ hal ini a4a tiga M

    a. Ti4a/ /uat enarn,a 4an ti4a/ /uat ula 4ustan,aJ seerti erita ,ang 4isa0aai/an leh rang 4h

    . %haar ,ang leih 4i/uat/an enarn,a 4aria4a 4ustan,aJ seerti /haar ,ang 4isa0ai/an leh rang

    . %haar ,ang leih 4i/uat/an 4ustan,a 4aria4a enarn,aJ seerti /haar ,ang 4atang 4ari rang 2asi/ ,ang 0enga/ui eraturaneraturan Isla0 tai ti4a/ 0engin4ah/ann,a.

    2! 0uah 3i'liah

    Yaitu setia eruatan ,ang 4ila/u/an Nai sa3. ,ang 4i/etahui 4an 4isa0ai/an leh sahaat /ea4a

  • 8/18/2019 Diktat Ushul Fiqih

    35/133

    seerti (ara shalatJ (ara er3u4lu ,ang 4ira/te/an Nai Sa3.

    Sunnah 2i5li,ah ini teragi /ea4a eeraa entu/J a4a ,ang harus 4ii/uti leh u0atn,aJ 4an a4a ,an

    us 4ii/utiJ entu/ terseut M 4hari5ah atau Na2su ,ang ter/en4ali/an leh /einginan 4an gera/an /e0anusiaan seerti gera/an a4

    gera/an anggta a4an. 0uah .i'liah ii  0enun*u/an ti4a/ a4a /e3a*ian untu/ 4ii/uti 4an ersi2at 0

    ) Sesuatu ,ang ti4a/ erhuungan 4engan Ia4ahJ ,ang leh seagian ahli ushul 4iseut al-i2ilah! Ini le

    urusanJ /e4uniaanJ u4a,a 4an /eiasaanJ seerti /eiasaan er4iriJ 4u4u/J setrategi ererangJ (ara e

    tana0 4an lainn,a. Pa4a agian ini ti4a/ a4a erintah untu/ 4ii/uti 4an 4ierhati/anJ +u0hur

    0e0an4angn,a /ea4a *enis "uah.

    & Perangi ,ang 0e0a3a /ea4a s,ara5 0enurut /eiasaan ,ang ai/ 4an tertentu. Seerti etun*u

    0a/an ,ang 4itun*u/an Nai sa3. (ara 0inu0 ,ang 4ia*ar/an Nai sa3. Ini leih 4ari se/e4ar urusan

    tai sea3ah 4ari urusan al-/ur2ah 6 i2adah! "enurut I0a0 S,a2i5i a4a 4ua en4aatO aa/ah a/an 4i

     i2ilah,  atau a/an 4ian4ang tasri 6 sariat! "a/a Au Ishaq 0eri3a,at/an 4ari an,a/ 0uha44i

    0e0an4ang 7adu2! Seerti

    h E*A Ig**H -

     Adalah 8a2i sa9! mmakai 2ajua di atas dua mata kaki!

    6 Sesuatu ,ang ersi2at /husus agi Nai sa3. 4an ti4a/ leh 4ii/uti leh u0atn,aJ seerti 0ela/u/an

    9ishal, 4an eristri leih 4ari e0at. A4aun urusan al-Qur2ah ia4ah ,ang ersi2at u0u0 ti4a/ han

    Nai sa3. sa*aJ itu harus 4ii/uti leh rang 0usli0J seerti shau0 ;a0a4hanJ shalat li0a 3a/tuJ ia4a

    4ll.

    8 Aa ,ang 4ila/u/an Nai sa3. erua en*elasan terha4a sesuatu ,ang ersi2at 0u*0al X sa0ar ti4a

    "a/a hu/u0n,a sa0a 4engan ,ang hu/u0 0u*0al terseut. Seerti erintah shalat 4ala0 Alqur5a

    0u*0alJ 4ier*elas leh Nai sa3. 4engan eruatann,aJ 4e0i/ian *uga ia4ah Ha*i.

    9 Aa ,ang 4ila/u/an Nai sa3. 0en*elas/an a/an /elehan X ja9a5 , seerti ,angL J - 't - i t- i

    4iri3a,at/an AnNa3a3i tentang 3u4hu Nai sa3. + 99

    E;.Bu/hari ini 0enun*u/an ah3a rang ,ang er3u4hu leh satu/alisatu/ali 4an leh 4ua/ali4ua/al

    .  0uah Ta/ririah

  • 8/18/2019 Diktat Ushul Fiqih

    36/133

    Yaitu eruatan atau u(aan sahaat ,ang 4ila/u/an 4i ha4aan Nai sa3. atau seengetahuan NaiJ

    i 4ia0 4an ti4a/ 0en(egahn,aJ 0a/a si/a 4ia0 4an ti4a/ 0e(egahn,aJ 0enun*u/an ersetu*uan nai.

    na /alaulah Nai ti4a/ setu*uJ tentu Nai ti4a/ a/an 0e0iar/an Sahaatn,a eruat atau 0engata/ahJ /arena Nai itu  7a'sum  Eter*aga 4ari eruan 4an 0en,etu*uan sahaat eruat /e0un/aranJ

    0iar/an 4an 0en,etu*uan atas /e0un/aran sa0a 4engan eruat /e0un/aran. @nth

     Amr i2 al-Ash, ,ang ti4a/ 0an4i *unu ia han,a ta,a0u0 /arena 0ala0 sangat 4ingin 4an ha3ati

    sa/it. Hal itu 4isa0ai/an a4a Nai sa3. Nai ertan,a /ea4an,aJ ia 0en*a3a \sa,a ingat 2ir0an

    s3t. ]*anganlah /a0u 0e0unuh 4iri /a0u sen4iri^. "a/a Nai terta3a 4an ti4a/ er/0entar aaun

    ) Taqrir Nai terha4a harta ara sahaat ,ang 4ierleh /eti/a 0ere/a 0us,ri/J 0isaln,a 4engan (ar

    Nai sa3. ti4a/ 0en,uruh untu/ 0enge0ali/ann,aJ tai hen4a/lah ertauat 4ari e/er*aann,a ,an

    lalu.

    & Taqrir Nai sa3. terha4a 5Ais,ah ,ang 0elihat rang Haas,ah ,ang se4ang er0ain erangeran

    "es*i4.

    6 Taqrir Nai sa3. terha4a ara 3anita /eluar 4ari ru0ah untu/ ha4ir 4i 0es*i4 0en4engar/an /h

    /hutah.

    8 Taqrir Nai sa3. terha4a ara Lela/i 0e0antu e/er*aan istrin,a 4i ru0ahJ seerti 0e0asa/J 0

    0e0uat /uehJ 0e0eres/an ru0ah 4ll. 4engan sei

  • 8/18/2019 Diktat Ushul Fiqih

    37/133

    ai a4a sunnah a0ali,ah E ,ang langsung 4i/er*a/an leh ;asulullah seerti (ara 0enger*a/an shalatJ s

    4an lainlainJ eruatan itu 4isa/si/an leh an,a/ rang. Pa4a sunnah qauli,ah ti4a/ sea,an/ sunnah a0

    g 0en(aai 4era*at 0uta3atir. "uta3atir itu a4a 4ua M

     7uta9atir la.5hi!

    Yaitu *i/a re4a/si 4an /an4ungan sunnah ,ang 4isa0ai/an an,a/ era3i itu a4alah sa0a enar

  • 8/18/2019 Diktat Ushul Fiqih

    38/133

    .6?\? (js* [ U

    &  :adits :asa,  ialah ha4its ,ang 4iri3a,at/an leh era3i ,ang a4ilJ tetai /urang /etelitiann,aJ sa

    ersa0ung sa0ai /ea4a ;asulullahJ ti4a/ 0eun,ai (a(at 4an ti4a/ erla3anan 4engan eri3a,atan

    ,ang leih terer(a,a. @nth

    A+N/ ++A+++ (+^Ua V A*t?Il tGll(+

    @+++@.

    6  :adits Dhai.  ialah ha4its ,ang ti4a/ 0e0enuhi s,arats,arat ha4its shahih 4an ha4its hasan. Ha4its Dh

    an,a/ 0a(a0n,aJ antara lain Ha4its "au4huJ inilah se*ele/*ele/n,a ha4its 4hai2J 0ursalJ 0uallqJ 0u

    0u4allasJ 0u4thariJ 0u4ra*J 0un/ar 4an 0uha0. Ha4its Dhai2 ti4a/ 4aat 4i*a4i/an hu**ah0eneta/an hu/u0. I0a0 AnNa3a3i er/ataJ ah3a ara ula0a ersea/at ha4its 4hai2 4aat 4igu

    4ala0 hal 2a4hilah A0alJ u/an 4ala0 Asal X // a0al. @nth ha4its 4hai2 tentang 2a4hilah a0al.

    " A+  A ;A) C

  • 8/18/2019 Diktat Ushul Fiqih

    39/133

    I+TIHAD SU"BK; HU%U" %KTIGA

    . Pengertian Bahasa

    Se(ara ahasa ijtihad  4ia0il 4ari /ata i$+i artin,a ,aitu /esulitanJ

    ua,a /erasJ seerti /ata artin,a Ia erua,a

    s 0engang/at atu enggilingan. Dan *uga er0a/naM

    i@l (+ (+5 ++/o"-i , +/oi (+ 'll ^$^11 A'l*

     7urahka s=ala kmam(ua utuk sam(ai (ada satu urusa dari 22ra(a urusa atau satu (krjaa

    ra(a (krjaa!

    Dan 0enurut Istialah Ula0a Ushul erarti M

    ++U+ +  +aU'6'ui@i All'+a+ (+''' &gk  *+6

    urahka s=a( kmam(ua utuk mm(rlh hukum sara d=a jala mlakuka (litia 6 ksim(ul

    Kita2 da2 0uah!

    (jk  La + itQnml ^ La C*ulA+N. E+*** ^G +5U

    a   Li

    urahka s=ala ksu==uha da s=ala u(aa 2aik dalam m=luarka hukum-hukum sara d=a jala

    litia$ mau(u dalam (=a.likasiaa!

    Dari 4e2inisi 4i atas 4aat 4i/ata/an ah3a I*tiha4 ituO a4a I*tiha4 4ala0 0engeluar/an hu/u0 ij

    rij ahkam$ 4an I*tiha4 4ala0 nenera/an hu/u ?jtihad.i tath2i/ ahkam$!

    ). Ling/u I*tiha4

    Aaila eristi3a ,ang hen4a/ 4iteta/an hu/u0n,a itu telah 4itun*u/an leh 4alil ,ang qath5iJ 0a/

    *alan untu/ 0ela/u/an i*tiha4. Dala0 hal seerti ini 0ela/u/an aa ,ang 4itun*u/an leh Nash Qath5i. L

    g 4ila/u/an i*tiha4 ituMa. Peristi3a ,ang 4itun*u/an leh nash a= 5haiul 9urud  E ha4itsha4its aha4J 4an 5haiu al-dalalah

    Alquran 4an alHa4its ,ang 0asih 4aat 4ita2sir/an 4an 4ita53il/an.

    . Peristi3a ,ang ti4a/ a4a nashn,a sa0a se/ali. Ini 4aat 4ila/u/an 4enganO Qi,asJ IstihsanJ IstishaJ Ur2

  • 8/18/2019 Diktat Ushul Fiqih

    40/133

    &. I*tiha4 a4a 0asa ;asul sa3. 4an %hula2a ;as,i4in

    Di antara i*tiha4 ,ang 4ila/u/an ;asulullah sa3. a4alahJ tentang ta3anan erang Ba4ar. Dala0 si4ang

    gusul/an agar ta3anan erang Ba4ar itu 4iunuh sa*a. Se0entara Au Ba/ar 0engusul/an agar 0ere/a 04an ;asul 0eneri0a uang teusan. Dari 4ua en4aat ituJ ;asulullah 0eneta/an en4aat Au Ba/ar

    eri0a teusan.

    Di antara i*tiha ara Shahaat ialah M

    a. I*tiha4 Au Ba/ar.

    I*tiha4 Au Ba/ar 4ala0 hal rang ,ang 0e0ang/ang 0e0a,ar

  • 8/18/2019 Diktat Ushul Fiqih

    41/133

    4engan Qi,as.

  • 8/18/2019 Diktat Ushul Fiqih

    42/133

    il +ii. > * ,US lal  @_. a'l-l g+/K Uua

    .aii &&(. L!6 *

    aka (mahama a= mdalam dalam masalah a= m==a=a(ka hatimu, a= tidak trda(at dalam Al/u

    Al-0uah! +ari kmiri(aa da ksru(aaa da kmudia Qiaska (rkara-(rkara itu s9aktu

    mukaa! De0i/ian *uga esan U0ar /ea4a Qadhi 0uraihB

    a + a &8/U UI ai 'C%& @. *a= tidak jlas 2a=imu trda(at dalam al-0uah maka urahkalah .ikiramu 2rijtihad$!

    & Dala0 /aitann,a 4engan ahli 3arits ,ang 4itinggal/an leh ,ang 0atiJ ter4iri 4ari Kakk 2rsama sauda

    Ba/arJ U0ar 4an Inu Aas 0eneta/an ah3a sau4ara terhi*a leh /a/e/. Se4ang 0enurut ai4 4a

    "as5u4 Kakk er0uqasa0ah E 0e0agi sa0a 4engan 0audara! Di sini kakk  ti4a/ 0enghi*a saudara!

    . I*tiha4 +a0a5iJ ,aitu I*tiha4 ,ang 4ila/u/an leh se/el0/ rang. Dala0 I*tiha4 ini tentu ti4a/ han

    hu/u0 Isla0 ,ang harus ha4irJ tai *uga rang ,ang ahli 4ii4ang ,ang ter/ait 4engan hu/u0 ,an

    4ii*tiha4/an. Di sini a4an,a ersetu*uan 4ari ara 0u*tahi4 terha4a 0asalah.

    Alasan a4an,a i*tiha4 *a0a5i iniJ *a3aan ;asulullah terha4a Ali in Ai Thali ,ang ertan,aJ A

    us 4ila/u/an 4an 4i*a4i/an 4asar *i/a er/ara ti4a/ 4ite0u/an 4ala0 Alquran 4an AlSunnah J 0a/a ;as

    ,uruh agar 4i0us,a3arah/an 4engan ahlin,a.

    ii*  +y'ai $+" +'"' p 2(* '/@l ^? A+ I j  + ?+L.&

  • 8/18/2019 Diktat Ushul Fiqih

    43/133

  • 8/18/2019 Diktat Ushul Fiqih

    44/133

    9. Yang harus 4ila/u/an 0u*tahi4 4ala0 eri*tiha4

    Serang 0u*tahi4 4ala0 eri*tiha4J hen4a/lah erta0a /ali ia 0e0erhati/an nashnash Alquran 4

    nah 4an 0engetahui hu/u0 0athuq 4an 4an 0a2hu0 4ari /e4uan,aJ lalu 0e0erhati/an a4a eruatats 2i5liJ *i/a ia ti4a/ 0ene0u/an 4ari eruatan Nai sa3.J lalu 0e0erhati/an taqrir Nai terha4a shaha

    selan*utn,a 0e0erhati/an Qi,as *uga i*0a shaatJ *i/a se0uan,a 0en4aat /esulitan 0a/a eregang

    n,a atau ti4a/ er/0entar.

    Dan *i/a 0u*tahi4 0en4aat/an 4ua 4alil ,ang erla3ananJ hen4a/n,aO

    a.  7jama'ka /e4ua nash ,ang 0enurut lahirn,a erla3anan. +i/a usaha ini erhasilJ 0a/a ti4a/

    ta'arudh X erla3anan a4a ha/i/atn,a.

    .  7tarjihka salah satua, 4engan 0engguna/an il0u tar*ihJ 0en(ari 0ana ,ang /uat 4an 0ana ,ang

    /uat. +i/a usaha ti4a/ erhasil la/u/an..

    .  7liti sjarah data=a kdua ash, untu/ 4itentu/an ,ang 4atang /e0u4ianX ela/angan seagai

    atau enghaus terha4a ,ang 4atang leih a3al.

    4.  7m2kuka ta9a//u.$, untu/ eristi4lal 4engan /e4ua nash terseut 4an erin4ah eristi4lal 4enga

    lain ila usaha ,ang erturutturut ta/ ter(aai.

    :. "a(a00a(a0 0u*tahi4

    "enurut Au ahrahJ 0u*tahi4 itu a4a eera ting/atanJ sesuai 4engan luasn,a 4an se0itn,a (a

    ng il0uJ ,aituO

    a.  7ujtahid.i sar'i 

    Yaitu rangrang ,ang er/e0a0uan 0engi*tiha4/an seluruh 0asalah s,ari5at ,ang hasiln,a 4ii/

    4i/an e40an leh rangrang ,ang ti4a/ sanggu eri*tiha4. "ere/alah ,ang 0e0angun 0a

  • 8/18/2019 Diktat Ushul Fiqih

    45/133

    "u*tahi4 ,ang hasil i*tiha4n,a ti4a/ 0e0entu/ 0a4

  • 8/18/2019 Diktat Ushul Fiqih

    46/133

    . Alasan I*tiha4 0en*a4i hu**ah

    Alasan i*tiha4 4aat *a4i hu**ah er4asar /ea4aM

    a. Alquran

     * i*i * i*O

    8 *

    Yang 4i0a/su4 4engan 0engi/uti Allah 4an ;asulN,a 4ala0 a,at terseut a4alah 0engi/uti ,an

    ta/an 4ala0 Alquran 4an alSunnahJ 4an ,ang 4i0a/su4 4engan 0enge0ali/an /ea4a Allah 4an ;as

    h 0enghin4ari 0engi/uti ha3a na2suJ tai /e0ali /ea4a ,ang telah 4is,ariat/an Allah 4an ;asul

    J 4engan *alan 0eneliti nashnash ,ang /a4ang/a4ang terse0un,i atau hilang 4ari erhatian 0ene

    ahqai4ah u0u0 atau 0erealisir ma/asid al-sariah!

    . AlHa4its

    Au  * y'ai "S u  ( a, y's? A+ I  j j

    Ea Fasulallah G (rkara data= k(adaku a= Al/ura tidak muruka kttuaa, da tidak ada 0u

    Tua H ?a mja9a2 B Kum(ulka ra=- ra= 'Alim atau ahli i2adah$ dari ra=-ra= mu'mi, lalu

    musa9arahlah di atara kamu da ja=a kamu (utuska d=a (da(at salah sra=!

    `u/ E&iL. J]*/l ,s t/il a + *l5*/2 6B U/.ll 1&N

     ika hakim 2rijtihad, lalu 2ar maka 2a=ia dua =ajara da jika salah maka 2a=ia satu =ajara!

    . Lgi/a.

    Seagai0ana /ita /etahui ah3a nashnash Alquran 4an ha4its teratas *u0lahn,aJ se4ang eristi34ai 0anusia selalu ti0ul 4engan ti4a/ teratas. -leh /arena itu ti4a/ 0ung/in nashnash ,ang t

    lahn,a itu 0en(u/ui untu/ 0engha4aai eristi3aeristi3a ,ang terus ter*a4iJ selagi ti4a/ a4a *alan

    egnal hu/u0 eristi3a aru tana 0elalui i*tiha4.

  • 8/18/2019 Diktat Ushul Fiqih

    47/133

    ‘?7A I  DASA; HU%U" ISLA"

  • 8/18/2019 Diktat Ushul Fiqih

    48/133

    . Tin*auan Bahasa

    %ata ?jma se(ara ahasa erartiM /esea/atan atau /nsensusJ seerti a4a a,at eri/ut iniM

    +uga erarti tkad  atau

    Tidak ada (uasa 2a=i ra= a= tidak mm2u

    iat (uasa (ada malam +u0hur ula0a ushul Fiqih 0enge0u/a/an ah3a 5 i*0a 5 a4alah

     Ks(akata sluruh mujtahid ?slam dalam suatu masa ssudah 9a.at Fasulullah sa9!aka suatu hukum s

    = amali!

    ). I*0a seagai hu**ah

    %ehu**ahan I*0a 4i4asar/an atas eeraa alasanM a. Alasan Alquran

    8 + I * I

    La2a4< ulil amri, e0egang urusan 0en(a/u a4a urusan 4unia3iJ seerti /eala negaraJ 0entri 4an l

    0en(a/u e0egang urusan aga0aJ seerti ara 0u*tahi4J ara 0u2ti 4an ara ula0a. %arena itu *i/a 0

    ing 4ari 0ere/a telah sea/at untu/ 0eneta/an suatu hu/u0 aga0aJ 0a/a 3a*i 4ii/uti.

    asan Ha4its

    Jmatku tidak s(akat utuk mm2uat ksalaha!da= 2aik ju=a!

    A4ul Ha0i4 Ha/i0 0en,eut/anJ ah3a i*0a itu u/anlah hu**ah

    n,aJ a/an tetai hu**ah itu /arena san4arann,a /ea4a Alquran 4an Al SunnahJ a/rena itu ahli ush

    ,eut/anJ E*\$ i*0a

    18 +* \ Aa+l tluU(. (jh -i'lstaU ' A+ I U $ a

    i*0a

  • 8/18/2019 Diktat Ushul Fiqih

    49/133

    u/anlah 4alil ,ang 0en,en4iri. Fir0an Allah AlNisaM 8 +  h) j l jk 

    &. Unsurunsur I*0a

    Dengan 0e0erhatia/n 4e2inisi i*0a 4i atas 0a/a 4aat 4i/ata/an ah3a unsurunsur i*0a ituM

    a. Ter4aat eeraa rang 0u*tahi4J /arena /esea/atan aru isa ter*a4i aaila a4a eeraa 0u*tahi

    . Harus a4a /esea/atan 4i antara 0ere/a

    . %eulatan en4aat harus ta0a/ n,ataJ ai/ 4engan eruatann,aJ 0isaln,a Qa4hi 4engan /eutusan

    atau 4engan er/ataann,aJ 0isaln,a 4engan 2at3a.

    4. %eulatan en4aat rangrang ,ang u/an 0u*tahi4 ti4a/lah 4iseut i*0a. 6

    $%e0ung/inan I*0a+u0hur ula0a 0engata/an ah3a I*0a itu 0ung/in ter*a4i 0enurut a4at /eiasa

    e/a 0engata/an ah3a ,ang 0enging/ari /e0ung/inan ter*a4in,a I*0a a4alah 0enging/ari hal ,ang n,at

    a4i. +u0hur 0enge0u/a/an se*u0lah (nthO Pengang/atan %hali2ah Au Ba/ar r.a.O ha/ usa/a nene/ 1X9

    a eninggalanO terhi*an,a (u(u la/ila/i 4ari ana/ la/ila/i leh ana/ la/ila/i XinuO sau4ara seaa/

    0un,ai setatus 0engganti sau4ara seiuseaa/J Bataln,a erni/ahan 0usli0ah 4engan nn0usli0.

    Salah serang ula0a erna0a A-8a5ham 4an seagian ula0a s,i5ah 0engata/an ah3a I*0a ,ang uns

    urn,a seerti terseut 4i atas ta/ 0ung/in ter*a4i er4asar/an a4at.Hal ini lantaran su/arn,a 0ela/u/an i*

    gan unsur

  • 8/18/2019 Diktat Ushul Fiqih

    50/133

    unsur ,ang a4a. 4ala0 hal ini ti4a/ 4iseut/an se*auh0ana seserang telah 0en(aai

    ting/atan i*tiha4. +uga ti4a/ a4an,a u/uran u0u0 ,ang 0eneta/an /riteria

    serang 0u*tahi4J /arena su/ar 0enentu/an serang aa/ah 0u*tahi4 atau u/an.

    %arena itu seagian ula0a telah 0enge(uali/an ,aitu  ?jma shaha2at  /arena 0ere/a

    ara shahaat ,ang eri*0a ,aitu ara ula0a *u0lahn,a 0asih se4i/it. I0a0 Dau4

    er/ata

     ?jma itu haalah ijma shaha2at 2laka   *A U* I

    8. "a(a00a(a0 I*0aDitin*au 4ari ruang ling/u ara 0u*tahi4 ,ang eri*0aJ 0a/a ter4iri 4ari M

    a. C

    I*0a U00at. i*0a ini ,ang 4i0a/su4 4engan 4e2inisi a4a er0ulaan.

    .

    Yaitu ersesuaian 2aha0 segala ula0a shahaat terha4a sesuatu urusan.

    (+AT

    Yaitu ersesuaian 2aha0 ula0aula0a Ahli "a4inah terha4a sesuatu /asus.

    I*0a ini agi I0a0 "ali/ a4alah hu**ah.

    4. (+AT

    Yaitu ersesuaian ahli %u2ahJ terha4a sesuatu 0asalahJ I*0a ini 4iangga

    hu**ah agi I0a0 Hani2ah.

    e

    Yaitu /esea/atan atau ersesuaian 2aha0 terha4a sesuatu a4a /hali2ah

    ,ang e0at. I*0a ini leh seagian ula0a 4iangga hu**ah atas 4asar ha4itsM

    t ] A/+U)   

     Kamu 9aji2 m=ikuti suahku da suah khula.a al-Fasidi!

  • 8/18/2019 Diktat Ushul Fiqih

    51/133

    ill2.

  • 8/18/2019 Diktat Ushul Fiqih

    52/133

    Yaitu ersesuaian 2aha0 Au Ba/ar 4an U0ar 4ala0 suatu hu/u0J I*0a ini

    leh seagian ula0a 4iangga hu**ahJ atas 4asar

    ^'+  # . + I*iSI

    Tladailah kdua ra= ii ssudahku, aitu A2u akar da Jmar!

    +i/a 4ilihat 4ari (ara ter*a4in,a 4an 0artaatn,aJ i*0a teragi /ea4a 4uaM

    a.

    Yaitu i*0a ,ang 4engan tegas ersetu*uan 4in,ata/an ai/ 4engan u(aan

    0auun 4engan eruatan E 0en2at3a/an atau 0e0ra/te/an .

    a. ???+

    Yaitu I*0a ,ang 4engan tegas ersetu*uan 4in,ata/an leh seagian 0u*tahi4J

    se4ang seagian lainn,a 4ia0J ti4a/ *elas aa/ah 0ere/a 0en,etu*ui atau

    0enentang.

    I*0a entu/ erta0a 4iseut *uga i*0a i*0a  :a/i/i,  ,ang 0en*a4i hu**ah

    0enurut ula0a +u0hurJ se4ang i*0a entu/ /e 4ua 4iseut i*0a  ?'ti2ari,  0enurut

     *u0hur u/an hu**ahJ han,a ula0a ula0a Hana2i,ah ,ang 0e0an4ang hu**ahJ

    /arena 4ia0n,a 0u*tahi4 4ian4ang 0en,etu*ui aaila 0asalahn,a telah

    4i/e0u/a/an /ea4a 0ere/aJ 4an telah 4ieri3a/tu untu/ 0e0ahasn,aJ 4an

    4ia0n,a u/an /arena ta/ut.

    Dilihat 4ari sisi rsesn,aJ I*0a itu 4ihasil/an leh ara 0u*tahi4J /arena itu

    ter0asu/ a4a salah satu entu/ I*tiha4. +i/a 4ilihat 4ari sisi hu/u0 ,ang 4ihasil/an

    4engan /nsensus ara ula0a ,ang harus 4itaatiJ 0a/a I*0a ini 4ite0at/an seagai

    su0er hu/u0 ,ang /etiga sesu4ah Alquran 4an AlSunnah.

  • 8/18/2019 Diktat Ushul Fiqih

    53/133

    5QIYAS5 DASA; HU%U" ISLA"

  • 8/18/2019 Diktat Ushul Fiqih

    54/133

    1. Pengertian Bahasa^ $ t22 ^ J ****

    %ata Qi,as erasal 4ari /ata *  ? M Ia telah 0engu/urJ M Ia se4ang

    0engu/urJ O u/uran. +a4i /ata qi,as itu artin,a M u/uranJ su/atanJ ti0angan.

    + & j) 9 ++A+

     ?a tlah m=ukur ssuatu d=a laia atau atas laia!

     A   A+++LU +  *lL +lS +(.

     7=ukur ssuatu atas misal a= lai da mamaka d=aa!

     ;& _ 0i (ula tidak sama d=a si (ula

    Para ahli ushul 2iqih 0e0eri 4e2inisi Qi,as se(ara istilah er0a(a00a(a0M

    .3 *C H ui ^

     7=luarka hukum a= sama dari a= dis2utka k(ada a= tidak dis2utka

    d=a m=him(u atara kduaa!

    Ale. N ) d l ' l l k i M

     7m2adi=ka a= didiamka k(ada a= diashka ditra=ka$ kara ada

    illat hukum!

    . g > J *  =

  • 8/18/2019 Diktat Ushul Fiqih

    55/133

    +u0hur ula0a ushulJ 0e0an4ang Qi,as 4aat *a4i hu**ah atas alasan a,at 4i

    atas.  ?'ti2ar   4ala0 a,at 4i atas erasal 4ari /ata u2ur,  artin,aJ 0ele3ati atau

    0ela0aui. "a/a Qi,as itu 0ele3ati atau 0en,e0rang/an hu/u0 asal E//

    /ea4a hu/u0 (aang. +a4i Qi,as ter0asu/ /e 4ala0 0a/na a,at 4i atas.

    *

    Ha4its Nai 4i atas 0enun*u/an ah3a ;asulullah 0en,etu*ui aa ,ang a/an

    4iutus/an "ua4< in +aal 4engan I*tiha4 setelah ti4a/ a4a a4a Alquran 4an al

    Sunnah. "a/a 4alil 4i atas 0e0eri is,arat a/an lehn,a Qi,asJ /arena Qi,as itu

    ter0asu/ I*tiha4.

  • 8/18/2019 Diktat Ushul Fiqih

    56/133

    Dala0 eristi3a ,ang ti4a/ 4itun*u/an leh 3ah,u sering ;asulullah

    0eneta/an hu/u0n,a 4engan *alan Qi,asJ 0isaln,aJ saat ;asulullah 0en*a3a

    ertan,aan U0ar r.a. tentang 0en(iu0 istri saat shau0J ;asulullah

    0engqi,as/ann,a /ea4a er/u0ur/u0ur 3a/tu shau0J /arena sa0a illatn,a ,aitu

    eruatan er0ulaanJ 0a/a hu/u0n,a sa0a ti4a/ 0erusa/ shau0.&. Per/ataan 4an eruatan shahaat.

    a. Per/ataan U0ar in %hata /ea4a Au "usa alAs,5ari M

    4uaka (mahama a= mdalam dalam masalah a= m==a=a(ka hatimu,

     a= tidak trda(at dalam Al/ura da Al-0uah! +ari kmiri(aa da

    ksru(aaa da kmudia Qiaska (rkara-(rkara itu s9aktu mmukaa!

    . Dala0 eristi3a e0ai5atan Au Ba/ar r.a. untu/ 0en*a4i /hali2ahJ

    4iqi,as/an /ea4a Nai "uha0a4 sa3. ,ang 0en,uruh Au Ba/ar

    0engi0a0i shalatJ seagai ganti a4a 3a/tu Beliau sa/it. 8

    5 Alasan Lgi/aAllah s3t. ti4a/ 0eneta/an hu/u0 uat ha0a /alau u/an

    untu/ /e0aslahatan agi ha0a. %arena /e0aslahatan ,ang 0en*a4i tu*uan

    4ari s,ariatJ %arena itu *i/a a4a suatu 0asalah ,ang ti4a/ a4a nashn,aJ tai

    illatn,a sa0a 4engan ,ang a4a nashn,aJ 0a/a 4i4uga /eras 4aat

    0e0eri/an /e0aslahatan/e0aslahatan agi ha0a.

    . Nash ,ang a4a 4ala0 Alquran 4an alSunnah itu teratasJ se4ang/an /e*a4ian

    a4a 0anusia itu ti4a/ teratas 4an ti4a/ era/hir. "a/a Qi,as 0erua/an

    su0er erun4angan ,ang 4aat 0engi/uti /e*a4ian aru 4an 4aat

    I aC.Ua+

    '+ r  iii *aO ui * ti22i *a .alia ly5 

    _ MC*S

  • 8/18/2019 Diktat Ushul Fiqih

    57/133

    (. Qi,as a4alah 4alil ,ang sesuai 4engan naluri 0anusia 4an lgi/a ,ang sehat.

    -leh /arena itu *i/a 4ilarang 0inu0 ,ang 0e0au/an 4engan nashJ 0a/a

    lgislah setia 0inu0an ,ang 0e0au/an 4iqias/an /ea4a 0inu0an

    terseut.

    &. ;u/un Qi,as

    a. Asal

    Yaitu sesuatu ,ang su4ah 4inash/an hu/u0n,a ,ang 0en*a4i te0at

    0engqias/anJ 4ala0 ushul 2iqih 4iseut alAshluJ atau al-ma/is 'alaih6musa2ah 2ih!

    . @aangYaitu sesuatu ,ang ti4a/ 4inash/an hu/u0n,aJ ia ,ang 4iqias/anJ 4ala0 il0u

    ushul 2iqih 4iseut al-.ar'u, 6 al-ma/is 6 al musa22ah!

    (. Hu/u0 Asal

    Yaitu hu/u0 s,ara ,ang 4inash/an a4a // ,ang /e0u4ian a/an 0en*a4i

    hu/u0 a4a (aang.

    4. Illat

    Suatu si2at ,ang n,ata 4an tertentu ,ang er/aitan atau 0unasaah 4engan

    a4a 4an ti4a/ a4an,a hu/u0. %arena a4an,a illat itu 0a/a hu/u0 itu a4aJ 4an *i/a

    illat itu ti4a/ a4a 0a/a hu/u0 itu *uga ti4a/ a4a.

    0en,esuai/an 4engan /e0aslahatan.

    @nth(nthM

    P// @aang Illat hu/u0

    1. %ha0er

    ). Gan4u0

    &. 'J.  4.

    rang tua

    6. "a/an

    is/,

    Pa4i X Beras

    "e0u/ul rang tua

    a/ar harta ,ati0

    0e0au/an

    0a/anan // 

    0en,a/iti

    0erusa/ harta

    hara0

    3a*i

  • 8/18/2019 Diktat Ushul Fiqih

    58/133

    6. S,arat Qi,as

    a. S,arats,arat P// 

    1 Hu/u0 // itu 0asi4 a4a atau erla/uX tsa2it, /alau ti4a/ a4aJ hu/u0

    terseut harus 4i0ansu/hJ 0a/a ti4a/ leh a4a e0in4ahan hu/u0.

    ) Hu/u0 ,ang a4a a4a // harus hu/u0 s,ara5 u/an hu/u0 a/al atau

    ahasa

    & Hu/u0 P// ti4a/ 0erua/an hu/u0 enge(ualianJ seerti teta 4ian4ang

    sah uasan,a rang ,ang lua 0es/iun 0a/an 4an 0inu0J 0estin,a

    uasan,a itu 0en*a4i rusa/J /arena sesuatu ti4a/ isa teta a4a ersa0a

    a4an,a enghalang. Na0un teta 4ian4ang sah /arena a4a ha4its ,ang

    0enge(uali/an. "a/a seerti ini ti4a/ isa *a4i //J /arena itu ti4a/ sah

    0engqi,as/an rang ,ang 4ia/sa /ea4a rang ,ang lua. Hu/u0 agi

    rang lua hu/u0 enge(ualian.

    . S,arats,arat @aang

    1 Hu/u0 (aang ti4a/ leih 4ulu a4a 4aria4a hu/u0 //. "isaln,a

    0engqias/an 3u4hu /ea4a ta,a0u0 4ala0 3a*in,a niat /arena /e4uan,a

    sa0asa0a taharah! Qi,as terseut ti4a/ enarJ /arena 3u4hu a4a seelu0

    Hi*rahJ se4ang ta,a0u0 setelah Hi*rah. +i/a Qi,as itu 4ienar/an erarti

    0eneta/an hu/u0 seelu0 a4an,a Illatn,a.

    ) @aang ti4a/ 0e0un,ai /etentuan tersen4iriJ ,ang 0enurut ula0a Ushul 5

    aaila 4atang nashJ qi,as 0en*a4i atal.

    & Illat ,ang ter4aat a4a (aang harus sa0a 4engan illat ,ang ter4aat a4a//.

    6 Hu/u0 (aang harus sa0a 4engan hu/u0 //.

    . S,arats,arat Illat

  • 8/18/2019 Diktat Ushul Fiqih

    59/133

    1 Illat Harus teta erla/uJ 0ana/ala a4a illatJ tentu a4a hu/u0J 4an ti4a/ a4a

    hu/u0 ila ti4a/ a4a illat.

    ) Illat erengaruh a4a hu/u0J artin,a hu/u0 harus ter3u*u4 /eti/a

    ter4aat illat. Sea a4an,a illat terseut a4alah 4e0i /eai/an 0anusiaJ

    seerti 0elin4ungi *i3a a4alah illat 3a*in,a /ishash, 0e0au//an a4alah

    illat hara0n,a 0e0inu0 0inu0an /eras.

    & Illat ti4a/ erla3anan 4engan nashJ *i/a erla3anan 0a/a nash ,ang

    4i4ahulu/an. "isaln,aJ ah3a ere0uan itu 4aat 0e0ili/i 4irin,aJ

    4iqias/an /ea4a lehn,a 0en*ual harta en4an,aJ 0a/a sah ni/ahn,a

    tana i

  • 8/18/2019 Diktat Ushul Fiqih

    60/133

    %ali0at liajlidda..ah, ti4a/ 4aat 4ia/ai arti lain selain untu/ 0e0eri illat 

    larangan 0en,i0an 4aging inatang Quran.

    @nth 4engan isarat, 4i antaran,aM * L^/J 7 ' * * '?iJa' l?*Ll

    E M .?+l I*i?alimat yang digaris ba0ah adalah illat lara=a jual 2li hari jum'at!

    ?ata athhura adalah illat boleh campur ))) OS*,i .4*R* >*i  @ * ?alimat

    2al-/atilu2 ialah illat tidak m9arisi 

    ) Dengan I*0a

    Apabila 'ma itu qath2i dan datangnya kepada kita 'uga qath2i, dan adanya illat

    itu dalam cabang 'uga demikian serta tidak ada dalil yang menentangnya, mak

    hukumnya qath2i. Nontoh llat yang diketahui dengan melalui 'ma seperti a)

    mendahulukan saudara laki/laki seibu sebapak dari pada saudara laki/laki sebapak

    dalam 0arisan karena ada talian kekerabatan ibu, b) 7engan qiyas pula didahulukan

    anak paman seibu sebapak dari anak pamam yang sebapak, c) 7idahulukan anak

    saudara laki/laki seibu sebapak dari anak laki/laki sebapak, d) 7idahulukan saudara

    laki/laki seibu sebapak dari saudara sebapak dalam 0aris.

    &. Dengan istibath aqarah: 1

     =ahl:15.

    )  :i.dlu al-8a.s, men'aga 'i0a adalah si-at dari disyariatkannya kishash.Al/

     a/arahB1LM

    !)  :i.dlu al-7aal, men'aga harta adalah si-at dari disyariatkannya hukum potong

  • 8/18/2019 Diktat Ushul Fiqih

    61/133

    tangan. al-7aidah B N

    $)  :i.dlu al-A/li,  0en*aga a/al a4alah si2at 4ari 4is,ariat/ann,a hu/u0  :ad 

    agi e0inu0 /ha0er.

    .U13+ ? +

    $,/iilg. Q aZo

    5)  :i.dhu 8asal,  0en*aga /eturunan a4alah si2at 4ari 4is,ariat/ann,a hara0

    er

  • 8/18/2019 Diktat Ushul Fiqih

    62/133

    si2atsi2at ,ang ere4a. "engqias/an Ammat ham2a (rm(ua$ /ea4a A2du

    Eha0a la/i laki), yang bedanya ialah kelaki/lakiannya, sedang illata  sama

    sebagai hamba sahaya.

    e. Tah/i/ Al-maath

    aitu si-at tersebut telah ada dan disepakati pada pokok, tapi diperselisihkan

     pada cabang, misalnya: encuri itu , mengambil barang orang lain dari tempatnya ini

    (pokok). engambil kapan di kuburan ( cabang ), apa termasuk mencuri [ Apa mesti

    di potong[ enurut mad;hab "ya-i2i dan aliki mesti dipotong, menurut 3ana-i tidak

    dipotong.

    8. "a(a00a(a0 Qi,as

    Oiyas itu ada beberapa macam, antara lain:

    1. Qias Aula

    aitu qiyas yang illatnya me0a'ibkan adanya hukum, dan yang disamakan atau

    yang dibandingkan ( mulha/$ mempunyai hukum yang lebih utama daripada yang

    dibandingi ( mulha/ 2ih $! isalnya, membandingkan memukul orang tua kepada

    ucapan ' ah 2. ( al-?sra B O $! engucapkan ' ah'  kepada orang tua dilarang dan haramkarena ?llata menyakiti. emukul orang tua tentu lebih dilarang karena selain

    menyakiti hati, 'uga menyakiti 'asmani.

    ). Qias 7usa9

    aitu qiyas yang illatnya me0a'ibkan adanya hukum, dan illat hukum yang ada

     pada yang dibandingkan Q mulha/, sama dengan illat hukum yang ada pada mulha/

    2ih! isalnya mebakar harta anak yatim mempunyai illat hukum yang sama dengan

    memakan harta anak yatim, dari sisi merusaknya. "edang makan harta anak yatim

    diharamkan ( Alquran : al/=isa : 1J). aka membakar harta anak yatim haram

    diqiaskan kepada memakannya, karena sama/sama merusak harta.

    &. Qias al-Ad9ai 

  • 8/18/2019 Diktat Ushul Fiqih

    63/133

    Yaitu qi,as ,ang illat hu/u0 ,ang a4a a4a ,ang 4ian4ing/an X mulha/,

    leih ren4ah 4ian4ing/an 4engan illat hu/u0 ,ang a4a a4a mulha/ 2ih!

    "isaln,a qi,as seagian ahli UshulJ tentang terlarangn,a erhiasan era/ agi

    la/ila/i 4iqias/an /ea4a terlarangn,a erhiasan e0as agi la/ila/iJ /arena

    ersa0aan illat khualaa sm2= $!  "a/a Illat a4a era/ leih ren4ah

    4aria4a illat ,ang a4a a4a e0as.

    6. Qias Dilalah

    Yaitu qi,as 4i 0ana illat ,ang a4a a4a mulha/ 6   ,ang 4isa0a/anJ

    0enun*u/an hu/u0J tetai ti4a/ 0e3a*i/an hu/u0 a4an,a. "isaln,a

    0engqias/an harta 0ili/ ana/ /e(il /ea4a harta 0ili/ rang 4e3asa 4ala0

    /e3a*ian 0engeluar/an

  • 8/18/2019 Diktat Ushul Fiqih

    64/133

    ISTIDLAL

    Se(ara ahasa /ata erasal 4ari /ata E+ALUII X ?stadalla artin,aM

    0inta etun*u/J 0e0erleh 4alilJ 0enari/ /esi0ulan. I0a0 al+ur*aniJ 0e0eri arti istidlal   se(ara

    ,aitu ++A+ +lAj #;!l)

    ,aitu 0ene

    4alil untu/ 0eneta/an sesuatu /eutusan agi ,ang 4itun

    I0a0 AlS,a2i5i 0e0eri/an engertian terha4a  ?stidlal   4ala0 artiJ 0eneta/an 4alail 4ar

    EAlquran 4an alSunnah atau 4ari i*0a 4an selain 4ari /e4uan,a.

    Aals*

    Ter4aat arti istidlal  ,ang leih /hususJ seerti ,ang 4i/e0u/a/an leh I0a0 A4ul Ha0i4 Ha/i0

    0en(ari 4alil ,ang ti4a/ a4a a4a nash Alquran 4an al SunnahJ ti4a/ a4a a4a I*0a 4an ti4a/ a4a a4a Q

    . ? + C.# ? + 1$#Q ? +

    De2inisi 4i atas 0enun*u/an ah3a serang 0u*tahi4 4ala0 0e0utus/an sesuatu /eutusan

    hen4a/lah 0en4ahulu/an AlquranJ /e0u4ian alSunnahJ lalu alI*0a selan*utn,a Alqi,as. Dan *i/a I

    0ene0u/an a4a AlquranJ al SunnahJ AlI*0a 4an Qi,asJ 0a/a hen4a/lah 0en(ari 4alil lain ?stidlal$!

    Para ula0a ushul 2iqihJ 0en*elas/an istidlal  itu a4a eeraa 0a(a0J anta

    . X al-?stisha2u

    . ALU?AII A?L?AII X al-7ashlahah al-7ursalah

    . X al-?stihsau

    . +*8 X Qaul al-0haha2i 

  • 8/18/2019 Diktat Ushul Fiqih

    65/133

    . #6 0addu al-D5ara'i 1 a e, 7

    . '*    ̂* 6 0ar'u ma Qa2laa

    . 2Ut,l  6 Dilalah al-?lham!

    . ? X al-Jr. 

    ISTIDLAL DKNGAN ?0T?0:A

    . Pengertian Bahasa

    %ata  ?stisha2  erasal 4ari /ata suh2ah  artin,a ]0ene0ani atau ]0en,ertai. atau al-musha

    0ene0aniJ *uga istimrar al-suh2ah M terus 0ene0ani. %ata lain 4ala0 Bahasa AraM

    0aa mm2a9a srta a(a a= tlah ada (ada 9aktu a= lam(au

    "enurut Istilah il0u Ushul Qiqih ,ang 4i/e0u/a/an A4ul Ha0i4 Ha/i0M

    E++I -AH +L+I UaU ?L+l ? ?S/ll U// + //////////////////////////////////////////////////// .n...,i

    ,2.A + l . W

     ?stisha2 aitu mta(ka hukum a= tlah ada (ada sjak smula tta( 2rlalu sam(ai skara= kar

    tidak ada dalil a= mru2ah!

    I0a0 alS,au/ani 0e0eri 4e2inisiJ

    l*t*i"l'

    Eaitu mta(ka hukum$ ssuatu s(aja= tidak ada a= mru2aha!

    ). @nth(nth ?stisha2

    a. Aaila telah *elas a4an,a e0ili/an terha4a sesuatu harta /arena a4an,a u/ti ter*a4in,a e0ili/an s

    /arena 0e0eliJ 3arisahJ hiah atau 3asiatJ 0a/a

    e0ili/an terseut terus erlangsung sehingga a4a u/tiu/ti lain ,ang 0enun*u/an erin4ahan e0

    a4a rang lain.

    . -rang ,ang hilang teta 4ian4ang hi4u sehingga a4a u/ti atau tan4atan4a lain ,ang 0enun*u/an a

  • 8/18/2019 Diktat Ushul Fiqih

    66/133

    4ia 0eninggal 4unia.

    . Serang ,ang telah 0eni/ah terus 4iangga a4a 4ala0 huungan sua0i istri sa0ai a4a u/ti lain ,ang

    0enun*u/an ah3a 0ere/a telah er(erai

    4. Teta 4ian4ang sah un,a 3u4lu agi ,ang ,a/in seelu0n,a telah er3u4luJ 4an ti4a/ hilang /arena

    /eraguraguan.

    . "eneta/an utang atas seserangJ er4asar/an ersa/sian 4ua rang seelu0n,aJ sa0ai a4an,a u/ti

    e0a,aran.

    &. "a(a00a(a0 ?stisha2

    .  ?stisha2 Al-ara'ah al-Ashliah

    Terha4a istisha2 ini Inu Qa,,i0 0en,eutn,a ara'ah al-Adam al- Asliah! Istisha ini a4alah t

    4ari tanggung *a3a atau terleas 4ari suatu hu/u0J sehingga a4a 4alil ,ang 0enun*u/an.

    @nthM Terleasn,a tanggung *a3a 4ari segala ta/li2 sa0ai a4a u/ti ,ang 0eneta/an ta/

    "isaln,aJ Ana/ /e(il sa0ai 4atangn,a aligh. Ti4a/ a4a /e3a*ian 4an ha/ antara serang la/ila

    serang ere0uan ,ang ersi2at erni/ahan sa0ai a4an,a a/a4 ni/ah. Ti4a/ a4an,a /e3a*ian shalat ,

    ena0 3a/tu. Ti4a/ a4an,a shau0 S,a5an.

    ).  ?stisha2 ,ang 4itun*u/an leh al-sar'u atau al-A/lu

    Yaitu si2at ,ang 0ele/at a4a suatu hu/u0J sa0ai 4iteta/ann,a hu/u0 ,ang ere4a 4engan

    itu.

    @nthM Serang harus teta ertanggung *a3a terha4a utang sa0ai a4a u/ti ah3a 4i

    0elunasin,a. Ha/ 0ili/ suatu en4a a4alah teta 4an erlangsung terusJ 4isea/an a4an,a tr

    /ee0ili/anJ ,aitu a/a4J sa0ai a4an,a sea lain ,ang 0en,ea/an ha/ 0ili/ itu erin4ah tangan /

    rang lain. @nth lainJ hu/u0 3u4hu seserang 4iangga erlangsung terus sa0ai a4an,a en,ea

    0e0atal/ann,aJ hingga aa ila seserang 0erasa ragu aa/ah 3u4hun,a 0asih a4a atau telah ata

    er4asar/an istisha 3u4hun,a 4iangga 0asih a4aJ /arena /eraguan ,ang 0un(ul terha4a atal atau ti4

    3u4hu terseut ti4a/ isa 0engalah/an /e,a/inan seserang.

    &.  ?stisha2 al-:ukmi 6 Dalil umum

  • 8/18/2019 Diktat Ushul Fiqih

    67/133

    Yaitu sesuatu ,ang telah 4iteta/an 4engan hu/u0 0uah atau hara0J 0a/a hu/u0 itu terus erla

    sa0ai a4a 4alil ,ang 0enghara0/an ,ang asaln,a 0uah atau 0e0leh/an ,ang asaln,a hara0. Deng

    lain sa0ai a4an,a 4alil ,ang 0eng/husus/an atau ,ang 0e0atal/ann,a.

    Dan asal 4ala0 sesuatu E0u5a0alah a4alah /elehan.

    %elehan terseut 4i4asar/an /ea4a 2ir0an Allah

    M 7 * > i # j* -

    1& &  8 C]^'tt+Ull La  j -

    @nthJ /e3a*ian 0engin2a/an hasil usaha 0anusia 4an hasil e/slitasi ala0. Ber4asar/an a,a

    u0u0 EalBaqarahM )9:J /an4ungan a,at u0u0 terseut teta erla/u sela0a ti4a/ a4a 4ali

    0eng/husus/ann,a.

    ) 9 : +*  Laa + La tt nL= '

    6.  ?stisha2 Wash.i 

    Seerti /ea4aan hi4un,a seserang 4inisah/an /ea4a rang ,ang hilang. @nthM Aaila ses

    4ala0 /ea4aan hi4u 0eninggal/an /a0ung

    hala0ann,aJ 0a/a rang ini leh se0ua 0a

  • 8/18/2019 Diktat Ushul Fiqih

    68/133

    6. %ehu*ahan ?stisha2

    "a,ritas engi/ut "ali/iJ S,a2i5iJ Ah0a4 4an seagian ula0a Hana2i 0en,ata/an ah3a istisha2

    *a4i hu*ahJ sela0a ti4a/ a4a 4alil ,ang 0eruah. Dan seagian esar 4ari ula0a mutaakhiri  *uga 4e

    Se0entara seglngan 4ari ula0a 7utakallimi, seerti 5 Hasan alBasri5J 0en,ata/an ah3a istisha ti4

    *a4i hu*ahJ /arena untu/ 0eneta/an hu/u0 ,ang la0a 4an se/arang harus er4asar/an 4alil.

  • 8/18/2019 Diktat Ushul Fiqih

    69/133

    ISTIDLAL DKNGAN 7A0:;A:A: 7JF0A;A: 

    . Tin*auan Bahasa

    %ata ALUI?+I tersusun 4ari 4ua /ata ,aitu al-mashlahah 4an al-

    7ursalah! %ata al-7ashlahah 4ari /ata eres. Bentu/ mashdara

    ??+aatau A?HaA /eeresanJ /e0aslahatan. Yaitu sesuatu ,ang 0en4atang/an /eai/an./ 2 / 2 o - + / o C

    %ata mursalah , 4ari /ata 0engutus. Bentu/ isim ma.ula

    4iutusJ 4i/iri0J 4ia/aiJ 4ierguna/an.

    Pera4uan 4ari 4ua /ata 0en*a4i mashlahah mursalah,  erarti rinsi /e0aslahatanJ /eai/a

    4ierguna/an 0eneta/an suatu hu/u0 Isla0. +uga 4aat erartiJ suatu eruatan ,ang 0engan4ung nil

    atau er0an2aat.

    Se4ang/an 0enurut istilah ula0a ushul 2iqihJ er0a/na M

    @ + 1 1  u ^ ('- A++6^A

     7aslahah 7ursalah adalah ssuatu a= m=adu= kmaslahata, dirasaka lh hukum, ssuai d

    akal da tidak trda(at (ada asal!

     j t ^ . @ &  +  HM  A*?2ll2tl :-  6^'l'c. /11 4W J # 4V t7 ^ E< y J66

  • 8/18/2019 Diktat Ushul Fiqih

    70/133

    .-^2+^2 + + +

     ?a adalah (r2uata a= 2rma.aat a= tlah di(ritahka lh Allah s9t! k(ada ham2aa tta

    (mliharaa a=amaa, ji9aa, akala, kturuaa da hartaa!

    ). @nth(nth "ashlahah "ursalah

    Untu/ 0e0u4ah/an 0e0aha0i 0aslahah 0ursalahJ 4aat 4ilihat 4ari (nthM

    a. %ei*a/sanaan Au Ba/ar ra. 4ala0 0e0ushha2/an AlquranJ 0e0erangi rang ,ang 0e0a

    0e0a,ar

  • 8/18/2019 Diktat Ushul Fiqih

    71/133

  • 8/18/2019 Diktat Ushul Fiqih

    72/133

    A4ul Ha0i4 Ha/i0 0en,eut/an ah3a s,ara 0e0erhati/an

    /e0ashlahatan se(ara u0u0J 4engan er4asar a4a 2ir0an Allah s3t.

       ^! a) +!

    1    (+'+Za' E+s ('''ua''/olH

    /59 :A,at 4i atas 0e0eri is,arat 4ari la2a4h ,ang 4itun*u/ann,aJ ,aituM

      tl

    ) La2a4h 0engis,arat/an a/an 0engerti untu/ ti4a/ 0en,a/iti ,ang lainJ

    4an 0e0eri etun*u/ terha4a *alan ,ang enar.

    ) La2a4h ++A+/6 lLui is,arat at agi /eraguanJ 4an ini 0ashlahah

    ,ang sangat esar.

    ) La2a4h  ' 0e0eri is,arat a/an a/hir 4ari /e0ashlahatan.

    $) La2a4h ? d 0e0eri is,arat ah3a ti4a/ a4a /e0ashlahatan

    ,ang sangat esar /e(uali 4atang 4ari Allah s3t.

    5) Laa4h 0e0eri is,arat a/an u(aan ahagia 4an sela0at atau

    tahniah. U(aan /eahagiaan 4an sela0at 0enun*u/an a/an /e0ashlahatan.

    B) La2a4h Ini *uga 0enun*u/an ah3a Alquran 4engan segala

    /e0an2aatann,a leih er0ashlahah 4aria4a se0ua ,ang 0ere/a /u0ul/an.

    "a/a 4engan etun*u/ 4an is,arat itu se0ua ah3a s,ara 0ehen4a/a/i 4an 0e0erhati/an /e0ashlahat

    0u/alla2n,a.

    Untu/ itu Inu Tai0i,ah er/ataJ *i/a serang eneliti 0ene0u/an /esulitan tentang hu/u0 s

    0a/a lihatlah a4a 0ashlahah 4an 0a4haratn,a.

  • 8/18/2019 Diktat Ushul Fiqih

    73/133

    j   'l  ja!  ' ( 'litill ! +/ii 'H : ^ ''l +U

    Di antara ara ula0a ushul a4a ,ang 0eneri0a 4an a4a ula ,ang 0enla/ erhu*ah 4engan 0as

    0ursalahO

    Ula0aula0a s,a2ii,,ahJ Hana2i,ah 4an seagian ula0a "ali/i,ah ti4a/ 0en*a4i/an 0ashlahah 0ursal

    seagai hu*ah.

    ) "enurut seagian ula0a "ali/i 4an seagian ula0a S,a2iIJ tetai harus 0e0enuhi s,arats,arat ,ang t

    4itentu/an.

    & Di antara ula0a ,ang aling an,a/ 0engguna/an 0ashlahah 0ursalah ialah I0a0 "ali/. Untu/ ini I0

    AlQara2i er/ataM

    j A.'c. ^

    @ +  dll'uail'u+l'

     0su==uha 2rhujah d=a mashlahah mursalah dilakuka lh smua mad5ha2, kara mrka

    mlakuka /ias da mrka mm2daka aata satu d=a laia kara adaa kttua-kttua huk

    a= m=ikat!

  • 8/18/2019 Diktat Ushul Fiqih

    74/133

    ISTIDLAL DKNGAN ?0T?:0A8 

    . Pengertian ahasa

    Dilihat 4ari asal ahasa ?stihsa 4ari /ata

    ULui?ui+ artin,a 0en(ari /eai/an. AlHasan 0en,euta/n 0a/na istihsan se(ara ahasa 4engan un

    artin,a 0en(ari ,ang leih ai/.

    Dala0 Alquran 4i*u0ai /ata ituJ

    1 1 :  *  5$ikk- Q  ;*   **lu, **ill =Al !

    Se(ara Istilah Istihsan 0enurut ahli Ushul Fiqih a4alahM

    ^'il Ak'' 2 s/ O! ,t//i ,,/i +A

    #) & +?l ,ATX6

     ?stihsa itu adalah 2r(idah dari suatu hukum a= sudah di2rika, k(ada hukum lai a= s2ad

    kara ada suatu s2a2 a= di(ada= l2ih kuat!

    / /

  • 8/18/2019 Diktat Ushul Fiqih

    75/133

    " U7 *A

     ?stihsa aitu 2r(idah dari /ias (ada /ias a= l2ih kuat 

    ). @nth Istihsan

    Untu/ 0e0u4ah/an 0e0aha0i Istihsan 4i a3ah ini 4isa*i/an (nthM

    a. Seserang ,ang 4ititii arang harus 0engganti arang ,ang 4ititi/an /ea4an,a aaila 4iguna/an

    0e0enuhi /eutuhan hi4un,a. Bila serang ana/ 0eniti/an arang /ea4a aa/n,aJ /e0u4ian

    terseut 4iguna/an leh aa/n,a untu/ 0e0ia,ai hi4un,aJ 0a/a er4asar/an Istihsan si aa

    4i3a*i/an untu/ 0enggantin,aJ /arena ia 0e0un,ai ha/ 0engguna/an harta ana/n,a untu/ 0e0

    /eerluan hi4un,a.

    . Seserang 0e0un,ai /e3enangan ertin4a/ hu/u0J aaila ia su4ah 4e3asa 4an era/al. Bagai0ana

    4engan ana/ /e(il ,ang 4isuruh iun,a /e3arung untu/ 0e0eli sesuatu J Ber4asar/an Istihsan ana

    terseut leh 0e0eli arangarang ,ang /e(il ,ang 0enurut /eiasaan ti4a/ 0eni0ul/an /e0a2sa4

    &. "a(a00a(a0 Istihsan

    Istihsan teragi /ea4a 4ua agian M

    a. "enguta0a/an qi,as /ha2i E,ang sa0arsa0ar 4ari a4a qi,as *alli E,ang *elas er4asar/an 4alil.

    . "enge(uali/an hu/u0 *u

  • 8/18/2019 Diktat Ushul Fiqih

    76/133

    Dala0 qi,as /ha2i a/a2 4iqi,as/an /ea4a se3a0en,e3aJ /arena a4a /e4uan,a 4i0a/

    ga0ilan 0an2aat. Dala0 hal ini ti4a/ 0esti terrin(i. %arena 3a/a2 4iqi,as/an /ea4a se3a0en,e3a

    0 hal ini ti4a/ erlu untu/ terin(i.

    A4aun segi istihsann,a a4alah 0enguta0a/an qi,as /ha2i. Dengan 4e0i/ian aaila seseran

    3a/a2 telah 0e3a/a2/an sei4ang tanah ertanianJ 0a/a ter0asu/ 4i 4ala0n,aO ha/ erairanJ air 0in

    liun ti4a/ 4iseut/an 4ala0 er*an*ian. %arena ,ang 4i0a/su4 4engan 3a/a2 a4alah e0an2aatan aran

    a/a2/an /ea4a iha/ ,ang 0eneri0a 3a/a2. Dengan /ata lain 0asalah engaiaranJ air 0inu0 4an ha/ 0e

    ,e3a/an tanah lu0ur 4engan ti4a/ 4iseut/an se0ua ituJ erarti tanah lu0ur itu un ter0asu/

    auun ti4a/ 4iseut.

    @nth lainJ Tentang 3anitaJ ah3a 3anita itu aurat EaiJ (ela

    . /arena a/an 0e0a3a a4a 2itnah. Dala0 qi,as *alli. "e0an4ang aurat 3anita 4iqi,as/an /ea4a ]

    urat 4ilihat 4ari sa0a sa0a a/an 0e0a3a 2itnahJ 0a/a hu/u0n,a hara0. Dala0 qi,as /ha2i. Dier

    hat seagian

    at 3anita /arena a4an,a ha*at X /eerluanJ *i/a ti4a/ 4ila/u/an a/an 0e0a3a

    litan. "a/a qi,as /ha2in,aJ 0engqi,as/an 0elihatn,a serang 4/ter a4a seagian aurat 3anita saat 0en

    0eri/saJ /ea4a 0elihat aurat 3anita /arena a4a ha*atJ 4ari sisi a4an,a /eerluan 4an *i/a ti4a/J 0eni0

    ,aqqah. "a/a hu/u0n,a leh. Istihsann,aJ 0enguta0a/an qi,as /ha2i 4ari qi,as *alli.

    nth 0enge(uali/an hu/u0 *u

  • 8/18/2019 Diktat Ushul Fiqih

    77/133

    . -rang ,ang 0en(uri harus 4itng tangann,aJ U0ar 0en,ata/anJ /e(uali en(urian itu 4ila/u/an a

    /elaaran. "a/a 4ia0il hu/u0 ,ang /e4ua.

    . (.-rang ,ang 4i a3ah er3alian ti4a/ leh 0e0elan*a/an hartan,a sen4iri /aarena ta/ut han(ur.

    0e3a/a2/an hartan,a untu/ /e/e/alanJ 0a/a leh. Istihsann,a untu/ /elangsungan 4an ti4a/ han(ur.

    4. Dilarang 0en4e/ati

  • 8/18/2019 Diktat Ushul Fiqih

    78/133

    ISTIDLAL DKNGAN QAUL SHAHABY

    . Pengertian

    A4a engertian ,ang 0en*elas/an tentang Qaul Shaha,J ,aituM

     5S*  *D M ++S+ il*+l a

    Ea= dimaksud d=a Qaul al-0haha2 7a5dha2 0haha2$ adalah (da(at-(da(at (ara shaha2at dala

    alah ijtihad 

    Dengan /ata lain Qaul shahai a4alah en4aat ara shahaat tentang suatu /asus ,ang 4inu/il ara

    erua 2at3a 0auun /etetaan hu/u0J ,ang 4i4a/ 4i*elas/an 4ala0 a,at atau ha4its.

    Yang 4i0a/su4 4engan shahaat 0enurut ula0a ushul 2iqih a4alah seserang ,ang erte0u

    ulullah sa3. eri0an /ea4an,aJ 0engi/uti serta hi4u ersa0an,aJ 4ala0 3a/tu ,ang an*angJ serta 4i*

    /an leh generasi sesu4ahn,a 4an 0e0un,ai huungan /husus 4engan ;asulullah sa3.

    ). @nth Qaul Shaha,

    Di antara (nth 4ari qaul shaha, a4alah M a. Per/ataan Ais,ah ra. tentang a,i 4ala0 /an4unganJ tent

    4engarn,a 4ari Nai sa3.

    +i U '+il  a l!8Ct W.1 *ig ? I >

    du=a itu tidak 2rdiam diri dalam (rut i2ua l2ih dari dua tahu 2rdasar ukura a= 2isa mru2ah 2a

    = alat tahu!

    %eterangan Ais,aah ra. ah3a 0a/si0al 3a/tu 0engan4ung itu 4ua tahunJ ti4a/ leih se4i/it

    anlah se0ata0ata hasil 4ari i*tiha4 4an en,eli4i/an eliau sen4iri. -leh /arena ituJ aaila /etentuan t

    at 4iteri0aJ nis(a,a /etentuan itu ersu0er 4ari aa ,ang telah 4i4engarn,a 4ari ;asulullah sa3.

    urut lahirn,a a4alah u(aan Ais,ah sen4iri.

    %eutusan Au Ba/ar ra. erihal agian eraa rang nene/ ,ang 0e3arisi ersa0asa0a ialah 1Q

    eninggalan ,ang /e0u4ian 4iagi/an rata antara 0ere/a itu. Ti4a/ a4a shahaat ,ang 0e0antah /e

    Au Ba/ar ra. terseutJ ah/an 4ala0 0asalah ,ang sa0a U0ar ra.un 0e0utus/an 4e0i/ian. -leh /are

    hu/u0 ,ang 4iteta/an leh shahaat Au Ba/ar ra. terseut 0erua/an hu/u0 ,ang 3a*i 4ii/uti leh

    0usli0in /arena ti4a/ 0en4aat erla3anan 4ari shahaatJ ah/an ti4a/ a4a erselisihan 4i antara

  • 8/18/2019 Diktat Ushul Fiqih

    79/133

    0usli0in 4ala0 0asalah itu.

    &. %ehu*ahan Qaul Shaha,

    Pen4aat shahaat ti4a/ 0en*a4i hu*ah atas shahaat lainn,aJ hal ini telah 4isea/ati ara ula0a

    0un ,ang 0asih 4ierselisih/an a4alah aa/ah en4aat shahaat isa 0en*a4i hu*ah atas Taiin 4an

    ng ,ang telah 4atang setelah taiin. Ula0a ushul 0e0ili/i tiga en4aatM

    i antara en4aat a4a ,ang 0engata/an ah3a qaul shaha, se(ara 0uthlaq ti4a/ isa 4i*a4i/an hu*ah. Pe

    ini erasal 4ari +u0hur As-Ariah, 7uta5ilah, ?mam 0a.iI?  4ala0 0a4

  • 8/18/2019 Diktat Ushul Fiqih

    80/133

    0en,ata/an ah3a en4aat shahaat itu *a4i hu*ahJ 4an aaila en4aat shahaat ertentangan

    qi,asJ 0a/a en4aat shahaat 4i4ahulu/anJ 4engan alasan antara lain

    l uaial+  ' + LX^57 UG` ^   J 

    (1JJ M"enurut en4aat iniJ Allah s3t se(ara tegas 0e0u*i ara shahaatJ /aarena 0ere/alah ,ang erta0

    u/ Isla0.

    Inu Qa,,i0 er/ataJ ah3a 2at3a shahaat ti4a/ /eluar 4ari 9 entu/M

    ) Fat3a ,ang 4i4engar shahaat 4ari Nai sa3.

    ) Fat3a ,ang 4i4engar 4ari rang ,ang 0en4engar 4ari Nai sa3.

    ) Fat3a ,ang 4i4asar/an atas e0aha0ann,a terha4a Alquran ,ang aga/ /aur 4ari a,at t

    e0aha0ann,a agi /ita.

    $) Fat3a ,ang 4isea/ati leh t/ht/h shahaat ,ang sa0ai /ea4a /ita 0elalui salah serang shaha

    5) Fat3a ,ang 4i4asar/an /ea4a /ese0urnaan il0un,a ai/ ahasa 0auun ting/ah la/un,aJ /ese0u

    il0un,a tentang /ea4aan Nai sa3.4an 0a/su4 0a/su4n,a. %eli0a ini a4alah hu*ah ,ang 4ii/uti.

    B) Fat3a ,ang er4asar/an e0aha0an ,ang ti4a/ 4atang 4ari Nai 4an salah e0aha0ann,a. "a/a in

    isa *a4i hu*ah.

    Usta4< Ali Hasaallah 0erang/u0 en4aaten4aat 4i atasJ ah3a serang 0u*tahi4 ti4a/ 4ieu/ 0en(ari 4alil 4ari en4aat serang shahaatJ ila ia 0ene0u/ann,a ti4a/ 4ienar/an 0en,an4ar/

    a shahaat ituJ a/an tetai ila ti4a/ 0ene0u/ann,aJ 0a/a 0engi/utin,a a4alah leih ai/ /eti0ang 0e

    4aat ,ang er4asar/an ha3a na2su.

    IDLAL DKNGAN 0ADDJ DAFAI? 

    . Pengertian ahasa

    %ata artin,a ,aitu 0e4iaJ atau *alan. Dala0 ahasa

    iat D5ariah erarti  *5 ?j artin,aJ aa ,ang

    *a4i 0e4ia X *alan /ea4a ,ang 4ihara0/an atau ,ang 4ihalal/an. Dan /ata artin,a 0en(egah atau

    en,u0at *alan.

    Dengan /ata lainJ 4

  • 8/18/2019 Diktat Ushul Fiqih

    81/133

    a4a ,ang 4ihara0/a0 atau ,ang 4ihalal/an. +alan ,ang 0en,a0ai/an /ea4a hara0 hu/u0n,a hara0

    *alan ,ang 0en,a0ai/an /ea4a hara0 hu/u0n,a hara0 ulaJ *alan /ea4a 3a*iJ 3a*i ula.

    +'U 'll

    a, :ukum 9ashilah jala a= mam(aika k(ada tujua$ sama d=a hukum tujua!

    +i/a 4ilihat 4ari *alan ,ang 0en,a0ai/an /ea4a tu*uanJ 0a/a teragi /ea4a 4uaJ a4a *alan ,ang

    ,a0ai/an /ea4a ,ang 4ilarangJ 4an ini harus 4i(egah atau 4isu0at sua,a ,ang 4ilarang ti4a/ ter*a4iJ 4

    lu+ Dan a4a *alan ,ang 0en,a0ai/an /ea4a ,ang 4ierintahJ ini harus 4iu/a sua,a ,ang 4ierintah 4a

    ah 4ila/u/anJ ini 4iseut Ter4aat 4e2inisi lain ,ang 0en,eut/anJ

    /2 +Xi *)&+5+ + UCUi ^1 a

    a, D5ariah adalah mdia a= dhahira mu2ah, mdr= k(ada (r2uata a= trlara=!

    (++a  * +  *2 A+ Utai S*Uia

    a, 7=ah ssuatu a= mjadi jala krusaka, atau mum2at jala a= da(at mam(aika ssr

    a krusaka!

    ). @nth(nth

    Untu/ 0e0er*elas 0addu d5ariah 4an .athu d5ariah, 4aat 4ilihat 4ari (nth(nth 4i a3ah ini. a. @

    du D5ariah

    "eneang 4ahan hn ,ang 0eliu/ 4i atas *alan u0u0J 4aat 0enga/iat/an ti0uln,a gangguan lalu

    ) anita ,ang 4itinggal 0ati sua0in,aJ lalu er4an4an se4ang 4ia 4ala0 /ea4aan I44ahJ 0a/a a/an 0en

    a4a eruatan ,ang terlarang.

    & "elihat aurat ere0uan 4ilarangJ untu/ 0en,u0at *alan ter*a4in,a er

  • 8/18/2019 Diktat Ushul Fiqih

    82/133

    a/sanan,a ,ang 3a*i atau 0enga/iat/an /ea4a ter*a4in,a ,ang hara0.

    &. "a(a00a(a0 D

  • 8/18/2019 Diktat Ushul Fiqih

    83/133

    @+ +li+l A+.iL*uiall L

    all ^l'E 9$lulAl

    6. %ehu*ahan Sa44u D

  • 8/18/2019 Diktat Ushul Fiqih

    84/133

    4engan 0usuhJ Nai ersa4aM

    i** .**ui A _Tidaklah di(t= ta=a (ada 9aktu ((ra=a! F! A2u Daud!

    6 Nai sa3. 0elarang eni0unan /arena eni0unan itu 0en*a4i 0e4ia /ea4a /ese0itan atau /e

    0anusia.

    8 Nai 0elarang 2a/ir 0is/in 4ari Bani Has,i0 untu/ 0eneri0a agian

  • 8/18/2019 Diktat Ushul Fiqih

    85/133

    . Pengertian

    A4a engertian ,ang 0en*elas/an tentang sar Iu ma /a2laa, ,aituc

    ''H Aia'all'+ A"A+6+) ?all Rl ) Q*  li+l P+S* Ua

    a, 0=ala a(a a= diukilka k(ada kita dari hukum-hukum sarI a= tlah disaratka Allah s9t! a=i um

    t dahulu mlalui a2i-a2ia a= diutus k(ada umat itu s(rti 8a2i ?2rahim, 8a2i 7usa, da 8a2i ?sa a

    e4u4u/an sarIu ma /a2laa

    Sesungguhn,a s,ariat sa0a3i a4a asaln,a a4alah satuJ sesuai 2ir0an Allah M

    l.a j  H*ll    A+ La ^^+U+

    1! .A'a '"'-l'' @ ' 'A'al 'l cr^ + +

    -leh /arena ,ang 0enurun/an s,areat sa0a3i itu satu ,aitu Allah s3t. "a/a s,areat terseut a4a 4a

    ah satuJ 0es/iun /e0u4ian Allah s3t. Telah 0enghara0/an eeraa hal /ea4a eeraa /au0 seerti

    u4iJ 4ihara0/an inatanginatang ,ang er/u/uJ ga*ih sai 4an /a0ing.

    Ha#*1)     jjyi ? * *iii Ha*a. I+HA Qll +(. *

    L*" La j) l.'l *l LeA?*?+a t^/^/ H > l/a*/a^^+U6

    +uga 4iteta/an ah3a 4sa ti4a/ isa 4i0aa2/an /e(uali 4engan 0e0unuh 4iriJ 4an a/aian ,an

    s ti4a/ isa *a4i su(i 4engan 4i(u(iJ /e(uali 4engan 4itng /ainn,a. Selain itu *uga ah3a entu/ 4an (ar

    ah E huungan 0anusia 4engan Allah s3t. Bere4a 4ala0 erin(iann,a 0es/iun intin,a sa0a ,aitu 0en,

    h s3t.

    -leh /arena itu ter4aat enghausan terha4a seahagian hu/u0 u0atu0at ,ang seelu0 /ita

    0 4engan 4atangn,a s,ariat Isla0i,ah 4an seahagian lagi hu/u0hu/u0 u0at ,ang ter4ahulu teta

    rti qishash.

    "a(a00a(a0 4an /ehu*ahan 0arIu ma /a2laa

    S,ariat atau hu/u0 ,ang erla/u 4ala0 aga0a sa0a3i ,ang 4iturun/an Allah s3t /ea4a ara nai s

    i "uha00a4 sa3. sering ula 4i(erita/an 4ala0 Alquran 4an al Sunnah /ea4a u0at Isla0. @eritra t

    4a/an 4ala0 tiga entu/ ,ang 0asing0asingn,a 0e0un,ai /nse/uensi ,ang ere4a agi u0at Isla0M

  • 8/18/2019 Diktat Ushul Fiqih

    86/133

    isertai etun*u/ teta 4ia/uin,a 4an lestarin,a 4ala0 s,ariat Isla0.

    Aaila Alquran atau ha4its shahih 0enerang/an suatu hu/u0 ,ang 4is,ariat/an leh Allah s3t

    t seelu0 u0at Isla0 Eu0at "uha00a4 sa3J /e0u4ian Alquran atau alHa4its 0eneta/an ah3a

    eut 4i3a*i/an ula /ea4a u0at Isla0 seagai0ana 4i3a*i/an /ea4a 0ere/aJ 0a/a ti4a/ 4ierselisih/

    u0 terseut a4alah s,ariat agi /it a 4an seagai hu/u0 ,ang harus /ita i/uti. "isaln,a tentang /e3

    u0 agi u0at ter4ahulu *uga agi u0at "uha00a4.

    E**.il (. LeC ?I*?*?sil ?C*2i(. 1 *ll E**iil

    .uA)

    isertai etun*u/ tentang su4ah 4inasa/h/annn,a X 4ihaus 4ala0 s,ariat Isla0

    De0i/ian *uga aaila Alquran 4an alHa4its shahih 0enerang/an suatu hu/u0 ,ang 4is,ariat/an

    t ter4ahuluJ /e0u4ian 4atang 4alil s,ara ,ang 0e0atal/ann,a atau 0enasa/hJ 0a/a telah 4isea/a

    ruh ula0aJ ah3a hu/u0 itu u/anlah 0erua/an hu/u0 s,ara agi /itaJ /arena a4a 4alil s,ar

    0atal/ann,a. "isaln,aJ s,ariat ,ang erla/u a4a *a0an Nai "usa as. Bah3a serang ,ang eruat 0

    / a/an 4ia0uni 4san,a /e(uali ila ia 0e0unuh 4irin,a. Lalu s,ariat terseut 4iatal/anJ 4inasa/

    uranJ ,ang antara lain

    ! : .4^11 ji 1++^^1 '

    Tauat 0enurut s,ariat Isla0 harus 0e0enuhi tiga s,aratO 1 erhenti 4ari eruat 0asiatJ ) 0e

    uatan 0asiat ,ang telah 4i/er*a/anJ & era

  • 8/18/2019 Diktat Ushul Fiqih

    87/133

    Dan (nth lain a4a *a0an Nai "usa as. ah3a a/aian ,ang /ena na*is ti4a/ a/an 4aat 4is

    aliJ seelu0 4itng agian ,ang /ena na*is itu. Lalu s,ariat terseut 4iatal/an 4engan Alquran 4

    0ann,a

    6 M ?1&  '

    . Ti4a/ 4isertai etun*u/ tentang nasa/h atau lestarin,a.

    Untu/ ini a4a 4ua en4aatO

    ama, ila hu/u0 ,ang 4iterang/an Allah 4an ;asuln,a agi u0at ter4ahuluJ ti4a/ a4a nash ,ang 0enu

    3a hal itu 4i3a*i/an agi /ita seagai 0ana 4i3a*i/an *uga agi 0ere/aJ atau ti4a/ a4a nash ah3a hu/

    h 4ihaus/anJ "isaln,a

    +T ('+A-l' Lui2l+ ++! (  + A+ (+^.1

    )& E++S

    +u0hur ula0a ,ang ter4iri atas ula0a :aa.iah, 7alikiah, seagian ula0a 0a.iIiah 4an I0a0 Ah0

    0al 0en,ata/an ah3a aaila hu/u0 hu/u0 s,ariat seelu0 Isla0 itu 4isa0ai/an /ea4a ;asululla

    alui 3ah,uJ ,aitu Alquran u/an 0elalui /ita aga0a 0ere/a ,ang telah eruahJ 4an ti4a/ a4a nas

    la/ hu/u0hu/u0 ituJ 0a/a u0at Isla0 teri/at 4engan hu/u0 ituJ alasan ,ang 0ere/a /e0u/a/an a4ala

    S,ariat seelu0 s,ariat Isla0 ituJ *uga s,ariat ,ang 4iturun/an Allah s3t. Dan ti4a/ a4a in4i/a

    0enun*u/an e0atalan terha4a s,ariat terseutJ /arenan,a u0at Isla0 teri/at 4engan s,ariat it

    ung/aan ula0a ushul 2iqih ,ang 0en,eut/an

    i** U U) C *)S U+*S O!

    iIat umat s2lum kita, sariIat kita ju=a s(aja= tidak ada a= mm2atalka!

    /

  • 8/18/2019 Diktat Ushul Fiqih

    88/133

    Glngan ini eralasan 4enganM

  • 8/18/2019 Diktat Ushul Fiqih

    89/133

    ila hu/u0hu/u0 itu ersiat u0u0J 0a/a hu/u0n,a *uga erla/u u0u0 agi seluruh u0atJ seerti

    ash 4an uasa ,ang a4a 4ala0 Alquran.

    6. San4aran s,ariat Nai sa3. seelu0 4iutus

    Untu/ ini A4ul Ha0i4 Ha/i0 0enguti er/ataan I0a0 AlS,au/aniJ ,ang 0en,eut/an ah3a te

    eraa en4aat M

    Bah3a ;asulullah sa3. eria4ah 4engan s,ariat Nai A4a0 as. /arena s,ariat itu 0erua/an s,aria

    erta0a.

    ah3a ;asulullah sa3. ers,ariat /ea4a s,ariat Nai Nuh as. er4asar/an 2ir0an AllahJ

    ) Bah3a ;asulullah sa3. ers,ariat /ea4a s,ariatn,a nai Irahie0 as. Ber4asar

    a4aM 1! T 'l) A4a ula ,ang 0en,ata/an ;asulullah eria4ah 4engan s,ariat Nai "usa as.

    ) Dan ,ang 0en,ata/an ;asulullah ers,ariat /ea4a s,ariat Isa as. /arena Nai ,ang aling 4e/at 4

    ;asulullah sa3.

    ) Bah/an a4a ,ang eren4aatJ ah3a ;asulullah sa3. seelu0 4iutus ti4a/ eria4ah atas

    0enurutn,aJ /arena /alaulah era4a a4a satu aga0a tentu Nai 0en*elas/ann,a 4an

    0en,e0un,i/ann,a. Inu Qus,airi er/ataJ ah3a se0ua er/ataan itu erla3anan 4an ti4a/ a4a 4al

    qathi.

    I0a0 AlS,au/ani 0enge0ali/an /ea4a er/ataan ,ang 0engata/an ah3a ;asulullah sa3. er

    gan s,ariat Nai Irahie0 as. "enurutn,aJ /arena ;asulullah sering 0en(ari 4ari