dan anak perusahaan · sewa guna usaha 2j,19 607,019,738 855,247,311 ... mugg antara lain meliputi...

DAN ANAK PERUSAHAAN

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 30 September 2006 DAN 30 September 2005

PT. TIRA AUSTENITE Tbk DAN ANAK PERUSAHAANNERACA KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2006 DAN 2005

Catatan 2,006 2,005Rp Rp

AKTIVA

AKTIVA LANCARKas dan setara kas 2e,4 22,036,781,832 18,099,556,221Deposito berjangka 2e,5 - -Piutang usaha kepada pihak ketiga - 2f,6 setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu sebesar Rp 1.328.943.930 pada tahun 2006 dan Rp 943.123.480 pada tahun 2005 45,363,440,058 36,420,535,347Piutang lain-lain 7 438,328,245 6,234,566,584Persediaan - bersih 2g,8 65,627,977,733 59,135,793,597Pajak pertambahan nilai dibayar dimuka - bersih 801,835,882 962,716,028Uang muka dan biaya dibayar dimuka 2h 5,892,549,019 2,854,858,815

Jumlah Aktiva Lancar 140,160,912,769 123,708,026,592

AKTIVA TIDAK LANCARPiutang hubungan istimewa 2d,9 4,328,082,380 4,228,545,711Aktiva pajak tangguhan 2o,16 3,713,478,198 4,746,557,894Penyertaan saham 2e,10 554,973,070 354,661,014Goodwill 2e,12 3,275,349,475 633,816,586Aktiva tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 41.947.380.805 pada tahun 2006 dan Rp 32.035.697.226 pada tahun 2005 2j,2i,11 80,075,283,526 51,216,082,960Aktiva yang tidak digunakan dalam usaha 2i 470,640,000 630,640,000Taksiran tagihan pajak penghasilan 2o,16 2,720,917,092 817,116,256Lain-lain 372,638,146 506,051,335

Jumlah Aktiva Tidak Lancar 95,511,361,887 63,133,471,756

JUMLAH AKTIVA 235,672,274,656 186,841,498,348

Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan .

- 1 -

PT. TIRA AUSTENITE Tbk DAN ANAK PERUSAHAANNERACA KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2006 DAN 2005

Catatan 2,006 2,005Rp Rp

KEWAJIBAN DAN EKUITAS `

KEWAJIBAN LANCARHutang bank 13 67,107,495,903 11,500,000,000Hutang usaha 14 Pihak ketiga 27,730,178,045 26,610,209,141Hutang lain-lain 15 4,475,137,937 4,970,917,186Hutang pajak 2o,16 3,634,110,579 4,622,899,898Biaya yang masih harus dibayar 17 3,496,251,877 5,166,419,238Bagian hutang jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Bank 13,18 - 4,156,250,000 Sewa guna usaha 2j,19 607,019,738 855,247,311

Jumlah Kewajiban Lancar 107,050,194,079 57,881,942,774 KEWAJIBAN TIDAK LANCAR

Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 15 61,537,500 135,897,900Goodwill negatif 2e 25,074,529 670,410,696Kewajiban imbalan paska kerja 2m,27 7,913,716,179 5,959,848,565Hutang jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Bank 18 37,500,000,000 33,982,230,000 Sewa guna usaha 2j,19 2,856,753,445 5,163,634,940

Jumlah Kewajiban Tidak Lancar 48,357,081,653 45,912,022,101

HAK MINORITAS ATAS AKTIVA BERSIH ANAK PERUSAHAAN 20 4,446,634,092 7,703,304,707

EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp 1.000 per saham Modal dasar - 224.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh - 58.800.000 saham dan 58.800.000 saham 21 58,800,000,000 58,800,000,000Tambahan modal disetor 21 9,493,661,461 9,493,661,461Saldo laba 7,524,703,371 7,050,567,305

Jumlah Ekuitas 75,818,364,832 75,344,228,766

JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 235,672,274,656 186,841,498,348


- 2 -

PT. TIRA AUSTENITE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2006 DAN 2005

Catatan 2006 2005Rp Rp

PENJUALAN BERSIH 2l,22 152,376,008,368 127,148,018,819

BEBAN POKOK PENJUALAN 2l,23 89,063,558,387 77,296,714,222

LABA KOTOR 63,312,449,981 49,851,304,597

BEBAN USAHA 2l,24 47,533,192,895 36,761,243,334

LABA USAHA 15,779,257,086 13,090,061,263

PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAINKeuntungan penjualan aktiva tetap 2i 259,540,277 159,398,123Keuntungan ( Kerugian ) kurs mata uang asing - bersih 2n (70,781,896) 398,653,372Amortisasi goodwil 2e,12 (512,889,470) (116,415,291)Penghasilan bunga 345,362,470 504,029,963Beban bunga 25 (10,882,127,031) (5,610,223,035)Lain-lain - bersih (972,994,613) 325,452,978 Penghasilan (Beban) Lain-lain - Bersih (11,833,890,263) (4,339,103,890)

LABA SEBELUM PAJAK 3,945,366,823 8,750,957,373

PENGHASILAN (BEBAN) PAJAK 2o,16 (2,838,484,465) (3,712,624,606) LABA SEBELUM HAK MINORITAS ATAS LABA BERSIH ANAK PERUSAHAAN 1,106,882,358 5,038,332,767

HAK MINORITAS ATAS RUGI ( LABA ) BERSIH ANAK PERUSAHAAN 20 739,279,113 (703,040,013)

LABA BERSIH 1,846,161,471 4,335,292,754 LABA BERSIH PER SAHAM DASAR 2p,26 31 74


- 3 -

PT. TIRA AUSTENITE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2006 DAN 2005

Tambahan SurplusCatatan Modal saham modal disetor ( Defisit ) Jumlah ekuitas

Rp Rp Rp Rp

Saldo per 31 Desember 2004 21 58,800,000,000 9,493,661,461 2,715,274,551 71,008,936,012Laba bersih tahun berjalan - - 4,335,292,754 4,335,292,754

Saldo per 30 September 2005 58,800,000,000 9,493,661,461 7,050,567,305 75,344,228,766

Saldo per 31 Desember 2005 21 58,800,000,000 9,493,661,461 5,678,541,900 73,972,203,361Laba bersih tahun berjalan - - 1,846,161,471 1,846,161,471

Saldo per 30 September 2006 58,800,000,000 9,493,661,461 7,524,703,371 75,818,364,832


- 4 -

2006 2005ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Rp Rp

Penerimaan kas dari pelanggan 152,116,783,563 123,250,046,326Pembayaran kas kepada pemasok dan karyawan (132,251,880,862) (113,926,429,885)Pembayaran pajak penghasilan (6,219,432,016) (5,878,101,445)

Kas Bersih yang Diperoleh dari ( Digunakan ) untuk Aktivitas Operasi 13,645,470,685 3,445,514,996

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI

Hasil Pencairan deposito - 20,000,000,000Penerimaan bunga 345,362,470 504,029,963Hasil penjualan aktiva tetap 812,915,564 510,020,445Goodwill (3,193,227,456) -Perolehan aktiva tetap (38,254,994,895) (3,495,831,709)

Kas Bersih yang Diperoleh dari ( Digunakan ) untuk Aktivitas Investasi (40,289,944,317) 17,518,218,699

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAANPembayaran pinjaman bank jangka panjang (33,982,230,000) (2,368,750,000)Pembayaran pinjaman bank jangka pendek (15,656,250,000) (20,000,000,000)Penerimaan pinjaman bank jangka panjang 37,500,000,000 20,000,000,000Penerimaan pinjaman bank jangka pendek 67,107,495,903 -Pembayaran hutang hubungan istimewa (1,557,990,700) (533,872,900)Pembayaran bunga (10,882,127,031) (5,610,223,035)Penambahan ( pengurangan ) hutang sewa guna usaha (3,150,583,075) (2,028,435,489)

Kas Bersih yang Diperoleh dari ( Digunakan ) untuk Aktivitas Pendanaan 39,378,315,097 (10,541,281,424)

KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS 12,733,841,465 10,422,452,271

KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 9,302,940,367 7,677,103,950 KAS DAN SETARA KAS AKHIR SEPTEMBER 22,036,781,832 18,099,556,221


UNTUK TAHUN TAHUN YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2006 DAN 2005

PT. TIRA AUSTENITE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAANLAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI

- 5 -

PT TIRA AUSTENITE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2006 DAN 2005 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

1. U M U M a. Pendirian Perusahaan

PT Tira Austenite Tbk. (Perusahaan) didirikan berdasarkan akta Notaris J.N. Siregar S.H., No. 29 tanggal 8 April 1974. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. Y.A.5/155/19 tanggal 15 Mei 1975 dan diumumkan dalam Lembaran Berita Negara Republik Indonesia No. 49 tanggal 20 Juni 1975. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta Notaris Muhani Salim, S.H., No. 19 tanggal 28 Juni 2001 antara lain mengenai perubahan ruang lingkup kegiatan perusahaan. Akta perubahan tersebut telah disetujui oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C-06255 HT.01.04.Th.2001 tanggal 21 Agustus 2001.

Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan meliputi perdagangan dan pabrikasi untuk barang-barang konsumsi dan barang-barang teknik, serta pembuatan dan pengolahan bahan-bahan yang berasal dari hasil perkebunan, pertambangan dan bahan kimia lainnya. Kegiatan perusahaan yang aktif saat ini adalah perdagangan dan pabrikasi untuk barang-barang teknik.

Perusahaan mulai beroperasi secara komersial sejak tahun 1974.

Perusahaan berkedudukan di Kawasan Industri Pulogadung Jl. Pulo Ayang Kav. R.1, Jakarta Timur.

b. Penawaran Umum Efek Perusahaan dan Tindakan Perusahaan yang Mempengaruhi Efek yang Diterbitkan

Kegiatan yang telah dilakukan Perusahaan sejak tanggal penawaran umum perdana sampai tanggal 31 Desember 2005 yang mempengaruhi efek yang diterbitkan adalah sebagai berikut :

Jumlah Saham Tanggal

Penawaran umum perdana dan pencatatan saham pendiri Perusahaan pada Bursa Efek Jakarta 10,000,000 20 Juni 1993

Pembagian saham bonus 4,000,000 24 Agustus 1994Penawaran umum terbatas (right issue) 42,000,000 31 Oktober 2000Penyelenggaraan Employee Stock

Option Plan (ESOP) 2,800,000 24 Juni 2004

Jumlah 58,800,000

Kegiatan Perusahaan

c. Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan

Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 30 September 2006 adalah sebagai berikut :

Presiden Komisaris : Johnny Widjaja Komisaris : Johnny Santoso Agus HS Reksoprodjo Presiden Direktur : Toto Wahyudiyanto Direktur : Hadi Gunawan Agus Harijanto

6


Jumlah gaji dan kesejahteraan karyawan yang dibayarkan kepada komisaris dan direksi

Perusahaan dan anak perusahaan adalah sebesar Rp 2.897.711.148 dan Rp 3.368.739.472 masing-masing untuk Januari s/d September 2006 dan 2005. Perusahaan dan anak perusahaan memiliki 929 dan 946 orang karyawan tetap masing-masing pada Juni 2006 dan 2005.

d. Struktur Perusahaan dan Anak Perusahaan.

Perusahaan memiliki secara langsung maupun tidak langsung saham anak perusahaan sebagai berikut:

Tahun Jumlah aktiva Jumlah aktiva Kegiatan 30-Sep-06 30-Sep-05 operasi Sebelum eliminasi Sebelum eliminasi

Anak Perusahaan Domisili Usaha Komersial 30 September 2006 30 September 2005% %

PT Alpha Austenite (AA) Cileungsi Industri cetakan 91 91 1997 56,982,403,126 66,506,643,412 Dan anak perusahaan Jawa Barat dan kawat lasPT Tira Andalan Steel (TAS) Jakarta Perdagangan 99 99 2002 53,060,642,551 50,905,550,057

bajaPT Multi Guna Gas (MuGG) Jakarta Perdagangan 51 51 2003 25,576,870,648 31,920,941,732

gas industriPT Genta Laras Semesta (GL) Jakarta Perdagangan 80 80 2002 9,109,455,443 5,167,851,878

AA memiliki secara langsung saham anak perusahaan berikut :

PT Tanah Sumber Makmur (TSM) Bogor Produksi komponen 70 70 1987 20,893,212,065 22,693,783,752 Dan anak perusahaan Jawa Barat elektronik

TSM memiliki secara langsung saham anak perusahaan berikut :

PT Tekun Asas Sumber Cikarang Produksi komponen 99.97 99.97 1993 7,654,647,653 8,465,804,393 Makmus (TASM) Jawa Barat elektronik

Persentase Pemilikan Langsung

Berdasarkan akta notaries Hanna Waturangi S.H. No. 5 tanggal 15 oktober 2004 mengenai pengalihan saham, AA membeli 14.000 saham TSM dari Prima Shine Investment pihak ketiga, dengan harga Rp 24.709.062.500. Dengan adanya akuisisi tersebut, AA memiliki 70% saham TSM sehingga laporan keuangan TSM dikonsolidasikan dengan laporan keuangan AA sejak bulan Nopember 2004. Perolehan saham dilakukan dengan nilai wajar atas aktiva tetap TSM, yang penilaiannya dilakukan oleh PT Asian Appraisal Indonesia, jasa penilai independent. Nilai wajar yang ditetapkan atas aktiva tetap yang menjadi bagian Perusahaan adalah Rp 16.532.937.294. Selisih lebih antara biaya perolehan dan bagian AA atas nilai wajar aktiva TSM yang dapat diidentifikasi sebesar Rp 776.101.942 ( catatan 12 ), diakui sebagai goodwill dan di amortisasi selama 5 tahun.

Pada tahun 2003, Perusahaan telah mengalihkan aktiva dan kegiatan usaha MIGG kepada MuGG, sehubungan dengan rencana Perusahaan untuk menghentikan kegiatan usaha MIGG. Selama proses pengalihan tersebut, MIGG memberikan jasa manajemen kepada MuGG antara lain meliputi jasa manajemen keuangan, logistic dan pengelolahan tabung gas. Sejak tahun 2004, tidak terdapat jasa manajemen keuangan yang dibayarkan kepada MIGG. Selanjutnya pada tanggal 4 April 2005 , pemegang saham MiGG telah membubarkan MiGG ( catatan 10). Berdasarkan akta Notaris Selam Bastomi SH No. 7 tanggal 9 Agustus 2005, Perusahaan membeli 80 % kepemilikan atau 2.000 saham GL dengan harga Rp 2.000.000.000 (Catatan 3 ).

7


Berdasarkan perjanjian jual beli tertanggal 20 Oktober 2005 antara Perusahaan dengan PT Air Products Indonesia (API) yang telah disahkan oleh Notaris Jana H. Waturangi pada tanggal 3 Februari 2006, Perusahaan akan membeli segmen usaha berupa distribusi gas industri untuk produk-produk oksigen cair, nitrogen cair, argon cair, hidrogen dan spesifik gas berikut aktivanya. Pembelian sebagian bisnis dan aktiva API akan dilakukan dengan harga sebesar US$ 3.225.000. Dalam perjanjian tersebut, Perusahaan menyetujui untuk menjual produk API dan API akan menyediakan pasokan untuk oksigen cair, nitrogen dan argon selama 15 tahun. Transaksi ini telah mendapatkan persetujuan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perusahaan yang diselenggarakan pada tanggal 1 Februari 2006. Pada bulan Februari 2006, MuGG mengalihkan aktivitas kegiatan usaha MuGG kepada Perusahaan.

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING

a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasi Laporan keuangan konsolidasi disusun sesuai prinsip akuntansi yang berlaku umum di

Indonesia yang mencakup Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan peraturan Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam). Laporan keuangan konsolidasi disusun berdasarkan konsep akrual, kecuali laporan arus kas dan diukur dengan konsep biaya histories (biaya perolehan), kecuali persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi besih serta investasi pada MIGG yang dicatat dengan metode ekuitas.

Laporan arus kas konsolidasi menyajikan informasi penerimaan dan pengeluaran kas dan

setara kas yang diklasifikasikan kedalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Arus kas dari aktivitas operasi disajikan dengan menggunakan metode langsung (direct method).

Mata uang pelaporan yang digunakan adalah Rupiah. b. Prinsip Konsolidasi

Laporan keuangan konsolidasi meliputi laporan keuangan Perusahaan dan anak perusahaan

yang dimiliki lebih dari 50%, baik secara langsung maupun tidak langsung, sebagaimana dijelaskan pada catatan 1d.

Kepemilikan pemegang saham minoritas atas ekuitas anak perusahaan disajikan sebagai

“Hak Minoritas atas Aktiva Bersih Anak Perusahaan “ dalam neraca konsolidasi. Kerugian yang menjadi bagian dari pemegang saham minoritas pada suatu anak perusahaan dapat melebihi bagian dalam ekuitas anak perusahaan . Kelebihan tersebut dan kerugian lebih lanjut yang menjadi bagian pemegang saham minoritas, harus dibebankan pada pemegang saham mayoritas, dan tidak diakui sebagai aktiva, kecuali terdapat kewajiban yang mengikat pemegang saham minoritas untuk menutup kerugian tersebut dan pemegang saham minoritas mampu memenuhi kewajibannya. Apabila pada periode selanjutnya, anak perusahaan melaporkan laba, maka laba tersebut harus terlebih dahulu dialokasikan kepada pemegang saham mayoritas sampai seluruh bagian kerugian pemegang saham minoritas yang dibebankan kepada pemegang saham mayoritas dapat dipenuhi.

Seluruh transaksi antar perusahaandalam jumlah material telah dieliminasi.

8


c. Setara Kas

Deposito berjangka dengan jangka waktu tiga (3) bulan atau kurang sejak tanggal penempatan dan tidak digunakan sebagai jaminan atas pinjaman diklasifikasikan sebaga “Setara Kas”.

d. Transaksi dengan Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa

Grup melakukan transaksi dengan pihak –pihak yang mempunyai hubungan istimewa sebagaimana yang dimaksud dengan PSAK No. 7, “Pengungkapan Pihak-Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa”. Semua transaksi yang signifikan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istemewa, baik yang dilakukan dengan harga dan persyaratan normal sebagaimana dengan pihak ketiga maupun tidak, telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasi.

e. Penyertaan saham

Penyertaan saham dengan pemilikan Grup, baik secara langsung dan/atau tidak langsung, melalui anak perusahaan dengan hak suara antara 20% sampai dengan 50% dicatat dengan menggunakan metode ekuitas. Dengan metode ekuitas, biaya perolehan penyertaan saham ditambah atau dikurangi dengan bagian pemilikan Grup atas laba atau rugi bersih perusahaan asosiasi sejak tanggal akuisisi dan dikurangi dengan distribusi laba (kecuali deviden saham) yang diterima. Bagian atas laba atau rugi bersih disesuaikan dengan jumlah amortisasi secara garis lurus selama 5 tahun atas selisih antara biaya perolehan penyertaan saham dan bagian pemilikan Grup atas nilai wajar aktiva bersih pada tanggal perolehan (goodwill).

Sebaliknya, jika Perusahaan memiliki, baik langsung maupun tidak langsung melalui anak perusahaan, kurang dari 20% hak suara, maka investasi dicatat dengan menggunakan metode biaya.

f. Penyisihan Piutang Ragu-ragu Grup menetapakan penyisihan piutang ragu-ragu berdasarkan hasil penelaahan atas

keadaan akun piutang masing-masing pelanggan pada tanggal neraca.

g. Persediaan

Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang terendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi

bersih (the lower of cost or net realizable value). Biaya perolehan ditentukan dengan metode “masuk pertama, keluar pertama (FIFO)” untuk persediaan bahan baku serta metode rata-rata tertimbang untuk persediaan barang dalam proses dan barang jadi.

Grup menetapkan penyisihan persediaan usang berdasarkan hasil penelaahan terhadap kondisi persediaan pada akhir tahun.

h. Biaya Dibayar di Muka Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama masa manfaat dengan metode garis lurus.

9


i. Aktiva Tetap – Pemilikan Langsung Aktiva tetap dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan. Aktiva

tetap, kecuali tanah, disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aktiva tetap sebagai berikut:

Tahun

Bangunan dan prasarana 5 - 30 Mesin dan peralatan 4 - 16

Kendaraan bermotor 4 - 8 Perabotan dan perlengkapan kantor 4 - 8 Biaya perbaikan dan pemeliharaan aktiva tetap dibebankan pada laporan laba rugi pada saat terjadinya pemugaraan dan penambahan dalam jumlah signifikan yang memenuhi criteria sebagaimana diatur dalam PSAK No. 16, “Aktiva Tetap dan Aktiva Lain-lain” dikapitalisasi ke akun aktiva tetap yang bersangkutan. Aktiva tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual, biaya perolehan serta akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari kelompok aktiva tetap yang bersangkutan dan laba rugi yang terjadi dibukukan dalam laporan laba rugi tahun yang bersangkutan. Aktiva dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing-masing aktiva tetap yang bersangkutan pada saat selesai dan siap digunakan.

j. Sewa Guna Usaha

Perusahaan mencatat transaksi sewa guna usaha menurut criteria yang ditetapkan dalam PSAK No. 30, “Akuntansi Sewa Guna Usaha”. Berdasarkan PSAK tersebut transaksi sewa guna usaha digolongkan sebagai sewa guna usaha pembiayaan (finance lease), apabila memenuhi semua kriteria sebagai berikut:

I. Penyewa guna usaha memiliki hak opsi untuk membeli aktiva yang disewagunausahakan pada akhir masa sewa guna usaha dengan harga yang telah disetujui bersama pada saat dimulainya perjanjian sewa guna usaha.

II. Seluruh pembayaran berkala yang dilakukan oleh penyewa guna usaha ditambah dengan

nilai sisa mencakup pengembalian harga perolehan barang modal yang disewagunausahakan beserta bunganya, yang merupakan keuntungan perusahaan sewa guna usaha(full payout lease).

III. Masa sewa guna usaha minimum dua tahun.

Transaksi sewa guna usaha yang tidak memenuhi kriteria tersebut diatas dikelompokkan sebagai transaksi sewa menyewa biasa (operating lease). Aktiva dan kewajiban sewa guna usaha dicatat sebesar nilai tunai dari seluruh pembayaran sewa guna usaha ditambah nilai sisa (harga opsi). Aktiva sewa guna usaha disusutkan dengan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis yang sama dengan aktiva tetap – pemilikan langsung sejenis.

k. Akuntansi untuk Akuisisi Akuisisi dari pihak ketiga dicatat dengan metode pembeliaan. Dalam menerapkan metode

pembelian, aktiva dan kewajiban anak perusahaan diukur sebesar nilai wajarnya pada tanggal akuisisi. Selisih lebih antara biaya perolehan dan bagian Perusahan atas nilai wajar

10


aktiva bersih anak perusahaan yang diakuisisi yang dapat diindentifikasi dibukukan sebagai goodwill dan diamortisasidengan menggunakan metode garis lurus selama lima tahun. Jika biaya perolehan lebih rendah dari bagian Perusahaan atas nilai wajar aktiva dan kewajiban yang dapat diindentifikasikan yang diakusisi pada tanggal transaksi, maka nilai wajar aktiva non-moneter sudah diturunkan seluruhnya diakui sebagai goodwill negative, dan diperlakukan sebagai pendapatan ditangguhkan dan diakui sebagai pendapatan dengan menggunakan metode garis lurus selama 20 tahun.

l. Pengakuan Pendapatan dan Beban Pendapatan diakui pada saat barang diserahkan atau jasa diterima pelanggan dan hak

kepemilikan berpindah ke pelanggan. Beban diakui sesuai manfaatnya pada tahun yang bersangkutan (accrual basis).

m. Imbalan Paska Kerja

Grup mencatat kewajiban imbalan kerja karyawan yang tidak danai sesuai dengan Undang-undang No. 13 tahun 2003 tanggal 25 Maret 2003 tentang ketenagakerjaan (‘Undang-undang). Pada bulan Juni 2004, Ikatan Akuntan Indonesia menerbitkan revisi PSAK No. 24 (Revisi 2004), “Imbalan Kerja”. Pernyataan ini mewajibkan Grup untuk mengakui seluruh imbalan kerja yang diberikan melalui program atau perjanjian formal dan informal, peraturan perundang-undangan atau peraturan industri, yang mencakup imbalan pasca kerja, imbalan jangka pendek dan jangka panjang lainnya, pesangon pemutusan kontrak kerja dan imbalan berbasis ekuitas. Berdasarkan PSAK No. 24 (Revisi 2004), perhitungan estimasi kewajiban untuk imbalan kerja karyawan berdasarkan Undang-undang ditentukan dengan menggunakan metode actuarial “Projected Unit Credit”. Keuntungan atau kerugian actuarial diakui sebagai pendapatan atau beban apabila akumulasi keuntungan dan kerugian akturial bersih yang belum diakui pada akhir tahun pelaporan sebelumnya melebihi jumlah yang lebih besar antara 10% dari nilai kini imbalan pasti pada tanggal tersebut dan 10% dari nilai wajar aktiva program pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian akturial diakui berdasarkan kelebihan yang ditetapkan diatas dibagi dengan rata-rata sisa masa kerja karyawan yang diharapkan. Efektif pada tanggal 1 Januari 2004, Grup menerapkan pernyataan ini. Beban jasa lalu dibebankan dibebankan dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi vested. Apabila imbalan tersebut vested segera setelah program imbalan pasti diperkenalkan atau program diubah, Perusahaan harus mengakui biaya jasa lalu pada saat itu juga. Imbalan kerja jangka pendek seperti imbalan mobil yang diberikan melalui subsidi dihitung dengan dasar yang tidak didiskontokan, ketika karyawan telah memberikan jasanya kepada Grup dalam suatu periode akuntansi.

n. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing

Transaksi dalam mata uang asing dicatat berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal neraca, aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam rupiah berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia yang berlaku pada tanggal tersebut. Laba atau rugi kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan dalam laporan laba rugi konsolidasi. Pada tanggal 30 September 2006, dan 30 September 2005, nilai tukar yang digunakan adalah sebagai berikut :

11


30 September 2006 30 September 2005

Dollar AS 9,235.00 10,310.00 Euro 11,731.81 12,419.53 Dollar Singapura 5,819.39 6,105.38 Yen Jepang 78.41 91.24

o. Pajak Penghasilan Beban pajak kini ditetapkan berdasarkan taksiran laba kena pajak tahun yang bersangkutan

Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas perbedaan temporer antara aktiva dan kewajiban untuk tujuan komersial dan untuk tujuan perpajakan pada setiap tanggal pelaporan. Manfaat pajak dimasa datang, seperti saldo rugi fiskal yang belum digunakan, diakui sejauh besar kemungkinan manfaat pajak tersebut dapat direaliasasikan.

Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang

diharapkan akan digunakan pada periode ketika aktiva direalisasi atau ketika kewajiban dilunasi berdasarkan tariff pajak (dan peraturan perpajakan) yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal neraca.

Peruhan terhadap kewajiban perpajakan diakui pada saat Surat Ketetapan Pajak (‘SKP”)

diterima atau, jika Perusahaan mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan.

p. Laba per Saham Laba bersih per saham dihitung dengan membagi laba bersih dengan rata-rata tertimbang

saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan yaitu sebesar 58.800.000 saham pada 30 September 2006 dan 30 September 2005.

q. Informasi Segmen

Informasi segmen disusun dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasi. Bentuk primer pelaporan segmen adalah segmen usaha dan tidak ada segmen sekunder yang dilaporkan karena perusahaan dalam Grup beroperasi di Indonesia dan memiliki kesamaan kondisi ekonomi dan politik serta tidak memiliki risiko khusus yang terdapat dalam operasi di wilayah tertentu. Segmen usaha adalah komponen perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa (baik produk atau jasa individual maupun kelompok produk atau jasa terkait) dan komponen itu memiliki resiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan segmen lain.

r. Penggunaan Estimasi

Penyusunan laporan keuangan berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku umum mengharuskan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan. Karena adanya ketidakpastian yang melekat dalam penetapan estimasi, maka hasil sebenarnya yang akan dilaporkan di masa mendatang mungkin berbeda dari jumlah yang diestimasi tersebut.

12


3. AKUISISI ANAK PERUSAHAAN

Pada tanggal 9 Agustus 2005, Perusahaan membeli 80% kepemilikan GL dari Subronto Laras, pihak ketiga, sebesar Rp 2.000.000.000. Selisih lebih rendah biaya perolehan dari bagian Perusahaan atas nilai wajar aktiva dan kewajiban yang dapat diindentifikasi yang diakuisisi pada tanggal transaksi sebesar Rp 357.874.978 telah dialokasikan ke aktiva non-moneter GL sebagai berikut : Persediaan 243,710,884 Biaya dibayar dimuka 10,230,730 Aktiva tetap 103,933,364

357,874,978 Pembelian didasarkan atas aktiva bersih GL pada tanggal 31 Juli 2005. GL memberikan kontribusi penjualan bersih sebesar Rp 2.900.000.000 dan laba bersih Rp 68.000.000 terhadap hasil konsolidasi tahun 2005.

13

PT TIRA AUSTENITE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 September 2006 DAN 2005 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

4. KAS DAN SETARA KAS

2006 2005

Kas 736,874,188 538,567,984Bank Rupiah

PT. Bank Central Asia Tbk. 750,781,286 1,602,497,906PT. Bank Negara Indonesia 46 ( Persero ) 36,582,717 270,763,022PT. Bank Niaga Tbk. 3,132,071,757 2,089,726,606PT. Bank Mandiri ( Persero ) 539,050,039 706,775,411PT. Lippo Bank 611,342,310 768,840,388The Bank of Tokyo Mitsubishi Ltd. 44,226,046 98,106,624PT. Bank Century Intervest Corporation Tbk. 39,465,856 101,948,880PT. Bank Century Permata Tbk. 79,428,415 343,995,128PT. Bank Danamon Tbk. 252,605,218 -Lain - lain - 3,649,344

US DollarPT. Bank Mandiri ( Persero ) 35,701,105 68,395,921PT. Bank Niaga Tbk. 501,212,486 52,925,638PT. Bank Century Intervest Corporation Tbk. 36,879,377 18,940,768PT. Bank Central Asia Tbk. 1,015,758 4,888,230PT. Lippo Bank 1,420,769,237 112,673,969The Bank of Tokyo Mitsubishi Ltd. 805,183,315 2,582,256,018PT. Bank Danamon Tbk. 96,347,894 -

Euro PT. Bank Mandiri ( Persero ) 71,396,140 67,349,806PT. Bank Niaga Tbk. 344,933,852 172,390,716PT. Bank Danamon Tbk. 36,472,707 -

Yen PT. Bank Mandiri ( Persero ) 36,504,460 72,773,754The Bank of Tokyo Mitsubishi Ltd. 119,187,669 422,090,108

Sub Jumlah 9,728,031,832 10,099,556,221

Deposito berjangka dalam Rupiah pada Bank Mandiri dengan tingkat bunga 10% per tahun - 1,000,000,000Deposito berjangka dalam Rupiah pada Bank Niaga dengan tingkat bunga 8.38% per tahun - 7,000,000,000Deposito berjangka dalam Rupiah pada Bank Danamon dengan tingkat bunga 11.25% per tahun 10,000,000,000 -Deposito berjangka dalam USD pada Bank Lippo dengan tingkat bunga 3.75% per tahun 2,308,750,000 -

Jumlah 22,036,781,832 18,099,556,221

5. DEPOSITO BERJANGKA

Pada tahun 2005 , Perusahaan menempatkan deposito berjangka waktu tiga bulan pada PT. Bank Niaga Tbk. Sebesar Rp 10 milyar , dengan tingkat bunga 7,81% per tahun. Deposito tersebut digunakan sebagai jaminan atas pinjaman yang diperoleh AA , anak perusahaan , dari PT. Bank Niaga Tbk. yang jatuh tempo pada bulan Januari 2011 ( Catatan 13 ). Pada bulan Juli 2005, deposito berjangka tersebut telah di cairkan oleh Perusahaan.

14


6. PIUTANG USAHA

Jumlah piutang usaha berdasarkan umur piutang adalah :

2006 2005

Belum jatuh tempo 22,118,070,086 15,744,341,632Telah jatuh tempo 01 sd 30 hari 11,733,869,558 9,888,340,264

31 sd 60 hari 3,845,431,250 3,746,697,00761 sd 90 hari 2,426,295,983 2,740,658,569> 90 hari 6,568,717,111 5,243,621,355

Jumlah 46,692,383,988 37,363,658,827Dikurangi penyisihan piutang ragu - ragu (1,328,943,930) (943,123,480)

Jumlah bersih 45,363,440,058 36,420,535,347

Jumlah piutang usaha berdasarkan mata uang adalah :

2006 2005

Rupiah 40,410,126,311 27,614,803,377US Dollar 4,519,970,735 6,996,062,886Euro 1,170,203,936 2,292,590,468Yen 592,083,006 460,202,096

Jumlah 46,692,383,988 37,363,658,827Dikurangi penyisihan piutang ragu - ragu (1,328,943,930) (943,123,480)

Jumlah bersih 45,363,440,058 36,420,535,347

Mutasi penyisihan piutang ragu - ragu :2006 2005

Saldo awal 1,490,869,513 994,449,803Penghapusan (94,245,283) (51,326,323)Penerimaan piutang yang telah disisihkan (67,680,300) -

Saldo akhir 1,328,943,930 943,123,480

Berdasarkan hasil penelaahan terhadap akun piutang masing - masing pelanggan pada tanggal tersebut , manajemen berpendapat bahwa penyisihan piutang ragu - ragu adalah cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang usaha. Piutang usaha sebesar Rp 33 milyar dan Rp 23 milyar masing masing pada tanggal 30 September 2006 dan 2005, digunakan sebagai jaminan pinjaman dari PT. Bank Danamon Indonesia Tbk dan PT. Bank Niaga Tbk ( Catatan 13 ).

15


7 PIUTANG LAIN-LAIN

2006 2005

Shiba Investments Limited - 4,606,647,616Lain - lain 438,328,245 1,627,918,968

438,328,245 6,234,566,584

Piutang kepada Shiba Investment Limited ( Shiba ) merupakan piutang yang timbul sehubungan denga uang muka investasi PT. Alpha Austenite ( AA ) yang dikelola oleh Shiba dalam rangka perolehan saham. Piutang kepada Shiba Investment Limited ( Shiba ) telah di lunasi pada bulan Januari 2006.

8 PERSEDIAAN

2006 2005

Bahan Baku 8,047,778,559 6,549,989,252Barang Jadi 52,627,851,517 46,541,818,264Barang Dalam Proses 4,420,209,082 4,467,248,992Barang dalam perjalanan 803,672,074 1,770,940,555

Jumlah 65,899,511,232 59,329,997,063Dikurangi penyisihan persediaan usang (271,533,499) (194,203,466)

Jumlah bersih 65,627,977,733 59,135,793,597

Persediaan sebesar Rp 53 milyar dan Rp 32 milyar masing masing pada tanggal 30 September 2006 dan 2005 di gunakan sebagai jaminan pinjaman dari PT. Bank Danamon Indonesia Tbk dan PT. Bank Niaga Tbk ( Catatan 13 ). Persediaan Perusahaan dan Anak Perusahaan telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko kerugian lainnya dengan jumlah pertanggungan sebesar Rp 43 milyar untuk tahun 2006, dan sebesar Rp 41 milyar dan US$ 363.365 untuk tahun 2005. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup menutupi kemungkinan kerugian atas risiko yang mungkin di alami perusahaan dan anak perusahaan ( PT. Asuransi Wahana Tata , PT. Asuransi Astra Buana , PT. Asuransi Mitsui Marine Indonesia, PT. Bintang General Insurance, PT. Sinar Mas , dan Asuransi Bumiputera).

16


9 PIUTANG DAN HUTANG KEPADA PIHAK HUBUNGAN ISTIMEWA

2006 2005PiutangPiutang direksi dan karyawan 3,975,067,484 3,875,530,815Koperasi Sikarta 97,037,896 97,037,896PT. Kayukania 255,977,000 255,977,000

Jumlah 4,328,082,380 4,228,545,711

Piutang kepada direksi dan karyawan merupakan pemberian pinjaman Perusahaan dan anak perusahaan kepada direksi dan karyawan untuk pembelian kendaraan bermotor dan tidak dikenakan bunga yang akan dilunasi melalui pemotongan gaji setiap bulannya.

10 PENYERTAAN SAHAM Pada tanggal 9 Agustus 2005 , Perusahaan membeli saham PT. Genta Laras Semesta sebanyak 2000 lembar saham seharga Rp 2.000.000.000. sesuai dengan akta notaris Selam Bastomi SH Nomor 7 tertanggal 9 Agustus 2005. Perusahaan telah menghentikan kegiatan usaha MiGG efektif sejak bulan Nopember 2003 sehubungan dengan telah dialihkannya seluruh kegiatan usaha dan karyawan MiGG kepada PT. Multi guna Gas ( MuGG ), anak perusahaan. Kegiatan MiGG secara ber angsur-angsur hanya mengalihkan aktiva MiGG ke MuGG dengan harga pasar. Pada tanggal 4 April 2005, pemegang saham PT. Mitra Guna Gas ( MiGG ) telah menyetujui untuk membubarkan MiGG. Dengan keputusan likuidasi tersebut, laporan keuangan MiGG per 31 Desember 2004 tidak dikonsolidasikan , dan bagian perusahaan atas aktiva bersih MiGG pada tanggal tersebut sebesar Rp 354.661.014 dan pada tanggal 31 Desember 2005 sebesar Rp 554.973.070.

17


11 AKTIVA TETAP

01 Januari 2006 Penambahan Pengurangan 30 September 2006

BIAYA PEROLEHANPemilikan langsung:Hak atas tanah 4,495,386,670 7,165,850,282 - 11,661,236,952Bangunan dan prasarana 12,510,773,294 9,639,261,273 - 22,150,034,567Mesin dan peralatan 41,144,596,237 16,504,869,490 171,843,200 57,477,622,527Kendaraan bermotor 8,649,683,857 1,475,859,262 944,615,869 9,180,927,250Perabot kantor dan perlengkapan 7,047,689,555 5,313,603,064 - 12,361,292,619Aktiva dalam penyelesaian 490,036,318 2,177,643,191 2,667,679,509Sewa guna usaha : Mesin dan peralatan 7,472,884,135 (4,678,250,000) - 2,794,634,135 Kendaraan bermotor 3,219,078,439 656,158,333 146,000,000 3,729,236,772

Jumlah 85,030,128,505 38,254,994,895 1,262,459,069 122,022,664,331

AKUMULASI PENYUSUTANpemilikan langsung :

Hak atas tanah - 86,747,665 - 86,747,665Bangunan dan prasarana 5,967,994,283 1,037,433,723 - 7,005,428,006Mesin dan peralatan 16,975,107,471 4,784,156,978 112,415,200 21,646,849,249Kendaraan bermotor 4,882,848,713 1,380,418,751 566,251,917 5,697,015,547Perabot kantor dan perlengkapan 4,810,582,831 1,009,770,699 - 5,820,353,530Sewa guna usaha : Mesin dan peralatan 889,804,747 (74,362,958) - 815,441,789 Kendaraan bermotor 507,676,374 398,285,310 30,416,665 875,545,019

Jumlah 34,034,014,419 8,622,450,168 709,083,782 41,947,380,805

Nilai tercatat 50,996,114,086 80,075,283,526

01 Januari 2005 Penambahan Pengurangan 30 September 2005BIAYA PEROLEHANPemilikan langsung:Hak atas tanah 4,495,386,670 - - 4,495,386,670Bangunan dan prasarana 11,907,852,994 511,340,350 - 12,419,193,344Mesin dan peralatan 38,530,439,843 1,934,953,425 5,566,000 40,459,827,268Kendaraan bermotor 8,941,849,136 471,279,885 504,288,659 8,908,840,362Perabot kantor dan perlengkapan 6,635,057,795 392,370,646 1,850,000 7,025,578,441Aktiva dalam pengerjaan 993,366,394 (845,936,444) - 147,429,950Sewa guna usaha : Kendaraan bermotor 640,118,197 674,694,100 - 1,314,812,297 Mesin dan peralatan 7,262,684,135 1,218,027,719 - 8,480,711,854

Jumlah 79,406,755,164 4,356,729,681 511,704,659 83,251,780,186

18


01 Januari 2005 Penambahan Pengurangan 30 September 2005

Akumulasi penyusutanpemilikan langsung :Hak atas tanah - 83,939,283 - 83,939,283Bangunan dan prasarana 4,839,761,817 718,481,276 - 5,558,243,093Mesin dan peralatan 12,233,666,060 3,707,612,637 639,763 15,940,638,934Kendaraan bermotor 3,344,126,976 1,353,387,267 158,592,574 4,538,921,669Perabot kantor dan perlengkapan 4,011,133,882 646,410,377 1,850,000 4,655,694,259Sewa guna usaha : Kendaraan bermotor 215,177,162 472,357,096 - 687,534,258 Mesin dan peralatan 428,952,292 141,773,438 - 570,725,730

Jumlah 25,072,818,189 7,123,961,374 161,082,337 32,035,697,226

Nilai tercatat 54,333,936,975 51,216,082,960

Penambahan aktiva tetap untuk tahun 2005 termasuk di dalamnya adalah saldo aktiva tetap dari anak perusahaan yang di konsolidasi mulai tahun 2005, sebagai berikut :

2005Biaya perolehan 860,897,972Akumulasi penyusutan (203,555,780)

Jumlah tercatat 657,342,192

Alokasi beban penyusutan adalah sebagai berikut :2006 2005

Beban pokok penjualan 2,694,731,624 2,787,757,541Biaya operasi 5,927,718,544 4,132,648,053

Jumlah 8,622,450,168 6,920,405,594

Aktiva tetap digunakan sebagai jaminan hutang bank ( catatan 13 dan 18 ). Aktiva tetap telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko kerugian lainnya dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 52 milyar untuk tahun 2006 dan Rp 50 milyar dan US$ 1,826.622 untuk tahun 2005. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aktiva yang dipertanggungkan pada PT. Asuransi Mitsui Marine Indonesia, PT. Asuransi Wahana Tata dan PT. Asuransi Bina Dana Arta Tbk."

19


12 GOODWILL

2006 2005

Biaya perolehan Saldo awal tahun ( Akuisisi TSM ) 776,101,942 776,101,942Penambahan ( Akuisisi bisnis API ) catatan 1d. 3 3,193,227,456 -Pengurangan - -

3,969,329,398 776,101,942Saldo

Akumulasi Amortisasi 181,090,453 25,870,065Amortisasi tahun berjalan 512,889,470 116,415,291

Saldo 693,979,923 142,285,356

Bersih 3,275,349,475 633,816,586

13 UTANG BANK

2006 2005

PT. Bank Niaga Tbk.Pinjaman modal kerja - 11,500,000,000

PT. Bank Danamon Indonesia Tbk.Pinjaman modal kerja 60,000,000,000 -Pinjaman letter of credit 928,278,580 -Pinjaman Rekening koran 6,179,217,323 -

Jumlah 67,107,495,903 11,500,000,000

PT. Bank Niaga Tbk ( Niaga ) Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman modal kerja sebesar Rp 5.000.000.000 yang dikenakan suku bunga tahunan sebesar 17% dan 14% per tahun , untuk tahun 2006 dan 2005. Saldo pinjaman pada tanggal 30 Juni 2005 adalah sebesar Rp 5.000.000.000. Perusahaan juga memperoleh fasilitas LC atas unjuk, LC berjangka dan LC Usance Payable at Sight ( UPAS ) maksimum US$. 250.000. Kedua fasilitas pinjaman tersebut akan jatuh tempo pada tanggal 5 Agustus 2006. Pada tanggal 15 Februari 2006, perusahaan memperoleh pinjaman transaksi khusus sebesar Rp 25.150 juta, yang terdiri dari Rp 22.750.000.000 digunakan untuk pembiayaan akuisisi salah satu divisi PT. Air Product Indonesia, dan sebesar Rp 2.400.000.000. digunakan untuk pembangunan dan pemindahan Filling Station serta pembangunan jalan. Pinjaman tersebut dikenakan bunga sebesar 17% per tahun. Pada saat ini terdapat penempatan dana minimum sejumlah kewajiban pokok yang terhutang , sehingga Perusahaan dan TAS , AA , MuGG , anak perusahaan dapat menunda pembayaran angsuran kepada PT. Bank Niaga , dan pembayaran kembali dilakukan sekaligus pada tanggal jatuh tempo 1 Januari 2011. Apabila sudah tidak terdapat penempatan dana minimum sejumlah pinjaman pokok yang terhutang maka angsuran pembayaran pinjaman akan dimulai kembali sesuai dengan perjanjian .Perusahaan

20


memperoleh tambahan fasilitas LC atas unjuk, LC berjangka dan LC Usance Payable at Sight ( UPAS ) dari US$ 250.000 menjadi maksimum US$. 500.000. Kedua fasilitas pinjaman tersebut akan jatuh tempo pada tanggal 5 Agustus 2006. TAS , anak perusahaan , memperoleh fasilitas kredit jangka pendek dan LC sebagai berikut : - Kredit modal kerja dengan jumlah maksimum sebesar Rp 6.500.000.000. Pinjaman

tersebut dikenakan suku bunga tahunan sebesar 17% dan 14% masing-masing pada tahun 2006 dan 2005. Saldo pinjaman pada tanggal 30 Juni 2005 sebesar Rp 6.500.000.000. Pinjaman tersebut akan jatuh tempo pada tanggal 5 Agustus 2006.

- Fasilitas LC atas unjuk ( At Sight ) , LC berjangka ( Usance ) , dan UPAS , maksimum

US$ 1.000.000. Fasilitas tersebut akan jatuh tempo pada tanggal 5 Agustus 2006.

- Pada tanggal 2 Februari 2006, memperoleh tambahan fasilitas pinjaman tetap Rp 2.975.000.000 sehingga pinjaman tetap semula Rp 6.500.000.000 menjadi Rp 9.475.000.000 yang dikenakan bunga 17% per tahun, dan juga memperoleh tambahan LC sebesar US$ 250.000 sehingga fasilitas LC semula US$ 1.000.000 menjadi US$ 1.250.000 , dan akan jatuh tempo pada tanggal 5 Agustus 2006.

Pada tahun 2004, AA , anak perusahaan , memperoleh pinjaman tetap dari Niaga dengan jumlah maksimum Rp 20.000.000.000 yang digunakan untuk membeli saham TSM yang tanggal jatuh tempo telah di perpanjang sampai Juli 2005. Pada tanggal 23 Juni 2005 , Niaga memperpanjang fasilitas kredit sampai dengan 1 Januari 2011, sebagai akibatnya , pada tahun 2005 , pinjaman ini diklasifikasikan sebagai hutang jangka panjang ( Catatan 18 ). AA juga memperoleh fasilitas LC atas unjuk , LC berjangka , dan UPAS maksimum US$ 300.000 dan pada tanggal 2 Februari 2006 menjadi US$ 500.000 , dengan jaminan kas sebesar 10% dari pembukaan LC. Pada tanggal 2 Februari 2006, AA , anak perusahaan , memperoleh tambahan fasilitas pinjaman tetap sebesar Rp 1,350.000.000 , yang dikenakan bunga sebesar 17% per tahun , dan akan jatuh tempo pada tanggal 5 Agustus 2006. Jaminan untuk seluruh fasilitas pinjaman Perusahaan dan TAS, AA , tersebut diatas , sama dengan jaminan untuk hutang bank jangka panjang, sebagaimana di jelaskan pada catatan 18, kecuali khusus untuk fasilitas LC UPAS ditambah dengan jaminan kas sebesar 10% dari pembukaan LC. Pada tanggal 26 Juni 2006, semua pinjaman Perusahaan dan AA , TAS , anak perusahaan , telah di take over dan di lunasi oleh PT. Bank Danamon Indonesia Tbk. PT. Bank Danamon Indonesia Tbk ( Danamon ) Pada tanggal 26 Juni 2006, Perusahaan , AA , TAS , anak perusahaan , memperoleh fasilitas pinjaman modal kerja jangka pendek masing-masing sebesar Rp 35,000.000.000 , Rp 15.000.000.000 , dan Rp 10.000.000.000 , dan dikenakan bunga pinjaman sebesar bunga Sertifikat Bank Indonesia ( SBI ) satu bulan dibagi 0,918 ditambah 1,25% per tahun , jika bunga pinjaman dari Lembaga Penjamin Simpanan ( LPS ) lebih besar dari

21


bunga SBI maka yang digunakan bunga pinjaman LPS . Pinjaman tersebut akan jatuh tempo pada tanggal 25 Juni 2009 . Disamping itu , Perusahaan , AA , TAS , GLS , TSM , TASM , anak perusahaan juga memperoleh fasilitas pinjaman overdraft sebesar Rp 15.000.000.000 , yaitu Perusahaan memperoleh pinjaman sebesar Rp 5.000.000.000 , sedangkan AA , TAS , GLS , TSM dan TASM , anak perusahaan masing-masing memperoleh pinjaman sebesar Rp 2.000.000.000 , dan dikenakan bunga pinjaman sebesar bunga SBI satu bulan ditambah 3% per tahun .Pinjaman tersebut akan jatuh tempo pada tanggal 25 Juni 2009 . Perusahaan , dan AA , TAS , GLS , TSM dan TASM , anak perusahaan juga memperoleh fasilitas LC atas unjuk , LC berjangka / SKBDN , dan TR / UPAS , sebesar Rp 32.500.000.000 , yaitu masing-masing untuk Perusahaan Rp 5.000.000.000 , AA , Rp 10.000.000.000 , TAS , Rp 15.000.000.000 , sedangkan untuk GLS , TSM dan TASM , masing-masing sebesar Rp 5.000.000.000 , dengan jangka waktu 180 hari , dan dikenakan bunga sebesar bunga SIBOR / SBI satu bulan ditambah 2,75% per tahun. Pinjaman tersebut akan jatuh tempo pada tanggal 25 Juni 2009 . Perusahaan , dan AA , TAS , GLS , TSM dan TASM , anak perusahaan juga memperoleh fasilitas untuk Foreign exhange ( FX ) spot dan forward , yaitu untuk Pre Settlement Exposure ( PSE ) dan Settlement Risk ( SR ) , masing-masing sebesar US$ 1,500,000 dan US$ 2,500,000, yaitu Perusahaan memperoleh US$ 1,000,000, dan US$ 750,000 , AA , sebesar US$ 500,000 dan US$ 750,000 , TAS sebesar US$ 750,000 dan US$ 750,000 , GLS , sebesar US$ 100,000 dan US$ 150,000 , TSM , sebesar US$ 100,000 dan US$ 200,000 , dan TASM , sebesar US$ 100,000 dan US$ 150,000 , dengan jangka waktu sampai dengan 6 bulan . Jaminan untuk seluruh fasilitas pinjaman Perusahaan , dan AA , TAS , GLS , TSM dan TASM , anak perusahaan tersebut diatas adalah sama dengan jaminan untuk hutang jangka panjang, sebagaimana dijelaskan pada catatan 18 .

14 HUTANG USAHA Rincian hutang usaha berdasarkan mata uang adalah :

2006 2005

Rupiah 15,276,368,297 13,556,805,844US Dollar 6,583,260,530 4,030,639,651Euro 4,161,915,324 6,804,637,138Dolar Singapore 72,317,560 261,373,760Yen 1,636,316,334 1,956,752,748

Jumlah 27,730,178,045 26,610,209,141

22


Rincian hutang usaha berdasarkan umur hutang adalah :

2006 2005

Belum jatuh tempo 14,299,224,672 19,494,639,216Telah jatuh tempo 01 sd 30 hari 4,807,675,360 3,293,013,381

31 sd 60 hari 2,830,224,657 1,436,951,29661 sd 90 hari 2,607,812,015 1,043,226,639> 90 hari 3,185,241,341 1,342,378,609

Jumlah 27,730,178,045 26,610,209,141

Hutang usaha merupakan hutang yang timbul dari pembelian barang dagang, bahan baku utama dan bahan pembantu.

15 HUTANG LAIN-LAIN

2006 2005

Pihak ketiga :Uang jaminan pelanggan 327,107,154 971,928,262Shiba investments - 736,738,959Uang muka pelanggan 1,612,124,377 1,401,819,687Hutang kepada PT. Air Product Indonesia 1,557,524,794 -Lain - lain 978,381,612 1,860,430,278

Sub jumlah 4,475,137,937 4,970,917,186

Pihak hubungan istimewa :PT. Martensite Unggul 10,537,500 52,687,500Agus Harijanto 51,000,000 83,210,400

Sub jumlah 61,537,500 135,897,900

Jumlah 4,536,675,437 5,106,815,086

Hutang kepada Shiba Investment merupakan pinjaman jangka pendek yang akan dilunasi pada bulan Januari 2006 dan dikenakan bunga 14 % per tahun , pinjaman ini dilakukan tanpa jaminan . Hutang kepada API merupakan hutang atas pengalihan Piutang dan stock

23


16 PERPAJAKAN

a. Hutang pajak terdiri dari :

2006 2005

Pajak penghasilanPasal 21 885,637,330 567,243,563Pasal 23 745,315,980 258,430,671Pasal 25 1,261,986,624 2,147,783,766Pasal 29 67,066,554 89,823,719Pajak Pertambahan Nilai 674,104,091 1,559,618,179

Jumlah 3,634,110,579 4,622,899,898

b. Taksiran beban pajak penghasilan menurut laporan laba rugi konsolidasi terdiri dari

komponen adalah :

2006 2005

Tahun berjalan 2,911,815,903 4,523,703,380Tangguhan (73,331,438) (811,078,774)

Jumlah 2,838,484,465 3,712,624,606

c. Rekonsiliasi antara laba sebelum taksiran beban pajak penghasilan menurut laporan laba

rugi konsolidasi dengan taksiran penghasilan kena pajak adalah :

24


25

2006 2005

Laba ( rugi ) sebelum pajak menurut laporan laba ( rugi ) konsolidasi 3,945,366,822 8,750,957,372Laba anak perusahaan sebelum pajak (1,773,102,725) (9,684,793,645)

Laba ( rugi ) Perusahaan sebelum pajak 2,172,264,097 (933,836,273)

Beda waktu :Penyusutan aktiva tetap (107,009,635) (35,152,743)Beban bunga sewa guna usaha 26,045,761 6,874,412Beban sewa guna usaha (34,476,984) (20,221,588)Sewa dan asuransi (189,315,176) (145,023,029)Laba penjualan aktiva tetap 60,317,906 -

Beda tetap :Representasi 768,700 8,797,463Denda pajak 1,777,116 38,822,926Pajak dan perijinan 41,404,600 4,850,000Asuransi 10,500,000 1,950,000Penghasilan sewa (727,736,175) (693,475,000)Penghasilan bunga (343,067,390) (749,460,505)Lain - lain 52,720,095 5,801,369

Laba kena pajak ( rugi fiscal ) perusahaan 964,192,915 (2,510,072,968)

Perhitungan beban pajak tahun berjalan Perusahaan adalah :

2006 2005

10% x Rp 50.000.000. 5,000,000 -15% x Rp 50.000.000. 7,500,000 -30% x Rp 864.192.000. 259,257,600 -

Jumlah 271,757,600 -

Rincian beban pajak dan hutang pajak tahun berjalan adalah2006 2005

Perusahaan 271,757,600 -Anak perusahaan 2,640,058,303 4,523,703,380

jumlah 2,911,815,903 4,523,703,380

PerusahaanDikurangi pembayaran pajak dimuka

Fiskal - 6,000,000Pasal 22 175,105,282 119,853,228Pasal 23 400,118,858 320,241,798

Jumlah 575,224,140 446,095,026


Tagihan pajak tahun berjalan :

Tahun 2006 303,466,540 -Tahun 2005 - 446,095,026 Jumlah 303,466,540 446,095,026

Hutang pajak tahun berjalan - -

Anak perusahaanDikurangi pembayaran pajak dimuka

Pasal 22 809,894,948 1,225,808,450Pasal 23 273,168,329 149,968,992Pasal 25 1,272,398,994 1,371,163,402

Jumlah 2,355,462,271 2,746,940,844

Tagihan pajak tahun berjalan anak perusahaan 977,390,592 -Tagihan bayar pajak Th. 2005 1,440,059,960 371,021,230Hutang pajak tahun berjalan anak perusahaan 1,261,986,624 2,147,783,766

Hutang pajak tahun berjalan Perusahaan dan anak perusahaan 1,261,986,624 2,147,783,766

Tagihan pajak Perusahaan dan anak perusahaan 2,720,917,092 817,116,256

Pajak Tangguhan2006 2005

Perusahaan :Laba penjualan aktiva tetap 18,095,372 -Akumulasi rugi fiskal - (753,021,890)Beban sewa guna usaha (10,343,095) (6,066,476)Penyusutan (32,102,891) (10,545,823)Beban bunga 7,813,728 2,062,324Sewa dan asuransi (56,794,553) (43,506,909)

(73,331,439) (811,078,774)Anak perusahaan - -Jumlah pajak tangguhan bersih (73,331,439) (811,078,774)

Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan Perusahaan dan anak perusahaan adalah :2006 2005

Aktiva pajak tangguhan Perusahaan

Akumulasi rugi fiskal - 753,021,890 Persediaan 81,460,050 227,817,603 Piutang usaha 140,578,290 627,040,872 Kewajiban Imbalan paska kerja 579,228,050 485,710,918 Penurunan nilai aktiva 432,000,000 432,000,000 Sewa guna usaha 6,423,069 64,125,465 Aktiva tetap 93,821,959 (16,748,544) Sewa dan asuransi 56,794,553 57,608,239

1,390,305,971 2,630,576,443Anak perusahaan

PT. Alpha Austenite 790,916,775 769,892,018PT. Tanah Sumber Makmur 444,244,380 205,862,131PT. Tira Andalan Steel 455,588,991 231,554,521PT. Genta Laras Semesta 15,829,937 -PT. Multi Guna Gas 616,592,144 908,672,781

Jumlah Aktiva pajak tangguhan - bersih 3,713,478,198 4,746,557,894

26


27

17 BIAYA MASIH HARUS DIBAYAR Rincian biaya masih harus dibayar adalah :

2006 2005

Transfortasi , pemasaran, dan biaya operasional lainnya 3,482,096,348 4,998,931,988Bunga 14,155,529 167,487,250

Jumlah 3,496,251,877 5,166,419,238

18 HUTANG JANGKA PANJANG

Pinjaman jangka panjang terdiri dari :

2006 2005

BankPT. Bank Niaga Tbk. - 38,138,480,000PT. Bank Danamon Tbk. 37,500,000,000 -

Jumlah 37,500,000,000 38,138,480,000

Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam setahunBank - 4,156,250,000

Jumlah - 4,156,250,000

Bagian jangka panjang 37,500,000,000 33,982,230,000

PT. BANK NIAGA Tbk. ( NIAGA ) AA , anak perusahaan , memperoleh fasilitas pinjaman transaksi khusus sebesar Rp 4 milyar dari Niaga. Pinjaman ini dibayar melalui 48 kali angsuran , sampai dengan bulan Agustus 2007 dan dikenakan bunga sebesar 17% dan 14% pada tahun 2006 dan 2005. Saldo pinjaman pada tanggal 30 Juni 2005 sebesar Rp 2.750.000.000. Pada tanggal 1 September 2005 , perjanjian pinjaman di perbaharui sebagai berikut : " - Selama terdapat penempatan dana minimum sejumlah kewajiban pokok yang terhutang

oleh Tira Grup kepada Niaga , maka pembayaran kembali akan dilakukan sekaligus pada tanggal jatuh tempo , yaitu tanggal 19 Agustus 2007.

- Sedangkan apabila tidak terdapat penempatan dana atau penempatan dana tidak mencukupi jumlah kewajiban pokok yang terhutang oleh Tira Grup kepada Niaga , maka pembayaran kembali akan dilakukan secara angsuran bulanan pada tiap tanggal 19


untuk setiap bulannya , sebanyak 25 kali angsuran yaitu : angsuran ke 1 sampai 24 sebesar Rp 100.000.000 untuk tiap kali angsuran , dan angsuran ke 25 sebesar Rp 250.000.000.

Pada tahun 2004, AA , anak perusahaan , memperoleh pinjaman khusus yang direklasifikasi dari pinjaman jangka pendek sebesar Rp 20.000.000.000 ( Catatan 13 ) . Saldo pinjaman pada tanggal 30 Juni 2005 sebesar Rp 20.000.000.000. Pinjaman ini dikenakan suku bunga tahunan sebesar 17% dan 14% pada tahun 2006 dan 2005. Pada tanggal 1 September 2005 , perjanjian pinjaman di perbaharui sebagai berikut : " - Selama terdapat penempatan dana minimum sejumlah kewajiban pokok yang terhutang

oleh Tira Grup kepada Niaga , maka pembayaran kembali akan dilakukan sekaligus pada tanggal jatuh tempo , yaitu tanggal 1 Januari 2011.

- Sedangkan apabila tidak terdapat penempatan dana atau penempatan dana tidak mencukupi jumlah kewajiban pokok yang terhutang oleh Tira Grup kepada Niaga , maka pembayaran kembali akan dilakukan secara angsuran bulanan pada tiap tanggal 1 untuk setiap bulannya , sebanyak 65 kali angsuran yaitu : angsuran ke 1 sampai 35 sebesar Rp 200.000.000 untuk tiap kali angsuran , dan angsuran ke 36 sampai 64 sebesar Rp 400.000.000 untuk tiap kali angsuran , terakhir angsurann 65 sebesar Rp 1.200.000.000.

TAS , Anak perusahaan , memperoleh fasilitas pinjaman dari Niaga dengan jumlah maksimum sebesar Rp 10.000.000.000. Saldo pinjaman pada tanggal 30 Juni 2005 sebesar Rp 8.150.000.000. Pinjaman ini dibayar melalui 48 kali angsuran sampai dengan bulan Agustus 2007 , dan dikenakan bunga pinjaman sebesar 17% dan 14% per tahun untuk tahun 2006 dan 2005.Pada tanggal 30 Nopember 2005 , perjanjian pinjaman di perbaharui sebagai berikut :" - Selama terdapat penempatan dana minimum sejumlah kewajiban pokok yang terhutang

oleh Tira Grup kepada Niaga , maka pembayaran kembali akan dilakukan sekaligus pada tanggal jatuh tempo , yaitu tanggal 1 Agustus 2007.

- Sedangkan apabila tidak terdapat penempatan dana atau penempatan dana tidak

mencukupi jumlah kewajiban pokok yang terhutang oleh Tira Grup kepada Niaga , maka pembayaran kembali akan dilakukan secara angsuran bulanan pada tiap tanggal 1 untuk setiap bulannya , sebanyak 25 kali angsuran yaitu : angsuran ke 1 sebesar Rp 125.000.000 , dan angsuran ke 2 sampai 13 sebesar Rp 225.000.000 untuk tiap kali angsuran , angsuran ke 14 sampai 23 sebesar Rp 400.000.000 untuk tiap kali angsuran , angsuran ke 24 dan 25 sebesar Rp 600.000.000 untuk tiap kali angsuran.

Seluruh fasiliats pinjaman TAS dan AA tersebut diatas , dan fasilitas pinjaman lainnya dari PT Bank Niaga Tbk., ( Catatan 13 ) di jamin dengan : - Piutang usaha, persediaan , hak atas tanah dan mesin milik perusahaan dan anak

perusahaan.

28


- Jaminan perusahaan ( corporated guarantee ) dari perusahaan. - Jaminan silang ( cross collateralized ) terhadap fasilitas lain yang diberikan oleh Niaga

kepada Perusahaan , TAS , AA , yang meliputi piutang , persediaan serta hak atas tanah dan mesin .

Perjanjian pinjaman juga mencakup persyaratan tertentu, antara lain membatasi hak perusahaan dan anak perusahaan untuk mengubah anggaran dasar, susunan pengurus,susunan para pemegang saham dan nilai saham, menambah hutang selain hutang yang sudah ada, bertindak sebagai penjamin baik langsung maupun tidak langsung bagi pihak ketiga dan melakukan pembayaran dividen kepada pemegang saham, melakukan merger dan akuisisi dengan perusahaan lain dan menjaga ratio hutang berbanding modal ( leverage ratio ) sebesar jumlah tertentu. MuGG , anak perusahaan , memperoleh fasilitas pinjaman non revolving dari PT. Bank Niaga Tbk yaitu pinjaman khusus I sebesar Rp 8.712.000.000 untuk pembelian 18.000 tabung gas silinder. Pinjaman akan dibayar melalui 48 kali angsuran sampai dengan bulan Nopember 2007 dan dikenakan bunga berkisar 13% sampai 15% per tahun 2005. Pinjaman transaksi khusus II sebesar Rp 1.500.000.000 yang digunakan untuk pembelian 10 unit truk . Pinjaman akan dibayar melalui 48 kali angsuran sampai dengan bulan Nopember 2007 dan dikenakan bunga berkisar 13% sampai 15% per tahun 2005. Saldo pinjaman pada tanggal 30 Juni 2005 sebesar Rp 7.769.730.000. Pada tanggal 1 September 2005 , perjanjian pinjaman di perbaharui sebagai berikut : " - Selama terdapat penempatan dana minimum sejumlah kewajiban pokok yang terhutang

oleh Tira Grup kepada Niaga , maka pembayaran kembali akan dilakukan sekaligus pada tanggal jatuh tempo , yaitu tanggal 13 Nopember 2007

- Sedangkan apabila tidak terdapat penempatan dana atau penempatan dana tidak mencukupi jumlah kewajiban pokok yang terhutang oleh Tira Grup kepada Niaga , maka pembayaran kembali akan dilakukan secara angsuran bulanan pada tiap tanggal 13 untuk setiap bulannya , sebanyak 28 kali angsuran yaitu : angsuran ke 1 sampai 4 sebesar Rp 75.000.000 untuk tiap kali angsuran , dan angsuran ke 5 sampai 16 sebesar Rp 200.000.000 untuk tiap kali angsuran , angsuran ke 17 sampai 27 sebesar Rp 350.000.000 untuk tiap kali angsuran , dan angsuran ke 28 sebesar Rp 661.680.000."

Pinjaman tersebut dijamin dengan kendaraan dan tabung gas MuGG yang dibiayai oleh bank, piutang Mugg terhadap pihak ketiga dengan nilai penjaminan minimum Rp 2,5 milyar dan jaminan Perusahaan. Perjanjian pinjaman juga mencakup persyaratan tertentu, antara lain membatasi hak MuGG untuk mengubah anggaran dasar, susunan pengurus, susunan para pemegang saham dan nilai saham, menambah hutang selain hutang yang sudah ada, bertindak sebagai penjamin baik langsung maupun tidak langsung bagi pihak ketiga dan melakukan pembayaran dividen kepada pemegang saham serta melakukan merger dan akuisisi dengan perusahaan lain. Pada tanggal 26 Juni 2006, semua pinjaman Perusahaan dan AA , TAS , MuGG , anak perusahaan telah di take over dan di lunasi oleh PT. Bank Danamon Indonesia Tbk.

29


PT. Bank Danamon Indonesia Tbk ( Danamon ) Pada tanggal 26 Juni 2006, Perusahaan , AA , TAS , anak perusahaan , memperoleh fasilitas pinjaman jangka panjang sebesar Rp 37,500,000,000, yaitu untuk Perusahaan sebesar Rp 20,000.000.000 , AA , sebesar Rp 10.000.000.000 , dan TAS , sebesar Rp 7,500,000,000, dan dikenakan bunga pinjaman sebesar bunga SBI satu bulan dibagi 0,918 ditambah 1,25% per tahun , jika bunga pinjaman dari Lembaga Penjamin Simpanan ( LPS ) lebih besar dari bunga SBI maka yang digunakan adalah bunga pinjaman LPS , dan pinjaman tersebut akan jatuh tempo pada tanggal 25 Juni 2009 . Seluruh fasilitas pinjaman Perusahaan ,dan AA , TAS , GLS , TSM dan TASM , anak perusahaan , tersebut diatas dari Danamon ( catatan 13 ) di jamin dengan : - "Hak atas tanah , Bangunan dan Mesin-mesin milik perusahaan dan anak perusahaan. - Gas Cylinders & VGL milik Perusahaan dan anak perusahaan . - Jaminan Perusahaan meliputi persediaan dan piutang dagang masing-masing

minimum sebesar Rp 12,500,000,000, dan sebesar Rp 4,500,000,000 .

- Jaminan AA , anak perusahaan meliputi persediaan dan piutang dagang masing-masing minimum sebesar Rp 7,500,000,000, dan sebesar Rp 5,500,000,000 .

- Jaminan TAS , anak perusahaan meliputi persediaan dan piutang dagang masing-masing minimum sebesar Rp 25,000,000,000, dan sebesar Rp 17,500,000,000 .

- Jaminan GLS , anak perusahaan meliputi persediaan dan piutang dagang masing-masing minimum sebesar Rp 4,000,000,000, dan sebesar Rp 1,500,000,000 .

- Jaminan TSM , anak perusahaan meliputi persediaan dan piutang dagang masing-masing minimum sebesar Rp 2,500,000,000, dan sebesar Rp 2,500,000,000 .

- Jaminan TASM , anak perusahaan meliputi persediaan dan piutang dagang masing-masing minimum sebesar Rp 2,250,000,000, dan sebesar Rp 1,500,000,000 .

- Jaminan perusahaan ( corporated guarantee ) dari perusahaan dan anak perusahaan .

Perjanjian pinjaman juga mencakup persyaratan tertentu, antara lain membatasi hak perusahaan dan anak perusahaan untuk mengubah anggaran dasar, susunan pengurus,susunan para pemegang saham dan nilai saham, menambah hutang selain hutang yang sudah ada, bertindak sebagai penjamin baik langsung maupun tidak langsung bagi pihak ketiga dan melakukan merger dan akuisisi dengan perusahaan lain dan menjaga ratio hutang berbanding modal ( leverage ratio ) sebesar jumlah tertentu .

30


19 HUTANG SEWA GUNA USAHA Rincian hutang sewa guna usaha berdasarkan jatuh tempo pembayaran adalah :

2006 2005

Tahun 2005 - 1,127,496,939Tahun 2006 753,145,199 3,963,255,033Tahun 2007 2,135,078,405 1,758,443,705Tahun 2008 1,047,079,657 235,124,198Tahun 2009 211,947,460 6,728,000

Jumlah 4,147,250,721 7,091,047,875Beban bunga yang belum jatuh tempo (683,477,538) (1,072,165,624)

Nilai pokok pembayaran sewa guna usaha 3,463,773,183 6,018,882,251Bagian yang jatuh tempo dalam setahun (607,019,738) (855,247,311)

Bagian jangka panjang 2,856,753,445 5,163,634,940

Rincian hutang sewa guna usaha berdasarkan lessor adalah :

2006 2005

PT. Diamond Lease Indonesia - 40,152,643PT. Oto Multiarta 425,555,240 287,910,205PT. Astra Credit Company 16,775,190 80,748,776PT. Astra Sedaya Finance 497,473,064 425,913,098PT. Orix Indonesia Finance 475,767,743 182,324,460PT. Bank Jasa Jakarta 51,107,490 163,899,787PT. Saseka Gelora Finance - 3,022,681,333PT. GE Finance Indonesia - 135,240,000PT. Bank Niaga Graha 217,146,920 340,644,463UPJ BRI Finance 629,820,917 698,588,293PT. Indomobil Finance Indonesia 183,742,540 224,526,270PT. Mitsui Leasing Capital Indonesia 59,616,006 89,599,261PT. Bank Index Selindo 281,292,029 -B I I Finance 187,144,693 -Lain - lain dibawah Rp 100.000.000. 438,331,351 326,653,662

Jumlah 3,463,773,183 6,018,882,251 Manajemen Perusahaan dan anak perusahaan menetapkan kebijakan untuk membeli kendaraan niaga dan Botol gas melalui sewa guna usaha ( capital lease ) . Jangka waktu sewa adalah 2 - 3 tahun dengan tingkat bunga efektif 18,5% - 21 % per tahun. Semua hutang sewa guna usaha didenominasi dalam rupiah yang dibayar setiap bulan dalam suatu jumlah tetap. Hutang ini di jamin dengan aktiva tetap sewa guna usaha yang bersangkutan .

31


20 HAK MINORITAS

2006 2005

Hak Minoritas atas aktiva bersih anak perusahaanPT. Tanah Sumber Makmur 3,223,468,299 3,830,385,124PT. Tekun Asas Sumber Makmur 1,449,695 1,402,652PT. Alpha Austenite 433,747,171 3,012,328,362PT. Tira Andalan Steel 65,510,672 259,366,455PT. Genta Laras Semesta 722,458,255 599,822,114

Jumlah 4,446,634,092 7,703,304,707

2006 2005

Hak Minoritas atas rugi ( laba ) bersih anak perusahaanPT. Tanah Sumber Makmur 480,207,543 (628,881,274)PT. Tekun Asas Sumber Makmur (129,695) (255,241)PT. Alpha Austenite 435,681,532 (43,247,697)PT. Tira Andalan Steel (53,604,806) (71,791,808)PT. Genta Laras Semesta (122,875,461) 41,136,007

Jumlah 739,279,113 (703,040,013)

21 MODAL SAHAM DAN TAMBAHAN MODAL DISETOR

Modal Saham

Jumlah Persentase Jumlah modalsaham kepemilikan disetor

PT. Mulia Dharma Sarana 25,000,000.00 42.517% 25,000,000,000PT. Martensite Unggul 14,787,966.00 25.150% 14,787,966,000PT. Widjayatunggal Sejahtera 14,752,734.00 25.090% 14,752,734,000PT. Penta Widjaya Investindo 2,160,500.00 3.674% 2,160,500,000Johnny Santoso 7,000.00 0.012% 7,000,000Toto Wahyudiyanto 3,500.00 0.006% 3,500,000Hadi Gunawan 3,500.00 0.006% 3,500,000Masyarakat 2,084,800.00 3.546% 2,084,800,000

Jumlah 58,800,000.00 100.00% 58,800,000,000

2006

Nama pemegang saham

32


Jumlah Persentase Jumlah modalsaham kepemilikan disetor

PT. Mulia Dharma Sarana 25,000,000.00 42.517% 25,000,000,000PT. Martensite Unggul 14,787,966.00 25.150% 14,787,966,000PT. Widjayatunggal Sejahtera 14,753,734.00 25.091% 14,753,734,000PT. Penta Widjaya Investindo 2,160,500.00 3.674% 2,160,500,000Johnny Santoso 7,000.00 0.012% 7,000,000Toto Wahyudiyanto 3,500.00 0.006% 3,500,000Budhi Hendarto 3,500.00 0.006% 3,500,000Hadi Gunawan 3,500.00 0.006% 3,500,000Masyarakat 2,080,300.00 3.538% 2,080,300,000

Jumlah 58,800,000.00 100.00% 58,800,000,000

2005

Nama pemegang saham

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang telah dinyatakan dengan akta notaris nomor 45 tanggal 29 Agustus 2003 oleh H. Irwan Santosa, SH notaris di Jakarta, pemegang saham menyetujui untuk mengeluarkan saham sebanyak 2,8 juta saham untuk melaksanakan Employee Stock option Plan ( ESOP ) dengan harga Rp 1.253 per saham yang telah terrealisasi pada tahun 2004.

Tambahan Modal Disetor Tambahan modal disetor terdiri dari saldo tahun 1993 sebesar Rp 200.000.000. dan dari selisih antara harga penawaran umum terbatas atas 42.000.000 saham pada tahun 2000 dengan nilai nominal sebesar Rp 10.500.000.000 dikurangi dengan biaya emisi saham Rp 1.914.738.539 serta hasil kelebihan nilai pasar saham ESOP diatas nilai nominal tahun 2004 sebesar Rp 708.400.000.

22 PENJUALAN BERSIH Rincian penjualan bersih menurut jenis produk adalah sebagai berikut :

2006 2005

Steel 55,339,639,035 46,036,383,755Komponen elektronik 19,982,864,978 26,123,812,474G a s 44,391,122,466 25,644,520,016Mesin dan Suku Cadang 12,971,763,989 10,834,189,267Peralatan 1,552,958,194 1,983,522,699Electrode 6,921,616,023 5,641,162,691Bronze 11,216,043,683 10,884,427,917

Jumlah 152,376,008,368 127,148,018,819

33


23 BEBAN POKOK PENJUALAN

Rincian beban pokok penjualan menurut jenis produk adalah sebagai berikut :

2006 2005

Steel 30,366,441,048 25,800,750,447Komponen elektronik 17,281,595,660 20,691,322,092G a s 18,720,781,416 12,702,551,978Mesin dan Suku Cadang 11,452,857,788 8,379,927,516Peralatan 952,804,828 1,139,018,963Electrode 3,462,885,703 2,781,700,142Bronze 6,826,191,944 5,801,443,084

Jumlah 89,063,558,387 77,296,714,222

Perhitungan Harga Pokok Penjualan sbb :

Saldo awal Persediaan Bahan Baku 6,231,035,022 6,153,644,897Pembelian Bahan Baku 23,958,928,793 25,186,914,742

Bahan Baku Yang Tersedia 30,189,963,815 31,340,559,639Saldo akhir Persediaan Bahan Baku (8,047,778,559) (6,549,989,252)

Bahan Baku Yang digunakan 22,142,185,256 24,790,570,387Tenaga kerja langsung 4,800,493,797 4,069,111,346Biaya Pabrikasi 9,713,373,658 9,751,616,233

Total Biaya Produksi 36,656,052,711 38,611,297,966

Persediaan Barang Dalam Proses Awal 3,848,960,435 2,829,162,332Persediaan Barang Dalam Proses Akhir (4,420,209,082) (4,467,248,992)

Total Harga Pokok Produksi 36,084,804,064 36,973,211,306

Persediaan Barang Jadi Awal 48,313,004,854 31,936,665,762Pembelian Barang Jadi 57,022,067,487 54,928,655,418Persediaan Barang Jadi Akhir (52,356,318,018) (46,541,818,264)

Total Harga Pokok Penjualan 89,063,558,387 77,296,714,222

34


24 BEBAN USAHA

Rincian beban usaha adalah sebagai berikut :

2006 2005

Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan 22,361,608,609 17,507,628,020Komisi penjualan 2,289,772,722 2,456,726,010Perjalanan 1,763,553,036 2,087,017,496Telepon dan telex 1,871,313,656 1,447,952,452Penyusutan aktiva tetap 5,927,718,544 4,132,648,053Pengangkutan dan pengemasan 2,916,042,979 1,510,186,063Perbaikan dan pemeliharaan 1,650,973,654 1,233,740,489Iklan , pameran dan promosi 338,322,281 311,681,306Listrik dan energi 2,402,371,593 1,209,327,044Perlengkapan kantor 943,413,134 651,895,922Sewa dan amortisasi 751,646,730 439,797,588Penggantian dan denda 151,126,603 165,864,992Representasi 226,622,952 280,579,572Honorarium tenaga ahli 1,521,976,916 1,198,093,926Beban bank 227,907,192 446,115,926Pajak dan perijinan 652,501,630 583,615,579Asuransi 383,318,531 361,954,637Pendidikan dan latihan 85,577,890 44,444,585Lain - lain 1,067,424,243 691,973,674

Jumlah 47,533,192,895 36,761,243,334

25 BEBAN BUNGA

Akun ini merupakan beban bunga dari :

2006 2005

Bank 10,227,578,306 4,670,197,182Sewa guna usaha 630,419,655 940,025,853Lain - lain 24,129,070 -

Jumlah 10,882,127,031 5,610,223,035

26 LABA PER SAHAM Berikut ini adalah data yang digunakan untuk menghitung laba per saham :

2006 2005

Laba bersih untuk perhitungan laba per saham dasar 1,846,161,471 4,335,292,754

Jumlah saham

35


Jumlah rata-rata tertimbang saham untuk perhitungan laba persaham dasar adalah sebesar 58.800.000 lembar untuk 2006 dan 2005.

27. IMBALAN PASKA KERJA Kewajiban imbalan kerja karyawan berdasarkan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13 / 2003 didasarkan pada perhitungan aktuaris yang dilakukan oleh PT. Bumi Darma Aktuaria, aktuaris independent Penilaian aktuaris dilakukan dengan metode "" Projected Unit credit "" , dengan asumsi yang digunakan untuk tingkat diskonto = 10% , tingkat kenaikan gaji = 8% -10% , Tabel mortalita CSO-80 , tingkat pengunduran diri = 4% - 5% dan umur pensiun = 55 tahun. Kewajiban imbalan pasca kerja di neraca tahun 2006 dan 2005 adalah masing-masing Rp 7.913.716.179 dan Rp 5.959.848.565.

28. SIFAT DAN TRANSAKSI HUBUNGAN ISTIMEWA Sifat hubungan istimewa Perusahaan yang sebahagian pengurus atau manajemennya sama dengan perusahaan dan anak perusahaan adalah : Koperasi Sikarta, PT. Sinar Indonesia Merdeka, PT. Kayukania ." Transaksi hubungan istimewa Dalam kegiatan usahanya Perusahaan dan anak perusahaan melakukan transaksi tertentu diluar usaha lainnya dengan pihak hubungan istimewa , seperti yang telah di ungkapkan pada catatan 6 .

29. INFORMASI SEGMEN USAHA Sejak tanggal 1 Januari 2002 , Perusahaan menerapkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan ( PSAK ) No. 5 revisi 2000 tentang pelaporan segmen. a. Segmen Usaha

Untuk tujuan pelaporan manajemen , Perusahaan dan anak perusahaan mengklarifikasi usahanya menjadi tiga segmen usaha , yaitu :

1 Perdagangan dan distribusi barang-barang teknik 2 Industri cetakan dan kawat las 3 Perdagangan gas industri Berikut ini adalah informasi segmen berdasarkan segmen usaha :

36


2006 2005

Perdagangan dan distribusi barang-barang teknik 81,344,647,043 63,189,575,626Industri cetakan dan kawat las 41,159,561,869 48,125,098,425Perdagangan gas industri 51,070,744,066 25,761,713,411

Jumlah 173,574,952,978 137,076,387,462Eliminasi (21,198,944,610) (9,928,368,643)

Konsolidasi 152,376,008,368 127,148,018,819

2006 2005

Perdagangan dan distribusi barang-barang teknik 11,734,471,535 8,815,672,867Industri cetakan dan kawat las (1,179,485,921) 4,371,886,100Perdagangan gas industri 5,464,059,606 (334,569,607)

Jumlah 16,019,045,220 12,852,989,360Eliminasi (239,788,134) 237,071,903

Konsolidasi 15,779,257,086 13,090,061,263

2006 2005

Laba usaha 15,779,257,086 13,090,061,263Pendapatan ( Beban ) Keuangan (11,833,890,263) (4,339,103,890)

Laba sebelum pajak 3,945,366,823 8,750,957,373Pajak penghasilan (2,838,484,465) (3,712,624,606)

Laba sesudah pajak 1,106,882,358 5,038,332,767

2006 2005



Konsolidasi 235,672,274,656 186,841,498,348

Penjualan bersih

Laba usaha

Laba sesudah pajak

Aktiva Segmen

37


38

2006 2005



Konsolidasi 155,407,275,732 103,793,964,875

2006 2005

Perdagangan dan distribusi barang-barang teknik 1,304,609,138 902,031,438Industri cetakan dan kawat las 2,628,532,130 815,907,679Perdagangan gas industri 34,321,853,627 1,777,892,592

Jumlah 38,254,994,895 3,495,831,709Eliminasi - -

Konsolidasi 38,254,994,895 3,495,831,709

2006 2005

Perdagangan dan distribusi barang-barang teknik 877,588,589 590,833,524Industri cetakan dan kawat las 3,522,190,103 3,653,006,912Perdagangan gas industri 4,222,671,476 2,676,565,158

Jumlah 8,622,450,168 6,920,405,594

Kewajiban Segmen

Jumlah pengeluaran modal

Jumlah penyusutan

b. Segmen Geografis

Perusahaan dan anak perusahaan beroperasi di wilayah geografis utama , dengan pembagian wilayah sebagai berikut : Wilayah Barat ( untuk Medan , Padang , Pekanbaru dan Palembang ) , Wilayah Tengah ( untuk Jakarta , Bandung , Cilegon , Balikpapan ) dan Wilayah Timur ( untuk Surabaya , Semarang , Cilacap , Makasar )." Berikut ini jumlah penjualan Perusahaan dan anak perusahaan berdasarkan pasar geografis tanpa memperhatikan tempat diproduksinya barang :


2006 2005

Wilayah Barat 21,388,581,371 14,803,628,371Wilayah Tengah 97,945,480,602 78,714,627,981Wilayah Timur 54,240,891,005 43,558,131,110


Konsolidasi 152,376,008,368 127,148,018,819

2006 2005

Wilayah Barat 8,079,855,941 8,747,671,178Wilayah Tengah 258,321,736,520 214,009,895,604Wilayah Timur 45,050,987,575 33,217,417,798


Konsolidasi 235,672,274,656 186,841,498,348

Penjualan berdasarkan geografis

Nilai tercatat aktiva segmen

30. AKTIVA DAN KEWAJIBAN MONETER DALAM MATA UANG ASING

Pada tanggal 30 September 2006 dan 2005, Perusahaan memiliki aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing sebagai berikut :

Mata uang asing Setara RupiahAktiva :

Kas dan setara kas : US$ 313,709.71 2,897,109,172EUR 38,596.15 452,802,699JPY 1,985,615.73 155,692,129

Piutang usaha US$ 489,439.17 4,519,970,735

EUR 99,746.24 1,170,203,936JPY 7,551,116.00 592,083,006

Jumlah aktiva 9,787,861,677

Kewajiban :Hutang usaha US$ 712,859.83 6,583,260,530

EUR 354,754.75 4,161,915,324JPY 20,868,719.99 1,636,316,334

SGD 12,427.00 72,317,560

Jumlah kewajiban 12,453,809,748

Jumlah aktiva ( kewajiban ) bersih (2,665,948,071)

2006

39


Mata uang asing Setara RupiahAktiva :

Kas dan setara kas : US$ 275,468.53 2,840,080,544EUR 19,303.51 239,740,522JPY 5,423,760.00 494,863,862

Piutang usaha US$ 678,570.60 6,996,062,886EUR 184,595.59 2,292,590,468JPY 5,043,863.39 460,202,096

Jumlah aktiva 13,323,540,378

Kewajiban :Hutang usaha US$ 390,944.68 4,030,639,651

EUR 547,898.12 6,804,637,138JPY 21,446,216.00 1,956,752,748

SGD 42,810.40 261,373,760

Jumlah kewajiban 13,053,403,297

Jumlah aktiva ( kewajiban ) bersih 270,137,081

Pada tanggal 30 September 2006 dan 2005 , kurs konversi yg digunakan Perusahaan adalah

2006 2005Mata uang

1 US$ 9,235.00 10,310.001 EUR 11,731.81 12,419.531 SIN$ 5,819.39 6,105.381 SEK 1,268.40 1,331.661 JPY 78.41 91.24

2005

31. PERISTIWA PENTING SETELAH TANGGAL NERACA Pada tanggal 2 Oktober 2006, Perusahaan menjual kepemilikan saham di PT. Multi Guna Gas sebanyak 320 lembar saham dengan harga sebesar Rp 48.000.000. kepada PT Bunga Wijaya Rukma, sehingga kepemilikan saham Perusahaan di PT Multi Guna Gas menjadi 190 lembar saham atau 19%.

40

dan anak perusahaan · sewa guna usaha 2j,19 607,019,738 855,247,311 ... mugg antara lain meliputi...

Documents