catatan tentang operasi pl tn j enis pwr, bwr dan …digilib.batan.go.id/e-prosiding/file...

19
CATATAN TENTANG OPERASI PL TN J ENIS PWR, BWR DAN HWR MURSID DJOKOLELO NO & SOEKARNO *) ABSTRA K Data_data operas; PUN jenis PWR, BWR don HWR an tara lain kaefisien beban don kehadiran, telah disusun. Intermetasi diberikan, serta peristiwa_peristiwa kegagalan yang mencirikan masing_ masing ienis diuraiken. ABSTRACT Operating experience with nuclear power plants of PWR, BWR, HWR type, 0.0. capacity and availability factars, is presented. Data interpretation is given and typical failure occurrences of each type are summari zed. PENDAHULUAN Dari daftar PLT N yang terpasang, sedang dibangun don tel ah dipesan [1 ] dapat ditarik kesimpulan bahwa PWR merupakan jenis PLTN yang paling laku soot ini. Penjual utama untuk jenis ini dalam urutan adalah perusahaan Westinghouse Electric Corporation (AS), Combustion Engineering Inc. (AS) don Babcock & Wilcox Co. (AS). Tempat kedua adalah BWR, yang terutama terjual dari perusahaan General Electric Co. (AS), lainnya dalam jumlah kecil antara lain dari Aigemeine ElektrizitCits Gesell schaft (RF J ). Jenis ketiga HWR, merupakan jenis yang bertahan, yang biarpun dalam jumlah sedikit telah terpasang don dibangun, tetapi masih direncanakan untuk dibangun dalam beberapa tahun mendatang. Yang dimaksudkan adalah HWR yang pendinginnya D20 bertekanan tinggi don menggunakan bahanbakar uranium alam. Supplier jenis reaktor ini adalah Atomic Energy of Canada Limited untuk seluruh PHWR di Canada don sebagian di India, sedang yang di Pakistan oleh Canadian General Electric. *) Pusat Penelitian Garno, BATAN 97

Upload: phungkhanh

Post on 24-Mar-2019

212 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

CATATAN TENTANG OPERASI

PL TN J ENIS PWR, BWR DAN HWR

MURSID DJOKOLELO NO & SOEKARNO *)

ABSTRA K

Data_data operas; PUN jenis PWR, BWR don HWR an tara lain kaefisien beban don kehadiran,

telah disusun. Intermetasi diberikan, serta peristiwa_peristiwa kegagalan yang mencirikan masing_

masing ienis diuraiken.

ABSTRACT

Operating experience with nuclear power plants of PWR, BWR, HWR type, 0.0. capacity and

availability factars, is presented. Data interpretation is given and typical failure occurrences of

each type are summari zed.

PENDAHULUAN

Dari daftar PLT N yang terpasang, sedang dibangun don tel ah dipesan [1 ] dapat

ditarik kesimpulan bahwa PWR merupakan jenis PLTN yang paling laku soot ini.

Penjual utama untuk jenis ini dalam urutan adalah perusahaan Westinghouse Electric

Corporation (AS), Combustion Engineering Inc. (AS) don Babcock & Wilcox Co. (AS).

Tempat kedua adalah BWR, yang terutama terjual dari perusahaan General Electric

Co. (AS), lainnya dalam jumlah kecil antara lain dari Aigemeine ElektrizitCitsGesell schaft (RF J ).

Jenis ketiga HWR, merupakan jenis yang bertahan, yang biarpun dalam jumlah

sedikit telah terpasang don dibangun, tetapi masih direncanakan untuk dibangun

dalam beberapa tahun mendatang. Yang dimaksudkan adalah HWR yang pendinginnya

D20 bertekanan tinggi don menggunakan bahanbakar uranium alam. Supplier jenis

reaktor ini adalah Atomic Energy of Canada Limited untuk seluruh PHWR di Canada

don sebagian di India, sedang yang di Pakistan oleh Canadian General Electric.

*) Pusat Penelitian Garno, BATAN

97

Tulisan ini akan mengutarokon serbo sedikit do to operosi PLTN jenis PWR, BWRdon HWR yang dikumpulkan dari pustaka yang terbatas baik dalam jumlah rooupuo

up_to_dote_nyo.

a. Kebutuh']n bahanbakar

Untuk suatu reaktor tertentu, m1salnya jenis PWR Haddam Neck, 575 MWe, W.,untuk teras pertama dibutuhkan 22,3 ton U dengon perkayaon 3,0%, 22 ton U denganperkoyaon 3,24% don 21,6 ton dengon perkoyoon 3.67%. Selonjutnya bilo keodoon"equilibrium" teloh tercopoi moko reload okon memerlukan !otu mocam perkayaon sajoyai tu 4 % sebonyok 20 ton U. Angka_angka perkayoan i ni tidak soma untuk bahkanjenis yang soma, misalnya PWR R.E. Ginna, W, dengan daya menengah pula420 MWe, yaitu 2,35%, 2,50%, 2,80%, equilibrium 3,05%. Contoh extrim bisadiberikan untuk PLTN_PWR Novovoronezh_l 210 MWe, yang untuk teras keempatmembutuhkon perkayaan 2,0%, 1,5% don uranium alam sebanyak 32,4,4,2 don2,2 ton. Begitu pula pada jenis_;enis BWR don HWR, perkayaan yang diperlukonsangat berbeda_beda. 01eh karena itu untuk menycderhunakan perhi tungan, biasanyakebutuhan bahanbakcr diperkirakan untuk perkayaan equil ibrium atou perkayacm rata_rata. Untuk gambaran vmum di dalom tobel_l diberikan interval perkoyoan donbonyaknya bohonbokor yang digunokon PLTN PWR, BWR don HWR.

TABEL 1

PENGISIAN BAHANBAKAR

JenisPerkoyaan, % _ beratTeras I, kg U/MWe

PWR

W1,25 _ 3,90 90 _ 172

C-E

1,65 _ 3,20 97 _ 212

8 & W

2,68 _ 4,08 40 _941----- BWR

GE1,10 _ 2,46 145 _ 344

AEG

1,11 _ 2,98 114 _ 269

HWR

CANDU alom 172 _ 773

MZFR

alam 237

Winfrith

2,00 & 3,10 206

EL_4

1,37 & 1,65 183

Kebutuhan uranium alam dolam bentuk U30a dopot diperhitungkan dari perkayaanyang diperlukan. Misalnyo untuk perkoyaan 2,6%, rata_rata BWR, diperlukan 4,72 kgU dolom U30a untuk memperoleh 1 kg U sebogoi fuel element jadi. Angko itu sesuaidengon 5,9 kg U dolom U30a untuk 1 kg U bagi pcrkoyoon 3,2%, perkoyaan rato_rata PWR. Perlu diketohoJi bahwa dalam PUN HWR_CANDU (misalnya NPD, D?ugtasPoint, KANUPP) di samping batang_batang uranium alam diperlukan pula batang..batol"\g"booster", yaitu batang_batcmg bohanbakar dengan perkayaan tinggi. Ini diperlukcmuntuk mempermudah kontrol, guna mengatasi keracunan xenon. KANUPP misolnyamemerl ukan 8 buah batang booster dengan perkayaan 93 %. Tiap kg bahonbakar denganperkayaan ini dalam pcmbuatannya akan memerlukan Uranium alam sebanya!c: 201,5 kg.

98

I

Selanjutnya, seberapa jauh bahanbakar itu telah dimanfaatkan dolom teras reaktorakan dapat dinilai dari "burn_up" (fraksi bakar), yang mempunyai satuan MWd/ton U.Burn_up lebih besar berarti dar; tiop kg U dalam bahanbakar jadi telah diambilpanasnya lebih banyak dengan kata lain bahanbakar lebih kompak. Juga ia berartibahwa bahanbakar jadi tersebut telah dibuat lebih tahan terhadap iradiasi. Menurutciri ini maka urutan terbaik adalah PWR, kedua BWR, baru HWR.

Namun demikian ketiga jenis reaktor ini menggunakan bahanbakar dengan perkayaanyang berbeda_beda, sehingga bahan baku masing_masing diperlukan dalam jumlah yangtidak soma, juga ongkos pengayaan dan fabrikasi yang berlainan. Ofeh karena ituditinjau dari bahan mentahnya akan lebih visuil bila kita nyatakan burn-up ini dalan,satuan MWd/ton U dalam bentuk LJ30S' Dengan peniiaian ini angka tertinggi adalahbagi jenis PHWR. Untuk perkayaan dan burn-up yang" typical" angka-angka dapatdilihat dalam tabel berikut.

TABEL 2

FRAKSI BAKAR RATA_RATA

Fraksi bakar rata_rata, I''';''Wd/ton U dalam b~ntuk

Jenis

Perkayaanbahanbakar jadi

bahan U30S

ratc_fota I ~,~ rendahtinggirendahtinggi

PWR

3,220.00033.0003 .4005.600

BWR

2,6

I

16.500 27.5003.5005.800

PHWR

0,716.3008.4906.3008,490

- .._--

b. Efisiensi keri~

Sebagai SUl'1tum:Jsin pcnpubah tenaga panas menjadi tenaga listrik, maka efisiensitermal merupakan ciri ciari berhasil atau tidaknya suatu design. Dari data yangterkumpul r 2, 3, 4], t•••;":wata efisiensi PWR dan BWR hampir san",o, biarpun secara teoriBWR seharusnya I!'"bil, tinc~gi karena tidak memerlukan sisrim pendingin perantara untukmengho<il'<an uop. Ini cl~SEobcbkonkarena untL,k memperbaiki pengombilan ponas doritera~ BWR diperl uken resi rkulosi sehi ngga diperl ukan pompa_pompa yang harus bekerjapada suhu ti r'f'qi, yane [,\!r.Jlti konsumsi tambahan yang setara dengan konsumsi untuksistim pendin::in pur-.:ntcra paJa PWR. Bahwa pada reaktor air berat efisiensi lebihrendah disC"babkan 1~':i"enC soal kebocoran air berat telah sedikit banyak membatosi

tekanc1I1 pendincin, sc-hinC9IJ pengambilan panas dari teras reaktor berlangsung padosuhu rato_mta YC;l:;j Icbil1 rendah. Di samping itu poda PHWR dengan pressur~ tubediperlukon tcnagQ tombchon untuk mengatasi beda t~kanan yang lebih besar daripadaicnis dengan pressure vessel.

99

TABEL 3

EFISIENSI TERMAL DAN TEKANAN KERJA

Hi si ensi termal, %Tekanan kerja, kg/ cm2

Jenis

pendi ng i n pri merturbin

rata_rata

tinggirendah

tinggi

rendahtinggirendah

PWR

32,934,827,61611416134

BWR

32,734,430,6--8941

PHWR

28,531,525,7122833044

Dalam kenyataannya efisiensi termal umumnya lebih rendah dari yang tertera dalam

design nominal, yaitu sampai kira_kira bersel isih 1 %, apalagi bila PLTN harus bekerja

pada beban jauh di bawah beban nominal, selisih ini akan lebih besar lagi.Efisiensi menjadi pertimbangan karena daya PLTN sudah dalam orde ratusan mega_

watt. Untuk PLT N berdaya nomi nal 400 MWe turun efisiensi sebesar 5 % dari 33 %

berarti akan kehil angan daya 60 MWe atau berarti pula menambah pol usi termal

kelingkungan sebanyak itu pula, yaitu 14,3 Mcal tiap detik.

Kehilangan daya ini menjadi soal ekonomi apabila harus dipikirkan penggantinya.

Dipandang dari PLTN itu sendiri, efisiensi kurang berpengaruh terhadap beaya

produksi (mill/kWh). Efisiensi akan berbanding terbalik dengan beaya lainnya yang

termasuk beaya bahanbakar hanya berj uml ah seki tar 30 % dari beaya produksi sel uruhnya.

Oleh karena itu kadang_kadang operasi di bawah daya nominal justru sengaja dilakukan

pada akhir hidup teras reaktor, guna memanfaatkan sisa reaktivitas yang ada (powercoasti ng ).

c. Fakto beban dan faktor kehadiran

Beaya modal yang besar pada PL TN mengharuskan PL TN beroperasi pada bebandasar untuk memperoleh jumlah kWh sebanyak mung kin tiap tahunnya. Terlaksana atau

tidaknya keharusan ini dapat dilihat dari faktor beban (capacity factor, load factor,CF) dan faktor kehadiran (availability factor, AF) seperti pada pembangkit_pembangkit

tenaga pada umumnya. Disini faktor kehadiran didefinisikan sebagai waktu Pl TN dalamkeadaan "jalan" (tidak rusak, tidak sedang mengisi kembali bahanbakar, atau sedang

ada inspeksi) dibagi selang waktu yang kita tinjou. Jodi bilo suotu PLTN biso jolon,karena ado keharuson komersiol, maka PLTN itu mestinyo sedong dioperasikon dan

dengon daya yang setinggi mungkin. Tetopi kenyatoannyo bogi PLTN belum tentu

demikion. Biorpun PLTN itu teloh "available" nomun belum tentu io teloh mendopot

i zi n beroperosi otoupun bel um mendopot i zin beroperosi -:Jengon doyo penuh. Maka

sebenornyo perl u di bedokon "operoti ng factor" yang merupokon perbondi ngon woktu

PLTN beroperosi terhodop selong waktu yang ditinjau, dan "availability factor" yang

merupokon perbondingan woktu PLTN avail obi e terhadop sel ang woktu yang ditinjou.

Tetopi koreno data_data yang terkumpul tedol u sedikit, moka dolom tobel_tobel

berikut digunakon definisi foktor kehodiron yang semulo.

Untuk memudohkon peniloion operosi, kito okon memberi niloi:

baik bogi CF soma otou lebih dori 80%,

cukup bogi CF samo otou lebih dori 60% sompai 80%,

kurang bogi CF soma otou lebih dori 40 % sampai 60 %,rendoh bagi CF kurang dori 40 %.

100

Pengelompokan ini sudah tentu bisa diambil sebarang, namun biasanya dalam

perhitungan beaya PL TN harga CF diambil mulai dari W % keatas.

Pengaruh CF dalam beaya produksi sangatlah nyata, CF tertera dalam penyebut

dari semua suku_suku beaya produksi i ni, kecual i dal am suku beaya konsumsi bahan_bokar. Sebagai gambaran, kal au suku beaya konsumsi bahanbakar sebesar 30 % dari

sel uruh beayo produksi, mako turunnya CF dari 80 % menjadi 40 % akan mengakibatkan

kenaikan beoya produksi menj adi 170 %.

Availability factor yang terlampau tinggi dibandingkon dengan CF berarti PLTN

mampu beroperosi dengan daya penuh, atau tidok mendapatkan izi n untuk itu. Alasan

lain seperti tidak cukup beban seharusnyo tidak perlu ada, kareno ini berarti PL TN

tidak/belum cocok untuk jaringon itu. Seboliknya AF dapat lebih rendah dari CF,

yang berarti bahwo PL TN pernah beroperasi 'ebi h dari daya nomi nal (power stretch).

Hol ini memong mungkin untuk suotu PL TN don kemompuan iniloh yong dihoropkondari suatu design yang baik.

Kenyotoan operasi dari PL TN jenis PWR, BWR, HWR dipandang dari faktor beban dan

kehadiran dapot disimpulkan dari tabel 4, 5 dan 6. Tabel-tabel ini disusun dari

pustaka r 2, 3, 4) yong hanya mencakup dato sampai dengan tahun 1972. Berikut

akan diberikan i nterpretasi angko_angka i tu baru kemudi an dalom bagian lain akon

dibi carakan sebab_sebab berhasi I atau kegagal annya .

PWR

Tahun 1972 mencatat pengalaman operasi PL TN jenis PWR pado umumnya bernil ai

lebih dari "cukup". PLTN Ardennes, Trino, Beznau_2, Haddam Neck dan Point

Beach_2 memiliki CF lebih dari 80%. Nilai CF antara 60_80% dicapoi oleh PLTNObrigheim, Stade, Jose Cabrera, San Onofre, Robinson_2 dan Point Beach-1.

Dibandingkan dengan tahun 1971, nilai CF kurang lebih sama secaro kesel uruhan,

artinya masih lebih dari separo jumloh PWR yang beroperasi dengan CF lebih dari

60 %. Kemudian dibandi ngkon dengan tahun_tahun sebel umnya, ada kemajuan dengon

semaki n bertambahnya pengaloman.

Sukses PLTN Ardennes dan Trino ditahun 1972 ini rupanya telah melampoui

kegagolan_kegagalan selama tiga tahun lebih dari operasinya mulai 1967. Dicatat

pula bahwo PL TN yang sudah loma seperti Indiant Point don Yankee tidak selolu

berhasil lebih dari W% biarpun telah mengalami berbagai perbaikan design. Sayong

bahwa PLTN PWR yong pertomo sudah tak terdengar informasinya sejak tahun 1970.

Pada tahun pertama sesudah dicopai kekritisan, PLTN mencapai CF kurang dari

W %. Perkecual ian terl ihat pada Poi nt Beach_2.

BWR

Tercotat bahwa PLTN Gundremmingen mencapai CF lebih dari 80% dalam tiga

tahun terakhir. Kurang dari separo jumloh PL TN yang ada pada tahun 1972 mencapaiCF lebih dari W%. Bahkan banyak yang tidak mencapai 40%.

Dibandingkan dengan tahun 1971, nilai keseluruhan BWR agak lebih baik. Kita

catat bahwo PLTN Humboldt Bay beroperasi "cukup" don "baik" mulai tahun pertama

kekritisan, kecuoli di tahun 1965 dan 1966 sojo.

Begitu pula beroperasi selal u "cukup" adalah PLTN Oyster Creek.

Nomun demikion PLTN Grosswel zhei m dol am tiga setengah tahun pertomanya tidak

berhasil membuktikan operasi komersiol, bahkan dipertimbongkon untuk dipakai sebagai

reaktor penguji bahonbakar saja. Juga PLTN Wurgassen dalam tahun pertama dan

duo unit BWR di India (Tarapur) dalam tiga tahun pertoma kegagalan_kegagolon saja

yang menemani. PL TN La Crosse masih dibawah CF 60% di tahun kelima operasinya.

Tahun pertama aperasi sesudah kekritisan pertama umumnya tidak mencapai lebih

dari W%, tetapi perkecualiannya ada beberapa yaitu PLTN Garigliano, Tsuruga,

Dodewaard, Humboldt Bay dan Oyster Creek.

101

CAPACITY AND AVAilABILITY FACTOR OF THE PWRs*

Year19721971197019691968

PWR

---------CF,%AF,%CF,%AF,%CF,%AF,%CF,%AF,%CF,%AF,%

1.

Ardennes 84.685.178.178.853.259003.73_

2.

Obrigheim 79.380.174.776.983.883.985.788.8FC.SeptI963

3.

Stade 61.268.4

FC.JanI972, CO.MayI972 I4.

Trino 88.395.8

60.2\68.5155.5\63.3 0 0 0 05.

Mihama_l 44.647.465.6 68.2 45.5 62.7 FC.JuI1970, CO. Nov1970

6.

Mihc;ma_2 52.268.6FC.Aprl972, CO.JuI1972

36,3\77 .57.

Jose Cabrera 63.870.371.878.0

65.9181 59.2

79.1

8.

Beznau_l 57.061.453.358.561.0 67.5 37.558.9FC.Jun1969

9.

Beznau_2 81.9

86.8143.660.4FC.OctI971, CO. Dec1971

10.

Indian Point 49.866.9 54.068.315.3118.2172.1180.5 64.9187.8

11.

Yankee 42.553.693.897.379.0-75.382.981.4

12.

San Onofre 75.077.488.093.481.083.069.875.834.6141.4

13.

Haddam Neck 85.787.783.9

86.51 72.0 75.7 74.9

86.573.4

14.

Ginna 57.669.265.675.9 59.0 69.4 19.682.2FC.NovI9'9

15.

Pali sades 50.056.8

FC. May1971, CO. Dec1971 I16.

Robin~n_2 78.385.3

39.21 46.5IFC.octI970, CO.Jan197117.

Point Beach_l 67.072.376.3 87.9 31.41 67 .6IFC. Nov1970, CO.Jan1971

18.

Point Beach_2 81.882.8FC.MayI972, CO.OctI972

19.

Surry_l 11.424.1FC.JuI1972, CO.DecI972

20.

Shipping port ---I-144.2190.4139.2158.3146.3

102

AF

CF

CO

FC

*

_ Availabil ity Factor

_ Capacity Factor

_ Start of commercial operation

_ First Criticality

_ Reference IAEA_155, IAEA_1SO, IAEA_137

1967 1966 1965 1964 1963 1962 1961 1960No

CF, % IAF,% ICF, %IAF, %ICF, %IAF, %ICF, %IAF, %ICF, %IAF, %ICF, % IAF,%ICF, %ICF, %

I I I

1'1 21.9 IFC.Oct1966,. CO.~pr19672. CO .Morchl969

3.

4.129.3 72.2 60.0. _ FC,JunI964, CO.Jon1965

10.168.3174.5150.3160.7146.4162.2124.6137.91 38 157.8127.7131.2176 125FC.Aug1962, CO.Oct1962, 1963 _ 38%, 57.5%. 1962 _ 27.7%, 31.2%

11.185.71 _ 185.81 _ 164.61_ 179.81 _ 169 1- 155 1 _ 176125FC.Aug196O, CO.Ju11961, '1963 _ 69%, 1962 _ 55%, 1961 _ 76%, 1960 _ 25%

12. 21.3 rC.JUn1967, CO.Jan196813. 29.8 _ IFC.JuI1967, CO.Jon196814. CO.Morch1970

15. 1 I

16.

17.

18.

19.

20.160.81 _ 167.01 _ 141.4._FC.Dec1957, CO. Dec1957

5.

6. I I I I

7. FC,Jun1968, CO.Aug1969

8. CO.Sept1969

9. '

4.3 66 I _ 1 62 I _ I 59CF: 34 (1959), 37 (1958)

45

103

CAPACITY AND AVAilABILITY FACTOR OF THE BWRs *

~

19721971197019691968

BWR

CF, %AF, %CF,%AF, '*CF,%AF, %CF,%AF,%CF,%AF, %

1.

Gundremmi ngen 82.982.790.990.184.284.35774.147-2.

Lingen 31.433.662.467.962.869.382.991.254.570

3.

Grosswel zhe im --2.8-0.85-FC.Oct1969

4. Wurgassen

9.717.1FC.Oct1971\

5.

Tarapur_l 35.457.348.7-59.1FC.FebI969, CO.Oct1969

6.

Tarapur_2 11.822.6

73.5 I 73.57.

Garigliano 31.036.583.090.652.959.284.485.5

8.

Tsuruga 72.580.067.972.164.867.4--FC.Oct1969

9.

Fukushi ma 64.166.950.257.6FC.JuI1970, CO.Marchl968 I

10.

Dodewaard 67.470.884.086.777.7181.5\66.7!73.8IFC.JunI968

11.

Santa Maria 66.176.145.063.3Fe.JanI971, CO.May1971

12.

Oskarshamn_l 36.842.04.015.4FC.DecI970, CO.Feb1971

13.

Muhleberg 30.343.60-Fe. March 1971, CO. -

14.

Dresd en_l 62.978.235.363.077.792.7

47.5161.3

52.462.2

15.

Dresden_2 47.159.737.765.023.349.4FC.JanI970, CO.Jan1971

16.

Dresden_3 72.385.935.754.6FC.Jan1971, CO. _

17.

Humbol t Bay_3 66.183.160.975.675.887.968.289.381.593

18.

Big Rock Point 57.979.759.289.258.082.264.289.668.279.4

19. Oyster Creek_l

76.581.377.580.476.077.5--FC.May1969

20.

Nine Mile Point 60.469.559.560.741.748.8 FC .SeptI969, CO. Dec1969

21.

Millstone_l 55.259.062.870.8Fe.OctI970, CO.Jon1971

22.

Quad Ci ti es_l 47.070.9

FC.Oct1971, CO.AugI972 I23.

Quad Cities_2 36.949.4FC.AprI972, CO.AugI972

24.

Monticello 73.079.4

49.21 46.2IFc.DecI970, CO.Jun197125.

Elk River SD.Marchl9707.6

26.

Vermont Yankee 34.768.3FC. March 1972, CO. Nav 1972

27.

Pilgrim_l 32.647.1FC.JunI972, CO. Decl972

28.

la Crosse 53.164.243.755.828.644.516.324.40.7

AF _ Avoilability Factor

C F _ Capad ty Factor

CO _ Start of commerciol operation

FC _ First Criticality

_ Reference IAEA_155, IAEA_150, IAEA_137

104

1967196619651964196319621961

No CF,%AF,%CF,%AF,%CF,%AF,%CF,%AF,%CF,%AF,%CF,%AF,%CF,%AF,%

I

I1.

47 -5FC.AugI966, Ca.Jon1967

2.

FC.JonI968, Ca.act1968

3. 4.5.6.7.

65.665.658.360.169.069.878.278.3FC.JunI963, Ca.JunI964

8.

ca. Morch1970

9.I

I

10.

Ca.Jon1969

11. 12.13.14.

46.455.580.294.855.478.356.280.953.875.674.378.83135Fc.actI959, Ca.AugI96015. IIII

16. 17.

74.69136.58859.97883.38777.881FC.SeptI962, ca. Marl963

18.

80.785.455.375.229.033.246.450.335.361.0FC.SeptI962, ca. Marl 963

19.

ca. Dec1969

20. 21.22.23.24.25.

77.1-66.1-75-33 -FC.NovI962, Ca.JuI1964

26.

127. 28.

FC.JuI1967, ca. Feb1971

III

105

CAPACITY AND AVAILABILITYFACTORS OF THE HWRs**

~

19721971197019691968

HWR

CF,%AF,%CF,%AF,%CF,%AF,%CF,%AF,%CF,%AF,%

1.

NPD 77.8*85.254.762.164.168.844.449.24753.2

2.

Douglas Point 71.2*79.454.260.847.6592231.645-3.

Gentilly (BHWR) 33.8* 00FC.Nav1970

4. Pickering_l

71.2*73.865.975.1FC.Feb1971, CO.J:lII971

5.

Pickering_2 BO.5*62.260.468.1FC.SeptI971, CO. Dec1971

6. Pickeri n9-3

90*92.2FC.Apr1972, CO.Jun19n

7.

EL_4 (HWGCR) 77.480.926.138.5

o I 0 I 0 0

6.638.5

8. MZFR

85.486.865.866.785.9 85.9 34.8 39.221-9.

KANUPP 19.3-1.2-FC.AugI971, CO.J"I1972

10. Winfrith (SGHWR)

26.945.457.979.352.959.332.781.843.965.0

11. Age3ta

46.382.260.586.453.0lIJ.669.5742641.5

AF _ Availabil ity Factor

CF _ Copacity Factor

CO _ Start of commercial operation

FC _ First Criticality

Recalculated witoout D20 unavailability

Reference IAEA_155, IAEA_I50, IAEA_137

106

1967196619651964

No CF,%AF,%CF,%AF,%CF,%AF,%CF,%AF,%

1.

4848.57190.97176.771-FC.ApriI1962, CO.0c:tI962

2,

3.9-FC. Nov1966, CO .Sept1968

3. 4.5.6.

,7.

(1968 + 1967)FC.Dec:1966, CO. Marl 968

8. 17.4\- 115.2IFc.ser965' CO. Dec19669. 10.

FC.SeptI967, CO.Jon1968

11. 57 \97\51190121

57S50FC.JulyI963, CO.McyI964

107

HWR

Tahun 1972 di Canada ado "industrial dispute" sehingga air berat harus dipindah_

kan ketempat lain dari PLTN-PLTN nya selama beberapa bulan. Dengan adanyadispute ini CF menjadi "kurang" don" rendah" yaitu NPD 31,8%; Douglas Point18,5%; Gentilly 33,8%; Pickering_l 46,8%; Pickering_2 54,1% don Pickering_334,5%. Ini akibat bertambah tak hadir korena 5001 air berat soja masing_masing216,5 hari, 271 hori, 41 hari, 125 hari, 119 hari don 130 hari. Untuk memberigamboran mengenai operasinya sendiri, kalau akibat dispute itu tidak diperhitungkan,maka angka_angka CF ok on seperti tertera dalam tabel-6. Sudah tentu angka_angkayang tinggi ini berlaku dalam selang waktu yang hanya beberapa bulan soja, namunbukti PHWR bernilai "cukup" don" baik" itu ado.

Dori tabel itu terlihat bahwa di tahun 1972 PHWR_CANDU don versi Jerman

MZFR membuktikan CF yang" cukup" don" baik ". Tetapi CANDU yang diexportke Pakistan sejak kritis di pertengahan tahun 1971, tidak bisa membuktikan operasiyang cukup, hanya 19,3%. Sukses MZFR dalam tiga tahun terakhir itu telah didahuluioleh lebih dari empat tahun aperasi dengan CF "rendah". Sedang Pickering_2 donPickering_3 bahkan sukses sejak tahun pertama kekritisannya.

PLTN Gentilly, jenis yang pendinginnya adalah air mendidih, dalam kenyataansetel ah berl 01 u duo setengah tahun dori kekri tisan hanya membuktikan 33,8%. VersiPerancis yang menggunakan uranium alam don diperkaya ternyata baru tahun keenammembuk ti kan CF 77,4 %, sedang sebel umnya sangat rendah don hampi r tak beroperasi.Begitu pula Winfrith yang berpendingin air mendidih ini hanya membuktikan operasi" rendah" don "kurang" sampai akhir tahun 1972.

d. Waktu takhadir

Dipandang dari segi keselamatan terhadap radiasi, maka kebocoran kelongsongbahanbakar merupakan kegagalan yang penting, namun demikian bel um tentu kegagalani ni menyebabkan perl unya PLTN dihentikan (shut-down). Misal nya pada PWR,kebocoran seperti itu hanya ok on terbatas dalam sistim primer sedang pada s;stimterdapat demi neral izer, sehi ngga akti vitas dapat terjaga dibawah harga batas. Tentusoja apabila batas ini dilampaui, reaktor harus dihentikan, air peodingin di dekon_tami nasi don batang bahanbakor diganti. Ini ok on makan waktu dapat sampai duobul on. Sebal iknya suatu kegagal on sederhana seperti bocornya sekat atau bocornyapipa pada condenser yang merupakan hal rutin pada Pl TU, dapat mengakibatkansuatu shut-down yang memerlukan perbaikan beberapa puluh hari.Kebocoran sekat pada HWR misalnya berarti tidak soja tekanan tinggi akan sukardipertahankan (depressurization) tetapi juga kerugian air berat. Juga bocornyacondenser pada BWR akan menyebabkan masuknya ion klarida ke dalam teras reektordon mengakibatkan kerusakan koresi pada peral atan di dalamnya. Jodi kegagalanini dianggap gawat jikalau untuk mengatasinya memerlukan waktu takhadir yangcukup lama.

Di luar adanya kegagalan, perbaikan don inspeksi, untuk PWR don BWR akandiper! ukon wok tu henti, di mana botong-botong bohonbokor digonti don diotur kembol i(isi ulang, refuelling). Karena refuelling ini memerlukan waktu lebih dari satu bulan,maka biosanya kesempatan ini dipakai pul a untuk i nspeksi kesel uruhan don perbaikandibanyak tempat (major overhaul). Waktu yang diper! ukan untuk refuel! ing & overhaulini untuk PWR rata_rata 60 hari (1971) don 50 hari (1972) sedang untuk BWR rata_rata 72 hari (1971) don 78 hari (1972) [3,41.Sebagai bandingan menurut tulisan 16] untuk refuelling soja pada PlTN Yankee (PWR)mestinya hanya memerl ukan sekitlJr 25 hari don pada PLTN Humboldt Bay (BWR)mesti nya hanya sek itor 13 hari.

108

Selanjutnya kalau diperinci, waktu_waktu tak hadir yang lebih dari satu hari

dikumpul kan, maka sebab_sebab tak hadir untuk tahun 1971 dan 1972 dapat disajikan

dalam presentasi seperti tertera dalam tabel 7.

Di sini sebab_sebab takhadir karena pemogokan buruh dan soal air berat tidak di_

perhi tungkan.

TABEL 7

PERI NCIAN WAKTU TAKHADIR

Waktu takhadir, %

Gangguan

PWRBWRPHWR

LWR1971

19721971197219711972

1. Sistim Pembangkit uap nuklir

26333739232933,8dan containment

2. Turbogenerator

15612534013,9

3. Alat_alat lainnya

927131193112,6

4. Isi ulang & perbaikan umum

5034384665-39,7

Jadi kalau gangguan turbogenerator yong perbaikannya dapat ditunda sampai saat

refuell i ng, maka akan di masukkan dalam baris isi ul ang & perbaikan umum. Dal am

baris alat-alat lainnya dimaksudkan gangguan yang tidak termasuk 1, 2 dan 4,

misal nya condenser, preheater, pompa sirkulasi dan sebagainya.

Untuk PHWR, baris 4 diisikan perbaikan al at isi _ul ang (refuell i ng machine) dan

perubahan pengaturan bahanbakar.

Tabel ini tidak memberikan gambaran distribusi yang konsisten, sehingga tidak banyak

bisa disimpulkan dari sini. Terutama dari PHWR, karena dihitung dari 4 dan 7 reaktor

saja, untuk tahun 1971 dan 1972. Pada kolom terakhir dicantumbn data dari r 6 ]

yang diambil dari statistik Edison Electric Institute (AS), yang merupakan distribusi

untuk "planned outage" saja, bagi PL TN PWR dan BWR.

e. Gangguan

Pada bagian ini akan dibicarakan hal_hal yang menonjol yang merupakan gangguan

operasi PLTN dari jenis PWR, BWR dan HWR. Karena banyak PLTN dirancang dari

reference yang sama maka kegagalan yang serupa dapat sekaligus terjadi di beberapa

PLTN. Sebaliknya kegagalan disatu PLTN akan memberikan peringatan dan memungkin­

kan ti ndakan pencegahan pc":a PLTN yang bersamaan i tu.

Fuel el ement

Bila di dalam kelongsong bahanbakar ternyata masih belum be bas dari hidrogen,

maka ini bisa menyebabkan interaksi antara U02 dengan zirconium sebagai bahan

kelongsong i tu. Peristiwa yang disebut internal hydridi ng ini banyak menyebabkan

kebocoran kelongsong pada PWR dan BWR. Pada BWR penyebaran radioakti vi tas terus

sampai keluar containment, yaitu ke turbin, condenser dan air ejector dan seterusnya,

oleh karena itu internal hydriding lebih banyak mengganggu operasi BWR. Beberapa

109

contoh misal nyo Vermont Yankee (1972), Gundremmingen, Dresden_2, Ling(:n,Obrigheim, Ginna (1971).

U02 dalam fuel element melalui proses sintering diperoleh keropoton 90 sompoidengan 95 % kerapatan teori tisnya (10,9 9 / cm3). Dolam operasi reaktar kelongsongmendapat tekanan dari luar sekitar 140 ata (PWR) don 70 ata (BWR) don bcrsuhusekitar 3200 C. Bagi PWR terdapat duo macam design, fuel element yang pressurized,jadi di dalam'lya diberi gas mulia bertekanan 14 sampai dengan 28 ata, don yangtiOOk bertekanan. lernyata bahwa daiam operasi reaktor, fuel el ement yang tidakbertekanan i ni ado yang mengalami densifi cation dari U02 di dol amnya.

Densifikasi ini menyebabkan penyempitan diameter kelongsong, memipih, deformasimono akan memungkinkan kebocoran dari kelangsong itu. Densifikasi ini mula_muladiketahui di PLTN Ginna (1972) pada penggantian bahanbakar, kemudian diadakanpemeriksaan pada semua PLTN yang menggunakan fuel element yang tak bertekanan,yang ternyata mengalami nasib serupa (Robinson_2, Point Beach_1, Beznau).Mengatasinya tidak terlalu susah, seperti pado internal hydriding, yaitu denganmengganti fuel el ement; tentunyo dengan yang bertekanon.

Pressure vessel

Bejana_tekan yang berotnya sampai beberapa ratus ton ini tidak diharapkan untukdireparasi selama hidup PLTN itu. Ini disebabkan karena ia terletak dalam bilik yangpas_pamn soja ukurannya diantara dinding shielding. Nemun demikian pengawosonkwalitos dalam fabrikasi don dalam pemosongan songot:oh teliti. Test don insp~ksidilokukon selama operasi terutamo dori bagian dolom pressure vessel itu. Tindakonhati_hoti ini didosarkon pada pengolomon bahwo keretoken podo lopison dolom otoupeda penembuson pipo_pipa telah terjadi biorpun hanya selebor rambut. PLTN yangtelah mengalaminya adalah Elk River (1961), Oyster Creek (1967), Tarapur_1 (1969),Nine Mile Point (1970) don Garigliano (1965). Setelah direparasi PLTN beroperasikembal i .

Thermal shiel d den core barrel

Vibrasi akibat aliran pendingin telah mengakibatkan kelelahan bolt_bolt darithermal shieid don barrel. Vibrasi ini terutama menggangglJ jenis PWR. Mengatasinyadengan jalan mematikan sambungan i tu atou mengombil nya soma sekal i dari konstruksi.Yang terokhir ini dilakukcn de:1gon mengambil pula perongkat bahonbokor yangletaknya di tepi sudut. Vibrasi ini teloh mengganggu PLTN Ya"kee, Ardennes, Trino,ObrighC'im (1968), Connecticut Yankee, Son Onofre_1 (1970), Oconee_1 (1972).

Steam Generator

Kebocoran pipa pi ndah_ponas don kebocoran pada sambungan pipa dengan tubesheet merupakan kegagalan yeng berulang untuk srca:n generator. Ini biso disebabkonkorena tidak cermat dalam fabrikasi, karena th->rmal stress, .••ibrasi atau chlorinE! s;rt!sscorrosion. Mengotasinyo dengan menyu.nbat Iubang otau dengan mengganti pip'Jnya.Sudah tentu ini bisa teriadi pada PLTN jenis PWR, PHWR don beberapa BWR yongmenogunakan steam generator, tekpi yc-ng pal ing serin:) adaloh pada PWR. Sebago;c:ontoh tJhun 1972 PLTN Mihama memperboiki keh-:.cvran steam generotornya sampaimakan waktu 173 hari. PLTN Bazr'\au_1 memerlu!mn vroktu 139 1''Jri untuk memperbaiki850 pipa di dalam kedua steam gcneratarnY:J.

Valves

Kntup I:''!'rupakan komponen yar.g semitif. Kegaga!an katup meliputi: bocor, tidakr1a'.J menutllp, tidak mau merrbuka kemboli dan membuka sebelum batas diperlukon.Paon PI,VRdon PHWR kebocoran dapat bararti depre5Surization dan khuslls ul1tuk PHWRb<.r.:1rti kehilangan oir berat. Poda BWR main steam isolation valve (MSIV) m~n!p:::kanpl!nglJman untuk menutup hubungoll dengan bogian Iuar containment, sehjn!>~a rr.~mbota5iptmyeLoran radioaktif bila terjadi kece1ako.,n. Tidak mampu menutup pada St:lot

110

diperlukon berorti tidok memenuhi syorot keselomoton. PLTN BWR Tsurugo donLa Crosse memerlukon woktu tokhadir 4 hori untuk menguji MSIV_nya, di tahun 1972.

Safety relief valve yang membuko sendiri sebelum tekanon botas berarti menl_berhentikan proses produksi, misel nya PLTN BWR Oyster Creek_l (1972).Seboliknyo relief valve yang setelah membuko sendiri tidak mau menutup setetohtckanan batas dibawohi ciapat membuot reaktor cool_down. Misalnya pedo PUN BWRPilgrim_I, 1972. Pembukaon suatu rei ief val ve poda tekanon tinggi r:kon disertoidengan goya_gayoJ reaksi yang besar, yang apabila kurang diperhitungkon dopat meng_nkibatkan kerusakcn struktur atau perubahan orah pembuangan. Uop yang dicabodibuang don ternyata berubah arah akibat gaya reoksi tel ah meni mbul kon kemotionduo orang teknisi di PLTN PWR Surry_I, 1972.

Turbin

Ketiga jenis PLTN yang sekarang beroperasi menggunakan turbin yang bekerjodengan uap jenuh, kecuoli PLTN BWR Lingen dan Indian Point. Design turbin untukuap jenuh ini masih belum memodai dengan semokin bertambahnya dayo nominal yangdiharapkan. Kekurangan datam hal kwalitas uap merupokon sebab dari kegagolansudu_sudu turbin okibat er::>si dan vibrasi. Termosuk sensitif oleh kebosahan uap iniadalah katup_katup pengontrol.

Sisti m m: n)'::Jk untuk pel umas don kontrol tel ah menjodi sebob kebakoran di beberopaPLTN. Puda PLTN Lingen misalnya, seteloh kebakaran maka sistim kontrol dan kabel_kabel terpaba dirancang lagi sehingga makan waktu selama dua bulan, 1972. PLTNMuhleberg mem~rlukan perbaikan selama 6 bulan (1971) dan seminggu (1972).

Control rod & drive

Macet karena korasi, karena menjadi getas oleh radiosi netron merupakan gongguanyang pernah dialami oleh PLTN BONUS, Pathfinder don Dresden_I. Jika demikiantentunyo kekeliruan dalam pemilihan bahan saja. Pada BWR gerakan batang kendi:Jlidilokukan olch sistim hidrolik yang peka terhadap kebocoran dan macet tersumoot.Perbaikan kebocoran flange peda PLTN BWR Humboldt Bay memerlukan 17 hari (1972).Macet korena tersumbat terjadi pado PLTN Elk River, Dresden_2 dan Oyster Creek( 1969).

Di samping itu pada sistim elektronika sering terjadi sinyal palsu atou kehilangonsumber tegangan. Ini dapat memberhentikan operasi beberapa lama.

Condenser

Kebocoran pipa pendiOflin pada condenser merupakan gejala yang sering. Inimenyebabkan masuknya air laut atou air takmurni ke dolom sisjim. Podo PWR danPHWR p('ngotoron dt"ngon ion_ion ini hanya terbctas sompai dengan steam generatorsoja. Tetopi paJo BWR kebQcoran ini dopat mengakibatkan koresi dan peng~ndopanpada alot_olat di dalom pressure vessel. Sudah tentu hat ini terjodi cpabila kebocoronitu diborengi dengon kcric deminerolizer yang tiduk sempurna atou overload tidakketoJhuan. Misalnya pada PLTN BWR Millstone_l di tallun 1972, kador ion kloridadolam air recktor telah mentapai 15 ppm sedang batas atas odalah 1 pprn. Akibatnya114 detcktor Jalam teras recoktor rusak karena 'as pada sekatnya kena korosi.

Reh.ell i ng mach inePada PLTN jenis PHWR suatu ITIesin untuk mengganti bohanbakar harus bekerja

setiap hori pada kondisi berat: dikcndolikan dari jauh, pada radiosi yang relatiftinggi, poJa tekanan pendingin yang tinggi dan tidak boleh membocorkan cairannyo.Kemacetan dan kebocoran oir berat beberapa kal i terjadi, tatapi perbaikan designteloh dilo!:ulan. Di tohun 1972 tidok t<:rcotut gangguon yang menyebabkon tidokhodir. Dalom ";Jerosi biosan}'"C!ado mesin codcngon.

f. PLTN yang telah dihentikan

Ada beberapa PL TN yang telah tidak beroperasi lagi, yang pada umumnya dibangununtuk experi men atau demonstrasi. Penutupan mereka didascrkan pada terl al u banyakkesukaran untuk beroperasi terus, padahal beroperasipun tidak ekonomis. Pada tabeltertera PLTN yang di maksud, yang pada umumnya berdaya rendah, dengan perkecual ianPLTN Marviken yang dihentikan sebelum proyek pembangunannya sel esai •

TABEL 8

PLTN YANG DIHENTIKANJenis

PLTNDaya, MWeKritis pertamaDihentikan

PWR

Saxton 319621972

BWR

Pathfi nder58,5Maret1964Oktober 1968

BO NUS

16,5April19641968

Elk River

22Nopember 19621970

HWR

CVTR 1719621967

Marvi ken

130-1970

PLTN Marviken ini didesign menghasilkan uap D20 dari teras reaktornya dan langsungmenggerakkan turbi n. Perkayaan uraniumnya sebesar 1,35 % dan 1,75 %. Kanal untukuap superheat_pun telah direncanakan. Rotor turbin yang harus menghindari kebacoranuap air berat memerlukan konstruksi yang rumit.

PLTN EIk River pada dasarnya adal ah untuk demonstrasi. Bahanbakarnya menggunakanpula torium. Superheater yang dijalankan dengan bahanbakar batubara dipasang untukmemperbaiki efisiensi dan daya Iistrik, namun efisiensi net hanya 30,1 %. Gangguan_gangguan besar yang telah dial ami antara lain retaknya pressure vessel pada lapisandalamnya, pulsasi pada aliran feedwater, batang kendali menjadi getas oleh iradiasi,kebocoran evaporator dan terakhir adalah kebocoran sistim primer di bawah bilikreaktor.

PLTN Shippingport adalah jenis PWR yang pertama didirikan. Bahanbakarnya terdiridari uranium alam dan uranium dengan perkayaan 93%, dimana waktu antara pengisianulang adalah 4 tahun. Gangguan utama yang telah dial ami an tara lain kebocoransteam generator, kegagal an pompa dan moisture separator, penggantian katup_katup.Modifikasi dari teras reaktor yang telah menghabiskan waktu operasi tahun 1965,dapat membuktikan bahwa teras mampu menghasilkan daya yang setara dengan 150MWe. Karena daya nominal turbogenerator hanya 100 MWe, maka lebihan panasdibuang lewat condenser. Sejak tahun 1970 tidak diperol eh informasi lagi mengenaioperasi PLTN ini.

KESIMPULAN

Dari pengal aman operasi reaktor sampai dengan tahun 1972 maka jenis PWR_Iahyang paling banyak membuktikan operasi komersialnya, biarpun peristiwa kegagalanfuel densification, yang dianggap memiliki bahaya potensial dan tak dikira sebelumnya,telah terjadi di tahun terakhir.

112

J enis PHWR-CA NDU yang beroperasi di Canada mendapat gangguan tak tersedianyaD20, yang lamanya dari 41 hari (NPD) sampai 271 hari (Dougl as Point) pada tahun1972, menyukarkan ki ta menil ai bukti operasi nya. Potensi untuk capacity factor besardimiliki olah jenis ini, karena dapat mengisi bahanbakar sambi[ tetap beroperasi,biarpun untuk inspeksi dan perbaikan turbin diperlukan waktu lebih dari sebulan.Kalau dibandingkan, PHWR di Jerman menunjukkan data operasi yang meyakinkan,sebaliknya yang diexport ke negara berkembang dari Canada belum bisa dikalakanberhasi I .

Dota PLTN terbanyak telah dikumpulkan dari jenis BWR. Dari data ini disimpulkanbahwa PLTN jenis ini lebih banyak yang beroperasi dengan faktor beban kurang dari60%. Begitu pula yang dibangun di India telah beroperasi rendah dalam tiga tahunterakhir.

Kenyataan bahwa tahun_tahun pertama sesudah kekritisan dicapai, PLTN ituberoperasi di bawah faktor beban 60% kiranya berlaku untuk segala jenis PLTN hanyadengan beberapa kecuali. Oleh karena itu dapat disarankan di sini bahwa supayakita mendapatkan taksiran beaya yang lebih riil, dalam perhitungan beaya produksisupaya ti dak di harapkan fak tor beban yang Iebi h dari 60 %.

Di fihak lain, kita dapat memberikan argumen bahwa data yang disimpulkan diatas hanya sampai dengan tahun 1972, masih harus didengar nanti data_data di tahun1973. Juga bahwa masi h banyak data PLTN yang bel um tercatat. Kenyataan Iai nbahwa sebagian besar dari PLTN yang ada adalah experimen, prototipe atau extra_polasi dari daya rendah, sedangkan kesalahan design akan telah diperbaiki dalamdesign berikutnya lagi. Kalau demikian, maka kiranya kita bisa mengharapkanbukti_bukti komersial yang lebih baik dari PLTN ditahun-tahun mendatang.

DAFTAR PUSTAKA

1. J. Nuclear News, September 1973, Vol. 16, No. 11.2. "Operating Experience with Nuclear Power Station in Member States until 1970".

IAEA_137.

3. "Operati ng Experience with Nucl ear Power Station in Member States in 1971 ".IAEA_150.

4. "Operating Experience with Nuclear Power Station in Member States in 1972".IAEA_155.

5. "Power and Research Reactors in Member States" STI/PUB/194/6 IAEA (1973).6. FULLER, E.D. et al. "Optimizing the Refuel Cycle: 18 months", J. Nuclear

News, September 1973.7. SCOTT, R.L. Jr., "Material Performance at Nuclear Power Plants", J. Nuclear

Safety, September_October 1973.8. "Directory of Nucl ear Reactors, Vol. VII: Power Reactors", STI/ PUB/174 IAEA

(1968 ).9. "Directory of Nucl ear Reactors, Vol. IX: Power Reactors", STI/ PUB/296 IAEA

(1971 ).10. "J. Nuclear Safety". Nuclear Safety Information Centre Oak Ridge National

Laboratory 1972 _ 1973 Editions.

113

MAKSUD SINGKATAN

AEGBHWRBO NU S

B&WBWRCA N DU

CE

CFCOCVTREL

FC

GE

HWGCRHWRKANUPPkWhMcalMWe

MWtD/tonMZFR

NPDPHWRPLTNPLTUPWRSGHWRUW

DISKUSI

IJOS SUBKI

Allgemeine ElektrizitCits Gesell schaft.boiling heavy water reactor.Boiling Nuclear Superheat.Babcock & Wilcox Co.

boil i ng Iight water reactor.Canadian deuterium natural uranium.

Combustion Engineering, Inc.capaci ty factor.start of commercial operation.Carolina Virginia Tube Reactor.Eau Lourde.

first criticality.General EIectri c Co.

heavy water moderated gas cool ed reactor.heavy water moderated reactor.Karachi Nucl ear Power PIant.Kil owatt hour.

megacalori.megawatt el ectri c.megawatt thermal day per ton.Mehrzweck Forschungs Reaktor.Nucl ear Power Demonstration.

pressuri zed heavy water reactor.pembangkit listrik tenaga nuklir.pembangkit listrik tenaga uap.pressuri zed water reactor.Steam Generati ng Heavy Water Reactor.uranium

Westi nghouse Electri c Corporation.

1. Booster rods dapat di _design sekal i seumur hidup reaktor dengan menggunakanPu_239 atau U_235. Tak ada economi c penal ty : juga dapat digunakan Coseperti di India.

2. Kita harus menggunakan "system approach" dal am masal ah thermal poll utionsebagai contoh "Sisitim P Jawa" dikemudian hari jika penduduknya menjadi100 juta dan kapasitas listrik 20 _ 50.000 Mw(e).Apa akibatnya terhadap lingkungan?

MURSID D.

1. Sampai kini memang belum ada data tentang penggantian booster rods. Tetapipada umumnya dal am operasi reaktor, bahan_bahan kontrol akan mengal ami"depl etion" dan pengurangan kwal itas karena iradiasi, sehi ngga perl u dil akukanpenggantian .elama umur reaktor.

2. Masalah polusi termal memang seharusnya ditinjau secara menyeluruh, bukanhanya apakah pembangkit itu PLTN saja. Tetapi yang tertera dalam uraian kami

114

adalah : Apa pengaruh turun efisiensi terhadap lingkungan dan terhadap biayaproduksi untuk suatu PLTN yang telah beroperasi disuatu tempat.

ARDI YOGI

1. Berapakah kira_kira waktu yang dibutuhkan untuk pembangunan sebuah PLTNpada umumnya (ump. untuk 1200 Mw atau 600 Mw).

2. Berapakah kira_kira umur dari suatu PLTN yang diperhitungkan dalam design_nya.

MURSID D.

1. Waktu yang dibutuhkan untuk pembangunan PLTN dihitung dari permulaanpembangunan sampai dicapai kritikalitas pertama kira_kira 4 sampai 6 tahun.Angka ini tidak bergantung dari besarnya daya terpasang. PWR dan BWRumumnya dalam internal 4 _ 5 tahun sedang HWR dan GCR dalam internal5 _ 6 tahun. Di Amerika angka ini sensitif terhadap perizinan.

2. Dal am design umur komponen_komponen PLTN berbeda_beda, dari orde bul anan(filter, resin) sampai orde seratus tahun (vessel, jalur kereta api). Tetapiuntuk perhitungan depresiasi biasanya dianggap PLTN memil iki waktu hidup30 tahun.

SUKARDONO

Kami ingin mendapatkan informasi terakhir mengenai pengangkutan (transportasi)suatu Bejana PLTN jenis PWR yang diameter + 2 M dan beratnya sekitar 700 ton.Apakah sudah ada cara_cara pengangkutan Body sebesar itu kecuali Kereta Apidan sebagainya.

MURSID D.

Pressure vessel yang terberat adalah dari jenis BWR. Sebagai contoh BWR dariperusahaan AEG, 600 MWe, untuk kepentingan transport dibagi menjadi empatbagian, masing_masing seberat 60 tan, 130 ton, 147 ton dan 138 ton yangnantinya akan disambung ditempat. Pengangkutan vessel ditaruh di atas chassis.Chassis ini diletakkan di atas kapal/rakit pada angkutan lewat air. Pada angkutanlewat darat chassis ditaruh di atas kereta dengan as_as don roda_roda banyak.Detail selanjutnya komi kurang tahu.

MARTIAS NURDI N

1. Berdasarkan data_data yang disampaikan manakah jenis reaktor yang palingsesuai didirikan.

2. Apa buruk baiknya ditinjau dari ekonomi, tehnik don pengembangan selanjutnya.

MURSID D.

1. Dari hanya data operasi soja tidak cukup untuk menjawab "jenis reaktor yangpaling sesuai".

2. Faktor beban merupakan satu diantara ciri ekonomi dari operasi suatu PLTN.Kegagal an don gangguan-gangguan memberi petunj uk untuk pengembanganselanjutnya.

115