cerebral palsy

Download Cerebral Palsy

If you can't read please download the document

Upload: rooney35will52

Post on 29-Sep-2015

56 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

Cerebral Palsy.

TRANSCRIPT

Document

11BAB IIKAJIAN PUSTAKAA.Tinjauan Tentang Anak Cerebral Palsy1.Pengertian Cerebral PalsyCerebral palsy adalah kelainan yang disebabkan oleh kerusakanotak yang mengakibatkan kelainan pada fungsi gerak dan koordinasi,psikologis dan kognitif sehingga mempengaruhi proses belajar mengajar.Ini sesuai dengan teori yang disampaikan dalam The American Academy ofCerebral Paslsy (Mohammad Efendi, 2006:118), Cerebral Palsy adalahberbagai perubahan gerakan atau fungsi motor tidak normal dan timbulsebagai akibat kecelakaan, luka, atau penyakit susunan syaraf yangterdapat pada rongga tengkorak. Dari pengertian tersebut di atas, cerebralpalsy dapat diartikan gangguan fungsi gerak yang diakibatkan olehkecelakaan, luka, atau penyakit susunan syaraf yang terdapat pada ronggatengkorak.Dalam teori yang lain menurut Soeharso (Abdul Salim, 2007:170),cerebral palsy terdiri dari dua kata, yaitu cerebral yang berasal dari katacerebrum yang berarti otak dan palsy yang berarti kekakuan. Jadimenurut arti katanya, cerebral palsy berarti kekakuan yang disebabkankarena sebab-sebab yeng terletak di dalam otak. Sesuai dengan pengertiandi atas, cerebral palsy dapat diartikan sebagai kekakuan yang disebabkanoleh sesuatu yang ada di otak.

12Istilah cerebral palsy dipublikasikan pertama oleh Willam Littlepada tahun 1843 dengan istilah cerebral diplegia, sebagai akibat dariprematuritasatauasfiksianeonatorum.Dan,istilahcerebralpalsydiperkenalkan pertama kali oleh Sir William Osler (Mohamad Efendi:2006).Istilah cerebral palsy dimaksudkan untuk menerangkan adanyakelainan gerak, sikap ataupun bentuk tubuh, gangguan koordinasi yangdisertai dengan gangguan psikologis dan sesnsoris yang disebabkan olehadanya kerusakan atau kecacatan pada masa perkembangan otak.2.Karakteristik Anak Cerebral PalsyManusiaadalahmahlukyangunikdenganciri-ciriataukarakteristik yang berbeda antara satu dengan yang lain. Begitu jugadengan karakteristik anak cerebral palsy. Karakteristik anak cerebralpalsy dapat dilihat dari ciri-ciri yang tampak pada anak-anak cerebralpalsy. Penyebab utamanya adalah adanya kerusakan, gangguan atauadanya kelainan yang terjadi pada otak.Menurut Yulianto (Abdul Salim, 2007: 178-182), cerebral palsydiklasifikasikan menjadi enam, yaitu:a.Spasticity, anak yang mengalami kekakuan otot atau ketegangan otot,menyebabkan sebagian otot menjai kaku, gerakan-gerakan lambat dancanggung.b.Athetosis, merupakan salah satu jenis cerebral palsi dengan cirimenonjol,gerakan-gerakan tidak terkontrol, terdapat pada kaki,lengan, tangan, atau otot-otot wajah yang lambat bergeliat-geliut tiba-tiba dan cepat.c.Ataxia, ditandai gerakan-gerakan tidak terorganisasi dan kehilangankeseimbangan. Jadi keseimbangan buruk, ia mengalami kesulitanuntuk memulai duduk dan berdiri.

13d.Tremor, ditandai dengan adanya otot yang sangat kaku, demikian jugagerakannya,ototterlalutegangdiseluruhtubuh,cenderungmenyerupai robot waktu berjalan tahan-tahan dan kaku.e.Rigiditi, ditandai dengan adanya gerakan-gerakan yang kecil tanpadisadari, dengan irama tetap. Lebih mirip dengan getaran.f.Campuran, yang disebut dengan campuran anak yang memilikibeberapa jenis kelainan cerebral palsy.Dari pendapat Yulianto (Abdul Salim, 2007: 178-182) di atas,cerebral palsy mempunyai karakteristik sebagai berikut: mengalamikekakuan kekakuan otot; terdapat gerakan-gerakan yang tidak terkontrolpada kaki, tangan. lengan, dan otot-otot wajah; hilangnya keseimbanganyang ditandai dengan gerakan yang tidak terorganisasi; otot mengalamikekakuan sehingga seperti robot apabila sedang berjalan; adanya gerakan-gerakan kecil tanpa disadari; dan anak mengalami beberapa kondisicampuran. Dalam teori yang lain, Bakwin-bakwin (Sutjihati Somantri,2006:122), cerebral palsy dapat diklasifikasikan sebagai berikut:a.Spasticity, yaitu kerusakan pada kortex cerebellum yang menyebabkanhiperaktivereflexdanstrechrelex.Spasticitydapatdibedakanmenjadi:1)Paraplegia, apabila kelainan menyerang kedua tungkai.2)Quadriplegia, apabila kelainan menyerang kedua tungkai dankedua tangan.3)Hemiplegia, apabila kelainan menyerang satu lengan dan satutungkai dengan terletak pada belahan tubuh yang sama.b.Athetosis, yaitu kerusakan pada bangsal banglia yang mengakibatkangerakan-gerakan menjadi tidak terkendali dan terarah.c.Ataxsia, yaitu kerusakan otot pada cerebellum yang mengakibatkangagguan pada keseimbangan.d.Tremor,yaitukerusakanpada bangsalganglia yangberakibattimbulnya getaran-getaran berirama, baik yang bertujuan meupunyang tidak bertujuan.e.Rigiditi, yaitu kerusakan pada bangsal ganglia yang mengakibatkankekakuan pada otot.

14Dari pendapat Bakwin-bakwin (Sutjihati Somantri, 2006: 122) diatas, cerebral palsy mempunyai karakteristik sebagai berikut: mengalamikelainan pada satu atau kedua tungkai dan juga tangan yang disebabkankerusakan kortex cerebellum yang menyebabkan hiperaktive dan strechrelex; adanya gerakan-gerakan yang tidak terkendali dan terarah yangdiakibatkankerusakanpadabangsalbanglia;adanyagangguankeseimbangan yang diakibatkan kerusakan otot pada cerebellum; terjadigetaran-getaranberirama,baikyangbertujuanmaupunyangtidakbertujuanyangdiakibatkankerusakanpadabangsalbanglia;dankekakuan otot yang diakibatkan kerusakan pada bagsal banglia. MenurutYulianto (Abdul Salim, 2007: 178-182), karakteristik cerebral palsydibagi sesua dengan derajat kemampuan fungsional. Adapun karakteristikcerebral palsy sesuai dengan derajat kemampuan fungsional yaitu:a.Golongan RinganCerebral palsy golongan ringan umumnya dapat hidup bersama anak-anak sehat lainnya, kelainan yang dialami tidak mengganggu dalamkegiatan sehari-hari, maupun dalam mengikuti pendidikan.b.Golongan SedangCerebralpalsyyangtermasuksedangsudahkelihatanadanyapendidikankhususagardapatmengurusdirinyasendiri,dapatbergerak atau bicara. Anak memerlukan alat bantuan khusus untukmemperbaiki pola geraknya.c.Golongan BeratCerebral palsy yang termasuk berat sudah menunjukkan kelainanyang sedemikian rupa, sama sekali sulit melakukan kegiatan dan tidakmungkin dapat hidup tanpa bantuan orang lain.Dari pendapat Yulianto (Abdul Salim, 2007: 178-182) di atas,cerebral palsy mempunyai karakteristik sebagai berikut: cerebral palsygolongan ringan dapat hidup bersama anak-anak sehat lainnya, baik dalam

15kehidupan sehari-hari maupun pendidikan;cerebral palsy golonganringan membutuhkan pendidikan khusus agar dapat mengurus diri sendiri,bergerak dan bicara dan memerlukan alat bantu khsusu untuk polageraknya; dan cerebral palsy golongan berat menunjukkan kelainan yagsedemikian rupa, sama sekali sulit melakukan kegiatan dan tidak mungkinhidup tanpa bantua orag lain. Dari beberapa pendapat yang telahdikemukakan di atas, dapat disimpulkan bahwa secara umum anak cerbralpalsy memiliki karakteristik sebagai berikut: mengalami kekakuan ototatau ketegangan otot, gerakan-gerakan tidak terkendali, gerakan-gerakantidak terkoordinasi, keseimbangannya buruk, dan terdapat getaran-getarankecil yang muncul tanpa terkendali. Kondisi anak cerebral palsy yangdemikian mengakibatkan anak membutuhkan bantuan dan layanan khususpada tingkatan tertentu.3.Dampak Dari Cerebral PalsyCerbral palsy dapat berdampak pada keadaan kejiwaan yangbanyak dialami adalah kurannya ketenangan. Anak cerebral palsy tidakdapatstabil,sehinggamenyulitkanpendidikuntukmengikat(mengarahkan) kepada suatu pelajaran atau latihan. Anak cerebral palsydapat juga bersikap depresif, seakan-akan melihat sesuatu dengan putusasa atau sebaliknya agresif dengan bentuk pemarah, ketidak sabaran ataujengkel, yang akhirnya sampai kejang . (Mumpuniarti, 2001: 101).Pendapat lain yang dikemukakan oleh Mohammad Efendi (2006: 126).

16Kondisi ketunadaksaan pada anak sebagian besar menimbulkan kesulitanbelajar dan perkembangan kognitifnya. Khsusunya anak cerebral palsyselain mengalami kesulitan dalam belajar dan perkembangan fungsikognitifnya,merekapunseringkalimengalamikesulitandalamkomunikasi,persepsi,maupunkontrolgerakan,bahkanbeberapapenelitian sebagian besar diketahui terbelakang mental (tunagrahita).Sedangkan menurut Abdul Salim (2007: 184-176), kelainan fungsidapat terjadi tergantung dari jenis cerebral palsy dan berat ringannyakelainan, antara lain:a.Kelainan fungsi mobilitasKelainan fungsi mobilitas dapat diakibatkan oleh adanya kelumpuhananggota gerak tubuh, baik anggota gerak atas maupun anggota gerakbawah,sehinggaanakdalammelakukanmobilitasmengalamihambatan.b.Kelainan fungsi komunikasiKelainan ini dapat timbul karena adanya kelumpuhan pada otot-ototmulut dan kelainan pada alat bicara. Kelainan tersebut mengakibatkankemampuananakuntuk berkomunikasisecaralisanmengalamihambatan.c.Kelainan fungsi mentalKelainan fungsi mental dapat terjadi terutama pada anak cerebralpalsy dengan potensi mental normal. Oleh karena ada hambatan fisikyang berhubungan dengan fungsi gerak dan perlakuan yang keliru,mengakibatkan anak yang sebenarnya cerdas akan tampak tidak dapatmenampikan kemampuannya secara maksimal.Dari uraian di atas dapat disimpulkan, kerusakan otak pada anakcerebral palsyberdampak pada kelainan fisik, kelainan psikologis,kelainan mobilitas, kelainan komunikasi, kelainan mental dan inteligensi.Dalam mengikuti pembelajaran khususnya mata pelajaran IPA, dampakdaricerebral palsydapat berakibat pada kurangnya perhatiandankonsentrasi anak pada saat mengikuti pelajaran dan lemahnya kemampuananak dalam menyerap dan menerima materi pelajaran.

17B.Tinjauan Tentang Prestasi Belajar IPA1.Pengertian BelajarMenurut pengertian psikologis, belajar merupakan suatu prosesperubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannyadalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Perubahan dalam proses belajarakan tampak nyata dalam seluruh aspek tingkah laku. Melihat pendapat diatas,belajar mempunyai pengertiansebagai prosesyang dilakukanseseorang untuk memperoleh tingkah laku yang baru secara keseluruhan,sebagaihasilpengalamannyasendiridalaminteraksidenganlingkungannya.Dalam pengertian luas, belajar dapat diartikan sebagai kegatanpsiko-fisik menuju perkembangan preibadi seutuhnya. Sedangkan dalamartisempit,belajardimaksudkansebagaiusaha penguasaanmateripengetahuan yang merupakan sebagian kegiatan menuju terbentuknyapribadi yang utuh. Menurut teori behavioristik, Belajar adalah perubahantingkah laku sebagai akibat adanya interaksi antara stimulus dan respon.Dengan kata lain, belajar merupakan bentuk perubahan yang dialami siswadalam hal kemampuan untuk bertingkah lakudengan cara yang baru sesuaidengan hasil interaksi antara stimulus dan respon (C. Asri Budiningsih,2005: 20).Ada pula yang mendefinisikan: belajar adalah berubah. Dalamhal ini yang dimaksudkan belajar berarti berusaha mengubah tingkah laku.Jadi belajar akan membawa suatu perubahan pada individu-individu yang

18belajar. Perubahan tidak hanya berkaitan dengan penambahan ilmupengetahuan,tetapijugaberbentukkecakapan,keterampilan,sikap,pengertian,hargadiri,minat,watak,penyesuaiandiri.Jelasnyamenyangkut segala aspek organisme dan tingkah laku pribadi seseorang.Dengan demikian, belajar merupakan rangkaian kegiatan jiwa raga, psiko-fisik untuk menuju perkembangan pribadi manusia seutuhnya, yang berartimenyangkut unsur cipta, rasa dan karsa, ranah kognitif, afektif danpsikomotorik. (Sardiman AM, 2007: 20).Berdasarkanpendapat ahli di atas dapat disimpulkan, belajaradalah upaya dalam merubah perilaku sebagai hasil dari interaksi yangkompleks antara ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik. Proses belajardi sekolah dilakukan dengan sistematis, guna mencapai kompetensitertentu. Hasil dari proses belajar dapat terlihat dari prestasi belajar siswa.2.Pengertian Prestasi BelajarPrestasi belajar adalah suatu hasil yang telah dicapai sebagai buktikeberhasilan usaha-usaha yang dicapai (WS. Winkel, 1992:162). Daripengertian di atas dapat disimpulkan, prestasi belajar merupakan sesuatuhasil yang telah dicapai sebagai bukti keberhasilan usaha yang telahdicapai. Dalam teori lain menurut Sutartinah Tirtonagoro (2001: 43),prestasi belajar adalah penilaian hasil usaha kegiatan belajar yangdinyatakan dalam bentuk simbol, angka, huruf, maupun kalimat yangmencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh anak dalam periode tertentu.Dari pendapat ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar

19merupakan penilaian dari hasil yang telah dicapai yang dinyatakan dalambentuk simbol, angka, huruf, maupun kalimat yang mencerminkan hasilyang sudah dicapai dalam proses belajar.3.Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi BelajarMenurut Saifudin Azwar (1999: 163), keberhasilan dalam belajardipengaruhi oleh banyak faktor yang bersumber dari dalam (internal)maupun dari luar (eksternal) diri individu. Dari pernyataan di atas, dapatdisimpulkan bahwa ada dua faktor yang mempengaruhi belajar, yaitufaktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal merupakan faktor yangada dalam diri individu, sedangka faktor eksternal adalah faktor yang adadi luar individu. Faktor internal meliputi fisik (panca indera dan kondisifisik umum) dan psikologis (variabel non kognitif: kemampuan khusus,motivasi, variabel-variabel keperibadian). Faktor eksternal meliputi fisik(kondisi tempat belajar, sarana dan kelengkapan belajar, materi pelajaran,kondisi lingkungan belajar) dan sosial (dukunga sosial dan pengaruhbudaya).

Gambar 1. Diagram faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar (SaifudinGambar 1. Diagram faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar (Saifudin

20Azwar, 1999: 163)

Gambar 1. Diagram faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar (Saifudin

214.Pengertian dan Hakekat IPAPengetahuan alam adalah pengetahuan tentang semesta dengansegala isinya. Adapun pengetahuan itu sendiri adalah segala sesuatu yangdiketahui oleh manusia. Secara singkat, Ilmu Pengatahuan Alam (IPA)adalah pengetahuan yang rasional dan objektif tentang alam semestadengan segala isinya (Hendro Darmojo, 1992: 3). Dalam teori lainmenurut Nash (Hendro Darmojo, 1992: 3), dalam bukunya The Nature ofSciences, menyatakan bahwa IPA adalah suatu cara atau metode untukmengamati alam. Cara IPA mengamati dunia ini bersifat analitis,lengkap, cermat, serta menghubungkan antara satu fenomena denganfenomena lain, sehingga keseluruhannya membentuk suatu perspektif yangbaru tentang objek yang diamati.Menurut Powler (Winaputra, 1992: 122), IPA merupakan ilmuyangberhubungandengangejala-gejalaalamdankebendaanyangsistematis dan tersusun secara teratur, berlaku umum yang berupakumpulan hasil observasi dan eksperimen. Artinya, pengetahuan itutersusun dalam satu sistem, tidak berdiri sendiri, satu dengan yang lainsaling berkaitan, saling menjelaskan, sehingga seluruhnya merupakan satukesatuan yang utuh. Berlaku umum artinya pengetahuan itu tidak hanyaberlaku untuk seseorang atau beberapa orang, eskperimentasi yang samaakan menghasilkan sesuatu yang sama atau konsisten. Selanjutnya,Winaputra (1992: 123), mengemukakan bahwa tidak hanya merupakankumpulan pengetahuan tentang benda atau mahluk hidup, tetapi tetang

22cara kerja, cara berfikir dan cara memecahkan masalah. Carin dan Sund(1993) mendefinisikan IPA sebagai pengetahuan yang sistematis dantersusun secara teratur, berlaku umum (universal), dan berupa kumpulandata hasil observasi dan eksperimen. Dari pendapat di atas, dapatdisimpulkan bahwa IPA adalah ilmu pengetahuan tentang alam semestayang merupakan kumpulan data hasil observasi dan eksperimen yangtersusun secara sistematis, berlaku umum, rasional dan objektif.BerdasarkandaripengertianmengenaiIPAdiatas,dapatdisimpulkan hakekat mata pelajaran IPA. Adapun hakekat pelajaran IPAada tiga, yaitu :a.IPA sebagai prosesIPAsebagaiprosesmenyangkutprosesataucarakerjauntukmemperoleh hasil produk ilmiah. Adapun proses IPA ada dua macam,yaitu: proses empirik dan proses analitik.b.IPA sebagai produkProduk IPA adalah sekumpulan hasil kegiatan empirik dan kegiatananalitik yang dilakukan oleh para ilmuwan selama berabad-abad.Produk IPA yang disebut istilah adalah sebutan, simbol atau nama daribenda-benda dan gejala-gejala alam, orang, tempat.c.IPA sebagai sikap ilmiahSikap ilmiah adalah sikap tertentu yang diambil dan dikembangkanoleh ilmuwan untuk mencapai hasil yang diharapkan. Sikap-sikapilmiah meliputi: objektif teradap fakta, tidak tergesa-gesa dalam

23mengambil kesimpulan apabila tidak didukung data, berhati terbuka,tidak mencampuradukkan fakta dan pendapat.DalamkontekspembelajaranIPA,guruharusmampumenumbuhkan sikap kritis pada siswa menganai gejala dan fenomena alamyang berubah-ubah, memperkirakan, mebedakan dan mengantisipasinya.PelaksanaanpembelajarnIPAmembutukansuatupaya,seperti:eksperimen, observasi dan eksplorasi yang melibatkan kerja panca indera.5.Tujuan Pengajaran IPA Kelas DasarPembelajaranIPAmengacupadatujuanpengajaran.Dalampenelitian ini, tujuan pengajaran mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam(IPA) dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) untuk anakcerebral palsy kelas dasar adalah sebagai berikut: (Depdiknas, 2006: 87)a.Melakukan pengamatan terhadap gejala alam dan menceritakan hasilpengamatan secara lisan dan tertulis.b.Memahami penggolongan hewan dan tumbuhan, serta manfaat hewandan tumbuhan bagi manusia, upaya pelestariannya, dan interaksi antaramahluk hidup dan lingkungannya.c.Memahami bagian-bagian tubuh manusia, hewan, tumbuhan, sertafungsinya dan perubahan pada mahluk hidup.d.Memahami beragam sifat benda hubungannya dengan penyusunannya,perubahan wujud benda, dan kegunaannya.e.Memahami berbagai bentuk energi, perubahan dan manfaatnya.

24f.Memahami matahari sebagai pusat tata surya, kenampakan danperubahan permukaan bumi, dan hubungan peristiwa alam dengankegiatan manusia.Berdasarkan salah satu tujuan pengajaran IPA untuk anak cerebralpalsy kelas dasar VI adalah tentang kesimbangan ekosistem. Adapuntujuan pembelajaran dari materi keseimbangan ekosistem yaitu: siswamampu menjelaskan kegiatan manusia yang mempengaruhi keseimbanganekosistem; siswa mampu menjelaskan bagian tubuh hewan dan tumbuhanyang sering dimanfaatkan sehingga dapat mengancam kelestarian; dansiswa dapat mengetahui cara untuk menghindari pemusnahan hewan dantumbuhan.C.Tinjauan Tentang Pendekatan Brain Based Learning1.Pengertian Brain Based LearningBrain Based Learning adalah sebuah pendekatan pembelajaranyang lebih paralel dengan bagaimana otak belajar yang paling baik secaraalami dengan didasarkan pada disiplin-disiplin ilmu syaraf, biologi,psikologi, pemahaman tentang hubungan antara pembelajaran dan otakkini mengantarkan kepada peran emosi, pola, pemaknaan, lingkungan,ritme tubuh dan sikap, stres, trauma, penilaian, musik, gerakan, gender,dan pengayaan. (Eric Jensen, 2008: vii). Brain Based Learning adalahsebuah konsep untuk menciptakan pembelajaran yang berorientasi padaupaya pemberdayaan potensi otak siswa (Dini Nurhadyani, 2011 dalamArtikel Penerapan Brain Based Learning dalam Pembelajaran Matematika

25untukMeningkatkanMotivasiBelajardanKemampuanKoneksiMatematis Siswa).Berdasarkan pendapat ahli di atas dapat disimpulkan Brain BasedLearning adalah pendekatan pembelajaran yang berorientasi pada upayapemberdayaan potensi otak dengan didasarkan pada disiplin-disiplin ilmusyaraf,biologi,psikologi,pemahamantentanghubunganantarapembelajaran dan otak kini mengantarkan kepada peran emosi, pola,pemaknaan, lingkungan, ritme tubuh dan sikap, stres, trauma, penilaian,musik, gerakan, gender, dan pengayaan.2.Strategi dalam pembelajaranberdasar pendekatan Brain BasedLearningDalampendekatanBrainBasedLearningstrategi-strategipembelajaran diatur sedemikian rupa dengan urutan yang masuk akal bagiotak, dan disesuaikan dengan karakteristik anak cerebral palsy. Berikutadalah urutan strategi pembelajaran berbasis kemampuan otak yang telahdisesuaikan dengan karakteristik anak cerebral palsy,:a.Tahap: Pra-pemaparanFase pra-pemaparan merupakan fase untuk memberikan sebuahulasan kepada otak tentang pembelajaran baru sebelum benar-benarmenggali lebih jauh. Tahap ini akan membantu otak membangun petakonseptual yang lebih baik. Bagi anak cerebral palsy tahap ini akanmembantu anak dalam membuat peta konseptual tentang materipembelajaranyangakandiajarkan.Tahapiniadalahtahap

26pengkondisian anak cerebral palsy untuk lebih siap untuk menerimamateri pelajaran lebih jauh. Berikut hal-hal yang dilakukan dalam fasepra-pemaparan, yaitu:1)Memajang ulasan tentang topik baru pada papan untuk melakukanpemetaan pikiran.2)Mengajari keterampilan belajar untuk belajar dan strategi-strategimemori.3)Mendorong nutrisi otak dengan menyediakan air minum.4)Menciptakan lingkungan pembelajaran yang menarik.5)Mengkondisikan anak untuk mempunyai ekspetasi yang positif,dan memberikan kesempatan siswa untuk menyuarakan pikiranmereka.6)Membangun hubungan positif yang kuat dengan para pembelajar.7)Membaca kondisi pembelajaran dan membuat penyesuaian sembariterus melanjutkan pembelajaran.b.Tahap 2: PersiapanTahappersiapanmerupakanfasedalammenciptakankeingintahuan dan kesenangan. Dalam tahap ini akan membuat anakcerebral palsy mempunyai antusiasme untuk mengikuti pembelajaran.Hal ini mirip dengan mengatur langkah antisipatif tetapi dengan sedikitlebih jauh dalam mempersiapkan pembelajar. Berikut hal-hal yangdilakukan dalam fase persiapan, yaitu:

271)Memberikan sesuatu yang nyata, fisik, kongkret ayau hal-hal yangsifatnya kontekstual, karena otak dapat belajar dengan baikkhususnya dari pengalaman kongkret terlebih dahulu.2)Memberikan kejutan, atau hal-hal baru untuk melibatkan emosipembelajar.3)Menghubungkan hal yang sedang dipelajari dengan pembelajar.c.Tahap 3: Inisiasi dan AkuisisiTahapinisiasidanakuisisifokuspadamuatanpembelajaran. Berikut hal-hal yang dilakukan dalam fase inisiasi danakuisisi, yaitu:1)Memberikanfaktaataugambaranawaltentangmateripembelajaran yang tengah disampaikan.2)Mengajak anak untuk belajar secala langsung, missal di luar kelasuntuk memberikan pengalaman pembelajaran yang nyata.d.Tahap 4: ElaborasiTahap elaborasi merupakan tahap pemrosesan. Di mana anakcerebral palsy membutuhkan kemampuan berpikir yang murni. Halini saatnya untuk membuat kesan intelektual tentang pembelajaran.Berikut hal-hal yang dilakukan dalam fase elaborasi, yaitu:a)Memberikan tanya jawab terbuka tentang kegiatan sebelumnya.b)Menonton video, slide atau peralatan lainnya..c)Melakukan diskusi dengan para siswa.

28d)Memberikan waktu untuk tanya jawab menganai materi yangtelah disampaikan sebelumnya.e.Tahap 5: Inkubasi dan memasukkan memoriFase inkubasi dan memasukkan memori menekankan padapentingnya waktu istirahat dan waktu mengulang kembali, karenaotak belajar paling efektif dari waktu ke-waktu, bukan langsung padasuatu saat. Untuk anak cerebral palsy waktu istirahat menjadi halyang penting, salah satunya untuk malakukan relaksasi, untukmenstabilkan perhatian dan emosi. Berikut hal-hal yang dilakukanpada fase inkubasi dan memasukkan memori, yaitu:1)Menyediakan waktu untuk perenungan tanpa bimbingan danwaktu istirahat bagi anak.2)Memberikan waktu kepada para pembelajar mencatat materi.3)Melakukan peregangan dan relaksasi.4)Menyediakan waktu untuk mendengarkan musik.f.Tahap 6: Verifikasi dan pengecekan keyakinanFase verifikasi dan pengecekan keyakinan bukan hanya untukkepentingan guru, para pembelajar juga perlu mengonfirmasikanpembelajaran mereka untuk diri mereka sendiri. Pembelajaran palingbaik diingat ketika siswa memiliki model atau metafora-metaforaberkenaan dengan konsep-konsep atau materi-materi baru. Berikuthal-halyangdialkukandalamfaseverifikasidanpengecekankeyakinan, yaitu:

291)Membuat agar para pembelajar menyampaikan apa yang merekapelajari kepada orang lain.2)Mengadakan kuis.g.Tahap 7: Perayaan dan IntegrasiTahap perayaan dan integrasi merupakan satu tahap yang sangatpenting, khususnya untuk melibatkan emosi. Tahap ini menanamkansemua arti penting dari kecintaan terhadap belajar. Tahap perayaandan integrasi merupakan tahap yangmengasyikkan, ceria, danmenyenangkan. Berikut hal-hal yang dilakukan dalam fase perayaandan integrasi, yaitu:1)Menyediakan waktu untuk berbagi.2)Menyertakan pembelajaran baru untuk materi berikutnya.3)Memberikan pujian kepada para siswa.3.Lingkungan Pembelajaran Berdasar Pendekatan Brain Based LearningDalam sebuah penmbelajaran, lingkungan merupakan faktor pentingyang dapat mempengaruhi hasil dari sebuah pembelajaran. Hal ini jugasejalan dengan penerapan pendekatan Brain Based Learning yang jugamemperhatikan lingkungan pembelajaran. Berikut adalah lingkunganpembelajaran berdasarkan pendekatan Brain Based Learning, yaitu:a.Lingkungan psikologisHubungan fasilitator atau guru dengan pembelajar adalah halyang sangat penting bagi lingkungan pembelajaran. Tanggung jawabutama seorang guru adalah memberikan iklim psikologis dan fisik yang

30positif sehingga dapat mengorkestrasikan pembelajaran.Bagi anakcerebral palsy hubungan atau ikatan emosional dengan guru akan sangatmenentukan keberhasilan sebuah pembelajaran.b.Lingkungan visualSalah satu faktor penting dari sebuah lingkungan yang diperkayaadalahsesuatu yang seringkalidiasumsikan sebagai iklim visual.Pembelajaran yang optimal melibatkan lebih banyak hal daripadasekedar berusaha mendapatkan dan mempertahankan atensi pembelajar,prinsip-prinsip untuk menarik perhatian yang berbasis kemampuan otakakan sangat bermanfaat. Prioritas atensi otak adalah pada panjanggelombang warna, cahaya, kegelapan, gerakan, bentuk, dan kedalaman;sehingga dengan demikian unsur-unsur ini dapat memberikan sebuahdasar bagi upaya menarik atensi para pembelajar. Ada berbagai macamcara untuk mengakses respon cepat otak secara inheren terhadap semuaunsur tersebut. Misalnya saja, dengan bergerak di sekitar ruangan danberbicara kepada suatu kelompok.c.Warna dalam lingkunganWarnaadalahsebuahmediayangsangatkuat,sekaligusmerupakan medium yang seringkali dianggap remeh. Dalam ujianmemori verbal dan memori warna, diketahui bahwa para pembelajarlebih baik dalam mengingat warna. Setiap jenis warna yang digunakandalam pembelajaran ataupun media pembelajaran, setiap jenis warnamemilikipanjanggelombang.Dansetiappanjanggelombang

31mempegaruhi otak dan tubuh secara berbeda. Bagi anak cerebral palsywarna dapat membantu memperkuat memori anak pada saat menerimamateri pelajaran.d.Gambar-gambar hidup yang kongkretCara yang paling baik dalam memasukkan informasi adalahmelalui gambar yang hidup. Sejumlah ilmu neurologi menyimpulkan halini dikarenakan otak punya bias atensi untuk hal-hal yang sangat kontrasdan baru. Sembilan puluh persen dari masukan sensori otak adalah darisumber visual, dan otak mempunyai respon yang segera dan primitiveterhadap simbol, ikon, dan gambar-gambar sederhana lainnya. Bagi anakcerebralpalsy,bendakongkretdidalampembelajaranakanmempermudah anak untuk menangkap maksud dari materi yang disampaikan.e.Dampak periferalOtak menyerap informasi dari lingkungan periferal pada tingkatsadar dan tidak sadar. Meskipun banyak yang memanfaatkan peralatanpendukung untuk tata ruang/lingkungan (atau hal-hal yang menarikperhatian visual dalam lingkungan), semua peralatan tersebut sebetulnyamenunjang pembelajaran lebih besar daripada yang disadari. Peralatanpendukung dalam kelas dalam bentuk penegasan-penegasan yang positif,tugas-tugas yang dikerjakan pembelajar, serta gambar-gambar yangmelukiskan perubahan, pertumbuhan, dan keindahan dapat menjadi alatekspresiyang sangatberdaya guna.Penggunaanperalatan dalam

32pembelajarandapatmempermudahanakcerebralpalsyuntukmenangkap hal-hal abstrak dalam sebuah pembelajaran.f.Cahaya dalam lingkunganPencahayaansangatmempengaruhipenglihatan,makahaltersebut dapat pula mempengaruhi pembelajaran yang ada. Oleh karenaitu, apa pun yang dapat dilakukan untuk membuat mata lebih nyamansaat dalam kelas dapat member kontribusi bagi pembelajran optimal.Panca indera khususnya penglihatan menjadi salah satu alat bagi anakcerebral palsy untuk menangkap materi dalam sebuah pembelajaran.Untuk itu, ketersediaan cahaya dapat menunjang keberhasilan sebuahpembelajaran bagi anak cerebral palsy.g.Opsi pengaturan tempat dudukTerkadang para siswa tidak mempunyai pilihan untuk memilihpengaturan tempat duduk yang terbaik bagi mereka. Kenyamanan adalahhal yang sangat penting dalam proses pembelajaran yang optimal.Dengan kenyamanan, maka otak dapat bekerja dengan kondisi yangpaling prima. Pengaturan tempat duduk di kelas bagi anak cerebral palsydapat memberikan kenyamanan untuk menyerap materi pembelaran.Karena pengaturan tempat duduk sangat mempengaruhi sudut pandanganak untuk memperhatikan guru atau tulisan di depan kelas.h.Dehidrasi mengganggu pembelajaranRata-rata siswa sering kali mengalami dehidrasi yang dapatmengarah kepada performa pembelajaran yang buruk. Banyaknya siswa

33yang mengalami keletihan, lesu, mengantuk dapat disebabkan karenamereka sedang mengalami dhidrasi. Anak cerebral palsy tentu sajamembutuhkan energi yang jauh lebih besar pada waktu pembelajaran,baik untuk mencatat pelajaran, berkomunikasi, dan lain-lain. Kelelahanini dapat mengakibatkan konsentrasi anak cerebral palsy menurun.Pemberian air minum saat terjadi kelelahan akanmengembalikankonsentrasi anak cerebral palsy pada saat pembelajaran.i.Tanaman dalam lingkungan pembelajaranTanaman dapat meningkatkan kadar oksigen dalam ruangan,yang tentu saja dapat mengoptimalkan fungsi otak. Tanaman tidak hanyamembuat udara menjadi lebih bersih dan lebih kaya, tetapi juga dapatmenambah nilai estetika lingkungan. Sebagian besar orang hanyamenggunakan 10 sampai 25 persen kapasitas paru-paru untuk setiaptarikan nafas. Hal ini tidak baik karena udara yang pengap dapatmengganggu otak. Untuk pembelajaran yang optimal, berikanlah udarayang cukup segar, tidak terkontaminasi, dan dengan oksigen yang cukup.Tanaman di dalam ruangan pembelajaran selain dapatmemberikanasupan oksigen yang cukup, juga dapat menghadirkan kesan sejuk dandapat untuk melakukan merelaksasi di tengah-tengah kejenuhan. Bagianak cerebral palsy, relaksasi dapat membantu menjaga kestabilankondisi psikologis anak pada saat pembelajaran.

34j.Aroma dapat meningkatkan perhatian dan pembelajaranHubungan langsung antara kelenjar penciuman dengan sistemsarafmembentuksebuahkoneksivitalyangdapatmemacupembelajaran. Bau di lingkungan dapat mempengaruhi suasana hati sertatingkat kegelisahan, rasa takut, lapar, depresi dan seksualitas. Bagianotak yang berhubungan dengan penciuman juga merupakan reseptoryang kaya akan endorphin, unsur kimia tubuh yang membangkitkanperasaan senang dan merasa baik. Stabilitas emosi anak cerebral palsydapat terjaga dengan adanya aromayang mampu merelaksasi anak padasaat pembelajaran.k.Musik dan kebisingan lingkunganMusik dapat memperkaya lingkungan pembelajaran denganmenenangkan sistem saraf, namun studi terakhir menunjukkan bahwamusikjugadapatmeningkatkankemampuanmemori,kognisi,konsentrasi, dan kreatifitas. Sebaliknya suara-suara yang bising jugadapat mengakibatkan stress dan mengganggu pembelajaran. Musik dapatmeningkatkan daya ingat anak cerebral palsy untuk menghafal materidalam sebuah pembelajaran. Musik juga dapat menghadirkan ketenangandan mampu menjaga stabilitas emosi anak cerebral palsy pada saatpembelajaran dilakukan.D.Kerangka BerfikirSiswa cerebral palsy kelas dasar VI merupakan anak yang mengalamikelainan yang disebabkan oleh kerusakan otak yang mengakibatkan kelainan

35padafungsigerakdankoordinasi,psikologisdankognitifsehinggamempengaruhi proses belajar mengajar. Kondisi tersebut mengakibatkanrendahnya prestasi belajar siswa, khususnya pada pelajaran IPA. Terbukti daripermasalahan yang ditemukan di SLB N 1 Bantul yaitu rendahnya prestasibelajar IPA pada siswa cerebral palsy kelas VI.Kondisi tersebut dipengaruhi oleh berbagai macam faktor. Pertama,pembelajaran dilakukan secara tradisional. Di mana guru meminta siswamembaca, menulis, mendengarkan danmenjawab soal.Kedua, dalampembelajaran kurang terbangun suasana dialogis dan proses tanya jawabantara guru dan siswa. Sehingga siswa tidak mampu membangun konstruksipengetahuannya sendiri. Tiga, satu ruangan digunakan untuk beberapa kelas.Suara guru dan siswa di kelas lain sangat mengganggu konsentrasi siswauntuk fokus pada pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Empat, gurukurang memanfaatkan media pembelajaran pada saat menjelaskan. Lima, tataruang kelas kurang menarik bagi siswa. Tidak terdapat hiasan-hiasan yangmembuatpembelajaranyangdilakukandikelaslebihsegardanmenyenangkan seperti: tanaman atau bunga di dalam kelas..Brain Based Learning adalah sebuah pendekatan pembelajaran yanglebih paralel dengan bagaimana otak belajar dengan paling baik secara alami.Dengan didasarkan pada disiplin-disiplin ilmu syaraf, biologi, psikologi,pemahamantentanghubunganantarapembelajarandanotakkinimengantarkan kepada peran emosi, pola, pemaknaan, lingkungan, ritme tubuhdan sikap, stress, trauma, penilaian, musik, gerakan, gender, dan pengayaan.

36Brain Based Learning dikembangkan oleh Eric Jensen berdasarkan kepadapendapat bahwa pembelajaran yang berlangsung selama ini belum mampumengoptimalkan fungsi otak secara keseluruhan. Dengan memperhatikanfungsi kerja otak dengan merekayasa lingkungan kelas untuk mengoptimalkanpembelajaran, anak cerebral palsy akan mendapatkan suasana belajar yangnyaman dan materi akan lebih mudah untuk diterima.Berdasarkan kelebihan pendekatan Brain Based Learning tersebutmakadapatmenciptakansuasanapemebelajaranyangmenyenangkan,menarik perhatian anak, dan memotivasi anak untuk lebih aktif sehingga anaklebih mudah memahami materi yang disampaikan. Dengan kondisi demikianprestasi belajar siswa akan meningkat. Adanya peningkatan prestasi belajarIPA akan membuktikan pendekatan Brain Based Learning efektif untukmeningkatkan prestasi belajar IPA bagi anak cerebral palsy kelas dasar VI.

37Gambar 1. Bagan Kerangka Berfikir Efektifitas Pendekatan Brain Based Learning Anak CerebralPalsy kelas VI 1.Kelainanfisik,kelainanpsikologis,kelainanmobilitas, kelainan komunikasi, kelainan mental daninteligensi.2.Lemahnya konsentrasi anak pada saat mengikutipelajaran.3.Lemahnya kemampuan anak dalam menyerap danmenerima materi pelajaran. Prestasi belajar IPA rendah Perlu ditingkatkan melalui penerapan pendekaatan BrainBased Learning Kelebihan Brain Based Learning : 1.Pembelajaran lebih dialogis 2.Pembelajaran lebih menyenangkan 3.Kondisi lingkungan pembelajaran lebih menarik Pengaruh : 1.Menarik perhatian siswa untuk berkonsentrasi 2.Motivasi belajar siswa meningkat 3.Siswa lebih mudah memahami materi Keefektifan BBLdikukur dari peningkatan prestasi belajar IPA siswa CP

38E.HipotesisBerdasar kajian pustaka dan kerangka berfikir di atas maka hipotesisdalam penelitian ini adalah pendekatan Brain Based Learningefektif untukmeningkatkan prestasi belajar IPA anak cerebral palsy kelas VI di SLB N 1Bantul.