diare akut

24
1 DIARE AKUT Oleh: Taufik Abidin FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MATARAM

Upload: taufik-abidin

Post on 11-Jun-2015

5.666 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: DIARE AKUT

1

DIARE AKUT

Oleh:Taufik Abidin

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MATARAM

Page 2: DIARE AKUT

2

Definisi

Diare akut:

• buang air besar dengan tinja berbentuk cair atau setengah cair.

• volume lebih banyak dari biasanya (>200 ml/24 jam).

• Frekuensi >3 kali/hari.

• Berlangsung mendadak.

• kurang dari 2 minggu.

Page 3: DIARE AKUT

3

• Menurut World Gastroenterology Organisation global guidelines 2005 pasase tinja yang cair/ lembek dengan jumlah lebih banyak dari normal, berlangsung <14 hari.

• Diare kronik diare yang berlangsung >15 hari.• Diare persisten diare yang berlangsung

antara 15-30 hari, dimana diare kronik yang dianut >30 hari (4 minggu).

• Diare infektif bila penyebabnya infeksi.• Diare organik bila ditemukan penyebab

anatomik, bakteriologik, hormonal atau toksikologik.

• Diare fungsional bila tidak dapat ditemukan penyebab fungsional.

Page 4: DIARE AKUT

4

Klasifikasi

• Lama waktu: akut atau kronik.

• Mekanisme kerja: osmotik atau sekretorik eksudatif.

• Berat ringan: kecil atau besar.

• Penyebab infektif: infektif atau non-infektif.

• Penyebab organik: organik atau fungsional.

Page 5: DIARE AKUT

5

Etiologi

Menurut World Gastroenterology Organisation global guidelines 2005:

• Bakteri.

• Virus.

• Parasit.

• Non-infeksi.

Page 6: DIARE AKUT

6

Kelompok resiko tinggi

• Riwayat bepergian ke negara berkembang, daerah tropis, sering berkemah.

• Makanan atau keadaan makan yang tidak biasa makanan laut, fast food, piknik.

• Homoseksual, HIV, pekerja seks, pengguna obat intravena,, sindrom usus homoseks.

• Baru memakai antimikroba pada institusi: kejiwaan, rumah perawatan, dan rumah sakit.

Page 7: DIARE AKUT

7

Patofisiologi

• Osmolaritas intraluminal yang meninggi (diare osmotik).– Disebabkan oleh obat/ zat kimia yang hiperosmotik

(MgSO4, Mg(OH)2), malabsorpsi glukosa.• Diare sekretorik.

– Meningkatnya sekresi air dan elektrolit dari usus, menurunnya absorpsi.

– Ditemukan volume diare yang banyak sekali.– Akibat efek enterotoksin bakteri V.cholerae atau

E.coli, Efek obat laksatif, reseksi ileum (gg.absorpsi garam empedu).

• Malabsorpsi asam empedu, malabsorpsi lemak.– Terjadi gg.pembentukan/ produksi micelle empedu

dan penyakit saluran bilier dan hati.

Page 8: DIARE AKUT

8

• Defek sistem pertukaran anion/ transpor elektrolit aktif di enterosit– Akibat adanya hambatan mekanisme

transport aktif Na+,K+,ATPase dan abnormalitas absorpsi Na+ dan air.

• Abnormal motilitas dan transit usus.– Akibat hipermotilitas & ireguleritas motilitas

usus (DM, pasca vagotomi, hipertiroid).

• Inflamasi dinding usus.– Akibat kerusakan mukosa produksi mukus

berlebihan dan eksudasi air/ elektrolit.– Biasanya infeksi shigella, kolitis ulseratif,

Crohn disease.

Page 9: DIARE AKUT

9

Diagnosis

Anamnesis:• Keluhan diare <15 hari.• Jumlah banyak, dehidrasi (+) akibat penyakit

usus halus.• Tinja kecil tapi sering, bercampur darah, sensasi

ingin ke belakang kelainan di kolon.• Diare akut infektif nause, muntah, nyeri perut,

demam, dan tinja yang sering (air,darah,malabsorptif; tgntung penyebab).

Page 10: DIARE AKUT

10

• Akibat toksin: nause dan muntah sbg keluhan utama, bersamaan dgn diare air, jarang demam.

• Manifestasi Dehidrasi:– Rasa haus yg meningkat.– Oliguria urine gelap.– Keringat (-).– Perubahan ortostatik.– GGA & gg.kejiwaan (bingung/ pusing)

dehidrasi berat.

Page 11: DIARE AKUT

11

Gejala:• Ada diare dan muntah.• Bedakan:

– Muntah dulu akibat makanan.– Diare dulu akibat infeksi.– Enteritis diare tidak muntah.

• Diare suspek kolera:– Diare spt cucian beras, bau amis.– Tidak panas.– Dehidrasi tensi turun, nadi cepat, kulit

keriput.– Lab leukosit meningkat.

Page 12: DIARE AKUT

12

Pemeriksaan penunjang

• Pemeriksaan lengkap: DL, BUN, SC, ELISA (giardiasis), x-ray abdomen, amebiasis.

• Leukosit N atau limfositosis virus.

• Leukositosis (+) bakteri.

• Rektoskopi & sigmoidoskopi pasien yg toksik, diare berdarah, atau diare akut persisten.

Page 13: DIARE AKUT

13

Derajat dehidrasi

• Keadaan klinis:– Ringan: cairan hilang 2-5% BB turgor kurang,

suara serak (vox cholerae), belum presyok.– Sedang: cairan hilang 5-8% BB turgor buruk, suara

serak, pasien presyok atau syok, nadi cepat, napas cepat dan dalam.

– Berat: cairan hilang 8-10% BB tanda dehidrasi sedang ditambah kesadaran menurun (apatis-koma), otot kaku, sianosis.

• Berat jenis plasma:– Ringan: BJ plasma 1,025-1,028.– Sedang: BJ plasma 1,028-1,032.– Berat: BJ plasma 1,032-1,040.

Page 14: DIARE AKUT

14

• Pengukuran CVP (central venous pressure).

• Bila CVP +4 s/d +11 cmH2O normal.

• Syok atau dehidrasi CVP < +4 cmH2O.

Page 15: DIARE AKUT

15

Penatalaksanaan

• Rehidrasi– Oral jika pasien tidak muntah, beri oralit.– Parenteral jika tidak bisa makan & muntah,

dehidrasi berat.

• Antibiotik infeksi di indonesia tinggi.• Diet bubur rendah serat tidak merangsang.

Page 16: DIARE AKUT

16

Menentukan jumlah cairan rehidrasi

• BJ plasma:BJ plasma/0,001 x BB x 4 ml

• Metode Pierce• Dehidrasi ringan 5% x BB.• Dehidrasi sedang 8% x BB.• Dehidrasi berat 10% x BB.

• Metode Daldiyono:Skor/15 x 10% x BB x 1 liter.

– Jika skor <3 dan syok (-) cairan oral.– Jika skor >3 dan syok (+) cairan intravena.

Page 17: DIARE AKUT

17

Skor dehidrasi Daldiyono• rasa haus/muntah 1 • Tekanan darah sistolik 60-90 mmHg 1 • Tekanan darah sistolik < 60 mmHg 2 • Frekwensi Nadi > 120 x/menit 1 • kesadaran apatis 1 • Kesadaran somnolen, sopor atau koma 2 • Frekwensi nafas > 30 x/menit 1 • Facies cholerica 2 • Vox cholerica 2• Turgor kulit menurun 1• Washer’s woman’s hand 1 • Ekstremitas dingin 1 • Sianosis 2• Umur 50-60 tahun -1 • Umur > 60 tahun -2

Page 18: DIARE AKUT

18

• Pemberian oralit: glukosa 29 gr, Nacl 3,5 gr, Na-bikarbonat 2,5 gr, KCl 1,5 gr.– Cth: oralit generik, renalyte, pharolit,dll.

• Follow up:– Diarenya.– Sistemik.– Dehidrasinya jika diuresis >1.000/ 24 jam pulangkan

agar tidak nosokomial.

• Diet:– Tidak boleh puasa.– Minum sari buah, teh, tidak bergas, makanan yg mudah

dicerna spt pisang, nasi, keripik, dan sup.– Hindari susu sapi dapat meningkatkan motilitas usus

akibat defisiensi laktase transien.– Hindari Kafein dan alkohol motilitas dan sekresi usus

meningkat.

Page 19: DIARE AKUT

19

• Pemberian cairan dehidrasi dibagi atas:– 2 jam pertama: beri cairan menurut derajat

dehidrasi BJ atau skor daldiyono agar tercapai rehidrasi optimal.

– 1 jam berikutnya: pemberian cairan berdasarkan kehilangan cairan pd 2 jam pertama.

– Jam berikutnya: pemberian cairan berdasarkan kehilangan cairan dari tinja dan insensible water loss (IWL).

Page 20: DIARE AKUT

20

• Obat anti diare:– Loperamide, difenoksilat-atropin, tinktur opium.– Tidak dianjurkan pada diare infektif

memperpanjang waktu transit bakteri.– Boleh utk jangka pendek (1-2 hari).– Hati-hati metoklopramide kejang akibat

rangsangan extrapiramidal.– Bismuth subsalisilat kontraindikasi pd HIV

menimbulkan ensefalopati bismuth.• Obat yang mengeraskan tinja:

– Atapulgite: 4x2 tab/hari.– Smectite: 3x1 sachet sampai diare berhenti.

• Anti sekretorik:– Hidrasec: 3x1 tab/hari.

Page 21: DIARE AKUT

21

• Antimikroba:– Kuinolon: siprofloksasin 500 mg 2x1 tab/hari

selama 5-7 hari.– Kotrimoxazol 2x2 tab/hari.– Tetrasiklin 500 mg 4x/hari.– Eritromisin: 250-500 mg 4x/hari.– metronidazol 250 mg 3x/hari selama 7 hari

giardiasis.– Profilaksis siprofloksasin 500 mg/hari.

Page 22: DIARE AKUT

22

Prinsip terapi GGA

• Beri lasix (furosemide) 2 ampul obs selama 6 jam.

• Jika produksi urin <360 cc lasix 4 ampul obs 6 jam.

• Lasix terus diberikan sampai diuresis >360 cc.

• Produksi urine normal = 1 cc/menit.

• Cek lab: UL, FL.

Page 23: DIARE AKUT

23

KOMPLIKASI

• Kehilangan cairan dan kelainan elektrolit merupakan komplikasi utama hipokalemia dan asidosis metabolik.

• syok hipovolemik Tubular Nekrosis Akut pada ginjal gagal multi organ.

• Haemolityc uremic Syndrome (HUS) adalah komplikasi yang disebabkan terbanyak oleh EHEC. Pasien dengan HUS menderita gagal ginjal, anemia hemolisis, dan trombositopeni 12-14 hari setelah diare. Risiko HUS akan meningkat setelah infeksi EHEC dengan penggunaan obat anti diare.

Page 24: DIARE AKUT

24

• Sindrom Guillain – Barre diare, demam, kdg kelumpuhan anggota badan dan badan (Yersinia spp).

• Artritis pasca infeksi dapat terjadi beberapa minggu setelah penyakit diare Campylobacter, Shigella, Salmonella, atau Yersinia spp