diajukan kepada fakultas ilmu tarbiyah dan keguruan...

137
PEMBINAAN SIKAP KEPEMIMPINAN SISWA MELALUI KEGIATAN OSIS SMP BAKTI MULYA 400 JAKARTA Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S. Pd. I) Oleh Ali Umar NIM 109011000052 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1435 H/2014 M

Upload: phamthien

Post on 18-Feb-2018

269 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

Page 1: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24402/1/Skripsi... · The program is implemented by the SMP ... (LDKS), rapat

PEMBINAAN SIKAP KEPEMIMPINAN SISWA

MELALUI KEGIATAN OSIS SMP BAKTI MULYA 400

JAKARTA

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Salah

Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S. Pd. I)

Oleh

Ali Umar

NIM 109011000052

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1435 H/2014 M

Page 2: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24402/1/Skripsi... · The program is implemented by the SMP ... (LDKS), rapat

i

PEMBINAAN SIKAP KEPEMIMPINAN SISWA

MELALUI KEGIATAN OSIS SMP BAKTI MULYA 400

JAKARTA

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi

Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S. Pd. I)

Jenjang Pendidikan Strata Satu (S-1)

Oleh

Ali Umar

NIM 109011000052

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1435 H/2014 M

Page 3: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24402/1/Skripsi... · The program is implemented by the SMP ... (LDKS), rapat

ii

Lembar Pengesahan Pembimbing Skripsi

Pembinaan Sikap Kepemimpinan Siswa Melalui Kegiatan OSIS

SMP Bakti Mulya 400 Jakarta.

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)

Di Susun Oleh

Ali Umar

109011000052

Di bawah bimbingan

Drs. Rusdi Jamil, M.A

NIP. 19621231 199503 1 005

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2014

Page 4: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24402/1/Skripsi... · The program is implemented by the SMP ... (LDKS), rapat

iii

LEMBAR PENGESAHAN MUNAQOSAH

Skripsi berjudul “Pembinaan Sikap Kepemimpinan Siswa Melalui Kegiatan

OSIS SMP Bakti Mulya 400 Jakarta” disusun oleh Ali Umar, Nim

109011000052, diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta dan telah dinyatakan lulus dalam ujian Munaqasah

pada tanggal 21 April 2014 di hadapan dewan penguji. Skripsi ini telah diterima

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana S1 (S.Pd.I) pada

Jurusan Pendidikan Islam.

Jakarta, 24 April 2014

Panitia Ujian Munaqasah

Ketua Panitia (Ketua Jurusan/Prodi) Tanggal Tanda Tangan

Dr. H. Abd. Madjid Khon, M.Ag

NIP. 19580707 198703 1 005 .................. ..........................

Sekretaris (Sekretaris Jurusan PAI)

Marhamah Saleh, Lc. MA

NIP. 19720313 200801 2 010 .................. ..........................

Penguji I

Dra. Hj. Sofiah, MS., M.Ag

NIP. 19491123 198903 1 006 .................. ..........................

Penguji II

Drs. Masan AF., M. Pd.

NIP. 19510716 198103 1 005 .................. ..........................

Mengetahui,

Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Dra. Nurlena, MA. Ph.D

NIP. 19591020 198603 2 001

Page 5: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24402/1/Skripsi... · The program is implemented by the SMP ... (LDKS), rapat

iv

SURAT PERNYATAAN KARYA ILMIAH

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Ali Umar

NIM :109011000052

Jurusan :Pendidikan Agama Islam

Alamat : Jl. Pertanian Raya no. 27 Rt 003 Rw 04 Lebak Bulus

Cilandak Jaksel

MENYATAKAN DENGAN SESUNGGUHNYA

Bahwa skripsi yang berjudul Pembinaan Sikap Kepemimpinan Siswa Melalui

Kegiatan OSIS SMP Bakti Mulya 400 Jakarta adalah benar hasil karya sendiri

di bawah bimbingan dosen:

Nama Pembimbing : Drs. Rusdi Jamil, MA.

NIP. : 19621231 199503 1 005

Jurusan /Program Studi : Pendidikan Agama Islam/Fiqih

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan saya siap

menerima segala konsekuensi apabila terbukti bahwa skripsi ini bukan hasil karya

sendiri.

Jakarta, 14 April 2014

Yang menyatakan

Ali Umar

Page 6: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24402/1/Skripsi... · The program is implemented by the SMP ... (LDKS), rapat

v

ABSTRACT

Ali Umar ( 109011000052 ) . Attitude Through Leadership Development

Activities Student Council Student SMP Bakti Mulya 400 Jakarta .

This study aims to determine the attitude of the leadership of the

implementation of coaching students through the activities of the student council

in junior Bakti Mulya 400 Jakarta , knowing coaching programs leadership

attitude toward students , and to investigate the activities of the student council

leadership in fostering attitudes of students and determine the function of the

attitude of the leadership council in coaching students . This study was conducted

in November 2013 to March 2014 at SMP Bakti Mulya 400 Jakarta . Study is a

qualitative research , which is research that produces descriptive data in the form

of words written or spoken from those observed .

The results showed that the implementation of attitudes fostering leadership

in students through junior high student council activities Bakti Mulya 400 Jakarta

has been running quite well and effectively , schools have programs in the

coaching canoes , but the coaching should be done and requires supervision of all

teachers in the school board the attitude that there is a continuous student

leadership in students . The program is implemented by the SMP service Mulya

among others involve council officials in each school agenda . In the council 's

own activities there are plenty of activities for fostering student leadership

attitudes among other basic exercises leadership students ( LDKS ) , OSIS

working meeting , Activity Out Bond , Comparative Study council activities and

annual events in SMP Bakti Mulya 400 as BM Cup and Loketa , Sketch and

closed with Hakata .

Thus it can be said that the SMP Bakti Mulya 400 Jakarta has been effective

and well in implementing leadership development to students through student

council activities . It can be seen that the OSIS they were able to behave discipline

and have responsibilities and be able to run and organize an event to run properly .

So that students have the provision for the life to come .

Page 7: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24402/1/Skripsi... · The program is implemented by the SMP ... (LDKS), rapat

vi

ABSTRAK

Ali Umar (109011000052). Pembinaan Sikap Kepemimpinan Siswa Melalui

Kegiatan OSIS SMP Bakti Mulya 400 Jakarta.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan pembinaan sikap

kepemimpinan siswa melalui kegiatan OSIS di SMP Bakti Mulya 400 Jakarta,

mengetahui program-program pembinaan sikap kepemimpinan terhadap siswa,

serta untuk mengetahui kegiatan-kegiatan OSIS dalam membina sikap

kepemimpinan siswa dan mengetahui fungsi OSIS dalam pembinaan sikap

kepemimpinan siswa. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan November

2013 sampai dengan Maret 2014 di SMP Bakti Mulya 400 Jakarta. Penelitian

yang digunakan adalah penelitian kualitatif, yaitu penelitian yang menghasilkan

data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang yang diamati.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan pembinaan sikap

kepemimpinan siswa melalui kegiatan OSIS di SMP Bakti Mulya 400 Jakarta

sudah berjalan cukup baik dan efektif, sekolah memiliki program-program dalam

rangkan pembinaan tersebut, namun pembinaan tersebut harus terus dilakukan dan

membutuhkan pengawasan dari seluruh dewan guru di sekolah tersebut agar sikap

kepemimpinan siswa terus menerus ada dalam diri siswa. Program yang

dilaksanakan oleh SMP bakti Mulya antara lain melibatkan para pengurus OSIS

dalam setiap agenda kegiatan sekolah. Dalam kegiatan OSIS sendiri terdapat

banyak kegiatan untuk pembinaan sikap kepemimpinan siswa antara lain Latihan

dasar kepemimpinan Siswa (LDKS), rapat kerja pengurus OSIS, Kegiatan Out

Bond, kegiatan Study Banding OSIS serta kegiatan tahunan di SMP Bakti Mulya

400 seperti BM Cup dan Loketa, Sketsa dan ditutup dengan Hakata.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa SMP Bakti Mulya 400 Jakarta

sudah efektif dan baik dalam melaksanakan pembinaan kepemimpinan terhadap

siswanya melalui kegiatan-kegiatan OSIS. Hal ini dapat dilihat bahwa mereka

para pengurus OSIS mampu untuk berperilaku disiplin dan memiliki tanggung

jawab serta mampu menjalankan dan mengatur sebuah acara agar berjalan dengan

baik. Sehingga siswa memiliki bekal untuk kehidupan yang akan datang.

Page 8: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24402/1/Skripsi... · The program is implemented by the SMP ... (LDKS), rapat

vii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil’alamin, Puji syukur kehadirat Allah SWT. yang telah

melimpahkan rahmat, hidayah dan inayah-Nya sehingga skripsi ini dapat

diselesaikan. Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan

kita Nabi Muhammad SAW. beserta keluarga, sahabat dan seluruh umat Islam

yang senantiasa menjadi suri tauladan bagi kita semua dan beristiqamah dalam

memperjuangkan Islam hingga akhir hayat .

Karya tulis ini merupakan skripsi yang diajukan kepada Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sebagai salah satu syarat

untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari

kesempurnaan sebagaimana yang diharapkan, namun berkat semangat dan kerja

keras serta bantuan dari berbagai pihak maka skripsi ini dapat terselesaikan. Oleh

karena itu penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan yang

setinggi-tingginya kepada :

1. Prof. Dr. Komarudin Hidayat, MA. Sebagai Rektor yang senantiasa berjuang

dengan penuh ketulusan dan tanpa kenal lelah demi kemajuan Universitas

Islam Negeri Jakarta.

2. Nurlena Rifa’I Ph.D. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Dr. H. Abd. Madjid Khon, M.Ag. Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Marhamah Saleh, Lc. MA. Sekretaris Jurusan Pendidikan Agama Islam

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

5. Drs. Rusdi Jamil, MA. Selaku dosen pembimbing skripsi yang telah

membantu dan membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini serta

bersedia meluangkan waktunya dengan penuh kesabaran.

Page 9: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24402/1/Skripsi... · The program is implemented by the SMP ... (LDKS), rapat

viii

6. Seluruh dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan ilmunya selama perkuliahan,

semoga ilmu yang diberikan bermanfaat baik di dunia dan akhirat.

7. Kepala Perpustakaan Utama UIN Jakarta dan Perpustakaan Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta beserta staf-stafnya

yang telah membantu penulis dalam mendapatkan referensi.

8. Kepala Sekolah, Wakil kepala sekolah Bid. Kesiswaan dan guru pembina

OSIS dan Para pengurus OSIS SMP Bakti Mulya 400 Jakarta, yang telah

memberikan informasi-informasi dalam penelitian ini.

9. Kedua orang tua, yaitu Ayahanda H.Kasunah dan Ibunda Hj. Yani, yang telah

banyak berjasa mendidik, membimbing, mengasuh, memberikan kasih sayang

yang tak pernah putus dalam membesarkan putranya, adik-adikku tercinta

Muhammad Abduh dan Mutia Nuraini, Kakek dan Nenekku tercinta alm. H.

Maksudi dan Almarhumah Hj. Anah yang telah memberikan fasilitas dan

motivasi serta do’anya kepada penulis sehingga meraih gelar Sarjana S1 di

UIN Syarif Hidayatullah.

10. Adinda Khoirunnisa Fadliah dan keluarga yang telah memberikan motivasi

dan dukungan dalam menyelesaikan skripsi.

11. Seluruh teman Jurusan Pendidikan Agama Islam khususnya kelas B PAI

2009 khusunya (Ocid, Ozi, Saprul, Dhowi, Adnan) yang selalu membantu,

memberi inspirasi, semangat dan motivasi dalam menyelesaikan skripsi ini.

12. Kepada Guru-guru dan teman-temanku dari TK Al-Barkah, MI Al-Hidayah,

MTs & MA Al-Hamidiyah depok yang telah memberikan ilmunya kepada

penulis dan selalu memberikan semangat kepada penulis dalam penyelesaian

skripsi ini.

13. Kepada Kepala Sekolah, Guru-guru dan Siswa-siswi SDIT Al-Hidayah 1 dan

2 Cilandak, yang selalu memberikan semangat kepada penulis dalam

penyelesaian skripsi ini.

14. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah

membantu dalam menyelesaikan skripsi ini.

Page 10: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24402/1/Skripsi... · The program is implemented by the SMP ... (LDKS), rapat

ix

Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak semoga Allah

membalas dengan balasan yang setimpal dari kebaikan yang tel;ah mereka

lakukan. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna baik dari

segi sistematika, bahasa maupun isi materi. Atas dasar ini, komentar, saran dan

kritik yang membangun dari pembaca sangat diharapkan. Semoga skripsi ini

bermanfaat bagi kita semua dalam menimgkatkan kualitas dunia pendidikan di

Indonesia. Amin ya Rabbal’alamin.

Jakarta, 14 April 2014

Penulis

Ali Umar

Page 11: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24402/1/Skripsi... · The program is implemented by the SMP ... (LDKS), rapat

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i

HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI ii

HALAMAN PENGESAHAN MUNAQOSAH iii

HALAMAN PERNYATAAN KARYA ILMIAH iv

ABSTRAK v

KATA PENGANTAR vi

DAFTAR ISI ix

DAFTAR TABEL xii

DAFTAR GAMBAR xiii

DAFTAR LAMPIRAN xiv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ........................................................ 1

B. Identifikasi Masalah ............................................................... 6

C. Pembatasan dan Perumusan Masalah .................................... 7

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ............................................ 7

BAB II KAJIAN TEORI

A. Pembinaan Sikap kepemimpinan

1. Pengertian Pembinaan 9

2. Pengertian Sikap 10

3. Pengertian Kepemimpinan 11

4. Sikap Kepemimpinan 15

5. Pandangan Islam tentang kepemimpinan 17

6. Tipe-tipe Kepemimpinan 22

7. Fungsi kepemimpinan 26

B. Organisasi Siswa intra Sekolah

1. Pengertian OSIS 28

2. Latar Belakang Berdirinya OSIS 31

Page 12: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24402/1/Skripsi... · The program is implemented by the SMP ... (LDKS), rapat

xi

3. Fungsi OSIS 33

4. Struktur Organisasi OSIS 35

C. Hasil Penelitian yang Relevan 37

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian 39

B. Latar Penelitian 39

C. Metode Penelitian 39

D. Prosedur Pengumpulan dan Pengolahan Data 40

E. Pemeriksaan atau Pengecekan Keabsahan Data 42

E. Analisis Data 44

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

1. Sejarah SMP Bakti Mulya 400 Jakarta 46

2. Profil Sekolah SMP Bakti Mulya 400 Jakarta 47

3. Visi, Misi dan Tujuan Sekolah SMP Bakti Mulya 400 47

4. Guru dan Tenaga Kependidikan 49

5. Keadaan Siswa 53

6. Sarana dan Prasarana 54

B. Pembahasan

1. Bentuk Kegiatan OSIS SMP Bakti Mulya 400 Jakarta 56

2. Pelaksanaan Pembinaan Sikap Kepemimpinan siswa

di SMP Bakti Mulya 400 Jakarta 61

3. Kegiatan OSIS dalam Pembinaan Sikap kepemimpinan

siswa 65

4. Fungsi OSIS dalam Pembinaan Sikap Kepemimpinan

Siswa 69

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan 71

B. Implikasi 72

Page 13: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24402/1/Skripsi... · The program is implemented by the SMP ... (LDKS), rapat

xii

C. Saran 72

DAFTAR PUSTAKA 74

LAMPIRAN- LAMPIRAN

Page 14: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24402/1/Skripsi... · The program is implemented by the SMP ... (LDKS), rapat

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Data guru dan karyawan SMP Bakti Mulya 400 Jakarta

Tahun Ajaran2012-2013 47

Tabel 4.2 Data siswa SMP Bakti Mulya 400 Jakarta 51

Tabel 4.3 Profil Sarana dan Prasarana SMP Bakti Mulya 400 Jakarta 52

Page 15: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24402/1/Skripsi... · The program is implemented by the SMP ... (LDKS), rapat

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Kantor OSIS, Gedung Sekolah dan Taman 53

Gambar 4.2 Siswa pengurus OSIS saat Mengikuti LDKS 54

Gambar 4.3 Salah satu kegiatan Olahraga Futsal 56

Gambar 4.4 Kegiatan Apresiasi Seni 57

Gambar 4.5 Kegiatan Sholat Jamaah yang dibantu pengurus OSIS 58

Gambar 4.6 Majalah Dinding SMP BM 400 Jakarta 59

Gambar 4.7 Upacara Bendera SMP bakti Mulya 400 Jakarta dengan OSIS

sebagai Petugasnya 62

Page 16: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24402/1/Skripsi... · The program is implemented by the SMP ... (LDKS), rapat

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Instrumen pedoman wawancara

Lampiran 2 Transkripsi Hasil wawancara

Lampiran 3 Profil Sekolah

Lampiran 4 Struktur SMP Bakti Mulya 400 Jakarta

Lampiran 5 Struktur Kepengurusan OSIS SMP Bakti Mulya 400 Jakarta

Lampiran 6 AD/ART OSIS SMP Bakti Mulya 400 Jakarta

Lampiran 7 Proposal Kegiatan LDKS OSIS SMP Bakti Mulya 400 Jakarta

Lampiran 8 Surat Bimbingan Skripsi

Lampiran 9 Surat Izin/Keterangan telah Melakukan Penelitian

Lampiran 10 Surat Permohonan Izin Observasi

Lampiran 11 surat Permohonan Izin Penelitian

Lampiran 12 Surat Keterangan telah Wawancara

Lampiran 13 Foto-foto

Lampiran 14 Uji Referensi

Lampiran 15 Biodata Penulis

Page 17: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24402/1/Skripsi... · The program is implemented by the SMP ... (LDKS), rapat

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kunci pembangunan masa mendatang bagi bangsa Indonesia adalah

pendidikan. Sebab dengan pendidikan diharapkan setiap individu dapat

meningkatkan kualitas keberadaannya dan mampu berpartisipasi dalam gerak

pembangunan. Dengan pesatnya perkembangan dunia di era globalisasi ini,

terutama di bidang teknologi dan ilmu pengetahuan, maka pendidikan

nasional juga harus terus-menerus dikembangkan seirama dengan zaman.

Menurut H. A. R. Tilaar, pendidikan bertugas untuk mengembangkan

kesadaran atas tanggung jawab setiap warga negara terhadap lingkungan

masyarakatnya, negara dan terhadap umat manusia. Pendidikan

lingkungan dan kependudukan merupakan salah satu penunjang ke arah

kesadaran di era globalisasi sekarang ini. Peningkatan rasa tanggung jawab

tersebut memerlukan informasi yang cepat dan tepat serta kecerdasan yang

memadai. Tingkat kecerdasan suatu bangsa yang rendah sukar untuk dapat

meningkatkan tanggung jawabnya terhadap perbaikan kehidupannya

sendiri apalagi kehidupan global. Oleh karena itu, negara dituntut untuk

adanya pendidikan berkualitas.1

Pendidikan adalah merupakan suatu usaha pembinaan, bimbingan,

pengajaran dan pembentukan mental serta kedisiplinan yang dilakukan secara

sadar oleh keluarga, masyarakat dan pemerintah yang berlangsung di

lingkungan rumah, sekolah, dan diluar sekolah sepanjang hayat untuk

mempersiapkan peserta didik agar dapat berperan secara aktif dalam berbagai

lingkungan hidup dengan penuh kreatif, inovatif yang berwawasan ilmu

pengetahuan, karena memang tujuan utama pendidikan yaitu mencerdaskan

anak yang berbudi luhur dan bertaqwa kepada Allah SWT yang nantinya

dapat tercipta generasi muda yang handal dan professional dalam menghadapi

berbagai macam keadaan.

1H. A. R. Tilaar, Manajemen Pendidikan Nasional Kajian Pendidikan Masa Depan,

(Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2008), Cet. 9 h. 4-5.

Page 18: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24402/1/Skripsi... · The program is implemented by the SMP ... (LDKS), rapat

2

Generasi muda merupakan sumber daya manusia (SDM) yang begitu

potensial dalam upaya membangun bangsa, karena keberlangsungan bangsa

ada pada diri seorang remaja sebagi estafet perjuangan bangsa dalam mengisi

kemerdekaan sebagai upaya membangun bangsa. Remaja merupakan unsur

yang sangat penting dalam kehidupan suatu bangsa. Demikian juga mengenai

remaja di Negara Republik Indonesia.

Jelaslah bahwa sejarah telah mencatat, betapa negara ini telah disusun

atas jerih payah, bahkan pengorbanan jiwa remaja masa lalu. Ini berarti

bahwa remaja telah ikut serta bertanggung jawab terhadap masa depan bangsa

dan negara.

Oleh karena itu, remaja adalah generasi harapan bangsa yang memiliki

potensi dan vitalitas serta semangat patriotis. Syekh Musthafa Al Ghalayani

mengatakan :

ة وفى اقد امكم حياجها شبان انيىم رجال انغد ان فى يدكم امرألم

ت وايا جحث ذانهىض انر فأقدمىا اقدام السد انباسم وانهضىا

ة لصم بكم الم انص

Pemuda masa kini adalah bakal pemimpin masa depan. Sesungguhnya

pada tangan kekuasaanmu memecahkan problema masyarakat. Karena itu,

maju teruslah kamu, bagaikan majunya seekor harimau yang gagah berani.

Dan bangkitlah semangat juang bergemuruh dan gegap gempita, niscaya

dengan karyamu itu masyarakat hidup sejahtera.2

Remaja sebagai generasi muda yang akan memegang tongkat estafet

untuk menegakkan dan mewarisi cita-cita luhur bangsa di masa depan.

Apalagi pada saat ini jumlah remaja di Indonesia adalah cukup besar. Yaitu

sekitar sepertiga dari jumlah penduduk seluruhnya.

Dengan adanya potensi remaja yang sangat besar itu, maka pemerintah

telah berusaha dengan sebaik-baiknya untuk mencapai tujuan daripada

pembinaan dan pengembangan generasi muda.

2 Sahilun A. Nasir, Peranan Pendidikan Agama terhadap Pemecahan Problem Remaja,

(Jakarta : Kalam Mulia, 1999), h.2.

Page 19: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24402/1/Skripsi... · The program is implemented by the SMP ... (LDKS), rapat

3

Salah satu usaha dalam pembinaan generasi muda adalah membekali

mereka dengan beberapa ketrampilan antara lain adalah pembinaan sikap

kepemimpinan siswa. Pembinaan sikap kepemimpinan siswa ini dilaksanakan

melalui sebuah wadah yang ada di sekolah, yaitu Organisasi Siswa Intra

Sekolah (OSIS).

“Pembinaan terhadap siswa mempunyai arti khusus yakni usaha atau

kegiatan memberikan bimbingan, arahan, pemantapan, peningkatan, arahan

terhadap pola pikir, sikap mental dan perilaku siswa serta minat dan bakat dan

ketrampilan para siswa”. 3

Pembinaan sikap kepemimpinan siswa sangat penting dalam dunia

pendidikan hal ini dikarenakan siswa sebagai “agent of change” harus dapat

memberikan perubahan di dalam masyarakat. Pendidikan merupakan salah

satu sumber kebudayaan yang harus terus digali dan dikembangkan dan hal

ini akan sangat optimal jika para siswanya mempunyai jiwa kepemimpinan

yang kuat serta berkarakter karena dengan sikap seperti itu siswa akan terus

mempunyai sikap tidak mudah putus asa, berfikir kritis, mampu

mengungkapkan pendapat dalam proses pembelajaran.

Pada dasarnya adanya kepemimpinan adalah untuk mengatur manusia

secara lebih efektif dalam pencapaian tujuan. Seorang pemimpin akan sukses

apabila mampu mempengaruhi orang lain yang ada di bawahnya untuk

mencapai tujuan yang diharapkan.

Dalam membina sikap kepemimpinan yang baik sangatlah terkait

dengan proses pendidikan yang telah ditempuh. Baik dalam pendidikan

agama maupun umum, pembinaan sikap kepemimpinan ini selayaknya pula

diselaraskan dengan perkembangan anak sejak dini, terutama pada masa

remaja yang penuh gejolak, dengan demikian anak akan lebih mampu untuk

memimpin dirinya dan mengendalikan ke arah yang lebih positif serta

terhindar dari gejolak yang negatif. Dengan demikian, berbagai upaya yang

3 Wahjosumidjo, Kepemimpinan Kepala Sekolah Tinjauan Teoritik dan Permasalahannya,

(Jakarta: PT. raja Grafindo Persada, 2007), h. 241.

Page 20: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24402/1/Skripsi... · The program is implemented by the SMP ... (LDKS), rapat

4

ada dalam membina sikap kepemimpinan tak luput dari lingkungan

pendidikan, baik bersifat informal, formal maupun non formal.

Sikap kepemimpinan adalah suatu sikap pribadi yang mampu

mengembangkan potensi diri, mampu menempatkan diri serta mampu berfikir

terbuka dan positif terhadap diri dan lingkungan. Adapun sikap

kepemimpinan ini tidak hadir dengan sendirinya melainkan dibangun dan

dibentuk oleh pilar-pilar pendidikan yaitu keluarga, sekolah dan masyarakat.

Student Leadership (Kepemimpinan Siswa) merupakan upaya untuk

membangun sikap kepemimpinan dalam diri siswa agar menjadi siswa yang

bertanggung jawab, siswa yang dapat menjalankan perannya sebagai siswa

serta siswa yang dapat mengembangkan potensinya sebagai seorang pribadi.

Student leadership dapat dibangun melalui berbagai macam kegiatan seperti

Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa, Raker, Outbond dan study banding.

Secara tidak langsung kegiatan –kegiatan tersebut dapat memberikan

bekal terhadap siswa bagaimana mereka bertangggung jawab untuk menjadi

siswa yang cerdas, siswa yang kreatif serta mampu menjadi “agent of

change” di masyarakat. Melalui Student Leadership siswa akan mengerti

bagaimana berorganisasi bagaimana memimpin dan bagaimana memilih

pemimpin yang baik. Pembelajaran disekolah diharapkan tidak hanya menjadi

proses transfer pengetahuan melainkan bagaimana belajar yang diartikan

sebagai perubahan tingkah laku. Sehingga pembelajaran disekolah tidak

hanya mementingkan keberhasilan “kognitif” melainkan afektif serta

psikomotor harus dapat dibangun secara bersama-sama. Sehingga siswa akan

menjadi siswa yang utuh artinya siswa yang cerdas serta mampu berkiprah di

masyarakat

Organisasi siswa yang biasa disebut OSIS adalah salah satu pendidikan

informal atau pembelajaran intra sekolah merupakan organisasi yang

keberadaannya sangat bermanfaat bagi setiap siswa yang berkecimpung di

dalamnya. Salah satu manfaatnya adalah dapat membina sikap kepemimpinan

siswa. Organisasi siswa adalah organisasi di bawah lembaga pendidikan

sekolah sebagai wadah pembinaan dan pengembangan generasi muda. Maka

Page 21: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24402/1/Skripsi... · The program is implemented by the SMP ... (LDKS), rapat

5

dengan wadah inilah organisasi siswa dengan keorganisasiannya dapat

mengembangkan sikap kepemimpinan siswa dengan penuh rasa tanggung

jawab terhadap masing-masing tugasnya serta dapat menjadikan bekal untuk

hidup bersosial dalam lingkungan masyarakat.

Pada hakikatnya semua kegiatan dalam organisasi siswa diarahkan

untuk membina watak, kesehatan, kecerdasan, keterampilan, dan kecakapan

peserta didik, sehingga mereka dapat memaksimalkan semua kreativitas yang

ada dalam diri mereka, mampu memimpin diri dan teman di sekitarnya

dengan aktifitas yang lebih kreatif, inovatif, dan edukatif serta penuh rasa

tanggung jawab.

SMP Bakti Mulya 400 sebagai lembaga pendidikan yang bernaung di

bawah Yayasan BKSP Bakti Mulya 400 dengan organisasi siswanya yaitu

OSIS merupakan salah satu wadah siswa dalam berorganisasi, berinteraksi

dalam sistem kerjasama. Dalam organisasi ini pula merupakan wadah bagi

siswa untuk mengembangkan sikap kepemimpinan khususnya bagi siswa

SMP Bakti Mulya 400 yang baru beranjak menelusuri lingkungan organisasi.

Kegiatan OSIS di SMP Bakti Mulya 400 memiliki bentuk-bentuk

kegiatan untuk melatih sikap kepemimpinan siswa, terutama dalam bentuk

kegiatan Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa (LDKS) dan lain sebagainya.

Siswa-siswa yang terpilih menjadi calon penerus pengurus OSIS dilatih

dan dibekali dengan kegiatan Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa (LDKS),

melalui kegiatan ini diharapkan agar para siswa dapat memiliki sikap

kepemimpinan di dalam diri mereka untuk siap menjadi pemimpin dan siap

untuk dipimpin serta mengetahui kehidupan dalam berorganisasi.

Latar belakang kondisi sosial ekonomi Siswa-siswi BM 400 Jakarta

yang menengah keatas membuat perilaku dalam keseharian mereka agak

sedikit lebih manja, hal inilah yang menjadi perhatian sekolah untuk melatih

mental mereka dengan menjadi pengurus OSIS melalui tahap kegiatan

Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa.

Namun pada kenyataanya, ketika pihak sekolah sudah memiliki

program tersebut, masih terdapat beberapa orang tua siswa tidak mengizinkan

Page 22: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24402/1/Skripsi... · The program is implemented by the SMP ... (LDKS), rapat

6

anaknya untuk berpartisipasi dalam wadah OSIS dikarenakan kekhawatiran

mereka terhadap prestasi belajar anak-anaknya. Hal ini patut disayangkan,

karena melalui kegiatan OSIS ini mereka dapat belajar tentang banyak hal

yang mungkin sulit didapatkan ketika jam sekolah.

Selanjutnya, ketika mereka menjadi pengurus OSIS masih terlihat

belum maksimalnya peran siswa para pengurus OSIS dalam menjalankan

beberapa agenda kegiatan mereka, dikarenakan tugas utama mereka adalah

belajar sehingga pembina OSIS lebih banyak terlibat dalam menjalankan

beberapa agenda kegiatan mereka.

Oleh karena itu, melihat pentingnya keberadaan organisasi siswa

dengan segala macam kegiatannya, terutama dalam rangka pembinaan

kepemimpinan siswa, perlulah kiranya mengetahui lebih lanjut pelaksanaan

sikap pembinaan kepemimpinan siswa melalui kegiatan OSIS SMP Bakti

Mulya 400. Dalam hal ini, penulis akan menuangkan dalam skripsi yang

berjudul “Pembinaan Sikap Kepemimpinan Siswa Melalui Kegiatan OSIS

SMP Bakti Mulya 400 Jakarta”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat diidentifikasikan

masalah masalah penelitian ini, sebagai berikut :

1. Kurangnya pembekalan keterampilan dan pembinaan dalam sikap

kepemimpinan siswa.

2. Belum maksimalnya peran para pengurus OSIS dalam melaksanakan

sebuah tugas yang menjadi tanggung jawabnya.

3. Kurangnya dukungan para orang tua siswa karena khawatir mengganggu

kegiatan belajar mengajar para siswa yang menjadi pengurus OSIS.

4. Kurangnya pemahaman orang tua tentang pentingnya OSIS dalam

pendidikan siswa.

5. Siswa kurang mendukung program kerja OSIS.

Page 23: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24402/1/Skripsi... · The program is implemented by the SMP ... (LDKS), rapat

7

C. Pembatasan dan Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian identifikasi diatas, untuk lebih memperjelas dan

memberi arah yang tepat dalam pembahasan skripsi ini, maka diberikan

batasan yang berkaitan dan sesuai judul yang ada. Penulis hanya akan

membahas fokus masalah yang diteliti sebagai berikut:

1. Penelitian ini hanya dilakukan di SMP Bakti mulya 400 Jakarta Jl.

Lingkar Selatan Pondok Pinang Kebayoran Lama Jakarta Selatan

dikarenakan efesiensi waktu dan tersedianya objek penelitian yang

dimaksud.

2. Kegiatan OSIS yang dimaksud dalam penelitian ini adalah bentuk

kegiatan OSIS dalam rangka pembinaan sikap kepemimpinan siswa

antara lain kegiatan LDKS, Rapat Kerja (Raker), Out Bond dan

Study banding.

3. Kepemimpinan yang dimaksud adalah aktualisasi sikap siswa yang

diwujudkan dalam bentuk tingkah laku fisik maupun psikis dalam

sikap siap dipimpin dan siap memimpin, sikap Disiplin,

bertanggung jawab, dan sikap sosial dalam hubungan kerjasama.

Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah tersebut, maka

perumusan masalah pada penulisan skripsi ini adalah “Bagaimana

Pelaksanaan Pembinaan Sikap Kepemimpinan Siswa Melalui Kegiatan OSIS

di SMP Bakti Mulya 400 Jakarta ?

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

Penelitian ini dilakukan bertujuan, sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui Bentuk-bentuk Kegiatan OSIS dalam rangka

Pembinaan sikap kepemimpinan Siswa di SMP Bakti Mulya 400

Jakarta.

2. Untuk mengetahui pelaksanaan pembinaan sikap kepemimpinan

siswa di SMP Bakti Mulya 400 Jakarta.

3. Untuk menganalisa fungsi OSIS dalam pembinaan sikap

kepemimpinan siswa.

Page 24: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24402/1/Skripsi... · The program is implemented by the SMP ... (LDKS), rapat

8

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kegunaan sebagai berikut :

1. Bagi Kepala sekolah

Penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan dan informasi akan

pentinya pembinaan sikap kepemimpinan siswa dan kegiatan OSIS.

2. Bagi guru

Penelitian ini diharapkan bisa menjadi informasi dan masukan bagi

guru untuk berpartisipasi aktif dalam membina siswa melalui kegiatan-

kegiatan OSIS.

3. Bagi Siswa

Penelitian ini diharapkan sebagai bahan informasi dalam

menyampaikan kepada siswa tentang pentingnya kegiatan-kegiatan OSIS

dalam mengembangkan sikap kepemimpinan.

4. Bagi peneliti selanjutnya

Penelitian ini diharapkan memberikan informasi serta wawasan ilmu

pengetahuan dan memberikan data-data untuk pengembangan ilmu

pengetahuan dan penelitian selanjutnya.

Page 25: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24402/1/Skripsi... · The program is implemented by the SMP ... (LDKS), rapat

9

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Pembinaan Sikap Kepemimpinan

1. Pengertian Pembinaan

Dalam mengartikan definisi pembinaan secara bahasa, penulis

mengambil dari beberapa sumber yang berbeda-beda antara lain :

Menurut Mahmud Yunus, “Pembinaan berasal dari bahasa arab banaa,

yabnaa, banaa‟un, yang artinya membangun, membina, memperbaiki,

mendirikan”.1 Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata “Pembinaan”

memiliki arti usaha, tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara efisien dan

efektif untuk memperoleh hasil yang baik.2

Sedangkan menurut Zakiah Drajat, “Pembinaan adalah upaya

pendidikan baik formal maupun non formal yang dilaksanakan secara sadar,

berencana, terarah, teratur dan bertanggung jawab dalam rangka

memperkenalkan, menumbuhkan, mengembangkan suatu dasar kepribadian

yang seimbang, utuh, selaras pengetahuan dan keterampilan sesuai dengan

bakat, keinginan, prakarsa sendiri, menambah, meningkatkan, dan

mengembangkan ke arah tercapainya martabat, mutu, dan kemampuan

manusia yang optimal dan pribadi yang mandiri.3

Dari beberapa pengertian tersebut dapat penulis ambil kesimpulan

bahwa pembinaan adalah sebuah usaha atau kegiatan memberikan bimbingan,

arahan yang terencana untuk mengembangkan pengetahuan dan ketrampilan

dalam rangka memperoleh hasil yang lebih baik.

1 Mahmud Yunus, Kamus Arab-Indonesia, (Jakarta: PT. Hidakarya Agung,1972), Cet. Ke I, h.

73.

2 Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta:

Balai Pustaka, 2007), h. 152.

3 Zakiah Drajat, Ilmu Jiwa Ilmu Agama, (Jakarta: Bulan Bintang, 1976), cet. Ke 15, h. 36.

Page 26: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24402/1/Skripsi... · The program is implemented by the SMP ... (LDKS), rapat

10

2. Pengertian Sikap

Secara etimologi sikap dalam bahasa Inggris di sebut attitude.

Sedangkan pengertian sikap secara istilah menurut beberapa ahli adalah

sebagai berikut:

Menurut definisi sederhana Sikap (attitude) adalah suatu

kecenderungan untuk bertingkah laku atau berfikir di dalam suatu cara

tertentu.4

Sedangkan menurut Akyas Azhari, “Sikap (attitude) adalah suatu cara

bereaksi terhadap suatu perangsang tertentu. Bagaimana reaksi seseorang jika

ia terkena suatu rangsangan baik dari orang, benda-benda, ataupun situasi

mengenai dirinya.5

Dari berbagai macam pengertian di atas maka dapat disimpulkan

bahwasannya sikap adalah suatu tindakan sseseorang atau kecenderungannya

untuk mereaksi terhadap suatu objek. Adapun objeknya tersebut bisa orang

atau benda dengan cara tertentu yang dipilihnya. Dengan demikian

mengindikasikan bahwa sikap selalu diarahkan kepada suatu objek, tanpa

objek maka tidak akan ada sikap.

Hal tersebut sesuai dengan pengertian sikap yang dirumuskan oleh

Sarlito Wirawan yang mengatakan bahwa sikap adalah “kesiapan pada

seseorang untuk bertindak secara tertentu terhadap hal-hal tertentu.”6

Selanjutnya, sikap itu merupakan konsep yang dibentuk oleh tiga

komponen, yaitu kognitif, afektif, dan perilaku.

a. Komponen kognitif berisi semua pemikiran serta ide-ide yang

berkenan dengan objek sikap. Isi pemikiran seseorang meliputi hal-hal

yang diketahuinya sekitar objek sikap, dapat berupa tanggapan atau

keyakinan, kesan, atribusi, dan penilaian tentang objek sikap tadi.

4 A Budiarjo dkk, Kamus Psikologi, (Semarang: Dahara Prize, 1991), h. 42.

5 Akyas Azhari, Psikologi Umum dan Perkembangan, (Jakarta: PT. Teraju, 2004), cet. I, h.

161.

6 Sarlito Wirawan Sarwono, Pengantar Umum Psikologi, (Jakarta: Bulan Bintang, 2000), Cet.

VIII, h. 94.

Page 27: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24402/1/Skripsi... · The program is implemented by the SMP ... (LDKS), rapat

11

b. Komponen afektif dari sikap meliputi perasaan atau emosi seseorang

terhadap objek sikap. Adanya komponen afeksi dari sikap, dapat

diketahui melalui perasaan suka atau tidak suka, senang atau tidak

senang terhadap objek sikap.

c. Komponen perilaku dapat diketahui melalui respons subjek yang

berkenaan dengan objek sikap. Respons yang dimaksud dapat berupa

tindakan atau perbuatan yang dapat diamati dan dapat berupa intensi

atau niat untuk melakukan perbuatan tertentu sehubungan dengan

objek sikap.7

Selanjutnya Sikap tidak dapat terbentuk dengan sendirinya atau terjadi

begitu saja. Pembentukannya selalu berhubungan dengan interaksi sosial baik

yang terjadi di dalam kelompok maupun diluar kelompok, baik berjalan

secara alamiah maupun dengan bantuan teknologi informasi. Secara Umum

pembentukan dan perubahan sikap dapat terjadi melalui empat cara, masing-

masing:

1) Adaptasi, yaitu kejadian yang terjadi berulang-ulang.

2) Diferensiasi, yaitu sikap yang terbentuk karena perkembangan

Intelegensi, bertambahnya pengalaman dan lain-lain.

3) Integrasi, dimana pembentukan sikap disini terjadi secara bertahap,

dimulai dengan berbagai pengalaman yang berhubungan dengan satu

hal tertentu sehingga akhirnya terbentuk sikap mengenai hal tersebut.

4) Trauma, yakni pengalaman yang tiba-tiba mengejutkan dan biasanya

meninggalkan kesan mendalam pada jiwa orang yang bersangkutan,

sehingga pada akhirnya membentuk sikap tertentu.8

3. Pengertian Kepemimpinan

Kehidupan manusia tidak dapat terlepas dari kepemimpinan baik

menyangkut kehidupan pribadi maupun kehidupan sosial. Selama menjalani

7 Ibid, h. 96-97.

8 Akyas Azhari, op. Cit., h.162-163.

Page 28: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24402/1/Skripsi... · The program is implemented by the SMP ... (LDKS), rapat

12

masa hidupnya pasti seorang manusia telah melewati sebuah peran sebagai

orang yang dipimpin maupun menjadi seorang pemimpin.

Kepemimpinan merupakan sebuah fenomena universal. Siapa pun

menjalankan tugas-tugas kepemimpinan, manakala dalam tugas itu dia

berinteraksi dengan orang lain.

Para peneliti biasanya mendefinisikan “kepemimpinan” menurut

pandangan pribadi mereka, serta aspek-aspek fenomena dari kepentingan

yang paling baik bagi para pakar yang bersangkutan. Bahkan stodgil

membuat kesimpulan, bahwa: There are almost as many definitions of

leadership as there are person who have attempted to define the concept.9

Banyak definisi kepemimpinan yang dikemukakan para ahli, antara lain

Stephen Robinson (1996) sebagaimana yang dikutip oleh Hamzah B. Uno

yang mendefinisikan kepemimpinan adalah kemampuan untuk

mempengaruhi sesuatu kelompok agar tercapai tujuan yang diharapkan. Di

pihak lain, Massi dan Doughlas (1975) mengemukakan bahwa seorang

pemimpin memiliki determin kepemimpinan yang terdiri atas (1) orang, (2)

posisi, dan (3) situasi atau tempat.10

Menurut Yukl (1987) sebagaimana yang dikutip oleh Husaini Usman

beberapa definisi yang dianggap cukup mewakili selama seperempat abad

adalah sebagai berikut :

a. Kepemimpinan adalah perilaku dari seorang individu yang memimpin

aktivitas- aktivitas suatu kelompok ke suatu tujuan yang ingin dicapai

bersama (shared Goal).

b. Kepemimpinan adalah pengaruh antar pribadi yang dijalankan dalam

situasi tertentu, serta diarahkan melalui proses komunikasi kearah

pencapaian satu atau beberapa tujuan tertentu.

c. Kepemimpinan adalah pembentukan awal serta pemeliharaan struktur

dalam harapan dan interaksi.

9 Wahjosumidjo, Kepemimpinan Kepala Sekolah; Tinjauan Teoritik dan Permasalahannya,

(Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2007), h. 16-17.

10 Hamzah B. Uno, Teori Motivasi & Pengukurannya; Analisis di Bidang Pendidikan,

(Jakarta: Bumi Aksara, 2008), Cet. III, h. 55.

Page 29: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24402/1/Skripsi... · The program is implemented by the SMP ... (LDKS), rapat

13

d. Kepemimpinan adalah peningkatan pengaruh sedikit demi sedikit, pada

dan berada di atas kepatuhan mekanis terhadap pengarahan-pengarahan

rutin organisasi.

e. Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi aktivitas-aktivitas sebuah

kelompok yang diorganisasi ke arah pencapaian tujuan.

f. Kepemimpinan adalah sebuah proses memberikan arti (pengarahan yang

berarti) terhadap usaha kolektif, dan yang mengakibatkan kesediaan untuk

melakukan usaha yang diinginkan untuk mencapai sasaran.

g. Para pemimpin adalah mereka yang secara konsisten memberikan

kontribusi yang efektif terhadap orde social, serta yang diharapkan dan

dipersepsikan melakukannya.11

Sedangkan Sudarwan Danim (2004) mendefinisikan kepemimpinan

adalah setiap Tindakan yang dilakukan oleh individu atau kelompok untuk

mengkoordinasi dan memberi arah kepada individu atau kelompok lain yang

tergabung dalam wadah tertentu untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah

ditetapkan sebelumnya.12

Kepemimpinan dalam sebuah organisasi

mempunyai kewenangan dan berfungsi untuk memandu, mengarahkan,

membimbing, membangun komunikasi yang baik, melakukan pengawasan

secara periodik, dan mengendalikan para pengikutnya secara baik dan

terarah.13

Sehingga kepemimpinan adalah kemampuan untuk mempengaruhi,

menggerakan, dan mengarahkan suatu tindakan pada diri seseorang atau

sekelompok orang, untuk mencapai tujuan tertentu pada situasi tertentu.

Dalam kepemimpinan terdapat hubungan manusia yaitu, hubungan

mempengaruhi (pemimpin), dan hubungan kepatuhan-ketaatan para pengikut

atau bawahan karena dipengaruhi oleh kewibaan pemimpin. Para pengikut

11 Husaini Usman, Manajemen: Teori Praktek & Riset Pendidikan, (Jakarta: PT. Bumi Aksara,

2008),hal. 273.

12 Sudarwan Danim, Motivasi Kepemimpinan dan Efektifitas Kelompok, (Jakarta: Rineka

Cipta, 2004),hal. 55-56

13 Sungadi, Hubungan kepemimpinan profetik dan motivasi kerja dengan produktivitas kerja

pustakawan UI, (Berkala Ilmu perpustakaan dan komunikasi”). (Jogjakarta : UPT perpustakaan

Universitas Gajah Mada, 2012) h. 10

Page 30: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24402/1/Skripsi... · The program is implemented by the SMP ... (LDKS), rapat

14

terkena pengaruh kekuatan dari pemimpinnya, dan bangkitlah secara spontan

rasa ketaatan kepada pemimpin.14

Definisi kepemimpinan sebagaimana telah dikemukakan diatas

mengandung tiga implikasi penting yaitu 1) kepemimpinan melibatkan orang

lain baik bawahan maupun pengikut, 2) kepemimpinan melibatkan

pendistribusian kekuasaan antara pemimpin dan anggota kelompok secara

seimbang karena anggota kelompok bukanlah tanpa daya, 3) adanya

kemampuan untuk menggunakan berbagai bentuk kekuasaan yang berbeda-

beda untuk mempengaruhi tingkah laku pengikutnya dengan berbagai cara.15

Dalam satu situasi kepemimpinan dapat dilihat adanya unsur-unsur

yang harus dipenuhi sebagai berikut :

1) Pengikut/ Followership

Adanya kepemimpinan ini disebabkan adanya followership. Pada

umumnya followership ini dapat diklasifikasikan menjadi 5 golongan, yaitu :

(1) Followership berdasarkan naluri (2) Followership yang berdasarkan

agama (3) Followership yang berdasarkan tradisi (4) Followership yang

berdasarkan rasio (5) Followership berdasarkan peraturan.

2) Tujuan

Kepemimpinan timbul karena adanya kepengikutan yang melakukan

kerja sama dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditentukan bersama.

Dengan adanya tujuan-tujuan tertentu timbullah kerja sama dan timbul

pimpinan untuk mengaturnya.

3) Kegiatan mempengaruhi

Ini berarti bahwa seorang pimpinan dalam aktifitasnya membimbing,

mengontrol dan mengarahkan tindakan orang lain untuk menuju sasaran

tertentu.16

14 Kartini Kartono, Pemimpin dan Kepemimpinan; Apakah Kepemimpinan Abnormal itu?,

(Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2001), Cet. IX, hal. 2.

15 La Ode Turi, Budaya Kepemimpinan Lokal dalam Pelaksanaan MBS, Jurnal Pendidikan

dan Kebudayaan, November No. 075, 2008, h. 1096.

16 Pandji Anoraga, Psikologi Kepemimpinan,( Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2001),Cet. III, h. 6-7.

Page 31: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24402/1/Skripsi... · The program is implemented by the SMP ... (LDKS), rapat

15

Dari beberapa penjelasan tokoh mengenai definisi kepemimpinan dapat

dikatakan bahwa kepemimpinan ialah suatu kemampuan yang dimiliki

seseorang untuk mempengaruhi, mengarahkan, membimbing, mengkordinir,

melayani serta melindungi individu lainnya dalam proses pencapaian tujuan

organisasi. Sebuah kepemimpinan di dalamnya juga terdapat unsur seperti

pemimpin, orang yang dipimpin serta sebuah situasi atau keadaan dan pula

tujuan bersama di dalam suatu organisasi.

Sedangkan Pembinaan Sikap Kepemimpinan memiliki arti sebuah

kegiatan atau usaha dalam rangka memberikan bimbingan serta arahan untuk

membangun komunikasi yang baik dalam sebuah organisasi, agar dapat

mempengaruhi, menggerakkan serta mengarahkan suatu tindakan pada diri

seseorang atau sekelompok orang, untuk mencapai tujuan dalam sebuah

organisasi. Karena dalam sebuah organisasi terdapat pengikut dan diperlukan

pembinaan dalam mengarahkan para pengikut dalam mencapai sebuah tujuan

organisasi.

4. Sikap Kepemimpinan

Sikap kepemimpinan adalah suatu sikap pribadi yang mampu

mengembangkan potensi diri, mampu menempatkan diri serta mampu berfikir

terbuka dan positif terhadap diri dan lingkungan. Adapun sikap kepemimpinan ini

tidak hadir dengan sendirinya melainkan dibangun dan dibentuk oleh pilar-pilar

pendidikan yaitu keluarga, sekolah dan masyarakat.

Terdapat beberapa indikator terbentuknya sikap Kepemimpinan.

Adapun indikatornya adalah sebagai berikut:

a. Jujur atau dapat dipercaya

Kejujuran adalah hal yang sangat pokok dalam kehidupan, karena

dengan kejujuran yang melekat pada seseorang akan melekat pula

kepercayaan yang akan diberikan oleh pihak lain. Dari kemampuan

dapat dipercaya seseorang sebetulnya merupakan awal arah karier

seseorang.

Page 32: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24402/1/Skripsi... · The program is implemented by the SMP ... (LDKS), rapat

16

b. Disiplin

Kemampuan yang menunjukkan konsisten dalam memilki

komitmen yang tinggi untuk berusaha menyelesaikan segala masalah

dengan mengacu pada nilai – nilai disiplin. Disiplin adalah kebiasaan

yang akan terbangun menjadi sifat seseorang, adapun nilai – nilai

disiplin yang terkait meliputi:

1) Disiplin terhadap fungsi diri.

2) Disiplin terhadap standard an ilmu yang dimiliki.

3) Disiplin melaksanakan perintah atasan.

4) Disiplin tehadap peraturan yang berlaku.

5) Disiplin dalam menggunakan waktu kerja.

Tidak ada pekerjaan yang bisa diselesaikan dengan baik jika tidak

ada komitmen dari si pekerja atas komitmen untuk menyelesaikan

dengan sempurna dan sebaik mungkin.

c. Terampil

Diperlukan sikap terampil dalam membentuk jiwa kepemimpinan,

karena kepemimpinan ini tidak hanya diperlukan sikap tegas,disiplin,

jujur. Diperlukan sikap terampil yang diperlukan dalam melakukan

sesuatu karena pengurus OSIS adalah organisasi siswa yang ruang

lingkupnya berorientasi pada siswa. OSIS sebagai tenaga terampil

adalah sumber daya manusia yang memiliki keterampilan dan

penguasaan iptek serta memilki kemampuan produktif yang mampu

sebagai faktor keunggulan kompetitif di bidang dan tingkat keahlian

yang sesuai dengan job assesmentnya.

d. Tanggung jawab

Tanggung jawab adalah suatu bagian resiko dari suatu perbuatan,

dalam suatu kehidupan bertanggung jawab atas kehidupan yang kita

pilih adalah suatu tuntutan dalam kehidupan. Tanggung jawab akan

terasa indah jika dilalui dan diawali dari jalan yang menurut hati dan

Page 33: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24402/1/Skripsi... · The program is implemented by the SMP ... (LDKS), rapat

17

akal sehat adalah benar. Karena dari kebenaran inilah suatu

pembelajaran kehidupan akan terus berjalan.

Dari keberanian bertanggung jawab seseorang pada dasar adalah

keberanian seseorang akan seberapa bisa kita menikmati suatu

kehidupan yang enak atau tidak enak.

e. Kerjasama

Membangun kemampuan dalam bekerja sama dengan orang lain

dan menjadi bagian dari kelompok serta berperan aktif sebagai anggota

kelompok dalam menyelesaikan pekerjaan adalah suatu kemampuan

yang sangat penting. Adapun salah satu ciri – ciri orang yang mudah

diajak kerjasama adalah yang bersangkutan tersebut, disamping banyak

ide pandai yang ia sampaikan namun ia juga pandai mendengarkan dan

menghargai pendapat orang lain. Begitu pula dalam berorganisasi

dalam OSIS, kerja sama itu sangat penting dalam membangun OSIS

yang baik.

5. Pandangan Islam Tentang Kepemimpinan

Hakikat diutusnya para Rasul kepada manusia sebenarnya hanyalah

untuk memimpin umat dan mengeluarkannya dari kegelapan kepada cahaya.

Tidak satupun umat yang eksis kecuali Allah mengutus orang yang

mengoreksi akidah dan meluruskan penyimpangan para individu umat

tersebut.

“Dan sungguhnya Kami telah mengutus Rasul pada tiap-tiap umat

(untuk menyerukan): "Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut itu",

Maka di antara umat itu ada orang-orang yang diberi petunjuk oleh Allah

dan ada pula di antaranya orang-orang yang telah pasti kesesatan baginya.

Maka berjalanlah kamu dimuka bumi dan perhatikanlah bagaimana

Page 34: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24402/1/Skripsi... · The program is implemented by the SMP ... (LDKS), rapat

18

kesudahan orang-orang yang mendustakan (rasul-rasul). (QS. An Nahl,

16:36).

Makna hakiki kepemimpinan dalam Islam adalah untuk mewujudkan

khilafah di muka bumi, demi terwujudnya kebaikan dan reformasi.17

Didalam Islam kepemimpinan identik dengan istilah khalifah yang

berarti wakil. Pemakaian kata khalifah setelah rasulullah wafat menyentuh

juga maksud yang terkandung di dalam perkataan “amir” (yang jamaknya

umara) atau penguasa. Oleh karena itu, kedua istilah ini dalam bahasa

Indonesia disebut pemimpin formal. Namun, jika merujuk kepada firman

Allah SWT dalam surat Al-Baqarah ayat 30 berbunyi :

“Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat:

„Sesungguhnya aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi”.

Mereka berkata: “Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi

itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah,

padahal Kami Senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan

Engkau?” Tuhan berfirman: “Sesungguhnya aku mengetahui apa yang tidak

kamu ketahui”. (QS. Al-Baqarah : 30)

Maka kedudukan non formal dari seorang khalifah juga tidak bisa

dipisahkan lagi. Perkataan khalifah dalam ayat tersebut tidak hanya ditujukan

kepada para khalifah sesudah nabi, tetapi adalah penciptaan nabi adam a.s

yang disebut sebagai manusia dengan tugas untuk memakmurkan bumi yang

meliputi tugas menyeru orang lain berbuat amar ma‟ruf dan mencegah dari

perbuatan mungkar.

Selain kata Khalifah disebutkan juga kata Ulil Amri yang satu akar

dengan kata amir sebagaimana disebutkan diatas. Kata Ulil amri berarti

17 Jamal Madhi, Menjadi pemimpin yang efektif dan berpengaruh: tinjauan manajemen

kepemimpinan Islam, (Bandung : PT. Syaamil Cipta Media, 2001), hal. 1-2.

Page 35: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24402/1/Skripsi... · The program is implemented by the SMP ... (LDKS), rapat

19

pemimpin tertinggi dalam masyarakat Islam. Sebagaimana firman Allah SWT

dalam surat an Nisa ayat 59 :

“Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul

(Nya), dan ulil amri di antara kamu. kemudian jika kamu berlainan Pendapat

tentang sesuatu, Maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul

(sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari

kemudian. yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.

(QS. An Nisa :59)

Dalam hadis Rasulullah SAW, istilah pemimpin dijumpai dengan kata

raa‟in atau amir , seperti dalam hadis yang diriwayatkan Bukhari Muslim :

كهك سههم قبل أل كهكم راع عهيو صههى للاه به عمز أنه رسل للاه م مسئل عه عبد للاه

جم راع عهى أىم عه رعيهتو فبلميز انهذي عهى اننهبس راع انزه مسئل عنيم ى عهييم

ان مسئنت عنيم ى نده انمزأة راعيت عهى بيت بعهيب مسئل عنيم ى عبد بيتو

مسئل عنو فك ى كهكم مسئل عه رعيهتو راع عهى مبل سيده )راه مسهم( هكم راع 18

“Dari Abdillah bin Umar dari Rasulullah SAW bersabda :

Ketahuilah bahwa setiap orang adalah pemimpin dan setiap pemimpin akan

ditanya tentang apa yang dipimpinnya. Seorang Amir (penguasa) adalah

pemimpin bagi rakyatnya dan akan ditanya mengenai kepemimpinannya dan

seorang llelaki adalah pemimpin bagi istri dan anaknya dan akan ditanya

tentang keluarganya. Dan seorang istri adalah pemimpin didalam rumah

suaminya dan anak-anaknya dan akan ditanya tentang apa yang dipimpinnya.

Dan seorang hamba adalah pimpinan bagi harta majikannya dan ia

bertanggung jawab atas apa yang dipimpinnya.” (HR. Muslim)19

18 Abi Abdillah Muhammad Bin Ismail Bin Ibrahim Albukhari, shahihul Bukhari, (Beirut:

Daar al Fikr, t.t), Jilid I, h. 242.

19 Ma‟mur Daud, Terjemah Hadits Shahih Muslim, ( Semarang: CV. Adi Grafika, 1996), cet.

Ke IV, jilid 4 halaman 14.

Page 36: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24402/1/Skripsi... · The program is implemented by the SMP ... (LDKS), rapat

20

Berdasarkan ayat Al-Qur‟an dan Hadis Rasulullah SAW tersebut dapat

disimpulkan bahwa, kepemimpinan dalam Islam adalah kegiatan menuntun,

membimbing, memandu dan menunjukkan jalan yang diridhoi Allah SWT.20

Sedangkan dalam Islam kepemimpinan didasari oleh kepercayaan serta

menekankan pada ketulusan,integritas dan kepedulian. Kepemimpinan dalam

islam berakar pada kepercayaan dan kesediaan berserah diri kepada Allah

yang Maha Pencipta.21

Dua peran utama kepemimpinan menurut perspektif Islam adalah

pemimin sebagai pelayan (servant leader) dan pemimpin sebagai

pelindung/wali (guardian leader). Peran pertama adalah sebagai pelayan

masyarakat yaitu pemimpin bertugas memelihara kesejahteraan masyarakat

dan membimbing mereka kepada kebaikan. Selanjutnya, peran kedua yaitu

sebagai pelindung masyarakat yang bertugas untuk melindungi komunitas

mereka dari penjajahan dan ancaman.22

Agar mampu melaksanakan tugasnya dengan baik dan sukses, seorang

pemimpin harus memiliki beberapa sifat, diantaranya adalah :

a. Memiliki pengetahuan dan kemampuan yang cukup untuk

mengendalikan perusahaannya.

b. Mempunyai keistimewaan yang lebih dibanding dengan orang lain.

c. Memahami kebiasaan dan bahasa orang yang menjadi tanggung

jawabnya.

d. Mempunyai kharisma dan wibawa di hadapan manusia.

e. Konsekuen dengan kebenaran dan tidak mengikuti hawa nafsu.

f. Bermuamalah dengan lembut dan kasih sayang terhadap yang

dipimpinnya, agar orang lain simpatik kepadanya. Kasih sayang

adalah salah satu sifat Rasulullah SAW.

g. Menyukai suasana saling memaafkan antara pemimpin dan

pengikutnya, serta membantu merekla agar segera terlepas dari

kesalahan.

h. Bermusyawarah dengan para pengikutnya serta mintalah

pengalaman dan pendapat mereka.

20 Veithzal Rivai, Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi, (Jakarta: Raja Grafindo Persada,

2003), cet. VIII, h. 5-6.

21 Fuad Nashori, Psikologi Kepemimpinan: Peran Psikologi Islami dalam pengembangan

Moralitas Pemimpin,(Yogyakarta: Pustaka Fahima, 2009), h. .3.

22 Ibid., h. 4-5.

Page 37: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24402/1/Skripsi... · The program is implemented by the SMP ... (LDKS), rapat

21

i. Menertibkan semua urusan dan membulatkan tekad untuk kemudian

bertawakkal (menyerahkan urusan) kepada Allah.

j. Membangun kesadaran akan adanya muraqqobah (pengawasan dari

Allah) hingga terbina sikap ikhlas di mana pun, walaupun tidak ada

yang mengawasinya kecuali Allah.

k. Memberikan takaful ijtima‟i santunan sosial kepada para anggota,

sehingga tidak terjadi kesenjangan sosial yang menimbulkan rasa

dengki dan perbedaan strata social yang merusak.

l. Mempunyai power pengaruh yang dapat memerintah dan

mencegah, karena seorang pemimpin harus melakukan control

„pengawasan‟ atas pekerjaan anggota, meluruskan kekeliruan serta

mengajak mereka untuk berbuat kebaikan dan mencegah

kemungkaran.

m. Tidak membuat kerusakan di muka bumi, serta tidak merusak

ladang, keturunan dan lingkungan.

n. Mau mendengar nasihat dan tidak sombong karena nasihat dari

orang yang ikhlas jarang sekali kita peroleh.23

Sedangkan Quraish Shihab dalam bukunya “Secercah Cahaya Ilahi”

menuturkan bahwa setidaknya ada lima sifat pokok yang hendaknya dimiliki

oleh sang pemimpin/imam. Kelima sifat tersebut terungkap dalam dua ayat,

yaitu Surah As-Sajdah (32):24 dan Al-Anbiya (21): 73.

“Dan Kami jadikan di antara mereka itu pemimpin-pemimpin yang

memberi petunjuk dengan perintah Kami ketika mereka sabar. dan adalah

mereka meyakini ayat-ayat kami”(QS. As-Sajdah(32):24).

“Kami telah menjadikan mereka itu sebagai pemimpin-pemimpin

yang memberi petunjuk dengan perintah Kami dan telah Kami wahyukan

kepada, mereka mengerjakan kebajikan, mendirikan sembahyang,

23 Ali Muhammad Taufiq, Praktik Manajemen Berbasis Al-Qur‟an, ( Jakarta : Gema Insani,

2004), Hal. 37-40.

Page 38: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24402/1/Skripsi... · The program is implemented by the SMP ... (LDKS), rapat

22

menunaikan zakat, dan hanya kepada kamilah mereka selalu menyembah.”

(QS. Al-Anbiya(21):73)

Sifat yang dimaksud adalah :

a. Kesabaran dan ketabahan, Kami jadikan mereka pemimpin-

pemimpin ketika mereka tabah/sabar.

b. “Yahduna bi amrina”, mengantar (masyarakatnya) ke tujuan yang

sesuai dengan petunjuk Kami (Allah).

c. “ Wa auhaina ilaihim fi‟la al khairat”, (telah membudaya pada diri

mereka kebaikan).

d. “Abidin”(Beribadah, termasuk melaksanakan shalat dan menunaikan

zakat)

e. “Yuqinun” (Penuh keyakinan).

6. Tipe-tipe Kepemimpinan

Bertolak dari perilaku pemimpin dalam sekelompok manusia

organisasional, kita dapat mengelompokkan kepemimpinan seseorang dalam

tipe-tipe tertentu yang masing-masing memiliki ciri-ciri tersendiri. Adapun

tipe-tipe kepemimpinan tersebut adalah seperti dijelaskan di bawah ini:

a. Tipe Pemimpin Otokratik

Otokrat berasal dari perkataan autos = sendiri; dan kratos = kekuasaan,

kekuatan. Jadi otokrat berarti: penguasaan absolut.24

Tipe kepemimpinan ini

menempatkan kekuasaan di tangan satu orang. Pemimpin bertindak sebagai

penguasa tunggal. Kedudukan dan tugas anak buah semata-mata hanya

sebagai pelaksana keputusan, perintah, dan bahkan kehendak kepemimpinan.

Pimpinan memandang dirinya lebih dalam segala hal, dibandingkan

bawahannya. Kemampuan bawahan selalu dipandang rendah sehingga

dianggap tidak mampu berbuat sesuatu tanpa diperintah.25

Pemimpin otokratik memiliki ciri-ciri antara lain:

1) Beban kerja organisasi pada umumnya ditanggung oleh pimpinan.

24 Kartono, op. Cit., h. 71.

25 Rivai, op. Cit., h. 36.

Page 39: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24402/1/Skripsi... · The program is implemented by the SMP ... (LDKS), rapat

23

2) Bawahan, oleh pimpinan hanya dianggap sebagai pelaksana dan mereka

tidak boleh memberikan ide-ide baru.

3) Bekerja dengan disiplin tinggi, belajar keras, dan tidak kenal lelah.

4) Menentukan kebijakan sendiri dan kalaupun bermusyawarah sifatnya

hanya penawaran saja.

5) Memiliki kepercayaan rendah terhadap bawahan dan kalaupun

kepercayaan diberikan, di dalam dirinya penuh ketidakpercayaan.

6) Komunikasi dilakukan secara tertutup dan satu arah.

7) Korektif dan minta penyelesaian tugas pada waktu sekarang.26

b. Tipe Pemimpin Demokratis

Inti demokrasi adalah keterbukaan dan keinginan memposisikan

pekerjaan dari, oleh, dan untuk bersama. Tipe kepemimpinan demokratis

bertolak dari asumsi bahwa hanya dengan kekuatan kelompok, tujuan-tujuan

yang bermutu dapat dicapai.27

Kepemimpinan demokratis adalah kepemimpinan yang aktif, dinamis

dan terarah. Kepemimpinan tipe ini dalam mengambil keputusan sangat

mementingkan musyawarah, yang diwujudkan pada setiap jenjang dan di

dalam unit masing-masing.

Seorang pemimpin yang demokratik dihormati dan disegani dan bukan

ditakuti karena perilakunya dalam kehidupan organisasional, perilakunya

mendorong para bawahannya menumbuhkan dan mengembangkan daya

inovasi dan kreativitasnya.28

Dan ciri-ciri kepemimpinan demokratis antara lain :

1. Beban kerja organisasi menjadi tanggung jawab bersama personalia

organisasi itu.

2. Bawahan, oleh pimpinan dianggap sebagai komponen pelaksana, dan

secara integral harus diberi tugas dan tanggung jawab.

3. Disiplin, akan tetapi tidak kaku dan memecahkan masalah secara bersama.

4. Kepercayaan tinggi terhadap bawahan dengan tidak melepaskan tanggung

jawab pengawasan.

26 Danim, op. Cit., h. 75.

27 Ibid., h. 75.

28 Sondang P. Siagian, Teori dan Praktek Kepemimpinan, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2010),

h. 43.

Page 40: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24402/1/Skripsi... · The program is implemented by the SMP ... (LDKS), rapat

24

5. Komunikasi dengan bawahan bersifat terbuka dan dua arah.

c. Tipe Pemimpin Permisif

Kata permisif bisa bermakna serba boleh, serba meng-iya-kan, tidak

ingin ambil pusing, tidak bersikap dalam makna sikap sesungguhnya, dan

apatis. Pemimpin permisif tidak mempunyai pendirian yang kuat, sikapnya

serba boleh.

Dan ciri-ciri pemimpin yang permisif antara lain adalah:

1. Tidak ada pegangan yang kuat dan kepercayaan rendah pada diri sendiri.

2. Mengiyakan semua saran.

3. Lambat dalam membuat keputusan.

4. Banyak “mengambil muka” kepada bawahan.

5. Ramah dan tidak menyakiti bawahan. 29

d. Tipe Paternalistis

Tipe pemimpin yang paternalistik banyak terdapat di lingkungan

masyarakat yang masih bersifat tradisional, umumnya di masyarakat yang

agraris.30

Pemimpin paternalistik menganggap bawahannya sebagai “anak yang

belum dewasa”, anak yang tidak mampu menjadi dewasa. Karena itu, ia

selalu bersikap sebagai seorang bapak (pater artinya bapak), yang selalu

membuat sesuatu untuk anak. Ia yang mengatur, ia yang mengambil prakarsa,

ia yang merencanakan, dan ia pula yang melaksanakan menurut pahamnya

sendiri.31

Dan sifat-sifat pemimpin paternalistik antara lain sebagai berikut:

1. Dia menganggap bawahannya sebagai manusia yang tidak/ belum dewasa,

atau anak sendiri yang perlu dikembangkan.

2. Dia bersikap terlalu melindungi (overly protective).

29 Danim, op. Cit., h. 76.

30 Siagian, op. Cit., h. 33-35.

31 J. Riberu, Dasar-dasar kepemimpinan, (Jakarta : Pedoman ilmu jaya:1992), cet. Ke-IV,

h. 8.

Page 41: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24402/1/Skripsi... · The program is implemented by the SMP ... (LDKS), rapat

25

3. Dia jarang memberikan kesempatan kepada bawahan untuk mengambil

keputusan sendiri.

4. Dia hampir-hampir tidak pernah memberikan kesempatan kepada bawahan

untuk berinisiatif.

5. Dia tidak memberikan atau hampir-hampir tidak pernah memberikan

kesempatan pada pengikut dan bawahannya untuk mengembangkan

imajinasi dan daya kreativitas mereka sendiri.

6. Selalu bersikap maha-tahu dan maha-benar. 32

e. Tipe Laissez Faire

Pada tipe kepemimpinan laissez faire ini sang pemimpin praktis tidak

memimpin; dia membiarkan kelompoknya dan setiap orang berbuat semaunya

sendiri. Pemimpin tidak berpartisipasi sedikitpun dalam kegiatan

kelompoknya. Semua pekerjaan dan tanggung jawab harus dilakukan oleh

bawahan sendiri. Dia merupakan pemimpin simbol, dan biasanya tidak

memiliki keterampilan teknis.33

Perilaku seorang pemimpin yang laissez faire cenderung mengarah

kepada tindak-tanduk yang memperlakukan bawahan sebagai rekan sekerja,

hanya saja kehadirannya sebagai pimpinan diperlukan sebagai akibat dari

adanya struktur dan hirarki organisasi.34

f. Tipe Militeristis

Tipe ini sifatnya sok kemiliter-militeran. Hanya gaya luaran saja yang

mencontoh gaya militer. Tetapi jika dilihat lebih sekasama, tipe ini mirip

sekali dengan tipe kepemimpinan otoriter.

Adapun sifat-sifat pemimpin yang militeristis antara lain ialah:

1. Lebih banyak menggunakan sistem perintah/komando terhadap

bawahannya; keras sangat otoriter; kaku dan seringkali kurang bijaksana.

2. Menghendaki kepatuhan mutlak dari bawahan.

3. Sangat menyenangi formalitas upacara-upacara ritual dan tanda-tanda

kebesaran yang berlebih-lebihan.

4. Menuntut adanya disiplin keras dan kaku dari bawahannya.

5. Tidak menghendaki saran, usul, sugesti, dan kritikan-kritikan dari

bawahannya.

32 Kartono, op. Cit., h. 69-70.

33 Ibid,. h. 71-72.

34 Siagian, op. Cit., h. 38-39.

Page 42: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24402/1/Skripsi... · The program is implemented by the SMP ... (LDKS), rapat

26

6. Komunikasi hanya berlangsung searah saja.35

g. Tipe Populistis

Kepemimpinan populistis ini berpegang teguh pada nilai-nilai

masyarakat yang tradisional. Juga kurang mempercayai dukungan kekuatan

serta bantuan hutang-hutang luar negeri (asing). Kepemimpinan jenis ini

mengutamakan penghidupan (kembali) Nasionalisme.

h. Tipe Administratif atau Eksekutif

Kepemimpinan tipe administratif ialah kepemimpinan yang mampu

menyelenggarakan tugas-tugas administrasi secara efektif. Sedang para

pemimpinnya terdiri dari teknokrat dan administratur-administratur yang

mampu menggerakkan dinamika modernisasi dan pembangunan.36

Dari beberapa tipe kepemimpinan tersebut, tipe kepemimpinana

demokratis sesuai dengan ajaran islam. Diantara ciri tipe pemimpin

demokratis adalah memposisikan pekerjaan dari, oleh dan untuk bersama, hal

ini sesuai dengan dua peran utama seorang pemimpin menurut islam yakni

sebagai pelayan dan sebagai pelindung. Pelayan yang dimaksud adalah yakni

memelihara kesejahteraan masyarakat, dan sebagai pelindungmasyarakat dari

berbagai macam ancaman.

7. Fungsi Kepemimpinan

Veithzal Rivai dalam bukunya “Kepemimpinan dan perilaku

organisasi” mengemukakan bahwa :

Fungsi artinya jabatan (pekerjaan) yang dilakukan atau kegunaan

sesuatu hal atau kerja suatu bagian tubuh. Sedangkan fungsi

kepemimpinan berhubungan langsung dengan situasi sosial dalam

kehidupan kelompok/organisasi masing-masing, yang mengisyaratkan

bahwa setiap pemimpin berada di dalam dan bukan di luar situasi itu.

Fungsi kepemimpinan merupakan gejala sosial, karena harus

35 Kartono, op. Cit., h. 70-71.

36 Ibid., h. 72-73.

Page 43: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24402/1/Skripsi... · The program is implemented by the SMP ... (LDKS), rapat

27

diwujudkan dalam interaksi antarindividu di dalam situasi social suatu

kelompok/organisasi. Dan dalam interaksi tersebut fungsi

kepemimpinan mempunyai dua dimensi yaitu dimensi yang berkenaan

dengan tingkat kemampuan mengarahkan dan dimensi yang berkenaan

dengan tingkat dukungan.37

Kemudian masih menurut Veithzal rivai berdasarkan kedua dimensi

tersebut dapat dibedakan dalam lima fungsi pokok kepemimpinan, yaitu :

a. Fungsi Instruksi

Fungsi ini bersifat komunikasi satu arah. Pemimpin seperti komunikator

merupakan pihak yang menentukan apa, bagaimana, bilamana, dan di mana

perintah itu dikerjakan agar keputusan dapat dilaksanakan secara efektif.

Kepemimpinan yang efektif memerlukan kemampuan untuk menggerakkan

dan memotivasi orang lain agar mau melaksanakan perintah.

b. Fungsi konsultasi

Fungsi ini bersifat komunikasi dua arah. Pada tahap pertama dalam

usaha menetapkan keputusan, pemimpin kerapkali memerlukan bahan

pertimbangan, yang mengharuskannya berkonsultasi dengan orang-orang

yang dipimpinnya yang dinilai mempunyai berbagai bahan informasi yang

diperlukan dalam menetapkan keputusan. Konsultasi itu dimaksudkan untuk

memperoleh masukan berupa umpan balik (feedback) untuk memperbaiki dan

menyempurnakan keputusan-keputusan yang telah ditetapkan dan

dilaksanakan.

c. Fungsi Partisipasi

Dalam menjalankan fungsi ini pemimpin berusaha mengaktifkan orang-

orang yang dipimpinnya, baik dalam keikutsertaan mengambil keputusan

maupun dalam melaksanakannya. Partisipasi tidak berarti bebas berbuat

semaunya, tetapi dilakukan secara terkendali dan terarah berupa kerja sama

dengan tidak mencampuri atau mengambil tugas pokok orang lain.

Keikutsertaan pemimpin harus tetap dalam funsi sebagai pemimpin dan

bukan pelaksana.

37 Rivai, op. Cit., h.34

Page 44: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24402/1/Skripsi... · The program is implemented by the SMP ... (LDKS), rapat

28

d. Fungsi delegasi

Fungsi ini dilaksanakan dengan memberikan pelimpahan wewenang

membuat/menetapkan keputusan, baik melalui persetujuan maupun tanpa

persetujuan dari pimpinan. Fungsi delegasi pada dasarnya berarti

kepercayaan. Orang-orang penerima delegasi itu harus diyakini merupakan

pembantu pemimpin yang memiliki kesamaan prinsip, persepsi dan aspirasi.

e. Fungsi pengendalian

Fungsi pengendalian bermaksud bahwa kepemimpinan yang

sukses/efektif mampu mengatur aktifitas anggotanya secara terarah dan dalam

koordinasi yang efektif sehingga memungkinkan tercapainya tujuan secara

maksimal. Fungsi pengendalian dapat diwujudkan melalui kegiatan

bimbingan, pengarahan, koordinasi dan pengawasan.38

Selanjutnya Kartini

Kartono mengutararakan bahwa :

Fungsi kepemimpinan ialah memandu, menuntun, membimbing,

membangun, memberi atau membangunkan motivasi-motivasi kerja,

mengemudikan organisasi, menjali jaringan-jaringan komunikasi yang

baik, memberikan supervise/pengawasan yang efisien dan membawa

para pengikutnya kepada sasaran yang ingin dituju, sesuai dengan

ketentuan waktu dan perencanaan.39

B. Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS)

1. Pengertian OSIS

Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) adalah suatu organisasi yang

berada di tingkat sekolah di Indonesia yang dimulai dari Sekolah

menegah yaitu sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah

Atas (SMA). OSIS diurus dan dikelola oleh murid-murid yang terpilih untuk

menjadi pengurus OSIS. Biasanya organisasi ini memiliki seorang

pembimbing dari guru yang dipilih oleh pihak sekolah. anggota OSIS adalah

seluruh siswa yang berada pada satu sekolah tempat OSIS itu berada. Seluruh

38 Rivai, op. Cit., h. 34-35.

39 Kartono, op. Cit., h.81.

Page 45: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24402/1/Skripsi... · The program is implemented by the SMP ... (LDKS), rapat

29

anggota OSIS berhak untuk memilih calonnya untuk kemudian menjadi

pengurus OSIS.40

Dalam upaya mengenal, memahami dan mengelola Organisasi Intra

Sekolah (OSIS) perlu penjelasan mengenai pengertian dan peranan tentang

Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS). Dengan pengertian dan peranan yang

jelas akan membantu para Pembina, pengurus dan perwakilan kelas untuk

mendayagunakan OSIS ini sesuai dengan fungsinya.

Pengertian OSIS, meliputi:

a. Secara Sistematis

Di dalam Surat Keputusan Direktur Jendral Pendidikan Dasar dan

Menengah Nomor 226/C/Kep/0/1993 disebutkan bahwa organisasi kesiswaan

di sekolah adalah OSIS. Kepanjangan OSIS terdiri dari, organisasi, siswa,

intra, sekolah:

Masing-masing mempunyai pengertian:

1) Organisasi

Yang dimaksud dengan organisasi adalah wadah yang memungkinkan

masyarakat dapat meraih hasil yang sebelumnya tidak dapat dicapai oleh

individu secara sendiri-sendiri.41

Organisasi dalam hal ini dimaksudkan

satuan atau kelompok kerjasama para siswa yang dibentuk dalam usaha untuk

mencapai tujuan bersama, yaitu mendukung terwujudnya pembinaan

kesiswaan.

2) Siswa

Siswa adalah peserta didik pada satuan pendidikan jenjang pendidikan

dasar dan menengah. Peserta didik adalah subjek atau pribadi yang otonom,

yang inigin diakui keberadaannnya.42

3) Intra

Intra adalah berarti terletak didalam dan diantara. Sehingga OSIS

berarti suatu organisasi siswa yang ada di dalam dan di lingkungan sekolah

40 http://id.wikipedia.org/wiki/OSIS/30-08-2013

41 Rivai, op. Cit., h. 169-170.

42 Umar Tirtahardja, Pengantar Pendidikan, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2005), cetakan ke II,

h. 52.

Page 46: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24402/1/Skripsi... · The program is implemented by the SMP ... (LDKS), rapat

30

yang bersangkutan. Sesuai dengan apa yang diutarakan wahjosumidjo bahwa

OSIS bersifat Intra sekolah artinya OSIS sebagai organisasi pada suatu

sekolah tidak ada hubungan dengan organisatoris dengan sekolah lain.43

4) Sekolah

Sekolah adalah satuan pendidikan tempat menyelenggarakan kegiatan

belajar mengajar secara berjenjang dan bersinambungan.

b. Secara Organisasi

OSIS adalah satu-satunya wadah organisasi siswa yang sah di sekolah.

Oleh karena itu setiap sekolah wajib membentuk Organisasi Siswa Intra

Sekolah (OSIS), yang tidak mempunyai hubungan organisatoris dengan OSIS

di sekolah lain dan tidak menjadi bagian / alat dari organisasi lain yang ada di

luar sekolah.

c. Secara fungsional

Dalam rangka pelaksanaan kebijaksanaan pendidikan khususnya di

bidang pembinaan kesiswaan arti yang terkandung lebih jauh dalam

pengertian OSIS adalah sebagai salah satu dari empat jalur pembinaan

kesiswaan, di samping ketiga jalur yang lain yaitu : Latihan Kepemimpinan,

Ekstrakurikuler dan Wawasan Wiyatamandala.

d. Secara Sistem

Apabila OSIS dipandang suatu sistem, berarti OSIS sebagai tempat

kehidupan berkelompok siswa bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama.

Dalam hal ini OSIS dipandang sebagai sistem, dimana sekumpulan para

siswa mengadakan koordinasi dalam upaya menciptakan suatu organisasi

yang mengadakan koordinasi dalam upaya menciptakan suatu organisasi yang

mampu mencapai tujuan.

Oleh karena OSIS sebagai suatu sistem ditandai beberapa ciri pokok:

a. berorientasi pada tujuan.

b. memiliki susunan kehidupan kelompok

c. memiliki sejumlah peranan.

43 Wahjosumidjo, op. Cit., h. 244.

Page 47: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24402/1/Skripsi... · The program is implemented by the SMP ... (LDKS), rapat

31

d. terkoordinasi dan

e. berkelanjutan dalam waktu tertentu.44

Dari beberapa pengertian tersebut dapat ditarik sebuah kesimpulan

bahwa secara sistematis OSIS mempunyai pengertian: Kelompok kerja sama

antara pribadi, yang pesertanya adalah siswa pada satuan pendidikan sesuai

jenjangnya, yang terletak di dalam dan di antara lingkungan sekolah, yang

tugasnya berkesinambungan guna mencapai tujuan bersama. Sedangkan

secara organisasi pengertian OSIS itu sendiri merupakan salah satu jalur

pembinaan kesiswaan, dan merupakan salah satu sistem yang berfungsi

sebagai tempat kehidupan berkelompok siswa bekerja sama untuk mencapai

tujuan bersama.

Sedangkan Wahyosumidjo dalam bukunya mengatakan bahwa :

OSIS merupakan satu-satunya wadah organisasi siswa di sekolah untuk

mencapai atau sebagai salah satu jalur tercapainya tujuan pembinaan

kesiswaan. OSIS bersifat intra sekolah artinya OSIS sebagai organisasi

pada suatu sekolah tidak ada hubungan organisatoris dengan OSIS di

sekolah lain, tidak menjadi bagian dari organisasi yang ada di luar

sekolah. Oleh karena OSIS merupakan satu-satunya organisasi intra

sekolah, maka setiap siswa otomatis menjadi anggota OSIS dari sekolah

yang bersangkutan. Keanggotaannya secara otomatis berakhir dengan

keluarnya siswa dari sekolah yang bersangkutan.45

2. Latar belakang berdirinya OSIS

Pembangunan Nasional dilaksanakan di dalam rangka pembangunan

bangsa Indonesia seutuhnya dan pembangunan seluruh masyarakat Indonesia.

Pembangunan pendidikan merupakan bagian dari Pembangunan Nasional. Di

dalam garis-garis besar haluan Negara ditetapkan bahwa pendidikan nasional

berdasarkan Pancasila, bertujuan untuk meningkatkan ketaqwaan terhadap

Tuhan Yang maha Esa, kecerdasan dan keterampilan, mempertinggi budi

pekerti, memperkuat kepribadian dan mempertebal semangat kebangsaan dan

cinta tanah air, agar dapat menumbuhkan manusia-manusia pembangunan

44 Hadi wijaya, “Pengertian Dan Peranan Osis”, http://id.scribd.com/doc/23711066/, 29

agustus 2013.

45 Wahjosumidjo, op. Cit., h. 244.

Page 48: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24402/1/Skripsi... · The program is implemented by the SMP ... (LDKS), rapat

32

yang dapat membangun dirinya sendiri serta bersama-sama bertanggung

jawab atas pembangunan bangsa.

Garis-garis Besar Haluan Negara juga menegaskan bahwa generasi

muda yang di dalamnya termasuk para siswa adalah penerus cita-cita

perjuangan bangsa dan sumber insani bagi pembangunan nasional yang

berdasarkan Pancasila dan undang-undang dasar 1945.

Mengingat tujuan pendidikan dan pembinaan generasi muda yang

ditetapkan baik di dalam Pembukaan Undang-undang Dasar 1945 maupun di

dalam garis-garis besar Haluan Negara amat luas lingkupnya, maka

diperlukan sekolah sebagai lingkungan pendidikan yang merupakan jalur

pendidikan formal yang sangat penting dan strategis bagi upaya mewujudkan

tujuan tersebut, baik melalui proses belajar mengajar maupun melalui

kegiatan kokurikuler dan ekstrakurikuler.46

Sebelum lahirnya OSIS, di sekolah-sekolah tingkat SLTP dan SLTA

terdapat organisasi yang bebagai macam corak bentuknya. Ada organisasi

siswa yang hanya dibentuk bersifat intern sekolah itu sendiri, dan ada pula

organisasi siswa yang dibentuk oleh organisasi siswa di luar sekolah.

Organisasi siswa yang dibentuk dan mempunyai hubungan dengan organisasi

siswa dari luar sekolah, sebagian ada yang mengarah pada hal-hal bersifat

politis, sehingga kegiatan organisasi siswa tersebut dikendalikan dari luar

sekolah sebagai tempat diselenggarakannya proses belajar mengajar.

Akibat dari keadaan yang demikian itu, maka timbullah loyalitas ganda,

disatu pihak harus melaksanakan peraturan yang dibuat Kepala Sekolah,

sedang dipihak lain harus tunduk kepada organisasi siswa yang dikendalikan

di luar sekolah.

Dapat dibayangkan berapa banyak macam organisasi siswa yang

tumbuh dan berkembang pada saat itu, dan bukan tidak mungkin organisasi

siswa tersebut dapat dimanfaatkan untu kepentingan organisasi di luar

sekolah.

46 http://id.wikipedia.org/wiki/OSIS/30-08-2013

Page 49: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24402/1/Skripsi... · The program is implemented by the SMP ... (LDKS), rapat

33

Itu sebabnya pada tahun 1970 sampai dengan tahun 1972, beberapa

pimpinan organisasi siswa yang sadar akan maksud dan tujuan belajar di

sekolah, ingin menghindari bahaya perpecahan di antara para siswa intra

sekolah di sekolah masing-masing, setelah mendapat arahan dari pimpinan

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Pembinaan dan pengembangan generasi muda diarahkan untuk

mempersiapkan kader penerus perjuangan bangsa dan pembangunan nasional

dengan memberikan bekal keterampilan, kepemimpinan, kesegaran jasmani,

daya kreasi, patriotisme, idealisme, kepribadian dan budi pekerti luhur.

Oleh karena itu pembanguan wadah pembinaan generasi muda di

lingkungan sekolah yang diterapkan melalui Organisasi Siswa Intra Sekolah

( OSIS ) perlu ditata secara terarah dan teratur.47

3. Fungsi OSIS

OSIS lahir dengan Spirit untuk menciptakan situasi belajar-mengajar di

sekolah menjadi lebih baik.

Salah satu ciri pokok suatu organisasi ialah memiliki berbagai macam

fungsi. Demikian pula OSIS sebagai suatu organisasi memiliki pula beberapa

fungsi dalam mencapai tujuan. Sebagai salah satu jalur dari pembinaan

kesiswaan, fungsi OSIS adalah :

a. Sebagai Wadah :

Organisasi Siswa Intra Sekolah merupakan satu-satunya wadah

kegiatan para siswa di sekolah bersama dengan jalur pembinaan yang lain

untuk mendukung tercapainya pembinaan kesiswaan.48

b. Sebagai Motivator :

Motivator adalah perangsang yang menyebabkan lahirnya keinginan

dan semangat para siswa untuk berbuat dan melakukan kegiatan bersama

dalam mencapai tujuan.

47Allen Marlis, “informasi tentang organisasi siswa intra sekolah (osis)”,

Http://Allenmarlissmpn1gresik.wordpress.com.,30 agustus 2013.

48Ibid., 30 Agustus 2013

Page 50: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24402/1/Skripsi... · The program is implemented by the SMP ... (LDKS), rapat

34

OSIS akan tampil sebagai penggerak apabila para pembina, pengurus

mampu membawa OSIS selalu dapat menyesuaikan dan memenuhi

kebutuhan yang diharapkan, yaitu menghadapi perubahan, memiliki daya

tangkal terhadap acanaman, memanfaatkan peluang dan perubahan, dan yang

paling penting memberikan kepuasan kepada anggota.

Dengan bahasa manajemen OSIS mampu memainkan fungsi

intelektual, yaitu mampu meningkatkan keberadaan OSIS baik secara internal

maupun eksternal. Apabila OSIS dapat berfungsi demikian sekaligus OSIS

berhasil menampilkan peranannya sebagai motivator.

c. Sebagai Preventif :

Apabila fungsi yang bersifat intelek dalam arti secara internal OSIS

dapat menggerakkan sumber daya yang ada dan secara eksternal OSIS

mampu beradaptasi dengan lingkungan, seperti menyelesaikan persoalan

perilaku menyimpang siswa dan sebagainya.

Apabila peran yang bersifat intelek dalam arti secara internal OSIS

dapat menggerakan sumber daya yang ada secara eksternal OSIS mampu

mengadaptasi dengan lingkungan, seperti : menyelesaikan persoalan perilaku

menyimpang siswa dan sebagainya. Dengan demikian secara preventif OSIS

berhasil ikut mengamankan sekolah dari segala ancaman yang datang dari

dalam maupun dari luar. Peranan Preventif OSIS akan terwujud apabila

peranan OSIS sebagai pendorong lebih dahulu harus dapat diwujudkan.

Melalui peranan OSIS tersebut dapat ditarik beberapa manfaat sebagai

berikut:

1. Meningkatkan nilai-nilai ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

2. Meningkatkan kesadaran berbangsa, bernegara dan cinta tanah air.

3. Meningkatkan kepribadian dan budi pekerti luhur.

4. Meningkatkan kemampuan berorganisasi, pendidikan politik dan

kepemimpinan.

5. Meningkatkan ketrampilan, kemandirian dan percaya diri.

6. Meningkatkan kesehatan jasmani dan rohani.

7. Menghargai dan menjiwai nilai-nilai seni, meningkatkan dan

mengembangkan kreasi seni.49

49 Fitri Fachrunn, “Pengertian dan peranan Osis”, dari http://fitri-fachrunn.blogspot.com, 30

Agustus 2013.

Page 51: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24402/1/Skripsi... · The program is implemented by the SMP ... (LDKS), rapat

35

Dengan demikian secara prepentif OSIS ikut mengamankan sekolah

dari segala ancaman dari luar maupun dari dalam sekolah. Fungi preventif

OSIS akan terwujud apabila fungsi OSIS sebagai pendorong lebih dahulu

harus dapat diwujudkan.

4. Struktur Organisasi siswa intra sekolah (OSIS)

Organisasi ini bersifat intra sekolah dan menjadi satu-satunya wadah

yang menampung dan menyalurkan kreativitas baik melalui kegiatan

kokurikuler maupun ekstrakurikuler yang menunjang kurikulum, tidak

menjadi bagian dari organisasi lain di luar sekolah

Pada dasarnya setiap OSIS di satu sekolah memiliki struktur organisasi

yang berbeda antara satu dengan yang lainnya. Namun, biasanya struktur

keorganisasian dalam OSIS terdiri atas:

a. Ketua Pembina (biasanya Kepala Sekolah)

b. Wakil Ketua Pembina (biasanya Wakil Kepala Sekolah)

c. Pembina (biasanya guru yang ditunjuk oleh Sekolah)

d. Ketua Umum

e. Wakil Ketua

f. Wakil Ketua II

g. Sekretaris Umum

h. Sektetaris I

i. Sekretaris II

j. Bendahara

k. Wakil Bendahara

l. Koordinator Bidang (Korbid) dan Seksi Bidang (Sekbid) sebagai

pembantu Korbid dalam mengurus setiap kegiatan siswa yang

berhubungan dengan tanggung jawab bidangnya.50

Dan biasanya dalam struktur kepengurusan OSIS memiliki beberapa

pengurus yang bertugas khusus mengkoordinasikan masing-masing kegiatan

ekstrakurikuler yang ada di sekolah.

Adapun rincian tugas pengurus OSIS dapat dijabarkan sebagai berikut :

1) Ketua :

a) Memimpin organisasi dengan baik dan bijaksana

50 http://id.wikipedia.org/wiki/OSIS/30-08-2013

Page 52: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24402/1/Skripsi... · The program is implemented by the SMP ... (LDKS), rapat

36

b) Mengkoordinasikan semua aparat kepengurusan

c) Menetapkan kebijaksanaan yang telah dipersiapkan dan

direncanakan oleh aparat kepengurusan

d) Memimpin rapat

e) Menetapkan kebijaksanaan dan mengambil keputusan berdasarkan

musyawarah dan mufakat

f) Setiap saat mengevaluasi kegiatan aparat kepengurusan

2) Wakil Ketua :

a) Bersama-sama ketua menetapkan kebijaksanaan

b) Memberikan saran kepada ketua dalam rangka mengambil keputusan

c) Menggantikan ketua jika berhalangan

d) Membantu ketua dalam melaksanakan tugasnya

e) Bertanggung jawab kepada ketua

f) Wakil ketua bersama dengan wakil sekretaris mengkoordinasikan

seksi-seksi.

3) Sekretaris :

a) Memberikan saran kepada ketua dalam rangka mengambil

keputusan

b) Mendampingi ketua dalam memimpin setiap rapat

c) Menyiarkan, mendistribusikan dan menyimpan surat serta arsip

yang berhubungan dengan pelaksanaan kegiatan

d) Menyiapkan laporan, surat, hasil rapat dan evaluasi kegiatan

e) Bersama ketua menandatangani setiap surat

f) Bertanggung jawab atas tertib administrasi organisasi

g) Bertindak sebagai notulis dalam rapat, atau diserahkan kepada

wakil sekretaris

4) Wakil Sekretaris :

a) Aktif membantu pelaksanaan tugas sekretaris

b) Menggantikan sekretaris jika sekretaris berhalangan

c) Wakil sekretaris membantu wakil ketua mengkoordinir seksi-seksi

5) Bendahara dan Wakil Bendahara :

a) Bertanggung jawab dan mengetahui segala pemasukan

pengeluaran uang/biaya yang diperlukan

b) Membuat tanda bukti kwitansi setiap pemasukan pengeluaran

uang untu pertanggung jawaban

c) Bertanggung jawab atas inventaris dan perbendaharaan

d) Menyampaikan laporan keuangan secara berkala

Page 53: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24402/1/Skripsi... · The program is implemented by the SMP ... (LDKS), rapat

37

6) Ketua Seksi :

a) Bertanggung jawab atas seluruh kegiatan seksi yang menjadi

tanggung jawabnya

b) Melaksanakan kegiatan seksi yang diprogramkan

c) Memimpin rapat seksi

d) Menetapkan kebijaksanaan seksi dan mengambil keputusan

berdasarkan musyawarah dan mufakat

e) Menyampaikan laporan, pertanggung jawaban pelaksanaan

kegiatan seksi kepada Ketua melalui Koordinator.51

C. Hasil Penelitian yang Relevan

Ada beberapa penelitian sejenis yang pernah dilakukan sebelumnya,

namun dalam hal ini tentu pasti ada perbedaannya. Penelitian yang pernah

dilakukan sebelumnya baik dalam jurnal maupun skripsi, tesis, dan disertasi

sangat penting diungkapkan karena dapat dipakai sebagai sumber informasi

dan bahan acuan yang sangat berguna bagi penulis. Penelitian terdahulu

mengenai OSIS diantaranya sebagai berikut :

Dalam skripsi Nisa nur Paula yang berjudul “Pengaruh Organisasi

Siswa Intra Sekolah Terhadap Pembentukan Akhlak siswa studi kasus di MA

Manaratul Islam Cilandak Jakarta Selatan”. Skripsi ini membahas tentang

pengaruh kegiatan OSIS dalam pembentukan akhlak siswa. Persamaan dari

penelitian adalah sama-sama membahas tentang kegiatan OSIS dan

dampaknya bagi siswa. Adapun perbedaannya adalah, skripsi ini lebih

membahas tentang pengaruh OSIS terhadap pembentukan akhlak siswa.

Sedangkan penelitian ini lebih membahas tentang bagaimana sekolah

membina sikap kepemimpinan siswa melalui kegiatan OSIS yang ada di

sekolah tersebut.52

51 Allen Marlis, “informasi tentang organisasi siswa intra sekolah (osis),

http://Allenmarlissmpn1gresik.wordpress.com , 30 agustus 2013.

52 Nisa Nur Paula, Pengaruh Organisasi Siswa Intra Sekolah Terhadap Pembentukan Akhlak

siswa studi kasus di MA Manaratul Islam Cilandak Jakarta Selatan, (Jakarta: UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, 2009), h. 97-99, tidak dipublikasikan.

Page 54: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24402/1/Skripsi... · The program is implemented by the SMP ... (LDKS), rapat

38

Skripsi lain yang juga terkait dengan penelitian ini, yaitu skripsi

Musfiroh yang berjudul “Dampak Kegiatan LDK Terhadap Peningkatan

Kinerja Osis di SMK Nusantara”. Skripsi yang dibahas oleh Musfiroh adalah

sejauh mana dampak kegiatan LDK sebagai salah satu agenda tahunan OSIS

dalam meningkatkan kinerja OSIS. Skripsi ini dengan penelitian mempunyai

persamaan, yaitu sama-sama membahas tentang kegiatan OSIS dalam rangka

membina kepemimpinan siswa melalui kegiatan LDKS. Adapun

perbedaannya, bahwa skripsi ini adalah membahas tentang peningkatan

kinerja OSIS setelah melaksanakan kegiatan LDKS. Sedangkan penelitian ini

membahas tentang pelaksanaan pembinaan kepemimpinan siswa yang

dilakukan oleh sekolah melalui kegiatan-kegiatan yang ada di dalam lembaga

OSIS.53

53 Musfiroh, Dampak Kegiatan LDK Terhadap Peningkatan Kinerja Osis di SMK Nusantara,

(Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2012), h. 60, tidak dipublikasikan.

Page 55: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24402/1/Skripsi... · The program is implemented by the SMP ... (LDKS), rapat

39

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Sekolah yang dijadikan tempat untuk kegiatan penelitian adalah SMP

Bakti Mulya 400 yang beralamat Jl. Lingkar selatan Pondok Pinang Barat

Jakarta selatan 12310. Adapun alasan mengadakan penelitian di sekolah

tersebut, karena sekolah tersebut telah melaksanakan pembinaan

kepemimpinan siswa sejak berdirinya sekolah tersebut yakni pada tahun

1985, pembinaan kepemimpinan siswa tersebut dilakukan melalui kegiatan-

kegiatan OSIS. Dan kegiatan-kegiatan OSIS di sekolah tersebut berjalan

dengan baik. Penelitian ini dilakukan terhitung sejak awal November 2013

sampai skripsi ini selesai Februari 2014.

B. Setting Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dengan latar belakang kegiatan-kegiatan

OSIS yang dapat membina kepemimpinan siswa, dan dilaksanakan di sekolah

SMP Bakti Mulya 400 Jakarta. Lokasi tersebut dipilih karena sekolah ini

telah melaksanakan kegiatan pembinaan sikap kepemimpinan untuk siswa

dengan berbagai macam kegiatan-kegiatan OSIS. Sedangkan tokoh yang akan

diteliti dalam penelitian ini adalah Waka. Bidang kesiswaan, guru Pembina

OSIS, dan Siswa yang menjadi pengurus OSIS.

C. Metode Penelitian

Jenis penelitian ini adalah Penelitian lapangan (Field Research)

dilakukan untuk memperoleh data yang akurat dengan cara mendatangi

langsung obyek penelitian. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini

adalah Pendekatan Kualitatif. Bogdan dan Taylor mendefinisikan pendekatan

kualitatif adalah sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data

deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang atau perilaku

Page 56: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24402/1/Skripsi... · The program is implemented by the SMP ... (LDKS), rapat

40

yang diamati.1 Penelitian ini berusaha mengungkapkan, menggambarkan

berbagai kondisi atau fenomena realita budaya interaksi edukasi dan program

yang relevan untuk pembinaan Sikap Kepemimpinan Siswa di SMP Bakti

Mulya 400. Dengan ini, peneliti mampu memahami dan memberikan makna

terhadap rangkaian gambaran realita di sekolah tersebut.

Penelitian kualitatif ini menggunakan metode studi kasus yang

berorientasi pada kehendak memahami karakteristik individu maupun

kelompok tertentu secara mendalam dalam sebuah penelitian lapangan.

Penelitian kualitatif, yaitu penelitian yang menghasilkan data deskriptif

berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang yang diwawancarai dan

situasi yang diamati. Menurut Lexy J. Moleong, “Deskriptif di sini

maksudnya bertujuan untuk menggambarkan suatu kegiatan atau keadaan

tertentu yang berasal dari wawancara, berbagai situasi di lapangan,

dokumentasi dan lain-lain dengan menganalisis data tersebut terlebih

dahulu”.2

D. Prosedur Pengumpulan dan Pengolahan Data

Teknik Pengumpulan data merupakan tata cara atau langkah-langkah

peneliti untuk mendapatkan data penelitian, peneliti harus menggunakan

teknik dan prosedur pengumpulan data yang sesuai dengan jenis data yang

dibutuhkan. Adapun teknik yang digunakan dalam pengumpulan data dari

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Observasi

Pengertian observasi, sebagaimana yang telah dikutip dalam buku

Pedoman Penulisan Skripsi FITK adalah suatu tindakan untuk mengamati dan

mencatat seluruh kegiatan yang terjadi di lapangan sesuai dengan fakta yang

ada yang dilakukan langsung oleh peneliti tanpa perantara apapun. 3

Adapun

1 Lexy J. Moleong, Metode Penelitioan Kualitatif, ( Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1997),

cet. Ke-8, h. 3.

2 Ibid, h. 11. 3 Buku pedoman penulisan skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Jakarta,

(Jakarta, 2013), .h 65.

Page 57: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24402/1/Skripsi... · The program is implemented by the SMP ... (LDKS), rapat

41

obyek penelitian kualitatif yang diobservasi adalah place (tempat), actor

(pelaku), activities (aktifitas).

Observasi ini dilakukan dilakukan di SMP Bakti Mulya 400 yang

beralamat Jl. Lingkar selatan Pondok Pinang Barat Jakarta selatan. Dalam

penelitian ini, tokoh yang akan diteliti yaitu Wakasek. Bidang Kesiswaan,

guru pembina OSIS, dan siswa-siswi pengurus OSIS. Aktivitas yang

dilakukan adalah peneliti mengamati komponen-komponen sekolah terlebih

dahulu baik gedung, tenaga pendidik, peserta didik, fasilitas-fasilitas dan hal-

hal lain yang terkait dengan penelitian. Kemudian peneliti membuat catatan

dan mencari informasi kepada warga sekolah yang akan ditindak lanjuti saat

penelitian berlangsung.

2. Wawancara

Menurut Lexy J. Moleong dalam bukunya,” Wawancara adalah

percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua

pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan

terwawancara (interviewee). yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu.4.

Informan yang akan diwawancarai adalah Wakil kepala bidang

kesiswaan dan pembina OSIS serta siswa yang menjadi pengurus OSIS.

Dalam teknik wawancara berbentuk dialog dengan informan, dengan

berpatokan kepada sejumlah pertanyaan yang telah disiapkan. Dalam

wawancara ini, peneliti mendapatkan data mengenai peran sekolah dan

program-program kegiatan OSIS dalam pembinaan sikap kepemimpinan

siswa.

Dalam wawancara ini, peneliti mendapatkan data mengenai :

a. Wawancara dengan Wakabid. Kesiswaan terkait dengan program

sekolah dalam rangka pembinaan kepemimpinan siswa.

b. Wawancara dengan pembina OSIS terkait dengan kegiatan-kegiatan

OSIS dalam pembinaan sikap kepemimpinan siswa.

c. Wawancara dengan siswa pengurus OSIS terkait dengan manfaat

kegiatan-kegiatan OSIS dalam membentuk sikap kepemimpinan siswa.

4Lexy, op. cit., hlm 186.

Page 58: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24402/1/Skripsi... · The program is implemented by the SMP ... (LDKS), rapat

42

3. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan suatu cara pengumpulan data yang

menghasilkan catatan-catatan penting yang akurat sesuai dengan kondisi

yang sebenarnya berdasarkan masalah yang diteliti, sehingga akan diperoleh

data yang lengkap, sah dan bukan berdasarkan perkiraan.5

Metode dokumentasi dalam penelitian ini akan digunakan untuk

melihat data tentang : Sejarah dan latar belakang sekolah SMP BM 400 Jakarta

serta sejarah dan latar belakang berdirinya kegiatan OSIS. Data yang penulis

peroleh di lapangan melalui observasi, wawancara, dan studi dokumentasi

tersebut dikelompokkan sesuai pertanyaan penelitian, kemudian dilakukan

penyesuaian data. Data dari ketiga metode tersebut tidak bisa dipisahkan,

karena satu sama lain saling melengkapi.

Dengan metode ini peneliti dapat mengumpulkan data mengenai

pembelajaran dan kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan kegiatan OSIS di

SMP Bakti Mulya 400 baik data yang sudah tersedia maupun data yang didapat

saat penelitian berlangsung.

E. Pemeriksaan atau Pengecekan Keabsahan Data

Pemeriksaan keabsahan data penelitian kualitatif dilakukan dengan

tehnik-tehnik berikut ini:

1. Credibility dan transferability.

Menurut Sukmadinata, sebagaimana yang telah dikutip dalam buku

Pedoman Penulisan Skripsi FITK, “Validitas desain kualitatif

menunjukkan sejauh mana tingkat interpretasi dan konsep-konsep yang

diperoleh memiliki makna yang sesuai antara partisipan dengan peneliti.

Untuk mendapatkan tingkat kejelasan data penelitian, maka peneliti akan

melakukan beberapa tehnik, yaitu:

5 Lexy, op. cit., hlm. 67.

Page 59: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24402/1/Skripsi... · The program is implemented by the SMP ... (LDKS), rapat

43

a. Perpanjangan keikutsertaan

Peneliti akan terjun ke lapangan dalam waktu yang cukup panjang

untuk mendeteksi dan memperhitungkan kemungkinan-kemungkinan

yang ada, tehnik ini juga dilakukan untuk membangun kepercayaan

subjek terhadap peneliti dan diri sendiri. Kepercayaan ini merupakan

proses pengembangan yang berlangsung setiap hari dan merupakan

alat untuk usaha-usaha dari pihak subjek.

b. Ketekunan pengamatan

Dengan tehnik ini peneliti akan mengadakan pengamatan dengan

teliti dan rinci secara berkesinambungan terhadap factor-faktor yang

menonjol. Kemudian menelaahnya secara rinci sehingga pada

pemeriksaan awal tampak salah satu atau seluruh factor yang ditelaah.

c. Trianggulasi

Peneliti membandingkan data hasil pengamatan dengan hasil

wawancara, sehingga kesesuaian atau tidaknya dapat diketahui.

d. Pemeriksaan sejawat

Peneliti mengekspos hasil sementara kepada pembimbing

kemudian didiskusikan . Dalam diskusi ini, kemencengan peneliti

akan terlihat dan pengertian mendalam di telaah yang nantinya

menjadi dasar bagi klarifikasi penafsiran.

e. Analisis kasus negatif

Peneliti mengumpulkan contoh kasus yang tidak sesuai antara

informasi dengan kenyataan yang terdapat di lapangan, setelah itu

penulis akan melakukan analisis dan mengkonfirmasikannya kepada

nara sumber yang kompeten.

2. Dependability/auditability (Realibilitas)

Dalam penelitian kualitatif, peneliti adalah instrument dalam

penelitian tersebut , ia merupakan perencana, pelaksanaan pengumpulan

data, analisi, penafsir data, dan melaporkan hasil penelitiannya. Dalam hal

ini, informan yang terkait yaitu kepala sekolah, Waka. Bidang kesiswaan

Page 60: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24402/1/Skripsi... · The program is implemented by the SMP ... (LDKS), rapat

44

dan guru pembina OSIS serta siswa pengurus OSIS. Dengan penelitian

kualitatif pendekatan studi kasus metode deskriptif.

3. Confirmability (Objektivitas)

Data yang ditemukan akan dianalisis oleh peneliti secara cermat dan

teliti, disusun kemudian dikategorikan secara sistematik dan ditafsirkan

berdasarkan pengalaman dan kecenderungan-kecenderungan tertentu.

F. Analisis Data

Menurut Miles dan Huberman sebagaimana yang telah dikutip dalam

buku pedoman penulisan skripsi FITK dikatakan terdapat beberapa langkah

analisis data dalam penelitian kualitatif, yaitu:

1. Pengumpulan Data

Peneliti mencatat seluruh data yang telah terkumpul baik dari hasil

observasi, wawancara maupun dokumentasi sebagai catatan lapangan yang

berkenaan dengan pertanyaan atau tujuan penelitian.

2. Reduksi Data

Langkah selanjutnya adalah reduksi data, namun sebelumnya peneliti

membaca dan mempelajari terlebih dahulu data-data yang ada. Dalam

langkah ini, peneliti menyeleksi, memfokuskan, menyederhanakan,

mengabstraksikan dan mentransformasikan data mentah yang diperoleh

dari hasil penelitian yang dilakukan selama penelitian berlangsung,

sehingga peneliti sudah mengetahui data-data yang dibutuhkan terkait

penelitiannya tentang pelaksanaan pembinaan sikap kepemimpinan siswa

melalui kegiatan OSIS.

3. Penyajian Data

Langkah selanjutnya adalah penyajian data, yaitu beberapa informasi

yang dikumpulkan untuk penarikan kesimpulan. Bentuk penyajian data

pada penelitian kualitatif ini adalah teks naratif yang dialihkan menjadi

bentuk tabel dan foto sehingga mudah dipahami.

4. Penarikan Kesimpulan

Page 61: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24402/1/Skripsi... · The program is implemented by the SMP ... (LDKS), rapat

45

Langkah terakhir dalam analisis data adalah penarikan kesimpulan

atau verifikasi. Analisis ini dilakukan dalam bentuk interaktif dari data

observasi, wawancara dan dokumentasi, kemudian dipilih data-data yang

paling tepat untuk disajikan. Dalam pemilihan data tersebut peneliti

memfokuskan pada data yang akan digunakan untuk pemecahan masalah,

penemuan, pemaknaan atau pertanyaa-pertanyaan penelitian terkait

pelaksanaan pembinaan sikap kepemimpinan siswa melalui kegiatan

OSIS.

Dalam hal ini, data disajikan secara sistematik dan utuh sehingga

penarikan kesimpulan. Penarikan kesimpulan sejak penelitian berlangsung,

namun dengan bertambahnya data kesimpulan tersebut menjadi lebih

lengkap yaitu tidak hanya mewawancarai guru pembina OSIS tetapi juga

mewawancarai Wakasek. Bagian kesiswaaan serta siswa pengurus OSIS

guna memperjelas data-data yang ada.

Page 62: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24402/1/Skripsi... · The program is implemented by the SMP ... (LDKS), rapat

46

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

1. Sejarah SMP Bakti Mulya 400 Jakarta

SMP Bakti Mulya 400 berdiri 10 Juli 1985 atau tepatnya berusia 29

tahun pada bulan Juli 2014. Dilihat dari usianya yang sudah lebih seperempat

abad lebih, SMP Bakti Mulya 400 muncul dengan liku-liku sejarahnya

tersendiri.

Dimulai pada tanggal 30 September 1983 telah ditandatangani surat

perjanjian kerja sama dalam bidang pendidikan antara Yayasan Keluarga 400

dengan Yayasan Pondok Mulya. Yayasan Keluarga 400 merupakan

organisasi yang menghimpun ex Tentara Pelajar Bataliyon 400 Brigade 17,

sedangkan Yayasan Pondok Mulya adalah yayasan pengelola Real Estate

Pondok Indah.

Dalam rangka kerja sama tersebut, lahirlah Badan Kerja Sama

Pendidikan Pondok Mulya Ikatan Keluarga 400 disingkat BKSP Pondok

Mulya - Ikatan Keluarga 400. Keputusan kerja sama tersebut merupakan

kesepakatan bersama untuk ikut serta dalam menopang kebijakan pemerintah

di bidang pendidikan melalui usaha penyediaan fasilitas pendidikan yang

menampung anak-anak usia sekolah. Selanjutnya dalam usaha kerja sama

tersebut menggunakan nama Badan Kerja Sama Pendidikan Pondok Mulya -

Ikatan Keluarga 400. Namun setelah mengalami beberapa proses akhirnya

disepakati nama yang lebih praktis yaitu Badan Kerja Sama Pendidikan Bakti

Mulya 400, disingkat BKSP Bakti Mulya 400.

Dalam melaksanakan kegiatannya, BKSP Bakti Mulya 400 berpegang

pada motto : "Berbakti Pada Nusa dan Bangsa Seumur Hidup". Motto ini

dilandasi idelisme dan bermodal patriotisme dengan meyakini bahsa

pendidikan merupakan "Human Investment" yang mempunyai jangkauan

jauh ke masa depan.

Page 63: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24402/1/Skripsi... · The program is implemented by the SMP ... (LDKS), rapat

47

2. Profil sekolah SMP Bakti Mulya 400 Jakarta

a. Nama Kepala Sekolah : Hadi Suwarno, M.Pd.

b. Nama Sekolah : SMP Bakti Mulya 400

c. Nama yayasan : Yayasan BKSP Bakti Mulya 400

d. Alamat sekolah : Jl. Lingkar selatan Pondok Pinang

Jaksel

e. Telepon/Fak : (021)7658790/(021) 75913920

f. Status Sekolah : Terakreditasi A

g. No. Surat keputusan : BAN-S/M. 10 November 2009

h. Nomor Statistik sekolah (NSS) : 202016305032

i. Nomor Data sekolah (NDS) : 2001040011

j. Nomor Induk Sekolah (NIS) : 200250

k. Tahun Beroperasi : 1985

l. Status tanah : Milik Sendiri

m. Luas Tanah : 4975 M2

n. Luas Bangunan : 7960 M2 (tiga Lantai)

o. Website : www.baktimulya400.com

p. Email : [email protected]

3. Visi, Misi dan Tujuan SMP bakti Mulya 400 Jakarta

Visi SMP Bakti Mulya 400 yaitu :

“Membentuk Insan Berakhlak Mulia, Beriman, Berilmu dan

Berkompetensi Global“.

Sedangkan Misi SMP Bakti Mulya 400 adalah Mewujudkan

pengembangan sekolah yang bernafaskan Islam dan berkualitas Internasional

yang diterapkan dalam pengelolaan, tenaga pendidik dan kependidikan,

pembiayaan, kurikulum, fasilitas, proses belajar mengajar, penilaian, dan

kompetensi lulusan. Menjadikan SMP Bakti Mulya 400 sebagai lembaga

pendidikan yang unggul dengan indikator :

a. Unggul dalam perolehan Nilai Ujian Nasional (NUN)

Page 64: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24402/1/Skripsi... · The program is implemented by the SMP ... (LDKS), rapat

48

b. Unggul dalam persaingan melanjutkan ke sekolah yang lebih tinggi

di dalam negeri dan luar negeri

c. Unggul dalam karya ilmiah remaja

d. Unggul dalam keratifitas

e. Unggul dalam lomba kesenian

f. Unggul dalam lomba olahraga

g. Unggul dalam disiplin

h. Unggul dalam aktivitas keagamaan

i. Unggul dalam kepedulian sosial

j. Unggul dalam manajemen

Tujuan SMP Bakti Mulya 400 yaitu :

1) Tujuan Umum:

Tujuan Pendidikan yang Ingin dicapai adalah membentuk insan

pancasila yang sehat jasmani-rohaninya, taqwa terhadap Tuhan ,

tebal semangat kebangsaanya dan mencintai tanah airnya, sehingga

dapat menumbuhkan manusia-manusia pembangunan yang dapat

mmbangun dirinya sendiri serta bersama-sama bertanggung jawab

atas pembangunan bangsa.

2) Tujuan Khusus

a. Membentuk komunitas belajar yang mandiri, cerdas dan

berkeadaban (civic values)

b. Menerapkan manajemen sekolah yang transparan dan akuntabel.

c. Mengembangkan kemampuan siswa dalam penguasaan sains dan

teknologi, berinteraksi sosial (human relations), berkepribadian

mandiri secara intelektual, emosional dan spiritual.

d. Mendorong peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan

pendidikan (community based learning).

e. Membangun pusat pengembangan inovasi pendidikan.

Berdasarkan visi, misi dan tujuan diatas dapat diketahui bahwa

SMP Bakti Mulya 400 Jakarta memiliki tujuan untuk membentuk para

siswa agar insan pancasila yang baik, yang selalu bertaqwa kepada tuhan

yang maha Esa, serta cerdas, terampil dan memiliki semangat dalam

belajar serta membentruk manusia yang bertanggung jawab bagi dirinya

Page 65: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24402/1/Skripsi... · The program is implemented by the SMP ... (LDKS), rapat

49

dan bangsanya. Dalam visi, misi dan tujuan ini SMP Bakti mulya 400

telah melaksanakan pembinaan sikap kepemimpinan terhadap siswanya.

4. Profil Guru dan Tenaga Kependidikan

SMP Bakti Mulya 400 Jakarta dikepalai oleh Hadi Suwarno, M.Pd.

berdasarkan data Sekolah ini memiliki guru sebanyak 39 orang dan 18

karyawan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.1

Data Guru dan karyawan SMP Bakti Mulya 400 Jakarta Tahun

Ajaran 2013/2014

NO NAMA

JABATAN dan

TUGAS

TAMBAHAN

PENDI

DIKAN MAPEL

1. Hadi Suwarno, M.Pd. Kepala Sekolah S2 Geografi

2. SITO, S.Pd. Wakil Bidang

Akedemik S1

Matematika

3. Rike Anwari Fuady, S.Si. Wakil Bidang

Kesiswaan S1

Biologi/Fisika

4. Drs. H. Hasanuddin Wakil Bidang

Sarpra S1

Bahasa Inggris

5. Drs. Aji Bandi - S1 Agama Islam

6. Dra. Hj. Syafriani Lubis - S1 Bhs Indonesia

7. Usman, M.Pd. Wali Kelas 8.5 S2 Sejarah

8. Sobari, S.Pd.

Wali Kelas 9.3

dan Koord.

Mapel &

Komputer

S1 Matematika

9. Herice M Aziz, S.Pd. Wali kelas 8.4 S1 Matematika

10. Drs. Yatim Abdullah Koord. BP/BK S1 BP/BK

Page 66: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24402/1/Skripsi... · The program is implemented by the SMP ... (LDKS), rapat

50

dan Mapel Seni,

Penjas, Mulok,

Piket Hari

Jum’at

11. Dina Astilia, S.Pd. Piket Hari

Selasa D3

Tata Boga

12. Hj. Rina Nuzrina, S.Pd.

Koord lab. Tata

Boga dan Piket

Hari Kamis

S1

BP/BK/Tata

Boga

13. Susharyono, S.Pd.

Wali Kelas 9.2

dan Koord.

Mapel IPS

S1 Ekonomi

14. Drs. Aef Saefudin

Wali Kelas 7.5

dan Koordinator

Agama

Islam,Pkn &

BP/BK

S1 Agama Islam

15. Ir. H. Bondi Robiarso

Wali Kelas

akselerasi 2 dan

Koord. Mapel

IPA

S1 BIOLOGI

16. Dyah Ratnawiati, S.Pd.

Wali kelas 9.4

dan Koord. Bhs.

Indonesia

S1

Bahasa

Indonesia

17. Sofia Andriani, SE.

Wali Kelas 7.4,

Piket hari rabu

dan Koord. Uks

S1

EKONOMI/

PLKJ

18. Sri Subekti, S.Pd.

Wali Kelas 7.2,

piket hari senin

dan koord. Lab

IPA&MTK

S1 KIMIA

19. Prayogo, S.Pd. - S1

Elektronika/

Komputer

Page 67: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24402/1/Skripsi... · The program is implemented by the SMP ... (LDKS), rapat

51

20. Novitri Riyani, S.Pd. Wali Kelas 8.3 S1

Bahasa

Indonesia

21. Epih saripah, S.Pd.

Wali kelas 9.1

dan koord. Lab

bahasa dan

mapel bahasa

Inggris

S1 Bahasa Inggris

22. Usman Jamhuri, S.Ag.

Pembina

OSIS/wali kelas

7.3

S1

Pendidikan

Agama Islam

23. Yenis Herdiani, S.Si. Wali Kelas 8.2 S1 Fisika

24. Asih Budianti, S.Pd. Piket Hari

Selasa S1

Geografi

25. Novini Nilakusumah, SS.

Wali Kelas 8.1

dan Koord.

FLS2n/O2SN

S1

Bahasa

mandarin

26. Leli Sugiarti, S.Pd. Pembina OSIS S1 Matematika

27. Dewi Wulansari, S.Pd. Wali Kelas 7.1 S1 Bahasa Inggris

28. Dra. Mumun Maemunah Piket Hari

Kamis S1

Agama Islam

29. Rachfi Yuliarti Piket hari

Jum’at D3

Komputer

30. Suntoro, SE Piket Hari

Selasa S1

Komputer

31. Decka Eka Pradana

Kumbuan, S.Pd. - S1

Seni Rupa

32. Edy Hermawan, M.sc. Koordinator

OSN S2

IPA

33. Dewi yanti, S.Pd.

Koordinator

Mading dan

Majalah

S1

Bahasa

Indonesia

Page 68: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24402/1/Skripsi... · The program is implemented by the SMP ... (LDKS), rapat

52

34. Doby Putra Parlindungan,

S.Pd.

Pembina OSIS

dan Koord.

Ekstrakulikuler

dan piket hari

senin

S1 Olahraga

35. Eko Julianto, S.Pd. Piket Hari Rabu S1 Olahraga

36. Khoirudin, S.Sos.I. Piket Hari

Jum’at S1

PKN

37. Cisilia Dewi Pangalila, SH. Piket Hari senin S1 PKN

38. Sri Bayu Hendro Prabowo Piket Hari

Kamis S1

Seni Musik

39. Robert John Rowse - S2

Bahasa

Inggris/TIK

40. Mohammad Janaka Jachja,

SE. Kepala TU S1

-

41. Dwiyati, S.Pd. Bagian

Keuangan S1

-

42. Sulistyo Raharjo, SE. Sekretariat S1 -

43. Ratih Agustin Kusuma

Wardani, S.Pd.

Perpustakaan

dan Kehumasan S1

-

44. Sulaeman Karyawan Mts -

45. Nedi Supriadi Karyawan SMP -

46. Agus Karyawan SMP -

47. Toha Karyawan SMA -

48. Yatimo Karyawan STM -

49. Muhafas Karyawan SMA -

50. Slamet Supriyadi Karyawan STM -

Page 69: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24402/1/Skripsi... · The program is implemented by the SMP ... (LDKS), rapat

53

51. Taslim Karyawan SMA -

52. Darmawan Karyawan SMK -

53. Ujang Setiawan Karyawan STM -

54. Sadirin Karyawan SMA -

55. Imam Wahyudi Karyawan SMA -

56. Jamsari Karyawan SD -

57. Suwarso Karyawan SMP -

Berdasarkan tabel di atas mayoritas guru yang mengajar di SMP Bakti

Mulya 400 Jakarta berlatar belakang pendidikan SI dan ada 4 guru berlatar

pendidikan S2. Kepala sekolah dibantu oleh beberapa wakil yang

mendangani bidang masing-masing. Guru yang menjadi pembina OSIS

sebanyak 3 orang. Hal ini memungkinkan bahwa pelaksanaan Pembinaan

sikap kepemimpinan siswa khususnya bagi para anggota OSIS berjalan

dengan baik, dikarenakan wakabid. Kesiswaan dibantu oleh 3 orang

pembinan OSIS dalam melaksakan pembinaan sikap kepemimpinan

terhadap siswa pengurus OSIS.

5. Keadaan Siswa

Berkaitan dengan data peserta didik berikut ini akan dijelaskan hal-hal

sebagai berikut:

a. Kelas belajar di SMP Bakti Mulya 400 dimaksudkan untuk

memaksimalkan layanan kepada siswa sesuai karakteristiknya. Kelas

layanan tersebut terdiri dari kelas internasional (KI), kelas akselerasi

program (program percepatan belajar) dan kelas reguler.

b. Jumlah siswa secara keseluruhan adalah sebagai berikut:

Tabel 4.2

Keadaan Siswa SMP Bakti Mulya 400 Tahun Ajaran 2013/2014

Page 70: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24402/1/Skripsi... · The program is implemented by the SMP ... (LDKS), rapat

54

No Kelas Jumlah Siswa

Total L P

1 VII 58 48 106

2 VIII 50 56 106

3 IX 63 61 124

Total 171 165 336

Berdasarkan layanan program kelas terhadap siswa, tentunya terdapat

berbagai macam persyaratan yang mana salah satu persyaratannya adalah

memiliki kepribadian yang baik, dan memiliki keberbakatan khusus artinya

disini pembinaan sikap kepemimpinan terhadap siswa sudah dilaksanakan

ketika mereka mulai memasuki program kelas masing-masing.

6. Profil Sarana dan Prasarana

Tabel 4.3

Sarana dan Prasarana

No Gedung Sekolah

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

Ruang Tata Usaha

Ruang BP/BK

Ruang OSIS

Ruang Tata boga

Ruang Foto copy

Gudang

Kamar kecil/WC

Kantin

Koperasi

Perpustakaan

Sarana Olah raga

Audio kelas

Free Hot Spot

Internet

Taman

Gedung sekolah 3 lantai

Ruang kelas ber AC dan LCD

Page 71: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24402/1/Skripsi... · The program is implemented by the SMP ... (LDKS), rapat

55

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

Laboratorium Fisika

Laboratorium Biologi

Laboratorium elektronika

Laboratorium Bahasa

Laboratorium Matematika

Laboratorium Agama/Ips

Laboratorium Komputer

Ruang Kepala sekolah

Ruang wakil kepala sekolah

Ruang Guru

Ruang UKS

Ruang Audio Visual

Ruang Aula/Musolla

Berdasarkan rincian di atas dapat dikatakan bahwa SMP Bakti Mulya

400 Jakarta memiliki sarana dan prasarana yang sangat memadai baik

berupa fisik bangunan maupun hal-hal lain yang dapat menunjang proses

Belajar-Mengajar (KBM), Selain itu tersedianya sarana/prasarana untuk

OSIS dalam menjalankan administrasi organisasinya yang didukung

dengan adanya kantor OSIS serta hotspot wifi dan lain sebagainya, hal

tersebut merupakan salah satu bentuk pelaksanaan pembinaan sikap

kepemimpinan siswa dipersiapkan dan dijalankan dengan baik dengan

disiapkanya fasilitas yang mendukung program-program OSIS.

Gambar 4.1

Kantor OSIS, Gedung sekolah dan Taman

Page 72: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24402/1/Skripsi... · The program is implemented by the SMP ... (LDKS), rapat

56

B. PEMBAHASAN

1. Bentuk Kegiatan OSIS SMP Bakti Mulya 400 Jakarta

Dalam setiap periode kepengurusan tentunya OSIS memiliki program-

program nyata sebagai usaha pemberdayaan potensi dan daya kreasi siswa-

siswi SMP Bakti Mulya 400 Jakarta. Kegiatan-kegiatan tersebut merupakan

kegiatan yang berada diluar jam sekolah sebagai kegiatan pengembangan

sikap kepemimpinan siswa.

Kegiatan OSIS dilaksanakan dalam bentuk kokurikuler dan

ekstrakurikuler, semua kegiatan OSIS berkoordinasi dengan Pembina OSIS

dan wakil kepala sekolah Bidang Kesiswaan. Adapun bentuk kegiatan OSIS

yang dilaksanakan adalah :

a. Kegiatan Bela Negara

Kegiatan bela negara dikoordinasikan oleh seksi bela negara yang

bertugas untuk:

a) Melaksanakan upacara bendera pada setiap hari senin, serta hari-

hari besar Nasional.

b) Melaksanakan Bakti Sosial/Masyarakat

c) Melaksanakan pertukaran siswa antar sekolah, antar provinsi dan

antar negara.

d) Melaksanakan kegiatan latihan dasar kepemimpinan siswa.

Gambar 4.2

Siswa Pengurus OSIS Saat Mengikuti Pelatihan Latihan Dasar

Kepemimpinan Siswa (LDKS)

Page 73: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24402/1/Skripsi... · The program is implemented by the SMP ... (LDKS), rapat

57

Kegiatan Bela Negara ini bertujuan untuk melatih sikap kepemimpinan

siswa sejaka awal kepengurusan OSIS, dan pelaksanaan upacara setiap hari

senin termasuk kegiatan dalam pembinaan sikap kepemimpinan siswa, bagi

pengurus OSIS diwajibkan untuk mengikuti ekstrakurikuler Paskibra dalam

rangka persiapan menjadi petugas upacara.

b. Kegiatan Budi Pekerti/Akhlak Mulia

Kegiatan budi pekerti dikoordinasikan oleh seksi budi pekerti yang

bertugas untuk :

a) Melaksanakan tata tertib sekolah

b) Melaksanakan tata krama pergaulan

c) Menumbuhkan kesadaran rela berkorban dengan beramal untuk

membantu sesama.

d) Meningkatkan rasa saling sayang dan hormat antar siswa.

e) Meningkatkan sikap hormat kepada seluruh warga sekolah.

OSIS menjadi ujung tombak dalam menegakkan tata tertib sekolah,

maka kegiatan OSIS ini bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran bagi para

siswa untuk bertanggung jawab dan memiliki hubungan sosial yang baik

dengan seluruh warga sekolah, sehingga dapat diterapkan dalam kehidupan

bermasyarakat.

c. Kegiatan Olah Raga dan Kesehatan

Kegiatan Olah Raga dan Kesehatan dikoordinasikan oleh seksi olahraga

dan kesehatan yang bertugas untuk :

a) Meningkatkan kesadaran hidup sehat di lingkungan sekolah,

rumah, masyarakat dan lingkungan;

b) Melaksanakan usaha kesehatan sekolah;

c) Melaksanakan pencegahan penyalahgunaan narkotika, obat

terlarang, minuman keras dan merokok;

d) Menyelenggarakan lomba berbagai maca olahraga di sekolah.

e) Berperan dalam lomba olahraga dalam sekolah.

Page 74: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24402/1/Skripsi... · The program is implemented by the SMP ... (LDKS), rapat

58

Gambar 4.3

Salah Satu Kegiatan Olah Raga Futsal

Kegiatan OSIS ini bertujuan untuk memberikan kesadaran tentang

pentingnya olahraga bagi kesehatan, selain itu beberapa agenda lomba dalam

olahraga ini melatih mereka untuk membuat sebuah event dan melatih

tanggung jawab dan sikap kepemimpinan mereka karena diberikan sebuah

tanggung jawab dan mampu mandiri dalam menjalankan organisasi.

d. Kegiatan Apresiasi Seni

Kegiatan Apresiasi seni dikoordinasikan oleh seksi Apresiasi Seni yang

bertugas untuk :

a) Mengembangkan ketrampilan dalam bidang seni suara, seni tari,

seni kerajianan, darama/sastra, musik dan fotografi.

b) Menyelenggarakan sanggar berbagai maca seni.

c) Meningkatkan daya cipta seni.

d) Mementaskan, memamerkan berbagai cabang seni, baik karya

siswa/ sekolah maupun karya seniman luar.

Page 75: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24402/1/Skripsi... · The program is implemented by the SMP ... (LDKS), rapat

59

Gambar 4.4

Kegiatan Apresiasi Seni

Kegiatan ini difokuskan terhadap pengembangan bakat siswa dalam

apresiasi seni, dan seluruh apresiasi seni dapat dipamerkan, dan pameran

itulah yang melatih para siswa untuk menumbuhkan sikap kepemimpinan

siswa pengurus OSIS.

e. Kegiatan Rohani Islam

Kegiatan Rohani Islam dikoordinasikan oleh seksi Rohani Islam yang

bertugas untuk :

a) Membantu pelaksanaan kegiatan praktek agama islam di sekolah

(sholat dhuha, sholat Dzuhur, Tadarus Al-Qur’an)

b) Memperingati hari-hari besar agama;

c) Melaksanakan perbuatan amal sholeh sesuai ketentuan agama.

d) Mengadakan kegiatan lomba yang bersifat keagamaan.

e) Melaksanakan kegiatan seni yang bernafaskan keagamaan.

Page 76: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24402/1/Skripsi... · The program is implemented by the SMP ... (LDKS), rapat

60

Gambar 4.5

Kegiatan Sholat Jamaah yang dibantu oleh pengurus OSIS

Sebagai sekolah islam tentunya SMP Bakti Mulya 400 lebih

mengedepankan kegiatan keagamaan dalam pembentukan akhlak siswa,

namun beberapa pelaksanaan kegiatan rohani islam juga membentuk sikap

kepemimpinan siswa, seperti menjalankan sholat berjamaah yang merupakan

pembentukan kedisiplinan siswa. Siswa tersebut dituntut untuk menjalankan

ibadah sholat dengan tepat waktu.

f. Kegiatan Jurnalistik

Kegiatan Jurnalistik dikoordinasikan oleh seksi Jurnalistik yang

bertugas untuk:

a) Mengembangkan reportase untuk semua kegiatan sekolah

b) Mengembangkan penerbitan dalam bentuk majalah dinding

c) Mengembangkan majalah sekolah.

d) Mengembangkan leafet yang terkait publikasi sekolah

e) Mengembangkan penerbitan untuk media online.1

1 Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) SMP Bakti Mulya 400, Anggaran Rumah Tangga

(ART) Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) SMP Bakti Mulya 400 Jakarta,( Jakarta : SMP Bakti

Mulya 400,2013), Hal. 10-11.

Page 77: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24402/1/Skripsi... · The program is implemented by the SMP ... (LDKS), rapat

61

Gambar 4.6

Majalah Dinding SMP BM 400 Jakarta

Sehingga penulis dapat menarik kesimpulan bahwa maksud dari

kegiatan OSIS SMP Bakti Mulya 400 Jakarta adalah mengusahakan siswa

agar tumbuh dan berkembang sebagai manusia Indonesia seutuhnya sesuai

dengan tujuan Pendidikan Nasional berdasarkan Pancasila dengan

menanamkan syariat Agama Islam.

Kemudian tujuan dari kegiatan OSIS tersebut adalah meningkatkan

peran serta dan inisiatif para siswa untuk menjaga dan membina sekolah

sebagai Wiyatamandala sehingga terhindar dari usaha dan pengaruh yang

bertentangan dengan kebudayaan nasional, menumbuhkan daya tangkal pada

diri siswa terhadap pengaruh negatif yang datang dari luar maupun dari dalam

lingkungan sekolah, meningkatkan apresiasi dan penghayatan seni,

menumbuhkan sikap berbangsa dan bernegara, meneruskan dan

mengembangkan jiwa, semangat serta nilai-nilai 45, serta meningkatkan

kesegaran jasmani dan rohani.

2. Pelaksanaan Pembinaan Sikap Kepemimpinan Siswa di

SMP Bakti Mulya 400 Jakarta

Sikap kepemimpinan adalah suatu sikap pribadi yang mampu

mengembangkan potensi diri, mampu menempatkan diri serta mampu berfikir

terbuka dan positif terhadap diri dan lingkungan. Adapun sikap

kepemimpinan ini tidak hadir dengan sendirinya melainkan dibangun dan

dibentuk oleh pilar-pilar pendidikan yaitu keluarga, sekolah dan masyarakat.

Page 78: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24402/1/Skripsi... · The program is implemented by the SMP ... (LDKS), rapat

62

Keberadaan OSIS di sekolah adalah sebagai dasar bagi para siswa

untuk berorganisasi agar mereka dapat memiliki sikap dan jiwa

kepemimpinan yang akan sangat dibutuhkan bagi mereka di kemudian hari

yakni saat mereka aktif di masyarakat dan pada jenjang-jenjang pendidikan

berikutnya. Karena itu keberadaan OSIS di sekolah harus ada dan aktif.

Dalam pelaksanaan pembinaan terhadap siswa terkait dengan sikap

kepemimpinan siswa, SMP Bakti Mulya 400 telah membuat beberapa

program yang berhubungan dengan nilai-nilai sebuah organisasi, yaitu

program yang diarahkan untuk melatih, mengembangkan dan membina sikap

kepemimpinan siswa.

Berdasarkan wawancara dengan Waka. Kesiswaan yaitu Ibu Rike

Anwari Fuady tentang program pembinaan sikap kepemimpinan siswa dalam

hal ini terhadap pengurus OSIS dilaksanakan secara berkelanjutan. Sekolah

memiliki tanggung jawab untuk melatih sikap kepemimpinan para siswanya

khususnya para pengurus OSIS dan melatih mereka dalam berorganisasi.

Oleh karena itu sekolah memiliki program untuk para siswa calon pengurus

OSIS yakni pelatihan dasar kepemimpinan siswa yang bekerja sama dengan

beberapa institusi kepolisian maupun angkatan darat dan program ini

termasuk dalam agenda tahunan program OSIS SMP Bakti Mulya 400

Jakarta. Dalam program tersebut peran sekolah sebagai fasilitator mereka

dengan cara membimbing dan mengarahkan mereka.

Adapun pelaksanaan dalam pemilihan ketua dan pengurus OSIS

dilaksanakan melalui kegiatan LDKS, sedangkan pemilihan kandidat

merupakan otoritas para pembina OSIS dan jajaran OSIS sebelumnya, setelah

LDKS para pembina OSIS dan OSIS sebelumnya memilih kandidat dan

terbentuklah setiap tahunnya tidak kurang dari 3 kandidat, baru setelah itu

diadakan masa kampanye dan pemilihan umum.

Para kandidat ketua yang telah terpilih diharuskan untuk membuat

makalah tentang program-program serta visi dan misi mereka dalam

memimpin OSIS yang akan mereka presentasikan dalam kegiatan LDKS

yang disaksikan oleh para guru dan siswa.

Page 79: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24402/1/Skripsi... · The program is implemented by the SMP ... (LDKS), rapat

63

Ini merupakan upaya awal sekolah dalam membentuk dan membinan

sikap kepemimpinan siswa melalui kegiatan-kegiatan OSIS yang diawali

dengan kegiatan LDKS.

Upaya sekolah untuk terus membentuk sikap kepemimpinan mereka

para pengurus OSIS, sekolah dalam hal ini menekankan kepada pengurus

OSIS untuk mentaati peraturan dan tata tertib sekolah. Sekolah selalu

mengingatkan dan memberikan nasihat serta arahan kepada pengurus OSIS

bahwa mereka adalah pemimpin dan harus memberi contoh kepada yang lain,

serta harus mampu menunjukkan sikap kalau mereka adalah seorang

pemimpin. Dimana intinya seorang pengurus OSIS harus berbeda dengan

siswa yang lain, berbeda dalam hal kedisiplinan dalam mentaati peraturan dan

tata tertib sekolah.

Selanjutnya dalam kesehariannya, sekolah secara klasikal bertanggung

jawab untuk terus membentuk leadership siswa yang telah mengikuti

pelatihan tersebut, sekolah melibatkan OSIS dalam kegiatan kegiatan sekolah

antara lain adalah kegiatan Bakti Mulya 400 Cup yang rutin diadakan setiap

tahunnya. Mereka dilibatkan dengan tujuan membina sikap kepemimpinan

mereka melalui kegiatan tersebut agar mereka mampu berorganisasi dengan

yang lain, mereka membentuk kepanitiaan dan melaksanakan kerja sama

dengan baik untuk mengatur sebuah event agar event tersebut berjalan dengan

baik. Termasuk ketika mereka memimpin rapat dalam kegiatan tersebut,

membagi tugas dan menjalankan tugas masing-masing, hal tersebut

merupakan salah bentuk pelatihan dan pembinaan sikap kepemimpinan bagi

para pengurus OSIS.

Latihan kepemimpinan ini tidak hanya pada sebuah event saja, akan

tetapi sekolah terus mengupayakan kepada setiap siswanya khusunya

pengurus OSIS untuk selalu mentaati peraturan dan tata tertib. Sekloah

melalui para guru dan pembina OSIS selalu memberikan teguran dan arahan

jika ada hal-hal kecil yang tidak baik, mereka juga diingatkan agar terus

menerus dapat mempertahankan prestasi belajarnya walaupun berperan ganda

Page 80: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24402/1/Skripsi... · The program is implemented by the SMP ... (LDKS), rapat

64

menjadi pengurus OSIS dan menjadi siswa biasa karena sepatutnya kegiatan

akademik dan keorganisasian harus berjalan seirama.

Mewajibkan seluruh siswa pengurus OSIS mengikuti kegiatan

ekstrakurikuler Paskibra merupakan sebuah program dan upaya sekolah

dalam melaksanakan pembinaan kepemimpinan siswa. Karena didalam

kegiatan tersebut diajarkan bagaimana untuk menjalin kekompakan,

mematuhi kedisiplinan sehingga timbullah rasa tanggung jawab mereka

sebagai seorang pemimpin.

Gambar 4.7

Upacara Bendera SMP Bakti Mulya 400 dengan OSIS sebagai

Petugasnya

Sekolah juga menyiapkan sarana/prasana untuk menunjang berbagai

kegiatan OSIS. Disediakan kantor OSIS secara khusus merupakan upaya

sekolah dalam melaksanakan pembinaan sikap kepemimpinan siswa, fasilitas

ini tentunya mendorong siswa agar lebih giat lagi dan lebih baik lagi

kinerjanya dalam menjalankan organisasi OSIS tersebut.

Berdasarkan pernyataan-pernyataan diatas penulis dapat menganalisa

bahwa SMP Bakti Mulya ini telah melaksanakan berbagai macam program

dan upaya dalam melaksanakan pembinaan sikap kepemimpinan kepada

siswanya khusunya para pembina OSIS, tentunya program ini tidak hanya

dilaksanakan dalam waktu tertentu saja, upaya ini terus menerus dilakukan

oleh sekolah Bakti Mulya 400 Jakarta agar siswanya tetap memiliki sikap

kepemimpinan yang baik dalam kesehariannya yang nantinya siswa dapat

memiliki akhlak dan perilaku yang baik sehingga para siswa memiliki bekal

Page 81: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24402/1/Skripsi... · The program is implemented by the SMP ... (LDKS), rapat

65

dalam menjalankan kehidupan pada jenjang berikutnya dan dapat

berpartisipasi dalam masyarakat/lingkungannya.

3. Kegiatan OSIS dalam Pembinaan Sikap Kepemimpinan Siswa

Berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu pembina OSIS SMP

bakti Mulya 400 yaitu Bapak Usman Jamhuri mengenai Bentuk kegiatan

OSIS SMP Bakti Mulya 400 dalam rangka pembinaan kepemimpinan siswa

Beliau menyatakan pada intinya kegiatan-kegiatan OSIS dapat melatih,

mengembangkan dan membina sikap kepemimpinan siswa, namun dasar dari

pembinaan tersebut yaitu Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa, Kegiatan

latihan dasar kepemimpinan siswa yang dilaksanakan oleh SMP Bakti Mulya

400 bekerja sama dengan Institusi Kepolisian republik Indonesia yakni

melalui SEPOLWAN Jakarta dan bekerja sama dengan TNI AD Cilandak.

Selanjutnya, dalam wawancara dengan Wakasis. SMP BM 400 yaitu

Ibu Rike Anwari mengatakan bahwa Kegiatan LDKS ini merupakan salah

satu jalur pembinaan sikap kepemimpinan siswa, Siswa sebagai generasi

muda di sekolah adalah potensi nyata yang perlu diperhatikan pembinaannya.

Eksistensi siswa sebagai generasi penerus perjuangan dan cita-cita bangsa

perlu dikembangkan dan diarahkan melalui sejumlah kegiatan yang

dikoordinir OSIS agar para pendukungnya mempunyai motivasi, kemampuan

serta persepsi atau titik pandang yang sama dalam pengelolaan organisasinya.

Tidak semua siswa dapat mengikuti kegiatan LDKS ini, dari hasil

wawancara dengan Ibu Leli sugiarti yang merupakan salah satu pengurus

OSIS memaparkan bahwa siswa yang akan mengikuti kegiatan LDKS

memiliki beberapa syarat antara lain siswa adalah siswa tersebut memiliki

akhlak dan kepribadian yang baik, memiliki prestasi akademik yang baik pula

artinya nilai-nilai mereka memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM),

siswa yang memiliki loyalitas yang tinggi serta direkomendasikan oleh wali

kelas dan mendapat persetujuan orang tua untuk mengikuti LDKS serta

menjadi anggota OSIS.

Page 82: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24402/1/Skripsi... · The program is implemented by the SMP ... (LDKS), rapat

66

Untuk memberikan gambaran yang jelas terhadap sekolah sebagai

sarana belajar, pusat pembentukan sikap dan nilai pribadi yang dicita-citakan

dalam pendidikan nasional, perlu kiranya diadakan Latihan Dasar

Kepemimpinan Siswa (LDKS) sebagai upaya pengembangan potensi sumber

daya manusia yang bertaqwa selain memiliki ilmu pengetahuan.

Berdasarkan Keputusan Direktur Jendral Pendidikan Dasar dan

Menengah Departemen Pendidikan dan Kebudayaan No. 201/C/Kep/086

tentang Pedoman Pembinaan Kesiswaan Direktur Jendral Pendidikan Dasar

dan Menengah, BAB VI Latihan Kepemimpinan Siswa pasal 10, Latihan

Kepemimpinan Siswa bertujuan :

a. Memupuk, membimbing, dan mengarahkan pelaksanaan fungsi siswa

sebagai generasi penerus perjuangan bangsa dan generasi pembangun

nasional yang lebih baik, lebih bertanggung jawab, lebih mampu

mengisi dan membina bangsa.

b. Mengembangkan kesadaran siswa sebagai warga negara yang berjiwa

Pancasila.

c. Mengembangkan dan meningkatkan mutu kepemimpinan dan cara

siswa berorganisasi serta mengusahakana bekal kecakapan dan

ketrampilan tertentu yang dapat berguna untuk hari ke depannya, baik

bagi dirinya sendiri, keluarga maupun untuk disumbangkan kepada

warga masyarakat.

d. Memberikan aturan dalam meningkatkan cara menyusun acara

kegiatan yang berguna untuk memanfaatkan waktu luang.2

Berdasarkan tujuan tersebut bahwa Latihan Dasar Kepemimpinan

Siswa (LDKS) yang dilaksanakan OSIS dilaksanakan dalam rangka

Pembinaan Kepemimpinan Siswa sebelum mereka menjadi pengurus OSIS

agar mereka mengetahui tata cara berorganisasi yang baik dan

menegembangkan potensi dirinya untuk menjadi seorang pemimpin yang siap

untuk memimpin dan siap juga untuk dipimpin.

2 OSIS SMP Bakti Mulya 400, Proposal Kegiatan Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa

(LDKS) OSIS SMP Bakti Mulya 400,( Jakarta : OSIS SMP Bakti Mulya 400, 2012).

Page 83: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24402/1/Skripsi... · The program is implemented by the SMP ... (LDKS), rapat

67

Selain itu kegiatan yang dapat membina sikap kepemimpinan siswa

adalah kegiatan raker (rapat kerja), Out Bond dan study banding OSIS.

Raker merupakan agenda tahunan yang dilaksanakan oleh SMP bakti

Muluya 400 Jakarta di suatu tempat untuk merumuskan program kerja untuk

satu tahun kepengurusan. Raker dilaksanakan setelah terbentuknya sebuah

susunan kepengurusan OSIS. Di dalam kegiatan raker tersebut para siswa

pengurus OSIS membuat program kerja dari masing-masing bidang dan

dibuat menjadi sebuah draft serta pengolahan AD/ART OSIS. Kegiatan raker

ini merupakan salah satu kegiatan OSIS dalam rangka pembinaa terhadap

kepemimpinan siswa.

Kegiatan Out Bond merupakan kegiatan dalam rangka menindak lanjuti

dari kegiatan LDKS sebelumnya, di dalam kegiatan ini lebih bersifat untuk

menjalin team work atau kerja sama sebuah tim dalam melaksanakan sebuah

organisasi. Jadi setelah LDKS, para pengurus OSIS dibangun kembali dan

dilatih kembali semangatnya untuk melaksanakan sebuah roda organisasi

dengan melaksanakan kegiatan Out Bond tersebut.

Kegiatan Study Banding OSIS dilaksanakan ke sekolah-sekolah yang

tentunya dalam organisasi OSIS lebih baik dan layak untuk dilihat

perbandingan program-programnya. Study banding dapat memberikan dan

memperkaya wawasan kepada para siswa untuk dapat meningkatkan potensi

mereka agar bisa lebih baik lagi, berkreasi dan berinovasi lebih baik lagi.

Haqata yang merupakan kepanjangan dari hasil karya cipta merupakan

kegiatan tahunan di SMP Bakti Mulya 400. Dengan semangat ingin

memadukan semua kreativitas siswa dalam bidang olahraga, ketrampilan

bahasa , ketrampilan agama, dan kesenian maka menamakan diri menjadi

HAQATA KOLABORASI.

Kegiatan Haqata ini merupakan bagian dari program sekolah yang

diselenggarakan dalam rangka meningkatkan kemampuan para siswa dalam

berorganisasi, dan sekaligus memberikan peluang kepada siswa untuk

mengembangkan kreatifitas, serta potensi yang dimiliki. Tujuan lain dari

Page 84: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24402/1/Skripsi... · The program is implemented by the SMP ... (LDKS), rapat

68

kegiatan ini melatih siswa bekerjasama dan bertanggung jawab sesuai dengan

tugas yang sudah ditetapkan dan melatih sikap kepemimpinan siswa.

Haqata kolaborasi diselenggarakan selama sepekan, Sebagai sebuah

kolaborasi maka kegiatan tersebut merupakan kegiatan gabungan antara

Haqata Sport (yang juga dikenal BM Cup), Haqata Skill (yang juga dikenal

SKETSA), Haqata Soul (yang dikenal lomba keterampilan agama) dan

Haqata Arts.

Haqata sport atau Kegiatan BM Cup dilaksanakan selama sepekan,

Kegiatan BM Cup oleh sekolah SD dan SMP negeri maupun swasta yang

berada di DKI Jakarta dan sekitarnya. Cabang-cabang lomba yang

diselenggarakan antara lain : bola basket (putra maupun putri) dan futsal.

Haqata skill (sketsa) diikuti sekolah negeri maupun swasta yang berada

di DKI Jakarta dan sekitarnya.

Cabang-cabang lomba yang diselenggarakan antara lain :

a. Story Telling (tingkat SD & SMP)

b. Tari Kreasi (tingkat SD)

c. Membaca Puisi (tingkat SD)

d. Tari Saman (tingkat SMP)

Haqata soul (loketa) diikuti baik dari sekolah negeri maupun swasta

yang berada di DKI Jakarta dan sekitarnya.

Cabang-cabang lomba yang diselenggarakan antara lain :

a. Marawis (tingkat SD & SMP)

b. Adzan (tingkat SD )

c. MTQ (tingkat SD Putra/i)

d. Pidato (tingkat SD Putra/i)

Haqata art (pentas seni) Kegiatan ini merupakan puncak acara kegiatan

tahunan SMP BM 400 Jakarta dengan membagikan hadiah dan menampilkan

performance dari seluruh siswa SMP Bakti Mulya 400 Jakarta dan

performance dari siswa TK-SD-SMA & para alumni, performance dari

sekolah lain, pemberian hadiah, serta performance dari para Guest Star.

Page 85: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24402/1/Skripsi... · The program is implemented by the SMP ... (LDKS), rapat

69

Berdasarkan pemaparan kegiatan OSIS diatas penulis dapat

mennganalisa kegiatan-kegiatan tersebut merupakan bentuk pembinaan

sekolah dalam membina sikap kepemimpinan siswanya, sekolah hanya

sebagai fasilitator dan penggerak utamanya adalah para pengurus OSIS,

tentunya ini merupakan wadah kreatifitas siswa dalam mengembangkan

bakatnya dan juga mengembangkan sikap kepemimpinan yang mereka miliki

karena mengatur sebuah event atau acara memerlukan organisasi yang baik

dengan adanya seorang pemimpin yang mampu menjalankan

kepemimpinannya dengan baik pula.

4. Fungsi OSIS dalam Pembinaan Sikap Kepemimpinan Siswa

OSIS sebagai satu-satunya wadah organisasi siswa di SMP Bakti Mulya

400 Jakarta berusaha membekali dan meningkatkan pengetahuan tentang

sikap kepemimpinan melalui proses pembelajaran dan pelatihan. Proses

pembelajaran dilakukan dengan cara mengelola suatu kegiatan yang

melibatkan unsur-unsur sekolah dan masyarakat. Sedangkan pelatihannya

dengan merumuskan program dan menjalankan program tersebut sebagai

suatu kegiatan OSIS.

Adapun fungsi OSIS dalam pembinaan sikap kepemimpinan siswa di

SMP Bakti Mulya 400 Jakarta, sebagai berikut :

a. Pengurus OSIS sebagai ujung tombak sekolah dalam penegakkan

kedisiplinan siswa.

b. Pengurus OSIS sebagai panutan dan contoh bagi siswa yang lain

dalam mentaati tata tertib dan peraturan sekolah.

c. OSIS sebagai mitra sekolah dalam menciptakan dan memelihara

keamanan, kebersihan, keindahan dan ketertiban serta kekeluargaan

dalam sekolah.

d. OSIS berfungsi sebagai wadah untuk mempersiapkan siswa sebagai

penerus perjuangan bangsa dan pembangunan Nasional dengan

memberikan bekal keterampilan, kepemimpinan, akhlak mulia,

kesegaran jasmani, daya kreasi, kepribadian dan patriotisme.

Page 86: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24402/1/Skripsi... · The program is implemented by the SMP ... (LDKS), rapat

70

e. OSIS sebagai penyambung komunikasi antara pihak sekolah dengan

siswa.

Page 87: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24402/1/Skripsi... · The program is implemented by the SMP ... (LDKS), rapat

71

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa

pelaksanaan Pembinaan sikap kepemimpinan tersebut sudah cukup efektif

dengan adanya program-program sekolah dalam membina serta melatih sikap

kepemimpinan siswa, dimana dalam program tersebut siswa berperan aktif

dalam melaksanakan sebuah kegiatan baik di dalam maupun luar sekolah.

Para pengurus OSIS menjadi tolak ukur dalam penegakkan kedisiplinan

siswa, mereka pun berada di garda terdepan dalam penegakkan tata tertib dan

peraturan sekolah. Hal inilah yang membuat mereka harus memiliki sikap

kepemimpinan yang baik, mereka harus menjadi contoh bagi siswa yang lain

yang bukan pengurus OSIS.

Keterlibatan para pengurus OSIS dalam setiap kegiatan sekolah dapat

menumbuhkan sikap kepemimpinan bagi para siswa tersebut, karena mereka

diajarkan tentang sebuah kerja sama dalam satuan organisasi yang harus

kompak dan mengerti satu sama lainnya. Berbagai kegiatan OSIS pun

memiliki dampak positif dalam upaya mengembangkan sikap kepemipinan

siswa para pengurus OSIS, siswa para pengurus OSIS lebih disiplin dalam

mentaati peraturan, memiliki sikap siap memimpin dan dipimpin serta

semakin rajin dalam belajarnya. Diawali dengan kegiatan LDKS, sebagai

upaya pelatihan awal kepada calon siswa pengurus OSIS agar dapat memiliki

sikap kepemimpinan dan berkelanjutan dalam kegiatan raker, outbond

maupun study banding. Dalam kesehariannya, sekolah juga berperan besar

untuk terus melatih dan mempertahankan sikap kepemimpinan siswa para

pengurus OSIS SMP Bakti Mulya 400 Jakarta.

Berbagai macam fasilitas dan kemudahan diberikan sekolah untuk

menunjang program kerja OSIS SMP Bakti Mulya 400, hal inilah yang

membuat pelaksanaan pembinaan sikap kepemimpinan siswa dapat berjalan

Page 88: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24402/1/Skripsi... · The program is implemented by the SMP ... (LDKS), rapat

72

dengan baik dan efektiktif melalui kegiatan-kegiatan OSIS yang ada di SMP

Bakti Mulya 400 Jakarta.

B. Implikasi

Berdasarkan kesimpulan di atas maka implikasinya adalah pertama

mengefektifkan kembali peran dan fungsi OSIS dalam wadah organisasi

sebagai penegak kedisiplinan siswa. Kedua adalah Penerapan pembinaan

kepemimpinan siswa di seluruh sekolah dalam rangka menjaga siswa dari

pengaruh negatif dunia luar. Ketiga adalah meningkatkan kembali peran guru

dalam membina siswa dan tidak hanya siswa yang menjadi pengurus OSIS.

Pelaksanaan pembinaan sikap kepemimpinan siswa melalui kegiatan

OSIS di SMP Bakti Mulya 400 Jakarta ini sangat bermanfaat bagi siswa

untuk melanjutkan ke jenjang berikutnya. Maka sudah selayaknya setiap

sekolah-sekolah baik negeri maupun swasta untuk menerapkan pembinaan-

pembinaan dalam rangka mengembangkan sikap kepemimpinan siswa. Dan

harus ada peran besar dari pemerintah dalam upaya menciptakan generasi

penerus bangsa yang memiliki sikap kepemimpinan yang baik. Agar para

siswa dapat memberikan kontribusi yang positif dalam membangun bangsa

Indonesia di masa yang akan datang.

C. Saran

1. Kepada Pemerintah khusunya dalam menghadapi arus globalisasi dan

untuk mencegah pengaruh-pengaruh negatif dari globalisasi, maka

diperlukan pembinaan kepemimpinan kepada siswa agar siswa dapat

membentengi diri dari segala pengaruh negatif.

2. Kepada seluruh praktisi pendidikan (guru, staf pengajar, dll), hendaknya

berperan aktif dalam membina sikap kepemimpinan siswa antara lain

dengan saling mengingatkan siswa jika ada sedikit kesalahan.

3. Kepada para pengurus OSIS agar lebih meningkatkan kinerjanya dan tidak

bergantung terhadap satu atau dua orang teman saja. Tetapi semuanya

harus berperan aktif agar OSIS dapat lebih baik lagi.

Page 89: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24402/1/Skripsi... · The program is implemented by the SMP ... (LDKS), rapat

73

4. Dalam rangka memberikan wawasan terhadap pembinaan kepemimpinan

siswa, ada baiknya sekolah dapat mengundang sekolah lain yang memang

belum berjalan secara maksimal organisasi siswanya dan sekolah yang

belum menerapkan pembinaan kepemimpnan terhadap siswanya.

5. Hendaknya tetap mempertahankan kegiatan yang memang sangat

memberikan nilai plus bagi sekolah terkait masalah pembinaan terhadap

siswa.

Page 90: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24402/1/Skripsi... · The program is implemented by the SMP ... (LDKS), rapat

74

DAFTAR PUSTAKA

A. Nasir, Sahilun, Peranan Pendidikan Agama terhadap Pemecahan Problem

Remaja, Jakarta : Kalam Mulia, 1999.

Abdillah Muhammad Bin Ismail Bin Ibrahim Albukhari, Abi. Shahihul Bukhari.

(Beirut : Daar al Fikr, t.t), Jilid I.

Anoraga, Pandji. Psikologi Kepemimpinan. Jakarta: PT. Rineka cipta, cet. Ke-III,

2001.

Azhari, Akyas, Psikologi Umum dan Perkembangan, Jakarta : PT. Teraju, cet. I

2004.

Budiarjo, A dkk, kamus Psikologi, Semarang : Dahara Prize, 1991.

Buku pedoman penulisan skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN

Jakarta, (Jakarta), 2013.

Danim, Sudarwan. Motivasi Kepemimpinan dan Efektifitas Kelompok. Jakarta:

Rineka Cipta, 2004.

Daud, Ma’mur, Terjemahan Hadits Shahih Muslim, Semarang: CV. Adi Grafika,

Cet. IV, jilid 4, 1996.

Departemen Pendidikan dan kebudayaan. Kamus Besar Bahasa Indonesia.

Jakarta: Balai Pustaka, 2007.

Drajat, Zakiah. Ilmu Jiwa Ilmu Agama, Jakarta : Bulan Bintang, cet. Ke 15, 1976.

Fitri Fachrunn, “Pengertian dan peranan Osis”, dari http://fitri-

fachrunn.blogspot.com, 30 Agustus 2013.

Hadi wijaya, “Pengertian Dan Peranan Osis”, http://id.scribd.com/doc/23711066/,

29 agustus 2013.

http://id.wikipedia.org/wiki/OSIS/30-08-2013

J. Moleong, Lexy, Metode Penelitioan Kualitatif, Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, cet. Ke-8, 1997.

Page 91: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24402/1/Skripsi... · The program is implemented by the SMP ... (LDKS), rapat

75

Kartono, Kartini. Pemimpin dan Kepemimpinan : Apakah pemimpin Abnormal

itu?. Jakarta : Raja Grafindo persada, cet. Ke-IX, 2001.

Madhi, Jamal, Menjadi Pemimpin yang Efektif dan Berpengaruh: Tinjauan

Manaejemen Kepemimpinan Islam, Bandung: PT. Syamil Cipta Media,

2001.

Marlis, Allen, “Informasi tentang organisasi siswa intra sekolah (osis)”,

Http://Allenmarlissmpn1gresik.wordpress.com., 30 agustus 2013.

Muhammad Taufiq, Ali, Praktik Manajemen Berbasis Al-Qur’an, Jakarta: Gema

Insani, 2004.

Musfiroh, Dampak Kegiatan LDK Terhadap Peningkatan Kinerja Osis di SMK

Nusantara, Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2012. tidak

dipublikasikan.

Nashori, Fuad, Psikologi Kepemimpinan: Peran Psikologi Islami dalam

Pengembangan Moralitas Pemimpin, Yogyakarta: Pustaka Fahima, 2009.

Nur Paula, Nisa, Pengaruh Organisasi Siswa Intra Sekolah Terhadap

Pembentukan Akhlak siswa studi kasus di MA Manaratul Islam Cilandak

Jakarta Selatan, Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2009. tidak

dipublikasikan.

Ode Turi, La. Budaya Kepemimpinan Lokal dalam Pelaksanaan MBS, Jurnal

Pendidikan dan Kebudayaan, November No. 075, 2008.

Riberu, J., Dasar-dasar Kepemimpinan, Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, Cet. IV,

1992.

Rivai, Veithzal, Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi, Jakarta: Raja Grafindo

Persada, Cet. VIII, 2003.

Siagian, Sondang P. Teori dan Praktek Kepemimpinan. Jakarta: PT. Rineka Cipta,

2010.

Page 92: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24402/1/Skripsi... · The program is implemented by the SMP ... (LDKS), rapat

76

Sungadi, Hubungan kepemimpinan profetik dan motivasi kerja dengan

produktivitas kerja pustakawan UI, Jurnal : Berkala Ilmu perpustakaan dan

komunikasi. Jogjakarta : UPT perpustakaan Universitas Gajah Mada, 2012.

Tilaar, H. A. R., Manajemen Pendidikan Nasional Kajian Pendidikan Masa

Depan, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, Cet. 9, 2008.

Tirtahardja, Umar dan La Sulo, S. L. Pengantar Pendidikan. Jakarta : Rineka

cipta, Cet. II, 2005.

Uno, Hamzah B. Teori Motivasi & Pengukurannya; Analisis di Bidang

Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara, Cet. III, 2008.

Usman, Husaini. Manajemen: Teori Praktek & Riset Pendidikan. Jakarta: PT.

Bumi Aksara, 2008.

Wahjosumidjo, Kepemimpinan Kepala Sekolah Tinjauan Teoritik dan

Permasalahannya, Jakarta: PT. raja Grafindo Persada, 2007.

Wahjosumidjo, Kepemimpinan Kepala Sekolah; Tinjauan Teoritik dan

Permasalahannya. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2007.

Wirawan Sarwono, Sarlito, Pengantar Umum Psikologi, Jakarta: Bulan Bintang,

Cet. VIII, 2000.

Yunus, Mahmud, Kamus Arab-Indonesia, Jakarta: PT. Hidakarya Agung, 1972,

Cet. Ke I.

Page 93: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24402/1/Skripsi... · The program is implemented by the SMP ... (LDKS), rapat

PEDOMAN WAWANCARA WAKABID KESISWAAN

PEMBINAAN SIKAP KEPEMIMPINAN SISWA MELALUI KEGIATAN OSIS DI

SMP BAKTI MULYA 400 JAKARTA

A. Identitas responden

Nama : Rieke Anwari Fuady, S.Si

Jabatan : Wakil Kepala Bidang Kesiswaan

Hari/Tanggal : Jum’at, 14 Maret 2014

Waktu : 13.30-14.20

Tempat : Ruang Wakil kepala Bidang Kesiswaan SMP BM 400 Jakarta

B. Keterangan dan petunjuk pengisian

1. Pedoman wawancara ini dibuat untuk kepentingan penelitian pada karya

ilmiah/penulisan skripsi.

2. Setiap jawaban yang dikemukakan dijamin kerahasiaannya dan tidak akan

dipublikasikan bila tidak diperlukan.

3. Jawablah pertanyaan berikut dengan sebenar-benarnya.

Terimakasih atas kerja sama dan partisipasinya.

C. Pertanyaan

1. Apa latar belakang dibentuknya OSIS di sekolah ini?

OSIS adalah sesuatu lembaga organisasi siswa intra sekolah yang memang harus ada

di setiap sekolah khususnya SMP Bakti Mulya 400 Jakarta, Dimana keberadaan OSIS

ini sebagai dasar mereka berorganisasi dan bagaimana mereka memiliki sikap dan

jiwa kepemimpinan yang akan sangat dibutuhkan bagi mereka dikemudian hari saat

mereka terjun ke masyarakat dan pada jenjang-jenjang pendikdikan seterusnya,

keberadaan OSIS ini sangatlah diperlukan. Oleh karena itu setiap kelembagaan OSIS

di sekolah harus ada dan aktif.

2. Apakah fungsi dan tujuan dibentuknya OSIS di sekolah ini?

OSIS berfungsi sebagai jembatan komunikasi antara guru dan siswa, mereka pun

dapat menjadi contoh dan leader bagi para siswa yang lain sehingga untuk itulah

Page 94: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24402/1/Skripsi... · The program is implemented by the SMP ... (LDKS), rapat

mereka harus selalu dilibatkan dalam setiap kegiatan dan program sekolah, agar

mereka bisa menjembatani dari guru dan siswa.

3. Bagaimana tanggung jawab dan apa saja tugas ibu selaku Wakasek bid.

Kesiswaan?

Dalam hal pembinaan sikap kepemimpinan siswa melalui kegiatan OSIS, kami

memiliki tanggung jawab untuk melatih sikap kepemimpinan mereka dan melatih

mereka dalam berorganisasi, dalam hal ini kami bekerja sama dengan institusi

kepolisian maupun angkatan darat melaksanakan pelatihan kepada para siswa yang

akan menjadi calon pengurus OSIS untuk mengikuti pelatihan Latihan dasar

kepemimpinan yang dapat melatih dan membentuk jiwa kepemimpinan dan

kedisiplinan mereka mereka, Selain itu dalam kesehariannya kami selaku wakasek

bidang kesiswaan secara klasikal bertanggung jawab untuk terus membentuk

leadership tersebut, ada kegiatan-kegiatan khusus seperti BM Cup yang kita libatkan

pengurus OSIS, kita libatkan disini agar bagaimana mereka mengatur sebuah event

dan membuat sebuah kepanitiaan agar event tersebut berjalan dengan baik.

4. Bagaimana peran sekolah dalam kegiatan tersebut?

Kami lebih cenderung sebagai fasilitator mereka, membimbing dan mengarahkan

mereka dan mereka yang bergerak.

5. Ada berapakah guru pembina OSIS di sekolah ini?

Guru pembina OSIS di sekolah kami ada tiga orang.

6. Apakah setiap guru pembina memiliki bidang tersendiri? Dan bagaimana tugas

serta tanggung jawab mereka?

Secara umum tidak ada pembagian bidang tersebut, namun saya sudah melihat

spesifik mereka masing-masing, ada yang bendahara walaupun secara struktur tidak

ada dan semua sama. Tetapi, secra realistis misalnya bu leli untuk keuangan dan tari

siswa, sedangkan pak usman jamhuri lebih kepada bidang keagamaan, kemudian pak

doby parlindungan sebagai keolahragaan. Semuanya tampil sebagai penegak

kedisiplinan, Semua bergerak mulai pagi saat-saat awal menyambut siswa di depan

Page 95: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24402/1/Skripsi... · The program is implemented by the SMP ... (LDKS), rapat

pintu sekolah, mengingatkan siswa agar baju harus rapi, yang tidak mengikuti tata

tertib harus dicatat, itu semua tugas kita berada digarda terdepan dalam penegakkan

kedisiplinan siswa, sampai menertibkan anak-anak untuk solat zuhur berjamaah, serta

solat dhuha, dan macam-macam ketertiban lainnya antara lain pengawasan siswa

dalam kegiatan ekstrakurikuler, jadi pembina OSIS serta para guru disini sebagai

penegak kedisiplinan disemua sektor.

7. Bagaimana program sekolah dalam menerapkan dan melaksanakan pembinaan

sikap kepemimpinan terhadap siswa selain LDKS dalam melatih sikap

kepemimpinan mereka?

Kalau dalam keseharian kita tau leadership bahwa bagaimana mereka harus disiplin

dan harus rapi yakni tertib pada peratauran, itu setiap hari selalu kami tegakkan

kepada mereka para siswa pengurus OSIS, dan memberikan nasihat bahwa kalian

adalah pemimpin dan kalian adalah contoh bagi yang lain, harus bisa menunjukkan

dalam setiap saat dan memperlihatkan kalau kalian adalah leader. Jadi, diluar dari

LDKS mereka berbeda dari yang lain, mereka harus cepat tanggap, kehadiran harus

baik di kelas dan mereka sebagai teladan harus menunjukkan sikap itu tadi. Termasuk

dalam kegiatan event-event yang ada, itu juga bagaimana mereka harus bisa

berorganisasi dengan yang lain, mereka membentuk kepanitiaan dan bagaimana team

worknya bisa berhasil dengan baik itu merupakan leadership. Dimana ada seksi-seksi

dalam setiap kepanitiaan dan ada bendahara serta sekretaris, termasuk ketika mereka

memimpin rapat, membagi tugas dan menjelaskan tugas masing-masing itu juga

mereka dilatih sesuai dengan program-program sekolah yang ada.

8. Kalau melaksanakan rapat bagaimana peran ibu serta para pembina OSIS?

Biasanya diawal kami terlebih dahulu menginformasika kepada mereka bahwa akan

ada kegiatan-kegiatan, baru setelah itu mereka melaksanakan rapat dengan sendirinya

dan tetntunya para pembina membantu mengarahkan rapat tersebut. Kalau mereka

terdapat kesulitan mereka akan datang kepada kami untuk meminta saran dan

pendapat dan memimta solusi jika ada masalah.

9. Sejauh manakah pihak sekolah berusaha mengarahkan siswa untuk memiliki

sikap kepemimpinan yang baik?

Page 96: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24402/1/Skripsi... · The program is implemented by the SMP ... (LDKS), rapat

Memang tidak ada kata lelah dan capek, setiap ada hal kecil yang tidak baik seperti

baju dikeluarkan kita langsung menegurnya, itulah hal kecil yang kita lakukan,

minimal disetiap momen kalau memang ada hal yang tidak baik akan diingatkan. Jadi,

memang latihan kepemimpinan ini terus-menerus kita laksanakan tiap hari dari hal

kecil yang saling mengingatkan. Contohnya kami mengingatkan mereka pengurus

OSIS yang menurun prestasi akademiknya akan kami ingatkan, jika memang tak

mampu maka keluar dari pengurus OSIS. Karena kegiatan akademik dan

keorganisasian harus berjalan seirama.

10. Bagaimana pola pembinaan yang dilaksanakan pihak sekolah dalam membina

sikap kepemimpinan siswa?

Pola pembinaan selain dari LDKS yakni regenerasi pengurus OSIS, mereka akan

mengajarkan kepada adik kelasnya tentang kegiatan OSIS yang telah berjalan selama

ini. Dan juga kami memiliki kegiatan study banding dan raker, karena itu juga bentuk

pembinaan yang lain, bagaimana menambah wawasan mereka dengan mereka study

banding dengan sekolah-sekolah yang kita anggap unggul OSIS dan kita ajak kesana

serta kita lihat bagaimana kegiatan-kegiatan OSIS disana, itu adalah salah satu upaya

dan pola pembinaan dalam memperkaya wawasan anak-anak dan meningkatkan

potensi mereka untuk bisa lebih baik lagi, berkreasi dan berinovasi lebih baik lagi, itu

merupakan agenda tahunan yang kami laksanakan , selain itu raker merupakan agenda

tahunan yang kami laksanakan di suatu tempat untuk merumuskan program kerja

untuk satu tahun kepengurusan ke depannya. Mereka harus melihat itu semua

sehingga terus terupgrade pemikiran mereka. Di dalam Raker pun mereka

melaksanakan sebuah rapat dan beberapa agenda sidang dalam merumuskan beberapa

tujuan dan hal tersebut merupakan pembinaan terhadap mereka dalam sikap

kepemimpinan mereka.

11. Setelah study banding, apa manfaat yang ibu rasakan setelah adanya kegiatan

itu? Dan hal-hal apa yang harus dilaksanakan setelah study banding ke

depannya?

Hal yang kemarin kami lakukan di SMP Negeri 1 Bogor, disana memang anak-anak

OSISnya benar-benar luar biasa, mereka memiliki program yang baik sehingga para

guru disana hanya sebagai fasilitator, semua kegiatan hari-hari besar seperti Maulid

Page 97: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24402/1/Skripsi... · The program is implemented by the SMP ... (LDKS), rapat

nabi, Hari Kartini dll itu semua anak-anaklah yang bekerja, mereka punya sekbid-

sekbid yang dimana guru tinggal mengingatkan dan anak sudah berjalan menjalankan

tugasnya masing-masing. Nah itu ternyata anak-anak langsung merespon untuk

membuat sebuah program setelah melaksanakan kunjungan study banding tersebut.

Dan mereka semangat meniru hal yang baik dari sekolah lain dan diimplementasikan

di sekolah.

12. Mengapa ekstrakurikuler paskibra diwajibkan bagi seluruh pengurus OSIS?

Salah satu pembinaan kepemimpinan yang kami laksanakan adalah mewajibkan anak-

anak pengurus OSIS dalam paskibra, karena di dalam paskibra tersebut dapat melatih

dan mengembangkan sikap kepemimpinan mereka.

13. Apakah sekolah menyediakan sarana/fasilitas yang cukup kepada OSIS dalam

menjalankan program-programnya?

Iya tentunya sekolah menyediakan fasilitas, antara lain sekretarian OSIS yang mana

ada kantor OSIS yang diberi kelengkapan komputer dan mesin printer serta wifi juga

agar OSIS dapat menjalankan roda organisasinya dengan baik.

14. Apa saja fungsi sarana/fasilitas sekolah yang disediakan untuk OSIS?

Fungsinya sebagai penunjang mereka dalam berkegiatan dan dalam menjalankan

program-program mereka.

15. Sebutkan faktor-faktor yang menghambat program sekolah dalam pembinaan

kepemimpinan siswa?

Terkakadang kegiatan kesisiwaan itu berbenturan dengan kegiatan Kurikulum, disatu

sisi mereka harus rapat namun juga berbenturan dengan jam pelajaran. Itu benturan

kecil yang anak-anak pengurus OSIS sudah tau konsekuensinya bahwa setelah

kembali dari rapat mereka harus mampu mengejar pelajaran yang tertinggal dengan

baik. Jadi hambatannya lebih ke arah berbenturan dengan proses KBM.

16. Sebutkan faktor-faktor yang mendukung program sekolah dalam pembinaan

kepemimpinan siswa?

Page 98: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24402/1/Skripsi... · The program is implemented by the SMP ... (LDKS), rapat

Sekolah dalam hal ini guru-guru yang lain pun mendukung dan terlibat aktif dalam

menjalankan program yang dilaksanaka. Dukungan dari Yayasan yang berkaitan

dengan pendanaan serta dukungan orang tua itulah yang menunjang agar program

berjalan dengan baik.

17. Selanjutnya apa harapan ibu ke depannya untuk lembaga OSIS di sekolah ini?

OSIS harus betul-betul menjadi contoh bagi siswa yang lain,leadershiip mereka harus

benar-benar terbentuk, mereka harus kreatif memiliki program-program yang inovatif

yang membangun kreatifitas mereka sehingga mereka nantinya dapat menjadi

pemimpin di masyarakat. Jadi mereka harus lebih kreatif dan tidak melempem , betul-

betul OSIS yang benar-benar aktif dengan beraneka ragam program, selain

mensukseskan program sekolah juga menjadikan anak ini leader di masyarakat

nantinya yang pada akhirnya mereka bisa diterima di sekolah-sekolah favorit dan

memiliki mental yang kuat dimanapun mereka berada, dengan adanya OSIS

menjadikan mereka anak yang tanggung dan kuat dimanapun mereka berada.

Jakarta, 14 Maret 2014

Wakabid. Kesiswaan

Page 99: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24402/1/Skripsi... · The program is implemented by the SMP ... (LDKS), rapat

PEDOMAN WAWANCARA PEMBINA OSIS

PEMBINAAN SIKAP KEPEMIMPINAN SISWA MELALUI KEGIATAN OSIS DI

SMP BAKTI MULYA 400 JAKARTA

A. Identitas responden

Nama : Usman Jamhuri, S.Ag.

Jabatan : Pembina OSIS

Hari/Tanggal : Kamis, 13 Maret 2014

Waktu : 13.00-13.30

Tempat : Ruang UKS SMP Bakti Mulya 400 Jakarta

B. Keterangan dan petunjuk pengisian

1. Pedoman wawancara ini dibuat untuk kepentingan penelitian pada karya

ilmiah/penulisan skripsi.

2. Setiap jawaban yang dikemukakan dijamin kerahasiaannya dan tidak akan

dipublikasikan bila tidak diperlukan.

3. Jawablah pertanyaan berikut dengan sebenar-benarnya.

Terimakasih atas kerja sama dan partisipasinya.

C. Pertanyaan

1. Sejauh mana sekolah ini melaksanakan pembinaan sikap kepemimpinan

terhadap siswanya?

Kalau untuk pembinaan sikap kepemimpinan siswa itu dilakukan secra kontinya

artinya didalam OSIS SMP Bakti Mulya memamng pertahun itu ada kegiatan LDKS,

itu merupakan program yang sudah dilaksanakan oleh OSIS, yakni latihan dasar

kepemimpinan siswa yang bekerja sama dengan instansi kepolisisan, angkatan darat

dan angkatan laut. Karena LDKS itu intinya adalah membekali anak-anak untuk

menjadi seorang pemimpin. Sedangkan banyaknya materi berasal dari instansi yang

kita ajak kerja sama. Antara lain kepemimpinan, keorganisasian, dan lain sebagainya.

2. Bagaimana tugas dan tanggung jawab guru pembina OSIS di sekolah ini?

Page 100: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24402/1/Skripsi... · The program is implemented by the SMP ... (LDKS), rapat

Ada tiga pembina OSIS di SMP bakti Mulya 400 Jakarta , pertama pembina dalam

kerohanian, kedua pembina OSIS keputrian dan ketiga adalah Pembina OSIS dalam

bidang olahraga. Dan seluruh pembina aktif dalam penanggung jawab ekstrakurikuler.

3. Apakah OSIS di sekolah ini telah berjalan sesuai fungsi dan tujuannya?

Kalau untuk berjalan sesuai fungsinya belum maksimal. Artinya, dalam hal

menjalankan programnya belum maksimal, masih ada yang belum tercapai program

tersebut.

4. Apa saja kriteria khusus untuk menjadi pengurus OSIS di sekolah ini?

Pertama harus memiliki akhlak yang baik. Kedua memiliki prestasi akademik

minimal dalam rapot tuntas KKM nya. Ketiga harus mempunyai loyalitas yang tinggi

dan kedekatan dengan teman-temannya

5. Apa saja kegiatan OSIS yang rutin dilaksanakan di sekolah ini?

Mengikuti eskul Paskibra, setiap OSIS wajib mengikuti eskul paskib dan ditambah

eskul pilihan. Selainitu ada program tahunan antara lain LDKS, Study banding, raker,

dan ada lagi kegiatan PHBI dan class meeting yang ada persemester ditangani bidang

OSIS yang berkaitan masing-masing.

6. Apakah kegiatan tersebut melibatkan seluruh pengurus OSIS?

Kalau yang PHBI atau bersifat hari nasional itu perbidang saja yang mengatur acara.

Kalau yang event besar semua pengurus OSIS terlibat. Contohnya kegiaan BM CUP

yang melibatkan sekolah-sekolah tingkat SD sampai SMP, jadi BM CUP sudah

sampai BM CUP yang ke XII yang bekerja angkatan dibawah naungan OSIS , yang

memiliki program OSIS dan yang menjalankan itu angkatan. Dan Puncak kegiatan

tersebut adalah HAKATA yang dengan kata lain adalah pentas seni.

7. Dan Apakah kegiatan tersebut memberikan kontribusi positif dalam membina

sikap kepemimpinan siswa?

Page 101: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24402/1/Skripsi... · The program is implemented by the SMP ... (LDKS), rapat

Kegiatan-kegiatan tersebut dapat memberi kontribusi bagi anak, minimal anak bisa

memiliki tanggung jawab ketika diberikan kepercayaan, mereka siap memimpin dan

siap dipimpin.

8. Apakah terdapat perbedaan terhadap tingkah laku siswa yang menjadi

pengurus OSIS dan yang bukan pengurus OSIS dalam sikap kepemimpinannya?

Ya terlihat mereka yang aktif dalam organisasi lebih memiliki sikap tanggung jawab

dan kepemimpinan.

9. Bagaimana hubungan siswa yang menjadi pengurus OSIS dengan siswa lain?

Hubungan mereka sejauh ini harmonis-harmonis saja .

10. Adakah kendala-kendala dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan OSIS di dalam

dan di luar sekolah?

Tidak ada kendala berarti baik dana maupun perizinan dari sekolah, hanya kendala

teknis dilapangan ketika mengatur anak-anak saja.

Jakarta, 13 Maret 2014

Pembina OSIS

Usman Jamhuri, S. Ag.

Page 102: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24402/1/Skripsi... · The program is implemented by the SMP ... (LDKS), rapat

PEDOMAN WAWANCARA PEMBINA OSIS

PEMBINAAN SIKAP KEPEMIMPINAN SISWA MELALUI KEGIATAN OSIS DI

SMP BAKTI MULYA 400 JAKARTA

A. Identitas responden

Nama : Leli Sugiarti, S. Pd.

Jabatan : Pembina OSIS

Hari/tanggal : Jum’at, 14 Maret 2014

Waktu : 14-30-15.15

Tempat : Ruang wakil kepala bidang kesiswaan SMP BM 400 Jakarta

B. Keterangan dan petunjuk pengisian

1. Pedoman wawancara ini dibuat untuk kepentingan penelitian pada karya

ilmiah/penulisan skripsi.

2. Setiap jawaban yang dikemukakan dijamin kerahasiaannya dan tidak akan

dipublikasikan bila tidak diperlukan.

3. Jawablah pertanyaan berikut dengan sebenar-benarnya.

Terimakasih atas kerja sama dan partisipasinya.

C. Pertanyaan

1. Apa latar belakang dibentuknya OSIS di sekolah ini?

Sebenarnya OSIS itu merupakan wadah, wadah untuk pengembangan kegiatan

siswa. Jadi secara strukturan OSIS di bawah pembina OSIS. Susunannya adalah

Kepala sekolah lalu wakil kepala bidang kesiswaan dan pembina OSIS serta OSIS

itu sendiri. OSIS ini dibentuk sebagai wadah pengembangan siswa karena kita

memiliki kegiatan tahunan rutin yang harus dijalankan oleh tim OSIS dan selai itu

pula dibentuk untuk penegak kedisiplinan siswa.

2. Bagaimana sistem pemilihan pengurus OSIS di sekolah ini?

Ya kita seperti pemilu kecil-kecilan, kita mengajarkan kepada anak-anak bahwa

pemilu di suatu negara tuh seperti ini. Jadi ada pemilihan 4 orang kandidat melalui

kegiatan LDKS, di LDKS kita melihat anak- anak yang memiliki potensi itu siapa

saja, pemilihan kandidat itu adalah otoritas kami pembina OSIS dan jajaran OSIS

Page 103: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24402/1/Skripsi... · The program is implemented by the SMP ... (LDKS), rapat

sebelumnya, setelah LDKS para pembina OSIS dan OSIS sebelumnya memilih

kandidat dan terbentuklah 4 kandidat, tiap tahun tidak kurang dari 3 dan tidak

lebih dari 4. Setelah itu diadakan masa kampanye.

3. Apa saja syarat mengikuti LDKS?

Syarat mengikuti LDKS antara lain adalah anak yang memiliki kemampuan

akademik dan siswa yang berminat untuk menjadi anggota OSIS kemudian

direkomendasikan kepada wali kelas dan memberikan formulir kepada orang tua

siswa untuk memberikan persetujuan menjadi anggota OSIS.

4. Berapa jumlah peserta LDKS dan kerja sama dengan siapa melaksanakan

LDKS?

Jumlah peserta LDKS dibatasi sampai 40 diikuti oleh kelas VII dan VIII dan kelas

IX sebagai mentor, kami bekerja sama dengan instansi kepolisian dan angkatan

darat. Jadi, sebelum menjadi pengurus OSIS mereka dipersiapkan melalu kegiatan

LDKS ini.

5. Apakah kegiatan ini dilaksanakan kembali ketika mereka sudah menjadi

pengurus OSIS?

Tidak, kegiatan ini hanya sekali karena ada kelanjutan kegiatan bagi mereka

antara lain adalah Raker, outbond dan study banding.

6. Bagaimana tugas dan tanggung jawab guru pembina OSIS di sekolah ini?

Dari ketiga pembina OSIS yang ada mempunyai tugas masing-masing, saya

sebagai bendara yang mengelola keuangan dan seni, pak usman jemhuri dalam

keagamaan, sedangkan pak doby dalam bidang keolahragaan.

7. Apa saja kegiatan tahunan OSIS di SMP Bakti Mulya 400?

Ada even besar, ada 4 event besar yang awalnya berjalan sendiri-sendiri, nama

dari event tersebut adalah Loketa, Sketsa, BM CUP dan Hakata. Keempat

Kegiatan tersebut digabungkan menjadi hakat kolaborasi yang isisnya sama

Page 104: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24402/1/Skripsi... · The program is implemented by the SMP ... (LDKS), rapat

namun waktunya yang tadinya terpisah digabungkan menjadi satu rangkaian

dalam satu event.

8. Sejauh mana peran pembina OSIS dalam membimbing lembaga OSIS ini?

Kita memang berperan penuh karena kita memang tolak ukur, sebenarnya kalau

semua berjalan ideal pasti OSIS itu adalah tonggak utama dalam kedisiplinan dan

pelaksanaan tata tertib. Peran kita sebagai pembina OSIS adalah mengarahkan

serta mendampingi mereka terus menerus agar dapat melaksakan tugas dengan

baik sehingga mereka dapat menjadi contoh bagi siswa yang lain.

9. Apa saja kriteria khusus untuk menjadi pengurus OSIS di sekolah ini?

Mereka dilihat dari prestasi akademik dan rekomendasi dari beberapa guru

khusunya guru kelas mereka.

10. Apa saja hambatan dalam melaksanakan program tersebut?

Sebenranya tidak ada hambatan yang berarti, tetapi anak-anak kita

dilatarbelakangi kondisi ekonomi menengah keatas sehingga tanggung jawabnya

memang harus kita bina . kondisi tersebut membuat mereka agak manja.

11. Program OSIS apa saja dalam pembinaan sikap kepemimpinan siswa?

Selain LDKS kita punya Raker, outbond dan study banding dalam rangka

pembinaan sikap kepemimpinan siswa di SMP BM 400 Jakarta. Dalam raker ada

pembuatan program kerja dari masing-masing bidang dan dibuat menjadi sebuah

draft serta pengolahan AD/ART OSIS. Sedangkan outbond itu sebenarnya adalah

menindak lanjuti dari LDKS kemarin yang sebenarnya polanys sudah ada saat

LDKS , jadi anak-anak dibangun lagi semangatnya untuk menjalin team work

yang baik agar dapat bekerja sama dengan baik dalam sebuah organisasi.

Sedangkan study banding kami laksankan ke sekolah-sekolah SMP sekitar

Jabodetabek beberapa sekolah secara ke OSISan mereka lebih baik dan layak

untuk dilihat serta perbandingan ke kegiatan eskul dan tahunan. Misalkan kalau di

SMP BM 400 punya kegiatan tahunan semacam BM CUP tentang keolahragaan ,

dalam bidang kesenian kita beri nama Sketsa, sedangkan dalam bidang

Page 105: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24402/1/Skripsi... · The program is implemented by the SMP ... (LDKS), rapat

keagamaan kita beri nama Loketa dan ada juga bidang pentas seni kita beri nama

hakata. Loketa dan BM cup itu bentuknya perlombaan dilaksakan dalam rentang

waktu 1-5 hari. Rentetan kegiatan tersebut ditutup dalam pentas seni.

12. Apa hambatan dalam program tersebut?

Hambatan utama sebenarnya menyeimbangkan anak-anak ketika harus belajar dan

berorganisasi dalam hal ini porsi kerjanya 30:70, jadi yang banyak terlibat adalah

guru-gurunya. Jadi peran siswa belum maksimal.

13. Apakah terdapat perbedaan sikap kepemimpinan siswa pengurus OSIS dan

bukan pengurus OSIS?

Tentunya ada,walaupun tidak semua dalam hal ini jadi bisa dibentuk mentalnya.

Dari sekian anak OSIS walaupun tidak semua mereka lebih bertanggung jawab,

disiplin dan memiliki jiwa kepemimpinan.

14. Apakah lembaga OSIS ini memberikan peranan dalam pembentukan sikap

kepemipinan?

Ya tentunya, OSIS SMP sebagai pembinaan awal untuk selanjutnya, jadi OSIS di

SMP menjadi pembekalan mereka selanjutnya.

15. Selain dari beberapa kegiatan tersebut, kegiatan-kegiatan intern OSIS yang

dapat menumbuhkan sikap kepemimpinan mereka apa saja?

LDKS, RAKER OSIS dan Study Banding. Di khusukan bagi pengurus OSIS.

Dalam raker kita mengajarkan mereka berpikir kemudian membuat AD/ART

kemudian mempresentasikan program dalam raker tersebutlah kita melihat potensi

mereka.

16. Bagaimana hubungan sosial para pengurus OSIS dengan para guru dan

siswa lainnya?

Mereka sama saja berhubungan baik, tapi harapan kami menciptakan mereka

menjadi contoh bagi temannya yang lain. Jadi, OSIS adalah Garada terdepan

dalam penegakkan disiplin dalam tat tertib sekolah.

Page 106: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24402/1/Skripsi... · The program is implemented by the SMP ... (LDKS), rapat

17. Apakah maksud dan tujuan beberapa Bidang kegiatan OSIS antara lain

kegiatan bela negara, Budi pekerti dan akhlak mulia, Olahraga dan

kesehatan, Apresiasi seni, rohani Islam dan kegiatan Jurnalistik dan

kewirawusahaan?

Bela negara yaitu penegakkan disiplin, segala tata tertib yang dibuat sekolah

bidang bela negara lah yang menjalankan ,misalkan baju harus rapi dll. Mereka

ikut membantu untuk menegur dan menyampaikan kepada bapak dan ibu gurunya.

Budi pekerti dan akhlak mulia dalam program melaksanakan tat tertib dan tata

krama dalam pergaulan.

Olahraga dan seni yakni untuk meningkatkan kesadaran hidup sehat di sekolah,

rumah dan masyarakat.

Apresiasi seni untuk mengembangkan ketrampilan dalam bidang seni suara, seni

tari, seni kerajinan dll.

Kegiatan Rohani Islam membantu kegiatan praktek keagamaan siswa di sekolah.

Kegiatan jurnalistik mengembangkan reportase untuk semua berita di sekolah.

Kegiatan kewirausaan untuk meningkatkan ketrampilan di bidang teknik,

elektronik dan usaha produksi di sekolah.

18. Dari beberapa bidang tersebut, apakah berpengaruh dalam pembinaan

kepemimpinan siswa ?mengapa?

Esensinya bila dilakukan secara maksimal, kita gali potensi yang ada kita

memberikan mereka pembelajaran tentang komitmen, tanggung jawab, mandiri

dan tentunya itu membina sikap kepemimpinan mereka.

19. Bagaimana kegiatan keputrian yang ibu berikan ?

Kegiatan tersebut ditujukan bagi para siswi yang sedang berhalangan dalam

sholat, kita bimbing tiap harinya dan kita dampingi di perpustakaan kita isi dengan

Page 107: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24402/1/Skripsi... · The program is implemented by the SMP ... (LDKS), rapat

cerita-cerita keagamaan dan kita isi rohaninya dan kita ajarkan mereka

berkreatifitas dengan membuat bebrapa ketrampilan tangan.

20. Bagaimana evaluasi dan masa jabatan pembina OSIS?

Ya tentunya ada evaluasi di setiap masa kepengurusan. Tidak ada ketentuan masa

jabatan, sekiranya masih dipercayakan masih diperpanjang masa tugasnya.

21. Mengapa ekstrakurikuler paskibra diwajibkan bagi seluruh pengurus OSIS?

Harapan kita anak anak bisa disiplin, menumbuhkan nasionalisme yang tinggi,

ketika mereka menjadi petugas upacara mereka harus menjadi petugas upacara

yang baik, dan sebagai garda terdepan dalam penegakkan kedisiplinan dan kita

harapkan para pengurus OSIS ini berbeda dengan siswa lainnya, artinya mereka

menjadi contoh bagi yang lain. Mereka punya tanggung jawab lebih dan bisa

berdisiplin dengan baik.

Jakarta, 14 Maret 2014

Pembina OSIS

Leli Sugiarti, S.Pd.

Page 108: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24402/1/Skripsi... · The program is implemented by the SMP ... (LDKS), rapat

PEDOMAN WAWANCARA PENGURUS OSIS

PEMBINAAN SIKAP KEPEMIMPINAN SISWA MELALUI KEGIATAN OSIS DI

SMP BAKTI MULYA 400 JAKARTA

A. Identitas responden

Nama : 1. Mirza Manggala 2. Kathy Ayu 3. Mariza Nabila

Jabatan : 1. Ketua Umum 2. Sekretaris Umum 3. Ketua 2

Tempat : Ruang UKS SMP BM 400

Hari/Tanggal : Kamis, 13 Maret 2014

Waktu : 14.00- 14.45

B. Keterangan dan petunjuk pengisian

1. Pedoman wawancara ini dibuat untuk kepentingan penelitian pada karya

ilmiah/penulisan skripsi.

2. Setiap jawaban yang dikemukakan dijamin kerahasiaannya dan tidak akan

dipublikasikan bila tidak diperlukan.

3. Jawablah pertanyaan berikut dengan sebenar-benarnya.

Terimakasih atas kerja sama dan partisipasinya.

C. Pertanyaan

1. Menurut kalian, keberadaan OSIS di sekolah ini penting tidak?

Sanagat penting, karena dengan OSIS kami memiliki sebuah pengalaman yang

bermakna dari awal mula pencalonan hingga saat ini.

2. Bagaimana proses pemilihan OSIS di sekolah ini?

Kami melalui tahap LDKS terlebih dahulu,dimana ada 6 calon ketua OSIS dari kelas

VII dan VIII di tahap seleksi kami membuat makalah untuk program-program kami

dan dilanjutkan dengan mempresentasikannya saat LDKS, lalu di seleksi lagi menjadi

4, lalu setelah itu pemilihan dilaksanakan dengan pemilu.

3. Siapa saja yang ikut LDKS?

Page 109: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24402/1/Skripsi... · The program is implemented by the SMP ... (LDKS), rapat

Siswa yang berminat menjadi pengurus OSIS dan yang direkomendasikan atau

ditunjuk oleh wali kelas.

4. Ketika menjabat sebagai pengurus OSIS, program kerja apa saja yang sampai

saat ini telah anda jalankan?

Program kerja dilaksanakan ketika semua bidang telah mengajukan program,

sementara kami baru raker setelah beberapa bulan menjadi pengurus OSIS. Jadi

sekarang masih ada proses pembicaraan. Sementara ini kami melaksanakan program-

program dari OSIS terdahulu, ada sebagian program kita sedikit-demi sedikit kita

jalankan seperti program OSIS.

5. Program unggulan apa selanjutnya yang ingin anda jalankan?

Setelah kami study banding dan melihat serta mempelajari program OSIS sekolah lain

dan banyak yang ingin kita laksanakan antara lain english day di sekolah, program

satu hari tentang budaya Indonesia tentang hal-hal ke Indonesiaan, serta program

memperingati hari pahlawan.

6. Apakah setiap kegiatan-kegiatan OSIS mendapat dukungan dari pihak sekolah?

Alhamdulillah sekolah mendukung penuh dalam pendanaan walaupun agak telat telat

sedikit tapi semuanya berjalan lancar.

7. Apakah ketika anda menjadi pengurus OSIS di sekolah ini, terdapat perubahan

tingkah laku anda khusunya dalam sikap kepemimpinan?

Dalam keseharian kami merasakan adanya perubahan antara lain lebih disiplin dalam

mentaati tata tertib sekolah karena kami menjadi contoh bagi seluruh siswa,kami bisa

lebih hidup mandiri dengan mengerjakan tugas-tugas tepat waktu dan juga menjadi

lebih rajin, kami bisa membimbing teman-teman menjadi lebih baik dan dapat

menengahi jika ada pertikaian antara teman.

8. Apakah anda merasa terbebani ketika anda menjalani dua peran sekaligus yaitu

sebagai pengurus OSIS dan sebagai murid biasa di sekolah ini?

Page 110: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24402/1/Skripsi... · The program is implemented by the SMP ... (LDKS), rapat

Alhamdulillah tidak, kami membawa santai dan tidak merasa terbebani karena ini

adalah kemauan kami sendiri dan orang tua pun mendukung dalam keaktifan kami di

Organisasi.

9. Apakah manfaat yang anda rasakan dari keikutsertaan anda dalam

melaksanakan tugas-tugas dan kegiatan OSIS?

Tentunya banyak manfaatnya, seperti kegiatan baksos kami jadi bisa merasakan

beban penderitaan orang lain yang terkena musibah, menambah pengalaman kami

dalam berorganisasi, serta menambah wawasan dan pengetahuan kami.

10. Apakah harapan anda untuk kedepannya pada lembaga OSIS di sekolah ini (

Saran/Kritik)?

Kami berharap OSIS dapat lebih eksis lagi,serta makin solid dalam menjalankan roda

organisasi, dan kami bisa menjalankan program dengan baik.

Jakarta, 13 Maret 2014

Ketua Umum Ketua OSIS 2 Sekretaris Umum

Mirza Manggala Mariza Nabila Kathy Ayu

Page 111: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24402/1/Skripsi... · The program is implemented by the SMP ... (LDKS), rapat

PEDOMAN OBSERVASI PEMBINAAN SIKAP KEPEMIMPINAN SISWA MELALUI

KEGIATAN OSIS SMP BAKTI MULYA 400 JAKARTA

Berilah Tanda Check list ( ) sesuai dengan pengamatan !!!

1= Cukup 2 = Agak baik

3 = Baik 4 = Sangat baik

NO ASPEK NILAI

1 2 3 4

1

Kemampuan berkomunikasi pengurus OSIS dengan siswa

lainnya.

2

Pengurus OSIS berperan sebagai ujung tombak penegak

kedisiplinan siswa.

3

Sekolah melibatkan OSIS dalam setiap kegiatan sekolah.

4

Peran guru pembina OSIS dalam membimbing OSIS.

5

Prestasi akademik para pengurus OSIS di sekolah.

6 Peran OSIS dalam memberikan contoh yang baik kepada siswa

lainnya.

7

Dukungan sekolah terhadap kegiatan OSIS

8

Fasilitas untuk OSIS dalam menjalankan tugasnya.

9 Kegiatan ekstrakulikuler paskibra bagi pengurus OSIS

10 Tanggung Jawab siswa pengurus OSIS.

11 Pengurus OSIS telah menjalankan tugas sesuai fungsinya.

12 Aktif bekerja sama dengan pihak tertentu.

Page 112: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24402/1/Skripsi... · The program is implemented by the SMP ... (LDKS), rapat
Page 113: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24402/1/Skripsi... · The program is implemented by the SMP ... (LDKS), rapat
Page 114: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24402/1/Skripsi... · The program is implemented by the SMP ... (LDKS), rapat
Page 115: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24402/1/Skripsi... · The program is implemented by the SMP ... (LDKS), rapat
Page 116: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24402/1/Skripsi... · The program is implemented by the SMP ... (LDKS), rapat
Page 117: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24402/1/Skripsi... · The program is implemented by the SMP ... (LDKS), rapat
Page 118: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24402/1/Skripsi... · The program is implemented by the SMP ... (LDKS), rapat

STRUKTUR PENGURUS DAN ANGGOTA OSIS

PERIODE 2013/2014

SMP BAKTI MULYA 400 JAKARTA

Pelindung : HADI SUWARNO, M. Pd

Wakil Bid. Kesiswaan : RIKE ANWARI FUADY, S. Si

Wakil Bid. Kurikulum : SITO, S. Pd

Wakil Bid. Sarpra : Drs. H. HASANUDIN

Pembina OSIS : USMAN JAMHURI, S. Ag

Pembina OSIS : DOBY PUTRA P, S. Pd

Pembina OSIS : LELI SUGIARTI, S. Pd

Ketua Umum : MIRZA MANGGALA PUTRA ALDAFI

Ketua OSIS 1 : ZACHRANI CANTIKA

Ketua OSIS 2 : MARIZA NABILA PUTRI

Sekretaris Umum : KATHY AYU

Sekretaris 1 : SYNDHIKA GANIYA

Sekretaris 2 : M. RIANDY AJI

Bendahara Umum : ALYA CHANDRA

Bendahara 1 : SEIVA AGENIA ASMARA

Bendahara 2 : SYAHRANI FARAHDIBA

Kor. Bid. Rohis : AHMAD FAUZAN

Bid. Rohis : SENO MUHAMMAD

Bid. Rohis : M. ARKA SENNA

Bid. Rohis : RANIA TALITHA FITRIA

Bid. Rohis : FATHIYA RANAKIFA

Kor. Bid. Olahraga : M. RANABY

Bid. Olahraga : ROFIANO ALBAQI

Bid. Olahraga : RAFI ANANDA SADIKIN

Bid. Olahraga : ABIYAN DOHANSYAH

Page 119: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24402/1/Skripsi... · The program is implemented by the SMP ... (LDKS), rapat

Bid. Olahraga : ADINDA SILVIYANI PUTRI

Bid. Olahraga : TYRONE RAUL RINALDI

Kor. Bid. Budi Pekerti : ANINDI ZHAFRA ANGELIA

Bid. Budi Pekerti : CLARISSA IZDIHARJATI

Bid. Budi Pekerti : LUTHFI APRILIO

Bid. Budi Pekerti : SHIKANDHINI KUMBITA

Bid. Budi Pekerti : AQILA KAYRRA

Bid. Budi Pekerti : SHARIDA

Kor. Bid. Jurnalistik : THAYLA ILHAM

Bid. Jurnalistik : MAHARANI DAVINA

Bid. Jurnalistik : FEIRA SALSABILA

Bid. Jurnalistik : HOPE ELISABETH GATTENIO

Bid. Jurnalistik : ASYIFA INSYIRA ZIDANIA

Kor. Bid. Belanegara : NICO SYAHPUTRA

Bid. Belanegara : AHMAD BARIQ

Bid. Belanegara : KHALIFA ANDAVA LUBIS

Bid. Belanegara : M. FARREL ABINOZA

Kor. Bid. Kewirausahaan : RASSYANDIAS SYAH REZA

Bid. Kewirausahaan : NABILA KHIRUNNISA

Bid. Kewirausahaan : ALYA ZAHIRA NURIDRAPUTRI

Bid. Kewirausahaan : NAIRA VHALENZA KONO

Bid. Kewirausahaan : NATASYA MEIDI

Bid. Kewirausahaan : DEVIANO

Kor. Bid. Seni : M. PRATAMA PUTRA

Bid. Seni : FANYA AMARAYESHA

Bid. Seni : M. KAHFI MUSTARI

Bid. Seni : AZZAHRA ANDHIKA PUTRI

Bid. Seni : ANDREA SYIFA AMERALDA

Bid. Seni : DIANDRA ALYA PUTRI

Bid. Seni : RANIA IMANI

Page 120: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24402/1/Skripsi... · The program is implemented by the SMP ... (LDKS), rapat
Page 121: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24402/1/Skripsi... · The program is implemented by the SMP ... (LDKS), rapat
Page 122: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24402/1/Skripsi... · The program is implemented by the SMP ... (LDKS), rapat
Page 123: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24402/1/Skripsi... · The program is implemented by the SMP ... (LDKS), rapat
Page 124: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24402/1/Skripsi... · The program is implemented by the SMP ... (LDKS), rapat
Page 125: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24402/1/Skripsi... · The program is implemented by the SMP ... (LDKS), rapat
Page 126: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24402/1/Skripsi... · The program is implemented by the SMP ... (LDKS), rapat
Page 127: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24402/1/Skripsi... · The program is implemented by the SMP ... (LDKS), rapat
Page 128: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24402/1/Skripsi... · The program is implemented by the SMP ... (LDKS), rapat
Page 129: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24402/1/Skripsi... · The program is implemented by the SMP ... (LDKS), rapat
Page 130: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24402/1/Skripsi... · The program is implemented by the SMP ... (LDKS), rapat

FOTO-FOTO SAAT PENELITIAN

SMP Bakti Mulya 400 Jakarta

Kantor OSIS dan Taman

Siswa Pengurus OSIS Saat Mengikuti Pelatihan Latihan Dasar

Kepemimpinan Siswa (LDKS)

Salah Satu Kegiatan Olah Raga Futsal

Page 131: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24402/1/Skripsi... · The program is implemented by the SMP ... (LDKS), rapat

Siswa memamerkan hasil karya Seni

Kegiatan Sholat Jamaah yang dibantu oleh pengurus OSIS

Gambar 4.7

Majalah Dinding SMP BM 400 Jakarta

Page 132: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24402/1/Skripsi... · The program is implemented by the SMP ... (LDKS), rapat

Upacara Bendera SMP Bakti Mulya 400 dengan OSIS sebagai Petugasnya

Rapat Kerja OSIS SMP Bakti Mulya 400 Jakarta

Pembina OSIS memberikan arahan dan bimbingan kepada pengurus OSIS

Kegiatan HAKATA SMP Bakti Mulya 400 Jakarta

Page 133: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24402/1/Skripsi... · The program is implemented by the SMP ... (LDKS), rapat
Page 134: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24402/1/Skripsi... · The program is implemented by the SMP ... (LDKS), rapat
Page 135: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24402/1/Skripsi... · The program is implemented by the SMP ... (LDKS), rapat
Page 136: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24402/1/Skripsi... · The program is implemented by the SMP ... (LDKS), rapat
Page 137: Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24402/1/Skripsi... · The program is implemented by the SMP ... (LDKS), rapat