case report pseudoaneurisma

33
 Airin Alia Hikmayani Pembimbing: dr. Henry Moesfairil, Sp.B CASE REPORT PSE!OA"ER#SMA

Upload: muhammad-reza-irzanto

Post on 02-Nov-2015

230 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

pseudo

TRANSCRIPT

  • Airin Alia Hikmayani

    Pembimbing: dr. Henry Moesfairil, Sp.B

    CASE REPORTPSEUDOANEURISMA

  • IDENTITAS PASIENNama: Ny. KUmur: 44 tahunJenis kelamin: PerempuanAgama: IslamStatus perkawinan: MenikahPekerjaan: Ibu Rumah TanggaNo. RM: 482246Alamat: Babakan Sukawangi Karamatmulya RT 01 RW 02 Kec. Soreang Kab. BandungTanggal masuk RS: 24 Mei 2015Tanggal pemeriksaan: 24 Mei 2015

  • RESUMEPasien datang dengan keluhan benjolan di paha kanan sejak 1 minggu yang lalu. Benjolan timbul pada daerah bekas suntikan jarum saat pasien melakukan cuci darah. Pasien rutin melakukan cuci darah setiap 1 minggu sekali dan telah melakukan cuci darah selama 12 kali. Riwayat hipertensi (+), riwayat gagal ginjal (+). Pada pemeriksaan fisik status generalis didapatkan konjungtiva anemis (+) dan udem tungkai +/+. Pada pemeriksaan status lokalis didapatkan benjolan pada inguinal dekstra, berwarna merah keunguan, keluar darah, nyeri (+), panas (+), udem (+), konsistensi lunak, permukaan licin dengan batas tidak tegas, berdenyut, dan terdengar suara bruit. Pasien dan keluarga pasien belum pernah mengalami keluhan serupa sebelumnya.

  • DIAGNOSIS BANDINGPseudoaneurisma Aneurisma Fistel Arteri-VenaTumor jaringan lunak dekat arteri

  • PEMERIKSAAN PENUNJANGUSG Doppler

  • DIAGNOSIS KERJAPseudoaneurisma

  • PENATALAKSANAANUltrasound-Guided CompressionInjeksi TrombinBedah (Ligasi)

  • PROGNOSAQuo ad vitam: ad bonamQuo ad functionam: ad bonamQuo ad sanationam: ad bonam

  • TINJAUAN PUSTAKA

  • ANATOMI PEMBULUH DARAH

  • Arteri femoralis kommunis Merupakan lanjutan dari arteri iliaka eksternal yang membawa darah ke bagian distal untuk mendarahi otot paha. Mempunyai ukuran yang paling besar di antara arteri yang ada pada ekstremitas bawah. Bagian distal dari arteri ini bercabang dua yaitu: arteri femoralis superfisialis (Superficial Femoral Artery) dan arteri femoralis profunda (Profunda Femoral Artery).

  • Arteri femoralis superfisialis Cabang dari arteri femoralis kommunis, yang terletak lebih ke superfisial (luar), dimana arteri ini memperdarahi otot paha bagian lateral (luar)Arteri femoralis profunda Cabang dari arteri femoralis kommunis, yang memperdarahi bagian medial (dalam) pada otot paha.Arteri poplitealMerupakan pertemuan antara arteri femoralis superfisialis dengan arteri femoralis profunda yang masuk ke fossa popliteal menjadi arteri popliteal yang mendarahi otot di sekitar lutut.

  • Arteri tibialis anteriorCabang pertama dari arteri popliteal yang mengalir sepanjang permukaan dari membrane interosseous di bagian depan kaki. Arteri tibialis anterior ini akan menjadi arteri dorsalis pedis.Arteri tibialis posteriorMemperdarahi bagian medial (dalam) dan posterior dari kaki bawah.

    Arteri peronialMemperdarahi bagian lateral dan posterior dari kaki bawah.Arteri dorsalis pedisBagian distal dari arteri tibialis anterior yang memperdarahi otot di sekitar pergelangan dan telapak kaki.

  • Vena femoralis kommunisMerupakan vena lanjutan dari vena iliaka eksterna yang terletak di media dan sedikit dalam dari arteri femoralis kommunis.Vena femoralis superfisialisMerupakan cabang dari vena femoralis kommunis yang terletak di media.Vena femoralis profundaMerupakan cabang dari vena femoralis kommunis yang terletak di media arteri femoralis dalam dan hanya bagian proksimal yang dapat terlihat.

    Vena poplitealMerupakan pertemuan antara vena femoralis superfisialis dan vena femoralis profunda yang terletak di anterior.Vena peronialVena peronial dengan arteri peronial sepanjang lateral dan wilayah posterior pada bagian bawah kaki sampai dengan posterior pada fibula.

  • PSEUDOANEURISMA

  • Pseudoaneurisma disebut juga false aneurisma atau aneurisma palsu adalah robeknya dinding arteri yang mengakibatkan darah keluar membentuk kantung yang berhubungan dengan lumen arteri. Kantung dapat terbentuk dari tunika media, adventitia, maupun jaringan lunak di sekitar dinding arteri yang robek. Robeknya dinding arteri dapat diakibatkan oleh inflamasi, trauma, maupun penyebab iatrogenik seperti hemodialisis.

  • Faktor penyebab

    Tindakan post kateterisasiTrauma pembuluh darahTindakan medic seperti jarum infus dan pembedahanInfeksi pada pembuluh

  • Jenis-jenis Pseudoaneurisma

    Pseudoaneurisma aktifPseudoaneurisma aktif dapat diketahui dengan cara memberi Doppler warna pada daerah pseudoaneurisma pada pemeriksaan ultrasonografi vaskuler, maka akan terlihat aliran yang berputar-putar di pembuluh darah tersebut.

    Pseudoaneurisma pasifPada pseudoaneurisma pasif ketika daerah pseudoaneurisma diberikan Doppler warna pada pemeriksaan ultrasonografi vaskuler, warna tersebut tidak terlihat, misalnya:Necknya tidak adaTerdapat bekuan pada pseudoaneurisma (hematoma)Terdapat bendunganDopplernya tidak ada aliranKetika diberi color maka tidak ada aliran yang mengalir pada pseudoaneurisma

  • PATOFISIOLOGI PSEUDOANEURISMALapisan pembuluh darah yang robek kemudian didorong dengan tekanan darah pada arteri yang tinggi sehingga menyebabkan darah keluar dan membentuk sebuah kantung atau rongga dalam jaringan yang dihubungkan oleh neck dengan pembuluh darah utama.

  • MANIFESTASI KLINISTerdapatnya benjolan pada daerah pseudoaneurismaBenjolan pada pseudoaneurisma terasa berdenyutKemungkinan dapat terjadi penekanan pada pembuluh darah arteri di bawahnya, maka tungkai terasa nyeri, bila penekanan terjadi pada pembuluh vena maka akan terjadi oedema (bengkak) pada tungkai.Pasien mengeluh ada benjolan pada bekas puncture dan bila berjalan kaki terasa nyeriBila didengarkan dengan stetoskop pada daerah benjolan terdengar ada bruitTerdapat hematomaPulsatil pada daerah pseudoaneurisma

  • USG DOPPLER (COLOR)

  • USG DOPPLER (SPECTRUM)

  • Bedah (ligasi)Buat tanda-tanda diatas pseudoaneurismaLakukan insisi kulit di proksimal dan distal letak pseudoaneurisma, cari arteri dan amankan pita digantolLakukan insisi kulit sesuai tanda jaringanSubkutan dibuka sehingga tampak malformasi pseudoaneurisma dengan jelasKemudian lakukan evakuasi hematoma dan cari sumber lokasi ruptur dari arteri dan lakukan rekonstruksi dengan optimalSetelah dilakukan eksisi, tutup kembali luka insisi, ekstremitas kemudian dilakukan bebat tekan sampai 10 menit untuk mengurangi perdarahan dan hematomaKemudian tutup luka kembali

  • Ultrasound-Guided Compression

  • Injeksi Trombin

  • TERIMAKASIH