critical appraisal-farmasi.pdf

30
CRITICAL APPRAISAL Atina Hussaana FK-UNISSULA

Upload: nikencahyaningrum

Post on 01-Feb-2016

485 views

Category:

Documents


27 download

TRANSCRIPT

Page 1: CRITICAL APPRAISAL-Farmasi.pdf

CRITICAL APPRAISAL

Atina HussaanaFK-UNISSULA

Page 2: CRITICAL APPRAISAL-Farmasi.pdf

LANGKAH-LANGKAH EBM / EBPUntuk menerapkan EBM/EBP pada pasien / klienkita, ada 4 langkah yang harus diperhatikan :

•identifikasi dan formulasi masalah

•mencari bukti terbaik dari artikel publikasi penelitiandi jurnal yang tereview

•melakukan critical appraisal (CA) terhadap jurnalyang telah terkumpul

•menerapkan bukti terbaik untuk pasien(mengintegrasikan bukti terbaik, pengetahuan danketrampilan klinik dan nilai /pertimbangan pasien)

•Evaluasi

Page 3: CRITICAL APPRAISAL-Farmasi.pdf

Definition of CA

Kajian kritis terhadap makalah/artikelilmiah adalah kegiatan untuk mengkaji/ mengevaluasi artikel penelitian gunamenetapkan apakah artikel penelitiantersebut layak rujuk/ layak dijadikansebagai landasan dalam pengambilankeputusan klinis atau tidak.

Page 4: CRITICAL APPRAISAL-Farmasi.pdf

- Valid - Important

(JDD) angka keberhasilan :berapa yg diterapi utkmenghasilkan 1 orang sembuh

- Applicable

CRITICAL APPRAISAL Digunakan untuk menilai VIA

Page 5: CRITICAL APPRAISAL-Farmasi.pdf

• Salah satu langkah dari Kedokteran berbasis bukti (Evidence Based Medicine) yang difungsikan untuk menetapkan layak tidaknya artikel tersebut untuk dirujuk

Page 6: CRITICAL APPRAISAL-Farmasi.pdf

What should be evaluated?

• Is the study valid?

• Is the study important?

• Is the result of the study can be applied to solve our patient’s problem?

Page 7: CRITICAL APPRAISAL-Farmasi.pdf

Critical appraisal dapatdilakukan untuk artikel-Uji diagnostik-Uji Klinik / Terapi-Prognosis-Meta analysis

Page 8: CRITICAL APPRAISAL-Farmasi.pdf

Critical appraisal untukUji klinis / terapi

Page 9: CRITICAL APPRAISAL-Farmasi.pdf

Validitas uji klinis/ terapi dinilai dari

• Method:– apakah digunakan intention to treat analysis: yakni

semua pasien harus dianalisis sesuai dengan keadaan/ alokasi awalnya tanpa melihat apakan pasien tersebut akan menyelesaikan penelitian atau tidak.

– Apakah dilakukan randomisasi dan apakah daftar randomnya disegel?Apakah RCT?

– Apakah klompok yang dibandingkan sebanding di awal percobaan?

– Apakah blind?singel atau double blind?– Apakah kelompok diperlakukan sama kecuali

kelompok yang akan diterapi untuk diteliti?– Apakah semua pasien yang masuk dalam penelitian

diperhitungkan dalam simpulan akhir dan semua dianalisis sesuai dengan keadaan awalnya?

Page 10: CRITICAL APPRAISAL-Farmasi.pdf

• control groupIs there any control group?

• Informed consentsuatu persetujuan tertulis yang harus

ditandatangani oleh subject yang dijadikan objekpenelitian setelah diterangkan manfaat ataupunkerugian dari penelitian tersebut secara jelas. Informed consent dilakukan sebelum pemilihan sampelsecara acak.

• blindare the subjects and data collectors blind (do not know that they are treated using specific treatment as part of a study)?single blind: only the subject who do not know the treatment they get.double blind: both subjects and data collectors do not know the treatment they get and they give to the patients

Page 11: CRITICAL APPRAISAL-Farmasi.pdf

• are the confounding variables analyzed or are they excluded?

• data analysis (statistical analysis)Is the statistical analysis used in the study appropriate?

• resultp<0.05

RR/RP/OR : > 1

IK: tidak mencakup angka 1

Page 12: CRITICAL APPRAISAL-Farmasi.pdf

Importance / pentingnya uji terapidinilai dari

• Pada penelitian terapi:

a. ditetapkan dengan menghitung nilai JDD (jumlah yang dibutuhkan untuk diobati)

atau NNT (Number need to treat) semakinkecil nilai JDD, maka penelitian tersebutsemakin layak untuk diterapkan.

b. seberapa persisi estimasi dari pengaruhterapi

Page 13: CRITICAL APPRAISAL-Farmasi.pdf

)(

)(

DC

C

BA

A

RR

Penghitungan JDD adalah sebagai berikut:

D

CB

A

RO )()( DC

C

BA

APRA

PRAJDD

1

Page 14: CRITICAL APPRAISAL-Farmasi.pdf

• RO: Odd ratio

• PRA: pengurangan risiko Absolut /Absolute risk reduction (ARR)

• RR: risiko relative

• JDD: Jumlah dibutuhkan untuk diobati (Number Need to Treat (NNT))

• EER: Experimental event rate: b/ (a+b)

• CER: Control event rate : d/ (d+c)

• RRR: reative risk reduction (pengurangan risiko reltive/ PRR): (CER-EER)/CER

• ARR: Absolute risk reduction (pengurangan risiko absolute/ PRA): ARR= CER-EER

Page 15: CRITICAL APPRAISAL-Farmasi.pdf

Pemaknaan NNT/ JDD• Jika diketahui (setelah dihitung) bahwa nilai

NNT adalah 5, maka artinya adalah setiap kita mengobati 5 pasien dengan obat experimental, kita akan memperoleh tambahan 1 pasien yang sembuh atau menghindarkan tambahan 1 pasien yang tidak sembuh.

• NNT makin kecil semakin baik, meskipun demikian perlu diperhatikan outcome yang dinilai apakah kematian, efek samping, obat, kesembuhan, harga, penerimaan pasien, dll.

Page 16: CRITICAL APPRAISAL-Farmasi.pdf

seberapa persisi estimasi dari pengaruhterapi diketahui dengan: mengetahuinilai Interval Kepercayaan (IK), yaiturentang kepercayaan terhadapkebenaran.

Nilai JJD dinyatakan bermakna jikabesarnya IK tidak melampaui angka 1 danrentangnya sempit. Jika IK mencakupangka 1, misalnya 0,5 – 1,5 nilai JDD menjadi tidak bermakna

Page 17: CRITICAL APPRAISAL-Farmasi.pdf

Applicable -> can the result be applied

Things should be considered:1. Apakah pasien kita terdapat perbedaan

dengan subjek pada penelitian.2. Apakah terapi tersebut mungkin untuk

diterapkan pada pasien kita (dengansetting kita)

3. Apakah pasien kita mempunyai potensiyang menguntungkan atau merugikan jikaterapi tersebut diterapkan?

4. Apakah nilai dan pengharapan pasien kitabila hasil penelitian tersebut kitatawarkan untuk mengobati

5. Apakah terapi baru tersebut tersedia?

Page 18: CRITICAL APPRAISAL-Farmasi.pdf

• Berapa NNT hasil uji klnis tersebut bila diterapkan pada pasien kita? Yang dapat diketahui dengan 2 cara:

1. Terapkan nilai f yaitu faktor yang menunjukkan berapa berat pasien kita relatif terhadap prognosis, dibndingkan rerata pasien pada penelitian uji klinis tersebut. Bila pasien kita kira-kira sama dengan rerata pada pasien uji klinis maka f=1. bila lebih berat (sulit sembuh) nilai f kurang dari 1, bila kurang berat (lebih mudah sembuh) maka nilai f lebh dari 1. nilai NNT untuk pasien kita adalah NNT/f. Dapat pula formula untuk NNT pasien kita = f x NNT bila pasien kita lebih sulit sembuh diberi nilai f lebih kecil dari 1 atau sebaliknya.

2. Terapkan PEER (patient expected event rate) yakni dengan mengandaikan pasien kita sebagai kontrol:

NNT pasien kita = 1/PEERxRRR. Sebagai contoh jika tingkat kegagalan penyait tersebut adalah 50%, maka nilai NNT pasien kita adalah:

1/(0.5 x 0.5) = 4

Page 19: CRITICAL APPRAISAL-Farmasi.pdf

Analyze thisMual dan muntah pada masa kehamilan

merupakan hal yang umum terjadi pada sedikitnya 50% ibu hamil. Terdapat pengaruh perubahan hormonal dan metabolisme pada awal kehamilan, yang juga dipengaruhi oleh genetik dan lingkungan. Vitamin B6 dalam dosis tinggi dipergunakan oleh dokter untuk membantu ibu hamil yang menderita mual dan muntah. Tujuan penelitian ini adalah mempelajari pengaruh konsumsi susu formula tinggi vitamin B6 pada mual dan muntah ibu hamil trimester I.

Page 20: CRITICAL APPRAISAL-Farmasi.pdf

Penelitian dilaksanakan di daerah Lembang Bandung pada bulan Oktober 2003 samai Februari 2004. 51 ibu hamil yang menderita mual dan muntah mengikuti studi ini sepebuhnya. Data tentang karakteristik ibu hamil seperti usia ibu, umur kehamilan, asupan zat gizi, dan pemeriksaan kadar hemoglobin dilakukan sebelum mulai suplementasi susu formula tinggi B6 dengan kandungan 5mg vitamin B6 dan 10g protein diminum 2 kali sehari selama 10 hari.

Page 21: CRITICAL APPRAISAL-Farmasi.pdf

Hasil penelitian menunjukkan bahwa mual dan muntah tidak terjadi setiap hari. Dari 51 ibu hamil, hanya 22 orang menderita mual setiap hari dan hanya 12 dari 51 ibu tersebut menderita mutah setiap hari. Setelah mengkonsumsi susu formula tersebut setiap hari, terdapat penurunan yang bermakna (p=0,000) pada frekuensi mual muntah, sejak pengkunsumsian pada hari 3-4.

Page 22: CRITICAL APPRAISAL-Farmasi.pdf

Penelitan ini memperlihatkan bahwa susu formula tinggi vitamin B6 dapat menurunkan frekuensi mual dan muntah pada ibu hamil pada trimester I.

Page 23: CRITICAL APPRAISAL-Farmasi.pdf

Analisis• Apakah desain penelitiannya RCT?

• Apakah subjek penelitian blind?

• Apakah populasinya besar?

• Apakah uji statistiknya benar?

• Apakah penting? Berapa JDDnya?

• Apakah bisa diterapkan untuk pasien?

Page 24: CRITICAL APPRAISAL-Farmasi.pdf

Contoh lain

Page 25: CRITICAL APPRAISAL-Farmasi.pdf
Page 26: CRITICAL APPRAISAL-Farmasi.pdf

Pertimbangkan:

• Apakah RCT?

• Apakah blind?

• Apakah sampel besar?

• Apakah uji statistiknya tepat?

• Bagaimana hasilnya?

Page 27: CRITICAL APPRAISAL-Farmasi.pdf

success• The rate of clinical success was

94.5% (86/91) in children treated with Azithromycin and 70.7% (63/89)

• Hitung JDDnya

Page 28: CRITICAL APPRAISAL-Farmasi.pdf

Keberhasilan bakteriologis

• Bacteriological success was documented in 100% (91/91) children in Azithromycin group compared to 95.5% (85/89)

• Cari JDD atau NNTnya

Page 29: CRITICAL APPRAISAL-Farmasi.pdf

Isi dan hitung

Page 30: CRITICAL APPRAISAL-Farmasi.pdf

• Untuk keberhasilan sembuh:

[RR (95% CI)=1.34 (1.16-1.54); P<0.001].

• Untuk keberhasilan bakteriologis:

[RR (95% CI)=1.05 (1.00-1.10); P=0.06]