contoh kurikulum
DESCRIPTION
management pendidikan islamTRANSCRIPT
Visi, Misi dan Tujuan Madrasah Diniyah Al-Hidayah
Visi Madrasah Diniyah Al-Hidayah yaitu :
Terbentuknya generasi muslim yang berilmu, beramal shaleh, berakhlaqul
karimah, kompetitif, berprestasi, mandiri dan bertanggung jawab dalam beragama,
berbangsa dan bernegara.
Misi Madrasah Diniyah Al-Hidayah yaitu :
1. Menyelenggarakan pendidikan agama yang mengedepankan peningkatan
kualitas guru dan siswa dalam bidang IPTEK dan IMTAQ
2. Mengembangkan dan mengamalkan nilai-nilai akhlaqul karimah yang
sesuai dengan ajaran islam dalam kehidupan sehari-hari
3. Memperdalam ilmu agama serta pengalaman terhadap ilmu-ilmu syari'at
islam.
Adapun Tujuan Madrasah Diniyah Al-Hidayah yaitu:
1. Meningkatkan kuantitas dan kualitas, sikap dan praktek kegiatan serta
amaliyah keagamaan islam warga madrasah
2. Menciptakan lulusan madrasah diniyah yang menguasai ilmu pengetahuan
agama
1
Mendirikan Madrasah Diniyah Al-Hidayah
Al-Hidayah adalah suatu Nama Madrasah Diniyah yang akan di dirikan
oleh Nor Hasanah S.Pd.I di atas lahan seluas 640 m2 pada 29 April 2017 dan di
bangun di dekat keramaian kota yakni ke utara STAIN , dimana disana terdapat
anak-anak yang minat untuk menuntut ilmu. Madrasah ini membutuhkan dana
yang besar sekitar 3 mliyar. Di bangun di perkotaan dikarenakan sang pendiri
khawatir akan musnahnya ilmu syari'at, hal itu di karenakan para pemudanya
sudah tidak menyukainya malah menganggap ilmu agama sebagai ilmu
sampingan sedangkan ilmu umum adalah ilmu utama, padahal hal itu salah besar
karena di keduanya itu sama-sama penting, tidak boleh ada yang hilang satupun.
Pada tahun pertama madrasah ini hanya membutuhkan 1 ruang untuk
kantor ukuran 10x12 yang di dalamnya terdapat ruang kepala sekolah, 1 ruang
untuk mengembangkan bakat dan minat anak dengan ukuran 6x8, 2 ruang untuk
kamar mandi (WC) ukuran 3x4,1 ruang untuk tempat rapat untuk para guru yang
ukurannya 6x8 dan 2 ruang untuk belajar ukuran 8x10 pula yang mana 2 ruang
belajar itu untuk kelas, yang apabila dalam penyeleksiannya sudah ada yang lulus
yakni memenuhi kriteria yang ada serta mengambil 20 orang dari anak yang lulus
tersebut akan di tempatkan di kelas unggulan, begitupun sebaliknya bagi yang
kemampuannya kurang, anak itu akan di tempatkan di tempat yang lebih rendah.
Untuk tahun berikutnya, akan ditambah ruangan kembali sampai madrasah
ini mencapai tingkat sebagaimana yang ditetapkan oleh pemerintah, dan yang
paling penting sesuai dengan keinginan si pendiri yakni terdiri dari 4 tingkatan
yaitu "sifir, ula, wustha dan ulya". Untuk sifir cukup dengan 1 kelas, ula terdiri
dari 4 kelas, sedangkan wustha dan ulya masing-masing terdiri dari 2 kelas.
Madrasah ini bukan Cuma sebagai tempat belajar akan tetapi juga akan
mendidik, mengarahkan dan mengembangkan bakat dari para peserta didik baik
dalam hal intrakurikuler ataupun ekstrakurikuler, sehingga membuat para peserta
didik semakin giat dan mengetahui minat dan bakat dari peserta didik tersebut,
serta bagi orang tua semakin yakin akan kepentingan dari madrasah diniyah bagi
buah hatinya.
2
Terdapat berbagai macam pelajaran dalam madrasah ini, akan tetapi
untuk pelajaran di tahun pertama hanya mencakup fiqh, tauhid, baca tulis Al-
qur'an, tahshin Al-khat. Sedangkan tahun tahun berikutnya dikembangkan
kembali dengan ilmu-ilmu yang lebih sulit lagi, seperti baca Al-qur'an diperkuat
dengan belajar dan memahami ilmu tajwid, belajar ilmu nahwu sharraf, untuk
tahshin al-khatnya dikembangkan pula terhadap kalgirafi . satu pengajar
memegang satu pelajaran yang di kuasai.
Untuk masalah keuangan, dalam madrasah ini bagi para murid dikenakan
SPP (Syahriyah) sebesar Rp 50.000, sedangkan gaji dari tiap-tiap pengajar atau
pendidik adalah R300.000. tiap murid dikenakan SPP dengan nominal di atas,
karena mereka masuk 6 kali dalam seminggu.
Mengingat madrasah ini berdiri juga mengawal siswanya dalam hal yang
intra maupun ekstra, para murid setiap ada kompetisi baik kompetisi dalam
madrasah maupun diluar madrasah , mereka harus ikut andil dalam
menyukseskannya, hal itu agar mereka belajar dari pengalaman dan mereka juga
mengetahui sejauh mana tingkat kemampuan mereka. Sedangkan target untuk
para murid itu harus bisa membaca dan memahami kitab kuning, jika ada murid
belum bisa membaca dan memahami kitab, maka murid tersebut belum lulus.
Jadi, jika murid tersebut lulus secara otomatis dan bisa dipastikan murid itu bisa
mengajar.
Dalam Planning terdapat kekuatan (strong), kelemahan, peluang /
kesempatan (opportunity) serta hambatan. Kekuatan tersebut yaitu para pelajar
serta para orang tua bisa mengetahui dan menyeimbangkan antara ilmu umum
dan ilmu agama, yang mana keduanya sangat dibutuhkan untuk bekal si pelajar
dan untuk masa depannya, karena sebagaimana yang kita ketahui ilmu umum
tanpa ilmu agama itu pincang, sedangkan ilmu agama tanpa ilmu umum adalah
buta. Sedangkan kelemahannya, yaitu para anak gengsi mempelajari ilmu agama
karena menurutnya, hal itu tiada guna untuk dirinya sedangkan ilmu umum
merupakan ilmu yang mewadahi untuk masa depannya. Si pendiri yakin bahwa
tidak terdapat hambatan dalam mendirikan madrasah ini, karena di lingkungan
3
kota itu jarang adanya madrasah lain, jadi dalam pembangunan madrasah ini
peluangnya begitu banyak.
Jabatan-jabatan dan Para Pekerja di Madrasah Al-
Hidayah
1. Kepala Madrasah yang terdiri dari 1 orang
2. Wakil Kepala Sekolah, juga terdiri dari 1 orang
3. Tenaga Pengajar (Guru). Satu mata pelajaran dipegang oleh 1 guru, karena
terdapat 13 mata pelajaran akan tetapi ada yang rangkap maka tenaga
pengajarnya membutuhkan 16 orang serta di tambah dengan 1 orang
sebagai sebutan "Guru Konsultasi", akan tetapi dari salah satu 16 guru
tersebut ada yang menjadi Bendahara Umum Sekolah.
4. Administratif, Administratif ini terdiri dari Para Tata Usaha (TU) .Untuk
TU ini terdiri dari 4 orang yang mana 1 orang sebagai Ketua dan 3
orangnya sebagai Pembantu Ketua.
5. Para Manager Pendidikan yaitu ada 6 orang sebagai berikut :
a. Manager Kurikulum
b. Manager Kesiswaan
c. Manager Kepegawaian (Sumber Daya Manusia)
d. Manager Sarana Prasarana
e. Manager Keuangan
f. Manager Hubungan Masyarakat
6. Para pekerja, para pekerja ini terdiri dari pembersih lapangan dan
pembersih halaman madrasah serta pembersih kamar mandi. Para pekerja
di madrasah ini untuk tahun pertama membutuhkan 6 orang.
Tugas-tugas Para Jabatan dan Para Pekerja di Madrasah
Al-Hidayah
1. Kepala Sekolah ini bertugas untuk mengawasi dan selalu memantau dari
semua yang ada di madrasah, baik dari tenaga pengajar, administrasi
ataupun para murid, para pekerja serta para manager.
4
2. Wakil Kepala Sekolah mempunyai tugas menggantikan diwaktu kepala
sekolah berhalangan, jadi secara tidak langsung tugas dari wakil kepala
sekolah ini sama dengan tugas kepala sekolah.
3. Guru bertugas menyampaikan ilmu yang di fanni kepada para pelajar,
namun bukan hanya itu tugasnya akan tetapi ada hal lain, yaitu mendidik
dan juga menguji para murid yang guna untuk mengetahui tingkat
kemampuan dari para anak didiknya serta siap menjadi tempat menerima
masukan dan kritikan dari para murid. Sebagaimana yang terdapat di atas
bahwa salah satu dari guru tersebut ada yang menjabat sebagai Bendahara
Umum Madrasah, maka tugas dari Bendahara tersebut menjaga dan
mencatat baik pengeluaran ataupun pengeluaran.
4. Sedangkan administratif ini bertugas mencatat kebutuhan-kebutuhan
serta semua yang berhubungan dengan madrasah itu sendiri. Maka itu
dalam hal administratif ini bukan hanya terdiri dari 1 orang saja.
5. Tugas Para Manager yaitu sebagai berikut :
a. Manager Kurikulum : mengkawal, mengontrol, dan membimbing
staff-staffnya dalam hal kurikulum seperti menetapkan kurikulum
yang akan di tetapkan, dsb.
b. Manager Kesiswaan : mengkawal, mengontrol, dan membimbing
para staffnya dalam hal yang berkaitan dengan kesiswaan, seperti
penerimaan siswa baru, dsb.
c. Manager Kepegawaian : mengontrol, mengkawal dan
membimbing para staffnya dalan hal yang berkaitan dengan
Kepegawaian, seperti analisis kebutuhan pegawai, dsb.
d. Manager Sarana Prasarana : mengontrol, mengkawal dan
membimbing para staffnya dalan hal yang berkaitan dengan sarana
prasarana seperti analisis kebuhan sarana prasarana, dsb.
e. Manager Keuangan : mengontrol, mengkawal dan membimbing
para staffnya dalan hal yang berkaitan dengan keuangan, seperti
analisis anggaran tahunan, dsb.
f. Manager Hubungan Masyarakat : mengontrol, mengkawal dan
membimbing para staffnya dalan hal yang berkaitan dengan
5
hubungan masyarakat, seperti pembentukan persatuan guru dan
orang tua, dsb.
6. Para pekerja (lapangan dan halaman) yang bertugas untuk membersihkan
dan menjaga kesehatan halaman dan lapangan supaya hidup bersih dan
sehat.
Mengingat yang dijelaskan diatas bahwa dalam madrasah ini masuk 6 kali
dalam seminggu, maka dalam tiap harinya terdiri dari 2 pelajaran , satu pelajaran
dengan waktu 1 jam. Pergantian pelajaran di tandai dengan bunyi bel, jadi waktu
masuk jam pertama jam 14.15 sampai jam 15.15, istirahat 15 menit dan masuk
kembali jam 15.30 sehingga pulangnya jam 16.30.
Management pendidikan Islam secara substansinya itu meliputi enam
bagian, yaitu sebagai berikut:
1. Management Kurikulum
2. Management Kesiswaan
3. Management Kepegawaian (Sumber Daya Manusia)
4. Management Sarana Prasarana
5. Management Keuangan
6. ManagementHubungan Masyarakat (Humas)
Dari bagian di atas akan di jabarkan yakni sebagai berikut :
Management Kurikulum
1. Menetapkan kurikulum yang akan di pakai
Dalam hal kurikulum yang akan dipakai di madrasah ini yaitu
menggunakan KTSP yakni peserta didik harus aktif sedangkan guru
itu mengawasi dan mengarahkan, jadi dalam artian bukanlah guru yang
paling berpartisipasi akan tetapi peserta didik. Kurikulum ini dipakai
untuk mendidik para pelajar agar menjadi orang yang mandiri dan
tidak bergantung pada para fasilitator (Guru).
2. Pembagian tugas mengajar
Sedangkan dalam hal pembagian tugas mengajar ini, satu guru
memegang mata pelajaran yang di fanni, yakni tidak boleh merangkap,
6
jadi dari riteria pengajar itu haruslah orang yang berpengalaman dalam
hal mendidik serta harus sarjana.
3. Program Semesteran
Madrasah Al-Hidayah ini, juga mempunyai Program
semesteran (Promes) yang mana di kemas dengan ujian, baik dengan
menjawab soal-soal yang diberikan melalui tulisan ataupun dengan
melalui lisan.
4. Pengaturan jadwal pembelajaran
Untuk masalah jadwal pelajaran tiap minggunya itu, pendiri
sangat berantosias bahwa ilmu yang termasuk dalam Ilmu Qawaid
seperti Ilmu Sharraf dan Ilmu Nahwu haruslah lebih banyak dari pada
pelajaran yang lain karena ilmu itu merupakan sarana ilmu yang
membekali para murid untuk bisa membaca kitab, yang mana sesuai
dengan riteria di atas bahwa murid yang lulus itu haruslah bisa baca
kitab dengan benar sesuai dengan kaidah-kaidah qira'ah. Begitu pula
dengan ilmu tajwid haruslah di utamakan karena ilmu itu mempelajari
tenteng cara membaca Al-Qur'an yang benar. Namun dengan adanya
hal ini, pendiri bukanlah menyampingkan ilmu yang lain akan tetapi
hal ini merupakan tekhnik agar dalam ilmu lain juga bisa memahami
dengan cepat dan tepat.
5. Bimbingan dan Konseling serta Evaluasi Hasil Belajar
Selain yang di utarakan diatas, bagian yang harus di jabarkan
dalam management kurikulum ini yaitu bimbingan dan konseling,
yang mana hal ini bertujuan untuk mengatasi murid-murid yang
kurang paham keterangan-keterangan yang di sampaikan oleh guru
dalam kelasnya, sehingga murid itu bisa mengerti serta bisa mengejar
ketertinggalan dirinya dengan teman-temannya. Secara tidak langsung
bimbingan dan konseling itu merupakan langkah mengevaluasi hasil
belajar yang di dapatkan oleh murid yang kurang paham (yang
tertinggal dari teman-temannya). Sedangkan tujuan dari evaluasi itu
7
adalah untuk mengetahui hasil yang di dapat oleh murid-murid dalam
tempo tertentu.
6. Pembelajaran Remedial
Setelah melaksanakan ujian semester ( yakni dilaksanakan 1
tahun 2 kali ), madrasah ini juga merancang akan adanya pembelajaran
remedial yang bertujuan untuk menambah hasil nilai yang tidak cukup
target. Sehingga dengan itu madrasah ini mengetahui murid-murid
yang layak di naik kelaskan ataupun murid-murid yang harus menetap
di kelas yang sedang dijalaninya.
7. Pengaturan Penutupan Tahun Pelajaran
Dalam hal penutupan akhir tahun, madrasah ini mengemas
dengan acara "Al-Imtihan/ mengadakan lomba", baik lomba yang
berkaitan dengan pelajaran maupun hanya lomba bermain seperti lari
karung, Lari kelereng dan lain-lain. Lomba bermain ini bertujuan
untuk menghibur para murid yang selama 1 tahun harus konsentrasi
penuh dalam belajar.
Mata Pelajaran yang akan di Pakai di Madrasah Al-
Hidayah
Adapun Mata pelajaran yang akan di pakai di Madrasah Al-Hidayah yaitu
sebagai berikut :
1. Baca Tulis Ayat Al-Qur'an
Dalam pelajaran ini dibutuhkan keseriusan tinggi karena ilmu ini bukan
Cuma terdiri dari 1 pelajaran saja akan tetapi langsung rangkap, jadi
untuk tingkat kelas yang lebih bawah itu dalam hari tertentu cukup dengan
pelajaran ini.
2. Fiqh
Dalam ilmu fiqh ini semua murid harus menguasai karena ilmu ini sebagai
bahan kita untuk beribadah kepada Allah.
3. Tauhid
8
Ilmu ini adalah ilmu yang mempelajari tentang sifat-sifat Allah dan para
Rasulnya baik untuk sifat wajib, mustahil serta yang jaiz, yakni ilmu ini
sebagai ilmu yang mengokohkan hati para murid, sehingga tidak ragu-
ragu kembali dalam mengesakan Allah.
4. Imla'
Ilmu Imla' ini sebagai wadah untuk para siswa mengetahui dan
memperbaiki tulisannya agar sesuai dengan kaidah yang ada, jadi untuk
ilmu ini tidak cukup dengan 1 tahun saja.
5. Tahshin Al-Khat
Sedangkan untuk ilmu ini yaitu ilmu yang memberi arahan kepada para
murid untuk memperbagus tulisannya.
6. Tajwid
Ilmu tajwid ini digunakan sebagai ilmu yang mengarahkan para murid
untuk memperbaiki dan memahami cara membaca Al-Qur'an yang benar
dan tepat.
7. Akhlaq
Dalam ilmu Akhlaq ini yaitu memberi pelajaran kepada para murid
bagaimana bertingkah laku yang sopan, yang sesuai dengan adab yang di
ajarkan oleh Islam.
8. Nahwu, yang mana Ilmu ini terdiri dari 3 tahap yaitu:
a. Jurmiyah,
b. 'Imrithi, dan
c. Alfiyah
9. I'lal
10. Tashrif
Yang mana untuk pelajaran I'lal dan Tashrif , setelah menguasai kedua
ilmu ini akan dikembangkan dalam ilmu baru yakni dengan sebutan Ilmu
Sharraf
11. Kaligrafi
Ilmu Kaligrafi ini adlah Ilmu yang merupakan sebagai perkembangan
dari Ilmu Tahshin Al-Khat, dimana dalam ilmu ini para murid akan
9
diperkenalkan dengan macam-macamnya baik dalam hal kaligrafi hiasan
mushaf dan lain-lainnya.
12. Faraidh
Faraidh merupakan ilmu yang mempelajari tentang cara menghitung, dan
mengetahui bagian-bagian harta yang harus disampaikan kepada para Ahli
Waris.
13. Azwaja (Ahlu Al-Sunnah wa Al-Jama'ah)
Ilmu yang satu ini merupakan ilmu yang mempelajari tentang beberapa
perbedaan mazhab yang terkait dengan hukum syariah.
Management Kesiswaan
1. Analisis daya tampung Siswa
Substansi management pendidikan islam selain dari
management kurikulum terdapat pula management kesiswaan, yang
mana dalam management kesiswaan ini terdapat analisis daya tampung
siswa, pendiri madrasah ini membatasi dalam sekali masuk menerima
maksimal 60 siswa, supaya dalam belajar itu tercipta yang namanya
"kondusif" maka tiap kelas terdiri dari 20 siswa saja, jadi maksimal
dalam penerimaan siswa selama 1 tahunnya itu terdiri dari 3 kelas.
2. Penerimaan siswa Baru
Dalam penerimaan siswa baru, madrasah ini membentuk
panitia dan membuka dua gelombang yakni gelombang pertama dan
gelombang kedua dengan disertai test masuk, yang mana jangka waktu
tiap gelombang itu terdiri dari 23 hari dan 2 hari untuk test masuknya
sedangkan tahun awal masuk dimulai pada bulan syawal.
3. Orientasi Siswa Baru
Setelah test masuk terlaksana dan mengetahui murid-murid
yang lulus maka madrasah ini mengadakan orientasi siswa yang mana
orientasi hanya terdiri dari 3 hari. Orientasi ini bertujuan untuk melatih
10
mental dari murid baru itu serta mengetahui kesiapan para murid untuk
belajar di madrasah ini.
4. Pengelompokan Siswa
Sebagaimana yang tertera di atas, bahwa madrasah ini
menerima siswa maksimal 60 orang dan terdiri dari 3 kelas, maka
madrasah ini mengelompokkan siswa melalui abjad, yang mana
dengan hal itu akan mempermudah dalam mencari dan mengetahui
posisi dari siswa-siswanya. Namun dari 50 orang siswa tersebut sudah
di ambil 20 orang yang di tempatkan di kelas unggulan dan absent
kelas dari tiap-tiap kelas di sesuaikan dengan abjad.
5. Pelayanan Pribadi Siswa sehari-hari
Dalam hal pelayanan siswa sehari-hari madrasah ini mengemas
dengan istilah sebutan "konsultasi", jadi jika ada hal yang tidak di
setujui atau bertolak belakang dengan keinginan siswa baik dari
pengajar, metode mengajar ataupun yang lain maka guru yang bertugas
untuk menerima konsultasi tersebut siap menerima masukan serta
kritikan terhadap yang tidak di inginkan oleh siswa tersebut, serta guru
tersebut akan menyampaikan keluhan itu terhadap kepala sekolah
dalam sebulan 2 kali.
6. Management Kegiatan (aktivitas) Siswa
Dalam management ini juga terdapat management aktivitas
siswa yang bertujuan untuk mewadahi dan menyiapkan serta
memfasilitasi bakat dan minat siswa, akan tetapi madrasah ini hanya
menyiapkn dalam hal yang berhubungan dengan pelajaran yang ada,
seperti Tahshin Al-Khat, Kaligrafi, Tartilul Qur'an, Tilawah,
Sholawat dan lain-lain.
7. Pelepasan Siswa dan penyaluran Siswa
11
Sebagaimana pengaturan penutupan tahun pelajaran yang
terdapat dalam management kurikulum dikemas dalam Al-Imtihan,
dalam management kesiswaan ini terdapat pula "Pelepasan Siswa",
pelepasan siswa ini dilaksanakan pada hari terakhir dari perlombaan
itu dikemas dengan acara "perpisahan" dan di isi dengan pengarahan
terhadap para siswa yang lulus tersebut, baik yang berminat
melanjutkan belajarnya kembali atau terjun pada masyarakat yakni
bisa mengajar ( mengamalkan ilmu).
8. Pengkoordinasian Alumni
Sedangkan yang terakhir dalam management kesiswaan ini
yaitu pengkordinasian alumni, pengkordinasian ini di kemas dengan
reuni (temu alumni serta para murid kelas akhir di madrasah) yang
bertujuan memberikan support / dorongan terhadap para murid untuk
meniru serta mendapat pelajaran dari para alumni (kakak kelasnya) itu.
Pertemuan ini dilaksanakan 1 tahun sekali.
Management Kepegawaian (Sumber Daya Manusia)
Bermacam-macam orang menyebut Management Kepegawain ini, yakni ada
yang menyebut dengan Management Sumber Daya Manusia, Management Staff,
management Karyawan, Management Tenaga Kerjadan ada pula yang menyebut
dengan Management Personalia.
Dalam management kepegawaian ini meliputi:
1. Analisis Kebutuhan Pegawai
Sebagaimana yang terdapat diatas bahwa orang yang mengajar
setiap mata pelajaran itu harus yang di fanni (di bidangi), maka dalam
analisis kebutuhan pegawai ini membutuhkan banyak pegawai, yang mana
mata pelajarannya terdiri dari 13 mata pelajaran sedangkan untuk
pelajaran nahwu terdapat 3 tingkatan maka membutuhkan 16 orang guru
pelajaran, 1 orang sebagai guru untuk berkonsultasi dan 6 manager, yaitu
12
manager kurikulum, manager kesiswaan, manager kepegawaian, manager
sarana prasarana, manager keungan dan manager hubungan masyarakat.
2. Menyusun Formasi
Menyusun Formasi merupakan bagian dari Management
kepegawaian, yang mana menyusun formasi ini meliputi kriteria, posisi,
jumlah dan syarat-syarat tertentu. Karena madrasah ini baru akan di
bangun, otomatis dalam semua aspek tidak akan langsung lengkap,
begitupun dalam hal guru, jadi membutuhkan guru baru, namun tidak
sembarang orang bisa menjadi guru dalam madrasah ini , merka harus
memenuhi syarat-syarat tertentu dan kuotanyapun terbatas. Syarat-syarat
tersebut yaitu :
a. Harus beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT
b. Minimal S1 (Sarjana)
c. Bukan hanya bisa mengajar, akan tetapi juga busa mendidik
d. Mengayomi terhadap anak didiknya
e. Tunduk akan tata tertib yang ada.
3. Penerimaan dan Rekrutmen
Untuk bisa dikatakan termasuk pegawai dalam madrasah ini ada
tahap penerimaan dan rekrutmen, dalam penerimaaan ini, madrasah
menerima sedikit pegawai dengan melalui rekrutmen, dengan melalui 3
tahap yakni sosialisasi, seleksi dan penetapan. Dalam hal sosialisasi ini
dengan melalui spanduk dan brosur, seleksinya dengan cara kompetensi
yakni test tulis dan test lisan, sedangkan yang terakhir yaitu penetapan,
dalam penetapan ini, madrasah hanya menetapkan 5 pegawai yang di
terima.
4. Induksi Pegawai Baru
Madrasah ini dalam hal Induksi (Proses adaptasi dengan para
pegawai baru) yaitu dengan menggunakan pertemuan kecil-kecilan
sebelum kegiatan persekolahan (pembelajaran) di mulai, setelah itu para
13
pegawai baru mulai terjun ke lapangan (madrasah langsung) untuk mulai
beradaptasi dan mengenal lingkungan madrasah dan bersama dengan
kepala sekolah.
5. Penempatan dan Pengerahan Staff
Penempatan staff merupakan bagian dari management
kepegawaian setelah induksi pegawai baru, yang mana penempatan staff
yaitu sesuai dengan kriteria yang di tetapkan oleh madrasah ini yakni
sesuai dengan yang di fanni oleh tiap personalnya. Sedangkan pengerahan
staff adalah seperti dengan memotivasi pegawai-pegawai lebih-lebih
pegawai baru untuk tetap semangat dan tekun memberikan
pengetahuannya kepada anak didiknya.
6. Supervise
Supervise ini dilakukan dengan tujuan mengetahui kinerja para
pegawai, baik sudah sesuai dengan yang di harapkan atau masih kurang,
supervise ini dilakukan dengan cara mendatangi kelas (memantau) dan
juga menanyakan pada salah satu anak didiknya bagaimana pegawai
(guru) tersebut pada saat menyampaikan materi. Jika sudah sesuai dengan
yang diharapkan, usahakan pegawai tersebut untuk tetap mempertahankan
semuanya baik dalam hal metode ataupun lainnya dan tidak sampai
menguranginya, begitupun sebaliknya, jika masih kurang dengan yang di
inginkan, pegawai tersebut di analisa kekurangannya dan setelah diketahui
kekurangannya lalu di usahakan untuk diperbaiki.
7. Pembinaan Kesejahteraan
Para pegawai hanya bekerja di madrasah ini, hal itu bertujuan agar
para pegawai tidak kualahan karena madrasah ini akan memberikan 12
jam kepada tiap-tiap pegawai dalam seminggu. Dan jika kinerjanya sesuai
dengan yang di harapkan maka orang tersebut akan mendapatkan gaji
tambahan dari gaji biasanya.
8. Pemutusan Hubungan Kerja
14
Para pegawai akan di lepas dari madrasah ini jika : usianya sudah
sampai waktunya (lanjut usia) karena selain sudah sampai waktunya, jika
tetap mengajar di madrasah ini di khawatirkan tidak kondusif sebagaimana
ia masih muda. Pemutusan hubungan kerja juga bukan hanya karena lanjut
usia akan tetapi juga karena masa kontrak kerjanya sudah selesai ataupun
karena berhenti biasa (memundurkan diri).
9. Pemberian Pesangon
Pemberian Pesangon ini merupakan management kepegawaian
paling akhir, yang mana pemberian pesangon ini di berikan kepada para
pegawai yang pensiun. Pemberian pesangon ini sebanyak gaji pokok x
60%, tujuan di adakannya pemberian pesangon selain sudah hal biasa yang
di dapatkan oleh pegawai yang sudah pansiun juga mengenang jasa dari
guru tersebut.
Management Sarana Prasarana
Sarana prasarana Madrasah Diniyah Al-Hidayah ini meliputi sebagai berikut :
1. Analisis Kebutuhan Sarana Prasarana
Analisis kebutuhan sarana prasarana ini meliputi :
a. Ruang-ruang
Ruang-ruang yang di butuhkan untuk tahun pertama terdiri dari
sebagai berikut :
1. Kantor yang di dalamnya sudah terdapat ruang kepala sekolah
dengan ukuran 10x12
2. 2 tempat kamar mandi (WC) dengan ukuran 3x4
3. 1 Ruang tempat mengembangkan bakat minat dengan ukuran
6x8
4. 1 ruang tempat rapat untuk para guru dengan ukuran 6x8 pula,
serta
5. 2 ruang kelas yang salah satu dari kedua ruang tersebut di isi
oleh 20 siswa (kelas unggulan) yang berukuran 8x10
6. 1 ruang perpustakaan yang sederhana ukuran 8x10
15
b. Mebel-mebel
Mebel-mebel yang terdiri dari :
1. Kursi untuk para murid menyediakan maksimal 60 buah
sedangkan untuk para guru menyediakan 16 buah kursi
2. Meja, karena untuk 2 siswa terdiri dari 1 buah meja maka untuk
siswa madrasah ini untuk tahun pertama menyediakan 30 buah
sedangkan untuk para guru di sediakan 16 buah
c. Alat-alat tulis seperti papan tulis, baik yang terdiri dari triplek
ataupun yang biasa, untuk tahun pertama madrasah diniyah ini
membutuhkan 2 papan tulis di kelas dengan papan kepemimpinan
dan jabatan para guru yang di letakkan di kantor guru.
2. Menyusun Anggaran Pemenuhan Sarana Prasarana
Sebagaimana yang terdapat di atas bahwa untuk tahun pertama
madrasah ini mengambil maksimal 60 anak sedangkan ruangan yang
ada hanya ada 2 ruang, 1 ruang untuk kelas unggulan hanya terdiri dari
20 siswa, maka untuk kelas lain terdiri 40 siswa dan hal itu di anggap
kurang kondusif bagi anak untuk belajar, jadi tahun berikutnya akan
menambah ruangan yang di dalamnya memuat 20 orang, dan juga akan
menambah ruang untuk mengembangkan bakat dan minat anak, karena
setiap bakat dan minat anak pasti berbeda-beda jadi ruanganpun juga
harus beda.
3. Pengadaan
Diantara management sarana prasarana setelah menyusun anggaran
pemenuhan sarana prasarana yaitu Pengadaan, Pengadaan ini guna
melengkapi sarana prasarana yang belum ada, namun pengadaan
berbeda dengan pemenuhan, karena pengadaan ini dilakukan setelah
pemenuhan, maka Setiap tahunnya karena dalam sarana prasarana
terdapat anggaran, jadi secara langsung akan diketahui sarana ataupun
prasarana yang kurang, dalam setahun sekali akan mengadakan sesuatu
yang kurang lengkap di madrasah, yang mana pengadaan ini dengan
menyusun para panitia, seperti pengadaan bangku yang kurang dan
16
sudah di pesan sama pihak mebel, maka para panitianya bertugas
mengangkut bangku-bangku tersebut.
4. Pemeliharaan
Madrasah diniyah ini dalam hal pemeliharaan seperti kebersihan
serta kerapian ruang dan halaman, jadi madrasah ini akan di cat 1
tahun sekali sedangkan dalam hal kebersihan halaman, sebagaimana
yang terdapat di atas bahwa salah satu para pekerja terdapat pembersih
ada 6 orang, maka dari 6 pekerja tersebut akan melaksanakan
kewajibannya sesuai dengan waktunya masing-masing. Membersihkan
halaman di lakukan 1 tahun 4 kali, jadi 3 bulan sekali. Sedangkan
membersihkan ruang kelas akan di lakukan setiap hari oleh siswa
sendiri yang guna untuk mendidik mereka menjadi orang yang terbiasa
hidup sehat dan bersih. Kantor di lakukan oleh 2 orang dari salah satu
6 pekerja yang sudah lebih awal menyelesaikan tugasnya sedangkan
untuk tempat mengembangkan dan minat dikerjakan oleh para murid
yang termasuk di dalamnya.
Management Keuangan
Dalam management keuangan ini Madrasah Diniyah Al-Hidayah meliputi
sebagai berikut:
1. Analisis Anggaran Tahunan
Kepala sekolah di haruskan mampu menyusun Rencana Anggaran
dan Pendapatan Belanja Sekolah (RAPBS). Oleh kerena itu kepala sekolah
harus mengetahui sumber-sumber dana yang merupakan sumber dana
sekolah. Sumber dana tersebut antara lain meliputi dana rutin, dana
penunjang pendidikan (DPP), Subsidi Bantuan Penyelenggaraan
Pendidikan (SBPP) , Bantuan Operasional Sekolah (BOS), serta
sumbangan yang lain. Karena ini adalah madrasah diniyah, maka para
siswa di haruskan membayar SPP yang di istilahkan dengan nama
Syahriyah.
17
Selain yang di sebut di atas Madrasah Diniyah Al-Hidayah ini juga
mengembangkan penggalian dana dalam bentuk :
a. Amal Jariyah : diwujudkan dalam bentuk sumbangan orang
tua siswa baru. Formulir sumbangan ini diberikan setelah siswa
dinyatakan diterima menjadi murid baru di madrasah ini. Dana
amal jariyah ini akan berlangsung setelah tahun kedua
madrasah ini berdiri, dalam artian untuk angkatan pertama di
bebaskan.
b. Zakat Mal : dalam hal zakat mal ini, madrasah juga
membentuk para panitia dengan mengedarkan surat
pemberitahuan zakat mal kepada orang tua siswa pada setiap
bulan Ramadhan.
c. Uang Syukuran : orang tua diharapkan bisa mengisi kas
madrasah secara sukarela sebagai rasa syukur tatkala anaknya
bisa masuk madrasah ini, lebih-lebih yang keterima di kelas
unggulan.
2. Analisis Sumber Dana
Secara umum sumber dana di madrasah al-Hidayah ini di peroleh
dari :
a. Orang tua murid dan masyakat (masyakat yang di maksud secara
umum yaitu para orang yang dekat dengan madrasah baik tetangga
ataupun yang lain, sedangkan secara khusus yaitu para pengurus yang
terdiri dari para wali murid dan orang-orang yang di percaya oleh
pihak madrasah)
b. Pemerintah yang berupa dana rutin atau sumbangan-sumbangan. Dana
rutin tersebut seperti dana penunjang pendidikan (DPP), Subsidi
Bantuan Penyelenggaraan Pendidikan (SBPP) , Bantuan Operasional
Sekolah (BOS)
c. Bantun-bantuan yang memang diperuntukkan untuk pendidikan seperti
pinjaman-pinjaman Bank, dsb.
3. Penyusunan Anggaran Belanja Sekolah
18
Penyusunan anggaran belanja sekolah yaitu harus sesuai dengan
anggaran yang ada walaupun harus kurang jangan melebihi 25 %, jadi jika
anggaran belanja sudah melebihi dari target manager keuangan dan staf-
staffnya harus mempunyai persiapan dana untuk melengkapinya agar
madrasah terhindar dari hutang yang besar.
4. Pembinaan Administrasi Keuangan
Sesuai yang tertera di atas bahwa para jabatan yang ada di
madrasah ini salah satunya manager keuangan, maka manager tersebut
bertugas pula memantau staff-staffnya agar tidak menggunakan uang
selain pada kebutuhan madrasah. Oleh karena itu mereka akan di bina oleh
manager tersebut 2 bulan sekali sedangkan manager tersebut akan di bina
langsung oleh kepala madrasah yang di lakukan 4 bulan sekali dengan
menyerahkan laporan-laporan keuangan madrasah pula.
Management Hubungan Masyarakat
Management pendidikan Islam secara Substantif yang paling akhir
yaitu management Hubungan masyarakat. Management hubungan
masyarakat meliputi sebagai berikut :
1. Pembentukan Persatuan Guru dan Orang tua
Pembentukan persatuan ini guna untuk mmpererat tali silaturrahmi
antara guru dan orang tua, yang mana persatuan tersebut akan di
laksanakan setahun 2 kali setiap akhir samerter, baik membicarakan
kegiatan-kegiatan yang akan di rancang setelah semester terlaksana, yang
mana untuk semester gasal akan di isi semacam class meeting sedangkan
setelah semester genap akan di isi imtihan atupun lainnya.
2. Pembentukan Komete Sekolah
Dalam hal komete sekolah ini, Madrasah Al-Hidayah menunjuk
maksimal 5 orang dari tiap kampung, yang disebut pengurus, pengurus ini
bertugas untuk menyampaikan hal-hal yang berkaitan dengan madrasah
seperti hanya akan di adakan imtihan.
3. Pembentukan Evaluator Sekolah
19
Sebagaimana yang terdapat dalam pembentukan komete sekolah,
bahwa madrasah ini akan membentuk pengurus, jadi dari setiap kampung
tersebut ada yang ditunjuk sebagi Evaluator (orang yang mengevaluasi),
sehingga mengetahui kinerja dari semua pengurus yang ada dan evaluator
itu akan menyampaikan dan melaporkan kepada manager Hubungan
Masyarakat 1 tahun 2 kali sebelum kegiatan di madrasah di laksanakan
seperti halnya mengadakan imtihan ataupun kegiatan resmi lainnya.
4. Penunjukan Tim Ahli atau Narasumber dari Masyarakat
Dari kesekian para pengurus yang ada (semua kampung) akan di
tunjuk 1 dari mereka sebagai Tim Ahli, yang mana para ketua dari setiap
kampung melaporkan kepada orang tersebut, dan orang tersebut
menyampaikan langsung kepada manager hubungan masyarakat, guna dari
tim ahli tersebut memotivasi para murid. Oleh karena itu di harapkan tim
ahli tersebut akan mengambil dari alumni madrasah.
5. Penggunaan Fasilitas Sekolah dalam Kegiatan yang Berhubungan dengan
Masyarakat
Madrasah ini akan didirikan di keramaian kota maka secara tidak
langsung di sekitar madrasah banyak orang, dan dalam penggunaan
fasilitas ini madrasah dengan sukarela menyediakan tempat untuk yang
masyarakat yang membutuhkan, seperti halnya akan di adakan posyandu,
pembagian beras BULOG ataupun bantuan yang lainnya.
6. Komunikasi Aktif dengan Wali Murid
Komunikasi dengan wali murid di madrasah ini akan melalui surat
dan telephone, yang melalui surat yaitu seperti halnya akan di adakan
kegiatan resmi seperti imtihan, sedangkan komunikasi yang melalui
telephone yaitu seperti menanyakan sampai tidaknya murid ke rumah
dengan tepat waktu atau tidak, lebih-lebih ketika ada rapat atau alasan
yang lain sehingga para murid harus di pulangkan lebih awal.
7. Melibatkan Masyarakat dalam Menyelesaikan Masalah Sekolah
Sebagaimana yang terdapat di management keuangan di atas,
sumber dana juga bisa di dapatkan dari para wali murid ataupun
masyarakat, maka dalam hal menyelesaikan masalah sekolah, seperti
20
kurang dana, itu akan melibatkan wali murid dan masyarakat. Misal : akan
di selenggarakannya imtihan, maka Manager hubungan masyarakat
(humas) ini akan berkonsultasi pada tiap-tiap ketua kampung untuk
menyampaikan hal tersebut pada wali murid dan masyarakat.mereka pula
akan mendapatkan surat dari pihak madrasah.
21