case report kista dermoid edit irna

7/23/2019 Case Report Kista Dermoid EDIT Irna

http://slidepdf.com/reader/full/case-report-kista-dermoid-edit-irna 1/17

BAB I

PENDAHULUAN

Kista adalah kumpulan cairan atau massa setengah cair dalam satu kantong

yang tipis. Bila isi tidak terlalu padat, pada perabaan dapat dirasakan tanda khas

kista, yakni fluktuasi, yang terjadi akibat penerusan tekanan ke semua arah

dengan sama rata. 1,2

Kista dermoid merupakan suatu choriostoma yang bersifat kongenital atau

didapat, dilapisi oleh keratinizing epidermis dengan struktur dermis di dalamnya

seperti folikel rambut, kelenjar keringat, dan kelenjar sebasea. Kista dermoid

berisi cairan sebasea, keratin, kalsium, dan kristal kolesterol. Sekitar 10-0! kista

dermoid merupakan kista dermoid orbital. 2,",

Kista dermoid biasanya ditemukan pada beberapa tahun pertama

kehidupan. #kan tetapi, kista dermoid yang profunda dapat tidak terdiagnosis

beberapa tahun kehidupan dan biasanya akan didiagnosis pertama kali pada usia

de$asa. Kista dermoid umumnya terdapat di daerah muka, terutama di pinggir

luar atas tulang orbita dan pangkal hidung. kista dermoid diklasifikasikan menjadi

dua tipe yaitu kista dermoid superfisialis dan kista dermoid profunda. 2,"

Sekitar 10-1! kista dermoid merupakan kista dermoid orbital. Kista

dermoid ditemukan berupa massa berbentuk o%al, membesar perlahan, teraba

lunak dan tidak nyeri. &indingnya merupakan bahan dermis yang liat dan isinya

penuh berupa cairan seperti minyak, kadang mengandung unsur rambut, berupa

lanugo. Kista bebas dari kulit diatasnya, pada $ajah kista menempel di

periosteum. &iagnosis pasti kista dermoid yaitu dengan pemeriksaan

histopatologi. 'atalaksana definitif dari kista dermoid adalah ekstirpasi kista

dengan mengangkat seluruh kista beserta kapsulnya. 2,"

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi

1



Kista dermoid adalah kelainan ba$aan yang timbul di daerah fusi embrional

ectoderm. Kista dermoid merupakan suatu choristoma yang bersifat kongenital

atau didapat, dilapisi oleh keratinizing epidermis dengan struktur dermis di

dalamnya seperti folikel rambut, kelenjar keringat, dan kelenjar sebasea. Kista

dermoid berisi cairan sebasea, keratin, kalsium, dan kristal kolesterol. Sekitar 10-

0! kista dermoid merupakan kista dermoid orbital. 1,"

B. Predileksi

Kista ini umumnya terdapat di daerah muka, terutama di pinggir luar antara

atas tulang orbita dan pangkal hidung. Kista juga dapat timbul di abdomen,

o%arium, punggung, rafe median skrotum dan perineum. 1

C. Anatomi, istolo!i, dan fisiolo!i k"lit

Kulit merupakan organ terbesar tubuh, terdiri dari " bagian yaitu lapisan sel di

permukaan yang disebut dengan epidermis, sekat antara dermis dan epidermis

yaitu membrana basal, dan lapisan jaringan ikat yang lebih dalam, dikenal sebagai

dermis. (

)ambar 1. #natomi dan histologi kulit

*apisan epidermis terdiri dari stratum yaitu+ stratum korneum, stratum

lusidum, stratum granulosum, stratum spinosum, dan stratum basale. (

2



)ambar 2. *apisan-lapisan epidermis

1. Stratum Korneum lapisan tanduk+ *apisan kulit paling luar yang terdiri dari

sel gepeng yang mati, tidak berinti, protoplasmanya berubah menjadi keratin

at tanduk

2. Stratum *usidum. 'erletak di ba$ah lapisan korneum, lapisan sel gepeng tanpa

inti, protoplasmanya berubah menjadi protein yang disebut eleidin. *apisan ini

lebih jelas tampak pada telapak tangan dan kaki.

". Stratum )ranulosum lapisan keratohialin. /erupakan dua atau tiga lapis sel

gepeng dengan sitoplasma berbutir kasar dan terdapat inti di antaranya. Butir

kasar terdiri dari keratohialin. /ukosa biasanya tidak mempunyai lapisan ini.(. Stratum Spinosum stratum /alphigi atau prickle cell layer lapisan akanta.

'erdiri dari sel yang berbentuk poligonal, protoplasmanya jernih karena banyak

mengandung glikogen, selnya akan semakin gepeng bila semakin dekat ke

permukaan. &i antara stratum spinosum, terdapat jembatan antar sel

intercellular bridges yang terdiri dari protoplasma dan tonofibril atau keratin.

erlekatan antar jembatan ini membentuk penebalan bulat kecil yang disebut

nodulus Bioero. &i antara sel spinosum juga terdapat pula sel *angerhans.

. Stratum Basalis. 'erdiri dari sel kubus kolumnar yang tersusun %ertikal pada

perbatasan dermo-epidermal berbaris seperti pagar palisade. Sel basal

bermitosis dan berfungsi reproduktif.

a. Sel kolumnar. rotoplasma basofilik inti lonjong besar, di hubungkan oleh

jembatan antar sel.

b. Sel pembentuk melanin melanosit atau clear cell. Sel ber$arna muda,

sitoplasma basofilik dan inti gelap, mengandung pigmen melanosomes.

3



panas, stress emosional. Kedua, kelenjar apokrin, lebih besar, terletak lebih

dalam, secretnya lebih kental. &ipengaruhi oleh saraf adrenergik, terdapat di

aksila, aerola mammae, pubis, labia minora dan saluran telinga. (

- Kelenjar alit glandula sebasea. 'erletak di seluruh permukaan kulit manusia

kecuali telapak tangan dan kaki. &isebut juga dengan kelenjar holokrin karena

tidak berlumen dan sekret kelenjar ini berasal dari dekomposisi sel-sel

kelenjar. Kelenjar palit biasanya terdapat di samping akar rambut dan

muaranya terdapat pada lumen akar rambut folikel rambut. Sebum

mengandung trigliserida, asam lemak bebas, skualen, wax ester , dan

kolesterol. Sekresi dipengaruhi oleh hormon androgen. ada anak-anak,

jumlahnya sedikit. ada de$asa menjadi lebih banyak dan berfungsi secara

aktif. (

2. Kuku. Bagian terminal lapisan tanduk stratum korneum yang menebal.

ertumbuhannya 1mm per minggu. (

". ambut terdiri atas akar rambut yaitu bagian yang terbenam dalam kulit dan

batang rambut bagian yang berada di luar kulit. 5enis rambut yaitu lanugo,

rambut halus pada bayi, tidak mengandung pigmen dan rambut terminal adalah

rambut yang lebih kasar dengan banyak pigmen, mempunyai medula, terdapat

pada orang de$asa. ada de$asa, selain di kepala, terdapat juga bulu mata,

rambut ketiak, rambut kemaluan, kumis, janggut yang pertumbuhannya

dipengaruhi oleh androgen hormon seks. ambut halus di dahi dan badan lain

disebut rambut %elus.(

D. E#idemiolo!i

Sekitar 10-1! kista dermoid merupakan kista dermoid orbital. Kista dermoid

biasanya ditemukan pada beberapa tahun pertama kehidupan. #kan tetapi, kista

dermoid yang profunda dapat tidak terdiagnosis pada beberapa tahun pertama

kehidupan dan biasanya akan terdiagnosis pertama kali pada usia de$asa. Kista

dermoid orbital paling banyak ditemui di aspek superolateral dengan sutura

frontoygomatic sebagai tempat perlengketannya dan jarang ditemukan pada

daerah superonasal. ,3,6

E. Etiolo!i

5



7tiologi kista dermoid belum diketahui secara pasti. 'erdapat teori yang

menyatakan bah$a kista dermoid kongenital merupakan lesi disembrionik yang

berasal dari elemen ektoderm yang terjebak pada saat penggabungan antara arkus

brankial pertama dan kedua yang terjadi pada masa gestasi " sampai ( minggu.

Sedangkan kista dermoid yang didapat, terjadi akibat trauma yang menyebabkan

implantasi sel epitel ke jaringan yang lebih dalam, atau karena oklusi kelenjar

sebasea. 1,,3

$. Klasifikasi

Kista dermoid diklasifikasikan menjadi

1. Kista dermoid superfisialis

Kista ini berlokasi di anterior sampai septum orbital. Biasanya

ditemukan pada beberapa tahun pertama kehidupan sebagai massa yang

asimptomatik, berbatas tegas, bulat, terletak subkutaneus dan tidak nyeri.1,,3

ada umumnya, kista ini terdapat di aspek temporal orbital yang

melekat pada sutura frontoygomaticus. 8amun, kista ini juga dapat ditemukan

pada aspek medial9nasal atas yang melekat pada sutura frontolacrimal atau

fronthoetmoidal. ada pemeriksaan ditemukan batas posterior kista mudah di

palpasi yang menunjukkan bah$a kista ini superfisialis. 5enis kista dermoid ini

tidak menyebabkan pergeseran bola mata atau defek tulang.1,,3

2. Kista dermoid profunda

Kista ini berlokasi di posterior sampai septum orbital. Biasanya

ditemukan pada usia remaja dan de$asa dengan pergeseran bola mata dan

proptosis non aksial atau massa yang batas posteriornya kurang jelas. Beberapa

jenis kista dermoid ini dapat meluas melebihi orbita ke dalam fossa temporalis

dan intrakranial. Selain itu, kista ini juga dapat menyebabkan pergeseran bola

mata dan defek tulang.1,,3

%. &anifestasi klinik

1. Keluhan subjektif

ada umumnya, penderita datang dengan keluhan terdapat massa yang

terlihat pada area orbita. ertumbuhan lesi tersebut biasanya perlahan. 1,,3

2. )ejala klinis

a. ada anak-anak 1,,3

- ada umumnya terdapat di aspek supero temporal orbita

- /assa tersebut umumnya berdiameter kurang dari 1-( cm, tidak nyeri dan

berbentuk o%al

- ergeseran sedikit dari rongga mata bisa terjadi

6



- Kista dermoid orbital tidak terfiksir pada kulit, hal ini membantu

membedakannya dengan kista sebasea.

)ambar ". Kista dermoid

b. ada orang de$asa

1,,3

Kista dapat teraba dengan mudah dan memiliki batas yang tidak tegas. Kista

biasanya menggeser rongga mata dan dapat masuk ke dalam struktur yang

berdekatan.

c. :nflamasi. 5ika kista ruptur, secara spontan maupun karena trauma, respon

inflamasi dapat terlihat. espon tersebut dapat berupa seperti injeksi

konjungti%a atau dapat lebih mirip selulitis orbita.

d. 'emuan 8eurologis. ;alaupun jarang terjadi, kista dapat menekan ner%us

optikus dan menimbulkan gejala kompresi ner%us optikus, yaitu penurunan

tajam penglihatan, penglihatan $arna dan persepsi terang gelap. Selain itu,

lebih jarang lagi, kista dapat menginduksi terjadinya diplopia dengan

membatasi pergerakan bola mata secara fisik atau menekan ner%i cranialis ::,

:< atau <:. ,3,6

H. Dia!nosis 'andin!

1. Kista epidermoid

Kista epidermoid kista sebasea adalah kumpulan material seperti keratin, biasanya putih, licin, mudah digerakkan, dan cheesy di dalam dinding kista.

Secara klinis, kista epidermal muncul sebagai nodul bulat, keras ber$arna daging.

Kista epidermal merupakan tumor jinak yang tidak perlu dihilangkan kecuali

mengganggu secara kosmetik atau terinfeksi. 1,,3

Kista epidermoid terbentuk dari beberapa mekanisme. Kista dapat diakibatkan

sekuesterasi dari sisa epidermal selama kehidupan embrionik, oklusi dari unit

pilosebaseus, trauma atau implantasi bedah dengan elemen epitelial. =klusi

kelenjar ekrin dapat menjadi faktor tambahan perkembangan kista epidermal. 1,,3

7



ada pemeriksaan histopatologi, kista epidermal dibatasi dengan epitel

skuamosa berlapis yang mengandung lapisan granuler. Keratin terlaminisasi

ditemukan dalam kista. espon inflamasi dapat ditemukan pada kista yang ruptur.

Kista yang sudah tua dapat terkalsifikasi. 1,,3

Kista dermoid dan epidermoid adalah choriostoma timbul dari permukaan

ektoderm yang terjebak pada lipatan embriogenik. Kista epidermoid hanya

dibatasi oleh epitel s>uamous yang berhubungan dengan keratin, sedangkan kista

dermoid dibatasi oleh epitel s>uamous dan dermis dengan rambut, kelenjar

sebasea dan keratin. 1,,3

2. Kista ateroma

Berasal dari akne yang tersumbat muara kelenjarnya dan berisi sel-sel debris

epidermis dan Kristal-kristal kolesterol. Bentuknya bulat atau lonjong, biasanya

lunak, berdinding tipis, batas tegas, letaknya subkutan, sedikit menonjol, yang

khas pada kista ini adalah kadang-kadang dapat dijumpai suatu bintik pada

puncak penonjolan kista pada kulit yang merupakan muara kelenjar yang

tersumbat. ada palpasi, teraba lekukan, konsistensi tumor kistik, dapat

digerakkan dari dasar tetapi melekat pada dermis diatasnya dan tidak nyeri tekan.

&itemukan di daerah yang mengandung kelenjar sebasea. &aerah predileksinya

adalah kepala, $ajah, telinga, leher dan punggung. 1,,3,6

'able 1. berbagai jenis kista di kulit 1,6

Kista #teroma Kista &ermoid Kista 7pidermoid

Struktur asal Kelenjar

Sebasea

7ktoderm 7pitel epidermis

'itik di puncak puncta - arut bebas bau

Kulit di puncak 'ipis Biasa Biasa

&inding kista apuh *iat 'ebal, tidak terlalu

rapuh

:si Sebum berbau

asam

/inyak campur

bahan ber$arna

putih

Keratin putih tidak

berbau

Bebas dari dasar ?a 'idak 'idak

8



I. Dia!nosis

1. emeriksaan @isik

Kista dermoid orbital paling banyak ditemui di aspek superolateral dengan

sutura frontoygomaticus sebagai tempat perlengketannya dan jarang ditemukan

pada daerah superonasal. 1,,3

Berupa nodul intrakutan atau subkutan, soliter, berukuran 1-( cm, mudah

digerakkan dari kulit diatasnya dan dari jaringan diba$ahnya. ada palpasi,

permukaannya halus, konsistensi lunak dan kenyal. ,3,6

2. istopatologi

Secara histologi, kista dermoid berisi desquamated squamous epithelium dan

keratin di lumennya dan dibatasi oleh keratinized stratified squamous epithelium.Kunci untuk mendiagnosis kista dermoid adalah struktur-struktur adneksa seperti

kelenjar sebasea. #kar rambut, kelenjar keringat apokrin dan kelenjar lakrimal

dapat juga ditemukan di dinding kista. Selain itu, lumen juga dapat berisi hair

shaft dan keratin. ,3,6

)ambar (. istopatologi kista dermoid.

Kista yang ruptur dapat menyebabkan reaksi granulomatosa dan residual

cyst yang dibatasi oleh epitel s>uamous berganti menjadi epitheloid hystiocyte

dan multinucleated giant cell . ,3,6

J. Penatalaksanaan

:ndikasi pengangkatan kista dermoid adalah telah menganggu aksis %isual

yang dapat meningkatkan risiko ambliopia, kista dermoid profunda, kosmetik dan

inflamasi berulang. ,6,4

enatalaksanaan berupa pembedahan yaitu dengan ekstirpasi kista dilakukan

dengan mengangkat kista beserta kapsulnya. Selama proses pembedahan, dinding

kista dijaga sebaik mungkin agar tetap utuh karena dinding dan isi kista bersifat

9



iritatif sehingga apabila kista ruptur pada saat pengangkatan, akan menyebabkan

terjadinya proses peradangan jaringan orbita disekitarnya. ,6,4

K. Kom#likasi (

1. Kista dermoid dapat merusak bola mata, tergantung dari lokasi kista

2. Kista dermoid orbital dapat menyebabkan komplikasi neurologis jika

menekan ner%us optikus, ner%us cranialis :::, :< dan <:

". 5ika kista ruptur, maka akan terdapat tanda-tanda peradangan

(. 7kstirpasi parsial dari kista dermoid, dapat menyebabkan inflamasi yang

persisten, dan kista yang berulang.

L. Pro!nosisSecara umum, prognosis kista dermoid baik. al ini dapat terjadi jika

dilakukan ekstirpasi yang tepat dengan skar yang minimal. ,6,4

BAB III

LAP)*AN KASUS

10



I. IDENTITAS

8ama + 'n. /

Asia + " tahun5enis Kelamin + laki-laki

#lamat + 5l.'adulako :9 kabupaten 'oli-toli

ekerjaan + Kepala Sekolah S&

'anggal masuk + 21 maret 201

uangan + 'eratai9Kelas ::

umah Sakit + Amum &aerah Andata alu

II. ANA&NESIS

Kel"an Utama + Benjolan pada dahi sebelah kiri

Anamnesis Ter#im#in

&ialami sejak kurang lebih 4 tahun yang lalu. Benjolan a$alnya berukuran

kecil dan dirasakan perlahan lahan mulai membesar. Benjolan dirasakan tidak

nyeri dan tidak gatal. 8amun pasien merasa tidak nyaman. Sebelumnya, pasien

mengaku memiliki ri$ayat trauma pada dahi sebelah kiri yaitu terbentur pada

sebuah balak atau kayu, kemudian perlahan lahan diikuti dengan terbentuknya

benjolan pada daerah tersebut. asien tidak ada demam, tidak ada mual dan

muntah, tidak ada gangguan penglihatan, buang air besar biasa dan buang air

kecil lancar.*i+aat Penakit Da"l"-

- i$ayat di ra$at di S kurang lebih 2 bulan yang lalu dengan stroke

ringan.

- i$ayat menderita hipertensi sejak " bulan yang lalu dan tidak berobat

teratur.

- i$ayat operasi usus turun sebelah kiri pada tahun 2012

*i+aat Penakit Kel"ar!a

'idak ada keluarga yang menderita penyakit yang sama

*i+aat Pen!o'atani$ayat mengkonsumsi obat anti hipertensi kaptopril dan amloidipin

III. PE&E*IKSAAN $ISIK

Stat"s %eneralisata - 'ampak sakit sedang

Tanda ital

- 'ekanan &arah + 1(0940 mmg

- 8adi + 4( kali9menit

- ernafasan + 22 kali9menit

11



- 'emperatur + "3,4 C

Ke#ala

- 'ampak satu buah benjolan pada regio frontalis sinistra yang berbentuk

bulat yang berukuran D ( D " cm. Berbatas tegas, permukaan rata, teraba

kenyal, bisa digerakkan dan menempel pada tulang $ajah, tidak nyeri,

ber$arna sama dengan kulit sekitar, suhu teraba sama dengan suhu sekitar.

- Konjungti%a tidak pucat, sklera tidak ikterik, upil isokor kiri dan kanan,

refleks cahaya langsung positif kiri dan kanan.

Leer - 'idak ada pembesaran kelenjar getah bening, tidak ada pembesaran

kelenjar tyroid, jugular vein pressure 5< normal.

Par"

- :nspeksi - engembangan paru simetris kiri sama dengan kanan, tidak tampak

adanya retraksi, tidak tampak adanya sikatrik.

- alpasi - 'idak ada nyeri tekan, taktil fremitus simetris kiri sama

dengan kanan

- erkusi + Sonor di kedua lapangan paru- #uskultasi + Bunyi pernapasan bronko%esikuler, tidak ada

rhonki, tidak ada $heeing

Jant"n!

:nspeksi + :ktus kordis tidak tampak

alpasi + :ktus kordis teraba di :CS :< linea midcla%icularis sinistra

erkusi + terdapat pembesaran jantung ke kiri dengan batas jantung kiri pada

sela iga < linea aksillaris anterior

#uskultasi + Bunyi jantung : dan :: murni regular, tidak ada murmur, tidak ada

gallop.

A'domen

:nspeksi + #bdomen tampak datar, simetris, tampak sikatrik pada daerah regio

iliaka sinistra.

#uskultasi + eristaltik ada, kesan normal.

erkusi + 'impani di seluruh kuadran abdomen

alpasi + 'idak ditemukan nyeri tekan, tidak ditemukan pembesaran organ.

%enitalia -

'idak ditemukan kelainan

Ekstremitas

12



- Superior + 'idak ditemukan kelainan

- :nferior + 'idak ditemukan kelainan

Pemeriksaan Tam'aan

- 'idak dilakukan pemeriksaan tambahan

Stat"s Lokalis

- egio + @rontalis sinistra

-:nspeksi + 'ampak 1 buah massa, berbentuk bulat, ber$arna sama

dengan $arna kulit sekitar, kulit di puncak biasa.- alpasi + 'eraba kenyal, berbatas tegas, permukaan rata, 8yeri

tekan tidak ada, mobile bisa digerakkan, dasar massa melekat pada

periosteum os.frontalis sinistra.

- =/ + -

- 8<& + E 2 detik

- Sensoris + 8ormostesia

- /otoris + 8ormal

I. *ESU&E

*aki-lali usia " tahun masuk rumah sakit dengan keluhan terdapat massa di

regio frontalis sinistra yang dialami sejak kurang lebih 4 tahun yang lalu.

Benjolan dirasakan tidak nyeri dan membesar perlahan. i$ayat penyakit

sebelumnya, pasien pernah dira$at di rumah sakit kurang lebih 2 bulan yang

lalu, dengan Transient ischemic attack , hipertensi heart disease dan pada

tahun 2012 dilakukan operasi hernia inguinalis lateralis sinistra. ada

pemeriksaan fisis ditemukan tanda %ital, tekanan darah 1(0940 mmg, nadi 4(

kali9menit, pernapasan 22 kali permenit dan suhu "3,4 C. pada kepala

ditemukan satu buah benjolan pada regio frontalis sinistra yang berbentuk o%al

yang berukuran D ( D " cm. Berbatas tegas, permukaan rata, teraba kenyal,

bisa digerakkan dan menempel pada tulang $ajah, tidak nyeri, ber$arna sama

dengan kulit sekitar, suhu teraba sama dengan suhu sekitar. ada thoraks,

abdomen, genitalia dan ekstremitas, tidak ditemukan kelainan.

. DIA%N)SIS KE*JA

'umor jaringan lunak regio frontalis sinistra suspek kista dermoid F

Hipertensi Heart Disease

I. PE&E*IKSAAN PENUNJAN%

13



/. La'oratori"m

&arah *engkap+ *eukosit 6.20 D 10" 9ul, hemoglobin 1",( gr9dl,

trombosit "20 D 10 "9ul. bs#g non reaktif, glukosa 113 mg9dl, kreatinin

1,6G mg9dl dan ureum (2,2 mg9dl.

0. *adiolo!i

ontgen 'horaks, kesan Cardiomegali et. &ilatatio aortae

1. *en2ana Pemeriksaan tam'aan

7K)

II. DIA%N)SIS AKHI*

Kista dermoid regio frontalis sinistra F Hipertensi heart Disease

III. PENATALAKSANAAN

1. &edikamentosa-:<@& * 20 tetes per menit

-#ntibiotik+ CefadroDil 00 mg 2D1

-#nti hipertensi+ 8operten mg pada 0-0-1, amloidipin mg 1-0-0

0. Non &edikamentosa

- :stirahat yang cukup

- &iet rendah garam

1. Prosed"r Tindakan - 7kstirpasi Kista

&ilakukan operasi pada tanggal 2( maret 201. #dapun prosedur

tindakannya sebagai berikut+

1. asien dalam posisi terlentang supine2. &ilakukan prosedur steril dan disinfeksi

". &ilakukan anastesi lokal blok9infiltrasi pada daerah operasi

(. &ilakukan eksisi kista diantara jaringan yang normal, eksisi berbentuk

elips dengan sumbu panjang sesuai dengan ketegangan kulit. Bagian

kulit yang telah terpotong kemudian dipreparasi dibebaskan dari

dasar jaringan subkutis dengan memakai scalpel.

. /assa kista dikeluarkan, kontrol perdarahan yang terjadi.

3. &ilakukan jahitan

6. *uka ditutup4. =perasi selesai

I3. P*)%N)SIS

Bonam

BAB I

PE&BAHASAN

Kista dermoid merupakan suatu massa kistik choristoma yang dilapisi

oleh keratinizing epidermis dengan dermal appendages pada dindingnya seperti

folikel rambut, kelenjanr sebasea, dan kelenjar keringat. ,3,6

14



ada laporan kasus berikut suatu kasus seorang laki-laki umur " tahun

dengan keluhan benjolan di dahi sebelah kiri dan didiagnosis dengan tmor

jaringan lunak regio frontalis dengan suspek kista dermoid. asien mengaku ada

ri$ayat terbentur pada balak pada dahi kurang lebih 4 tahun yang lalu. #$alnya

hanya bengkak biasa dan sembuh. 8amun, setelah itu pasien tidak menyadari

kalau ada benjolan yang tumbuh ditempat yang sama dengan yang terkena

benturan balak. Benjolan membesar perlahan, ber$arna sama dengan kulit sekitar.

Benjolan tersebut tidak nyeri, tidak ber$arna dan mudah digerakkan, namun

bagian dasarnya melekat pda jaringan diba$ahnya. ,3,6

al tersebut sesuai dengan teori yaitu kista dermoid dapat bersifat kongenital

maupun di didapat. Kista dermoid kongenital merupakan lesi disembrionik yang

berasal dari elemen ektoderm yang terjebak pada saat penggabungan antara arkus

brankial pertama dan kedua yang terjadi pada masa gestasi " sampai ( minggu.

Sedangkan kista dermoid yang didapat, terjadi akibat trauma yang menyebabkan

implantasi sel epitel ke jaringan yang lebih dalam, atau karena oklusi kelenjar

sebasea. Seperti yang terjadi pada kasus, benjolan tersebut dia$ali oleh sebuah

trauma oleh karena itu, kista dermoid pada kasus tergolong sebagai kista dermoid

superfisialis. ",,3

&iagnosis kista dermoid ditegakkan berdasarkan gejala yang timbul dan

pemeriksaan fisis serta pemeriksaan penunjang yang dilakukan. ada pemeriksaan

fisis ditemukan berupa benjolan berukuran D(D" cm, kenyal, permukaan halus,

tidak merah dan tidak nyeri pada mata kiri atas. /enurut teori, Kista dermoid

berupa nodul subkutan atau intrakutan, soliter berukuran 1-( cm, mudah

digerakkan dari kulit diatasnya. ada palpasi ditemukan permukaannya halus,

konsistensi lunak dan kenyal. ",,3

redileksi kista dermoid paling sering di di daerah muka, terutama di pinggir

luar antara atas tulang orbita dan pangkal hidung. Kista dermoid orbital paling

banyak ditemui di aspek superolateral dengan sutura frontoygomaticus sebagai

tempat perlengketannya dan jarang ditemukan pada daerah superonasal. 8amun

pada kasus ini, kista dermoid berada di regio frontalis tepatnya di daerah

superonasal. ,3,6

15



#kan tetapi, diagnosis pasti kista dermoid yaitu dilakukan pemeriksaan

histopatologi. Secara histologi, kista dermoid berisi des>uamated s>uamous

epithelium dan keratin di lumennya dan dibatasi oleh keratinized stratified

squamous epithelium. Kunci untuk mendiagnosis kista dermoid adalah struktur-

struktur adneksa seperti kelenjar sebasea. #kar rambut, kelenjar keringat apokrin

dan kelenjar lakrimal dapat juga ditemukan di dinding kista. Selain itu, lumen

juga dapat berisi hair shaft dan keratin. 8amun dengan anamnesis dan

pemeriksaan fisis yang benar maka dapat didiagnosis dengan tepat tan harus

melakukan pemeriksaan histopatologi. ,3,6

enatalaksanaan untuk kista dermoid adalah ekstirpasi kita dengan

mengangkat seluruh kista beserta kapsulnya. Seperti pada kasus, dilakukan

ekstirpasi kista dengan menjaga sebaik mungkin dinding kista agar tetap utuh dan

tidak ruptur. karena dinding dan isi kista bersifat iritatif sehingga apabila kista

ruptur pada saat pengangkatan maka akan menyebabkan terjadinya proses

peradangan pada jaringan orbita sekitarnya. ,6,4

Setelah operasi pasien dira$at selama dua hari dan keadaan pasien mulai

membaik. Kemudian pasien diperbolehkan pulang dengan anjuran kontrol di poli

bedah rumah sakit umum daerah undata palu.

DA$TA* PUSTAKA

1. Sjamsuhidayat , de jong ;, dkk. Buku ajar ilmu bedah. 7disi ". 7)CH

5akarta+ 2010.

2. #merican Brain tumor association. Cyst. 201(. #%alaible from A*+

http+99$$$.abta.org9brain-tumor-information9types-of-tumors9brain-

cysts.html

". Smirniotopoulous 5), Chiechi /<. Teratomas dermoids and

epidermoids of head and neck . 2010. #%alaible from A*+

16



http+99$$$.ncbi.nlm.nih.go%9pubmed9466G36

(. &juanda #. :lmu penyakit kulit dan kelamin. Balai penerbit @KA:H 5akarta+

2006.

. 8andhini ), Syed #8, #llen . &ermoid cyst. 23 juni 2010. #%alaible

from A*+ http+99$ebeye.ophth.uio$a.edu9eyeforum9cases911-dermoid-

cyst.htm

3. )uschin )#. =rbital dermoid. &iakses dari A*+

http+99emedicine.medscape.com9article912146(0-clinicalIa0216

6. ?eatts . Cystic 'umors. #%ailable from A*+

http+99$$$.eyecalcs.com9&;#89pages9%29%2c0"1.html

4. Sch$art #. &ermoid cys treatment J /anagement. 13 maret 201.

#%alaible from A*+http+99emedicine.medscape.com9article91112G3"-treatment

17

http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/8577967

http://emedicine.medscape.com/article/1218740-clinical#a0217

http://emedicine.medscape.com/article/1112963-treatment

http://emedicine.medscape.com/article/1218740-clinical#a0217

http://emedicine.medscape.com/article/1112963-treatment

http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/8577967

case report kista dermoid edit irna

Documents