DIFINISI HORMONDIFINISI HORMONSEJARAH HORMONSEJARAH HORMON

KLASIFIKASI HORMONKLASIFIKASI HORMONMEKANISME KERJA HORMONMEKANISME KERJA HORMON

HORMON-HORMON REPRODUKSIHORMON-HORMON REPRODUKSI

ANATOMI HIPOFISIS DAN HIPOTHALAMUSANATOMI HIPOFISIS DAN HIPOTHALAMUSPOROS HIPOTALAMUS-HIPOFISIS-GONADPOROS HIPOTALAMUS-HIPOFISIS-GONADHORMON-HORMON YANG BERASAL DARI HORMON-HORMON YANG BERASAL DARI GONAD, UTERUS, PLASENTAGONAD, UTERUS, PLASENTAPENERAAN KADAR HORMONPENERAAN KADAR HORMON

Difinisi klasikDifinisi klasik- zat kimia organik- zat kimia organik- diproduksi sel-sel khusus- diproduksi sel-sel khusus- tanpa saluran- tanpa saluran- dirembeskan melalui aliran darah- dirembeskan melalui aliran darah- dengan jumlah sangat kecil- dengan jumlah sangat kecil- hambat/rangsang aktivitas - hambat/rangsang aktivitas fungsionalfungsional- target organ spesifik- target organ spesifik

Endokrinologi : cabang ilmu biologi Endokrinologi : cabang ilmu biologi yang mempelajari hormon dan yang mempelajari hormon dan reseptornya reseptornya

endon = di dalamendon = di dalam

krinein = terpisah krinein = terpisah Hormon dari bahasa Yunani kuno Hormon dari bahasa Yunani kuno hormaeinhormaein

artinya “yang menimbulkan gairah”artinya “yang menimbulkan gairah”

SEJARAH Berthold (1849):ayam di kastrasi, jengger atropi;

testes di implantasikan ke usus menunjukkan aktivitas jantan normal.

Kesimpulannya : testes melepaskan sesuatu kedalam darah untuk perilaku kejantanan

Thomas Addison (1855): penyakit Addison yang merupakan cacat klinis kelenjar endokrin (korteks adrenal)

Brown Sequard (1889):dokter Perancis, mempermuda diri dengan menyuntik secara subkutan ekstrak air testes anjing

von Merling dan Minkowski (1889) terjadinya diabetes militus, lewat pengambilan pankreas

Murray dan Gley (1891): terapi dengan emulsi gliserin kelenjar tiroid domba untuk hipotiroidism. Fungsi terpisah antara tiroid dan paratiroid

Bauman (1895) melihat kadar yodium yang tinggi pada kelenjar tiroid

Magnus Levy (1896):difisiensi tiroid berlanjut pada menurunnya laju metabolisme basal

Awal abad 20

Hormon dipopulerkan oleh Bayliss dan Sterling (1902)

Isolasi, identifikasi struktur hormonIsolasi insulin (Banting dan

Best,1921)Abel (1926) membuat insulin dalam

bentuk kristal

FISIOLOGI REPRODUKSI Stockard dan Papanicolaou (1917); siklus estrus

marmut Allen (1922) : siklus estrus mencit Long & Evans (1922): siklus estrus tikus Allen & Doisy (1922) cairan folikel besar babi

menimbulkan perubahan siklus mencit yang dikastrasi

Ascheim & Zondek :urine primata bunting mengandung hCG

Doisy & Butenandt (1929) mengkristalkan zat estrogenik dari urin wanita hamil => estron

Doisy (1935) ; isolasi estrogen dari ovary Mc Corquodale (1936) isolasi estradiol 17 beta dari

ovary babi

Corner & Allen (1929) membuat ekstrak korpus luteum untuk memelihara kebuntingan kelinci yang mengalami ovariektomi

Butenandt (1932). Pregnandiol, metabolit lewat urin dari Korpus Luteum

Hisaw (1926) menemukan relaksin Pezard (1911) ekstrak jaringan testis McGee(1927) ekstrak jar testes sapi Stricker & Grueter (1928) pituitary esensial utk

inisiasi dan memelihara sekresi air susu Riddle (1933) zat pituitary menginduksi laktasi

dan sebabkan pertumbuhan kelenjar tembolok Kopec (1917)menunjukkan adanya neurohormon

dari otak

KELENJAR HIPOFISIS DAN HIPOTALAMUS

VISALIUS (BANGSA YUNANI) : MENEMUKAN BENDA BULAT OVAL DIBAWAH DASAR OTAK YANG MENGHASILKAN LENDIR KENTAL (PITU) PITUITA / PITUITARY

RATUSAN TAHUN PITUITA DIGUNAKAN ORANG SEBAGAI PUSAT KECERDASAN; PUSAT EMOSI,ALAT YANG MENGHASILKAN CAIRAN OTAK DAN SUMSUM

LORAIN (1871); MENGHUBUNGKAN DENGAN ADANYA GANGGUAN PERTUMBUHAN HIPOPHYSIS(HIPO = HYPON = DI BAWAH DAN PHYEIN = TUMBUH)

OLIVER & SHAFER 1895 MENGEKSTRAK HIPOPHYSIS DAN MELIHAT GEJALA PADA HEWAN SETELAH PENYUNTIKANGEJALA ; VASOKONSTRIKSI; HYPERTENSI

HARVEY & CUSHING 1905 ; HYPOPHYSECTOMY PADA ANJING UMUR 3 BLN DAN TERJADI GANGGUAN PERTUMBUHAN

SMITH 1926 : HYPOPHYSECTOMY PADA TIKUS, GANGGUAN PERTUMBUHAN; ATROPI KELENJAR ADRENAL; TIROID;GONAD DAN KELENJAR ALAT KELAMIN

TX/ EKSTRAK HIPOFISIS SEMBUHKARENA PERANNYA : MASTER GLAND

ANTIHORMON SUNTIKAN HORMON YANG TERUS MENERUS AKAN

MENIMBULKAN RESPON YANG BERBEDA TAHUN 1920 ORANG MULAI MENELITI ADANYA ZAT

ANTIHORMON TAHUN 1935, COLLIP et.al ADANYA ANTIHORMON MAKIN

JELAS TAHUN 1960, WIDE & GEMZELL MENCIPTAKAN METODA

KEHAMILAN SECARA IMUNOLOGIS 1962, YALOW & BERSON MENCIPTAKAN METODE

PENGUKURAN INSULIN 1963, WOLSTENHOLME, SEMUA HORMON DAPAT DITERA

SECARA IMUNOLOGIS KINI METODA IMUNOLOGIS DIKOMBINASIKAN DENGAN

TEKNIK RADIO ISOTOP MERUPAKAN METODA TERBAIK UNTUK MENGUKUR KADAR HORMON DALAM DARAH

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KERJA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KERJA HORMON PADA TARGET ORGANHORMON PADA TARGET ORGAN

1.1. KECEPATAN SINTESIS HORMON DAN KECEPATAN SINTESIS HORMON DAN SEKRESI HORMONSEKRESI HORMON

2.2. SISTEM TRANSPOR HORMON DALAM SISTEM TRANSPOR HORMON DALAM PLASMAPLASMA

3.3. KECEPATAN DEGRADASI HORMON KECEPATAN DEGRADASI HORMON

4.4. KECEPATAN PERUBAHAN HORMON KECEPATAN PERUBAHAN HORMON (INAKTIF (INAKTIF AKTIF) AKTIF)

5.5. PERBEDAAN LETAK RESEPTOR SPESIFIKPERBEDAAN LETAK RESEPTOR SPESIFIK

PEMBAGIAN HORMONPEMBAGIAN HORMON

1.1. MENURUT CARA KERJAMENURUT CARA KERJA

A. HORMON REPRODUKSI PRIMERA. HORMON REPRODUKSI PRIMER

B. HORMON METABOLIKB. HORMON METABOLIK

2.2. STRUKTUR KIMIASTRUKTUR KIMIA PROTEIN/GLIKOPROTEIN/POLIPEPTIDAPROTEIN/GLIKOPROTEIN/POLIPEPTIDA STEROIDSTEROID DERIVAT ASAM LEMAKDERIVAT ASAM LEMAK DERIVAT AMINEDERIVAT AMINE

HORMON REPRODUKSI PRIMER

HIPOTHALAMUS- GnRH- PIH- OKSITOSIN

HIPOFISIS- FSH- LH/ICSH- PRL

GONAD- E2;P4;T4;INHIBIN;RELAKSIN;AKTIVIN

UTERUS- PGF

PLASENTA- PLASENTAL LACTOGEN- P4;PROTEIN B- PMSG; hCG

HORMON METABOLIK

TIROKSINGH; CORTISONACTHTSH

STRUKTUR KIMIA

PROTEIN BERAT MOLEKUL 300 – 70.000 DALTON

TIDAK BOLEH DIBERIKAN SECARA ORAL RESEPTOR BERADA PADA MEMBRAN

SEL- HORMON-HORMON YANG BERASAL DARI

HIPOTHALAMUS DAN HIPOFISIS ANTERIOR- HORMON YANG BERASAL DARI GONAD

(INHIBIN; RELAKSIN; AKTIVIN)- HORMON YANG BERASAL DARI PLASENTA

STEROID BM 300 – 400 DALTON STEROID ALAMI TIDAK EFEKTIF JIKA

DIBERIKAN SECARA ORAL STEROID SINTETIK DAN ASAL TANAMAN

DIBERIKAN SECARA ORAL DAN INJEKSI RESEPTOR ADA PADA SITOPLASMA

- P4,E2;T4

DERIVAT ASAM LEMAKBERAT MOLEKUL 400 DALTONDIBERIKAN MELALUI SUNTIKAN- PG (PGA;PGB;PGE;PGF)

DERIVAT AMINE (BIASANYA SEJUMLAH ASAM AMINO BERYODIUMCONTOH:

-MIT (MONO IODO TIRONIN) -DIT (DIIODO TIRONIN) -TETRA IODO TIRONIN (TIROKSIN)

MEKANISME KERJA HORMONMEKANISME KERJA HORMON

PROTEIN PROTEIN

HORMON BERIKATAN DENGAN HORMON BERIKATAN DENGAN RESEPTOR YANG TERDAPAT PADA RESEPTOR YANG TERDAPAT PADA PERMUKAAN MEMBRAN SELPERMUKAAN MEMBRAN SEL

STEROIDSTEROID

HORMON BERIKATAN DENGAN HORMON BERIKATAN DENGAN RESEPTOR YANG TERDAPAT DALAM RESEPTOR YANG TERDAPAT DALAM

SITOPLASMASITOPLASMA

Gambar Mekanisme kerja hormon protein

Gambar Mekanisme kerja hormon steroid

SUMBER HORMON SUMBER HORMON REPRODUKSIREPRODUKSI

HIPOTHALAMUSHIPOTHALAMUSGnRH; TRH; PIH; OksitosinGnRH; TRH; PIH; Oksitosin

HIPOFISIS ANTERIORHIPOFISIS ANTERIORFSH; LH; PRLFSH; LH; PRL

GONADGONADE2; P4; T4; RELAKSIN; INHIBINE2; P4; T4; RELAKSIN; INHIBIN

UTERUSUTERUSRELAKSIN; PGFRELAKSIN; PGF

PLASENTAPLASENTAhCG; PMSG; PL; PROTEIN BhCG; PMSG; PL; PROTEIN B

AblationAblationMEMBUANG KELENJAR ENDOKRIN UNTUK MEMPELAJARI MEMBUANG KELENJAR ENDOKRIN UNTUK MEMPELAJARI GEJALA YANG TIMBUL AKIBAT KEKURANGAN SESUATU GEJALA YANG TIMBUL AKIBAT KEKURANGAN SESUATU HORMONHORMON

Replacement therapyReplacement therapySINDROMA YANG TERJADI AKIBAT ABLASI KEMUDIAN SINDROMA YANG TERJADI AKIBAT ABLASI KEMUDIAN DILAKUKAN IMPLANTASI KEMBALI ATAU MENYUNTIKKAN DILAKUKAN IMPLANTASI KEMBALI ATAU MENYUNTIKKAN EKSTRAK KASAR HORMONEKSTRAK KASAR HORMON

Isolasi hormonIsolasi hormonPEMISAHAN HORMON DARI SUBSTANSI LAINNYA UNTUK PEMISAHAN HORMON DARI SUBSTANSI LAINNYA UNTUK MENGUKUR KADAR SUATU HORMON ATAU BUAT SINTETIKNYAMENGUKUR KADAR SUATU HORMON ATAU BUAT SINTETIKNYA

Regulasi kelenjar endokrinRegulasi kelenjar endokrinPERUBAHAN SINTESIS DAN SEKRESI HORMON DAPAT PERUBAHAN SINTESIS DAN SEKRESI HORMON DAPAT DIPELAJARI PADA KONDISI FISIOLOGIS DENGAN TEKNIK DIPELAJARI PADA KONDISI FISIOLOGIS DENGAN TEKNIK ASSAYASSAY

Endokrin-2

HIPOTHALAMUSHIPOTHALAMUS

Letak pada dasar otakLetak pada dasar otak Bag anterior berbatas dgn optic Bag anterior berbatas dgn optic

chiasmachiasma Bag posterior berbatas dgn Bag posterior berbatas dgn

mammilary bodiesmammilary bodies Bagian dorsal dgn thalamusBagian dorsal dgn thalamus Bagian ventral tulang sphenoidBagian ventral tulang sphenoid

BERDASARKAN UKURAN AXON ADA BERDASARKAN UKURAN AXON ADA DUA NEURON DALAM HIPOTALAMUSDUA NEURON DALAM HIPOTALAMUS

1.1. PARVICELLULERPARVICELLULERHASILKAN : HASILKAN :

- releasing hormon releasing hormon (GnRH;ACTHRH;GHRH;TRH)(GnRH;ACTHRH;GHRH;TRH)

- inhibiting hormon (GHIH; PIH)inhibiting hormon (GHIH; PIH)2. 2. MAGNOCELLULERMAGNOCELLULER HASILKAN 2 NUKLEUS HASILKAN 2 NUKLEUS1.1. PARAVENTRIKULARISPARAVENTRIKULARIS2.2. SUPRAOPTIKUSSUPRAOPTIKUS

YANG MENGHASILKAN HORMON YANG MENGHASILKAN HORMON OKSITOSIN DAN VASOPRESINOKSITOSIN DAN VASOPRESIN

PEMELIHARAAN PEMELIHARAAN HOMEOSTASISHOMEOSTASIS

1.1. Menerima rangsangan Menerima rangsangan internal dan eksternalinternal dan eksternal

2.2. Mengintegrasi Mengintegrasi informasiinformasi

3.3. Meneruskan perintah Meneruskan perintah ke target organke target organ

4.4. Memelihara / Memelihara / mencapai mencapai keseimbangankeseimbangan

PERINTAH DARI PERINTAH DARI HIPOTALAMUS HIPOTALAMUS MELALUI ;MELALUI ;

1.1. LISTRIK LISTRIK (autonomic (autonomic nervous system)nervous system)

2.2. KIMIA (endokrin)KIMIA (endokrin)

HIPOFISIS HIPOFISIS

Letak di dasar otakLetak di dasar otak Dihubungkan oleh tangkai infundibulumDihubungkan oleh tangkai infundibulum Didalam lekukan os sphenoid => sela tursica Didalam lekukan os sphenoid => sela tursica

= fossa hipofisa= fossa hipofisa Embriologis : bagian anterior merupakan Embriologis : bagian anterior merupakan

perkembangan ektoderm usus dari langit perkembangan ektoderm usus dari langit mulut, sedangkan bagian posterior mulut, sedangkan bagian posterior merupakan perkembangan dari neural merupakan perkembangan dari neural ektodermektoderm

Hipofisis anterior terdiri dari pars distalis, Hipofisis anterior terdiri dari pars distalis, pars tuberalis dan pars intermediapars tuberalis dan pars intermedia

Vaskularisasi hipotalamus – hipofisis : a. Vaskularisasi hipotalamus – hipofisis : a. hipofisis superior dan inferior (lingkaran hipofisis superior dan inferior (lingkaran kapiler dalam median eminence dan sistem kapiler dalam median eminence dan sistem portal)portal)

Hipofisis anterior = Hipofisis anterior = AdenohipofisisAdenohipofisis

PARS DISTALISPARS DISTALIS SEKRESIKAN LH; FSH; LTH; ACTH; SEKRESIKAN LH; FSH; LTH; ACTH; TSH; GHTSH; GH

PARS TUBERALISPARS TUBERALIS TIDAK ADA FUNGSI ENDOKRIN; TIDAK ADA FUNGSI ENDOKRIN; PERTUMBUHAN EPITELIUM KELUAR DARI PARS PERTUMBUHAN EPITELIUM KELUAR DARI PARS DISTALIS; SEDIKIT SEL KELENJARDISTALIS; SEDIKIT SEL KELENJAR

PARS INTERMEDIAPARS INTERMEDIA- PADA SAPI DAN KUDA FUNGSI TIDAK JELASPADA SAPI DAN KUDA FUNGSI TIDAK JELAS- PADA BURUNG DAN IKAN PAUS TIDAK ADAPADA BURUNG DAN IKAN PAUS TIDAK ADA- PADA KATAK DAN REPTIL HASILKAN PADA KATAK DAN REPTIL HASILKAN

MSH(MELANOCYTE STIMULATING HORMONE = MSH(MELANOCYTE STIMULATING HORMONE = MELANOTROPIN)MELANOTROPIN)

Neurohipofisis

Sinonim : hipofisis posterior

Terdapat ujung axon sel saraf magnoseluler

Axon-axon ini sebagian besar dari nukleus supraopticus dan paraventrikularis

Material neurosekretori dalam axon terdapat dalam kantong-kantong kecil membentuk bintik-bintik koloid disebut Herring Bodies (ditemukan oleh Herring)

GnRH

Hipotalamus

Hipofisisanterior

FSH LH

Ovari

Ovulasi

Korpus luteum

Progesteron

Kel. Mamae

PRL/LTH

Inhibin

Folikel

Estrogen

+-

Poros Hipotalamus-hipofisis-gonad

PRL-RH/PRL-IH

HORMON PLASENTAHORMON PLASENTA PMSGPMSG

ditemukan pada serum bangsa kuda yang bunting, merupakan ditemukan pada serum bangsa kuda yang bunting, merupakan hormon glikoprotein dengan kandungan karbohidrat yang hormon glikoprotein dengan kandungan karbohidrat yang tinggi (asam sialat) sehingga waktu paruh jadi panjang. Fungsi tinggi (asam sialat) sehingga waktu paruh jadi panjang. Fungsi mirip FSHmirip FSH

hCGhCGmerupakan hormon glikoprotein, disintesis dari sel merupakan hormon glikoprotein, disintesis dari sel syncitiotropoblast plasenta golongan primata. Fungsi mirip LHsyncitiotropoblast plasenta golongan primata. Fungsi mirip LH

Placental lactogenPlacental lactogenmerupakan hormon protein, diisolasi dari jaringan plasenta merupakan hormon protein, diisolasi dari jaringan plasenta hewan. Fungsi ada kaitan dengan produksi susuhewan. Fungsi ada kaitan dengan produksi susu

Protein BProtein Bdiisolasi dari jaringan plasenta sapi dan domba tapi tidak diisolasi dari jaringan plasenta sapi dan domba tapi tidak ditemukan pada babi dan kuda. Fungsi diduga sebagai ditemukan pada babi dan kuda. Fungsi diduga sebagai pengiriman pesan dari plasenta ke induk agar mencegah pengiriman pesan dari plasenta ke induk agar mencegah perusakan korpus luteumperusakan korpus luteum

HORMON HORMON GONADHORMON HORMON GONAD

RELAKSINRELAKSIN INHIBININHIBIN STEROIDSTEROID

1.1. ANDROGENANDROGEN

2.2. ESTROGENESTROGEN

3.3. PROGESTERONPROGESTERON

HORMON UTERUS : PGFHORMON UTERUS : PGF22

Mekanisme Steroidogenesis

KOLESTEROL PREGNANOLON PROGESTERON

17-OH – PREGNANOLON 17-OH – PROGESTERON

DEHIDROEPIANDROSTERON ANDROSTERON TESTOSTERON

19-OH-ANDROSTENEDION 19-OH-TESTOSTERON

ESTRON ESTRADIOL 17β

Counter-Current Mechanism

Rumus Bangun Hormon Steroid

(Sumber : Partodihardjo, 1995)

TESTOSTERON

ESTRADIOL

CYCLOPENTANO

PERHIDROPENANTHRENE

A. A. Estrogen alamiEstrogen alami Contoh : estradiol, estriol dan estron.Contoh : estradiol, estriol dan estron.

B. Estrogen non steroid (Estrogen sintetik) Contoh : benzestrol, dienestrol, dietilstilbestrol,

heksestrol,

C. Estrogen asal tanaman /fitoestrogen Contoh : Isoflavon, coumestrol, genistein, zeranolBioassay hormon estrogen dengan :

1. Cuboni test

- pada kuda dan babi bunting trimester ke-2

- Urine + HCl + H2SO4 pekat Fluoresen hijau (+)

Urine + HCl + H2SO4 pekat Coklat muda (-)

2. Penyuntikan pada tikus infantil/prapuber

PREPARAT DAGANG PROSTAGLANDIN: PREPARAT DAGANG PROSTAGLANDIN: GLANDIN F GLANDIN F LUTALYSELUTALYSE PROSOLVINPROSOLVIN PROSTAVETPROSTAVET

PREPARAT DAGANG PMSG :PREPARAT DAGANG PMSG : FOLLIGONFOLLIGON

PREPARAT DAGANG HCG :PREPARAT DAGANG HCG : CHORULONCHORULON

PREPARAT DAGANG GnRH :PREPARAT DAGANG GnRH : GONADORELINGONADORELIN

PENERAAN KADAR HORMONPENERAAN KADAR HORMON1.1. PHYSICOCHEMICAL ASSAY/ METODA KIMIAPHYSICOCHEMICAL ASSAY/ METODA KIMIA2.2. BIOASSAY / UJI BIOLOGISBIOASSAY / UJI BIOLOGIS - UJI GALIMAININI- UJI GALIMAININI - PENENTUAN E2, T4, PMSG- PENENTUAN E2, T4, PMSG3.3. BINDING ASSAYBINDING ASSAY - UJI PENENTUAN RESEPTOR- UJI PENENTUAN RESEPTOR

IRMA (Immuno Radiometric Assay)IRMA (Immuno Radiometric Assay) IEMA (Immuno Enzymometric Assay)IEMA (Immuno Enzymometric Assay)

- UJI PENENTUAN LIGAND- UJI PENENTUAN LIGAND RIA (Radio Immuno Assay)RIA (Radio Immuno Assay) EIA (Enzyme Immuno Assay)EIA (Enzyme Immuno Assay) ELISA (Enzyme Linked Immuno Sorbent ELISA (Enzyme Linked Immuno Sorbent Assay)Assay)

METODE KIMIA

Analisis hormon dengan spektrofotometri

Kurang peka hanya dapat menera sampai mikrogram

Prinsip spektrofotometri :

zat kimia/hormon yang mampu menyerap sinar infra merah/UV

energi cahaya dari zat kimia ditangkap spektrofotometer dan dibaca pada panjang gelombang tertentu

UJI BIOLOGIS / BIOASSAY

Bersifat kualitatif, hanya diketahui respon biologisnya, kadar hormon tidak dapat dideteksi

Kelemahan :

- waktu lebih lama untuk mengamati respon

- butuh hewan coba

Prinsip :

cairan diduga mengandung hormon disuntikkan ke hewan coba, dilihat respon biologisnya

GALLIMAININI TEST

-Tes kehamilan pada wanita

-Prinsip : urine wanita hamil disuntikkan ke katak jantan dewasa

positif, jika ditemukan sperma di kloaka

PENENTUAN ESTROGEN

-untuk tes kebuntingan pada kuda dan babi

-Prinsip : urine disuntikkan ke tikus prapuber

jika terdapat sel kornifikasi pada

pemeriksaan vaginal smear

PENENTUAN PMSG

-Uji kebuntingan pada bangsa kuda

-Prinsip menyuntikkan serum kuda betina setelah 40- 120 hari kawin

-Hasil pertumbuhan folikel dan ovulasi, 3-4 hari setelah disuntikkan ke tikus prapuber

PENENTUAN TESTOSTERON

-menyuntikkan spesimen diduga mengandung testosteron pada ayam jantan muda

-hasil pertumbuhan jengger, BB meningkat

BINDING ASSAY

Terdiri dari 2 bagian :

1. uji penentuan reseptor

misalnya : IRMA (Immuno Radiometricassay)

IEMA (Immuno Enzymometricassay)

Prinsip : yang dilabel adalah antibodinya

Ag + Ab* + Ab AgAb* + Ab*

2. uji penentuan ligan

yang dilabel adalah antigen/ligandnya

misalnya : RIA dan ELISA

Prinsip :

Ag + Ab + Ag* Ag Ab + Ag + Ag*

Ag*Ab

penentuan hormon secara kuantitatif

dapat menera hormon nanogram(10 -3 mikrogr),

picogram (10-6mikrogr), fentogram (10-

9mkr gr)

jenis molekul label (tracer) : substansi fluoresen,

enzim, radioaktif

1. Uji Ligand dengan bantuan fluoresent/ Imunofluoresent

- menggunakan conjugate warna fluoresen

- menggunakan mikroskop fluoresen

- bersifat subyektif, penghitungan binding berdasar warna fluoresen

2. Uji Ligand dengan Bantuan Enzym/ ELISA/EIA

- tracer yang digunakan adalah enzim

- enzim yang digunakan : peroksidase, alkalinfosfatase

glukosa oksidase, glukoamilase, katalase, glukosa 6

fosfatase.

3. Uji Ligand dengan Radioaktif = Radio ligand assay

A. Competitive Protein Binding Assay - tidak digunakan karena sensitivity dan spesificity kurang

B. Radioreseptor Assay (RRA) - tujuan untuk menentukan reseptor pada target organ - reseptor dilabel dengan radioaktif (125I, 131I, 129I) - Accuracy dan Sensitivity rendah, tidak digunakan

C. Radio Immuno Assay (RIA) - yang dilabel dengan radioaktif adalah antigen/hormon - ada 2 macam : RIA fase cair dan fase padat

FASE CAIR

RADIOAKTIF 3H

MEMANCARKAN SINAR

RADIASI TIDAK BAHAYA

LIMBAH BANYAK & MUDAH TERBAKAR

PELARUT & ALAT PENERA MAHAL

PERLU WAKTU LAMA

FASE PADAT

RADIOAKTIF 125I / 131I

MEMANCARKAN SINAR

RADIASI LEBIH BAHAYA

MENYEBABKAN KERUSAKANJARINGAN LEBIH LUAS

RADIO IMMUNO ASSAY (RIA)

Prinsip dasar RIA fase padat(sumber : Mahaputra, 1990)