case resus rane.docx

Upload: silvia-rane-rajendra

Post on 02-Mar-2018

231 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/26/2019 CASE RESUS RANE.docx

    1/32

    PENDAHULUAN

    Asfiksia neonatorum adalah suatu keadaan bayi baru lahir yang gagal bernafas secara spontan

    dan teratur segera setelah lahir. Keadaan ini disertai dengan hipoksia, hiperkapnia dan berakhir

    dengan asidosis. Hipoksia yang terdapat pada penderita asfiksia ini merupakan factor terpenting

    yang dapat menghambat adaptasi bayi baru lahir terhadap kehidupan ekstrauterin. Penilaiian

    statistic dan pengalaman klinis atau patologi anatomis menunjukkan bahwa keadaan ini

    merupakan penyebab utama mortalitas dan morbiditas bayi baru lahir. Hal ini dibuktikan oleh

    Drage dan Brendes yang mendapatkan bahwa skor Apgar yang rendah sebagai manifestasi

    hipoksia berat pada bayi saat lahir akan memperlihatkan angka kematian yang tinggi.

    Working Diagnosis

    Asfiksia !eonatorum

    Asfiksia adalah ketidakmampuan bayi baru lahir untuk bernapas pada waktu "# detik

    pertama.Asfiksia kelahiran merupakan konsekuensi dari hipoksia intrapartum dimana bayi

    mebutuhkan resusitasi lebih lanjut.

    $abel . %aktor risiko terjadinya asfiksia.

    1

  • 7/26/2019 CASE RESUS RANE.docx

    2/32

    SKOR APGAR

    &irginia Apgar menemukan system pengukuran yang sederhana dan handal untuk derajat stress

    intrapartum saat lahir.Kegunaan utama system skor ini adalah untuk memaksa pemeriksa

    memeriksa anak secara sistematis dan untuk menge'aluasi nerbagai factor yang mungkin

    berkaitan dengan dengan masalah kardiopulmonal.(kor #,,atau ) diberikan pada masing*masingdari kelima 'ariable, dan + menit setelah lahir.(kor # berarti bahwa seluruh tubuh bayi

    berwarna merah muda dan memiliki tanda 'ital normal,sedangkan skor # berarti bahwa bayi

    apnea dan tidak memiliki denyut jantung.$erdapat hubungan terbalik antara skor Apgar dengan

    derajat asidosis serta hipoksia.(kor atau kurang pada usia menit berhubungan dengan

    peningkatan insidensi asidosis,sedangkan skor -*# biasanya berhubungan dengan ketahanan

    hidup yang normal.(kor atau kurang pada + menit berhubungan dengan peningkatan insidensi

    asidosis,distress pernapasan,serta kematian.eskipun demikian,banyak neonates yang lahir

    dengan skor Apgar rendah ternyata tidak asidotik.Pada beberapa kasus,asfiksia terjadi

    sedemikian akutnya sampai tidak dicerminkan dalam pH darah.(elain itu,proses lain selain

    asfiksia /prematuritas ekstrem sendiri,anestesi atau sedasi ibu,dan patologi ssp0 dapat

    menghasilkan skor yg rendah.$erlepas dari factor penyebabnya,skor Apgar yang tetap rendah

    2

  • 7/26/2019 CASE RESUS RANE.docx

    3/32

    memerlukan resusitasi.Penentuan skor Apgar harus diteruskan setiap + menit,sampai skor

    mencapai nilai 1.2

    %rekuensi Denyut 3antung

    %rekuensi denyut jantung normal saat lahir antara )# dan "# denyut per menit.Denyutan

    diatas ## per menit biasanya menunjukkan asfiksia dan penurunan curah jantung. 4paya Bernapas

    Bayi normal akan megap*megap saat lahir,menciptakan upaya bernapas dalam 2# detik,dan

    mencapai pernapasan yang menetap pada frekuensi 2#*"# kali pee menit pada usia ) sampai

    2 menit Apnea dan pernapasan yang lambat atau tidak teratur terjadi oleh berbagai

    sebab,termasuk asidosis berat,asfiksia,infeksi janin,kerusakan system saraf pusat ,atau

    pemberian obat pada ibu /barbiturate,narkotik,dan trankuili5er0. $onus 6tot

    (emua bayi normal menggerak*gerakkan semua anggota tubuhnya secara aktif segera

    setelah lahir.Bayi yang tidak dapat melakuka hal tersebut atau bayi dengan tonus otot yang

    lemah biasanya asfiksia,mengalami depresi akibat obat,atau menderita kerusakan system

    saraf pusat. Kepekaan 7efleks

    7espons normal pada pemasukan kateter ke dalam faring posterior melalui lubang hidung

    adalah menyeringai,batuk,atau bersin. 8arna Kulit

    Hampir semua bayi berwarna biru saat lahir.ereka berubah menjadi merah muda setelah

    tercapai 'entilasi yang efektif.Hamoir semua bayi memiliki tubuh serta bibir yang berwarna

    merah muda,tetapi sianotik pada tangan serta kakinya /akrosianosis0 9# detik setelah

    lahir.(ianosis menyeluruh setelah 9# detik terjadi pada curah jantung yang

    rendah,methemoglobinemia,polisitemia,penyakit jantung congenital jenis sianotik,perdarahan

    intracranial,penyakit membrane hialin,aspirasi darah atau mekonium,obstruksi jalan

    napas,paru*paru hipoplastik,hernia diafragmatika,dan hipertensi pulmonal

    persisten.Kebanyakan bayi yang pucat saat lahir mengalami 'asokonstriksi

    perifer.&asokonstriksi biasanya disebabkan oleh asfiksia,hipo'olemia,atau asidosis berat.2,

    $abel ). (kor Apgar

    Tanda 0 1 2

    Warna kulit Seluruh tubuh biru/ Tubuh kemerahan, Seluruh tubuh

    3

  • 7/26/2019 CASE RESUS RANE.docx

    4/32

    pucat ekstremitas biru kemerahan

    Laju

    jantung

    Tidak ada 100 / menit

    !e"eks Tidak bereaksi #erakan sedikit !eaksi mela$an

    T%nus %t%t Tidak ada

    pergerakan

    &kstremitas "eksi

    sedikit

    #erakan akti'

    (saha

    napas

    Tidak ada Lambat )enangis kuat

    Skor Apgar 8-10 pada usia 1 mni!

    Kebanyakan bayi yang lahir hidup mempunyai skor Apgar -*# pada usia meit dan jarang

    memerlukan tindakan resusitasi kecuali pengisapan jalan napas.!eonatus yang sangat premature

    atau yang mengalami stress intrauterine yang tidak la5im,pada awalnya dapat tampak sehat,tetapi

    memerlukan resusitasi beberapa menit setelah lahir.6leh karena itu,semua bayi harus die'aluasi

    ulang secara cermat pada usia + menit,setelah stimulasi kelahiran berhenti.$erlepas dari skor

    Apgar + menit,semua bayi harus diobser'asi secara cermat selama ) jam pertama setelah lahir

    untuk memastikan bahwa mereka telah beradaptasi dengan baik pada kehidupan ekstrauterin.2

    Skor Apgar "-# pada Usia $ %ni!

    Bayi*bayi ini mengalami asfiksia ringan, tetapi biasanya berespons terhadap pemberian oksigen

    dan pengeringan dengan handuk. ereka tidak boleh dirangsang dengan memberi tepukan pada

    kaki atau bokong. 3ika bayi tersebut gagal mempertahankan pernapasan yang ritmis saat

    rangsangan dihentikan, ulangi pemberian rangsangan dan teruskan pemberian oksigen mdalui

    hidung serta mulut $entukan obat apa yang telah diterima ibu dan kapan ia memakan obat itu.

    3ika ibu menerima narkotik 2#*"# menit sebelum kelahiran, pertimbangkan pemberian nalokson

    intra* muskular /#, mg:kg0 kepada bayinya jika 'entilasi tidak adekuat.

    Skor Apgar &-' pada Usia 1 %ni!

    *

  • 7/26/2019 CASE RESUS RANE.docx

    5/32

    Bayi*bayi ini biasanya berespons terhadap 'entilasi kantong serta sungkup. 3ika tidak, bayi harus

    ditangani sebagai bayi dengan skor #*). (elain itu, pertimbangkan juga pemberian nalokson jika

    ibu meminum narkotik.

    Skor Apgar 0-( pada Usia 1 %ni!

    Bayi*bayi ini mengalami asfiksia berat, memerlukan 'entilasi segera, dan mungkin memerlukan

    pemijatan jantung serta bantuan sirkulasi. 3ika 'entilasi menggunakan sungkup serta kantong

    tidak segera berhasil, lakukan intubasi trakea dan kembangkan serta 'entilasikan paru dengan

    oksigen yang cukup /biasanya -#*##;0 untuk mempertahankan Pa#)atau saturasi oksigen

    yang normal /-1*9); untuk bayi prematur dan 9)*91; untuk neonatus cukup bulan0.

    Pengembangan yang sama di antara kedua apeks dada saat inspirasi menunjukkan 'entilasi

    kedua paru< ini merupakan tanda yang lebih baik daripada auskultas= Bunyi napas bilateral

    tidak memastikan bahwa kedua paru mendapat 'entilasi karena bunyi napas dihantarkan dengan

    baik pada dada yang kedl, bahkan bila ada atdcktasis atau pneumotoraks. Bila 'entilasi adekuat,

    frekuensi denyut jantung meningkat dan sianosis menghilang, kecuali terdapat acidosis

    metabolik yang berat. PengukuranpHarteri, Pa>#) dan Pa>? adalah satu*satunya cara yang

    handal dalaro menilai 'entilasi yang adekuat. 4ntuk mulai mengembangkan paru, mungkin

    diperiukan tekanan sebesar 2#*# an H)/@ tetapi tekanan sebesar )#*2# cm H56 biasanya sudah

    mencukupl Begitu para mengembang, 'entilasi yang adekuat biasanya dapatdicapai dengan

    tekanan kurang dari )# cm H). Pada ) menit pertama resusitasi, tekanan inflasi

    /pengembangan0 haras dipertahankan se3ama *) detik pada setiap napas kesepuluh untuk

    mengembangkan al'eoli seita meredis tribusi 'entilasi dari segmen paru yang ter'entilasi baik

    ke segmen yang ter'entilasi buruk. $ekanan akhir*ekspirasi positif /PP,positive end-expiratory

    pressure0 sebesar 2*+ cm H)# mungkin perlu dipertahankan untuk mempertahankanoksigenasi

    yang adekuat.

    &entilasi kantong*dan*sungkup tidak seefektif'entilasi melalui pipa endotrakea, khususnya

    bila terdapat penyakit paru bermakna. &ent6asi kantong*dan*sungkup sering mendistensi

    lambungdengan udara, yang mengangkat diafragma dan membatasi ventilasi. Oleh karena itu,

    lambung harus didekompresi menggunakan pipa orogastrik se3ama ventilasi kantong-dan-

    sungkup.Keputusan untuk melanjutkan dengan intubasi trakea didasarkan pada temuan klinis

    serta keterampi3an orang yang mdakukan intubasi.2,

    +

  • 7/26/2019 CASE RESUS RANE.docx

    6/32

    )AK*OR R$S$KO +ANG ,ERKA$*AN DENGAN KE,U*UHAN RESUS$*AS$

    NEONA*US2

    A. %AK$67 A!$PA7$4

    . Diabetes maternal

    ). Hipertensi kronik

    2. Anemia atau isoimunisasi

    . 7iwayat kemarian janin dan neonatus

    +. Perdarahan pada trimester dua dan tiga

    ". Cnfeksi maternal

    1. Cbu dengan penyakit jantung, ginjal, paru, tiroid,aatau kelainan neurologi

    -. Polihidramnion

    9. 6ligohidramnion

    #. Ketuban pecah dini

    . Hidrops fetalis

    ). Kehamilan lewat waktu

    2. Kehamilan ganda

    . Berat janin tidak sesuai masa kehamilan

    +. $erapi obat*obat seperti Karbonat agnesium< B bloker

    ". Cbu pengguna obat*obat bius

    1. alformasi janin dan anomali

    -. Berkurangnya gerakan janin

    9. $anpa pemeriksaan antenatal

    )#. 4sia " atau E 2+ tahun

    B. %AK$67 C!$7APA7$4. Bedah kaesar darurat

    ). Kelahiran dengan ekstraksi 'akum

    2. =etak sungsang atau presentasi abnormal

    . Kelahiran kurang bulan

    +. Persalinan presipitatus

  • 7/26/2019 CASE RESUS RANE.docx

    7/32

    ". Korioamnionitis

    1. Ketuban pecah lama /E- jam sebelum persalinan0

    -. Partus lama /E) jam0

    9. Kala ) lama /E) jam0

    #. akrosomia

    . Bradikardia janin persisten

    ). %rekuensi jantung janin yang tidak beraturan

    2. Pengguna anestesi umum

    . Hiperstimulasi uterus

    +. Pengguna obat narkotik dalam jam:kurang sebelum persalinan

    ". Air ketuban hijau kental bercampur mekonium

    1. Prolaps tali pusat

    -. (olusio plasenta

    9. Plasenta pre'ia

    )#. Perdarahan intrapartum

    LANGKAH-LANGKAH RESUS$*AS$ NEONA*US

    !eonatus aterm yang cairan ketubannya jernih dan bersih dari mekonium, langsung bernafas,menangis, dan tonus ototnya baik memerlukan perawatan rutin, seperti mengeringkan,

    menghangatkan, dan membersihkan jalan nafas dengan balon penghisap atau kateter penghisap.

    (ebaliknya, neonatus yang tidak memenuhi kriteria di atas memerlukan langkah*langkah

    resusitasi. !ilai Apgar dapat digunakan untuk menentukan perlu tidaknya resusitasi.

    =angkah*langkah resusitasi neonatus antara lainF

    . (tabilisasi

    ). &entilasi

    2. Kompresi dada

    . Penggunakan medikasi

    (etiap langkah memerlukan waktu 2# detik untuk menuju ke langkah berikutnya. 4ntuk menuju

    ke langkah berikutnya diperlukan penilaian terhadap respirasi, detak jantung, dan kulit bayi.

    -

  • 7/26/2019 CASE RESUS RANE.docx

    8/32

    >ontohnya, apnea dan gasping merupakan indikasi bantuan 'entilasi. Peningkatan atau

    penurunan detak jantung dapat menunjukkan kondisi perbaikan atau perburukan. (ianosis

    sentral, penurunan cardiac output, hipotermia, asidosis, atau hipo'olemia merupakan indikasi

    dari resusitasi lebih lanjut.),1

    .

  • 7/26/2019 CASE RESUS RANE.docx

    9/32

    (umber F #)9 F (00" Amrian Har! Assoia!ion .AHA/ Guidins or

    2ardiopumonar3and Nona!a Pa!in!s4 Nona!a Rsusi!a!ion Guidins

    Rsusi!a!ion .2PR/ and Emrgn3 2ardio5asuar 2ar .E22/ o Pdia!ri 6 CllinoisF

    American Academy of Pediatrics . )##".

    Langka7 Aa Rsusi!asi

    =angkah awal untuk memulai resusitasi meliputi mengurangi pengeluaran panas,

    memposisikan kepala pada sniffing positionuntuk membuka jalan nafas, membersihkan jalan

    nafas, dan memberikan rangsangan.

    Gambar .=angkah awal resusitasi.)

    16 %ng7anga!kan

    $ermoregulasi merupakan aspek penting dari langkah awal resusitasi. Hal ini dapat dilakukan

    dengan meletakkan neonatus di bawah radiant warmer. (ebaiknya bayi yang diletakkan di

  • 7/26/2019 CASE RESUS RANE.docx

    10/32

    bawah radiant warmer dibiarkan tidak berpakaian agar dapat diobser'asi dengan baik serta

    mencegah terjadinya hipertermi. Bayi yang dengan berat kurang dari +## gram, mempunyai

    risiko tinggi terjadinya hipotermi. 4ntuk itu, sebaiknya bayi tersebut dibungkus dengan plastik,

    selain diletakkan di bawah radiant warmer. $ujuan dari resusitasi neonatus yaitu untuk mencapai

    normotermi dengan cara memantau suhu, sehingga tidak terjadi hipertermi iatrogenik.),"

    (6 %mposisikan Kpaa dan %m9rsi7kan :aan Naas

    (etelah diletakkan di bawah radiant warmer, bayi sebaiknya diposisikan terlentang dengan

    sedikit ekstensi pada leher pada posisi sniffing position. Kemudian jalan nafas harus

    dibersihkan. 3ika tidak ada mekonium, jalan nafas dapat dibersihkan dengan hanya menyeka

    hidung dan mulut dengan handuk, atau dapat dilakukan suction dengan menggunakan bulb

    syringeatausuction catheterjika diperlukan. (ebaiknya dilakukansuctionterhadap mulut lebih

    dahulu sebelumsuctionpada hidung, untuk memastikan tidak terdapat sesuatu di dalam rongga

    mulut yang dapat menyebabkan aspirasi. (elain itu, perlu dihindari tindakansuctionyang terlalu

    kuat dan dalam karena dapat menyebabkan terjadinya refleks 'agal yang menyebabkan

    bradikardi dan apneu.),1

    sniffing position

    source F httpF::www.cgmh.org.tw:intr:intr+:c"1##:!;)#teaching:!eonatal;)#7esuscitation

    ;)#(upplies;)#and;)#uipment.htm l::

    10

    http://www.cgmh.org.tw/intr/intr5/c6700/N%20teaching/Neonatal%20Resuscitation%20Supplies%20and%20Equipment.html//http://www.cgmh.org.tw/intr/intr5/c6700/N%20teaching/Neonatal%20Resuscitation%20Supplies%20and%20Equipment.html//http://www.cgmh.org.tw/intr/intr5/c6700/N%20teaching/Neonatal%20Resuscitation%20Supplies%20and%20Equipment.html//http://www.cgmh.org.tw/intr/intr5/c6700/N%20teaching/Neonatal%20Resuscitation%20Supplies%20and%20Equipment.html//
  • 7/26/2019 CASE RESUS RANE.docx

    11/32

    3ika terdapat mekonium tetapi bayinya bugar, yang ditandai dengan laju nadi lebih dari

    ## kali per menit, usaha nafas dan tonus otot yang baik, lakukan suction pada mulut dan

    hidung dengan bulb syringe/ balon penghisap 0 atau kateter penghisapbesar jika diperlukan.+,1

    Pneumonia aspirasi yang berat merupakan hasil dari aspirasi mekonium saat proses

    persalinan atau saat dilakukan resusitasi. 6leh karena itu, jika bayi menunjukan usaha nafas

    yang buruk, tonus otot yang melemah, dan laju nadi kurang dari ## kali per menit, perlu

    dilakukan suction langsung pada trachea dan harus dilakukan secepatnya setelah lahir. Hal ini

    dapat dilakukan dengan laringoskopi langsung dan memasukan kateter penghisap ukuran )

    %rench /%0 atau % untuk membersihkan mulut dan faring posterior, dilanjutkan dengan

    memasukkan endotracheal tube, kemudian dilakukan suction. =angkah ini diulangi hingga

    keberadaan mekonium sangat minimal.+,",1

    (ource F httpF::www.firstaidmonster.com:popupIimage.php:pCD:1))

    sumberF

    11

    http://www.firstaidmonster.com/popup_image.php/pID/7122http://www.firstaidmonster.com/popup_image.php/pID/7122
  • 7/26/2019 CASE RESUS RANE.docx

    12/32

    httpF::healthprofessions.missouri.edu:cpd:7$:>7>:nrpinfo.php

    (umber F httpF::journal.medscape.com:content:999:##:2:1:21#:21#Ifig.html

    &6 %ngringkan dan %m9ri Rangsangan

    Ketika jalan nafas sudah dibersihkan, bayi dikeringkan untuk mencegah terjadinya kehilangan

    panas, kemudian diposisikan kembali. 3ika usaha nafas bayi masih belum baik, dapat diberikan

    rangsang taktil dengan memberikan tepukan secara lembut atau menyentil telapak kaki, atau

    dapat juga dilakukan dengan menggosok*gosok tubuh dan ekstremitas bayi.),1

    12

    http://healthprofessions.missouri.edu/cpd/RT/CRCE/nrpinfo.phphttp://journal.medscape.com/content/1999/00/43/71/437101/437101_fig.htmlhttp://healthprofessions.missouri.edu/cpd/RT/CRCE/nrpinfo.phphttp://journal.medscape.com/content/1999/00/43/71/437101/437101_fig.html
  • 7/26/2019 CASE RESUS RANE.docx

    13/32

    Penelitian laboratotium menunjukkan bahwa pernapasan adalah tanda 'ital pertama yang

    berhenti ketika bayi baru lahir kekurangan oksigen. (etelah periode awal pernapasan yang cepat

    maka peride selanjutnya disebut apnu primer. 7angsangan seperti mengeringkan atau menepuk

    telapak kaki akan menimbulkan pernapasan.1

    8alaupun demikian bila kekurangan oksigen terus berlangsung, bayi akan melakukan beberapa

    usaha bernapas megap J megap dan kemudian masuk ke dalam periode apnu sekunder. (elama

    masa apnu sekunder, rangsangan saja tidak akan menimbulkan kembali usaha pernapasan bayi

    baru lahir. Bantuan pernapasan dengan 'entilasi tekanan positif harus diberikan untuk mengatasi

    masalah akibat kekurangan oksigen. %rekuensi jantung akan mulai menurun pada saat bayi

    mengalami apnu primer , tekanan darah akan tetap bertahan sampai dimulainya apnu sekunder.1

    '6 E5auasi Prnaasan; La

  • 7/26/2019 CASE RESUS RANE.docx

    14/32

    Penilaian warna kulit dapat dilakukan dengan memperhatikan bibir dan batang tubuh bayi untuk

    menilai ada tidaknya sianosis sentral. (ianosis sentral menandakan terjadinya hipoksemia,

    sehingga perlu diberikan oksigen tambahan. 3ika masih terjadi sianosis setelah diberikan oksigen

    tambahan, 'entilasi tekanan positif perlu dilakukan, bahkan dengan laju nadi lebih dari ## kali

    per menit. 3ika sianosis sentral masih terjadi dengan 'entilasi tekanan positif yang adekuat, perlu

    dipikirkan adanya penyakit jantung bawaan atau adanya hipertensi pulmoner yang persisten.

    PEN$LA$AN DAN PENA*ALAKSANAAN :ALAN NA)AS )

    Pniaian :aan Naas

    (eperti yang sudah disebutkan, penilaian dan penatalaksanaan dari jalan nafas dapat

    dilakukan dengan cara pembersihan jalan nafas, memposisikan bayi pada sniffing position untuk

    membuka jalan nafas. (elain itu, dapat pula dilakukan e'aluasi terhadap laju nadi dan warna

    kulit bayi. 'aluasi ini harus dilakukan dengan baik karena bila ada salah satu tanda 'ital yang

    abnormal, akan segera membaik jika diberikan 'entilasi. 3adi, di dalam resusitasi neonatus,

    pemberian 'entilasi yang adekuat merupakan langkah yang paling penting dan paling efektif.

    Pm9rian Oksign

    Pemberian oksigen diperlukan apabila neonatus dapat bernafas, laju nadi lebih dari ##

    kali per menit, tetapi masih terjadi sianosis sentral. 6ksigen aliran bebas oksigen diberikan

    dengan cara dialirkan ke hidung bayi secara pasif, dapat diberikan menggunakan sungkup, !-

    piece resuscitator, atau selang oksigen /oxygen tubing0 sesuai dengan cara yang diperlukan.

    4ntuk memastikan neonatus mendapatkan oksigen dengan konsetrasi tinggi, sungkup harus

    diletakkan menempel pada wajah, agar menciptakan tekanan yang setara dengan "ontinuous

    #ositive $irway #ressure ("#$#) atau #ositive %nd %xpiratory #ressure (#%%#). 3ika

    menggunakan selang oksigen, posisi tangan harus dibentuk seperti mangkok di ujung selang dan

    diletakkan di depan wajah bayi. 6ksigen tidak boleh diberikan lebih dari # liter per menit

    /=P0 untuk waktu yang lama. 6ksigen cukup diberikan dengan aliran + =P dalam resusitasi.

    ),1

    1*

  • 7/26/2019 CASE RESUS RANE.docx

    15/32

    (tandar oksigen yang digunakan dalam resusitasi neonatus yaitu oksigen ##;. $erdapat

    penelitian yang meneliti penggunaan udara ruangan /oksigen );0 dan oksigen ##; untuk

    resusitasi neonatus.

    Penggunaan oksigen memiliki efek samping seperti dapat merusak paru*paru dan

    jaringan, terutama pada bayi prematur. Hal ini menyebabkan direkomendasikannya penggunaan

    oksigen dengan konsentrasi kurang dari ##;, yang dapat diperoleh dengan menggunakan

    oxygen blenderyang dapat mencampur oksigen dan udara untuk menghasilkan konsentrasi udara

    yang diinginkan. Pada bayi yang menderita penyakit jantung bawaan, penggunaan oksigen ##;

    dapat mengganggu perfusi jaringan. (ecara umum, saturasi oksigen harus dijaga antara -+*9+;,

    dimana 1#*-#; didapatkan pada menit awal kehidupan. 1,-

    Pemberian oksigen tambahan juga diberikan pada bayi yang memerlukan 'entilasi

    tekanan positif. Cndikasi dari 'entilasi tekanan positif dengan oksigen tambahan antara lainF

    . Bayi yang apnea

    ). =aju nadi kurang dari ## kali per menit setelah 2# detik

    2. $erjadi sianosis sentral setelah diberikan oksigen tambahan

    1+

    sumber http//$$$nda%acuk/$'sa/html/u0*/u0

    *bp01html//sumber

    $$$emergentin/images/e%pu4gi'

    http://www.nda.ox.ac.uk/wfsa/html/u04/u04b_p01.htmhttp://www.nda.ox.ac.uk/wfsa/html/u04/u04b_p01.htmhttp://www.emergent.in/images/Neopuff.gifhttp://www.nda.ox.ac.uk/wfsa/html/u04/u04b_p01.htmhttp://www.nda.ox.ac.uk/wfsa/html/u04/u04b_p01.htmhttp://www.emergent.in/images/Neopuff.gif
  • 7/26/2019 CASE RESUS RANE.docx

    16/32

    =n!iasi *kanan Posi!i pada ,a3i A!rm

    Beberapa penelitian menunjukkan pada bayi yang mengalami apnea atau gasping /megap

    megap0, pemberian 'entilasi tekanan positif dengan kecepatan #*"# kali per menit dengan

    oksigen ##; merupakan cara yang efektif untuk memcapai laju nadi lebih dari ## kali per

    menit. $ekanan yang diperlukan untuk dapat melakukan 'entilasi tekanan positif pada bayi aterm

    dan preterm dengan efektif yaitu antara 2#*# cm H)6, walaupun dengan tekanan )# cm H)6

    sudah cukup efektif. $anda dari 'entilasi yang adekuat yaitu adanya peningkatan dari laju nadi.

    Apabila tidak terjadi peningkatan laju nadi, reposisi ulang kepala dan sungkup, serta bersihkan

    kembali jalan nafas atau lakukan suction lagi. Bila masih gagal dengan 'entilasi yang non*

    in'asif, perlu dilakukan intubasi.

    =n!iasi *kanan Posi!i pada ,a3i Pr!rm

    Paru*paru pada bayi preterm lebih mudah terluka oleh 'olume inflasi yang besar,

    sehingga lebih sulit untuk dilakukan 'entilasi. $ekanan sebesar )#*)+ cm H)6 sudah cukup

    adekuat dalam 'entilasi pada bayi preterm. Pada bayi yang menunjukkan tanda*tanda pernapasan

    yang buruk dan:atau sianosis dapat digunakan "ontinuous#ositive $irway #ressure ("#$#)

    sekitar *" cm H)6. (ama seperti bayi aterm, jika masih gagal, perlu dilakukan intubasi.

    Aa!-aa! =n!iasi1

    &entilasi pada neonatus dapat menggunakan beberapa macam alat sepertiF

    &. 'elf-inflating bags

    . low-inflating bag

    *. !-piece resuscitator

    +. aryngeal mask airways

    . %ndotracheal tube

    'elf-inflating bagsmerupakan alat yang paling banyak dipakai dalam 'entilasi manual. Alat ini

    memiliki katup pengaman yang menjaga tekanan inflasi sebesar 2+ cm H)6. !amun katup

    pengaman ini kurang efektif bila digunakan terlalu kuat. #ositive %nd-%xpiratory #ressure

    (#%%#) dapat diberikan apabila katup #%%# disambungkan. $etapi self-inflating bags tidak

    dapat menggunakan "#$#. (elain itu, self-inflating bags tidak dapat digunakan untuk

    1

  • 7/26/2019 CASE RESUS RANE.docx

    17/32

    mengalirkan oksigen aliran bebas /free-flow oxygen0.

    (umber F httpF::www.n5dl.org:gsdl:collect:who:archi'es:HA(H#1".dir:p#+.gif

    low-inflating bags atau balon tidak mengembang sendiri dapat mengembang apabila ada

    sumber gas. Alat ini tidak memiliki katup pengaman, namun dengan alat ini dapat dilakukan

    #%%#atau "#$# karena adanya katup yang dapat mengatur aliran udara. (elain itu, dengan alat

    ini dapat dialirkan oksigen aliran bebas dan lebih baik dalam resusitasi neonatus.

    !-piece resuscitator merupakan alat yang dapat mengatur aliran udara serta juga dapat

    membatasi tekanan yang diberikan. $ekanan inflasi yang diinginkan dan waktu inspirasi lebih

    stabil dengan alat ini dibandingkan denganself-inflating bagsdanflow-inflating bags. (elain itu,

    dengan alat ini dapat dilakukan#%%#dan dapat mengalirkan oksigen aliran bebas.

    aryngeal mask airway ($) merupakan alat yang dapat digunakan apabila penggunaan

    sungkup sudah tidak efektif. 4kuran yang biasa digunakan yaitu .

    Cndikasi penggunaan endotracheal tubeantara lainF1,-

    . Penghisapanmekonium dari trakea

    ). (aat 'entilasi menggunakan sungkup sudah tidak efektif

    2. Koordinasi dengan kompresi dada

    1-

    http://www.nzdl.org/gsdl/collect/who/archives/HASH0176.dir/p05.gifhttp://www.nzdl.org/gsdl/collect/who/archives/HASH0176.dir/p05.gif
  • 7/26/2019 CASE RESUS RANE.docx

    18/32

    . Penggunaan pinefrin

    +. Keadaan resusitasi khusus /seperti hernia diafragma kongenital0

    4ntuk mengurangi terjadinya hipoksia saat melakukan intubasi, sebaiknya dilakukan pre*

    oksigenasi, dengan cara memberikan oksigen aliran bebas selama )# detik. Biasanya digunakan

    blade yang lurus pada tindakan ini. Blade no. digunakan untuk bayi aterm, no.# untuk bayi

    preterm, dan no.## untuk bayi yang sangat preterm. 4kuran dari endotracheal tube dipilih

    berdasarkan berat dari neonatus. 9

    Posisi dari endotracheal tubeyang benar dapat ditandai dengan peningkatan laju nadi, adanya

    pengeluaran >6), terdengarnya suara nafas, pergerakan dinding dada, adanya embun pada

    selang, dan tidak ada distensi abdomen saat 'entilasi. Apabila tidak ada peningkatan dari laju

    nadi dan tidak ada pengeluaran >6), posisi dari endotracheal tube harus diperiksa dengan

    laringoskop. 1,9

    4kuran $ Berat /gram0 4sia gestasi /minggu0

    ),+ ### )-

    2,# ###*)### )-*2

    2,+ )###*2### 2*2-

    2,+*,# E2### E 2-

    Komprsi Dada10

    Kompresi dada harus dilakukan apabila laju nadi kurang dari "# kali per menit walaupun

    sudah dilakukan 'entilasi secara adekuat dengan pemberian oksigen tambahan selama 2# detik.

    Kompresi dada harus dilukan dengan kecepatan 9# kali per menit dengan perbandingan

    kompresi dengan 'entilasi 2F /9#F2#0. Kompresi dilakukan di bawah sela iga ketiga dengan

    kedalaman sepertiga dari diameter anterior dan posterior. Ada ) cara yang dapat digunakan, yaitu

    dengan metode ) jari / finger method0 dan metode ibu jari /thumb method0.

    1.

  • 7/26/2019 CASE RESUS RANE.docx

    19/32

    etode ibu jari lebih direkomendasikan karena tidak cepat lelah dan dapat mengatur

    kedalaman tekanan dengan baik. (elain itu, menurut beberapa penelitian, metode tangan

    melingkari dada menghasilkan tekanan sistolik, diastolik, mean arterial pressure, dan perfusi

    jaringan yang lebih baik daripada metode ) jari. etode ) jari digunakan apabila dibutuhkan

    akses ke umbilikus untuk memasangumbilical catheter.

    (etelah dilakukan kompresi dada selama 2# detik, lakukan penilaian kembali terhadap

    laju nadi, laju pernafasan, dan warna kulit. Kompresi dada harus dilakukan sampai laju nadi

    lebih dari atau sama dengan "# kali per menit secara spontan.

    Png7n!ian Rsusi!asi

    10

    Di dalam persalinan, ada kondisi dimana tidak dilakukan resusitasi, antara lain bayi

    dengan masa gestasi kurang dari )2 minggu, bayi dengan berat lahir kurang dari ## gram,

    anencephaly, dan bayi yang dipastikan menderita trisomi 2 dan -. (edangkan penghentian

    resusitasi dapat dilakukan apabila tidak terjadi sirkulasi spontan dalam waktu + menit.

    1

  • 7/26/2019 CASE RESUS RANE.docx

    20/32

    O,A*-O,A*AN

    . Epinrin

    pinefrin sangat penting penggunaannya dalam resusitasi, terutama saat oksigenasi dengan

    'entilasi dan kompresi dada tidak mendapatkan hasil yang memuaskan. pinefrin dapat

    menyebabkan 'asokontriksi perifer, meningkatkan kontraktilitas jantung, dan meningkatkan

    frekuensi jantung. Dosis yang digunakan #.#*#.#2 mg:kg yang dapat diberikan C& atau dosis

    yang lebih tinggi #.#2 sampai #. mg:kg melalui pipa endotrakeal. Pemberian ini dapat diulang

    setiap 2*+ menit sekali. ),2,2

    ). =oum >pandrs

    pada neonatus yang membutuhkan resusitasi, harus dipikirkan kemungkinan terjadinya

    hipo'olemia terutama pada neonatus dengan respons yang tidak adekuat terhadap resusitasi yang

    diberikan. &olume epanders yang dapat digunakan whole blood 6*rh negati'e #ml:kg, atau

    7inger =actate #ml:kg, dan normal saline # ml:kg. (emuanya ini dapat diberikan secara intra

    'ena selama +*# menit. ),2

    2. Nao>on 73dro7orid

    erupakan antagonis opioid yang sebaiknya diberikan pada neonatus dengan depresi nafas yang

    tidak responsif terhadap resusitasi 'entilasi yang sebelumnya lahir dari ibu dengan mendapatkan

    narkotik jam sebelum kelahiran. Dosis yang diberikan #. mg:kg secara C& ataupun melalui

    pipa endotrakeal. Dosis ini dapat diulangi setiap + menit apabila dibutuhkan. ),2

    . D>!ros

    Glukosa darah sewaktu harus diperiksa setidaknya 2# menit setelah lahir pada neonatus yang

    mengalami asfiksia, neonatus yang lahir dari ibu dengan diabetes, atau prematur. Bolus detrosa

    #; diberikan dengan dosis *) ml:kg C& dan selanjutnya dapat diberikan detrosa #; denganlaju *"ml:kg:menit /-#*##ml:kg:hari0),2

    20

  • 7/26/2019 CASE RESUS RANE.docx

    21/32

    KO%PL$KAS$

    Sis!m organ Kompikasi 3ang mungkin

    !r

  • 7/26/2019 CASE RESUS RANE.docx

    22/32

    parenteral.

    %!a9oik ? 7ma!oogi Hipoglikemia

    Hipokalsemia

    Hiponatremia

    Anemia$rombositopenia

    Pemantauan gula darah

    Pemantauan elektrolit,

    Pemantauan hematokrit,

    Pemantauan trombosit.

    Prognosis

    /a0 Asfiksia ringan F tergantung pada kecepatan penatalaksanaan.

    /b0 Asfiksia berat F dapat menimbulkan kematian pada hari*hari pertama kelainan saraf.

    Asfiksia pH ",9 dapat menyebabkan kejang sampai koma dan kelainan neurologispermanen, misalnya restardasi mental.-

    LAPORAN KASUS $,U

    (eorang pasien perempuan berusia 2# tahun datang ke bangsal kebidanan kelas CC tanggal

    April )#" dengan identitas pasien F

    !ama F !y.

    4sia F 2# tahun

    Alamat F Padang

    Pekerjaan F Cbu 7umah $angga

    Agama F Cslam

    22

  • 7/26/2019 CASE RESUS RANE.docx

    23/32

    (tatus enikah F enikah

    Pendidikan F (A

    ANA%NES$S

    Ku7an U!ama 4 Pasien rujukan dari Bidan dengan diagnosis GP#A#H# gra'id atrem 2-*29

    minggu L Hb(Ag /L0 L 3anin hidup tunggal intra uterin

    Ria3a! Pn3aki! Skarang 4

    - !yeri pinggang menjalar ke ari J ari /*0

    - Keluar lender bercampur darah dari kemaluan /*0

    - Keluar air*air yang banyak dari kemaluan /*0

    - Keluar darah yang banyak dari kemaluan /*0

    - (udah tidak haid sejak kurang lebih 9bulan yang lalu

    - HPH$ F ) 3uli )#+

    - $P F 9 April )#"

    - Gerak anak dirasakan sejak bulan yang lalu

    - 7H F ual /*0 untah /*0 PP& /*0

    - 7H$ F ual /*0 untah /*0 PP& /*0

    -

    Ria3a! K7amian dan prsainan 4

    - 7iwayat kehamilan F

    . Cni adalah kehamilan pertama pasien

    - 7iwayat enstruasi F enarche pada usia 2 tahun, siklus teratur )- hari, lama haid

    +*1 hari, )*2 ganti duk perharinya.

    * A!> F kontrol teratur ke specialist kandungan sejak usia kehamilan ) bulan

    23

  • 7/26/2019 CASE RESUS RANE.docx

    24/32

    Ria3a! Pn3aki! Da7uu

    - 6s tidak memiliki riwayat penyakit jantung, Ginjal, lien, paru, diabetes melitus, dan

    hipertensi.

    Ria3a! Pn3aki! Kuarga 4

    - 7iwayat penyakit menular, keturunan, kejiwaan disangkal.

    Ria3a! Pkr

  • 7/26/2019 CASE RESUS RANE.docx

    25/32

    Auskultasi F 'esikuler, rhonki *:*, whee5ing *:*

    3antung

    Cnspeksi F iktus kordis tidak terlihat

    Palpasi F iktus kordis teraba jari medial linea midcla'icula sinistra 7C> &

    Perkusi F batas jantung dalam batas normal

    Auskultasi F irama teratur, bising tidak ada, gallop /*0

    Abdomen F (tatus gynekologi

    Genitalia F (tatus gynekologi

    kstremitas F Akral hangat, >7$ 2 detik

    S!a!us G3nkoogi

    Abdomen

    Cnspeksi F Perut tampak membuncit.

    Palpasi F $eraba masa padat kenyal sebesar bola takraw, fluktuasi /L0, !$ /*0, != /*0,

    Defans uskular /*0

    Perkusi F $impani

    Auskultasi F B4 /L0 normal.

    Genitalia

    Cnspeksi F 'ul'a dan uretra tenang, perdarahan per'aginam /*0

    Diagnosis Kr

  • 7/26/2019 CASE RESUS RANE.docx

    26/32

    Hb F ,- gr:dl Hematokrit F ));

    =eukosit F ).1## mm2 Gula Darah F +

    $rombosit F )+1.### mm2

    *a!aaksana

    * S2

    LAPORAN KASUS ,A+$

    $DEN*$*AS PAS$EN

    !ama F By. ira

    3enis Kelamin F =aki*laki

    Anak ke F

    4mur F # hari

    Alamat F Padang

    ANA%NES$S

    $elah dilahirkan seorang bayi laki*laki berusia # hari pada tanggal April )#" pukul

    #.2# 8CB di ruang operasi 7(4P D7..Djamil Padang denganF

    2

  • 7/26/2019 CASE RESUS RANE.docx

    27/32

    Ku7an U!ama4 $idak menangis langsung setelah 2# detik setelah dilahirkan.

    Ria3a! Pn3aki! Skarang4

    * !eonatus berat badan lahir cukup 2)##gram, panjang badan 9 cm, lahir (> atas indikasi

    HbsAg /L0, ditolong oleh dokter spesialis kebidanan, A:( M +:", ibu baik, ketuban jernih,

    kelainan kongenital tidak ada, jejas persalinan tidak ada

    * Bayi tidak menangis 2# detik setelah dilahirkan

    * Demam tidak ada, kejang tidak ada

    * (esak napas tidak ada, kebiruan tidak ada

    * untah tidak ada

    * Cnjeksi 'itamin K, Hepatitis B /Hb #0 dan obat tetes mata /gentamisin0 sudah diberikan

    setelah lahir

    * ekonium sudah keluar

    * Buang air kecil sudah keluar

    * 7iwayat ibu sering demam selama hamil dan menjelang persalinan tidak ada

    * 7iwayat ibu keputihan selama hamil dan menjelang persalinan tidak ada

    * 7iwayat ibu nyeri saat buang air kecil selama hamil dan menjelang persalinan tidak ada.

    Ria3a! K7amian Skarang4

    - Hamil sekarang F G, P#, A#, H#

    * Pemeriksaan antenatal ke spesialis kandungan sejak usia kehamilan ) bulan

    * 7iwayat anemia, hipertensi, diabetes melitus, penyakit jantung, penyakit ginjal selama

    kehamilan tidak ada, namun ibu di ketahui HbsAg /L0

    * $idak merokok dan tidak mengkonsumsi alkohol

    * Kualitas dan kuantitas makanan baik

    * Kehamilan cukup bulan 2-*29 minggu

    Ria3a! Prsainan4

    2-

  • 7/26/2019 CASE RESUS RANE.docx

    28/32

    Persalinan di 7(4P D7..Djamil Padang, dipimpin oleh dokter. =ahir tanggal April

    )#" dengan sectio caesaera atas indikasi Hb(Ag /L0. Kelahiran tunggal, kondisi saatF lahir

    hidup, A:( M +:".

    Pada bayi dilakukan resusitasi setelah dilahirkan dengan cara F NNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNN

    PE%ER$KSAAN )$S$K

    Pmriksaan Umum4

    Keadaan umum F sadar

    %rekuensi jantung F 22 :menit

    %rekuensi nafas F +1 : menit

    (uhu F 21, O>

    Panjang badan F 9 cm

    Berat badan F 2)## gram

    (ianosis F tidak ada

    Ckterik F tidak ada

    Pmriksaan K7usus4

    Kepala F normochepal,

    * 4bun*ubun besar F cekung, ukuran ,+ cm ,+ cm,

    * 4bun*ubun kecil F #,+ #,+ cm

    * 3ejas persalinan F tidak ada

    ata F konjungti'a tidak pucat, sklera ikterik, pupil isokhor, diameter )mm:)mm, refle

    cahaya /L0 normal

    ulut F sianosis sirkum oral tidak ada

    $elinga F tidak ditemukan kelainan

    Hidung F napas cuping hidung tidak ada

    =eher F tidak ditemukan kelaianan, 3&P sukar di nilai

    $oraks F

    Bentuk F normochest, simetris kiri dan kanan, retraksi epigastrium tidak ada

    3antung F irama teratur, bising tidak ada, gallop tidak ada

    2.

  • 7/26/2019 CASE RESUS RANE.docx

    29/32

    Paru F bronko'esikuler, ronkhi tidak ada, whee5ing tidak ada

    Abdomen F

    Permukaan F datar

    Kondisi F lemas

    Hati F :: pinggir tajam, permukaan rata, konsistensi kenyal

    =impa F tidak teraba

    $ali Pusat F segar

    4mbilikus F tidak hiperemis , tidak berbau

    Genitalia F tidak ditemukan kelainan

    kstremitas F Atas F akral hangat, refilling kapiler baik, >7$) detik

    Bawah F akral hangat, refilling kapiler baik, >7$) detik

    Kulit F teraba hangat, ikterus ada /ikterik kramer CC0

    Anus F ada

    $ulang*tulang F tidak ditemukan kelainan

    7efleks neonatalF

    oro F L

    7ooting F L

    Csap F L

    Pegang F L

    4kuran F

    =ingkaran kepala F 2 cm

    =ingkaran dada F 2" cm

    =ingkaran perut F 22 cm

    Kepala*simpisis F )1 cm

    (impisis*kaki F )2 cm

    Panjang lengan F )# cm

    Panjang kaki F )" cm

    2

  • 7/26/2019 CASE RESUS RANE.docx

    30/32

    PE%ER$KSAAN PENUN:ANG

    Pemeriksaan laboratorium

    Darah

    * Hb F 1,) g:d=

    * Hematokrit F + ;

    * =eukosit F 2.+##:mm2

    * $rombosit F +").###:mm2

    * GD( F )-1

    * Bil total F*

    * Bil direct F *

    * Bil indirect F *

    D$AGNOS$S KER:A

    !eonatus Berat Badan =ahir >ukup, berat badan lahir )-+# gram, panjang badan lahir - cm,

    cukup bulan

    =ahir (> atas indikasi Hb(Ag ibu /L0

    Cbu baik, ketuban jernih

    Apgar (kor +:"

    Kelainan kongenital tidak ada, jejas persalinan tidak ada

    Penyakit sekarangF asfiksia neonatorum

    AN:URAN PE%ER$KSAAN

    * Pemeriksaan faal hepar

    * HbsAg

    PENA*ALAKSANAAN

    * 7esusitasi bayi baru lahir

    * A(C 6D NNN

    30

  • 7/26/2019 CASE RESUS RANE.docx

    31/32

    DA)*AR PUS*AKA

    . Behrman 7ichard, Kliegman 7oberts, 3enson Hal. !elson $etbook of Pediatric.1th ed.

    Pennsyl'ania F An Cmprint of lse'ier (cience. )##

    ). !ewell 3 (imon,eadow 7oy (ir.7esusitasi.Dalam F =ecture !otes F Pediatrika.3akarta F

    Penerbit rlangga

  • 7/26/2019 CASE RESUS RANE.docx

    32/32

    . anuaba Gde Bagus Cda,anuaba >handranita.Asfiksia dan 7esusitasi neonates.Dalam F

    Pengantar Kuliah 6bstetri.3akartaF Penerbit G>,)##1.h.--*+.

    +. Kaye D Alan, pickney =, Hall . (tan, Baluch 7.Amir, %rost li5abeth, 7amadhyani

    4sha. 4pdate 6n !eonatal 7esuscitation serial onlineQ. )##9. a'ailable from 47= F

    httpF::staff.aub.edu.lb:Rwebmeja:)#I.html::

    ". + F 8u $3, >arlo 8 A.. Pumonar3 P73sioog3 o Nona!a Rsusi!a!ion6 CllinoisF

    American Academy of Pediatrics . )##.

    1. Buku resusitasi F Kattwinkel 3. Buku Panduan 7esusitasi !eonatus. +th ed. 4(AF

    American Academy of Pediatrics dan American Heart Association. )##"

    86 " F 6SDonnell >, Kamlin 6, Da'is P, orley > 3. 6Endo!ra7a $n!u9a!ion

    A!!mp!s During Nona!a Rsusi!a!ion4 Suss Ra!s; Dura!ion; and Ad5rsE!s6 CllinoisF American Academy of Pediatrics.)##".

    http://staff.aub.edu.lb/~webmeja/20_1.html//http://staff.aub.edu.lb/~webmeja/20_1.html//