conversion-gate05
TRANSCRIPT
-
7/24/2019 conversion-gate05
1/111
PENDAHULUAN
Kegiatan manufacturing membutuhkan sarana laboratorium, baik yang bersifat sederhana
maupun yang bersifat komplek. Pemenuhan saran laboratorium ini menjadi sangat penting
jika produk-produk maupun proses yang digunakan mempunyai batasan-batasan atauspesifikasi yang harus dipenuhi. Baik batasan tersebut menyangkut sifat-sifat yang harus
dipenuhi pada penggunaan produk tersebut, maupun sifat-sifat yang menyangkut hal-hal
seperti safety, transportasi, jual beli dan lain-lain.
Demikian juga dalam kegiatan kilang minyak, maka sarana laboratorium selalu ada. Tugas
laboratorium dalam pengolahan minyak dimulai dari pemeriksaan minyak mentah yang akan
diolah, pemeriksaan minyak dan produk yang sedang dalam proses, pemeriksaan produk-
produk jadi, dan bahkan sampai pemeriksaan yang bersifat penelitian dan pengembangan
serta lindungan lingkungan.
Perkembangan teknologi laboatorium harus memenuhi segala permintaan yang dituntut
untuk mendukung operasi kilang minyak maupun aplikasi produk-produk di masyarakat.
Keadaan ini harus didukung dengan perkembangan tentang metoda, sarana, peralatan,
tenaga, bahkan sampai ke manajemen laboratoriumnya. Dalam kebutuhan bidang riset dan
pengembangan, maka laboratorium akan ikut menentukan dalam keputusan manajemen.
Metoda laboratorium merupakan urutan-urutan kerja yang dilakukan dalam menganalisa
sifat-sifat atau jumlah at dalam sampel. Bermacam-macam metoda telah digunakan di
laboratorium dan diantaranya telah menjadi metoda standard yang dipakai dalam kegiatan
pengolahan dan bahkan perdagangan minyak. !dapun jenis metoda yang digunakan dalam
kilang minyak antara lain "
!.#.T.M. $!merican #ociety for Testing Materials%
&.'.P. $&ni(ersal 'il products%
).P. $The )stitut of Petroleum%
#.M.#. $#hel Method #eries%
Dll
#ecara umum metoda-metoda laboratorium akan mencakup seluruh informasi yang lengkap
sehingga setiap laboratorium dapat menggunakannya dengan benar, seperti ruang lingkup
metoda, peralatan dan bahan kimia yang digunakan, prosedur yang harus diikuti,
perhitungan dan bahkan ketelitian dan ketetapan dari metoda tersebut. Dengan demikian
*
-
7/24/2019 conversion-gate05
2/111
apabila metoda laboratorium tersebut telah standard, maka setiap laboratorium akan
mempunyai cara yang sama dalam melakukan pemeriksaan.
+uang lingkup metoda lebih banyak memberikan gambaran terhadap sampel apa yang dapat
menggunakan metoda tersebut, sampai beberapa suatu at dapat diperiksa, metoda analisa
kimia apa yang digunakan dan gangguan-gangguan apa yang mungkin akan dihadapi jikamenggunakan metoda tersebut. Disini akan diketahui limit deteksi yang dapat dicapai, akan
diketahui range sampel yang diperiksa, bahkan mungkin akan diketahui batasan-batasan
lainnya seperti kejernihan sampel, homogenitas dll. #ehingga dengan melihat scoperuang
lingkup metoda analisa, maka tidak akan salah pilih dalam menggunakan metoda.
Dalam pemakaian bahan kimia, suatu metoda akan selalu mengklasifikasikan dengan jelas,
baik nama, rumus kimia, kemurnian dan sebagainya. Berbagai gradetingkat bahan kimia
sudah banyak diproduksi untuk maksud-maksud tertentu, sehingga suatu metoda akan selalu
mencantumkannya.
enis-jenis grade bahan kimia sperti, untuk "
as " <ra /igh Purity, /igh Purity dan Technical
0i1uidpadatan " #pectrograde, !nalytical rade, +eagen rade dan Technical
rade.
Perkembangan pemakaian bahan kimia semakin dituntut akan kemurnian yang sesuai agar
memperoleh hasil analisa yang akurat.
2ang paling utama dapat dikatakan adalah prosedur dari metoda tersebut, karena merupakan
rincian urutan kerja dengan jelas. Tahapan dari a3al hingga akhir suatu pemeriksaan harus
diikuti dengan seksama. &ntuk seorang tester, maka harus selalu dituntut memahami secara
benar tentang bagaimana melakukan pemeriksaan, bagaimana menginterpretasikan hasil,
bahkan mungkin bagaimana memecahkan setiap masalah yang timbul pada 3aktu
melakukan pemeriksaan.
Banyak metoda analisa yang sangat tergantung kepada kemampuan tester, meskipun sedikit
demi sedikit perkembangan otomatisasi telah muncul. 4amun berbagai proses pengilanganataupun dalam perdagangan minyak masih harus menggunakan metoda secara manual.
#eperti halnya prosedur yang bersifat Physical !nalysis, maka kemampuan
pengamatankeahlian seorang tester dipandang yang paling menentukan, seperti misalnya
dalam uji distilasi, maka seorang tester harus mengamati pada suhu berapa cairan mulai
5
-
7/24/2019 conversion-gate05
3/111
menetes, pada suhu berapa *67 reco(ery dan bagaimana pengaturan pemanasannya dst.
uga dalam penentuan-penentuan lainnya seperti " flash point, (iscosity, specific gra(ity dll.
&ntuk prosedur yang bersifat chemical analysis, meskipun banyak prosedur analisa yang
telah menggunakan peralatan-peralatan canggih, namun masih sangat tergantung pula
dengan pengetahuan, skill bahkan kemampuan interpretasi dari seorang tester sehinggadapat memperoleh hasil analisa yang benar, bagaimana cara pemakaian peralatan, bail dari
mulai glss3are maupun instrumentasi serta bagaimana cara melihat 3arna titik akhir atau
interpretasi grafik yang benar. Preparasi sampel dan kalibrasi peralatan kadang
diperlukansecara khusus sebelum dimulai analisa. Beberapa metoda treatment sampel yang
sering dilakukan " ashing, digestion, pengenceran dan lain-lain kadangkala harus dilakukan
karena sifat, bentuk dan mungkin komposisi daripada sampel yang tidak mungkin langsung
dapat dianalisa. Kalibrasi atau standardisasi peralatan juga merupakan syarat utama sehingga
dapat memperoleh hasil analisa dengan benar. Kalibrasi atau standardisasi biasanya
merupakan pengukuran secara elektronik maupun dengan menggunakan senya3a murni
yang dapt menjadi patokan alat dengan mengukur atau mendeteksi.
Dengan perbedaan-perbedaan alat, bahan kimia maupun prosedur dari beberapa metoda
analisa, maka akan menyebabkan perbedaan kemampuan dari metoda-metoda tersebut, baik
dilihat dari segi akurasi maupun presisinya. Akurasi dapat didefinisikan sebagai derajat
kebenaran pengukuran indi(idu atau rata-rata terhadap tingkat atau harga sebenarnya. Makin
tinggi akurasi suatu metoda maka makin teliti metoda tersebut atau hasilnya akan akan
mendekati harga sebenarnya. !dapun Presisi adalah derajat perbedaan antara hasil dari
masing-masing suatu pengukuran.
Dalam metoda laboratorium presisi dan akurasi ini akan ditunjukkan oleh repeatability dan
reproducibility. +epeatability biasanya digunakan untuk menunjukkan presisi pengukuran
yang digunakan dalam satu kelompok yang sangat terbatas $misalnya masing-masing
operator%, sedangkan reproducibility biasanya digunakan untuk menunjukkan presisi
pengukuran yang mencakup (ariasi antara beberapa kelompok $misalnya laboratorium% atau
diantaranya.
Perkembangan metoda laboratorium seiring dengan perkembangan peralatan laboratorium.
Meskipun dasar perkembangannya selalu mengacu pada ilmu-ilmu dasar, namun setiap
badan yang mengeluarkan metoda, baik !#TM, &'P dan lain-lainnya selalu mempunyai
kemampuan yang berbeda-beda dalam menerbitkan metoda, baik dari segi presisi-akurasi,
limit deteksi, 3aktu analisa dan sebagainya. Dilain pihak kebutuhan akam metoda analisa
8
-
7/24/2019 conversion-gate05
4/111
dalam mendukung operasi kilang selalu bermunculan, sehingga suatu hal yang mutlak
bah3a setiap laboratorium harus mengikuti penerbitan-penerbitan metoda analisa baru.
1. SPECIFIC GRAFITY
ASTM D-1298
Metode ini merupakan suatu cara untuk menentukan #pecific ra(ity $#.% dengan alat
/ydrometer dengan mempergunakan contoh 9rude 'il atau produknya yang biasanya di
handle sebagai cairan dan mempunyai tekanan uap :5; lbs. atau kurang.
/asil ini biasanya diubah ke standard penentuan temperatur *< o =o 9 atau ;6o ;6o>
$tergantung re1uirement dan /ydrometernya%. &ntuk mengubah dari temperatur
pemeriksaan ke temperatur standar ini telah disediakan tabelnya.
1.1. Dei!isi
#pecific ra(ity adalah perbandingan berat dari sejumlah (olume tertentu suatu at
terhadap berat dari (olume yang sama dari air.
1.2. Pera"a#a! Ya!$ Di%er"uka!
*. /ydrometer " dapat juga di standarisasi pada ;6o;6o> atau pada *,
-
7/24/2019 conversion-gate05
5/111
Tabel-* #pecific ra(ity +ange
*58)9 +!)T2 /2D+'M?T?+#!#TM ?*66C !#TM D*5@8 )P 5
-
7/24/2019 conversion-gate05
6/111
Temperatur Penguji"
&ntuk ketelitian pengujian maka temperatur pengujian tidak boleh terlalu jauh dari
temperatur standard $;6o> atau *
-
7/24/2019 conversion-gate05
7/111
1./ Cara )e)0aa H,*r&)e#er se0a$ai 0eriku#
Tempatkan mata kita sedikit diba3ah le(el cairan $contoh%, dan perlahan-lahan
diangkat sampai persis pada permukaan cairan tersebut.
Bilamana cairan yang kita periksa #. nya non transparant, maka bacalah scala pada
/ydrometer dimana contoh naik di atas permukaan rata.Pembacaan ini memerlukan koreksi. Tentukanlah koreksi ini untuk tiap /ydrometer
yang dipergunakan dengan melihat tinggi permukaan.
1.3 La%&ra!
*. Bila pembacaan sudah dapat ditentukan, maka tambahkan 9orection >aktornya.
5. &ntuk mengoreksi dari temperatur pembacaan ke temperatur yang diperlukan, maka
kita lihat tabel +eduction of obser(ed #pecific ra(ity. #edang untuk yang *
-
7/24/2019 conversion-gate05
8/111
1.4.2 Pe)0aaa! Ta0e"
1.4.2.1 U!#uk (ar$a &0s5* S%eii Gra+i#, 6 &0s5* #e)%. S%eii Gra+i#,
,a!$ #er*a%a# %a*a #a0"e.
*. Pergunakan tabel !#TM )P-58 yang memuat obsLd #pecific ra(ity
yang diketahui.5. 9ari besarnya obsLd temp. #pecific ra(ity pada kolom obs(ed
temperature J>, dan tarik garis dasar.
8. 9ari harga obsLd #pecific ra(ity pada kolom obser(ed #pecific
ra(ity dan tarik garis tegak lurus ke ba3ah.
=. #pecific ra(ity ;6;6J> yang dicari, didapat pada harga #pecific
ra(ity ;6;6J> hasil perpotongan garis datar obsLd temp garis
tegak obsLd #pecific ra(ity.
9ontoh "
'bsLd #pecific ra(ity N 6,E*8 pada temp. *6;J>. Berapa #pecific
ra(ity ;6;6J> O
Penyelesaian "
*. 0ihat pada kolom obsLd temp J> dan cari harga temp N *6;J >,
tarik garis mendatar ke kanan.
5. 9ari kolom obsLd #pecific ra(ity ;6;6J> yang ditanyakan,
harga #pecific ra(ity ;6;6J> didapat sebesar 6,E88@.
1.4.2.2 U!#uk (ar$a &0s5* S%eii Gra+i#, ,a!$ #i*ak #er*a%a# %a*a #a0"e
6 &0s5* #e)%. S%eii Gra+i#, #er*a%a# %a*a #a0e" ASTM-2.
&ntuk mendapatkan harga #pecific ra(ity ;6;6J> dipergunakan cara
interpolasi dari dua harga obsLd #pecific ra(ity yang terdekat $&pper
Bottom point obsLd #pecific ra(ity%.
Pergunakan rumus interpolasi "
#.;6 ;6J> N
%;6.;6.$
%L.L.$
%LL$FSGBotFSGUpx
SGdobsBotdSGobsUp
SGdobsBotdSGobs oo
Bottom point specific ra(ity ;6;6o>
A
-
7/24/2019 conversion-gate05
9/111
9ontoh
'bsLd specific ra(ity N 6,E
-
7/24/2019 conversion-gate05
10/111
1.4.2./ U!#uk (ar$a &0s5* #e)%. S%eii Gra+i#, *a! &0s5* S%eii
Gra+i#, ke*ua-*ua!,a #i*ak #er*a%a# *a"a) #a0e".
&ntuk mendapatkan harga #pecific ra(ity ;6;6J>, untuk
keseragaman dilakukan tahapan sebagai berikut "
*. )nterpolasi obsLd temp specific gra(ity dengan Bottom point obsLd#pecific ra(ity didapat #pecific ra(ity ;6;6J> untuk temp.
$suhu% tersebut.
5. )nterpolasi obsLd temp. #pecific ra(ity dengan upper point obsLd
#pecific ra(ity didapat #pecific ra(ity ;6;6J> untuk temp.
$suhu% tersebut.
8. 0akukan interpolasi dari #pecific ra(ity ;6;6J> yang didapat
dari butir * dan 5
Pergunakan rumus butir b.
9ontoh "
'bsLd #pecific ra(ity N 6,E*88
'bsLd temp #pecific ra(ity N *6 O
*. Pergunakan dulu Bottom pont obsQd #pecific ra(ity N 6,E88 N E88
-
7/24/2019 conversion-gate05
11/111
#.;6 ;6J> N E88E,6%E88E,6E8=; N E88E,6666@ N 6,6665A< 6,E88E N 6,E88@A O
a3ab " 6.E885
*5
-
7/24/2019 conversion-gate05
13/111
2. DISTILATI7N 7F PETR7LEUM PR7DUCTS
ASTM D. 84-3
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui distilasi standard !#TM, pada contoh Mogas,
!(gas, Kerosine, as 'il dan produk produk lain yang sejenis.
2.1 Dei!isi
2.1.1 I!i#ia" &i"i!$ P&i!# L.P.:
)BP adalah pembacaan thermometer yang diperoleh pada 3aktu tetesan pertama
condensat jatuh dari ujung tabung condensor.
2.1.2 E!* P&i!# E.P.:
?.P. adalah pembacaan thermometer yang paling tinggi $maksimal% yang
diperoleh selama pemeriksaan, ?.P. ini biasanya dicapai pada 3aktu semua
cairan didasar flask telah menguap semua.
2.1. Dr, P&i!#
Pembacaan thermometer yang diperoleh pada 3aktu tetesan terakhir dari cairan
pada dasar flask menguap.
2.2 Garis esar Cara ;er
-
7/24/2019 conversion-gate05
14/111
2./ Pr&se*ure
* Tentukan kondisi pengujian dengan melihat tabel, kondisi disesuaikan dengan
contoh yang akan diperiksa.
5 !mbil contoh sebanyak *66 mls dengan raduated 9ylinder *66cc masukkankedalam flask, pasang thermometer standard.
8 9ontoh mulai dipanaskan sesuai dengan tabel.
= #egera setelah mendapatkan )BP pindahkan $geserlah% cylinder sehingga ujung
condensor menyentuh dinding dalam dari cylinder. #elanjutnya catat seperti yang
tertera dalam tabel dengan dicocokkan pula permintaan persen (olume
reco(erye(aporation dari specification contoh yang dipergunakan.
< !pabila pembacaan temperatur sudah mencapai 8E*o9, tapi ?nd Point belum
tercapai juga, maka pemeriksaan diakhiri.
; !pabila sisa residu dalam flask sudah mencapai F < mls, aturlah pemanasan yang
terakhir bila perlu, sehingga 3aktu yang diperlukan ?nd Point 8-< menit.
E #etelah flask dingin, tuangkan kedalam graduated cylinder kecil $cup% kecil dan
baca serta laporkan sebagai residu on distillation !#TM.
#elanjutnya catat 7 (ol.loss dengan mengurangi sebagai berikut "
7 (ol losses N *66 mls - $Total +ec. +esidu%
2.3 La%&ra!
2.3.1 C&!#&( M&$as
).B.P o9 N .....................................
*6 7 (ol. +ec. !t o9 N .....................................
56 7 (ol. +ec. !t o9 N .....................................
86 7 (ol. +ec. !t o9 N .....................................
=6 7 (ol. +ec. !t o9 N .....................................
-
7/24/2019 conversion-gate05
15/111
?nd Point o9 N .....................................
+esidu, 7 (olume N .....................................
0osses, 7 (olume N .....................................
7 (ol. +ec at E=o9 N .....................................
7 (ol. +ec at AA
o
9 N .....................................7 (ol. +ec at *5
-
7/24/2019 conversion-gate05
16/111
56 percent reco(ered * $; $A@, $*E*o9%
@< percent reco(ered 8;Ao> $*A;, $56@%
+eco(ery, percent @E,.
Pengisian contoh tersebut ke dalam asoline 9hamber dijaga jangan sampai ada
udara yang masuk dengan cara sebagai berikut "
, pada +P apparat sebagai alat keseluruhan.
A. +endamlah kedalam 3ater bath yang telah dipanaskan sampai *66J>, jagalah agar
temperatur ini konstan. #etiap < menit kocoklah alat tersebut, agar proses
penguapan li1uit dalam alat sempurna.
@. #etelah berulangkali skala yang ditunjukkan pada pressure tersebut konstan, maka
angkatlah alat +P dan bacalah #kala dari Pressure auge. /asil yang didapat dari
pembacaan lalu dikoreksi dengan tabel, dan dilaporkan dalam psi
*A
-
7/24/2019 conversion-gate05
19/111
./ ;e#e"i#ia!
Tabel-* Ketelitian +epeability-+eproducibility-
+ange +..P. +epeability +eproducibility
6-< lb 6,* 6,8.
P*66 N Tekanan uap air $psia% pada *66J > N 6.@
Pengujian ini dimaksudkan untuk menentukan >lash Point 9lose 9lip dari Petroleum
Products, dan lain cairan yang mempunyai >lash Point antara 6-*56J>.
!da tiga macam yang menguraikan cara penggunaannya "Methoda !, untuk contoh yang mempunyai >lash Point 6 sd ;
Methoda B, untuk contoh yang mempunyai >lash Point ;; sd A@J >.
Methoda 9, untuk contoh yang mempunyai >lash Point @6 sd *56J>.
/.1 Garis esar Me#(&*a
Methoda ! N 9ontoh didinginkan, tempatkan didalam apparat yang sudah
didinginkan dan selanjutnya dipanaskan pada kecepatan tertentu.
Methoda B9 N 9ontoh didinginkan, tempatkan didalam apparat tanpa didinginkan
dan selanjutnya dipanaskan pada kecepatan tertentu.
#ebuah api kecil pada 3aktu-3aktu tertentu dikenakan pada cup atau mangkuk alat,
dan >lash Point diambil sebagai temperatur terendah, dimana penggunaan !pi
Pemeriksaan $Test >lame% menyebabkan uap minyak dari contoh menyala dengan
ditandai suatu percikan nyala api dalam VcupW pada alatnya.
/.2 Pera"a#a! ,a!$ *i%er$u!aka!
* >lash Point !pparatus !bbel.
5 'il 9up thermomemter )P - E= >.
8 Sater bath thermometer.
/. Pr&se*ur
/..1 Me#(&*a A
Methoda ini untuk >lash Point antara 6 sd ;.
* )si Sater bath seluruhnya dan !ir 9hamber sampai tinggi * XW dengan
campuran
-
7/24/2019 conversion-gate05
22/111
8 #ambil diaduk $searah dengan arah jarum jam% dengan kecepatan F 86 rpm,
panasi alat luarnya sehingga kenaikan temperaturnya * X - 8J >menit.
= !pabila temperaturnya contoh mencapai - *;J> atau paling sedikit *;J>
diba3ah perkiraan >lash Pointnya, mulailah penggunaan Test >lamenya
dengan pelan-pelan.Teruskan penggunaan api $penyalaan% pada tiap-tiap kenaikan lJ>.
/..2 Me#(&*a
Methoda ini untuk contoh yang mempunyai >lash Point ;; sd A@J>.
* )si 3ater bath sampai tumpah dengan air panas dan aturlah temperatur
permulaan test sebesar *86J >.
angan pergunakan api pemanas selama pemeriksaan.
5 !tur temperatur contoh antara 85 - .
8 Bila temperatur 'il 9up mencapai ;;J > mulailah penyalaan api pencoba
$Test >lame% dengan pelan-pelan. Dan teruskan penyalaan tiap, lJ> sampai
>lash Point terdapat.
/.. Me#(&*e C
&ntuk contoh yang mempunyai >lash Point antara @6J> sd *56J>, pada
prinsipnya sama dengan methoda B, tetapi isi air chamber dengan air dingin.
Panasi 3ater bath dengan api dengan kecepatan kenaikan temperatur tetap
sebesar 5 - 5 X J>menit.
Periksa >lash Point mula-mula pada temperatur A6J>.
/./ ;e#e"i#ia!
Methoda +epeability +eproducibility
Methoda ! 8 o> ;J>
Methoda B 5o>
Methoda 9 5o> =o>
55
-
7/24/2019 conversion-gate05
23/111
3. FLASH P7INT Y PENS;Y - MARTENS CL7SED TESTER
ASTM D. 9 ? >1
9ara ini menerangkan suatu prosedur untuk memeriksa titik nyala dengan alat Pensky -Martens $9.9% dari pada contoh minyak bakar, minyak kental maupun suspensi padat, bila
tidak diterangkan dengan alat lain.
Prosedur ini tidak berlaku untuk minyak pengering, cairan berlilin sebagai pelarut atau - out
- back - back asphalt.
Titik nyala out back asphalt boleh dikerjakan dengan methode D. *866.
Pengujian titik nyala untuk bahan-bahan yang mudah terbakar dan menguap dengan alat Tag
'pen 9up - apparatus.
9ara ini boleh dipakai untuk menguji campuran minyak lumas dengan sedikit bahan yang
mudah menguap.
3.1 Garis esar Pe!$u
-
7/24/2019 conversion-gate05
24/111
8. &ntuk pengujian dalam batas 566 - 586J> boleh dipakai salah satu dari thermometer
standard.
3.2.1 Persia%a!
Menyiapkan peralatan "Tambah alat titik nyala yang rata $stabil%. Bila test dikerjakan adalah ruang yang
tak berangin, maka alat tersebut harus ditutup $8 jurusan%, pencegah angin
berukuran =; cm dan tinggi ;* cm.
Menyiapkan 9ontoh "
Kalau contoh mengandung air, pemanasan paling sedikit 86J> $*;J9%
diba3ah titik nyalanya, saring melalui kertas saring dan masukkan dalam
tempat yang kering.
&ntuk minyak kental, saring melalui kapas.
9ontoh yang bebas dari air harus dipanaskan pada suhu paling sedikit 86J>
$*;J9% diba3ah titik nyalanya yang diharapkan.
3. Cara ;er $ atau kurang, contoh dipanaskan sampai *AJ>
$*6J9% diba3ah titik nyala, baca suhu tiap kenaikan 5J> $* o9% pekerjaan ini diulangi
sampai titik nyala tercapai. angan diaduk jika api pencoba dijalankan.
8 ika titik nyala 558o>, panaskan juga contoh sampai 86J> $*;6J9% diba3ah titik
nyala, dan pembacaan adalah tiap-tiap $5J9%.Dan seperti diatas, api pencoba harus diarah kepermukaan contoh selama * menit.
= 9atat suhu sebagai titik nyala 3aktu ada penyambaran yang terang. #ering kali api
pencoba diliputi oleh sinar biru, jika titik nyalanya hampir tercapai.
angan keliru titik nyala yang sebenarnya sinar biru ini.
5=
-
7/24/2019 conversion-gate05
25/111
3./ Pe!e#a%a! Ti#ik N,a"a Sus%e!si Pa*a#
9ara kerja"
Sasukkan contoh dalam mangkok sampai suhu ;6- *9J> $*< F $**J9%
lebih rendah dari pada titik nyala yang diperkirakan, isi ruang udara antara mangkok dan
3ater bath pada temperatur mangkok dan contoh. !duk dengan 5 $*-*,
-
7/24/2019 conversion-gate05
26/111
4. FLASH P7INT Y TAG CL7SED TESTER
ASTM D. 34-41
Methode ini dimaksudkan untuk pemeriksaan minyak hasil yang mempunyai flash point
(titik nyala) dibawah 1!" F (#"$)% ke&uali untuk produk yang sebagai fuel oil% memakaimethoda 'SM * #+*
4.1 Pri!si% Pe!$u
-
7/24/2019 conversion-gate05
27/111
4./ ;&reksi Teka!a!
ika tekanan pengujian contoh tidak dilakukan pada E;6 mm/g, maka >lash Point
yang diperoleh harus dikoreksi dengan menggunakan rumus sebagai berikut " >lash
Point terkoreksi, J> N J> 6,6; $E;6 P%
Dimana J> N suhu pembacaan >lash Point Tag, J>P N tekanan udara luar, mm/g.
4.3 ;e#e"i#ia!
4.3.1 Re%e#a0i"i#,
>lash Point "
Diba3ah *=6 o> $;6J9% 5 o> $*,*o9%
*=6J> $;6J9% sampai *@@J> $@8J9% 8 o> $*,Eo9%
4.3.2 Re%r&*ui0i"i#,
>lash Point "
Y Diba3ah $8,8J9%
Y $ $5,5J9%
Y *=6J> $;6J9% sampai *@@J > $@8J9% ;J> $8,8J9%
5E
http://rum.us/http://rum.us/ -
7/24/2019 conversion-gate05
28/111
>. FLASH P7INT CLE=ELAND 7PEN CUP
ASTM D. 92 -3>
$ara inimenerangkan suatu prosedur pengu,ian titik nyala dan titik api dari semua hasil
minyak ke&uali minyak bakar atau &ontoh-&ontoh minyak yang mempunyai titik nyalaterbaka (open &up) dibawah 1!oF (#"$)*
>.1 Garis esar Pe!$u.2 Pera"a#a!
*. !lat 9le(eland o.c.
!lat ini terdiri dari mangkok $cup% pelat pembakar api pencoba, alat pemanas dan
alat penahan, diterangkan dalam !ppendiI.
!lat yang telah diperlengkapi dan pelat pemanas digambar dalam gambar.
5. #held, penahan angin, panjang =; cm lebar =; cm dianjurkan tetapi tidak
diperlukan.
8. Thermometer.
Thermometer open cup 4o. **J> $**J9% sesuai dengan syarat dalam !#TM #pec.
? *
-
7/24/2019 conversion-gate05
29/111
8 Pasang thermometer sedemikian sehingga ujung pentol terletak F XW dari dasar
mangkok.
Panaskan contoh dengan pemanas listrik.
= Kecepatan pemanasan diatur sehingga kenaikan suhu contoh antara 5< - 86J > per
menit.< Pasang api pencoba dan atur sehingga diameternya 6,=- 6,A cm.
; !pabila suhu contoh sudah mencapai paling sedikit diba3ah >lash Point yang
diperkirakan, jalankan api pencoba diatas permukaan mangkok dengan jarak 6,5 cm
3aktu untuk melintasi mangkok F * detik.
>./ ;&reksi Teka!a!
ika pengujian flash point dan fire point contoh dilakukan pada tekanan lebih rendah
dari E*< mm/g sebagai berikut "
Tabel-* Koreksi Tekanan
Tekanan Barometer Koreksi
Mm /g o> o9
E*< sampai ;;< - 5
E*< sampai ;;< < -
;;= sampai ;*6 - =
;8= sampai
-
7/24/2019 conversion-gate05
30/111
-
7/24/2019 conversion-gate05
31/111
8. ;INEMATIC =ISC7SITY ASTM D- //3
Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk menentukan Kinematic iscosity dari cairan yang
transparent atau opa1ue $gelap% dalam trayek 6,5 9s dan lebih besar dari 6, 5 9s.
Penentuan-penentuan dapat dilakukan pada sembarang temperatur dimana aliran dalamkapiler adalah 4e3tonian.
8.1 Dei!isi
9airan $li1uid% " cairan yang dimaksud dalam methode ini mencakup semua cairan yang
mengalir melalui kapiler dalam aliran 4e3tonian.
8.2 Garis esar Pe)eriksaa!
#ejumlah (olume sebagai yang terukur dalam kapiler, setelah mencapai temperatur
pengujian, diukur 3aktu aliran melalui kapiler tersebut.
Kinematic iscosity adalah perkalian dari pada 3aktu alirannya melalui pipa kapiler
tersebut dikalikan dengan faktor kalibrasi dari iscosimeternya.
8. Pe!$$u!aa! ;a%i"er =is&si)e#er Tu0e :
&ntuk li1uid yang "
- Transparant"
&belohde iscosimeter type $tiga kaki%.
9annon >ensky untuk Transparant.
>its #imans transparant li1uid, dan sebagainya.
- 'pa1ue
9onnon Pensky untuk opa1ue
& tube +e(erse >lo3 untuk opa1ue
& tube iscosimeter
&ntuk memilih kapiler yang sesuai adalah berdasarkan dengan constante
$9alibration >actor%, sebagai berikut"
9ontoh (iscosimeter sebagai berikut"
9onnon >ensky iscosimeter
9ontoh-contoh yang transparant
8*
-
7/24/2019 conversion-gate05
32/111
Tabel-* &belohde !pproIimate
&belohde !pproIimate iscosity +ange Kinematic - 9s
6.66< * sampai *6
6.6* 5 sampai *6
6.68 ; sampai 86
6.6< *6 sampai
-
7/24/2019 conversion-gate05
33/111
iscositas dinamis, 9 P N P
Dimana "
P N densitas cairan, gcm8pada suhu pengukuran iskositas Kinematik.
N iscositas Kinematic, 9st.
8.3 ;e#e"i#ia!
+epeability " tidak lebih dari 6,8
-
7/24/2019 conversion-gate05
34/111
9. =ISC7SITY RED@77D IP. - >
Methode ini menentukan iscosity dari suatu minyak sebagai suatu 3aktu dari aliran dalam
selen melalui alat red3ood iscosimeter. )ni tidak mengukur (iscosity absolute.
Meskipun factor kon(ersi ada, dimana (iscosity yang dinyatakan dalam satuan absoluteKinematic dapat dipergunakan untuk mengkon(ersikan ke red3ood, dengan ketelitian yang
baik, namun haruslah dimengerti bah3a dengan hasil dari red3ood tidaklah dapat di
kon(ersikan kesatuan absolute.
9.1 Maksu* Pe!$uuel 'il adalah tidak menunjukkan sifat 4e3tonian pada temperatur diba3ah *56J>,
karenanya disarankan untuk penentuan (iscosity dari >uel 'il ditentukan pada
temperatur H *56J>.
&ntuk SaIy >uel 'il temperatur pengujian harus diatas *56J> dan disarankan
sebaiknya pada temperatur 566J>.
Temperatur pengujian untuk bitumen adalah 566J>, 866J> dan =66J> +ed.)). +ed3ood
iscosimeter ada 5 yaitu " +ed3ood ) dan +ed3ood )), dimana +ed3ood )) kurang lebih
N *6 I +ed3ood ).
+ed3ood )) dipergunakan apabila (iscosity +ed3ood )nya 5666 hal ini mengingat
ketelitian kerja sebab (iscosity +ed3ood dipanaskan secara manual dan offluc time
yang besar berakibat besarnya pula kesalahan.
9.2 Garis esar Pe!$u
-
7/24/2019 conversion-gate05
35/111
Saktu yang diperlukan untuk mengalirkan
-
7/24/2019 conversion-gate05
36/111
+ed3ood ) G *66 * second 5 second
H *66 * 7 of mean 5 7 of mean
+ed3ood )) H *66 * 7 of mean = 7 of mean
8;
-
7/24/2019 conversion-gate05
37/111
1. ENGLER =ISC7SITY PCM 33
Methode ini menguraikan &ara penentuan dari pengu,ian .is&osity untuk silinder /ube
ringan sedang dan berat dan emulsi 'sphalt*
0arena methode ini kurang teliti% maka penggunaannya haruslah hanya dalam hal-halreferen (penengah) sa,a*
1.1 Garis esar Pe!$u
-
7/24/2019 conversion-gate05
38/111
* #aring contoh dengan 56 M?#/.
5 #elanjutnya seperti prosedur diatas untuk minyak umum.
1.. ;a"i0rasi
#eperti point diatas $untuk minyak umum tetapi contohnya adalah air padatemperatur 56J9 misalnya hasilnya * detik.
adi isc. J > N'
.
Dimana "
N hasil pengujian contoh dalam detik pada temperatur pengujian.
! N hasil kalibrasi pada 56J9.
8A
-
7/24/2019 conversion-gate05
39/111
11. SAY7LT =ISC7SITY ASTM D.88
Methode ini menguraikan prosedur pengukuran impiris dasri iskositas Saybolt dari
2etroleum 2rodu&ts pada temperatur tertentu antara 3 dan 413"F*
5ni termasuk ,uga prosedur khusus untuk 6axy dan resinon materials* Saybolt .is&osimeterada dua ma&am yaitu Saybolt Uniersal dan Furol% dimana Saybolt Furol adalah kurang
teliti 13 x Saybolt Uniersal*
11.1 Pera"a#a!
*. #aybolt iscosimeter dan bath $complete%.
5. +ecei(ing flask ;6 F 6,6< ml pada 56J9.
11.2 Cara ;er diatas temperatur pengujian. anganlah panasi
contoh sampai dalam range flask pointnya, sebab komponent ringan akan
hilang dan dapatlah berubah komposisi dari contoh.
5 Masukkan sumber arus gabus yang mempunyai tail yang dapat disendal $ditarik%.
abus harus dipasang sekuat mungkin untuk menghindari udara keluar.
8 #aring contoh dengan saringan *66 M?#/, langsung didalam (iskosimeter sampai
le(elnya diatas o(erflo3 rim.
= !duk temperatur contoh sampai temperatur contoh konstan 6,6
-
7/24/2019 conversion-gate05
40/111
12. EBISTENT GUM IN FUELS Y 'ET E=AP7RATI7N
ASTM D. 281- >
Methode ini menguraikan suatu prosedur untuk menentukan um ?Iistent dalam motor
gasoline dan !(iation >uels pada 3aktu pengujian.Definisi "
?Iistent um adalah sisa penguapan dari suatu bahan bakar pesa3at terbang atau bagian
dari sisa penguapan motor gasoline yang tidak larut didalam normal /eptane.
12.1 Garis esar Pe!$uuels, residu yang didapat ditimbang, dan dilaporkan
dengan satuan mgram*66 mls.
12.2 Pera"a#a! Ya!$ Di%er$u!aka!
* Balance, yang mempunyai sensiti(itas $ketelitian% 6,< mgr tiap pembagian skalanya
atau yang lebih teliti lagi .
5 Beaker lass, capasitas *66 cc.
8 Decicator $cooling (essel%.
= >lo3 Meter.
< #intered lass >iltering, coarse porosity cap. *
-
7/24/2019 conversion-gate05
41/111
!nZin #tpgm Bath Test
Sall
!(gaslmogas *66 M)# - *;6- *
-
7/24/2019 conversion-gate05
42/111
1. SEDIMENT IN CRUDE AND FUEL 7ILS Y EBTRACTI7
ASTM. /> ? 49
Methode ini meliputi penentuan sediment dalam &rude oil dan fuel oil dengan extraksimenggunakan oulena.
1.1 Garis esar Pe!$u
-
7/24/2019 conversion-gate05
43/111
8 Tempatkan contoh sebanyak *6 gr dalam thimble, timbang mendekati 6,6* gr.
Tempatkan thimble dalam eItraction flask dan eItracsi dengan toulena selama 86
menit setelah sol(ent yang menetes dari thimble tidak ber3arna. !tur kecepatan
eItraksi dimana permukaan cairan dalam thimble tidak naik lebih tinggi dari 8= in
dari bibir atas.= !pabila contoh mengandung air, pasang 3ater cup, dimana air terpisah pada bottom
cup, toulena o(er flo3 masuk ke dalam thimble.
!pabila cup penuh dengan air, dinginkan apparatus dan kosongkan isi cup.
< #etelah ectraksi selesai, keringkan thimble selama * jam dan timbang mendekati 6,5
mgr.
; &langi eItraksi, dan biarkan so(ent drip dari thimble paling kurang * jam, tetapi
tidak lebih dari * *=jam, keringkan lalu dinginkan dalam decicator dan timbang.
Perhitungan "
7 #ediment N&ontohberat
sedimentberatI *667
1.3 ;e#e"i#ia!
+epeability " 6,6*E - 6,5
-
7/24/2019 conversion-gate05
44/111
1/. @ARNA L7=I7ND IP. 1>
Pengujian ini dimaksudkan untuk memeriksa 3arna dari semua hasil-hasil minyak bumi
$diberi 3arna maupun tidak% kecuali black products dan bitument. /asil-hasil minyak bumi
yang berupa padatan seperti paraffin 3aI dilakukan pemeriksaan 3arnanya setelah dicairkan.
1/.1 Garis esar Pe!$u
-
7/24/2019 conversion-gate05
45/111
Sater 3hite $6.E
-
7/24/2019 conversion-gate05
46/111
5. #egera sebelum memeriksa, saring semua contoh dengan kertas saring 3hatman 4o.
*.
0akukan penyaringan ini dimana 3aktu contoh akan diperiksa.
Dalam hal contoh padatC lelehkan contoh dalam o(en dan jaga temperatur jangan
lebih dari *66
6
9.
1/./ Pe!,ia%a! A"a# *a! Me#(&*a
Pengujian 3arna 0o(ibond ini ada 5 $dua% methoda yaitu " metode ! dan metode B.
* Metode !.
!dalah pengujian 3arna hasil-hasil minyak bumi dengan 0o(ibond colour units.
#ket pemasangan alat sebagai berikut "
Menggunakan cell yang kecil $bukan *A cell%. ika akan menggunakan *A cell
maka alatnya dipasang seperti pada metode B.
5 Metode B.
Metoda ini adalah merupakan pengujian 3arna 0o(ibond dengan menggunakan
3arna dalam skala )P &nit.
#ket pemasangan alat sebagai berikut "
9ell yang digunakan *A dan ditempatkan diluar tempatnya, skala 3arna yang
digunakan adalah 6,5< sd =,6.
1/.3 Cara ;er
-
7/24/2019 conversion-gate05
47/111
* 0aporkan ukuran cell yang dipergunakan untuk pengujian.
5 &ntuk metoda ! "
Y Tuliskan penggabungan skala 3arna +ed, 2ello3 dan Blue yang sesuai dengan
3arna contohnya.
Y &ntuk metoda B " tuliskan 3arnanya.8 +epeability dan reproducibility untuk metoda ini belum ditentukan )P. *E.
=E
-
7/24/2019 conversion-gate05
48/111
13. SAY7LT C7L7UR 7F PETR7LEUM PR7DUCT
ASTM D. 134
Metoda ini dipergunakan unutk mengukur 3arna dari petroleum yang belum diberi
3arna, seperti motor fiels, naphta, kerosene, petroleum 3aIes dan -pharmaceutical 3hiteoils.
13.1 Garis esar Pe!$u
-
7/24/2019 conversion-gate05
49/111
13./ ;e#e"i#ia!
+epeability " * unit color.
+eproducibility " * unit color.
=@
-
7/24/2019 conversion-gate05
50/111
14. ASTM C7L7UR 7F PETR7LEUM PR7DUCT
ASTM D. 13
Metoda ini dimaksudkan untuk pengujian 3arna secara (isual dari hasil minyak seperti
0ube 'il, /eating oils, Petroluem 3aI.
14.1 Pera"a#a! Ya!$ Di%er"uka!
*. 9alorimeter, yang terdiri dari lampu penerang, glasscolour standard dan lain-
lain.
5. #ample container.
14.2 Pe!,ia%a! C&!#&(
*. &ntuk contoh sepenti 0ube oil, isilah tempat contohnya sampai tinggi diatas cloud
pointnya dan perhatikan 3arna pada temperatur itu. Bila contoh lebih gelap
dari pada 3arna A, campur *< (olume contoh dengan A< (olume sol(ent, color
lebih kecil dari 5* saybolt $kerosene%. Dan lihat 3arna pada campuran
tersebut.
5. &ntuk contoh seperti Petroleum dan Petrolmm SaI, panaskan contoh pada
temperatur 56-86J
> diatas melting pointnya dan periksa pada temperatur itu.
Bila contoh gelap $lebih gelap% dari pada 3arna A, campur *< (olume dari
contoh yang mencair dengan A< (olume sol(ent $kerosine%. Periksa campuran
tersebut pada temperatur itu.
14. Cara ;er
-
7/24/2019 conversion-gate05
51/111
8. Baca angka pada skalanya.
14./ La%&ra! *a! ;e#e"i#ia!
Misal lebih tinggi dan lebih kecil dari E.< !#TM 9olor" 0 E.< !#TM 9olor.
Misal dilution dan lebih kecil dari E.< !#TM color" 0 E.< Dil !#TM 9olor. /asil
yang diperoleh oleh operator yang berbeda dalam 0aboratorium yang sama tidak
boleh )ebih dari 6.< number.
-
7/24/2019 conversion-gate05
52/111
1>. ;ANDUNGAN SULFUR ASTM D. 133148
UART TUE METH7D:
&ntuk menetapkan jumlah kandungan sulfur dalam minyak bumi dan hasilhasilnya, dengan
metoda pembakaran dalam tabung 1uart.
1>.1 Maksu* Pe!$u./ Rea$e!sia
0arutan /idrogen peroksida, /5'5 *,
-
7/24/2019 conversion-gate05
53/111
1>.3 Persia%a! a"a#
#usun peralatan sebagai ditunjukkan pada gambar.
Masukkan ;6 ml larutan /5'5*,
-
7/24/2019 conversion-gate05
54/111
1>.8;e#e"i#ia!
#ulfur, 7 berat +epeability +eproducibility
6-6,< 6,6E 6,6@
6,
-
7/24/2019 conversion-gate05
55/111
18. ANG;A NETRALISASI MET7DA P7TENDI7METRI
ASTM D. 44/8
&ntuk menetapkan junlah konstituen keasaman atau kebasaan dari suatu produk
minyak dan minyak pelumas dengan metoda titrasi potensiometri.
18.1 Maksu* Pe!$u
-
7/24/2019 conversion-gate05
56/111
!dalah sejumlah asam, yang dinyatakan dalam mgr K'/, yang diperlukan untuk
menetralisir konstituen basa yang terkandung dalam * gr sampel
#trong Base 4umber $#B4%.
!dalah sejumlah asam, yang dinyatakan dalam mgr K'/, yang diperlukan untuk
menetralisir konstituen basa kuat yang terkandung dalam * gr sampel
18./ Pera"a#a!
Ph meter, dengan ?lektroda kombinasi.
Magnetic stirrer.
Buret mikro.
elas beker.
Pipet
18.3 Rea$e!sia
Buffer 4on a1ueous acidic
Tambahkan *6 ml Buffer #tock #olution ! kedalam *66 ml sol(ent titrasi. /anya
dapat digunakan selama * jam
Buffer 4on a1ueous Basic.
Tambahkan *6 ml Buffer #tock #olution B kedalam *66 ml sol(ent titrasi. /anya
dapat digunakan selama * jam.
Buffer #tock #olution !.
Timbang tepat 5=,5 gr 5,=,; Trimethylpyridine $9ollidine% masukkan kedalam labu
takar ukuran * liter, kemudian larutkan dengan *66 ml )P!. Tambahkan *
-
7/24/2019 conversion-gate05
57/111
alkoholat 6,5 4 $dimana 45 N normalitas larutan /90 yang diperoleh dari
standarisasi%. Kemudian encerkan dengan )P! sampai menjadi * liter.
0arutan /90-alkoholat 6,* 4.
Dicampur @ ml /90 pekat dengan * liter )P!, kemudian standarisasi dengan
larutan K'/-alcoholat 6,* 4
0arutan /90-alkoholat 6,5 4.
Dicampur *A ml /90 pekat dengan * liter )P!, kemudian standarisasi dengan
larutan K'/ - alkoholat 6,5 4
0arutan K'/-alkoholat 6,* 4.
Timbang ; gr K'/, larutkan dalam * liter )P!, didihkan selama *6 menit,
diamkan selama 5 hari dan kemudian disaring dengan menggunakan sinter glass,
simpan dalam botol yang tahan terhadap reagen ini.#tandarisasi " larutan K'/ tersebut distandarisasi dengan larutan Kalium !sam
Ptalat $5,65=5 gram K/9A/='= dalam *66 ml akuades bebas 9'5% dengan
menggunakan indicator PP. Dibuat
seperti diatas dengan menimbang *8 gram K'/.
#ol(en titrasi.
9ampurkan
-
7/24/2019 conversion-gate05
58/111
9atatan " Perubahan potensial $m(% dengan penambahan 6,* ml larutan
standard tidak lebih dari 6,68 ( atau skala Ph 6, Per(i#u!$a!
Buat kur(a antara (olume larutan standard baik untuk basa ataupun asam terhadap
pembacaan potensial.
Titik eki(alen ditunjukkan oleh pelonjakan potensial didekat potensial larutan Buffer
non adu-cous !cidic atau larutan Buffer non a1ueous Basic. Bila tidak ada lonjakan
potensial, titik akhir ditentukan oleh potensial larutan buffer.
'7% mgr 089:gr N6
x7xB' *,
-
7/24/2019 conversion-gate05
59/111
Dimana "
! N ml larutan K'/-alk, yang digunakan untuk titrasi sampel pada titik eki(alen
yang ditunjukkan oleh pembacaan potensial yang melonjak atau ditunjukkan
oleh potensial Buffer 4on !1ueous Basic
B N ml larutan K'/- alk, yang digunakan untuk titrasi blangko.4 N normalitas larutan K'/-alk.
n N normalitas larutan /90- alk.
9 N ml larutan K'/-alk, yang digunakan untuk titrasi sampel pada titik eki(alen
yang ditunjukkan oleh pembacaan potensial yang melonjak atau ditunjukkan
oleh Buffer non a1ueous !cidic.
D N ml larutan /90-alk yang digunakan untuk titrasi blangko.
B7% mgr 089:gr N 6
x7xF; *,
-
7/24/2019 conversion-gate05
60/111
18.8 Presisi
Tabel-l Presisi +epeability-+eproducibility
!cid or Base
4umber+epeatability +eproducibility
6,6
-
7/24/2019 conversion-gate05
61/111
19. ANG;A NETRALISASI
;UMPULAN SEMINAR LURICATI7N:
&ntuk menetapkan jumlah konstituen keasaman atas kebasaan dari suatu produk minyak
bumi atau minyak pelumas dengan metoda pengamatan harga Ph $metode ini diambil darikumpulan #eminar 0ubrication%.
19.1 Ri!$kasa! Me#&*a
#ejumlah sampel dilarutkan dalam sol(ent titrasi, -kemudian dititrasi dengan K'/-
alkoholat atau /90-alkoholat. Titik akhir titrasi pada pembacaan Ph = untuk titrasi
dengan /90 alkoholat atau pada pembacaan Ph ** untuk titrasi dengan K'/-alkoholat.
19.2 Pera"a#a!
Ph-meter dengan elektroda kombinasi.
Magnetic #tirrer.
Buret mikro.
elas Beker.
19. Rea$e!sia
0arutan K'/-alkoholat 6,* 4.
0arutan /90-alkoholat 6,* 4.
#ol(ent titrasi
9ampurkan
-
7/24/2019 conversion-gate05
62/111
Masukkan elektroda kombinasi kedalam larutan tersebut.
9atat Ph larutan sampel.
Pasangkan buret mikro yang telah diisi /90-alk. 6,* 4 sedemikian
sehingga ujung buret sedikit kecelup kedalam larutan sampel.
Teteskan sedikit demi sedikit larutan /90-alk. 6,* 4 ini kedalam larutan
sampel sehingga dicapai pembacaan Ph =, kemudian catat jumlah
pemakaian larutan /90-alk tersebut. Missal ! ml.
Titrasi Blangko "
&ntuk setiap kali pengerjaan sampel, lakukan juga titrasi blanako yaitu
terloadap *66 ml so\ (ent titrasi. 9atat pemakaian /90-alk, misal B ml.
19./.2 Ta" Ai* Nu)0er TN:
0akukan seperti halnya pada
-
7/24/2019 conversion-gate05
63/111
n N normalitas K'/-alk.
S N jumlah sampel, gr.
-
7/24/2019 conversion-gate05
64/111
2. =IS;7SITAS ENGLER
Satuan iskositasnya adalah dera,at engler (;)% hasil yang didapat kurang teliti*
2.1 Pri!si% Pe!$u
-
7/24/2019 conversion-gate05
65/111
21. D7CT7R TEST
ASTM D. /8/
Doctor test adalah pengujian secara k3alitatif, tentang kemungkinan adanya senya3a-
senya3a belerang didalarn contoh yang diuji. #enya3a belerang tersebut dalam bentukmerkaptan.
21.1 Pri!si% Pe!$u
-
7/24/2019 conversion-gate05
66/111
22. P7UR P7INT
ASTM D.9>
Dalam bukti !#TM Method D, @E hanya dikenal dua macam !#TM Pour Point, yaitu
upper !#TM Pour point dan 0o3er !#TM Pour paint. Tetapi dengan kedua !#TM inidalam praktek sering tidak cocok, atau dengan kata lain kedua Pour point kurang lengkap
dalam memberikan jaminan reliability-nya. uga pemeriksaan !#TM Pourpoint, dimana
contoh harus didiamkan 5= jam adalah kurang praktis dalam praktek operation terutama
dalam hal menghadapi Bordeline figme dari pourpoint suatu product tertentu.
&ntuk itu lalu perubahan-perubahan minyak terutama #hell dan B>M, mengadakan
pemeriksaan pembantu yang disebut !ctual !#TM pourpoint dan !msterdam MaI
Pourpoint.
22.1 Pe!$er#ia! P&ur P&i!#
0atar berlakang dari !ctual !#TM Pourpoint adalah untuk prakteknya dalam 'peration
Zuick /andling, sedang !msterdam MaIimum Pourpoint adalah karena fakta bah3a
!#TM MaI Pourpoint tidak selamanya representati(e untuk >uel 'il.
Peristi3a Pourpoint, masing-masing dapat diterangkan sebagai berikut "
*. SaI dalam peristi3a Pourpointdibagi dalam dua macam yaitu " 0o3 Melting Point
SaI dan /igh Melting Point SaI.
5. SaI ini dapat mengadsorber at-at yang tidak larut dalam normal /eptane $at ini
disebut !sphaltone dan banyak terdapat dalam cracked product%.
8. !sphaltone ini dapat mencegah pertumbuhan SaI $9ristalisation of 3aI to the
needle form lattice%.
=. !ctual !#TM Pourpoint mempunyai perbedaan dengan !#TM SaI. Pourpoint dalam
hal penyimpanan 5= jam contoh dua dalam hal !ctual Pourpoint tak ada kesempatan
bagi SaI untuk mengkristalisir.
-
7/24/2019 conversion-gate05
67/111
Point% melarut, maka asphaltanes $disebut juga netural pourpoint deapersanta%
bebas. Maka disini hanya ada bentuk asphaltanes saja, sedang 3aI masih dalam
keadaan cair $larutan%. Pada pendinginan selanjutnya, maka terjadilah kristal 3aI,
begitu 3aI ini terbentuk segeralah asphaltanes tersebut di adsarber dan karenanya
menghalang-halangi pertumbuhan 3aI lebih lanjut atau li1uid state-nya sehinggaPourpoint-nya rendah $minimal%.
22.1.2 Mai)u) ASTM P&u#-%&i!# u%%er ASTM F&ur%&i!#:.
Dalam penyimpanan 5= jam, kristal 3aI mengembang. Pemanasan hanya **,
disini hanya 0a3 Melting Point SaI saja yang melarut dan /igh Melting Point
SaI tetap in #olid #tate. !sphaltenes yang dibebaskan oleh 0.M.P. 3aI segera di
adsorber /.M.P. SaI ini tanpa lagi banyak dihalang-halangi oleh asphaltenes,
akibatnya pertumbuhan kristal 3aI cepat, dus cepat beku. !kibatnya Pourpoint-
nya tinggi. Dengan kata lain perbedaan maIimum dan minimum pourpoint terletak
pada tidaknya 0o3 /igh Melting point of SaI dalam minyak itu. !pabila suatu
minyak hanya mengandung 0o3 Melting Point SaI saja, maka Min. dan MaI.
pointnya sama.
22.1. A)s#er*a) Mai)u) P&ur%&i!#.
Kemungkinan yang terjelek dari pada Pourpoint adalah !msterdam MaI.
Pourpoint. Penemuan methoda ini adalah disebabkan adanya keluhan
daripada pembeli >uel dimana ternyata bah3a Pourpoint figure tertulis pada
9ertificate of Zuality tidak sama dengan Pourpoint yang diperiksa pada 3aktu
>uel tersebut sampai pada konsumen tadi. /al ini setelah diadakan
penyelidikan selama dalam perjalanan $tranportation by ship% >uel 'il
tersebut Pourpoint-nya mengalami perubahan figure $agling%. Kejadian ini
secara garis besar dapat diterangkan bah3a adanya perubahan-perubahan
temperatur selama perjalanan $dingin, panas, dsb%, struktur SaI mengalami
perubahan, sehingga jumlah asphaltenes yang di absorber oleh baik 0.M.
Point SaI, maupun /.M. Point SaI selalu berubah-ubah, sehingga
Pourpointnya pun mengalami perubahan.
'leh !msterdam ditemukan suatu cara yang mendekati fakta ini dan cara tadi
disebut " !msterdam MaI. Pourpoint $P!M%.
;E
-
7/24/2019 conversion-gate05
68/111
22.2 Dei!isi
Pourpoint dari suatu petroleum adalah temperatur terendah dimana minyak masih
mengalir apabila didinginkan pada kondisi tertentu.
Pengujian ini dipergunakan untuk penetuan Pourpoint dari setiap PetroleumProducts.
22. A%%ara#us
*. Test jar-gelas cylinder yang jernih, datar bagian ba3ahnya, diameter dalam F
*8*; - * dinginkan contoh tersebut dalam udara
biasa sampai @6J
>, selanjutnya masukkan test jar dalam jaket yang sudah ditaruh
pada cooling bath $tahan temp. dalam cooling bath pada 86 J> - 8%.
=. Pada temperatur 56J> diatas Pourpoint yang ditafsirkan, mulailah pembacaan dan
ini dikerjakan beruturut-turut $keba3ah% sampai Pourpoint, sampai belum
tercapai sedang temperatur minyak sudah $*6J>% pindahkan test jar $
jaketnya% pada cooling bath 6 -< J>. Begitu juga dalam hal pourpoint belum
tercapai pada temperatur 56J>, harus dipindahkan ke bath -86 sampai -5.
dan laporkan
sebagai Pourpoint nya.
;A
-
7/24/2019 conversion-gate05
69/111
2. SM7;E P7INT 7F A=IATI7N TURINE FUELS
A.S.T.M. D 122
Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk menentukan #moke Point dari Turbine >uel dan
fraksi diba3ahnya.
2.1 Garis esar Pe)eriksaa!
*. 9ontoh dinyalakan dalam lampu yang bernyala.
5. Tentukan nyala yang tertinggi dan tidak menimbulkan asap yang dapat dilihat,
tentukan sampai 6,< mm.
2.2Me!,e*iaka! a"a#-a"a#
* 0etakkan lampu dalam keadaan lurus, jaga supaya pada lampu yang
dipergunakan harus selalu bersih pada lubang udara masuknya.
5 ?Itraksi semua sumbu-sumbu dengan Benena dan ?thyl !lcohol dengan
perbandingan (olume * " * lalu keringkan.
2. S#a!*ar Ca)%ura!
&ntuk menstandardisir alat-alat ini, perlu dilakukan cheking dengan #tandard
9ampuran sebagai berikut "
Tabel-* #tandard 9ampuran
T'0&?4?)#' '9T!4?, 7
'0.#M'K? P')4T $MM%
at E;6 mm / .
=6 ;6 *=,E
5< E< 56,5
*< A< 5
-
7/24/2019 conversion-gate05
70/111
2./ Pr&se*ure
*. 9elupkan sumbu yang telah bersih $panjang tidak kurang dari *5< mm% kedalam
contoh dan masukkan kedalam tabung suhu. 9elupkan lagi kedalam, contoh.
5. Masukkan 56 cc contoh yang bersih pada suhu kamar, kedalam tempat $tabungcontoh%.
8. 0etakkan tabung sumbu dan sumbunya kedalam contoh tadi. &sahakan supaya rapat
betul.
=. Potong ujung sumbu kira-kira ; mm dari tabung sumbu, kemudian pasanglah seluruh
tabung pada sumbunya.
-
7/24/2019 conversion-gate05
71/111
2/. C7PPER STRIP C7RR7SI7N
ASTM D. 1
Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk pengenalan pengkaratan pada tembaga $9u%, yang
disebabkan oleh a(gas, jet >uel Mogas, #ol(ent, Kerosine Diesel >uel dan lain-lain PetroleumProducts tertentu.
2/.1 Garis esar Pe)eriksaa!
#uatu kepingan tembaga ayng telah digosok dicelupkan dalam sejumlah contoh dan
dipanaskan pada siatu suhu tertentu serta 3aktu tertentu sesuai dengan sifat dari
minyak yang diperiksa.
Pada akhir pemeriksaan kepingan tembaga diambil, dicuci lalu dibandingkan dengan
standard corrotion !.#.T.M. D *86.
2/.2 Pera"a#a! ,a!$ *i%er$u!aka!
* Bomb tekanan rendah dan bak pemanas $'il BathSater bath%.
5 9opper #trip holder.
8 Test Tube, terbuat dari gelas.
= Thermometer *5 > atau *5 9.
< Bath yang dapat dijaga pada suhu tertentu $dengan thermometer% pada $*66J9%.
2/. a(a!-0a(a! ,a!$ *i%er$u!aka!
*. Kepingan tembaga $#tandard%, panjang 8Clebar X C tebal **;- *A.
5. Bahan pencuci, dipergunakan )so 'ctane.
8. Polishing Material"
- Kertas amplas dari berbagai jenis kehalusan termasuk 5=6.
- 9arborundum, silicon carbida grain *
-
7/24/2019 conversion-gate05
72/111
!mbillah #trip $kepingan% dari dalam )so 'ctane. Pegang ini dengan kertas saring,
lalu gosoklah memakai *
-
7/24/2019 conversion-gate05
73/111
9ontoh #uhu pemeriksaan 9 Saktu pemeriksaan $jam% Keterangan
Diesel fuel oil Bombgasoline,
kerosene, sto(e 8 am F < menit
oil, farm tractor *66J9
fuel. $5*5
J
>% Tanpa9leaner Bomb
$#toddard% 8 am F < menit
sol(ent diesel *66J9 $5*5J>% 5 am F < menit
fuel, fuel oil, *66J9 F *J9
kerosene $5*5J> F 5J>% Tanpa
lubricating oil. Bomb
0ubricating oil Dengan
!(iation Bomb
gasoline dan
a(iation,
turbine fuel.
E8
-
7/24/2019 conversion-gate05
74/111
23. FREEING P7INT 7F A=IATI7N FUELS
ASTM D. 284 - IP.14
Metoda ini dipergunakan untuk memeriksa separated solid pada !(iation receprocatring engine
dan turbine engine firels pada temperatur selama penerbangan dan di tanah $on the ground%
23.1 Dei!isi
>reeing point adalah temperatur dimana kristal hydrocarbon terbentuk pada
pendinginan dan akan segera hilang jika fuels tersebut dipanaskan dengan pelan pelan.
23.2 Pera"a#a! ,a!$ *i$u!aka!
*. acket sample tube.
5. land.
8. 9ollars $refrigent%.
=. #tirrer.
-
7/24/2019 conversion-gate05
75/111
Terbentuknya kabut pada temperatur sekitar -*6 J9 tidak perlu diperhatikan dan
bila tidak ada perubahan temperatur lagi, maka ini adalah pembekuan air.
E. 9atatlah temperatur dimana kristal hydrocarbon mulai tebentuk.
A. !mbillah jacket sample tube dari coolant $refrigent% dan kemudian contoh
dipanaskan dengan pelan-pelan dan diaduk. 9atatlah temperatur dimana kristalhydrocarbon hilang semua.
ika perbedaan temperatur antara keduanya lebih besar dari 8 J9, maka ulangi
pendinginan serta pemanasannya sehingga didapatkan perbedaan yang lebih kecil
dari 8J9.
23./ La%&ra!
- laporkan temperatur dimana kristal hydrocarbon hilang, dengan ketelitian 6,< J9
sebagai >reeing Point-nya.
- Tambahkan koreksi thermometer yang dipergunakan.
23.3 ;e#e"i#ia!
- +epeability N 6,EJ9.
- +eproducibility N 5,;J9.
E
-
7/24/2019 conversion-gate05
76/111
24. CALCULATING =ISC7STY INDEB
FR7M ;INEMATIC =ISC7SITY
ASTM D.22>
.is&osity 5ndex adalah suatu angka empiris menentukan efek perubahan temperature pada
is&osity dari suatu oil*
.is&osity index yang tinggi menun,ukkan sedikit perubahan iskositas oleh temperature*
24.1 Garis esar Pe!$u.
Methhoda ini meliputi tabel-tabel untuk oil yang mempunyai Kin. iscosity pada
5*6 J> antara harga 5.6 dan E dari oil yang akan ditentukan .). nya.
0 N (isositas pada *66J> suatu oil dari .0' mempunyai (iskositas yang sama
pada 5*6J> dari oil yang akan ditentukan .). nya.
E;
-
7/24/2019 conversion-gate05
77/111
/ N (isositas pada *66J>D suatu oil dari .*.*66 mempunyai (iskositas yang
sama pada 5*6J> dari oil yang akan ditemukan .).nya.
D N 0 /
5 Tabel terdiri dari data 0, /, dan D.kalau lain ise. 'il pada 5*6J> diatas E c#t.
Perhitungan
*. Tentukan Kin (iskositas dari oil dalam c#t pada *66J> dan 5*6J>.
5. Dengan mengambil harga kin.(iskositas pada 5*6J> diperoleh harga 0 dan 2,
kalau data tidak ada di tabel, ambil intrapolasi.
8. /itung 0 dan D untuk kin.iskositas diatas E menggunakan
persamaan $8% dan $=%.
=. /itung .).) dari 0 dan D dan (iskositas pada *66J> dengan menggunakan
persamaan $*% dan $5%.
+eport "
Kin ic pada *66J> N A5, N @,*66 c#t.
Dari tabel "
0 N *8A,*. DR7P P7INT 7F GREASE IP. 1
Pengujian ini bertujuan untuk menentukan temperatur terbentuknya tetesan pertama apabila
grease dipanaskan secara perlahan-lahan $temperatur drop point daripada grease%.
2>.1 Pri!si% Pe)eriksaa!
9ontoh ditempatkan ke dalam metal cup, pariaskan secara perlahan-lahan, sampai
tetesan yang pertama dari contoh jatuh. !mati temperatur pada tertnometer.
2>.2 Pera"a#a! Ya!$ Di0u#u(ka!
* 9up dari metal.
5 /eaterburner.
8 Thermometer.
= #tirrer.
< Boiling tube.
; Bath.
2>. Pr&se*ure
* 9ontoh dimasukkan kedalam metal cup ditunggu samnpai tidak ada gelembung
udara.
5 9up dimasukkan kedalam boiling tube, lalu boiling tube dimasukkan kedalam bath
yang berisi cairan pemanas.
8 Thermometer dan pengaduk dipasang.
= Panaskan dengan heater secara perlahan-lahan pemanas dijaga supaya konstan.
< !mati sampai terjadi tetesan yang pertama, baca temperatur pada thermometer
yang telah dipasang.
2>./ La%&ra!
0aporkan temperatur pada saat tetesan yang pertama dari contoh. )ni sebagai harga
Drop Point dari grease.
A6
-
7/24/2019 conversion-gate05
81/111
28. SIL=ER C7RR7SI7N IP ? 22>
Methoda ini menerangkan suatu cara untuk mengetahui sifat korosi(itas a(tur terhadap sil(er
$perak%.
28.1 Garis esar Pe!$u
-
7/24/2019 conversion-gate05
82/111
= Kepingan perak digosok dengan kapas untuk membersihkan )so 'ctana.
28.3 Persia%a! &!#&(
* Dalam pengambilan maupun handlingnyaC sample harus dijaga dari pengaruh
langsung sinar matahari. unakan botol ber3arna coklat, simpan ditempat yangdingin.
5 9ontoh harus bersih. Bila contoh kelihatan keruh $berkabut% karena mengandung
air hrus disaring dulu dengan kertas saring 3hatman 4o. = dan ditempat yang
gelap, yang terlindung dari pengaruh sinar matahari.
28.4 Cara ;er
-
7/24/2019 conversion-gate05
83/111
29. ANILINE 7F PETR7LIUM PR7DUCTS ASTM D. 411
!nalisa point adalah temperatur keseimbangan larutan yang terendah dari campuran aneline dan
contoh yang sama (olumenya yaitu * C *.
Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk menentukan aneline point dari petroleum products,hydrocarbon, sol(ents asalkan aneline point adalah diba3ah dobel point dan diatas titik beku dari
cairan contoh.
29.1 Garis esar Pe)eriksaa!
#pesified (olume dari aneline dan contoh ditempatkan didalam sebuah test tube dan
diaduk secara mekanik. 0alu campuran dipanaskan pada kecepatan yang diatur sampai
5 Phase bercampur.
9ampuran kemudian didinginkan pada kecepatan yang, diatur dan temperatur dimana 5
phase terpisah dicatat sebagai !neline Point .
29.2 Pera"a#a! Ya!$ Di%er$u!aka!
*. Test tube
5. /eating and cooling bath
8. !#TM !neline Point thermometer 88 > $-8;,E-*6E,%, 8= > $EE5*5J>% dan 8
$*@=-88AJ
>%.
=. Pijat " kapasitas *6 mls dan < mls.
29. Rea$e!#
*. !neline " aneline yang dikeringkan dengan 4a'/ alat, dan sebelumnya adalah
fresh aneline didistilasi dimana *6 bagian pertama dan terakhirnya dibuang.
!neline harus memberikan aneline point sebesar * $;@,8F6,5J9%
dengan 49E knock geate.
5. !nhydrous sodium sulfate $4a5#65 unhibride%.
8. 4ormal metana, knock rating greate.
29./ Pr&e*ure
*. Keringkan contoh dengan cara menggosok kuat-kuat selama 8 sampai < menit
dengan F *67 (olume. #odium sulfat unhiydrous $ kalsium #ulfate%.
A8
-
7/24/2019 conversion-gate05
84/111
5. Pipetlah
atau *-8J9 menit.
I !.P.). ra(ity at ;66>
5. iesel 5ndeks =*66
.. 2G'
29.4 ;e#e"i#ia!
+epeability +eproducibility
9lear, light-colored 6,86> 6,@6F
Moderaty dark to 6,;6> *,A6F
(ery dark
/ubungan antara !..P. $!niline ra(ity Products% dengan 4ett /ead of 9ombution sebagai
tercantum pada tabel sebagai berikut "
A=
-
7/24/2019 conversion-gate05
85/111
. ASH DARI PETR7LEUM 7ILS
ASTM D. /82
Methode ini mengtrraikcrn cara kerja untuk penentuan ash dari distillate dan residual fuel oils,
crude oil, 3aI dan lain-lain petroleum products, dimana sekurang at yang dapat membentuk ashdianggap sebagai impurities -yang tak diinginkan atau contaminant.
Methode ini adalah terbatas untuk petroleum products yang bebas dari ash furming additi(e yang
ditambahkan, termasuk senya3a phospor tertentu.
.1 Ri!$kasa! Me#(&*e
9ontoh yang diisikan dalam mangkok tertentu dinyalakan dan dibiarkan terbakar
sampai hanya tinggal ash dan carbon saja. #elanjutnya ini dipanaskan dalam muffle
furnace pada temp EEurnace, yang mampu menahan temperatur dari E
-
7/24/2019 conversion-gate05
86/111
A;
-
7/24/2019 conversion-gate05
87/111
1. C7RE PENETRASI DARI LURICATING GREASE
ASTM D. 21>
2emeriksaan ini bertu,uan untuk mengetahui kekentalan dari lubri&ating grease apabila
dilakukan penetrasi menggunakan &one (paku) standart*
1.1 Pri!si% %e)eriksaa!
#ejumlah contoh diukur harga penetresinya dengan menusukkan cone pada suhu EE J>
$5 dari contoh yang akan digunakan pada
;6 double strokes dalam standard grease 3orker.
;. Prolonged 3orked penetration " penetrasi dari contoh setelah digunakan pada ;6
double stroke.
9ontoh dipanasi pada , sesuai dengan besar sroke dalam standard grease
3orker, ba3alah kesuhu EEJ> selama *,< jam kerjakan pada ;6 double stroke dan
lakukan penetrasi.
AE
-
7/24/2019 conversion-gate05
88/111
E. Block penetration " Penetrasi pada EEJ> dari lubricating grease dimana contoh
dipotong dengan pemotong standard dengan ketebalan tertentu.
1.2 Pera"a#a! Ya!$ Di%er"uka!
*. Penetrometer.5. 9one $ dari logam yang tahan korosi dengan berat *65,< F 6,6< g %.
8. rease 3orker.
=. Sater bath.
$ 5< F 6,
-
7/24/2019 conversion-gate05
89/111
d.< Kerjakan masing-masing 8 kali test dan laporkan harga rata-ratanya sebagai harga
penetrasi contoh tersebut.
1..2 U!#uk "&k Pe!e#ra#i&!
a 9ontoh!mbil contoh secukupnya sampai memenuhi cup $ F 6,= Kg %.
b Persiapan contoh
b. l Tempatkan grease 3orker atau container dari logam yang kosong yang
mempunyai ukuran $ (olume % yang sama dengan cup tempat contoh, pada
3ater bath. Pemanasan diatur pada EEJ> $ 5.
c Pengukuran penetrasi
Dikerjakan seperti pada undisturbed penetration.
1.. U!#uk @&rke* Pe!e#ra#i&!
a 9ontoh
9ontoh secukupnya, memenuhi cup $F 6,= Kg% $apabila contoh mempunyai harga
penetrasi dari 40) grade 6-= gunakan metode !#TM. D *=68%.
b Sorking
b.l Tuangkan contoh pada cup yang telah bersih sampai penuhC tutup cup dengan
spatula.
b.5 Tempatkan cup pada 3ater bath, panaskan hingga temperatur EE J>.
b.8 #etelah itu pindahkan cup, dan bersihkan air yang terikut.
b.= Tempatkan grease pada plunger ;6 full double strokes selama F * menit dan
kembalikan plunger pada posisi tap. Buka (entcock, kemudian contoh diambil
ditempatkan pada cup.
c Persiapan contoh yang diukur
#iapkan contoh yang akan dikerjakan dalam cup. Tutup dengan spatula. Balik-
baliklah cup sehingga contoh didalamnya homogen.
d Pengukuran penetrasi
A@
-
7/24/2019 conversion-gate05
90/111
/arga penetrasi didapatkan seperti pada undisturbed penetration.
e 0aporan
e. l Pengukuran penetrasi dilakukan 5 kali pengulangan atau lebih.
e.5 0aporkan harga rata-rata daripemeriksaan dengan ketelitian 6,* mm, sebagai
harga 3orked penetration dari contoh.
1../ U!#uk Pr&"&!$e* @&rke* Pe!e#ra#i&!.
* Pengaturan suhu
#uhu contoh diatur pada range dengan mengatur suhu sekitarnya.
5 Sorking
Penuhi grease 3orker cup yang telah bersih dengan contoh sebanyak 6,= kg.
Tempatkan contoh pada double shokes yang telah ditentukan.
8 Pengukuran penetrasi
8.* Tempatkan grease 3orker cup pada 3ater bath pada temperatur constanEE F * J>
selama *,< jam.
8.5 Pindahkan grease dari cup pada ;6 double strokes.
8.8 Kerjakan pengukuran penetrasi seperti undisturbed penetration sampai 8 kali
pengulangan./arga rata-rata dari pemeriksaan laporkan sebagai harga
prolonged 3orked penetration.
1..3 U!#uk "&k Pe!e#ra#i&!
a. 9ontoh
#iapkan contoh secukupnya $ cukup untuk pemotongan dengan ketebalan5 in%.
b. Persiapan contoh
b.l Potonglah contoh dengan pemotong khusus pada temperature kamar dengan
ketebalan sekitar **; in.
b.5 Tempatkan contoh pada air bath dengan temperature constant EE F * > selama
sedikitnya * jam.
c. Pengukuran penetrasi
c.l Tempatkan contoh pada meja penetrameter dengan salah satu permukaan
mendatar.
c.5 !turlah pegangan cone pada posisi ero, dan atur ujung cone persis ditengah
permukaan contoh.
@6
-
7/24/2019 conversion-gate05
91/111
c.8 Pengukuran penetrasi dilakukan seperti pada &ndisturbed penetrtion, dan
dilakukan tiga kali pemeriksaan.
c.= 0aporkan harga rata-rata dari ketiga pemeriksaan sebagai harga block
penetration dari contoh.
1./ ;e#e"i#ia!
Tabel * Ketelitian Penetrasi
Penetration Penetration
+ange
+epeability +eproducibility
&n3orked
Sorked
Prolonged
Sorked
Block
A< =EDimana "
# N kandungan #ulfur, 7 berat.
D N kandungan Pb, g gall.
> N 6,66*< bila sampel !(iation, atau 6,668< bila sampel mengandung T?0, TM0
atau campurannya
9atatan "
Kon(ersi satuan konsentrasi "
Dari ke dikalikan
Pb)mp gall g Pb0# gall 6,A85;
Pb* g Pb0T# gall 8,EA
-
7/24/2019 conversion-gate05
96/111
. TEST METH7D F7R IN GAS7LINE
=7LUMETRIC CHR7MATES METH7D
ASTM D. 23/>
Untuk menetapkan ,umlah kandungan /ead dalam Mogas dengan metoda olumetri&*
.1 Ri!$kasa! Me#(&*a
!lkil 0ead diubah menjadi 0ead 9hlorida yang merupakan hasil ekstraksi dari Mogas
yang diekstraksi dengan !sam 9hlorida pekat.
?kstrak asam diuapkan sampai kering, sedang kandungan senya3a organic
dihilangkan dengan oksidasi oleh !sam 4itrat 0ead yang ada diendapkan sebagai
0ead 9hromat, kemudian ditetapkan secara )odometri.
.2 Pera"a#a!
l. &nit ?kstraktor
5. #inter glass =
8. elas beker, ?rlenmeyer.
. Rea$e!sia
*. !sam 9hlorida, /9l pekat.
5. !sam 4itrat, /468 pekat.
8. 0arutan !sam 4itrat, /468 $*"56%.
=. 0arutan !sam !setat, 9/89''/ $*"*%.
-
7/24/2019 conversion-gate05
97/111
866 gr 4a9l diencerkan dengan akuades menjadi * liter dan 566 ml /9) pekat
ditambahkan kedalam 8
-
7/24/2019 conversion-gate05
98/111
Tambah larutan asam !setat $*"*% untuk menetralkan 4/ ='/ dan tambah 5 ml
berlebihan, larutan ini kemudian diencerkan menjadi F 866 ml dengan akuades.
;. Didihkan larutan ini dan tambahkan *6 ml larutan K59r5'E dan pendidihan
diteruskan sehingga diperoleh endapan ber3arna oranye, kemudian dinginkan.
E. #etelah dingin endapan disaring menggunakan sinter glass no. =, kemudianendapan tersebut dicuci dengan akuades panas sampai bebas 9hromat.
A. 0arutkan endapan Pb9r'=yang berada dalam sinter glass dengan
tI N temperatur sampel pada saat pemipetan, J9
f N factor dari larutan 4a5#5'8
.4 Me!$(i#u!$ Fak#&r Dari Na2S27
*. Pipetlah 5< ml larutan Pb $4'8%5, masukkan kedalam gelas beker, tambahkan *6
ml larutan /468 $*"56% kedalam gelas tersebut, kemudian encerkan larutan ini
menjadi *66 ml dengan akuades.
5. 0akukan seterusnya seperti halnya langkah kerja dengan tanda ]% dan seterusnya
sampai selesai titrasi.
>actor dari 4a5#5'8dihitung dengan rumus "
.
Gf =
@A
-
7/24/2019 conversion-gate05
99/111
Dimana "
f N factor dari 4a5#5'8
N jumlah $gr% Pb dalam 5< ml larutan Pb$46 8%5.
N ml larutan 4a5#5'8yang dipakai untuk titrasi.
.> PRESISI
Tabel-* +epeability-+eproducibility
#atuan +epeability +eproducibility
rall 6,65E 6,6E6
r&Kall 6,685 6,6A=
rliter 6,66E 6,6*@
@@
-
7/24/2019 conversion-gate05
100/111
/. PEMERI;SAAN @ATER T7LERANCE REACTI7N: DARI A=IATI7N FUELS
ASTM D. 19/
Metoda ini dimaksudkan untuk penentuan harga batas untuk pelarutan air dalam !(iation
asoline dan !(iation Turbine >uels. Pemeriksaan ini merupakan suatu dari kandungansembarang alcohol atau lain-lain at yang dapat bercampur dengan air.
/.1 Garis esar Pe)eriksaa!
A6 mls contoh dikocok dengan 56 mls reagent 3ater reaction didalam measuring
cylinder dengan tutup. 0alu didiamkan beberapa 3aktu. #elanjutnya dilihat
perubahan (olume pada akuades layer, appearance pada interface, dan derajat
pemisahannya.
/.2 A"a#-A"a# Da! Rea$e!# Ya!$ Di%er$u!aka!
*. raduated glass cylinder, glass stoppered *66 mls dengan * ml graduation.
5. +eagent"
Y Purity reagent.
Y Purity of 3ater.
Y !cetone.
Y lass cleaning solution.
Y 4ormal /eIane.
Y Phosphate buffer solution.
/. Pr&e*ure
*. Bersihkan graduated cylinder dengan baik dan keringkan.
5. Masukkan 56 mls phosphate buffer solution dengan ketelitian pembacaan (olume
6,< mls.
8. Tambahkan A6 mls contoh yang akan diperiksa kedalam ad. 5%. 0alu tutuplah
dengan stopper.
=. Kocoklah selama 5 menit, dengan kecepatan 5 sampai 8 strokes per detik dengan
jarak < - *6 in stroke.
-
7/24/2019 conversion-gate05
101/111
- 9hange in (olume of the a1ueous layer, dengan ketelitian 6,< mls.
- 9onditions of interface, lihat tabel *.
- Degree of separation of t3o phase, lihat tabel 5.
Tabel-* 9ondotions of )nterface
+ating !ppereance
* 9lear and clean.
* b #mall clear bubbles co(ering not more then an estimated
-
7/24/2019 conversion-gate05
102/111
3. MET7DA PENGU'IAN ANG;A 7CTANE
ASTM D. 2499 RAC;ETING METH7D:
#ifat-sifat pernbakaran bahan bakar bensin biasanya ditentukan dengan menggunakan
metoda "- +esearch method $>-*%
- Bracketing !#TM D. 5;@@ - )P. 58E
- 9ompression +atio !#TMD. 5 E55
3.1 Ri!$kasa! Me#&*a
!ngka oktan bahan bakar bensin ditentukan dengan membandingkan terdensi
ketukan dengan suatu campuran bahan bakar pembandina $!#TM reference fuel %
yang diketahui angka oktannya, pada suatu kondisi operasi standard.
/al ini dilakukan dengan mem(ariasikan perbandingan kompresi $compression ratio%
dari contoh untuk mendapatkan perbandingan intentaitas ketukan standard $standard
knock intersity%, yang diukur dengan detonation. meter elektronik.
&ntuk prosedur bracketing, pembacaan knock meter dari contoh diantara dua
pembacaan knock meter dari dua campuran bahan bakar pembanding $!#TM
reference fuel% dan dibandingkan dengan contoh kemudian dihitung secara
interpolasi.
3.2 Pera"a#a!
a. &nit mesin 9.>.+.
b. +efernce >uel panel.
c. elas cylinder.
3. Ma#eria"
+eference fuel "
- !#TM iso octane $ tri methyl pentane %.
- !#TM normal heptane.
- !#TM toluene.
- !#TM A6 octane $ A656 bland %.
*65
-
7/24/2019 conversion-gate05
103/111
3./ La!$ka( ;er
-
7/24/2019 conversion-gate05
104/111
g. Buat campuran bahan bakar pembanding $ !#TM reference fuel % ke l, atas dasar
pembacaan koreksi yang didapat pada keterangan f, yang mendekati perkiraan angka
oktan dari contoh yang diperiksa.
h. 9ampuran bahan bakar pembanding ke * ini kemudian dituangkan kedalam salah
saru karburator, kemudian diatur perbandingan bahan bakar dan udara maksimum.ika jarum penunjukan pada knock meter sudah naik dan stabil catat pembacaan
knock meter.
i. Buat campuran bahan bakar pembanding $!#TM reference fuel % ke 5.
#elisih bahan bakar pembanding tidak boleh lebih dari maksimum 5,6 dan
minimum *,; angka oktan.
j. Diharapkan kedua campuran reference fuel ini mengurung contoh.
Kemudian diatur perbandingan bahan bakar dan udara yang maksimum, jika jarum
penunjukan pada knock meter sudah naik dan stabil, catat pembacaan knock
meter.
k. 0angkah selanjutnya pembacaan knock meter.
Pengujian dan pembacaan pada knock meter dilakukan dua atau tiga seri, artinya
dua atau tiga kali pembacaan untuk contoh dan dua atau tiga kali pembacaan untuk
kedua campuran reference fuel.
Dalam pembacaan pada knock meter perlu diteliti kedudukan karburatornya untuk
yang maksimum dan diberikan 3aktu yang cukup sehingga pembacaan betul-betul
teliti.
&ntuk yang dua seri syaratnya "
Perbedaan dari hasil perhitungan seri pertama dan seri kedua tidak boleh lebih
dari 6,8 angka oktan.
+ata-rata pembacaan dalam pengujian contoh dibatasi
-
7/24/2019 conversion-gate05
105/111
Bila perbedaan perbanding-an perhitungan dari pembacaan knock meter seri pertama
dan seri yang kedua lebih besar dari 6,< angka oktan atau bila perbandingan
perhitungan dari seri yang ketiga dari pembacaan tidak diantara perbandingan
perhitungan seri pertama dan seri kedua, maka diganti semua pembcaan dan ulangi
prosedur seperti pada keterangan c, g, h.
l. Perhitungan
Diba3ah ini contoh perhitungan dari bensin yang telah diperiksa dengan cara !#TM
Bracketing reference fuel.
Tabel-* !#TM Bracketing +eference >uel
4omor
KarburatorBahan Bakar
fembacaan Knock
Meter+ata-rata
) +eference fuel A= ;E;E;; ;;,E
)) '4
-
7/24/2019 conversion-gate05
106/111
DAFTAR PUSTA;A
*. !44&!0 B''K '> !#TM #T!4D!+D#
?aston, MD, !*@@;
)P #tandards for Petroleum and )ts Products 85 ?d,
The )nstitute of Petroleum, reat Britain *@E8
*6;
-
7/24/2019 conversion-gate05
107/111
MACAM-MACAM C7NT7H
9ontoh diambil sesuai !#TM D5E6 - !P) 5
-
7/24/2019 conversion-gate05
108/111
#pot sample yang diambil pada pertengahan dari sepertiga isi minyak bagian atas
$gambar *%.
>. Mi**"e Sa)%"e.
#pot sample yang diambil dari pertengahan isi minyak $gambar *%.
8. L&er Sa)%"e.
#pot sample yang diambil pada ketinggian yang sama dengan lubang pipa keluar
atau lubang pipa s3ing dari tangki beratap tetap $fiIed roof tank% $gambar *%.
9. C"eara!e Sa)%"e.
9ontoh yang diambil = inchi $*66 mm% diba3ah ketinggian lubang pipa keluar
$outlet% $gambar l %.
1. #&) Sa)%"e.
9ontoh yang diambil dari dasar tangki, tempat penyimpanan atau pada titik terendah
dari saluran pipa.
11. Drai! Sa)%"e.
9ontoh yang diambil dari pipa keluar $dra3- off% atau kerangan keluar $discharge
(al(e%. Kadang-kadang drain sample sama dengan bottom sample seperti pada
mobil tangki.
12. C&)%&si#e Sa)%"e.
9ontoh yang diperoleh dengan cara mencampur dua atau lebih spot sample yang
diambil dari sebuah tangki dalam perbandingan yang sama. )stilah ini juga dapat
dipergunakan untuk sejumlah contoh-contoh minyak yang diambil dari alirannya
dalam pipa.
1. Si!$"e Ta!k C&)%&si#e Sa)%"e.
9ontoh yang diperoleh dengan mencampur upper, middle atau lo3er sample. &ntuk
sebuah tangki yang berpenampung seragam seperti tangki silinder (ertical
campurannya terdiri atas (olume yang sama dari ketiga bagian contoh tersebut
*6A
-
7/24/2019 conversion-gate05
109/111
diatas. &ntuk tangki silinder horiontal, campuran terdiri dari 8 contoh dengan
perbandingan isi seperti pada table 5.
1/. Mu"#i%"e Ta!k C&)%&si#e Sa)%"e.
9ontoh yang diperoleh dengan cara mencampur dari semua all le(el sample darikompartemen-kompartemen yang berisi minyak dari jenis yang sama secara
proporsional terhadap isi minyak dari masing-masing kompartemen
PARAMETER ANALISIS 'UMLAH C7NT7H
* #peci(ic ra(ity *666 cc
5 Distilasi *66 cc
8 >lash Point PM cc ;6 cc
= >lash Point !bel E; cc
< >lash Point 9'9 E6 cc
; Pour Point ;6 cc
E 9olour !#TM ;6 cc
A 9olour #aybolt 566 cc
@ #moke Point 5< cc
*6 Korosi 0empeng Tembaga 86 cc
** 4ilai elaga @66 cc
*5 Kandungan #ulfur 0amp 5< cc*8 ?Iistent um *66 cc
*= >reeing Point 5< cc
*< +eid apour Pressure E
-
7/24/2019 conversion-gate05
110/111
5* Total !cid 4umber 56 gr
55 Total Base 4umber 56 gr
58 #trong !cid 4umber 5
-
7/24/2019 conversion-gate05
111/111
0arge than *6 lb
0arge than *6 lb
More than