cedera medaula spinalis

23
CEDERA MEDULA CEDERA MEDULA SPINALIS SPINALIS Di susun oleh: Di susun oleh: UFI DEWINTERA UFI DEWINTERA 99 311 118 99 311 118 FK UPN “VETERAN” JAKARTA FK UPN “VETERAN” JAKARTA PEMBIMBING: DR. BAMBANG SpS PEMBIMBING: DR. BAMBANG SpS

Upload: richard-huangg

Post on 16-Sep-2015

102 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

ad

TRANSCRIPT

  • CEDERA MEDULA SPINALISDi susun oleh:UFI DEWINTERA99 311 118FK UPN VETERAN JAKARTAPEMBIMBING: DR. BAMBANG SpS

  • PENDAHULUAN

    Trauma medula spinalis dan kauda ekuina dikenal sejak manusia purba dan mempunyai prognosis yang jelek.Pada saat ini trauma medula spinalis mendapat perhatian yang khusus dan menjadi tantangan karena perubahan dan pola trauma serta kemajuaan dibidang penatalaksanaanya.

  • DEFINISICedera medulaspinalis adalah trauma yang terjadi di medula spinalis dapat terjadi secara mekanik dan non mekanik.

  • EPIDEMIOLOGISekitar 10.000 kasus cedera medula spinalis dalam setahun di Amerika Serikat.Terutama pada laki-laki usia muda.Di Indonesia penyebab tersering pada kecelakaan lalu lintas, jatuh dari pohon kelapa,kecelakaan olah raga, kecelakaan industri.

  • ETIOLOGIKecelakaan lalu lintasJatuh dari ketinggianJatuh dalam posisi duduk/berdiriLuka tembakLuka bacokGaya eplosi (whiplas)Fraktur dan sislokasi vertebra

  • PATOGENESIS

    Efek trauma pada tulang belakang dapat berupa fraktur, dislokasi atau keduanya.Kompresi oleh tulang, ligamentum, herniasi, diskus intervertebtalis dan hematom. Yang paling berat adalah kerusakan akibat kompresi tulang dan kompresi oleh korpus vertebra yang mengalami dislokasi posterior dan trauma hiperekstensi.

  • Lanjutan...Regangan jaringan yang berlebihan akanmenyebabkan gangguan pada jaringan, hal ini biasanya terjadi pada hiperefleksi. Toleransi medula spinalis terhadap regangan akan menurun dengan bertambahnya usia.Edema medula spinalis yang timbul segera setelah trauma menyebabkan gang. Aliran darah dan vena.Ganggauan sirkulasi akibat kompresi tulang atau sistem arteri spinalis anterior dan posteerior.

  • MANIFESTASI KLINISKOMOSIO MEDULA SINALISKeadaan dimanafungsi medula spinalis hilang sementara akibat trauma dengan atau tanpa disertai fraktur dan dislokasi.Sembuh sempurna dalam beberapa menit hingga jam dan tidak meninggalkan gejala sisa.Kerusakan berupa perdarahan, edema, perivaskuler kecil-kecil dan infark disekitar pembuluh darah.

  • PERDARAHAN MEDULA SPINALISDapat terjadi di epidural, subdural dan hematomieli.Etiologinya pada fraktur-dislokasi, trauma whiplast, gangguan eksplosi.Gambaran klinisnya terjadi paralisis flaksid berat akibat penekanan medula spinalis.Terdapat atrofi otot setinggi lesi dan dibawah lesi terdapat paresis spastik.Sensibilitas nyeri dan suhu serta fungsi funikulus posterior tidak terganggu.

  • KOMPRESI MEDULA SPINALISTerjadi pada dislokasi vertebra, perdarahan epidural dan subdural.Gejala klinisnya sebanding dengan sindrom kompresi medula spinalis terdapat nyeri radikuler dan paralisis flaksid dan atrofi otot setinggi lesi dan gangguan sensorik sesuai dengan dermatom yang terlibat.Kompersi pada kauda ekuina akan menimbulkan gejala tergantung saraf spinalis yang terlibat.Dapat terjadi ganguan otonom berupa retensio urin dan impotensi.

  • HEMISEKSI MEDULA SPINALIS

    Penyebabnya luka tembak.Sindrom brown sequard yaitu setinggi lesi terdapat kelumpuhan motorik perifer(LMN) ipsilateral pada otot yang dipersarafi oleh motoneuron yang terkene hemilesi.Dibawah lesi dijumpai sisi ipsilateral kelumpuhan neuron motorik sentral (UMN) dan defisit sensorik propioseptif sedangkan sisi kontra lateral terdapat defisit sensorik protopatik.

  • SINRROMA MEDULA SPINALIS ANTERIOR DAN POSTERIORAnterior : paralisis dan hilang sensibilitas protopatik dibawah tingkat lesi.Posterior : defisit motorik lebih berat pada lengan daripada tungkai dan disertai defisit sensorik.

  • TRANSEKSI MEDULA SPINALISMedula spinalis rusak total akibat lesi transversal.Gejala kliniknya berupa terganggunya gerak volunter pada bagian tubuh dibawah lesi akan hilang fungsinya mendadak dan menetap.Menghilangnya sensibilitas dibawah lesi.Fungsi reflektorik semua segmen dibawah lesi akan hilang.

  • SYOK SPINALAdalah suatu keadaan disorganisasi fungsi medula spinalis yang berlangsung untuk sementara waktuy, keadaan ini timbul segera setelah cedera dan dapat bertahan selama beberapa jam s/d bulan.Fenomena yang khas yaitu hilangnya aktivitas reflek yang sempurna pada bagian tubuh dibawah medula spinalis yang terkena.

  • Lanjutan...

    Klinisnya dapat berupa paralisis flaksid, hilangnya reflek tendon dan hilangnya kontrol temperatur dan tonus vasomotor, paralisis usus, retensio urin, ileus paralitik.Disertai ketidakstabilan tekanan darah,nadi, maka pasien harus dipantau.

  • Cedera medula spinalis servikalStauffer dan Bell (1978) membedakan dalan dua kategori pentaplegia respiratorius dan kuadriplegia respiratorius.Pentaplegia: Cedera pada tingkat fungsional C1, penderita memiliki sedikit atau tidak memiliki sensasi sensorik atau kontrol motorik pada kepala, sehingga tergantung ventilator.Kuadruplegia: cedera pada C2 atau C3.

  • CEDERA MEDULA SPINALIS TORAKAL-LUMBAL-SAKRALTerjadi paraplegia pada umumnya merupakan cedera fleksi akitat terjatuh pada bagian bokong atau hiperekstensi yang keduanya menyebabkan fraktur kompresi.Cedera setinggi T2-T12 dapat mengendalikan anggota gerak atas dgn sempurna.Cedera L1-L5 dapat mengendalikan tungklai dengan sempurna.Cedera S1-S5 cukup mengendalikan kaki tetapi mengalami disfungsi kandung kemih dan usus.

  • DIAGNOSISRadiologikPungsi lumbalmielografi

  • PENATALAKSANAANPRINSIP UMUM:Segera imobilisasi dan diagnosa umum.Stabilisasi daerah tulang yang mengalami trauma.Pencegahan progresivitas gangguan medula spinalis.Rehabilitasi dini.Mencegah cedara kedua.

  • TINDAKANAdakan imobilisasi di tempat terjadi.Optimalisasi faal ABC.Penanganan kelainan yang lebih urgen.Pemeriksaan neurologik untuk menentukan tempat lesi.Pemeriksaan radiologik yang diperlukan.Tindakan bedah.Pencegahan penyulit seperti ileus paralitik, kelumpuhan kandung kemih, pneumoni, dekubitus).

  • Tindakan BedahDilakukan jika terdapat tanda kompresi pada sumsum tulang belakang.Pembedahan darurat dilakukan bila terdapat gangguan neurologik progresif akibat penekanan.Pembedahan harus mempertimbangkan perawatan dan fisioterapi agar mobilisasi dan rehbilitasi dapat berlangsung cepat.

  • REHABILITASIRehabilitasi harus dilakukan sedini mungkin untuk mencegah timbulnya komplikasi, mengurangi kecacatan, dan menyiapkan penderita untuk kembali ketengah keluarga dan masyarakat.Terdapat dua tahap fase akut dan rehabilitasi jangka panjang.Progran ini meliputi: memyiapkan mental, edukasi perawatan dirumah, latihan makan dan berpakaian,miksi, defekasi, latihan menggunakan alat bantu.

  • PROGNOSISTergantung lesi yang terkena.Cedera pada daerah servikal biasanya mempunyai prognosis yang buruk.Cedera pada daerah torakal, lumbal dan sakral biasanya dapat meninbulkan kecacatan.