desper - laporan uts

17
BAB 1. DATA OBJEK 1.1 data objek. Objek yang dipilih untuk studi kasus tentang perawatan bangunan adalah sebuah bangunan bernama Origin yang terletak di Jalan Sumatra nomor 21, Bandung. Bangunan ini berbatasan dengan lahan kosong yang sedang dibangun di bagian Utara, Café Indischetafel di bagian Selatan, Jalan Sumatra di bagian Timur, dan pemukiman di bagian Barat. Bangunan ini didesain oleh seorang arsitek bernama Oky Kusprianto.

Upload: donniedolpin

Post on 04-Jul-2015

88 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

Page 1: desper - LAPORAN UTS

BAB 1. DATA OBJEK

1.1 data objek.

Objek yang dipilih untuk studi kasus tentang perawatan bangunan adalah sebuah bangunan bernama Origin yang terletak di Jalan Sumatra nomor 21, Bandung. Bangunan ini berbatasan dengan lahan kosong yang sedang dibangun di bagian Utara, Café Indischetafel di bagian Selatan, Jalan Sumatra di bagian Timur, dan pemukiman di bagian Barat. Bangunan ini didesain oleh seorang arsitek bernama Oky Kusprianto.

Page 2: desper - LAPORAN UTS

Massa I (bangunan lama) – food and housing store

Ruang Peralihan

Massa II (bangunan baru) - Restaurant

1.2 fungsi dan perletakkan massa.

Bangunan Origin House and Kitchen dengan luas + 800 m2 berdiri diatas lahan dengan luas + 1000m2. Bentuk tapak memanjang kearah Timur – Barat dengan orientasi menghadap Utara – Selatan.

Bangunan ini terdiri dari 2 massa. Massa pertama yang yang berfungsi sebagai pertokoan berada pada bagian depan, massa ini beratapkan atap perisai. Sedangkan massa kedua (hijau) berfungsi sebagai restaurant yang beratapkan atap pelana terletak di bagian belakang. Kedua massa ini dihubungkan dengan jalur sirkulasi yang juga berfungsi sebagai foyer tengah (kuning) dan beratapkan atap datar.

Page 3: desper - LAPORAN UTS

1.3 karakteristik bangunan.

Bangunan yang selesai dibangun pada bulan November tahun 2010 ini memiliki konsep green building. Hal ini dapat dilihat dari usaha pengefisiensian energi dengan cara mendapatkan pencahayaan alami. Hal tersebut diwujudkan melalui skylight yang berada di bagian restaurant, koridor sirkulasi, dan foyer tengah. Terdapat pula beberapa ruang terbuka pada bagian tengah bangunan guna mengalirkan udara, Selain itu material yang digunakan juga ramah lingkungan. Pada dinding dalam restaurant, ditumbuhi tumbuhan hijau untuk mendukung konsep bangunan ini.

1.4 struktur.

a. KAKI; pondasi bangunan ini memakai pondasi batu kali.

b. BADAN; badan bangunan ini, menggunakan dinding pasangan batu bata. Pada bagian restaurant, dinding dilapisi dengan tanaman yang disusun vertikal.

c. KEPALA; pada bangunan ini terdapat 2 jenis atap yaitu ada pelana pada bagian restaurant dan perisai pada bagian pertokoan. Untuk atap perisai digunakan struktur baja, dengan skylight dibagian tengah atap. Sedangkan untuk atap perisai digunakan struktur kayu ddengan penutup atap genteng keramik.

BAB 2.

Page 4: desper - LAPORAN UTS

Skylight pada atap datar

Skylight pada atap pelana

2.1 skylight sebagai penutup atap bangunan.

Penutup atap pada bangunan ini didominasi dengan atap skylight, skylight ini pada dasarnya digunakan agar bangunan ini dapat memaksimalkan penggunaan pencahayaan alami pada dalam bangunan.

Skylight ini digunakan pada dua jenis atap pada bangunan ini, yaitu atap pelana pada massa tambahan bangunan dan atap datar pada massa-massa tambahan yang terletak di sisi kanan dan kiri bangunan. Kebanyakan massa-massa tambahan tersebut adalah jalur sirkulasi dan penghubung antara 2 massa.

Pada massa utama atap skylight berbentuk pelana terletak di bagian tengah ruang restoran dengan ketinggian + 6m dari atas tanah, sedangkan pada atap datar skylight terletak di sisi-sisi kanan kiri bangunan dengan ketinggian + 3m dari atas tanah (pada lantai 2 restoran). Posisinya memanjang searah dengan panjang bangunan dan mencakup sebagain besar area tengah restoran. Pada area lantai 2, posisinya berada di ruang yang berbentuk segitiga dengan di sisi barat timur terdapat lubang udara.

Page 5: desper - LAPORAN UTS

Masalah:

Karena bangunan ini berada di sisi jalan besar, maka bangunan ini banyak terkena debu dan polusi dari lingkungan sekitarnya. Debu-debu dan kotoran tersebut seringkali menempel pada atap skylight ini. Selain itu beberapa bagian skylight terletak di bawah pohon sehingga seringkali daun-daun yang rontok jatuh ke atas skylight tersebut.

Cara Perawatan:

Untuk membersihkan debu, daun dan kotoran lainnya pada skylight, atap dibersihkan dengan menggunakan alat-alat sederhana, yaitu ini disemprot dengan selang air setelah itu dilap. Perawatan dilakukan setiap 6 bulan sekali.

Performa Bangunan

1. Penampilan

Eksterior

Dari segi penampilan bangunan, skylight pada massa utama bangunan penampilanya masih baik, resiko penggunaan skylight pada atap bangunan adalah adanya bercak-bercak air hujan, debu dan kotoran dari lingkungan sekitar. Pada atap pelana masalah tersebut diatasi dengan cara menggunakan lapisan kain kasa di atas skylight.

Page 6: desper - LAPORAN UTS

Sedangkan pada atap datar memang terlihat lebih kotor daripada atap pelana. Pada atap datar bercak air dan debu banyak terlihat, karena posisinya yang datar tidak dapat mengalirkan air dan debu dengan efektif. Selain itu pada atap datar tidak menggunakan kain kasa pelindung.

Interior

Penampilan skylight pada interior bangunan tidak terlalu berpengaruh karena pada skylight atap datar digunakan plafond perforated skin, sehingga skylight yang kotor tidak terlalu terlihat dari dalam bangunan. Sedangkan pada atap pelana skylight terlihat bersih, karena adanya kain kasa tersebut.

2. Kenyaman

Eksterior

Pada umumnya skylight akan mengganggu kenyamanan visual pada eksterior bangunan. Penggunaan skylight pada atap datar tidak terlalu mengganggu kenyamanan visual orang berada di sekitar bangunan, karena pantulan yang dihasilkan oleh atap datar mengarah ke atas. Sedangkan skylight pada atap utama tertutup oleh atap bangunan lama, sehingga tidak terlalu mengganggu kenyamanan visual lingkungan sekitar.

Interior

Page 7: desper - LAPORAN UTS

Masalah visual yang sering terjadi pada penutup atap skylight adalah cahaya yang masuk ke dalam bangunan berlebihan sehingga menjadi silau. Untuk mengatasi masalah visual ini maka pada digunakan plafond perforated skin pada interior bangunan yang beratap skylight.

Selain itu untuk mengurangi cahaya yang masuk ke dalam bangunan agar sesuai kebutuhan, pada atap pelana digunakan kain kasa ini juga berfungsi mengurangi cahaya yang masuk ke dalam bangunan agar kenyamanan visual pada interior bangunan tetap terjaga.

3. Efisiensi

Peletakkan-peletakkan skylight pada bangunan ini cukup efisien, karena tidak seluruh bangunan menggunakan atap skylight. Skylight hanya digunakan pada bukaan-bukaan tertentu saja.

4. Kelangsungan hidup

Page 8: desper - LAPORAN UTS

Dinding teras

Dinding ampig

Plafond

2.2 perforated skin.

Bangunan ini banyak menggunakan material perforated skin pada beberapa bagian bangunan. Antara lain pada dinding ampig massa utama, plafond pada jalur sirkulasi, dan dinding pada teras bangunan.

Dinding AmpigUntuk kenyamanan thermal pada bangunan kedua dinding ampik pada bangunan baru menggunakan material Perforated Skin. Perforated Skin merupakan material yang terbuat dari bahan metal dengan lubang-lubang berukuran + 1 cm. Karena adanya lubang-lubang tersebut, material ini bersifat semi transparan.

PlafondUntuk kenyamanan visual dan thermal pada dibawah atap skylight dipasang plafon perforated skin dengan material metal. Plafond perforated skin ini diletakkan pada sisi-sisi tepi bangunan.

Dinding TerasSebagian dinding teras bangunan ini menggunakan material perforated skin. Dinding perforated skin ini tidak terlindung dari hujan sehingga mudah sekali terkena karat.

Page 9: desper - LAPORAN UTS

Masalah:Bangunan ini berada di lingkungan yang memiliki polusi yang cukup tinggi. Sehingga debu pun mudah sekali menempel pada bangunan, apalagi pada lubang-lubang yang sulit terjangkau. Lubang-lubang pada perforated skin ini sangat berpotensi menyimpan banyak debu. Dan karena fungsinya sebagai tempat makan, sebaiknya tempat ini bersih dari debu. Selain itukarena bangunan ini terletak di tengah kota yang memiliki polusi yang cukup tinggi, selain itu karena iklim daerah ini tropis maka curah hujan pun cukup tinggi. Curah hujan yang bercampur polusi tersebut menjadi hujan asam. Hujan asam dapat menyebabkan bahan metal cepat berkarat.

Cara Perawatan:Dibersihkan dalam jangka waktu tertentu dengan menggunakan alat pembersih seerhana (seperti kemoceng/bulu ayam, sapu, lap basah).Dan untuk melindungi plafond perforated skin ini dari hujan asam maka, plafon ini diletakkan di bawah skylight.

Peforma Bangunan:

1. Penampilan

Penampilan perforated skin ini secara keseluruhan cukup baik. Sifatnya yang semi transparan memberikan kesan terbuka namun tetap dapat menjaga privasi pengunjung di dalam bangunan.

Lubang-lubang pada perforated skin ini selain sebagai ventilasi juga berfungsi sebagai unsur estetis dalam bangunan.

Page 10: desper - LAPORAN UTS

2. Kenyaman

Pada perforated skin yang dijadikan dinding ampig, dibuat langsung sebagai pembatas antara ruang di dalam bangunan dan di luar bangunan. Karena itu pada saat hujan ada kemungkinan air hujan tampias ke dalam bangunan. Untuk mengatasinya pada sisi luar dinding dibuat teritis-terits kaca.

3. Efisiensi

Penggunaan perforated skin pada dinding bangunan cukup efisien karena selainn sebagai pembatas ruang, perforated skin ini juga dapat berfungsi sebagai bukaan.

4. Kelangsungan hidup

Page 11: desper - LAPORAN UTS

2.3 tanaman pada eksterior bangunan.

Pada dinding tanaman bagian luar menggunakan tanaman rambat yang dibiarkan tumbuh pada rangka besi. Saat survey objek, terlihat tanaman ini memang belum begitu lebat dan tidak ada teritis pada atap teras, sehingga pada saat hujan, air hujan masuk ke teras bangunan (tampias).

Masalah:

Apabila tanaman rambat tidak lebat maka air hujan yang tampias ke dalam teras akan semakin banyak. Dan jika tanaman rambat terlalu lebat, maka akan semakin berpotensi sebagai tempat tinggal serangga dan mengganggu pengunjung yang duduk dan makan di dekat tanaman rambat tersebut.

Cara Perawatan:

Tanaman rambat

Page 12: desper - LAPORAN UTS

2.4 tanaman pada interior bangunan (green wall).

Dinding tanaman pada interior bangunan berfungsi sebagai peredam panas. Selain itu tanaman ini juga menjadi salah satu unsur estetis pada bangunan ini.

Berbeda dengan tanaman rambat yang ada di teras bangunan, tanaman pada interior bangunan menggunakan cara menanam di dalam pot kemudian pot tersebut di tempel di dinding. Pada green wall ini terdapat beberapa jenis tanaman. Setiap satu jenis tanaman ditanam pada satu pot berbentuk persegi (semacam krak). Agar tanah di dalam pot tidak berjatuhan karena peletakkan pot di dinding yang dimiringkan 90 derajat, maka di permukaan tanah tersebut dipasang kain kasa.

Masalah:

Seperti tanaman pada umumnya, green wall ini juga perlu disiram dalam kurun waktu tertentu. Proses penyiraman ini tentu akan mengotori lantai-lantai dibawah tanaman ini. Lantai bangunan ini ada yang menggunakan parket dan adapula yang menggunakan lantai keramik. Jika air rembes ke dalam parket kayu, maka akan menyebabkan kelapukan. Sedangkan apabila air menetes di lantai keramik maka ruangan akan menjadi becek. Untuk menghindari hal tersebut di bawah setiap green wall tersebut tidak menggunakan penutup lantai, tetapi langsung tanah yang ditutup oleh batu-batu alam. Sehingga ketika penyiraman air yang menetes akan langsung merembes ke tanah.

Cara Perawatan:

Green Wall

Page 13: desper - LAPORAN UTS

Pada dinding tanaman yang terletak pada bagian restaurant ini adalah dengan menggunakan material batu yang dibawahnya langsung tanah resapan, sehingga ketika air tanaman berceceran ke bawah langsung menyerap ke dalam tanah.

Performa Bangunan:

1. Penampilan

2. Kenyaman

3. Efisiensi

4. Kelangsungan hidup

2.1 plafond botol.

Page 14: desper - LAPORAN UTS

Plafond dengan material botol ini digunakan di beberapa titik lampu. Selain untuk alasan estetis, plafond botol ini juga berfungsi menyebar cahaya lampu secara merata, sehingga lampu yang digunakan dapat lebih efektif menerangi ruangan. Botol ditempel dengan menggunakan lem di plafond yang telah dicoak dengan ukuran + 50x50 cm.

Masalah:

Bagian kepala botol yang diletakkan di bagian dalam membuat bagian tersebut sulit dijangkau sehingga sangat berpotensi menyimpan debu.

Cara Perawatan:

Tidak memerlukan keahlian khusus untuk membersihkannya. Dapat dibersihkan dengan menggunakan alat sederhana.

Performa Bangunan:

5. Penampilan

Plafond botol

Page 15: desper - LAPORAN UTS

6. Kenyaman

7. Efisiensi

8. Kelangsungan hidup