contoh kasus penggabungan usaha

30
Kajian Akuisisi Saham Biasa dan Pengabungan Usaha Topik Akuisisi Eksternal dan Akuisisi Internal Referensi Golrida Karyawati. 2009. Akuntansi Keuangan Lanjutan (Advanced Accounting). Penerbit Erlangga. Jakarta. Richard E. Baker, Valdean C. Lembke, Thomas E. King, Cynthia G. Jeffrey, Amir Abadi Yusuf, Sylvia Veronika NPS, Etty Retno Wulandari, Dwi Martani. 2010. Akuntansi Keuangan Lanjutan (Perspektif Indonesia) Advanced Financial Accounting. Penerbit Salemba Empat. Jakarta. Kompetensi Utama Mahasiswa dapat membedakan, mengidentifikasi dan memahami bentuk penggabungan usaha akuisisi dengan penyatuan kepemilikan (uniting of interest) Lama Pengerjaan 100 menit Jenis Pengerjaan *(bisa dipilih lebih dari 1) √ Individu Kelompok Mandiri Terbimbing 1 IDENTITAS 2 PERTANYAAN PENDAHULUAN Apakah yang dimaksud dengan penggabungan usaha Jelaskan perbedaan merger dan konsolidasi Jelaskan perbedaan penggabungan melalui pengendalian dan peleburan 3 RINGKASAN TEORI PENGGABUNGAN USAHA Definisi Penggabungan usaha PSAK 22 mendefinisikan penggabungan usaha (business combination) adalah

Upload: mira-hasmira

Post on 02-Jan-2016

5.934 views

Category:

Documents


127 download

DESCRIPTION

Akuntansi menengah lanjutan

TRANSCRIPT

Page 1: Contoh Kasus Penggabungan Usaha

Kajian Akuisisi Saham Biasa dan Pengabungan UsahaTopik Akuisisi Eksternal dan Akuisisi InternalReferensi

Golrida Karyawati. 2009. Akuntansi Keuangan Lanjutan (Advanced Accounting). Penerbit Erlangga. Jakarta.Richard E. Baker, Valdean C. Lembke, Thomas E. King, Cynthia G. Jeffrey, Amir Abadi Yusuf, Sylvia Veronika NPS, Etty Retno Wulandari, Dwi Martani. 2010. Akuntansi Keuangan Lanjutan (Perspektif Indonesia) Advanced Financial Accounting. Penerbit Salemba Empat. Jakarta.

Kompetensi UtamaMahasiswa dapat membedakan, mengidentifikasi dan memahami bentuk penggabungan usaha akuisisi dengan penyatuan kepemilikan (uniting of interest)Lama Pengerjaan100 menitJenis Pengerjaan *(bisa dipilih lebih dari 1)√ Individu Kelompok Mandiri Terbimbing

1 IDENTITAS

2 PERTANYAAN PENDAHULUAN

Apakah yang dimaksud dengan penggabungan usahaJelaskan perbedaan merger dan konsolidasiJelaskan perbedaan penggabungan melalui pengendalian dan peleburan

3 RINGKASAN TEORI

PENGGABUNGAN USAHA

Definisi Penggabungan usaha

PSAK 22 mendefinisikan penggabungan usaha (business combination) adalah

“Sebagai penyatuan dua atau lebih perusahaan yang terpisah menjadi satu entitas ekonomi karena perusahaan menyatu dengan (uniting) perusahaan lain ataupun memperoleh kendali (control) atas aktiva dan operasi perusahaan lain”.

PSAK 22 memberi istilah akuisisi untuk penggabungan usaha dimana salah satu perusahaan yang bergabung memperoleh kendali atas perusahaan lain.

Page 2: Contoh Kasus Penggabungan Usaha

Akuisisi adalah” Bentuk penggabungan usaha dimana salah satu perusahaan yaitu perusahaan pengakuisisi memperoleh kendali atas aktiva neto dan operasi perusahaan yang diakuisisi, dengan memberikan aktiva tertentu, mengakui suatu kewajiban, atau mengeluarkan saham, Contoh Akuisisi :

PT A (surviving company) + PT B (surviving company) = PT A + PT B

Penyatuan Kepemilikan (uniting of interest) merupakan bentuk penggabungan usaha dimana para pemegang saham perusahaan yang bergabung bersama – sama menyatukan kendali atas seluruh, secara efektif seluruh aktiva neto san operasi perusahaan yan bergabung tersebut dan selanjutnya memikul bersama segala resiko dan manfaat yang melekat pada entitas gabungan. Perusahaan – perusahaan yang bergabung membagi sumber daya yang mereka miliki untuk tujuan bersama dalam satu perusahaan. Para pemilik saham yang bergabung tetap dalam posisi sebagai pemilik bersama entitas yang digabungkan.

Penyatuan Kepemilikan mengakibatkan terjadinya peleburan secara hukum (legal merger).

Suatu legal merger biasanya terjadi dengan cara sebagai berikut :

Salah satu perusahaan yang bergabung dibubarkan (liquidated company) setelah harta dan kewajiban diambil alih oleh perusahaan yang masih berdiri dan meneruskan usahanya (surviving company). Cara seperti ini dalam istilah umum disebut merger. Contoh : PT A (surviving company) + PT B (liquidated company) = PT A

Perusahaan – perusahaan yang bergabung dibubarkan (liquidated company) setelah harta dan kewajiban perusahaan – perusahaan tersebut diambil alih oleh perusahaan baru. Contoh : PT A (liquidated company) + PT B (liquidated company) = PT C

Untuk mengilustrasikan perlakuan biaya yang timbul dari penggabungan usaha, Asumsikan bahwa pada tanggal 1 Januari 2010, PT berlian membeli semua asset dan kewajiban PT Antara dalam suatu merger dengan menerbitkan 10.000 lembar saham PT antara dengan nilai nominal Rp 10.000. Saham yang diterbitkan tersebut mempunyai nilai pasar Rp 600.000.000. PT Berlian mengeluarkan biaya legal dann biaya penilai sebesar Rp 40.000.000 sehubungan dengan penggabungan usaha dan biaya penerbitan saham Rp 25.000.000. Total

Page 3: Contoh Kasus Penggabungan Usaha

Harga beli sama dengan nilai sahan yang diterbitkan PT Berlian ditambah biaya tambahan yang berhubungan dengan akuisisi asset.

Nilai wajar yang diterbitkan Rp 600.000.000

Biaya akuisisi lain Rp 40.000.000

Total harga beli Rp 640.000.000

Saham yang diterbitkan PT Berlian untuk melakukan penggabungan usaha dinilai pada nilai wajar dikurangi biaya pengeluaran saham :

Nilai wajar saham yang diterbitkan Rp 600.000.000

Biaya pengeluran saham Rp 25.000.000

Nilai tercatat saham Rp 575.000.000

Penggabungan Usaha Melalui Pembelian Aset Bersih

Jika total harga beli dari akuisisi telah ditentukan, harga beli itu harus dialokasikan ke masing-masing aset dan kewajiban yang diakuisisi. Setiap aset dan kewajiban yang dapat diidentifikasi yang diakuisisi dinilai pada nilai wajarnya pada tanggal penggabungan usaha.

Selisih lebih harga beli di atas nilai wajar aset dan kewajiban disebut goodwill. Berdasarkan teori goodwill adalah selisih lebih kekuatan laba perusahaan yang diakuisisi : dalam praktiknya goodwill mencerminkan premi yang dibayarkan untuk mendapatkan kendali.

Hubungan antara antara total harga beli yang dibayarkan untuk aset bersih PT Antara, nilai wajar aset bersih diilustrasikan pada giagram berikut ini

Biaya perolehan investasi

Rp640.000.000

Selisih lebih biaya perolehan di atas

Nilai wajar aset yang dapat

diidentifikasikan

Rp 130.000.000

Nilai wajar aset aktiva bersih

Total diferensial yang dapat diidentifikasi

Page 4: Contoh Kasus Penggabungan Usaha

Rp340.000.000 Rp 510.000.000

Selisih lebih nilai wajar di atas nilai buku aset yang dapat diidentifikasi

Rp210.000.000

Nilai buku aset bersih yang

Dapat diidentifikasi

Rp 300.000.000

Biaya akuisisi lain sebesar Rp 40.000.000 sehubungan dengan penggabungan usaha dan biaya pengeluaran saham sebesar Rp 25.000.000 biasanya terjadi sebelum PT Intan menerima aset bersih PT Antara, PT Berlian dapat mencatat pada akun sementara yang terpisah pada saat terjadinya :

Biaya merger tangguhan Rp40.000.000Kas Rp40.000.000

(Mencatat biaya terkait pembelian PT Antara)

Biaya pengeluaran saham tangguhan Rp25.000.000Kas Rp25.000.000

(Mencatat biaya pengeluaran saham biasa)

Pada tanggal penggabungan usaha, PT Berlian mencatat penggabungan usaha tersebut dengan jurnal berikut :

Kas dan Piutang Rp 45.000.000Persediaan Rp 75.000.000Tanah Rp 70.000.000Bangunan dan Peralatan Rp350.000.000Paten Rp 80.000.000Goodwill Rp130.000.000

Kewajiban Rp110.000.000Saham biasa Rp100.000.000Tambahan Modal Disetor Rp475.000.000Biaya merger Tangguhan Rp 40.000.000

Biaya pengeluaran saham tangguhan Rp 25.000.000(Mencatat pembelian PT Antara)

Page 5: Contoh Kasus Penggabungan Usaha

Informasi Neraca PT Antara, 31 Desember 2010

Aset, Kewajiban dan Ekuitas

Nilai buku Nilai Wajar

Kas dan piutang 45.000.000 45.000.000Persediaan 65.000.000 75.000.000Tanah 40.000.000 70.000.000Bangunan dan Peralatan

400.000.000 350.000.000

Akumulasi Penyusutan

(150.000.000) -

Paten 80.000.000Total Aset 400.000.000 620.000.000Kewajiban Lancar 100.000.000 110.000.000Saham biasa (nominal 5000)

100.000.000

Tambahan Modal disetor

50.000.000

Saldo laba 150.000.000Total kewajiban dan ekuitas

400.000.000

Nilai wajar aset bersih

510.000.000

‘ Ayat Jurnal yang Dicatat oleh Perusahaan yang DiakuisisiPada tanggal penggabungan usaha, PT Antara mencatat jurnal berikut untuk mengakui penerimaan saham PT Intan dan transfer masing-masing aset dan kewajiban PT Intan.Investasi pada saham PT Intan Rp600.000.000Kewajiban Lancar Rp100.000.000Akumulasi penyusutan Rp150.000.000Kas dan Piutang Rp 45.000.000Persediaan Rp 65.000.000Tanah Rp 40.000.000Bangunan dan Peralatan Rp400.000.000Keuntungan transfer aset ke PT Intan Rp300.000.000

(Mencatat transfer aset ke PT Intan)

PT Antara mengakui nilai wajar saham PT Intan pada pertukaran dan mengakui keuntungan Rp300.000.000. Pembagian saham PT Intan dan Likuidasi PT Antara dicatat di pembukuan PT Antara dengan ayat jurnal berikut :

Saham biasa Rp100.000.000Tambahan Modal Disetor Rp 50.000.000

Page 6: Contoh Kasus Penggabungan Usaha

Saldo Laba Rp150.000.000Keuntungan Penjualan Aset Bersih Rp300.000.000Kas dan Piutang Rp 600.000.000

(Mencatat pembagian saham PT Intan)

Dalam penggabungan usaha, biaya pendaftaran efek ekuitas yang akan dikeluarkan untuk mengakuisisi oleh perusahaan pengakuisisi merupakan :Beban dari perusahaan gabungan untuk periode dimana biaya tersebut timbul Menambah langsung ke ekuitas pemegang saham perusahaan gabunganPengurang nilai wajar efek tersebutMenambah goodwillManakah yang merupakan dasar yang sesuai untuk menilai aset tetap yang diakuisisi dalam penggambungan usaha menggunakan pertukaran kas atau saham biasa :Biaya historisNilai bukuBiaya perolehan ditambah selisih lebih harga beli di atas nilai buku aset yang diakuisisiNilai wajar

Soal

Pada tanggal 1 Januari 2008 PT Amel mengakuisisi saham PT Ratna sebanyak 4 juta lembar dengan harga perlembar sahamnya Rp 1.350. Peneluaran – pengeluaran lain sehubungan akuisisi tersebut antara lain :

Biaya akuntan Rp 200.000.000

Biaya saham Rp 150.000.000

Diminta berapa :

Total harga beliBerapa nilai tercatat saham

Page 7: Contoh Kasus Penggabungan Usaha

Komponen Harga Akuisisi

Harga akuisisi ditentukan berdasarkan nilai wajar perusahaan target. Transaksi Akuisisi menyebabkan investor memiliki saham perusahaan target.

Contoh :

Pada tanggal 1 Januari 2008 Brother land mengakuisisi saham biasa PT Monday Market sebanyak 4 juta lembar saham dengan harga perlembar Rp 1.350. Pengeluaran – peneluaran lain sehubungan dengan akuisisi tersebut :

Biaya akuntan, perusahaan penilai dan pihak independen lain yang terlibat akuisisi Rp 200.000.000Pengeluaran-pengeluaran sehubungan dengan surat menyurat Rp15.000.000

Harga akuisisi dibayar untuk menerbitkan saham brother Land sebanyak 2 juta lembar dengan nilai nominal Rp2.000 dan harga pasar Rp2.700 perlembar. Saham ini diberikan kepada pemilik lama dalam wujud 4 juta lembar saham PT Monday Market. Biaya konsultan dan pengeluaran lain dibayar perkas.

Maka harga perolehan akuisisi adalah sbb:

Harga saham 4 juta lembar X Rp1.350 Rp5.400.000.000Biaya langsung akuisisi Rp 200.000.000

Harga akuisisi Rp5.600.000.000

Harga perolehan dengan demikian adalah senilai 5,6 miliar dan ini merupakan nilai investasi pada tanggal 1 Januari 2008. Transaksi dicatat (jurnal) sbb :

Investasi dalam saham biasa Rp5.600.000.000

Beban-beban 15.000.000

Saham biasa Rp4.000.000.000 (2 juta lbr X Rp2000)

Page 8: Contoh Kasus Penggabungan Usaha

Tambahan Modal Disetor 1.400.000.000

((2juta lbr X Rp2.700)-4M))

Kas 215.000.000

Dalam transaksi akuisisi di atas, misalkan perusahaan mencatat saham dengan biaya Rp100 juta per kas. PT Brother Land akan mencatat sebagai berikut :

Tambahan modal disetor Rp100.000.000

Kas Rp100.000.000

Tambahan modal disetor PT Brotherland dengan demikian berkurang Rp100 juta akibat pencatatan saham PT Monday Market yang diakuisisi tersebut.

Kepemilikan saham berarti juga menimbulkan Hak PT Brother land atas kekayaan Aset bersih PT Monday Market.

Misalkan posisi keuangan PT Monday Market pada tanggal akuisi disajikan dalam tabel 2.1 berikut :

Peraga2.1 Neraca PT Monday Market 1/1 2008 (dalam ribuan)

Akuisisi atas 4 juta lembar saham PT Monday Market menyebabkan PT Brother Land memiliki 80% saham PT tersebut. Sebagai pemegang saham PT Monday Market, PT Brother Land memiliki 80% kekayaan saham PT Monday Market.

Aktiva Nilai buku Nilai WajarKas 750.000 750.000Piutang dagang 1.250.000 1.100.000Persediaan 1.500.000 1.400.000Bangunan 3.500.000 4.000.000Tanah 2.000.000 3.000.000 Total Aktiva 9.000.000

Hutang

Hutang Pajak - 110.000Hutang Dagang 500.000 500.000Hutang Bank 2.000.000 2.200.000Modal saham 5.000.000Agio saham 500.000Laba ditahan 1.000.000 Total Passiva Rp9.000.000

Page 9: Contoh Kasus Penggabungan Usaha

Kekayaan pemegang saham PT Monday Market disajikan dalam neraca 1 Januari 2008 berjumlah Rp6,5 miliar, yang terdiri dari :

Nilai nominal Rp5.000.000.000Agio saham 500.000.000Laba Ditahan 1.000.000.000Total kekayaan pemegang saham 6.500.000.000

Penguasaan saham 80% menyebabkan PT Brother Land memiliki hak atas kekayaan atau Aset bersih PT mondal Market 80% x 6,5 miliar = Rp5,2 miliar yang terdiri dari

Nilai nominal Rp5.000.000.000x80% = Rp4.000.000.000 Agio saham 500.000.000x80% = 400.000.000Laba Ditahan 1.000.000.000 x80% = 800.000.000Total kekayaan diakuisisi 5.200.000.000

Terjadi selisih antara

Nilai investasi saham biasa Rp5.600.000.000

Nilai buku kekayaan Monday Market Rp5.200.000.000

Selisih antara harga perolehan dengan nilai buku 400.000.000

Harga akuisisi ditentukan oleh nilai wajar target.

Ketika terjadi akuisisi saham neraca perusahaan target harus dinilai berdasarkan harga wajarnya oleh perusahaan penilai untuk mendapatkan harga akuisisi yang pantas.

Nilai wajar yang lebih tinggi menyebabkan harga akuisisi (nilai investasi) lebih tinggi dari nilai buku yang diperoleh.

Dalam akuntansi, Jika nilai wajar aset lebih tinggi dari nilai buku atau nilai buku hutang lebih kecil dari nilai wajarnya, disebut terjadi undervalue (kurang saji).

Apabila nilai wajar aset lebih kecil dari nilai buku atau nilai wajar hutang lebih tinggi dari nilai buku yang tercatat maka hal itu disebut sebagai terjadinya overvalue (lebih saji)

Berdasarkan penilaian atas harga wajar, terdapat perbedaan nilai wajar dan harga buku sebagai berikut (dalam ribuan):

Aset Nilai Buku(Rp) Nilai Wajar(Rp) Keterangan Selisih (Rp)Piutang dagang 1.250.000 750.000 Overvalue (500.000)Persediaan 1.500.000 1.150.000 0vervalue (350.000)

Page 10: Contoh Kasus Penggabungan Usaha

Bangunan 3.500.000 4.000.000 Undervalue 500.000Tanah 2.000.000 2.800.000 Undervalue 800.000Hutang pajak - 150.000 Undervalue (150.000)

Undervalue 300.000

Hak PT Brother Land atas kekayaan pemegang saham menyebabkan akun-akun undervalue dalam neraca PT Monday Market berdampak ke harga akuisisi 80% X Rp300 juta = 240 juta.

Dengan demikian, selisih nilai investasi dengan kekayaan yang diperoleh disebabkan nilai wajar kekayaan ternyata lebih tinggi Rp240 juta dibanding nilai yang tercatat dalam neracara. Kekayaan yang diperoleh yang sesungguhnya terdiri diri :

Nilai buku diperoleh Rp5.200.000.000

Under value neraca Rp 240.000.000

Kekayaan diperoleh pd nilai wajar Rp5.440.000.000

Nilai investasi Rp 5,6 miliar masih selish sebesar Rp 160 juta dengan nilai wajar kekayaan yang di peroleh yakni Rp5.440.000.000.

PSAK 22 mensyaratkan agar selisih antara harga perolehan dengan nilai wajar aset dan kewajiban yNg dapat diidentifikasi diperlukan sebafai berikut :

Apabila harga pasar lebih besar dari nilai wajar, selisih itu disebut goodwill yang diberlakukan sebagai asset dalam neraca. Goodwill ini diamortisasimenjadi beban bunga sepanjang umur goodwill yang diperkirakan. Maksimum 20 tahun.Apabila harga pasar lebih kecil dari nilai wajar, maka nilai wajar asset non moneter yang diakuisisi harus diturunkan secara proporsional, sampai seluruh selishih tersebut dieliminasi. Apabila setelah nilai wajar tersebut diturunkan ternyata masih terdapat selisih, maka selisih itu diakui sebagai goodwill negatif dan diperlakukan sebagai “pendapatan yang ditangguhkan” yang akan diamortisasi sepanjang umur goodwill tersebut.

Dalam kasus tersebut pada tanggal akuisisi, nilai wajar kekayaan PT Monday Market yang diperoleh PT Brother Land adalah senilai Rp 5.440.000.000, terdiri dari nilai buku Rp5,2 m ditambah total kenaikan atas penilaian sebesar Rp240 juta.

Selisih harga perolehan dengan nilai wajar pada kasus tersebut Rp160juta (goodwill positif)

Adapun contoh goodwill negatif, Anggaplah bahwa harga akuisisi PT Brother Land 80% saham PT Monday market sebesar Rp5,3 miliar, artinya telah terjadi goodwill negatif sebesar Rp 140 juta atas akuisisi tersebut (didapat dari Rp5,44 miliar-Rp5,3 miliar).

Page 11: Contoh Kasus Penggabungan Usaha

Alokasi goodwill negatif pada kasus akuisisi PT Brotherland disajikan dalam peraga 2-1 dibawah ini. Aset Non moneter PT Monday Market yang pada tanggal akuisisi bernilai Rp7 miliar terdiri dari :

Persediaan Rp 1,5 miliar

Bangunan Rp 3,5 miliar

Tanah Rp2 miliar. Goodwill negatif sebesar Rp 140 juta dialokasikan secara proporsional pada persediaan, tanah, dan bangunan menurut nilai buku sebagai berikut :

Peraga 2-1 Alokasi Goodwill Negatif

Aset non moneter Nilai Buku Goodwill negatif KeteranganPersediaan Rp 1.500.000.000 Rp 30.000.000 1.500.000/7.000.000 x Rp 140

jutaBangunan 3.500.000.00

0 70.000.000 3,5 miliar/7 miliar x Rp 140 juta

Tanah 2.000.000.000

50.000.000 2,5 miliar/7 miliar x Rp 140 juta

Total Aset Rp 7.000.000.000 Rp140.000.000

Selisih nilai wajar kekayaan investasi yang diperoleh dengan harga akuisisi (yang diperlakukan sebagai diskon) yang disebar ke aset non moneter tersebut akan direalisasikan sebagai pendapatan pada saat aset tersebut dijual atau berdasarkan pemakaian aset yang memiliki umur ekonomis.

Dalam akuisisi PT Brother Land, umur ekonomis bangunan pada tanggal akuisisi adalah 10 tahun, dengan demikian pendapatan ditangguhkan atas goodwill negatif yang dilakokasikan pada bangunan sebesar Rp70.000.000 akan diamortisasi menjadi pendapatan selama 10 tahun atau 7 juta per tahun.

Anggaplah bahwa pada tahun 2008 PT Monday Market menjual yang ada pada tanggal 31 Desember 2007 (tanggal akuisisi) selama tahun 2008, maka amortisasi pendapatan yang ditangguhkan atas goodwill adalah sebagai berikut :

Persediaan Rp30.000.000

Bangunan Rp70 juta/10 tahun Rp 7.000.000

Soal

PT Gaharu mengakuisisi seluruh aset dan kewajiban PT Cendana pada tanggal 1 Januari 2010, dalam suatu pengabungan usaha. Pada tanggal tersebut, PT Cendana melaporkan aset dengan nilai buku Rp624.000.000 dan kewajiban Rp 356.000.000. PT Gaharu mengetahui bahwa PT Cendana mempunyai biaya penelitian dan pengembangan pada pembukuannya

Page 12: Contoh Kasus Penggabungan Usaha

senilai Rp 40.000.000 pada tanggal akuisisi yang tidak mempunyai nilai bagi PT Gaharu. PT Gaharu juga menentukan bahwa paten yang dikembangkan oleh PT Cendana mempunyai nilai wajar Rp 120.000.000. tetapi nilai ini belum dicatat oleh PT Cendana. Kecuali untuk bangunan dan peralatan. PT Gaharu menentukan nilai wajar dan aset lain dan kewajiban yang dilaporkan PT Cendana mendekati nilai tercatatnya.

Dalam mencatat transfer aset dan kewajiban pada pembukuannya, PT Gaharu mengakui goodwill sebesar Rp 93.000.000. PT Gaharu membayar Rp 517.000.000 untuk mengakuisisi asset dan kewajiban PT Cendana. Jika nilai buku bangunan dan peralatan PT Cendana adalah 341.000.000 pada tanggal akuisisi, berapa nilai wajarnya? 341.

Metode Cost

Metode cost disebut juga metode pendapatan.

Metode cost menganut pandangan bahwa perusahaan investi adalah sumber pendapatan investor.

PSAK No 15 mengatur penerapan metode cost. Metode cost, investor mencatat investasinya pada perusahaan investi sebesar biaya perolehan. Investor mengakui penghasilan hanya sebatas distribusi laba (kecuali dividen saham) yang diterima yang berasal dari laba bersih yang diakumulasikan oleh investi setelah tanggal perolehan.

Jika perusahaan investi mengumumkan dividen atau investor, hal ini merupakan bukti pendapatan bagi investor, yakni pendapatan dividen. Investor akan mencatat pengumumam dividen tersebut sebesar jumlah yang akan diperoleh berdasarkan jumlah kepemilikan atas saham, dengan jurnal sbb:

Piutang Dividen (dividen x % kepemilikan saham) XXX

Pendapatan Dividen XXX

Dalam metode cost, sumber pendapatan investasi adalah laba yang dibagi oleh investi (dividen)

Apabila hak suara investor pada investasi kurang dari 20% diwajibkan menerapkan metode ini, akan tetapi PSAK 4 paragraf dan PSAK 15 paragraf 9 mensyaratkan penggunakan metode cost bisa diterapkan jika investasi dalam saham investi lebih dari 20%.

Penerapan metode cost ini disebabkan kondisi dimana investor yang memiliki hak suara lebih dari 20% bahkan di atas 50% tidak memiliki hak pengendalian atau pengaruh signifikan pada investi karena alasan-alasan tertentu :

Page 13: Contoh Kasus Penggabungan Usaha

1. Pengendalian dimaksudkan untuk sementara, karena saham anak perusahaan dibeli dengan tujuan dijual kembali dalam jangka pendek.

4 PENGGUNAAN METODE EKUITAS ATAS INVESTI TIDAK LAGI SESUAI DENGAN ALASAN-ALASAN TERTENTU.Misalkan PT Monday Market membagi dividen setelah PT Brother Land menjadi pemilik saham perusahaan tersebut sampai 80%. Apabila PT Brother Land mencatat investasinya dengan menggunkan metode cost, maka pengumuman dividen tersebut dicatat 80% nya sebagai pendapatan dengan jurnal sebagai berikut :

Piutang dividen(80% x 100 juta) Rp80 juta

Pendapatan investasi Rp80 juta

Jadi pendapatan investasi dalam metode cost adalah dividen diumumkan investi

Pada dasarnya dividen ditetapkan berdasarkan laba yang diperoleh.

Hak investor atas dividen maksimum sebesar laba perusahaan investi.

Misalkan pada periode tahun 2008 PT Monday Market mengumumkan laba sebesar Rp200 juta, maka hak brother land atas dividen PT Monday Market maksimumnya adalah sebesar Rp200 x 80% = 160 juta. Apabila PT Monday Market mengumumkan deviden Rp 225 juta atau PT Brother Land mendapat 80% x 225 juta = Rp180,penerimaan ini telah melampaui hak PT Brother sebesar 180 – 160 = Rp20 juta. Kelebihan dari hak atas pendapatan ini diperlakukan sebagai pengurang nilai investasi, sehingga pengumuman dividen investasi dicatat PT Brotherland sebagai berikut :

Piutang dividen Rp180 juta

Pendapatan investasi Rp160 juta

Investasi dalam saham 20 juta

Akibat pengumumam dividen ini, nilai investasi PT Brotherland berkurang Rp 20 juta

Juta sehingga investasi tanggal 31 Desember 2008 menjadi Rp5,6 M – Rp 20 juta = Rp5.580.000.000.

Apabila PT Moday Market mengumumkan pembagian dividen Rp225 juta sebelum tanggal laporan keuangan, maka tanggal pengumuman dividen PT Brother Land akan mencatat pendapatan sebagai berikut :

Piutang dividen Rp180 juta

Pendapatan dari PT Monday Market Rp180 juta

I

Page 14: Contoh Kasus Penggabungan Usaha

Apabila ternyata laba yang diumumkan PT Monday Market mencapai sebesar Rp200 juta, maka PT Brotherland harus melakukan koreksi atas pendapatannya sebesar Rp20juta, karena pendapatan tersebut telah melebihi hak atas laba. Jurnal koreksinya sebagai berikut :

Pendapatan dari Monday Market Rp 20juta

Investasi dalam saham PT Monday Market Rp20 juta

Metode Ekuitas

Metode ekuitas disebut juga metode harta. Pendekatan metode ini adalah bahwa investi adalah harta kekayaan investor. Metode ini hanya bisa diterapkan jika investor memiliki pengaruh yang signifikan dalam perusahaan investi.

Nilai investasi dalam metode ekuitas mengalami perkembangan sesuai dengan perkembangan perusahaan investi. Suatu perusahaan berkembang jika berlaba. Laba investi akan menjadi bagianlaba perusahaan investor yang termasuk dalam komponen “pendapatan investasi”.

Metode Ekuitas Investor atas Investee

Dalam metode ekuitas, investor mencatat investasi sebesar biaya perolehan awal. Jumlah ini disesuaikan secara berkala untuk perubahan dalam ekuitas pemegang saham investee yang disebabkan karena laba, rugi dan penumuman dividen investee. Pengaruh dari laba, rugi dan pengumuman dividen investee terhadap akun investasi investor dan akun lain dapat digambarkan sebagai berikut :

Dilaporkan oleh investee Pengaruh pada Akun investorLaba bersih Mencatat pendapatan dari investasi

Meningkatkan akun investasiRugi bersih Mencatat kerugian dari investasi

Menurunkan akun investasiPengumuman dividen Mencatat aset (kas dan piutang)

Menurunkan akun investasi

Contoh :

PT Monday Market selama tahun 2008 mengumumkan laba Rp200 juta dan dividen kas Rp100 juta.

Brother Land mencatat pengumuman laba PT Monday Market sbb:

Investasi dalam saham (80% X 200 jt) Rp 160 Jt

Page 15: Contoh Kasus Penggabungan Usaha

Pendapatan investasi Rp 160 Jt

Pada saat investi mengumumkan dividen , investor mencatat :

Piutang dividen (80% X Rp100 juta) Rp 80 Jt

Investasi dalam saham Rp 80 Jt

Dalam metode ekuitas berlaku persamaan :

Investasi akhir = Investasi awal + pendapatan investasi – dividen investasi

Contoh :

Misalkan laba ditahan PT Monday Market awal tahun 2008 Rp 1.000.000.000

Maka laba ditahan PT Monday Market akhir tahun 2008 adalah :

Laba ditahan 1 Januari 2008 Rp1.000.000.000

Laba tahun berjalan 200.000.000

Dividen diumumkan ( 100.000.000)

Laba ditahan 31 Desember 2008 Rp1.100.000.000

Maka terjadi kenaikan laba ditahan investi Rp 100.000.000

Dengan demikian nilai investasi per 31 Desember 2008 sebesar :

Nilai investasi awal Rp 5.600.000.000

Kenaikan investasi (80%x 100 jt) 80.000.000

Nilai investasi akhir Rp 5.680.000.000

Soal

PT Wijaya membeli 40% saham PT Anita pada tanggal 1 Januari 2002, pada nilai bukunya. Kedua perusahaan melaporkan hasil operasi dan pembayaran dividen berikut selama 3 tahun :

PT Wijaya PT Anita

Tahun Laba Operasi Deviden Laba Operasi Deviden2002 100.000.000 40.000.000 70.000.000 30.000.0002003 60.000.000 80.000.000 40.000.000 60.000.000

Page 16: Contoh Kasus Penggabungan Usaha

2004 250.000.000 120.000.000 25.000.000 50.000.000

Laba tahun 2002 = 100 – 40 + (40% X 70) = 88 Juta

Rugi tahun 2003 = 60 – 80 + (40% x 40) = - 4 juta

Laba tahun 2004 = 250 – 120 + (40% x 25) = 140 juta

Hitunglah laba bersih yang dicatat oleh PT widjaya setiap tahunnya, apabila mencatat investasinya dengan :

a. Metode costb. Metode ekuitas

Soal

1. Apa yang dimaksud dengan nilai buku dan nilai wajar dalam penggabungan usaha ?

2. Jelaskan komponen penyebab terjadinya selisih harga perolehan dan nilai buku kekayaan investi yang diperoleh investor dalam transaksi akuisisi saham biasa !

3. Pada tanggal 1 Januari 2010, PT berlian membeli semua asset dan kewajiban PT Antara dalam suatu merger dengan menerbitkan 10.000 lembar saham PT antara dengan nilai nominal Rp 10.000. Saham yang diterbitkan tersebut mempunyai nilai pasar Rp 800.000.000. PT Berlian mengeluarkan biaya legal dann biaya penilai sebesar Rp 80.000.000 sehubungan dengan penggabungan usaha dan biaya penerbitan saham Rp 60.000.000. Total Harga beli sama dengan nilai sahan

Page 17: Contoh Kasus Penggabungan Usaha

yang diterbitkan PT Berlian ditambah biaya tambahan yang berhubungan dengan akuisisi asset.

Informasi Neraca PT Antara, 31 Desember 2010

Aset, Kewajiban dan Ekuitas

Nilai buku Nilai Wajar

Kas dan piutang 65.000.000 65.000.000Persediaan 85.000.000 100.000.000Tanah 60.000.000 95.000.000Bangunan dan Peralatan

600.000.000 450.000.000

Akumulasi Penyusutan

(200.000.000) -

Paten 100.000.000Total Aset 610.000.000 800.000.000Kewajiban Lancar 150.000.000 160.000.000Saham biasa (nominal 5000)

150.000.000

Tambahan Modal disetor

150.000.000

Saldo laba 160.000.000Total kewajiban dan ekuitas

610.000.000

Nilai wajar aset bersih

640.000.000

Diminta :

a. Berapa Total harga belib. Berapa nilai tercatat sahamc. Berapa Goodwilld. Berapa nilai buku asset bersih yang dapat diidentifikasie. Berapa total diferensialf. Buatlah ayat jurnal biaya – biaya yang harus dicatat PT Berlian terpisah g. Buatlah jurnal yang harus dilakukan oleh PT Berlian pada saat penggabungan usahah. Buatlah 2 jurnal yang harus dibuat oleh PT Antara pada saat pengabunggan

Soal Tingkat Mahir

Page 18: Contoh Kasus Penggabungan Usaha

Ayat Jurnal Metode Ekuitas dengan Diferensial

Pada tanggal 1 Januari 2010, PT Hikmah mengeluarkan 6.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp10.000 untuk mengakuisisi 45% saham PT Artika. Neraca PT Artika sesaat sebelum akuisisi adalah sebagai berikut :

PT ARTIKA

Neraca

1 Januari 2010

Nilai buku Nilai WajarAsetKas dan Piutang Usaha 30.000.000 30.000.000Tanah 70.000.000 80.000.000Bangunan dan Peralatan (net) 120.000.000 150.000.000Paten 80.000.000 80.000.000Total Aset 300.000.000 340.000.000Kewajiban EkuitasUtang Usaha 90.000.000 90.000.000Saham Biasa 150.000.000Saldo laba 60.000.000Total Kewajiban dan Ekuitas 300.000.000

Pada tanggal akuisisi saham tersebut, saham PT Hikmah diperdagangkan pada harga Rp35.000, dan bangunan dan peralatan PT Artika mempunyai sisa umur ekonomis 10 tahun. Jumlah Diferensial yang dialokasikan ke goodwill diamortisasi selama 5 tahun.

Dua tahun setelah akuisisi saham, PT Artika melaporkan laba bersih masing – masing sebesar Rp80.000.000 dan Rp50.000.000 serta membayar deviden sebesar Rp20.000.000 dan Rp40.000.000. PT Hikmah menggunakan metode ekuitas untuk akuntansi kepemilikan di PT Artika.

Diminta :

a. Buatlah ayat jurnal yang dicatat PT Hikmah pada tanggal akuisisi

Investasi dalam saham PT Artika Rp210.000.000 (6.000 lbr x Rp 35.000)Kas Rp210.000.000

(Jurnal pada saat akuisisi saham)b. Buatlah ayat jurnal yang dicatat PT Hikmah selama tahun 2010 dan tahun 2011

sehubungan dengan investasinya di PT Artika

Page 19: Contoh Kasus Penggabungan Usaha

1a. Jurnal pengumuman laba tahun 2010Investasi dalam saham PT Artika 36.000.000 (80 jt X 45%)

Pendapatan Investasi 36.000.0001b.Jurnal Pengumuman Laba tahun 2011Investasi dalam saham PT Artika 22.500.000 (50 jt X 45%)

Pendapatan Investasi 22.500.0002a. Jurnal pada saat dibagikan deviden 2010Kas 9.000.000 (20jt X 45%)

Investasi dalam saham PT Artika 9.000.0002b. Jurnal pada saat dibagikan deviden 2011Kas 18.000.000 (40jt X 45%)

Investasi dalam saham PT Artika 18.000.0003a Jurnal Differensial Bangunan dan Peralatan 2010 dan 2011Pendapatan Investee 12.000.000 (30 jt/5 X 2)

Investasi dalam saham PT Artika 12.000.000c. Berapa saldo akun investasi PT Hikmah per 31 Desember 2011

Saldo Investasi Rp 229.500.000

Hak Minoritas

Hak atau kepemilikan minoritas adalah bagian hasil usaha dan bagian aset neto anak perusahaan yang tidak dimiliki baik secara langsung maupun tidak langsung oleh induk perusahaan.

PSAK 4 mengatur penyajian hak minoritas sebagai berikut :

1. Hak minoritas dalam laba bersih disajikan sebagai pengurang dari laba bersih konsolidasi untuk mendapatkan jumlah laba bersih yang menjadi hak pemegang saham induk perusahaan.

2. Hak minoritas dalam aset bersih disajikan tersendiri dalam neraca konsolidasi, diantara ekuitas dan kewajiban. Hak minoritas dalam dalam aset bersih terdiri dari :(i) Suatu jumlah pada saat terjadinya penggabungan usaha

Page 20: Contoh Kasus Penggabungan Usaha

(ii) Bagian pemegang saham minoritas atas perubahan ekuitas yang terjadi setelah tanggal penggabungan usaha.

PSAK 4 mengharuskan hak minoritas disajikan tersendiri dalam neraca konsolidasi antara kewajiban dan modal, sedangkan hak minoritas atas laba perusahaan anak disajikan tersendiri dalam laporan laba/Rugi konsolidasi.

Contoh :

PT A mengakuisisi saham biasa PT B dengan harga yang sama dengan nilai bukunya. Pada tanggal 31 Desember 2008. Kekayaan pemegang saham PT B saat itu terdiri dari :

Modal saham Rp 7.500.000

Laba Ditahan Rp 5.000.000

Total Rp12.500.000

Apabila akuisisi dilakukan atas seluruh saham PT B (100%) maka PT A memiliki pengendalian penuh atas PT B. Hal ini juga berarti bahwa tidak ada pemegang saham minoritas dalam PT B.

Apabila PT A mengakuisisi saham PT B 90%, sekalipun PT A mengendalikan PT B tetapi

terdapat 10% pemegang saham saham PT B yang tidak dikuasai PT A. Kekayaan PT B yang

dimiliki PT A akibat akuisisi tersebut adalah sebesar 90% dari total kekayaan PT B atau 90%

dari 12.500.000 = Rp 11.250.000, Pemegang saham minoritas memiliki total kekayaan 10%

dari 12.500.000 = Rp1.250.000.

Misalkan periode 2009 misalkan PT B mengumumkan laba sebesar 1.000.000 dan deviden

diumumkan tanggal 31 Desember 2009 Rp600.000. Pengumuman laba akan menambah

kekayaan induk sebesar 90% dari laba tersebut sebesar Rp900.000, sedangkan 10% dari laba

tersebut untuk pemegang saham minoritas yang mengurangi kekayaan pemegang saham

minoritas yaitu 10% x Rp 600.000 = Rp Rp60.000. Dengan demikian, perhitungan hak

minoritas pada akhir tahun 2009 sebagai berikut :

Hak minoritas 31/12/2008 Rp1.250.000

Laba hak minoritas tahun 2009 Rp 100.000

Dividen Rp ( 60.000)

Kekayaan pemegang saham minoritas 31/12/09 Rp1.290.000

Page 21: Contoh Kasus Penggabungan Usaha

Dalam laporan keuangan konsolidasi PT A dan anak perusahaan PT B tanggal 31/12/2009

hak minoritas disajikan sebesar Rp 1.290.000. Dengan demikian, terjadi kenaikan kekayaan

pemegang saham minoritas dari akhir periode 2009 sebesar Rp40.000, yang berasal dari

laba dan deviden untuk pemegang saham minoritas.

Soal Metode ekuitas dimana biaya perolehan investasi melebihi nilai buku aset bersih

Diketahui :

PT Andika membeli 40% saham biasa PT Barata pada tanggal 1 Januari 2011 senilai

Rp200.000.000. PT Barata pada tanggal tersebut mempunyai aset bersih dengan nilai buku

Rp400.000.000 dan nilai wajar 465.000.000.

Pada akhir tahun PT Barata mengumumkan dividen sebesar Rp20.000.000 selama tahun

2011 dan pada akhir tahun melaporkan laba bersih Rp80.000.000 selama tahun tersebut.

Ditanya :

1. Berapa bagian PT Andika atas nilai buku aset bersih PT Barata ?

2. Berapa selisih antara Biaya perolehan investasi dan nilai wajar aset aktiva bersih

yang dapat diidentifikasi?

3. Berapa selisih nilai wajar aset aktiva bersih yang dapat diidentifikasi dengan nilai

buku aset bersih yang dapat diidentifikasi ?

4. Selisih lebih nilai wajar di atas nilai buku sebesar Rp65.000.000 terdiri dari

Rp15.000.000 peningkatan nilai tanah PT Barata dan Rp 50.000.000 peningkatan

nilai peralatan PT Barata. Berapa bagian PT Andika atas peningkatan nilai aset PT

Barata ?

5. Jurnallah yang dilakukan PT Andika Pada saat :

a. Pembelian saham PT Barata

b. Mencatat dividen PT Barata

c. Mencata pendapatan metode ekuitas

d. Mencatat diferensial terkait dengan peralatan

Page 22: Contoh Kasus Penggabungan Usaha

Jawab :

1. 40% X 400.000.000 = 160.000.000

2. 200.000.000 – (40% X 465.000.000) = 14.000.000

3. 186.000.000 – 160.000.000 = 26.000.000

4. Tanah = 15.000.000 x 40% = 6.000.000

Peralatan = 50.000.000 x 40% = 20.000.000

5. A. Investasi pada saham PT Barata Rp 200.000.000

Kas Rp 200.000.000

B. Kas Rp 8.000.000

Investasi Saham PT Barata Rp 8.000.000

C. Investasi pada saham PT BarataRp 32.000.000

Pendapatan dari Investee (PT Barata) Rp 32.000.000

D. Pendapatan dari InvesteeRp4.000.000 (20jt/5 thn)

Investasi pada saham PT Barata Rp 4.000.000

20.000.000/5 = 4.000.000

Soal pembelian Saham tambahan :

PT ABC membeli 20% saham biasa PT XYZ pada tanggal 2 Januari 2011 dan membeli

lagi 10% pada tanggal 1 Juli 2011, dan pembelian saham tersebut dilakukan pada

nilai bukunya. Jika XYZ memperoleh laba sebesar Rp25.000.000 dan dari 2 Januari

sampai 30 Juni dan memperoleh Rp35.000.000 dari tanggal 1 Juli sampai 31

Desember, Berapa total pendapatan yang diakui oleh PT ABC dari investasinya di PT

XYZ

PT Aroma membeli 15% saham PT Zuraida pada tanggal 2 Januari 2011, dan

tambahan 10% pada tanggal 2 Januari 2004. Pada tanggal 2 Januari 2004 menganti

metodenya menjadi metode ekiutas. Adapun laba bersih dan deviden PT Zuraida

adalah sbb:

Tahun Laba bersih Deviden

Page 23: Contoh Kasus Penggabungan Usaha

2011 15.000.000 10.000.000

2012 18.000.000 10.000.000

2013 22.000.000 10.000.000

Diminta :

a. Berapa pendapatan investasi dilaporkan PT Aroma semula berdasarkan metode

biaya dan Dinyatakan kembali berdasarkan metode ekuitas.

b. Buatlah jurnal yang menyatakan kembali akun investasi dari metode investasi ke

metode ekuitas.

Investasi pada saham PT Zuraida

Saldo laba

c. Berapakah Pendapatan investadi PT Aroma Jika PT Zuraida melaporkan Laba

sebesar 25%.