definisi mati dan mati batang otak

24
Definisi Definisi Mati & Mati Batang Otak Mati & Mati Batang Otak Bagian Ilmu Penyakit Saraf Bagian Ilmu Penyakit Saraf RS. Perjan Hasan Sadikin RS. Perjan Hasan Sadikin FK. UNPAD Bandung FK. UNPAD Bandung

Upload: radityarezha

Post on 27-Sep-2015

461 views

Category:

Documents


35 download

DESCRIPTION

Definisi Mati Dan Mati Batang Otak

TRANSCRIPT

  • Definisi

    Mati & Mati Batang Otak

    Bagian Ilmu Penyakit Saraf RS. Perjan Hasan Sadikin FK. UNPAD Bandung

  • Tujuan PresentasiUntuk mensosialisasikan Fatwa IDI 10 Juli 1990Memperoleh masukan dan kesepakatan intern I.P Saraf mengenai topik definisi mati dan Mati Batang Otak yang akan dipakai sebagai acuan operasional di RSHS

  • Pendahuluan Tujuan Ilmu Kedokteran adalah memperpanjang kehidupan, bukan memperpanjang proses kematian

  • PendahuluanDokter adalah tenaga kesehatan yang diberi wewenang untuk menyatakan kapan seseorang matiDokter harus mengetahui batasan mati baik dalam keadaan darurat maupun tidak

  • PendahuluanDalam rangka pengamalan profesi kedokteran dokter tidak dapat melepaskan diri dari aspek hukumUntuk kepastian hukum dalam rangka pengamalan profesi tersebut diatas kedokteran IDI tgl 10 Juli 1990 mengeluarkan Fatwa IDI tentang definisi mati dan mati batang otak

  • PendahuluanPanitia Audit Medik RSHS telah memutuskan untuk menyusun protap perawatan pasien terminal untuk RSHS

  • Isi Protap Pendahuluan : oleh dr Warko SpBDefinisi Mati dan Mati Batang Otak (MBO) : oleh Bagian I.P Saraf Definisi withdrawal therapy dan withholding therapy oleh Bag Anestesi + I.P.DProsedur yang harus dilakukan pada pasien yang termasuk dalam kriteria mati, MBO, withradrawal dan withholding therapy: Bagian Anastesi

  • Fatwa IDI tgl 10 Juli 1990

    seseorang dinyatakan mati bila fungsi spontan nafas dan sirkulasi telah berhenti atau

    telah terbukti terjadi kematian batang otak (MBO).

  • Fatwa IDI tgl 10 Juli 1990

    MBO: pengatur respirasi dan stabilitas kardiovaskulerMBO: diskontinuitas sistem neuronal saraf perifer ke kortek (sarat mutlak untuk kesadaran). MBO: selffulfiling prophecy

  • Diagnosa MBO (Fatwa IDI) :3 langkah dalam diagnosa MBOMeyakini bahwa telah terdapat pra kondisi tertentuMenyingkirkan penyebab koma dan henti nafas yang reversibleMemastikan arefleksia batang otak dan henti nafas yang menetap

  • Ad 1. Meyakini bahwa telah terdapat pra kondisi tertentuAda 2 Prakondisi untuk MBOPasien dalam keadaan koma dan henti nafas; yaitu tidak responsif dan dibantu oleh ventilatorPenyebab kerusakan otak struktural yang tidak dapat diperbaiki lagi, yang disebabkan oleh gangguan yang dapat menuju MBO

  • Ad 2. Menyingkirkan penyebab koma dan henti nafas yang reversibleIntoksikasi obat, hipotermia (
  • Sebelum Tes reflek B.OHarus ada tanda-tanda fungsi B.O telah hilangPasien komaTidak ada sikap abnormal (dekortikasi atauDeserebrasi)Tidak ada refleks B.O : Reflek okulosefalikTidak ada sentakan epileptik Tidak ada nafas spontan

    Bila salah satu (+) B.O masih hidup tidak perlu tes reflek B.O

  • 5 Tes refleks B.OTidak ada respon terhadap cahayaTidak ada refleks korneaTidak ada refleks vestibulo-okulerTidak ada respon motor dalam distribusi saraf kranial terhadap rangsang adekuat pada area somatikTidak ada refleks muntah (gag reflex) atau refleks batuk terhadap rangsang oleh kateter isap yang dimasukkan ke dalam trakea

  • Tes ApneuPreoksigenasi dengan 100% O2 selama 10Beri 5% CO2 dalam 95% O2 selama 5 berikutnya untuk menjamin PaCO2 awal : 53 kpa (40 torr)Lepaskan pasien dari ventilator. Insuflasikan trakea dengan 100% O2 : 6 l /menit melalui kateter intratrakeal lewat karinaLepas dari ventilator selama 10. Jika mungkin periksa PaCO2 akhir

  • Pengulangan Tes Tes ulang perlu dilakukan untuk mencegah kesalahan pengamatan dan perubahan tanda-tanda Interval waktu 25 menit 24 jam tergantung rumah sakit dan rekomensasi yang dianut

  • Kesulitan dalam membuat diagnosis M.B.O

  • Kesulitan dalam mendiagnosis MBO

    A. Trauma pada wajah yang sangat beratB. Gangguan pupil sebelumnyaC. Pemakaian obat-obat sedasi sebelumnyaD Penyakit paru-paru yang berat

  • Setelah diagnosis MBOPenghentian tindakan terapeutik/palitif dilakukan secara bertahap sesuai dengan kondisi / keparahan penyakit pasien

  • Bila dokter yang bertugas masih ragu-ragu mengenaiDiagnosa primerKausa disfungsi batang otak yang reversibel (obat atau ggn metabolik)Kelengkapan tes klinis

    Jangan buat diagnosa MBO

  • Investigasi KonfirmasiTidak perlu tes konfirmasi:USG doppler, MRI, Evoke Potensial B.O, EEG

  • Menurut Fatwa IDI

    Diagnosis MBO dibuat oleh minimal dua orang dokter yang berpengalaman dalam hal ini. Di Indonesia biasanya oleh dokter anestesidokter critical careDokter saraf Kedua dokter tersebut tidak termasuk dalam team transplantasi organ

  • KESIMPULAN

    Untuk membuat diagnosis MBO diperlukan pemenuhan tahapan prakondisi dan tes klinis fungsi batang otak.

    Pernyataan mati dibuat oleh minimal 2 orang dokter yang berpengalaman dalam hal ini dan tidak masuk dalam team transplantasi