crs kalazion
DESCRIPTION
mata crs jdkjsbvkvhlks,vc,ncv,nvszhdjsbvkjsbkjvshlkTRANSCRIPT
CASE REPORT SESSION
KALAZIONNissa Hera Utami 4151111065Shofy Trisnawaty M 4151111068Charisma Bimara Cozy 4151111071Ratih Sugiharti 4151111074
PembimbingWida Vianita Aziz dr.,SpM.,Mkes
KETERANGAN UMUM
Nama : Nn. Nurul Muslimah
Umur : 18 tahun Jenis Kelamin : Perempuan Pekerjaan : Karyawan Alamat : Cimahi Tanggal Pemeriksaan : 23 Oktober
2013
ANAMNESIS
Keluhan Utama :Benjolan di kelopak mata bagian atas kiri.
Anamnesis Khusus :Sejak 1 minggu yang lalu, penderita mengeluh
adanya benjolan di kelopak mata kiri atas sebanyak 2 buah. Benjolan teraba padat sebesar kacang hijau yang tidak disertai dengan nyeri, kemerahan, bengkak maupun rasa gatal.
Dua minggu sebelumnya, pasien mengeluh tidak nyaman pada kelopak mata kiri atas, terasa ada benjolan yang mengganjal. Keluhan benjolan tersebut disertai gatal dan rasa nyeri.
Pada awalnya, benjolan tersebut berukuran sebesar kepala jarum pentul kemudian semakin lama semakin membesar menjadi sebesar biji jagung, kemudian ukuran berkurang menjadi sebesar kacang hijau setelah diberikan pengobatan.
Keluhan tidak disertai dengan adanya penurunan ketajaman penglihatan.
Riwayat keluhan radang pada kelopak mata berupa iritasi, rasa terbakar, gatal, mata merah sebelumnya tidak ada.
Riwayat memiliki muka berjerawat dan kulit bersisik seperti ketombe tidak ada.
Pasien sebelumnya pernah mengalami keluhan serupa ± 1 tahun yang lalu di kelopak mata kanan atas dan kelopak mata kiri atas dan bawah yang hilang timbul. Pasien mengobati keluhan ini dengan menggunakan kompres jawer kotok dan keluhan sempat membaik tapi timbul kembali.
Lima hari yang lalu pasien melakukan pengobatan ke dokter umum dan diberi sebanyak 2 macam obat minum yang berbentuk tablet, keluhan membaik tetapi benjolan tidak menghilang
PEMERIKSAAN FISIK Status Generalis
Pada keadaan umum yang terpenting adalah tanda vital. Tanda vital pasien dalam batas normal. Tanda vital ini digunakan untuk kepentingan screening pre operasi agar menghindari komplikasi saat operasi.
Status Lokalis› Pemeriksaan Subjektif› Visus
VOD : 5/10 VOS : 5/5
Koreksi : C – 0,50 x 150º Koreksi : -Add : - Add : -
Didapatkan gangguan visus (okuli dekstra).
Pemeriksaan Objektif› Inspeksi dan Palpasi
OD OS
Muscle Balance Ortotropia
Pergerakan bola mataNormal ke segala arah Normal ke segala arah
TIO Normal Normal
Silia Madarosis (-), Trikiasis(-), krusta (-)
Madarosis (-), Trikiasis(-), krusta (-)
Palpebra superior Tenang Benjolan (+) keras, hipermis (-), fluktuasi (-), NT (+)
Palpebra inferior Tenang Tenang
Konjungtiva tarsalis superior
Tenang Tenang
Konjungtiva tarsalis inferior
Tenang Tenang
Konjungtiva bulbi Tenang Tenang
Kornea Selaput (+) Selaput (+)
COA Sedang Sedang
Pupil Bulat, Isokor, reflek cahaya direk/indirek (+/+)
Bulat, Isokor, reflek cahaya direk/indirek (+/+)
Iris Sinekia (-) Sinekia (-)
Lensa Jernih Jernih
Funduskopi tidak dilakukan
DIAGNOSIS BANDING
1. Kalazion palpebra superior occuli sinistra
2. Hordeolum palpebra superior occuli sinistra
DIAGNOSIS KERJA
Kalazion palpebra superior occuli sinistra
USUL PEMERIKSAAN
Pada pasien ini tidak diperlukan pemeriksaan penunjang.
PENATALAKSANAAN
Umum› Kompres air hangat
Khusus› Pembedahan : Ekskokleasi kalazion
PROGNOSIS
Quo ad vitam : ad bonam Quo ad functionam : ad bonam
PEMBAHASAN
KETERANGAN UMUM
Berdasarkan keterangan, pasien adalah seorang anak perempuan berusia 18 tahun. Hal ini berhubungan dengan epidemiologi kalazion yang dapat menyerang semua usia, akan tetapi kejadian paling sering ditemui pada usia 30-50 tahun dan jarang mengenai usia yang ekstrem. Berdasarkan epidemiologi, penyakit kalazion tidak dipengaruhi oleh perbedaan jenis kelamin dan juga tidak dipengaruhi oleh ras.
ANAMNESIS
Keluhan Utama :
Timbul benjolan di kelopak mata bagian atas kiri.
Beberapa penyakit yang di tandai dengan keluhan timbul benjolan di kelopak mata, antara lain kalazion dan hordeolum. Kalazion merupakan radang granulomatosa pada kelenjar meibom yang terdapat di kelopak mata, sedangan hordeolum merupakan infeksi yang terjadi pada kelopak mata, penyebab infeksi tersering adalah Staphylococcus Aureus.
Pada pasien ini benjolan timbul di kelopak mata bagian atas. Hal ini sesuai dengan penyakit kalazion maupun hordeolum yang lebih sering timbul pada palpebra superior karena jumlah kelenjar Meibom terdapat lebih banyak dibandingkan palpebra inferior.
Anamnesis Khusus :Sejak 1 minggu yang lalu, penderita
mengeluh adanya benjolan di kelopak mata kiri atas. Benjolan teraba padat sebesar kacang hijau, tidak disertai dengan nyeri, kemerahan, bengkak maupun rasa gatal.
Anamnesis pada pasien didapatkan adanya benjolan pada kelopak mata kiri atas. Benjolan teraba padat sebesar kacang hijau, tidak disertai dengan nyeri, kemerahan maupun rasa gatal. Keadaan ini sesuai dengan tanda dan gejala kalazion berupa benjolan yang keras, tidak hiperemis, tidak ada nyeri tekan, melekat pada tarsus akan tetapi lepas dari kulit. Terjadinya perlahan-lahan sampai beberapa minggu.
Dua minggu sebelumnya, pasien mengeluh tidak nyaman pada kelopak mata kiri atas, terasa ada benjolan yang mengganjal. Keluhan benjolan tersebut disertai gatal dan rasa nyeri.
Pada penyakit kalazion, dapat terjadi secara spontan atau merupakan kelanjutan dari internal hordeolum. Seperti pada pasien ini, yaitu terdapat gejala kelopak mata membengkak atau terasa ada benjolan yang mengganjal, agak nyeri dan mengalami iritasi sehingga terasa gatal. Gejala tersebut merupakan gejala pada hordeolum. Kemudian setelah beberapa hari, gejala-gejala tersebut akan menghilang dan meninggalkan pembengkakan yang bulat tanpa adanya rasa nyeri.
Pada awalnya, benjolan tersebut berukuran sebesar kepala jarum pentul kemudian semakin lama semakin membesar menjadi sebesar biji jagung, kemudian ukuran berkurang menjadi sebesar kacang hijau setelah diberikan pengobatan.
Benjolan pada kalazion biasanya akan semakin tumbuh secara perlahan. Pada pasien ini juga benjolan pada awalnya kira-kira berukuran sebesar biji jagung kemudian semakin lama semakin membesar menjadi dua kali lipat ukuran sebelumnya.
Keluhan tidak disertai dengan adanya penurunan ketajaman penglihatan.
Benjolan pada kalazion dapat terus tumbuh membesar sehingga dapat menekan bola mata dan kadang menyebabkan penglihatan menjadi agak buram. Pada pasien ini benjolan juga menjadi semakin besar dalam kurun waktu 1 minggu, akan tetapi tidak terdapat penurunan ketajaman penglihatan.
Riwayat keluhan radang pada kelopak mata berupa iritasi, rasa terbakar, gatal, mata merah sebelumnya tidak ada.
Pada pasien ini tidak ada riwayat radang pada kelopak mata. Riwayat radang kelopak mata (blefaritits) yang lama, yang terjadi pada saluran kelenjar Meibom akan menyebabkan terjadinya sumbatan pada drainase normal kelenjar Meibom. Sehingga menimbulkan terjadinya reaksi inflamasi pada kelenjar Meibom lalu timbul jaringan granulasi/ jaringan ikat dan hialin dan peradangan kronis pada kelenjar Meibom yang pada akhirnya dapat membentuk kalazion
Riwayat sering memiliki muka berjerawat dan kulit bersisik seperti ketombe.
Riwayat sering memiliki muka berjerawat (akne rosasea) dan kulit bersisik seperti ketombe (dermatitis seboroik) dapat meningkatkan resiko terjadinya kalazion. Karena pasien dengan riwayat tersebut, umumnya memiliki kelenjar sebasea lebih banyak, sehingga produksi sebum lebih banyak dan lebih kental, hal ini dapat menyumbat drainase normal kelenjar Meibom. Sehingga menimbulkan terjadinya reaksi inflamasi pada kelenjar Meibom lalu timbul jaringan granulasi/ jaringan ikat dan hialin dan peradangan kronis pada kelenjar Meibom yang pada akhirnya dapat membentuk kalazion.
Lima hari yang lalu pasien melakukan pengobatan ke dokter umum dan diberi sebanyak 2 macam obat minum yang berbentuk tablet, keluhan membaik tetapi benjolan tidak menghilang
Pasien sebelumnya pernah mengalami keluhan serupa ± 1 tahun yang lalu di kelopak mata kanan atas dan kelopak mata kiri atas dan bawah yang hilang timbul. Pasien mengobati keluhan ini dengan menggunakan kompres jawer kotok dan keluhan sempat membaik tapi timbul kembali.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan Moelyono (2006), Jawer Kotok mengandung flavonnoid yang bisa berperan sebagai anti inflamasi, anti kanker, anti mutagenic, anti viral. anti bakteri, anti hipertensi. Efek anti inflamasi kemungkinan berfungsi untuk mengurangi peradangan pada pasien ini.
PEMERIKSAAN FISIKStatus Generalis
Pada keadaan umum yang terpenting adalah tanda vital. Tanda vital pasien dalam batas normal. Tanda vital ini digunakan untuk kepentingan screening pre operasi agar menghindari komplikasi saat operasi.
Status LokalisPemeriksaan SubjektifVisusVOD : 5/10 VOS : 5/5 Koreksi : C – 0,50 x 150º Koreksi : -Add : - Add : -Pada pasien didapatkan gangguan visus (okuli dekstra).
Pemeriksaan visus dilakukan untuk mengetahui apakah pasien sudah mengalami gangguan visus atau tidak. Pada kalazion dapat ditemukan gangguan visus (penglihatan) akibat benjolan pada kalazion dapat terus tumbuh membesar sehingga menekan bola mata dan kadang menyebabkan penglihatan menjadi agak buram. Pada pasien ini terjadi penurunan ketajaman penglihatan, tetapi tidak berhubungan dengan adanya kalazion karena mata yang terkena berbeda.
OD OS
Muscle Balance Ortotropia
Pergerakan bola mataNormal ke segala arah Normal ke segala arah
TIO Normal Normal
Silia Madarosis (-), Trikiasis(-), krusta (-)
Madarosis (-), Trikiasis(-), krusta (-)
Palpebra superior Tenang Benjolan (+) keras, hipermis (-), fluktuasi (-), NT (+)
Palpebra inferior Tenang Tenang
Konjungtiva tarsalis superior Tenang Tenang
Konjungtiva tarsalis inferior Tenang Tenang
Konjungtiva bulbi Tenang Tenang
Kornea Selaput (+) Selaput (+)
COA Sedang Sedang
Pupil Bulat, Isokor, reflek cahaya direk/indirek (+/+)
Bulat, Isokor, reflek cahaya direk/indirek (+/+)
Iris Sinekia (-) Sinekia (-)
Lensa Jernih Jernih
Pada hasil pemeriksaan mata kiri pasien (terutama pada daerah palpebra superior) dapat ditemukan benjolan yang keras, tidak hiperemis dan tidak nyeri pada penekanan. Hal ini dapat dibedakan dengan penyakit hordeolum yaitu berupa benjolan yang tidak terlalu keras, hiperemis, gatal dan nyeri pada penekanan.
DIAGNOSIS BANDING
Kalazion palpebra superior occuli sinistra
Hordeolum palpebra superior occuli sinistra
DIAGNOSIS KERJAKalazion palpebra superior occuli sinistra
Hal ini berrdasarkan temuan yang didapatkan dari anamnesa dan pemeriksaan fisik, yaitu:
AnamnesaDari keluhan utama didapatkan : benjolan di kelopak mata atas kanan
Dari anamnesa khusus didapatkan :› Benjolan di kelopak mata kanan atas dirasakan sejak 1
minggu yang lalu.› Benjolan tersebut tidak disertai dengan nyeri,
kemerahan maupun rasa gatal.› Sebelumnya, pasien mengeluh tidak nyaman pada
kelopak mata kiri atas dan terasa ada benjolan yang mengganjal.
› Benjolan tersebut semakin besar, awalnya berukuran sebesar kepala jarum pentul kemudian menjadi sebesar biji jagung.
› Riwayat radang pada kelopak mata sebelumnya tidak ada.
› Riwayat penurunan penglihatan tidak ada.› Pasien pernah melakukan pengobatan 5 hari yang lalu,
dan keluhan membaik. Keluhan juga .› Pasien tidak memiliki riwayat alergi makanan dan obat. › Riwayat sering memiliki muka berjerawat dan kulit
bersisik seperti ketombe tidak ada.
Pemeriksaan fisik, didapatkan:› Pada mata kiri pasien (terutama pada daerah
palpebra superior) dapat ditemukan benjolan yang keras, tidak hiperemis dan tidak nyeri pada penekanan. Hal ini dapat dibedakan dengan penyakit hordeolum yaitu berupa benjolan yang tidak terlalu keras, hiperemis, gatal dan nyeri pada penekanan.
USUL PEMERIKSAAN
Pada pasien ini tidak diperlukan pemeriksaan penunjang.
Kasus benjolan pada mata yang memerlukan pemeriksaan penunjang antara lain, apabila ada kecurigaan terhadap skin cancer atau karsinoma sel sebasea. Pada kasus tersebut diperlukan biopsi.
PENATALAKSANAAN Kompres air hangat
Penyakit kalazion dapat hilang dengan sendirinya. Salah satu cara untuk mempercepat penyembuhannya yaitu dengan pemberian kompres hangat beberapa kali dapat menghilangkan kalazion. Kompres diberikan selama 10-15 menit, minimal 4 kali/hari. Pengompresan tersebut akan melunakkan minyak yang mengeras yang menyumbat saluran kelenjar meibom.
Pembedahan : Ekskokleasi kalazion Pembedahan dilakukan apabila kalazion tidak hilang dengan kompres atai ukuran kalazion cukup besar. Pembedahan kalazion yaitu dengan melakukan insisi pada margo palpebra lalu mengeluarkan isi kalazion sampai bersih.
PROGNOSIS
Quo ad vitam : ad bonamKalazion tidak mengancam jiwa, selain itu tindakan pembedahan juga cenderung aman dan memiliki prognosa baik.
Quo ad functionam : ad bonamKalazion yang telah dieksisi tidak akan mengganggu fungsi kelopak mata maupun fungsi penglihatan pada pasien. Tetapi perlu diperhatikan bahwa kalazion dapat bersifat rekuren.
TERIMA KASIH