conjoined twin
DESCRIPTION
conjoined twinTRANSCRIPT
Bab 131
KEMBAR SIAM
Kembar siam dapat dibagi menjadi bayi kembar siam simetri, yang
merupakan topic utama bab ini, dan kembar siam heterofagus atau
parasitik
Bayi Kembar Siam Simetri
Sejarah
Walaupun ada banyak contoh yang menggambarkan kembar siam
berasal dari zaman lampau, secara khusus di dalam kebudayaan Aztec
dan Turki, diragukan apakah hal ini merupakan representasi yang faktual.
Contoh yang paling awal adalah patung marmer berukuran 17cm
menggambarkan kembar parapagus “dewa-dewi ganda”, dari tahun 6.000
sebelum masehi. Patung saudari Catalhoyuk ditempatkan dalam Museum
Anatolian Civilization di Ankara, Turki 1. Contoh lainnya adalah muncul
lebih otentik dari ukiran batu kembar pyopagus dari 80 tahun sebelum
masehi, ditemukan di Fiesole dan disimpan dalam Museum San Marco di
Florence, Italia.
Usaha paling lampau dari pemisahan kembar siam berada di
Kapadokia, Armenia, sekitar 945 masehi. Ketika satu dari kembar
iskiofagus lelaki meninggal di umur 30, sebuah usaha dilakukan untuk
menolong kembar yang masih bertahan dengan memisahkannya dari
saudaranya yang meninggal, namun kembar tersebut meninggal juga 3
hari setelah prosedur tersebut.
DA 1
Kasus paling awal yang didokumentasikan adalah pembantu
Biddenden yang lahir di Kent pada 1100 masehi dan “bergabung di
pinggul dan bahu”. Mereka tinggal bersama selama 34 tahun. Ketika Mary
jatuh sakit dan meninggal, Eliza dianjurkan untuk dipisahkan namun dia
menolak dan berkata “karena kami datang bersama, kami akan pergi
bersama”. Dia meninggal enam jam setelahnya. Mereka mendapatkan
sebuah keberuntungan besar dan mendonasikan pada komunitas tanah
Biddenden seluas 20 akre dengan harapan bahwa dari sewa tersebut
harus dinafkahkan untuk distribusi kue, diberikan pada setiap orang
miskin. Easter Sunday – sebuah praktek bahwa ketahanan hingga saat
ini. Tidak mungkin bahwa mereka bergabung dalam ilustrasi yang
digambarkan dalam pinggul dan bahu. Penjelasan yang lebih masuk akal
adalah mereka merupakan kembar iskiofagus atau parapagus.
Saudara Scottish yang lahir di dekat Glasgow di tahun 1490 3.
Mereka berdua adalah individu lengkap di atas pinggul, namun ke bawah,
tubuh mereka menyatu – satu set genitalia dan dua kaki. Mereka dibawa
pada pengadilan King James IV, yang meminta bahwa mereka harus
secara hati-hati dibawa dan diedukasi di pengadilan. Mereka belajar
menyanyi, satu tenor satu bass treble, memainkan beberapa instrument
music, dan menguasai beberapa bahasa asing. Mereka memiliki opini
yang berbeda dan kadang hingga berargumentasi. Mereka meninggal
pada tahun 1518 di usia 28 tahun.
DA 2
Geoffrey-Saint-Hilaire mengutip sebuah contoh kembar
perempuan, lahir di 1495, bergabung di dahi, menyebabkan mereka
berdiri berhadapan muka dengan muka: “ketika satu berjalan maju,
satunya dipaksa untuk berjalan mundur”. Mereka hidup hingga umur 10
tahun, dan ketika salah satu meninggal ketika usaha yang kurang sukses,
dilakukan pada pemisahan. 4,5
Pada abad ke 16, Ambroise Pare mengumpulkan contoh dari enam
set kembar siam dan salah satu untuk mengklasifikasi varietas berbeda
dari kembar siam 6.
Kembar xiphofagus Isle-Brewer, Alicia dan Aquila, lahir di tahun
1680 bergabung “dari naval hingga titik di bawah puting”7. Pendeta dalam
pembaptisan mereka percaya bahwa kelahiran yang mirip monster ini
merupakan sebuah tanda iblis. Mereka dikunjungi setiap hari oleh ratusan
orang yang ingin melihat “kerja monster dari alam dan mengagumi sebuah
karya keingintahuan”. Mereka diculik oleh Henry Walrond dan
dipamerkan, namun meninggal pada tahun 1683.
Pemisahan sukses pertama di tahun 1689. Ahli bedah Johannes
Fatio memisahkan kembar omfalofagus di Basel, Swiss, dengan
“menelusuri pembuluh darah umbilical pada navel, dimana dia terikat
secara terpisah. Dia lalu ditetapkan dan diikat di jembatan di antara dua
bayi dengan pita kecil dan dipotong pada ismusnya”. Ligature jatuh pada
hari ke Sembilan pascaoperasi, dan kedua bayi selamat. Koenig8,
observer dalam prosedur ini, mempublikasikan kasus ini sebagai
DA 3
kasusnya dan untuknya ditulis sebagai pemisahan pertama yang berhasil
9,10.
Tabel 131-1 mengulas sejarah awal kembar siam dari pertengaah
abad 19.
Pasangan yang paling tenar dari kembar siam adalah Chang dan
Eng Bunker, lahir di sebuah kapal sungai di Thailand pada 1911. Mereka
bergabung dari xiphisternum dengan sebuah pita pendek yang
memanjang sehingga mereka dapat berdiri berdampingan. Ayahnya
adalah nelayan, dan keluarganya hidup dalam sebuah rumah kapal
terapung di sungai Mekong. Mereka menjadi perenang handal, dan
gerakannya menarik atensi Robert Hunter, seorang pengelana dari
Skotlandia, yang membujuk ibu mereka untuk membawa mereka ke
Amerika Serikat untuk menampilkan mereka, dengan Captain Coffin dan
seterusnya oleh Phineas Barnum. Mereka menikahi saudari, hidup di
rumah terpisah di North Carolina menghabiskan 3 hari di masing-masing
rumah secara bergantian dan mempunyai anak 21 orang di antara
mereka. Secara fisiologis dan psikologis, mereka sangat berbeda- Chang
lebih kecil dan pemalu, hobinya adalah makan, Eng membenci makan;
Eng memiliki kepribadian yang baik, sedangkan Chang menyimpang dan
gampang tersinggung; Chang minum bir, namun Eng tidak terpengaruh
hal tersebut. Mereka berharap untuk dipisahkan, namun tidak dapat
membujuk ahli bedah untuk melakukan operasi, karena dianggap terlalu
beresiko pada saat itu. Dalam retrospeksi, berdasarkan temuan otopsi,
DA 4
prosedur sesungguhnya lancar saja bila dikerjakan karena jembatan
penyambung adalah hanya mengandung sedikit jaringan hepar 11-13.
Mereka hidup bersama hingga 63 tahun dan meninggal di tahun 1874 14,15.
Di tahun 1840, sebuah desa Afrika dirampok, dan banyak
penduduknya dijual pada pencari budak dan dikirim dengan kapal ke
Amerika. Selama perjalanan ini, seorang wanita melahirkan kembar siam
xiphophagus dengan bedah sesar oleh seorang ahli bedah mariner Brito y
Boin. Ibunya meninggal keesokan harinya, dan salah satu kembar siam
meninggal 2 hari setelahnya. Seorang budak wanita mengambil seorang
yang masih hidup dan membesarkannya. Bayi tersebut memiliki luka
keloid yang dibuang pada umur 8 tahun dan dilaporkan masih hidup pada
usia 66 tahun 16.
Di tahun 1860, seorang dokter memisahkan anak perempuan
kembar omfalofagusnya. Insisi ditutup dengan tiga jahitan. Satu kembar
meninggal dan lainnya hidup baik hingga umur 5 tahun17.
Pemisahan sukses pertama dari kembar siam dilakukan oleh The
Military Families Hospital di Portsmouth, Inggris ditahun 1912. Satu dari
kembar hidup, namun lainnya meninggal karena pneumonia di umur 4
bulan 18.
Saudara Tocci, lahir di tahun 1877, adalah kembar siam
parapagus. Mereka juga berharap dipisahkan, namun ekstensi dari
gabungan mereka dengan prosedur bedah saat itu tidak memungkinkan
dilaksanakan. Mereka hidup bersama selama 63 tahun dan meninggal di
DA 5
tahun 1940 19,20. Kembar siam lain telah menolak beberapa saran
pemisahan, Lori dan Reba Schappell, kembar kraniofagus yang lahir di
tahun 1961, tidak pernah berharap untuk dipisahkan, mengatakan bahwa
“Tuhan membuat kami seperti ini dan Tuhan memiliki tujuan untuk kita.
Anda jangan mengacaukan apa yang Tuhan telah buat” 15
Di tahun 1990, Hoyle 21 mengkaji ulang semua usaha dalam
pemisahan bedah kembar siam yang dilakukan sukses maupun tidak
sukses dari tahun 1987. Total lebih dari 600 publikasi, pemisahan
dilakukan dalam 167 kasus. Laju ketahanan hidup meningkat secara
dramatis dalam decade terbaru sebelum 1987. Dia menyimpulkan bahwa
“kecemerlangan hasil bedah pemisahan kembar siam saat ini
mengusulkan bahwa pemisahan sebaiknya selalu dipertimbangkan
dengan harapan yang jarang”
Etiologi dan Embriologi
Tidak adanya model eksperimental, etiologi dari kembar siam tidak
diketahui. Teori fisi dan fusi yang tidak jelas, masih terjadi. Karena tampak
bahwa fisi dari sebuah ovum yang dibuahi terjadi di dalam kejadian yang
sama tiap waktunya, varietas lebar dari kembar siam membuat fusi adalah
mekanisme yang lebih masuk akal. Tidak seperti kembar identik
monoovular, kembar siam sering memiliki kepribadian yang berbeda.
Perbedaan ini jelas dari mulai bulan-bulan pertama kehidupan dan tidak
dapat dijelaskan. Pengaruhnya mungkin bahwa kembar siam ini tidak
selalu berasal dari kehamilan monoovular, tidak memandang
DA 6
mekanismenya, kembar siam selalu bergabung secara homolog – dada ke
dada, pelvis, dll- dan selalu dalam jenis kelamin yang sama. Spencer telah
mengusulkan bahwa union terjadi dalam situs dimana ektodermal tidak
ada atau deprogram untuk mengganggu fusinya. Teori fusi menunjukkan
bahwa dua diskus embrionik berbeda dari kehamilan monoovular ada
dalam satu kantong amnion saja. Sekitar tiga minggu kehamilan, fusi
terjadi di situs yang tidak ada ektodermalnya. Ektodermal tidak ada
setelah precursor dari septum transversum dan jantung. Fusi tingkat ini
menghasilkan kembar torakofagus dan omfalofagus. Ectoderm
mengganggu situs di mana otofaring dan membran kloaka dan berfusi
pada ujung dari diskus embrionik. Union di situs ini menghasilkan kembar
sefalofagus, iskiofagus, dan parapagus. Union dorsal – kraniofagus,
rachifagus, pygopagus – berasal dari tiap kembar memiliki umbilicus
tersendiri dan abdomen yang terpisah. Tipe lain dari union dianggap
ventral dan biasanya mempunyai korda tunggal dan kavitas peritoneal.
Korda ini akan sering memiliki lebih dari tiga pembuluh darah. Anomaly
yang berkaitan sering terjadi, dan melibatkan struktur yang bergabung.
Pola dari abnormalitas yang terjadi bergantung pada tipe union, dan tiap
dari delapan tipe kembaran mempunyai rentangan defek anatomi terkait.
Abnormalitas ini mungkin termasuk ketahanan hidup ekstrauterin
dan mungkin pemisahan dianggap tidak mungkin. Menurut Spencer,
kembar torakofagus mungkin selalu memiliki satu jantung dengan bilik
yang banyak dan pemisahan jarang menjadi sebuah opsi. Lainnya kaku
DA 7
mengenai pendapat torakofagus, dam ada kasus yang didokumentasikan
secara baik di mana pemisahan torakofagus dengan jantung terpisah
berhasil.
Insiden
Frekuensi kembar siam diperkirakan 1:50.000 kehamilan, namun
karena 60% kembar ini meninggal in utero, insiden sesungguhnya adalah
1:250.000 kelahiran hidup. Dengan kecanggihan ultrasonografi prenatal
rutin, diagnosis awal dari sifat masalah akan menjadi bukti lebih awal
dalam gestasi dan terminasi elektif akan menjadi pilihan
Klasifikasi
Kembar siam diklasifikasikan menurut dasar situs union. Dengan
suffix pagus yang berarti terfiksasi. Kembar dapat mempunyai empat
(tetrapus), tiga (tripus), atau dua (bipus) kaki. Klasifikasi dari kembar siam
terbatas pada delapan tipe dengan presentasi distribusi diringkas dalam
tabel 131-2
1. Torakofagus. Kembar berhadapan muka dan berbagi sternum,
diafragma, dinding abdomen atas, dan hepar, dan mempunyai
exomphalos. Kebanyakan kasus mereka berbagi pericardium
(90%) dan jantung (85%). Mereka mungkin mempunyai usus yang
pendek (50%), bergabung di duodenum dan memisah di ileum,
traktus bilier dapat bergabung dalam 25% pasien. Ada asosiasi
anomaly jantung seperti defek septum ventrikel, defek septum
atrial, dan tetralogi Fallot
DA 8
2. Omfalofagus, jantung tidak pernah berfusi, hepar bergabung dalam
80% kasus, dan ada exomfalos. Perut dan traktus gastrointestinal
proximal biasanya terpisah, dan tiap kembar mempunyai rectum.
Hampir sepertiga kembar omfalofagus, ileum terminal dan kolon
menyatu, dan suplai ganda pembuluh darah mungkin ada.
Biasanya tidak ada union dari traktus genitourinaria.
3. Pygopagus. Kembar bergabung di sisi dorsal, berbagi region
sakrokoksigis dan perineal. Mereka membelakangi satu sama lain –
berbagi sacrum, koksigis, dan bagian tulang panggul. Korda
spinalis biasanya terpisah 26. 25% berbagi traktus gastrointestinal
bagian bawah dan mempunyai anus tunggal dan satu atau dua
rectum. Dalam 15% kasus, hanya ada satu kandung kemih. Ada
insiden meningkat dari anomaly vertebra termasuk hemivertebra,
agenesis hemisakral,dan anomaly torakal 27. Walaupun gabungan
pelvis secara fundamental berbeda dengan kembar iskiofagus,
tipenya mirip dan sejauh ini banyak dihubungkan dengan kelainan
ortopedi seperti subluksasi panggul atau dislokasi, CTEV, bahu
Sprengel dan skoliosis. Ada berbagai derajat berbeda dari fusi
spinal dan kordanya. Walaupun hanya ada satu anus dan rectum,
intestine sisanya tetap terpisah, bagian tubuh atas tidak terfusi, dan
ada empat tangan dan empat kaki
4. Iskiofagus, kembar mungkin berhadapan atau membelakangi.
Mempunyai dua sacrum atau simfisis pubis. Mereka mungkin
DA 9
berbagi traktus gastrointestinal bawah (70%) dan / traktus
genitourinaria (50%) dan mungkin memiliki ureter yang menyilang.
Kembar dapat tetrapus, tripus, atau bipus, walaupun umumnya
adalah adanya empat kaki. Panggul bergabung mengarah pada
anatomi urogenital dan ortopedik yang kompleks. Ginjal biasanya
berfungsi normal tetapi mungkin mengalami malrotasi atau ektopik.
Ketika ada dua buah kandung kemih, mereka berlokasi
berdampingan dalam posisi kolateral atau mereka mungkin dalam
midline sagital dengan satu kandung kemih berdrainase ke
kandung kemih lain. Ureter sering menyilang dan masuk ke
kandung kemih kontralateral sehingga perlu dialihkan jalurnya
selama pemisahan. Duplikasi uretra parsial mungkin terjadi, namun
sebuah orifisium uretra tunggal adalah tipikal. Traktus
gastrointestinal distal sering berbagi, dengan agenesis anorektal
dan fistula rektovesikal. Studi kontras dibutuhkan untuk mengetahui
anatomi bowel distal. Sinus urogenital atau kloaka mungkin ada. Di
laki-laki, terdapat insiden meningkat dari undesensus testis.
5. Kraniopagus, kembar siam berbagi tengkorak, meninges, dan sinus
venosus. Otak biasanya terpisah, walaupun ada fusi kortikal dalam
33% kasus.
6. Sefalofagus, kembar siam mungkin memiliki toraks berfusi dengan
tambahan kepala yang berfusi juga. Kepala tunggal yang berfusi
mungkin memiliki dua muka (janiceps) berjauhan satu sama lain,
DA 10
satu muka mungkin rudimenter. Kembar siam ini diterminasi atau
meninggal di utero, mereka tidak mampu hidup.
7. Rachipagus, kembar siam umumnya memiliki anomaly vertebra
dan defek neural tube
8. Parapagus, merupakan istilah relatif baru yang mengatakan fusi
ekstensif berdampingan. Kembar siam berbagi umbilicus, abdomen
bawah, pelvis (simfisis pubis tunggal), dan traktus genitourinaria.
Mereka dapat mempunyai anomaly anorektal dan fistula kolovesikal
dan mungkin memiliki resiko anensefali.
Diagnosis
Diagnosis dan Pencitraan Antenatal
Dapat mendeteksi adanya kembar siam di hampir semua kasus.
Penilaian antenatal yang akurat memungkinkan orang tua berkonsultasi
mengenai hasil akhir kehamilan dan kemungkinan suksesnya pemisahan
postnatal. Diagnosis prenatal dari kembar siam penting untuk manajemen
obstetric optimal termasuk keputusan mengenai terminasi kehamilan dan
waktu serta metode persalinan untuk mengurangi mortalitas maternal dan
fetal.
1. Ultrasonografi fetal
Dapat mendiagnosis sedini 12 minggu kehamilan 28-30. Usg
transvaginal juga mungkin dilakukan di diagnosis awal 31. Diagnosis
kembar siam mungkin dilakukan ketika fusi bagian fetal nyata.
Sebagai tambahan, kemungkinan kembar siam dicurigai di dalam
DA 11
sebuah kehamilan kembar dengan plasenta tunggal dan tidak ada
membrane amnion yang nampak berpisah. Kebalikannya,
observasi dari dua plasenta atau membrane amnion menyingkirkan
kembar siam 32. Temuan USG dalam kembar siam termasuk tubuh
fetus inseparable dan kontur kulit, sebuah posisi relative yang tidak
bergerak, kepala fetus yang menetap dalam tingkat yang sama,
presentasi bibreech atau bicephalic, ekstremitas yang kurang, dan
dengan korda umbilikalis tunggal dengan lebih dari tiga pembuluh
darah 32. Kebanyakan kembar siam berhadapan dan berfusi secara
ventral, berakhir pada hiperekstensi tulang leher. Polihidramnion
terjadi di hampir 50% kasus dibandingkan dengan 10% kehamilan
kembar normal dan 2% kehamilan tunggal. Penilaian USG
mendetail pada kehamilan 20 minggu sebaiknya dapat untuk
mendefinisikan situs dan area kembar siam yang meluas dan
menyediakan sebuah evaluasi yang masuk akal dari mana yang
organ dalam dan mana yang bukan.
Penilaian ekokardiografi fetal dilakukan karena ada insiden
meningkat dari penyakit jantung congenital dari kembar siam
keseluruhan, khususnya pada kembar siam torakofagus 33. Sebuah
jantung yang terbagi jarang cocok dengan kehidupan dan
merupakan sebuah indikasi untuk terminasi kehamilan. Jantung
dapat dikonfirmasi sebagai terpisah ketika terlihat secara anatomis
terpisah atau ketika detak jantungnya berbeda. Telah dialami oleh
DA 12
beberap ahli bahwa ekokardiografi fetal merendahkan anomaly
kardiologi yang berat 32.
Jantung torakofagus secara tipikal mempunyai enam
ruangan. Karena adanya abnormalitas anatomi dan fungsi jantung,
sebuah peningkatan translusensi nuchal dan edema subkutan
dicatat dalam kembar torakopagus secara khusus 29. Komunikasi
tingkat atrial dan ventrikel dapat sering didefinisikan dalam USG.
Namun, hubungan pembuluh darah besar dan morfologi atrial
sering susah untuk ditentukan. USG prenatal menyediakan sebuah
kesempatan untuk mendefinisikan hubungan morfologis secara
akurat dari ruang jantung. Hal ini penting karena status dari
gabungan jantung adalah petunjuk dasar untuk hasil akhir. Echo
prenatal dipermudah karena ada cairan amnion, khususnya
polihidramnion di kehamilan tua, beraksi sebagai jendela akustik,
dan kurangnya aerasi paru mengizinkan pendekatan berbeda dari
USG. Hal ini dapat secara teknik lebih mudah untuk operator
karena menghindari tekanan anatomis dari pemindaian dada yang
berfusi postnatal, dan paru – paru yang terisi air dapat terlihat lebih
baik 35.
Pencitraan tiga dimensi terkini telah diadvokasi sebagai
sebuah alat baru untuk menunjukkan ekstensi fusi kembar siam.
Hal ini memberi informasi anatomi tambahan dan meningkatkan
akurasi dari klasifikasi dari kembar individual 33,35. Pada beberapa
DA 13
kategori kasus dari kembar siam, dicurigai dalam USG 2D, namun
lebih baik pencitraannya dalam USG 3D. Masuk akal memang,
namun untuk memperlambat usaha perlakuan USG 3D pada
setelah usia minggu ke 14 kehamilan, ketika pandangan yang lebih
baik dari anatomi didapat 30. Walaupun USG 3D memberikan
informasi ekstensi union in utero, dipertanyakan apakah temuan ini
mempengaruhi manajemen prenatal 33.
2. MRI
MRI dapat lebih baik dari USG untuk penilaian fetal
keseluruhan. Dengan kemampuannya untuk membedakan jaringan
lunak, menyediakan teknik canggih 33. Ultrafast T2-weighted (T2-W)
sekuensi dari durasi pendek seperti single-shot fast spin-echo
memungkinkan degradasi gambar minimal dari gerakan fetal dan
hasil gambar kualitas tinggi dari organ fetal tanpa keperluan sedasi
maternal atau fetal 36. Lapangan lebih besar dari pandangan MRI
memungkinkan evaluasi lebih baik dari hubungan spasial dari
anomaly anatomi atau di antara struktur normal. Model tambahan
MRI 3D mungkin digunakan dalam kondisi spesifik 37.
Pencitraan Posnatal
Pilihan studi pencitraan akan bergantung pada derajat situs fusi.
Semua kembar siam sebaiknya mempunyai radiografi dada dan abdomen
untuk penilaian umum keseluruhan, sebagai juga membantu tenaga medis
DA 14
professional memahami ekstensi area yang bergabung. Hernia diafragma
yang tidak diharapkan atau anomaly vertebral dapat dideteksi lebih awal.
1. Ultrasonografi
Semua neonates sebaiknya melakukan USG serebral rutin dan,
ketika diindikasikan USG spinal sebagai investigasi titik awal 33.
Sebagai tambahan, USG abdomen untuk menilai hepar dan untuk
mendokumentasikan dua limpa, sistem empedu, kandung kemih,
dan dua ginjal. Studi Doppler lanjutan untuk mengevaluasi
pembuluh darah besar di abdomen dan drainase vena hepatica
sebaiknya dilakukan juga, namun gabungan midline abdominal
tidak memungkinkan studi Doppler berhasil secara akurat. Labelling
yang cermat dari pencitraan memastikan bahwa kembar yang tepat
secara konsisten di catat pada sisi yang sama
2. Ekokardiografi
Merupakan pilihan opsional untuk setiap kembar karena adanya
frekuensi tinggi penyakit jantung congenital. ECHO 3D telah
disarankan pada periode postnatal untuk memudahkan memahami
hubungan kardiologi dan membantu rencana terapi 35. Andrews dan
koleganya 35 menganalisis 23 set kembar siam dan
mengklasifikasikan kembar siam menurut derajat fusi jantung
seperti berikut : jantung dan pericardium terpisah (grup A, n=5),
jantung terpisah dan pericardium bersama (grup B, n=7), atrium
berfusi dan ventrikel terpisah (grup C, n=2), dan atria dan ventrikel
DA 15
yang berfusi (grup D, n=9). Derajat fusi jantung secara tepat
didiagnosis dalam satu set. Anatomi intrakardia secara tepat
didiagnosis dalam semua kasus, walaupun diagnosis antenatal
direvisi postnatal dalam tiga kasus. Abnormalitas anatomi
intrakardia ditemukan dalam satu kembar di dua pasang grup A,
satu pasang grup B, dan kedua pasang di grup C. Semua kembar
siam di grup D memiliki anatomi abnormal. Fungsi ventrikel baik di
semua kembar yang dipindai prenatal, dan postnatal dikorelasikan
dengan kondisi klinis. Tidak ada kembar dari grup C atau D
bertahan mendemonstrasikan hasil akhir kembar siam dengan
jantung berfusi adalah buruk.
3. CT
Radiologis menghindari CT di usia infantile karena bahaya radiasi
tinggi. Kembar siam, walaupun stabil dan asimtomatik, adalah
pengecualian yang baik. Karena resolusi spasial dan kecepatan di
MDCT, adalah modalitas terbaik untuk mengevaluasi kembar siam
di setting postnatal.
Penguatan kontras opsional untuk menentukan anatomi
vascular dan kanulasi sebelumnya untuk mengurangi stress
prosedur ini dianjurkan. Agen kontras intravena untuk CT diberikan
33, hal ini menunjukkan hubungan hepar dan vascular yang
bersama. Gambaran terlambat memberikan informasi yang sangat
berguna pada ekskresi dua ginjal dari kembar, anatomi ureter, dan
DA 16
lokasi serta jumlah kandung kemih. Studi terpisah mengamati
anatomi vascular kembar pada hari yang berbeda,
direkomendasikan 33.
4. MRI
Mempunyai peran meningkat dalam evaluasi postnatal, khususnya
bila bergabung di kepala atau toraks. MRI memiliki kemampuan
menghasilkan gambaran rekonstruksi 3D dari arah manapun
dengan resolusi yang lebih baik dan karakteristik jaringan dari pada
USG 3D. MRI adalah pemeriksaan optimum untuk menilai segala
fusi kortikal dalam bayi kembar kraniofagus. Walaupun sekuensi
ultracepat seperti sebuah gambar single shot T2-W memiliki
kelebihan dalam fetus yang bergerak, T1-W, T2-W, dan T1-W
konvensional setelah administrasi gadolinium digunakan dalam
lebih banyak pencitraan postnatal. Anatomi intrakardia, pembuluh
darah besar dan aliran darah, dan gerakan dinding ventrikel semua
dapat dinilai secara akurat dalam kasus torakofagus. Banyak fusi
kompleks akan memiliki MRI dan MDCT. Modalitas ini sering
dilengkapi MRi yang menunjukkan anatomi jaringan lunak dalam
efek yang terbaik dengan CT yang menunjukkan detail anatomi
tulang yang lebih baik dalam kembar siam pelvis. MRI dengan
MRCP berguna untuk menilai anatomi bilier. Anatomi liver dapat
dinilai setelah peningkatan kontras intravena dilkaukan, baik CT
maupun MRI. Rekonstruksi 3D atau koronal tambahan akan
DA 17
memberikan informasi lebih lanjut. Demonstrasi drainase vena
hepatica ke dalam vena kava inferior dan atrium kanan dari tiap
kembar penting untuk merencanakan pemisahan sebagai
absennya atau drainase vena hepatic yang kompleks di satu
kembar, tidak cocok dengan ketahanan hidup setelah operasi.
Tidak berguna untuk menemukan pembuluh darah
berkaliber besar yang menyilang area fusi. Penting untuk
memvisualisasi pembuluh darah ini dengan CT atau MRI sebelum
pemisahan untuk meminimalisir hilangnya darah dan mortalitas
selama pemisahan. Jarang diperlukan untuk melakukan sebuah
angiogram sebelum pemisahan untuk mengklarifikasi anatomi
vascular.
5. Studi kontras dari traktus gastrointestinal dan genitourinaria
Fusi abdominal sering melibatkan bagian intestine. Sebagai
tambahan, selalu ada kavitas peritoneal bersama. Walaupun tidak
ada bowel yang berfusi, ketika media kontras diberikan dalam satu
kembar, bowel loop akan bergerak lebih bebas di midline dan dilihat
untuk proyeksi pada kavitas peritoneal dari kembar lain selama
fluoroskopi 33. Fusi pelvis mengarah pada fusi kompleks dan
anomaly region anorectal. Hal ini membutuhkan pendekatan
individual dengan studi kontras (enema, loopogram, dan sistogram)
dari bowel distal dan kandung kemih. Walaupun dilakukan di
banyak kasus, nyatanya studi kontras menyediakan informasi
DA 18
terbatas dan seirngnya, karena bowel loop yang bersinggungan,
anatomi hanya bisa diungkap ketika pemisahan 38.
Abnormalitas urologi dikonfirmasikan pada mereka dengan
fusi pelvis: iskiopagus, parapagus, atau pygopagus. Kebanyakan
kembar siam berbagi empat ginjal dan dua kandung kemih, jarang
dengan satu ureter menyilang kembar kontralateral. Kandung
kemih biasanya berdampingan , namun kebanyakan terletak secara
sagital, memberikan tantangan rekonstruktif 39. CT biasanya
menyediakan informasi yang cukup mengenai traktus ginjal atas
dan kandung kemih. Anatomi uretra mendetail dan fistula yang
mungkin terjadi,membutuhkan pemeriksaan media kontras
retrograde.
6. Kedokteran nuklir
Ginjal, walaupun ektopik atau terlalu sedikit jumlahnya, biasanya
berfungsi normal dalam kembar siam 33. Pencitraan cross sectional
dapat mengklarifikasi anatomi genitourinaria tanpa kebutuhan untuk
isotop studi renografi. Ada peningkatan frekuensi obstruksi
pelviureterik atau ureterovesikal dalam kembar ini, namun hal ini
jarang menjadi kepentingan mayor sebelum pemisahan.
Walaupun agen hepatobilier digunakan untuk menunjukkan
drainase bilier terpisah, hal ini jarang diperlukan dalam prakteknya.
Penting untuk menunjukkan kehadiran dari kandung empedu
terpisah. Ketika dua kandung empedu dilihat di kembar torakofagus
DA 19
atau omfalofagus, kemungkinan sistem bilier terpisah adalah tinggi
40. Ketika kembar berbagi hepar atau vena hepatic atau shunt yang
lebih besar, percampuran darah di luar penggunaan
radiofarmasiterapetik. Di samping pencitraan preoperative
mendetail, anatomi bilier yang kompleks mungkin hanya nampak
pada waktu pembedahan. MRCP mungkin mempunyai peran
khusus untuk bermain dalam area ini di masa depan. Kembar
individu memiliki dilemma individu tersendiri, dan studi kedokteran
nuklir bagaimanapun juga penting dalam lingkungan spesifik.
Manajemen Obstetri
Persalinan sebaiknya dilakukan atau dekat dengan unit bedah
ketika pemisahan akan dilakukan. Persalinan harus dengan bedah sesar
pada usia kehamilan 36-38 minggu.
Manajemen Anestesi
Anestesia melibatkan dua tim yang berbeda dengan seluruh
anggota jelas berhati-hati untuk kembar yang menjadi tanggung jawab
mereka 41. Semua obat dan cairan intravena diadministrasikan ditotal
berdasar total berat badan dengan separuhnya diberikan pada masing-
masing kembar. Karena adanya sirkulasi menyilang, obat yang diberikan
secara intravena mungkin mempunyai efek yang tidak dapat diprediksi
dan perawatan khusus harus dilakukan untuk membawa obat tersebut.
Intubasi endotrakea sebaiknya melalui jalan nasal untuk menambah
keamanan selama reposisi, khususnya sekali pemisahan terjadi dan bayi
DA 20
dibawa ke ruang operasi berbeda atau meja operasi berbeda, sama
halnya dengan melanjutkan dukungan respirasi pasca operasi. Memonitor
arteri dan vena sentral penting, dan sebagai tambahan, ECG, pulse
oximetri, kapnografi, dan urin harus dilihat secara cermat. Semua garis
dan kabel monitor diwarnai dengan kode untuk kembar individu untuk
menghindari kebingungan selama reposisi. Akses vena yang cukup,
penting karena perdarahan banyak mungkin terjadi, memerlukan transfusi
darah jumlah banyak. Monitor kardiovaskular khususnya penting karena
dengan perubahan posisi relatif dari bayi, perubahan signifikan dair
volume darah mungkin terjadi
Prosedur Pemisahan
Kunci hasil yang sukses adalah perencanaan preoperatif
sepenuhnya. Dari pencitraan, ekstensi union organ mayor akan nampak,
dan detail dari tiap fase prosedur direncanakan secara mendetail. Urutan
yang fase pemisahan ini akan dilakukan terbaik dipilih selama
pembedahan sendiri karena temuan operatif akan sering menuntun
sekuens yang berbeda dari kejadian yang sebenarnya diinvestigasi
awalnya.
Banyak variasi anatomi ada untuk tiap jenis union. Contohnya,
walaupun hepar bergabung dalam 100% kembar torakofagus, 50%
darinya mempunyai union intestinal. Ahli bedah akan memerlukan
merencanakan tiap kemungkinan – seperti apa yang harus dilakukan bila
ada duodenum tunggal atau duktus biliaris komunis tunggal.
DA 21
Dalam bentuk ekstensif dari iskiopagus atau parapagus, ileum
terminal dan usus besar adalah tunggal. Alokasi dari struktur tidak dapat
direncanakan dalam detail karena suplai darah mesenterika abnormal dan
tidak dapat diprediksi. Sebagai aturan umum, bayi ini mempunyai dua
kandung kemih, yang mungkin terletak berdampingan atau anterior atau
posterior. Rencana dilakukan untuk berhadapan dengan hal tersebut,
bersama dengan rencana untuk berhadapan dengan uretra tunggal,
walaupun lebih banyak kasus mempunyai dua uretra. Akhirnya, dengan
union ekstensif, aka nada defek dinding tubuh substansial setelah
pemisahan. Manajemen masalah ini juga diperlukan untuk direncanakan
secara penting. Banyak ekspander jaringan dignakan di masa lampau,
dab ditemukan menjadi masalah dalam menyediakan jaringan ekstra
substansial. Dengan pengecualian dalam kembar kraniopagus, kami tidak
akan menggunakan tersebut. Kami menggunakan kasa polypropylene di
atas garis plastik untuk menutup defek dan menutup hal ini, mengingat
dengan segala defek dinding abdomen lainnya. Walaupun dengan defek
yang terbesar, dinding tubuh dapat ditutup dalam durasi 2 minggu.
Awalnya, satu tim bedah mengikutsertakan dua ahli bedah utama
yang cukup untuk melakukan prosedurnya. Preferensi kami adalah untuk
melakukan bedah dari arah posterior. Kulit dan jaringan lunak diiris untuk
mendapatkan otot dan fasia. Luka lalu dijahit tertutup dan bayi diputar.
Kami telah melakukan hal ini dengan union yang lebih ekstensif; di lain
pihak sulit untuk mengalokasi dinding tubuh secara sama dan hal ini
DA 22
mungkin lebih mudah untuk membuang satu yang kurang signifikan.
Walaupun hal ini terdengar tidak masuk akal, kami tidak pernah menyesal
membuang waktu untuk manuver ini. Sekali insisi dibuat, mudah untuk
melengkap pemisahan dalam stadium akhir operasi.
Bila anggota gerak tubuh vestigial ada di posterior, mungkin
merupakan bivalve dan dibagi dan tulang difilet keluar. Hal ini
menyediakan jaringan dengan vaskularisasi yang baik untuk membantu
penutupan. Alokasi dari jaringan ekstra dipilih dalam waktu pembedahan.
Pada pembukaan dada dan abdomen dari anterior, biasanya dibagi
terbaik sternum yang bergabung untuk meningkatkan akses. Anatomi
lobar dari liver tidak sepenuhnya dibedakan, dan dalam segala kasus,
tidak perlu untuk mendetail tentang hal ini. Sebuah titik dipilih, tengah di
antara kandung empedu dan vena porta hepar di sisi yang lain, dan liver
dibagi dalam pembagian yang biasa. Penggunaan diseksi ultrasonic
dikombinasikan dengan alat penutup berenergi tinggi berakhir dalam
kondisi yang secara virtual tanpa perdarahan.
Saat liver dibagi, sisan dari anatomi gastrointestinal lebih mudah
untuk diatur. Aspek urologi dihadapi sebelum keputusan dibuat mengenai
alokasi rectum 39. Biasanya masing-masing kembaran mempunyai sebuah
kandung kemih dan setidaknya sebuah uretra posterior. Kadang-kadang,
dua kandung kemih terletak berhadapan dan setelah dipisahkan, dua
pisahan tersebut disatukan dalam sampingnya. Bila kandung kemih
terletak bersampingan, divisi dilakukan di antaranya. Dalam kembar
DA 23
iskiopagus dan parapagus, ureter mungkin menyilang pada kandung
kemih kontralateral. Pengalaman kami menyarankan bahwa dalam hampir
semua kasus, mungkin untuk menjaga setidaknya satu korpus penis untuk
tiap kembar. Jarang, ada tiga atau lebih corpora kavernosa yang mana
lebih dari sebuah penis normal ditemukan.
Sekali aspek urologi diselesaikan, sebuah keputusan dibuat dalam
alokasi rectum dan anus. Hal ini bergantung pada suplai darah yang ada.
Telah kami lakukan untuk meninggalkan ileum terminal dan kolon dengan
satu kembar di mana meninggalkan rectum dengan kembar lain yang
memiliki kondisi ini juga.
Sekali organ dalam pelvis telah dialokasi, bagian posterior dari
cincin pelvis dibagi. Pencitraan preoperatif akan menunjukkan bila ada
pembuluh darah substansial menyilang dalam tingkat ini. Akhirnya, lukit
kulit yang sebelumnya dijahit dibuka dan pemisahan sudah selesai.
Penutupan dari defek dinding tubuh yang besar umumnya lancar.
Bila sternum pendek dan jantung atau pericardium terpapar, sebuah
tambal polypropylene dijahit pada dinding dada secara lateral dan superior
dan ke dalam diafragma inferior. Tambal ini dibiarkan secara permanen in
situ. Abdomen ditutup dengan menjahit dua flap kasa polypropylene pada
otot di sisi masing-masing dan menutup organ dalam dengan plastic
seperti kantong intestine.
Biasanya ada kulit yang cukup untuk menutup defek dinding dada.
Kulit di atas abdomen di lekatkan dengan kasa untuk menutup area
DA 24
dimana kasa dilekatkan pada otot. Hal ini mengizinkan jaringan untuk
tumbuh dari fasia melalui kasa ke lemak subkutan yang ada di atasnya
dan memastikan perlekatan kuat kasa ke otot 42-46.
Manajemen Pasca Operasi
Hampir semua pasien secara elektif diventilasi setelah
pembedahan dengan monitor biasa yang digunakan setelah operasi
besar. Ada dua masalah yang tidak umum di anak-anak lain – kehilangan
cairan dan performa jantung.
Bila abdomen telah ditutup dengan sebuah kasa, akan terjadi
kehilangan cairan substansial selama beberapa hari pertama.
Kami memperkirakan kehilangan dengan penggunaan absorbent
gauze dressings, yang mana ditimbang setiap jam. Cairan lalu diganti
dengan solusio albumin manusia. Kasa direkatkan mulai dari hari setelah
operasi, walaupun untuk beberapa hari pertama, derajat tekanan terbatas.
Namun, setelah 4 hari pertama, peningkatan tekanan dapat diaplikasikan
dalam kasa karena dikuatkan dan dinding abdomen meregang dan
tumbuh. Biasanya untuk mendapatkan penutupan dinding abdomen dalam
2 minggu.
Aspek lain adalah performa jantung. Suatu fitur bahwa mereka
yang memiliki union ekstensif yang satu sirkulasi mendukung yang lain.
Umumnya, seorang kembar yang lebih kurus dan aktif, mempunyai
jantung yang lebih kuat dan mendukung sirkulasi kembar yang lain.
Perbedaan dalam performa jantung ini tidak dibuktikan di ekokardiografi.
DA 25
Namun, sekali sirkulasi dipisahkan, kembar yang dependen
memiliki gangguan sirkulasi yang lebih besar. Merupakan sebuah
kepentingan kritis bahwa tekanan pengisian terendah yang mungkin
digunakan dan bahwa afterload juga direndahkan. Kami berusaha untuk
mempertahankan tekanan vena sentral serendah mungkin bersama
dengan tekanan darah serendah mungkin, dimulai dengan keluaran urin
yang cukup. Fase dari performa jantung yang terganggu ini berakhir pada
beberapa hari, namun biasanya sembuh setelah 7 hari pasca operasi.
Waktu pemberian enteral bermacam-macam, namun sebaiknya
tidak terlalu menunggu penutupan dinding tubuh. Kebanyakan,
pembuangan total dari kasa dilakukan ketika abdomen tertutup. Satu
kasus, penting untuk meninggalkan beberapa kasa, dan hal ini telah
menjadi sebuah masalah dalam tahun-tahun berikutnya.
Manajemen pasca kelahiran sebagai berikut:
1. Manajemen Non Operatif
Diindikasikan ketika ada union jantung kompleks tanpa
kemungkinan rekonstruksi walaupun sebuah jantung fungsional
normal atau dimana ada fusi serebral ekstensif. Orang tua
dihadapkan pada prospek dari kembar yang hidup dengan
deformitas berat mungkin menolak persetujuan tindakan
pemisahan. Delapan dari Sembilan kasus di seri kami, ada fusi
jantung, ketika satu dengan fusi parapagus eksteksif (seorang
DA 26
triplet normal yang bertahan), orang tua menolak untuk operasi,
seluruh sembilan set meninggal dalam periode pendek.
2. Pemisahan Darurat
Diperlukan ketika satu kembar meninggal atau sekarat dan
mengancam ketahanan hidup saudaranya, di mana ada anomaly
congenital yang tidak cocok dengan ketahanan hidup, jika dibiarkan
tidak diterapi seperti atresia esofagus atau intestinal, atau di mana
kerusakan serius terjadi pada jembatan penghubung atau area dari
fusi (omfalokel rupture)
Pemisahan darurat dibutuhkan dalam 8 dari kasus kami.
Satu memiliki rupture omfalokel bersama, menghasilkan robekan
dari liver yang bergabung dengan hemorrhage eksanguinus
berakhir pada kematian salah satu kembar. Pemisahan darurat
dilaksanakan dalam usahan untuk mempertahankan hidup kembar
yang nahasnya meninggal dalam akhir prosedur. Dalam tiga set
kembar torakofagus, pemisahan darurat dilakukan karena adanya
instabilitas jantung. Volvulus prenatal dengan nekrosis dan
perforasi terjadi dalam kembar omfalopagus, butuh pemisahan
darurat. Kedua kembar memiliki atresia intestinal yang diperbaiki,
namun keduanya memiliki sindroma bowel yang pendek,
membutuhkan banyak bulan untuk adaptasi. Mereka bertahan. Set
lain dari kembar omfalofagus ditransfer sesudah persalinan karena
satu mengalami hipoplasi pulmonary berat membutuhkan ventilasi
DA 27
mekanik. Kembar ini meninggal dalam ambulan selama transfer.
Tim transportasi diinstruksikan untuk mengkompresi area union
dengan jari untuk mencegah eksanguinasi ke dalam kembar yang
bertahan dan mencegah penggunaan klem karena pengalaman
sebelumnya menunjukkan bahwa banyak dari intestine kembar
yang bertahan mungkin tersisa di kavitas peritoneal saudaranya.
Kembar ini berhasil hidup.
Laju ketahanan hidup untuk pemisahan darurat adalag 4 dari
16 bayi yang memungkinkan – 25%, dalam retrospektifnya,
ketahanan hidup tidak mungkin dalam enam dari kasus ini.
3. Pemisahan Terencana
Bila kembar stabil dan sehat saat dilahirkan, mereka diperkenankan
untuk menyusui secara normal dan tumbuh dengan tujuan
dipisahkan pada usia 2-3 bulan. Hal ini memungkinkan waktu untuk
melakukan investigasi untuk menentukan sifat dan ekstensi organ
terbagi secara akurat. Prosedur operasi dapat direncanakan
dengan pengikutsertaan semua staf yang relevan. Empat belas set
mengalami pemisahan terencana, 3 diantaranya meninggal (dua di
rumah pada usia 6 bulan setelah pemisahan yang sukses) dan 25
bertahan hidup (89%).
Evaluasi Lanjutan
Ekstensi union akan menentukan apakah bayi mempunyai masalah
sisa sedikit atau banyak. Satu dari kedua bayi mungkin mempunyai
DA 28
abnormalitas jantung congenital yang mungkin membutuhkan koreksi
bedah. Luka residua tau kontraktur mungkin membutuhkan koreksi bedah
plastic. Sindroma bowel pendek terjadi ketika kembar 50% mempunyai
intestine bersama. Akan ada kebutuhan untuk nutrisi parenteral dan
dukungan diet cermat untuk durasi tertentu selama adaptasi intestinal,
yang umumnya terjadi. Stoma intestinal mungkin temporer atau permanen
dan akan membutuhkan input terapis stoma. Anus imperforate akan
membutuhkan rekonstruksi bila memungkinkan. Evaluasi urin diperlukan,
khususnya pada kasus ischiopagus dan pygopagus. Kandung kemih
bersama, ureter menyilang, reflux vesicoureter, dan abnormalitas renal,
membutuhkan evaluasi regular untuk mencegah kerusakan lanjutan dan
untuk mendiagnosis lebih dini dan menterapi kalkuli urin. Evaluasi ortopedi
jangka panjang akan diperlukan untuk deformitas ekstremitas,
pembuangan ekstremitas bawah, dan skoliosis dan deformitas dinding
dada.
Dukungan psikologis sebaiknya dimulai preoperatif ketika
pemisahan dilakukan pada usia yang lebih tua dan diperlukan setelah
pemisahan, terutama ketika salah satu kembar meninggal. Ketika
pemisahan telah mengikutkan periode hospitalisasi memanjang (beberapa
dari kembar kami telah dipulangkan setelah 2 minggu pasca pemisahan),
mungkin terjadi masalah perkembangan dan perilaku yang membutuhkan
perhatian.
Etika
DA 29
Bila pemisahan mungkin dengan ketahanan hidup yang diharapkan
dari kedua kembar, kami merekomendasikan kuat bahwa prosedur bedah
agar dilaksanakan. Bila jantung dari kembar berfusi, kesempatan bertahan
hidup satu dari kedua kembar sangat jauh dan bedah sebaiknya
ditiadakan dan membiarkan alamiah.
Bila satu kembar mempunyai abnormalitas letal dan tidak dapat
bertahan independen dari saudaranya yang normal, dan tanpa pemisahan
kedua kembar dapat meninggal, maka pemisahan sebaiknya dilakukan
walaupun mengorbankan kembar yang abnormal.
Kembar dapat bertahan hidup bersama bertahun-tahun. Alice D.
Dreger, PhD, seorang professor di bioetik medis, menyatakan bahwa
“ketika sampai pada kasus dimana seorang kembar harus dikorbankan,
etika melarang untuk mengambil kehidupan seseorang agar orang lain
dapat hidup 46a. Dia juga menyatakan “tidak dalam satu kasuspun seorang
kembar dipilih untuk bertahan secara actual ke rumah”. Hal ini jelas tidak
benar di luar seri kami dan seri peneliti lain.
Bayi Kembar Siam Heterofagus / Parasitik
Kembar siam heterofagus atau parasitik adalah sebuah fetus yang
mempunyai defek yang sangat kaasar, atau bagian yang fetal, menempel
secara eksternal dengan atau tanpa hubungan internal, pada sebuah
kembarannya yang relatif normal (autosite) di dalam sebuah delapan area
yang sama dimana kembar siam simetri bergabung 23. Hal tersebut
DA 30
umumnya terdiri dari ekstremitas supernumerik yang menempel secara
eksternal, namun mungkin mengandung organ dalam atau bagian organ
dalam dan sangat jarang mengandung sebuah jantung yang berdetak
atau otak yang intak.
Fetus dalam fetu adalah sebuah massa fetiformis yang tertutup
dalam tubuh dari autosite, biasanya di dalam kavitas abdominal, jarang di
dalam otak, dengan bagian fetal yang bisa dikenali secara kasar termasuk
kerangka axial, menempel pada autosite dengan sebuah pedikel yang
berisi sebuah jaringan pembuluh darah besar. Laju pertumbuhannya mirip
dengan induknya ketika hal ini disadari.
Insidensi
Estimasi insidensi dari kembar heterofagus kurang daripada
kembar siam simetri -1/1.000.000 kelahiran atau kurang. Dominasi
perempuan yang terlihat dalam kembar siam simetri tidak terbukti di
kembar siam heterofagus dimana distribusinya merata di antara kedua
jenis kelamin.
Pertimbangan Embriologis
Teori yang paling masuk akal dari adanya kembar heterofagus ini
diusulkan oleh Donitz di tahun 1866 47. Dia menyampaikan bahwa kembar
heterofagus berasal dari kembar simetro, satu fetus mengalami kerusakan
sekunder sebagai sebuah konsekuensi kegagalan vascular. Kembar yang
mengalami kerusakan nanti akan harus bergantung pada suplai darah dari
autosite sementara kerusakan iskemia terjadi dalam bagian yang berbeda
DA 31
dari kembar yang mengalami kerusakan. Mendukung teori ini, pembuluh
darah umbilical hipoplastik telah ditemukan di dalam kembar heterofagus
dan hubungan vascular dari autosite pada kembar heterofagus mungkin
ditemukan dalam masa pemisahan bedah. Lainnya mengabaikan teori ini
karena tidak dapat mengaitkan segala ketidaknormalan yang ditemukan di
kembar – kembar ini dan secara khusus tidak dapat menjelaskan kejadian
asefalik. Hal ini sepenuhnya diterima, bahwa kembar siam heterofagus
secara genetik identik dengan autositenya, dan hal ini telah dikuatkan oleh
analisis DNA.
Tipe Anatomi
Laporan dari 157 kasus kembar heterofagus telah nampak di
literatur hingga tahun 2003. Baru baru ini Sharma dan koleganya 48
mengkaji ulang 39 kasus yang dilaporkan di dalam 23 publikasi sejak
tahun 2003. Dalam enam kasus varietas spesifik tidak dijelaskan. Tabel
131-5 memberikan perincian dari kasus-kasus ini.
Dipigus atau duplikasi kaudal 49 adalah abnormalitas yang jarang
melibatkan dua set dari ekstremitas bawah tambahan yang terletak di
antara ekstremitas autosite dan termasuk genitalia eksterna tambahan.
Omfalofagus atau heterofagus epigastrik bertanggung jawab atas
kasus kebanyakan – lebih banyak di seri yang terbaru, di mana hamper
60% kasus ada dalam jenis ini.
Fetus di dalam fetu 53-55 muncul paling sering di dalam kavitas
abdominal dengan kasus terlaporkan sejumah 57 dengan hanya 9 yang
DA 32
mempunyai otak dan 6 yang mempunyai jantung, keduanya selalu kecil
dan rudimenter. Pada kebanyakan kasus, sebuah pedikel dari pembuluh
darah muncul dari region retroperitoneal dan menempel pada area
umbilical dari parasit. Pada region cranial dari fetus, umumnya fetus in
fetu secara epignathi menempel pada faring posterior dekat kantong
Rathke. Hanya tujuh kasus fetus in fetu intrakranial telah dilaporkan.
Parasit sacral merupakan varietas jarang dari kembar siam
heterofagus dan butuh dibedakan dari teratoma sakrokoksigeal 56.
Beberapa penulis memilih fetus in fetu dan teratoma fetiform di dalam
spectrum teratoma, namun hal ini masih bersifat kontroversial.
Diagnosis
Identifikasi prenatal dari kembar heterofagus telah
didokumentasikan pada setidaknya tujuh kejadian pada usia gestasi 9-28
minggu. Kepentingan dari pengenalan pada sifat abnormalitas adalah
bukti bahwa kondisinya sepenuhnya jinak dan cocok dengan
perkembangan normal. Diagnosis in utero sebaiknya tidak
dipertimbangkan menjadi sebuah indikasi terminasi dari kehamilan, bahwa
hal tersebut tidak menyebabkan deformitas yang besar dari struktur
terdekat.
Perawatan Obstetri
Bergantung pada ukuran dan lebar kembar parasit, proses
kelaihran bisa normal melalui vagina. Bila ada kecurigaan persalinan
DA 33
terganggu, bedah sesar pada usia kehamilan 38 minggu dapat menjadi
indikasi.
Investigasi
Pembagian hubungan organ dan vascular jarang di dalam kembar
heterofagus. Sebagai hasilnya, pencitraan preoperatif telah diperketat
menjadi CT, ultrasonografi, MRI, yang mana menunjukkan struktur tulang
dan jaringan lunak. Angiografi yang tidak rutin, dapat dikerjakan untuk
menunjukkan komunikasi vascular, namun baru-baru ini, magnetic
resonance angiography, yang mana lebih aman dan non invasif, telah
menggantikan angiografi konvensional yang invasif. Ekokardiografi dari
autosite bersifat mandate di dalam kembar siam parasit torakofagus
karena lebih dari 25% mengalami defek jantung congenital.
Pembedahan
Pemisahan parasit dari autosit umumnya dilakukan pada masa
infantile awal. Seperti yang disebutkan sebelumnya, pembagian organ dan
hubungan vascular jarang di dalam kembar heterofagus. Maka, prosedur
bedah biasanya lancar dan jarang mengalami komplikasi. Insisi kulit awal
sebaiknya secara hati-hati direncanakan untuk mengambil kulit yang
cukup dan jaringan subkutan dari parasit untuk memastikan penutupan
tanpa tegang dari luka setelah pemisahan. Satu dari komplikasi yang
tersering adalah terbukanya luka atau infeksi, dan hal ini dapat dicegah
dengan perencanaan cermat dan penutupan insisi yang cermat pula.
Pencarian autosite dalam situs penempelan harus dilakukan untuk
DA 34
menyingkirkan jaringan abnormal atau ekstraneus yang masih ada dan
untuk memperbaiki anomaly yang mungkin di dalam autosite seperti
abnormalitas intestinal congenital yang terkait.
Hasil Akhir
Prognosis dari autosite ini umumnya baik kecuali pada ksus
dengan masalah kardiorespirasi yang berat. Komplikasi luka dapat
dicegah dengan perencanaan praoperasi yang baik dan perhatian terinci
untuk detail prosedur pembedahan.
DA 35