dampak polusi cahaya terhadap lingkungan

12
DAMPAK POLUSI CAHAYA TERHADAP LINGKUNGAN Pembangunan yang dilakukan besar-besaran di Indonesia dapat membawa dampak negatif terhadap lingkungan hidup. Dampak negatif ini antara lain adalah pencemaran. Pencemar ialah bila sesuatu berpengaruh jelek terhadap lingkungan. Lingkungan mempunyai penyimpangan akibat pencemar itu. Susunan udara yang tercemar akan mempunyai komposisi lain daripada udara normal, udara benih di sekitar kita. Yang mengotori atau mengubah susunan lingkungan kita tidak dimasukkan pencemar kecuali kalau mempunyai pengaruh jelek terhadap lingkungan. (Sastrawijaya, 1991) Masalah pencemaran lingkungan ini dirasakan semakin meningkat, terutama yang diakibatkan oleh limbah-limbah pabrik. Pencemaran pun menjadi masalah pokok, terutama di kota-kota besar yang padat penduduknya dan di kawasan industri. Selain pencemaran oleh asap kendaraan bermotor, limbah pabrik dan sebagainya, pencemaran juga dapat terjadi oleh cahaya atau yang biasa disebut dengan polusi cahaya. Istilah polusi cahaya merujuk pada suatu keadaan cahaya berlebih, baik dari sumber-sumber alamiah maupun dari sumber-sumber buatan, yang menimbulkan rasa

Upload: rafika-akhtariana

Post on 24-Jun-2015

710 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Dampak Polusi Cahaya Terhadap Lingkungan

DAMPAK POLUSI CAHAYA TERHADAP

LINGKUNGAN

Pembangunan yang dilakukan besar-besaran di Indonesia dapat membawa

dampak negatif terhadap lingkungan hidup. Dampak negatif ini antara lain adalah

pencemaran.

Pencemar ialah bila sesuatu berpengaruh jelek terhadap lingkungan.

Lingkungan mempunyai penyimpangan akibat pencemar itu. Susunan udara yang

tercemar akan mempunyai komposisi lain daripada udara normal, udara benih di

sekitar kita. Yang mengotori atau mengubah susunan lingkungan kita tidak

dimasukkan pencemar kecuali kalau mempunyai pengaruh jelek terhadap lingkungan.

(Sastrawijaya, 1991)

Masalah pencemaran lingkungan ini dirasakan semakin meningkat, terutama

yang diakibatkan oleh limbah-limbah pabrik. Pencemaran pun menjadi masalah

pokok, terutama di kota-kota besar yang padat penduduknya dan di kawasan industri.

Selain pencemaran oleh asap kendaraan bermotor, limbah pabrik dan sebagainya,

pencemaran juga dapat terjadi oleh cahaya atau yang biasa disebut dengan polusi

cahaya.

Istilah polusi cahaya merujuk pada suatu keadaan cahaya berlebih, baik dari

sumber-sumber alamiah maupun dari sumber-sumber buatan, yang menimbulkan rasa

ketidaknyamanan. Dalam kondisi normal, polusi cahaya banyak ditimbulkan oleh

sumber-sumber cahaya buatan, misalnya dari lampu penerangan jalan, lampu-lampu

reklame, lampu dekorasi, lampu taman, lampu dari stadion olahraga, lampu

penerangan luar, dan lain-lain, yang umumnya akibat penggunaan sistem penerangan

yang tidak tepat.

Pencahayaan yang tidak tepat umumnya menyebabkan terhamburnya cahaya

ke atas (ke arah langit) secara percuma, sehingga cahaya terbuang secara sia-sia.

Karena itu, terjadinya polusi cahaya biasanya merupakan indikator dari pemborosan

energi.

Page 2: Dampak Polusi Cahaya Terhadap Lingkungan

Dewasa ini, kita sedang mengalami krisis listrik, namun kita masih saja

menghamburkan listrik melalui lampu penerangan yang tidak tepat. Polusi cahaya

tidak hanya menyebabkan "hilang"nya bintang-bintang di langit malam, tetapi telah

diketahui bahwa polusi cahaya juga mempunyai dampak ekologis, misalnya

menngganggu sistem reproduksi hewan, mengganggu navigasi burung-burung, dan

lain-lain.

Jenis – jenis polusi cahaya :

1. Light trespass : Langit tampak terang karena memendarkan cahaya

yang diterimanya.

2. Over illumination : Bangunan atau sesuatu properti yang diterangi terlalu

berlebihan.

3. Glare : Kilauan cahaya akibat sumber cahaya tidak tepat

sasaran.

4. Sky Glow : Langit tampak terang karena memendarkan cahaya

yang diterimanya

Dampak dari Polusi Cahaya

1. Dampak pada Penelitian Astronomi

Langit yang terkena polusi cahaya akan nampak terang sehingga bintang -

bintang atau benda - benda langit lain yang seharusnya bisa terlihat menjadi tidak

terlihat.

Sekarang Komplek Observatorium Bosscha di Lembang mengalami masalah

dalam melaksanakan tugasnya melakukan pengamatan bintang. Hal ini dikarenakan

oleh cahaya-cahaya lampu yang berasal dari kota Bandung dan desa kecil Lembang.

Bintang menjadi tampak berkedip cepat berkas cahayanya, hal ini menandakan

turunya kualitas cahaya pada suatu waktu.

2. Dampak Pada Hewan

Kita semua pasti pernah melihat berbagai jenis serangga yang menggerombol

di sekitar lampu jalan. Ketika melihat mereka, kita mungkin hanya berfikir bahwa

Page 3: Dampak Polusi Cahaya Terhadap Lingkungan

memang serangga tertarik dengan lampu, tapi pada kenyataannya, serangga lebih dari

sekedar tertarik melainkan sebuah obsesi. Serangga yang terbang di sekitar lampu

bersama dengan serangga lainnya lama kelamaan akan kelelahan, buta, atau bahkan

mati terpanggang karena kepanasan. Sebuah studi di Amerika menemukan bahwa

rata-rata setiap lampu jalan di malam hari bisa membunuh sekitar 150 serangga. Jika

satu tahun berarti sekitar 54.750 serangga dibunuh oleh sebuah lampu. Bayangkan

seandainya ada 50 buah lampu dalam satu kompleks, berarti ada 2.737.500 ekor

serangga yang terbunuh dalam satu tahun. Bagaimana pula jika kita hitung juga

lampu di seluruh kota, seluruh negara, dan sampai seluruh dunia, pasti akan ratusan

juta serangga yang mati. Kita mungkin berpikir semakin bagus semakin banyak

serangga yang mati sehingga semakin sedikit yang mengganggu kita, tapi bagi

penghuni bumi yang lain seperti burung, kelelawar, reptil dan katak mungkin akan

berpikiran lain.

Burung gereja dan burung-burung lain mencari serangga untuk makanan

mereka. Jika ratusan juta serangga mati dalam setahun, tentu perburuan makanan

akan semakin sulit bagi mereka. Kelelawar, cicak, dan katak juga memburu serangga.

Tentu keadaannya akan semakin sulit bagi mereka pada masa yang akan datang.

Selain itu, burung-burung tertentu juga melakukan migrasi tahunan ke tempat yang

lebih hangat dan kembali ke tempat semula. Burung menggunakan medan magnet

bumi sebagai kompas untuk navigasi dan rasi-rasi bintang dan cahaya bulan sebagai

petanya. Biasanya mereka melakukan perjalanan sangat jauh antar benua dan berjarak

ratusan kilometer menggunakan cahaya bintang dan bulan sebagai pemandu jalan

mereka. Pada saat sekarang ini, cahaya benda-benda langit semakin kalah dan redup

dengan semakin terangnya cahaya buatan dari perkotaan. (Anonim, 2010)

Cahaya buatan dari gedung-gedung pencakar langit telah mengecoh

penginderaan burung-burung sehingga banyak burung yang mati menabrak dinding

ataupun kaca gedung tersebut, hal ini terjadi di Toronto, lebih dari 1000 ekor dari 89

spesies mati hanya dalam kurun waktu 3 bulan.

Penyu yang hendak bertelur yang biasanya mencari pantai gelap semakin sulit

mencari tempat yang tepat akibat pemukiman di pinggir pantai.

Page 4: Dampak Polusi Cahaya Terhadap Lingkungan

Burung-burung dalam keluarga blackbird dan Bulbul di Amerika berkicau

pada jam-jam yang tidak tepat akibat cahaya artifisial. Burung-burung di kilang

minyak lepas pantai terpikat oleh lampu sorot, hingga mereka berputar-putar hingga

kelelahan dan mati. Populasi Angsa bewick yang menghabiskan musim panas di

Inggris menjadi gemuk lebih cepat, mendorong mereka migrasi ke siberia lebih awal.

Jumlah spesies kelelawar juga mulai berkurang akibat lampu lampu

berlebihan yang sangat terang. Tumbuhan yang mekar pada malam haripun ikut

terganggu aktivitas penyerbukannya. Karena suasana terlalu terang, kupu-kupu

menjadi terganggu untuk melakukan penyerbukan. Hal ini sudah jelas bahwa polusi

udara menyebabkan ekosistem ikut terganggu.

Kehidupan bawah airpun ternyata ikut terganggu juga dengan adanya polusi

cahaya. Menurut penelitian, cahaya buatan pada malam hari dapat menurunkan

tingkat kualitas air di danau. Dengan menurunnya kualitas air, maka banyak

vitoplankton dan zooplankton yang mati. Hal ini menyebabkan ikan-ikan kehilangan

makanannya. Jika sudah begitu, rantai makanan akan terganggu. Ikan-ikan akan

semakin berkurang populasinya, dan hasil tangkapan nelayanpun akan ikut

berkurang. Dengan begini tentu semua pihak akan ikut dirugikan.

3. Dampak pada Manusia

Terangnya cahaya malam membuat siklus hormon dalam manusia menjadi

sedikit berubah, dan perubahan ini memberi kontribusi yang sangat besar terhadap

kesehatan dan psikologi manusia. Menurut penelitian di Eropa menunjukkan bahwa

ada kaitan antara wanita yang berada di lingkungan berpolusi cahaya dengan kanker

payudara. Selain itu masih banyak hal - hal lain yang masih diteliti dampaknya.

Ketika kita tidur, tubuh kita menghasilkan hormon melatonin. Hormon ini

banyak manfaatnya, diantaranya untuk mengatur jam tidur dan mencegah stress.

Namun, pembentukan hormon ini terhambat dengan adanya cahaya. Jadi, dianjurkan

untuk mematikan lampu saat tidur biar sehat dan tidak gampang stress.(Choiri, 2010)

Polusi cahaya adalah suatu polusi yang poluttan-nya (unsur penyebab polusi)

bukan berupa partikel-partikel tapi berbentuk cahaya. Cahaya di sini dalam artian

Page 5: Dampak Polusi Cahaya Terhadap Lingkungan

cahaya yang berlebihan. Seperti halnya polusi udara timbul karena udara yang

berlebihan dan kotor. Polusi cahaya juga timbul karena adanya cahaya yang

berlebihan atau tidak efisien dan tidak terkontrol.

Tidak efisien dan tidak terkontrol, berarti penggunaannya tidak efektif dan

tidak sesuai dengan kebutuhan. Seperti penerangan lampu yang cahayanya tidak

mengarah ke arah yang tepat sesuai dengan kebutuhan, dengan kata lain mengarah ke

area yang tidak perlu. Contoh penerangan permukaan yang mengarah ke langit,

tembok dan lain-lain. Biasanya faktor-faktor yang bisa menimbulkan polusi cahaya

berupa jenis lampu serta wadah lampu yang digunakan, arah penyinaran, serta titik-

titik pencahayaan yang tidak perlu/tidak efektif. Perlu juga kita ketahui beberapa hal

penting yang berkaitan dengan polusi cahaya. Dimana jika terus dibiarkan akan

berdampak kepada lingkungan dengan terputusnya mata rantai pada siklus ekologi.

Yaitu akan membuat matinya burung-burung migran serta fauna malam lainnya.

Burung-burung tersebut mati karena benturan terhadap kaca-kaca gedung pencakar

langit dengan pancaran cahaya-nya yang berlebihan. Selain itu sudah sangat jelas

bahwa penggunaan cahaya yang berlebihan akan berakibat terhadap borosnya energi

yang terpakai.(Choiril, 2010)

Semakin maraknya pembangunan di kawasan Bandung Utara, berarti akan

memicu terjadinya peningkatan polusi cahaya di daerah tersebut. Disamping merusak

fungsi dari kawasan tersebut sebagai kawasan lindung tentunya. Kawasan

Observatorium Bosscha sebagai stasiun peneropongan bintang terbesar dan tertua di

Indonesia yang berada di kawasan ini, juga akan terancam mati aktifitasnya karena

polusi cahaya yang menganggu aktifitas penelitian bintang. Polusi cahaya akan

menyebabkan satu persatu bintang-bintang hilang dari pemandangan langit malam.

Jangankan polusi cahaya yang berasal dari daerah sekitar Bosscha, sebenarnya

yang berasal dari Kota Bandung-pun sudah mengancam aktifitas peneropongan.

Observatorium Bosscha berada pada ketinggian 1300 mdpl dan Bandung berada pada

ketinggian 700 mdpl. Walaupun terdapat perbedaan jarak ketinggian yang cukup jauh

(yaitu 600 mdpl), tapi pengaruhnya sangatlah besar. Hal ini terbukti lewat

perbandingan dari bintang yang terlihat lewat teleskop. Dimana jika diarahkan ke

Page 6: Dampak Polusi Cahaya Terhadap Lingkungan

Utara (ke arah Lembang) bintang yang bisa terlihat lebih banyak dibandingkan jika

diarahkan ke arah Selatan (ke arah Bandung). Kaitannya mengenai boleh tidaknya

membangun di kawasan Bosscha, sudah jelas ada aturan yang melarangnya. Yaitu

SK. Menbudpar No. KN 51/OT.007/MKP/20/2004 yang menyatakan bahwa dalam

radius 50 kilometer sekitar kawasan tidak boleh ada bangunan. Belum lagi beberapa

pasal dalam PERDA Kawasan Lindung yang sangat jelas menyatakan bahwa

Kawasan Bandung Utara –Bosscha diantaranya– merupakan kawasan lindung yang

mempunyai fungsi utama melindungi kelestarian lingkungan hidup yang mencakup

sumber daya alam, sumber daya buatan dan nilai sejarah serta budaya bangsa, guna

kepentingan pembangunan berkelanjutan.(Kurniawan, 2010)

Polusi cahaya berasal dari pencahayaan eksterior dan interior bangunan,

papan iklan, properti komersial, kantor, pabrik, lampu jalan dan stadion. Polusi

cahaya paling parah terjadi di wilayah yang telah terindustrialisasi dengan kepadatan

penduduk tinggi di Amerika Utara, Eropa, dan Jepang, serta kota-kota utama di

Timur Tengah dan Afrika Utara seperti Kairo. Misalnya, masalah polusi cahaya di

Inggris. Sebagian besar masyarakat Inggris merasa indahnya pemandang langit di

malam hari telah dirusak oleh cahaya lampu buatan manusia. LSM lnggris The

Campaign to Protect Rural England (CPRE) meminta adanya pengawasan terhadap

penggunaan lampu jalan dan papan iklan untuk mengurangi masalah ini. Hasil survei

yang dilakukan British Astronomical Association terhadap 1745 orang menemukan

83 persen mengaku terpengaruh dengan kondisi ini. Sekitar 50 persen responden

menyatakan terganggu tidurnya akibat cahaya buatan ini. CPRE menyatakan, polusi

cahaya buatan ini memboroskan uang, merusak lingkungan dan menyebabkan

turunnya keindahan langit di waktu malam. Lembaga itu menambahkan, polusi

cahaya menyebabkan kesedihan, frustasi dan marah. Meskipun sudah banyak usaha

untuk mengatasi polusi cahaya, CPRE meminta para pelaku bisnis dan kalangan

rumah tangga mengambil langkah lebih jauh untuk mengurangi dampak polusi ini.

Menurut lembaga ini, dari 1993 hingga 2000 polusi cahaya di Inggris naik hingga 7

persen. Pemerintah Inggris sudah mengeluarkan dana hingga jutaan poundsterling

untuk lampu jalan setiap tahun. Penggunaan lampu ini menyebabkan peningkatan

Page 7: Dampak Polusi Cahaya Terhadap Lingkungan

emisi karbon sekitar 5 hingga 10 persen. Juru kampanye CPRE Emma Marrington

mengatakan, polusi cahaya menyebabkan pemborosan energi dan keuangan negara.

Selain itu lebih banyak emisi karbon yang lepas ke udara. (Kurniawan, 2010).

Terdapat beberapa kelompok yang berusaha mencegah polusi cahaya. Polusi

cahaya pertama kali dimasukan kedalam berita tahun 1964, ketika sebuah

observatorium pindah untuk menghindari polusi cahaya. Namun, polusi cahaya tidak

diperhatikan hingga 6 Juni 2002, ketika Ceko mengesahkan undang-undang polusi

cahaya pertama di dunia. Setelah itu polusi cahaya pelan-pelan mulai dianggap

sebagai masalah publik. (Lingga, 2010)

Kota-kota besar di dunia, termasuk di Indonesia menjadi sumber polusi

cahaya. Tak ada lagi kesempatan memandang keindahan langit malam. Para astronom

pun kesulitan mengobservasi angkasa di malam hari.

Daftar Pustaka

Anonim. 2010. Informasi Polusi Cahaya. www. bosscha.itb.ac.id/berita/polusi-

cahaya.html. Diakses 14 Oktober 2010.

Choiri, Hendra Hadhil. 2010. Cahaya pun Bisa Menimbulkan Polusi.

www.hadhilchoirihendra.wordpress.com/2010/09/30/cahaya-pun-bisa-

menimbulkan-polusi . Diakses 12 Oktober 2010.

Lingga, Rayhan. 2010. Penjelasan Polusi Cahaya, Dampak dan Pencegahannya.

www.rayhanlingga.blogspot.com/2010/08/penjelasan-polusi-cahaya-

dampak-dan.html. Diakses 12 Oktober 2010.

Sastrawijaya, A. Tresna. 1991. Pencemaran Lingkungan. Jakarta : PT Rineka Cipta.