deskripsi minat jabatan mahasiswa prodi … · e. devinisi operasional ... tipe minat mahasiswa...

95
i DESKRIPSI MINAT JABATAN MAHASISWA PRODI BIMBINGAN DAN KONSELING UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA ANGKATAN 2006 DENGAN MENGGUNAKAN TES MINAT JABATAN LEE-THORPE Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling Oleh : Petrus Fajar Yuniantoro Widodo NIM : 021114030 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2008

Upload: vuhuong

Post on 12-Mar-2019

227 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: DESKRIPSI MINAT JABATAN MAHASISWA PRODI … · E. Devinisi Operasional ... Tipe Minat Mahasiswa Bimbingan dan Konseling..... 30 3. Tingkat Minat Mahasiswa Bimbingan dan Konseling

i

DESKRIPSI MINAT JABATAN MAHASISWA PRODI BIMBINGAN DAN KONSELING UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA ANGKATAN 2006 DENGAN MENGGUNAKAN TES MINAT JABATAN LEE-THORPE

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Bimbingan dan Konseling

Oleh :

Petrus Fajar Yuniantoro Widodo

NIM : 021114030

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

2008

Page 2: DESKRIPSI MINAT JABATAN MAHASISWA PRODI … · E. Devinisi Operasional ... Tipe Minat Mahasiswa Bimbingan dan Konseling..... 30 3. Tingkat Minat Mahasiswa Bimbingan dan Konseling
Page 3: DESKRIPSI MINAT JABATAN MAHASISWA PRODI … · E. Devinisi Operasional ... Tipe Minat Mahasiswa Bimbingan dan Konseling..... 30 3. Tingkat Minat Mahasiswa Bimbingan dan Konseling
Page 4: DESKRIPSI MINAT JABATAN MAHASISWA PRODI … · E. Devinisi Operasional ... Tipe Minat Mahasiswa Bimbingan dan Konseling..... 30 3. Tingkat Minat Mahasiswa Bimbingan dan Konseling

iv

MOTTO Kita adalah pelukis dari potret diri kita masing-masing. Kita akan menjadi

apa nantinya ditentukan oleh sikap kita, perbuatan kita dan segala sesuatu

yang kita pelajari.

(Mary-Ellen Drummond)

Ku Persembahkan Karya ini Untuk :

Tuhan Yesus Kristus

Keluargaku yang terkasih

Page 5: DESKRIPSI MINAT JABATAN MAHASISWA PRODI … · E. Devinisi Operasional ... Tipe Minat Mahasiswa Bimbingan dan Konseling..... 30 3. Tingkat Minat Mahasiswa Bimbingan dan Konseling

v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak

memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam

kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 27 September 2008

Penulis

Petrus Fajar Yuniantoro Widodo

Page 6: DESKRIPSI MINAT JABATAN MAHASISWA PRODI … · E. Devinisi Operasional ... Tipe Minat Mahasiswa Bimbingan dan Konseling..... 30 3. Tingkat Minat Mahasiswa Bimbingan dan Konseling

vi

ABSTRAK

DESKRIPSI MINAT JABATAN MAHASISWA PRODI BIMBINGAN DAN KONSELING UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

ANGKATAN 2006 DENGAN MENGGUNAKAN TES MINAT JABATAN LEE-THORPE

Petrus Fajar Yuniantoro Widodo Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2008

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui minat mahasiswa Universitas

Sanata Dharma Program Studi Bimbingan dan Konseling Yogyakarta angkatan 2006 menggunakan alat tes Minat Jabatan Lee-Thorpe. Pengumpulan data dilaksanakan di Universitas Sanata Dharma Program Studi Bimbingan dan Konseling Yogyakarta angkatan 2006 pada tanggal 28 November 2007. Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif dan menggunakan instrument Tes Minat Jabatan Lee-Thorpe sebagai alat pengumpul data. Populasi penelitian ini adalah 37 mahasiswa Prodi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma. Teknik analisis data penelitian ini adalah statistik deskriptif dengan persentil.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) sebagian besar responden penelitian ini mempunyai bidang minat pribadi-sosial tinggi; (2) sebagian besar responden penelitian ini mempunyai bidang minat seni tinggi; (3) sebagian besar responden penelitian ini mempunyai bidang minat sains rendah; (4) sebagian besar responden penelitian ini mempunyai tipe minat verbal tinggi; (5) sebagaian besar responden penelitian ini tidak mempunyai tingkat minat professional.

Penelitian ini merekomendasikan; (1) penambahan latihan menghadapi konseli (simulasi dalam kelas dan di dalam laboratorium Bimbingan dan Konseling). (2) penambahan jam latihan mata kuliah yang melatih mahasiswa dalam proses pengolahan data penelitian; (3) penambahan waktu PPL dari satu bulan menjadi dua atau tiga bulan; (4) mahasiswa berusaha menumbuhkan bidang minat (pribadi sosial, seni, sains), tipe minat (verbal, komputatif), dan tingkat minat (profesional) yang menjadi syarat penting menjadi seorang konselor.

Page 7: DESKRIPSI MINAT JABATAN MAHASISWA PRODI … · E. Devinisi Operasional ... Tipe Minat Mahasiswa Bimbingan dan Konseling..... 30 3. Tingkat Minat Mahasiswa Bimbingan dan Konseling

vii

ABSTRACT

DESCRIPTION ON CAREER INTEREST OF GUIDANCE AND COUNSELING STUDENTS OF SANATA DHARMA UNIVERSITY

YOGYAKARTA STUDENTS IN THE YEAR OF 2006 USING LEE-THORPE CAREER INTEREST INVENTORY

Petrus Fajar Yuniantoro Widodo Sanata Dharma University

2008

The objectives of this research were to understand the interest of Guidance and Counseling Sanata Dharma University students in the year of 2006 using Career Interest Inventory. The data gathering was carried out in Sanata Dharma University at 28 November 2007. This research was a descriptive research using Lee-Thorpe career interest inventory as a data collecting instrument. The population of the research was 37 Guidance and Counseling Sanata Dharma University students in the year of 2006. Technique of data analysis of the research was descriptive statistic using percentile.

Result of the research indicated that : (1) most of the respondents in this research had high social-personal interest; (2) most of the respondents had high interest in art; (3) most of the respondents had low interest in science; (4) most of the respondents had high verbal interest; (5) most of the respondents did not have interest in professional works.

The research recommended; (1) additional practices in facing counselee both in classical simulation and laboratory practices for Guidance and Counseling Sanata Dharma University students; (2) additional practices in data processing and research; (3) additional field practices from one month to two or three months for Guidance and Counseling Sanata Dharma University students; (4) students must do independent study improve their social-personal interest, artistic interest, science interest, verbal interest, computational interest, and interest in professional works.

Page 8: DESKRIPSI MINAT JABATAN MAHASISWA PRODI … · E. Devinisi Operasional ... Tipe Minat Mahasiswa Bimbingan dan Konseling..... 30 3. Tingkat Minat Mahasiswa Bimbingan dan Konseling

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :

Nama : Petrus Fajar Yuniantoro Widodo

Nomor Mahasiswa : 021114030

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul : DESKRIPSI MINAT JABATAN MAHASISWA PRODI BIMBINGAN DAN KONSELING UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA ANGKATAN 2006 DENGAN MENGGUNAKAN TES MINAT JABATAN LEE-THORPE beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, me-ngalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Yogyakarta, 14 November 2008

Yang menyatakan

(Petrus Fajar Yuniantoro Widodo)

Page 9: DESKRIPSI MINAT JABATAN MAHASISWA PRODI … · E. Devinisi Operasional ... Tipe Minat Mahasiswa Bimbingan dan Konseling..... 30 3. Tingkat Minat Mahasiswa Bimbingan dan Konseling

ix

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Kasih karena skripsi ini telah selesai tepat

pada waktunya. Skripsi ini ditulis dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat

memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling.

Penulis menyadari bahwa proses penyusunan skripsi ini mendapatkan berbagai

masukan, kritik dan saran dari berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan

terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada :

1. Bapak Drs. Tarsisius Sarkim, M.Ed., Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Bapak Drs. Puji Purnomo, M.Si. selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan,

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

3. Ibu Dr. M.M. Sri Hastuti, M.Si. selaku Ketua Program Studi Bimbingan dan

Konseling, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta.

4. Bapak Fajar Santoadi, S.Pd. selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak

meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, memberikan kritik, dan saran

untuk kesempurnaan skripsi ini.

5. Kedua orang tuaku (Bpk. TH. Suwarno dan Ibu M. Martini) yang dengan sabar

memberikan dorongan, nasehat, dana dan selalu berdoa untuk penulis.

6. Kekasihku Lusia Kurniawati yang selalu memberikan semangat kepada penulis.

7. Teman-temanku satu perjuangan di bulan Oktober, Ina (Inoel), Nadia, Sarie,

Enny, Eka, Paula akhirnya perjuangan kita selesai juga.

Page 10: DESKRIPSI MINAT JABATAN MAHASISWA PRODI … · E. Devinisi Operasional ... Tipe Minat Mahasiswa Bimbingan dan Konseling..... 30 3. Tingkat Minat Mahasiswa Bimbingan dan Konseling

x

8. Buat teman-temanku, Uning (Mbokde), Sr. Vero, Fr. Paul, Br. Edy, Riris,

Anton,Gerald, Slamet (Gasruk), Aris (XTR), John TB dan semua pihak yang

tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, terima kasih atas doa kalian dan

bantuannya dalam penyusunan skripsi ini baik secara langsung maupun tidak

langsung.

9. Buat adikku Bulan, Ana, Mita yang selalu memberikan semangat dan selalu

membantu penulis dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini.

Semoga semua kebaikan dan bantuannya mendapat imbalan yang sepantasnya dari

Tuhan Yang Maha Kuasa.

Penulis

Page 11: DESKRIPSI MINAT JABATAN MAHASISWA PRODI … · E. Devinisi Operasional ... Tipe Minat Mahasiswa Bimbingan dan Konseling..... 30 3. Tingkat Minat Mahasiswa Bimbingan dan Konseling

xi

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ............................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................... iii

HALAMAN MOTO .............................................................................................. iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................ iv

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA............................................ v

ABSTRAK ............................................................................................................ vi

ABSTRACT............................................................................................................ vii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI

KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS..............................viii

KATA PENGANTAR ........................................................................................... ix

DAFTAR ISI ......................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL................................................................................................. xv

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

A. .Latar Belakang Masalah ............................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ...................................................................................... 3

C. Tujuan Penelitian ....................................................................................... 3

D. Manfaat Penelitian ..................................................................................... 4

E. Devinisi Operasional................................................................................... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA ................................................................................. 6

A. Minat Jabatan ............................................................................................. 6

1. Pengertian Minat ................................................................................ 6

2. Pengertian Jabatan.............................................................................. 7

3. Minat Sebagai Salah Satu Faktor Penentu Arah Pilihan Jabatan....... 9

Page 12: DESKRIPSI MINAT JABATAN MAHASISWA PRODI … · E. Devinisi Operasional ... Tipe Minat Mahasiswa Bimbingan dan Konseling..... 30 3. Tingkat Minat Mahasiswa Bimbingan dan Konseling

xii

B. Tes Minat Jabatan Lee-Thorpe ................................................................. 11

1. Bidang Minat Pribadi Sosial ............................................................ 12

2. Bidang Minat Natural....................................................................... 12

3. Bidang Minat Mekanik .................................................................... 12

4. Bidang Minat Bisnis......................................................................... 13

5. Bidang Minat Seni ........................................................................... 13

6. Bidang Minat Sains .......................................................................... 13

7. Tipe Minat Verbal ............................................................................ 14

8. Tipe Minat Manipulatif .................................................................... 14

9. Tipe Minat Komputatif .................................................................... 14

10. Tingkat Minat Rutin......................................................................... 14

11. Tingkat Minat Keterampilan ............................................................ 14

12. Tingkat Minat Profesional................................................................ 15

C. Teori Anne Roe tentang Pemilihan Jabatan ............................................. 15

D. Minat Terhadap Tugas-Tugas Konselor ................................................... 18

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ..............................................................20

A. Jenis Penelitian ......................................................................................... 20

B. Populasi Penelitian ................................................................................... 20

C. Alat Pengumpul Data ............................................................................... 21

D. Validitas dan Reliabilitas ......................................................................... 23

E. Teknik Analisis Data ................................................................................ 24

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ......................................26

A. Hasil Penelitian ........................................................................................ 26

1. Bidang Minat Mahasiswa Bimbingan dan Konseling ........................ 26

2. Tipe Minat Mahasiswa Bimbingan dan Konseling............................. 30

3. Tingkat Minat Mahasiswa Bimbingan dan Konseling........................ 33

Page 13: DESKRIPSI MINAT JABATAN MAHASISWA PRODI … · E. Devinisi Operasional ... Tipe Minat Mahasiswa Bimbingan dan Konseling..... 30 3. Tingkat Minat Mahasiswa Bimbingan dan Konseling

xiii

B. Pembahasan .............................................................................................. 36

1. Bidang Minat Mahasiswa Bimbingan dan Konseling ........................ 36

a. Bidang Minat Pribadi Sosial ......................................................... 36

b. Bidang Minat Natural.................................................................... 38

c. Bidang Minat Mekanik ................................................................. 40

d. Bidang Minat Bisnis ..................................................................... 41

e. Bidang Minat Seni ........................................................................ 42

f. Bidang Minat Sains ....................................................................... 45

2. Tipe Minat Mahasiswa Bimbingan dan Konseling ............................ 47

a. Tipe Minat Verbal ......................................................................... 47

b. Tipe Minat Manipulatif ................................................................. 50

c. Tipe Minat Komputatif ................................................................. 52

3. Tingkat Minat Mahasiswa Bimbingan dan Konseling........................ 54

a. Tingkat Minat Rutin...................................................................... 54

b. Tingkat Minat Keterampilan ......................................................... 56

c. Tingkat Minat Profesional............................................................. 57

C. Kebutuhan Mahasiswa Bimbingan dan Konseling ................................... 59

a. Bidang Minat Pribadi Sosial ......................................................... 60

b. Bidang Minat Seni ........................................................................ 61

c. Bidang Minat Sains ....................................................................... 62

d. Tipe Minat Verbal ......................................................................... 63

e. Tipe Minat Komputatif ................................................................. 64

f. Tingkat Minat Profesional............................................................. 65

BAB V RINGKASAN, KESIMPULAN, SARAN,

DAN KETERBATASAN .........................................................................67

A. Ringkasan.................................................................................................. 67

B. Kesimpulan .............................................................................................. 68

Page 14: DESKRIPSI MINAT JABATAN MAHASISWA PRODI … · E. Devinisi Operasional ... Tipe Minat Mahasiswa Bimbingan dan Konseling..... 30 3. Tingkat Minat Mahasiswa Bimbingan dan Konseling

xiv

C. Saran ......................................................................................................... 73

1. Bagi Program Studi Bimbingan dan Konseling .............................. 74

2. Bagi Mahasiswa Prodi Bimbingan dan Konseling .......................... 75

D. Keterbatasan ............................................................................................. 76

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 77

LAMPIRAN ......................................................................................................... 79

Page 15: DESKRIPSI MINAT JABATAN MAHASISWA PRODI … · E. Devinisi Operasional ... Tipe Minat Mahasiswa Bimbingan dan Konseling..... 30 3. Tingkat Minat Mahasiswa Bimbingan dan Konseling

xv

DAFTAR TABEL

Halaman

TABEL 2.1 POPULASI PENELITIAN ...................................................................21

TABEL 2.2 DESKRIPSI RESPONDEN BERDASARKAN

BIDANG MINAT ................................................................................27

TABEL 2.3 MAHASISWA BIMBINGAN DAN KONSELING ANGKATAN

2006 BERDASARKAN BIDANG MINAT ........................................28

TABEL 2.4 DESKRIPSI RESPONDEN BERDASARKAN

TIPE MINAT .......................................................................................31

TABEL 2.5 MAHASISWA BIMBINGAN DAN KONSELING ANGKATAN

2006 BERDASARKAN TIPE MINAT ...............................................32

TABEL 2.6 DESKRIPSI RESPONDEN BERDASARKAN

TINGKAT MINAT ..............................................................................34

TABEL 2.7 MAHASISWA BIMBINGAN DAN KONSELING ANGKATAN

2006 BERDASARKAN TINGKAT MINAT ......................................35

Page 16: DESKRIPSI MINAT JABATAN MAHASISWA PRODI … · E. Devinisi Operasional ... Tipe Minat Mahasiswa Bimbingan dan Konseling..... 30 3. Tingkat Minat Mahasiswa Bimbingan dan Konseling

1

BAB I

PENDAHULUAN

Pada bab ini penulis akan memaparkan latar belakang masalah, rumusan

masalah, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian.

A. Latar Belakang Masalah

Pengambilan keputusan tentang jenis pekerjaan yang dicita-citakan oleh

seseorang mempunyai hubungan yang erat dengan pendidikan yang harus

diselesaikan dalam rangka mempersiapkan diri seseorang tersebut memasuki dunia

kerja serta untuk menyambut masa depan yang lebih baik. Keputusan tentang

pendidikan yang diambil juga mempunyai hubungan langsung dengan bidang

pekerjaan seseorang yang dicita-citakan setelah menamatkan studinya dalam jenjang

pendidikan tertentu. Jadi dapat dikatakan bahwa pengambilan keputusan pendidikan

lanjutan yang akan seseorang jalani mempunyai pengaruh yang besar terhadap arah

pilih pekerjaan setelah menamatkan studi.

Bingung menentukan jurusan (prodi) manakah yang harus ia tempuh,

kurangnya pengetahuan tentang prospek jurusan (prodi) dan pekerjaan setelah ia

menamatkan pendidikannya tersebut merupakan beberapa masalah yang seringkali

dialami oleh para mahasiswa baru. Banyak dari mereka yang melakukan kesalahan

dalam memilih jurusan (prodi). Masalah-masalah tersebut di atas apabila tidak segera

diatasi akan berdampak buruk di masa depan. Kesalahan tersebut di atas mungkin

memang bukan sepenuhnya merupakan kesalahan dari mahasiswa tersebut, dapat

Page 17: DESKRIPSI MINAT JABATAN MAHASISWA PRODI … · E. Devinisi Operasional ... Tipe Minat Mahasiswa Bimbingan dan Konseling..... 30 3. Tingkat Minat Mahasiswa Bimbingan dan Konseling

2

juga disebabkan karena mereka tidak diterima di jurusan (prodi) yang menjadi

pilihan pertamanya sehingga mereka harus menerima pilihan jurusan (prodi) yang

kedua atau pilihan yang ketiga. Contoh dari kenyataan di atas adalah sebagai berikut,

seorang lulusan SMA menginginkan melanjutkan kuliah di Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta jurusan Psikologi merupakan pilihan pertama, pilihan yang

kedua jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah, dan pilihan yang

ketiga adalah Bimbingan dan Konseling, setelah mengikuti tes ternyata ia tidak dapat

masuk dalam pilihan yang pertama dan yang kedua, sehingga ia harus menerima

pilihannya yang terakhir yaitu jurusan Bimbingan dan Konseling. Keadaan tersebut

akan menyebabkan munculnya perilaku yang kurang baik dalam proses studi, seperti

malas kuliah, tidak mempunyai motivasi belajar dan akhirnya akan dikeluarkan.

Peran orang tua dalam keadaan seperti ini sangat besar sumbangannya, namun selain

itu pihak Program Studi Bimbingan dan Konseling juga mempunyai peran yang

sangat besar dalam membantu mahasiswa tersebut. Bantuan yang diberikan dapat

dalam bentuk konseling individu maupun kelompok agar mahasiswa kembali

mempunyai motivasi untuk mengembangkan diri, untuk belajar dan mencintai

jurusan (prodi) Bimbingan dan Konseling, namun jika pilihan tersebut tidak tepat

dan tidak mungkin dijalani maka prodi Bimbingan dan Konseling harus dapat

membantu mahasiswa tersebut menemukan jalan keluarnya.

Pentingnya ketepatan pilihan karir seseorang mendorong penulis mengadakan

penelitian mengenai minat mahasiswa Prodi Bimbingan dan Konseling angkatan

2006 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Peneliti akan menggunakan alat tes

minat jabatan Lee-Thorpe untuk menemukan minat terhadap kegiatan-kegiatan yang

Page 18: DESKRIPSI MINAT JABATAN MAHASISWA PRODI … · E. Devinisi Operasional ... Tipe Minat Mahasiswa Bimbingan dan Konseling..... 30 3. Tingkat Minat Mahasiswa Bimbingan dan Konseling

3

seharusnya dilakukan oleh seorang konselor. Alasan peneliti memilih mahasiswa

Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

angkatan 2006 sebagai subjek penelitian ini adalah :

a. Para mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta angkatan 2006 merupakan calon tenaga produktif yang

dipersiapkan untuk menjadi seorang konselor, baik di lingkup sekolah

maupun di luar sekolah.

b. Peneliti ingin membandingkan minat jabatan mahasiswa Program Studi

Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta angkatan

2006 dengan minat jabatan yang seharusnya dimiliki oleh seorang konselor.

B. Perumusan Masalah

Masalah penelitian yang muncul dan ingin dicari tahu jawabannya melalui

penelitian ini adalah bagaimanakah minat jabatan mahasiswa Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta Prodi Bimbingan dan Konseling angkatan 2006?

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui minat jabatan mahasiswa Universitas

Sanata Dharma Program Studi Bimbingan dan Konseling Yogyakarta angkatan 2006

berdasarkan alat tes Minat Jabatan Lee-Thorpe.

Page 19: DESKRIPSI MINAT JABATAN MAHASISWA PRODI … · E. Devinisi Operasional ... Tipe Minat Mahasiswa Bimbingan dan Konseling..... 30 3. Tingkat Minat Mahasiswa Bimbingan dan Konseling

4

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Hasil dari penelitian ini dapat menambah wawasan tentang minat terhadap tugas-

tugas yang seharusnya dimiliki oleh seorang konselor.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi peneliti

Memperoleh pengalaman melakukan penelitian dalam bidang karir dan

memperoleh gambaran tentang minat yang dimiliki oleh mahasiswa

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta prodi Bimbingan dan Konseling

angkatan 2006.

b. Bagi Dosen Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta.

Peneliti berharap hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan

informasi yang berguna bagi Program Studi Bimbingan dan Konseling di

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta demi pengembangan dan

pemberian bantuan terhadap mahasiswa Program Studi Bimbingan dan

Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

c. Bagi mahasiswa

Jika data hasil tes minat disampaikan kepada mahasiswa, peneliti berharap

mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling angkatan 2006

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang diteliti akan semakin

mengetahui dan menyadari minat yang seharusnya dimiliki oleh seorang

konselor.

Page 20: DESKRIPSI MINAT JABATAN MAHASISWA PRODI … · E. Devinisi Operasional ... Tipe Minat Mahasiswa Bimbingan dan Konseling..... 30 3. Tingkat Minat Mahasiswa Bimbingan dan Konseling

5

E. Definisi Operasional

Minat Jabatan Mahasiswa Prodi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata

Dharma angkatan 2006 adalah perasaan tertarik yang dimiliki oleh mahasiswa

BK Universitas Sanata Dharma angkatan 2006 terhadap berbagai macam tugas

yang dilakukan oleh seorang konselor. Minat jabatatan tersebut diukur dengan

Tes Minat Jabatan Lee-Thorpe yang terdiri dari 6 bidang minat jabatan (pribadi

sosial, natural, mekanik, bisnis, seni, sains), 3 tipe minat jabatan (verbal,

manipulatif, komputatif), dan 3 tingkat minat jabatan (rutin, keterampilan,

profesional).

Page 21: DESKRIPSI MINAT JABATAN MAHASISWA PRODI … · E. Devinisi Operasional ... Tipe Minat Mahasiswa Bimbingan dan Konseling..... 30 3. Tingkat Minat Mahasiswa Bimbingan dan Konseling

6

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

Pada bab ini disajikan hasil kajian pustaka mengenai beberapa hal yang dapat

memperjelas topik penelitian dan kiranya berguna pula untuk memahami

keseluruhan isi penelitian tentang minat jabatan.

A. Minat Jabatan

1. Pengertian minat

Menurut Winkel (1991:533) minat adalah suatu kecenderungan subyek

yang bersifat menetap untuk merasa tertarik terhadap suatu obyek, keadaan,

peristiwa tertentu dan merasa senang berada dalam kegiatan yang berkaitan

dengan obyek tertentu tersebut.

Minat adalah suatu perangkat mental yang terdiri dari kombinasi, perpaduan dan campuran dari perasaan, prasangka, cemas, takut dan kecenderungan-kecenderungan lain yang bisa mengarahkan individu kepada suatu pilihan tertentu.(Sukardi 1987:46) Menurut Walgito (Gani, 1991) minat adalah suatu keadaan individu

menaruh perhatian pada sesuatu disertai keinginan untuk mengetahui,

mempelajari atau membuktikan lebih lanjut. Individu mempunyai

kecenderungan untuk berhubungan dengan suatu obyek yang ada di

lingkungannya. Apabila obyek tersebut dapat memberikan kesenangan dan

harapan pada dirinya, maka hal tersebut akan menimbulkan minat dan apabila

tidak, maka ia tidak mempunyai minat terhadap obyek tersebut. Jadi minat

sangat berperan dalam pencapaian tujuan yang menyebabkan seseorang

Page 22: DESKRIPSI MINAT JABATAN MAHASISWA PRODI … · E. Devinisi Operasional ... Tipe Minat Mahasiswa Bimbingan dan Konseling..... 30 3. Tingkat Minat Mahasiswa Bimbingan dan Konseling

7

melakukan aktivitas-aktivitas yang berkaitan dengan obyek tertentu yang

ditekuninya.

Berdasarkan pengertian minat di atas, peneliti mendapatkan suatu

rangkuman singkat mengenai minat, yaitu kecenderungan perasaan tertarik

yang ada dalam individu yang mengarahkan individu tersebut untuk

menentukan suatu pilihan tertentu. Minat mempunyai paranan yang sangat

penting bagi individu dalam mengarahkan, menentukan suatu pilihan dan

keputusan, dalam hal ini pilihan dan keputusan dalam hal jabatan.

2. Pengertian Jabatan

Dalam bahasa Inggris terdapat kata-kata tertentu yang yang menunjuk

pada pengertian pekerjaan, seperti employment, job, occupation, dan career.

Kata employment dan job lebih menekankan aspek seseorang mengerjakan

suatu pekerjaan dan mendapatkan imbalan ekonomi atas usaha dan waktu

yang dicurahkan, tanpa memperhatikan apakah orang itu sungguh-sungguh

merasa terlibat dalam pekerjaannya tersebut atau tidak. Kata occupation lebih

menekankan aspek bahwa seseorang merasa terlibat di dalam pekerjaannya

karena telah mempersiapkan diri untuk memegang pekerjaan tersebut dan

memperoleh kepuasan pribadi, tetapi keterlibatannya masih dapat dibatasi

oleh jam-jam saja. Kata vocation dan career lebih menekankan aspek bahwa

seseorang memandang pekerjaannya sebagai panggilan hidup yang meresapi

seluruh pikiraan dan perasaan serta mampu mewarnai seluruh gaya hidupnya

(life style), maksudnya bahwa dalam melakukan pekerjaan tertentu individu

menjalankan semuanya itu tanpa ada paksaan, tanpa memperhitungkan upah

Page 23: DESKRIPSI MINAT JABATAN MAHASISWA PRODI … · E. Devinisi Operasional ... Tipe Minat Mahasiswa Bimbingan dan Konseling..... 30 3. Tingkat Minat Mahasiswa Bimbingan dan Konseling

8

yang akan diperoleh, dan bukan karena takut terhadap peraturan yang

berlaku. Bekerja merupakan panggilan hidup apabila dilakukan atas dasar

rasa cinta terhadap pekerjaan yang ia lakukan, berdasar pada kerelaan,

ketertarikan, kesungguhan dari dalam diri individu dan dapat menimbulkan

kebahagiaan bagi individu itu sendiri. Apabila dilihat menggunakan bahasa

Indonesia, kata bidang pekerjaan lebih mendekati arti arti kata employment

dan job, sedangkan kata jabatan lebih mendekati arti kata occupation,

vocation dan career (Winkel, 1991:511).

Berdasarkan pengertian di atas yang akan penulis gunakan sebagai

acuan adalah istilah occupation, vocation, jabtan dan karir dalam penulisan

skripsi dengan judul Deskripsi Minat Jabatan Mahasiswa Prodi Bimbingan

dan Konseling Universitas Sanata Dharma Angkatan 2006 dengan

Menggunakan Tes Minat Jabatan Lee-Thrope. Menurut Hani (1987:123)

karier adalah seluruh pekerjaan yang dimiliki atau dipegang selama

kehidupan kerja seseorang. Sedangkan menurut Shertzer (Sukardi, 1984:17)

karir adalah suatu rangkaian pekerjaan-pekerjaan, jabatan-jabatan, dan

kedudukan yang dipegang oleh seseorang seumur hidupnya. Jadi karir lebih

mempunyai arti yang lebih dalam dibandingkan dengan pekerjaan, karena

karir tidak hanya memandang pekerjaan dari segi materi, tuntutan hidup

ataupun upah yang akan diterima melainkan sampai taraf dapat

mempengaruhi gaya hidup seseorang (life style).

Page 24: DESKRIPSI MINAT JABATAN MAHASISWA PRODI … · E. Devinisi Operasional ... Tipe Minat Mahasiswa Bimbingan dan Konseling..... 30 3. Tingkat Minat Mahasiswa Bimbingan dan Konseling

9

3. Minat Sebagai Salah Satu Faktor Penentu Arah Pilihan Jabatan

Menurut Sukardi (1984:46) minat adalah suatu perangkat mental yang

terdiri dari perpaduan dan campuran dari perasaan, prasangka, cemas, takut

dan kecenderungan-kecenderungan lain yang bisa mengarahkan individu

kepada suatu pilihan tertentu. Seseorang melakukan pilihan berdasarkan

minat atas sesuatu yang akan ia pilih, dalam hal ini pekerjaan. Apabila

seseorang memiliki minat terhadap suatu pekerjaan kemungkinan besar orang

tersebut akan mencoba untuk memilih dan melakukan tugas atau tanggung

jawab dari pekerjaan tersebut. Jadi dapat disimpulkan bahwa minat

merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi arah pilih jabatan. Sukardi

(1984:44) mengatakan bahwa terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi

arah pilih jabatan yaitu kemampuan intelegensi, bakat, minat, sikap, hobi,

prestasi, keterampilan, penggunaan waktu luang, pendidikan lanjutan,

pengalaman kerja, pengetahuan dunia kerja, kemampuan dan keterbatasan

fisik dan penampilan lahiriah, dan yang terakhir adalah masalah dan

keterbatasan pribadi. Perilaku memilih dapat dilakukan secara efektif apabila

individu mempunyai minat-minat yang jelas, informasi kemampuan informasi

tentang diri dan jenis pekerjaan yang akurat. Sebaliknya, jika individu

mempunyai pemahaman tentang diri dan jenis pekerjaan yang sesuai tidak

jelas, mereka akan merasa bimbang dan ragu tentang pilihan pekerjaan bagi

dirinya. Selain hal tersebut di atas kesesuaian antara minat jabatan,

lingkungan seseorang dengan pekerjaan juga merupakan hal yang penting

dalam proses pemilihan jabatan seseorang.

Page 25: DESKRIPSI MINAT JABATAN MAHASISWA PRODI … · E. Devinisi Operasional ... Tipe Minat Mahasiswa Bimbingan dan Konseling..... 30 3. Tingkat Minat Mahasiswa Bimbingan dan Konseling

10

Holland (Fajar, 2007:151) mengatakan bahwa kongruensi (kesesuaian)

sebagai salah satu determinan agar karir seseorang dapat sukses. Kongruensi

atau kesesuaian antara karakter diri berhubungan dengan kualitas keterlibatan

individu dalam karir dan studi, prestasi kerja/studi, stabilitas individu dalam

menjalani studi dan karirnya serta kepuasan karir. Sedangkan Holland

(Manhiru, 1988:63) mengatakan bahwa, beberapa tipe memerlukan berbagai

lingkungan, misalnya, tipe-tipe realistik tumbuh dengan subur dalam

lingkungan-lingkungan realistik karena lingkungan tersebut memberikan

kesempatan-kesempatan dan menghargai kebutuhan-kebutuhan tipe realistik.

Ketidakharmonisan terjadi bila suatu tipe hidup dalam suatu lingkungan

yang tidak menyediakan kesempatan-kesempatan dan penghargaan-

penghargaan yang sesuai bagi kemampuan-kemampuan orang tersebut.

Sebagai contoh, individu dengan tipe realistik hidup atau tinggal di

lingkungan individu-individu dengan tipe sosial. Tipe realistik adalah tipe

individu yang menyukai aktivitas-aktivitas yang teratur atau sistematik

terhadap obyek-obyek, alat-alat, mesin-mesin, binatang-binatang dan tidak

menyukai aktivitas-aktivitas pemberian bantuan atau pendidikan sedangkan

tipe sosial adalah, tipe individu yang menyukai aktivitas-aktivitas yang

melibatkan diri pada aktivitas-aktivitas yang berhubungan dengan orang-

orang untuk memberikan bantuan, bimbingan, maupun penyuluan dan tidak

menyukai aktivitas-aktivitas rutin dan sistematik yang melibatkan obyek-

obyek, materi-materi (Manhiru, 1988:57). Apabila individu dengan tipe

realistik hidup atau tinggal di lingkungan orang-orang dengan tipe sosial

Page 26: DESKRIPSI MINAT JABATAN MAHASISWA PRODI … · E. Devinisi Operasional ... Tipe Minat Mahasiswa Bimbingan dan Konseling..... 30 3. Tingkat Minat Mahasiswa Bimbingan dan Konseling

11

maka tidak akan ada kecocokan atau keharmonisan, karena apa yang

dibutuhkan oleh individu dengan tipe realistik tidak diperoleh di lingkungan

orang dengan tipe sosial, demikian pula sebaliknya.

B. Tes Minat Jabatan Lee-Thrope

Minat adalah merupakan kesukaan, kegemaran, atau kesenangan akan sesuatu.

Minat sangat penting dalam pengambilan pilihan jabatan tertentu, dalam suatu hal

kita akan merasa lebih puas dengan suatu pekerjaan jika aktivitas kerja kita menarik

bagi hati kita (Sukardi, 1986). Kita menyadari, apabila kita tidak mempunyai rasa

senang, suka, tertarik terhadap suatu pekerjaan kita tentunya akan melakukan

pekerjaan tersebut dengan tidak sepenuh hati atau hanya sekedar memenuhi tuntutan

pekerjaan saja. Hal tersebut disadari namun sering tetap dilakukan sehingga hasil

dari pekerjaan tersebut tidak maksimal. Untuk itu para ahli psikologi mencoba

mengembangkan seperangkat alat berupa tes atau inventori yang diharapkan dapat

memberikan gambaran yang sebenarnya mengenai minat seseorang, khususnya minat

dalam hal pekerjaan. Salah satu ahli psikologi yang mengembangkan seperangkat

instrumen inventori minat jabatan tersebut adalah Lee dan Thorpe. Inventori minat

jabatan tersebut digunakan sebagai alat untuk mengukur atau mengetahui minat

jabatan individu. Tujuan utama dari inventori minat ini adalah untuk membantu

menemukan minat jabatan dasar pada diri inividu.

Pada tahun 1997/1998, T. Raka Joni dkk (Program Pascasarjana Universitas

Negeri Malang, 2006) mengadaptasi tes jabatan Lee-Thrope. Tes yang diadaptasi

meliputi 6 bidang minat, tipe-tipe minat dan tingkat minat yang meliputi :

Page 27: DESKRIPSI MINAT JABATAN MAHASISWA PRODI … · E. Devinisi Operasional ... Tipe Minat Mahasiswa Bimbingan dan Konseling..... 30 3. Tingkat Minat Mahasiswa Bimbingan dan Konseling

12

1. Bidang Minat Pribadi Sosial (Personal – Social)

Bidang minat pribadi sosial mencakup pekerjaan-pekerjaan yang

menuntut hubungan pribadi dan bidang pelayanan. Hasil pengukuran yang

tinggi di bidang ini menggambarkan keinginan yang tinggi dari orang

tersebut untuk membantu orang lain, seperti bidang pelayanan pribadi,

pelayanan sosial, pengajaran, pelayanan kesehatan, dan penyuluhan

merupakan contoh bidang kerja yang mementingkan peran hubungan pribadi.

Selain bidang tersebut di atas seorang konselor juga harus mempunyai bidang

minat pribadi sosial, karena pekerjaan yang akan ia lakukan berkaitan atau

berhubungan dengan orang.

2. Bidang Minat Natural (Natural)

Bidang minat natural mencakup kegiatan-kegiatan yang dilakukan di

alam terbuka dan yang memberi banyak kesempatan untuk bergaul dengan

hewan dan tumbuh-tumbuhan. Skor yang tinggi di bidang natural diharapkan

berminat di bidang pertanian dan dalam pelestarian sumber-sumber alam.

Pekerjaan yang tercakup pada bidang minat ini seperti pertanian, peternakan,

pemeliharaan hewan, perkebunan dan tempat wisata alam, perikanan,

penyediaan makanan hewan, dan petenakan pantai.

3. Bidang Minat Mekanik (Mechanical)

Bidang minat mekanik meliputi bidang kegiatan yang mempersyaratkan

pemahaman mekanik dan permesinan. Pekerjaan seperti penyediaan dan

perbaikan alat mesin, operator mesin, kerja konstruksi, perancang, operator

Page 28: DESKRIPSI MINAT JABATAN MAHASISWA PRODI … · E. Devinisi Operasional ... Tipe Minat Mahasiswa Bimbingan dan Konseling..... 30 3. Tingkat Minat Mahasiswa Bimbingan dan Konseling

13

pengeboran merupakan sebagian dari pekerjaan yang membutuhkan minat di

bidang permesinan dan mekanik.

4. Bidang Minat Bisnis (Business)

Bidang minat bisnis ditandai dengan kegiatan-kegiatan perniagaan

dalam arti luas. Tekanan terletak pada kontak bisnis yang berbeda dengan

kontak pribadi-sosial pada umumnya. Kontak dilandasi dengan perhitungan

keuntungan memainkan peranan penting disini. Skor yang tinggi di bidang

penjualan, manajemen, perdagangan, aktivitas distributif, kerja kantor dan

kesekertariatan, dan perbankan menggambarkan minat di bidang bisnis.

5. Bidang Minat Seni (The art)

Bidang minat seni diperlihatkan dengan adanya skor yang tinggi di

dalam hal musik, drama, novel, dan seni lainnya. Keinginan untuk

meningkatkan kualitas estetika melalui kehidupannya sehari-hari seperti

mengatur bunga dan kursi, tata ruang dan halaman digambarkan dari minat di

bidang ini.

6. Bidang Minat Sains (The sciences)

Bidang minat sains ditandai dengan adanya keinginan untuk memahami

dan memanipulasi lingkungan fisik disekitarnya dan lingkungan tempat kita

hidup. Pekerjaan yang tercakup di dalamnya meliputi pekerjaan di

laboratorium, produksi minyak, kimia terapan, peneliti kimia, penelitian

biologi, dan rekayasa ilmiah.

Page 29: DESKRIPSI MINAT JABATAN MAHASISWA PRODI … · E. Devinisi Operasional ... Tipe Minat Mahasiswa Bimbingan dan Konseling..... 30 3. Tingkat Minat Mahasiswa Bimbingan dan Konseling

14

7. Tipe Minat Verbal

Tipe minat ini ditandai dengan mengutamakan penggunaan kata-kata

dalam dunia kerja. Kata yang dimaksud di atas bisa dalam bentuk tulisan

maupun lisan yang akan digunakan sebagai alat mengungkapkan ide-ide atau

saran-saran.

8. Tipe Minat Manipulatif

Tipe manipulatif ini ditandai apabila dalam pekerjaan tertentu

mempunyai persyaratan penggunaan tangan. Kegiatan pekerjaan ini meliputi

perbuatan kreatif atau rutin di bawah pengawasan supervisor.

9. Tipe Minat Komputasional

Tipe minat ini merupakan penggabungan dari penggunaaan kata dan

benda yang berisi item-item yang berhubungan dengan simbol atau konsep

angka.

10. Tingkat MInat Rutin

Tingkat minat rutin merupakan kecenderungan keinginan yang

mengarahkan seseorang kepada pekerjaan yang dilakukan secara monoton

atau hampir dalam setiap harinya sama, seperti tukang becak, karyawan

bengkel, sopir angkutan umum dan lain-lain.

11. Tingkat Minat Ketrampilan

Tingkat minat menengah/keterampilan tersebut di atas lebih

mengarahkan kepada pekerjaan yang sebagian besar menggunakan

kemampuan tangan, seperti tukang sulap, pengerajin, pemahat, penata rias

pekerja salon dan lain sebagainya.

Page 30: DESKRIPSI MINAT JABATAN MAHASISWA PRODI … · E. Devinisi Operasional ... Tipe Minat Mahasiswa Bimbingan dan Konseling..... 30 3. Tingkat Minat Mahasiswa Bimbingan dan Konseling

15

12. Tingkat Minat Profesional

Menurut Anne Roe (Brown dan Brooks, 1989:36) level pekerjaan

profesional ini mencakup tanggung jawab sebagai pencipta, pembaharu,

pemimpin, dan bertanggung jawab.

C. Teori Anne Roe Tentang Perilaku Pemilihan Jabatan

Anne Roe (Winkel, 1990:576) berpendapat, bahwa perkembangan dalam

pemilihan karir individu dipengaruhi oleh pola pergaulan dan pengalaman hidup

individu tersebut bersama dengan keluarga inti yaitu orang tua pada masa kecilnya.

Teori tentang pemilihan jabatan Anne Roe ini menerapkan klasifikasi hirarki tentang

tahap-tahap kebutuhan yang diciptakan oleh Maslow. Tahap-tahap kebutuhan

tersebut meliputi kebutuhan fisiologis, kebutuhan merasa aman dan terlindungi dari

bahaya, kebutuhan merasa diterima dan disayangi, kebutuhan akan rasa dihargai,

kebutuhan akan informasi, kebutuhan mengerti dan memahami, kebutuhan

menghayati keindahan, dan kebutuhan mengembangkan diri semaksimal dan

seoptimal mungkin. Maslow (Winkel, 1990:576) berpendapat bahwa, kebutuhan

pada tahap yang lebih tinggi tidak akan disadari dan dirasakan jika kebutuhan pada

tahap di bawahnya tidak terpenuhi secara memuaskan. Kebutuhan-kebutuhan bagi

setiap individu mempunyai prioritas yang berbeda-beda. Perbedaan tersebut

ditentukan oleh keseluruhan pengalaman frustasi dan kepuasan yang dialami pada

saat masa kecil. Roe (Manhiru, 1988:69) mengatakan bahwa, pengalaman-

pengalaman yang dialami oleh individu dimasa kecilnya misalnya, kualitas interaksi

orang tua dengan anak akan menghasilkan perkembangan berbagai minat-minat yang

Page 31: DESKRIPSI MINAT JABATAN MAHASISWA PRODI … · E. Devinisi Operasional ... Tipe Minat Mahasiswa Bimbingan dan Konseling..... 30 3. Tingkat Minat Mahasiswa Bimbingan dan Konseling

16

ada hubungannya dengan berbagai pilihan jabatan anak di masa yang akan datang.

Kualitas-kualitas interaksi yang dimaksud di atas adalah sebagai berikut :

1. Dingin (menjauhi anak)

a. Perilaku orang tua yang menjauhi anak seperti, menolak, bermusuhan dan

tidak menghargai anak.

b. Perilaku orang tua yang mengabaikan anak seperti, memberikan

perawatan fisik yang kurang, tidak memberikan penghargaan/penerimaan.

2. Hangat atau Dingin (tingkat emosional pada anak)

a. Memberikan perlindungan yang berlebihan, terlalu baik, penuh kasih

sayang, memperbolehkan sedikit kebebasan pribadi, melindungi dari hal-

hal yang menyakitkan.

b. Terlalu menuntut, menentukan standar-standar tinggi, mendesak untuk

memperoleh prestasi akademik yang tinggi.

3. Hangat (penerimaan terhadap anak)

a. Acuh tak acuh (casual) : sedikit kasih sayang, tidak ambil pusing

memikirkan anak, membuat beberapa peraturan dan tidak melaksakannya.

b. Penuh kasih (loving) : memberikan perhatian hangat dan penuh kasih

sayang, membantu dengan rancangan-rancangan, menggunakan penalaran

bukan hukuman, demokrasi.

Di bawah ini merupakan hipotesis-hipotesis yang mempunyai hubungan dengan

kualitas interaksi di atas, yaitu :

1. Rumah tangga yang mempunyai sifat mengasihi, melindungi, dan yang

menuntut akan mengarahkan anak kepada orientasi orang (person

Page 32: DESKRIPSI MINAT JABATAN MAHASISWA PRODI … · E. Devinisi Operasional ... Tipe Minat Mahasiswa Bimbingan dan Konseling..... 30 3. Tingkat Minat Mahasiswa Bimbingan dan Konseling

17

orientatiaon), dan kemudiaa akan mengarahkan anak kepada orientasi orang

dalam jabatan-jabatannya kelak.

2. Rumah tangga yang bersifat menolak, mengabaikan, dan sambil lalu (casual)

akan membawa anak kepada orientasi bukan orang (non-person orientation)

dalam jabatan-jabatannya kelak.

3. Kondisi rumah tangga yang memberikan perlindungan berlebihan dan

memberikan tuntutan yang berlebihan akan membawa anak kepada orientasi

bukan orang.

4. Anak yang berasal dari rumah tangga yang mempunyai sifat menolak akan

membawa anak kepada orientasi orang dalam memilih jabatan-jabatannya

kelak.

5. Rumah tangga yang bersifat mengasihi dan sambil lalu dalam menyediakan

tingkat hubungan yang cukup antara orang tua dengan anak akan

menentukan tujuan-tujuan interpersonal anak lebih dari kebutuhan-

kebutuhan pribadinya.

Contoh jabatan yang berorientasi pada orang adalah jasa, bisnis menejemen,

pelayanan sosial, konselor dan aktivitas di bidang kultural. Sedangkan contoh jabatan

yang berorientasi tidak pada orang adalah teknologi, bekerja di bidang pertanian,

pertambangangan, serta penelitian ilmiah. Jabatan yang dipilih oleh individu tidak

semata-mata hanya dipengaruhi oleh pengalaman-pengalaman masa lalu individu

saja melainkan terdapat banyak faktor lain yang mempengaruhi pemilihan jabatan

seseorang.

Page 33: DESKRIPSI MINAT JABATAN MAHASISWA PRODI … · E. Devinisi Operasional ... Tipe Minat Mahasiswa Bimbingan dan Konseling..... 30 3. Tingkat Minat Mahasiswa Bimbingan dan Konseling

18

D. Minat Terhadap Tugas-Tugas Konselor

Minat merupakan perasaan tertarik terhadap sesuatu yang dimiliki oleh

seseorang. Seseorang akan melakukan pilihan terhadap sesuatu apabila seseorang

tersebut memiliki minat terhadap sesuatu tersebut, demikian pula terhadap pilihan

jabatan. Seseorang akan memilih suatu jabatan tertentu apabila ia memiliki minat

terrhadap jabatan dan tugas-tugas yang harus dilakukan dalam jabatan tersebut.

Sebagai contoh, seorang yang ingin menjadi konselor seharusnya memiliki minat

terhadap jabatan konselor dan harus memiliki minat juga terhadap tugas-tugas yang

dilakukan oleh seorang konselor. Sukardi (1984:19) mengatakan, secara khusus

tugas-tugas konselor dirumuskan sebagai berikut:

1. Bertanggung jawab terhadap keseluruhan pelaksanaan layanan konseling.

2. Mengumpulkan, menyusun, mengolah, serata menafsirkan data yang

kemudian dapat digunakan oleh semua staf bimbingan.

3. Memilih dan menggunakan berbagai instrument tes psikologi untuk

memperoleh berbagai informasi mengenai bakat khusus, minat, kepribadian,

dan intelegensinya untuk masing-masing konseli.

4. Melaksanakan bimbingan kelompok maupun bimbingan individual.

5. Membantu petugas bimbingan untuk mengumpulkan, menyususn, dan

mempergunakan informasi tentang berbagai permasalahan pendidikan,

pekerjaan, jabatan yang dibutuhkan oleh guru bidang studi dalam proses

belajar-mengajar.

6. Melayani orang yang berhubungan dengan konseli apabila ingin konsultasi.

Page 34: DESKRIPSI MINAT JABATAN MAHASISWA PRODI … · E. Devinisi Operasional ... Tipe Minat Mahasiswa Bimbingan dan Konseling..... 30 3. Tingkat Minat Mahasiswa Bimbingan dan Konseling

19

Raymonth N. Hatch dan Buford Stefflr (Sukardi, 1984:25) seorang koselor harus

mempunyai beberapa syarat yaitu :

1. Memiliki Bakat Skolastik harus dimiliki dengan baik sehingga dapat

menyelesaikan studinya di perguruan tinggi.

2. Memiliki minat untuk bekerjasama dengan orang lain.

3. Kemampuan untuk bekerja bersama orang lain.

4. Mempunyai kematangan kepribadian dalam bekerjasama, kepekaan terhadap

orang lain, bijaksana, tenang, berselera humor, berwibaawa, dan mandiri.

5. Memiliki pemahaman terhadap orang lain secara objektif dan simpatik

6. Memiliki pemahaman terhadap batas-batas kemampuan yang ada dalam

dirinya.

7. Mempunyai keinginan untuk memberikan bantuan kepada konseli.

Berdasarkan uraian mengenai tugas-tugas seorang konselor tersebut dapat dilihat

bahwa seorang konselor harus memiliki dan meminati tugas-tugas konselor tersebut

di atas, karena tugas-tugas konselor tersebut pasti akan dijumpai dalam proses kerja

seorang konselor. Diharapkan dengan adanya minat terhadap tugas-tugas konselor

tersebut seorang konselor dapat menjalankan tugasnya dengan baik.

Page 35: DESKRIPSI MINAT JABATAN MAHASISWA PRODI … · E. Devinisi Operasional ... Tipe Minat Mahasiswa Bimbingan dan Konseling..... 30 3. Tingkat Minat Mahasiswa Bimbingan dan Konseling

20

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Pada bab ini akan dibahas jenis penelitian, populasi penelitian, alat pengumpul

data, validitas dan reliabilitas, dan tehnik analisis data.

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif. Menurut Furchan (1982:415)

penelitian deskriptif adalah penelitian untuk memperoleh informasi tentang status

gejala pada saat penelitian dilakukan. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan minat

jabatan mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta angkatan 2006. Metode yang digunakan adalah metode survei,

yaitu metode pengumpulan data dengan mengeksplorasi populasi yang representatif.

Menurut Furchan (1982:418), metode survei adalah pengumpulan data yang relatif

terbatas dari kasus-kasus yang relatif besar jumlahnya dan salah satu instrumen

penggali data dalam studi survey adalah tes. Instrument penggali data penelitian ini

adalah menggunakn alat tes minat jabatan Lee-Thorpe.

B. Populasi Penelitian

Populasi merupakan keseluruhan obyek penelitian yang dapat terdiri dari

manusia, benda, hewan, tumbuhan, gejala, nilai tes/peristiwa, sebagai sumber data

yang memiliki karakteristik tertentu dalam suatu penulisan (Nawawi 1998:141).

Populasi penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Program Studi Bimbingan dan

Page 36: DESKRIPSI MINAT JABATAN MAHASISWA PRODI … · E. Devinisi Operasional ... Tipe Minat Mahasiswa Bimbingan dan Konseling..... 30 3. Tingkat Minat Mahasiswa Bimbingan dan Konseling

21

Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta angkatan 2006. Jumlah populasi

seluruhnya adalah 37 mahasiswa, yang terbagi menjadi 2 (dua) kelas yaitu kelas A

dan kelas B. Adapun rinciannya adalah sebagai berikut :

Tabel 2.1

Populasi Peneliatian

Kelas Jumlah Mahasiswa

Kelas A 19

Kelas B 18

Jumlah 37

C. Alat Pengumpul Data

Peneliti menggunakan tes minat jabatan “Lee-Thorpe” sebagai alat pengumpul

data. Alat tes tersebut digunakan sebagai alat untuk mendapatkan gambaran yang

sebenarnya mengenai minat seseorang khususnya minat terhadap pekerjaan. Tujuaan

utama dari alat tes ini adalah untuk membantu menemukan minat jabatan dasar pada

individu (Program Pasca Sarjana Universitas Negri Malang, 2006:1).

Pada tahun 1997/1978, T. Raka Joni dkk (Program Pasca Sarjana Universitas

Negeri Malang 2006:1) mengadaptasi tes minat jabatan Lee-Thorpe yang meliputi 6

bidang minat, tipe-tipe minat dan tingkat minat yaitu :

a. Bidang Minat

1. Bidang pribadi-sosial (personal-social)

2. Bidang naturul (natural)

3. Bidang mekanik (mechanical)

Page 37: DESKRIPSI MINAT JABATAN MAHASISWA PRODI … · E. Devinisi Operasional ... Tipe Minat Mahasiswa Bimbingan dan Konseling..... 30 3. Tingkat Minat Mahasiswa Bimbingan dan Konseling

22

4. Bidang bisnis (business)

5. Bidang seni (the art)

6. Bidang sains (the sciences)

b. Tipe Minat

1. Tipe minat verbal

2. Tipe minat manipulatif

3. Tipe minat komputasional

c. Tingkat Minat

1. Tingkat rutin (tugas rutin)

2. Tingkat menengah (tugas yang mempersyaratkan keterampilan)

3. Tingkat profesional (tugas yang mempersyaratkan pengetahuan,

keterampilan, dan pertimbangan keahlian).

Terdapat kaitan yang nampak antara bidang minat, tipe minat, dan tingkat minat.

Kaitan antara bidang minat dan tipe minat adalah adanya peran tipe minat tertentu

terhadap bidang minat. Jadi di dalam bidang minat diperlukan adanya tipe minat yang

akan mendukung bidang minat tersebut. Sedangkan kaitan yang ada pada bidang

minat dan tingkat minat adalah adanya perbedaan tingkat atau besar kecilnya

tanggung jawab yang harus di miliki pada bidang minat.

Tes minat jabatan Lee-Thorpe terdiri atas dua bagian yaitu bagian I dan bagian

II. Bagian yang I berisi 120 pasangan pekerjaan (= 240 pekerjaan), bagian II tersiri

atas 30 nomor dengan 3 uraian pekerjaan dalam setiap nomornya (= 90 pekerjaan),

dan terdapat 40 item untuk setiap bidang minat yang menggambarkan tinggkat minat.

Keempat puluh item tersebut terdiri dari 10 item yang menggambarkan tingkat minat

Page 38: DESKRIPSI MINAT JABATAN MAHASISWA PRODI … · E. Devinisi Operasional ... Tipe Minat Mahasiswa Bimbingan dan Konseling..... 30 3. Tingkat Minat Mahasiswa Bimbingan dan Konseling

23

rutin, 20 item yang menggambarkan tingkat minat menengah, dan 10 item yang

menggambarkan tingkat minat profesional. Sebaran pilihan pekerjaan dibagi menjadi

12 kelompok jenis pekerjaan (A, B, C, D, E, F, G, H, I, J, K, L).

D. Validitas dan Reliabilitas.

Validitas menunjuk sejauh mana suatu alat mampu mengukur apa yang

seharusnya diukur (Furchan, 1982:281). Sedangkan Azwar (2003:5) mengartikan

validitas adalah sejauhmana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam

melakukan fungsi ukurnya.

Menurut Furchan (1982: 295), reliabilitas adalah derajat keajegan alat ukur

dalam mengukur apa saja yang akan diukurnya. Sedangkan menurut Masidjo,

(1995:209) reliabilitas suatu tes adalah taraf sampai dimana suatu tes mampu

menunjukkan konsistensi hasil pengukurannya yang diperlihatkan dalam taraf

ketepatan dan ketelitian hasil.

Untuk mengembangkan validitas dan realibilitas alat tes minat jabatan Lee-

Thorpe, peneliti tidak melakukan uji coba validitas dan reliabilitas di dalam maupun

luar Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Peneliti tidak melakukan uji coba

validitas dan reliabilitas terhadap alat tes minat jabatan Lee-Thorpe karena alat tes

tersebut merupakan alat tes yang telah terstandarisasi dan telah diakui oleh

Universitas Negeri Malang sebagai alat tes yang layak digunakan. Universitas Negeri

Malang merupakan salah satu universitas yang mempunyai ijin dan wewenang untuk

menerbitkan, mencetak dan memperbanyak suatu alat tes.

Page 39: DESKRIPSI MINAT JABATAN MAHASISWA PRODI … · E. Devinisi Operasional ... Tipe Minat Mahasiswa Bimbingan dan Konseling..... 30 3. Tingkat Minat Mahasiswa Bimbingan dan Konseling

24

E. Teknik Analisis Data

Menurut buku panduan Manual Tes Minat Jabatan Lee-Thorpe (Program

Pascasarjana Universitas Negeri Malang, 2006:8) terdapat 5 (lima) langkah/tahap

penskoran yang harus diikuti, yaitu :

1. Skor-skor bidang minat diperoleh melalui menggabungkan/menjumlahkan 2

(dua) kolom sebagai berikut :

A + C = skor bidang minat pribadi-sosial,

B + D = skor bidang minat natural,

E + G = skor bidang minat mekanik,

F + H = skor bidang minat bisnis,

I + K = skor bidang minat seni,

J + K = skor bidang minat sains.

Metode skor yang paling cepat dimulai dari kolom paling atas (A) dan mulai

menghitung ke samping, catat skor tunggal pada tempat yang disediakan pada

bagian bawah lembar jawaban. Setelah itu lanjutkan ke kolom-kolom

berikutnya sampai kolom paling bawah (L). Untuk menghindari adanya

kesalahan yang berupa loncatan dari satu kolom ke kolom berikutnya dapat

disiapkan lembar skoring yang sudah diberi lubang untuk bagian yang akan

dihitung.

2. Tipe minat diskor melalui menghitung item-item terpilih yang mempunyai

kode atau simbol +, o, dan -. Kode-kode tersebut menggambarkan :

Page 40: DESKRIPSI MINAT JABATAN MAHASISWA PRODI … · E. Devinisi Operasional ... Tipe Minat Mahasiswa Bimbingan dan Konseling..... 30 3. Tingkat Minat Mahasiswa Bimbingan dan Konseling

25

+ = skor tipe minat verbal

o = skor tipe minat manipulatif, dan

- = skor bidang minat sains.

3. Skor mentah untuk tingkat minat diperoleh dengan cara menghitung jawaban

pada bagian II dengan kombinasi sebagai berikut :

a + d merupakan hasil untuk tugas rutin.

b + e merupakan hasil untuk tugas keterampilan.

c + f merupakan hasil untuk tugas profesional.

4. Transfer skor mentah menjadi skor matang diperlukan untuk menentukan

tingkat minat. Skor matang diperoleh melalui mentransfer skor tingkat 1

dikalikan 1, skor tingkat 2 dikalikan 2, dan skor tingkat 3 dikalikan 3,

kemudian hasilnya dijumlahkan.

{(a + d) x 1} + {(b + e) x 2} + {(c + f) x 3} =

5. Tentukan persentil dengan cara memadankan skor dengan tabel norma. Hasil

transformasi (konversi) dibuat profil dan lakukan penafsiran, artinya

menverbalkan arti arah atau kecenderungan bidang minat, tipe minat, dan

tingkat minat dengan memperhatikan syarat-syarat penafsiran dan hal-hal

khusus yang harus dihindari.

Tingkat Minat

Page 41: DESKRIPSI MINAT JABATAN MAHASISWA PRODI … · E. Devinisi Operasional ... Tipe Minat Mahasiswa Bimbingan dan Konseling..... 30 3. Tingkat Minat Mahasiswa Bimbingan dan Konseling

26

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. HASIL PENELITIAN

Proses penelitian berjalan dengan lancar, sebagian besar butir pernyataan

dalam penelitian ini telah diisi secara lengkap oleh ke 36 responden, namun dari ke

36 responden tersebut terdapat 4 responden yang melakukan kesalahan yang cukup

berarti sehingga hasil penelitian dari responden yang bersangkutan tidak dapat

dihitung. Kesalahan yang dilakukan oleh keempat responden tersebut terletak pada

pengerjaan untuk setiap itemnya, baik dikerjakan satu kali, dua kali atau mungkin

tidak dikerjakan samasekali. Hal tersebut di atas diduga disebabkan oleh faktor

ketidaktelitian responden dalam mengerjakan soal dalam setiap itemnya. Hasil

penelitian ini mencakup bidang minat, tipe minat, tingkat minat mahasiswa Program

Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta angkatan

2006.

1. Bidang Minat Mahasiswa Bimbingan dan Konseling angkatan 2006.

Berikut ini adalah gambaran bidang minat mahasiswa Program Studi

Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta angkatan

2006 perindividu :

Page 42: DESKRIPSI MINAT JABATAN MAHASISWA PRODI … · E. Devinisi Operasional ... Tipe Minat Mahasiswa Bimbingan dan Konseling..... 30 3. Tingkat Minat Mahasiswa Bimbingan dan Konseling

27

Tabel 2.2

Deskripsi Responden Berdasarkan Bidang Minat

NO NAMA PS KET NAT KET MEK KET BIS KET SN KET SNS KET

1 A 99 TINGGI 20 RENDAH 10 RENDAH 90 TINGGI 80 TINGGI 3 RENDAH

2 B 50 SEDANG 50 SEDANG 20 RENDAH 60 SEDANG 95 TINGGI 30 RENDAH

3 C 70 SEDANG 90 TINGGI 40 RENDAH 40 RENDAH 60 SEDANG 20 RENDAH

4 D 30 RENDAH 80 TINGGI 60 SEDANG 60 SEDANG 40 RENDAH 30 RENDAH

5 E 95 TINGGI 10 RENDAH 10 RENDAH 70 SEDANG 90 TINGGI 40 RENDAH

6 F 98 TINGGI 60 SEDANG 30 RENDAH 40 RENDAH 80 TINGGI 20 RENDAH

7 G 98 TINGGI 80 TINGGI 80 TINGGI 5 RENDAH 70 SEDANG 10 RENDAH

8 H 80 TINGGI 30 RENDAH 20 RENDAH 70 SEDANG 95 TINGGI 20 RENDAH

9 I 70 SEDANG 3 RENDAH 50 SEDANG 80 TINGGI 98 TINGGI 10 RENDAH

10 J 98 TINGGI 95 TINGGI 20 RENDAH 5 RENDAH 80 TINGGI 20 RENDAH

11 K 99 TINGGI 20 RENDAH 30 RENDAH 90 TINGGI 30 RENDAH 30 RENDAH

12 L 40 RENDAH 50 SEDANG 60 SEDANG 30 RENDAH 20 RENDAH 95 TINGGI

13 M 80 TINGGI 70 SEDANG 30 RENDAH 70 SEDANG 70 SEDANG 10 RENDAH

14 N 60 SEDANG 95 TINGGI 40 RENDAH 30 RENDAH 70 SEDANG 10 RENDAH

15 O 70 SEDANG 70 SEDANG 30 RENDAH 30 RENDAH 95 TINGGI 20 RENDAH

16 P 40 RENDAH 90 TINGGI 30 RENDAH 60 SEDANG 99 TINGGI 3 RENDAH

17 Q 99 TINGGI 40 RENDAH 80 TINGGI 50 SEDANG 10 RENDAH 10 RENDAH

18 R 80 TINGGI 95 TINGGI 10 RENDAH 20 RENDAH 70 SEDANG 50 SEDANG

19 S 99 TINGGI 60 SEDANG 20 RENDAH 60 SEDANG 70 SEDANG 10 RENDAH

20 T 95 TINGGI 30 RENDAH 10 RENDAH 60 SEDANG 90 TINGGI 30 RENDAH

21 U 80 TINGGI 70 SEDANG 20 RENDAH 70 SEDANG 90 TINGGI 5 RENDAH

22 V 80 TINGGI 70 SEDANG 30 RENDAH 20 RENDAH 95 TINGGI 20 RENDAH

23 W 80 TINGGI 50 SEDANG 40 RENDAH 90 TINGGI 50 SEDANG 20 RENDAH

24 X 70 SEDANG 95 TINGGI 5 RENDAH 60 SEDANG 95 TINGGI 10 RENDAH

25 Y 98 TINGGI 50 SEDANG 3 RENDAH 90 TINGGI 40 RENDAH 40 RENDAH

26 Z 99 TINGGI 60 SEDANG 40 RENDAH 70 SEDANG 30 RENDAH 3 RENDAH

27 AA 99 TINGGI 70 SEDANG 30 RENDAH 40 RENDAH 30 RENDAH 40 RENDAH

28 BB 99 TINGGI 50 SEDANG 10 RENDAH 90 TINGGI 80 TINGGI 3 RENDAH

28 CC 80 TINGGI 10 RENDAH 30 RENDAH 70 SEDANG 99 TINGGI 5 RENDAH

30 DD 98 TINGGI 30 RENDAH 10 RENDAH 70 SEDANG 98 TINGGI 10 RENDAH

31 EE 80 TINGGI 80 TINGGI 70 SEDANG 30 RENDAH 80 TINGGI 3 RENDAH

32 FF 90 TINGGI 20 RENDAH 10 RENDAH 70 SEDANG 98 TINGGI 10 RENDAH

Apabila dilihat sebagai kelompok, bidang minat jabatan mahasiswa BK

angkatan 2006 dapat dijabarkan pada tabel 2.3 di bawah ini :

Page 43: DESKRIPSI MINAT JABATAN MAHASISWA PRODI … · E. Devinisi Operasional ... Tipe Minat Mahasiswa Bimbingan dan Konseling..... 30 3. Tingkat Minat Mahasiswa Bimbingan dan Konseling

28

Tabel 2.3

Mahasiswa Bimbingan dan Konseling angkatan 2006

Berdasarkan Bidang Minat Jabatan

Tingkat Bidang Minat PS NAT MEK BIS SN SNS Rendah 9.40% 31.20% 81.20% 34.40% 21.90% 93.80%Sedang 18.70% 40.60% 12.60% 46.90% 21.90% 3.10%Tinggi 71.90% 28.20% 6.20% 18.70% 56.20% 3.10%

Diagram Bidang Minat

9.40%

31.20%

81.20%

34.40%21.90%

93.80%

18.70%

40.60%

12.60%

46.90%

21.90%

3.10%

71.90%

28.20%

6.20%18.70%

56.20%

3.10%0.00%

20.00%

40.00%

60.00%

80.00%

100.00%

PS NAT MEK BIS SN SNS

Bidang Minat

Pros

enta

se J

umla

h M

ahas

isw

a

RendahSedangTinggi

Tabel 2.3 di atas menunjukkan bahwa :

a. Mahasiswa yang mempunyai bidang minat pribadi-sosial rendah atau

yang mempunyai persentil poin di bawah 50 ada 3 mahasiswa (9.4%),

mahasiswa yang mempunyai bidang minat pribadi-sosial sedang atau

yang mempunyai persentil poin di bawah 76 di atas 49 ada 6

mahasiswa (18.7%), dan mahasiswa yang mempunyai bidang minat

pribadi-sosial tinggi atau yang mempunyai persentil poin di atas 76

ada 23 mahasiswa (71.9%). Data di atas menunjukkan bahwa sebagian

besar responden penelitian ini mempunyai bidang minat pribadi-sosial

tinggi.

Page 44: DESKRIPSI MINAT JABATAN MAHASISWA PRODI … · E. Devinisi Operasional ... Tipe Minat Mahasiswa Bimbingan dan Konseling..... 30 3. Tingkat Minat Mahasiswa Bimbingan dan Konseling

29

b. Mahasiswa yang mempunyai bidang minat natural rendah atau yang

mempunyai persentil poin di bawah 50 ada 10 mahasiswa (31.2%),

mahasiswa yang mempunyai bidang minat natural sedang atau yang

mempunyai persentil poin di bawah 76 di atas 49 ada 13 mahasiswa

(40.6%), dan mahasiswa yang mempunyai bidang minat natural tinggi

atau yang mempunyai persentil poin di atas 76 ada 9 mahasiswa

(28.2%). Dengan demikian sebagian besar responden dalam penelitian

ini mempunyai bidang minat natural sedang.

c. Mahasiswa yang mempunyai bidang minat mekanik rendah atau yang

mempunyai persentil poin di bawah 50 ada 26 mahasiswa (81.2%),

mahasiswa yang mempunyai bidang minat mekanik sedang atau yang

mempunyai persentil poin di bawah 76 di atas 49 ada 4 mahasiswa

(12.6%), dan mahasiswa yang mempunyai bidang minat mekanik

tinggi atau yang mempunyai persentil poin di atas 76 ada 2 mahasiswa

(6.2%). Dengan demikian sebagian besar responden dalam penelitian

ini mempunyai bidang minat mekanik rendah.

d. Mahasiswa yang mempunyai bidang minat bisnis rendah atau yang

mempunyai persentil poin di bawah 50 ada 11 mahasiswa (34.4%),

mahasiswa yang mempunyai bidang minat bisnis sedang atau yang

mempunyai persentil poin di bawah 76 di atas 49 ada 15 mahasiswa

(46.9%), dan mahasiswa yang mempunyai bidang minat bisnis tinggi

atau yang mempunyai persentil poin di atas 76 ada 6 mahasiswa

(18.7%). Kenyataan tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar

Page 45: DESKRIPSI MINAT JABATAN MAHASISWA PRODI … · E. Devinisi Operasional ... Tipe Minat Mahasiswa Bimbingan dan Konseling..... 30 3. Tingkat Minat Mahasiswa Bimbingan dan Konseling

30

responden dalam penelitian ini mempunyai bidang minat bisnis

sedang.

e. Mahasiswa yang mempunyai bidang minat seni rendah atau yang

mempunyai persentil poin di bawah 50 ada 7 mahasiswa (21.9%),

mahasiswa yang mempunyai bidang minat seni sedang atau yang

mempunyai persentil poin di bawah 76 di atas 49 ada 7 mahasiswa

(21. 9%), dan mahasiswa yang mempunyai bidang minat seni tinggi

atau yang mempunyai persentil poin di atas 76 ada 18 mahasiswa

(56,2%). Data di atas menunjukkan sebagian besar responden dalam

penelitian ini mempunyai bidang minat seni tinggi.

f. Mahasiswa yang mempunyai bidang minat sains rendah atau yang

mempunyai persentil poin di bawah 50 ada 30 mahasiswa (93.8%),

mahasiswa yang mempunyai bidang minat sains sedang atau yang

mempunyai persentil poin di bawah 76 di atas 49 ada 1 mahasiswa

(3.1%), dan mahasiswa yang mempunyai bidang minat sains tinggi

atau yang mempunyai persentil poin di atas 76 ada 1 mahasiswa

(3.1%). Dengan demikian sebagian besar responden dalam penelitian

ini mempunyai bidang minat sains rendah.

2. Tipe Minat Mahasiswa Bimbingan dan Konseling angkatan 2006.

Alat tes Lee-Thorpe menggolongkan tipe minat yang ada dalam diri

seseorang menjadi tiga yaitu, tipe minat verbal, tipe minat manipulatif, dan tipe

minat komputatif. Berikut ini adalah gambaran tipe minat mahasiswa BK

angkatan 2006 perindividu :

Page 46: DESKRIPSI MINAT JABATAN MAHASISWA PRODI … · E. Devinisi Operasional ... Tipe Minat Mahasiswa Bimbingan dan Konseling..... 30 3. Tingkat Minat Mahasiswa Bimbingan dan Konseling

31

Tabel 2.4

Deskripsi Responden Berdasarkan Tipe Minat

NO NAMA VBF KET MNF KET KPT KET

1 A 98 TINGGI 50 SEDANG 95 TINGGI

2 B 90 TINGGI 70 SEDANG 95 TINGGI

3 C 50 SEDANG 30 RENDAH 40 RENDAH

4 D 30 RENDAH 20 RENDAH 50 SEDANG

5 E 90 TINGGI 70 SEDANG 98 TINGGI

6 F 95 TINGGI 10 RENDAH 50 SEDANG

7 G 40 RENDAH 3 RENDAH 30 RENDAH

8 H 80 TINGGI 50 SEDANG 60 SEDANG

9 I 95 TINGGI 60 SEDANG 80 TINGGI

10 J 80 TINGGI 3 RENDAH 60 SEDANG

11 K 90 TINGGI 80 TINGGI 60 SEDANG

12 L 20 RENDAH 50 SEDANG 10 RENDAH

13 M 90 TINGGI 80 TINGGI 80 TINGGI

14 N 50 SEDANG 30 RENDAH 70 SEDANG

15 O 60 SEDANG 50 SEDANG 80 TINGGI

16 P 80 TINGGI 30 RENDAH 70 SEDANG

17 Q 60 SEDANG 40 RENDAH 40 RENDAH

18 R 80 TINGGI 40 RENDAH 40 RENDAH

19 S 98 TINGGI 70 SEDANG 80 TINGGI

20 T 80 TINGGI 70 SEDANG 90 TINGGI

21 U 80 TINGGI 70 SEDANG 80 TINGGI

22 V 90 TINGGI 20 RENDAH 80 TINGGI

23 W 90 TINGGI 70 SEDANG 70 SEDANG

24 X 98 TINGGI 70 SEDANG 90 TINGGI

25 Y 90 TINGGI 80 TINGGI 60 SEDANG

26 Z 99 TINGGI 30 RENDAH 20 RENDAH

27 AA 90 TINGGI 5 RENDAH 20 RENDAH

28 BB 99 TINGGI 60 SEDANG 80 TINGGI

28 CC 99 TINGGI 70 SEDANG 90 TINGGI

30 DD 98 TINGGI 50 SEDANG 80 TINGGI

31 EE 60 SEDANG 30 RENDAH 40 RENDAH

32 FF 98 TINGGI 60 SEDANG 80 TINGGI

Apabila dilihat sebagai kelompok, tipe minat jabatan mahasiswa BK angkatan

2006 dapat dijabarkan pada tabel 2.5 di bawah ini :

Page 47: DESKRIPSI MINAT JABATAN MAHASISWA PRODI … · E. Devinisi Operasional ... Tipe Minat Mahasiswa Bimbingan dan Konseling..... 30 3. Tingkat Minat Mahasiswa Bimbingan dan Konseling

32

Tabel 2.5

Mahasiswa Bimbingan dan Konseling angkatan 2006

Berdasarkan Tipe Minat

Tingkat Tipe Minat Verbal Manipulatif Komputatif

Rendah 9.40% 40.60% 25% Sedang 15.60% 50% 28.10% Tinggi 75% 9.40% 46.90%

Tabel 2.5 di atas menunjukkan bahwa :

a. Mahasiswa yang mempunyai tipe minat verbal rendah atau yang

mempunyai persentil poin di bawah 50 ada 3 mahasiswa (9.4%),

mahasiswa yang mempunyai tipe minat verbal sedang atau yang

mempunyai persentil poin di bawah 76 di atas 49 ada 5 mahasiswa

(15.6%), dan mahasiswa yang mempunyai tipe minat verbal tinggi

atau yang mempunyai persentil poin di atas 76 ada 24 mahasiswa

(75%). Data tersebut di atas menunjukkan bahwa sebagian besar

responden penelitian ini mempunyai tipe minat verbal tinggi.

Diagram Tipe Minat

9.40%

40.60%

25%15.60%

50%

28.10%

75%

9.40%

46.90%

0.00% 10.00% 20.00% 30.00% 40.00% 50.00% 60.00% 70.00% 80.00%

Verbal Manipulatif Komputatif

Tipe Minat

Prosentase Jumlah Mahasiswa

Rendah Sedang Tinggi

Page 48: DESKRIPSI MINAT JABATAN MAHASISWA PRODI … · E. Devinisi Operasional ... Tipe Minat Mahasiswa Bimbingan dan Konseling..... 30 3. Tingkat Minat Mahasiswa Bimbingan dan Konseling

33

b. Mahasiswa yang mempunyai tipe minat manipulatif rendah atau yang

mempunyai persentil poin di bawah 50 ada 13 mahasiswa (40.6%),

mahasiswa yang mempunyai tipe minat manipulatif sedang atau yang

mempunyai persentil poin di bawah 76 di atas 49 ada 16 mahasiswa

(50%), dan mahasiswa yang mempunyai tipe minat manipulatif tinggi

atau yang mempunyai persentil poin di atas 76 ada 3 mahasiswa

(9.4%). Data tersebut di atas menunjukkan bahwa sebagian besar

responden dalam penelitian ini mempunyai tipe minat manipulatif

sedang.

c. Mahasiswa yang mempunyai tipe minat komputatif rendah atau yang

mempunyai persentil poin di bawah 50 ada 8 mahasiswa (25%),

mahasiswa yang mempunyai tipe minat komputatif sedang atau yang

mempunyai persentil poin di bawah 76 di atas 49 ada 9 mahasiswa

(28.1%), dan mahasiswa yang mempunyai tipe minat komputatif

tinggi atau yang mempunyai persentil poin di atas 76 ada 15

mahasiswa (46.9%). Data tersebut di atas menunjukkan bahwa

sebagian besar responden dalam penelitian ini mempunyai tipe minat

komputatif tinggi.

3. Tingkat Minat Mahasiswa Bimbingan dan Konseling angkatan 2006.

Penelitian menggunakan alat tes minat jabatan Lee-Thorpe ini

menggolongkan tingkat minat menjadi tiga yaitu, tingkat minat rutin, tingkat

minat keterampilan, dan tingkat minat professional. Berikut ini adalah gambaran

tingkat minat mahasiswa BK angkatan 2006 perindividu :

Page 49: DESKRIPSI MINAT JABATAN MAHASISWA PRODI … · E. Devinisi Operasional ... Tipe Minat Mahasiswa Bimbingan dan Konseling..... 30 3. Tingkat Minat Mahasiswa Bimbingan dan Konseling

34

Tabel 2.6

Deskripsi Responden Berdasarkan Tingkat Minat

NO NAMA PP T M KET

1 A 5 RUTIN,

2 B 30 RUTIN,

3 C 50 RUTIN,

4 D 20 RUTIN,

5 E 80 PROFESIONAL

6 F 50 RUTIN,

7 G 10 RUTIN,

8 H 50 RUTIN,

9 I 80 PROFESIONAL

10 J 10 RUTIN,

11 K 30 RUTIN,

12 L 70 KETERAMPILAN

13 M 5 RUTIN,

14 N 20 RUTIN,

15 O 50 RUTIN,

16 P 10 RUTIN,

17 Q 10 RUTIN,

18 R 70 KETERAMPILAN

19 S 5 RUTIN,

20 T 50 RUTIN,

21 U 50 RUTIN,

22 V 20 RUTIN,

23 W 10 RUTIN,

24 X 40 RUTIN,

25 Y 40 RUTIN,

26 Z 3 RUTIN,

27 AA 70 KETERAMPILAN

28 BB 5 RUTIN,

28 CC 5 RUTIN,

30 DD 70 KETERAMPILAN

31 EE 5 RUTIN,

32 FF 30 RUTIN,

Apabila dilihat sebagai kelompok, tingkat minat jabatan mahasiswa BK

angkatan 2006 dapat dijabarkan pada tabel 2.7 di bawah ini :

Page 50: DESKRIPSI MINAT JABATAN MAHASISWA PRODI … · E. Devinisi Operasional ... Tipe Minat Mahasiswa Bimbingan dan Konseling..... 30 3. Tingkat Minat Mahasiswa Bimbingan dan Konseling

35

Tabel 2.7

Mahasiswa Bimbingan dan Konseling angkatan 2006 Berdasarkan Tingkat Minat

Tingkat Minat Mahasiswa Prosentase

Rutin 26 81.20%

Keterampilan 4 12.50%

Profesional 2 6.30%

Diagram Tingkat Minat

81.20%

12.50%6.30%

0.00%10.00%20.00%30.00%40.00%50.00%60.00%70.00%80.00%90.00%

Rutin Keterampilan Profesional

Tingkat Minat

Pros

enta

se J

umla

h M

ahas

isw

a

Prosentase

Tabel 2.7 menunjukkan bahwa :

a. Mahasiswa yang mempunyai tingkat minat rutin atau yang

mempunyai persentil poin di bawah 50 ada 26 mahasiswa (81.2%).

b. Mahasiswa yang mempunyai tingkat minat keterampilan atau yang

mempunyai persentil poin di bawah 76 di atas 49 ada 4 mahasiswa

(12.5%).

c. Mahasiswa yang mempunyai tingkat minat profesional atau yang

mempunyai persentil poin di atas 76 ada 2 mahasiswa (6.3%).

Dengan demikian sebagian besar responden dalam penelitian ini

mempunyai tingkat minat rutin.

Page 51: DESKRIPSI MINAT JABATAN MAHASISWA PRODI … · E. Devinisi Operasional ... Tipe Minat Mahasiswa Bimbingan dan Konseling..... 30 3. Tingkat Minat Mahasiswa Bimbingan dan Konseling

36

B. PEMBAHASAN

1. Bidang Minat Mahasiswa Bimbingan dan Konseling angkatan 2006.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan menggunakan alat tes

minat jabatan Lee-Thorpe diperoleh hasil sebagai berikut ;

a. Bidang Minat Pribadi Sosial

Mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta angkatan 2006

yang mempunyai bidang minat pribadi sosial tinggi sebanyak 71.9 % atau

23 mahasiswa dari 32 mahasiswa, bidang minat pribadi sosial sedang

sebanyak 18.7% atau 6 mahasiswa dari 32 mahasiswa, dan bidang bidang

minat pribadi sosial rendah sebanyak 9.4% atau 3 mahasiswa dari 32

mahasiswa. Mengacu pada ringkasan hasil penelitian menggunakan alat

tes Minat Jabatan Lee-Thorpe di atas dapat dilihat bahwa sebagian besar

dari Mahasiswa Universitas Sanata Dharma Program Studi Bimbingan

dan Konseling angkatan 2006 Yogyakarta mempunyai bidang minat

pribadi sosial tinggi.

Bidang minat pribadi sosial sangat diperlukan oleh seorang

konselor dalam berinteraksi dengan lingkungan tempat ia bekerja, baik

dengan masyarakat maupun dengan guru-guru/karyawan yang berada

dalam satu ruang lingkup ia bekerja. Selain hal tersebut, bidang minat

pribadi sosial juga diperlukan oleh seorang konselor untuk membantu

konselinya. Apabila seorang tenaga konselor mempunyai bidang minat

pribadi sosial maka seseorang tersebut diharapkan lebih berminat

menjalin hubungan yang baik dengan konseli. Minat untuk menjalin

Page 52: DESKRIPSI MINAT JABATAN MAHASISWA PRODI … · E. Devinisi Operasional ... Tipe Minat Mahasiswa Bimbingan dan Konseling..... 30 3. Tingkat Minat Mahasiswa Bimbingan dan Konseling

37

hubungan antar pribadi nampak dalam sikap ramah, hangat, dan

menerima orang lain. Hal tersebut di atas menjadi salah satu sikap

pendukung kerja seorang konselor dalam menjalin hubungan dengan

konseli. Terbinanya hubungan yang baik antara konselor dan konseli akan

memunculkan perasaan yang baik pada diri konseli, seperti aman,

nyaman, tenang, dimengerti dan sebagainya. Apabila perasaan di atas

tercipta maka proses konseling akan berjalan dengan lancar, dan oleh

sebab itulah bidang minat pribadi sosial perlu ada di dalam diri seorang

konselor. Tidak dapat dibayangkan apabila seorang konselor tidak

mempunyai bidang minat pribadi sosial. Bagaimana mungkin seorang

konselor akan membantu konseli jika seorang konselor tidak berminat

berkomunikasi dan berminat menjalin hubungan yang baik dengan

konseli tersebut. Konseli tentunya akan merasa tidak aman dan nyaman

berada di dekat seorang konselor tersebut sehingga banyak hal yang akan

disembunyikan oleh konseli terhadap seorang konselor tersebut. Padahal

segala sesuatu yang berkaitan dengan konseli dan masalah konseli harus

sepenuhnya diketahui oleh seorang konselor yang bersangkutan. Jadi

sebagian besar mahasiswa Universitas Sanata Dharma Program Studi

Bimbingan dan Konseling angkatan 2006 Yogyakarta telah mempunyai

salah satu syarat penting untuk menjadi seorang konselor yaitu bidang

minat pribadi sosial.

Penelitian ini menemukan adanya kelompok yang mempunyai

bidang minat pribadi sosial tinggi dan kelompok yang mempunyai bidang

Page 53: DESKRIPSI MINAT JABATAN MAHASISWA PRODI … · E. Devinisi Operasional ... Tipe Minat Mahasiswa Bimbingan dan Konseling..... 30 3. Tingkat Minat Mahasiswa Bimbingan dan Konseling

38

minat pribadi sosial rendah sebanyak 3 mahasiswa atau jika dituliskan

dalam persen sebesar 9.4%. Bagi kelompok pertama atau kelompok yang

mempunyai bidang minat pribadi sosial tinggi hal yang dibutuhkan adalah

penggembangan bidang minat pribadi sosial agar tetap ada atau bahkan

semakin tinggi, sehingga bidang minat tersebut tidak melemah.

Kebutuhan tersebut dapat dipenuhi dengan berbagai macam cara yang

mempunyai tujuan bekerja sama dengan orang lain. Misalnya, menambah

waktu PPL di panti asuhan dan komunitas sehingga mahasiswa semakin

berminat untuk menjalin hubungan dengan orang lain. Sedangkan bagi

kelompok yang kedua atau kelompok yang mempunyai bidang minat

rendah hal-hal yang dibutuhkan adalah penumbuhan bidang minat pribadi

sosial yang belum ada menjadi ada dan yang sudah ada namun kecil

menjadi lebih besar. Penumbuhan minat pribadi sosial dapat dilakukan

dengan cara memberikan waktu lebih kepada mahasiswa Universitas

Sanata Dharma Program Studi Bimbingan dan Konseling angkatan 2006

Yogyakarta untuk mengadakan, menyelesaikan pekerjaan atau tugas-

tugas di kelas maupun di luar kelas secara berkelompok. Diharapkan

dengan memberikan waktu yang lebih, minat pribadi sosial para

mahasiswa semakin nampak.

b. Bidang Minat Natural

Mahasiswa Univeristas Sanata Dharma Yogyakarta angkatan 2006

yang mempunyai bidang minat natural tinggi sebanyak 28.2% atau 9

mahasiswa dari 32 mahasiswa, bidang minat natural sedang sebanyak

Page 54: DESKRIPSI MINAT JABATAN MAHASISWA PRODI … · E. Devinisi Operasional ... Tipe Minat Mahasiswa Bimbingan dan Konseling..... 30 3. Tingkat Minat Mahasiswa Bimbingan dan Konseling

39

40.6% atau 13 mahasiswa dari 32 mahasiswa, dan bidang minat natural

rendah sebanyak 31.2% atau 10 mahasiswa dari 32 mahasiswa. Bidang

minat natural tersebut dalam proses kerja seorang konselor tidak terlalu

dibutuhkan, karena bidang minat natural tersebut lebih menekankan pada

pekerjaan yang mempunyai hubungan dengan alam terbuka, hewan, dan

tumbuhan. Apabila seorang konselor mempunyai bidang minat tersebut,

bukan berarti merupakan suatu kekurangan atau penghambat, namun

merupakan suatu kelebihan, karena minat natural tersebut akan berguna

juga bagi seorang konselor pada saat menghadapi konseli yang kebetulan

memiliki minat natural.

Jadi sebagian besar mahasiswa Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta Prodi Bimbingan dan Konseling angkatan 2006 mempunyai

kesesuaian bidang minat sebagai seorang konselor, karena sebagian besar

mahasiswa Bimbingan dan Konseling mempunyai bidang minat natural

rendah. Bagi mahasiswa yang mempunyai maupun tidak mempunyai

bidang minat natural ini disarankan agar tetap berusaha untuk

menumbuhkan minat ini, karena idealnya seorang konselor memiliki

minat natural sebagai kelebihan dalam diri seorang konselor apabila

menghadapi konseli yang mempunyai minat natural. Selain sebagai

kelebihan dalam diri konselor, bidang minat ini dapat juga disalurkan

melalui kegiatan-kegiatan atau hoby yang berada diluar ruang lingkup

kerja seorang konselor seperti, dengan mengikuti atau mendampingi

Page 55: DESKRIPSI MINAT JABATAN MAHASISWA PRODI … · E. Devinisi Operasional ... Tipe Minat Mahasiswa Bimbingan dan Konseling..... 30 3. Tingkat Minat Mahasiswa Bimbingan dan Konseling

40

kegiatan ekstrakurikuler siswa yang ada disekolah seperti kegiatas Pecinta

Alam (PA), Palang Merah Remaja (PMR), dan lain sebagainya.

c. Bidang Minat Mekanik

Mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta angkatan 2006

yang mempunyai bidang minat mekanik tinggi sebanyak 6.2% atau 2

mahasiswa dari 32 mahasiswa, bidang minat mekanik sedang sebanyak

12.6% atau 4 mahasiswa dari 32 mahasiswa, dan bidang minat mekanik

rendah sebanyak 81.2% atau 26 mahasiswa. Hasil tersebut di atas

menunjukkan adanya kesesuaian antara bidang minat yang seharusnya

dimiliki oleh seorang konselor dengan bidang minat yang saat ini dimiliki

sebagian besar mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Prodi

Bimbingan dan Konseling angkatan 2006. Hal tersebut dikarenakan

bidang minat mekanik tidak mempunyai peran penting bagi proses kerja

seorang konselor melainkan lebih cocok digunakan oleh seorang montir

kendaraan bermotor dan seorang montir alat-alat elektronik. Namun

apabila seorang konselor mempunyai bidang minat mekanik tersebut

bukan merupakan suatu hal yang merugikan melainkan merupakan suatu

kelebihan yang patut disyukuri karena idealnya seorang konselor

memiliki minat mekanik sebagai kelebihan dalam diri seorang konselor

apabila menghadapi konseli yang mempunyai minat mekanik.

Bagi mahasiswa yang mempunyai bidang minat mekanik hal yang

perlu mereka kembangkan adalah adanya kesadaran dalam diri mereka,

bahwa yang akan mereka hadapi kelak sebagai seorang konselor bukanlah

Page 56: DESKRIPSI MINAT JABATAN MAHASISWA PRODI … · E. Devinisi Operasional ... Tipe Minat Mahasiswa Bimbingan dan Konseling..... 30 3. Tingkat Minat Mahasiswa Bimbingan dan Konseling

41

benda-benda mati melainkan manusia sebagai makluk hidup dan minat

yang konselor miliki akan tetap sebagai kelebihan yang dapat digunakan

pada saat menghadapi koseli yanbg memiliki minat mekanik. Tujuannya

adalah agar mahasiswa sebagai calon konselor mampu memahami

keadaan konseli yang memiliki minat mekanik. Sedangkan bagi

mahasiswa yang tidak mempunyai bidang minat mekanik ini dianjurkan

untuk menumbuhkan minat tersebut agar seorang koselor menjadi

semakin ideal.

d. Bidang Minat Bisnis

Mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta angkatan 2006

yang mempunyai bidang minat bisnis tinggi sebanyak 18.7% atau 6

mahasiswa dari 32 mahasiswa, bidang minat bisnis sedang sebanyak

46.9% atau 15 mahasiswa dari 32 mahasiswa, dan bidang minat bisnis

rendah sebanyak 34.4% atau 11 mahasiswa dari 32 mahasiswa. Data

tersebut di atas menunjukkan sebagian besar mahasiswa Universitas

Sanata Dharma Yogyakarta Prodi Bimbingan dan Konseling angkatan

2006 mempunyai bidang minat bisnis sedang. Hal tersebut di atas

menunjukkan masih besarnya keinginan sebagian besar mahasiswa

Bimbingan dan Konseling untuk mencari atau menilai keuntungan dan

kerugian (uang) dalam melakukan sesuatu. Hal tersebut apabila tidak

diarahkan akan menjadi masalah dan suatu hal yang bertolak belakang

dengan tugas seorang konselor yang membantu orang yang bermasalah

berdasarkan azas kesukarelaan (tanpa pamrih). Namun jika bidang minat

Page 57: DESKRIPSI MINAT JABATAN MAHASISWA PRODI … · E. Devinisi Operasional ... Tipe Minat Mahasiswa Bimbingan dan Konseling..... 30 3. Tingkat Minat Mahasiswa Bimbingan dan Konseling

42

tersebut di atas mampu diterapkan di luar proses kerja sebagai seorang

konselor misalnya dengan membuka usaha penjualan posel, pulsa,

perbengkelan, toko kebutuhan sehari-hari dan sebagainya tentunya akan

lebih sesuai dan tepat sasaran.

Jadi apabila seorang konselor mempunyai bidang minat bisnis

bukan merupakan suatu hal yang harus dihilangkan sama sekali, namun

hal yang mereka perlukan adalah bagaimana seorang konselor tersebut

dapat mengatur bidang minat manakah yang harus diterapkan dan

digunakan. Jadi hal yang dibutuhkan oleh sebagian besar mahasiswa

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Prodi Bimbingan dan Konseling

angkatan 2006 adalah penyadaran bahwa bantuan yang diberikan kepada

konseli merupakan tindakan yang dilakukan atas dasar azas kesukarelaan

untuk membantu dan bukan merupakan tindakan untuk mencari

kentungan (uang). Sedangkan bagi mahasiswa yang tidak mempunyai

bidang minat bisnis tersebut tidak memerlukan kegiatan atau penyadaran

terhadap pengembangan bidang minat bisnis itu, namun akan lebih

berguna apabila lebih mengembangkan bidang minat utama yang perlu

dimiliki oleh seorang konselor.

e. Bidang Minat Seni

Mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta angkatan 2006

yang mempunyai bidang minat seni tinggi sebanyak 56.2% atau 18

mahasiswa dari 32 mahasiswa, bidang minat seni sedang sebanyak 21.9%

atau 7 mahasiswa dari 32 mahasiswa, dan bidang minat seni rendah

Page 58: DESKRIPSI MINAT JABATAN MAHASISWA PRODI … · E. Devinisi Operasional ... Tipe Minat Mahasiswa Bimbingan dan Konseling..... 30 3. Tingkat Minat Mahasiswa Bimbingan dan Konseling

43

sebanyak 21.9% atau 7 mahasiswa. Bidang minat seni mempunyai

hubungan dengan adanya keindahan, kenyamanan dalam setiap

kegiatannya. Data yang diperoleh menunjukkan bahwa sebagian besar

dari mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Prodi Bimbingan

dan Konseling angkatan 2006 mempunyai bidang minat seni tinggi.

Bagi seorang konselor, mempunyai bidang minat seni ini

merupakan suatu kelebihan yang mendukung proses kerjanya sebagai

seorang konselor. Minat seni ini berkaiatan dengan minat terhadap proses

penciptaan, imajinasi, dan kreatif yang semuanya itu ada dalam proses

kerja seorang konselor. Berikut ini contoh fungsi minat bidang seni

sebagai seorang konselor, membuat permainan sebagai pembuka dalam

menyampaikan topik di dalam kelas maupun di luar kelas, menyusun

kliping yang menarik untuk dikonsumsi oleh para siswa, dan menyiapkan

topik yang hangat dan menarik untuk disampaikan pada para siswa

merupakan salah satu contoh kegiatan yang dilakukan oleh seorang

konselor (konselor sekolah) yang melibatkan bidang minat seni.

Selain hal di atas bidang minat seni juga sangat berperan dalam

seni menjalin hubungan dengan orang lain, bagaimana agar orang lain

merasa nyaman ada di dekat kita dan bagaimana orang lain bisa terbuka

kepada kita sebagai seorang seorang konselor dan bagaiamana kita

menghadapi beragam jenis konseli. Minat seni juga membantu seorang

konselor dalam menempatkan diri dalam menjalin relasi dengan orang

Page 59: DESKRIPSI MINAT JABATAN MAHASISWA PRODI … · E. Devinisi Operasional ... Tipe Minat Mahasiswa Bimbingan dan Konseling..... 30 3. Tingkat Minat Mahasiswa Bimbingan dan Konseling

44

lain. Hal tersebut di atas merupakan sebagaian kecil kewajiban seorang

konselor yang membutuhkan peran bidang minat seni.

Jadi dapat disimpulkan sebagian besar mahasiswa Universitas

Sanata Dharma Yogyakarta Prodi Bimbingan dan Konseling angkatan

2006 mempunyai kesesuaian antara bidang minat yang saat ini mereka

miliki dengan bidang minat yang seharusnya dimiliki oleh seorang

konselor. Sedangkan kebutuhan yang diperlukan oleh mahasiswa yang

mempunyai bidang minat seni tinggi adalah mempertahankan dan terus

mengembangkan bidang minat seni tersebut. Hal tersebut dapat dilakukan

dengan menambah waktu PPL di sekolah sehingga para mahasiswa

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Prodi Bimbingan dan Konseling

angkatan 2006 semakin dikembangkan imajinasinya untuk selalu

memberikan sesuatu yang baru, menarik dan berbeda kepada siswa yang

mereka hadapi. Sedangkan bagi mereka yang belum memiliki bidang

minat seni, hal yang mereka butuhkan adalah adanya penyadarkan

terhadap diri mereka bahwa bidang minat seni diperlukan untuk

membantu dirinya dalam proses kerja sebagai seorang konselor kelak.

Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan memberikan banyak

latihan menyusun topik topik bimbingan, alat-alat atau permainan yang

berkaitan dengan topik, dan sekaligus simulasinya di dalam kelas maupun

di luar kelas.

Page 60: DESKRIPSI MINAT JABATAN MAHASISWA PRODI … · E. Devinisi Operasional ... Tipe Minat Mahasiswa Bimbingan dan Konseling..... 30 3. Tingkat Minat Mahasiswa Bimbingan dan Konseling

45

f. Bidang Minat Sains

Mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta angkatan 2006

yang mempunyai bidang minat sains tinggi sebanyak 3.1% atau 1

mahasiswa dari 32 mahasiswa, bidang minat sains sedang sebanyak 3.1%

atau 1 mahasiswa dari 32 mahasiswa, dan bidang minat sains rendah

sebanyak 93.8% atau 30 mahasiswa dari 32 mahasiswa. Bidang minat

sains merupakan bidang minat yang mengarah kepada kegiatan atau

tindakan yang berhubungan dengan angka, penelitian, dan penganalisisan

terhadap suatu objek. Apabila melihat kenyataan yang diperoleh

menggunakan alat tes minat jabatan Lee-Thorpe di atas, hanya sebagian

kecil mahasiswa Universitas Sanata Dharma Program Studi Bimbingan

dan Konseling angkatan 2006 yang mempunyai bidang minat sains.

Bidang minat sains sangat diperlukan oleh seorang konselor untuk

mendukung kerjanya dalam mencari dan mengolah data yang berkaitan

dengan informasi tentang keadaan konseli. Apabila seorang konselor

tidak mempunyai bidang minat sains dapat dimungkinkan proses kerjanya

sebagai seorang konselor akan terhambat, terutama dalam

menggali/mencari dan mengolah data yang berkaitan dengan keadaan

konseli. Terhambat atau kurangnya minat dalam penggalian/pencarian

dan pengolahan data akan menyebabkan kurang maksimal atau tidak

akuratnya data yang diperoleh, selain itu akan menimbulkan

ketidakpuasan konselor dalam melakukan kegiatan penggalian dan

pengolahan data. Jika hal tersebut di atas terjadi maka seorang konselor

Page 61: DESKRIPSI MINAT JABATAN MAHASISWA PRODI … · E. Devinisi Operasional ... Tipe Minat Mahasiswa Bimbingan dan Konseling..... 30 3. Tingkat Minat Mahasiswa Bimbingan dan Konseling

46

dalam memberikan bantuan dan menerapkan tindakan terhadap konseli

hanya asal-asalan saja, dan hanya berdasar pada prasangka saja sehingga

masalah dasar/utama tidak dapat ditemukan dan akhirnya tidak dapat

terselesaikan. Namun jika seorang konselor memiliki bidang minat sains

maka proses penggalian/pencarian dan pengolahan data akan berjalan

dengan lancar dan data yang diperolehpun akan lebih akurat dibandingkan

mereka yang tidak mempunyai bidang minat sains. Selain hal di atas cara

dan metode yang diterapkan atau yang digunakan terhadap permasalahan

konseli akan tepat pula. Tidak terbiasanya mahasiswa dalam melakukan

kegiatan-kegiatan yang mengarah pada kegiatan penelitian, dan

penganalisisan terhadap sesuatu juga merupakan salah satu penyebab

rendahnya bidang minat sains pada mahasiswa Universitas Sanata

Dharma Program Studi Bimbingan dan Konseling angkatan 2006

Yogyakarta. Penyebab rendahnya bidang minat sains juga dapat

disebabkan karena tidak adanya minat dalam diri mahasiswa Universitas

Sanata Dharma Program Studi Bimbingan dan Konseling angkatan 2006

Yogyakarta sehingga mengakibatkan mereka jarang atau tidak pernah

melakukan kegiatan-kegiatan yang mengarah pada kegiatan penelitian

dan penganalisisan.

Rendahnya bidang minat sains yang dimiliki oleh sebagian besar

mahasiswa Universitas Sanata Dharma Program Studi Bimbingan dan

Konseling angkatan 2006 tentunya akan menghambat mereka pada saat

mereka kelak menjadi seorang konselor yang sudah terjun langsung di

Page 62: DESKRIPSI MINAT JABATAN MAHASISWA PRODI … · E. Devinisi Operasional ... Tipe Minat Mahasiswa Bimbingan dan Konseling..... 30 3. Tingkat Minat Mahasiswa Bimbingan dan Konseling

47

lapangan. Menurut penulis, hal pertama yang diperlukan adalah adanya

penumbuhan kesadaran terhadap mereka bahwa bidang minat sains sangat

penting dimiliki oleh seorang konselor. Hal berikutnya yang dibutuhkan

adalah adanya penambahan jam latihan dalam mata kuliah tertentu yang

banyak melakukan pengolahan data. Dengan adanya penambahan jam

praktik pengolahan data terhadap mahasiswa Prodi Bimbingan dan

Konseling diharapkan dapat menumbuhkan bidang minat sains yang

belum dimiliki oleh sebagian besar mahasiswa Universitas Sanata

Dharma Program Studi Bimbingan dan Konseling angkatan 2006 saat ini.

Sedangkan bagi mahasiswa yang telah memiliki bidang minat sains

tinggi, hal yang mereka butuhkan adalah tetap terus berlatih melakukan

kegiatan pengolahan data di kelas maupun melakukan penelitian sendiri

terhadap keadaan di luar kelas. Diharapkan dengan tetap melakukan

kegiatan-kegiatan tersebut mahasiswa semakin berminat terhadap bidang

minat sains.

2. Tipe Minat Mahasiswa Bimbingan dan Konseling angkatan 2006.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan menggunakan alat tes

minat jabatan Lee-Thorpe diperoleh data sebagai berikut :

a. Tipe Minat Verbal

Mahasiswa Univeristas Sanata Dharma Yogyakarta angkatan 2006

yang mempunyai tipe minat verbal tinggi sebanyak 75% atau 24

mahasiswa dari 32 mahasiswa, tipe minat verbal sedang sebanyak 15.6%

Page 63: DESKRIPSI MINAT JABATAN MAHASISWA PRODI … · E. Devinisi Operasional ... Tipe Minat Mahasiswa Bimbingan dan Konseling..... 30 3. Tingkat Minat Mahasiswa Bimbingan dan Konseling

48

atau 5 mahasiswa dari 32 mahasiswa, dan tipe minat verbal rendah

sebanyak 9.4% atau 3 mahasiswa dari 32 mahasiswa. Tipe minat verbal

ini ditandai dengan adanya penekanan pada penggunaan kata-kata, dan

kata-kata tersebut dapat dalam bentuk tertulis maupun lisan yang

digunakan untuk mengungkapkan ide-ide agar bisa diterima. Proses kerja

seorang konselor tidak mungkin bisa lepas dari tipe minat verbal ini, hal

tersebut dikarenakan obyek yang dihadapi oleh seorang konselor adalah

manusia bukan benda mati. Alasan di atas menunjukkan tipe minat

tersebut sangat penting dan seharusnya dimiliki oleh seorang konselor.

Berdasarkan data di atas dapat dilihat bahwa sebagian besar

mahasiswa Universitas Sanata Dharma Program Studi Bimbingan dan

Konseling angkatan 2006 mempunyai tipe minat verbal tinggi. Hal

tersebut menunjukkan adanya kesesuaian antara tipe minat yang dimiliki

mahasiswa saat ini dengan tipe minat yang seharusnya dimiliki oleh

seorang konselor. Apabila seorang konselor memiliki tipe minat verbal

dalam dirinya, ia akan lebih mudah berkomunikasi dengan konseli.

Kemampuan berkomunikasi yang baik seorang konselor sangat

menentukan berhasil atau tidaknya seorang konselor tersebut dalam

menggali data konseli, berkomunikasi dengan konseli dan menumbuhkan

hubungan yang hangat dengan konseli. Jika seorang konselor mampu

menggali data tentang konseli secara lengkap, berkomunikasi dengan

baik, dan menumbuhkan hubungan yang hangat dengan konseli maka

proses kerja seorang konselor dalam membantu menyelesaikan masalah

Page 64: DESKRIPSI MINAT JABATAN MAHASISWA PRODI … · E. Devinisi Operasional ... Tipe Minat Mahasiswa Bimbingan dan Konseling..... 30 3. Tingkat Minat Mahasiswa Bimbingan dan Konseling

49

akan jauh lebih mudah dan tepat sasaran. Selain penggalian data, hal lain

yang mempunyai hubungan erat dengan kegunaan tipe minat verbal

adalah seorang konselor akan mampu menciptakan suasana nyaman,

aman, diterima dan dimengerti dalam diri konseli. Hal tersebut di atas

disebabkan karena konselor mampu berkomunikasi dengan baik sehingga

tidak menyinggung perasaan konseli, tidak memunculkan perasaan

diinterogasi, dan tidak ada perasaan dipersalahkan atas masalah yang

sedang dialami oleh konseli. Namun apabila seorang konselor tidak

mempunyai tipe minat verbal maka proses kerjanya sebagai seorang

konselor pasti tidak akan berjalan dengan baik. Hal tersebut disebabkan

karena tidak berhasilnya seorang konselor menjalin hubugan yang baik

dengan konseli pada saat proses konseling berlangsung.

Ketidakberhasilan dalam menjalin hubungan dengan konseli di awal

pertemuan akan sangat mempengaruhi proses konseling selanjutnya.

Untuk itulah tipe minat verbal ini sangat penting dan harus dimiliki oleh

seorang konselor.

Bagi sebagian besar mahasiswa yang telah memiliki tipe minat

verbal tinggi hal yang dibutuhkan adalah bagaimana mengembangkan dan

menjaga tipe minat tersebut agar semakin baik dan tetap ada (tidak

pudar). Hal tersebut dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain

dengan menambah waktu PPL di sekolah maupun PLBK di panti asuhan,

mengadakan studi banding dengan universitas lain yang mempunyai

Program Studi Bimbingan dan Konseling dan lain-lain. Diharapkan

Page 65: DESKRIPSI MINAT JABATAN MAHASISWA PRODI … · E. Devinisi Operasional ... Tipe Minat Mahasiswa Bimbingan dan Konseling..... 30 3. Tingkat Minat Mahasiswa Bimbingan dan Konseling

50

dengan kegiatan-kegiatan tersebut di atas tipe minat verbal yang telah

dimiliki oleh mahasiswa akan semakin mantap.Sedangkan bagi

mahasiswa yang mempunyai tipe minat rendah hal yang mereka butuhkan

adalah memunculkan kesadaran dalam diri mereka bahwa tipe minat

verbal sangat penting bagi seorang konselor. Hal tersebut dapat dilakukan

dengan cara lebih mengaktifkan mahasiswa di dalam kelas dalam semua

mata kuliah (melibatkan dengan bertanya jawab jika perlu ditunjuk untuk

mengemukakan pendapatnya), berdiskusi kemudian mempresentasikan

hasil diskusi di depan kelas dan lain sebagainya.

b. Tipe Minat Manipulatif

Mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta angkatan 2006

yang mempunyai tipe minat manipulatif tinggi sebanyak 9.4% atau 3

mahasiswa dari 32 mahasiswa, tipe minat manipulatif sedang sebanyak

50% atau 16 mahasiswa dari 32 mahasiswa, dan tipe minat manipulatif

rendah sebanyak 40.6% atau 13 mahasiswa dari 32 mahasiswa. Seseorang

dikatakan mempunyai tipe miant manipulatif apabila seseorang tersebut

menyukai pekerjaan yang mempersyaratkan penggunaan tangan, biasanya

pakerjaan yang dilakukan adalah pekerjaan yang berhubungan dengan

benda. Jadi seseorang akan lebih menyukai pekerjaan yang berkaitan atau

berhubungan dengan benda mati dibandingkan dengan berhubungan

dengan manusia seperti, reparasi kendaraaan bermotor, reparasi alat-alat

elektronik, memasak, dan lain-lain. Apabila dikaitkan dengan ruang

lingkup kerja dan tugas seorang konselor, tipe minat manipulatif ini

Page 66: DESKRIPSI MINAT JABATAN MAHASISWA PRODI … · E. Devinisi Operasional ... Tipe Minat Mahasiswa Bimbingan dan Konseling..... 30 3. Tingkat Minat Mahasiswa Bimbingan dan Konseling

51

bertolak belakang dengan hal-hal yang seharusnya dimiliki oleh seorang

konselor.

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh data, bahwa sebagian besar

mahasiswa Universitas Sanata Dharma Program Studi Bimbingan dan

Konseling angkatan 2006 mempunyai tipe minat manipulatif sedang.

Melihat kenyataan di atas sebagian besar mahasiswa masih membutuhkan

adanya penyadaran bahwa pekerjaan yang akan mereka lakukan kelak

sebagai seorang konselor adalah pekerjaan yang sebagian besar waktunya

berhubungan dengan manusia bukan dengan benda mati. Apa yang akan

terjadi jika seorang konselor menganggap konseli sebagai benda mati,

dipastikan perlakuan yang akan diberikan kepada konseli tanpa

menggunakan perasaan, sebab konseli dianggap sebagai benda yang tidak

mempunyai perasaan.

Apabila seorang konselor mempunyai tipe minat manipulatif

namun ia mampu membedakan antara menghadapi benda mati dengan

menghadapi konseli sebagai manusia, hal tersebut akan sangat

menguntungkan bagi diri koselor tersebut. Penulis mengatakan

merupakan keuntungan karena sebagai seorang konselor ia mampu

menganggap konseli sebagai makluk yang mempunyai perasaan dan

pikiran sedangkan dilain pihak ia juga mampu menggunakan tipe minat

manipulatif yang ia miliki dengan menyalurkan tipe minatnya ke

pekerjaan yang berhubungan dengan benda mati.

Page 67: DESKRIPSI MINAT JABATAN MAHASISWA PRODI … · E. Devinisi Operasional ... Tipe Minat Mahasiswa Bimbingan dan Konseling..... 30 3. Tingkat Minat Mahasiswa Bimbingan dan Konseling

52

c. Tipe Minat Komputatif

Mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta angkatan 2006

yang mempunyai tipe minat komputatif tinggi sebanyak 46.9% atau 15

mahasiswa dari 32 mahasiswa, tipe minat komputatif sedang sebanyak

28.1% atau 9 mahasiswa dari 32 mahasiswa, dan tipe minat komputatif

rendah sebanyak 25% atau 8 mahasiswa dari 32 mahasiswa. Tipe minat

komputatif merupakan gabungan dari tipe minat verbal yang menekankan

penggunaan kata-kata dan penghitungan (Manual Tes Minat Jabatan Lee-

Thorpe, 2008:4). Maksud dari gabungan dari tipe minat verbal yang

menekankan penggunaan kata-kata dan penghitungan adalah kegiatan

yang dilakukan adalah berhubungan dengan proses menghitung angka-

angka yang berasal dari data-data untuk menemukan/mendapatkan hasil

yang diinginkan, kemudian dilanjutkan dengan proses penaganalisisan

data atau merumuskan hasil penghitungan menggunakan kata-kata

sehingga hasil penghitungan yang berupa angka dapat dimengerti dengan

mudah.

Tipe minat komputatif tersebut merupakan tipe minat yang

mempunyai peranan penting dalam proses kerja seorang konselor. Proses

kerja seorang konselor tidak bisa lepas dari proses penghitungan,

beberapa data akan didapat harus melalui proses penghitungan terlebih

dulu baru kemudian harus merumuskan hasil penghitungan menggunakan

kata-kata. Sebagai contoh, untuk mengetahui minat apa yang ada dalam

diri klien seorang konselor harus mengadakan atau memberikan tes

Page 68: DESKRIPSI MINAT JABATAN MAHASISWA PRODI … · E. Devinisi Operasional ... Tipe Minat Mahasiswa Bimbingan dan Konseling..... 30 3. Tingkat Minat Mahasiswa Bimbingan dan Konseling

53

kepada klien tersebut. Setelah tes diberikan hal berikut yang harus

dilakukan adalah melakukan penghitungan untuk mendapatkan hasil yaitu

minat, kemudian setelah itu menyusun kalimat untuk menyampaikan hasil

penelitian kepada klien. Hal tersebut di atas menunjukkan bahawa tipe

minat komputatif mempunyai peran penting dalam proses kerja seorang

konselor, namun jika seorang konselor tidak mempunyai tipe minat

komputatif maka dalam proses kerjanya ia akan terhambat. Hal itu

dikarenakan adanya ketidaktertarikan konselor dalam melakukan

penghitungan dan penggunaan kata-kata atau menyusun kalimat yang

baik sehingga ia kurang mampu melakukan kegiatan tersebut.

Ketidaktertarikan tersebut akan menghambat tugas-tugas yang seharusnya

ia lakukan sebagai seorang konselor, antara lain dalam assesment dan

analisis data. Melihat kenyataan tersebut di atas yang menunjukkan

bahwa sebagian besar mahasiswa Universitas Sanata Dharma Program

Studi Bimbingan dan Konseling angkatan 2006 mempunyai tipe minat

komputatif tinggi, menunjukkan adanya kesesuaian antara tipe minat yang

mahasiswa miliki saat ini dengan tipe minat yang seharusnya dimiliki

oleh seorang konselor.

Bagi sebagian besar mahasiswa yang telah memiliki tipe minat

komputatif ini hal yang dibutuhkan adalah semakin banyaknya latihan

yang dilakukan terutama latiahan yang mengutamakan penghitungan dan

penggunaan atau penyususnan kata-kata, diharapkan dengan kegiatan

tersebut mahasiswa semakin berminat dan mampu dalam kegiatan yang

Page 69: DESKRIPSI MINAT JABATAN MAHASISWA PRODI … · E. Devinisi Operasional ... Tipe Minat Mahasiswa Bimbingan dan Konseling..... 30 3. Tingkat Minat Mahasiswa Bimbingan dan Konseling

54

berhubungan dengan penghitungan dan penyusunan kata-kata. Sedangkan

bagi mereka yang belum memiliki tipe minat komputatif, hal yang mereka

butuhkan adalah adanya penyadaran tentang pentingnya tipe minat

komputatif ini bagi proses kerja seorang konselor. Penyadaran dapat

dilakukan dengan cara memberikan banyak latihan pengolahan hasil tes

dan menyampaikan hasil tes di depan kelas dengan menggunakan kalimat

yang baik. Setelah kegiatan tersebut, mahasiswa diberikan pertanyaan

yang mengarah kepada seberapa penting kegiatan penghitungan dan

penggunaan kaliamat yang baik ini bagi proses kerja seorang konselor.

3. Tingkat Minat Mahasiswa Bimbingan dan Konseling angkatan 2006.

Terdapat tiga tingkat minat yang dikelompokkan dalam alat tes Lee-

Thorpe ini yaitu tingkat minat rutin, tingkat minat menengah/keterampilan

dan tingkat minat profesional. Berdasarkan hasil penelitian yang telah

dilakukan menggunakan alat tes minat jabatan Lee-Thorpe diperoleh data

sebagai berikut :

a. Tingkat Minat Rutin

Mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta angkatan 2006

yang mempunyai tingkat minat rutin sebanyak 81.2%% atau 26

mahasiswa dari 32 mahasiswa. Tingkat minat rutin merupakan

kecenderungan keinginan yang mengarahkan seseorang kepada pekerjaan

yang dilakukan secara monoton atau hampir dalam setiap harinya sama,

Page 70: DESKRIPSI MINAT JABATAN MAHASISWA PRODI … · E. Devinisi Operasional ... Tipe Minat Mahasiswa Bimbingan dan Konseling..... 30 3. Tingkat Minat Mahasiswa Bimbingan dan Konseling

55

seperti tukang becak, karyawan bengkel, sopir angkutan umum dan lain-

lain.

Berdasarkan data yang telah diperoleh dapat dilihat bahwa sebagian

besar mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Program Studi

Bimbingan dan Konseling angkatan 2006 mempunyai tingkat minat rutin

tinggi. Keadaan tersebut sangat tidak sesuai dengan tingkat minat yang

seharusnya dimiliki oleh seorang konselor. Pekerjaan yang dilakukan oleh

seorang konselor lebih beragam dan tidak hanya melakukan pekerjaan

yang hampir setiap harinya sama, seperti menghadapi konseli, menyusun

program bimbingan, menyusun program semesteran, menyususn rencana

pembelajaran, menyusun program tahunan, menyusun alat-alat bimbingan

dan lain-lain. Jadi minat untuk melakukan pekerjaan yang tersebut di atas

seharusnya dimiliki oleh seorang konselor, apabila minat tersebut tidak

ada dalam diri seorang konselor maka pekerjaan seorang tidak akan

berkembang dan membosankan. Jadi berdasarkan hal tersebut di atas

dapat disimpulkan bahwa, sebagian besar mahasiswa Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta Program Studi Bimbingan dan Konseling angkatan

2006 belum memiliki tingkat minat yang sesuai dengan tingkat minat

yang diperlukan oleh seorang konselor.

Hal yang diperlukan oleh sebagian besar mahasiswa Universitas

Sanata Dharma Yogyakarta Program Studi Bimbingan dan Konseling

angkatan 2006 adalah adanya penyadaran, bahwa pekerjaan yang

dilakukan oleh seorang konselor tidak hanya meliputi hal-hal yang sama

Page 71: DESKRIPSI MINAT JABATAN MAHASISWA PRODI … · E. Devinisi Operasional ... Tipe Minat Mahasiswa Bimbingan dan Konseling..... 30 3. Tingkat Minat Mahasiswa Bimbingan dan Konseling

56

dalam setiap harinya. Penyadaran tersebut dapat dilakukan dengan cara

lebih mengenalkan pada mereka berbagai macam pekerjaan yang

seharusnya atau dapat dilakukan oleh seorang konselor. Cara tersebut di

atas diharapkan dapat membantu mereka menyadari dan mengetahui

bahwa pekerjaan seorang konselor tidak monoton. Hal-hal yang

dibutuhkan bagi mereka yang telah memiliki tingkat minat rutin rendah

adalah adanya pengembangan dan latihan terhadap berbagai macam

pekerjaan yang dapat dilakukan oleh seorang konselor.

b. Tingkat Minat Menengah/Keterampilan

Mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta angkatan 2006

yang mempunyai tingkat minat menengah/keterampilan sebanyak 12.5%

atau 4 mahasiswa dari 32 mahasiswa. Hal tersebut di atas menunjukkan

bahwa, hanya sebagian kecil mahasiswa yang mempunyai kemampuan

menggunakan keterampilan tangannya. Tingkat minat

menengah/keterampilan tersebut di atas lebih mengarahkan kepada

pekerjaan yang sebagian besar menggunakan kemampuan tangan, seperti

tukang sulap, pengerajin, pemahat, penata rias, pekerja salon dan lain

sebagainya. Dalam kenyataannya profesi seorang konselor tidak terlalu

membutuhkan tingkat minat ini.

Jadi apabila seorang konselor tidak mempunyai tingkat minat

menengah/keterampilan tersebut bukan merupakan hambatan dalam

menjalankan tugas-tugasnya, namun apabila seorang konselor mempunyai

tingkat minat menengah/keterampilan tersebut bukan merupakan

Page 72: DESKRIPSI MINAT JABATAN MAHASISWA PRODI … · E. Devinisi Operasional ... Tipe Minat Mahasiswa Bimbingan dan Konseling..... 30 3. Tingkat Minat Mahasiswa Bimbingan dan Konseling

57

kesalahan melainkan merupakan salah satu kelebihan yang pantas untuk

disyukuri. Penulis menuliskan demikian, karena apabila seorang konselor

mempunyai tingkat minat menengah/keterampilan dapat memberikan,

dapat mengajarkan hal yang baru dan positif bagi konseli. Selain berguna

bagi konseli tingkat minat tersebut dapat juga dikembangkan bagi diri

konselor itu sendiri. Jadi bagi sebagian mahasiswa yang tidak mempunyai

tipe minat menengah/keterampilan ini tidak perlu memaksakan diri untuk

memunculkan tingkat minat tersebut, namun hal di atas bukan berarti

konselor tidak diperbolehkan untuk menumbuhkan tingkat minat ini.

Sedangkan bagi mahasiswa yang telah memilki tingkat minat

menengah/keterampilan ini, tidak perlu merasa bahwa mereka

mempunyai tingkat minat yang tidak sesuai dengan tingkat minat yang

seharusnya dimiliki oleh seorang konselor. Hal tersebut dikarenakan

tingkat minat menengah/keterampilan ini bukan merupakan tingkat minat

penghalang bagi profesi seorang konselor, melainkan tingkat minat yang

perlu disyukuri.

c. Tingkat Minat Profesional

Mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta angkatan 2006

yang mempunyai tingkat minat profesional sebanyak 6.3% atau 2

mahasiswa dari 32 mahasiswa. Menurut Anne Roe (Brown dan Brooks,

1989:36) level pekerjaan profesional ini mencakup tanggung jawab

sebagai pencipta, pembaharu, pemimpin, dan bertanggung jawab.

Berdasarkan pernyataan di atas dapat dilihat bahwa beberapa tanggung

Page 73: DESKRIPSI MINAT JABATAN MAHASISWA PRODI … · E. Devinisi Operasional ... Tipe Minat Mahasiswa Bimbingan dan Konseling..... 30 3. Tingkat Minat Mahasiswa Bimbingan dan Konseling

58

jawab level pekerjaan profesional mempunyai kesamaan dengan tanggung

jawab yang seharusnya dimiliki oleh seorang konselor. Seorang konselor

seharusnya mempunyai minat untuk mencipta/berkreasi, minat untuk

mencari hal-hal yang baru seperti materi bimbingan, informasi, dan lain-

lain. Selain hal tersebut di atas seorang konselor seharusnya memiliki

minat untuk bekerjasama dengan orang lain, menjadi pemimpin dan

bertanggung jawab.

Rendahnya tingkat minat profesional yang dimiliki mahasiswa

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Program Studi Bimbingan dan

Konseling angkatan 2006 menunjukkan adanya ketidaksesuaian antara

tingkat minat yang seharusnya dimiliki oleh seorang konselor dengan

tingkat minat mereka. Ketidaksesuaian tersebut diduga disebabkan oleh

belum tumbuhnya kesadaran mahasiswa prodi Bimbingan dan Konseling,

bahwa konselor merupakan profesi yang sangat membutuhkan adanya

minat untuk mencipta/berkreasi, minat untuk mencari hal-hal yang baru,

minat untuk menjadi pemimpin dan menjadi pribadi yang bertanggung

jawab

Jadi sebagian besar mahasiswa Universitas Sanata Dharma

Program Studi Bimbingan dan Konseling angkatan 2006 Yogyakarta

yang belum memiliki minat profesional membutuhkan penyadaran

pentingnya minat profesional ini bagi seorang konselor. Tanpa minat

terhadap tanggung jawab pekerjaan profesional seorang konselor diduga

tidak akan mampu menjalankan tugas-tugasnya dengan baik. Penyadaran

Page 74: DESKRIPSI MINAT JABATAN MAHASISWA PRODI … · E. Devinisi Operasional ... Tipe Minat Mahasiswa Bimbingan dan Konseling..... 30 3. Tingkat Minat Mahasiswa Bimbingan dan Konseling

59

dapat dilakukan dengan menekankan pada mereka bahwa seorang

konselor harus kompeten di bidangnya, mampu berinovasi, kreatif,

berinisiatif, mempunyai sikap menghargai, bertanggung jawab atas setiap

perkataan dan perbuatannya, mampu memimpin, dan mampu bekerja

sama dengan baik. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan

cara memberikan tugas-tugas perkuliahan yang harus di kerjakan secara

berkelompok dan di dalam kelompok tersebut ada satu atau dua orang

sebagai penanggung jawab kelompok. Pembagian kelompok selalu

diperbaharui setiap ada tugas baru demikian pula dengan penanggung

jawabnya.

C. KEBUTUHAN MAHASISWA PRODI BIMBINGAN DAN KONSELING

ANGKATAN 2006.

Dari ke enam bidang minat, tiga tipe minat dan tiga tingkat minat tidak semua

menjadi syarat pokok menjadi seorang konselor. Bidang minat yang menjadi syarat

pokok adalah bidang minat pribadi sosial, bidang minat seni, dan bidang minat sains.

Tipe minat yang menjadi syarat pokok adalah tipe minat verbal dan tipe minat

komputatif, sedangkan tingkat minat yang menjadi syarat pokok adalah tingkat minat

profesional. Berdasarkan penyataan di atas kebutuhan-kebutuhan mahasiswa

Universitas Sanata Dharma Program Studi Bimbingan dan Konseling angkatan 2006

yang akan dicantumkan hanyalah kebutuhan yang mempunyai kaitan atau hubungan

dengan syarat minat pokok menjadi seorang konselor.

Page 75: DESKRIPSI MINAT JABATAN MAHASISWA PRODI … · E. Devinisi Operasional ... Tipe Minat Mahasiswa Bimbingan dan Konseling..... 30 3. Tingkat Minat Mahasiswa Bimbingan dan Konseling

60

1. Bidang Minat Pribadi Sosial

Kebutuhan mahasiswa yang mempunyai bidang minat pribadi sosial

tinggi adalah pengembangan bidang minat pribadi sosial tersebut, dengan

tujuan supaya bidang minat tersebut tetap ada atau bahkan semakin tinggi.

Kebutuhan tersebut di atas dapat dipenuhi dengan berbagai macam cara yang

mempunyai tujuan bekerja sama dengan orang lain misalnya, dengan

menambah waktu PPL baik di sekolah, di panti asuhan maupun di komunitas

sehingga mahasiswa semakin berminat untuk menjalin hubungan dengan

orang lain.

Sedangkan bagi mereka yang tidak mempunyai bidang minat pribadi-

sosial tinggi kebutuhan yang mereka butuhkan adalah adanya penumbuhan

bidang minat pribadi-sosial yang belum ada menjadi ada dan yang sudah ada

namun kecil menjadi lebih besar. Penumbuhan minat pribadi-sosial dapat

dilakukan dengan cara memberikan waktu lebih kepada mahasiswa

Universitas Sanata Dharma Program Studi Bimbingan dan Konseling

angkatan 2006 Yogyakarta untuk mengadakan, menyelesaikan pekerjaan atau

tugas-tugas di kelas maupun di luar kelas secara berkelompok. Diharapkan

dengan memberikan waktu yang lebih, minat pribadi-sosial para mahasiswa

semakin nampak dan mahasiswa Universitas Sanata Dharma Program Studi

Bimbingan dan Konseling angkatan 2006 Yogyakarta semakin berminat

untuk menjalin hubungan atau kerjasama dengan orang lain.

Page 76: DESKRIPSI MINAT JABATAN MAHASISWA PRODI … · E. Devinisi Operasional ... Tipe Minat Mahasiswa Bimbingan dan Konseling..... 30 3. Tingkat Minat Mahasiswa Bimbingan dan Konseling

61

2. Tingkat Minat Seni

Beberapa hal yang berkaitan dengan bidang minat seni adalah proses

penciptaan, imajinasi, kreatif, bagaimana menjalin hubungan yang baik

dengan orang lain dan pembuatan program bimbingan dan konseling. Setelah

melakukan penelitian, mahasiswa Universitas Sanata Dharma Program Studi

Bimbingan dan Konseling angkatan 2006 Yogyakarta ada yang mempunyai

bidang minat seni tinggi dan bidang minat rendah, jadi terdapat perbedaan

kebutuhan antara mahasiswa yang mempunyai bidang minat seni tinggi dan

mahasiswa yang mempunyai bidang minat seni rendah.

Kebutuhan mahasiswa yang mempunyai bidang minat seni tinggi

adalah mempertahankan dan terus mengembangkan bidang minat seni

tersebut. Hal tersebut di atas dapat dilakukan dengan cara menambah jam

PPL di sekolah sehingga para mahasiswa Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta Prodi Bimbingan dan Konseling angkatan 2006 semakin

dikembangkan imajinasinya untuk selalu memberikan dan membuat sesuatu

yang baru, menarik dan berbeda kepada siswa yang mereka hadapi.

Bagi mahasiswa yang memiliki bidang minat seni rendah hal yang

mereka butuhkan adalah adanya penyadarkan terhadap diri mereka bahwa

bidang minat seni diperlukan untuk membantu dirinya dalam proses kerja

sebagai seorang konselor kelak. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah

dengan memberikan banyak latihan menyusun topik topik bimbingan, alat-

alat atau permainan yang berkaitan dengan topik, dan sekaligus simulasinya

di dalam kelas maupun di luar kelas, dengan demikian diharapkan mahasiswa

Page 77: DESKRIPSI MINAT JABATAN MAHASISWA PRODI … · E. Devinisi Operasional ... Tipe Minat Mahasiswa Bimbingan dan Konseling..... 30 3. Tingkat Minat Mahasiswa Bimbingan dan Konseling

62

yang mempunyai bidang minat seni rendah akan semakin menyadari bahwa

bidang minat seni tersebut perlu bagi kerja seorang konselor, baik dalam

menyusun progaram bimbingan maupun dalam menyampaikannya di depan

kelas.

3. Tingkat Minat Sains

Kebutuhan bidang minat yang terakhir adalah kebutuhan terhadap

bidang minat sains. Bidang minat sains ini sangat diperlukan oleh seorang

konselor untuk mendukung proses kerjanya dalam mencari dan mengolah

data yang berkaitan dengan informasi tentang keadaan konseli. Namun dalam

kenyataannya, hanya sebagian kecil saja mahasiswa Universitas Sanata

Dharma Program Studi Bimbingan dan Konseling angkatan 2006 Yogyakarta

yang mempunyai bidang minat sains tersebut. Hal tersebut di atas dapat juga

disebabkan karena tidak terbiasanya mahasiswa dalam melakukan kegiatan-

kegiatan yang mengarah pada kegiatan penelitian, penganalisisan terhadap

sesuatu.

Melihat hal tersebut di atas kebutuhan bagi mereka yang mempunyai

bidang minat sains tinggi adalah tetap terus berlatih melakukan kegiatan

pengolahan data di kelas maupun melakukan penelitian sendiri terhadap

keadaan di luar kelas, dengan tetap melakukan kegiatan-kegiatan yang

mempunyai hubungan dengan pengolahan data diharapkan mereka yang telah

memiliki bidang minat sains tinggi akan semakin berminat terhadap kegiatan

pengolahan data.

Page 78: DESKRIPSI MINAT JABATAN MAHASISWA PRODI … · E. Devinisi Operasional ... Tipe Minat Mahasiswa Bimbingan dan Konseling..... 30 3. Tingkat Minat Mahasiswa Bimbingan dan Konseling

63

Bagi mahasiswa Universitas Sanata Dharma Program Studi Bimbingan

dan Konseling angkatan 2006 Yogyakarta yang mempunyai bidang minat

sains rendah kebutuhan pertama yang mereka butuhkan adalah adanya

penumbuhan kesadaran dalam diri mereka bahwa bidang minat sains sangat

penting dimiliki oleh seorang konselor. Kebutuhan kedua yang dibutuhkan

adalah adanya penambahan porsi latihan dalam mata kuliah tertentu yang

banyak melakukan pengolahan data. Dengan adanya penambahan jam praktik

pengolahan data terhadap mahasiswa Prodi Bimbingan dan Konseling

diharapkan dapat menumbuhkan bidang minat sains yang belum dimiliki oleh

sebagian besar mahasiswa Universitas Sanata Dharma Program Studi

Bimbingan dan Konseling angkatan 2006 saat ini.

4. Tipe Minat Verbal

Ditandai dengan adanya penekanan pada penggunaan kata-kata, dan

kata-kata tersebut dapat dalam bentuk tertulis maupun lisan yang digunakan

untuk mengungkapkan ide-ide agar bisa diterima merupakan tipe minat

verbal. Sebagian besar mahasiswa Universitas Sanata Dharma Program Studi

Bimbingan dan Konseling angkatan 2006 mempunyai tipe minat verbal

tinggi. Hal tersebut menunjukkan adanya kesesuaian antara tipe minat yang

dimiliki mahasiswa saat ini dengan tipe minat yang seharusnya dimiliki oleh

seorang konselor.

Kebutuhan yang dibutuhkan bagi mereka yang telah memiliki tipe

minat verbal tinggi adalah bagaimana mengembangkan dan menjaga tipe

minat tersebut agar semakin baik dan tetap ada (tidak pudar). Hal tersebut

Page 79: DESKRIPSI MINAT JABATAN MAHASISWA PRODI … · E. Devinisi Operasional ... Tipe Minat Mahasiswa Bimbingan dan Konseling..... 30 3. Tingkat Minat Mahasiswa Bimbingan dan Konseling

64

dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain dengan menambah waktu

PPL di sekolah maupun PLBK di panti asuhan, mengadakan studi banding

dengan universitas lain yang mempunyai Program Studi Bimbingan dan

Konseling dan lain-lain. Diharapkan dengan kegiatan-kegiatan tersebut di

atas tipe minat verbal yang telah dimiliki oleh mahasiswa akan semakin

mantap.

Bagi mahasiswa yang mempunyai tipe minat verbal rendah hal yang

dibutuhkan adalah memunculkan kesadaran dalam diri mereka bahwa tipe

minat verbal sangat penting bagi seorang konselor. Hal tersebut dapat

dilakukan dengan cara lebih mengaktifkan mahasiswa di dalam kelas untuk

semua mata kuliah (melibatkan dengan bertanya jawab jika perlu ditunjuk

untuk mengemukakan pendapatnya), berdiskusi kemudian mempresentasikan

hasil diskusi di depan kelas dan lain sebagainya.

5. Tipe Minat Komputatif

Tipe minat berikutnya setelah tipe minat verbal adalah tipe minat

komputatif. Tipe minat komputatif ini merupakan gabungan dari tipe minat

verbal dan tipe minat komputatif yang menekankan penghitungan dan

penggunaan kata-kata, maksudnya adalah kegiatan yang dilakukan adalah

berhubungan dengan proses menghitung angka-angka yang berasal dari data-

data untuk menemukan/mendapatkan hasil yang diinginkan, kemudian

dilanjutkan dengan proses penaganalisisan data atau merumuskan hasil

penghitungan menggunakan kata-kata sehingga hasil penghitungan yang

berupa angka dapat dimengerti dengan mudah. Sebagian besar mahasiswa

Page 80: DESKRIPSI MINAT JABATAN MAHASISWA PRODI … · E. Devinisi Operasional ... Tipe Minat Mahasiswa Bimbingan dan Konseling..... 30 3. Tingkat Minat Mahasiswa Bimbingan dan Konseling

65

Universitas Sanata Dharma Program Studi Bimbingan dan Konseling

angkatan 2006 mempunyai tipe minat komputatif tinggi. Hal tersebut

menunjukkan adanya kesesuaian antara tipe minat yang dimiliki mahasiswa

saat ini dengan tipe minat yang seharusnya dimiliki oleh seorang konselor.

Kebutuhan yang dibutuhkan bagi mereka yang telah memiliki tipe

minat komputatif tinggi adalah semakin banyaknya latihan yang dilakukan

terutama latiahan yang mengutamakan penghitungan dan penggunaan atau

penyususnan kata-kata, diharapkan dengan kegiatan tersebut mahasiswa

semakin berminat terhadap kegiatan yang berhubungan dengan penghitungan

dan penyusunan kata-kata yang baik dan benar.

Kebutuhan bagi mereka yang belum memiliki tipe minat komputatif

adalah adanya penyadaran tentang pentingnya tipe minat komputatif ini bagi

proses kerja seorang konselor. Penyadaran dapat dilakukan dengan cara

memberikan banyak latihan pengolahan hasil tes dan menyampaikan hasil tes

di depan kelas dengan menggunakan kalimat yang baik. Setelah kegiatan

tersebut, mahasiswa diberikan pertanyaan yang mengarah kepada seberapa

penting kegiatan penghitungan dan penggunaan kaliamat yang baik ini bagi

proses kerja seorang konselor.

6. Tingkat Minat Profesional

Tingkat minat yang terakhir adalah tingkat minat profesional. Tingkat

minat pekerjaan profesional ini mencakup tanggung jawab sebagai pencipta,

pembaharu, pemimpin, penanggung jawab dan bekerjasama. Berdasarkan

data tersebut di bagian atas dapat dilihat bahwa ada ketidaksesuaian antara

Page 81: DESKRIPSI MINAT JABATAN MAHASISWA PRODI … · E. Devinisi Operasional ... Tipe Minat Mahasiswa Bimbingan dan Konseling..... 30 3. Tingkat Minat Mahasiswa Bimbingan dan Konseling

66

tanggung jawab yang saat ini dimiliki oleh sebagian besar mahasiswa

Universitas Sanata Dharma Yogyakrta Program Studi Bimbingan dan

Konseling angkatan 2006 dengan tanggung jawab yang seharusnya dimiliki

oleh mahasiswa tersebut. Melihat kenyataan tersebut di atas, bagi mereka

yang belum memiliki tingkat minat profesional membutuhkan adanya

penyadaran bahwa tingkat minat profesional ini sangat penting bagi seorang

konselor dan menyadarkan mereka bahwa tanpa tingkat minat profesional

seorang konselor diduga tidak akan mampu menjalankan tugas-tugasnya

dengan baik. Penyadaran dapat dilakukan dengan menekankan pada mereka

bahwa seorang konselor harus kompeten di bidangnya, mempunyai

ketrampilan inovatif, kreatif, inisiatif, mempunyai sikap menghargai,

bertanggung jawab atas setiap perkataan dan perbuatannya, mampu

memimpin, dan mampu bekerjasama dengan baik. Salah satu cara yang dapat

dilakukan adalah dengan cara memberikan tugas-tugas perkuliahan yang

harus di kerjakan secara berkelompok dan di dalam kelompok tersebut ada

satu atau dua orang sebagai penanggung jawab kelompok. Pembagian

kelompok selalu diperbaharui setiap ada tugas baru demikian pula dengan

penanggung jawabnya.

Page 82: DESKRIPSI MINAT JABATAN MAHASISWA PRODI … · E. Devinisi Operasional ... Tipe Minat Mahasiswa Bimbingan dan Konseling..... 30 3. Tingkat Minat Mahasiswa Bimbingan dan Konseling

67

BAB V

RINGKASAN, KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN

A. Ringkasan

Latar belakang penulisan skripsi ini adalah ketepatan dalam menentukan pilihan

karir sangat penting. Pemilihan karir berhubungan erat dengan minat, cita-cita, dan

pendidikan yang akan ditempuh untuk mencapai cita-cita tersebut. Tujuan penelitian

ini adalah untuk mengetahui minat mahasiswa Universitas Sanata Dharma Program

Studi Bimbingan dan Konseling Yogyakarta angkatan 2006 berdasarkan alat tes

Minat Jabatan Lee-Thorpe.

Pengumpulan data dilaksanakan di Kampus Universitas Sanata Dharma

Program Studi Bimbingan dan Konseling Yogyakarta angkatan 2006 pada tanggal 28

November 2007. Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif, dan menggunakan

instrument Tes Minat Jabatan Lee-Thorpe sebagai alat pengumpul data. Populasi

dalam penelitian ini sebanyak 37 mahasiswa, sehingga peneliti tidak mengambil

sampel karena populasi di bawah 100. Teknik analisis data menggunakan statistik

deskriptif dengan persentil.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) sebagian besar responden penelitian

ini mempunyai bidang minat pribadi-sosial tinggi; (2) sebagian besar responden

penelitian ini mempunyai bidang minat seni tinggi; (3) sebagian besar responden

penelitian ini mempunyai bidang minat sains rendah; (4) sebagian besar responden

penelitian ini mempunyai tipe minat verbal tinggi; (5) sebagaian besar responden

penelitian ini tidak mempunyai tingkat minat professional.

Page 83: DESKRIPSI MINAT JABATAN MAHASISWA PRODI … · E. Devinisi Operasional ... Tipe Minat Mahasiswa Bimbingan dan Konseling..... 30 3. Tingkat Minat Mahasiswa Bimbingan dan Konseling

68

B. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dibahas dalam bab IV, maka penulis dapat

menarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Program Studi Bimbingan

dan Konseling angkatan 2006 mempunyai bidang minat pribadi sosial tinggi

sebanyak 71.9 % atau 23 mahasiswa dari 32 mahasiswa, bidang minat pribadi

sosial sedang sebanyak 18.7% atau 6 mahasiswa dari 32 mahasiswa, dan

bidang bidang minat pribadi sosial rendah sebanyak 9.4% atau 3 mahasiswa

dari 32 mahasiswa. Berdasarkan data di atas dapat dilihat bahwa, sebagian

besar mahasiswa mempunyai bidang minat pribadi sosial tinggi, keadaan

tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar mahasiswa telah memiliki

bidang minat yang menjadi syarat penting menjadi seorang konselor.

2. Mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Program Studi Bimbingan

dan Konseling angkatan 2006 yang mempunyai bidang minat natural tinggi

sebanyak 28.2% atau 9 mahasiswa dari 32 mahasiswa, bidang minat natural

sedang sebanyak 40.6% atau 13 mahasiswa dari 32 mahasiswa, dan bidang

minat rendah sebanyak 31.2% atau 10 mahasiswa dari 32 mahasiswa. Data

tersebut di atas menunjukkan adanya kesesuaian antara bidang minat yang

seharusnya dimiliki oleh seorang konselor dengan bidang minat yang saat ini

dimiliki sebagian besar mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

Prodi Bimbingan dan Konseling angkatan 2006. Hal tersebut dikarenakan

Page 84: DESKRIPSI MINAT JABATAN MAHASISWA PRODI … · E. Devinisi Operasional ... Tipe Minat Mahasiswa Bimbingan dan Konseling..... 30 3. Tingkat Minat Mahasiswa Bimbingan dan Konseling

69

bidang minat natural bukan merupakan syarat penting menjadi seorang

konselor

3. Mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Program Studi Bimbingan

dan Konseling angkatan 2006 yang mempunyai bidang minat mekanik tinggi

sebanyak 6.2% atau 2 mahasiswa dari 32 mahasiswa, bidang minat mekanik

sedang sebanyak 12.6% atau 4 mahasiswa dari 32 mahasiswa, dan bidang

minat mekanik rendah sebanyak 81.2% atau 26 mahasiswa. Data tersebut di

atas menunjukkan adanya kesesuaian antara bidang minat yang seharusnya

dimiliki oleh seorang konselor dengan bidang minat yang saat ini dimiliki

sebagian besar mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Prodi

Bimbingan dan Konseling angkatan 2006. Hal tersebut dikarenakan bidang

minat mekanik bukan merupakan syarat penting menjadi seorang konselor.

4. Mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Program Studi Bimbingan

dan Konseling angkatan 2006 yang mempunyai bidang minat bisnis tinggi

sebanyak 18.7% atau 6 mahasiswa dari 32 mahasiswa, bidang minat bisnis

sedang sebanyak 46.9% atau 15 mahasiswa dari 32 mahasiswa, dan bidang

minat bisnis rendah sebanyak 34.4% atau 11 mahasiswa dari 32 mahasiswa.

Data tersebut di atas menunjukkan adanya kesesuaian antara bidang minat

yang seharusnya dimiliki oleh seorang konselor dengan bidang minat yang

saat ini dimiliki sebagian besar mahasiswa Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta Prodi Bimbingan dan Konseling angkatan 2006. Hal tersebut

dikarenakan bidang minat bisnis bukan merupakan syarat penting menjadi

seorang konselor.

Page 85: DESKRIPSI MINAT JABATAN MAHASISWA PRODI … · E. Devinisi Operasional ... Tipe Minat Mahasiswa Bimbingan dan Konseling..... 30 3. Tingkat Minat Mahasiswa Bimbingan dan Konseling

70

5. Mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Program Studi Bimbingan

dan Konseling angkatan 2006 yang mempunyai bidang minat seni tinggi

sebanyak 56.2% atau 18 mahasiswa dari 32 mahasiswa, bidang minat seni

sedang sebanyak 21.9% atau 7 mahasiswa dari 32 mahasiswa, dan bidang

minat seni rendah sebanyak 21.9% atau 7 mahasiswa. Berdasarkan data di atas

dapat dilihat bahwa, sebagian besar mahasiswa mempunyai bidang minat seni

tinggi, keadaan tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar mahasiswa telah

memiliki bidang minat yang menjadi syarat penting menjadi seorang konselor.

6. Mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Program Studi Bimbingan

dan Konseling angkatan 2006 yang mempunyai bidang minat sains tinggi

sebanyak 3.1% atau 1 mahasiswa dari 32 mahasiswa, bidang minat sains

sedang sebanyak 3.1% atau 1 mahasiswa dari 32 mahasiswa, dan bidang

minat sains rendah sebanyak 93.8% atau 30 mahasiswa dari 32 mahasiswa.

Berdasarkan data di atas dapat dilihat bahwa, sebagian besar mahasiswa

mempunyai bidang minat sains rendah, keadaan tersebut menunjukkan bahwa

sebagian besar mahasiswa belum memiliki bidang minat yang menjadi syarat

penting menjadi seorang konselor.

7. Mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Program Studi Bimbingan

dan Konseling angkatan 2006 yang mempunyai tipe minat verbal tinggi

sebanyak 75% atau 24 mahasiswa dari 32 mahasiswa, tipe minat verbal

sedang sebanyak 15.6% atau 5 mahasiswa dari 32 mahasiswa, dan tipe minat

verbal rendah sebanyak 9.4% atau 3 mahasiswa dari 32 mahasiswa.

Berdasarkan data di atas dapat dilihat bahwa, sebagian besar mahasiswa

Page 86: DESKRIPSI MINAT JABATAN MAHASISWA PRODI … · E. Devinisi Operasional ... Tipe Minat Mahasiswa Bimbingan dan Konseling..... 30 3. Tingkat Minat Mahasiswa Bimbingan dan Konseling

71

mempunyai tipe minat verbal tinggi, keadaan tersebut menunjukkan bahwa

sebagian besar mahasiswa telah memiliki tipe minat yang menjadi syarat

penting menjadi seorang konselor.

8. Mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Program Studi Bimbingan

dan Konseling angkatan 2006 yang mempunyai tipe minat manipulatif tinggi

sebanyak 9.4% atau 3 mahasiswa dari 32 mahasiswa, tipe minat manipulatif

sedang sebanyak 50% atau 16 mahasiswa dari 32 mahasiswa, dan tipe minat

manipulatif rendah sebanyak 40.6% atau 13 mahasiswa dari 32 mahasiswa.

Data tersebut di atas menunjukkan adanya kesesuaian antara tipe minat yang

seharusnya dimiliki oleh seorang konselor dengan tipe minat yang saat ini

dimiliki sebagian besar mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

Prodi Bimbingan dan Konseling angkatan 2006. Hal tersebut dikarenakan tipe

minat manipulatif bukan merupakan syarat penting menjadi seorang konselor.

9. Mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Program Studi Bimbingan

dan Konseling angkatan 2006 yang mempunyai tipe minat komputatif tinggi

sebanyak 46.9% atau 15 mahasiswa dari 32 mahasiswa, tipe minat komputatif

sedang sebanyak 28.1% atau 9 mahasiswa dari 32 mahasiswa, dan tipe minat

komputatif rendah sebanyak 25% atau 8 mahasiswa dari 32 mahasiswa.

Berdasarkan data di atas dapat dilihat bahwa, sebagian besar mahasiswa

mempunyai tipe minat komputatif tinggi, keadaan tersebut menunjukkan

bahwa sebagian besar mahasiswa telah memiliki tipe minat yang menjadi

syarat penting menjadi seorang konselor.

Page 87: DESKRIPSI MINAT JABATAN MAHASISWA PRODI … · E. Devinisi Operasional ... Tipe Minat Mahasiswa Bimbingan dan Konseling..... 30 3. Tingkat Minat Mahasiswa Bimbingan dan Konseling

72

10. Mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Program Studi Bimbingan

dan Konseling angkatan 2006 yang mempunyai tingkat minat rutin sebanyak

81.2%% atau 26 mahasiswa dari 32 mahasiswa. Data tersebut di atas

menunjukkan adanya kesesuaian antara tingkat minat yang seharusnya

dimiliki oleh seorang konselor dengan tingkat minat yang saat ini dimiliki

sebagian besar mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Prodi

Bimbingan dan Konseling angkatan 2006. Hal tersebut dikarenakan tingkat

minat rutin bukan merupakan syarat penting menjadi seorang konselor.

11. Mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Program Studi Bimbingan

dan Konseling angkatan 2006 yang mempunyai tingkat minat

menengah/keterampilan sebanyak 12.5% atau 4 mahasiswa dari 32

mahasiswa. Data tersebut di atas menunjukkan adanya kesesuaian antara

tingkat minat yang seharusnya dimiliki oleh seorang konselor dengan tingkat

minat yang saat ini dimiliki sebagian besar mahasiswa Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta Prodi Bimbingan dan Konseling angkatan 2006. Hal

tersebut dikarenakan tingkat minat menengah/keterampilan bukan merupakan

syarat penting menjadi seorang konselor.

12. Mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Program Studi Bimbingan

dan Konseling angkatan 2006 yang mempunyai tingkat minat profesional

sebanyak 6.3% atau 2 mahasiswa dari 32 mahasiswa. Berdasarkan data di atas

dapat dilihat bahwa, sebagian kecil mahasiswa mempunyai tingkat minat

profesional, keadaan tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar mahasiswa

Page 88: DESKRIPSI MINAT JABATAN MAHASISWA PRODI … · E. Devinisi Operasional ... Tipe Minat Mahasiswa Bimbingan dan Konseling..... 30 3. Tingkat Minat Mahasiswa Bimbingan dan Konseling

73

belum memiliki tingkat minat yang menjadi syarat penting menjadi seorang

konselor.

C. Saran

Berdasarkan hasil penelitian menggunakan alat tes minat jabatan Lee-Thorpe

diperoleh data, bahwa dari tiga bidang minat (bidang minat pribadi sosial, bidang

minat seni, bidang minat sains); dua tipe minat (tipe minat verbal, tipe minat

komputatif); dan satu tingkat minat (tingkat minat profesional) sebagian besar

mahasiswa mempunyai kesesuaian antara bidang minat, tipe minat, dan tingkat minat

yang saat ini dimiliki oleh mahasiswa dengan bidang minat, tipe minat, dan tingkat

minat yang seharusnya dimiliki oleh seorang konselor. Terdapat satu tipe minat (tipe

minat sains) dan satu tingkat minat (tingkat minat profesional) yang tidak sesuai

dengan syarat penting menjadi seorang konselor.

Hal tersebut menunjukkan ada kekurangan pemahaman dan kekurangan

kesadaran mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Program Studi

Bimbingan dan Konseling angkatan 2006 akan hal-hal penting yang seharusnya

dimiliki oleh seorang konselor. Keadaan tersebut menurut penulis merupakan hal

penting yang harus diperhatikan oleh Program Studi Bimbingan dan Konseling agar

lulusan yang dihasilkan mempunyai kemampuan menjadi seorang konselor yang

profesional. Berikut ini penulis mencoba memberikan saran bagi Program Studi

Bimbingan dan Konseling, bagi mahasiswa Prodi Bimbingan dan Konseling

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta angkatan 2006 untuk pengembangan

Page 89: DESKRIPSI MINAT JABATAN MAHASISWA PRODI … · E. Devinisi Operasional ... Tipe Minat Mahasiswa Bimbingan dan Konseling..... 30 3. Tingkat Minat Mahasiswa Bimbingan dan Konseling

74

mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling. Adapun saran yang akan

penulis usulkan adalah sebagai berikut :

1. Bagi Program Studi Bimbingan dan Konseling

a. Adanya penambahan latihan menghadapi konseli baik itu secara simulasi

dalam kelas maupun dalam laboratorium Bimbingan dan Konseling pada

saat mata kuliah Teknik Laboratorium Konseling (TLK). Penambahan

latihan tersebut di atas diharapkan dapat semakin menumbuhkan minat

mahasiswa Bimbingan dan Konseling terhadap pekerjaan-pekerjaan yang

seharusnya dilakukan oleh seorang konselor, karena semakin sering

mahasiswa Bimbingan dan Konseling melakukan pekerjaan-pekerjaan

yang seharusanya dilakukan oleh seorang konselor akan semakin baik.

b. Adanya penambahan jam latihan pada mata kuliah yang berkaitan dengan

penghitungan dan pengolahan data hasil penelitian baik menggunakan alat

tes yang sudah terstandarisasi maupun menggunakan kuesioner, atau

dengan cara memperbanyak dan mengintensifkan latihan penghitungan

dan pengolahan data. Hal tersebut digunakan agar mahasiswa Program

Studi Bimbingan dan Konseling tidak menganggap penghitungan

(berkaitan dengan angka) tidak penting bagi seorang konselor.

c. Adanya penambahan waktu PPL yang semula hanya satu bulan menjadi

dua atau bahkan tiga bulan. Hal tersebut bertujuan agar mahasiswa

Program Studi Bimbimngan dan Konseling lebih mampu melakukan

pendekatan, pengumpulan data, pengolahan data, penganalisisan data, dan

penggalian masalah konseli (siswa). Alasan penulis memberikan saran

Page 90: DESKRIPSI MINAT JABATAN MAHASISWA PRODI … · E. Devinisi Operasional ... Tipe Minat Mahasiswa Bimbingan dan Konseling..... 30 3. Tingkat Minat Mahasiswa Bimbingan dan Konseling

75

tersebut karena, seorang konselor dapat melakukan tugasnya dengan baik

apabila ia terlebih dahulu dikenal dengan baik oleh siswa di sekolah

tersebut.

2. Bagi Mahasiswa Prodi Bimbingan dan Konseling

a. Berdasarkan hasil tes minat jabatan Lee-Thorpe dapat dilihat bahwa masih

terdapat beberapa mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

Program Studi Bimbingan dan Konseling angkatan 2006 yang tidak

mempunyai bidang minat, tipe minat, dan tingkat minat yang seharusnya

dimiliki oleh seorang konselor. Melihat keadaan tersebut sebaiknya

mahasiswa berusaha untuk menumbuhkan bidang minat (bidang minat

pribadi sosial, bidang minat seni, bidang minat sains), tipe minat (tipe

minat verbal, tipe minat komputatif), dan tingkat minat (tingkat minat

profesional) yang menjadi syarat penting menjadi seorang konselor.

Beberapa cara yang dapat dilakukan adalah dengan menyelesaikan

pekerjaan atau tugas-tugas di kelas maupun di luar kelas secara

berkelompok, menambah waktu PPL di sekolah maupun PLBK di panti

asuhan, kegiatan latihan pengolahan data di kelas maupun melakukan

penelitian sendiri terhadap keadaan di luar kelas, mengadakan studi

banding dengan universitas lain yang mempunyai Program Studi

Bimbingan dan Konseling dan lain-lain.

b. Mahasiswa perlu menumbuhkan minat terhadap minat yang berhubungan

dengan penghitungan dan pengolahan data, hal tersebut dikarenakan minat

Page 91: DESKRIPSI MINAT JABATAN MAHASISWA PRODI … · E. Devinisi Operasional ... Tipe Minat Mahasiswa Bimbingan dan Konseling..... 30 3. Tingkat Minat Mahasiswa Bimbingan dan Konseling

76

tersebut sangat mendukung dalam proses kerja seorang konselor

khususnya dalam hal assesment dan analisis data.

D. Keterbatasan

1. Dalam penelitian ini, peneliti mengumpulkan data dengan menggunakan alat

tes yang sudah terstandarisasi. Kelemahan dari pengumpulan data ini adalah

adanya kemungkinan responden kurang serius dan tidak jujur dalam

menjawab item-item alat tes pernyataan tersebut, meskipun peneliti telah

mengantisipasi dengan memberikan pengarahan agar responden mengisi item-

item pernyataan sesuai dengan keadaan dirinya, tidak perlu memikirkan ada

benar atau salah dalam menjawab pernyataan, dan hasil tes bersifat rahasia.

Page 92: DESKRIPSI MINAT JABATAN MAHASISWA PRODI … · E. Devinisi Operasional ... Tipe Minat Mahasiswa Bimbingan dan Konseling..... 30 3. Tingkat Minat Mahasiswa Bimbingan dan Konseling

77

DAFTAR PUSTAKA

1. Arikunto, Suharsimi. 2002. Metode Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

2. Arikunto, Suharsimi. 2003. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

3. Azwar, Saifudin. 2003. Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

4. Brown, B & Brooks, L. 1989. Career Choice and Development. London: Jossey-Bass Publisher.

5. Departemen P&K. 1990. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

6. Djuwita, Efriyani. 2003. Memilih dan Mencari Kerja Sesuai dengan Bakat dan

Kepribadian. Jakarta: Kawan Pustaka. 7. Furchan, Arief. 1982. Pengantar Pendidikan dalam Pendidikan. Surabaya;

Usaha Nasional. 8. Gani, Ruslasn. A. 1985. Bimbingan Karir. Bandung: Angkasa.

9. Handoko, Hani, T. 1987. Manajemen Personalia dan Sumberdaya Manusia. Yogyakarta: BPFE.

10. Hurlock, E. B. 1990. Perkembangan anak. Jakarta: Erlangga.

11. Kartono, Kartini. 1985. Menyiapkan Dan Memandu Karier. Jakarta: Rajawali.

12. Manhiru, M. T. 1988. Pengantar Bimbingan dan Konseling Karier. Jakarta: Departemen P&K.

13. Masidjo, Ign. 1995. Penilaian Pencapaian Hasil Belajar di Sekolah.

Yogyakarta: Kanisius. 14. Sugiyono. 2006. Statistika untuk Penelitian. Bandung: CV Alfabeta. 15. Sukardi, D. K. 1984. Bimbingan Karier di Sekolah-Sekolah. Jakarta: Ghalia

Indonesia.

16. Sukardi, D. K. 1984. Pengantar Teori Konseling. Jakarta: Ghalia Indonesia. 17. Sukardi, D. K. 1988. Bimbingan dan Konseling. Jakarta: PT. Bina Angkasa.

Page 93: DESKRIPSI MINAT JABATAN MAHASISWA PRODI … · E. Devinisi Operasional ... Tipe Minat Mahasiswa Bimbingan dan Konseling..... 30 3. Tingkat Minat Mahasiswa Bimbingan dan Konseling

78

18. Winkel, W. S. 1991. Bimbingan dan Konmseling di Instititusi Pendidikan. Jakarta: Grasindo.

19. Winkel, W. S. 1990. Bimbingan dan Konmseling di Instititusi Pendidikan.

Jakarta: Gramedia Widiasarana. 20. Program Pascasarjana Universitas Negeri Malang. 2006. Tes Minat Jabatan

Lee-Thrope. Malang: Universitas Negeri Malang.

Page 94: DESKRIPSI MINAT JABATAN MAHASISWA PRODI … · E. Devinisi Operasional ... Tipe Minat Mahasiswa Bimbingan dan Konseling..... 30 3. Tingkat Minat Mahasiswa Bimbingan dan Konseling

 

 

 

LAMPIRAN 

Page 95: DESKRIPSI MINAT JABATAN MAHASISWA PRODI … · E. Devinisi Operasional ... Tipe Minat Mahasiswa Bimbingan dan Konseling..... 30 3. Tingkat Minat Mahasiswa Bimbingan dan Konseling

DATA KESELURUHAN BIDANG MINAT, TIPE MINAT DAN TINGKAT MINAT PERMAHASISWA

A B C D E F G H I J K L TOT PS PP NAT PP MEK PP BIS PP SENI PP SAIN PP KET VBL PP MNP PP KPT PP KET a b c d e f TOT a+dx1 b+ex2 c+fx3 TOT PP KET

1 A P 13 9 16 7 7 16 2 15 14 5 12 4 120 29 99 16 20 9 10 31 90 26 80 9 3 24 98 16 50 23 95 8 6 6 5 3 2 30 13 18 24 55 5 RUTIN

2 B P 9 11 8 9 5 10 5 14 16 8 14 11 120 17 50 20 50 10 20 24 60 30 95 19 30 21 90 20 70 23 95 4 6 8 4 5 3 30 8 22 33 63 30 RUTIN

3 C P 10 14 9 14 9 10 7 9 13 10 8 7 120 19 70 28 90 16 40 19 40 21 60 17 20 14 50 13 30 15 40 3 4 7 4 4 8 30 7 16 45 68 50 RUTIN

4 D L 9 13 5 13 11 11 9 13 12 10 6 8 120 14 30 26 80 20 60 24 60 18 40 18 30 11 30 12 20 16 50 3 7 5 6 5 4 30 9 24 27 60 20 RUTIN

5 E P 11 7 12 6 4 14 4 12 16 10 13 11 120 23 95 13 10 8 10 26 70 29 90 21 40 20 90 19 70 24 98 0 2 11 3 3 11 30 3 10 66 79 80 PROFESIONAL

6 F P 12 11 13 11 7 8 5 11 14 5 12 11 120 25 98 22 60 12 30 19 40 26 80 16 20 22 95 11 10 17 50 3 5 7 3 4 8 30 6 18 45 69 50 RUTIN

7 G L 11 9 13 16 15 6 11 4 12 6 11 6 120 24 98 25 80 26 80 10 5 23 70 12 10 12 40 7 3 14 30 5 7 4 6 4 4 30 11 22 24 57 10 RUTIN

8 H L 11 9 9 9 6 16 4 9 16 7 15 9 120 20 80 18 30 10 20 25 70 31 95 16 20 19 80 17 50 18 60 2 4 7 5 2 10 30 7 12 51 70 50 RUTIN

9 I L 8 4 11 5 10 15 7 13 17 4 16 10 120 19 70 9 3 17 50 28 80 33 98 14 10 22 95 18 60 21 80 2 2 12 2 4 8 30 4 12 60 76 80 PROFESIONAL

10 J P 11 17 14 15 4 5 6 5 13 8 13 9 120 25 98 32 95 10 20 10 5 26 80 17 20 18 80 7 3 18 60 6 6 5 3 7 3 30 9 26 24 59 10 RUTIN

11 K P 14 7 14 8 9 16 3 14 8 8 9 10 120 28 99 15 20 12 30 30 90 17 30 18 30 21 90 22 80 18 60 2 5 7 5 6 5 30 7 22 36 65 30 RUTIN

12 L L 7 9 8 12 8 11 12 6 8 17 6 16 120 15 40 21 50 20 60 17 30 14 20 33 95 9 20 16 50 11 10 1 4 8 2 5 10 30 3 18 54 75 70 KETERAMPILAN

13 M P 8 13 13 11 8 14 4 13 9 5 15 7 120 21 80 24 70 12 30 27 70 24 70 12 10 21 90 21 80 20 80 7 6 6 7 1 3 30 14 14 27 55 5 RUTIN

14 N P 6 18 12 14 10 8 5 10 12 5 12 8 120 18 60 32 95 15 40 18 30 24 70 13 10 14 50 13 30 19 70 3 5 7 7 5 3 30 10 20 30 60 20 RUTIN

15 O P 7 12 12 11 7 10 6 8 16 9 15 7 120 19 70 23 70 13 30 18 30 31 95 16 20 16 60 16 50 21 80 3 4 10 4 4 5 30 7 16 45 68 50 RUTIN

16 P P 3 15 12 13 8 11 4 12 14 3 20 5 120 15 40 28 90 12 30 23 60 34 99 8 3 18 80 13 30 19 70 8 4 5 3 5 5 30 11 18 30 59 10 RUTIN

17 Q L 15 9 14 10 14 14 10 8 5 8 7 6 120 29 99 19 40 24 80 22 50 12 10 14 10 15 60 15 40 15 40 6 7 7 6 1 3 30 12 16 30 58 10 RUTIN

18 R P 11 15 10 15 5 7 3 9 11 12 12 10 120 21 80 30 95 8 10 16 20 23 70 22 50 19 80 15 40 15 40 3 6 8 1 3 9 30 4 18 51 73 70 KETERAMPILAN

19 S P 14 12 15 10 8 11 2 13 12 6 11 6 120 29 99 22 60 10 20 24 60 23 70 12 10 24 98 20 70 20 80 10 4 5 4 2 5 30 14 12 30 56 5 RUTIN

20 T P 9 11 14 6 6 13 3 11 13 7 16 11 120 23 95 17 30 9 10 24 60 29 90 18 30 18 80 20 70 22 90 2 5 10 4 3 6 30 6 16 48 70 50 RUTIN

21 U P 9 12 11 12 8 12 3 14 13 5 15 6 120 20 80 24 70 11 20 26 70 28 90 11 5 18 80 19 70 21 80 1 4 10 5 4 6 30 6 16 48 70 50 RUTIN

22 V P 10 11 11 12 9 7 4 9 16 8 14 9 120 21 80 23 70 13 30 16 20 30 95 17 20 21 90 12 20 20 80 5 5 4 5 4 7 30 10 18 33 61 20 RUTIN

23 W P 11 10 10 10 7 16 7 14 10 8 9 8 120 21 80 20 50 14 40 30 90 19 50 16 20 20 90 19 70 19 70 5 5 8 8 0 4 30 13 10 36 59 10 RUTIN

24 X P 8 15 11 14 5 10 1 14 14 6 16 6 120 19 70 29 95 6 5 24 60 30 95 12 10 23 98 20 70 22 90 7 2 10 3 2 6 30 10 8 48 66 40 RUTIN

25 Y P 10 11 14 9 4 16 1 16 9 11 9 10 120 24 98 20 50 5 3 32 90 18 40 21 40 21 90 22 80 18 60 3 6 7 3 5 6 30 6 22 39 67 40 RUTIN

26 Z L 14 10 18 12 12 13 4 14 7 6 9 1 120 32 99 22 60 16 40 27 70 16 30 7 3 27 99 13 30 13 20 7 3 2 8 7 3 30 15 20 15 50 3 RUTIN

27 AA P 12 10 17 13 8 10 5 9 7 9 9 11 120 29 99 23 70 13 30 19 40 16 30 20 40 20 90 9 5 12 20 1 4 8 3 5 9 30 4 18 51 73 70 KETERAMPILAN

28 BB P 12 12 15 8 6 14 3 17 12 3 13 5 120 27 99 20 50 9 10 31 90 25 80 8 3 25 99 18 60 20 80 7 3 6 6 5 3 30 13 16 27 56 5 RUTIN

28 CC P 9 7 12 6 7 13 5 13 18 6 19 5 120 21 80 13 10 12 30 26 70 37 99 11 5 25 99 19 70 22 90 6 6 2 6 6 4 30 12 24 18 54 5 RUTIN

30 DD P 10 7 14 10 6 13 2 13 17 5 16 7 120 24 98 17 30 8 10 26 70 33 98 12 10 24 98 16 50 21 80 1 6 11 2 3 7 30 3 18 54 75 70 KETERAMPILAN

31 EE P 13 15 8 11 15 11 7 6 14 5 13 2 120 21 80 26 80 22 70 17 30 27 80 7 3 16 60 14 30 15 40 9 2 2 6 5 6 30 15 14 24 53 5 RUTIN

32 FF P 11 9 11 7 5 13 4 13 15 7 18 7 120 22 90 16 20 9 10 26 70 33 98 14 10 23 98 18 60 21 80 3 4 6 6 5 6 30 9 18 36 63 30 RUTIN

No Nama L/P TIPE MINATBIDANG MINAT TIPE MINAT TINGKAT MINAT