delta mahakam.docx

16
Referensi Delta adalah sebuah nama endapan muara sungai di wilayah pertemuan antara sungai dan laut, disebut delta karena bentuk endapannya menyerupai huruf besar Yunani untuk “D” berbentuk seperti segitiga “Δ” dan dinamai “delta”. Puncak segitiga adalah muara sungai, dan endapannya melebar ke arah laut sebagai kaki dan alas segitiga. Konon nama delta ini bermula dipakai untuk delta Sungai Nil di Mesir yang bermuara di Laut Tengah. Dalam perkembangan konsep delta, bentuk endapan delta ternyata tidak selalu segitiga, bisa bentuk-bentuk yang lain seperti setengah lingkaran, bahkan berbentuk kaki burung pun bisa. Bentuk delta itu sangat bergantung kepada aktivitas mana yang lebih aktif berpengaruh atas endapan sungai tersebut, apakah pasang surut, gelombang laut, atau arus sungai. Delta terkenal sebagai wilayah kaya minyak/gas. Di delta-delta Kalimantan Timur: Delta Mahakam, delta- delta di Pulau Bunyu, Pulau Tarakan, Sangatta, Sepinggan, telah ditemukan lapangan-lapangan minyak/gas.

Upload: aprila-fitriani-parma

Post on 19-Jul-2016

43 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: Delta Mahakam.docx

Referensi

Delta adalah sebuah nama endapan muara sungai di wilayah pertemuan

antara sungai dan laut, disebut delta karena bentuk endapannya menyerupai huruf

besar Yunani untuk “D” berbentuk seperti segitiga “Δ” dan dinamai “delta”.

Puncak segitiga adalah muara sungai, dan endapannya melebar ke arah laut

sebagai kaki dan alas segitiga. Konon nama delta ini bermula dipakai untuk delta

Sungai Nil di Mesir yang bermuara di Laut Tengah. Dalam perkembangan konsep

delta, bentuk endapan delta ternyata tidak selalu segitiga, bisa bentuk-bentuk yang

lain seperti setengah lingkaran, bahkan berbentuk kaki burung pun bisa. Bentuk

delta itu sangat bergantung kepada aktivitas mana yang lebih aktif berpengaruh

atas endapan sungai tersebut, apakah pasang surut, gelombang laut, atau arus

sungai.

Delta terkenal sebagai wilayah kaya minyak/gas. Di delta-delta

Kalimantan Timur: Delta Mahakam, delta-delta di Pulau Bunyu, Pulau Tarakan,

Sangatta, Sepinggan, telah ditemukan lapangan-lapangan minyak/gas.

Delta Mahakam merupakan delta terbesar di Kalimantan Timur. Banyak

sekali lapangan minyak/gas besar-raksasa ditemukan di sini. Produksi gas terbesar

Indonesia pun berasal dari lapangan-lapangan gas di Delta Mahakam. Perusahaan-

perusahaan minyak telah lama mengerjakan Delta Mahakam, sejak akhir abad ke-

19. Sampai sekarang pun aktivitas perminyakan di Delta Mahakam masih sibuk,

meskipun sebagian besar berupa produksi karena sebagian besar lapangannya

telah ditemukan oleh usaha-usaha eksplorasi yang intensif sejak akhir tahun 1960-

an.

Perusahaan-perusahaan yang sejak dulu mengeksplorasi delta-delta di

Kalimantan Timur adalah Total Indonesie, Huffco/Vico, Union/Unocal/Chevron,

Page 2: Delta Mahakam.docx

Pertamina, dan Tesoro/Exspan/Medco. Mereka bekerja di berbagai delta, baik

yang endapannya lebih tua (yang umumnya lebih masuk ke daratan), atau lebih

muda (ke arah lepas pantai). Karena perusahaan-perusahaan ini telah puluhan

tahun mengerjakan delta, maka biasanya merekalah para jagoan delta, perpaduan

antara pengetahuan dan pengalaman.

SYARAT DELTA & DELTA-DELTA DI KALIMANTAN TIMUR

Di Indonesia, Kalimantan merupakan pulau yang paling banyak dan paling

bagus mengembangkan endapan delta. Penyebabnya ada dua: (1) ada pasokan

sedimen yang besar dan terus-menerus dari hulu ke muara sungai, (2) ada tempat

buat mengendapkan sedimen itu. Kedua syarat ini akan membuat delta

berkembang.

Bagian tengah Kalimantan, yang suka disebut Tinggian Kuching (Kuching

High), atau Central Ranges of Kalimantan adalah bagian yang terangkat karena

proses-proses geologi. Semua daratan yang tinggi akan direndahkan oleh erosi,

sedimen hasil erosi kemudian akan diangkut oleh sungai-sungai yang berhulu di

tempat-tempat tinggi itu. Bagian tengah Kalimantan adalah pemberi pasokan

sedimen yang luar biasa besar. Beberapa studi pernah dilakukan untuk

menghitung berapa besar sedimen yang diangkut dan diendapkan oleh sungai-

sungai di Kalimantan, misalnya dari Milliman et al. (1999, Flux and fate of fluvial

sediments leaving large islands in the East Indies, Journal of Sea Research 41, p.

97-107). Milliman et al. (1999) menulis bahwa Sungai Mahakam mengangkut

sedimen sebesar 114 juta ton sedimen/tahun, Sungai Barito 83 juta ton/tahun,

Sungai Kapuas 124 juta ton/tahun, Sungai Kayan (Tarakan) 100 juta ton/tahun.

Syarat no. (1) untuk terjadinya delta sudah dipenuhi: pasokan sedimen yang terus-

menerus dan besar.

Page 3: Delta Mahakam.docx

Sungai Barito dan Sungai Kapuas mempunyai pasokan sedimen yang

besar, Sungai Kapuas bahkan mengangkut sedimen lebih besar daripada Sungai

Mahakam. Tetapi mengapa kedua sungai ini di muaranya tidak membentuk delta

yang definitif? Karena syarat no. (2) tak dipenuhinya. Tak ada cekungan yang

cukup besar di depan kedua sungai ini untuk menampung pasokan sedimen yang

besar. Sungai Kapuas bermuara di Selat Karimata, Sungai Barito bermuara di

Laut Jawa. Selat Karimata dan Laut Jawa adalah wilayah yang stabil, merupakan

bagian benua yang tenggelam, bernama Sundaland, sehingga tak terjadi retakan-

retakan yang membuka kehadiran daerah rendah/ depresi/cekungan.

Sementara Sungai Mahakam dan Sungai Kayan, dua-duanya menghadap

ke area yang cekungannya besar karena merupakan area yang banyak patahan

turunnya ke arah laut terbuka. Maka sedimen yang besar diendapkannya dengan

mudah ke cekungan yang terbentuk itu, dan terjadilah delta. Hal yang sama juga

dialami oleh sungai-sungai yang mengalir di Sarawak, Brunei Darussalam, dan

Sabah di sisi utara Kalimantan. Sungai-sungai di sini bermuara di Laut Cina

Selatan atau Sulu, yang tepinya penuh dengan retakan dan daerah rendah.

Sehingga terbentuklah delta yang baik juga di sini, misalnya Delta Balingian,

Baram, dan Sabah. Syarat no. (2) dipenuhi.

DELTA: WILAYAH KAYA MIGAS

Mengapa wilayah delta kaya minyak/gas? Karena syarat-syarat untuk

terjadinya lapangan minyak/gas dipenuhi semuanya oleh delta. Syarat-syarat

untuk terjadinya akumulasi minyak/gas di suatu area ada lima yang terkenal

disebut “petroleum system”. 1. Ada batuan induk yang kaya zat organik yang

matang karena tertekan dan terpanaskan sehingga zat organik itu berubah menjadi

minyak/gas, 2. Ada batuan reservoir yang menyimpan minyak/gas asal

Page 4: Delta Mahakam.docx

perpindahan/migrasi dari batuan induk, 3. Ada batuan penyekat yang akan

menutup reservoir sehingga minyak/gas tidak berpindah lagi, 4. Ada perangkap

tempat minyak/gas terperangkap, perangkap punya dua komponen yaitu batuan

reservoir dan batuan penyekat, mereka bisa membentuk perangkap karena proses

deformasi geologi atau sedimentasi, deformasi melipat atau mematahkan batuan

sehingga jadi “perangkap struktur”, atau karena proses sedimentasi oleh

perubahan karakter batuan sehingga bisa menyimpan minyak/gas dan tersekat

oleh perubahan karakter batuan sebagai “perangkap stratigrafi”, 5. Ada jalur

perpindahan/migrasi minyak/gas dari batuan induk matang (disebut kitchen/

dapur) ke perangkap.

Delta mengandung batuan induk karena banyak zat organik dari

pepohonan nipah dan bakau/mangrove yang tumbuh di permukaan delta (deltaic

plain) – karena itu delta kaya akan batubara. Delta kaya reservoir karena cabang-

cabang sungai (distributary channel), atau alur-alur pasang surutnya (tidal

channel) yang ada di delta, maupun endapan di muaranya (distributary mouth bar)

kaya endapan pasir. Delta kaya akan batuan penyekat sebab ketika satu delta tidak

berkembang lagi karena sungai utama penyebab delta berpindah alur secara

alamiah, maka delta akan digenangi laut, dan hasil genangan ini adalah

lempung /serpih marin (laut) yang kelak akan menjadi batuan penyekat. Delta

kaya akan perangkap minyak/gas, baik perangkap karena proses deformasi batuan

maupun karena proses sedimentasi delta sendiri – proses pembentukan delta

sendiri suka bersamaan dengan deformasi akibat pembebanan sedimen. Jalur-jalur

migrasi minyak/gas di delta pun relatif berjarak pendek dan sederhana,

memungkinkan pengisian perangkap oleh minyak/gas lebih besar.

Page 5: Delta Mahakam.docx

Dan semua yang saya ceritakan di atas sudah terbukti di delta-delta yang

berkembang di Kalimantan Timur dengan ditemukannya lapangan-lapangan

minyak/gas, mulai dari Bunyu, Tarakan, Sangatta, sampai lapangan-lapangan

delta yang terbesar berkembang di Delta Mahakam.

Bahwa endapan delta kaya minyak/gas bukan hanya di Indonesia, tetapi

juga di banyak delta yang berkembang di tempat-tempat lain, misalnya di negara

tetangga Malaysia (Sarawak, Sabah) dan Brunei. Di situ berkembang Delta

Balingian, Baram dan Sabah. Negara Brunei Darussalam terkenal kaya, itu karena

mereka punya Delta Baram yang kaya minyak/gas dan kekayaan itu hanya dibagi

oleh “segelintir” penduduk, maka pendapatan per kapitanya menjadi sangat tinggi.

Di tempat lain lagi, delta juga sangat kaya minyak/gas, misalnya Delta Mississippi

di Teluk Meksiko, Delta Niger di Nigeria, Delta Gangga di India.

PROGRADASI DELTA MAHAKAM

Delta juga selalu tumbuh maju ke arah laut, disebut berprogradasi,

meskipun sekali waktu ia digenangi laut yang maju ke arah daratan, transgresi,

yang mematikan delta. Sebagaimana halnya banyak proses geologi yang terjadi

berulang-ulang, bersiklus, maka delta pun tumbuh berulang-ulang sepanjang

zaman geologi. Sehingga, akibatnya, di bawah permukaan itu ada tumpukan delta

yang tebal sekali bisa sampai ribuan meter hasil proses geologi berulang-ulang.

Karena satu siklus delta saja bisa membawa komponen-komponen supaya ia kaya

minyak/gas (batuan induk, batuan reservoir, batuan penyekat, perangkap,

migrasi); apalagi bertumpuk-tumpuk sampai belasan, puluhan, atau ratusan delta;

maka tak mengherankan mengapa delta itu wilayah yang sangat kaya akan

minyak/gas.

Page 6: Delta Mahakam.docx

Delta Mahakam adalah sebuah contoh ideal bagaimana delta-delta yang

berkembang di sini berprogradasi, maju ke arah laut, dari zaman ke zaman. Delta

Mahakam ada bila dua syarat yang saya sebutkan itu dipenuhi: (1) ada pasokan

sedimen, (2) ada ruang buat mengendapkan sedimen. Delta Mahakam yang

sekarang berkembang ada di pantai timur Kalimantan Timur, di sebelah timur

kota Samarinda, panjang dari utara ke selatan sekitar 60 km dan maju ke arah laut

sekitar 30 km. Itulah delta berumur modern (Resen). Tetapi itu adalah delta posisi

progradasi terakhir, padahal delta di Kalimantan Timur itu ada sejak sekitar 20

juta tahun yang lalu, pada kala geologi Miosen Awal. Sumber pasokan

sedimennya sendiri baru ada, yaitu Kuching High, pada 25 juta tahun yang lalu,

seiring dengan terhentinya pembukaan Laut Cina Selatan pada Oligosen Akhir.

Mengapa Laut Cina Selatan berhenti membuka, mengapa Kuching High naik,

mengapa lalu ada delta setelah itu berkembang adalah cerita rentetan proses-

proses geologi, tektonik, dan sedimentasi yang sangat menarik. Semua di dalam

geologi itu tidak ada yang “ujug-ujug” (tiba-tiba) terjadi. Semuanya punya

hubungan kausalitas – sebab akibat – dalam hubungan ruang dan waktu.

Geologists yang dapat memahaminya dengan baik akan punya kemampuan

analisis-sintesis-prediksi yang baik, bila mereka cukup punya pengetahuan,

pengalaman dan menggunakan nalarnya, juga tahu kapan mereka tak bisa tahu,

membatasi dirinya.

Bila di Kalimantan Timur ada delta purba seumur 20 juta tahun, di mana

lokasinya? Karena geologist tahu bahwa Delta Mahakam sekarang yang umurnya

Resen adalah hasil progradasi, maju ke arah laut, maka delta purbanya tentunya

harus jauh mundur ke daratan, inilah nalar menggunakan konsep “The Present is

the Key to the Past” (Charles Lyell, 1830) dan menganggap bahwa selama 20 juta

Page 7: Delta Mahakam.docx

tahun itu proses-proses geologi tetap, seragam seperti sekarang, inilah prinsip

keseragaman, “Uniformitarian Principle” (James Hutton, 1785). Tentu dalam 20

juta tahun itu proses geologi belum tentu sama, tetapi kita bisa melihat perbedaan-

perbedaan itu hanya anomali-anomali sesaat dalam bingkai proses yang tetap

sama. Jadi, di manakah delta purba itu? Di Kalimantan Timur bagian barat

mendekati Kalimantan Tengah, saat itu garis pantai Kalimantan Timur masih jauh

di sebelah barat. Dan perlahan tapi pasti delta purba ini berkembang makin maju

ke timur, sampai akhirnya kita mendapatkan bentuknya sekarang seperti yang

saya lihat saat terbang di atasnya.

EKSPLORASI DELTA MAHAKAM

Exploration geologist yang mencari minyak/gas tak pernah mengerjakan

sedimen-sedimen berumur sekarang, tetapi yang berumur purba, jutaan tahun

yang lalu, sebab semua proses geologi yang membentuk lapangan minyak/gas

adalah proses-proses masa lalu. Maka bila geologist tak pernah melakukan

rekonstruksi ke masa lalu, celakalah eksplorasi (!). Riwayat bagaimana delta-delta

ini berkembang dalam ruang dan waktu adalah pengetahuan penting buat para

geologits. Geologists yang lama bekerja di Kalimantan Timur tahu itu. Salah

satunya adalah Bu Etty Nuay, salah seorang geologist senior yang dulu pernah

mengeksplorasi Kalimantan Timur untuk perusahaan minyak asal Amerika,

Huffco. Etty Nuay dkk. Pada tahun 1985 memublikasikan penelitiannya tentang

bagaimana bila delta itu berprogradasi, diambilnya studi kasus atas sebuah delta

yang berkembang di baratlaut Teluk Balikpapan sekarang (Nuay et al., 1985,

Early Middle Miocene Deltaic Progradation in the Southern Kutai Basin,

Proceedings Indonesian Petroleum Association, 14th Annual Convention, hal. 63-

Page 8: Delta Mahakam.docx

81). Salah satu gambar kesimpulan dari proses tersebut saya lampirkan di tulisan

ini.

Bila para geologists mengerjakan delta-delta purba untuk mencari

minyak/gas, perlukah mereka memelajari delta masa sekarang seperti Delta

Mahakam? Sangat perlu, tentu saja. Mengapa? Seperti yang saya tulis sebelumya:

“The Present is the Key to the Past” dan “Principle of Uniformitarian” adalah ruh-

ruh yang menginspirasi pekerjaan ini. Dan ini disediakan oleh Delta Mahakam,

sebuah sekolah lapangan untuk memahami delta bagi semua orang, terutama para

geologist. Dan beruntunglah para geologists Indonesia sebab ada seseorang yang

sangat mencintai studi delta modern Delta Mahakam untuk diterapkan dalam

eksplorasi minyak/gas. Dia adalah George Allen (alm.), yang lama memelajari

Delta Mahakam dan memublikasikannya di banyak pertemuan ilmiah dan jurnal.

Salah satu publikasi klasiknya adalah Allen et al. (1976) “Sediments Distribution

Patterns in the Modern Mahakam Delta” (Proceedings Indonesian Petroleum

Association, 5th Annual Convention, hal. 159-178). Bagaimana mengaitkan

sedimen delta purba Mahakam dengan delta modernya dalam 10 tahun

belakangan ini kemudian banyak dipublikasikan oleh penerus George Allen, yaitu

Irfan Cibaj (Total E&P Indonesie). Delta Mahakam dalam perspektif eksplorasi

dan produksi minyak/gas adalah sekolah delta terbaik bagi Indonesia.

Tahun 1994 sebuah sumur laut dalam pertama di Selat Makassar dibor

oleh Mobil Oil Makassar PSC, Perintis-1, ini memang sumur pelopor/perintis

yang berhasil membuktikan konsep eksplorasi laut dalam di Selat Makassar.

Begitu kayanya Delta Mahakam, ke laut dalam di depannya pun ia masih

menyumbangkan sedimen-sedimen yang bisa membuat akumulasi minyak/gas

terjadi. Sumur Perintis-1 membuktikannya. Maka lima tahun kemudian,

Page 9: Delta Mahakam.docx

dimulailah perburuan lapangan-lapangan minyak/gas laut dalam di Selat

Makassar, sebuah episode baru, dan berhasil!

Delta Mahakam dari daratan, pantai, paparan, sampai sumbangannya ke

laut dalam telah dieksplorasi selama lebih dari 40 tahun oleh lebih dari 10

perusahaan minyak. Memang lapangan pertama di Delta Mahakam ditemukan

setelah 2 tahun delta ini mulai dieksplorasi (Lapangan Attaka, Union Oil 1970),

tetapi bila perusahaan-perusahaan minyak di wilayah delta ini berhenti bekerja,

mudah menyerah, tidak mencintai wilayah kerjanya, tidak tekun mengerjakannya,

tidak konsisten, dan tidak berani; lapangan-lapangan besar di Delta Mahakam

sampai di laut dalamnya tidak akan pernah ditemukan. Lapangan laut dalam

pertama di depan Delta Mahakam (Merah Besar 1996, West Seno 1998)

ditemukan setelah Delta Mahakam dieksplorasi 28 tahun.