case ependymoma
TRANSCRIPT
-
7/28/2019 Case Ependymoma
1/32
CASE PRESENTATION JUNI 2013
SUBDIVISI BEDAH SARAF
EPENDIMOMA
Oleh:
Sri HardiantiPutriDolo
C11108202
Pembimbing :
dr.Muhammad Nawir
Supervisor :
dr.Willy Adhimarta, Sp.BS
DIBAWAKAN DALAM RANGKA TUGAS KEPANITERAAN KLINIK
BAGIAN BEDAH FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2013
-
7/28/2019 Case Ependymoma
2/32
IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny.A
Umur : 37 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
No. RM : 005904
Jaminan : Askes
Tanggal MRS : 23.04.13
Kamar : PCC
-
7/28/2019 Case Ependymoma
3/32
ANAMNESIS
Keluhan Utama: Nyeri Kepala
Anamnesis Terpimpin:
Dirasakan sejak 1 tahun sebelum masuk rumah sakit, dirasakan hilang timbul,
demam (-), mual (+), muntah (+) menyemprot berisi sisa makanan dan air, kejang (-),
pusing (+) dirasakan kadang-kadang saat berjalan, Riwayat demam(-), Riwayat
pingsan (-), kelemahan pada kedua kaki dialami sejak 1 bulan yang lalu.
Riwayat keluhan yang sama dalam keluarga (-)
Riwayat pemasangan VP Shunt 1 minggu sebelum masuk rumah sakit karena
hidrocephalus.
PEMERIKSAANFISIK
Status Generalis:Sakit Sedang, Karnofsky 80
Gizi Lebih: TB = 156 cm, BB= 65 kg,
IMT = 26,7 kg/m2 Obesitas I
Composmentis GCS 15 E4M
6V
5
Status Vitalis:- Tekanan darah : 120/80 mmHg
- Nadi : 80/menit
- Pernapasan : 20/menit
- Suhu aksilla : 36,6oC
Kepala
Mata
Anemis (-) Pupil : isokor, diameter 2 mm/2 mm, papiledema (-)
-
7/28/2019 Case Ependymoma
4/32
Leher
Kelenjar getah bening : tidak ada pembesaran Kelenjargondok : tidak ada pembesaran DVS : R +2 cmH2O Kaku kuduk : (-) Tumor : (-)
Thorax
Inspeksi : Simetriski = ka Palpasi : MT (-), NT (-), VF : ki = ka Perkusi : Sonor ki = ka Auskultasi : BP : vesikuler
BT : Rh -/-, Wh -/-
Jantung
Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak Palpasi : Ictus cordis tidak teraba Perkusi : Pekak, batas jantung kiri ICS V linea midclavicularis
sinistra
Auskultasi : Bunyi jantung I/II murni reguler, bising sistolik (-)Abdomen
Inspeksi : Cembung, ikut gerak nafas Auskultasi : Peristaltik (+), kesan normal Palpasi : MT (-), NT (-), H/L : tidak teraba Perkusi : Tympani
Ekstremitas
Edema (-/-)
-
7/28/2019 Case Ependymoma
5/32
Status Neurologis1. Pemeriksaan Nervus Kranialis :
N. I (Olfactorius) : Dalam Batas Normal N. II (Optikus) : OD OS
Ketajaman penglihatan Dalam Batas Normal Dalam Batas Normal
Lapangan Penglihatan Dalam Batas Normal Dalam Batas Normal
N. III, IV, VICelah Kelopak Mata :
Ptosis - -
Exoftalmus - -
Ptosis bola mata - -
Pupil :
Ukuran/bentuk bundar, 2,5 mm bundar, 2,5 mm
Isokor/anisokor Isokor Isokor
RCTL +/+ +/+
RCL +/+ +/+
Refleks Akomodasi + +Gerakan bola mata :
Parese kearah - -
Nistagmus - -
N. V (Trigeminus)Sensibilitas : - N. V1 : Dalam Batas Normal
- N. V2 : Dalam Batas Normal
- N. V3 : Dalam Batas Normal
Motorik : Inspeksi/Palpasi : Dalam Batas Normal
(istirahat/menggigit)
Refleks dagu/masseter : Dalam Batas Normal
Refleks cornea : Dalam Batas Normal
-
7/28/2019 Case Ependymoma
6/32
N. VII (Facialis)Motorik : m. Frontalis m. Orbik. Okuli m. Orbik. Oris
Istirahat : DBN DBN DBN
Gerakan mimik : DBN DBN DBN
Pengecap 2/3 lidah :
bagian depan
N. VIII (Vestibulocochlearis)Pendengaran : Dalam Batas Normal
Tes Rinne/Weber : Dalam Batas Normal
Fungsi vestibularis : Dalam Batas Normal
N. IX/X (Glossopharingeus/vagus)Posisi arkus pharing (istirahat/AAH) : Dalam Batas Normal
Refleks telan/muntah : Dalam Batas Normal
Suara : Dalam Batas Normal
Takikardi/bradikardi : -
N. XI (Accessorius)Memalingkan kepala dengan/tanpa tahanan : -Angkut bahu : -
N. XII (Hypoglossus)Deviasi lidah : Dalam Batas Normal
Fasciculasi : Dalam Batas Normal
Atrofi : Dalam Batas Normal
Tremor : Dalam Batas Normal
Ataxia : Dalam Batas Normal
2. Leher :Tandatanda perangsangan selaput otak : - kaku kuduk : -
Kernigs sign : -/-
Kelenjar Lymphe : Tidak ada pembesaran
-
7/28/2019 Case Ependymoma
7/32
Arteri karotis : Palpasi : Dalam Batas Normal
Auskultasi : Bruit ()
Kelenjar gondok : -
3. Abdomen : + + +Refleks kulit dinding perut : + + +
+ + +
4. Kolumna vertebralis :Inspeksi : Dalam Batas Normal
Pergerakan : Dalam Batas Normal
5. EkstremitasEkstremitas
Superior Inferior
Kanan Kiri Kanan Kiri
Pergerakan N N
Kekuatan 6 6 5 5
Tonus N N N N
Refleks Fisiologis :
BicepsTriceps
KPR
APR
NN
NN
N
N
N
N
Refleks Patologis :
Babinski
Chaddok
Schaefer
Ofenheim
Gordon
Hoffmen-Tromner - -
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
7/28/2019 Case Ependymoma
8/32
Sensibilitas:
Ekstroseptif :
Nyeri
Suhu
Rasa raba halus
Proprioseptif :
Rasa sikap
Rasa nyeri dalam
DBN
DBN
DBN
DBN
DBN
DBN
DBN
DBN
DBN
DBN
DBN
DBN
DBN
DBN
DBN
DBN
DBN
DBN
DBN
DBN
6. Pergerakan abnormal yang spontan : (-)7. Gangguan koordinasi :
Test jari hidung : Dalam batas normal
Test pronasi-supinasi : Dalam batas normal
8. Gangguan keseimbanganTest romberg : Tidak dilakukan pemeriksaan
9. Pemeriksaan fungsi kortikal luhur :Reaksi emosi : Dalam Batas Normal
Fungsi bicara : Dalam Batas Normal
Intelegensia : Dalam Batas Normal
Fungsi psikomotoro (praksia) : Dalam Batas Normal
-
7/28/2019 Case Ependymoma
9/32
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Laboratorium (29/04/2013)
PEMERIKSAAN HASIL
WBC 9.8 10 /uL
RBC 4.25 10 /uL
HCT 38.4 %
HB 12.3 g/dl
PLT 344 10 /uL
GDS 138 mg/dl
Ur 20
Cr 0,5
GOT 26
GPT 44
Na 144 mmol/l
K 4,4 mmol/l
Cl 112 mmol/l
Albumin 2,8
Waktubekuan 8 menit
Waktupendarahan 2 menit 30 detik
PT 11,0 cntrl 12,5
APTT 26,3 cntrl 26,1
-
7/28/2019 Case Ependymoma
10/32
FOTO CT SCAN KEPALA
(11 Maret 2013)
Hasil Pemeriksaan CT-Scan Kepala:
Gambaran massa densitas inhomogen pada daerah fossa posterior disertai tanda-
tanda hidrosephalus, suspek suatu ependymoma DD/astrocytoma.
-
7/28/2019 Case Ependymoma
11/32
-
7/28/2019 Case Ependymoma
12/32
DISKUSI
PENDAHULUAN
Setiap tumor yang timbul dari glial atau supportive, jaringan dari otak disebut
glioma. Salah satu jenis glioma adalah ependymoma. Ependymoma berasal dari sel-
sel ependym pada ventrikel otak dan pusat medulla spinalis. Kadang-kadang sel-sel
ependym ditemukan di dalam jaringan itu sendiri. Ependymoma merupakan tumor
yang lunak, keabuan atau merah yang mengandung kista atau kalsifikasi mineral.1
Kesehatan Dunia (WHO) membaginya menjadi 4 jenis berdasarkan gambaran
histologis:2
- WHO grade I : Myxopapillary ependymoma, subependymoma- WHO grade II : Ependymoma- WHO grade III : Anaplastik ependymoma
Grading ini berdasarkan jumlah sel ependym yang tampak normal. Sebagian besar
dari tumor grade I tidak mengalami rekurensi setelah pembedahan komplit. Grade II
dan III memerlukan penatalaksanaan tambahan dan mempunyai kecenderungan untuk
rekuren. Myxopapillary ependymoma cenderung terjadi pada bagian bawah dari
kolumna spinalis. Subependymoma biasanya terjadi di dekat ventrikel. Keduanyabertumbuh lambat, dan termasuk low-grade atau tumor grade I.
2Ependymoma merupakan tumor ependym yang paling umum ditemukan dan
merupakan tumor grade II. Tumor ini biasanya berlokasi sepanjang sistem ventrikel,
tersering di fossa posterior atau pada corda spinalis. Anaplastic ependymoma
merupakan high-grade tumor(grade III) dan cenderung lebih cepat bertumbuh
daripada low-grade tumor. Biasanya terjadi pada fossa posterior.2
-
7/28/2019 Case Ependymoma
13/32
ANATOMI
Gambar 1. Dikutip dari kepustakaan 3
ANATOMI VENTRIKEL
Sistem ventrikel terdiri dari 2 buah ventrikel lateral, sebuah ventrikel III dan
sebuah ventrikel IV. Kedua ventrikel lateralis ini dihubungkan dengan ventrikel III
melalui foramen Monroe (foramen intervertebrale), ventrikel III berhubungan dengan
ventrikel IV melalui aquaductus sylvii. Ventrikel IV berhubungan dengan ruang
subarakhnoid melalui 3 buah lubang, yaitu 2 buah foramen luschka (berada disekitar
pontomedullary angle) dan sebuah foramen Magendi.3
VENTRIKEL LATERAL
Rongga yang berbentuk huruf C yang melilit thalamus yang terletak dibagian
dalam dari serebrum.Masing-masing ventrikel terdiri dari 5 bagian yaitu frontal horn(anterior horn), temporal horn (inferior horn), oksipital horn (posterior horn), badan
(body) dan atrium.Masing-masing bagian ini mempunyai dinding medial, dinding
lateral, atap dan dasar.Frontal horn, temporal horn dan atrium selain mempunyai
dinding tersebut diatas juga mempunyai dinding anterior. Dinding ini terutama
-
7/28/2019 Case Ependymoma
14/32
dibentuk oleh thalamus, septum pellucidum, substansia alba serebri bagian dalam,
nukleus kaudatus dan fornix. Masing-masing ventrikel lateral ini dilapisi oleh
ependym dan berisi cairan serebrospinal.3
Untuk mengetahui struktur yang membentuk ventrikel tersebut perlu diketahui
terlebih dahulu letak organ-organ,antara lain:3
a. ThalamusThalamus terletak dibagian tengah dari ke 2 ventrikel lateral,
permukaansuperior, inferior dan posteriornya dikelilingi oleh ke 2 ventrikel
lateral tersebut.Badan ventrikel lateral terletak diatas thalamus, permukaan
superior thalamusmembentuk dasar badan ventrikel lateral. Atrium dan oksipital
horn terletakdiposterior anterior atrium.Temporal horn terletak dibawah
thalamus, permukaaninferior thalamus membentuk bagian medial atap temporal
horn.3
b. Nukleus caudatusNukleus caudatus berbentuk busur seperti huruf C yang mengelilingi
thalamus.Dia mempunyai kepala, badan dan ekor.Bagian kepala nukleus
kaudatus menonjol kedalam dinding lateral frontal horn dan badan dari ventrikel
lateral.Bagian badan nukleus kaudatus membentuk dinding lateral atrium.Bagian
ekor nukleus kaudatus meluas dari atrium ke atap temporal horn ventrikel lateral,
melanjutkan diri dengan nukleus amilgadaloid didekat ujung inferior horn.3
c. FornixFornix merupakan struktur berbentuk huruf C yang juga mengelilingi
thalamus didinding ventrikel. Fornix ini terdiri dari 4 bagian yaitu fimbria
(inferior limb), crus (posterior limb), body dan column (anterior limb) Fornix ini
dibentuk oleh akson yang berjalan dari daasr temporal horn ventrikel lateral
disekeliling thalamus menuju mamillary body. Fimbrae fornix terletak didinding
temporal horn ventrikel lateral bagian medial.Body dari fornix terletak pada
dinding medial bagian bawah dari badan ventrikel lateral.Crus fornix terletak
didinding anterior bagian medial dari atrium ventrikel.3
-
7/28/2019 Case Ependymoma
15/32
Corpus Callosum membentuk sebagian besar dari dinding ventrikel.Dia
mempunyai 2 buah bagian anterior (rostum dan genu), bagian tengah (body),
bagian posterior (splenium).Bagian rostum berada disebelah bawah dan
membentuk dasar frontal horn ventrikel lateral.Bagian genu membentuk dasar
frontal horn ventrikel lateral.Genu dan body dari corpus callosum membentuk
atap frontal horn dan badan ventrikel lateral.3
Splenium merupakan asal traktus yang besar (forceps major) yang
membentuk tonjolan pada dinding medial atrium bagian atas dan oksipital horn,
ketika dia berjalan ke posterior untuk bergabung dengan lobus oksipitalis.
Tapetum merupakan fraktus serabut lainnya, yang berasal dari bagian posterior
bodu corpus callosum, berjalan ke lateral dan inferior membentuk atap dan
dinding lateral atrium dan horn temporal serta horn oksipital.3
Septum pellucidum, terdiri dari sepasang lamina, memisahkan horn frontal
dan body ventrikel lateral dibagian tengah. Pada frontal horn, septum pellucidum
ini terikat pada bagian rostrum dari korpus calosum sebelah bawah, pada genu
disebelah anterior, pada body corpus callosum diatasnya.Pada body ventrikel
lateral, septum terikat pada body corpus callosum dibagian atas, dan body fornix
dibawahnya.Dibagian posterior, septum pellucidum ini menghilang pada saat
body fornix bertemu dgnsplenium.Disitu mungkin terbentuk rongga, cavum
septum pellucidum terletak digaris tengah antara lamina septum pellucidum.3
Pleksus khoroideus didinding ventrikel berbentuk huruf C yang paralel
dengan fornix, menempel sepanjang fissura khoroidea, suatu celah sempit antara
fornix dan thalamus dibagian medial body, atrium dan temporal hron.Pleksus
khoroideus berjalan melalui foramen Monroe kedalam atap ventrikel III.di
Atrium, pleksus khoroideus mempunyai lempengan berbentuk segi tiga yang
disebut glomus. Fissura khoroidalis berjalan dari foramen Monroe sepanjang
dinding medial body, atrium dan horn temporal menuju ujung inferior, titik
choroideal inferior yang terletak persis dibelakang ujung lobus temporalis dan
uncus. Vena yang berasal dari dinding ventrikel, akan keluar dari ventrikel
-
7/28/2019 Case Ependymoma
16/32
melalu bagian subependymal, melalui batas fissura ini untuk mencapai vena
serebri interna, basalis, atau vena yang besar.3
d. Frontal horn ventrikel lateral.Terletak disebelah anterior foramen Monroe. Dinding nedial dibentuk oleh
septum pellucidum, dinding anterior dibentuk oleh genu corpus callosum,
dinding lateral dibentuk oleh kepala nukleus kaudatus, dasarnya yang sempit
dibentuk oleh bagian rostrum corpus callosum. Columna fornix pada saat lewat
disebelah anterior Foramen Monroe, berada dibagian posteroinferior dinding
medial.3
e. Body ventrikel lateralBerjalan dari ujung posterior foramen Monroe sampai tempat dimana
septum pellucidum menghilang, dan tempat bertemunya corpus calosum dan
fornix.Atapnya dibentuk oelh body corpus callosum.Dinding medial sebelah atas
dibentuk oleh septum pellucidum, sebelah bawah dibentuk oleh body dari fornix.
Dinding lateral dibentuk oleh body dari nukleus kaudatus. Dasarnya dibentuk
oleh thalamus.3
f. Atrium dan oksipital horn ventrikel lateral.Bersama-sama membentuk rongga segitiga yang kasar dengan apexnya
diposterior dilobus oksipital dan dasarnya disebelah anterior di pulvinar.Atrium
terbuka disebelah anteriornya diatas thalamus ke dalam body, dan disebelah
anterior dibawah thalamus ke dalam temporal horn, dan disebelah posterior
kedalam oksipital horn.Atap atrium dibentuk oleh bagian body dari tapetum
corpus callosum.Dinding medial bagian atas dibentuk oleh bulbus corpus
callosum dan bagian bawah dibentuk oleh calcar avis (bagian yang terletak pada
sulkus calcarina yang paling dalam). Dinding lateral bagian anterior dibentuk
oleh nukleus kaudatus, bagian posterior dibentuk oleh serabut tapetum. Dinding
anterior bagian medial dibentuk oleh crus fornix, bagian medial dibentuk oleh
bagian posterior hypothalamus, bagian lateralnya dibentuk oleh trigonum
collateral.Dalam atrium pleksus choroideus membentuk glomus.Oksipital horn,
-
7/28/2019 Case Ependymoma
17/32
dari atrium berjalan kesebelah posterior kedalam lobus oksipitalis.Dinding
medialnya dibentuk oleh bulbus dan calcar avis, atap dan dinding lateralnya
dibentuk oleh tapetum, lantainya dibentuk oleh trigonum collateral.3
g. Temporal horn ventrikel lateralBerjalan kedepan dari atrium dibawah pulvinar menuju bagian medial
lobus temporalis, berakhir didinding anterior persis dibelakang nukleus
amigdaloid.Dasar bagian medial dibentuk oleh hipocampus, bagian lateral oleh
tonjolan yang terletak disulcus collateral. Atap bagian medial dibentuk oleh
permukaan inferior thalamus dan ekor nukleus kaudatus, yang dipisahkan oleh
sulcus stringothalamicus bagian lateral dari atapnya dibentuk oleh tapetum
corpus callosum. Dinding medial merupakan celah sempit, fissura choroidalis,
diantara bagian inferolateral thalamus dan fimbriae fornix. Ujung inferior dari
fissura choroidalis, inferior choroideal point, terletak persis dibelakang nukleus
amigdala dan uncus.3
VENTRIKEL III
Suatu rongga sempit digaris tengah berbentuk corong, unilokuler.Letaknya
ditengah kepala, dibawah corpus callosum dan bagian body dari ventrikel lateral,
diatas sella tursica, kelenjar hipofisia dan otak tengah, dan diantara hemisfer serebri,
thalamus dan dinding hipothalamus. Disebelah anterosuperior, berhubungan dengan
masing-masing ventrikel lateral melalu formaen Monroe dan disebelah posterior
berhubungan dengan ventrikel IV melalui aquaductus sylvii. Ventrikel III ini
mempunyai atap, lantai, anterior, posterior dan 2 dinding lateral.3
a. Atap ventrikel III.Membentuk busur keatas, berjalan dari foramen monroe disebelah anterior,
menuju resesus suprapineal diposterior. Atap ini terdiri dari 4 lapis, sebuah
lapisan neural yang dibentuk oleh fornix, 2 lapis membran tipis dari tela
choroidea, selapis pembuluh darah yang terletak diantara ke 2 lapis
telachoroidea.Lapisan pembuluh darah ini berisi arteri choroidea posterior media
dan cabang-cabangnya, vena serebri interna dan cabangnya.Lapisan teratas dari
-
7/28/2019 Case Ependymoma
18/32
bagian anterior atap ventrikel III dibentuk oleh body dari fornix, bagian
posteriornya dibentuk oleh crura dan commissura hypocampus. Bagian lateral
atap, dibentuk oleh celah diantara ujung lateral fornix dan permukaan
supermedial thalamus, yang berbentuk huruf C (disebut fissura choroidalis).
Fissura ini sisi luarnya dibentuk oleh fornix, sisi dalam dibentuk oleh thalamus.3
b. Dasar (lantai) ventrikel IIIDisebelah anterior mulai dari chiasma optikus, diposterior sampai ke aquaductus.
Bagian anterior terdiri dari hypothalamus, bagian posterior terdiri dari nukleus
dan traktus diensefalon cauda (termasuk nukleus ruber dan struktur subthalamik
penting yang lain). Bila dilihat dari bawah struktur yang membetuk dasar ini dari
anterior ke posterior berturut-turut, chiasma optikus, infundibulum
hypothalamus, ruber cinerium, mamillary bodies, bagian tegmentum midbrain
yang terletak diatas bagian medial pedunkulus serebri.3
c. Dinding anteriorDisebelah atas mulai dari foramen monroe, sampai kesebelah bawah yaitu
chiasma optikus. Bila dilihat yang membentuk dinding ini dari dalam, maka
struktur dari superior ke inferior terdiri dari kolumna fornix, foramen monroe,
commissura anterior, lamina terminalis, recesus opticus, chiasma opticum.
Foramen monroe pada masing-masing sisi terletak pada pertemuan atap ventrikel
III dengan dinding anteriornya. Foramen ini berbentuk saluran yang terbuka
diantara fornix dan thalamus kedalam ventrikel lateral dan melanjutkan diri ke
inferior dibawah fornix kedalam ventrikel III, sebagai saluran yang tunggal.
Batas anterior foramen monroe adalah pertemuan body dan column fornix, batas
posteriornya thalamus pole anterior. Struktur yang melewati foramen ini adalah
pleksus choroideus, cabang distal arteri choroidalis posterior media dan vena
serebri interna,thalamostriata, choroidalis superior dan vena septal.3
d. Dinding posteriorDisebelah atas terdiri dari recessus suprapineal,sampai disebelah bawah yaitu
aquaductus sylvii. Bila dilihat dari anterior bagian dalam, maka dari atas
-
7/28/2019 Case Ependymoma
19/32
kebawah terdiri dari recessus suprapineal, commissura habenularis, pineal body
dan recessusnya, ccommissura posterior, aquaductus sylvii.3
e. Dinding lateralBagian ini letaknya tersembunyi diantara hemsifer serebri.Sebelah inferiornya
dibentuk oleh hypothalamus, dan superiornya dibentuk oleh thalamus.3
VENTRIKEL IV
Suatu rongga berbentuk kompleks, terletak disebelah vebtral serebelum dan
dorsal terhadap pons dan bagian atas medula.Bagian ini mempunyai 3 bagian,
superior (bagian isthmus rhombencefali), intermediate (metencefalic, pontin), inferior
(myelecenfalik, medullary).Ventrikel ini mempunyai dinding lateral, atap, lantai
ventral rhomboidal dan fossa rhombiod.3
a. Dinding lateral ventrikel IVMasing-masing dibentuk disebelah inferior oleh tuberkel grasillis dan cuneatus,
fasciculus cuneatus dan pedunculus cerebeli inferior.Sebelah posterior oleh
pedunculus serebri superior.3
b. Atap ventrikel IVBerjalan kearah dorsal menuju resesus dorsalis medial dan lateral.Atap bagian
atas dibentuk oleh pedunculus superior dan velum medullary superior. Atap
bagian atas dibentuk oleh pedunculus superior dan velum medullary superior.
Atap bagian inferior terdiri dari lapisan tipis, tanpa jaringan saraf, dibentuk oleh
ependyma ventrikular dan pia meter dri tela chroidea, yang menyelimuti darah
dorsal. Lapisan ini terganggu dengan adanya apertura median inferior yang
menghubungkan ventrikel dengan ruang subarakhnoid.Tela choroidea ventrikel
IV merupakan lapisan piameter rangkap 2, terletak diantara serebelum dan atap
ventrikel bagian inferior. Lapisan dorsalnya, melapisi inferior vermis, dan
mencapai nodules. Ini menunjukkan bahwa dibagian ventro inferior mengadakan
kontak langsung dengan ependym. Dalam tela choroidea, pinggir vaskular
membentuk pleksus choroideus berhubungan dengan ependyma,sampai dia
mencapai bagian inferolateral lantai ventrikel yang disebut taenia. Sepasang
-
7/28/2019 Case Ependymoma
20/32
taenea melanjutkan diri ke obex, yang tumpang tindih dengan ventrikel inferior
angle, dan dilapisi oleh ependyma di kedua permukaannya. Pada bagian caudal
atap terdapat 3 buah lubang (apertura), apertura ventrikel dengan ruang
subarakhnoid.3
c. Fossa rhomboidLantai rhombik dari ventrikel IV dibentuk oleh permukaan dorsal pons dan
setengah medula bagian atau yang terbuka.Bagian ini dilapisi oleh substansia
grisea yang berlanjut dengan dinding medula dancanalis sentralis
spinalis.Superfisial terhadap lapisan ini ada lapisan tipis neuroglia dilapisi
ependyma.3
HISTOLOGI
Jaringan saraf adalah salah satu dari 4 jaringan dasar dalam tubuh yang
disusun oleh sel saraf (neuron) dan sel penyokong saraf (sel neuroglia). Sel saraf
berfungsi menerima, meneruskan, memproses stimulus, memicu aktivitas sel tertentu
dan pelepasan neurotransmitter. Sel neuroglia / sel glia merupakan sel penyokong
pada jaringan saraf yang berfungsi untuk memberikan dukungan nutrisi, perbaikan
jaringan rusak, pertahanan dan fungsi fagositosis.5
Sel glia merupakan 7080% dari seluruh sel yang ada di susunan saraf pusat.
Sel Glia terdapat pada susunan saraf pusat maupun susunan saraf tepi. Sel Glia pada
Susunan saraf pusat antara lain Astrosit, Oligodendrosit, Mikroglia, Sel Ependim, dan
pada susunan sarat tepi terdapat sel satelit dan sel schwan.5
-
7/28/2019 Case Ependymoma
21/32
Gambar 2. Dikutip dari kepustakaan 4
Sel Glia pada Susunan saraf pusat :
Gambar 3. Dikutip dari kepustakaan 5
Sel Astrosit
Sel ini berbentuk bintang dengan cabang, memiliki berkas filamen intermedia
serta memiliki inti yang paling besar dan berbentuk bulat / avoid. Warna pada sel ini
terlihat pucat oleh karena butir-butir khromatin yang halus dan tersebar, sebagian
-
7/28/2019 Case Ependymoma
22/32
besar khromatin menempel pada selubung inti sehingga batas inti menjadi lebih jelas,
di dalam inti kadang-kadang dapat terlihat nucleolus. Astrosit terbagi menjadi 2
macam, yaitu Astrosit fibrosa yang terdapat di substansia alba dan astrosit
protoplasma yang terdapat di substansia grisea.5
Adapun fungsi dari sel astrosit yaitu :5
- Menyerap klebihan ion kalsium yg lolos dari sel saraf slama proses konduksiimpuls saraf.
- Brperan dlm transportasi zat metabolisme antar neuron.- Berperan dlm pmbentukan jar. parut di SSP bila mengalami cedera.Oligodendrosit / Oligodendroglia
Sel ini berukuran lebih kecil daripada inti astrosit. Pada sel ini, intinya
berbentuk bulat dan berwarna lebih gelap karena khromatinnya lebih padat. Kadang
terdapat nucleolus di dalam inti. Sel ini memiliki cabang-cabang yang membungkus
akson dan menghasilkan selubung myelin.5
Adapun fungsi dari oligodendroglia :5
- Membentuk selubung mielin di SSP & sebagai sel penyokong.- Cabang sitoplasma yg serupa daun dr badan-badan sel meluas mengitari serat-serat
saraf secara spiral.
- Tiap oligodendroglia mempunyai beberapa cab shg dpt membentuk sarung-sarungmyelin disekitar bbrapa serat2 saraf yg berdekatan.
Mikroglia
Sel ini berasal dari jaringan mesenkim, berukuran kecil dengan cabang-
cabang yang pendek. Sel ini dapat dibedakan dengan sel lainnya karena bentuk
intinya yang memanjang, gepeng, padat dengan butir-butir khromatin yang tersebar
rata. Kadang masih dapat terlihat sitoplasma di sekitar intinya. Sel microglia
berfungsi sebagai fagositosis. Sel ini akan memfagosit jaringan yang nekrotik
sehingga daerah tersebut menjadi bersih.5
-
7/28/2019 Case Ependymoma
23/32
Sel Ependim
Sel ependim telah umum disepakati dimasukkan ke dalam kelompok neroglia,
walaupun badan selnya tidak terdapat di antara sel-sel saraf. Oleh karena pada saat
pembentukan Sistem Saraf Pusat sel-sel ependim membatasi Tuba neuralis maka
setelah lahir sel-sel ini masih diketemukan membatasi rongga otak yang dinamakan
ventriculus dan rongga pada Medulla spinalis yang dinamakan Canalis centralis.5
Sel-sel ependim yang berbentuk silindris pendek tersusun sebagai epitel
paling sedikit mempunyai 3 fungsi yaitu :5
proliferatif, sebagai penyokong karena tonjolan-tonjolannya terdapat di antara sel-sel
saraf, dan berbentuk sebagai epitil plexus choroideus. Fungsi terakhir ini mempunyai
kaitan dengan produksi cairan serebrospinal. Sel mirip spongioblas diketemukan di
antara sel-sel neroglia yang lain mempunyai inti yang paling kecil, berbentuk bulat
dan lebih padat susunan khromatinnya. Untuk mempelajari percabangan tonjolan
sitoplasma sel-sel neroglia digunakan fiksasi larutan bikhromat yang kemudian
dilakukan pewarnaan khusus. Atas jasanya mendapatkan cara pewarnaan khusus ini
Camillo Golgi memperoleh Hadiah Nobel dalam tahun 1906. Dengan mempelajari
tonjolan-tonjolan tersebut orang lebih dapat memahami fungsi menopang, karena
ternyata betapa kompleksnya tonjolan-tonjolan tersebut membentuk anyaman.5
Gambar 4. Dikutip dari kepustakaan 4
-
7/28/2019 Case Ependymoma
24/32
Sel Glia pada susunan saraf tepi :
Gambar 5. Dikutip dari kepustakaan 5
Sel Schwann dan Sel Satelit
Memiliki fungsi yang sama dengan oligodendrosit, namun terletak disekitar
akson di susunan saraf tepi. Membentuk myelin disekeliling satu segmen dari satu
akson.Sel satelit mensupport ganglia, berada di dekat badan sel (ganglion).
5
INSIDEN
Ependimoma merupakan tumor yang relatif jarang, terjadi pada kira-kira 3-6
% tumor otak primer. Ependymoma berasal dari sel ependym yang melapisi dinding
ventrikel.Ependymoma ini hanya merupakan 5% dari seluruh glioma
intrakranial.Ependimoma lebih sering terjadi pada pria dibanding wanita, dengan
perbandingan 3:2. puncak tertinggi terjadi pada umur 5 tahun dan 34 tahun.
Ependimoma merupakan tumor primer terbanyak ketiga pada anak-anak. Sekitar 30%
ependymoma pada anak-anak didiagnosa pada usia kurang dari tiga tahun.Lokasi
ependymoma pada orang dewasa cenderung berbeda dibandingkan lokasi
ependymoma pada anak-anak. Pada orang dewasa, 60% ependymoma ditemukan
pada corda spinalis. Pada anak-anak, 90% ependymoma ditemukan pada otak ,
dengan lokasi mayoritas pada fossa posterior.6
-
7/28/2019 Case Ependymoma
25/32
PATOFISIOLOGI
Ependimoma timbul dari proses onkogenetik yang mengubah sel ependimal
yang normal menjadi fenotipe tumor. Sifat khas dan proses genetik pada
ependimoma tidak diketahui dengan pasti, namun kemajuan pada saat ini
menggambarkan proses ini kearah mutasi yang memisahkan berbagai fenotip tumor.
Beberapa bukti saat ini menunjukkan bahwa glia radial kemungkinan berasal dari sel-
sel asal.1
DIAGNOSTIK
1. MANIFESTASI KLINISBrain tumor menunjukan gejala dan tanda baik spesifik maupun nonspesifik.
6
- Gejala dan tanda nonspesifikMeliputi sakit kepala, yang ditemukan pada sekitar separuh pasien, mual
dan muntah yang disebabkan oleh bertambahnya tekanan intracranial. Karena
semakin berkembangnya kemampuan CT Scan dan MRI, sekarang papil edema
dapat dilihat pada kurang dari 10% pasien, bahkan ketika symptoms tekanan
intracranial meningkat.
- Gejala dan tanda spesifikBiasanya menunjukan pada keterangan lokasi intracranial tumor. Tanda-
tanda lateral, meliputi hemiparesis, aphasia, dan visual-field deficits Nampak
pada sekitar 50% pasien. Kejang, merupakan gejala yang biasa nampak, terjadi
pada sekitar 25% pasien dengan high-grade gliomadan pada sekurangnya 50%
dengan low-grade tumor. Seizure dapat terjadi pada keseluruhan maupun parsial.
Stroke-like presentation, Hemorrhage dalam tumor dapat terlihat seperti stroke,
walaupun sakit kepala dan perubahan kesadaran yang menyertai biasanya lebih
berkesan intracranial hemorrhage. Hemorrhage biasanya berhubungan dengan
high-grade glioma, terjadi pada 5%-8% pasien penderita glioblastoma.
Bagaimanapun juga oligodendroglioma memiliki kecenderungan untuk berdarah,
dan hemorrhage terjadi pada 7%-14% low-grade neoplasma ini. Gangguan
-
7/28/2019 Case Ependymoma
26/32
sensorik dan fatigue secara tiba-tiba dapat dilihat pada pituitary tumor, disebut
juga pituitary apoplexy.
2. PEMERIKSAAN RADIOLOGISFOTO KEPALA
Pemeriksaan foto polos kepala ependymoma intrakranial hanya
memperhatikan tanda-tanda peningkatan intrakranial yang tidak spesifik. Pada
anak dengan ependymoma pada ventrikel keempat dan serebellum, semua
suturanya melebar, tanda-tanda konvolusional meningkat karena tekanan pada
tengkorak oleh konvolusi otak yang mengalami edema dan densitas kortikal pada
lantai sella tursika berkurang karena erosi pada daerah atas dari dorsum sella.7
CT-SCAN
Ependimoma intrakranial berasal dari sel-sel ependim dinding ventrikel.
Pada CT-Scan non kontras tampak area isodens atau sedikit hiperdens dari otak
normal, tepi reguler dan sering disertai kalsifikasi.7
Pada fossa posterior , ependymoma biasanya tampak sebagai massa solid
berbatas tegas, berlobus-lobus dalam ventrikel keempat dengan halo (edema
perifokal ) tipis berbatas tegas, 50% kasus mengandung flek-flek kecil kalsium,
50% mengandung kistik, 50% perifokal edema dan sering menyebabkan
hydrosephalus obstruktif serta sulit dibedakan dengan medulloblastoma. Pada
pemberian kontras tampak enhancement homogen atau noduler. Sering
didapatkan perluasan melalui foramen Luschka ke CPA atau melalui foramen
magnum ke dalam canalis spinalis servikal.7
Tumor dalam ventrikel ketiga menyebabkan dilatasi yang jelas dari
ventrikel lateralis, dengan edema pada hemisfer otak dan pendangkalan sulci.
Tumor-tumor high grade mungkin menyebar melalui ruang subarachnoid,
menghasilkan metastase ke medulla spinalis dan seluruh system ventrikel.7
CT-Scan sulit menggambarkan kelainan intramedullar dengan baik kecuali
tumor tersebut sudah meluas ke kanalis spinalis.7
-
7/28/2019 Case Ependymoma
27/32
Magnetic Resonance Imaging (MRI)
Magnetic resonance imaging (MRI) merupakan pemeriksaan yang non
invasive. Keuntungan MRI adalah multiplanar , lebih superior pada resolusi
kontras , dan mempunyai bermacam-macam tehnik imaging. Pemeriksaan ini
dapat mengidentifikasi abnormalitas pada myelum misalnya kiste,
syringohydromyela, perdarahan dan edema yang juga sering didapatkan
bersamaan dengan tumor intramedulla. Dengan kelebihan ini maka MRI
merupakan modalitas pilihan untuk mengevaluasi tumor-tumor intramedulla
maupun extramedulla.7
Gambaran pada MRI :7
- Intensitas signal rendah sampai intermediate- Tepi tumor hypointens padaT1WI + T2WI (64%)- Tampak fokus dengan intensitas signal tinggi pada T2WI disertai signal
intensitas rendah
- Tampak fluid-fluid level pada kista- Penyangatan Gd-DTPA yang homogen.
3. PEMERIKSAAN PATOLOGI ANATOMIA. Gambaran Makroskopik
Tumor ini hampir selalu berbentuk soliter. Secara makroskopis sering
terlihat berbatas tegas, bergranular, keabuan, jarang terjadi nekrosis
danperdarahan.2
B. Gambaran MikroskopikSecara mikroskopis terlihat saluran dengan lumen sentral yang bundar
atau elongasi disekelilingnya terdapat sel tumor columnar yang tersusun
konsentris. Intinya terletak didasar. Dapat pula terbentuk perivaskular
pseudorosettes, yang sering kali merupakan satu-satunya pegangan
diagnosa ependymoma.2
-
7/28/2019 Case Ependymoma
28/32
Berdasarkan Gambaran Histopatologis, WHO mengklasifikasikan
ependymomas menjadi tiga kategori:2
Gambar 6. Grade I atau ependymomas myxopapiler dan subependymoma.
(dikutip dari kepustakaan 2)
Gambar 7. Grade II atau ependymoma (dikutip dari kepustakaan 2)
Gambar 8. Grade III atau anaplastik ependymoma (dikutip dari kepustakaan 2)
DIAGNOSIS BANDING
A. Astrocytoma
Astrocytoma adalah tumor otak primer yang paling sering ditemukan. Tumor
ini dapat ditemukan pada berbagai umur, tapi paling sering pada umur 40 tahun
sampai 60 tahun.Ependymoma intracranial sering didiagnosis banding dengan
pylocitik astrocytoma. Gambaran nonkontras CT berupa massa kistik, dan massa
-
7/28/2019 Case Ependymoma
29/32
solid yang hipo-isodens disertai kalsifikasi (20%) dan hydrosefalus. Pada pemberian
kontras akan terlihat enhancing yang disertai mural node.5
Gambaran Klinis
Tanda dan gejala serebeler cenderung berkembang bertahap dalam beberapa
bulan; bila terjadi obstruksi CSS, pasien mungkin secara akut mendapatkan nyeri
kepala, edema papil dan perburukan derajat kesadaran.5
Gambaran CT-Scan
CT scan menunjukkan perubahan densitas dan derajat penguatan kontras
bervariasi. Sering daerah sistik berdensitas rendah mengelilingi massa tumor.
Tampak ventrikel keempat tergeser.5
B. Medulloblastoma
Medoloblastoma berasal dari atap ventrikel IV , massa ini mengisi dan meluas
ke dalam ventrikel-IV dan dapat mengadakan ekspansi secara eksofitik kedalam
rongga sisterna. Meduloblastoma merupakan tumor-tumorsolid, jarang
memperlihatkan kista, perdarahan atau perkapuran.5
Gambaran Klinis
Destruksi vermis serebeler menyebabkan ataksia trunkal dan langkah yang
sering timbul dalam beberapa minggu. Lainnya, pasien tampil dengan tanda dan
gejala peninggian TIK akibat pembendungan pengaliran CSS. Pada anak sangat
muda, kegagalan menemukan gambaran tersebut berakibat buta permanen akibat
edema papil berat.5
Gambaran CT-Scan
Suatu lesi yang agak hiperdens di garis tengah dengan dense
enhancementyang homogen, di sekitarnya ada cincin hipodens yang menunjukkan
adanyadilatasi ventrikel-IV.5
Pada penderita yang lebih tua, meduloblastoma desmoplastik (sarcoma
serebeler) terjadi di hemisfer serebeler lateral yang tampak sebagai lesi dengan
-
7/28/2019 Case Ependymoma
30/32
densitas campuran yang heterogen dengan ring enhancementyang ketebalannya
bervariasi.5
PENATALAKSANAAN
1. Pembedahan
Tindakan bedah adalah penanganan utama dari ependimoma dengan cara
reseksi total atau near total. Tindakan operasi mempunyai 3 tujuan utama yaitu untuk
pengangkatan tumor, untuk diagnosis patologi, dan untuk melancarkan aliran cairan
serebrospinali. Teknologi sekarang yang dapat dilakukan adalah image-guided
surgery, intra operatif MRI, ultrasonik aspirator dan neurofisiologik monitoring, telah
dapat meningkatkan peluang pada reseksi total atau near total tumor dengan
morbiditas yang rendah. Adanya hidrosefalus memerlukan tindakan ventrikulostomi
atau drainase eksternal guna mengurangi tekanan intrakranial.1
2. Radiasi
Radioterapi adjuvant pasca operasi dapat diberikan, namun tidak dianjurkan
pada bayi dan anak di bawah 5 tahun. Volume optimal dan dosis dari bahan radiasi
sampai sekarang masih diperdebatkan. Kebanyakan penelitian di Amerika dan
Negara lainnya menganjurkan sekitar 5400 cGy dalam 30 fraksi selama 6 minggu
untukependimoma grade rendah dan sekitar 5940 cGy dalam 33 fraksi selama 6,57
minggu untuk ependimoma grade tinggi.1
Bahan radioterapi yang biasa digunakana dalah Cesium (137Cs), Cobalt
(60CO), Iodine (131I), Phosporus (32P), Gold (198Au), Iridium (192Ir), Ytrium
(90Y) dan Palladium (103).1
3. Kemoterapi
Pada yang lebih muda dan baru sajadi diagnose menderita ependimoma,
kemoterapi digunakan untuk mengurangi efek dari radioterapi, tapi tidak ada manfaat
yang didapatkan pada anak yang lebih dewasa dan orang dewasa. Pasien dengan
infratentorial medulloblastoma danependimoma, setelah operasi kraniospinal tanpa
-
7/28/2019 Case Ependymoma
31/32
radiasi, dianjurkan untuk kemoterapi dengan menggunakan lomustine (CCNU),
vincristien,dan prednisone selama satu tahun.1
PROGNOSIS
Salah satu faktor prognostik dari ependimoma adalah adanya tindakan bedah
berupa reseksi serebral atau spinal yang komplit. Dilaporkan peningkatan harapan
hidup dengan pasien yang post operatif reseksi komplit dengan range 60-80%,
dibandingkan dengan 22-40% untuk pasien dengan tindakan bedah reseksi yang
inkomplit. Umur dari penderita juga merupakan faktor prognostik yang penting,
walaupun penanganannya (efek radioterapi), lokasi tumor (fossa posterior), dan
histologinya (higher grade tumor) dapat mempengaruhi prognosis. Pada anak-anak di
bawah umur 3 tahun dengan ependimoma intracranial memiliki prognosis yang buruk
dari anak yang lebih dewasa. Pada beberapa penelitian ependimoma supratentorial
mempunyai prognosis lebih baik daripada ependimoma infratentorial.6
-
7/28/2019 Case Ependymoma
32/32
DAFTAR PUSTAKA
1. Harrop, D.S. and Sharan, A.D. 2009. Spinal Cord Tumors - Management ofIntradural Intramedullary Neoplasms. Available at :
http://emedicine.medscape.com/article/249306.
2. Japardi, Iskandar. Tumor Ventrikel. Fakultas Kedokteran Bagian BedahUniversitas Sumatera Utara ; 2002.
3. Datu, A.R. Catatan Kuliah Anatomi Susunan Saraf Pusat. Bagian AnatomiFakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin.
4. Gartner LP, Hiatt JL. Color textbook of histology: 3 rd edition. Philadelphia:Saunders Elsevier; 2007
5. Histopatologi tumor otak, dr.F.X.Eddy Gunawan Yusup. Departemen PatologiAnatomi. RS.Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto, Jakarta.
6. National Institute of Neurological Disorders and Stroke. 2005. Brain andSpinal Cord Tumors - Hope Through Research. Available at :
http://www.ninds.nih.gov/disorders/brainandspinaltumors/detail_brainandspin
altumors.htm.
7. Kwan E. Radiology of third ventricular lesions in Apuzzo M. surgery of thethird ventricel. 1st ed, London : Williams & Wilsons ; 1987.
http://www.ninds.nih.gov/disorders/brainandspinaltumors/detail_brainandspinaltumors.htmhttp://www.ninds.nih.gov/disorders/brainandspinaltumors/detail_brainandspinaltumors.htmhttp://www.ninds.nih.gov/disorders/brainandspinaltumors/detail_brainandspinaltumors.htmhttp://www.ninds.nih.gov/disorders/brainandspinaltumors/detail_brainandspinaltumors.htm