chicilia windia t.w - skripsi- fkumj

80

Upload: chicilia-windia-t-w

Post on 20-Jan-2016

112 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: Chicilia Windia t.w - Skripsi- Fkumj
Page 2: Chicilia Windia t.w - Skripsi- Fkumj
Page 3: Chicilia Windia t.w - Skripsi- Fkumj

HUBUNGAN USIA DAN IMT(INDEKS MASSA TUBUH) DENGAN KADAR

GULA DARAH SEWAKTU PADA MASYARAKAT RT 09/009,

KELURAHAN CAKUNG-TIMUR, KECAMATAN CAKUNG, JAKARTA-

TIMUR

TAHUN 2013

Tahun 2013

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Studi

Strata Satu (S1) pada Program Studi Pendidikan Dokter

Fakultas Kedokteran dan Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Jakarta

Oleh :

Nama : Chicilia Windia Tanu Wijaya

NIM : 2010730020

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA

2013

Page 4: Chicilia Windia t.w - Skripsi- Fkumj
Page 5: Chicilia Windia t.w - Skripsi- Fkumj

i

Chicilia Windia T. W (2010730020)

ABSTRAK

Hubungan Usia dan IMT (Indeks Massa Tubuh) dengan Kadar Gula Darah

Sewaktu Pada Masyarakat RT 09/009, Kelurahan Cakung-Timur, Kecamatan

Cakung, Jakarta Timur, Tahun 2013

Xi + 43 + 6 tabel + 3 gambar + 6 lampiran

Jumlah penderita diabetes mellitus menurut data WHO (World Health

Organization), Indonesia menempati urutan ke-4 terbesar di dunia. Menurut Depkes

RI pada tahun 2007, dalam Diabetes Atlas edisi kedua tahun 2003 yang diterbitkan

oleh IDF, prevalensi diabetes di Indonesia pada tahun 2000 adalah 1,9% (2,5 juta

orang) dan toleransi glukosa terganggu (TGT) 9,7% (12,9 juta orang).

Desain penelitian ini adalah penelitian cross-sectional, yang bersifat

deskriptif. Subjek penelitian adalah 62 warga setempat, laki-laki sebanyak 24 orang

dan perempuan 38 orang akan dilakukan pengukuran kadar GDS, IMT, serta

dilakukan wawancara untuk data tingkat pendidikan dan pekerjaan.

Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui gambaran usia ≥ 40 tahun,

pendidikan, pekerjaan, kadar gula darah dan IMT, serta hubungan antara usia dan

IMT dengan kadar gula darah pada masyarakat di RT 09/009, Kelurahan Cakung-

Timur, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur pada tahun 2013.

Pada 62 responden tersebut, data univariat menunjukkan 72,6% tidak

hiperglikemia, kategori usia 40-54 sebanyak 77,4%, 51,6% responden tidak gemuk

(IMT<25), 37,1% tamat SLTA, dan 30,6% tidak bekerja. Data bivariat, dari 30

responden gemuk, 50% dengan hiperglikemia. Data bivariat usia 40-54 tahun

sebanyak 20,8% hiperglikemia dan dari 14 orang usia 55-68 tahun, 50%

hiperglikemia. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa usia yang lebih tua

dan kegemukan menunjukkan kecenderungan hiperglikemia pada masyarakat RT

09/009 Keluarahan Cakung-Timur, Kecamatan Cakung, Jakarta-Timur.

Kata Kunci : DM Tipe 2, Hiperglikemia, IMT, Kadar Gula Darah Sewaktu, Usia ≥

40 tahun

Daftar Pustaka : 33 (1994 - 2013)

Page 6: Chicilia Windia t.w - Skripsi- Fkumj

ii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING

Disetujui untuk diajukan pada Sidang Skripsi pada Program Studi Pendidikan

Dokter, Universitas Muhammadiyah Jakarta.

Pada hari : Rabu

Tanggal : 4, Desember 2013

Pembimbing Utama

(Dr. Kartono Ichwani, SpBK)

Page 7: Chicilia Windia t.w - Skripsi- Fkumj

iii

PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

HUBUNGAN USIA DAN IMT(INDEKS MASSA TUBUH) DENGAN KADAR

GULA DARAH SEWAKTU PADA MASYARAKAT RT 09/009, KELURAHAN

CAKUNG-TIMUR, KECAMATAN CAKUNG, JAKARTA TIMUR

TAHUN 2013

Telah disusun dan dipersiapkan oleh

Chicilia Windia Tanu Wijaya

NIM : 2010730020

TELAH DIUJI DAN DIPERTAHANKAN DIHADAPAN DEWAN PENGUJI

TANGGAL 17 Desember 2013

Susunan Dewan Penguji

Pendamping Utama Penguji/Pembanding

( Dr. Kartono Ichwani, Sp.BK) ( Dr. Nur Asikin, PhD )

Telah diterima sebagai salah satu persyaratan kelulusan pendidikan tahap sarjana

( Dr. Tri Aguntar, Sp.PK )

Ketua Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran dan Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Jakarta

Page 8: Chicilia Windia t.w - Skripsi- Fkumj

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

Skripsi ini saya persembahkan untuk :

1. Kedua orang tua, saudara sekandung yang telah mendukung saya,

mendoakan, dan membantu saya dalam pengerjaan skripsi ini.

2. Dr. Kartono selaku pembimbing pertama saya mengucapkan banyak terima

kasih selama ini saya dimbimbing dari awal hingga selesainya skripsi ini.

3. Ibu Chaerunissa selaku pembimbing metlit terimakasih banyak telah

memberikan saya ilmu tambahan tentang statistik, terimakasih telah

menyempatkan waktu luang untuk saya bimbingan.

4. Untuk Vitha dan Sela selaku teman satu bimbingan, terimakasih untuk

kebersamaannya, untuk meluangkan waktu bersama sama mengerjakan

skripsi.

5. Untuk Putera, Dewi, Astrini, Indah, Lia, Rieska, Ocha, terimakasih untuk

kesediaannya membantu saya dalam menyelesaikan skripsi dan

menyempatkan waktu luangnya untuk bersama-sama selama ini.

6. Untuk Fafa, Titi, Aiy terimakasih telah menjadi teman sekamar yang baik

selama di asrama, terimakasih atas segalanya yang sudah kalian lakukan

untuk saya.

7. Untuk almamater ku...

Page 9: Chicilia Windia t.w - Skripsi- Fkumj

v

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-

Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir skripsi ini yang berjudul

“Hubungan Usia dan IMT (Indeks Massa Tubuh) dengan Kadar Gula Darah Sewaktu

Pada Masyarakat RT 09/009, Kelurahan Cakung-Timur, Kecamatan Cakung, Jakarta

Timur, Tahun 2013”. Tujuan penulisan tugas akhir ini ialah salah satu syarat untuk

mendapatkan gelar Sarjana Kedokteran di Fakultas Kedokteran dan Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Jakarta.

Penelitian ini terlaksana berkat bimbingan dan arahan dari berbagai pihak,

terutama pembimbing yang telah banyak memberikan masukan dan saran demi

kesempurnaan pelaksanaan penelitian.

Penulis menyadari bahwa tugas akhir skripsi ini masih jauh dari sempurna.

Untuk itu penulis mengharapkan masukan berupa kritik dan saran yang membangun

demi kesempurnaan tugas akhir skripsi ini. Semoga penelitian ini dapat bermanfaat

bagi peneliti peneliti lain, bagi pembaca dan bagi masyarakat yang telah sukarela

dijadikan responden dalam penelitian ini.

Jakarta, November 2013

Penulis

Page 10: Chicilia Windia t.w - Skripsi- Fkumj

vi

DAFTAR ISI

ABSTRAK ........................................................................................................... I

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ....................................................II

PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI ................................................................ III

HALAMAN PERSEMBAHAN ......................................................................... IV

KATA PENGANTAR ........................................................................................ V

DAFTAR ISI ..................................................................................................... VI

DAFTAR TABEL .......................................................................................... VIII

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... IX

DAFTAR SINGKATAN .................................................................................... X

DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... XI

BAB I .................................................................................................................. 1

PENDAHULUAN ................................................................................................ 1

A. Latar Belakang Masalah............................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ...................................................................................... 3

C. Tujuan Penelitian ........................................................................................ 3

1. Tujuan Umum : ...................................................................................... 3

2. Tujuan Khusus : ..................................................................................... 3

D. Ruang Lingkup ....................................................................................... 4

1. Tempat ................................................................................................... 4

2. Waktu .................................................................................................... 4

3. Jumlah.................................................................................................... 4

E. Manfaat Penelitian .................................................................................... 5

1. Bagi Peneliti ........................................................................................... 5

2. Bagi Institusi Pendidikan ........................................................................ 5

3. Bagi Tempat Peneliltian ......................................................................... 5

BAB II ................................................................................................................. 6

TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS.................. 6

A. Tinjauan Pustaka........................................................................................ 6

1. Glukosa (Gula) Darah ............................................................................ 6

2. Usia.......................................................................................................11

3. Indeks Massa Tubuh..............................................................................13

4. Tingkat Pendidikan ...............................................................................19

5. Pekerjaan ..............................................................................................20

B. Kerangka Konsep .....................................................................................21

Page 11: Chicilia Windia t.w - Skripsi- Fkumj

vii

C. Hipotesis ...................................................................................................21

BAB III.............................................................................................................. 22

METODE PENELITIAN ....................................................................................22

A. Tempat dan Waktu Penelitian ...................................................................22

B. Rancangan Penelitian ................................................................................22

C. Variabel dan Definisi Operasional Variabel ..............................................23

D. Populasi dan Sampel .................................................................................25

E. Pengukuran dan Pengamatan Variabel Penelitian ......................................26

F. Pengumpulan Data ....................................................................................26

1. Jenis Data ..............................................................................................26

2. Instrumen Penelitian ..............................................................................27

G. Cara Pengumpulan Data............................................................................27

H. Analisis Data ............................................................................................29

I. Etika Penelitian .........................................................................................31

BAB IV ............................................................................................................. 32

HASIL PENELITIAN .........................................................................................32

A. Gambaran Umum Wilayah........................................................................32

B. ANALISIS UNIVARIAT .........................................................................33

C. ANALISIS BIVARIAT ............................................................................35

BAB V ............................................................................................................... 37

PEMBAHASAN ................................................................................................ 37

A. Keterbatasan Penelitian .............................................................................37

B. Pembahasan Hasil Penelitian.....................................................................37

1. Hubungan Usia dengan Kadar Gula Darah ............................................37

2. Hubungan IMT dengan Kadar Gula Darah ............................................38

BAB VI ............................................................................................................. 40

KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................................40

A. Kesimpulan...............................................................................................40

B. Saran ........................................................................................................41

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 42

Page 12: Chicilia Windia t.w - Skripsi- Fkumj

viii

DAFTAR TABEL

TABEL 1. PENILAIAN KADAR GULA DARAH MENURUT WHO, 2006. ................. 7

TABEL 2. KLASIFIKASI STATUS GIZI MENURUT IMT PADA ORANG

INDONESIA ................................................................................................................ 13

TABEL 3.KLASIFIKASI BERAT BADAN LEBIH DAN OBESITAS PADA ORANG

DEWASA BERDASARKAN IMT MENURUT WHO ................................................. 14

TABEL 4. DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL .................................................... 24

TABEL 5.DISTRIBUSI RESPONDEN BERDASARKAN KADAR GDS, USIA ≥ 40

TAHUN, IMT, TINGKAT PENDIDIKAN DAN PEKERJAAN DI RT 09/009,

KELURAHAN CAKUNG-TIMUR, KECAMATAN CAKUNG, JAKARTA TIMUR,

TAHUN 2013 ............................................................................................................... 33

TABEL 6.DISTRIBUSI RESPONDEN BERDASARKAN USIA DAN IMT DAN

HUBUNGAN DENGAN KADAR GDS(GULA DARAH SEWAKTU) DI RT 09/009,

KELURAHAN CAKUNG-TIMUR, KECAMATAN CAKUNG, JAKARTA TIMUR

TAHUN 2013 ............................................................................................................... 35

Page 13: Chicilia Windia t.w - Skripsi- Fkumj

ix

DAFTAR GAMBAR

GAMBAR 1. NILAI GANGGUAN TOLERANSI GLUKOSA ....................................... 8

GAMBAR 2. PROYEKSI WHO TENTANG STRUKTUR USIA PREVALENSI

DIABETES (1998) ........................................................................................................ 11

GAMBAR 3. MEKANISME SEKRESI INSULIN PADA SEL BETA AKIBAT

STIMULASI GLUKOSA .............................................................................................. 17

Page 14: Chicilia Windia t.w - Skripsi- Fkumj

x

DAFTAR SINGKATAN

DM : Diabetes Melitus

GDS : Gula Darah Sewaktu

GDP : Gula Darah Puasa

GLUT : Glukosa Transporter

IDF : International Diabetic Federation

IMT : Indeks Massa Tubuh

KGD : Kadar Gula Darah

PERKENI : Perkumpulan Endokrinologi Indonesia

TGT : Toleransi Glukosa Terganggu

WHO : World Health Organization

Page 15: Chicilia Windia t.w - Skripsi- Fkumj

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1, Lembar Inform Concent & Wawancara...............................................47

Lampiran 2, Lembar Surat Izin Penelitian................................................................50

Lampiran 3, Lembar Surat Keterangan Penelitian dari Ketua RT............................51

Lampiran 4, Tabel Induk Penelitian..........................................................................52

Lampiran 5, Lembar Hasil SPSS...............................................................................55

Lampiran 6, Daftar Riwayat Hidup............................................................................63

Page 16: Chicilia Windia t.w - Skripsi- Fkumj
Page 17: Chicilia Windia t.w - Skripsi- Fkumj

i

Page 18: Chicilia Windia t.w - Skripsi- Fkumj
Page 19: Chicilia Windia t.w - Skripsi- Fkumj

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Diabetes melitus merupakan suatu keadaan peningkatan kadar gula

darah secara menahun disertai dengan berbagai kelainan metabolik akibat

gangguan hormonal yang menimbulkan berbagai komplikasi menahun pada

berbagai organ target (Fitriana, 2008).

International Diabetes Federation (IDF) menyatakan bahwa prevalensi

penderita DM didunia sebanyak lebih dari 371 juta orang yang berusia 20-79

tahun. Jumlah penderita diabetes mellitus menurut data WHO (World Health

Organization), Indonesia menempati urutan ke-4 terbesar di dunia. (Sudoyo,

2009: hal.2083). Menurut Depkes RI pada tahun 2007, dalam Diabetes Atlas

edisi kedua tahun 2003 yang diterbitkan oleh IDF, prevalensi diabetes di

Indonesia pada tahun 2000 adalah 1,9% (2,5 juta orang) dan toleransi glukosa

terganggu (TGT) adalah 9,7% (12,9 juta orang) (Fitriana, 2008) .

Peningkatan kejadian DM dapat terjadi akibat bertambahnya populasi

penduduk usia lanjut dan perubahan gaya hidup, mulai dari pola makan/jenis

makanan yang dikonsumsi sampai berkurangnya kegiatan jasmani. Hal ini

terjadi terutama pada kelompok usia dewasa ke atas (Zahmatal, Chandra,

Suyanto, dan Restuastuti, 2007). Selain itu di zaman yang modern ini, banyak

masyarakat malas bergerak akibat terlalu mengandalkan transportasi dan

teknologi yang canggih. Penelitian mengenai aktivitas fisik dari penduduk di

Page 20: Chicilia Windia t.w - Skripsi- Fkumj

2

seluruh dunia ditemukan hasil ± 30 persen orang Indonesia malas bergerak

atau tidak aktif (Hallal, Andersen, Bull, and Guthold, 2012).

Pada orang dewasa dan obesitas (kegemukan) akan memiliki risiko

timbulnya DM tipe 2, 4 kali lebih besar dibandingkan dengan orang dengan

status gizi normal (Wicaksono, 2011). Berdasarkan hal diatas bahwa kelompok

usia dewasa keatas dan obesitas (kegemukan) akan memiliki risiko timbulnya

DM tipe 2, maka peneliti tertarik ingin mengetahui hubungan antara IMT dan

usia dengan kadar gula darah sewaktu pada masyarakat RT.09/009 Kelurahan

Cakung-Timur, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur. Alasan peneliti memilih

kelompok masyarakat tersebut untuk dijadikan sample adalah lokasinya

terjangkau dan belum ada peneliti lain yang melakukan penelitian pada

masyarakat tersebut.

Page 21: Chicilia Windia t.w - Skripsi- Fkumj

3

B. Rumusan Masalah

1. Berdasarkan latar belakang masalah diatas, dapat dirumuskan apakah

ada hubungan antara usia dan IMT terhadap kadar gula darah sewaktu?

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum :

Mengetahui gambaran usia ≥ 40 tahun, pendidikan, pekerjaan, kadar

gula darah dan IMT, serta hubungan antara usia dan IMT dengan kadar

gula darah sewaktu dari sample yang diambil pada masyarakat RT

09/009, Kelurahan Cakung-Timur, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur

pada tahun 2013.

2. Tujuan Khusus :

a) Mengetahui gambaran kadar gula darah sewaktu dari sample

yang diambil pada masyarakat tersebut.

b) Mengetahui gambaran usia ≥ 40 tahun pada masyarakat

tersebut.

c) Mengetahui gambaran IMT dari sample yang diambil pada

masyarakat tersebut.

d) Mengetahui gambaran pendidikan terakhir dari sample yang

diambil pada masyarakat tersebut.

e) Mengetahui gambaran pekerjaan dari sample yang diambil pada

masyarakat tersebut.

Page 22: Chicilia Windia t.w - Skripsi- Fkumj

4

f) Menganalisis hubungan antara usia ≥ 40 tahun dengan kadar

gula darah sewaktu dari sample yang diambil pada masyarakat

tersebut.

g) Menganalisis hubungan antara IMT dengan kadar gula darah

sewaktu dari sample yang diambil pada masyarakat tersebut

D. Ruang Lingkup

1. Tempat

Ruang lingkup penelitian ini dilakukan pada masyarakat yang berusia ≥

40 tahun yang bertempat tinggal di RT 09/009, Kelurahan Cakung-

Timur, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur.

2. Waktu

Pengambilan responden dilakukan selama bulan Agustus hingga

September tahun 2013.

3. Jumlah

Diambil semua populasi dengan metode total sampling sebanyak 62

orang responden yang bersedia dilakukan tes gula darah sewaktu dan

wawancara kepada responden yang berusia ≥ 40 tahun. Dengan jumlah

laki-laki sebanyak 24 orang dan perempuan 38 orang.

Page 23: Chicilia Windia t.w - Skripsi- Fkumj

5

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi Peneliti

a. Meningkatkan pengetahuan dan wawasan peneliti dalam

melakukan penelitian tentang kadar gula sewaktu pada

masyarakat setempat.

b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan referensi untuk

peneliti selanjutnya.

c. Penelitian ini diharapkan dapat dilanjutkan dengan menambah

variabel-variabel baru yang lebih banyak.

2. Bagi Institusi Pendidikan

a. Sebagai referensi untuk pengembangan pendidikan dan ilmu

pengetahuan khususnya tentang kejadian Diabetes Melitus

dalam masyarakat.

3. Bagi Tempat Peneliltian

a. Dengan dilakukan penelitian ini mampu membantu masyarakat

untuk mengetahui nilai kadar gula darah sewaktu dari masing-

masing individu responden.

b. Sebagai bahan masukan bagi pelaksana pelayanan kesehatan di

puskesmas setempat.

Page 24: Chicilia Windia t.w - Skripsi- Fkumj

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA KONSEP

DAN HIPOTESIS

A. Tinjauan Pustaka

1. Glukosa (Gula) Darah

Di dalam darah terdapat glukosa, glukosa dalam darah dioksidasi

agar mendapatkan kalori atau energi. Sebagian glukosa yang ada dalam

darah adalah hasil penyerapan dari usus dan sebagian lagi dari hasil

pemecahan simpanan energi dalam jaringan. Glukosa yang ada di usus

bisa berasal dari glukosa yang kita makan atau bisa juga hasil

pemecahan zat tepung yang kita makan dari nasi, ubi, jagung, kentang,

roti atau dari yang lain (Djojodibroto, 2003).

Karbohidrat yang sudah ditelan akan dicerna menjadi

monosakarida dan diabsorpsi, terutama dalam duodenum dan jejenum

proksimal. Sesudah diabsorpsi kadar glukosa darah akan meningkat

untuk untuk sementara waktu dan akhir nya akan kembali lagi ke kadar

semula (Sylvia, Wilson, 2006).

Ada beberapa tipe pemeriksaan glukosa darah. Pemeriksaan gula

darah puasa mengukur kadar glukosa darah selepas tidak makan

setidaknya 8 jam. Pemeriksaan gula darah postprandial 2 jam mengukur

kadar glukosa darah tepat selepas 2 jam makan. Pemeriksaan gula darah

Page 25: Chicilia Windia t.w - Skripsi- Fkumj

7

ad random mengukur kadar glukosa darah tanpa mengambil kira waktu

makan terakhir (Porth, 1998).

Dalam penelitian ini, peneliti melakukan tes gula darah sewaktu

dengan pemeriksaan gula darah ad random. Peneliti kemudian

menggolongkan responden menjadi kelompok dengan hiperglikemia

dan tidak hiperglikemia.

Hiperglikemia merupakan keadaan peningkatan glukosa darah

daripada rentang kadar puasa normal 80-90 mg/dl darah, atau rentang

non puasa sekitar 140-160 mg/dl darah (Corwin, 2008).

Tabel 1. Penilaian kadar gula darah menurut WHO, 2006.

( Sudoyo, Setyohadi, Alwi, Simadibrata, dan Setiati, 2009)

Dari tabel diatas dijelaskan bahwa kadar toleransi glukosa

terganggu (TGT) pada pengukuran gula darah non puasa atau 2 jam

setelah makan adalah 140 – 200 mg/dl (WHO, 2006).

IGT

(Impaired

Glucose

Tolerance)

IFT (Impaired

Fasting

Glucose

Tolerance)

Page 26: Chicilia Windia t.w - Skripsi- Fkumj

8

Gambar 1. Nilai gangguan Toleransi Glukosa

Perkeni menyebutkan bahwa kadar hiperglikemia dalam suatu tes

kadar gula darah sewaktu ialah ≥ 140 mg/dl (Perkeni, 2011) .

Setelah 5-10 tahun kemudian 1/3 dari kelompok TGT akan

berkembang menjadi DM, 1/3 akan tetap mengalami TGT dan 1/3

lainnya kembali normal. Adanya TGT sering berkaitan dengan

resistensi insulin (Sudoyo, Setyohadi, Alwi, Simadibrata, dan Setiati,

2009).

Telah dipaparkan diatas bahwa TGT (hiperglikemia) 1/3 akan

berkembang menjadi Diabetes Melitus tipe 2. Diabetes melitus (DM)

merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik

hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin

Perkeni, 2011

Page 27: Chicilia Windia t.w - Skripsi- Fkumj

9

atau keduanya (Sudoyo, Setyohadi, Alwi, Simadibrata, dan Setiati,

2009).

DM tipe 2 merupakan jenis DM yang paling banyak diderita di

seluruh dunia begitu juga di Indonesia. Prevalensi penyakit ini terus

meningkat. DM tipe 2 dapat disebabkan terutama karena meningkatnya

kemakmuran suatu populasi. Faktor risiko yang dapat menyebabkan

DM Tipe 2 adalah :

1. Faktor keturunan (genetik)

2. Faktor kegemukan / obesitas

a. Perubahan gaya hidup tradisional ke gaya hidup barat

b. Makan berlebihan

c. Kurang aktivitas

3. Faktor demografi

a. Jumlah penduduk meningkat

b. Urbanisasi

c. Penduduk berusia diatas 40 tahun meningkat (Soegondo, 2011).

Seseorang yang hobi makan berkalori tinggi dan kurang olahraga,

maka pankreasnya harus bekerja ekstra keras untuk memproduksi

insulin dalam rangka mengendalikan kadar gula darah agar tetap

normal. Pankreas yang bekerja terus menerus dengan keras tidak

mampu lagi memproduksi insulin sesuai dengan kebutuhan tubuh. Sel-

sel beta dalam pankreas yang memproduksi insulin jumlahnya

berkurang 50% - 60% dari normal akibat dari kelelahan pankreas yang

terus menerus memproduksi insulin (Cahyono, 2008).

Page 28: Chicilia Windia t.w - Skripsi- Fkumj

10

Selain faktor kelelahan pankreas, ada faktor lain yang dapat

menimbulkan gangguan pengendalian gula darah yang dikenal sebagai

resistensi insulin. Pada keadaan ini, jumlah insulin dalam darah justru

di atas normal, tetapi jumlah kunci (insulin) yang ada jauh lebih banyak

dibandingkan dengan lubang kuncinya (tempat melekatnya insulin di

dinding sel/reseptor insulin) (Cahyono, 2008).

Maka dengan sendirinya glukosa darah tidak dapat masuk

kedalam sel, sehingga gula darah tetap tinggi. Kondisi dimana terjadi

keletihan pankreas dan resistensi insulin dikenal sebagai DM tipe 2

(Sudoyo, Setyohadi, Alwi, Simadibrata, dan Setiati, 2009).

Patogenesis Diabetes Melitus Tipe 2

Obesitas, resistensi insulin, dan sindrom metabolik biasanya

mengawali perkembangan DM tipe 2. DM tipe 2 dikaitkan dengan

peningkatan konsentrasi insulin plasma (hiperinsulinemia). Hal ini

terjadi sebagai upaya kompensasi oleh sel B pankreas terhadap

penurunan sensitivitas jaringan terhadap efek metabolisme insulin,

yaitu suatu kondisi yang dikenal dengan resistensi insulin. Penurunan

sensitivitas insulin mengganggu penggunaan dan penyimpanan

karbohidrat, yang akan meningkatkan kadar gula darah dan merangsang

peningkatan sekresi insulin sebagai upaya kompensasi (Guyton dan

Hall, 2008).

Perkembangan resistensi insulin dan gangguan metabolisme

glukosa biasanya terjadi secara bertahap, yang dimulai dengan

peningkatan berat badan dan obesitas. Beberapa penelitian

Page 29: Chicilia Windia t.w - Skripsi- Fkumj

11

menunjukkan bahwa jumlah reseptor insulin di otot rangka, hati dan

jaringan adiposa pada orang obese lebih sedikit daripada jumlah

reseptor pada orang yang tidak gemuk (Guyton dan Hall, 2008).

2. Usia

Dalam penelitian ini, diambil responden yang berusia ≥ 40 tahun.

Dalam penelitian Awad dkk yang dilakukan di Indonesia, bahwa usia

≥ 40 tahun lebih berisiko menderita DM tipe 2 (Awad, Langi dan

Pandelaki 2011).

Gambar 2. Proyeksi WHO tentang Struktur Usia Prevalensi

Diabetes (1998)

Gambar diambil dalam penelitian Awad, Langi dan

Pandelaki, 2011.

Page 30: Chicilia Windia t.w - Skripsi- Fkumj

12

Dalam kurun waktu < 17 tahun dari sekarang, 170 juta orang akan

menjadi prevalensi diabetes di negara berkembang (Soegondo, 2011).

Peneliti mengkategorikan usia dalam 2 kelompok yaitu 40-54 dan

55-68. Batasan usia ini dikategorikan seperti itu karena usia 55 tahun

mengawali usia lanjut dini (lansia) (Kemenkes RI, 2013). Pada usia

lansia menurunnya toleransi glukosa berhubungan dengan

berkurangnya sensitivitas sel perifer terhadap efek insulin (resistensi

insulin). Disepakati dari berbagai penelitian, ada kenaikan GDS dengan

usia yang berakibat toleransi glukosa berkurang (Darmojo, 2011).

Kadar insulin orang yang lebih tua dibandingkan dengan orang

yang lebih muda ialah sama atau lebih tinggi di beberapa kasus. Nilai

insulin yang tinggi yang sering ditemukan pada orang yang lebih tua,

karena mekanisme kompensasi untuk hiperglikemia. Bukti mengatakan

bahwa mekanisme yang paling utama pada orang yang lebih tua (lansia)

ialah penurunan sensitivitas insulin pada jaringan perifer di level

postreseptor (Stout, 1994).

Penelitian yang dilakukan oleh Szoke, Shrayyef, Messing, dan

Woerle, (2008) dipaparkan bahwa penurunan sensitivitas insulin

(resistensi insulin) mengawali gangguan fungsi sel-ß. Setelah beberapa

tahun, akan terjadi peningkatan sekresi insulin untuk mengkompensasi

resistensi insulin yang dilakukan oleh sel-ß yang akan menyebabkan

fungsi dari sel-ß memburuk karena sel-ß kelelahan. Sekresi insulin

normalnya akan menurun sebesar ~0,7 % per tahun dan penurunan

fungsi sel-ß akan meningkat dua kali lipat pada orang dengan toleransi

glukosa terganggu (hiperglikemia).

Page 31: Chicilia Windia t.w - Skripsi- Fkumj

13

Stout (1994) menyimpulkan bahwa hiperglikemia, toleransi

glukosa terganggu dan DM Tipe 2 berkembang lebih progresif pada

usia yang lebih tua. Ada beberapa mekanisme toleransi glukosa

terganggu pada orang yang lebih tua yaitu sekresi insulin terganggu dan

resistensi insulin. Sekresi insulin yang sedikit, menyebabkan

hiperglikemia pada orang yang lebih tua.

Dalam penelitian Mihardja (2009), memperlihatkan prevalensi

penderita DM (responden dengan riwayat DM) meningkat sesuai usia,

meningkat tajam pada kelompok usia 35 tahun ke atas, tertinggi pada

kelompok 55-64 tahun, yaitu sebesar 28,7%.

3. Indeks Massa Tubuh

Indeks massa tubuh (IMT) adalah nilai yang dihitung dari berat

badan (BB) dan tinggi badan (TB) seseorang. Untuk orang dewasa yang

berusia 20 tahun keatas, IMT diinterpretasi menggunakan kategori

status berat badan standard yang sama untuk semua usia bagi pria dan

wanita.

Tabel 2.

Klasifikasi Status Gizi Menurut IMT Pada Orang Indonesia

Page 32: Chicilia Windia t.w - Skripsi- Fkumj

14

Dalam penelitian ini, peneliti mengklasifikasikan responden

menjadi dua kelompok yaitu gemuk dengan IMT ≥ 25 dan tidak gemuk

dengan IMT < 25.

Penanda kandungan lemak tubuh yang digunakan dalam indeks

massa tubuh (IMT), yang dapat dihitung sebagai :

IMT = Berat badan dalam kg/Tinggi badan dalam m2

Tabel 3.

Klasifikasi Berat Badan Lebih dan Obesitas pada Orang Dewasa

Berdasarkan IMT Menurut WHO

Obesitas timbul sebagai akibat masukan energi yang melebihi

pengeluaran energi. Bila energi dalam jumlah besar (dalam bentuk

makanan) yang masuk kedalam tubuh melebihi jumlah yang

dikeluarkan, berat badan akan bertambah, dan sebagian besar kelebihan

energi tersebut akan disimpan sebagai lemak (Guyton dan Hall, 2008).

Gaya hidup tidak aktif merupakan penyebab obesitas. Aktivitas

fisik dan latihan fisik yang teratur dapat meningkatkan massa otot dan

mengurangi massa lemak tubuh, sedangkan aktivitas fisik yang tidak

(Sudoyo, Setyohadi, Alwi, Simadibrata, dan Setiati, 2009).

Page 33: Chicilia Windia t.w - Skripsi- Fkumj

15

adekuat dapat menyebabkan pengurangan massa otot dan peningkatan

adipositas. Beberapa penelitian menunjukkan hubungan yang erat

antara obesitas dengan perilaku tidak aktif seperti menonton televisi

terlalu lama (Guyton dan Hall, 2008).

Perubahan dari pola makan tradisional ke pola makan barat yang

banyak mengandung kalori, lemak dan kolesterol, ditambah kehidupan

yang disertai stress dan kurangnya aktivitas fisik, terutama di kota-kota

besar mulai menunjukkan dampak dengan meningkatnya masalah gizi

lebih (obesitas) dan penyakit salah satunya adalah diabetes melitus tipe

2 (Anonim, 2013).

Kaitan antara obesitas dan resistensi insulin ialah berhubungan

karena studi pada manusia dan hewan yang mengindikasikan bahwa

peningkatan atau penurunan berat badan berkolerasi erat dengan

sensitivitas insulin (Dewi, 2007).

Salah satu teori menyebutkan bahwa sel-sel lemak yang

mengalami hipertrofi menurunkan jumlah reseptor insulin. Teori lain

menyebutkan tingginya asam lemak, peningkatan hormon resistin dan

penurunan adiponektin akibat penumpukan lemak pada penderita

obesitas mempengaruhi kerja insulin sehingga dapat menyebabkan

tingginya kadar glukosa darah. Berdasarkan penjelasan di atas maka

terlihat adanya hubungan antara besarnya penumpukan lemak dengan

peningkatan kadar glukosa darah. Hubungan antara distribusi lemak

tubuh dan risiko timbulnya diabetes melitus tipe 2 ini telah banyak

diteliti di berbagai negara diantaranya Jepang, Cina, Finlandia dan

Amerika Serikat (Lipoeto, Yerizal, Edward dan Widuri, 2007).

Page 34: Chicilia Windia t.w - Skripsi- Fkumj

16

Insulin merupakan hormon yang terdiri dari rangkaian asam

amino, dihasilkan oleh sel beta kelenjar pankreas. Dalam keadaan

normal, bila ada rangsangan pada sel beta, insulin disintesis dan

kemudian di sekresikan kedalam darah sesuai dengan kebutuhan tubuh

untuk keperluan regulasi glukosa darah. Secara fisiologis, regulasi

glukosa darah yang baik diatur bersama dengan hormon glukagon yang

disekresikan oleh sel alfa kelenjar pankreas. Sintesis insulin dimulai

dalam bentuk preproinsulin pada retikulum endoplasma sel beta.

Dengan bantuan enzim peptidase, prepoinsulin mengalami pemecahan

sehingga terbentuk proinsulin. Kemudian dengan bantuan enzim

peptidase, proinsulin diurai menjadi insulin dan peptida-C yang

keduanya sudah siap disekresikan secara bersamaan melalui membran

sel (Sudoyo, Setyohadi, Alwi, Simadibrata, dan Setiati, 2009).

Mekanisme pengeluaran insulin tersebut diperlukan bagi

berlangsungnya proses metabolisme, karena fungsi insulin memang

sangat dibutuhkan dalam proses utilisasi glukosa yang ada dalam darah.

Kadar glukosa darah yang meningkat, merupakan komponen utama

yang memberi rangsangan terhadap sel beta dalam memproduksi

insulin (Sudoyo, Setyohadi, Alwi, Simadibrata, dan Setiati, 2009).

Diketahui ada beberapa tahapan dalam proses sekresi insulin,

salah satu mekanismenya adalah, setelah adanya rangsangan oleh

molekul glukosa, ialah proses glukosa melewati sel dengan bantuan

GLUT (Glucose Transporter) fungsinya sebagai kendaraan pengangkut

glukosa masuk dari luar ke dalam sel jaringan tubuh. Glucose

transporter 2 (GLUT 2) yang terdapat dalam sel beta misalnya,

Page 35: Chicilia Windia t.w - Skripsi- Fkumj

17

diperlukan dalam proses masuknya glukosa dari dalam darah, melewati

membran, ke dalam sel beta.. Molekul ATP yang terbentuk, dibutuhkan

untuk tahap selanjutnya yakni proses mengaktifkan penutupan K

channel pada membran sel. Penutupan ini berakibat terhambatnya

pengeluaran ion K dari dalam sel yang menyebabkan terjadinya tahap

depolarisasi membran sel, yang diikuti kemudian oleh tahap

pembukaan Ca channel. Keadaan inilah yang memungkinkan masuknya

ion Ca sehingga menyebabkan peningkatan kadar ion Ca intrasel.

Suasana ini dibutuhkan bagi proses sekresi insulin melalui mekanisme

yang cukup rumit dan belum seutuhnya dapat dijelaskan (Sudoyo,

Setyohadi, Alwi, Simadibrata, dan Setiati, 2009).

Gambar 3.

Mekanisme sekresi insulin pada sel beta akibat stimulasi glukosa

(Kramer, 95 dalam Sudoyo, Setyohadi, Alwi, Simadibrata, dan Setiati, 2009)

Ikatan antara insulin dan reseptor akan menghasilkan semacam

sinyal yang berguna bagi proses regulasi atau metabolisme glukosa

didalam sel otot dan lemak, meskipun mekanisme kerja yang

Page 36: Chicilia Windia t.w - Skripsi- Fkumj

18

sesungguhnya belum begitu jelas. Setelah berikatan, transduksi sinyal

berperan dalam meningkatkan kuantitas GLUT-4 (glucose transporter-

4) dan selanjutnya juga akan mendorong penempatannya pada

membran sel. Proses sintesis dan translokasi GLUT-4 inilah yang

bekerja memasukkan glukosa dari ekstra ke intrasel untuk selanjutnya

mengalami metabolisme (Sudoyo, Setyohadi, Alwi, Simadibrata,

dan Setiati, 2009).

Pada orang obes yang mengkonsumsi makanan secara terus

menerus dengan aktivitas yang sedikit, maka glukosa darah akan

meningkat dan menyebabkan sel beta pankreas terus menerus

memproduksi insulin dalam rangka mengendalikan kadar gula darah

agar tetap normal. Pankreas yang bekerja terus menerus dengan keras

tidak mampu lagi memproduksi insulin sesuai dengan kebutuhan tubuh.

Gangguan metabolisme glukosa yang terjadi, diawali oleh kelainan

pada dinamika sekresi insulin. Defisiensi insulin ini secara langsung

menimbulkan dampak buruk terhadap homeostastis glukosa darah.

Yang pertama terjadi adalah hiperglikemia akut pascaprandial (HAO)

yakni peningkatan kadar glukosa darah segera setelah makan atau

minum (Sudoyo, Setyohadi, Alwi, Simadibrata, dan Setiati, 2009).

Kegagalan sel beta pankreas dalam merespon kadar glukosa yang

tinggi, akan menyebabkan abnormalitas jalur transduksi sinyal insulin

pada sel beta dan terjadi resistensi insulin (Sulistyoningrum, 2010).

Obesitas dapat menimbulkan resistensi insulin melalui

peningkatan produksi asam lemak bebas. Asam lemak bebas yang

terakumulasi di jaringan akan menginduksi resistensi insulin terutama

Page 37: Chicilia Windia t.w - Skripsi- Fkumj

19

pada jaringan hati dan otot. Hipotesis Randle menyatakan mekanisme

induksi resistensi insulin oleh asam lemak ini terjadi akibat kompetisi

asam lemak dan glukosa untuk berikatan dengan reseptor insulin.

Oksidasi asam lemak akan menyebabkan peningkatan asetil koA pada

mitokondria dan inaktivasi enzim piruvat dehidrogenase. Mekanisme

ini akan menginduksi peningkatan kadar sitrat intraselular yang akan

menghambat akumulasi fosofo-fruktokinase dan glukosa-6 phospat

yang menyebabkan akumulasi glukosa intraselular dan mengurangi

uptake glukosa dari ekstrasel. Resistensi insulin menyebabkan

penggunaan glukosa yang dimediasi oleh insulin di jaringan perifer

menjadi berkurang. Kekurangan insulin atau resistensi insulin akan

menyebabkan kegagalan fosforilasi kompleks IRS (Insulin Reseptor

Substrate), penurunan oksidasi glukosa sehingga glukosa tidak dapat

masuk ke dalam sel dan akan terjadi kondisi hiperglikemia

(Sulistyoningrum, 2010).

4. Tingkat Pendidikan

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,

serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan

negara. (UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional, pasal 1). Pendidikan luas yang dikenal di masyarakat adalah

Page 38: Chicilia Windia t.w - Skripsi- Fkumj

20

pendidikan dalam arti formal, yaitu pendidikan yang diterima oleh

peserta didik melalui pendidik dan biasanya dilakukan pada suatu

lembaga atau institusi. (Kasiana, 2013)

Dalam penelitian ini, tingkat pendidikan responden

dikelompokkan untuk mengetahui distribusi tingkat pendidikan dalam

masyarakat tersebut, yaitu yang telah tamat sekolah formal dan

mendapatkan ijazah. Variabel tingkat pendidikan tidak dilakukan uji

bivariat.

5. Pekerjaan

Pekerjaan secara umum didefinisikan sebagai sebuah kegiatan

aktif yang dilakukan oleh manusia. Dalam arti sempit, istilah pekerjaan

digunakan untuk suatu tugas atau kerja yang menghasilkan sebuah

karya bernilai imbalan dalam bentuk uang bagi seseorang. Dalam

penelitian ini, pekerjaan responden dikelompokkan untuk mengetahui

distribusi pekerjaan dalam masyarakat tersebut. Variabel pekerjaan

tidak dilakukan uji bivariat.

Page 39: Chicilia Windia t.w - Skripsi- Fkumj

21

B. Kerangka Konsep

C. Hipotesis

1. Ada hubungan antara usia dengan kadar gula darah sewaktu di RT

09/009, Kelurahan Cakung-Timur, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur.

2. Ada hubungan antara IMT dengan kadar gula darah sewaktu di RT

09/009, Kelurahan Cakung-Timur, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur.

Page 40: Chicilia Windia t.w - Skripsi- Fkumj

22

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat dilakukan penelitian & pengambilan sampel dilakukan pada

masyarakat yang bertempat tinggal di RT. 09/ RW. 009, Kelurahan Cakung

Timur, Jakarta Timur. Waktu untuk melakukan penelitian pada bulan Agustus

– Oktober 2013.

B. Rancangan Penelitian

Penelitian ini bersifat deskriptif dengan desain penelitian yang

digunakan adalah penelitian Cross Sectional, yaitu suatu penelitian untuk

mempelajari dinamika korelasi antara faktor-faktor risiko dengan efek, dengan

cara pendekatan, observasi atau pengumpulan data sekaligus pada suatu saat.

Sedangkan berdasarkan teknik pengumpulan datanya, peneliti menggunakan

data primer dan sekunder. Penelitian ini menggunakan instrumen pengukuran

dengan mengukur kadar gula darah sewaktu dengan alat glukometer (alat yang

digunakan untuk mendapatkan nilai kadar glukosa dalam darah perifer) merk

easy touch buatan Taiwan, pengukuran berat badan dan tinggi badan serta

wawancara meliputi nama, usia, pendidikan terakhir dan pekerjaan.

Page 41: Chicilia Windia t.w - Skripsi- Fkumj

23

C. Variabel dan Definisi Operasional Variabel

1. Variabel

Dalam penelitian ini, terdapat 5 variabel antara lain kadar gula

darah sewaktu, usia, IMT, tingkat pendidikan dan pekerjaan.

Keseluruhan variabel tersebut dilakukan analisis univariat. Sedangkan

analisis bivariat digunakan pada variabel usia dan IMT dan

hubungannya dengan kadar gula darah sewaktu. Variabel terikat dalam

penelitian ini adalah kadar gula darah sewaktu. Variabel bebas dalam

penelitian ini adalah usia ≥ 40 tahun, IMT, tingkat pendidikan dan

pekerjaan responden.

2. Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional variabel dari penelitian ini disajikan dalam

tabel 4.

Page 42: Chicilia Windia t.w - Skripsi- Fkumj

24

Tabel 4.

Definisi Operasional Variabel

Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Hasil Ukur Skala Data

Kadar Gula

Darah Sewaktu

Mengacu kepada tingkat

glukosa di dalam darah.

Glukosa yang dialirkan

melalui darah adalah

sumber utama energi

untuk sel-sel tubuh.

Tes GDS

Hiperglikemia

(≥ 140 mg/dl)

Tidak Hiperglikemia

(< 140)

Nominal

Usia Usia adalah lamanya

tahun selama responden hidup yang dihitung

sejak lahir sampai ulang tahun terakhir.

Wawancara a. 40-54 tahun

b.55-68 tahun

Nominal

IMT (Indeks

Massa Tubuh)

IMT (Indeks Massa

Tubuh) ialah nilai yang

diambil dari perhitungan

antara BB dan TB dengan

menggunakan rumus IMT

= Berat Badan (BB) / [Tinggi Badan (m)]²

Timbangan

berat badan

dan pengukur tinggi badan.

Gemuk

(IMT ≥ 25)

tidak gemuk (IMT

< 25).

Nominal

Tingkat Pendidikan

Pendidikan formal

terakhir yang ditamatkan

responden untuk

mendapatkan bukti ijazah.

Wawancara

a. Tidak tamat SD

b. Tamat SD

c. Tamat SLTP

d. Tamat SLTA

e. Diploma

f. Strata-I (S1)

g. Strata-II (S2)

Ordinal

Pekerjaan

Jenis pekerjaan yang sedang ditekuni responden

pada penelitian, dilakukan

untuk mendtangkan

pendapatan dalam

menghidupi keluarga.

Wawancara

a. PNS

b. Swasta

c. Wiraswast

a

d. Pensiun

e. Tidak

bekerja

Nominal

Page 43: Chicilia Windia t.w - Skripsi- Fkumj

25

D. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi masyarakat yang berusia ≥ 40 tahun di RT. 09/009

Kelurahan Cakung Timur, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur ialah

sebanyak 62 orang.

2. Sampel

Diambil sampel dalam penelitian ini dengan metode total

sampling yaitu diambil sebanyak total populasi sebanyak 62 responden.

Dengan jumlah laki-laki sebanyak 24 orang dan perempuan 38 orang.

Alasan peneliti memilih kelompok masyarakat tersebut untuk dijadikan

sample adalah lokasinya terjangkau dan belum ada peneliti yang

meneliti masyarakat tersebut sebagai responden penelitian.

3. Kriteria Sampel

A. Kriteria Inklusi :

1) Masyarakat yang berusia ≥ 40 tahun.

2) Responden setuju untuk di test kadar GDS.

3) Responden setuju untuk diwawancarai mengenai pekerjaan

dan pendidikan terakhir.

B. Kriteria Eksklusi :

1) Masyarakat yang berusia < 40 tahun.

2) Ibu hamil

3) Responden yang tidak setuju untuk di test GDS dan

wawancara.

Page 44: Chicilia Windia t.w - Skripsi- Fkumj

26

4) Responden yang mengalami gangguan berbicara.

E. Pengukuran dan Pengamatan Variabel Penelitian

Pengukuran dan pengamatan variabel, untuk variabel gula darah, peneliti

mengukur gula darah sewaktu menggunakan alat glukometer. Kemudian

variabel IMT dilakukan pengukuran berat badan dan tinggi badan oleh peneliti

menggunakan alat ukur timbangan berat badan dan pengukur tinggi badan.

Kemudian dilakukan wawancara untuk mengetahui nama, usia, pekerjaan dan

pendidikan terakhir responden.

F. Pengumpulan Data

1. Jenis Data

1) Data Primer

Diperoleh data seperti nama, usia, pekerjaan dan pendidikan terakhir

dengan teknik wawancara terhadap responden. Diperoleh data kadar

gula darah sewaktu dengan melakukan tes GDS terhadap responden

yang berusia ≥ 40 tahun.

2) Data Sekunder

Diperoleh populasi sebanyak 62 responden dengan usia ≥ 40 tahun

diambil dari data kependudukan Ketua Rukun Tangga RT.09/009,

Kelurahan Cakung Timur, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur.

Page 45: Chicilia Windia t.w - Skripsi- Fkumj

27

2. Instrumen Penelitian

1) Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini ialah alat glukometer

easytouch dikeluarkan oleh Manufacturer Wuxi Xinda Medical

Device Co. Ltd. Made in Taiwan

2) Alat ukur tinggi badan dalam satuan cm (centi meter) merk One-Med.

3) Alat pengukur berat badan dalam satuan kg (kilogram) merk Tanita.

4) Lembar wawancara yang memudahkan peneliti bertanya kepada

responden.

G. Cara Pengumpulan Data

Data dikumpulkan secara primer yaitu data yang diperoleh secara langsung

dari responden oleh peneliti dengan melakukan pengukuran berat badan,

tinggi badan dan kadar gula darah sewaktu serta dengan wawancara

mengenai usia, tingkat pendidikan dan pekerjaan.

1. Pengolahan Data

1) Pengeditan / Editing

Sebelum seluruh data usia, IMT, hasil kadar GDS, tingkat pendidikan

dan pekerjaan dari responden diolah, maka data terlebih dahulu diedit

dengan cara :

a) Memeriksa kelengkapan data

Memeriksa semua data dan hasil dari test GDS, IMT, dan

lembar wawancara apakah telah lengkap atau tidak. Supaya

tidak menyulitkan pengolahan data selanjutnya.

Page 46: Chicilia Windia t.w - Skripsi- Fkumj

28

b) Memeriksa keseragaman data

Menyamakan ukuran yang dipergunakan dalam pengumpulan

data supaya mempermudah proses analisis.

2) Pengkodean / Coding

Dari hasil data yang diambil, maka diberi pengkodean supaya

memudahkan dalam memasukkan data.

a) Kadar gula darah sewaktu.

(1) Hiperglikemia, kode 1

(2) Tidak hiperglikemia, kode 2

b) Usia

(1) Usia 40-54 tahun, kode 1

(2) Usia 55-68 tahun, kode 2

c) Indeks Massa Tubuh (IMT)

Diukur dengan menggunakan rumus penghitungan dari berat

badan dan tinggi badan.

(1) Gemuk, kode 1

(2) Tidak Gemuk, kode 2

d) Tingkat pendidikan

(1) Tidak tamat SD, kode 1

(2) Tamat SD, kode 2

(3) Tamat SLTP, kode 3

(4) Tamat SLTA, kode 4

(5) Diploma, kode 5

(6) Strata-I (S1), kode 6

(7) Strata-II (S2), kode 7

Page 47: Chicilia Windia t.w - Skripsi- Fkumj

29

e) Pekerjaan

(1) PNS (Pegawai Negeri Sipil), kode 1

(2) Swasta, kode 2

(3) Wiraswasta, kode 3

(4) Pensiun, kode 4

(5) Tidak bekerja, kode 5

3) Pemasukan Data / Entry Data

Dari seluruh data hasil tes GDS, IMT dan wawancara kemudian

dimasukkan kedalam komputer berdasarkan variabel yang sudah

dibuat dan memasukkan kode yang telah ditetapkan kedalam sistem

data menggunakan komputer.

4) Pembersihan / Cleaning

Setelah data dimasukkan, dilakukan proses cleaning atau

pembersihan untuk memeriksa kembali untuk melihat kesalahan,

missing data, dan variasi data.

H. Analisis Data

Analisis data dilakukan dengan dua tahap, yang pertama analisis univariat

dan kedua analisis bivariat. Analisis univariat (analisis persentase) dilakukan

untuk menggambarkan distribusi frekuensi masing masing variabel. Untuk

variabel independent digambarkan analisis univariat berupa distribusi frekuensi

Page 48: Chicilia Windia t.w - Skripsi- Fkumj

30

responden pada keseluruhan variabel, antara lain kadar gula darah sewaktu,

usia, IMT, tingkat pendidikan dan pekerjaan responden.

Analisis bivariat dilakukan terhadap dua variabel yang diduga

berhubungan atau korelasi. Untuk variabel independent dan dependent dalam

penelitian ini, maka analisis bivariat yaitu hubungan antara IMT dan usia

responden terhadap kadar gula darah sewaktu. Analisis bivariat digunakan

untuk melihat besarnya hubungan antara variabel independent dan dependent

dengan menggunakan rumus.

Digunakan rumus kai-kuadrat :

Keterangan rumus :

X² : Nilai chi square

∑ : Penjumlahan

O : Frekuensi pengamatan untuk tiap kategori

E : Frekuensi yang diharapkan untuk tiap kategori

Digunakan rumus kai-kuadrat karena data dikelompokan dalam bentuk

data kategorik, selain itu dengan uji kai-kuadrat peneliti dapat mengetahui hasil

relative risk dari penelitian ini. Bila nilai p-Value lebih kecil atau sama dengan

alfa (p ≤ 0,05) berarti hipotesis alternatif diterima, artinya secara statistik ada

hubungan bermakna antara kedua variabel yang diteliti. Namun jika p-Value

lebih besar dari alfa (p > 0,05) maka hipotesis alternatif ditolak, maka tidak

ada hubungan yang bermakna antara kedua variabel yang diteliti. (Sabri, 2011)

Page 49: Chicilia Windia t.w - Skripsi- Fkumj

31

I. Etika Penelitian

1. Pemberian Informed Consent

Merupakan suatu bentuk persetujuan atara peneliti dan responden

dengan tujuan agar responden mengerti maksud dan tujuan penelitian.

2. Subjek penelitian mengikuti penelitian secara sukarela, bebas dari paksaan

dan imbalan materi.

3. Semua informasi yang menyangkut subjek penelitian (sebagai individu)

akan dirahasiakan.

4. Peneliti tidak melakukan plagiat, dan akan menyebutkan sumber kutipan

secara jelas.

Page 50: Chicilia Windia t.w - Skripsi- Fkumj

32

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Wilayah

Kecamatan Cakung merupakan suatu wilayah di Jakarta Timur.

Kecamatan ini berbatasan dengan Kecamatan Cilincing di sebelah utara,

Kecamatan Pulo Gadung di sebelah barat, Kecamatan Medan Satria dan

Bekasi Barat di sebelah timur, dan Kecamatan Duren Sawit di sebelah

selatan. Kecamatan Cakung terdiri dari 7 kelurahan yaitu Cakung Barat,

Cakung Timur, Rawa Terate, Jatinegara, Penggilingan, Pulogebang dan

Ujung Menteng.

Peneliti melakukan penelitian tepatnya di kelurahan Cakung Timur,

Kecamatan Cakung, Jakarta Timur di RT.09/009. Dengan total jumlah

responden sebanyak 62 orang. Hasil data distribusi univariat dari masing-

masing variabel disajikan dalam tabel 5.

Page 51: Chicilia Windia t.w - Skripsi- Fkumj

33

B. ANALISIS UNIVARIAT

Tabel 5.

Distribusi Responden Berdasarkan Kadar GDS, Usia ≥ 40 tahun, IMT, Tingkat

Pendidikan dan Pekerjaan di RT 09/009, Kelurahan Cakung-Timur,

Kecamatan Cakung, Jakarta Timur, Tahun 2013

Variabel Frekuensi Presentase

Gula Darah Sewaktu

Hiperglikemia 17 27,4

Tidak Hiperglikemia 45 72,6

Total 62 100

Usia (tahun) Frekuensi Presentase

40-54 48 77,4

55-68 14 22,6

Total 62 100

IMT Frekuensi Presentase

Gemuk (IMT ≥25) 30 48,4

Tidak Gemuk (IMT<25) 32 51,6

Total 62 100

Tingkat Pendidikan Frekuensi Presentase

Tidak Tamat SD 0 0

Tamat SD 2 3,2

Tamat SLTP 10 16,1

Tamat SLTA 23 37,1

Diploma 7 11,3

S-I 17 27,4

S-II 3 4,8

Total 62 100

Pekerjaan Frekuensi Presentase

PNS 6 9,7

Swasta 15 24,2

Wiraswasta 16 25,8

Pensiun 6 9,7

Tidak Bekerja 19 30,6

Total 62 100

Page 52: Chicilia Windia t.w - Skripsi- Fkumj

34

Dari Tabel 5 diatas, terlihat bahwa jumlah distribusi responden

terbanyak ialah tidak hiperglikemia sebanyak 45 orang (72,6%). Kategori

distribusi usia responden terbanyak terdapat pada usia 40-54 tahun sebanyak

48 orang (77,4%). Distribusi responden berdasarkan IMT tidak jauh berbeda

jumlahnya antara kelompok gemuk dan tidak gemuk. Distribusi tingkat

pendidikan responden terbanyak pada tamat SLTA sebanyak 23 orang

(37,1%) dan distribusi pekerjaan responden terbanyak pada responden tidak

bekerja yaitu sebanyak 19 orang (30,6%).

Page 53: Chicilia Windia t.w - Skripsi- Fkumj

35

C. ANALISIS BIVARIAT

Responden dalam penelitian diambil sebayak 62 orang dengan jumlah

laki-laki sebanyak 24 orang dan perempuan 38 orang. Analisis hasil bivariat

(hubungan) usia dan IMT dengan kadar gula darah sewaktu disajikan dalam

tabel 6.

Tabel 6.

Distribusi Responden Berdasarkan Usia dan IMT dan Hubungan dengan

Kadar GDS(Gula Darah Sewaktu) di RT 09/009, Kelurahan Cakung-

Timur, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur Tahun 2013

Variabel

Usia

(tahun)

Kadar Gula Darah Sewaktu OR

95%

CI

p-Value Hiperglikemia Tidak

Hiperglikemia Total

N

%

N

%

N

%

55-68 7 50 7 50 14 100 0,263

( 0,75-

0,926 )

0,044 40-54 10 20,8 38 79,2 48 100

Total 17 27,4 45 72,6 62 100

IMT

Hiperglikemia

Tidak

Hiperglikemia

Total

OR

95%

CI

p-Value

Gemuk

(IMT≥ 25)

15

50

15

50

30

100

15

(3,028 –

74,318)

0,000 Tidak

Gemuk

(IMT < 25)

2

6,2

30

93,8

32

100

Total 17 27,4 45 72,6 62 100

Page 54: Chicilia Windia t.w - Skripsi- Fkumj

36

Dari tabel 6 diatas terlihat bahwa variabel usia pada kategori usia 40-54

tahun, dengan jumlah 48 responden dengan hiperglikemia sebanyak 10 orang

(20,8%). Sedangkan kategori usia 55-68 tahun dengan jumlah 14 responden dengan

hiperglikemia sebanyak 7 orang (50%). Dari uji statistik didapatkan p-Value sebesar

0,044 maka ada hubungan yang signifikan antara usia dengan kadar gula darah

sewaktu responden. Dimana semakin tua usia responden maka semakin besar

berisiko hiperglikemia. Dari hasil uji Odds Ratio di dapatkan angka sebesar 0,263

dapat diartikan bahwa responden yang berusia 55-68 tahun berisiko 0,3 kali lebih

besar terjadi hiperglikemia dari pada usia 40-54 tahun.

Dari 30 responden yang tergolong gemuk, terdapat 15 orang (50%) dengan

hiperglikemia. Sedangkan dari 32 responden yang tergolong tidak gemuk hanya

terdapat 2 orang (6,2%) dengan hiperglikemia. Dari uji statistik didapatkan p-Value

sebesar 0,000002 maka ada hubungan yang signifikan antara IMT dengan kadar gula

darah sewaktu responden. Dari hasil uji Odds Ratio di dapatkan angka sebesar 15

yang dapat diartikan bahwa responden yang gemuk (IMT ≥ 25) berisiko 15 kali lebih

besar terjadi hiperglikemia.

Page 55: Chicilia Windia t.w - Skripsi- Fkumj

37

BAB V

PEMBAHASAN

A. Keterbatasan Penelitian

a. Keterbatasan variabel

Dalam penelitian ini variabel terkait hanya IMT (Indeks Massa Tubuh)

dan Usia. Masih ada variabel yang bisa diteliti yaitu riwayat keluarga

penderita DM, gaya hidup, aktivitas fisik dan lain lain.

b. Keterbatasan Sampel

Pengambilan sampel terbatas hanya di daerah di RT 09/009, Kelurahan

Cakung-Timur, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur Tahun 2013, tidak di

generalisasikan ke wilayah yang lebih luas.

B. Pembahasan Hasil Penelitian

1. Hubungan Usia dengan Kadar Gula Darah

Dari hasil uji statistik, didapatkan hasil bahwa ada hubungan antara usia

dengan kadar gula darah, dimana dari penghitungan tampak bahwa semakin

tinggi usia responden maka semakin banyak responden menderita hiperglikemia.

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Awad, Langi dan Pandelaki (2011)

yang dilakukan di RS di Manado tentang gambaran faktor risiko DM tipe 2,

menyimpulkan hasil bahwa dari 138 sampel yang diambil, yang memiliki usia ≥

40 tahun berisiko menderita DM tipe 2 yaitu sebayak 130 sampel. Sedangkan

usia < 40 tahun hanya 8 orang sampel yang berisiko menderita DM tipe 2.

Page 56: Chicilia Windia t.w - Skripsi- Fkumj

38

Penelitian ini juga sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Aditya,

Wicaksono, Putri dan Rahmawati (2012) di puskesmas Kecamatan Kelapa

Gading dengan hasil bahwa adanya hubungan yang bermakna antara variabel

usia dengan kejadian DM tipe 2. Total sample yang diambil ialah sebanyak 87

orang dengan usia 45 – 70 tahun.

Dari hasil tabel uji analisis, pada usia 55-68 tahun sebanyak 50 %

responden dengan hiperglikemia. Hasil tersebut berkaitan langsung dengan batas

usia lanjut dini yaitu usia 55 tahun yang mana pada usia tersebut penurunan

fisiologis dari tubuh mulai berlangsung. Kelenjar endokrin dapat mengalami

kerusakan yang bersifat age-related cell loss, fibrosis, infiltrasi limfosit dan

sebagainya. Perubahan karena usia pada reseptor hormon dapat menyebabkan

perubahan respon inti-sel terhadap kompleks hormon-reseptor. Salah satunya

adalah perubahan sensitivitas pada reseptor hormon insulin yang akan

menyebabkan resistensi insulin dan menyebabkan hiperglikemia. (Darmojo,

2011)

2. Hubungan IMT dengan Kadar Gula Darah

Dari hasil uji statistik dengan analisis, didapatkan hasil bahwa ada

hubungan antara IMT dengan kadar gula darah pada responden. Hal ini bertolak

belakang dengan penelitian yang dilakukan oleh Lipoeto, Yerizel, Edward dan

Widuri (2007) yang menyatakan bahwa tidak ada hubungan antara IMT dengan

kadar gula darah yang dilakukan pada 70 responden di kabupaten Padang,

Pariaman. Lipoeto menyatakan bahwa hanya 1,43% responden yang mengalami

kadar toleransi glukosa terganggu dan dengan rata-rata IMT adalah normal yaitu

Page 57: Chicilia Windia t.w - Skripsi- Fkumj

39

23,7 kemungkinan menyebabkan tidak terdapatnya hubungan antara nilai

antopometri (IMT) dengan kadar gula darah dalam penelitian tersebut.

Penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Justitia

di Medan (2012), bahwa terdapat hubungan IMT (obesitas) terhadap

peningkatan kadar gula darah pada responden. Dengan hasil 17 responden yang

obesitas ditemukan peningkatan kadar gula darah pada 15 orang responden

tersebut.

Sekitar 85% DM tipe 2 adalah obese. Pasien-pasien ini mengalami

ketidakpekaan terhadap insulin endogen yang berkolerasi positif dengan suatu

pola distribusi lemak (Greenspan, 2000). Keadaan obesitas ini (kegemukan)

meningkatkan beberapa risiko penyakit seperti sindrom metabolik atau sindrom

resistensi insulin yang terdiri dari resistensi insulin, intoleransi glukosa/diabetes

melitus, dll. (Soegondo, 2005)

Page 58: Chicilia Windia t.w - Skripsi- Fkumj

40

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

a. Keseluruhan responden berjumlah 62 orang dengan jumlah laki-laki

sebanyak 24 orang dan perempuan 38 orang. Responden yang

menyatakan menderita DM tipe 2 hanya 1 orang.

b. Dari data distribusi kadar gula darah sewaktu didapatkan hasil bahwa

responden dengan hiperglikemia sebanyak 27,4% dan tidak

hiperglikemia sebanyak 72,6%

c. Dari data distribusi usia responden bahwa kategori usia 40-54 tahun

sebanyak 77,4% dan kategori usia 55-68 tahun sebanyak 22,6%

d. Dari data distribusi IMT didapatkan hasil bahwa responden gemuk (IMT

≥ 25) sebanyak 48,4% dan responden tidak gemuk (IMT < 25) sebanyak

51,6%.

e. Dari data distribusi tingkat pendidikan didapatkan hasil bahwa responden

tamat SD sebanyak 3,2%, tamat SLTP sebanyak 16,1%, tamat SLTA

sebanyak 37,1%, tamat Diploma sebanyak 11,3%, tamat S-I sebanyak

27,4% dan tamat S-II sebanyak 4,8%.

f. Dari data distribusi pekerjaan didapatkan hasil bahwa responden dengan

pekerjaan PNS sebanyak 9,2%, pekerjaan swasta sebanyak 24,2%,

wiraswasta sebanyak 25,8%, pensiun sebanyak 9,7%, dan tidak bekerja

sebanyak 30,6%

Page 59: Chicilia Windia t.w - Skripsi- Fkumj

41

g. Dari hasil analisis, kategori usia yang lebih tua (55-68 tahun) sebanyak 7

orang dan responden gemuk sebanyak 15 orang menunjukan

kecenderungan hiperglikemia pada masyarakat RT 09/009, Kelurahan

Cakung-Timur, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur.

B. Saran

a. Bagi Peneliti Lain

1. Menggunakan jenis penelitian lain dengan jumlah sampel yang lebih

besar sehingga hasil yang diperoleh lebih memungkinkan

generalisasi pada populasi yang lebih besar.

2. Mengembangkan penelitian-penelitian serupa dengan desain

penelitian yang berbeda seperti desain penelitian case control.

b. Bagi Institusi Puskesmas

1. Bagi Puskesmas setempat, diharapkan melakukan penyuluhan atau

pendidikan kepada masyarakat sekitarnya untuk memberikan

pengetahuan terhadap penyakit-penyakit metabolik yang dapat timbul

salah satunya akibat gaya hidup yang tidak baik supaya mengurangi

risiko kejadian penyakit metabolik tersebut.

2. Monitoring prevalensi Diabetes Melitus secara berkesinambungan

melalui kegiatan skrining atau survei prevalensi Diabetes Melitus.

Page 60: Chicilia Windia t.w - Skripsi- Fkumj

42

DAFTAR PUSTAKA

Aditya, A., Wicaksono, A., Putri, A. A., dan Rahmawati, S. (2012) Faktor-Faktor

yang Berhubungan dengan Kejadian Diabetes Melitus Tipe 2, Studi

Kuantitatif pada Pasien Usia 45-70 tahun di Puskesmas Kecamatan Kelapa

Gading – Jakarta Utara Tahun 2012. [KTI] Fakultas Kedokteran Universitas

Muhammadiyah Jakarta

Anonim. Fast Food , Universitas Sumatera Utara Institutional Repository. [online]

[Diakses tanggal 18 Oktober 2013]

Adnan, M. (2011) Hubungan Indeks Massa Tubuh (IMT) Dengan Kadar Gula Darah

Penderita DM Tipe 3 Rawat Jalan di RS. Tugurejo Semarang. [KTI] [Online].

[Diakses tanggal 19 Oktober 2013]

Awad, N., Langi, Y.A dan Pandelaki, K. (2011) Gambaran Faktor Risiko Pasien

Diabetes Melitus Tipe II di Poliklinik Endokrin Bagian/SMF FK-UNSTRAT

RSU Prof. Dr. R.D Kandou Manado Periode Mei 2011-Oktober 2011. [skripsi]

[online] [Diakses tanggal 19 Oktober 2013]

Cahyono, B Suharjo. (2008) Gaya Hidup & Penyakit Modern. Yogyakarta :

Kanisius.

Corwin J. Elizabeth. (2008) Buku Saku Patofisiologi. Diterjemahkan dari B. Ingrris

oleh Nike Budhi Subakti. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Darmojo, B. (2011) Geriatri (Ilmu Kesehatan Usia Lanjut). Jakarta : Balai Penerbit

Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia

Denggo, D. S. (2013) Resistensi Insulin. [online] [Diakses tanggal 7 November

2013]

Depkes RI. (2000) Klasifikasi Status Gizi Menurut IMT Pada Orang Indonesia.

Dept. Kesehatan Republik Indonesia

Dewi, Mira. (2007) Resistensi Insulin Terkait Obesitas : Mekanisme Endokrin dan

Intrinsik Sel. Jurnal Gizi dan Pangan Indonesia. 2 (7) : 49-54

Page 61: Chicilia Windia t.w - Skripsi- Fkumj

43

Djojodbiroto Darmanto. (2003) Seluk Beluk Pemeriksaan Kesehatan General

Medical Check Up. Jakarta: Pustaka Populer Obor.

Fitriana Farah. (2008) Gambaran Epidemiologi Hiperglikemia. FKM Universitas

Indonesia. [skripsi] [online]. [Diakses tanggal 12 November 2013]

Greenspan, F. S., (2000) Endokrinologi Dasar & Klinik. Diterjemahkan dari

B.inggris oleh Caroline Wijaya. Jakarta : EGC

Guyton, Arthur. C. and Hall, John. E. (2008) Buku Ajar Fisiologi Kedoktean Edisi 11

Revisi. Diterjemahkan dari B.inggris oleh Irawati, Dian R., Fara I., dan Imam

N. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Hallal, P.C., Andersen, L. B., Bull, F. C. and Guthold, R. (2012) Global physical

activity levels : surveillance progress, pitfalls, and prospects. 21 (7) : 247-257.

[online] [Diakses tanggal 18 Oktober 2013].

Justitia N L. Hubungan Obesitas dengan Peningkatan Kadar Gula Darah pada

Guru-Guru SMP NEGERI 3 MEDAN [skripsi]. Medan. Universitas Sumatera

Utara. 2012

Kasiana Edu, Pengertian / Definisi Pendidikan. [Diakses tanggal 19 Oktober 2013]

Kekenusa, J. L., Ratog, B. T., dan Wuwungan, G. (2013) Analisis Hubungan Antara

Umur dan Riwayat Keluarga Menderita DM Dengan Kejadian Penyakit DM

Tipe 2 Pada Pasien Rawat Jalan di Poliklinik Penyakit Dalam BLU RSUP

PROF. DR. R.D Kandou Manado. [KTI] [online]. Fakultas Kesehatan

Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado. [Diunduh tanggal 19 Oktober

2013]

Kemenkes RI. (2013) Gambaran Kesehatan Lanjut Usia di Indonesia. Buletin

Jendela Data dan Informasi Kesehatan. Pusat Data dan Informasi Kementrian

Kesehatan RI. [online] [Diunduh tanggal 12 Desember 2013]

Lipoeto, N.I., Yerizel, E., Edward Z., dan Widuri, E. (2007) Hubungan Nilai

Antropometri dengan Kadar Glukosa Darah. Fakultas Kedokteran Universitas

Andalas, Padang: Medika. 20 (1) : 23-28

Page 62: Chicilia Windia t.w - Skripsi- Fkumj

44

Mihardja, L. (2009) Faktor yang Berhubungan dengan Pengendalian Gula Darah

pada Penderita Diabetes Mellitus di Perkotaan Indonesia. Maj Kedokt Indon.

59 (9), No:9 : 412-484

Perkeni . (2011) Revisi Final KONSESUS DM TIPE 2 Indonesia.

Porth, C. (1998) Pathophysiology: Concepts of Altered Health Status. Philadelphia:

J, B. Lippincott.

Sabri, L. (2011) Statisik Kesehatan. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.

Soegondo, S. (2005) Perjalanan Obesitas Menuju Diabetes Melitus dan Penyakit

Kardiovaskular. Jakarta: Divisi Metabolik Endokrinologi Dept. Ilmu Penyakit

Dalam bekerja sama dengan PT. Abbott Indonesia.

Soegondo, S. (2011) Penatalaksanaan Diabetes Mellitus Terpadu. Jakarta: Balai

Penerbit FKUI.

Stout, R. W. (1994) Glucose Tolerance and Ageing. Journal of the Royal Society of

Medicine. Vol.87. October, p.608

Sudoyo, A. W., Setyohadi, B., Alwi, I., Simadibrata, M., dan Setiati, S. (eds.) (2009)

Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid III. Jakarta : Interna Publishing.

Sugiyono. (2010) Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung :

Penerbit Alfabeta Bandung.

Sulistyoningrum. (2010) Tinjauan Molekular dan Aspek Klinis Resistensi Insulin.

Mandala of Health. 4 (5). No. 2 : 131-139 [online]. [Diakses tanggal 18

Oktober 2013].

Sylvia Price, Wilson M. Lorraine. (2006) Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses

Penyakit. Diterjemahkan dari B. Inggris oleh Brahm U. P., Huriawati H., Pita

W., dan Dewi A. M. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Szoke, E.,Shrayyef, M. Z., Messing, A., Woerle, H. J. (2008) Effect of Aging on

Glucose Homeostasis. Diabetes Care Brief Report. 31 (3), No.3 : 539

Page 63: Chicilia Windia t.w - Skripsi- Fkumj

45

Wicaksono, R.P. (2011) Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Kejaidan

Diabetes Melitus Tipe 2, Studi Kasus di Poliklinik Penyakit Dalam Rumah

Sakit Dr.Kariadi. [online] [skripsi]. [Diunduh tanggal 19 Oktober 2013]

World Health Organization Study Group. (2006) Definition and Diagnosis of

Diabetes Mellitus and Intermediate Hyperglycaemia. Geneva, Switzerland :

WHO Document Production Services.

Zahmatal, Chandra, F., Suyanto, dan Restuastuti, T. (2007) Faktor-Faktor Risiko

Pasien Diabetes Melitus. Berita Kedokteran Masyarakat. 23 (9) , no.3 : 142-

147

Page 64: Chicilia Windia t.w - Skripsi- Fkumj

46

Lampiran 1, Lembar Informed Consent & Wawancara

Yth.

Bapak/Ibu responden

Di tempat.

Sebagai persyaratan tugas akhir mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter

Universitas Muhammadiyah Jakarta, saya akan melakukan penelitian tentang

“HUBUNGAN USIA DAN IMT(INDEKS MASSA TUBUH) DENGAN KADAR

GULA DARAH SEWAKTU PADA MASYARAKAT RT 09/009, KELURAHAN

CAKUNG-TIMUR, KECAMATAN CAKUNG, JAKARTA TIMUR TAHUN 2013”

Untuk keperluan tersebut, maka saya akan menggunakan beberapa alat seperti alat

penimbang berat badan dan pengukur tinggi badan untuk mengetahui IMT (Indeks

Massa Tubuh) dan mengukur kadar gula darah sewaktu dengan menggunakan alat

glukometer. Segala kerahasiaan akan saya jaga sesuai dengan kode etik kedokteran.

Dimohon Bapak/ibu memberikan kesediaannya. Terima kasih

Jakarta, September 2013

Peneliti

(Chicilia Windia Tanu Wijaya)

Page 65: Chicilia Windia t.w - Skripsi- Fkumj

47

No: ____

Seluruh pertanyaan akan diisi oleh peneliti berdasarkan hasil wawancara dan hasil

pengukuran GDS dan IMT terhadap respoden.

1. Kadar Gula Darah Sewaktu

( ) Hiperglikemia, GDS ≥ 140

( ) Tidak Hiperglikemia GDS < 140

2. Usia responden

( ) 40-54 tahun

( ) 55-68 tahun

3. IMT

( ) Gemuk, IMT ≥ 25

( ) Tidak Gemuk, IMT < 25

4. Pendidikan

( ) Tidak tamat SD

( ) Tamat SD

( ) Tamat SLTP

( ) Tamat SLTA

( ) Diploma

( ) Strata-I (S1)

( ) Strata-II (S2)

5. Pekerjaan

( ) PNS (Pegawai Negeri Sipil)

Page 66: Chicilia Windia t.w - Skripsi- Fkumj

48

( ) Swasta

( ) Wiraswasta

( ) Pensiun

( ) Tidak bekerja

Page 67: Chicilia Windia t.w - Skripsi- Fkumj

49

Page 68: Chicilia Windia t.w - Skripsi- Fkumj

50

Page 69: Chicilia Windia t.w - Skripsi- Fkumj

51

No Kategori

Usia

(tahun)

Status

IMT

Status GDS Pekerjaan Tingkat

Pendidikan

1 55-68 Gemuk Hiperglikemia Tidak

Bekerja Tamat SLTP

2 40-54 Gemuk Tdk

Hiperglikemia

Swasta S1

3 40-54 Gemuk Hiperglikemia Wiraswasta S1

4 40-54 Gemuk Hiperglikemia Wiraswasta Tamat SLTA

5 50-54 Gemuk Hiperglikemia Tidak

Bekerja

Tamat SLTA

6 40-54 Gemuk Tdk Hiperglikemia

Tidak Bekerja

Tamat SD

7 40-54 Gemuk Tdk

Hiperglikemia

Tidak

Bekerja

Tamat SLTP

8 55-68 Gemuk Tdk Hiperglikemia

Tidak Bekerja

Tamat SLTA

9 40-54 Gemuk Tdk

Hiperglikemia

PNS S1

10 40-54 Gemuk Tdk Hiperglikemia

Tidak Bekerja

Tamat SLTA

11 55-68 Gemuk Tdk

Hiperglikemia

Wiraswasta S1

12 50-54 Gemuk Tdk

Hiperglikemia

Wiraswasta S1

13 40-54 Gemuk Tdk

Hiperglikemia

Tidak

Bekerja

Tamat SLTP

14 40-54 Gemuk Tdk

Hiperglikemia

PNS S1

15 40-54 Gemuk Hiperglikemia Swasta Diploma

16 55-68 Gemuk Tdk Hiperglikemia

Swasta S2

17 40-54 Gemuk Tdk

Hiperglikemia

PNS S2

18 40-54 Gemuk Hiperglikemia Swasta Diploma

19 40-54 Gemuk Hiperglikemia Wiraswasta Tamat SLTA

20 40-54 Gemuk Tdk

Hiperglikemia

PNS S1

21 40-54 Gemuk Tdk Hiperglikemia

Tidak Bekerja

Tamat SLTA

22 40-54 Gemuk Hiperglikemia Tidak

Bekerja

Tamat SLTA

23 55-68 Gemuk Hiperglikemia Swasta Tamat SLTA

24 55-68 Gemuk Tdk

Hiperglikemia

Pensiun S1

25 40-54 Gemuk Hiperglikemia Tidak Bekerja

Tamat SLTA

26 55-68 Gemuk Hiperglikemia Pensiun Tamat SLTA

27 55-68 Gemuk Hiperglikemia Pensiun Diploma

Page 70: Chicilia Windia t.w - Skripsi- Fkumj

52

28 40-54 Gemuk Hiperglikemia Tidak

Bekerja

Tamat SLTA

29 40-54 Gemuk Hiperglikemia Swasta S1

30 55-68 Gemuk Hiperglikemia Swasta S2

31 40-54 Tidak

Gemuk

Tdk

Hiperglikemia

Wiraswasta S1

32 40-54 Tidak

Gemuk

Tdk

Hiperglikemia

Wiraswasta S1

33 55-68 Tidak

Gemuk

Hiperglikemia Pensiun S1

34 40-54 Tidak

Gemuk

Tdk

Hiperglikemia

Swasta S1

35 40-54 Tidak

Gemuk

Hiperglikemia Tidak

Bekerja

S1

36 40-54 Tidak

Gemuk

Tdk

Hiperglikemia

Tidak

Bekerja

Diploma

37 40-54 Tidak

Gemuk

Tdk

Hiperglikemia

Swasta S1

38 40-54 Tidak

Gemuk

Tdk

Hiperglikemia

Tidak

Bekerja

Tamat SLTP

39 40-54 Tidak

Gemuk

Tdk

Hiperglikemia

Pensiun Tamat SLTP

40 40-54 Tidak Gemuk

Tdk Hiperglikemia

Wiraswasta Tamat SLTP

41 40-54 Tidak

Gemuk

Tdk

Hiperglikemia

PNS Diploma

42 40-54 Tidak Gemuk

Tdk Hiperglikemia

Swasta Diploma

43

40-54

Tidak

Gemuk

Tdk

Hiperglikemia

Swasta

Tamat SLTA

44 40-54 Tidak

Gemuk

Tdk

Hiperglikemia

Tidak

Bekerja

Tamat SD

45 55-68 Tidak

Gemuk

Tdk

Hiperglikemia

Swasta Tamat SLTA

46 40-54 Tidak

Gemuk

Tdk

Hiperglikemia

Wiraswasta Tamat SLTP

47 40-54 Tidak

Gemuk

Tdk

Hiperglikemia

Wiraswasta Tamat SLTP

48 55-68 Tidak

Gemuk

Tdk

Hiperglikemia

Pensiun Tamat SLTA

49 40-54 Tidak

Gemuk

Tdk

Hiperglikemia

Tidak

Bekerja

Tamat SLTA

50 40-54 Tidak

Gemuk

Tdk

Hiperglikemia

Swasta Diploma

51 55-68 Tidak

Gemuk

Tdk

Hiperglikemia

Tidak

Bekerja

Tamat SLTA

52

40-54

Tidak

Gemuk

Tdk

Hiperglikemia

Wiraswasta

Tamat SLTP

53 40-54 Tidak Gemuk

Tdk Hiperglikemia

Wiraswasta Tamat SLTP

Page 71: Chicilia Windia t.w - Skripsi- Fkumj

53

54 40-54 Tidak

Gemuk

Tdk

Hiperglikemia

Wiraswasta Tamat SLTA

55 40-54 Tidak

Gemuk

Tdk

Hiperglikemia

PNS S1

56 40-54 Tidak

Gemuk

Tdk

Hiperglikemia

Swasta Tamat SLTA

57 40-54 Tidak

Gemuk

Tdk

Hiperglikemia

Swasta Tamat SLTA

58 40-54 Tidak

Gemuk

Tdk

Hiperglikemia

Wiraswasta Tamat SLTA

59 40-54 Tidak

Gemuk

Tdk

Hiperglikemia

Wiraswasta Tamat SLTA

60 40-54 Tidak

Gemuk

Tdk

Hiperglikemia

Tidak

Bekerja

Tamat SLTA

61 40-54 Tidak

Gemuk

Tdk

Hiperglikemia

Tidak

Bekerja

Tamat SLTA

62 40-54 Tidak

Gemuk

Tdk

Hiperglikemia

Wiraswasta S1

Page 72: Chicilia Windia t.w - Skripsi- Fkumj

54

Frequencies

Statistics

kategori usia

responden

pekerjaan

responden tingkat pendidikan

N Valid 62 62 62

Missing 0 0 0

Frequency Table

kategori usia responden

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 1 48 77.4 77.4 77.4

2 14 22.6 22.6 100.0

Total 62 100.0 100.0

pekerjaan responden

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid PNS 6 9.7 9.7 9.7

Swasta 15 24.2 24.2 33.9

Wiraswasta 16 25.8 25.8 59.7

Pensiun 6 9.7 9.7 69.4

Tidak Bekerja 19 30.6 30.6 100.0

Total 62 100.0 100.0

Page 73: Chicilia Windia t.w - Skripsi- Fkumj

55

tingkat pendidikan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Tamat SD 2 3.2 3.2 3.2

Tamat SLTP 10 16.1 16.1 19.4

Tamat SLTA 23 37.1 37.1 56.5

Diploma 7 11.3 11.3 67.7

S1 17 27.4 27.4 95.2

S2 3 4.8 4.8 100.0

Total 62 100.0 100.0

Frequencies

Statistics

gula darah

sewaktu (mg/dl)

indeks massa

tubuh

N Valid 62 62

Missing 0 0

Mean 118.06 25.008

Median 106.00 24.550

Mode 86 26.0a

Std. Deviation 45.807 4.3166

Variance 2098.324 18.633

Skewness 1.925 .499

Std. Error of Skewness .304 .304

Kurtosis 5.219 -.527

Std. Error of Kurtosis .599 .599

a. Multiple modes exist. The smallest value is shown

Page 74: Chicilia Windia t.w - Skripsi- Fkumj

56

Histogram

Page 75: Chicilia Windia t.w - Skripsi- Fkumj

57

Frequencies

Statistics

kategori GDS kategori IMT

N Valid 62 62

Missing 0 0

Page 76: Chicilia Windia t.w - Skripsi- Fkumj

58

Frequency Table

kategori GDS

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Hiperglikemia 17 27.4 27.4 27.4

Tidak Hiperglikemia 45 72.6 72.6 100.0

Total 62 100.0 100.0

kategori IMT

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid gemuk 30 48.4 48.4 48.4

tidak gemuk 32 51.6 51.6 100.0

Total 62 100.0 100.0

Crosstabs

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

kategori usia responden *

kategori GDS 62 100.0% 0 .0% 62 100.0%

Page 77: Chicilia Windia t.w - Skripsi- Fkumj

59

kategori usia responden * kategori GDS Crosstabulation

kategori GDS

Total

Hiperglikemia

Tidak

Hiperglikemia

kategori usia responden 1 Count 10 38 48

% within kategori usia

responden 20.8% 79.2% 100.0%

2 Count 7 7 14

% within kategori usia

responden 50.0% 50.0% 100.0%

Total Count 17 45 62

% within kategori usia

responden 27.4% 72.6% 100.0%

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (1-

sided)

Pearson Chi-Square 4.633a 1 .031

Continuity Correctionb 3.283 1 .070

Likelihood Ratio 4.301 1 .038

Fisher's Exact Test .044 .038

Linear-by-Linear Association 4.558 1 .033

N of Valid Casesb 62

a. 1 cells (25,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 3,84.

b. Computed only for a 2x2 table

Page 78: Chicilia Windia t.w - Skripsi- Fkumj

60

Risk Estimate

Value

95% Confidence Interval

Lower Upper

Odds Ratio for kategori usia

responden (1 / 2) .263 .075 .926

For cohort kategori GDS =

Hiperglikemia .417 .195 .891

For cohort kategori GDS =

Tidak Hiperglikemia 1.583 .919 2.727

N of Valid Cases 62

Crosstabs

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

kategori IMT * kategori GDS 62 100.0% 0 .0% 62 100.0%

kategori IMT * kategori GDS Crosstabulation

kategori GDS

Total

Hiperglikemia

Tidak

Hiperglikemia

kategori IMT gemuk Count 15 15 30

% within kategori IMT 50.0% 50.0% 100.0%

tidak gemuk Count 2 30 32

% within kategori IMT 6.2% 93.8% 100.0%

Total Count 17 45 62

% within kategori IMT 27.4% 72.6% 100.0%

Page 79: Chicilia Windia t.w - Skripsi- Fkumj

61

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (1-

sided)

Pearson Chi-Square 14.892a 1 .0000

Continuity Correctionb 12.775 1 .0000

Likelihood Ratio 16.284 1 .0000

Fisher's Exact Test .0000 .0000

Linear-by-Linear Association 14.652 1 .0000

N of Valid Casesb 62

a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 8,23.

b. Computed only for a 2x2 table

Risk Estimate

Value

95% Confidence Interval

Lower Upper

Odds Ratio for kategori IMT

(gemuk / tidak gemuk) 15.000 3.028 74.318

For cohort kategori GDS =

Hiperglikemia 8.000 1.995 32.080

For cohort kategori GDS =

Tidak Hiperglikemia .533 .369 .771

N of Valid Cases 62

Page 80: Chicilia Windia t.w - Skripsi- Fkumj

62

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Chicilia Windia Tanu Wijaya

Tempat, tanggal lahir : Bogor, 20 November 1992

Agama : Islam

Jenis Kelamin : Perempuan

Status Perkawinan : Belum Menikah

Nama Ayah : Hadi Winoto

Nama Ibu : Rita P.

Nama Adik : 1. Olivia Fabita Wijaya

2. Giovina Fajar Sejati

Alamat : Jl. Cempaka VII, Kayu-Tinggi,

Cakung-Timur, Jakarta Timur

Telepon/Hp : 0856 915 80 664

Email : [email protected]

Riwayat Pendidikan Formal :

1. Tahun 1998 – 2003 : SD Negeri 04 Cakung-Timur, Jakarta-Timur

2. Tahun 2004 - 2006 : SMP Negeri 234 Cakung-Timur, Jakarta-

Timur

3. Tahun 2007-2009 : SMA Negeri 89 Cakung-Timur, Jakarta-

Timur

4. Tahun 2010-sekarang : Mahasiswa Fakultas Kedokteran dan

Kesehatan, Prodi Kedokteran, Universitas

Muhammadiyah Jakarta.

Riwayat Pendidikan Non-Formal :

1. Tahun 2000 – 2003 : Sempoa ACI ( Anak Cerdas Indonesia)

2. Tahun 2008 – 2009 : LBPP LIA Rawamangun