chapter 10 pph badan a
TRANSCRIPT
Amirul
PAJAK PENGHASILAN BADAN
Kamis 20 April 2023
Objek PPhSPT 1771Subjek PPhRekonsiliasi Fiskal
Corporate Income TaxCorporate Income Tax
…
Amirul
Presented by: NORSAIN, SE.M.Ak
Amirul
Penghasilan Yang Bagaimana terutang
PPh…?
Saya telah membuat laporan keuangan, dapatkah
langsung diterima sebagai dasar menghitung PPh..?
Bagaimana cara pengisian SPT PPh
Badan…?
Siapa Sih Yang Mempunyai
Kewajiban PPh…?
Hal-hal apa saja yang harus diperhatikan dalam
menghitung PPh…?
?
Amirul
MATERI PAJAK PENGHASILAN BADANMATERI PAJAK PENGHASILAN BADAN
PENDAHULUAN
REKONSILIASI FISKAL
PENENTUAN HARGA PEROLEHAN & KETEN-TUAN PPH LAINNYA
PENENTUAN PPH TERUTANG & KREDIT PPH BADAN
PENGISIAN SPT
• Biaya Fiskal
• Penyusutan & Amortisasi
• Bunga Pinjaman
• Selisih Kurs Valas
• Sewa Guna Usaha
• Penilaian Harta Perusahaan
• Revaluasi Aktiva Tetap
• Restrukturisasi Perusahaan
• Bentuk Usaha Tetap
• Kredit Pajak WP Badan
• Angsuran PPh Pasal 25 Bagi WP Tertentu
Amirul
1. Penilaian Harta
2. Hubungan Istimewa
3. Revaluasi Aktiva Tetap
4. Restrukturisasi Perusahaan
5. Bentuk Usaha Tetap
1. Pendahuluan
2. Biaya Fiskal
3. Penyusutan & Amortisasi
4. Bunga Pinjaman
5. Selisih Kurs Valas
6. Sewa Guna Usaha (Leasing)
7. Kompensasi Kerugian
Amirul
PENDAHULUAN PAJAK PENGHASILAN BADAN
Amirul Idris
April 20, 2023
1. Pengertian & Dasar Hukum
2. Subjek Pajak
3. Objek Pajak
4. Prinsip-prinsip Umum PPh Badan
NextBack
Amirul
1. Pengertian & Dasar Hukum
2. Subjek Pajak
3. Objek Pajak
4. Prinsip-prinsip Umum PPh Badan
DASAR HUKUM KETENTUAN PPH BADAN
Top
Next
Back
PENDAHULUAN
UU No.7/1983 s.t.d.t.d. UU No. 36/2008
Tentang Pajak Penghasilan (PPh)UU
• PP No. 130 Tahun 2000Pengecualian Sebagai Objek Pajak Atas Keuntungan Karena Pembebasan Utang Debitur Kecil
• PP No. 131 Tahun 2000PPh Atas Bunga Deposito dan Tabungan Serta Diskonto SBI
• PP No. 132 Tahun 2000PPh Atas Hadiah Undian
• PP No. 138 Tahun 2000Penghitungan Penghasilan Kena Pajak dan Pelunasan PPh Dalam Tahun Berjalan
• PP No. 139 Tahun 2000PPh Atas Penghasilan Dari Obligasi Yang Diperdagangkan di Bursa Efek
• PP No. 140 Tahun 2000 stdtd PP No. 51 Th. 2008PPh Atas Penghasilan dari Usaha Jasa Konstruksi
• PP No. 148 Th. 2000 diganti dg PP No. 1 Th. 2007Fasilitas PPh Untuk Penanaman Modal Di Bidang-bidang Usaha Tertentu Dan/Atau di Daerah-daerah Tertentu
• PP No. 20 Th. 2000 stdd PP No. 147 Th. 2000Perlakuan Perpajakan di Kawasan Pengembangan Ekonomi Terpadu (KAPET)
PP
Amirul
1. Pengertian & Dasar Hukum
2. Subjek Pajak
3. Objek Pajak
4. Prinsip-prinsip Umum PPh Badan
DASAR HUKUM KETENTUAN PPH BADAN
Top
Next
Back
PENDAHULUAN
• PP No. 7 Th. 2001
Pemberian Keringanan PPh Kepada WP Yang Melakukan Restrukturisasi Utang Usaha Melalui Lembaga Khusus Yang Dibentuk Pemerintah
• PP No. 42 TAHUN 1995 stdtd(3) PP No. 25 Th. 2001BM, BMT, PPN & PPnBM, PPh Dalam Rangka Pelaksanaan Proyek Pemerintah Yang Dibiayai Dengan Hibah atau Dana Pinjaman Luar Negeri
• PP No. 32 Th. 2007Pemberian Fasilitas Perpajakan Dalam Rangka Penanganan Bencana Alam Di NAD dan Kepulauan Nias Prov. Sumut
• PP No. 81 Th. 2007Penurunan Tarif PPh Bagi WP Badan Dalam Negeri Yang Berbentuk Perseroan Terbuka
• PP No. 27 Th. 2008PPh Atas Diskonto Surat Perbendaharaan Negara
PP
PER/KEP :-MEN KEU
(PMK/KMK)
-DIRJEN PAJAK
(KEP/PER)
• No. 520/KMK.04/2000 stdd No. 138/KMK.03/2002
Jenis-jenis Harta Yang Termasuk Dalam Kelompok Harta Berwujud Bukan Bangunan Untuk Keperluan Penyusutan
• No. 521/KMK.04/2000Jenis-jenis Harta Yang Termasuk Dalam Kelompok Harta Berwujud Untuk Keperluan Penyusustan Bagi Kontraktor Yang Melakukan Eksplorasi dan Eksploitasi Minyak dan Gas Bumi Dalam Rangka Kontraktor Bagi Hasil Dengan Pertamina
Amirul
1. Pengertian & Dasar Hukum
2. Subjek Pajak
3. Objek Pajak
4. Prinsip-prinsip Umum PPh Badan
DASAR HUKUM KETENTUAN PPH BADAN
Top
Next
Back
PENDAHULUAN
PER/KEP :-MEN KEU
(PMK/KMK)
-DIRJEN PAJAK
(KEP/PER)
• No. 522/KMK.04/2000 stdd No. 394/KMK.03/2001 & 84/KMK.03/2002
Penghitungan Besarnya Angsuran PPh Dalam Tahun Berjalan Yang Harus Dibayar Sendiri Oleh WP Baru, Bank, SGU Dengan Hak Opsi, BUMN, BUMD dan WP Lainnya Termasuk WP OP Tertentu
• No. 571/KMK.04/2000TC Pemberian Fasilitas PPh Kepada WP Yang Melakukan Penanaman Modal Di Bidang-bidang Usaha Tertentu dan/atau di Daerah-daerah Tertentu
• No. 574/KMK.04/2000 stdtd(6) No. 87/KMK.03/2007
Organisasi-organisasi Internasional Dan Pejabat Perwakilan Organisasi Internasional Yang Itdak Termasuk Sebagai Subjek PPh
• KEP- 537/PJ./2000Penghitungan Besarnya Angsuran Pajak Ddalam Tahun Berjalan Dalam Hal-hal Tertentu
• No. 200/KMK.04/2000 stdd No. 11/KMK.04/2001 Jo. KEP - 229/PJ./2001
Perlakuan Perpajakan Dan Kepabeanan Di Kawasan Pengembangan Ekonomi Terpadu (KAPET)
• No. 133/KMK.03/2001 dicabut dg No. 281/KMK.03/2001
Pemberian Keringanan PPh Kepada WP Yang Melakukan Restrukturisasi Utang Usaha Melalui Lembaga Khusus Yang Dibentuk Pemerintah (TIDAK BERLAKU LAGI)
• KEP- 237/PJ./2001; diganti KEP- 563/PJ./2001Saat Pengakuan Penghasilan Berupa Keuntungan Karena Pembebasan Utang Yang Diperoleh Debitur tertentu Dari Perjanjian Restrukturisasi Utang Usaha
Amirul
1. Pengertian & Dasar Hukum
2. Subjek Pajak
3. Objek Pajak
4. Prinsip-prinsip Umum PPh Badan
DASAR HUKUM KETENTUAN PPH BADAN
Top
Next
Back
PENDAHULUAN
PER/KEP :-MEN KEU
(PMK/KMK)
-DIRJEN PAJAK
(KEP/PER)
• KEP- 238/PJ./2001Penghapusan Piutang Yang Nyata-nyata Tidak Dapat Ditagih
• KEP- 447/PJ./2001 stdd PER- 69/PJ./2007TC Pemberian Surat keterangan Fiskal
• KEP- 564/PJ./2001 Perlakuan PPh Atas Penghasilan WP dari Usaha Lapangan Golf
• KEP- 667/PJ./2001Norma Penghitungan Khusus Penghasilan Neto Bagi WP Luar Negeri Yang Mempunyai Kantor Perwakilan Dagang di Indonesia
• KEP- 701/PJ./2001Penentuan Tempat Tinggal OP dan Tempat Kedudukan badan
• No. 291/KMK.05/1997 stdtd(7) No. 101/PMK.04/2005Kawasan Berikat
• SE - 02/PJ.42/2002Perlakuan PPh Atas Pengeluaran Untuk Pajak Daerah dan Retribusi Daerah
• SE - 01/PJ.42/2002Perlakuan PPh Atas Pengeluaran Untuk BPHTB dan PBB Sebagai Biaya/Pengurang Penghasilan Bruto
• No. 113/KMK.03/2002Perlakuan Perpajakan Atas Penghasilan Kena Pajak Sesudah Dikurangi Pajak dari Suatu BUT
• SE - 04/PJ.42/2002Perlakuan PPh Atas Pemberian Imbalan Bunga Kepada WP
Amirul
1. Pengertian & Dasar Hukum
2. Subjek Pajak
3. Objek Pajak
4. Prinsip-prinsip Umum PPh Badan
DASAR HUKUM KETENTUAN PPH BADAN
Top
Next
Back
PENDAHULUAN
PER/KEP :-MEN KEU
(PMK/KMK)
-DIRJEN PAJAK
(KEP/PER)
• KEP- 184/PJ./2002Pengakuan Penghasilan Atas Penghasilan Bank Berupa Bunga Kredit Non performing
• KEP- 220/PJ./2002Perlakuan PPh Atas Biaya Pemakaian Telepon Seluler dan Kendaraan Perusahaan
• No. 164/KMK.03/2002Kredit Pajak Luar Negeri
• KEP- 316/PJ./2002Perlakuan PPh Atas Pengeluaran/Biaya Perolehan Perangkat Lunak (Software) Komputer
• KEP- 390/PJ/2002 Perlakuan PPh Atas Dana Jaminan Penyelesaian Transaksi Bursa
• No. 486/KMK.03/2002; diganti No. 79/PMK.03/2008
Penilaian Kembali Aktiva Tetap Perusahaan Untuk Tujuan Perpajakan
• KEP- 519/PJ./2002TC dan Prosedur Pelaksanaan Penilaian Kembali Aktiva Tetap Perusahaan Untuk Tujuan Perpajakan
• No. 543/KMK.03/2002Norma Penghitungan Khusus Penghasilan Neto dan Cara Pembayaran PPh Bagi WP Yang Melakukan Kegiatan Usaha Jasa Maklon (Contract Manufacturing) Internasional di Bidang Produksi Mainan Anak-anak
• KEP- 520/PJ./2002Jenis-jenis Harta Yang Dipergunakan dalam Usaha Jasa Telekomunikasi Seluler Yang Termasuk Dalam Kelompok Harta Berwujud Bukan Bangunan Untuk Keperluan Penyusutan
Amirul
1. Pengertian & Dasar Hukum
2. Subjek Pajak
3. Objek Pajak
4. Prinsip-prinsip Umum PPh Badan
DASAR HUKUM KETENTUAN PPH BADAN
Top
Next
Back
PENDAHULUAN
PER/KEP :-MEN KEU
(PMK/KMK)
-DIRJEN PAJAK
(KEP/PER)
• KEP- 34/PJ/2003 Klasifikasi Lapanagan Usaha (KLU)
• SE- 03/PJ.41/2003 Penyesuaian Fiskal Negatif Premi Asuransi Kesehatan, Asuransi Kecelakaan, Asuransi Jiwa, Asuransi Dwiguna dan Asuransi Beasiswa yang Dibayarkan Premi Pemberi Kerja dan Premi Tersebut Dihitung Sebagai Penghasilan
• KEP- 147/PJ/2003 PPh Atas Penghasilan Yang Diterima atau Diperoleh KIK-EBA dan Para Investornya
• No. 422/KMK.04/1998 stdtd(3) 75/PMK.03/2005 ; diganti dg No. 43/PMK.03/2008
Penggunaan Nilai Buku Atas Pengalihan Harta Dalam Rangka Penggabungan, Peleburan, atau Pemekaran Usaha
• KEP- 163/PJ/2003Perlakuan Zakat Atas Penghasilan Dalam Penghitungan PKP PPh
• SE- 03/PJ.31/2004 Kompensasi Kerugian Fiskal dalam Penghitungan PPh
• KEP- 165/PJ/2004 Jenis-jenis Harta Yang Dipergunakan dalam Usaha Jasa Persewaan Peralatan Tambat Air Dalam Yang Termasuk Dalam Kelompok Harta Berwujud Bukan Bangunan Untuk Keperluan Penyusutan
• No. 609/PMK.03/2004 Perlakuan PPh Atas Bantuan Kemanusiaan Bencana Alam di NAD dan Sumut
• SE- 01/PJ.33/2005Pemberian Imbalan Bunga Kepada WP
Amirul
1. Pengertian & Dasar Hukum
2. Subjek Pajak
3. Objek Pajak
4. Prinsip-prinsip Umum PPh Badan
DASAR HUKUM KETENTUAN PPH BADAN
Top
Next
Back
PENDAHULUAN
PER/KEP :-MEN KEU
(PMK/KMK)
-DIRJEN PAJAK
(KEP/PER)
• No. 14/PMK.03/2005Persyaratan Sumbangan Serta Tata Cara Pendaftaran dan Pelaporan Oleh Penampung, Penyalur dan/atau Pengelola Sumbangan Dalam Rangka Bantuan Kemanusiaan Bencana alam di NAD dan Sumut
• No. 80/KMK.04/1995 stdtd(4) No. 83/PMK.03/2006
Besarnya Dana Cadangan Yang Boleh Dikurangkan Sebagai Biaya
• No. 93/PMK.03/2006Perlakuan PPh Atas bantuan Kemanusiaan Bencana Alam Gempa Bumi di Prov. DIY & Sebagian Jateng Serta Gempa Bumi & Tsunami di Pesisir Pantai Selatan Pulau Jawa
• No. 94/PMK.03/2006Persayaratan Sumbangan Serta TC Pendaftaran dan Pelaporan Oleh Penampung, Penyalur, dan/atau Pengelola Sumbangan Dalam Rangka Bantuan Kemanusiaan Bencana Alam Gempa Bumi di Prov. DIY & Sebagian Jateng Serta Gempa Bumi & Tsunami di Pesisir Pantai Selatan Pulau Jawa
• No. 16/PMK.03/2007Pemberian Fasilitas PPh Untuk Penanaman Modal DI Bidang-bidang Usaha Tertentu dan/atau di Daerah-daerah Tertentu
• PER- 67/PJ./2007 TC Pemberian Fasilitas PPh Untuk Penanaman Modal Di Bidang-bidang Usaha Tertentu dan/atau di Daerah-daerah Tertentu
• SE- 06/PJ.03/2007 Penghitungan Angsuran PPh Psl 25 Dalam Tahun Pajak 2007 Bagi WP Yang Penghasilan Utamanya Dari Imbalan Jasa yang Pada Tahun 2006 Tidak Termasuk Jasa Yang Dipotong PPh Psl 23 Berdasarkan PER-70/PJ/2007
Amirul
1. Pengertian & Dasar Hukum
2. Subjek Pajak
3. Objek Pajak
4. Prinsip-prinsip Umum PPh Badan
DASAR HUKUM KETENTUAN PPH BADAN
Top
Next
Back
PENDAHULUAN
PER/KEP :-MEN KEU
(PMK/KMK)
-DIRJEN PAJAK
(KEP/PER)
• No. 466/KMK.04/2000 Jo. KEP - 213/PJ./2001Penyediaan Makanan & Minuman Bagi Seluruh Pegawai dan Penggantian atau Imbalan Sehubungan Dengan Pekerjaan atau Jasa Yang Diberikan Dalam Bentuk Natura dan Kenikmatan Di daerah Tertentu Serta Yang Berkaitan dengan Pelaksanaan Pekerjaan Yang Dapat Dikurangkan Dari Penghasilan Bruto Pemberi Kerja
• No. 239/KMK.01/1996 stdtd No. 486/KMK.04/2000Jo. KEP- 526/PJ./2000
BM, BMT, PPN & PPnBM, PPh Dalam Rangka Pelaksanaan Proyek Pemerintah Yang Dibiayai Dengan Hibah atau Dana Pinjaman Luar Negeri
• H…….
• H…….
• H…….
• H…….
Amirul
1. Pengertian & Dasar Hukum
2. Subjek Pajak
3. Objek Pajak
4. Prinsip-prinsip Umum PPh Badan
DASAR HUKUM KETENTUAN PPH BADAN
Top
Next
Back
PENDAHULUAN
LAIN-LAINTERKAIT
• No. 274/KMK.06/2002; diganti No. 301/KMK.06/2004
TC Penghitungan dan Pembayaran Subsidi BBM
• No. 431/KMK.06/2002TC Penghitungan dan Pembayaran Subsidi Listrik
• No. 485/KMK.03/2003 stdd No. 98/PMK.03/2005Konsultan Pajak Indonesia
• KEP- 167/PJ./2004 Perizinan, Tata Tertib, Pembinaan dan Pengawasan Konsultan Pajak Indonesia
• No. 06/DAGLU/KP/III/2004, 10/PDN/KEP/III/2004, 16/BC/2004, KEP-56/PJ/2004 (Kep. Bersama 4 Dirjen)
Pertukaran Dokumen/Data Secara Elektronik Antara Dirjen Perdagangan LN, Dirjen Perdagangan DN, DJBC dan DJP
• No. 386/KMK.04/2004Pekerjaan Sub Kontrak dari DPIL ke Kawasan Berikat
• Perdirjen BC: P- 16/BC/2005 stdd P - 18/BC/2005TC Pendirian, Pemasukan dan Pengeluaran Barang Ke dan Dari Tempat Penimbunan Berikat di Pulau Batam, Bintan dan Karimun
• No. 144/KMK.05/1997 stdtd(3) No. 64/PMK.04/2007Pembebasan BM dan Cukai Atas Impor Barang Kiriman Hadiah Untuk Keperluan Ibadah Umum, Amal, Sosial dan Kebudayaan
• No. 99/PMK.06/2006 stdtd(2) No. 37/PMK.05/2007
Modul Penerimaan Negara
Amirul
1. Pengertian & Dasar Hukum
2. Subjek Pajak
3. Objek Pajak
4. Prinsip-prinsip Umum PPh Badan
DASAR HUKUM KETENTUAN PPH BADAN
Top
Next
Back
PENDAHULUAN
LAIN-LAINTERKAIT
• PER- 148/PJ./2007Pelaksanaan Modul Penerimaan Negara
• ….…
• ….…
• ….…
• ….…
• ….…
• ….…
• ….…
Amirul
PENGERTIAN PAJAK PENGHASILAN
PENDAHULUAN
UU PPh Pasal 1
PAJAK PENGHASILAN (PPh)
A D A L A H
PAJAK YANG DIKENAKAN TERHADAP SUBJEK PAJAK ATAS PENGHASILAN YANG
DITERIMA ATAU DIPEROLEHNYA DALAM TAHUN PAJAK
1. Pengertian & Dasar Hukum
2. Subjek Pajak
3. Objek Pajak
4. Prinsip-prinsip Umum PPh Badan
Top
Next
Back
Amirul
JENIS-JENIS SUBJEK PAJAK
PENDAHULUAN
UU PPh Pasal 2 & 5
1. Pengertian & Dasar Hukum
2. Subjek Pajak
3. Objek Pajak
4. Prinsip-prinsip Umum PPh Badan
Top
Next
Back
SUBJEK PAJAK
SUBJEK PAJAK
SP LNSP LN
SP DNSP DN
Orang PribadiOrang Pribadi
BadanBadan
BUTBUT
Non BUTNon BUT
Seluruh Penghasilan
• Penghasilan dari kegiatan operasi dan harta yang dimiliki/dikuasai
• Penghasilan kantor pusat
• Penghasilan lainnya yang diperoleh sehubungan dengan penghasilan kantor pusat
Penghasilan yang diperoleh dari Indonesia
Pasal 4
Pasal 2 (2)
Pasal 2 (3)
Pasal 2 (4)
Objek Pajak
Warisan yang belum terbagiWarisan yang belum terbagi
Orang PribadiOrang Pribadi
BadanBadan
Amirul
SUBJEK PAJAK DALAM NEGERI
PENDAHULUAN
UU PPh Pasal 2 Ayat (3)
Orang Pribadi• Bertempat tinggal/berada di Indonesia >183 hari dlm 12
bulan; atau
• Dalam suatu tahun pajak berada di Indonesia dan mempunyai niat bertempat tinggal di Indonesia
Orang Pribadi• Bertempat tinggal/berada di Indonesia >183 hari dlm 12
bulan; atau
• Dalam suatu tahun pajak berada di Indonesia dan mempunyai niat bertempat tinggal di Indonesia
BadanBadan
Warisan yang belum terbagiWarisan yang belum terbagi
• Berdiri dan bertempat kedudukan di Indonesia• Sekumpulan orang/modal yg merupakan kesatuan• Baik melakukan usaha atau tidak• PT, CV, BUMN/D, firma, kongsi, koperasi, dana
pensiun, persekutuan, perkumpulan, yayasan, ormas, org sosial/politik, lembaga, reksadana, bentuk badan lainnya.
1. Pengertian & Dasar Hukum
2. Subjek Pajak
3. Objek Pajak
4. Prinsip-prinsip Umum PPh Badan
Top
Next
Back
Amirul
SUBJEK PAJAK DALAM NEGERI
PENDAHULUAN
UU PPh Pasal 2 Ayat (3)
Tidak Termasuk Pengertian BADANTidak Termasuk Pengertian BADAN
• Pembentukannya berdasarkan Ketentuan Peraturan Per-UU-an
• Pembiayaannya bersumber dari APBN atau APBD• Penerimaannya dimasukkan dalam anggaran Pem. Pusat
atau Pem. Daerah; dan • Pembukuannya diperiksa oleh Aparat Pengawasan
Fungsional Negara
1. Pengertian & Dasar Hukum
2. Subjek Pajak
3. Objek Pajak
4. Prinsip-prinsip Umum PPh Badan
Top
Next
Back
Unit Tertentu dari Badan Pemerintah yang memenuhi kriteria:
Amirul
SUBJEK PAJAK LUAR NEGERI
PENDAHULUAN
UU PPh Pasal 2 AYAT (4)
• Orang pribadi yang tidak bertempat tinggal di Indonesia/berada di Indonesia tidak lebih dari 183 hari dalam 12 bulan
• Badan yang tidak didirikan dan tidak bertempat kedudukan di Indonesia
Yang menjalankan usaha atau kegiatan
melalui BUT di Indonesia
Yang menerima atau memperoleh penghasilan dari
Indonesia bukan dari menjalankan usaha atau kegiatan melalui BUT di
Indonesia
1. Pengertian & Dasar Hukum
2. Subjek Pajak
3. Objek Pajak
4. Prinsip-prinsip Umum PPh Badan
Top
Next
Back
Amirul
PENGERTIAN BENTUK USAHA TETAP (BUT)
PENDAHULUAN
UU PPh Pasal 2 ayat (5)
Bentuk usaha yang dipergunakan olehBentuk usaha yang dipergunakan oleh
Orang pribadi sebagai subjek pajak LN
Badan sebagai subjek pajak LN
Untuk menjalankan usaha atau kegiatan di
Indonesia
Untuk menjalankan usaha atau kegiatan di
Indonesia
1. Pengertian & Dasar Hukum
2. Subjek Pajak
3. Objek Pajak
4. Prinsip-prinsip Umum PPh Badan
Top
Next
Back
Amirul
PENGERTIAN BENTUK USAHA TETAP (BUT)
PENDAHULUAN
UU PPh Pasal 2 ayat (5)
1. Pengertian & Dasar Hukum
2. Subjek Pajak
3. Objek Pajak
4. Prinsip-prinsip Umum PPh Badan
Top
Next
Back
OrangPribadi
Badan
- Tdk bertempat tinggal di Indo.- Berada di Indonesia tdk lbh
dari 183 hari dlm 12 bulan
- Tdk bertempat tinggal di Indo.- Berada di Indonesia tdk lbh
dari 183 hari dlm 12 bulan
Tidak didirikan dan Tidak Bertempat Kedudukan di Indo.
Tidak didirikan dan Tidak Bertempat Kedudukan di Indo.
Melalui Bentuk Usaha
yang dapat menerima
atau memperolehpenghasilan di Indonesia
MenjalankanUsaha atauKegiatan diIndonesia
Indikasi adanya BUTPlace of Business
-Fasilitas-Aktivitas-Keagenan-Asuransi
Pengenaan pajak BUT disamakan dengan WP Badan DN dengan beberapa modifikasi
Pengenaan pajak BUT disamakan dengan WP Badan DN dengan beberapa modifikasi
Amirul
BENTUK USAHA TETAP (BUT)
PENDAHULUAN
UU PPh Pasal 2 ayat (5)
Dapat berupa :
1. Pengertian & Dasar Hukum
2. Subjek Pajak
3. Objek Pajak
4. Prinsip-prinsip Umum PPh Badan
Top
Next
Back
• Tempat kedudukan manajemen
• Cabang perusahaan
• Kantor perwakilan
• Gedung kantor
• Pabrik
• Bengkel
• Pertambangan dan penggalian sumber alam,
• wilayah kerja pertambangan minyak dan gas bumi
Amirul
BENTUK USAHA TETAP (BUT)
PENDAHULUAN
UU PPh Pasal 2 ayat (5)
Dapat berupa :
1. Pengertian & Dasar Hukum
2. Subjek Pajak
3. Objek Pajak
4. Prinsip-prinsip Umum PPh Badan
Top
Next
Back
• Perikanan, peternakan, pertanian, perkebunan, atau kehutanan.
• Proyek konstruksi, instalasi atau proyek perakitan
• Pemberian jasa dalam bentuk apapun oleh pegawai atau orang lain sepanjang dilakukan lebih dari 60 hari dlm j.w. 12 bulan
• Orang/badan bertindak selaku agen yg kedudukannya tdk bebas
• Agen atau pegawai dari perusahaan asuransi yang tidak didirikan dan tidak bertempat kedudukan di Indonesia, yang menerima premi asuransi atau menanggung risiko di Indonesia
• komputer, agen elektronik, atau peralatan otomatis yang dimiliki, disewa, atau digunakan oleh penyelenggara transaksi elektronik untuk menjalankan kegiatan usaha melalui internet
Amirul
PERBEDAAN PPH ORANG PRIBADI V.S BADAN
PENDAHULUAN
UU PPh
Orang Pribadi Badan/BUT
Pembukuan atau Pencatatan Wajib pembukuan
Ada PTKP Tidak ada PTKP
Tarif Lama : 5%, 10%, 15%, 25% & 35%
Baru (>= 2009): 5%, 15%, 25%, 30%
Tarif
Lama :(10%, 15%, & 30%)
Baru : - 2009 : 28%
- 2009 : 25%
Kredit Pajak sehubungan dg pek/jasa : PPh 21
Kredit Pajak sehubungan dg jasa : PPh 23
SPT : 1770, 1770 S, 1770 SS SPT : 1771
1. Pengertian & Dasar Hukum
2. Subjek Pajak
3. Objek Pajak
4. Prinsip-prinsip Umum PPh Badan
Top
Next
Back
Amirul
BUKAN SUBJEK PPHPENDAHULUAN
UU PPh Pasal 3
1. Pengertian & Dasar Hukum
2. Subjek Pajak
3. Objek Pajak
4. Prinsip-prinsip Umum PPh Badan
Top
Next
Back
- Pejabat2 perwakilan diplomatik & konsulat atau pejabat2 lain Neg. Asing
- Orang-orang yang diperbantukan kepada mereka yg bekerja pada dan bertempat tinggal bersama-sama mereka
Dengan syarat : bukan WNI dan di Indonesia tidak menerima atau memperoleh penghasilan di luar jabatan atau
pekerjaannya tersebut serta negara bersangkutan memberikan perlakuan timbal balik
Organisasi-organisasi internasional dengan syarat:1.Indonesia menjadi anggota organisasi tersebut; dan 2.tidak menjalankan usaha atau kegiatan lain untuk memperoleh penghasilan dari Indonesia selain memberikan pinjaman kepada pemerintah yang dananya berasal dari iuran para anggota
Organisasi-organisasi internasional dengan syarat:1.Indonesia menjadi anggota organisasi tersebut; dan 2.tidak menjalankan usaha atau kegiatan lain untuk memperoleh penghasilan dari Indonesia selain memberikan pinjaman kepada pemerintah yang dananya berasal dari iuran para anggota
pejabat2 perwakilan organisasi internasional di atas dgn syarat:-bukan WNI dan -tidak menjalankan usaha, kegiatan, atau pekerjaan lain untuk memperoleh penghasilan dari Indonesia
Kantor perwakilan negara asingKantor perwakilan negara asing
Amirul
OBJEK PAJAK PENGHASILANPENDAHULUAN
UU PPh Pasal 4 ayat (1)
SETIAP TAMBAHAN KEMAMPUAN EKONOMIS YG :
- Diterima atau diperoleh Wajib Pajak,
- Berasal dari Indonesia maupun dari luar Indonesia, - Dapat dipakai untuk konsumsi atau untuk Menambah
kekayaan Wajib Pajak,- Dengan nama dan bentuk apapun
P E N G H A S I L A NP E N G H A S I L A N
DENGAN NAMA DAN DALAM BENTUK APAPUN
DENGAN NAMA DAN DALAM BENTUK APAPUN
1. Pengertian & Dasar Hukum
2. Subjek Pajak
3. Objek Pajak
4. Prinsip-prinsip Umum PPh Badan
Top
Next
Back
Amirul
OBJEK PAJAK PENGHASILAN
PENDAHULUAN
UU PPh Pasal 4 ayat (1)
1. Pengertian & Dasar Hukum
2. Subjek Pajak
3. Objek Pajak
4. Prinsip-prinsip Umum PPh Badan
Top
Next
Back
Definisi Penghasilan (Pasal 4 ayat (1)
UU PPh)Definisi Penghasilan (Pasal 4 ayat (1)
UU PPh)
5 elemen5 elemen
tambahan kemampuan ekonomis
tambahan kemampuan ekonomis
diterima atau diperolehditerima atau diperoleh
untuk konsumsi atau untuk menambah kekayaan
untuk konsumsi atau untuk menambah kekayaan
dari Indonesia maupun dari luar Indonesia
dari Indonesia maupun dari luar Indonesia
dengan nama dan dalam bentuk apapun.
dengan nama dan dalam bentuk apapun.
Aspek ekonomi (bukan akuntansi)Aspek ekonomi (bukan akuntansi)Pengakuan secara cash atau accrual basisPengakuan secara cash atau accrual basis
Cakupan geografis (global)Cakupan geografis (global) Pemanfaatan/pemakaianPemanfaatan/pemakaian
Konsep material (bukan formal)Konsep material (bukan formal)
Amirul
OBJEK PAJAK PENGHASILAN
PENDAHULUAN
UU PPh Pasal 4 ayat (1)
1. Pengertian & Dasar Hukum
2. Subjek Pajak
3. Objek Pajak
4. Prinsip-prinsip Umum PPh Badan
Top
Next
Back
Arus PenghasilanPendekatan
SumberSource concept
of income
Pendekatan Sumber
Source concept of income
Penghasilan dari pekerjaan dalam hubungan kerja dan
pekerjaan bebas;
Penghasilan dari usaha dan kegiatan;
Penghasilan dari modal;
Penghasilan lain-lain.
Penghasilan dari pekerjaan dalam hubungan kerja dan
pekerjaan bebas;
Penghasilan dari usaha dan kegiatan;
Penghasilan dari modal;
Penghasilan lain-lain.
Konsumsi dan/atau menambah kekayaanKonsumsi dan/atau menambah kekayaan
Penghasilan aktif
Penghasilan pasif
Pendekatan Pertambahan Accretion concept of incomePendekatan Pertambahan Accretion concept of income
Amirul
OBJEK PAJAK PENGHASILAN
PENDAHULUAN
UU PPh Pasal 4
PENGHASILANPENGHASILAN
PENGHASILAN BUKAN OBJEK PPH
OBJEK PPH TIDAK BERSIFAT PEMOTONGAN FINAL
OBJEK PPH DIPOTONG FINAL
1. Pengertian & Dasar Hukum
2. Subjek Pajak
3. Objek Pajak
4. Prinsip-prinsip Umum PPh Badan
Top
Next
Back
Amirul
OBJEK PAJAK PENGHASILAN
PENDAHULUAN
UU PPh Pasal 4 ayat (1)
1. Pengertian & Dasar Hukum
2. Subjek Pajak
3. Objek Pajak
4. Prinsip-prinsip Umum PPh Badan
Top
Next
Back
a. Penggantian atau imbalan berkenaan dgn pekerjaan
atau jasa yg diterima atau diperoleh a. termasuk gaji, upah, tunjangan, honorarium, komisi, bonus,
gratifikasi, uang pensiun, atau imbalan dlm bentuk lainnya, b. kecuali ditentukan lain dalam UU ini;
b. Hadiah dr undian, pekerj. atau kegiatan, & penghargaan;
c. Laba usaha
d. Keuntungan krn penjualan atau krn pengalihan harta
e. Penerimaan kembali pembayaran pajak yg tlh dibebankan sbg biaya & pembayaran tambahan pengembalian pajak
f. bunga termasuk premium, diskonto, dan imbalan karena jaminan pengembalian utang
Amirul
OBJEK PAJAK PENGHASILAN
PENDAHULUAN
UU PPh Pasal 4 ayat (1)
1. Pengertian & Dasar Hukum
2. Subjek Pajak
3. Objek Pajak
4. Prinsip-prinsip Umum PPh Badan
Top
Next
Back
g. Deviden, dgn nama dan dlm bentuk apapun, • Termasuk deviden dari perusahaan asuransi kpd • pemegang polis, dan pembagian SHU koperasi
h. Royalti, i. Sewa & penghasilan lain sehub. dg penggunaan
hartaj. Penerimaan atau perolehan pembayaran berkala k. Keuntungan krn pembebasan utang,
• kecuali sampai dgn jumlah tertentu ditetapkan dgn PP (PP No.130 Tahun 2000)
l. Keuntungan krn selisih kurs mata uang asing,
Amirul
OBJEK PAJAK PENGHASILAN
PENDAHULUAN
UU PPh Pasal 4 ayat (1)
1. Pengertian & Dasar Hukum
2. Subjek Pajak
3. Objek Pajak
4. Prinsip-prinsip Umum PPh Badan
Top
Next
Back
m. Selisih lebih karena penilaian kembali aktiva,
n. Premi asuransi,
o. Iuran yg diterima/diperoleh perkumpulan dari anggotanya yg terdiri dari WP yg menjalankan usaha / pekerjaan bebas,
p. Tambahan kekayaan neto dari pengh. yg blm dikenai pajak.
q. Penghasilan dari usaha yang berbasis syariah
r. Imbalan bunga di bid. Perpajakan (UU KUP)
s. Surplus Bank Indonesia
Amirul
OBJEK PAJAK PENGHASILAN (Penjelasan)
PENDAHULUAN
UU PPh Pasal 4 ayat (1) huruf d
1. Pengertian & Dasar Hukum
2. Subjek Pajak
3. Objek Pajak
4. Prinsip-prinsip Umum PPh Badan
Top
Next
Back
1. pengalihan harta kepada perseroan, persekutuan, dan badan lainnya sebagai pengganti saham atau penyertaan modal;
2. pengalihan harta kepada pemegang saham, sekutu, atau anggota yang diperoleh perseroan, persekutuan, dan badan lainnya
3. likuidasi, penggabungan, peleburan, pemekaran, pemecahan, pengambilalihan usaha, atau reorganisasi dgn nama/dlm bentuk apa pun
4. penjualan atau pengalihan sebagian atau seluruh hak penambangan, tanda turut serta dalam pembiayaan, atau permodalan dalam perusahaan pertambangan
Keuntungan karena penjualan atau karena pengalihan harta termasuk keuntungan karena:Keuntungan karena penjualan atau karena pengalihan harta termasuk keuntungan karena:
Amirul
OBJEK PAJAK PENGHASILAN (Penjelasan)
PENDAHULUAN
UU PPh Pasal 4 ayat (1) huruf d
1. Pengertian & Dasar Hukum
2. Subjek Pajak
3. Objek Pajak
4. Prinsip-prinsip Umum PPh Badan
Top
Next
Back
5. pengalihan harta berupa hibah, bantuan, atau sumbangan, kecuali yang diberikan kepada :
• keluarga sedarah dlm garis keturunan lurus satu derajat dan
• badan keagamaan, badan pendidikan, badan sosial termasuk yayasan, koperasi, atau OP yg menjalankan usaha mikro dan kecil, (ketentuannya diatur PerMenKeu),
sepanjang tidak ada hubungan dengan usaha, pekerjaan, kepemilikan, atau penguasaan di antara pihak-pihak yang bersangkutan
Keuntungan karena penjualan atau karena pengalihan harta termasuk keuntungan karena:Keuntungan karena penjualan atau karena pengalihan harta termasuk keuntungan karena:
Amirul
OBJEK PAJAK PENGHASILAN (Penjelasan)
PENDAHULUAN
Penjelasan UU PPh Pasal 4 ayat (1) huruf g
1. Pengertian & Dasar Hukum
2. Subjek Pajak
3. Objek Pajak
4. Prinsip-prinsip Umum PPh Badan
Top
Next
Back
1. Pembagian laba baik secara langsung ataupun tidak langsung, dengan nama dan dalam bentuk apapun;
2. Pembayaran kembali karena likuidasi yang melebihi jumlah modal yang disetor;
3. Pemberian saham bonus Yang dilakukan tanpa penyetoran Termasuk yg berasal dari kapitalisasi agio saham;
4. Pembagian laba dalam bentuk saham;5. Pencatatan tambahan modal yang dilakukan tanpa penyetoran;6. Jumlah yang melebihi jumlah setoran sahamnya yang diterima
atau diperoleh pemegang saham karena pembelian kembali saham-saham oleh perseroan yang bersangkutan;
Termasuk dalam pengertian Dividen adalah:Termasuk dalam pengertian Dividen adalah:
Amirul
OBJEK PAJAK PENGHASILAN (Penjelasan)
PENDAHULUAN
1. Pengertian & Dasar Hukum
2. Subjek Pajak
3. Objek Pajak
4. Prinsip-prinsip Umum PPh Badan
Top
Next
Back
7. Pembayaran kembali seluruhnya atau sebagian dari modal yang disetorkan, jika dlm tahun2 yg lampau diperoleh keuntungan, kecuali jika pembayaran kembali itu adalah akibat dari pengecilan
modal dasar (statuter) yang dilakukan secara sah;
8. Pembayaran sehubungan dengan tanda2 laba, termasuk yang diterima sebagai penebusan tanda2 laba tersebut;
9. Bagian laba sehubungan dengan pemilikan obligasi;
10. Bagian laba yang diterima oleh pemegang polis;
11. Pembagian berupa sisa hasil usaha kepada anggota koperasi;
12. Pengeluaran perusahaan untuk keperluan pribadi pemegang saham yang dibebankan sebagai biaya perusahaan.
Termasuk dalam pengertian Dividen adalah:Termasuk dalam pengertian Dividen adalah:
Penjelasan UU PPh Pasal 4 ayat (1) huruf g
Amirul
OBJEK PAJAK PENGHASILAN (Penjelasan)PENDAHULUAN
1. Pengertian & Dasar Hukum
2. Subjek Pajak
3. Objek Pajak
4. Prinsip-prinsip Umum PPh Badan
Top
Next
Back
Contoh Praktek:
PT. APT. A
PT. BPT. B
Pemegang Saham
(Tlh disetor penuh)
Memberikan Pinjaman
Membayar Bunga > Kewajaran
Selisih Yg Dibayar atas nilai wajar :
Tidak boleh jadi Biaya (Non Deductible Expense)
Penjelasan UU PPh Pasal 4 ayat (1) huruf g
Termasuk dalam pengertian Dividen adalah:Termasuk dalam pengertian Dividen adalah:
Amirul
OBJEK PAJAK PENGHASILAN (Penjelasan)
PENDAHULUAN
Penjelasan UU PPh Pasal 4 ayat (1) huruf g
1. Pengertian & Dasar Hukum
2. Subjek Pajak
3. Objek Pajak
4. Prinsip-prinsip Umum PPh Badan
Top
Next
Back
1. hak atas harta tak berwujud, • misalnya hak pengarang, paten, merek dagang, formula, atau
rahasia perusahaan;
2. hak atas harta berwujud, • misalnya hak atas alat2 industri, komersial, & ilmu pengetahuan.
3. informasi, • yaitu informasi yang belum diungkapkan secara umum, walaupun
mungkin belum dipatenkan, • misalnya pengalaman di bid. industri, atau bid. usaha lainnya. • Ciri : informasi tersebut telah tersedia sehingga pemiliknya tidak
perlu lagi melakukan riset untuk menghasilkan informasi tersebut.
Royalti terdiri dari :Royalti terdiri dari :
Amirul
OBJEK PAJAK PENGHASILAN (Penjelasan)
PENDAHULUAN
PP No.25 Th 2009
1. Pengertian & Dasar Hukum
2. Subjek Pajak
3. Objek Pajak
4. Prinsip-prinsip Umum PPh Badan
Top
Next
Back
1. Penghasilan
2. Biaya, termasuk :a. hak pihak ketiga atas bagi hasil;b. margin; danc. kerugian dari transaksi bagi hasil.
3. Pemotongan pajak atau pemungutan pajak dilakukan juga terhadap :a. hak pihak ketiga atas bagi hasil;b. bonus;c. margin; dand. hasil berbasis syariah lainnya yang sejenis
Perlakuan Pajak Penghasilan dari kegiatan Usaha Berbasis Syariah meliputi :
Perlakuan Pajak Penghasilan dari kegiatan Usaha Berbasis Syariah meliputi :
Amirul
PENGHASILAN DIPOTONG PPH FINAL
PENDAHULUAN
UU PPh Pasal 4 ayat (2)
1. Pengertian & Dasar Hukum
2. Subjek Pajak
3. Objek Pajak
4. Prinsip-prinsip Umum PPh Badan
Top
Next
Back
Penghasilan berupa Bunga:
Bunga deposito dan tabungan lainnya (PP 131/2000)
Bunga Obligasi dan SUN (PP 16/2009)
bunga simpanan yang dibayarkan oleh koperasi kepada anggota koperasi OP (PP 15/2009)
Hadiah undian (PP 132/2000)
Penghasilan dari : Trans. saham & sekuritas lain (PP 41/1994 std. PP 14/1997)
Trans.derivatif yg diperdagangkan di bursa (PP 17/2009)
Transaksi penjualan saham atau pengalihan penyertaan modal pada perusahaan pasangannya yang diterima oleh perusahaan modal ventura (PP 4/1995)
Amirul
PENGHASILAN DIPOTONG PPH FINAL
PENDAHULUAN
UU PPh Pasal 4 ayat (2)
1. Pengertian & Dasar Hukum
2. Subjek Pajak
3. Objek Pajak
4. Prinsip-prinsip Umum PPh Badan
Top
Next
Back
penghasilan dari :
Transaksi pengalihan harta berupa T/B, (PP 48/1994 stdd(3) PP 71/2008)
Usaha Real Estate Usaha jasa konstruksi (PP 51/2008 std. PP 40/2009)
Persewaan tanah dan bangunan (PP 29/1996 std. PP 5/2002)
penghasilan tertentu lainnya; Dividen Yg Diterima/Diperoleh oleh WP (PP 19/2009)
Diskonto SPN (PP 27/2008)
Uang Pesangon, Uang Manfaat Pensiun, THT & JHT Yg Dibayarkan Sekaligus (PP 68/2009)
…
Amirul
PENGHASILAN DIPOTONG PPH FINAL
PENDAHULUAN
UU PPh Pasal 4 ayat (2)
2 PENGHASILAN DARI PERSEWAAN TANAH DAN/ATAU BANGUNAN (PP No. 29 Th 1996 std. PP No.5 Thn 2002 )
4. PENGHASILAN DARI HADIAH UNDIAN ( PP No. 132 Thn 2000 )
3. PENGHASILAN DARI USAHA JASA KONSTRUKSI (PP No. 51 Th 2008 std. PP 40 Th 2009)
1. Pengertian & Dasar Hukum
2. Subjek Pajak
3. Objek Pajak
4. Prinsip-prinsip Umum PPh Badan
Top
Next
Back
1. PENGHASILAN DARI PENGALIHAN HAK ATAS TANAH DAN/ATAU BANGUNAN (PP No. 48 Th 1994 stdd(3) PP 71 Th 2008)
5. BUNGA SIMPANAN YG DIBAYARKAN OLEH KOPERASI KEPADA ANGGOTA KOPERASI OP (PP No. 15 TH 2009)
6. DIVIDEN YANG DITERIMA ATAU DIPEROLEH WP ORANG PRIBADI DALAM NEGERI (PP No. 19 TH 2009)
Amirul
PENGHASILAN DIPOTONG PPH FINAL
PENDAHULUAN
1. Pengertian & Dasar Hukum
2. Subjek Pajak
3. Objek Pajak
4. Prinsip-prinsip Umum PPh Badan
Top
Next
Back
12. PENGHASILAN DARI TRANSAKSI DERIVATIF BERUPA KONTRAK BERJANGKA YG DIPERDAGANGKAN DI BURSA(PP No. 17 TH 2009)
9. DISKONTO SURAT PERBENDAHARAN NEGARA (PP 27 Th 2008)
8. PENGHASILAN BERUPA BUNGA OBLIGASI (PP 16 Th 2009)
11.PENGHASILAN DARI TRANSAKSI PENJUALAN SAHAM DI BURSA EFEK ( PP No. 41 Thn 1994 std. PP No.14 Thn 1997 )
10.PENGHASILAN PERUSAHAAN MODAL VENTURA DARI TRANSAKSI PENJUALAN SAHAM ATAU PENGALIHAN PENYERTAAN MODAL PADA PERUSAHAAN PASANGAN USAHANYA ( PP No. 4 Th 1995)
7. PENGHASILAN DARI BUNGA DEPOSITO DAN TABUNGAN SERTA DISKONTO SBI ( PP No. 131 Th 2000)
UU PPh Pasal 4 ayat (2)
13. PENGHASILAN BERUPA UANG PESANGON, UANG MANFAAT PENSIUN, TUNJANGAN HARI TUA, DAN JAMINAN HARI TUA YANG DIBAYARKAN SEKALIGUS (PP No. 68 TH 2009)
Amirul
PENGHASILAN DIPOTONG PPH FINAL
PENDAHULUAN
UU PPh
17. PENGHASILAN YANG DITERIMA/DIPEROLEH WP LN ATAS PENGHASILAN YANG BERSUMBER DARI INDONESIA BERUPA:
- DEVIDEN- BUNG, TERMASUK PREMIUM, DISKONTO DAN IMBALAN- SEHUBUNGAN DENGAN JAMINAN PENGEMBALIAN UTANG- ROYALTI, SEWA, DAN PENGHASILAN LAIN SEHUBUNGAN DG- PENGGUNAAN HARTA- HADIAH DAN PENGHARGAAN- PENSIUN DAN PEMBAYARAN BERKALA LAINNYA
16. PENGHASILAN KENA PAJAK DARI SUATU BUT DI INDONESIA(KECUALI PENGHASILAN TERSEBUT DITANAMKAN KEMBALIDI INDONESIA)
PPH Final Lainnya Yang Tidak Diatur Dengan PPPPH Final Lainnya Yang Tidak Diatur Dengan PP
1. Pengertian & Dasar Hukum
2. Subjek Pajak
3. Objek Pajak
4. Prinsip-prinsip Umum PPh Badan
Top
Next
Back
Amirul
PENGHASILAN DIPOTONG PPH FINAL
PENDAHULUAN
UU PPh Pasal 4 ayat (2)
10. PENGHASILAN SELISIH LEBIH KARENA REVALUASI AKTIVA TETAP ( KMK. 486/KMK.03/2002)
11. PUNGUTAN PPH ATAS PENYERAHAN PREMIUM, SOLAR, PREMIX KEPADA SPBU SWASTA DAN SPBU PERTAMINA
12. PENGUTAN OLEH PERTAMINA DAN BADAN SELAIN PERTAMINAATAS PENYERAHAN MINYAK TANAH, GAS LPG DAN PELUMAS
9. PENGHASILAN YANG DITERIMA WP PERUSAHAAN PELAYARAN /PENERBANGAN LN (KMK No. 417/KMK.04/1996)
8. PENGHASILAN YANG DITERIMA WP PERUSAHAAN PELAYARAN DALAM NEGERI (KMK No. 416/KMK.04/1996 JO. SE-29/PJ.04/1996)
13. PUNGUTAN PPH OLEH INDUSTRI ROKOK PADA SAAT PENJUALAN ROKOK DI DALAM NEGERI (KEP-24/PJ./1997)
14. PENGHASILAN DARI PENJUALAN HARTA DI INDONESIA YANGDITERIMA WP LN SELAIN BUT DI INDONESIA DAN PREMI ASURANSI YANG DIBAYARKAN KPD PERUSAHAAN ASURANSIDI LN (PASAL 26 UU PPH)
1. Pengertian & Dasar Hukum
2. Subjek Pajak
3. Objek Pajak
4. Prinsip-prinsip Umum PPh Badan
Top
Next
Back
Amirul
PENGHASILAN BUKAN OBJEK PPHPENDAHULUAN
UU PPh Pasal 4 ayat (2)
1. Pengertian & Dasar Hukum
2. Subjek Pajak
3. Objek Pajak
4. Prinsip-prinsip Umum PPh Badan
Top
Next
Back
Bantuan dan Hibah Harta sbg pengganti Saham atau Penyertaan modal;
termasuk setoran tunai
Deviden atau Bagian Laba dgn kriteria tertentu Iuran yg diterima atau diperoleh Dana Pensiun
Yang pendiriannya tlh disahkan Menteri Keuangan, Baik yang dibayar oleh Pemberi Kerja maupun Pegawai
Penghasilan dari modal yg ditanamkan Dana Pensiun (tlh disahkan Menkeu) dlm bidang-bidang tertentu
Bagian laba dari badan pasangan usaha Perusahaan Ventura, dgn syarat tertentu
Sisa Lebih Badan/Lembaga Pendidikan dan Litbang Bantuan atau santunan yg dibayarkan oleh BPJS kpd EP Ttt
Amirul
PENGHASILAN BUKAN OBJEK PPH bagi WP OPPENDAHULUAN
UU PPh Pasal 4 ayat (2)
1. Pengertian & Dasar Hukum
2. Subjek Pajak
3. Objek Pajak
4. Prinsip-prinsip Umum PPh Badan
Top
Next
Back
Warisan Penggantian atau Imbalan bentuk natura/kenikmatan
dari WP atau Pemerintah, Sehub. dg pekerjaan atau jasa
kecuali yang diberikan oleh :• bukan Wajib Pajak,
• WP yang dikenakan pajak secara final atau
• WP yg menggunakan Norma Penghitungan Khusus (deemed profit) Pasal 15
Pembayaran asuransi kpd OP sehubungan dengan : asuransi kesehatan, asuransi kecelakaan, asuransi jiwa, asuransi dwiguna, dan asuransi bea siswa
Amirul
PENGHASILAN BUKAN OBJEK PPH bagi WP OPPENDAHULUAN
UU PPh Pasal 4 ayat (2)
1. Pengertian & Dasar Hukum
2. Subjek Pajak
3. Objek Pajak
4. Prinsip-prinsip Umum PPh Badan
Top
Next
Back
Bagian laba yg diterima atau diperoleh anggota dari : Perseroan komanditer yg modalnya tdk terbagi atas
saham2, Persekutuan, Perkumpulan, Firma, dan Kongsi, Tmsk pemegang unit penyertaan kontrak investasi kolektif
Beasiswa yg memenuhi persyaratan tertentu
Amirul
PENGHASILAN BUKAN OBJEK PPH YG DIHAPUS DALAM PERUBAHAN UU YG BARU
PENDAHULUAN
UU PPh Pasal 4 ayat (2)
1. Pengertian & Dasar Hukum
2. Subjek Pajak
3. Objek Pajak
4. Prinsip-prinsip Umum PPh Badan
Top
Next
Back
Bunga obligasi yang diterima atau diperoleh
perusahaan reksadana selama 5 (lima) tahun pertama sejak pendirian perusahaan atau pemberian ijin usaha; (UU No 10 Tahun 1994)
…
Amirul
PENGHASILAN BUKAN OBJEK PPH (Penjelasan)PENDAHULUAN
UU PPh Pasal 4 ayat (2); PP No. 18 Th 2009
1. Pengertian & Dasar Hukum
2. Subjek Pajak
3. Objek Pajak
4. Prinsip-prinsip Umum PPh Badan
Top
Next
Back
Tidak ada hub. dgn usaha, pekerjaan, kepemilikan, atau penguasaan di antara pihak2 yg bersangkutan
Bantuan atau sumbangan, termasuk Zakat yg diterima oleh :
• BAZ atau LAZ yg dibentuk/disahkan pemerintah
• Penerima zakat yang berhak
Sumbangan keagamaan yang sifatnya wajib bagi pemeluk agama yang diakui di Indonesia, yg diterima :
• lembaga keagamaan yg dibentuk/disahkan pemerintah
• penerima sumbangan yang berhak,
Syarat Bantuan dan Hibah :Syarat Bantuan dan Hibah :
Amirul
PENGHASILAN BUKAN OBJEK PPH (Penjelasan)PENDAHULUAN
UU PPh Pasal 4 ayat (2); Per MenKeu No. 245/PMK.03/2008
1. Pengertian & Dasar Hukum
2. Subjek Pajak
3. Objek Pajak
4. Prinsip-prinsip Umum PPh Badan
Top
Next
Back
Harta hibah, bantuan, atau sumbangan yg diterima : Keluarga sedarah dlm garis keturunan lurus satu derajat;
• Orang tua dan anak kandung
Badan Keagamaan;• kegiatannya semata-mata mengurus tempat-tempat ibadah dan/atau
• Menyelenggrkn keg. di bid. keagamaan, yg tdk mencari keuntungan
Badan Pendidikan; Badan Sosial termasuk yayasan dan koperasi OP yg menjalankan Usaha Mikro dan Kecil
Pembukuan oleh Penerima: sesuai dengan nilai buku harta dari pihak pemberi.
Syarat Bantuan dan Hibah :Syarat Bantuan dan Hibah :
Amirul
PENGHASILAN BUKAN OBJEK PPH (Penjelasan)PENDAHULUAN
UU PPh Pasal 4 ayat (2); Per MenKeu No. 245/PMK.03/2008
1. Pengertian & Dasar Hukum
2. Subjek Pajak
3. Objek Pajak
4. Prinsip-prinsip Umum PPh Badan
Top
Next
Back
Badan sosial termasuk yayasan dan koperasi : Kegiatan semata-mata menyelenggarakan:
a. Pemeliharaan kesehatan;
b. Pemeliharaan orang lanjut usia (panti jompo);
c. Pemeliharaan anak yatim-piatu, anak atau orang terlantar, dan anak atau orang cacat;
d. Santunan dan/atau pertolongan kepada korban bencana alam, kecelakaan, dan sejenisnya;
e. Pemberian beasiswa;
f. Pelestarian lingkungan hidup; dan/atau
g. Kegiatan sosial lainnya.
yang tidak mencari keuntungan
Syarat Bantuan dan Hibah : - Penjelasan Badan Sosial
Syarat Bantuan dan Hibah : - Penjelasan Badan Sosial
Amirul
PENGHASILAN BUKAN OBJEK PPH (Penjelasan)PENDAHULUAN
UU PPh Pasal 4 ayat (2); Per MenKeu No. 245/PMK.03/2008
1. Pengertian & Dasar Hukum
2. Subjek Pajak
3. Objek Pajak
4. Prinsip-prinsip Umum PPh Badan
Top
Next
Back
OP yg menjalankan Usaha Mikro & Usaha Kecil:memiliki dan menjalankan usaha produktif yang memenuhi kriteria sebagai berikut :a. Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp
500.000.000,-• Tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha;
ataua. Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp
2.500.000.000,-
Syarat Bantuan dan Hibah : - Penjelasan OP Usaha Mikro & Kecil
Syarat Bantuan dan Hibah : - Penjelasan OP Usaha Mikro & Kecil
Amirul
PENGHASILAN BUKAN OBJEK PPH (Penjelasan)PENDAHULUAN
UU PPh Pasal 4 ayat (2); PP No. 18 Th 2009
1. Pengertian & Dasar Hukum
2. Subjek Pajak
3. Objek Pajak
4. Prinsip-prinsip Umum PPh Badan
Top
Next
Back
Yang Menerima atau Memperoleh : Perseroan Terbatas (PT) sbg WP DN, Koperasi, BUMN BUMD
Yang memberikan (tempat penyertaan modal): Badan Usaha yg didirikan dan bertpt kedudukan di Ind.
Syarat : Dividen berasal dari cadangan laba yang ditahan PT, BUMN & BUMD yg menerima dividen, kepemilikan
saham paling rendah 25% dari jumlah modal yg disetor.
Kriteria Deviden Bukan Objek Pajak:Kriteria Deviden Bukan Objek Pajak:
Amirul
PENGHASILAN BUKAN OBJEK PPH (Penjelasan)PENDAHULUAN
UU PPh Pasal 4 ayat (2); Per Men Keu No. 234/PMK.03/2009
1. Pengertian & Dasar Hukum
2. Subjek Pajak
3. Objek Pajak
4. Prinsip-prinsip Umum PPh Badan
Top
Next
Back
Penanaman Modal Tertentu oleh Dana Pensiun yg penghasilannya bukan merupakan Objek Pajak:
Bunga, Diskonto, dan Imbalan dari: Deposito, Sertifikat Deposito dan Tabungan pada BI
serta sertifikat BI Obligasi, Sukuk, SBSN, SPN
• Yang diperdagangkan di Bursa Efek di Indonesia
Deviden dari PT yang tercatat di Bursa Efek di Indonesia
Penanaman Modal Tertentu oleh Dana Pensiun:Penanaman Modal Tertentu oleh Dana Pensiun:
Amirul
PENGHASILAN BUKAN OBJEK PPH (Penjelasan)PENDAHULUAN
UU PPh Pasal 4 ayat (2); Kep Men Keu 250/KMK.04/1995
1. Pengertian & Dasar Hukum
2. Subjek Pajak
3. Objek Pajak
4. Prinsip-prinsip Umum PPh Badan
Top
Next
Back
Syarat Pasangan usaha : didirikan dan menjalankan usaha atau kegiatan di Indo. merupakan perusahaan kecil, menengah, atau yang
menjalankan kegiatan dalam sektor-sektor usaha yang ditetapkan dengan Keputusan Menteri Keuangan
sahamnya tidak diperdagangkan di bursa efek di Indonesia
Jangka Waktu Penyertaan Modal Ventura: 10 Tahun
Lain-lain: Apabila Pasangan Usaha menjual saham di Bursa Efek,
saham modal ventura harus dijual plg lbt 36 bulan sejak diizinkan Bapepam
Syarat Perusahaan Ventura:Syarat Perusahaan Ventura:
Amirul
PENGHASILAN BUKAN OBJEK PPH (Penjelasan)PENDAHULUAN
UU PPh Pasal 4 ayat (2) hrf m & Penjelasannya; 80/PMK.03/2009; PER - 44/PJ./2009
1. Pengertian & Dasar Hukum
2. Subjek Pajak
3. Objek Pajak
4. Prinsip-prinsip Umum PPh Badan
Top
Next
Back
Syarat: Badan/Lembaga :
• bersifat Nirlaba dan Terbuka bagi siapa saja
• telah terdaftar pada instansi yang membidanginya, Sisa Lebih tsb ditanamkan kembali dalam bentuk
Pembangunan dan Pengadaan sarana dan Prasarana kegiatan Pendidikan / Litbang, dlm jk wkt Plg Lama 4 tahun sejak diperolehnya.
Wajib menyampaikan pemberitahuan mengenai rencana fisik sederhana dan rencana biaya kepada Ka. KPP tempat WP terdaftar
Sisa Lebih Lembaga Pendidikan & LitbangSisa Lebih Lembaga Pendidikan & Litbang
Amirul
PENGHASILAN BUKAN OBJEK PPH (Penjelasan)PENDAHULUAN
UU PPh Pasal 4 ayat (2) hrf m & Penjelasannya; 80/PMK.03/2009; PER - 44/PJ./2009
1. Pengertian & Dasar Hukum
2. Subjek Pajak
3. Objek Pajak
4. Prinsip-prinsip Umum PPh Badan
Top
Next
Back
Pengertian Pemb. dan pengadaan Sa-pra:Pembelian, pengadaan d/a pembangunan fisik sarana dan prasarana kegiatan pendidikan d/a penelitian dan pengembangan yang meliputi : Pembelian atau pembangunan gedung dan prasarana
kegiatan Pendidikan, Litbang termasuk pembelian tanah sbg lokasi pembangunan gedung dan prasarana tsb
Pengadaan sa-pra kantor, lab. dan perpustakaan; atau Pembelian atau pembangunan asrama mahasiswa, rumah
dinas, guru, dosen atau karyawan, dan sa-pra olahraga, sepanjang berada dilingkungan atau lokasi lembaga pendidikan formal
Sisa Lebih Lembaga Pendidikan & LitbangSisa Lebih Lembaga Pendidikan & Litbang
Amirul
OBJEK PAJAK BUT
PENDAHULUAN
UU PPh Pasal 5 ayat (1)
PENGHASILAN DARI- USAHA/KEGIATAN BUT- HARTA YANG DIMILIKI/ DIKUASAI BUT
PENGHASILAN KANTOR PUSAT DARI
- USAHA ATAU KEGIATAN- PENJUALAN BARANG2- PEMBERIAN JASA
YG SEJENIS DGN YG DILA-KUKAN BUT DI INDONESIA
PENGHASILAN YG TERSEBUT DLM PASAL 26
YG DITERIMA ATAU DIPEROLEH
KANTOR PUSAT
DI INDONESIA
SEPANJANG ADA HUBUNGAN EFEKTIF ANTARA BUT DGN HARTA/KEGIATAN YGMEMBERIKAN PENGHASILAN
1. Pengertian & Dasar Hukum
2. Subjek Pajak
3. Objek Pajak
4. Prinsip-prinsip Umum PPh Badan
Top
Next
Back
Amirul
OBJEK PPH : CONTOH KASUS
PENDAHULUAN
Contoh Intercompany deviden
PT Aman
PT AKoperasi
XBurhan
PT A --> deviden tsb bukan Objek PPh
Koperasi X --> deviden tsb bukan Objek PPh
Burhan --> deviden tersebut Objek PPh
PT A --> deviden tsb Objek PPh
PT. Aman akan membayar deviden kepada para pemegang saham sejumlah Rp 40 juta. Penghasilan yang
manakah yang merupakan Objek PPh …?
PT B30% 30% 30%
10%
1. Pengertian & Dasar Hukum
2. Subjek Pajak
3. Objek Pajak
4. Prinsip-prinsip Umum PPh Badan
Top
Next
Back
Amirul
BAGAN PAJAK PENGHASILAN (PPH BADAN)PENDAHULUAN
UU PPh Pasal
Pasal 24
WAJIB PAJAKBADAN
Laporan Laba / Rugi
Penghasilan xxx
Biaya (xxx)
Laba xxx
Koreksi Fiskal xxx
Penghasilan Kena Pajak xxx
Pajak Terutang xxx
Pajak dibayar dimuka (xxx)
Pajak yang harus dibayar xxx
Pasal 23
Pasal 6
Pasal 22, 23, 24, 25
Pasal 26
Pasal 23
Pasal 4
Pembayaran dari Luar Negeri Pembayaran ke Luar Negeri
Luar Negeri
Indonesia
Pasal 9
Pasal 17
Pasal 29
1. Pengertian & Dasar Hukum
2. Subjek Pajak
3. Objek Pajak
4. Prinsip-prinsip Umum PPh Badan
Top
Next
Back
Amirul
PERHITUNGAN PPH SECARA UMUM
PENDAHULUAN
UU PPh Pasal
Komersial Fiskal
Penghasilan xxx xxxBiaya ( dan bukan biaya) (xxx) (xxx)Laba/Penghasilan netto xxx xxxKompensasi rugi tahun sebelumnya (xxx) Penghasilan kena pajak (PKP) xxxPPh terhutang (PKP x Tarif) xxx Kredit Pajak : - PPh 22/23/24/25 (xxx) Kurang (lebih) bayar xxx
Penyesuaian Dilakukan dengan Rekonsiliasi Fiskal
1. Pengertian & Dasar Hukum
2. Subjek Pajak
3. Objek Pajak
4. Prinsip-prinsip Umum PPh Badan
Top
Next
Back
Amirul
TARIF PPH BADAN
PENDAHULUAN
UU PPh Pasal
Lapisan Penghasilan Kena Pajak
Tarif
> 0 juta – 50 juta 10%
> Rp 50 juta – Rp 100 juta
15%
> Rp 100 juta 30%
1. Pengertian & Dasar Hukum
2. Subjek Pajak
3. Objek Pajak
4. Prinsip-prinsip Umum PPh Badan
Top
Next
Back
LAM
ABARU
Tarif Tunggal
Tahun 2009 : 28%Tahun 2009 : 28%Tahun 2010 & Setelahnya
: 25%Tahun 2010 & Setelahnya
: 25%
Amirul
PRINSIP-PRINSIP UMUM
PENDAHULUAN
UU PPh Pasal
• Pertanggungjawaban oleh Pengurus, termasuk pengurus yang mempunyai kuasa dalam menentukan kebijaksanaan perusahaan dan terlibat dalam pengambilan keputusan.
• Sistem “Self Assessment”
• Wajib Pajak terdiri atas:
– Pemungut Pajak
– Pemotong Pajak
– Wajib Pajak PPh = Subjek Pajak + Objek Pajak (Penghasilan)
– UU Perpajakan Indonesia vs Penghindaran Pajak Berganda (Tax Treaties)
1. Pengertian & Dasar Hukum
2. Subjek Pajak
3. Objek Pajak
4. Prinsip-prinsip Umum PPh Badan
Top
Next
Back
Amirul
PRINSIP-PRINSIP UMUM
PENDAHULUAN
UU PPh Pasal
• Pada umumnya mengikuti prinsip akuntansi Indonesia, kecuali peraturan perpajakan menentukan lain.
• Prinsip akrual vs prinsip cash : prinsip akrual harus diterapkan untuk penghasilan dan biaya yang mempunyai masa manfaat lebih dari 1 tahun.
• Direktorat Jenderal Pajak berhak untuk melakukan review dan penyesuaian atas transaksi-transaksi yang melibatkan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa.
• Tahun Pajak:
– Tahun kalender vs Tahun Buku (Accounting Year)
– Dilakukan secara taat asas
– Perubahan tahun pajak : persetujuan dari Direktorat Jenderal Pajak
1. Pengertian & Dasar Hukum
2. Subjek Pajak
3. Objek Pajak
4. Prinsip-prinsip Umum PPh Badan
Top
Next
Back
Amirul
PENGHITUNGAN PAJAK
PENDAHULUAN
UU PPh Pasal
• Prosedur Umum– Menerapkan tarif pajak badan atas penghasilan kena
pajak (penghasilan bruto dikurangi biaya yang boleh dikurangkan)
– Tidak termasuk penghasilan yang telah dikenakan pajak penghasilan (PPh) Final
• Penetapan Provisi Khusus– Penghasilan kena pajak ditetapkan berdasarkan
perkiraan laba usaha
– Berlaku untuk perusahaan pelayaran/penerbangan internasional, perusahaan perdagangan luar negeri, perusahaan pengeboran minyak dan gas, dan perusahaan yang bergerak di bidang “Build-Operate-Transfer”
1. Pengertian & Dasar Hukum
2. Subjek Pajak
3. Objek Pajak
4. Prinsip-prinsip Umum PPh Badan
Top
Next
Back