di lahan kering -...

2
ISSN 1907-7858 ISSN 1907-7858 PENDAHULUAN Jagung merupakan salah satu komoditas tanaman pangan unggulan yang cocok dan banyak diusahakan pelani di lahan kering pada musim hujan. Seiring dengan meningkatnya kebutuhan jagung nasional, memberi peluang agribisnis jagung melalui peningkatan produksi dan produktivitas. Produksi jagung nasional tidak cukup memenuhi kebutuhan, sehingga masih diperlukan impor dalam jumlah besar setiap tahun. Guna memenuhi kebutuhan dalam negeri yang tidak mencukupi ini, maka seberapapun jumlah produksi jagung yang dihasilkan tertampung, baik di pasar regional maupun nasional. Potensi luas panen jagung di Aceh pada tahun 2010 sekitar 32.000 ha dengan produktivitas rata- rata sebesar 2,0 t/ha. Dalam upaya untuk memenuhi keberlanjutan suplai sangat dibutuhkan teknologi usahatani yang layak untuk dikomersilkan. HasiI penelitian Balitsereal menunjukkan bahwa dengan memperbaiki teknologi usahatani yang tepat, produkuvitas jagung dapat mencapai 7-9 ton/ha. Hasil kajian memperlihatkan bahwa teknologi lntroduksi dapat meningkatkan produktivitas jagung dari 2,92 t/ha menjadi 5,45 t/ha atau mengalami peningkatan 2,23 t/ha dan meningkatkan pendapatan sebesar Rp. 1.098.460/ha dibanding teknologi petani. Penggunaan kompos atau pupuk kandang dapat diterapkan terulama oleh pelani yang memelihara ternak. Komponen teknologi yang cepat diadopsi petani adalah varietas Lamuru. PERBAIKAN TEKNOLOGI BUDIDAYA JAGUNG - Penyiapan lahan tanpa olah tanah (TOT) dengan menggunakan herbisida ramah lingkungan dari golongan Glifosat (Round Up,Grestin, dll) dengan takaran 2 ltr/ ha dan paraquat (Gramoxone, Noxone, dll) dengan takaran 1ltr/ ha. Herbisida glifosat diaplikasikan seminggu sebelum tanam, sedangkan herbisida Paraquat diaplikasikan 4 hari setelalh aplikasi herbisida glifosat. Untuk mempercepat waktu tanam, sehari setelah aplikasi herbisida Paraquat dapat dilakukan penanaman. Penyemprotan dilakukan setelah embun di daun mengering (± jam 09.00) pagi. - Benih berkualitas (daya tumbuh, minimal 90% dan vigornya cukup tinggi) Benih dengan kualitas prima diperlukan untuk memacu keseragaman dan kecepatan pertumbuhan. Benih dengan kualiias fisiologi VOLUME IV/ NO. 10/2010 SERAMBI PERTANIAN VOLUME IV/ NO. 10/2010 BUDIDAYA JAGUNG DI LAHAN KERING Oleh Basri AB

Upload: lamthien

Post on 17-Mar-2019

238 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

ISSN 1907-7858

ISSN 1907-7858

PENDAHULUANJagung merupakan salah satu komoditas

tanaman pangan unggulan yang cocok dan banyakdiusahakan pelani di lahan kering pada musimhujan. Seiring dengan meningkatnya kebutuhanjagung nasional, memberi peluang agribisnis jagungmelalui peningkatan produksi dan produktivitas.Produksi jagung nasional tidak cukup memenuhikebutuhan, sehingga masih diperlukan impor dalamjumlah besar setiap tahun.

Guna memenuhi kebutuhan dalam negeri yangtidak mencukupi ini, maka seberapapun jumlah

produksi jagung yang dihasilkan tertampung, baikdi pasar regional maupun nasional.

Potensi luas panen jagung di Aceh pada tahun2010 sekitar 32.000 ha dengan produktivitas rata-rata sebesar 2,0 t/ha.

Dalam upaya untuk memenuhi keberlanjutansuplai sangat dibutuhkan teknologi usahatani yanglayak untuk dikomersilkan. HasiI penelitianBalitsereal menunjukkan bahwa denganmemperbaiki teknologi usahatani yang tepat,produkuvitas jagung dapat mencapai 7-9 ton/ha.

Hasil kajian memperlihatkan bahwa teknologilntroduksi dapat meningkatkan produktivitas jagungdari 2,92 t/ha menjadi 5,45 t/ha atau mengalamipeningkatan 2,23 t/ha dan meningkatkanpendapatan sebesar Rp. 1.098.460/ha dibandingteknologi petani.

Penggunaan kompos atau pupuk kandangdapat diterapkan terulama oleh pelani yangmemelihara ternak. Komponen teknologi yang cepatdiadopsi petani adalah varietas Lamuru.

PERBAIKAN TEKNOLOGI BUDIDAYAJAGUNG- Penyiapan lahan tanpa olah tanah (TOT)

dengan menggunakan herbisida ramahlingkungan dari golongan Glifosat (RoundUp,Grestin, dll) dengan takaran 2 ltr/ ha danparaquat (Gramoxone, Noxone, dll) dengantakaran 1ltr/ ha. Herbisida glifosat diaplikasikanseminggu sebelum tanam, sedangkan herbisidaParaquat diaplikasikan 4 hari setelalh aplikasiherbisida glifosat. Untuk mempercepat waktutanam, sehari setelah aplikasi herbisidaParaquat dapat dilakukan penanaman.Penyemprotan dilakukan setelah embun di daunmengering (± jam 09.00) pagi.

- Benih berkualitas (daya tumbuh, minimal 90%dan vigornya cukup tinggi)Benih dengan kualitas prima diperlukan untukmemacu keseragaman dan kecepatanpertumbuhan. Benih dengan kualiias fisiologi

VOLUME IV/ NO. 10/2010

SERAMBI PERTANIAN VOLUME IV/ NO. 10/2010

BUDIDAYA JAGUNGDI LAHAN KERINGOleh Basri AB

SERAMBI PERTANIANTerbit setiap bulan. Penerbit : Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) AcehPembina : Ir. T. Iskandar, MSi Dewan Redaksi : Nazariah, SP, MSi, Ir. Basri A. Bakar, MSi, Ir. M. Ferizal, MScAlamat Redaksi : Jl. TP. Nyak Makam No. 27 Lampineung Banda Aceh. Telp. (0651) 7551811, Fax. (0651)7552077, Website : nad.litbang.deptan.go.id, Email : [email protected]

ISSN 1907-7858

yang tinggi lebih toleran terhadap kondisi biofisikyang kurang optimal dan lebih efektif dalammemanfaatkan pupuk dan unsur hara lain dalamtanah.

- Kebutuhan benih 20 kg/ha.- Varietas yang digunakan adalah varietas unggul

bersari bebas yang toleran kekeringan sepertiLamuru.

- Jarak lanam 80 x 40 cm dengan 2 tanaman/rumpun.a. Pupuk organik (pupuk kandang)1,5 t/ha

diaplikasikan pada saat tanam sebagaipenutup lubang tanam (± 1 genggam/ lubang)

b. Pupuk dasar : Urea:SP-36:KCl=100:75:12,5(kg/ha) (P&K sesuai status haratanah) : aplikasi pada umur 14 hari selelahtanam (setelah penyiangan l)

- Pupuk susulan: Urea200kg/ha+KCl 12,5kg/ha;aplikasi 4- 5 minggu setelah tumbuh (MST)

- Penyiangan :I. Pada saat tanaman berumur 14 HSTll.Pada saat tanaman berumur 30 HST sekaligus

pembumbunan- Pengendalian hama/penyakil sesuai prinsip PHT- Pemangkasan batang bagian atas tongkol

jagung

SERAMBI PERTANIAN VOLUME IV/ NO. 10/2010

Dimaksudkan unluk mempercepat prosespengeringan.

Pangkasan tanaman dapat dimanfaatkansebagai pakan ternak

Dilakukan untuk penyiapan penanamantanaman relay (kacang hijau/ kacang tunggak)

Dilakukan pada saat tanaman jagung berumur± 85 HST (2 minggu sebelum panen)

Dilakukan bila cuaca memungkinkan (cerah)hingga waktu panen.

- Panen dan pascapanenPanen dilakukan pada saal kelobot jagung

berwarna kuning, biji jagung mengkilap dan jikaditekan tidak meninggalkan bekas. Jagung yangdipanen dikupas dan dipipil. Kemudian dijemurhingga kadar air mencapai 15 %. Untuk lebihefisien dianjurkan menggunakan mesin pemipil.

Mesin Pemipil Jagung