desain produksi documenter

26
DOKUMENTER DESAIN PRODUKSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas HER Mata Kuliah Dokumenter Nama Nim 1. Syarifah 42120815 2. Dwi Noviana 42120196 JURUSAN PENYIARAN AKADEMI KOMUNIKASI BINA SARANA INFORMATIKA JATIWARINGIN

Upload: intanlailyqadariah

Post on 21-Dec-2015

60 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

desain produksi film documenter

TRANSCRIPT

Page 1: Desain Produksi documenter

DOKUMENTER

DESAIN PRODUKSI

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas HER Mata Kuliah Dokumenter

Nama Nim

1. Syarifah 42120815

2. Dwi Noviana 42120196

JURUSAN PENYIARAN

AKADEMI KOMUNIKASI BINA SARANA INFORMATIKA

JATIWARINGIN

2013

Page 2: Desain Produksi documenter

DAFTAR ISI

Kata Pengantar .............................................................................................. vii

Daftar Isi.......................................................................................................... viii

A. Latar Belakang Program.......................................................................... 1

B. Maksud dan Tujuan................................................................................... 2

1. Akademis..................................................................................................... 3

2. Praktisi......................................................................................................... 3

3. Umum........................................................................................................... 3

C. Referensi Audio dan Visual...................................................................... 3

1. Referensi Pustaka....................................................................................... 4

2. Referensi Audio Visual ……….………………………......…................... 4

D. Deskripsi Program..................................................................................... 6

E. Lembar Kerja Produksi............................................................................ 8

1. Lembar Kerja Produser............................................................................. 9

2. Lembar Kerja Sutradara........................................................................... 10

3. Lembar Kerja Penulis Naskah.................................................................. 11

4. Lembar Kerja Penyiar.............................................................................. 12

5. Lembar Kerja Editor................................................................................. 14

BAB III

PENUTUP....................................................................................................... 15

Page 3: Desain Produksi documenter

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah S.W.T karena atas limpahan Rahmat-Nya penulis dapat

menyelesaikan Outline Desain Produksi Dokumenter. Outline desain produksi ini disusun

guna memenuhi nilai HER matakuliah Produksi Dokumenter.

Pada kesempatan kali ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Keluarga penulis yang selalu memberi dukungan dan kasih sayang.

2. Teman-teman penulis yang telah membantu penulis.

Akhir kata penulis memohon maaf atas kesalahan dan kekurangan dalam penyusunan

makalah ini,penulis sangat mengharapkan adanya kritik dan saran dari berbagai pihak demi

kesempurnaan Outline Desain Produksi ini.

Jakarta, 11 Februari 2015

Penulis

Page 4: Desain Produksi documenter

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Program

Komunikasi sangat diperlukan untuk kelangsungan hidup manusia.

Komunikasi merupakan alat utama yang digunakan dalam rangka melakukan interaksi

yang berkesinambungan untuk berbagai tujuan menurut kepentingannya. menurut

Suprapto (2011:3) “Komunikasi berasal dari bahasa latin communicatio yang berarti

pemberitahuan atau pertukaran pikiran. Jadi, secara garis besar dalam suatu proses

komunikasi haruslah terdapat unsur-unsur kesamaan makna agar terjadi suatu

pertukaran pikiran dan pengertian antar komunikator (penyebar pesan) dan

komunikan (penerima pesan)”.

Teknologi komunikasi massa mengalami kemajuan sangat pesat. Apabila

menginginkan berbagai informasi secara cepat tentang peristiwa yang terjadi di

belahan dunia, tidak lagi mengandalkan surat kabar atau majalah yang harus

menunggu beredar. Tetapi bisa langsung mengakses via internet, begitu juga dengan

audio visual atau media elektronik tak ketinggalan pula. Menurut Cagara (2006:119)

mengatakan “Komunikasi massa memerlukan media untuk meyebarluaskan pesan

agar diterima serentak oleh khalayak. Media diartikan sebagai alat atau sarana yang

digunakan untuk menyampaikan pesan dari komunikator kepada khalayak.

Penggunaan media tersebut juga dapat mempermudah proses penyampaian pesan

massa tersebut”.

Media adalah alat atau sarana yang dipergunakan untuk menyampaikan pesan

dari komunikator kepada khalayak. Banyak ahli dan juga organisasi yang memberikan

batasan mengenai pengertian media. Menurut Djamarah (1995:136) “Media

merupakan alat bantu apa saja yang dapat dijadikan sebagai penyalur pesan guna

mencapai tujuan pembelajaran. Jadi media merupakan alat perantara yang diciptakan

untuk menyalurkan pesan dengan tujuan agar pemakai dapat lebih mudah dalam

mencapai suatu tujuan”.

Media massa (mass media) singkatan dari media komunikasi massa dan

merupakan channel of mass yaitu saluran, alat atau sarana yang dipergunakan dalam

Page 5: Desain Produksi documenter

proses komunikasi massa. Soyomukti (2010:198) mengatakan “Istilah media massa

merajuk pada alat atau cara terorganisasi untuk berkomunikasi secara terbuka dan

dalam jarak jauh kepada banyak orang (khalayak) dalam jarak waktu yang ringkas.

Media massa bukan sekedar alat semata-mata melainkan juga institusionalisasi dalam

masyarakat sehingga terjadi proses pengaturan terhadap alat itu oleh warga

masyarakat melalui kesepakatan-kesepakatan lain. Peran media dalam membentuk

opini publik dan mengarahkan opini massa sesuai kepentingannya berkaitan dengan

beberapa pendekatan. Diyakini bahwa agenda media dapat mengatur agenda publik,

dan agenda publik pada gilirannya dapat mengatur agenda pemerintah. Artinya

masalah apapun yang diekspose terus menerus oleh banyak media pada waktu yang

sama, dengan cepat dapat mempengaruhi topik pembicaraan di masyarakat. Media

yang termasuk kedalam kategori media massa adalah surat kabar, majalah, radio, TV

dan film. Kelima media tersebut dinamakan “The Big Five Of Mass Media” (lima

besar media massa), media massa sendiri terbagi dua macam, media massa cetak

(printed media), dan media massa elektronik (electronic media).

Adapun komunikasi massa yang lebih mudah dan cepat dalam menyampaikan

pesan adalah melalui audio visual yaitu televisi. Media informasi televisi merupakan

media yang sangat efektif karena kandungan informasi yang ada dalam televisi jauh

lebih besar dari pada media lainnya seperti media cetak dan radio, menurut Subekti

(2008:62) “Pengaruhnya lumayan besar dan tanpa pandang bulu, mulai dari desa-

desa, sampai kota-kota besar, masyarakat yang berada dibawah pengaruhnya mulai

dari kalangan buta huruf sampai kaum cerdik-pandai”. Kata televisi berasal dari bahsa

yunani yaitu tele (jauh), dan dari bahasa latin visio (penglihatan), sehingga televisi

dapat diartikan sebagai telekomunikasi yang dapat dilihat dari jarak jauh. Dalam

dunia pertelevisian ada beberapa jenis program acara televisi. Station televisi setiap

hari nya menayangkan program-program yang jumlahnya sangat banyak dan jenisnya

sangat beragam. Adapun jenis-jenis program televisi adalah Program Informasi yang

dibagi menjadi dua jenis yaitu : Berita keras (hard news) dan Berita Lunak (soft

news), kemudian Program Hiburan yang dibagi menjadi tiga kelompok yaitu Musik,

Drama permainan, dan pertujukkan. Dan yang ketiga adalah Program Pendidikan

yang diterdiri dari Talk show. Bagi penoton, program televisi merupakan hiburan

semata namun, sebagai hiburan program televisi tetap dapat diciptakan dengan nilai

tambah yang tinggi sehingga menjadi hiburan yang bermanfaat bagi penonton, tidak

Page 6: Desain Produksi documenter

sekedar sebagai promosi dan iklan gaya hidup yang mengembangkan sikap hidup

penontonnya, namun dapat memberikan informasi yang bermanfaat bagi yang

menonton. Tidak hanya itu pihak station televisi juga membuat tahapan perencanaan

sampai siap tayang, yang harus dilakukan dengan kerjasama tim yang solid, Menurut

Fachruddin (2011:2) menyimpulkan bahwa “Produksi televisi bukan pekerjaan

individual tetapi pekerjaan tim, apabila sebuah program televisi dapat dimengerti

maknanya, menghibur, dan pemirsa puas menyaksikannya, apresiasi kesuksesan yang

harus diberikan kepada tim produksi yang bekerja, bukan kepada seseorang

diantaranya saja”.

Dalam televisi terdapat berbagai macam program, salah satunya hiburan,

hiburan dibagi menjadi tiga yaitu ; musik, drama permainan dan pertunjukan. Dalam

pertunjukan salah satunya kita mengenal film. Menurut Kamus Besar Bahasa

Indonesia, film dapat diartikan dalam dua pengertian. Yang pertama, film merupakan

sebuah selaput tipis berbahan seluloid yang digunakan untuk menyimpan gambar

negatif dari sebuah objek. Yang kedua, film diartikan sebagai lakon atau gambar

hidup. Dalam konteks khusus, film diartikan sebagai lakon hidup atau gambar gerak

yang biasanya juga disimpan dalam media seluloid tipis dalam bentuk gambar

negative. Meskipun kini film bukan hanya dapat disimpan dalam media selaput

seluloid saja. Film dapat juga disimpan dan diputar kembali dalam media digital.

Seiring berkembangnya dunia perfilman, semakin banyak film yang diproduksi

dengan corak yang berbeda-beda. Secara garis besar, film dapat diklasifikasikan

berdasarkan cerita, orientasi pembuatan, dan berdasarkan genre. Berdasarkan cerita,

film dapat dibedakan antara film Fiksi dan Non-Fiksi. Fiksi merupakan film yang

dibuat berdasarkan imajinasi manusia, dengan kata lain film ini tidak didasarkan pada

kejadian nyata. Kemudian film Non-Fiksi yang pembuatannya diilhami oleh suatu

kejadian yang benar-benar terjadi yang kemudian dimasukkan unsur-unsur

sinematografis dengan penambahan efek-efek tertentu seperti efek suara, musik,

cahaya, komputerisasi, skenario atau naskah yang memikat dan lain sebagainya untuk

mendukung daya tarik film Non-Fiksi tersebut. Kemudian klasifikasi berdasarkan

genre film itu sendiri. Terdapat beragam genre film yang biasa dikenal masyarakat

selama ini, diantaranya : Action, Komedi, Drama, Petualangan, Epik, Musikal,

Perang, Science Fiction, Pop, Horror, Gangster, Thriller, Fantasi, Disaster /

Bencana. Film pendek memiliki perbedaan dengan film panjang dalam segi durasi.

Page 7: Desain Produksi documenter

Dikatakan film pendek karena memang durasinya pendek yakni 15menit atau hanya

30menit. Bukan hanya itu, proses pengambilan gambar juga pendek, tidak seperti

film-film layar lebar yang diproduksi kalangan profesional (Wahana Komputer,

2008). Mekanisme dalam tahap produksi baik dalam pembuatan film pendek atau

panjang adalah serupa.

Dalam sebuah film terdapat genre drama. Drama merupakan karya audio

visual yang menggunakan televisi sebagai media penayangannya. Drama adalah

bentuk cerita konflik manusia dalam bentuk dialog yang diproyeksikan pada pentas

dengan menggunakan percakapan dan action di depan penonton/audience. Drama

dirancang untuk penonton, drama bergantung pada komunikasi. Jika drama tidak

komunikatif, maksud pengarang, pembangunan respon emosional tidak akan sampai

(Dietrich, 1953:4). Sebuah film drama adalah ragam film yang sebagian besar

bergantung pada pengembangan mendalam karakter realistis yang berurusan dengan

tema emosional. Tema drama seperti alkoholisme, kecanduan obat, perselingkuhan,

dilemma, moral, prasangka rasial, intoleransi agama, seksualitas, kemiskinan,

pembagian kelas, kekerasan terhadap perempuan dan korupsi yang menempatkan

karakter dalam konflik dengan diri mereka sendiri, orang lain, masyarakat dan bahkan

fenomena alam. Drama adalah yang paling luas dari genre film dan termasuk sub-

genre seperti drama romantic, film olahraga, drama periode, drama ruang pengadilan

dan kejahatan. Di pusat drama biasanya satu karakter atau lebih yang bertentangan

pada saat yang genting dalam hidup mereka. Mereka sering berputar disekitar

keluarga : film yang menggali sehari – hai untuk mengajukan pertanyaan besar dan

menyentuh emosi terdalam dari orang-orang normal. Drama sering namun tidak selalu

memiliki resolusi tragis, seperti kematian anggota keluarga atau perceraian. Beberapa

penampilan layar terhebat datang dari drama, karena adanya kesempatan yang luas

bagi actor untuk meregangkan diri ke dalam peran dimana genre lain tidak mampu.

Saat ini di Indonesia bisa dikatakan masih sedikit televisi yang menyajikan

program hiburan berupa drama yang bertemakan tentang keluarga dan tayangan yang

saat ini disajikan hanyalah tayangan yang lebih mengutamakan komersil

dibandingkan dengan nilai-nilai moral yang bisa diambil sebagai pelajaran bagi

penonton. Melihat keadaan tersebut maka penulis membuat ide untuk membuat suatu

karya program televisi drama yang mengangkat tema tentang keluarga yang nantinya

diharapkan akan banyak pesan-pesan kehidupan dan nilai-nilai moral yang akan

diambil sebagai pembelajaran untuk para penontonnya.

Page 8: Desain Produksi documenter

Berdasarkan kesimpulan diatas penulis menyimpulkan bahwa komunikasi

sangatlah penting untuk kehidupan sehari-hari, apabila tidak mengetahui apa yang

terjadi diluar sana maka proses komunikasi pun terhambat, komunikasi diperlukan

antara komunikator ke komonikan maka diperlukan adanya komunikasi massa seperti

media cetak, media televisi, media online dan masih banyak lagi. Televisi menjadi

salah satu media paling penting untuk berkomunikasi secara audio visual maka dari

itu perkembangan televisi makin meningkat dan banyak melakukan perubahan

terutama makin banyaknya acara televisi yang menyajikan tayangan-tayangan cerdas

dan mendidik untuk kemajuan bangsa.

Page 9: Desain Produksi documenter

B. Maksud dan Tujuan Program

Tujuan Umum

Memberikan atmosfer segar bagi penonton televise dengan menyajikan

sebuah program drama televisi yang mengangkat tema tentang tema keluarga.

Tujuan Akademis

Program drama televise ini dibuat sebagai salah satu kewajuban tugas

mata kuliah Produksi Televisi (Drama) semester 5, agar dapat memahami

tentang bagaimana proses produksi drama televisi seperti persiapan pra

produksi, produksi dan pasca produksi.

Tujuan Praktisi

Mempraktekkan kemampuan akademik yang didapat dalam

perkuliahan, seperti pembuatan desain produksi, penulisan naskah non berita

dan semua teori maupun praktek tentang produksi televisi (drama).

Page 10: Desain Produksi documenter

C. Referensi Pustaka dan Audio Visual

1. Referensi Pustaka Novel Si Jamin dan Si Johan, Novel ini menceritakan tentang bagaimana

eratnya hubungan kedua kakak-beradik yang ditinggal oleh ibunya semasa kecil.

Dan beratnya perjuangan kakak-beradik ini dalam menjalani kehidupan selepas

ibunya meninggal dunia, sang ayah yang menikah lagi dengan ibu tiri yang

benar-benar membuat mereka hidup sengsara.

2. Referensi Audio Konci. Konci adalah salah satu program radio di Ardan FM dengan format mini

drama yang tayang setiap hari jumat, pukul 22.00 WIB

3. Referensi Audio Visual Keluarga Cemara. Keluarga Cemara adalah sebuah drama televisi yang

ditayangkan oleh RCTI pada tanggal 6 oktober 1996 hingga tamat pada tanggal

28 februari 2005.

Page 11: Desain Produksi documenter

D. Deskripsi Program

Kategori Program : Hiburan

Media : Audio dan Visual

Format Program : Dokumenter

Durasi Program : 15 menit ( 900 detik )

Target Audience : - Umur :Remaja ( 13 – 17)

Dewasa ( 18 – 35 )

Orang tua ( 36 – keatas)

- Jenis Kelamin : General

- Status Ekonomi Sosial : B ( Menengah keatas)

C ( Menengah kebawah)

Karakteristik Produksi : Record Single Camera

Page 12: Desain Produksi documenter

BAB II

PEMBAHASAN

A. Lembar Kerja Produser

Definisi Produser Film

Seorang produser film mengawasi dan menyalurkan sebuah proyek film kepada

seluruh pihak terlibat sambil mempertahankan integritas, suara dan visi film tersebut. Mereka

juga akan mengambil risiko keuangan dengan mengeluarkan uang mereka sendiri, khususnya

selama periode pra-produksi, sebelum sebuah film dapat terdanai sepenuhnya.

Tugas dan Tanggung Jawab Produser dalam Empat Tahap

Pra Produksi:

a. Mengembangkan konsep gagasan

b. Membuat rencana biaya produksi

c. Mengadakan pembicaraan dengan penulis naskah

d. Menyetujui berbagai saran dari penulis naskah, peñata lampu dan peñata dekorasi

e. Memimpin dan mengkordinasikan seluruh rencana produksi

Persiapan dan Latihan:

1. Mengawasi kegiatan produksi secara keseluruhan

2. Memperhatikan latihan-latihan dan membuat catatan-catatan yang diperlukan sebagai

bahan pengembangan tanpa penambahan anggaran

Produksi :

a. Sebagai pimpinan pelaksana produksi

Pasca Produksi :

a. Menyetujui hasil akhir sesuai rencana yang telah ditentukan

Page 13: Desain Produksi documenter

SHOTING SCHEDULE

No Hari dan Tanggal Waktu Pelaksanaan Kegiatan

1 Sabtu, 6 Desember 2015

07.00 – 08.00 Memeriksa Perlengkapan

2 08.00 – 09.30 Perjalanan ke lokasi

3 09.30 – 11.00 Break Produksi,Make up Talent

4 11.00 – 12.00 Setting Peralatan , makan siang

5 12.00 – 15.00 Pengambilan Gambar (break 15 menit untuk sholat Dzuhur)

6 15.00 – 16.00 Break

7 16.00 – 18.00 Pengambilan Gambar

8 18.00 – 19.00 Break

9 19.00 – 23.00 Pengambilan Gambar

10 23.00 – 24.00 Produksi Selesai

11 24.00 – 05.00 Break Produksi (Tidur)

12 Minggu, 7 Desember 2015

(Acara Bebas)

06.00 – 07.00 Sarapan,mandi,dan Olahraga

13 07.00 – 08.00 Membersihkan Lokasi , beres-beres

14 08.00 – 09.00 Preview

15 09.00 – 10.00 Evaluasi Produksi , Penghitungan sisa Budget

16 10.00 – ............ Berpamitan pada warga sekitar , pulang

Page 14: Desain Produksi documenter

WORKING SCHEDULE

Production Company : SOLO Production Produser : Syarifah RachmawatiProject Title : Director : Dwi NovianaDurasi : 15 Menit Time Broadcast :

No Tahap Aktifitas

Target per Minggu

Oktober November Desember

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1

Pra Produksi

Penemuan Ide ♣

2 Pengembangan Gagasan ♣

3 Penulisan Naskah ♣

4 Casting Pemeran ♣

5 Survei Lokasi ♣

6

Produksi

Shooting ♣

7 Dailly Production report ♣

8 Evaluasi Produksi ♣

9

Pas

ca

Pod

uksi Editting ♣

10 Logging ♣

Page 15: Desain Produksi documenter

11 On line Editing

Page 16: Desain Produksi documenter

EQUIPMENT LIST (CHEK LIST HARIAN)

Production Company : SOLO Production Produser : Syarifah R Project Title : Director : Dwi NovianaHari dan Tanggal : Sabtu, 6 Desember 2015

No Nama Seri Jumlah Keterangan1 Kamera Sony MC 1500 1 Sewa2 Memory Card 13 Tripot Sewa4 Charger Sony 1 Sewa5 Batere kamera

Battery RecorderSonyAlkaline

26

SewaMilik sendiri

6 Monitor 1 Milik Sendiri7 Headphone Sony 2 Milik Sendiri8 Boom Mic Synhezer 1 Sewa9 Lighting Redheat

LED11

Sewa

10 Kabel Roll Sewa11 Kabel Audio Sewa12 Genset 1 Pinjam

Page 17: Desain Produksi documenter

BREAKDOWN BUDGET

Production Company : SOLO Production Produser : Syarifah R Project Title : Director : Dwi NovianaDurasi : 15 menit Unit Manager : Syarifah R

No Item Unit Rate Amount NotesPra ProduksiPemasukan Rp 1.500.000,00Produksi (Teknik)1 Sewa

Kamera1 Rp 300.000,00

2 Sewa Lighting

4 RedHeat @ 2 Rp 70.000,00

3 Sewa Audio 1 Rp 200.000,004 Sewa Clip

On2 Rp 100.000,00

5 Kabel 6TotalRp

670.000,00Produksi (Artistik)6 Properti7 Make Up8 Wardrobe9 Setting

Dekor10 Graffis11

(Dll...)Total

Rp Produksi (Unit)12 Konsumsi Rp 350.000,00 13 Foto Copy Rp 100.000,0014 P3K

(Dll...)Rp 380.000,00 Total :

Rp 830.000 ,0015

TOTAL RP 1.500.000Pasca Produksi16 Processing17 Editing18 Mastering19 Copy Master

(Dll...)

Page 18: Desain Produksi documenter

DAILY PRODUCTION REPORT

Production Company : SOLO Production Produser : Syarifah RProject Title : Director : Dwi NovianaTanggal : 6 Desember 2015 Lokasi :

Keterangan Terjadwal PelaksaanCrew Call 19.00 20.001st Make Up Call 18.30 19.301st Costume Call 19.00 20.00

Makan Malam 20.00 20.00Wrap 21.00 02.00

Porsi Catering Dipesan RealisasiMakan Siang Biaya sendiri 20 bungkusCemilan Dipesan 20 bungkusMakan Malam Dipesan 25 bungkus

Page 19: Desain Produksi documenter

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dalam pembuatan film dibutuhkan proses yang sangat panjang diantaranya pra

produksi,produksi,dan pasca produksi. pra produksi diantaranya adalah penemuan

ide,pengembangan gagasan,penulisan naskah,meng-Casting pemeran,lalu survei lokasi. Setelah

produser menemukan ide lalu berdisikusi dengan sutradara dan penulis naskah maka setelah

menemukan ide melakukan pengembangan gagasan yang akan didiskusikan oleh sutradara dan

penulis naskah maka setelah melakukan pengembangan gagasan penulis naskah mulai menulis

naskah dan mulai menterjemahkan cerita yang dikemukakan oleh sutradara setelah penulisan

naskah masuk ke Casting Peran yang sesuai dengan cerita yang ditulis oleh penulis naskah.

Setelah mendapatkan peran maka semua crew langsung survey lokasi yang sesuai dengan naskah

yang dibuat oleh penulis naskah. Setelah melalui pra produksi maka langsung menuju produksi

dimana yag bertanggung jawab dalam pembuatan film ini adalah sutradara namun peran seorang

produser disini hanyalah mengawasi dan mengarahkan sutradara dan yang lainnya agar tidak

kacau pada saat produksi. setelah melakukan produksi maka dilakukan proses pasca produksi

yaitu proses yang dilakukan setelah produksi diantaranya adalah pengeditan film yang dibuat

selama produksi. disini seorang editorlah yang bertugas dalam pengeditan namun tetap sang

produser dan sutradara mengawasi supaya sang editor tidak kebingungan dalam melakukan edit

gambar dan video. Setelah proses pengeditan selesai maka film tersebut haruslah dilihat oleh

semua kerabat kerja yang terlibat yaitu producer,director,Script Writer,cameramen,lightingman,

set Art,Audioman,Make up,Wardrobe,dan Editor. Baru setelah semua kerabat kerja selesai

melihat maka film sudah dapat diperlihatkan kepada khalayak umum. Demikianlah proses dalam

pembuatan film dari pra produksi sampai dengan pasca produksi.

B. Saran

1. Dalam pembuatan sebuah film diperlukan perncanaan yang matang

2. Sebaiknya dibuat time schedule yang memuat daftar – daftar deadline pengumpulan

masing – masing job desk.

Page 20: Desain Produksi documenter

3. Dibutuhkan time management karena ini merupakan sebuah hal yang penting dalam

pembuatan film.