dian sukma yuga (05081006008)

12
Nama : Dian Sukma Yuga NIM : 05081006008 Jur/Prodi : Teknologi Pertanian/Teknik Pertanian Tugas Alat dan Mesin Budidaya Pertanian 1. Dua macam alat atau mesin tanam 1. Mesin Penanam Padi (Rice Transplanter) Rice transplanter adalah jenis mesin penanam padi yang dipergunakan untuk menanam bibit padi yang telah disemaikan pada areal khusus dengan umur tertentu, pada areal tanah sawah kondisi siap tanam, mesin dirancang untuk bekerja pada lahan berlumpur (puddle). Oleh karena itu mesin ini dirancang ringan dan dilengkapi dengan alat pengapung. Gambar Alat Penanam Padi (Rice Transplanter) Menurut macam persemaian yang digunakan transplanter dibagi menjadi dua macam 1) Root wash seedling apabila dalam penggunaan transplanter, persemaian harus melalui pencucian akar dengan air sampai bersih dari tanah, dan cara ini dilakukan dengan

Upload: dian-sukma-yuga

Post on 24-Jul-2015

320 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Dian Sukma Yuga (05081006008)

Nama : Dian Sukma Yuga

NIM : 05081006008

Jur/Prodi : Teknologi Pertanian/Teknik Pertanian

Tugas Alat dan Mesin Budidaya Pertanian

1. Dua macam alat atau mesin tanam

1. Mesin Penanam Padi (Rice Transplanter)

Rice transplanter adalah jenis mesin penanam padi yang dipergunakan untuk

menanam bibit padi yang telah disemaikan pada areal khusus dengan umur tertentu, pada

areal tanah sawah kondisi siap tanam, mesin dirancang untuk bekerja pada lahan berlumpur

(puddle). Oleh karena itu mesin ini dirancang ringan dan dilengkapi dengan alat pengapung.

Gambar Alat Penanam Padi (Rice Transplanter)

Menurut macam persemaian yang digunakan transplanter dibagi menjadi dua macam

1) Root wash seedling apabila dalam penggunaan transplanter, persemaian harus melalui

pencucian akar dengan air sampai bersih dari tanah, dan cara ini dilakukan dengan

Page 2: Dian Sukma Yuga (05081006008)

cara tradisional dan memakan waktu cukup lama sehingga tidak banyak

dikembangkan.

2) Soil Bearing Seedling atau Mat Seedling apabila dalam penggunaan transplanter

persemaian tidak perlu mengalami pencucian akar, jadi tanah dibiarkan melekat pada

perakaran persemaian. Cara ini membutuhkan pembuatan persemaian khusus yaitu

benih disebar pada kotak persemaian yang mempunyai ukuran tertentu yang

disesuaikan dengan seedling tray transplanter.

Bagian-bagian transplanter secara umum

1) Travelling Devices yang berfungsi untuk menggerakkan transplanter ke depan dan

belakang.

2) Feeding Devices yang terdiri dari ;

Seedling Tray berfungsi sebagai tempat meletakkan persemaian yang akan

ditanam.

Seedling Stopper berfungsi sebagai alat penahan persemaian yang terdapat pada

seedling tray.

Seedling Feeding Pawl untuk menggerakkan seedling tray kekanan dan kekiri agar

pengambilan persemaian merata.

3) Planting Devices terdiri dari

Planting Arm berfungsi mengerakkan garpu penanam atau planting fork.

Planting fork sebagai alat pengambil bibit persemaian dari seedling tray.

4) Operating Devices adalah alat pengendalian operasi terdiri atas motor, kopling, gas,

versneling, rem.

Page 3: Dian Sukma Yuga (05081006008)

2. Mesin Tanam Acak Dalam Lajur (Drill Seeder)

Prinsip kerja mesin tanam acak adalah perputaran mesin (motor) baik motor bakar

maupun motor bensin yang akan memutarkan SMD, sehingga terjadi sirkulasi perputaran

benih yang menyebabkan benih masuk kedalam SMD dengan jumlah tertentu sesuai dengan

setingan (pengaturan), yang kemudian disalurkan pada feed tube yang selanjutnya ditanam

pada alur yang telah dibuat oleh furriw opener dan kemudian ditutup oleh converind device

sehingga tertutup dan terhindar dari koservasi legas.

Mesin tanam benih secara acak dalam lajur, biasanya pada setiap alur tanam, benih

dijatah dari hoper oleh suatu silinder yang digerakkan dengan roda tanah (ground wheel).

Jumlah benih per satuan waktu atau laju benih dikontrol melalui lebar bukaan yang dapat

diatur. Benih tersebut melewati tabung penyalur benih jatuh secara gravitasi ke lubang tanam

yang dibuat oleh pembuka alur, bisa berupa disk atau bentuk lain.

Alat penanam (seeder) berfungsi untuk meletakkan benih yang akan ditanam pada

kedalaman dan jumlah tertentu dengan keseragaman yang relative tinggi. Sebagian besar alat

penanam dilengkapi dengan alat penutup tanah.

Mesin yang dipergunakan untuk menempatkan benih di dalam tanah serta

menutupinya sekaligus dalam satu lintasan akan menghasilkan larik-larik tertentu. Jika larik-

larik ataupun bedengan-bedengan tersebut cukup renggang untuk memungkinkan

dilakukannya pekerjaan menggunakan mesin di sela-sela larikan guna keperluan pendangiran

ataupun pekerjaan pemeliharaan lainnya, cara tanam jenis ini disebut sebagai tanam-larik

(row-crop planting), jika sebaliknya disebut sebagai tanam-rapat (solid planting). Dengan

demikian bijian yang diicir dalam larik berjarak 15 sampai 36 cm adalah termasuk bentuk

tanam rapat, sedangkan penanaman bit dengan jarak 51 cm dikatakan sebagai tanam larik.

Page 4: Dian Sukma Yuga (05081006008)

Gambar Mesin Tanam Acak Dalam Lajur (Drill Seeder)

2. Bajak dan Garu

1. Bajak Piring

Tipe tarik dapat dibagi lagi atas biasa (reguler) dan satu arah (oneway). Reguler

trailing disk plow ditarik di belakang traktor. Alat ini dilengkapi dengan roda yaitu 2 buah

roda alur (furrow wheel) dan satu buah roda lahan (land wheel). Kedua roda alur (furrow

wheel),berperan untuk menstabilkan jalannya bajak. Pada tanah-tanah berat digunakan heavy

way disk plow untuk mendapatkan pengolahan yang dalam. One way disk plow adalah piring

bajak yang di susun dalam satu gang melalui suatu poros. Jarak antara piringan adalah 8

sampai 10 inci. Jumlah piringan dapat beragam dari 2 sampai 35 buah dengan ukuran

diameter piring dari 20 sampai 26 inci.

Tipe hubungan langsung atau disebut juga semi mounted disk plow di bagian

depannya dapat diangkat menggunakan sistem hidrolik traktor sehingga memudahkan alat

sewaktu berputar. Alat ini dapat berputar pada areal yang sempit dan juga dapat mundur. Tipe

diangkat sepenuhnya ditarik dibelakang traktor dipasang pada tiga titik gandeng dan

keseluruhannya dapat diangkat menggunakan sistem hidrolik traktor, sehingga sangat mudah

dalam transportasi. Tipe one way disk plow yang kecil dapat juga termasuk Integral

mounted., bila dapat diangkat keseluruhannya dengan hidrolik traktor.

Page 5: Dian Sukma Yuga (05081006008)

Gambar Bajak Piring

2. Bajak Rotari / Pisau Berputar

Bajak rotari adalah bajak yang terdiri dari pisau-pisau yang berputar. Berbeda dengan

bajak piringan yang berputar karena ditarik traktor, maka bajak ini terdiri dari pisau-pisau

yang dapat mencangkul yang dipasang pada suatu poros yang berputar karena digerakan oleh

suatu motor. Bajak ini banyak ditemui pada pengolahan tanah sawah untuk pertanaman padi.

Ada tiga jenis bajak rotari yang biasa dipergunakam. Jenis pertama yang disebut

dengan tipe tarik dengan mesin tambahan (pull auxiliary rotary engine). Pada jenis ini

terdapat motor khusus untuk menggerakkan bajak, sedangkan gerak majunya ditarik oleh

traktor.

Jenis kedua adalah tipe tarik dengan penggerak PTO (pull power take off driven

rotary plow). Alat ini digandengkan dengan traktor melalui tiga titik gandeng (three point

hitch). Untuk memutar bajak ini digunakan daya dari as PTO traktor.

Gambar Bajak Rotari / Pisau Berputar

Page 6: Dian Sukma Yuga (05081006008)

1. Garu Piring

Garu ini dapat digunakan sebelum pembajakan untuk memotong rumput-rumput pada

permukaan tanah, untuk rnenghancurkan permukaan tanah sehingga keratan tanah ( furrow

slice) lebih berhubungan dengan tanah dasar. Juga dapat digunakan untuk penyiangan, atau

untuk menutup biji-bijian yang ditanam secara sebar.

Secara umum garu piring dibagi atas : 1) garu piring tipe tarik (trailing disk harrow), dan

2) garu piring tipe angiat (mounted disk harrow).

Garu piring dapat mempunyai aksi tunggal (single action) apabila pada saat memotong

tanah hanya melempar tanah ke satu arah saja. Juga dapat mempunyai aksi ganda (double

action ) apabila piringan yang di depan berlawanan arah dengan yang di belakang dalam

melempar tanah.

Gambar Garu Piring Aksi Tunggal

Apabila posisi garu piring dalam penggandengannya dengan traktor menyamping,

maka garu tersebut disebut garu offset.

Bagian-bagian dari garu piring adalah : piringan (disk), as (gang/arbor bolt), rangka

(frame), bantalan (bearing), bumper, kotak pemberat, dan pembersih tanah (scaper).

Piringan dapat bersisi rata atau bergerigi Piringan yang bergerigi biasanya digunakan

pada lahan yang mempunyai banyak sisa-sisa tanaman. Ukuran umum berkisar antara 45

sampai 60 cm, sedangkan untuk tugas berat (heavy duty) antara 65 sampai 70 cm.

Piringan dipasang pada suatu as yang berbentuk persegi dengan jarak antara 15 sampai 22

Page 7: Dian Sukma Yuga (05081006008)

cm, atau 25 sampai 30 untuk tugas berat dan masing-maing dipisahkan oleh gelondong

(spool).

Masing-masing as (gang) diikat ke rangka melalui standar yang berdiri pada bantalan.

Untuk garu yang ringan satu as mempunyai dua bantalan, sedangkan yang berat lebih dari

dua bantalan. Pada ujung as di bagian cembung piringan ditempatkan bumber berupa besi

tuang yang cukup berat untuk menambah tekanan ke samping. Apabila garu piring tidak

cukup berat untuk memecah tanah, maka dapat ditambah beban yang ditempatkan pada kotak

pemberat.

Untuk membersihkan tanah yang melekat pada piringan, biasanya setiap piringan

dilengkapi dengan pengeruk tanah (scraper) yang diikat pada rangka.

2. Garu Rotari

Garu rotari ada dua macam, yaitu : garu rotari cangkul (rotary hoe harrow) dan garu

rotari silang (rotary cross harrow).

Garu rotari cangkul merupakan susunan roda yang dikelilingi oleh gigi-gigi berbentuk

pisau yang dipasangkan pada as dengan jarak tertentu dan berputar vertikal. Putaran roda

Page 8: Dian Sukma Yuga (05081006008)

garu ini disebabkan oleh tarikan traktor. Bentuk dari garu ini dapat dilihat pada gambar di

bawah ini :

Gambar Garu Rotari Cangkul (Rotary Hoe Harrow)

Gambar Garu Rotari Silang (Rotary Cross Harrow)

Garu rotari silang terdiri dari gigi-gigi yang tegak lurus terhadap permukaan tanah dan

dipasang pada rotor. Rotor diputar horisontal, yang gerakannya diambil dari putaran PTO.

Dengan menggunakan garu ini, penghancuran tanah terjadi sangat intensif.

3. Masin panen

1. Mesin Panen Jagung (Corn / Maize Harvester)

Mesin panen jagung dapat dibedakan berdasarkan hasil akhir pemanenan. Apabila

hasil akhir berupa tongkol jagung yang terpisah dengan biomassa batang dan daun dinamakan

corn harvester atau corn combine harvester, sedangkan apabila hasil akhir berupa potongan-

potongan kecil (cacahan) seluruh biomassa jagung dinamakan ensilage harvester.

Page 9: Dian Sukma Yuga (05081006008)

Mesin panen jagung memanen seluruh biomassa tanaman jagung yang berada di atas

permukaan tanah dengan proses pemanenan jagung sebagai berikut:

Mengarahkan batang-batang jagung dalam suatu barisan ke dalam bagian pemotong

batang jagung

Memotong batang-batang jagung

Mengangkut potongan batang-batang jagung

Memisahkan tongkol dan biomassa lainnya seperti batang dan daun

Mencacah biomassa batang dan daun

Menampung tongkol atau meletakkannya di belakang mesin di atas tanah

Mengalirkan cacahan biomassa batang dan daun jagung ke alat / kendaraan angkut di

samping / di belakang mesin.

Gambar Mesin Panen Jagung (Corn / Maize Harvester)

2. Mesin Panen Tebu

Proses yang terjadi di dalam suatu unit mesin panen tebu chopper harvester secara

umum dapat dijelaskan sebagai berikut (Deacon, 1986) :

Mengarahkan batang-batang tebu dalam suatu barisan ke dalam bagian pemotong

batang tebu

Page 10: Dian Sukma Yuga (05081006008)

Memotong pucuk batang tebu

Memotong batang tebu di permukaan tanah

Menggoncang batang tebu supaya terlepas dari tanah dan pasir yang menempel

Memotong batang-batang tebu menjadi billet

Membawa billet menggunakan conveyer

Membuang sampah (trash) dan material yang ringan

Memuat billet ke kendaraan angkut.

Gambar Mesin Pemanen Jagung (Chopper Harvester)

4. Mesin Pemeliharaan

1. Mesin Penyemprot Gulma (hand knapsack sprayerI)

Penyemprotan post emergence bertujuan untuk mengendalikan gulma pasca tumbuh dengan

herbisida. Penyemprotan post emergence dilakukan dalam dua tahap yaitu penyemprotan post

emergence I dan penyemprotan post emergence II. Alat yang digunakan dalan kegiatan post

emergence adalah hand knapsack sprayer dengan kapasitas 16 liter dengan nozzle tipe flat

jet. Sebelum penyemprotan, dilakukan pencampuran dan pengenceran herbisida

menggunakan air bersih pada drum dengan kapasitas 200 l. kegiatan post emergence

dilakukan dengan sistem borongan dan harian.

Page 11: Dian Sukma Yuga (05081006008)

Gambar Penyemprotan gulma dengan hand knapsack sprayer

2. Pesawat Rippenner Tipe Air tractor AT-502 B

Rippenner merupakan kegiatan pemberian zat pemacu kemasakan atau hormon untuk

mempercepat pemanenan. ZPK (zat pemacu kemasakan merupakan zat yang termasuk zat

penghambat tumbuh sistesis yang berfungsi sebagai pengatur tumbuh tanaman. Aplikasi

rippenner biasanya dilakukan pada tanaman tebu saat 28-35 hari sebelum tebang. Aplikasi

ZPK dilakukan dengan cara disemprot menggunakan pesawat terbang ringan jenis Air tractor

AT-502 B dengan bahan bakar aftur.

Bahan kimia yang digunakan merupakan herbisida dengan bahan aktif sulfosat

dengan dosis . Volume semprot untuk 1 ha adalah 30 liter larutan dengan kebutuhan herbisida

0.46 l. Pesawat rippenner dilengkapi dengan nozzle yang berjumlah 34 buah yang tersebar di

kanan kiri sayap pesawat dengan panjang 19 m. Kapasitas angkut cane rippenner adalah 500

galon (18900 l). Penyemprotan dilakukan pada pagi hari untuk mengindari turbulensi udara

dan arah penyemprotan berlawanan dengan arah angin.

Page 12: Dian Sukma Yuga (05081006008)

Gambar Pesawat Rippenner pada Aplikasi ZPK