diagnostik mikrobiologi

167
Dasar-dasar Diagnostik Mikrobiologi Klinik

Upload: tiven-stive

Post on 15-Sep-2015

251 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

mikrobiologi

TRANSCRIPT

  • Dasar-dasar Diagnostik Mikrobiologi Klinik

  • Diagnosis dari penyakit infeksiKlinis

    Radiologis

    Pemeriksaan Laboratorismikrobiologikhaematologik dan lainnya

  • Diagnostik mikrobiologiPasien

    DiagnosisLaboratorium Mikrobiologi

  • Diagnostik mikrobiologiMetode MikroskopikMetode KulturMetode SerologikMetode Molekuler

  • Direk mikroskopiMikroskopi cahayaPreparat tidak tercatPewarnaan : - sederhana (Simple stains) - Gram - Giemsa- Ziehl-Neelsen - India ink ; dll.ImmunoflouresensElektronmikroskopi

  • Pewarnaan GramPewarnaan mikroorganisme tergantung pada struktur dinding sel

    Sensitifitas rendah (>100,000 organisme / ml dibutuhkan untuk deteksi bakteria)

    Berguna untuk pemeriksaan spesimen yang steril

  • Pewarnaan Ziehl-NeelsenIdentifikasi organisme yang tahan asam (BTA)

    Mycobacteria memiliki dinding yang kaya lipid dan menahan zat warna merah

    Jumlah organisme yang terbatas adalah BTA

  • Immunofluoresens Direk deteksi antigen dengan menggunakan antibodi berlabel fluoresens sensitif dan spesifikDigunakan untuk diagnosis infeksi Virus, Chlamydia, Legionella, Treponema pallidum, Giardia, PneumocystisIndirekdeteksi antibodi

  • Elektron-mikroskopiTeknik diagnostik yang penting untuk banyak infeksi virus

  • KulturDigunakan dalam diagnosis bakterial, fungal, viral, parasitikTerutama untuk diagnosis bakterial Kultur pada media cair Kultur pada media agar padat Memastikan organisme tersedia untuk Uji kepekaanStudi epidemiologikal Tipe spesimenDarah, cairan liquor (CSF), swabs, fluid sputum, urine

  • Kultur DarahContinuous bacteraemia

    Low level (1-30 bacteria/ml)

    Volume is the major determinant of yield

    Kontaminasi

  • SerologiTergantung yang akan dideteksi baik antibodi dan atau antigen dalam serum pasienDeteksi Antigen berguna dalam diagnosis infeksiDeteksi Antibodi mungkin lebih lambat IgM vs IgGTipe dari UjiPresipitasiAglutinasiFiksasi komplemen (Complement fixation -CFT)Radioimmunoassay (RIA)Enzyme immunoassays (EIA)

  • Teknik MolekulerUntuk deteksi baik RNA maupun DNAWestern blotting deteksi protein Southern blotting deteksi DNA Polymerase chain reaction deteksi DNA atau RNA

  • Koleksi spesimenDiagnosis Diferensial Tempat Steril Vs non sterilSteril, misal darah, cairan liquor Non steril, misal usap tenggorok, usap kulit, dahak

  • Diagnosis infeksi saluran kemihDarahUrine Tipe spesimen : mid stream urine (MSU), catheter specimen urine(CSU), early morning urine(EMU), supra-pubic aspirate(SPA)InvestigasiurinalysisPemeriksaan mikroscopikkultur

  • Diagnosis pneumoniaKultur darahSpesimen traktus respiratoriusdahak, bronchoalveolar lavageSerologiakut/konvalesenTeknik molekuler

  • Diagnosis sepsis kulit /jaringan lunakKultur darahUsap kulit / jaringan lunakBiopsi

  • Diagnosis bakteremiaKultur darahSistem media cair (liquid system)sensitivitas 1 CFU/mllevel bakterimia lebih tinggi pada anakproblem dengan kontaminasiteknik molekuler

  • PENANGANAN SPESIMEN PEMERIKSAAN MIKROBIOLOGIS

  • PENANGANAN SPESIMEN PEMERIKSAAN MIKROBIOLOGISMeliputi Tatacara :PengambilanPenampunganPenyimpananPemberian labelPengiriman

    spesimen

  • Tujuan :Spesimen yang diperiksa tidak dicemari oleh bakteri lain

    Adanya bakteri di dalam spesimen tidak mati karena kesalahan penanganan sebelum diperiksa

  • PEDOMAN UMUM PEMBERIAN LABEL :Identitas penderita (Nama, Umur, Jenis kelamin)Jenis permintaan pemeriksaan / biakanJam dan tanggal pengambilan spesimenJika sampel tiap penderita > 1, misalnya 3 spesimen, beri tanda 1 dari 3, 2 dari 3, 3 dari 3

  • KRITERIA PENOLAKAN SPESIMEN DAN CARA MENGATASI :

    KRITERIA PENOLAKANTINDAKAN1Label tidak cocok atau tidak lengkapTilpon dokter atau perawatJika belum ada jawaban dalam 24 jam; lakukan pemeriksaan tetapi laporan hanya dibuat setelah ada konfirmasi dari dokter / perawat2Transporatsi terlalu lamaUrin tanpa preservasi; > 1 jam pada suhu kamarSpesimen N. gonorrhoeae tanpa medium transpor; > 1 jam Minta spesimen baru Atau proses dengan catatan transportasi terlalu lama3Penampung tidak sesuai, tidak steril Minta spesimen baru Jika tetap dikerjakan beri penjelasan masalah tersebut4Penampung pecah / retakMinta spesimen baru Jika tetap dikerjakan beri penjelasan tersebut5Spesimen ganda dikirim pada saat sama; kecuali darahTanyakan ke dokter / perawatPilih salah satu yang terbaik6Spesimen tidak cocok dengan permintaanMisalnya : permintaan anaerobik dengan sistem transpor aerobikTilpon dokter / perawatMinta spesimen baru atauDikerjakan dengan catatan7Jumlah tidak cukupMisalnya : Darah < 10 mlMinta spesimen baru atauJika dikerjakan beri catatan masalah tersebut

  • KRITERIA PENOLAKAN SPESIMEN UNTUK PEMERIKSAAN ANAEROBIK :

    BAHAN YANG DITERIMABAHAN YANG DITOLAK Aspirat (dengan) semprit Kelenjar Bartholin Empedu Darah Sumsum tulang Aspirat Bronkhial Kuldocentesis Aspirat Tuba Falopii Aspirat dari Sinus Tinja untuk C. difficile Hapusan (swab) dari Operasi Jaringan dari Operasi Aspirat transtrakheal Aspirat uterus / endometrium Urin pengambilan supra-pubik Bilasan Bronkhoalveolar Hapusan (swab) serviks Aspirat endotrakheal Lokhia Hapusan (swab) nasofaring Perineum Cairan Prostat / seminal Dahak (sputum) Tinja Hapusan (swab) tenggorok Aspirat trakheostomi Spesimen urethra Urin, pengambilan lewat urethra Hapusan (swab) Vagina / Vulva

  • SPESIMEN URIN

  • JENIS SPESIMEN URIN :Urin kateterUrin porsi tengah (Clean Catch Urine)Urine Sitoskopi (Bilateral Urethral Catheter)Urin Aspirasi SuprapubikUrin Bilasan Kandung kemih (Bladder Washout)Urin Kandung kemih ileal (Ileal Conduit Urine)

  • URIN KATETER

  • PEMILIHANPemakaian kateter berisiko memasukkan bakteri ke dalam kandung kemihJangan menggunakan urin dalam kantung plastik (Bed side Catheter bag)Sebaiknya dihindari urin dari kateter indwelling yang telah lama dipasangPada kateter indwelling sebaiknya urin diambil melalui tempat khusus pada kateter

  • PENGAMBILAN SPESIMENBahan yang dibutuhkan :Semprit isi 10 ml dan jarum suntik nomor 21Kapas alkohol

  • Cara pengambilan sampel :Jepit kateter di bagian luar (Jangan lebih dari 30 menit)Bersihkan dengan kapas alkohol, bagian batang kateter atau tempat khusus pengambilan spesimen (Port)Tusukkan jarum, hisap urin dan tampung dalam botol steril; tutup rapat

  • CARA PEMBERIAN LABELBaca Pedoman Umum Cara Pemberian LabelCantumkan cara pengambilan urin; misalnya : kateter

  • PENGIRIMANSegera periksa dalam 30 menit; atau taruh dalam almari es dan paling lama 24 jam

  • CATATANTidak perlu melepas kateter dari Catheter bagPenderita dengan Indwelling Catheter biasanya terjadi kolonisasi bakteri dalam 48-72 jamPada anak-anak, pengambilan terbaik adalah dengan pungsi supra pubikAliran pertama urin harus dibuang untuk mengurangi bakteri pencemar

  • URIN PORSI TENGAH (CLEAN CATCH URINE)

  • PEMILIHANDianjurkan urin pagi hari; buang 1/3 aliran urin pertama

  • PENGAMBILANBahan yang dibutuhkan :Botol / tabung steril bertutup ulirSabun medis; pemakaian antiseptik / desinfektan bisa mengakibatkan iritasi dan mengganggu pertumbuhan bakteriKasaAkuades / air

  • Cara pengambilan spesimen :Penderita harus diberitahu, baik lisan maupun tertulis, bahwa dibutuhkan pengambilan spesimen yang bersih dan tidak tercemarInstruksi pada wanitaInstruksi pada priaPeriksa bahwa tutup rapat dan tidak pecah; dan jika tidak segera diperiksa, taruh dalam lemari es

  • Instruksi pada wanitaDuduk di toilet, dengan membuka kaki / lutut ke samping selebar mungkinDengan sabun medis dan spon / kain / kapas bersih; cuci daerah genital dengan arah dari depan ke belakangBilas dengan spon / kain / kapas yang dibasahi akuades / air; dengan gerakan dari depan ke belakang; ulangi beberapa kali dengan spon / kain / kapas baruPegang dengan jari dan taruh cawan / botol mulut lebar di depan genital, dan jangan menyentuh tepi botolBuang urin pertama keluar; dan berikutnya ditampungTutup segera botol

  • Instruksi pada priaTarik kulit preputium (Foreskin untuk yang tidak khitan), dan bersihkan glans penisIkuti cara pencucian seperti pada wanita

  • CARA PEMBERIAN LABELBaca Pedoman Umum Cara Pemberian LabelBeri penjelasan penyakit penderita, simptomatis atau asimptomatis.Apakah penderita telah mendapat antibiotik

  • CATATANPada anak-anak bisa menggunakan Pediatric bags, namun harus segera diperiksaSpesimen rutin tidak bisa untuk pemeriksaan anaerobikCara ini bisa untuk anak usia di atas 3 tahunTidak boleh menggunakan Disposable diapers

  • URIN SITOSKOPI

  • Bisa dilakukan setelah dehidrasi yang cukupMasukkan kateter ke kandung kemih; tampung urin (beri tanda urin kandung kemih =UKK), dan segera taruh dalam almari esIrigasi kandung kemih dengan 2-3 liter air sterilSetelah kandung kemih kosong, masukkan kateter urethra polietilen dari French nomor 5 melalui sitoskopMasukkan masing-masing kateter ke dalam ureter bagian tengah dan atasBuang urin 5-10 ml pertama; kemudian tampung 5-10 ml dari masing-masing ureter. Beri tanda Gka (Ginjal kanan) dan Gki (Ginjal kiri). Segera masukkan dalam almari esBawa ke laboratorium

  • URIN ASPIRASI SUPRAPUBIK

  • PEMILIHANCara ini terbebas dari pencemar urethra dan perineumDiutamakan untuk anak; atau pemeriksaan anaerobik

  • PENGAMBILAN SPESIMENBahan yang dibutuhkan :Desinfektan kulitAnestesi lokalSemprit isi 10 ml dan jarum nomor 22Botol steril bertutup ulir

  • Cara pengambilan spesimen :Desinfeksi kulit antara pusar (umbilicus) sampai penisAnestesi pada tempat yang akan ditusuk. Tempat ini adalah : garis tengah antara pusar dan simpisis pubis; 2 cm di atas simpisisMasukkan jarum ke kandung kemih yang sedang penuhHisap, tampung dalam botol dan tutup rapat

  • CARA PEMBERIAN LABELBaca Pedoman Umum Cara Pemberian LabelBeri catatan :Urin suprapubikApakah perlu pemeriksaan anaerobikCantumkan waktu pengambilan (jam, tanggal)

  • PENGIRIMANSegera periksa dalam 30 menit; atau taruh dalam almari es dan paling lama 24 jam

  • CATATANPemeriksaan anaerobik hanya atas permintaanPada anak-anak, tempat tusukan adalah 1-2 cm di atas simpisis pubis; dan jumlah urin 5 ml sudah cukupPengambilan saat kandung kemih kosong, bahaya terjadi salah arah ke rongga peritonium

  • URIN BILASAN KANDUNG KEMIH (BLADDER WASHOUT)

  • Cara ini untuk mengetahui apakah infeksi mengenai ginjalUrin ditampung (urin ke 1); kemudian urin sisa dikeluarkan semuaBeberapa saat lagi, urin ditampung lagi (urin ke 2)Jika jumlah bakteri urin ke 2 tetap banyak, berarti infeksi sampai ginjal

  • CARA PENGAMBILANPasang Indwelling CatheterTampung urin kateter; taruh dalam almari esBilas kandung kemih dengan larutan neomisin 0.1-0.2% (beberapa praktisi menambahkan Bovine fibrinolisin). Biarkan selama 30 menitBilas kandung kemih dengan 2 liter akuades steril; dan tuntaskan isi kandung kemihTampung urin tiap interval 10 menit.Beri label dengan nomor yang berurutan

  • URIN PADA KANDUNG KEMIH ILEAL (ILEAL CONDUIT)

  • Ini terjadi pada penderita yang mengalami sistektomi total; dan dibuat kandung kemih buatan dari ileum. Ujung atas ditutup dan ujung bawah dibuka ke permukaan kulit yang disebut StomaUrin ditampung melalui ileostomy bagBuang urin yang telah tertampung dalam bagDesinfeksi stoma dengan alkohol dan iodiumSecara aseptis, masukkan kateter Robnel nomor 14 (atau nomor 10 & 12 untuk ureterostomo) ke dalam stoma, masukkan ke kandung kemih buatan dan aspirasiTampung urin dalam botol steril dan segera bawa ke laboratorium; atau simpan di almari es jika tidak segera diperiksa

  • SPESIMEN DARAH

  • CAIR OTAK (CO)(CEREBROSPINAL FLUID = CSF)

  • SPESIMEN KULIT DAN JARINGAN IKAT (LUKA, ABSES, LUKA BAKAR, EKSUDAT)

  • SPESIMEN GENITAL

  • SPESIMEN SERVIKS DAN ENDOSERVIKS

  • SPESIMEN UNTUK VIRUS HERPES

  • PEMILIHANAmbil cairan vesikel atau dasar lukaBisa juga endoserviks atau dinding vagina

  • PENGAMBILAN SPESIMENBahan yang dibutuhkan :Sistem transpor virusSwab steril; jangan menggunakan swab ujung kalsium alginatSemprit tuberkulin dan jarum tuberkulin nomor 26Pisau (Scalpel blade)

  • Cara pengambilan spesimen :Aspirasi cair vesikelBuka vesikel dan buat hapusan menggunakan swabUntuk serviks : masukkan swab ke dalam endoserviks, putar dan tarikUntuk vagina : buat hapusan pada dinding vagina

  • CARA PEMBERIAN LABELBaca Pedoman Umum Cara Pemberian Label

  • PENGIRIMANMasukkan almari es suhu 4-8C; jangan suhu bekuSwab dimasukkan ke dalam sistem transpor virusJangan menggunakan medias transpor untuk bakteri

  • SPESIMEN URETRA DAN PENIS

  • PEMILIHAN SPESIMENPada laki-laki, urethra adalah tempat tersering pengambilan spesimen untuk biakanBersihkan flora di sekitar lubang urethra luarSpesimen pilihan adalah nanah yang keluar dari urethra; atau hapusan sampai masuk kira-kira 2 cm ke dalam urethra

  • PENGAMBILAN SPESIMENBahan yang dibutuhkan :Swab urogenital (Urogenital swab)Medium transporGelas obyek untuk sediaan hapusan guna pewarnaan bakteri

  • Cara pengambilan spesimen :Jika ada eksudat, pijat batang penis sampai keluar eksudat; ambil dengan swab steril dan masukkan ke dalam media transpor; ambil sekali lagi dengan swab steril baru, buat hapusan pada gelas obyek dan beri labelJika tidak ada eksudat, masukkan swab sampai 2 cm masuk urethra, putar dan keluarkan lagi. Tanam segera ke media khusus dan eramkan suhu 35C suasana CO2 tinggi. Ambil satu swab lagi dan buat sediaan hapusan dalam gelas obyek

  • CARA PEMBERIAN LABELBaca Pedoman Umum Cara Pemberian Label

  • PENGIRIMANSegera kirim ke laboratoriumJangan dimasukkan ke dalam almari es / suhu dingin

  • CATATANDiagnosis Neisseria gonorrhoeae dan pengecatan Gram pada laki bisa diambil dari urethraPengecatan Gram pada wanita, nilainya rendah karena banyak flora yang bentuknya samaNeisseria gonorrhoeae cepat mati pada suasana nutrisi tidak kaya, lingkungan dingin dan suasana rendah CO2Pada uretritis, permintaan Neisseria gonorrhoeae biasanya disertai pula permintaan Chlamydia

  • Swab yang dipakai sebaiknya Dacron atau Kalsium alginatBahan pemeriksaan untuk Neisseria gonorrhoeae harus dipisahkan dari Chlamydia / MycoplasmaBahan pemeriksaan Neisseria gonorrhoeae dalam media transpor, dapat ditaruh dalam suhu kamar sampai 24 jam. Jika lebih 24 jam, harus ditanam langsung pada media perbenihan / media selektif

  • Chlamydia dan Mycoplasma jika tidak segera ditanam pada biakan sel, harus ditaruh dalam suhu dingin (4-6C); jangan di suhu beku (freezer)Haemophilus ducreyi harus segera diperiksa atau dimasukkan media transpor Amies dan ditaruh suhu 4CVirus Herpes dalam media transpor virus; jika pemeriksaan kurang 48 jam bisa ditaruh suhu 4C, namun jika lebih 48 jam, harus ditaruh dalam suhu -70C

  • SPESIMEN DARI MATA

  • SPESIMEN DARI TELINGA

  • PEMILIHAN SPESIMENSwab tidak dianjurkan untuk mengumpulkan spesimen guna diagnosa infeksi media otitis. Ketika menggunakan swab, saluran pendengaran bagian luar mengkontaminasi spesimen tersebut, menjadikan interpretasi klinis sulit dan menyesatkanSpesimen sebaiknya berasal dari aspirat gendang telinga (membrana tympani). Cairan yang berasal dari telinga bagian dalam menunjukkan proses infeksi, bukan yang berasal dari telinga bagian luarSuatu swab kecil hanya bisa digunakan bila gendang telinga telah pecah dan cairannya dapat dikumpulkanDiagnosis biasanya dibuat secara klinisTindakan Tympanocentesis sangat menyakitkan dan hanya dilakukan pada anak-anak dan pada pasien dengan otitis media yang kronis yang tidak bereaksi terhadap pengobatan

  • PENGAMBILAN SPESIMENBahan yang dibutuhkan :MyringotomeSpekulum telingaPinset telingaSuntikan dan jarumPerlengkapan anestesiSwab dan antiseptik

  • Cara pengambilan spesimen :Bersihkan saluran telinga bagian luar dengan cairan antiseptik. Kasa antiseptik dapat disumpalkan ke dalam telinga hingga dokter siapPasien dapat diberikan anestesi umum karena insisi menyebabkan luka yang nyeriDokter melakukan insisi gendang telinga dan menghisap cairan sebanyak mungkin ke dalam alat suntik. Alternatif lain bahan tersebut dikumpulkan pada swab yang steril. Spekulum telinga dapat membantu mencegah kontaminasi dengan flora saluran telingaMaterial di dalam suntikan dapat dimasukkan ke dalam sebuah tabung transpor anaerob, atau dikirim segera ke laboratorium

  • CARA PEMBERIAN LABELBaca Pedoman Umum Cara Pemberian LabelJangan memberikan label telinga saja pada spesimenSetelah cairan dikumpulkan, diberikan lebel cairan tympanocentesisBerikan / sertakan informasi tentang pasienBuatlah catatan tentang umum penderita dan sejarah penyakitnya, misal : otitis kronis, tak bereaksi terhadap pengobatanJangan minta dilakukannya kultus anaerob, kecuali jika menggunakan metode transpor anaerob

  • PENGIRIMANJangan menyimpan spesimen di dalam kulkasAntar dengan cepat spesimen ke laboratoriumSimpan dalam suhu ruang

  • CATATANAmbil sampel infeksi telinga luar (otitis eksterna) sesudah saluran telinga dicuci dengan antiseptik dan bersihkan dengan salin. Ambillah sampel dari saluran telinga beberapa menit sesudah pembersihan dengan melakukan swab di atas lesiTympanocentesis tidak sering dilakukan, tetapi merupakan metode pilihan untuk mendapatkan spesimen yang dikultur

  • SPESIMEN DARI SALURAN NAFAS (ATAS & BAWAH)

  • INFORMASI UMUMSaluran Nafas Atas :FaringitisLaringitisEpiglotitisSinusitis

  • FaringitisKasus akut biasanya karena Streptococcus -haemolyticusBiakan Neisseria gonorrhoeae dilakukan hanya atas permintaan khusus. Bakteri ini cepat mati pada suhu dingin. Pengecatan Gram tidak bernilai untuk spesimen faringBiakan Corynebacterium diphtheriae diambil dari rongga hidung posterior (Posterior nares) dan faring posterior (Posterior pharynx)Untuk diagnosis virus, dibutuhkan swab pada tenggorok dan dimasukkan dalam media transpor khusus virus

  • LaringitisTerutama disebabkan virus, seperti virus Influenzae, Respiratory Syncytial Virus, virus Parainfluenzae dan AdenovirusSpesimen bisa berupa swab atau bilasan rongga hidung (Nasal washing)

  • EpiglotitisTidak dianjurkan spesimen tenggorok, karena saat pengambilan bisa berakibat obstruksi total karena rangsangan epiglotisSpesimen pilihan adalah biakan darah

  • SinusitisJangan menggunakan swabSpesimen pilihan adalah aspirasi sinus melalui rongga hidung yang telah didesinfeksi

  • Saluran Nafas BawahPengambilan spesimen sangat rawan tercemar flora tenggorokSpesimen harus diperiksa dulu secara mikroskopis; jika ada sel epitel, merupakan petunjuk pencemaran floraSpesimen yang baik ahrus mengandung sangat sedikit epitel pipih dan banyak mengandung lekosit PMNBordetella pertussis adalah sangat cepat mati, sehingga perlu segera dibiakkan. Spesimen pilihan adalah cair mukus dari nasofaring posterior. Pergunakan media transpor Regan-Lowe atau Jones-Kindrick

  • JENIS SPESIMENBilasan Bronkhoskopi (Bronchoscopy Bronchial Washing)Spesimen hidung (Nasal spesimen)Spesimen nasofaringSputumAspirasi trakhealAspirasi transtrakhealSepsimen tenggorok

  • BILASAN BRONKHOSKOPIBRONKHIAL / BRONKHOALVEOLAR / PARU

  • PEMILIHAN SPESIMENPengambilan spesimen melalui bronkhoskopiSpesimen diambil langsung dari saluran nafas bawahSebelum dilakukan pengambilan spesimen bilasan, sebaiknya dilakukan dahulu penyikatan (Bronchial brushing)

  • PENGAMBILAN SPESIMENBahan yang dibutuhkan :Lidokain 2%Larutan PZ steril atau Ringer LaktatBronkhoskop lubang ganda dengan dilengkapi kateter gandaBotol penampung spesimen; yang khusus adalah botol Lukens (Lukens trap)Semprit isi 20 mlSikat sitologisSilokain jelly 4%

  • Cara pengambilan spesimen : Dilakukan bius lokal pada saluran nafas atas (hidung) menggunakan silokain jelly dan bius sistemik sebagai sedatifPenderita ditaruh posisi : semi FowlerBronkhoskopi diolesi silokain jelly (Jangan di bagian ujung)Masukkan bronkhoskopi lewat hidung

  • Bilasan BronkhialPasang botol Lukens pada bronkhoskopMasukkan 10 ml PZ sterilHisap lagi PZ; maka akan ikut bahan terlarutTutup botol Luken dan segera kirim ke laboratorium

  • Bilasan Bronkhial menggunakan Bronkhoskop lubang gandaMasukkan sikat sitologi lewat bronkhoskopLakukan penyikatan dengan cara mendorong dan menarikTarik keluar sikat sitologiBahan pada sikat siap dibiakkanPotong sikat sitologi; masukkan dalam PZ atau larutan Ringer LaktatUntuk biakan Mycobacterium tuberculosis, masukkan dalam 10 ml media cair Middlebrook 7H9 yang ditambah BSA (Bovine Serum Albumin) 1-2% dan Tween 80 0.5%Segera kirim ke laboratorium

  • Bilasan BronkhoalveolarCara ini bermaksud mendapatkan sel dan bilasan dari saluran yang lebih sempit; yang tidak dapat dicapai dengan bronkhoskopiPasang botol isi 70 ml pada bronkhoskopMasukkan 100 ml PZ steril secara bertahap; setiap tahap 20 ml. Pada anak-anak, adalah 1-2 ml per kilogram, maksimal 10 mlSetelah 1/3 atau isi PZ dimasukkan, ganti botol isi 70 ml dengan botol isi 40 mlBeri label botol 1 (70 ml); botol 2 (40 ml) dan bawa ke laboratorium. Atau ambil secara aseptik, setial botol 10 ml, taruh dalam tabung dan bawa ke laboratorium

  • Biopsi Paru Transbronkhial(Untuk biakan jamur dua bakteri tahan asam)Pelajari lokasi pengambilan menggunakan fluoroskopPasang forsep biopsi pada pipa pengarahMelalui pipa pengarah, forsep biopsi dimasukkan ke daerah paruLihat posisi, menggunakan fluoroskopiMasukkan forsep sejauh 2.5 cm ke dalam pleura; buka forsep dan masukkan ke dalam paru; tutup forsep untuk mengambil spesimen. Biasanya diambil 3 biopsiKeluarkan forsep dari pipa pengarah, dan selalu dalam keadaan tertutupMasukkan jaringan biopsi ke dalam PZ (1-2 ml) dan kirim ke laboratorium

  • CARA PEMBERIAN LABELBaca Pedoman Umum Cara Pemberian LabelCantumkan metode pengambilanBeri catatan biakan yang diminta : rutin, bakteri tahan asam atau jamur

  • PENGIRIMANJangan dimasukkan suhu dinginSegera bawa ke laboratorium

  • CATATANPerhatian bahwa bius lokal bisa menurunkan viabilitas bakteriIsi spesimen pada sikat sitologi hanya 0.001 ml; jadi harus segera dibiakkan agar bakteri tidak matiMetode pengambilan spesimen ini perlu ketrampilan tinggi, harus dilakukan oleh ahlinyaKebanyak biakan bronkhoskopi tidak perlu biakan anaerobikBiakan bronkhoalveolar biasanya dilakukan setelah biakan sputum sudah ada hasilnya. Untuk analisis kuantitatif, bilasan bronkhoalveolar lebih sahih dibanding sputum

  • SPESIMEN DARI HIDUNG

  • PEMILIHANSpesimen pilihan adalah swab yang dimasukkan 1 cm ke dalam hidungJika ada lesi di hidung, perlu hapusan sampai tepi lesi

  • PENGAMBILAN SPESIMENBahan yang dibutuhkan :Swab dan media transporSpekulum hidung (tidak selalu)

  • Cara pengambilan spesimen :Masukkan swab (bisa dibasahi dengan PZ) ke lubang hidung sampai 1 cm masuk hidungPutar swab dan biarkan 10-15 detikTarik swab dan tancapkan ke media transpor

  • CARA PEMBERIAN LABELBaca Pedoman Umum Pemberian LabelBeri catatan apa ada lesi di hidung

  • PENGIRIMANSegera bawa ke laboratoriumJangan dimasukkan ke dalam almari es

  • CATATANBiakan lubang hidung anterior tanpa lesi, hanya diperuntukkan Staphylococcus spp. Dan Streptococcus -haemolyticus; kecuali ada permintaan khusus, seperti difteriBiakan hidung tidak mencerminkan infeksi di sinus, telinga tengah dan saluran nafas bawahTidak diperuntukkan biakan anaerobikUntuk deteksi pengidap (Carrier) MRSA, perlu pengambilan spesimen 3 hari berturut-turut, sebelum dinyatakan negatif

  • SPESIMEN NASOFARING

  • PEMILIHANHindari pencemar dari hidung dan mulutPengambilan spesimen dengan swab, bisa dilakukan di hidung atau tenggorok

  • PENGAMBILAN SPESIMENBahan yang dibutuhkan :Spekulum hidung (tidak harus)Swab steril dan media transporJika curiga batuk rejan, sediakan media transpor Regan-Lowe

  • Cara pengambilan :Bersihkan eksudat dan sekret dari lubang hidung luarPasang spekulum hidungMasukkan swab ke lubang hidung atau tenggorok (nasofaring)Putar swab dan biarkan 10-15 detikKeluarkan swab dan masukkan ke dalam media transporJangan dimasukkan suhu dinginPada anak-anak, bisa dilakukan aspirasi nasofaring. Dipergunakan kateter masuk melalui hidung sampai nasofaring sampai ada tahanan, kemudian tarik 1-2 cm; dan hisaplah dengan semprit

  • CARA PEMBERIAN LABELBaca Pedoman Umum Cara Pemberian Label

  • CATATANBiakan lubang hidung anterior tanpa lesi, hanya diperuntukkan Staphylococcus spp. Dan Streptococcus -haemolyticus; kecuali ada permintaan khusus, seperti difteriBiakan hidung tidak mencerminkan infeksi di sinus, telinga tengah dan saluran nafas bawahTidak diperuntukkan biakan anaerobikUntuk deteksi pengidap (Carrier) MRSA, perlu pengambilan spesimen 3 hari berturut-turut, sebelum dinyatakan negatif

  • SPESIMEN NASOFARING

  • PEMILIHANHindari pencemar dari hidung dan mulutPengambilan spesimen dengan swab, bisa dilakukan di hidung atau tenggorok

  • PENGAMBILAN SPESIMENBahan yang dibutuhkan :Spekulum hidung (tidak harus)Swab steril dan media transporJika curiga batuk rejan, sediakan media transpor Regan-Lowe

  • Cara pengambilan :Bersihkan eksudat dan sekret dari lubang hidung luarPasang spekulum hidungMasukkan swab ke lubang hidung atau tenggorok (nasofaring)Putar swab dan biarkan 10-15 detikKeluarkan swab dan masukkan ke dalam media transporJangan dimasukkan suhu dinginPada anak-anak, bisa dilakukan aspirasi nasofaring. Dipergunakan kateter masuk melalui hidung sampai nasofaring sampai ada tahanan, kemudian tarik 1-2 cm; dan hisaplah dengan semprit

  • CARA PEMBERIAN LABELBaca Pedoman Umum Cara Pemberian Label

  • PENGIRIMANSegera kirim ke laboratoriumJangan dimasukkan ke almari es

  • CATATANSpesimen ini terutama untuk diagnosis pengidap Meningococcus dan infeksi batuk rejan

  • SPUTUM

  • PEMILIHANSputum kurang baik untuk mencari penyebab pneumonia. Spesimen terbaik untuk pneumonia adalah darah, bilasan bronkhial dan aspirasi trakhealSekret saluran nafas bawah harus dikonfirmasi dengan tidak adanya lekosit jumlah besar, dan tidak adanya epitel. Adanya epitel menunjukkan banyak pencemar dan flora orofaringSpesimen terbaik adalah sputum pagi hari

  • PENGAMBILAN SPESIMENBahan yang dibutuhkan :Botol / penampung steril bertutup ulir dan mulut lebar

  • Cara pengambilan spesimen :Jelaskan pada penderita bahwa yang dibutuhkan adalah sputum, bukan ludah. Sputum dikeluarkan dengan batuk yang dalamPenderita dimohon kumur dengan air. Jika ada gigi palsu harap dilepasTampung spesimen langsung ke botolSegera tutup botol; yakinkan bahwa tutup rapat

  • CARA PEMBERIAN LABELBaca Pedoman Umum Cara Pemberian LabelBeri penjelasan apakah biakan : rutin, bakteri tahan asam atau jamur

  • PENGIRIMANSegera kirim ke laboratoriumJika pemeriksaan dilakukan lebih 2 jam, bisa ditaruh dalam almari es.

  • CATATANUntuk diagnosis jamur atau bakteri tahan asam (Mycobacterium spp.), lakukan pengambilan spesimen tiap pagi, selama tiga hari berturut-turutTidak diperuntukkan pemeriksaan anaerobikBisa dilakukan pemeriksaan langsung dengan PELACAK DNAUntuk anak-anak, sering menggunakan spesimen aspirasi trakhea

  • ASPIRASI TRAKHEA

  • PEMILIHANKurang dianjurkan untuk diagnosis pneumoniaSpesimen diambil dari lubang trakheostomi atau kateter endotrakheal

  • PENGAMBILANBahan yang dibutuhkan :Kateter polietilenSemprit isi 20 ml

  • Cara pengambilan spesimen :Dengan hati-hati, masukkan kateter ke trakheaDengan menggunakan semprit, hisap bahan di trakheaTarik kateter dan lepaskan dari semprit

  • CARA PEMBERIAN LABELBaca Pedoman Umum Cara Pemberian LabelBeri catatan asal spesimen

  • PENGIRIMANSegera kirim ke laboratoriumJangan dimasukkan suhu dingin

  • CATATANPada trakheostomi, biasanya sudah ada kolonisasi bakteri negatif Gram, karen aitu harus hati-hati dalam menilai penyebab pneumoniaJangan terlalu banyak pengenceran dengan PZ

  • ASPIRASI TRANSTRAKHEAL

  • PEMILIHANCara ini adalah cara operatif bedah; karena itu harus dilakukan oleh tenaga terampil

    Cara ini dilakukan jika :Sulit dengan cara non-invasifInfeksi kronisKemungkinan penyebab anaerobikPenderita tidak sadar (Commatose)

  • PENGAMBILANBahan yang dibutuhkan :Jarum intrakateter (nomor 14) dan kateter polietilen (nomor 16)Semprit 20 mlObat bius lokalAlkohol 70% dan Iodium tinctur

  • CARA PENGAMBILAN :Bius lokal pada kulit tempat pengambilanTusukkan jarum pada membrana CricothyroidMasukkan kateter dengan menggunakan jarum pengarah; arahkan ke trakhea bawahTarik jarumHisap sekret dengan menggunakan semprit, sampai sebanyak mungkin bisa dihisapJika sekret sedikit, masukkan PZ 2 4 ml untuk merangsang batuk

  • CARA PEMBERIAN LABELBaca Pedoman Umum Pemberian LabelBeri catatan, biakan rutin atau Anerobik

  • PENGIRIMANSegera bawa ke laboratoriumJangan masukkan suhu dinginJangan ada udara masuk ke dalam botol, karena bisa mematikan bakteri anaerobik

  • CATATANTrakhea di bawah laring, normal adalah steril; kecuali pada penderita paru kronik atau trakheostomi

  • SPESIMEN TENGGOROK

  • PEMILIHANPilih tempat lesi atau radang di tengorokKolonisasi bakteri penyebab terutama di dinding belakang tenggorok dan daerah tonsil

  • PENGAMBILAN SPESIMENBAHAN YANG DIBUTUHKAN :Swab / lidi kapas steril; atau yang lebih baik adalah Swab Dacron atau Kalsium alginatSpatula penekan lidah

  • CARA PENGAMBILAN :Dengan menggunakan spatel, lidah ditekan ke bawah; lihat daerah radang atau lesi di dinding belakang tenggorok dan daerah tonsilBuat hapusan pada daerah radang di dinding belakang tenggorok dan tonsilTarik swab keluar; dan jangan menyentuh pipi, gusi dan gigiMasukkan media transpor

  • CARA PEMBERIAN LABELBaca Pedoman Umum Pemberian label\Jika dugaan bakteri patogen selain Streptococcus, cantumkan keterangan khusus, seperti Neisseria gonorrhoeae, Corynebacterium diphtheriae

  • PENGIRIMANSegera bawa ke laboratoriumJika > 1 jam, masukkan suhu dingin; kecuali untuk diagnosis N. gonorrhoeae

  • CATATANBiakan tenggorok juga bisa untuk bakteri lain, seperti : haemophilus spp., Pneumococcus, Pseudomonas aeruginosa dan Staphylococcus aureusLaporan rutin yang diharapkan adalah Streptococcus -haemolyticusHaemophilus spp. Terutama dilaporkan pada anak-anak; namun bakteri ini bisa sebagai flora normal anak dan dewasaBiakan N. gonorrhoeae hanya atas permintaanUji kepekaan untuk spesimen tenggorok, biasanya tidak perlu, kecuali untuk MRSA

  • SPESIMEN UNTUK PEMERIKSAAN JAMUR

  • PEMILIHAN SPESIMENAbses DarahCairan tubuhKulitSputumJaringan (Tissue)UrinGenitalRambutKulitKuku bakteriEvaluasi laboratorium

  • PENGAMBILAN SPESIMENBahan yang dibutuhkan :PinsetSkalpelAlkohol 70%Tabung bersih, steril atau amplop

  • Cara pengambilan spesimen :RambutKulitKuku

  • Rambut :Cabut sekurang-kurangnya 10 sampai 12 helai rambut dengan pinsetSimpan dalam sebuah tabung yang bersih atau amplop kecil

  • Kulit :Bersihkan permukaan kulit dengan alkohol 70%Kerok permukaan kulit pada bagian luka yang aktif

  • Kuku :Bersihkan cat kuku dari kuku yang akan dijadikan sampelBersihkan kuku dengan alkohol 70%Kumpulkan debris di bawah kuku dan simpan dalam amplop yang bersih atau tabung gelasKerok diluar permukaan kukuKumpulkan hasil kerokan dari bagian yang lebih dalam, daerah di sekitar kuku yang sakit dan simpan bersama-sama dengan kerokan-kerokan sebelumnya

  • CARA PEMBERIAN LABELBaca Pedoman Umum Cara Pemberian LabelBerikan catatan tentang dugaan diagnosis jika mungkinPastikan amplop tersebut dilem

  • PENGIRIMANJangan menyimpan spesimen dalam kulkasSimpan dalam suhu ruangan

  • SPESIMEN UNTUK PEMERIKSAAN CHLAMYDIA

  • PEMERIKSAAN LANGSUNG :Cara terbaik : CytobrushBisa : swab biasa gosokkan pada tempat infeksiOrganisme berada di dalam sel epitel

  • BIAKAN :Gunakan media transpor khususServiks MataKelenjar getah bening, sputum dan jaringanUrethra

  • Serviks :Chlamydia menginfeksi epitel Columnar dan Squamocolumnar di saluran endoserviksSpesimen diambil dengan swab di dalam endoserviks, gosok agak keras untuk mendapatkan sel epitelCytobrush : efektifMasukkan swab dalam media transpor, kocok keras untuk melepas sel, segera keluarkan swabSegera simpan -70C

  • Mata :Jangan ambil eksudatAmbil spesimen dengan swab di konjungtiva

  • Kelenjar getah bening, sputum dan jaringan:Masukkan dalam media transpor sebanyak sama isi spesimen

  • Urethra :Masukkan swab sejauh 4-6 cm dalam urethra, Putar untuk mendapat epitel, dan Masukkan dalam media transpor, Kocok keras, Ambil swab dan Spesimen disimpan suhu -70C

  • TERIMA KASIH