Permaisuri Rakyat Biasaby : Enny Howard (10)

Seo jung, bunga desa di goryeo dengan rambut hitam nya yang mengkilau, tatapan matanya yang begitu indah, bibir merah merona nya, wajahnya yang dapat membuat semua laki-laki jatuh hati padanya, suaranya yang merdu dan sikapnya yang begitu anggun. Tidak sedikit pria di desa itu yang berusaha untuk mendapatkan cinta putri pedagang kain itu, tidak heran mereka begitu menyukainya karena parasnya yang begitu sempurna.

Raja hyun woo, pemimpim desa goryeo yang terkenal bijaksana, wibawa, baik hati dan sangat sederhana. Seluruh rakyat sangat memujanya, tidak hanya karena ia seorang pemimpin yang baik tetapi juga karena ketampanan nya. Raja Hyun woo memiliki seorang permaisuri dan 2 orang selir,dan diantara istri-istrinya, kim sukwon adalah selir kesayangan Raja.

Pertemuan Raja Hyun woo dan Seo jung berawal pada hari kedua musim gugur. Saat itu, Raja sedang melakukan perjalanan di desa dengan meyamar sebagai rakyat biasa. Tanpa sengaja, ia melewati halaman rumah salah satu rakyat, dan saat itu Seo jung sedang menyanyi sambil bermain alat musik untuk ayahnya yang merupakan seorang pedagang kain. Raja Hyun woo terpesona dengan kecantikan Seo jung dan senang mendengar permainan musiknya. Awalnya ia hendak menuju ke arah gadis tersebut, namun tiba-tiba saja pengawalnya memberikan kabar bahwa ibu suri mencarinya.

Raja meminta pengawalnya untuk menunggunya, tetapi saat menoleh kembali untuk melihat gadis itu, Seo jung telah menghilang dan Raja merasa sedih. Setelah itu, ia pun bergegas kembali ke istana untuk menemui ibu suri. Ternyata ibu suri memberi kabar bahwa ketiga istrinya tidak dapat memberikan keturunan padanya, hal ini membuat hyun woo terkejut dan meminta saran dari ibu suri untuk membuat salah satu istrinya agar bisa melahirkan seorang keturunan padanya.

Berjam-jam mereka membahas masalah ini, lalu pada akhirnya ibu suri memintanya untuk mencari perempuan lain untuk dijadikan selirnya, “Kamu harus menikah lagi karena dengan cara ini kita bisa mendapatkan putra sebagai pewaris tahta mu kelak”. Raja menyetujui saran dari ibu suri, “Baik ibu suri, tapi saya ingin mengajukan satu

permohonan sebelum saya mengangkat seorang selir”. “Katakan apa permohonanmu, ibu akan coba memikirkannya”,

“Tolong ijinkan saya untuk memilih wanita itu sesuai keinginan saya, tidak peduli dia berasal dari keluarga bangsawan atau rakyat biasa. Hanya ini permohonan saya yang mulia ibu suri”. Awalnya ibu suri tidak setuju dengan alasan jika ia mengangkat selir dari rakyat biasa dan jika selir tersebut melahirkan seorang putra, maka kerajaan akan tercemar namany dengan status putra mahkota yang berasal dari rakyat biasa. Namun, setelah Hyun woo mencoba untuk meyakinkan ibu suri, beliau pun menyetujui permohonan anaknya dengan berat hati.

Raja kembali ke ruangan pribadinya dan memikirkan gadis yang ia lihat tadi, ia berencana untuk menemui gadis itu besok dan menjadikanya selir setelah itu.

Keesokan harinya, ia pergi ke rumah yang ia lewati semalam, tetapi ia tidak dapat menemukan gadis tersebut. Setelah berjalan beberapa saat disekitar desa, ia menabrak seorang gadis dan ternyata ia adalah Seo jung, gadis yang ia lihat semalam. Seo jung yang tidak mengetahui bahwa ia adalah seorang Raja, merasa kesal dan memarahi Raja, ia merasa kesal karena guci yang ia beli untuk ayahnya pecah saat ia ditabrak oleh Hyun woo. Hyun woo membeku melihat Seo jung yang benar-benar begitu cantik, sehingga ia tidak mendengara apa kata Seo jung. “Hei! Apa kau dengar apa yang aku katakan? Jangan pura-pura tidak mendengar apapun, cepat ganti rugi atas perbuatanmu itu!”

Sesaat, ia tersadar dan mejawab “maaf nona, saya tidak sengaja membuat guci anda pecah. Saya akan mengganti rugi gucimu itu dengan guci yang sama persis”. “Baiklah, kali ini kau kumaafkan, dan batas waktumu untuk ganti rugi hanya sampai besok siang, kau hanya perlu mengantarkan guci itu ke rumah di seberang kedai minuman itu”, jawab Seo jung sambil menunjukkan dimana letak rumahnya. “Baik, tentu saya akan mengirimkannya, anda hanya perlu duduk manis di rumah anda, tidak perlu khawatir”, kata Hyun woo.

Setelah mendengar jawaban Hyun woo, ia pergi dan berjalan menuu rumahnya. Raja Hyun woo merasa hatinya berdegup kencang, ia merasa bahwa ia benar-benar jatuh cinta pada Seo jung, sebelumnya ia tidak pernah mengalami hal seperti ini. Walau sedikit syok melihat Seo jung memarahi dirinya tadi, padahal dia adalah seorang Raja. Tapi ia lebih

merasa gembira karena ia dapat bertemu, melihat dan berbicara langsung dengan Seo jung.

Ia menceritakan semua kejadian ini pada Hasim nya, lalu ia teringat kalau ia harus mengganti rugi guci yang ia pecahkan, segera ia memerintahkan salah satu pengawalnya untuk mencari guci yang sama persis dengan guci Seo jung. Hari esoknya, Hyun woo mengantarkan guci itu ke rumah Seo jung, Seo jung merasa senang melihatnya, mereka mulai berbincang dan mengenal satu sama lain.

Beberapa bulan setelah hari itu, mereka menjadi dekat, bahkan mereka bisa jalan-jalan bersama. Suatu hari, Raja mulai mengungkapkan perasaannya pada Seo jung, dan ia juga memberitahukan siapa ia sebenarnya. Mendengar ini, Seo jung terkejut, ternyata selama ini, pria yang ia sukai adalah seorang Raja. Awalnya, ia malu karena pernah memarahi sang Raja, namun tidak lama kemudian ia pun berkata “maaf kalau hamba lancang Yang Mulia, hamba pernah memarahi mu tetapi kenapa Yang mulia Raja tidak marah sama sekali?”. “Itu karena aku menyukaimu, dan lagipula saya tahu kalau kamu tidak mungkin memarahiku kalau kamu tahu aku ini seorang Raja, jadi aku tidak marah padamu. Tapi... apakah kau juga menyukaiku?”, jawab Hyun Woo. “Kalau boleh jujur, hamba juga memiliki perasaan yang sama dengan Yang Mulia”, kata Seo jung sambil tersipu malu. Raja merasa sangat gembira mendengar hal ini, ia pun segera memutuskan untuk menikahi Seo jung dan menjadikannya selir istana tingkat satu dengan gelar Seo sukbin.

Beberapa minggu setelah menikah, Seo jung dinyatakan telah mengandung seorang putra oleh tabib istana. Ibu suri, permaisuri dan Raja sangat senang mendengar berita ini dan memberikan perhatian penuh pada Seo sukbin. Kim sukwon yang semulanya merupakan selir kesayangan Raja merasa cemburu dan mencoba untuk membunuh Seo sukbin. Akan tetapi, semua rencana nya gagal total, ia pun mengajak selir Raja yang lain yaitu Jeong huibin untuk bekerja sama dengannya agar rencananya berhasil. Beberapa cara mereka lakukan, menaruh racun di makanan sukbin, membayar pembunuh bayaran dan cara-cara kotor lainnya.

Salah satu kepercayaan Raja Hyun woo melihat hal ini dan memberitahukannya pada Raja, ia adalah Jang joo kwon. Raja pun diam-diam memata-matai kedua selirnya itu, ternyata memang benar yang dikatakan tuan Jang. Ia merasa murka dan memberi hukuman pada kedua selirnya, mereka diasingkan dan tidak dibiarkan kembali ke istana untuk selama-lamanya. Waktu berlalu dengan cepat, putra mahkota telah lahir, seluruh

kerajaan merasa gembira dan merayakannya. Seo sukbin semakin dimanjakan dan dicintai oleh Raja Hyun woo, kemanapun ia pergi, ia selalu mengajak Seo sukbin.

Beberapa tahun kemudian, Permaisuri jatuh sakit, penyakit nya tidak diketahui, dan tabib istana mengatakan masa hidupnya tinggal beberapa hari. Raja berusaha membuat Permaisuri bahagia dan memberikan kasih sayang serta perhatian penuh padanya. Seo sukbin dengan sendirinya menjaga Permaisuri dengan baik tanpa maksud lainnya. Tidak lama kemudian, Permaisuri meninggal dunia, posisinya kini telah kosong, Raja bermaksud untuk mengangkat Seo sukbin menjadi permaisuri. Tetapi hal ini mendaptkan banyak pertentangan dari pejabat-pejabat kerjaan karena status lama Seo sukbin yang merupakan rakyat biasa. Raja bingung, ia tidak tahu apa yang harus dilakukannya, kemudian ia mengeluarkan peraturan bahwa wanita dari Rakyat biasa boleh/bisa dijadikan sebagai Permaisuri. “Mulai detik ini, peraturan yang saya tetapkan ini berlaku selama-lamanya, tidak ada yang dapat mengganggu gugat keputusan saya”, jelas Raja Hyun woo. Setelah itu, Seo sukbin pun diangkat menjadi Permaisuri dari Raja Hyun woo, dan karena cinta Hyun woo yang begitu besar padanya, ia tidak pernah menikah lagi, ia hanya memiliki seorang Permaisuri.

Bertahun-tahun mereka lewati, dari balik pintu kerajaan terdengar teriakan dari para pejabat istana “Selamat Yang Mulia Raja, Semoga panjang umur!”. Saat pintu terbuka, terlihatlah seorang pemuda tampan dengan busana Raja dan wanita disampingnya dengan busana Permaisuri. Ia mengangkat kepalanya,“Saya adalah Putra dari mendiang Raja Hyun woo dan Permaisuri Seo, Raja Hyun jae”, kata Hyun jae dengan suara keras kepada para pejabat dan rakyat yang hadir dalam upacara penobatannya.

Rakyat bersorak dengan hati gembira, diatas sana kedua orang tuanya juga tersenyum gembira melihat putra mereka. Raja Hyun Jae tersenyum dan memandang istrinya yang berdiri disamping dengan busana Permaisurinya itu, Permaisuri Han, dengan gembira.